25
Asuhan Keperawatan Klien dengan Tuberculosis paru

Askep ggn pernafasan_tbc

Embed Size (px)

Citation preview

Asuhan Keperawatan Klien dengan Tuberculosis paru

DefinisiTuberkulosis merupakan penyakit infeksi

menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu kuman batang aerobik, tahan asam, dan merupakan organisme patogen maupun saprofit.

Etiologi

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Myobacterium tuberkulosis dan Mycobacterium bovis. Basil tuberkulosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati pada suhu 60 ° C dalam 15 – 20 menit.

TUBERKULOSIS• Penyakit infeksi kronik jar. Tubuh yg disebabkan oleh

Mycobakterium tuberculosis → jar paru : TB Paru → non paru : TB ekstra paru = organ

• ETIOLOGI : M.tuberculosis → atipik→ avian : unggas→ bovine : kerbau, sapi, mns→ human : mns

Sifat kuman : mudah menular, KBB Gr Ө , BTA (+)mati pd pemanasan, sinar ☼ , bahan kimiaPewarnaan : ZN, Kinyoun Gabett, Tan Thiam HokBiakan : LJ, Kudoh, Ogawa

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi oleh mycobacterium tuberculosis :

• herediter • jenis kelamin • usia • keadaan stress • meningkatnya sekresi steroid adrenal • anak yang mendapat terapi kortikosteroid • nutrisi • infeksi berulang, • tidak memenuhi aturan pengobatan.

EPIDEMIOLOGI• Cara Penularan : kontak person, droplet infx, minum susu sapi

(mdrt TB) → TB usus →nyebar. • Bukan penyakit keturunan• Faktor2 Resiko :

- umur : anak, ortu- pemukiman kumuh banyak TB aktif- komorbid : DM, HIV, hipoalbuminemi, defisiensi daya tahan tubuh- peny paru kronik sblmnya

• Permasalahan peny TB :- Mrp peny rakyat, prevalensinya makin me ↑ karena : kemiskinan, peny. Imunodefisiensi, peny lain, kasus resisten OAT

Patofisiologia. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal, dan mungkin tidak akan pernah timbul apabila tidak terjadi infeksi aktif.

b. Komplikasi• Komplikasi dini • Komplikasi lanjut

Penatalaksanaan

• Pengobatan individu (tuberkulosis aktif) memerlukan waktu lamaTerapi : kombinasi empat obat

• uji kulit tuberkulin positif antibiotik selama 6-9 bulan

• Pengobatan terdiri atas 2 tahap :tahap intensif : 2 blntahap lanjutan :4-6 bln

Obatnya: Rifampisin INH Streptomisin PAS Kortikosteroid.

DIAGNOSIS TB PARU• GEJALA KLINIS : batuk > 4Mg dg/tanpa sputum, malaise, gejala

flu, demam sub febril, keringat malam hari, nafsu makan↓, nyeri dada, hemoptisis

• PF : - tidak ada tanda khas- tanda2 infiltrat (redup, bronkial, ronki basah)- TB Paru milier : ronki (-), BTA sputum (-), gamb Ro

jelasPP : • Lab DR : LED N/ ↑, limfositosis• X Foto Thoraks PA dan Lateral : gambaran lesi di apeks atau apikal

lobus bawah, bygn berawan (patchy) atau berbercak (noduler), kavitas, kalsifikasi, milier

• Px Sputum BTA• Tes Tuberkulin/Mantoux (PPD 5u)• Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase) →Ig G spesifik thd basil TB

Pemeriksaan Diagnostik• Kultur sputum • Ziehl – Neelsen • Tes kulit • Foto thorak • Histologi atau kultur jaringan • Biopsi jarum pada jaringan paru • Elektrosit • GDA • Pemeriksan fungsi paru

KRITERIA

KLASIFIKASITBP TDK

AKTIF (TBP LAMA)

TBP AKTIF

TBP TERSANGKA

AKTIF TDK AKTIF

Gambaran klinik + + +/- -

Radiologik + + +/- -

Bakteriologik + - - -

Rencana Tx + + +/- -

TERAPI

• Dasar terapi TB :a. kombinasib. kontinyuc. lamanyad. bila obat pertama sdh diganti, dianggap

telah resisten thd obat tsbe. semua obat sebaiknya diberikan dlm dosis tunggal, kec pirazinamid

• FIRST LINE DRUGSINH, RIFAMPISIN, ETHAMBUTOL, STREPTOMISIN, PZN

• SECOND LINE DRUGSKAPREOMISIN, SIKLOSERIN, ETHIONAMIDE, VIOMISIN, KANAMISIN

TAHAP TERAPI KATEGORI I KATEGORI II KATEGORI III KATEGORI IV

1. Intensif/Initial 2 RHZE (S) 2RHZES - 1 RHZE 2 RHZ / INH

      2 R3 H3 Z3 (seumur hidup)

         

2. Lanjutan/Kontinyu 4 RH 5 RHE 4 RH INH

  4 R3 H3 5 R3 H3 E3 4 R3 H3 (seumur hidup)

        Obat lain/

  7 HE/   7 HE/secondary

drugs

  7 HT   (T)  

         

u/ Kasus TB Baru Kasus kambuh Kasus BTA (-) dg TB kronik

  BTA (+)Gagal Tx dgn BTA

(+)kelainan paru dan

luas  

      TBE selain kat I  

     TBE/Tx tersangka

aktif  

         

DOSIS OAT

JENIS OBAT PEMBERIAN TIAP HARI/mg PEMBERIAN 3 KALI /Mg/mg

BB < 50 Kg BB > 50 Kg

Rifampisin 450 600 600

INH 300 400 600

Pyrazinamid 1500 2000 2000

Etambutol 1000 1500 1500Streptomisin 750 1000 -

Thiacetazon - - 100

TB Paru dlm kehamilan• Kehamilan tdk byk mbrkn pengaruh thd cptnya

perjalanan peny ini, byk pdrt tdk mengeluh sama sekali

• Diagnosis = pd yg tdk hamil• PP = pd yg tdk hamil, janin perlu dilindungi dr sinar X• Pengaruh TB paru pd bumil bila diobati dgn baik tdk

berbeda dg wnt tdk hamil.• Pd janin jarang dijumpai TB kongenital, janin baru

tertular penyakit stlh lahir, krn dirawat atau disusui ibunya

PENANGANAN• TB Paru aktif →kdg perlu perawatan• TB Paru yg tdk aktif, slm kehamilan tdk perlu dpt

pengobatan• Penting : EDUKASI pasien• ANC dpt dilakukan spt biasa• Persalinan pd wanita yg tdk dpt pengobatan dan tdk

aktif lg dpt berlangsung spt biasa• Pd pdrt TB paru aktif →tempat bersalin khusus, tdk

meneran, dg peringan kala II, diberi masker untuk menutup mulut dan hidungnya

• Cegah perdarahan post partum spt pd pasien2 lain p.u• Penderita dirawat di ruang observasi 6-8 jam, boleh

pulang. Diberi obat uterotonika, dan obat TB Paru diteruskan, serta nasihat perawatan masa nifas

• Pdrt yg tdk mgkn dipulangkan harus dirawat di R.isolasi• Bayi yg lahir oleh ibu pdrt TB Paru harus dilakukan dg

sebaik-baiknya agar tdk tertular, idealnya dipisahkan dr ibunya sp ibunya tdk memperlihatkan tanda2 proses aktif lg (Px sputum 3x : BTA (-)

• Segera berikan imunisasi BCG• Penting : edukasi pd pdrt dan keluarga ttg kead peny yg

diderita, bahaya penularan ke anaknya

TB PARU

WO

C TU

BER

CU

LOSIS

- Demam- Anoreksia- Malaise- BB turun

Menempel pada bronchiole atau alveolus

Proliferasi sel epitel disekeliling basil dan membentuk dinding antara basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel)

Basil menyebar melalui kelenjar getah bening menuju kelenjar regional

Inflamasi /infeksi <-- Lesi primer menyebabkan kerusakan jaringan

Meluas keseluruh paru-paru (bronchiolus atau pleura)

Erosi pembuluh darah

Basil menyebar kedaerah yang dekat dan jauh

- Pucat- Anemia- Lemah

-Batuk- Nyeri-Dada-Haemaptue- keletihan

MK: Ggn pertukaran gas Pola nafas tak efektif Defisit perawatan diri

Tertiup melalui udara

M. Tuberkulosis

M. Bovis

MK : Risiko tinggi infeksi

MK : Perubahan nutrisi

- Demam- Kerusakan jaringan

DX: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafasDefenisi: ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna

mempertahnkan jalan nafas yang bersih.Batasan Karakteristik:Subjektif: DispneaObjektif:

• Bunyi nafas tambahan ( Misalnya, ronki basah halus, ronki basah kasar, dan ronki kering).• Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan• Batuk tidak ada atau tidak efektif• Sianosis• Kesulitan untuk bersuara• Penurunan bunyi nafas• Ortopnea• Kegelisahan• Sputum• Mata terbelalak( melihat)

Faktor yang berhubungan– Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif.– Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, pengumpulan sekresi, mukus berlebih, adanya

jalan nafas buatan, terdapat benda asing pada jalan nafas, sekresi pada bronki, dan eksudat pada alveoli.

– Fisiologis: disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkial, PPOK ( penyakit paru obstruktif kronis), infeksi, asma, alergi jalan nafas dan trauma.

Hasil yang disarankan NOC

• Kontrol pernafasan• Status pernafsan: kepatenan jaln nafas• Status pernafasa: pertukaran gas• Sattus pernafasan: ventilasi

NIC (INTERVENSI)• Oxygen theraphy kolaborasiDefinisi: perintah terhadap Oksigen dan

pemeriksaan terhadap keefektifannya. aktivitas:• kendalikan kepatenan jalan nafas• Monitor jumlah aliran Oksigen• Periksa tingkat kecemasan pasien berhubungan

dengan kebutuhan terapi oksigen• Konsultasi dengan tim perawatan kesehatan lain

tentang menggunakan tambahan oksigen ketika beraktivitas dan atau tidur

• Respiratory monitoringDefinisi: Kesimpulan dan analis dari data pasien untuk kepatenan jalan nafas dan

pertukaran gas yang adekuat. Aktivitas• Periksa jumlah, irama, kedalaman, kuat dari pernafasan• Periksa bunyi pernafasan, seperti kokok atau dengkuran• Periksa bentuk pernafasan: bradipneu, takhipneu, hiperventilasi, pernafasan

kussmaul, pernafasan Cheyne Stoke, Apneu BIOT, dan bentuk ataxic.• Palpasi kesamaan ekspansi paru• Perkusi bagian anterior dan posterior torak dari apikal sampai batas bilateralnya• Auskultasi bunyi pernafasan• Auskultasi bunyi paru setelah pengobatan untuk catatan hasil• Periksa kemampuan klien dalam bentuk batuk efektif• Periksa sekresi pernafasan klien• Periksa laporan. Hasil X-ray dada• Tempatkan pasien di posisi yang baik, sebagai indikasi. Untuk mencegah

aspirasi.