Upload
wahyu-purnama
View
190
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS
BOGOR UTARAKelompok 12
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2015
Latar BelakangBerdasarkan data
Puskesmas 2015
• Terdapat beberapa
penyakit yang angka
insidensnya masih tinggi,
antara lain:
• ISPA
• DBD
• Diare
Tujuan
Mengetahui masalah kesehatan komunitas
Mengetahui faktor risiko yang memengaruhi
Menentukan rekomendasi
Metode
• Review data • Laporan Puskesmas Bogor Utara Januari-Juli 2015
• Laporan Puskesmas Bogor Utara 2014
• Wawancara Kualitatif • Kepala Puskesmas dr. Deasy Triwahyuni
• Pelaksana Program
• Kesehatan Lingkungan Rr. DH. Lintas K.
• Promosi Kesehatan Zahroma Sari
• Surveilans N. Atik Sartika
• Observasi Lingkungan
0
20
40
60
80
100
120
140
Tanah Baru
Cimahpar
Cibuluh
Grafik Jumlah Kasus Diare 2015
Insidens : 1858/100.000
Insidens : 2144/100.000
Insidens : 617/100.000
Hasil dan Pembahasan
Kondisi Cimahpar
Akses Air Minum Berkualitas
• Akses air minum berkualitas: 8443 penduduk (55%)
• Akses sanitasi layak (jamban sehat): 830 (4.2%)
Tempat Pengelolaan
Makanan
• Terdapat 15 TPM
• 10 TPM (50%) memenuhi syarat higiene sanitasi
RT Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat
• Terdapat 1963 RT
dari 3102 yang ber-
PHBS (63.3%)
Jumlah
Memenuhi Syarat0
1000
2000
3000
SumurGali
Terlindung
Perpipaan(PDAM,
BPSPAM)
Jumlah
Memenuhi Syarat
Jumlah
Memenuhi Syarat0
5
10
15
Sumur Galidg Pompa
Mata AirTerlindung
Jumlah
Memenuhi Syarat
Hasil Wawancara
• Sanitasi Klinik
• KaporisitasiProgram kesehatan
lingkungan
• Penyuluhan
• PHBS
• Pelatihan Kader
• Dokter kecil
Program promosi kesehatan
• Kesadaran akan kesehatan masih kurang
• Penerapan PHBS rendah
• Kebiasaan buang air besar di kali
• Ingin sesuatu yang instan
Sikap masyarakat
Observasi
• Air merupakan salah satu media penyebaran penyakit diare penyebar agen (mikroorganisme patogen), sarang organisme penyebar penyakit, sanitasi buruk
• Kualitas mutu air yang buruk (nilai coliform khususnya fecal coliform) berhubungan dengan insidensi penyakit diare
• Sumber air dapat dicemari oleh kualitas kebersihan lingkungan yang buruk
Diskusi dan Pembahasan
DIARE
Simpulan
• Diare merupakan penyakit yang multifaktorial, bukan
hanya lingkungan tetapi juga dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat.
• Berdasarkan data yang didapat, faktor utama peningkatan
insidens diare di kelurahan Cimahpar adalah akses air
minum berkualitas yang kurang dan pencemaran air.
Saran
• Perlu dilakukan survey langsung ke masyarakat untuk mengukur pengetahuan masyarakat mengenai diare dan menilai perilaku masyarakat yang berkaitan dengan diare
• Dibutuhkan penelitian studi ekologi untuk memeriksa kualitas air di Kelurahan Cimahpar
• Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat harus lebih sering dilakukan dan melibatkan berbagai pihak (pemerintah, swasta, dan masyarakat)
• Program klinik sanitasi harus ditingkatkan khususnya di Kelurahan Cimahpar• Pendekatan yang dilakukan sebaiknya dengan memberdayakan masyarakat
khususnya kader untuk berperan aktif dalam pelaksanaan program klinik sanitasi.
• Selain itu, kader dibekali kemampuan untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program klinik sanitasi seperti petugas sanitarian, ahli kesehatan lingkungan, dan masyarakat sekitar.
• Apabila program klinik sanitasi yang telah diperkuat diimplementasikan, perlu diteliti dan dievaluasi dampaknya bagi masyarakat.
Referensi
• Laporan Profil Puskesmas Bogor Utara Tahun 2014
• Laporan Bulanan Puskesmas Bogor Utara mengenai Kasus Diare Bulan Januari-Juli 2015.
• WHO. Preventing diarrhoea through better water, sanitation and hygiene: exposures and impacts in low- and middle-income countries. Geneva:WHO Press;2014.
• Badiamurti GR, Muntalif BS. Korelasi kualitas air dan insidensi penyakit diare berdasarkan keberadaan bakteri coliform di Sungai Cikapundung. Bandung : Institut Teknologi Bandung;2010.p.1-11.
• Fewtrell L, Kaufmann RB, Kay D, Enanoria W, Haller L, Colford JM. Water, sanitation, and hygiene interventions to reduce diarrhoea in less developed countries: A systematic review and meta-analysis. Lancet Infect Dis. 2005;5:42–52.
Terima Kasih
• Foto kelompok
• Perisai kelompok