3
LAPORAN PENDAHULUAN I. MASALAH UTAMA : DEFISIT PERAWATAN DIRI II. PROSES TERJADINYA MASALAH a. Pengertian Defisit Perawatan Diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami hendaya dalam pemenuhan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian/berhias, makan dan bab/bak. Defisi perawatan diri adalah kegagalan kemampuan pada seseorang untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Capernitto) b. Tanda dan Gejala Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi pada pasien yaitu: Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK c. Penyebab Penyebab Defisit Perawatan Diri adalah isolasi sosial. (Budiana K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2). Isolasi sosial adalah adalah opercobaan untuk mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain. Tanda-gejala isolasi social : a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul b. Menghindar dari orang lain c. Komunikasi kurang / tidak ada d. Tidak ada kontak mata e. Tidak melakukan aktivitas sehari-hari f. Berdiam diri di kamar g. Mobilitas kurang h. Posisi janin saat tidur

Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri

LAPORAN PENDAHULUAN

I. MASALAH UTAMA :DEFISIT PERAWATAN DIRI

II. PROSES TERJADINYA MASALAHa. Pengertian

Defisit Perawatan Diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami hendaya dalam pemenuhan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian/berhias, makan dan bab/bak.

Defisi perawatan diri adalah kegagalan kemampuan pada seseorang untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Capernitto)

b. Tanda dan GejalaUntuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi pada pasien yaitu: Gangguan kebersihan diri,

ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.

Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.

Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.

Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK

c. PenyebabPenyebab Defisit Perawatan Diri adalah isolasi sosial. (Budiana K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2). Isolasi sosial adalah

adalah opercobaan untuk mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain. Tanda-gejala isolasi social :a. Apatis, ekspresi sedih, afek

tumpulb. Menghindar dari orang lainc. Komunikasi kurang / tidak

adad. Tidak ada kontak matae. Tidak melakukan aktivitas

sehari-harif. Berdiam diri di kamarg. Mobilitas kurangh. Posisi janin saat tidur

d. Akibat

Akibat dari deficit perawatan diri adalah Gangguan Pemeliharaan Kesehatan (Budiana K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2), Gangguan pemelihaaan kesehatan ini bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap) dan juga gangguan yang lain seperti gastritis kronis (karena kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit orofecal ( karena hiegene bab/bak sembarangan) dan lain-lain.

e. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikaji1. Masalah Keperawatan

Defisit Perawatan Diri Isolasi Sosial Gangguan Pemeliharaan

Kesehatan

Pohon Masalah

Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

i Defisit Perawatan Diri

Page 2: Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri

Isolasi Sosial

2. Data yang perlu dikajiData subyektifKlien mengatakan dirinya malas mandiKlien mengatakan malas makanKlien mengatakan tidak tahu cara membersihkan WC setelah bab/bak

Data ObyektifKetidakmampuan mandi dan membersihkan diri ; kotor, berbauKetidakmampuan berpakaian; pakaian sembaranganKetidakmampuan bab/bak secara mandiri : bab/bak sembarangan

f. Diagnosa perawatana. Defisit Perawatan Dirib. Isolasi Sosial

III. Tidakan keperawatan1. Tindakan keperawatan untuk

pasien kurang perawatan diri.

Tujuan: a. Pasien mampu melakukan

kebersihan diri secara mandiri

b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik

c. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

Tindakan keperawatan a. Membantu klien dalam perawatan kebersihan diri

Untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat melakukan tahapan tindakan yang meliputi:1) Menjelasan pentingnya

menjaga kebersihan diri.2) Menyiapkan lat-alat untuk

menjaga kebersihan diri3) Menjelaskan cara-cara

melakukan kebersihan diri4) Membimbing klien dalam

kebersihan diri

2) Membantu pasien berdandan/berhias

Untuk pasien laki-laki membantu meliputi :

a) Berpakaianb) Menyisir rambutc) Bercukur

Untuk pasien wanita, membantu meliputi :

a) Berpakaianb) Menyisir rambutc) Berhias

3) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

DAFTAR PUSTAKA

1. Stuart GW,

Sundeen, Buku Saku Keperawatan

Jiwa, Jakarta : EGC, 1995

2. Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan

Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta :

EGC, 1999

3. Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan

Hubungan Sosial: Menarik Diri.

Jakarta : FIK UI. 1999

Page 3: Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri

4. Keliat BA. Proses

kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta :

EGC. 1999

5. Aziz R, dkk,

Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa

Semarang : RSJD Dr. Amino

Gonohutomo, 2003

6. Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000