36
REVOLUSI MENTAL DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS Muhammad Agus Widiyanto

Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

REVOLUSI MENTAL DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS

Muhammad Agus Widiyanto

Page 2: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

P E N D A H U L U A N

Revolusi hanya akan terjadi bila ada 2 unsur yaitu :

1. Manusia yang merencanakan

2. Keadaan atau kondisi obyektif yang mendukungnya.

Ada 2 diskursus tentang revolusi yaitu pada persoalan apakah revolusi muncul dari gerakan massa spontan ataukah direncanakan..?

Page 3: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Menjebol dan membangun merupakan bagian integral yang menjadi bukti fisik revolusi.

Tatanan lama yang busuk dan menyesatkan serta menyengsarakan rakyat, diubah menjadi tatanan yang besar peranannya untuk rakyat.

Jika dilihat dari bukti-bukti sejarah, sebenarnya istilah revolusi identik dengan perubahan politik dan sosial masyarakat.

P E N D A H U L U A N

Page 4: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Konsep revolusi kemudian sering dipilah menjadi dua: revolusi sosial dan revolusi nasional. Contoh :

1.Revolusi industri yang mengubah wajah dunia menjadi modern.

2.Revolusi Prancis mengubah kerajaan menjadi republik.

3.Revolusi Amerika lebih merupakan sebuah pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan nasional.

4.Revolusi Indonesia, Vietnam dll.

P E N D A H U L U A N

Page 5: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

PENGERTIAN REVOLUSI Revolusi diartikan sebagai sebuah perubahan sosial dan

kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.

Perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu.

Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap cepat karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Page 6: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Revolusi secara umum mempunyai kriteria dasar, yaitu : Bertujuan untuk menyingkirkan orde sosial yang telah ada berikut struktur kekuasaan yang mendukungnya,Kemudian mendirikan sebuah orde social baru.

Jadi agar suatu gerakan dapat disebut sebagai revolusi maka gerakan tersebut harus benar-benar mengancam

orde yang ada secara substansial, karena suatu pemberontakan meskipun berhasil dan melibatkan

sebagaian besar rakyat, namun tidak selalu menyebabkan timbulnya peruahan secara struktural.

PENGERTIAN REVOLUSI

Page 7: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Revolusi sains pernah menjadi pembahasan dan terealiasi dalam dialektika sejarah para ilmuan.

Sepanjang peradaban manusa, setiap zaman selalu melahirkan orang-orang besar yang akan menentukan jalannya sejarah di negeri atau tempat ia dilahirkan.

Peristiwa-peristiwa besar seperti revolusi, peperangan, penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan, atau penemuan benua baru, tidak lepas dari peranan orang-orang besar yang mendorong atau menggerakan terjadinya peristiwa itu. Seperti Socrates, Columbus, Albert Einstein, Abraham Lincoln dibelahan dunia barat, atau Mahatma Gandhi, Kemal Pasha, Sun Yat Sen, Soekarno dll.

PENGERTIAN REVOLUSI

Page 8: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

KESEHATAN MENTAL Individu yang sehat mental atau Pribadi yang normal/

bermental sehat adalah pribadi yang menampilkan tingkah laku yang adekuat & bisa diterima masyarakat pada umumnya, sikap hidupnya sesuai norma & pola kelompok masyarakat, sehingga ada relasi inter-personal & intersosial yang memuaskan

Individu yang sehat mentalnya adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain, serta memiliki sikap hidup yang bahagia.

Karakteristik individu sehat mental mengacu pada kondisi atau sifat-sifat positif, seperti: kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang positif, karakter yang kuat serta sifat-sifat baik/ kebajikan (virtues)

Page 9: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Masalah mental sangat erat dengan pendekatan psikologis.

I.PSIKOANALISA, meyakini bahwa interaksi individu pada awal kehidupannya serta konflik intrapsikis yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan kesehatan mental seseorang.

II.BEHAVIORISTIK, meyakini Proses pembelajaran dan Proses belajar sosial akan mempengaruhi kepribadian seseorang.

III.HUMANISTIK, perilaku individu dipengaruhi oleh hirarkhi kebutuhan yang dimiliki.

KESEHATAN MENTAL

Page 10: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

KESEHATAN MENTALGerakan Kesehatan Mental berkembang seiring dengan adanya revolusi pemahaman masyarakat mengenai mental

yang sehat dan cara-cara penanganannya.

I. TAHAP DEMONOLOGI (sebelum abad pertengahan).

II. TAHAP PENGENALAN MEDIS (4 abad SM – abad ke-6 M)

III. TAHAP SAKIT MENTAL DAN REVOLUSI KESEHATAN MENTAL. Mulai muncul pada abad ke-17

IV. TAHAP PENGENALAN FAKTOR PSIKOLOGIS (Abad ke-20).

V. TAHAP MULTIFAKTORIAL. Mulai berkembang setelah Perang Dunia II.

Page 11: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Ala Joko Widodo

Revolusi Mental yang di gagas Joko Widodo merupakan simbolisasi dari lompatan dari sisi perilaku dan watak (character building).

Dalam artikel opini di kompas (10 Mei 2014) Joko Widodo menjelaskan latar belakang dan konsep Revolusi Mental ini.

Indonesia saat ini menghadapi suatu paradoks pelik yang menuntut jawaban dari para pemimpin nasional. Setelah 16 tahun melaksanakan reformasi, malah memunculkan pertanyaan kenapa masyarakat kita bertambah resah, bukannya tambah bahagia, atau dalam istilah anak muda sekarang semakin galau?

Page 12: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Reformasi yang dilaksanakan sejak tumbangnya Soeharto tahun 1998 baru sebatas melakukan

perombakan yang sifatnya institusional. Ia belum menyentuh paradigma, mindset, atau budaya

politik kita dalam rangka pembangunan bangsa (nation building). Agar perubahan benar-benar bermakna dan berkesinambungan, dan sesuai

dengan cita-cita Proklamasi Indonesia yang merdeka, adil, dan makmur, kita perlu melakukan

revolusi mental.

Ala Joko Widodo

Page 13: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Nation building tidak mungkin maju kalau sekadar mengandalkan perombakan institusional tanpa melakukan perombakan manusianya atau sifat mereka yang menjalankan sistem ini.

Sehebat apa pun kelembagaan yang telah diciptakan, selama ditangani oleh manusia dengan salah kaprah tidak akan membawa kesejahteraan.

Sejarah Indonesia merdeka penuh dengan contoh di mana salah pengelolaan (mismanagement) negara telah membawa bencana besar nasional.

Ala Joko Widodo

Page 14: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Setelah melakukan amandemen atas UUD 1945. Membentuk sejumlah komisi independen (termasuk

KPK). Melaksanakan otonomi daerah. Di bidang legislasi telah banyak memperbaiki

sejumlah undang-undang nasional dan daerah. Pemilu sudah dilaksanakan secara berkala di tingkat

nasional/daerah.

Ala Joko Widodo

Kesemuanya ditujukan dalam rangka perbaikan pengelolaan negara yang demokratis dan akuntabel.

Page 15: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Sejumlah tradisi atau budaya yang tumbuh subur dan berkembang di alam represif Orde Baru masih berlangsung sampai sekarang, Korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, dan sifat

kerakusan, sampai sifat ingin menang sendiri. Kecenderungan menggunakan kekerasan dalam

memecahkan masalah, pelecehan hukum, dan sifat oportunis.

Ala Joko Widodo

Kesemuanya ini masih berlangsung, dan beberapa di antaranya bahkan semakin merajalela.

Page 16: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Saat ini cenderung menerapkan prinsip-prinsip paham liberalisme yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia.

Sudah saatnya Indonesia melakukan tindakan korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental menciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara, bersahaja, dan berkesinambungan.

Ala Joko Widodo

Page 17: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Penggunaan istilah ”revolusi” tidak berlebihan. Sebab, Indonesia memerlukan suatu terobosan budaya politik untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala praktik-praktik yang buruk yang sudah terlalu lama dibiarkan tumbuh kembang.Menggunakan konsep Trisakti yang pernah diutarakan

Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga pilarnya, ”Indonesia yang berdaulat secara politik”, ”Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan ”Indonesia yang berkepribadian secara sosial-budaya”.

Ala Joko Widodo

Page 18: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Kedaulatan rakyat sesuai dengan amanat sila keempat Pancasila haruslah ditegakkan. Negara dan pemerintahan yang terpilih melalui pemilihan yang demokratis harus benar-benar bekerja bagi rakyat dan bukan bagi segelintir golongan kecil.

Sebuah sistem politik yang akuntabel, bersih dari praktik korupsi dan tindakan intimidasi harus tercipta.

Ala Joko Widodo

Page 19: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Semaraknya politik uang dalam proses pemilu telah mempengaruhi kualitas dan integritas dari mereka yang dipilih sebagai wakil rakyat.

Sehingga perlu perbaikan cara merekrut pemain politik, yang lebih mengandalkan keterampilan dan rekam jejak ketimbang kekayaan atau kedekatan mereka dengan pengambil keputusan.

Ala Joko Widodo

Page 20: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Memerlukan birokrasi yang bersih, andal, dan kapabel, yang benar-benar bekerja melayani kepentingan rakyat dan mendukung pekerjaan pemerintah yang terpilih sungguh diperlukan.

Penegakan hukum, yang penting demi menegakkan wibawa pemerintah dan negara, menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdasarkan hukum.

Tidak kalah pentingnya dalam rangka penegakan kedaulatan politik adalah peran TNI yang kuat dan terlatih untuk menjaga kesatuan dan integritas teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ala Joko Widodo

Page 21: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Di bidang ekonomi, Indonesia harus berusaha melepaskan diri dari ketergantungan yang mendalam pada investasi/modal/ bantuan dan teknologi luar negeri dan juga pemenuhan kebutuhan makanan dan bahan pokok lainnya dari impor.

Kebijakan ekonomi liberal yang sekadar mengedepan- kan kekuatan pasar telah menjebak Indonesia sehingga menggantung pada modal asing.

Sementara sumber daya alam dikuras oleh perusahaan multinasional bersama para ”komprador” Indonesia-nya.

Ala Joko Widodo

Page 22: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Reformasi 16 tahun tidak banyak membawa perubahan dalam cara kita mengelola ekonomi. Pemerintah dengan gampang membuka keran impor untuk bahan makanan dan kebutuhan lain. Banyak elite politik kita terjebak menjadi pemburu rente sebagai jalan pintas yang diambil yang tidak memikirkan konsekuensi terhadap petani di Indonesia.Ironis Indonesia dengan kekayaan alamnya masih mengandal kan impor pangan. Indonesia secara ekonomi seharusnya dapat berdiri di atas kaki sendiri, sesuai dengan amanat Trisakti. Ketahanan pangan dan ketahanan energi merupakan dua hal yang sudah tidak dapat ditawar lagi. Indonesia harus segera mengarah ke sana dengan program dan jadwal yang jelas dan terukur.

Ala Joko Widodo

Page 23: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Perlu meneliti ulang kebijakan investasi luar negeri yang angkanya mencapai tingkat rekor beberapa tahun terakhir ini karena ternyata sebagian besar investasi diarahkan ke sektor ekstraktif yang padat modal, tidak menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya.

Sifat ke-Indonesia-an semakin pudar karena derasnya tarikan arus globalisasi dan dampak dari revolusi teknologi komunikasi selama 20 tahun terakhir.

Indonesia tidak boleh membiarkan bangsanya larut dengan arus budaya yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa kita.

Ala Joko Widodo

Page 24: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Sistem pendidikan harus diarahkan untuk membantu membangun identitas bangsa Indonesia yang berbudaya dan beradab, yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama yang hidup di negara ini.

Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan masyarakat yang terprogram, terarah, dan tepat sasaran oleh nagara dapat membantu kita membangun kepribadian sosial dan budaya Indonesia.

Ala Joko Widodo

Page 25: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Dari mana memulai ? Indonesia perlu melakukan revolusi mental,

Pertanyaan berikutnya adalah dari mana kita harus memulainya. Jawabannya dari masing-masing kita sendiri ; Dimulai dengan lingkungan keluarga dan

lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerja dan

Kemudian meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara.

Ala Joko Widodo

Page 26: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Sudah memulai gerakan ini ketika memimpin Kota Surakarta dan sejak 2012 sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Joko Widodo yakin usaha ini dapat berkembang semakin meluas sehingga nanti benar-benar menjadi sebuah gerakan nasional seperti yang diamanatkan oleh Bung Karno, memang revolusi belum selesai.

Revolusi Mental Indonesia baru saja dimulai.

Ala Joko Widodo

Page 27: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

ANALISA REVOLUSI MENTAL

Hal terbaik untuk mempertahankan mental yang sehat bukanlah suatu hal yang istimewa, kecuali pembiasaan diri

Sudah menjadi fakta umum bahwa kondisi mentalitas bangsa Indonesia, belumlah menjadi mentalitas yang unggul.

Sehingga upya-upaya perbaikan mental ini adalah proses yang terus menerus.

Page 28: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Bahwa Reformasi di Indonesia sejak 1998, adalah perubahan di permukaan, bagaikan menambal kain yang rusak. Ini jelas bukanlah revolusi. Revolusi bagaikan membakar kain yang lama, lalu berusaha menjahit baju yang baru dari kain yang baru dengan teknik yang lebih baik.

Juga seperti dijelaskan oleh Herakleitos dan mayoritas aliran berpikir di dalam filsafat Cina, perubahan itu tak pernah berhenti.

 ANALISA REVOLUSI MENTAL

Page 29: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Di dalam filsafat Jerman, Hegel berbicara soal gerak roh. Gerak tersebut terjadi di dalam sejarah manusia, dan tak akan pernah berhenti, sampai roh menjadi absolut.

Ini adalah argumen filosofis tentang revolusi yang berjalan terus sepanjang sejarah manusia, dan juga sepanjang hidup setiap orang. Ia terjadi secara niscaya, entah manusia menginginkannya, atau tidak.

Hegel juga berbicara soal dialektika. Ide ini sendiri sebenarnya punya akar panjang di dalam sejarah filsafat, sampai ke Plato di masa Yunani Kuno.

 ANALISA REVOLUSI MENTAL

Page 30: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

pemikiran Jacques Lacan, psikoanalis asal Prancis. Yang nyata adalah saat-saat tak terduga dalam hidup manusia, yang tak direncanakan, tetapi tetap terjadi, dan mengubah hidupnya.

Dampaknya bisa kecil, namun juga bisa besar. Revolusi, adalah bentuk dari yang nyata ini, yang terus terjadi dalam hidup manusia, dan memaksanya untuk terus memikirkan ulang hidupnya kembali.

 ANALISA REVOLUSI MENTAL

Page 31: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Musuh utama revolusi bukan hanya sikap hidup konservatif, tetapi juga ketenangan hati yang berakar pada kemalasan berpikir.

Revolusi menuntut dua hal, yakni perubahan yang cepat dan mendasar, serta inklusi, atau penyertaan semua orang di dalam keadaan yang baru.

Filsafat sebagai revolusi mendorong masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang terbuka, yang menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi setiap orang, tanpa kecuali

 ANALISA REVOLUSI MENTAL

Page 32: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Peran media juga sangat besar dalam melakukan revolusi.

Media tidak hanya menjadi tempat berita-berita sensasional, tetapi juga sebagai sumber inspirasi untuk mendorong revolusi pribadi, maupun revolusi politik.

Ia tidak hanya menjalankan peran sebagai penghibur bagi publik, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya revolusi pribadi di dalam diri. Ini juga berlaku bagi jaringan media sosial yang sekarang ini merupakan bagian penting dari hidup banyak orang

 ANALISA REVOLUSI MENTAL

Page 33: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

KesimpulanRevolusi mental yang digagas Joko Widodo

sebagai presiden terpilih Indonesia 2014-2019 adalah revolusi damai.

Lebih ke perubahan cara berfikir (mind set) menuju manusia Indonesia yang berkepriba- dian unggul.

Berbeda dengan wacana revolusi yang biasa dikenal dalam sejarah perubahan social bangsa-bangsa.

Page 34: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Tujuan Revolusi Mental adalah untuk Pembangun manusia dan Pembangunan Sosial di Indonesia.

Berangkat dari dampak penyakit emosi/ mental/ jiwa yaitu:

1) Secara individu bebal, malas dan tidak berkarakter,

2) Sebagai sebuah masyarakat banyak kecemburuan akibat ketimpangan social, yang berkibat pada gangguan ketertiban dan kenyamanan,

3) Negara dan Bangsa yang prodoktifitas dan berdaya saing rendah, lemah dan tidak bermartabat.

Kesimpulan

Page 35: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

Menuju manusia Indonesia berkepribadian, mencakup 3 (tiga) dimensi pembangunan manusia, yaitu: 1) sehat (fisik), 2) cerdas (otak) 3) berkepribadian (berbudi pekerti luhur).

Visi ‘revolusi mental’, ala Joko Widodo ini lebih menge- depankan “character building”. revolusi mental layaknya piranti lunak yang menjadi otak (brain power) untuk meng- gerakkan piranti keras lainnya. Ia tidak ingin masyarakat Indonesia terjebak (trapped) pada visi pembangunan fisik dan ekonomi semata, namun pola pikir masyarakat pulalah yang harus diubah untuk menggambarkan perubahan fundamental karakter positif masyarakat agar menjadi satu pemahaman skala nasional.

Kesimpulan

Page 36: Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila

TERIMA KASIHSelanjutnya Diskusi

1.…

2.…

3.…