1. Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial Oleh : Dina Intan Sari
Absen : 22 Kelas : XII IPS 1
2. Diferensiasi&Stratifikasi Sosial Slide 3: Pengertian
Diferensiasi Sosial Slide 4: Pengertian Diferensisasi Sosial
(Lanjutan) Slide 5: Ciri-Ciri dalam Diferensiasi Sosial Slide 6:
Ciri Fisik Slide 7: Ciri Budaya Slide 8: Ciri SosialSlide 9:
Stratifikasi Sosial Slide 10: Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial Slide
11: Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial Slide 12: Stratifikasi
Berdasarkan Ekonomi Slide 13: Stratifikasi Berdasarkan Mata
Pencaharian Slide 14: Stratifikasi Berdasrkan Politik Slide 15:
Stratifikasi Berdasarkan Pendidikan Slide 16: Stratifikasi
Berdasarkan Sosial Slide 17: Pengaruh Diferensiasi &
Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Slide 18: Contoh Video Terkait
Pembahasan Meliputi: 2
3. Diferensiasi Sosial Pengertian Diferensiasi sosial atau
pembedaan sosial merupakan perwujudan pembagian sosial atau
masyarakat ke dalam kelompok- kelompok atau golongan-golongan
secara horizontal, sehingga tidak menimbulkan tingkatan-tingkatan
secara hirarkis. 3
4. Lanjutan 4
5. Ciri Fisik Ciri Sosial Ciri Budaya Ciri-Ciri dalam
Diferensiasi Sosial Diferensiasi sosial terjadi akibat pola
interaksi individu yang memiliki ciri berbeda-beda satu sama
lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain: 5
6. Ciri ini bersifat kasat mata karena bisa dilihat dari diri
seseorang, seperti bentuk dan tinggi tubuh, raut muka, bentuk gigi,
warna rambut, warna kulit, dan lain-lain. Ciri Fisik Ciri-Ciri
dalam Diferensiasi Sosia6
7. Ciri sosial terlihat dengan adanya organisasi-organisasi
eksklusif yang membatasi keanggotaannya hanya pada level-level
tertentu dalam masyarakat. Di sini tersirat sebuah makna bahwa
dalam kehidupan bermasyarakat, setiap anggota melakukan fungsi atau
tugas untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum. Ciri
Sosial Ciri-Ciri dalam Diferensiasi Sosia7
8. Dalam ciri ini, individu cenderung membedakan antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Hal ini terlihat
dengan adanya anggapan bahwa kebudayaan atau gelar kesarjanaan luar
negeri berbeda dengan kebudayaan atau gelar kesarjanaan dalam
negeri. Atau pembagian masyarakat ke dalam suku-suku bangsa seperti
Jawa, Batak, Bali, Sunda, dan lain sebagainya. Ciri Budaya
Ciri-Ciri dalam Diferensiasi Sosia8
9. Stratifikasi Sosial Pengertian Kata stratifikasi diambil
dari bahasa Inggris: stratification. Kata stratification sendiri
berasal dari stratum atau strata, yang berarti lapisan. Dengan
demikian, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan
atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal
(bertingkat). Diambil dari kesimpulan penafsiran beberapa ahli,
stratifikasi sosial adalah segala sesuatu yang terdiri atas
bagian-bagian yang saling tergantung dan membentuk suatu pola
prilaku individu atau kelompok, institusi maupun masyarakat. 9
10. Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial Menurut Soerjono Soekanto,
dasar pembentukan stratifikasi sosial adalah pembagian kerja, yaitu
spesialisasi dan diversifikasi pekerjaan. Dan, kriteria yang biasa
dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam
stratifikasi sosial yaitu, sebagai berikut: Kekayaan Kekuasaan
Kehormatan Ilmu Pengetahuan 10
11. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial Bentuk- bentuk
stratifikasi sosial dibedakan berdasarkan lima kriteria: 11
12. Kriteria Ekonomi Suatu bentuk pengelompokan masyarakat
berdasarkan perbedaan kekuatan ekonomi atau harta kekayaan yang
dimiliki seseorang. Secara umum, stratifikasi sosial berdasarkan
kriteria ekonomi dibagi menjadi tiga kelas sosial sebagai berikut:
Kelas atas (upper class) Kelas menengah (middle class) Kelas bawah
(lower class) 12
13. Kriteria Mata Pencaharian Secara umum stratifikasi sosial
berdasarkan kriteria mata pencaharian dibagi menjadi lima lapisan,
yaitu sebagai berikut: Golongan Elit - di golongan ini ditempati
oleh konglomerat, pengusaha dengan modal besar, pejabat negara, dan
direktur utama bank. Golongan Profesional - ditempati oleh
orang-orang yang berijazah dan bergelar sarjana, master maupun
doktor seperti dokter, jaksa, hakim, akuntan, dan insinyur.
Golongan Semi Profesional, ditempati oleh mereka yang menjadi
pegawai kantor, tenaga teknisi, makanik, pengurus organisasi,
sekretaris, dan pedagang. Golongan Tenaga Terampil, ditempati
orang-orang yang mempunyai ketrampilan dan keahlian, seperti
fotografer, ahli kecantikan,pemangkas rambut dan montir. Golongan
Tenaga Tidak Terlatih, ditempati oleh mereka yang bermata
pencaharian rendah tanpa keahlian seperti tukang batu, tukang
bangunan, tukang becak, pemulung pengemis, pembantu rumah tangga,
dan sopir angkutan. 13
14. Kriteria Politik Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria
politik dilandasi adanya perbedaan anggota masyarakat berdasarkan
tingkat kekuasaan yang dimilikinya. Robert Macilver menggambarkan
pola kekuasaan dalam bentuk piramida dan terdiri dari tiga pola
kekuasaan, yaitu tipe kasta, tipe oligarkis, dan tipe
demokratis.14
15. Kriteria Pendidikan Sistem stratifikasi sosial berdasarkan
kriteria pendidikan dapat dibagi menjadi empat lapisan seperti
berikut ini: 1. Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi - ditempati
oleh orang yang memiliki gelar S1, S2, S3 dan mereka yang tidak
bergelar, seperti DII, DIII, dan politeknik. 2. Lapisan masyarakat
berpendidikan menengah - ditempati oleh mereka yang lulusan SMP,
SMA, SMK, dan yang sederajat. 3. Lapisan masyarakat berpendidikan
rendah - ditempati oleh mereka yang lulusan SD, MI, dan yang
sederajat. 4. Lapisan masyarakat tuna aksara - ditempati mereka
yang tidak dapat membaca dan menulis. 15
16. Kriteria Sosial Stratifikasi sosial ini terjadi karena
terdapat perbedaan dalam penghormatan dan status sosial seseorang.
Sistem ini dapat dijumpai pada masyarakat yang feodal atau
masyarakat yang dimana lapisannya tergantung pada perbedaan-
perbedaan rasial dan stratifikasi tertutup. 16
17. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial dalam
Kehidupan Seperti yang telah di bahas sebelumnya, stratikasi sosial
adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal,
yang diwujudkan dari tingkatan masyarakat paling tingggi ke
tingkatan paling rendah (umur, kekayaan,kepandaian). Sedangkan
diferensiasi sosial lebih mengacu pada pembedaan masyarakat yang
tidak bertingkat (horizontal) misalnya pengelompokan masyarakat
atas dasar ras, agama, dan jenis kelamin. Ambil contoh: suku
bangsa. Suku bangsa dalam hal ini fungsinya hanyalah sebagai
pembeda kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya.
Akan tetapi dalam prakteknya, kondisi ini masih sering
disalahartikan. Pengertian diferensiasi dan stratifikasi masih
sering dicampuradukkan sehingga menimbulkan konflik dalam kehidupan
bermasyarakat seperti paradigma kalau suku bangsa tertentu lebih
baik daripada suku bangsa yang lainnya. Contoh lainnya yang lebih
konkret, dapat dilihat pada video di slide berikutnya. 17