20
MAKALAH AGAMA (AL-QURAN) “POSISI NIAT DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI” ADITYA WARSITO (11451105929) HESTI JUMAIDHA RAHMI (11451201929) ILHAM RAHMADHANI (11451101967) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Agama 3 kelompok 9 posisi niat dalam pengembangan teknologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

MAKALAH AGAMA (AL-QURAN)

“POSISI NIAT DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI”

ADITYA WARSITO (11451105929)

HESTI JUMAIDHA RAHMI (11451201929)

ILHAM RAHMADHANI (11451101967)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU2014/2015

Page 2: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis

membahas mengenai bagaimana posisi niat seseorang dalam pengembangan

teknologi yang saat ini semakin maju. 

Makalah ini dibuat dengan melihat dan membaca beberapa sumber dan

beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu penulis selama

mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini. 

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang para pembaca untuk

memberikan saran serta kritik yang dapat membangun dan saling berbagi ilmu.

Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan

makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

sekalian dan bisa membedakan mana ajaran yang baik dan mana yang tidak. 

Pekanbaru, 9 November 2015

Penulis

2

Page 3: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

DAFTAR ISIKata Pengantar.....................................................................................................................2

BAB I...................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4

1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................................4

BAB II..................................................................................................................................5

2.1 Pengembangan Teknologi Menurut Ajaran Islam...............................................5

2.2 Posisi Niat dalam Mengembangkan Teknologi...................................................5

2.2.1 Mengharap Ridho Allah...............................................................................7

2.2.2 Niat Karena Dunia.....................................................................................10

BAB 3................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

3

Page 4: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada masa ini dapat dikatakan sangat maju,

melihat banyaknya penemuan yang ditemukan oleh para peneliti yang semakin

memudahkan pekerjaan manusia. Hal ini tentu tidak lepas dari kuasa Allah azza

wa jalla karena Dia-lah yang telah menciptakan seisi alam semesta beserta isinya.

Sepandai apapun kita, jika Allah tidak meridhai pekerjaan kita, tentunya kita tidak

ada apa-apanya.

Dalam pembahasan yang akan penulis terangkan dalam makalah ini, ketika

kita mengembangkan serta membuat suatu penemuan teknologi, hendaknya ada

beberapa hal yang harus diperhatikan terutama bagaimana posisi niat kita dalam

pengembangan teknologi itu sendiri. Kemudian pembahasan ini kami buat sebagai

bentuk dari tugas mata kuliah Agama 3 (Al- Quran) dalam tugas kelompok yang

disajikan dalam bentuk makalah.

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana posisi niat yang benar dalam pengembangan teknologi ?

b) Apa saja ayat yang menjelaskan tentang niat tersebut ?

1.3 Tujuan Pembahasan

a) Mengetahui tentang posisi niat dalam pengembangan teknologi

b) Menjelaskan ayat-ayat yang menjelaskan posisi niat

4

Page 5: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

BAB IIISI

2.1 Pengembangan Teknologi Menurut Ajaran Islam

Teknologi pada masa ini bukan merupakan sesuatu yang asing lagi di dunia.

Banyak penemuan di bidang teknologi yang di temukan oleh para peneliti dan

semakin mempermudah pekerjaan manusia dan memajukan peradaban manusia.

Teknologi bertopang pada pengetahuan ilmu-ilmu alam yang bersandar pada

proses teknik tertentu. Apapun yang ditemukan para peneliti, dan apapun sarana

serta prasarana yang digunakan oleh peneliti tersebut, semuanya ada yang

memiliki jauh sebelum ilmu pengetahuan itu ditemukan, yaitu Allah subhanahu

wa ta’ala.

Perlu disadari oleh para pencari ilmu, bahwa mengembangkan suatu

teknologi tidak hanya untuk kebermanfaatan dunia saja, namun juga harus

menyadari bahwa semua yang terjadi semata-mata adalah kuasa Allah subhanahu

wa ta’ala. Dengan pengembangan teknologi tersebut, hendakya kita bisa lebih

mengenal serta mengagungkan Allah subhanahu wa ta’ala atas apa yg telah

diberikan kepada kita. Diharapkan juga dalam hal ini, bisa tumbuh rasa syukur

yang luar biasa atas nikmat-Nya sehingga meningkatkan pengabdian kepada Allah

subhanahu wa ta’ala.

Namun perlu diingat bahwa kita tidak hidup semata-mata hanya untuk dunia

saja, karena hidup di dunia singkat dan tidak sebanding dengan kehidupan di

akhirat. Maka dari itu penting dari diri kita sendiri untuk memposisikan diri

sehingga kita tidak terlena oleh gemelapnya dunia yang apabila kita turuti tentu

tidak akan ada habisnya. Di pembahasan berikutnya akan di bahas mengenai

posisi niat dalam pengembangan teknologi.

5

Page 6: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

2.2 Posisi Niat dalam Mengembangkan Teknologi

Dalam mengembangkan teknologi pada zaman ini, hal utama yang harus

diluruskan adalah bagaimana niat kita atas pengembangan teknologi tersebut agar

kebermanfaatannya tidak hanya untuk dunia tapi juga untuk akhirat. Apapun ilmu

nya dan apapun penemuannya hal itu tidak akan lepas dari kekuasaan Allah.

Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia tidak ada yang terlewat oleh Allah

subhanahu wa ta’ala, bahkan niat yang terselip di dalm hati kita. Seperti contoh

yaitu ketika kita mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang dapat memberi

manfaat kepada orang banyak. Hal yang sering terjadi tanpa kita sadari pada

keadaan seperti itu yaitu sulitnya kita menghindari berbagai macam penyakit hati

yang akan mengurangi berkah dari amalan pekerjaan kita tersebut, seperti yang

telah Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Surat Al-Bayyinah ayat 5, yaitu :

Artinya : “Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, dengan ikhlas

menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama dan juga agar

melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama

yang lurus (benar).” (Q.S. al-Bayyinah [98]: 5)

Ikhlas dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala jika dicermati

secara mendalam sesungguhnya menjadi keharusan bagi kita. Karena Allah yang

maha kuasa menciptakan segala sesuatu, begitu juga yang menciptakan kita.

Sehebat apapun kita, pastinya mempunyai segala keterbatasan karena manusia

adalah makhluk yang lemah yang hatinya mudah sekali terpengaruh oleh sesuatu

yang ada di sekitarnya. Pada ayat diatas dijelaskan bahwa kita tidak dibebani

tugas kecuali agar ibadah kita hanya ditujukan untuk menjalankan serta taat

kepada agama, agar jauh dari kebatilan dan agar kita sealu melaksanakan salat dan

menunaikan zakat yaitu memberi zakat kepada orang yang membutuhkan, karena

6

Page 7: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

itulah agama yang lurus.Seseorang yang melaksanakan ibadah secara ikhlas

berarti juga telah menjalankan ajaran agama yang hanif (lurus). Kalimatة� م� ي� م� ل� ٱ(yang lurus) disini maksudnya adalah jauh dari kesyirikan dan juga jauh dari

kesesatan.

Pada kelanjutan ayat 5 Surah al-Bayyinah Allah subahanahu wa ta’ala

menjelaskan tentang dua macam ibadah yang sangat penting untuk kita tunaikan,

yaitu salat dan zakat. Salat merupakan ibadah yang paling utama dan menjadi

sarana dalam berhubungan secara langsung kepada Allah (hablumminallah).

Dengan menunaikan salat berarti kita mengkhususkan diri untuk mengingat Allah

dan membuktikan ketundukan kepada-Nya. Bahkan apabila kita menjadi orang

nomor satu di dunia yang mengetahui banyak ilmu, hal itu harus diseimbangkan

dengan ibadah kita apalagi ibadah wajib seperti shalat. Karena sejatinya yang

akan kita bawa ketika mati nanti tidaklah hanya ilmu pengetahuan dunia semata,

melainkan ilmu mengenai akhirat kelak, karena dunia adalah hal fana dan bersifat

sementara sedangkan akhirat adalah kehidupan sejati kita. Ibadah kedua yang

disebutkan adalah zakat. Zakat merupakan ibadah sebagai sarana mengukuhkan

hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas). Zakat dilakukan dengan

mengeluarkan sebagian dari harta benda untuk membantu fakir miskin dan

menegakkan agama. Ibadah salat dan zakat harus selalu kita pelihara untuk

menegakkan agama Islam agar tetap kukuh.

2.2.1 Mengharap Ridho Allah

Walaupun dalam pengembangan teknologi penggunaannya kebanyakan

dalam hal dunia, hal ini lantas tidak menjadi jaminan bahwa pekerjaan kita

tersebut hanya untuk dunia juga, karena Allah melihat niat di hati kita. Kita bisa

saja mendapatkan pahala atas kebaikan yang telah kita lakukan dengan

memanfaatkan ilmu serta nikmat yang telah Allah berikan untuk kita. Hal ini juga

telah diterangkan dalam QS. Al-Qasas ayat 77 yang berbunyi :

7

Page 8: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

خرة اآل� الدار ه الل آتاك فيما �تغ نصيبك ������� واب تنس وال

�يا الدن �ك ������� من إلي ه الل أح�سن كما �غ ������� وأح�سن تب وال

ض ر� األ� في �فساد �مف�سدين ������� ال ال يحب ال ه الل [إن

:٢٨ ٧٧[

Artinya : "Dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah

dianugrahkan allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia

dan berbuat baiklah kepada orang lain sebgaimana allah telah berbuat baik

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, sungguh allah tidak

menyukai orang yang berbuat kerusakan"

(QS. Al-Qasas : 77)

Pada ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan empat macam

nasihat dan petunjuk yang ditujukan kepada Qarun oleh kaumnya, namun begitu

nasihat dan petunjuk tersebut harus diamalkan pula oleh kita sebagai pengikut

Rasulullah salallahu alaihi wassallam karena Al-Quran adalah petunjuk yang

sempurna untuk ummat beliau salallahu alaihi wassallam. Allah menganugrahkan

banyak nikmat kepada kita, dan menyuruh kita mencari pahala dengan nikmat

tersebut. Orang yang dianugerahi oleh Allah kekayaan yang berlimpah-limpah,

perbendaharaan harta yang bertumpuk-tumpuk serta nikmat yang banyak,

hendaklah ia memanfaatkan di jalan Allah, patuh dan taat pada perintah-Nya,

mendekatkan diri kepada-Nya untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya di

dunia dan di akhirat. Mempunyai kemampuan untuk mengambangkan serta

memajukan teknologi juga merupakan nikmat yang telah Allah berikan kepada

kita. Dengan mempergunakan nikmat kemampuan tersebut sebaik-baiknya, kita

dapat membantu serta memudahkan pekerjaan orang lain. Dengan keikhlasan

dalam hati ketika berbuat baik kepada saudara kita, Allah pasti akan memberikan

balasan yang setimpal untuk kita seperti pahala dan nikmat yang lebih, jika kita

benar-benar melakukan pekerjaan itu untuk mencari ridha allah, tanpa berharap

pujian serta jabatan dari manusia saja. Allah melihat hati kita, hendaklah

8

Page 9: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

keikhlasan tersebut tidak hanya di luar saja namun juga ikhlas dan tulus dari

dalam hati.

Dalam ayat diatas Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman, “... tetapi

janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia...”. Artinya Allah swt juga

menciptakan kesenangan dunia untuk dinikmati manusia. Juga memberi tahu

mereka bahwa dalam bumi allah swt terkandung berbagai macam rezeki yang

harus dicari, diolah, dan dinikmati, agar kehidupan senantiasa tumbuh dan

berkembang. Namun, mereka tetap tidak boleh melupakan kehidupan akhirat.

Menikmati kesenangan dalam kehidupan saat ini sebenarnya adalah bentuk rasa

syukur atas nikmat-Nya dan memanfaatkan pemberian-nya, sebab itu adalah salah

satu bentuk ketaatan yang disenangi Allah, tentunya dengan kadar yang tidak

berlebihan karena Allah juga tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan yang

justru akan memicu timbulnya kerusakan. Dalam ayat ini kita juga diperintahkan

untuk berbuat baik kepada orang lainsebagaimana Allah berbuat baik kepadanya,

seperti dengan melakukan atau membuat sesuatu yang bisa digunakan oleh orang

lain dengan memanfaatkan nikmat ilmu pengetahuan yang Allah berikan.

Bukannya malah merugikan orang lain dan bisa membuat kerusakan di muka

bumi. Kerusakan tersebut bukan hanya kekacauan dalam bentuk material,

melainkan juga bisa melalui aqidah yang rusak yang terpengaruh oleh banyak

sebab. Allah tidak akan menghormati mereka, bahkan Allah tidak akan

memberikan ridha dan rahmat-Nya.

Maka dari itu perlu ditanamkan aqidah yang kuat pada setiap muslim untuk

melakukan segala sesuatu yang berhugungan dengan kebaikan sesuai syariat islam

serta ikhlas karena mencari ridha Allah subhanahu wa ta’ala agar segala nikmat

yang kita terima tidak hanya memberikan kesenangan dunia namun juga

menghasilkan pahala untuk akhirat kelak. Kita sungguh tidak diperintahkan untuk

berbuat maksiat apalagi menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala. Akan tetapi,

ibadah yang kita kerjakan masih belum sempurna jika tidak dilakukan dengan

ikhlas. Dari sini dapat dipahami bahwa nilai ibadah tidak hanya diukur dari

kuantitas yang telah dilakukan, tetapi dari kualitasnya. Di antara kualitas ibadah

yang paling utama adalah keikhlasan untuk mencari ridha Allah subhanahu wa

9

Page 10: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

ta’ala. Sebagai contoh, seseorang yang ingin membantu orang lain dengan ilmu

pengetahuannya yang lebih tinggi dari dari orang biasa, jika sekedar mengharap

mendapat sanjungan dari orang lain serta jabatan di dunia, di hadapan Allah

subhanahu wa ta’ala tidaklah bernilai. Ia tidak berhak untuk mendapatkan balasan

atas kebaikan dari Allah. Padahal dalam kehidupan ini tidak hanya dunia yang

harus dipikirkan melainkan juga akhirat, seperti yang telah dijelaskan dalam QS.

An Nisa ayat 134 yang berbunyi :

�يا الدن ثواب ه الل فعند �يا الدن ثواب يريد كان من

خرة بصيرا  واآل� سميعا ه الل ٤:[وكان ١٣٤[

Artinya : "Barang siapa yang menghendaki pahala di dunia, maka ketahuilah

bahwa di sisi allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan allah maha mendengar,

maha melihat.”

(QS. An-Nisa : 134)

Ayat ini menerangkan bagi orang-orang yang hatinya serakah pada

kesenangan-kesenangan duniawi semata. Padahal kemurahan Allah subhanahu wa

ta’ala jauh lebih mulia. Dia memiliki pahala di dunia dan di akhirat. Karena itu

apabila meninggalkan salah satu untuk memperoleh yang lainnya maka hanya

akan mendatangkan kerugian bagi manusia. Janganlah seorang hamba Allah puas

hanya dengan kenikmatan dunia saja sehingga menyerahkan perasaan cinta

terhadapnya. Karena dunia yang dia prioritaskan hanya bersifat sementara,

sedangkan akhirat adalah kehidupan yang kekal. Sedangkan Allah maha

mendengar dan maha melihat atas apa yang dilakukan setiap hambanya di dunia.

2.2.2 Niat Karena Dunia

Allah subhanahu wa ta’ala memberikan nikmat kepada seorang hamba-Nya yang

dikehendaki karena sejatinya manusia tidak akan bisa untuk menghidupi

kehidupannya sendiri. Allah menjadikan dua ladang berbeda yang disuguhkan ke

hadapan manusia untuk dipilih,karena manusia sendiri lah yang diberi kebebasan

untuk menjatuhkan pilihannya. Seperti ayat dibawah ini yang berbunyi :

10

Page 11: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

Artinya : "Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami

tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan

di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada

baginya suatu bagian pun di akhirat” (QS. As-Syuaro : 20)

Kepada orang yang menjatuhkan pilihannya untuk menhendaki keuntungan

dari akhirat yaitu berupa tempat yang mulia di sisi-Nya, maka tidak hanya berupa

suburnya kebun akhirat yang ia dapat, melainkan Allah akan menambah

nikmatnya berupa keuntungan duniawi. Tapi barangsiapa yang hanya

menghendaki keuntungan duniawi semata, maka Allah hanya akan memberikan

sebagian dari keuntungan dunia yang sudah ditetaptak, tidak akan ditambah, dan

mempunyai batas waktu yang hanya sementara. Dan tidak lah mereka akan

mendapatkan keuntungan akhirat sedikitpun karena mereka tidak ingin berusaha

untuk mendapatkannya.

Ibnu Rajab dalam kitabnya Jami’ul Ulum Wal Hikam menyatakan, “Amalan

riya yang murni jarang timbul pada amal-amal wajib seorang mukmin seperti

shalat dan puasa, namun terkadang riya muncul pada zakat, haji dan amal-amal

lainnya yang tampak di mata manusia atau pada amalan yang memberikan

manfaat bagi orang lain (semisal berdakwah, membantu orang lain dan lain

sebagainya). Keikhlasan dalam amalan-amalan semacam ini sangatlah berat, amal

yang tidak ikhlas akan sia-sia, dan pelakunya berhak untuk mendapatkan

kemurkaan dan hukuman dari Allah.”

11

Page 12: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

12

Page 13: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

BAB 3KESIMPULAN

Teknologi pada masa ini bukan merupakan sesuatu yang asing lagi di dunia.

Banyak penemuan di bidang teknologi yang di temukan oleh para peneliti dan

semakin mempermudah pekerjaan manusia dan memajukan peradaban manusia.

Teknologi bertopang pada pengetahuan ilmu-ilmu alam yang bersandar pada

proses teknik tertentu. Apapun yang ditemukan para peneliti, dan apapun sarana

serta prasarana yang digunakan oleh peneliti tersebut, semuanya ada yang

memiliki jauh sebelum ilmu pengetahuan itu ditemukan, yaitu Allah subhanahu

wa ta’ala. Ikhlas dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala jika

dicermati secara mendalam sesungguhnya menjadi keharusan bagi kita. Karena

Allah yang maha kuasa menciptakan segala sesuatu, begitu juga yang

menciptakan kita. Sehebat apapun kita, pastinya mempunyai segala keterbatasan

karena manusia adalah makhluk yang lemah yang hatinya mudah sekali

terpengaruh oleh sesuatu yang ada di sekitarnya.

Dengan keikhlasan dalam hati ketika berbuat baik kepada saudara kita,

Allah pasti akan memberikan balasan yang setimpal untuk kita seperti pahala dan

nikmat yang lebih, jika kita benar-benar melakukan pekerjaan itu untuk mencari

ridha allah, tanpa berharap pujian serta jabatan dari manusia saja. Allah melihat

hati kita, hendaklah keikhlasan tersebut tidak hanya di luar saja namun juga ikhlas

dan tulus dari dalam hati.

Ibnu Rajab dalam kitabnya Jami’ul Ulum Wal Hikam menyatakan, “Amalan

riya yang murni jarang timbul pada amal-amal wajib seorang mukmin seperti

shalat dan puasa, namun terkadang riya muncul pada zakat, haji dan amal-amal

lainnya yang tampak di mata manusia atau pada amalan yang memberikan

manfaat bagi orang lain (semisal berdakwah, membantu orang lain dan lain

sebagainya). Keikhlasan dalam amalan-amalan semacam ini sangatlah berat, amal

yang tidak ikhlas akan sia-sia, dan pelakunya berhak untuk mendapatkan

kemurkaan dan hukuman dari Allah.”

13

Page 14: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

14

Page 15: Agama 3 kelompok 9   posisi niat dalam pengembangan teknologi

DAFTAR PUSTAKA

Ad-dahduh, Salman Nashif.2002.Bebas Dari Jerat Dunia.Pustaka Hidayah : Bandung

15