11
Perspektif Islam terhadap Lingkungan Tim Penyusun Pendahuluan Kajian Pustaka Kesimpulan

Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Perspektif Islam

terhadap LingkunganTim

PenyusunPendahulu

anKajian

PustakaKesimpulan

Page 2: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Tim PenyusunNurfaizatul

JannahDwi Riska YulianiAnisa

Kholifatul LWidya

Puspita DewiKamelia

Rizqi F

141810201051

141810301005

141810301004

141810301002

141810301006

Page 3: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

PendahuluanLatar

BelakangAgama Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Namun banyak orang

yang salah kaprah dalam menafsirkannya, sehingga banyak kesalahan dalam memahami praktek beragama bahkan dalam hal yang fundamental yaitu aqidah Islam.

Beberapa kewajiban umat Islam yang belum dilaksanakan di masyarakat diakibatkan karena rendahnya pendidikan dan wawasan dalam hal agama, sehingga menciptakan adanya kesenjangan sosial di antara umat beragama.

Page 4: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Kajian Pustaka

Benar bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yang artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesame manusia.

Pernyataan bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah Ta’ala,

للعالمين رحمة إال أرسلناك وما“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

Yang menjadi tantangan besar umat Islam masa kini adalah Islam belum lagi terwujud risalahnya, ia belum lagi menjadi rahmat bagi manusia. Karenanya kita harus mengadakan koreksi total terhadap cara-cara hidup kita, baik dalam bidang ubudiyah maupun dalam bidang mu’amalah.

Islam Agama Rahmatan Lil’alamin

Page 5: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Pandangan Islam terhadap Kewajiban Umat Islam

2. Mempelajari kehidupan umat terdahulu

3. Memelihara kelestarian alam

1. Berdzikir kepada Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya

Page 6: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Pandangan Islam terhadap Lingkungan

Manusia sebagai khalifah (wakil atau pengganti) Allah, salah satu kewajiban atau tugasnya adalah membuat bumi makmur. Ini menunjukkan bahwa kelestarian dan kerusakan alam berada di tangan manusia. Dalam Islam (Al-Quran), hak mengelola alam tidak dapat dipisahkan dari kewajiban untuk memelihara kelestariannya (sinergi keduanya). Mengelola alam harus diiringi dengan usaha-usaha untuk melestarikannya. Banyaknya ayat Al-Quran yang membicarakan larangan merusak bumi, mengindikasikan kewajiban umat Islam untuk memelihara kelestarian dan keasrian bumi. Setiap perusakan lingkungan haruslah dilihat sebagai perusakan terhadap diri sendiri. Tuntunan moral Islam dalam mengelola alam adalah larangan serakah dan menyia-nyiakannya (baca; QS Al-A’raf [7]:31 dan QS Al-Isra [17]:27), serta banyak penjelasan tentang lingkungan ini melalui hadist-hadist Nabi Muhammad Saw.

Manusia harus mengiringi alam bertasbih memuji Allah, antara lain memelihara kelestarian alam dan mengarahkannya kea rah yang lebih baik (islah), dan bukannya melakukan perusakan di muka bumi (fasad fi al-ardl). Sekali lagi, Islam membolehkan Pengelolaan bumi dan pemanfaatannya dengan syarat kelestarian dan keberlangsungannya, jangan sampai merusak habitat alam.

Page 7: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Model-model Sosialisasi Lingkungan

1. Pendidikan lingkungan Pendidikan lingkungan merupakan unsur yang sangat penting dalam mengelola lingkungan. Pendidikan lingkungan memiliki peran yang strategis dan penting dalam mempersiapkan manusia untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan orang dapat mengembangkan pemikiran dan teknologi yang mampu mendukung langkah yang tepat untuk skala lokal maupun global. Selain dari itu, pendidikan sendiri merupakan jalur positif untuk menuju perubahan pemahaman mengenai lingkungan hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan dari suatu masyarakat maka semakin tinggi pula persepsi dan kepedulian masyarakat tersebut sehingga menimbulkan sikap serta perilaku yang lebih baik dalam menghadapi masalah lingkungan.

Page 8: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Model-model Sosialisasi Lingkungan

2. Media massa Peningkatan pengetahuan manusia tentang lingkungan hidup bila

tanpa disertai upaya penyebarluasan informasi ilmu pengetahuan itu sendiri sudah barang tentu akan menjadi hambatan ke arah terciptanya lingkungan yang berkualitas. Peranan media massa dalam perluasan informasi tersebut sangatlah besar. Media massa disini sudah termasuk: media cetak, radio, televisi dan internet. Dibandingkan media massa yang lainnya, media cetak khususnya surat kabar dapat berperan penting dalam hal penyebaran informasi masalah lingkungan. Hal ini dimungkinkan dikarenakan surat kabar merupakan media yang relatif murah serta mudah diperoleh sehingga cenderung memiliki tingkat efektifitas penyebaran informasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan media lainnya seperti misalnya radio, televisi dan internet. Penyediaan rubrik khusus mengenai lingkungan di media massa tersebut dapat menjadi sumbangan yang tak terkira bagi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Page 9: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Model-model Sosialisasi Lingkungan

3. Kebijakan dan penegakan hukum lingkungan Pengembangan kebijakan yang mudah dipahami dan efektif dilaksanakan juga merupakan faktor penting dalam pengelolaan lingkungan yang baik. Selain itu, penegakan hukum khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan yang telah dibuat dan perlindungan lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pengelolaan lingkungan. Walaupun berbagai kebijaksanaan telah diciptakankan dalam rangka untuk mendapatkan lingkungan yang berkualitas, namun bila penegakan hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya maka sasaran yang akan dicapai akan menjadi sia-sia. Selama ini peran pemerintah sangatlah kecil dalam proses penegakan hukum lingkungan. Program-program seperti kali bersih, langit biru, analisis dampak lingkungan (AMDAL), pemberian penghargaan KALPATARU dan program lingkungan lainnya lebih terkesan sebagai semboyan ketimbang program yang dilaksanakan dengan baik. Salah satu faktor kegagalan tersebut adalah kurangnya kemampuanaparat pemerintah dalam menegakkan hukum lingkungan.

Page 10: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

1. Kerusakan lingkungan seharusnya tidak hanya dipandang dari segi kepentingan manusia semata, namun difokuskan pada menurunnya kualitas dan daya dukung bagi hewan, tumbuhan, ataupun mikroba yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan manusia.

2. Filsafah Islam bersifat lebih suka mencegah (preventive) perbuatan atau kejadian yang buruk ketimbang mengobati (curative) kejadian atau perbuatan buruk yang terjadi.

3. Dalam pengelolaan lingkungan yang terpadu dibutuhkan peran dari berbagai pihak seperti pemerintah, media massa, pendidikan, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.

Kesimpulan

Page 11: Perspektif Islam terhadap Lingkungan

Sekian dan Terimakasih