20
Super Student Dalam Islam Oleh: Rita Luthfi W Hardiyanto

Ppt agama islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt agama islam

Super Student Dalam Islam

Oleh:Rita

Luthfi WHardiyanto

Page 2: Ppt agama islam

Salah satu unsur pembangun peradaban bangsa adalah melalui pendidikan. Karena dengan ilmu pengetahuan yang di dapat di dalam pendidikan kita dapat meningkatkan derajat pribadi sendiri. Dengan ilmu pengetahuan itu juga kita dapat mengetahui segala sesuatu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Hasil akhir dari sebuah pendidikan tergantung pada tujuan awal pendidikan itu sendiri. Dalam Islam pun, mengajarkan agar kita meraih pendidikan setinggi mungkin. Akan tetapi Islam dan Barat memiliki pandangan berbeda mengenai hal tersebut.Paham rasionalisme yang berkembang di Barat di jadikan dasar pijakan bagi Konsep-konsep pendidikan Barat. Oleh karena itu kita harus mengetahui seperti apakah pendidikan di mata Islam itu. Dan bagaimanakah sistem pendidikan di dalam Islam itu sendiri.

Latar Belakang

Page 3: Ppt agama islam

Karakteristik Pendidikan Islam

Pendidikan yang TinggiPendidikan yang Komprehensif dan IntegralPendidikan yang RealistisPendidikan yang BerkontinuitasPendidikan yang SeimbangPendidikan yang Tumbuh dan BerkembangPendidikan yang Global/ Internasional

Perbedaan Pendidikan Islam dan Barat

Page 4: Ppt agama islam

Karakteristik Pendidikan Barat

Dalam pendidikan Barat, ilmu tidak lahir dari pandangan hidup agama tertentu dan diklaim sebagai sesuatu yang bebas nilai. Namun sebenarnya tidak benar-benar bebas nilai tapi hanya bebas dari nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan.

Perbedaan Pendidikan Islam dan Barat

Page 5: Ppt agama islam

Karakteristik Pendidikan Barat

Menurut Naquib al-Attas, ilmu dalam peradaban Barat tidak dibangun di atas wahyu dan kepercayaan agama namun dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, terus menerus berubah. Sehingga dari cara pandang yang seperti inilah pada akhirnya akan melahirkan ilmu-ilmu sekular.

Perbedaan Pendidikan Islam dan Barat

Page 6: Ppt agama islam

Karakteristik Pendidikan Barat

Lima faktor yang menjiwai budaya dan peradaban Barat menurut al-Attas:

1. Menggunakan akal untuk membimbing kehidupan manusia. 2. Bersikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran. 3. Menegaskan aspek eksistensi yang memproyeksikan

pandangan hidup sekular.4. Menggunakan doktrin humanisme. 5. menjadikan drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang

dominan dalam fitrah dan eksistensi kemanusiaan.

Perbedaan Pendidikan Islam dan Barat

Page 7: Ppt agama islam

Karakteristik Pendidikan Barat

Kelima faktor tersebut sangat mempengaruhi pola pikir para ilmuwan Barat sehingga membentuk pola pendidikan yang ada di Barat.Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan Barat dibentuk dari acuan pemikiran falsafah mereka yang dituangkan dalam pemikiran yang bercirikan materialisme, idealisme, sekularisme, dan rasionalisme. Pemikiran ini mempengaruhi konsep, penafsiran, dan makna ilmu itu sendiri. René Descartes misalnya, tokoh filsafat Barat asal Perancis ini menjadikan rasio sebagai kriteria satu-satunya dalam mengukur kebenaran.

Perbedaan Pendidikan Islam dan Barat

Page 8: Ppt agama islam

Karakteristik Pendidikan Barat

Selain itu para filsuf lainnya seperti John Locke, Immanuel Kant, Martin Heidegger, Emillio Betti, Hans-Georg Gadammer, dan lainnya juga menekankan rasio dan panca indera sebagai sumber ilmu mereka, sehingga melahirkan berbagai macam faham dan pemikiran seperti empirisme, humanisme, kapitalisme, eksistensialisme, relatifisme, atheisme, dan lainnya, yang ikut mempengaruhi berbagai disiplin keilmuan, seperti dalam filsafat, sains, sosiologi, psikologi, politik, ekonomi, dan lainnya .

Perbedaan Pendidikan Islam dan Barat

Page 9: Ppt agama islam

Aktivitas pendidikan Islam telah dimulai sejak adanya manusia (Nabi Adam dan Hawa) di dunia ini. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah iqra’, yang merupakan kunci dari aktivitas pendidikan. Menurut Harun Nasution dalam Muhaimin (2011), secara garis besar sejarah (budaya) Islam terbagi menjadi 3 periode, yaitu:

Periode klasik (650-1250 M),

Periode pertengahan (1250-1800 M) dan,

Periode modern (1800 M-sekarang).

Sejarah Pendidikan Islam

Page 10: Ppt agama islam

Periode klasik (650-1250 M)

Banyak ilmuwan dan pemikir besar yang dilahirkan Islam pada periode klasik. Hal ini tidak terlepas dari semangat untuk mempelajari serta mengamalkan Al-Quran dan hadis itu sendiri, keinginan yang kuat untuk terus menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta kesinambungan antara ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya menjadikan umat Islam sangat unggul dalam periode klasik.

Sejarah Pendidikan Islam

Page 11: Ppt agama islam

Periode pertengahan (1250-1800 M)

Dalam periode ini Islam menjadi sangat tertinggal dari dunia barat yang ironisnya kemajuan yang diraih dunia barat bersumber dari apa yang telah dicapai Islam sebelumnya. Semua menjadi terbalik bagi umat Islam, tidak banyak ulama yang berani untuk mengembangkan keilmuannya, umat Islam menjadi terkotak-kotak, kebergantungan yang kuat terhadap pemimpin negara menjadikan Islam sedemikian tertinggal dan asing terhadap ilmu serta teknologi yang sejatinya bersumber pada dunia Islam.

Sejarah Pendidikan Islam

Page 12: Ppt agama islam

Periode modern (1800 M-sekarang)

Angin perubahan dan pengembalian Islam ke zaman keemasannya telah banyak dikumandangkan. Telah banyak bermunculan kembali ulama-ulama yang tidak hanya berkutat pada disiplin ilmu keagamaan tetapi juga ikut turut serta mengembangkan ilmu-ilmu lainnya. Namun kembali, nampaknya periode ketiga yang didefinisikan sebagai periode modern ini masih banyak menimbulkan perdebatan. Kekhawatiran terbesar mucul dari anggapan modernisasi yang dilakukan nantinya akan membawa umat Islam kedalam dunia westernisasi dan sekulerisme.

Sejarah Pendidikan Islam

Page 13: Ppt agama islam

Pengertian dari super student adalah pelajar atau mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mempunyai tingkat ketaqwaan yang tinggi pula terhadap Allah SWT. Kita bisa menjadi super student jika kita mau berusaha untuk belajar dengan tekun dan berakhlak yang baik.

Menjadi Super Student Dalam Islam

Page 14: Ppt agama islam

Untuk menjadi super student harus mau berusaha untuk belajar dengan tekun dan berakhlak baik dan harus pula melihat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas pembelajaran di dalam pendidikan kita supaya aktivitas pembelajaran dapat berlangsung secara sukses. Beberapa faktor tersebut meliputi:

a) Tujuan Pendidikan.b) Pendidik.c) Peserta Didik.d) Isi atau Materi Pendidikan.e) Metode Pendidikan.f) Lingkungan.

Menjadi Super Student Dalam Islam

Page 15: Ppt agama islam

Berikut adalah beberapa tahapan agar proses dari aktivitas pembelajaran dapat maksimal:

1. Berlajar Diiringi dengan Doa dan Tidak Meninggalkan Shalat.

2. Membuat Sistem Belajar Sendiri yang Menghasilkan Hasil.3. Menumbuhkan Keinginan Untuk Sukses di Sekolah atau di

Perguruan Tinggi.4. Selalu Memotivasi Diri Sendiri.5. Fokus Pada Tujuan Studi.6. Terus Melakukan Hal Baik dari Sebelumnya.7. Rendah Hati.8. Mengembangkan Kreativitas.9. Banyak Membaca.10. Perluas Sosialisasi Diri.

Menjadi Super Student Dalam Islam

Page 16: Ppt agama islam

Tokoh dalam Islam yang menurut kami berhak mendapatkan predikat super student di masanya adalah Kyai Haji Ahmad Dahlan.Karena beliau berjasa dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaharuan Islam dan pendidikan.Dan atas jasa-jasanya itu pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961.

Tokoh Super Student Dalam Islam

Page 17: Ppt agama islam

Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut :1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan umat Islam

untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat.

2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan ummat, dengan dasar iman dan Islam.

3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam.

4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan.

Tokoh Super Student Dalam Islam

Page 18: Ppt agama islam

Antara Pendidikan Islam dan Barat jelas terlihat adanya kesenjangan pola berfikir yang digunakan para ilmuwan sehingga menghasilkan karakter yang berbeda. Jika sumber dan metodologi ilmu di Barat bergantung sepenuhnya kepada kaedah empiris, rasional dan cenderung materialistik serta mengabaikan dan memandang rendah cara memperoleh ilmu melalui wahyu dan kitab suci, maka metodologi dalam ilmu pengetahuan Islam bersumber dari kitab suci al-Qur’an yang diperoleh dari wahyu, Sunnah Rasulullah saw, serta ijtihad para ulama. Jika Westernisasi ilmu hanya menghasilkan ilmu-ilmu sekular yang cenderung menjauhkan manusia dengan agamanya sehingga terjadi kekalutan di dalamnya, maka Islamisasi ilmu justru mampu membangunkan pemikiran dan keseimbangan antara aspek rohani dan jasmani pribadi muslim yang akan menambahkan lagi keimanannya kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Page 19: Ppt agama islam

Dilihat dari karakteristiknya pendidikan Islam dengan jelas unggul dibanding dengan pendidikan lainnya. Karena pendidikan dalam Islam mempunyai ikatan langsung dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Maka jelas bahwa pendidikan Islam tidak menutup mata terhadap perkembangan yang ada ditengah masyarakat, termasuk perkembangan sains dan tekhnologi. Oleh karena itu menjadi super student dalam Islam yaitu mendalami ilmu-ilmu pengetahuan secara menyeluruh akan tetapi tidak melupakan keislamisasian dari ilmu tersebut. Hal tersebut dilakukan agar kita tidak menjauh dari akidah Islam yang sesungguhnya. Akan tetapi, Islam mempunyai sifat eksklusif sekaligus inklusif. Ketika berhadapan dengan masalah teologi, hakikat sifat-Nya, seorang muslim tidak boleh berkompromi dengan persepsi agama lain, kecuali yang berhubungan dengan masalah rubbûbiyyah. Sebaliknya ketika membicarakan masalah nilai-nilai moral dan etika, maka pintu komunikasi, dialog dan kerjasama dapat dibuka seluas-luasnya.

Kesimpulan

Page 20: Ppt agama islam

Agar pendidikan itu sesuai dengan tujuannya semula yakni sesuai dengan UU sistem pendidikan no. 20 tahun 2003, maka diperlukan sebuah kerja sama antara orang tua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Mereka hendaknya bersama-sama memperhatikan sistem pendidikan para generasi muda. Agar generasi muda tersebut dapat menjadi super student yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Saran