23
PENJADWALAN DOWNLINK DUA TINGKAT UNTUK LAYANAN MULTIMEDIA REAL-TIME PADA JARINGAN LTE (LONG TERM EVOLUTION) Disusun oleh: ARI ENDANG JAYATI 2210203008 MULYONO 2210203007

Presentasi tgs baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi tgs baru

PENJADWALAN DOWNLINK DUA TINGKAT UNTUK LAYANAN MULTIMEDIA REAL-TIME

PADA JARINGAN LTE (LONG TERM EVOLUTION)

Disusun oleh:

ARI ENDANG JAYATI 2210203008

MULYONO 2210203007

Page 2: Presentasi tgs baru

Latar Belakang

Kebutuhan akan layanan real-timemultimedia.

Kebutuhan akan akses yang dapatdilakukan dimanapun.

Page 3: Presentasi tgs baru

Permasalahan

Kebutuhan bandwidth yang semakinbesar.

Quality of Service (QoS).

Page 4: Presentasi tgs baru

Tujuan

Kepuasan pengguna akhir yaituQuality of Experience (QoE).

Page 5: Presentasi tgs baru

Metodologi

LTE (Long Term Evolution) LTE didefinisikan dalam standar 3GPP

Release 8 menjadi evolusi dari jaringanGSM dan juga bagian dari roadmapstandar 3GPP2.

LTE memberikan kecepatan data puncaktinggi yaitu:

- Downlink 100Mbps.

- Uplink 50Mbps.

- Bandwidth 1.4MHz - 20MHz.

Page 6: Presentasi tgs baru

Selain itu LTE juga dirancang untukmenyediakan:

Efisiensi spektrum yang lebih baik.

Peningkatan kapasitas radio.

Biaya operasional yang lebih murah bagioperator.

Layanan mobile broadband kualitas tinggiuntuk pengguna.

Page 7: Presentasi tgs baru

Gambar 1. Road map generasi jaringan telekomunikasi bergerak

Page 8: Presentasi tgs baru

Layanan LTE pertama di dunia dibuka olehTeliaSonera di dua kota Skandinaviayaitu Stockholm dan Oslo pada 14Desember 2009.

Page 9: Presentasi tgs baru

Materi Penunjang

Dalam papernya piro, dkk, juga mengulas tentang:

Maximum Throughput (MT)

PF

Weighted Round Robin

Adaptive Token Bucket

Aturan Log

Exp

Page 10: Presentasi tgs baru

Metode Yang Diusulkan

Gambar 2. Algoritma Penjadwalan Dua Level

Page 11: Presentasi tgs baru

Pada pendekatan ini waktu dilihat sebagaiurutan frame yang tak ada habisnya, yangselanjutnya dibagi dalam interval waktu.

Frame level scheduler (FLS):

Mengevaluasi, dengan skema loop kontroltertutup, quota dari data, ui(k), bahwasumber real time i-th harus dikirim dalamk-th frame untuk memenuhi kendala QoS.

Ui(k) dihitung dan didefenisikan untukmemberikan batasan-batasan delay untukaliran real time seperti gambar 3.

Page 12: Presentasi tgs baru

Gambar 3. Loop Pengaturan pada Algoritma Scheduler Upper Layer

Berdasarkan gambar 3, maka didapatkan persamaan :

Dimana :qi (k) adalah panjang antrian ke–i pada waktu tk,i

qi (k+1) adalah panjang antrian ke–i pada waktu tk+1,i

ui(k) adalah jumlah data yang ditransmisikan selama frame ke–kdi (k) adalah jumlah data yang mengisi antrian selama frame ke–k

Page 13: Presentasi tgs baru

Mendefenisikan frame demi framesejumlah data dengan sumber yang realtime harus ditransmit untuk memenuhikendala delay.

Dengan kata lain, FLS mendefenisikandalam jangka panjang (yaitu, dalam satuframe) berapa banyak data yang harusditransmisikan oleh masing-masingsumber data.

Page 14: Presentasi tgs baru

Lower scheduler :

Mengalokasikan blok sumber dalam tiap-tiap TTI untuk mencapai trade-off antarafairness dan system throughput.

Menentukan jumlah TTI/RBs dimana setiapsumber real time benar-benar akanmengirimkan paket tersebut.

Memberikan sumber daya radio sesuaidengan algoritma Proportional Fair (PF)sesuai kendala oleh FLS.

Page 15: Presentasi tgs baru

Sedangkan link adaptation berfungsi untukmengevaluasi saluran untuk memberikandata rate maksimum pada setiap UE.

Gambar 4. Contoh skema pengalokasian sumber

Page 16: Presentasi tgs baru

Kinerja

Kinerja dari algoritma yang diusulkan telahdiuji menggunakan simulator open sourceuntuk jaringan LTE, yaitu LTE-Sim.

Page 17: Presentasi tgs baru

Gambar 4. Skenario Simulasi dengan 19 Cell dan Cluster

dengan 4 Cell

Gambar 5. Skenario Simulasi LTE

Page 18: Presentasi tgs baru

Simulation Result

Gambar 6. Perbandingan Packet Loss Ratio antara aliran video dan aliran VoIP dengan berbagai variasi UE

Page 19: Presentasi tgs baru

Gambar 7. Goodput dari Aliran FTP dengan Variasi UE

Gambar 8. Indeks Fairness dari Skenario Best Effort dengan

Variasi UE

Page 20: Presentasi tgs baru

Gambar 9. PSNR dari Komponen Y Aliran Video dengan Variasi UE

Page 21: Presentasi tgs baru

Kesimpulan

Metode yang digunakan dalam paper inicukup baik karena selainmempertimbangkan kualitas jugamempertimbangkan efisiensi daya.

Dari hasil simulasi yang dilakukan oleh Pirodan rekan-rekan menunjukkan kualitasyang lebih baik dibanding dengan metodeLOG dan EXP.

Kinerja dari algoritma tidak akan optimalbila kondisi saluran sangat buruk.

Page 22: Presentasi tgs baru

Referensi

G. Piro. L.A. Grieco, G. Boggia, R. Fortuna, & P.Camarda, “Two-level downlink scheduling for real-timemultimedia services in LTE networks,” IEEE Trans. onMultimedia, vol. 13, no. 5, pp. 1052-1065, Oct. 2011.

G. Piro, L. A. Grieco, G. Boggia, F. Capozzi, and P.Camarda, “Simulating LTE cellular systems: an opensource framework,” IEEE Trans. Veh. Technol., 2010, tobe published.

Jepri, “Basic LTE”, Posted on 8 September 2010:http://jfkoernia.wordpress.com/2010/09/08/basic-lte-part-1-short-introduction/

Page 23: Presentasi tgs baru