View
15
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN WORD OF MOUTH
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PRODUK
DEPOSITO IB MUAMALAT
(Studi Kasus Kantor Pusat PT. Bank Muamalat Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
DEDE RUDINI
NIM: 11150810000093
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Dede Rudini
Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 05 Juni 1995
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jalan Rusa V No.146 Rt002/Rw004, Pondok Ranji,
Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten 15422
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Telepon : 089610910149
Email : dherudy@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. TK (2000-2001) : TK Patra V
2. SD (2001-2007) : SDN Peladen
3. SMP (2007-2010) : SMPN 13 Tangerang Selatan
4. SMA (2010-2013) : SMAN 4 Tangerang Selatan
5. Diploma (2013-2015) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia
6. S1 (2015-2019) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Pramuka SD Peladen
2. Futsal SMPN 13 Tangerang Selatan
3. Rohis SMAN 4 Tangerang Selatan
4. Lembaga Dakwah Kampus Syahid ( LDK Syahid ) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
5. Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( DEMA FEB)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Divisi Sosial Agama
6. Ketua Kelompok 132 (Jurasik Satua) Kuliah Kerja Nyata UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di Desa Bojongloa, Cisoka – Tangerang.
ABSTRACT
vi
This study aims to analyze the influence of location, brand image and word of mouth
towards the customer’s decision process of using IB Muamalat deposit product.
This research is quantitative. The data used are primary data by distributing
questionnaires to 100 respondents and secondary data with literature. Sampling is
done by purposive sampling technique. Methods of data analysis uses multiple
linear regression. The results of this study indicate that there are simultaneous
effects on location variables, brand image and word of mouth to customer
decisions. The results of this study also show that location, brand image and word
of mouth have significant partially effect on the customer's decision process. The
results of the determination coefficien indicates that the customer decision process
can be explained by the variables of location, brand image and word of mouth of
22,8%, while the remaining 77,2% is influenced by other variables outside of this
study.
Keywords: Location, Brand Image, Word of Mouth, Decision Process, Deposit,
Sharia Banking.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lokasi, citra merek dan word
of mouth terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan adalah data
primer dengan membagikan kuesioner pada 100 responden dan data sekunder
dengan studi pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh simultan pada variabel lokasi,
citra merek dan word of mouth terhadap proses keputusan nasabah. Hasil penelitian
ini juga menunjukkan secara parsial bahwa lokasi, citra merek dan word of mouth
berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah. Adapun hasil
determinasi menunjukkan bahwa proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh
variabel kualitas lokasi, citra merek dan word of mouth sebesar 22,8%, sedangkan
sisanya sebesar 77,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Kata Kunci: Lokasi, Citra Merek, Word of Mouth, Proses Keputusan, Deposito,
Perbankan Syariah.
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrahmanirrahim”
viii
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Rasulullah
SAW. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat
guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Bapak Apang dan Ibu Rasih, kepada kakak tercinta
Ratna Nengsih, dan kepada kedua adik tercinta Rani Maharani dan Rini Fuji
Lestari, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta
doa yang tiada henti-hentinya bagi penulis untuk menyelesaikan studi.
2. Bapak Rahmat Gunawan, SE.,M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan
untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
3. Ibu Dr.Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ix
5. Bapak Prof. Ahmad Rodoni, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa
perkuliahan.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan.
7. Syifa Awalia, yang selalu memberikan doa, motivasi, dan selalu memberi
support akan skripsi ini, semangat, saran, serta selalu setia membantu banyak
hal dalam proses pembuatan skripsi ini.
8. Seluruh Karyawan Mandiri Amal Insani yang telah memberi support dan
Pengertiaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
9. Teman-teman CCIT FTUI 2013 yang telah banyak membantu dari awal
perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
10. Sahabat seperjuangan dari awal kuliah sampai selesainya skripsi ini Taufik,
Kukuh, Aqwam, Fahreza, Umar Wira, Faiz, Aziz, Bilal terimakasih atas
support dan doanya.
11. Sahabat Pejuang Skripsi Wiwin Anggraini, Naicerline, Ita Yuliya, Ripan Fikri
terimakasih atas dukungan dan doanya.
12. Sobat Jancukers Feri, Fajar, Fakhry, dan Kukuh yang telah membantu support,
bertukar fikiran dan mendoakan agar skripsi ini terselesaikan.
13. Teman-teman KKN Jurasik Satua 132, yang telah mensupport agar skripsi ini
cepat terselesaikan.
x
14. Teman-Teman MIPS 2015, Adhi Gufron, Ari Tamara, Arif Pribadi, Ita Yuliya,
Luthfi Firman, Lisda Nurrussa’adah, M.Ichsan, M.Ikhsan, Naicerline, Ripan
Fikri, Rizky Andika, Satria Ramadhan, Syauqi Azhari, Wiwin Anggraini, yang
selalu kompak dan memberikan semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.
Jakarta, 10 Juni 2019
( Dede Rudini )
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI........................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 14
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 14
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 15
BAB II .................................................................................................................... 17
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 17
A. Landasan Teori ............................................................................................ 17
1. Pengertian Pemasaran ............................................................................. 17
2. Manajemen Pemasaran ............................................................................ 17
3. Bauran Pemasaran ................................................................................... 18
B. Lokasi .......................................................................................................... 19
C. Produk ......................................................................................................... 21
1. Citra Merek ............................................................................................. 21
D. Promosi ........................................................................................................ 24
1. Word of Mouth (WOM) ............................................................................. 24
xii
E. Proses Keputusan......................................................................................... 27
F. Keterkaitan Antar Variabel ......................................................................... 29
G. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 30
H. Kerangka Penelitian .................................................................................... 36
I. Hipotesis ...................................................................................................... 37
BAB III ................................................................................................................... 40
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 40
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 40
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ...................................................... 40
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 42
1. Data Primer (Primary Data) ..................................................................... 42
2. Data Sekunder.......................................................................................... 44
D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ..................................................... 44
1. Metode Analisis Data ............................................................................... 44
2. Statistik Deskriptif ................................................................................... 45
E. Uji Kualitas Data ......................................................................................... 45
1. Uji Reliabilitas.......................................................................................... 45
2. Uji Validitas ............................................................................................. 46
F. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 47
1. Uji Normalitas .......................................................................................... 47
2. Uji Multikolonieritas ................................................................................ 49
3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 50
G. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................. 52
H. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................................... 53
I. Uji Hipotesis..................................................................................................... 53
1. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................................... 53
2. Uji F (Pengujian Secara Simultan) ........................................................... 54
J. Operasional Variabel ................................................................................... 55
BAB IV ................................................................................................................... 60
ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................................... 60
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ...................................................... 60
xiii
1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia ............................................. 60
2. Profil Bank Muamalat Indonesia ............................................................. 63
B. Hasil Analisis dan Pembahasan.................................................................... 65
1. Karakteristik Responden ......................................................................... 65
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen ....................................................................... 71
1. Hasil Uji Validitas .................................................................................... 71
2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 73
D. Statistik Deskriptif ....................................................................................... 75
1. Deskriptif Variabel Lokasi (X1) ............................................................... 75
2. Deskriptif Variabel Citra Merek .............................................................. 80
3. Deskriptif Variabel Word Of Mouth (X3) ................................................ 84
4. Deskriptif Variabel Proses Keputusan Nasabah (Y) ................................. 89
E. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 95
1. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 96
2. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 100
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................................................... 101
F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................................. 104
G. Uji Hipotesis .............................................................................................. 106
1. Uji Statistik t .......................................................................................... 106
2. Uji Statistik F ......................................................................................... 110
H. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................... 112
I. Interpretasi ................................................................................................ 114
BAB V ................................................................................................................... 117
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 117
A. Kesimpulan ................................................................................................ 117
B. Saran ......................................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 121
LAMPIRAN .......................................................................................................... 126
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 36
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Bank Muamalat ................................................ 64
Gambar 4. 2 Logo Bank Muamalat ....................................................................... 64
Gambar 4. 3 Hasil Uji Normalitas......................................................................... 98
Gambar 4. 4 Hasil Heteroskedastisitas................................................................ 103
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jumlah DPK Bank Muamalat Indonesia (dalam miliar) ........................ 4
Tabel 1. 2 Top Brand Award ................................................................................... 8
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 30
Tabel 3. 1 Skala Likert .......................................................................................... 43
Tabel 3. 2 Operasional Variabel............................................................................ 57
Tabel 4. 1 Profil..................................................................................................... 63
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 66
Tabel 4. 3 Umur Responden.................................................................................. 66
Tabel 4. 4 Lama Menjadi Nasabah ....................................................................... 67
Tabel 4. 5 Pendidikan Terakhir ............................................................................. 68
Tabel 4. 6 Pekerjaan Responden ........................................................................... 69
Tabel 4. 7 Penghasilan Bruto Anda saat ini .......................................................... 70
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Responden ............................................................. 72
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 74
Tabel 4. 10 Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan. ..................... 75
Tabel 4. 11 Bank Muamalat Pusat memiliki halaman yang luas. ......................... 76
Tabel 4. 12 Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran. ......................... 77
Tabel 4. 13 Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman
............................................................................................................................... 78
Tabel 4. 14 Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan bebas dari
macet ..................................................................................................................... 79
Tabel 4. 15 Rekapitulasi indikator lokasi yang paling dominan ........................... 80
Tabel 4. 16 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik. ........... 80
Tabel 4. 17 Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat ... 81
xvi
Tabel 4. 18 Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan
produk deposito yang ada di bank syariah lain. .................................................... 83
Tabel 4. 19 Rekapitulasi indikator citra merek yang paling dominan .................. 83
Tabel 4. 20 Mengetahui informasi tentang produk deposito IB Muamalat dari
orang terdekat ........................................................................................................ 84
Tabel 4. 21 Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk mendapatkan
informasi terkait produk IB Muamalat .................................................................. 85
Tabel 4. 22 Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang produk IB
Muamalat............................................................................................................... 86
Tabel 4. 23 Informasi yang diterima dapat memunculkan persepsi tentang produk
Deposito IB Muamalat. ......................................................................................... 88
Tabel 4. 24 Rekapitulasi indikator word of mouth yang paling dominan ............. 89
Tabel 4. 25 Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB Muamalat yang
memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat ............................................. 90
Tabel 4. 26 Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito IB Muamalat di
Bank Muamalat Pusat ........................................................................................... 91
Tabel 4. 27 Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat memberikan
manfaat yang lebih dibanding dengan produk lain ............................................... 92
Tabel 4. 28 Nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan produk Deposito
IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat ................................................................. 93
Tabel 4. 29 Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB Muamalat di
Bank Muamalat Pusat ........................................................................................... 94
Tabel 4. 30 Rekapitulasi Indikator Keputusan Nasabah yang paling dominan .... 95
Tabel 4. 31 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ........................................... 99
Tabel 4. 32 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ........................................... 100
Tabel 4. 33 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................... 104
Tabel 4. 34 Uji Statistik t .................................................................................... 107
Tabel 4. 35 Uji Statistik F ................................................................................... 112
Tabel 4. 36 Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan
yang mempunyai peran penting dalam perekonomian pada suatu
negara. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan cukup
baik. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank di suatu negara dapat
pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin
maju suatu negara, maka semakin besar peran perbankan dalam
mengendalikan negara tersebut (Hasan, 2014:1).
Saat ini banyak sekali bermunculan bank-bank. Baik milik
pemerintah maupun swasta, konvensional maupun syariah. bank
merupakan salah satu lembaga yang paling dibutuhkan untuk saat ini
bahkan sampai kedepannya. Hal yang paling mendasar yang menjadi
pembeda antara bank konvensional dengan bank syariah adalah
tentang penerapan bunga (Hasan, 2014:2).
Salah satu industri perbankan yang menjadi perhatian saat ini
yaitu perkembangan perbankan syariah. Walaupun,
perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-
negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia dapat terus
berkembang (Karim, 2014:25).
2
Saat ini keberadaan bank syariah sudah mulai berkembang
dengan cukup baik, walaupun masih kalah jauh jika dibandingkan
dengan bank konvensional. Hal ini dikarenakan kemunculan bank
konvensional jauh lebih dulu dibandingakan dengan bank syariah,
namun bank syariah tidak gentar untuk terus mensosialisasikan
produk-produk dan layanannya kepada calon nasabahnya. Tujuan
bank syariah adalah memacu perkembangan ekonomi Islam dan
kemajuan sosial dari negara-negara maupun anggota dan masyarakat
muslim, baik secara individual maupun secara kolektif. Tujuan
utama didirikan bank syariah atau bank Islam ini adalah untuk
menghindari bunga yang dilaksanakan oleh bank-bank konvensional
(Sadi IS, 2015:13).
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan
februari 2017 pertumbuhan dan perkemabangan perbankan syariah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terdapat 13 Bank Umum
Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 BPRS,
dengan jumlah kantor layanan sebanyak 2.491 unit.
Dikutip dari okezone finance oleh Giri Hartomo, bahwa sektor
perbankan syariah di Indonesia masih belum bisa meningkatkan
pangsa pasarnya, dimana hingga saat ini, pangsa pasar perbankan
syariah masih diangka 5% dari total aset bank nasional. Namun
demikian menurut ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan
3
(OJK) Wimboh Santoso yang mengatakan bahwa pangsa pasar
syariah Indonesia sangatlah besar, diprediksi pangsa pasar syariah
Indonesia bisa mencapai 20% pada tahun-tahun mendatang.
Hal ini tentunya menjadikan bank syariah harus terus
melakukan inovasi strategi agar market share bank syariah terus
tumbuh dan berkembang. Salah satu bank syariah yang diharapkan
terus berkembang adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat
adalah bank syariah pertama yang berdiri di Indonesia tepatnya pada
tanggal 1 November 1991 sekaligus menjadi pelopor dari perbankan
syariah yang ada saat ini. (www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-
muamalat, 2017).
Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412
H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan
produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi
Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK
Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance)
yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk
bank yang lain yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga
merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e
Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut
mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai kartu debit syariah dengan teknologi chip pertama di
4
Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile
banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk
tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi
tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.
(www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, 2018).
Pada fenomena pertama ini yang menjadi perhatian adalah
jumlah DPK Bank Muamalat mengalami penurunan dalam 3 tahun
terakhir. Berikut data penurunan jumlah DPK bank Muamalat
Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1. 1 Jumlah DPK Bank Muamalat Indonesia (dalam
miliar)
Produk Tahun
2014 2015 2016
Giro 5,051 4,872 3,900
Tabungan 14,768 12,454 11,939
Deposito 31,070 27,751 26,081
Dana Pihak Ketiga 51,206 45,078 41,920
Sumber: Annual Report BMI 2016
Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas, pada tahun 2014 produk
dana giro mencapai total sebesar 5,051 miliar atau 36,54% ,
kemudian turun pada tahun 2015 dengan total dana giro sebesar
4,872 miliar atau 35,24% dan kemudian kembali turun dengan total
dana giro sebesar 3,900 miliar atau 28,21% pada tahun 2016. Hal
5
serupa juga terjadi pada produk tabungan yang mengalami
penurunan. Pada tahun 2014 total dana tabungan mencapai angka
14,768 miliar atau 37,71%, kemudian pada tahun 2015 total dana
tabungan turun menjadi 12,454 miliar atau 31,8% dan kembali turun
pada tahun 2016 dengan total dana tabungan sebesar 11,939 atau
30,48%. Dan penurunan juga terjadi pada produk deposito pada
tahun 2014 total dana pada deposito sebesar 31,070 miliar atau
36,59% kemudian pada tahun 2015 terjadi penurunan dana pada
produk deposito menjadi 27,751 miliar atau 32,68% dan pada tahun
2016 jumlah dana deposito turun menjadi 26,081 miliar atau 30,71%.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat adanya penurunan pada jumlah
DPK. Hal tersebut diakibatkan oleh penurunan pada sumber
penerimaan DPK yaitu pada produk giro, tabungan dan deposito.
Dari data diatas juga dapat terlihat bahwa jumlah penerimaan dana
pihak ketiga yang terbanyak bersumber dari produk deposito.
Besarnya sumber dana pihak ketiga yang diperoleh dari produk
deposito menjadi sangat menarik dan menjadi sesuatu yang sangat
positif bagi Bank Muamalat untuk terus mengembangkan dan
melakukan inovasi dalam mempertahankan dan kembali meningkat
jumlah dana deposito. Produk deposito menjadi produk yang sangat
digemari, itu terlihat dari jumlah dana deposito yang paling besar bila
dibandingkan dengan produk penghimpunan dana lainnya.
6
Pesatnya perkembangan industri perbankan di Indonesia pun
mengakibatkan persaingan yang semakin tinggi. Bagi nasabah hal
tersebut membuat mereka lebih selektif dalam memilih bank-bank
yang ada di Indonesia saat ini. Menurut Ghafoor dan Azhar
(2014:59) fenomena perbankan syariah adalah salah satu dari konsep
yang paling berkembang dan paling pesat di ekonomi global.
Tentunya selain itu juga bank syariah harus juga
memperhatikan pemasaran secara efektif kepada nasabahnya agar
memunculkan suatu dampak kepercayaan mengenai perusahaan
tersebut. Oleh karena itu, persaingan bank-bank syariah tidak hanya
berfokus pada bagaimana memperoleh laba yang besar dari nasabah
tetapi, juga berfokus pada bagaimana bank syariah memberikan
kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah.
Penentuan lokasi juga sangat penting untuk dilakukan karena
semakin mudah akses terhadap bank syariah maka akan semakin
banyak masyarakat yang berkeinginan dan mau menggunakan jasa
bank dalam kebutuhannya. Menurut Kasmir (2008:5) pertimbangan
penentuan lokasi biasanya mengarahkan dekat dengan masyarakat
atau pasar atau pusat industri selain itu juga bank yang terletak dalam
lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan
dengan bank (Kasmir, 2008:145).
7
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari
dan Beik (2014:14) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh
nyata, jika lokasi bank syariah semakin dekat, dengan kantor cabang
dan ATM yang mudah dan banyak ditemukan, maka semakin besar
peluang nasabah yang berminat terhadap bank syariah lebih tinggi
1.450 kali. Sejalan dengan temuan Hapsari dan Beik (2014:14),
temuan Ramadan (2013:8) mengungkapkan bahwa lokasi yang dekat
dengan rumah atau kantor akan mempengaruhi keputusan dalam
pemilihan bank di Jordania.
Selain faktor lokasi, strategi lain yang perlu di perhatikan yaitu
mengenai citra merek. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Oladepo dan Abimbola (2015:34) yang dilakukan di Lagos State,
Nigeria. Menyatakan bahwa citra merek memberikan pengaruh besar
terhadap keputusan pembelian pada suatu produk. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Oladepo dan Abimbola (2015:34),
penelitian yang dilakukan oleh Foster (2016:18) juga menujukan
bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian produk. Hal tersebut menunjukkan bahwa citra merek
dalam suatu perusahaan merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan untuk membentuk suatu identitas perusahaan pada
produk yang dimiliki.
8
Pada fenomena kedua dikutip dari Top Brand Award dari 3
tahun terakhir bank muamalat mengalami penurunan pada posisi ke
3 menjadi ke 4. Berikut tabel Top Brand Award.
Tabel 1. 2 Top Brand Award
2014 2015 2016
Merek TBI TOP Merek TBI TOP Merek TBI TOP
Bank
Syariah
Mandiri
(BSM)
32,9% TOP BRI
Syariah
28.5% TOP Bank
Syariah
Mandiri
(BSM)
31.5% TOP
BRI Syariah 21,6% TOP Bank
Syariah
Mandiri
(BSM)
27.4% TOP BRI
Syariah
26.4% TOP
Bank
Muamalat
15,8% TOP BNI
Syariah
13.5% TOP BNI
Syariah
15.9% TOP
BNI Syariah 13,9% Bank
Muamalat
10.8% Bank
Muamalat
10.1%
Bank Jabar
Syariah
3,2% BCA
Syariah
9.5% BCA
Syariah
3.6%
Sumber: www.topbrand-award.com, 2017.
Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa posisi bank
muamalat dari tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan top brand
index (TBI) dari 15,8% pada tahun 2014 menjadi 10,8% pada tahun
2015 sehingga menggeser posisi Bank Muamalat dari posisi ke-3
pada tahun 2014 menjadi posisi ke-4 pada tahun 2015. Kemudian,
pada tahun 2015 ke 2016 top brand index Bank Muamalat kembali
turun yaitu sebesar 10,8% pada tahun 2015 turun menjadi 10,1%
pada tahun 2016 dan tetap berada pada posisi keempat di bawah Bank
BNI Syariah.
9
Perilaku nasabah yang merasa puas akan berpengaruh terhadap
peningkatan nasabah baru di bank tersebut, karena nasabah yang
merasa puas dengan pelayanan bank akan menceritakan
pengalamannya terhadap keluarga, teman atau rekan kerjanya,
perilaku seperti ini sering disebut dengan istilah word of mouth,
sebaliknya ketika nasabah mendapat pelayanan yang buruk dari
pihak bank, maka nasabah tersebut akan menceritakan pengalaman
buruknya kepada keluarga, teman atau rekan kerjanya. Kepuasan
nasabah perlu diperhatikan karena nasabah merupakan asset jangka
panjang bagi bank, maka bank harus memiliki cara untuk
meminimalkan jumlah nasabah yang tidak puas setelah proses
transaksi.
Terciptanya kepuasan nasabah memberikan manfaat di
antaranya hubungan antara bank dengan nasabah menjadi harmonis,
memberikan dasar yang baik untuk melakukan pembelian ulang dan
terciptanya loyalitas nasabah serta membentuk suatu rekomendasi
dari mulut ke mulut (word of mouth)yang menguntungkan bagi pihak
bank (Tjiptono, 2008:24)
Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan
harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mampu bersaing
dalam memasarkan produknya. Sebuah perusahaan diharuskan
mampu membuat strategi pemasaran yang tepat supaya dapat
10
memenangkan persaingan pasar yaitu dengan cara melalui iklan.
Iklan berbagai media seperti radio, televisi, koran, menjadi cara yang
tepat untuk dapat mempromosikan perusahaan supaya lebih dikenal
secara luas. Disamping itu, iklan yang menarik dapat membuat
masyarakat merasa penasaran dan tertarik untuk mencoba
membelinya. Iklan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil
keputusan pembelian dan juga memberikan standar untuk dapat
mengukur keberhasilan dari sebuah promosi oleh perusahaan.
Komunikasi dari mulut ke mulut memang mempunyai
pengaruh yang sangat besar kepada seseorang karena informasi yang
didapat dianggap nyata dan jujur dan seseorang cenderung lebih
mempercayai informasi produk yang mereka dengar dari teman,
kerabat atau orang terdekat yang berpengalaman terhadap suatu
produk tersebut dibandingkan dengan informasi dari iklan.
Word of mouth atau komunikasi dari mulut ke mulut akan
terjadi secara alami ketika orang menjadi pendukung suatu merek
atau produk karena puas dengan produk yang dipakai atau
dikonsumsinya dan memiliki hasrat atau keinginan yang muncul dari
diri sendiri serta antusias untuk mengajak orang lain memilih merek
atau produk yang telah dipakainya atau bisa disebut sebagai organic
word of mouth. Amplified word of mouth juga terjadi ketika sebuah
perusahaan melakukan sebuah kampanye yang dibuat untuk
11
mendorong atau mempercepat word of mouth pada suatu komunitas
yang ada (Ennew, Banerjee & Li dalam www.asiapr.net/2010).
Saat ini telah ada organisasi resmi yang membahas konsep,
teori, dan etika di bidang word of mouth yaitu Word of Mouth
Marketing (WOMMA) yang menentukan standar pelaksanaan dan
pengembangan program word of mouth bagi pemasar di seluruh
dunia. WOMMA mendefinisikan “word of mouth sebagai usaha
pemasar yang memicu konsumen untuk membicarakan,
mempromosikan, merekomendasikan, dan menjual produk atau
merek kepada penjual lainnya” (Harjadi, Didik dan Fatmasari,
2008:72).
Pada fenomena ketiga ini telah melakukan survei sebanyak
30 orang dengan menggunakan metode word of mouth untuk
mengetahui seberapa antusiasnya para nasabah ataupun para calon
nasabah baru yang ingin menabung dengan menggunakan produk
deposito di beberapa bank syariah. Dari hasil survei yang telah
dilakukan kepada para nasabah dan para calon nasabah ternyata
menghasilkan data bahwa ada sekitar 9 orang yang tertarik dan ingin
menggunakan produk deposito pada Bank Syariah Mandiri, ada
sekitar 7 orang yang tertarik dan ingin menggunakan produk deposito
pada Bank BRI Syariah, ada sekitar 6 orang yang tertarik dan ingin
menggunakan produk deposito pada bank BNI Syariah, ada sekitar 5
12
orang yang tertarik dan ingin menggunakan produk deposito pada
Bank Muamalat, dan terakhir ada sekitar 3 orang yang tertarik dan
ingin menggunakan produk deposito pada Bank BJB Syariah.
Dari hasil survei tersebut dapat diurutkan bahwa ketertarikan
nasabah yang ingin menggunakan produk deposito pada peringkat
pertama yaitu Bank Syariah Mandiri dengan total perolehan 9 orang,
pada peringkat kedua yaitu Bank BRI Syariah dengan total perolehan
7 orang, pada peringkat ketiga yaitu Bank BNI Syariah dengan total
perolehan 6 orang, pada peringkat keempat yaitu Bank Muamalat
dengan total perolehan 5 orang, dan yang terakhir peringkat kelima
yaitu Bank BJB Syariah dengan total perolehan 3 orang.
Terjadinya word of mouth memicu calon konsumen baru
untuk melakukan pembelian dalam sebuah produk yang telah
didengarnya dari orang lain. Ketika calon konsumen sudah
mengetahui tentang produk yang telah ditawarkan melalui promosi
maupun mendapatkan informasi dari mulut ke mulut, maka calon
konsumen berhak melakukan pertimbangan sebelum mereka
memutuskan sebuah keputusan dalam pembelian. Ketika konsumen
sudah menggunakan sebuah produk, konsumen akan melakukan
penilaian terhadap produk yang telah dikonsumsinya, apabila produk
tersebut memberikan kepuasan dan kesan positif kepada konsumen,
maka word of mouth positif yang kemungkinan akan terjadi, begitu
13
pula sebaliknya. Word of mouth juga dapat berarti bahwa akibat dari
kepuasan dan kesan konsumen terhadap suatu produk yang telah
dikonsumsinya.
Word of mouth akan bersifat positif apabila konsumen telah
merasa puas dan memberikan kesan positif terhadap produk yang
telah dipakainya dan akan bersifat negatif ketika konsumen tidak
merasa puas dan mempunyai kesan negatif terhadap produk yang
dipakainya. Kepuasan nasabah biasanya dibarengi dengan loyalitas
nasabah. Nasabah yang benar-benar loyal bukan saja sangat potensial
untuk menjadi word of mouth advertisers, namun kemungkinan besar
juga loyal terhadap produk dan jasa bank (Tjiptono, 2007:386).
Berdasarkan ketiga fenomena di atas diduga lokasi, citra merek
dan word of mouth berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “ANALISIS
PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN PRODUK DEPOSITO IB MUAMALAT
(STUDI KASUS KANTOR PUSAT PT. BANK MUAMALAT
INDONESIA)”.
14
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas
maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah lokasi berpengaruh secara parsial terhadap proses keputusan
nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat ?
2. Apakah citra merek berpengaruh secara parsial terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat ?
3. Apakah word of mouth berpengaruh secara parsial terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat ?
4. Apakah lokasi, citra merek, dan word of mouth berpengaruh secara
simultan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh lokasi secara parsial terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.
2. Untuk menganalisis pengaruh citra merek secara parsial terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.
3. Untuk menganalisis pengaruh word of mouth secara parsial terhadap
proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.
15
4. Untuk menganalisis pengaruh lokasi, citra merek, dan word of mouth
secara simultan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapat diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaanya antara lain sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Akademis, penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi
keilmuan diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam
bidang manajemen pemasaran perbankan syariah.
b. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menabah pengetahuan bagi
pembaca ataupun sebagai sumber bagi pihak-pihak yang ingin
melakukan penelitian khususnya pada kajian yang sama yang
berkenaan dengan masalah variabel yang penulis bahas dalam
penelitian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi bank syariah, penelitian ini dapat menghasilkan masukan yang
bermanfaat dan juga dapat sebagai bahan evaluasi mengenai
kekurangan ataupun kelebihan untuk menentukan keputusan
nasabah dalam memilih pada bank syariah.
16
b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
dan bahan pertimbangan dalam memilih bank-bank syariah yang
ada di Indonesia.
c. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian selanjutnya
sehingga, penelitian selanjutnya dapat dikembangkan jauh lebih
baik lagi dari penulis.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh
Grewal dan Levy (2014:4) bahwasanya “Marketing is the activity, set of
institutions, and processes for creating, capturing, communicating, delivering,
and exchanging offerings that have value for customers, client, partners, and
society at large” yang artinya “Pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga,
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar
persembahan yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat pada
umumnya”. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2015:27) bahwasanya
“Marketing as the process by which companies create value for customers build
strong customer relationships in order to capture value from customers in return”.
Maksud dari pengertian tersebut adalah pemasaran sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun pelanggan yang
kuat relationship untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk
menghasilkan keputusan yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan
18
memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi (Buchori & Djaslim, 2010 :
5). Marketing Management as the art and science of choosing target markets and
getting, keeping, and growing, customers through creating, delivering, and
communicating superior customer value. Yang artinya seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul
(Kotler dan Keller, 2016:27).
3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah perangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya (Molan,
2012:23). Sedangkan pengertian lainnya, bauran pemasaran merupakan strategi
mencampuri kegiatan – kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal
sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat
komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place, promotion (Alma,
2012:205)
Berdasarkan beberapa definisi tersebut di atas peneliti sampai pada pemahaman
bahwa bauran pemasaran merupakan suatu alat pemasaran yang dijadikan strategi
dalam kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam
penelitian ini variabel bauran pemasaran yang di gunakan yaitu lokasi, citra merek
dan word of mouth.
19
B. Lokasi
Lokasi fasilitas jasa merupakan faktor krusial yang berpengaruh terhadap
kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial penyedia
jasa. Secara garis besar, ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas
jasa. Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa, misalnya pasien datang ke
tempat praktik dokter, puskesmas, atau rumah sakit. Kemungkinan kedua adalah
penyedia jasa yang mendatangi pelanggan, seperti mobil pemadam kebakaran
mendatangi lokasi kebakaran untuk menangani dan memadamkan api. Selain itu,
dimunginkan pula penyedia jasa mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh, dokter
yang selain berpraktik di lokasi khusus, namun bersedia pula mendatangi pasien di
rumah mereka pada jam-jam tertentu, misalnya sewaktu istirahat makan siang atau
setelah jam praktik. (Tjiptono, 2014:158).
Lokasi dalam pemasaran bank adalah jejaring (net-working) di mana produk dan
jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring
pemasaran bank tidak hanya berupa kantor bank sendiri di mana disediakan produk dan
jasa bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor bank lain bahkan mesin ATM bank
lain di mana produk dan jasa bank dapat dimanfaatkan. (Wahjono, 2010:126).
Selain itu terdapat beberapa tujuan dalam penentuan lokasi bank, yaitu:
a. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan
pencapaiannya (aksesibilitas). Termasuk dalam pengertian aksesibilitas ini
adalah bukan hanya dekatnya jarak, tetapi juga kemudahan menjangkaunya dari
angkutan umum, terletak di jalan yang mudah dijangkau dari arah mana saja,
20
terletak di tengah kota, dan banyak dilewati angkutan kota sepanjang jam kerja
kantor bank. Termasuk kemudahan dalam hal parker kendaraan;
b. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi;
c. Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata-letak in/out-door dengan
leluasa sehingga mendukung ketersediaan tempat parkir, ruang layanan, ruang
tunggu dan sarana layanan lainnya sehingga mampu membuat kenyamanan dan
kepuasan nasabah dalam memanfaatkan produk dan jasa bank;
d. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif, tapi
sekaligus efisien. Dukungan penataan udara ruangan, kelapangan lokasi antrian,
dukungan hiburan di tempat antrian (audio-video) adalah hal yang perlu
diperhatikan;
e. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor bank dalam mencapainya. Hal ini
diharapkan dapat mempermudah karyawan dalam melayani nasabah dengan baik
tanpa diganggu dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan jalanan ramai
dan padat.
Terdapat beberapa indikator yang bisa digunakan sebagai variabel pengukuran
lokasi, faktor-faktor tersebut adalah (Tjiptono, 2014:159):
a) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal;
b) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum
21
c) Lingkungan, yaitu daerah di sekitar bank mendukung produk yang ditawarkan
bank. Contohnya lokasi berdekatan dengan kampus, sekolah, perkantoran
d) Tempat parkir, yaitu lokasi mempunyai tempat parkir yang luas, nyaman dan
aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, dan
e) Lalu lintas (traffic), yaitu lokasi berada di tempat yang ramai dan bebas dari
macet.
f) Ekspansi, yaitu memiliki tempat yang cukup luas, untuk perluasan usaha di
kemudian hari.
C. Produk
Definisi mengenai produk adalah “Product as anything that can be offered to a
market for attention acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need”
(Kotler dan Armstrong, 2012:248).
Sedangkan definisi lainnya, produk sebagai segala sesuatu yang ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dibeli, dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2010:95).
1. Citra Merek
a. Pengertian Citra
Citra ini dibentuk berdasarkan impresi, berdasar pengalaman yang
dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga membangun suatu sikap
mental. Sikap mental ini nanti dipakai sebagai pertimbangan untuk
mengambil keputusan, karena citra dianggap mewakili totalitas
22
pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Masalah citra ini pada seseorang,
mungkin saja tidak tepat, karena apa yang dialaminya tidak sama dengan
apa yang dialami oleh orang lain. Disinilah perlunya organisasi harus
setiap saat memberi informasi yang diperlukan oleh publik. (Subagiyo,
2016:9).
b. Pengertian Merek
Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi
terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik organisasi bisnis
maupun nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi
lokal, regional, maupun global. Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001
pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa”. (Tjiptono, 2011:31).
c. Pengertian Citra Merek
Citra merek adalah keinginan konsumen berfikir, merasa dan
berbuat terhadap merek. Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi
yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu.
Asosiasi tersebut dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu
yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir
mengenai orang lain. Citra merek dapat bersifat positif atau negatif,
23
tergantung pada persepsi seseorang terhadap sebuah merek (Sangadji dan
Sopiah, 2013:327).
Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan
refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Dapat
juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh
konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya (Kotler dan
Armstrong, 2014: 41).
Terdapat beberapa indikator citra merek menurut Kevin Lane Keller
(2008:380) yang terdiri dari :
a) Strength (Kekuatan Asosiasi Merek)
Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang
dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk tersebut dirasa
memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri
konsumen.
b) Favorability (Kesukaan Asosiasi Merk)
Berkaitan dengan respon konsumen terhadap atribut, manfaat,
serta keyakinan konsumen bahwa suatu merek produk memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka, dan persepsi konsumen terhadap
produk yang menganggap bahwa produk yang dikonsumsi itu baik dan
bermanfaat bagi konsumen.
24
c) Uniqueness (Keunikan Asosiasi Merk)
Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang membedakannya
dari produk lain, produk tersebut akan diingat oleh konsumen. Ingatan
konsumen itu akan semakin kuat jika konsumen sudah merasakan
manfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan
bisa memuaskan keinginannya tersebut.
D. Promosi
Definisi mengenasi promosi adalah “Promotion refers to activities that
communicate to merits of the product and persuade target customers to buy it.” (Kotler
dan Armstrong, 2014:76).
Sedangkan definisi lainnya, promosi adalah kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dakam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai
dengan kebutuhan. (Lupiyoadi, 2013:92).
1. Word of Mouth (WOM)
Sejalan dengan majunya teknologi informasi pada saat ini membuat
pencarian informasi semakin mudah untuk didapatkan sehingga penyebaran Word
of Mouth (WOM) secara viral poitif maupun negatif di antara konsumen pada era
media sosial ini semakin cepat dan berlipat ganda. Pemasaran WOM ialah “giving
people a reason to talk about your stuff, and making it easier or that conversation
25
to take a place”, yaitu memberikan orang alasan untuk berbicara mengenai produk
dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah (Sernovitz 2012:2).
Sedangkan definisi lainnya, mendefinisikan word of mouth adalah
organisasi dalam mengkomunikasi suatu produk / jasa dapat melalui iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat surat langsung (direct
email) dan informasi dari mulut ke mulut. (Lupiyoadi 2013:178).
Word of mouth merupakan bentuk promosi yang paling efektif. Pelanggan
yang terpuaskan akan menjadi juru bicara produk perusahaan secara lebih efektif
dan meyakinkan dibandingkan dengan iklan jenis apapun. Pelanggan akan lebih
percaya kepada sumber yang lebih kredibel (orang yang dikenal) daripada
salesperson perusahaan. Komunikasi word of mouth berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku pembelian konsumen. (Kartajaya 2006:130).
Sedangkan definisi lainnya, mendefinisikan word of mouth atau komunikasi
dari mulut ke mulut sebagai proses komunikasi yang berupa pemberian
rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau
jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. (Kotler dan
Keller, 2012:568).
26
Terdapat beberapa indikator word of mouth menurut Prisgunanto
(2014:132) yang terdiri dari:
a) Siapa yang menuturkan
Faktor terpenting dalam word of mouth adalah siapa si penutur atau
yang berbicara. Pada konteks ini, siapa saja yang menjadi penutur
dianggap kuat secara kedudukan sosial dan ekonomi, seperti artis, pemuka
adat, alim ulama, pejabat, orangtua, guru dan pihak-pihak lain yang
dianggap tua atau lebih mumpuni untuk berbicara isu-isu tertentu.
b) Bentuk komunikasi langsung
Komunikasi dapat menggunakan berbagai sarana digital, baik melalui
surat elektronik (email), chatting, bahkan media jejaring sosial, seperti:
facebook, twitter kaskus, tell a friend, blog, yahoo messenger, whatsup dan
blackberry messenger.
c) Bentuk persuasif
Persuasi yang diberikan di dalam word of mouth diharapkan lebih
mendekati pada kebenaran dan ketulusan dari produsen terhadap isi dari
produk yang ditawarkan kepada pasar.
d) Topik pembicaraan
Semua pesan dari word of mouth ini akan mengarah pada sebuah merek
(brand) tertentu yang tentu akan disebarluaskan dengan begitu cepat,
27
melebihi dari kecepatan apapun dalam hitungan nano detik dalam
pembicaraan antar manusia.
E. Proses Keputusan
Proses keputusan pembelian memiliki lima tahapan diantaranya berawal
dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler & Keller, 2017:235).
Keputusan adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk
memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa. Berarti Keputusan
(decision) adalah pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Sebagian besar keputusan berada pada satu dari dua kategori: terprogram dan tidak
terprogram (Fahmi, 2013 : 2).
Keputusan juga dapat diartikan sebagai proses penelusuran masalah yang
berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada
terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya
dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan
keputusan.Sedangkan keputusan nasabah adalah hal sesuatu yang diputuskan
konsumen untuk memutuskan pilihan atas tindakan pembelian barang atau jasa atau
suatu keputusan setelah melalui beberapa proses yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, dan melakukan evaluasi alternatif yang menyebabkan
timbulnya keputusan yaitu keputusan nasabah mengambil pembiayaan (Fahmi,
2013:2).
28
Terdapat indikator berdasarkan dimensi keputusan pembelian (Kotler dan
Keller, 2017:235), meliputi:
a. Pengenalan masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, para pemasar dapat mengidentifiaksi rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan kategori produk tertentu.
b. Pencarian informasi (Information Search), konsumen yang terangsang
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Tiap
informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan
pembelian.
c. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternatives), tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu
konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi
keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi
konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif.
d. Keputusan pembelian (Purchase decisions), dalam tahap evaluasi, para
konsumen membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di dalam
kumpulan pilihan.Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai.
e. Perilaku pasca pembelian (Post Purchase Behavior), kepuasan dan
ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen
29
selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, akan menunjukkan kemungkinan
yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.
F. Keterkaitan Antar Variabel
1. Keterkaitan lokasi dan keputusan nasabah
Menurut Ma’ruf (2011:114) lokasi memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian dimana lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses
dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun
keduanya menjual produk yang sama.
Menurut penelitian Tyas dan Setiawan (2012), pengaruh lokasi
terhadap keputusan nasabah adalah signifikansi positif, artinya apabila lokasi
berada di tempat yang strategis dalam hal ini dekat dengan pusat kegiatan
masyarakat serta pemukiman penduduk maka akan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah untuk menabung di BMT Sumber Mulia.
2. Keterkaitan citra merek dan keputusan nasabah
Menurut Amrullah dan Agustin (2016:1) apabila merek dengan citra
yang baik akan memberikan jaminan kualitas sehingga meskipun harga yang
ditetapkan oleh perusahaan tinggi, tidak menjadi suatu penghalang bagi
konsumen dalam keputusan pembelian.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Subagiyo (2016), variabel
citra merek terdiri dari citra produsen, citra konsumen dan citra produk
memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih
pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung. Sedangkan menurut hasil penelitian
30
Bagus dan Artanti (2014), menyatakan bahwa variabel citra merek dan variabel
promosi penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan
pembelian.
3. Keterkaitan word of mouth dan keputusan nasabah
Word of mouth Menurut hasil penelitian Finnan Aditya, Ajie Nugraha,
Suharyono, dan Andriani Kusumawati (2015) yang berjudul Pengaruh word of
mouth terhadap Keputusan Pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of
mouth communication terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan
pembelian.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Fanny Puspita Sari (2016),
menyatakan bahwa variabel word of mouth secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap proses keputusan pembelian.
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Ma’arif
(2016)
Faktor-faktor
yang
mempengaru
hi keputusan
nasabah
bertransaksi
di bank
syariah
Variabel
lokasi dan
variabel
keputusan
nasabah
Variabel
produk,
variabel
religiusitas
dan variabel
pelayanan
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa
religiusitas dan
lokasi
berpengaruh
terhadap
keputusan
nasabah,
31
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
sedangkan
pelayanan dan
bagi hasil tidak
berpengaruh
signifikan.
2. Tyas dan
Setiawan
Pengaruh
Lokasi dan
Kualitas
Pelayanan
terhadap
Keputusan
Nasabah untuk
Menabung di
BMT Sumber
Mulia Tuntang
Variabel
lokasi dan
variabel
keputusan
nasabah
Variabel
kualitas
pelayanan
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa terdapat
pengaruh yang
signifikan lokasi
BMT terhadap
keputusan
nasabah untuk
menabung
3. Onigbinde
Isaac
Oladepo dan
Odunlami
Samuel
Abimbola
(2015)
ISSN
20534051
British
Journal og
Marketing
Studies
Vol.3 No.4
Mei 2015
The Influence
Of Brand
Image And
Promotional
Mix On
Consumer
Buying
Decision. (A
Study Of
Beverage
Consumers In
Lagos State,
Nigeria)
Variabel
citra merek
dan variabel
keputusan
nasabah
Variabel
pelayanan
dan variabel
minat
nasabah
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa citra
merek
memberikan
pengaruh secara
signifikan pada
keputusan
pembelian
konsumen
32
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Subagiyo Pengaruh
Brand Image
Terhadap
Keputusan
Nasabah
Dalam
Memilih
Pembiayaan di
BMT
SAHARA
Tulungagung
Variabel
citra merek,
dan variabel
keputusan
nasabah
Variabel
pembiayaan
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa brand
image yang
terdiri dari citra
produsen, citra
konsumen dan
citra produk
berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
keputusan
nasabah dalam
memilih produk
pembiayaan di
BMT Sahara.
5. Bagus dan
Artanti
Pengaruh Citra
Merek Dan
Promosi
Penjualan
Terhadap
Keputusan
Nasabah
Memilih
Tabungan
Bank Syariah
Mandiri
Variabel
citra merek,
dan variabel
keputusan
nasabah
Variabel
promosi
penjualan
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa variabel
citra merek
berpengaruh
signifikan positif
terhadap
keputusan
pembelian.
Sedangkan
variabel promosi
penjualan
berpengaruh
signifikan positif
terhadap
keputusan
pembelian.
33
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Nugraha,
Finnan
Aditya Ajie.,
Suharyono
dan Andriani
Kusumawati
, Jurnal
Administrasi
Bisnis, Vol.
22 No.1,
2015.
Pengaruh
Word of
Mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian
dan Kepuasan
Konsumen.
Variabel
word of
mouth dan
variabel
keputusan
nasabah
Variabel
promosi dan
variabel
harga
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
word of mouth
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel
keputusan
pembelian.
7. Fanny
Puspita Sari
dan Tri
Yuniati
ISSN 2461-
0593
Jurnal Ilmu
dan Riset
Manajemen
Vol.5 No.6
Juni 2016
Pengaruh
Harga, Citra
Merek dan
Word Of
Mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
Variabel
citra
merek,
variabel
word of
mouth,
variabel
keputusa
n
Variabel
lokasi
Hasil penelitian
ini menunjuk-
kan bahwa
harga, citra
merek dan word
of mouth secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen di
Panties Pizza
Sidoarjo.
8. Nawaz
Ahmad,
Jolita
Vveinhardt,
dan Rizwan
Impact of
word of
mouth on
consumer
Variabel
word of
mouth,
variabel
keputusan
Variabel
lokasi,
variable
citra merek
Hasil penelitian
menunjuk-kan
bahwa word of
mouth
berpengaruh
34
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Raheem
Ahmed
ISSN 2222-
1905
European
Journal of
Business and
Management
Vol.6 No.31
2014
buying
decision
terhadap
keputusan.
9. Widyawati
(2015)
Pengaruh
Pelayanan
dan Harga
terhadap
Proses
Keputusan
Pembelian
Smartphone
merek
SAMSUNG
pada UD.
Surya Phone
di Samarinda
Variabel
proses
keputusan
pembelian
Variabel
Pelayanan
Hasil
penelitiannya
bahwa harga
berpengaruh
positif terhadap
proses keputusan
pembelian
10. Manengal
(2015)
Pengaruh
Kualitas
Layanan,
Kualitas
Produk dan
Penetapan
Harga
Terhadap
Variabel
keputusan
pembelian
Variabel
kualitas
layanan dan
harga
Hasil penelitian
menunjukkan
secara simultan
kualitas layanan,
kualitas produk,
dan penetapan
harga
berpengaruh
35
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Keputusan
Pembelian
Pada CV. Esa
Genangku
(Esacom)
Manado
secara signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
secara parsial
kualitas layanan,
kualitas produk,
dan penetapan
harga
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
37
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. (Sugiyono, 2016:134). Hipotesis pada penelitian ini antara lain :
1. Variabel lokasi (X1)
H0 : b1 = 0 Variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
H1 : b1 ≠ 0 Variabel lokasi berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat.
2. Variabel citra merek (X2)
H0 : b2 = 0 Variabel citra merek tidak berpengaruh signifikan
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
38
H1: b2 ≠ 0 Variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap
proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
3. Variabel word of mouth (X3)
H0: b3 = 0 Variabel word of mouth tidak berpengaruh signifikan
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
H1: b3 ≠ 0 Variabel word of mouth berpengaruh signifikan
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat.
Secara Simultan
H0: b1 = b2 = b3 = 0 Diantara variabel lokasi, citra merek, dan word
of mouth tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Diantara variabel lokasi, citra merek, dan word of
mouth terdapat pengaruh yang signifikan
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah keputusan nasabah dalam menggunakan
produk deposito IB Muamalat pada studi kasus kantor pusat PT.Bank Muamalat
Indonesia. Penelitian ini berfokus pada pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat.
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan produk deposito
IB Muamalat pada studi kasus kantor pusat PT.Bank Muamalat Indonesia.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent)
dan variabel terikat (dependent), Variabel bebas adalah lokasi(X1), citra merek (X2),
dan word of mouth (X3), sedangkan untuk variabel terikat adalah proses keputusan (Y).
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam yang lain.
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap
41
populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non-probability
sampling yang dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Non-probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016:122).
Berbeda dengan Non-probability sampling, purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:124).
Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti, maka dari itu
penelitian menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi menggunakan rumus
berikut menurut Purba dalam Nilasari dan Yoesttini (2012: 2).
n = Z2 : 4 (moe)2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel 95% = 1,96
moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa di toleransi, disini
ditetapkan sebesar 5% atau 0,05
n = 1,962 = 3,8416 = 96,04
4 (0,05)2 0.04
Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, maka didapatkan jumlah sampel
adalah 96,04 atau di bulatkan mejadi 100 orang.
42
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2016:375). Untuk mendapatkan
data yang diperlukan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa
kuesioner yang diberikan kepada nasabah kantor pusat PT. Bank Muamalat Indonesia
yang pernah atau masih menjadi nasabah kantor pusat PT. Bank Muamalat Indonesia.
Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ini adalah sebagai
berikut :
1. Data Primer (Primary Data)
Menurut Sugiyono (2015:193), data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data pada saat pengumpulan data. Data primer ini dikumpulkan
melalui teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibuat oleh
peneliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Kuesioner ini diperoleh dari variabel yang akan diukur dan dijabarkan
menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2017:130).
Kuesioner dalam penelitian ini disebar dengan cara mengajukan daftar
pernyataan kepada 100 responden nasabah yang menggunakan produk Deposito
43
IB Muamalat di Kantor pusat PT. Bank Muamalat Indonesia. Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pilihan ganda yang
dimana setiap item soal disediakan lima pilihan jawaban. Dalam penelitian ini
jawaban yang diberikan oleh responden kemudian di beri skor dengan
menggunakan Skala Likert dalam bentuk pemilihan radio button.
Menurut Sugiyono (2013:132) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Skala Likert apabila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan
data interval atau rasio. Imam Ghazali (2016:47) menjelaskan skala yang sering di
dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut Skala
Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan
sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Skala Likert
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
44
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau
dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs
Web, internet dan seterusnya (Sekaran, 2011).
D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ada 2 macam analisis data, yaitu metode kuantitatif dan
kualitatif.
a. Menurut (Sugiyono, 2015:31) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2015:82)
45
b. Metode Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan
bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif
(Sugiarto, 2015:8).
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi
klasik dan uji hipotesis.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, lokasi Bank Muamalat)
dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian (pengaruh lokasi, citra
merek, dan word of mouth serta proses keputusan nasabah dalam
menggunakan produk Deposito IB Muamalat). Peneliti menggunakan tabel
distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median,
kisaran, dan standar deviasi (Ghozali, 2013:19).
E. Uji Kualitas Data
1. Uji Reliabilitas
46
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Ghozali
(2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
a. Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach
Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali, 2013:48).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi
47
antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Dimana skor variabel
yang mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung (nilai Correlation Item-Total
Correlation) dengan r table untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal
ini adalah jumlah sampel. Jika nilai r hitung > r tabel maka jawaban tersebut
dinyatakan valid. (Ghozali, 2016: 52).
F. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi, dan terbebas dari asumsi klasik statistik,
baik itu normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi
klasik ini bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi
yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan
konsisten.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
48
a. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploating data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji normalitas adalah jika data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data
menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
49
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
(Ghozali, 2016:156).
b. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal. Padahal secara statistik
bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat
dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari
residual. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi di bawah 0,05
berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi
diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan
(Ghozali, 2016:156-158).
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
50
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2016:103):
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas
(independen) banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel terikat (dependen).
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas
(independen). Jika antar variabel bebas (independen) ada korelasi
yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas (independen) manakah yang
dijelaskan oleh variabel bebas (independen) lainnya. Nilai cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
51
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
2016:134).
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Plot
antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Ghozali,
2016:134).
Sedangkan dasar analisis yang juga dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu (Ghozali,
2016:134):
a. Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas
dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
52
G. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas
(X1) lokasi, (X2) citra merek, dan (X3) word of mouth. sedangkan variabel
terikat yaitu proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk Deposito
IB Muamalat (Y):
Y = а + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Nasabah
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi antara kualitas produk dengan proses keputusan
nasabah
b2 = Koefisien regresi antara lokasi dengan proses keputusan nasabah
b3 = Koefisien regresi antara word of mouth dengan proses keputusan
nasabah
X1 = Lokasi
X2 = Citra Merek
X3 = Word of Mouth
53
e = error
Pada dasarnya analisis regresi adalah untuk memperoleh persamaan
regresi dengan cara memasukan perubahan satu demi satu sehingga dapat
diketahui pengaruh yang paling kuat sampai dengan yang paling lemah.
H. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dengan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95).
I. Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2016: 97) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian
ini uji t untuk menguji koefisien regresi parsial individual yang digunakan
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Y). Berikut langkah-langkah pengujiannya
:
54
Ho : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara suatu
variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel independen
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Quick Lock : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 0,05 maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain
kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independent secara individual mempengaruhi variabel dependen.
2. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi
secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap kofesiensi regresi
sama dengan nol. Uji F menguji joint hipotesis bahwa b1, b2 , dan b3 secara
simutan sama dengan nol.
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
55
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y
berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, dan X3 (Ghozali, 2016: 96).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas secara serentak
dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan
menerima HA.
J. Operasional Variabel
Variabel adalah suatu atribut seseorang atau objek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain
menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam (Sugiyono, 2015:38). Sedangkan
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:38).
Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Seluruh
56
variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan dimensi atau indikator-
indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan. Pengukuran variable dalam penelitian ini menggunakan skala
pengukuran ordinal dan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan
diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas/independent (X)
Variabel bebas/independent ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat atau dependen (Ghozali, 2016:39).
Variabel bebas/independent adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
a. Lokasi (X1)
b. Citra Merek (X2)
c. Word of Mouth (X3)
2. Variabel Terikat /Dependent (Y)
Variabel terikat/dependent, disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, Karena adanya variabel bebas (Ghozali,
2016:39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penelitian
57
nasabah yang menggunakan produk Deposito IB Muamalat di Kantor
pusat PT. Bank Muamalat Indonesia.
Pada dasarnya penentuan variabel penelitian merupakan
operasional konstrak supaya dapat diukur. Dalam penelitian ini
operasional variabel penelitian dan pengukuran variabel dapat dilihat
pada tabel.
Tabel 3. 2 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Lokasi (X1)
Lokasi fasilitas jasa
merupakan faktor krusial yang
berpengaruh terhadap
kesuksesan suatu jasa karena
lokasi erat kaitannya dengan
pasar potensial penyedia jasa.
Tjiptono (2014:159)
Visibilitas
1. Dapat dilihat dengan
jelas dari tepi jalan
Likert
Ekspansi
2. Bank memiliki cakupan
tempat yang luas untuk
memperluas usaha
Likert
Lingkungan
3. Berada di sekitar
perkantoran
Likert
Tempat
parkir
4. Memiliki tempat parkir
yang luas dan nyaman
Likert
Lalu lintas
5. Berada di tempat yang
ramai dan bebas macet
Likert
Citra Merek (X2) Strength
6. Produk yang digunakan
memiliki reputasi yang
baik
Likert
58
Variabel Dimensi Indikator Skala
Citra merek merupakan konsep
yang diciptakan oleh
konsumen karena alasan
subyektif dan emosi
pribadinya.
Kevin Lane Keller (2008:380)
Favorability
7. Produk yang digunakan
memiliki manfaat
Likert
Uniqueness
8. Produk yang digunakan
memiliki ciri khas
Likert
Word of Mouth (X3)
Word of mouth merupakan
sebuah komunikasi yang
beredar dan muncul di antara
konsumen dan calon pembeli
yang dapat berupa komunikasi
langsung maupun dengan
menggunakan sosial media
yang mampu memasarkan dan
mempromosikan produk dan
jasa dari produsen ke
konsumen.
Prisgunanto (2014:132)
Siapa yang
menuturkan
9. Sumber informasi
berasal dari orang
terdekat
Likert
Bentuk
komunikasi
langsung
10. Komunikasi melalui
sarana digital
Likert
Bentuk
Persuasif
11. Adanya kesesuaian
informasi dengan produk
yang ditawarkan
Likert
Topik
Pembicaraan
12. Membangun persepsi
produk
Likert
Proses Keputusan (Y)
Merupakan perilaku
mempelajari seseorang, grup
dan organisasi untuk memilih,
membeli, menggunakan dan
mengelola produk, jasa, ide
maupun pengalaman untuk
menemukan apa saja yang
dibutuhkan dan diinginkan.
Kotler dan Keller (2017:234)
Pengenalan
masalah
13. Timbulnya kebutuhan
terhadap produk yang
memiliki nilai yang
tinggi
Likert
Pencarian
Informasi
14. Tertarik melakukan
pencarian informasi
Likert
Evaluasi
Alternatif
15. Produk memberikan
dampak positif serta
memberikan banyak
manfaat kepada nasabah
Likert
59
Variabel Dimensi Indikator Skala
Keputusan
Pembelian
16. Melakukan keputusan
dalam menentukan dan
menggunakan produk
yang di inginkan
Likert
Perilaku
Pasca
Pembelian
17. Setelah membeli produk,
konsumen akan
merasakan tingkat
kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu
Likert
60
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)
memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia pada
1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank Muamalat
Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat
dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1
Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi
dan mengeluarkan produkproduk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah
(Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK
Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang
seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-
e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama
di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011
tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta
layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash
management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di
Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.
61
Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan izin
sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri
melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga
perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Produk
Deposito IB Muamalat. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi
Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan
sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di
Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-
satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank
telah memiliki 325 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia.
Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710
unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta
lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic
Payment (MEPS).
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat
Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin meningkatkan
awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan
Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi
62
yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Hingga saat ini, Bank
beroperasi bersama beberapa entitas perusahaannya dalam memberikan
layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan
layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan
dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal
Muamalat yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infak dan
Sedekah (ZIS).
Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa untuk
menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang.
Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus
melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in
Indonesia with Strong Regional Presence”.
63
2. Profil Bank Muamalat Indonesia
a. Profil
Tabel 4. 1 Profil
Nama : Bank Muamalat Indonesia
Alamat : Jl. Prof Dr Satrio, Kav. 18
Kuningan Timur, Setiabudi
Jakarta Selatan 12940
Telepon : (021) 80666000
Situs Web : www.bankmuamalat.co.id
b. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia
65
3. Visi dan Misi Bank Muamalat
a. Visi Bank Muamalat
Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di
Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional
b. Misi Bank Muamalat
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang
islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk
memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu pada nasabah produk
Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Indonesia. Jumlah data yang
berhasil didapatkan sebanyak 100 responden. Berikut merupakan penjabaran
100 responden tersebut.
66
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin
responden nasabah pada Bank Muamalat Indonesia mayoritas adalah Laki -
laki dengan jumlah 55 dari 100 orang responden dengan persentase sebesar
55% sedangkan Perempuan dengan jumlah 45 dari 100 orang responden
dengan persentase sebesar 45%.
b. Karakteristik Responden Menurut Usia
Tabel 4. 3 Umur Responden
Usia
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 17 – 30 75 75.0 75.0 75.0
31 – 40 15 15.0 15.0 90.0
41 – 50 9 9.0 9.0 99.0
> 50 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
67
Bedasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang
memiliki usia 17-30 tahun sebanyak 75 orang atau dalam presentase
berjumlah 75%. Jumlah responden nasabah Bank Muamalat Indonesia yang
berusia 31-40 tahun sebanyak 15 orang atau dalam presentase sebesar 90%.
Jumlah responden nasabah Bank Muamalat Indonesia yang berusia 41-50
tahun sebanyak 9 orang atau dalam persentase sebesar 99%. Jumlah
responden yang berusia >50 tahun berjumlah 1 orang atau dalam persentase
sebesar 100%.
c. Karakteristik Responden Menurut Lama Menjadi Nasabah
Tabel 4. 4 Lama Menjadi Nasabah
Lama_Menjadi_Nasabah
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 37 37.0 37.0 37.0
1-3 Tahun 48 48.0 48.0 85.0
4-6 Tahun 14 14.0 14.0 99.0
> 6 Tahun 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik
responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat < 1 Tahun
sebanyak 37 orang atau dalam persentase berjumlah 37%. Jumlah
responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat 1-3 Tahun
sebanyak 48 orang atau dalam persentase berjumlah 85%. Jumlah
68
responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat 4-6 Tahun
sebanyak 14 orang atau dalam persentase berjumlah 99%. Jumlah
responden menurut lama menjadi nasabah Bank Muamalat Pusat > 6 Tahun
sebanyak 1 orang atau dalam persentase berjumlah 100%.
d. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Tabel 4. 5 Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA / Sederajat 32 32.0 32.0 32.0
Diploma (D1/D2/D3) 14 14.0 14.0 46.0
Sarjana (S1) 51 51.0 51.0 97.0
Pasca Sarjana (S2/S3) 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan
terakhir responden nasabah Bank Muamalat Pusat mayoritas adalah sarjana
(S1) sebanyak 51 orang, terbanyak kedua adalah SMA/Sederajat dengan
jumlah 32 orang, Diploma (D1/D2/D3) dengan jumlah 14 orang, dan
Pascasarjana 3 orang.
69
e. Pekerjaan Responden
Tabel 4. 6 Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Mahasiswa 24 24.0 24.0 24.0
Guru/Dosen 4 4.0 4.0 28.0
Wiraswasta 10 10.0 10.0 38.0
Pegawai swasta 49 49.0 49.0 87.0
PNS/TNI/
POLRI
3 3.0 3.0 90.0
Lainnya... 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah
responden Mahasiswa yaitu sebanyak 24 responden dengan persentase
sebesar 24%, untuk responden dengan pekerjaan sebagai Guru/Dosen
yaitu sebanyak 4 responden dengan persentase sebesar 28%, untuk
responden dengan pekerjaan sebagai Wirauswasta yaitu sebanyak 10
responden dengan persentase sebesar 38%, untuk responden dengan
pekerjaan sebagai Pegawai Swasta yaitu sebanyak 49 responden dengan
persentase sebesar 87%, untuk responden dengan pekerjaan yang
PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 3 responden yaitu dengan persentase
sebesar 90%. Dan yang Lainnya yaitu sebanyak 10 Responden dengan
presentase sebesar 100% Jadi berdasarkan data di atas, untuk responden
70
berdasarkan pekerjaan didominasi oleh responden Pegawai Swasta yaitu
sebanyak 49 responden dengan presentase sebesar 87%.
f. Penghasilan Bruto Anda saat ini
Tabel 4. 7 Penghasilan Bruto Anda saat ini
Penghasilan_Bruto_Anda_saat_ini
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1 - 3 Juta
Rupiah 47 47,0 47,0 47,0
3,1 - 6 Juta
Rupiah 30 30,0 30,0 77,0
6,1 - 10 Juta
Rupiah 14 14,0 14,0 91,0
> 10 Juta
Rupiah 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa penghasilan
responden saat ini yang menjadi nasabah dengan produk Deposito IB Muamalat
di Bank Muamalat Pusat dengan gaji 1-3 Juta Rupiah yaitu sebanyak 47
responden dengan persentase 47%, untuk responden yang berpenghasilan 3,1-6
Juta Rupiah yaitu sebanyak 30 responden dengan presentase 77%. Untuk
responden yang berpenghasilan 6,1-10 Juta Rupiah yaitu sebanyak 14 responden
dengan presentase 91%. Untuk yang berpenghasilan > 10 Juta Rupiah yaitu
sebanyak 9 responden dengan presentase 100%.
71
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen
Kualitas intrumen yang baik haruslah memenuhi standar validitas dan
reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono,
2013:173).
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r Tabel dan nilai positif
maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r
hitung lebih kecil dari pada r Tabel maka pertanyaan atau indikator
tersebut tidak valid (Ghozali, 2016 : 52-53). Kriteria yang digunakan
dalam menetukan valid tidaknya pertanyaan atau penyataan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
b. Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji coba)
c. Dari 30 responden untuk menemukan r Tabelnya adalah n – 2,
72
30 – 2 = 28 , dan r Tabel dari 28 adalah = 0, 361
Uji validitas akan menguji masing-masing dari variabel yang
akan digunakan dalam penelitian ini. berikut ini adalah hasil uji validitas
dari variabel Lokasi, lokasi dan Keputusan dengan 30 sampel
responden.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Responden
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa butir
pertanyaan dari masing-masing variabel memiliki kriteria valid untuk
semua item pernyataan berdasarkan kriteria signifikansi dimana dapat
Pernyataan r Tabel
Corrected Item-Total Correlation
(r hitung)
Hasil
X1.1 0,361 0,936 Valid
X1.2 0,361 0,830 Valid
X1.3 0,361 0,906 Valid
X1.4 0,361 0,805 Valid
X1.5 0,361 0,507 Valid
X2.1 0,361 0,914 Valid
X2.2 0,361 0,890 Valid
X2.3 0,361 0,933 Valid
X3.1 0,361 0,921 Valid
X3.2 0,361 0,897 Valid
X3.3 0,361 0,662 Valid
X4.4 0,361 0,936 Valid
Y1.1 0,361 0,817 Valid
Y1.2 0,361 0,788 Valid
Y1.3 0,361 0,904 Valid
Y1.4 0,361 0,939 Valid
Y1.5 0,361 0,939 Valid
73
dikatakan valid apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung
lebih besar dari rTabel yaitu 0,361. Peneliti mendapatkan nilai rTabel 0,361
yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30 – 2 = 28 dan didapati nilai
0,361 sebagai rTabel.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Salah satu metode penghitungan reliabilitas yang paling umum
digunakan adalah Alpha Cronbach (Rochaety, 2009:54). Metode ini
dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach
menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benar/salah
ataupun bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan
koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Crobach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,70
(Ghozali, 2016:47-48).
Sebelum memberikan kuesioner kepada seluruh obyek sampel,
peneliti melakukan try out terlebih dahulu terhadap 30 responden untuk
menguji reliabilitas kuesioner yang telah peneliti buat menggunakan
74
software SPSS versi 23. Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 30
responden dapat di lihat dalam Tabel di bawah berikut:
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Lokasi (X1) 0,808 6 Reliabel
Citra Merek (X2) 0,865 4 Reliabel
Word of Mouth (X3) 0,830 5 Reliabel
Proses keputusan nasabah
menggunakan produk
Deposito IB Muamalat (Y)
0,834 6 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
Cronbach’s Alpha dari variabel Lokasi menunjukan nilai > 0,70 yaitu
0,808 yang berarti variabel Lokasi dikatakan reliable. Nilai Cronbach’s
Alpha dari Citra Merek menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,865 yang berarti
variabel Citra Merek dikatakan reliable. Nilai Cronbach’s Alpha dari
Word of Mouth menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,830 yang berarti
variabel Word of Mouth dikatakan reliable. Nilai Cronbach’s Alpha dari
variabel proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Deposito IB Muamalat > 0,70 yaitu 0,834 yang berarti variabel proses
keputusan nasabah dalam menggunakan produk Deposito IB Muamalat
dikatakan reliable.
75
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas
hasil yang di peroleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator
pengukuran variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Deskriptif Variabel Lokasi (X1)
a. Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan.
Tabel 4. 10 Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa 1 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 9 responden menyatakan
Tidak Setuju, 16 responden menyatakan Netral, 39 responden menyatakan
Setuju, dan 35 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
76
terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi
jalan.”.
b. Bank Muamalat Pusat memiliki halaman yang luas.
Tabel 4. 11 Bank Muamalat Pusat memiliki halaman yang luas.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa 1 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 3 responden menyatakan
Tidak Setuju, terdapat 26 responden menyatakan Netral, 42 responden
menyatakan Setuju, dan 28 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat memiliki
halaman yang luas.”.
c. Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.
77
Tabel 4. 12 Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa 1 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 4 responden menyatakan Tidak
Setuju, 16 responden menyatakan Netral, 46 responden menyatakan
Setuju, dan 33 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.”
78
d. Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman
Tabel 4. 13 Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan
nyaman
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 6 responden menyatakan
Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Netral, 46 responden menyatakan
Setuju, dan 28 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang
luas dan nyaman”.
79
e. Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan bebas dari
macet.
Tabel 4. 14 Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan
bebas dari macet
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa 2 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 3 responden menyatakan Tidak
Setuju, 24 responden menyatakan Netral, 40 responden menyatakan
Setuju, dan 31 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai
dan bebas dari macet”.
80
Tabel 4. 15 Rekapitulasi indikator lokasi yang paling dominan
No Indikator Jawaban Responden
1 Bank Muamalat Pusat dapat terlihat
jelas di tepi jalan
Setuju
2 Bank Muamalat Pusat memiliki
halaman yang luas.
Setuju
3 Bank Muamalat Pusat berada disekitar
perkantoran.
Setuju
4 Bank Muamalat Pusat memiliki tempat
parkir yang luas dan nyaman
Setuju
5 Bank Muamalat Pusat berada di tempat
yang ramai dan bebas dari macet.
Setuju
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas, hasil penelitian indikator pada variabel
lokasi dapat disimpulkan bahwa jawaban responden mayoritas menjawab
setuju dari kelima pertanyaan yang sudah diberikan.
2. Deskriptif Variabel Citra Merek
a. Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik.
Tabel 4. 16 Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
81
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 4 responden
menyatakan Tidak Setuju, 14 responden menyatakan Netral, 46 responden
menyatakan Setuju, dan 36 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Produk Deposito IB Muamalat
Memiliki reputasi yang baik.”.
b. Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki
manfaat.
Tabel 4. 17 Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 2 responden
menyatakan Tidak Setuju, terdapat 13 responden menyatakan Netral, 51
responden menyatakan Setuju, dan 34 menyatakan Sangat Setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
82
responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Produk Deposito
IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat.”.
83
c. Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang
berbeda dengan produk deposito yang ada di bank syariah
lain.
Tabel 4. 18 Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk
deposito yang ada di bank syariah lain.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden menyatakan
Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Netral, 45 responden menyatakan
Setuju, dan 27 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Produk Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas
yang berbeda dengan produk Deposito yang ada di bank syariah lain.”
Tabel 4. 19 Rekapitulasi indikator citra merek yang paling dominan
No Indikator Jawaban Responden
84
1 Produk Deposito IB Muamalat
Memiliki reputasi yang baik
Setuju
2 Produk Deposito IB Muamalat yang
digunakan memiliki manfaat
Setuju
3 Produk Deposito IB Muamalat
memiliki ciri khas yang berbeda
dengan produk Deposito yang ada di
bank syariah lain.
Setuju
Berdasarkan Table 4.19 diatas, hasil penelitian indikator pada
variabel citra merek dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
mayoritas menjawab setuju dari ketiga pertanyaan yang sudah
diberikan.
3. Deskriptif Variabel Word Of Mouth (X3)
a. Mengetahui informasi tentang produk deposito IB Muamalat
dari orang terdekat (Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh
Agama)
Tabel 4. 20 Mengetahui informasi tentang produk deposito IB
Muamalat dari orang terdekat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa 4 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 8 responden menyatakan
85
Tidak Setuju, 39 responden menyatakan Netral, 32 responden menyatakan
Setuju, dan 17 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Netral
terhadap pernyataan “Mengetahui informasi tentang produk deposito IB
Muamalat dari orang terdekat (Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh
Agama)”.
b. Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk
mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat
(melalui Sosial Media seperti Google, Facebook, Twitter,
Instagram, Blogspot, WhatsApp, dan Line).
Tabel 4. 21 Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk
mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, dapat diketahui bahwa 7 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 14 responden menyatakan
Tidak Setuju, terdapat 26 responden menyatakan Netral, 43 responden
86
menyatakan Setuju, dan 10 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Melakukan komunikasi melalui
sarana digital untuk mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat
(melalui Sosial Media seperti Google, Facebook, Twitter, Instagram,
Blogspot, WhatsApp, Line dan Youtube)”.
c. Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang
produk IB Muamalat.
Tabel 4. 22 Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas
tentang produk IB Muamalat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.22 di atas, dapat diketahui bahwa 5 responden
yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 11 responden menyatakan Tidak
Setuju, 27 responden menyatakan Netral, 42 responden menyatakan
Setuju, dan 15 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
88
d. Informasi yang diterima dapat memunculkan persepsi
tentang produk Deposito IB Muamalat.
Tabel 4. 23 Informasi yang diterima dapat
memunculkan persepsi tentang produk Deposito IB
Muamalat.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 4 responden menyatakan
Tidak Setuju, 40 responden menyatakan Netral, 46 responden menyatakan
Setuju, dan 10 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Informasi yang diterima dapat memunculkan
persepsi tentang produk Deposito IB Muamalat ”.
89
Tabel 4. 24 Rekapitulasi indikator word of mouth yang paling dominan
No Indikator Jawaban Responden
1 Mengetahui informasi tentang produk
deposito IB Muamalat dari orang
terdekat (Keluarga, Teman, Rekan
Kerja, Tokoh Agama)
Netral
2 Melakukan komunikasi melalui sarana
digital untuk mendapatkan informasi
terkait produk IB Muamalat (melalui
Sosial Media seperti Google,
Facebook, Twitter, Instagram,
Blogspot, WhatsApp, Line dan
Youtube)
Setuju
3 Mendapatkan informasi yang sesuai
dan jelas tentang produk IB Muamalat.
Setuju
4 Informasi yang diterima dapat
memunculkan persepsi tentang produk
Deposito IB Muamalat
Setuju
Berdasarkan Tabel 4.24 diatas, hasil penelitian indikator pada variabel
word of mouth dapat disimpulkan bahwa jawaban responden pada pertanyaan
pertama mayoritas menjawab netral dan pada pertanyaan kedua sampai
keempat mayoritas menjawab setuju dari pertanyaan yang sudah diberikan.
4. Deskriptif Variabel Proses Keputusan Nasabah (Y)
a. Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB Muamalat yang
memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat
90
Tabel 4. 25 Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB
Muamalat yang memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat
Pusat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.25 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, 3 responden menyatakan
Tidak Setuju, 20 responden menyatakan Netral, 48 responden menyatakan
Setuju, dan 29 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB
Muamalat yang memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat”.
b. Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat.
91
Tabel 4. 26 Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito
IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.26 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak ada
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dan 4 responden
menyatakan Tidak Setuju, 26 responden menyatakan Netral, 39 responden
menyatakan setuju, dan 31 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
setuju terhadap pernyataan “Nasabah tertarik mencari informasi produk
Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat”.
c. Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat memberikan
manfaat yang lebih dibanding dengan produk lain.
92
Tabel 4. 27 Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat
Pusat memberikan manfaat yang lebih dibanding dengan produk
lain
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.27 di atas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dan 7 responden
menyatakan Tidak Setuju, 18 responden menyatakan Netral, 44 responden
menyatakan Setuju, dan 31 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan Setuju terhadap pernyataan “Produk Deposito IB Muamalat di
Bank Muamalat Pusat memberikan manfaat yang lebih dibanding dengan
produk lain”.
d. Nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan produk deposito IB
Muamalat di Bank Muamalat Pusat
93
Tabel 4. 28 Nasabah mengambil keputusan untuk menggunakan
produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.28 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak terdapat
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan
Tidak Setuju, 34 responden menyatakan netral, 17 responden menyatakan
Setuju, dan 47 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Sangat
Setuju terhadap pernyataan “Mengambil keputusan untuk menggunakan
produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat”.
e. Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat.
94
Tabel 4. 29 Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB
Muamalat di Bank Muamalat Pusat
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.29 di atas, dapat diketahui bahwa Tidak
terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden
menyatakan Tidak Setuju, 16 responden menyatakan netral, 38 responden
menyatakan Setuju, dan 43 menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan Sangat Setuju terhadap pernyataan “Merasa puas telah
menggunakan produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat”.
95
Tabel 4. 30 Rekapitulasi Indikator Keputusan Nasabah yang paling
dominan
No Indikator Jawaban Responden
1 Timbulnya kebutuhan terhadap produk
Deposito IB Muamalat yang memiliki
nilai yang tinggi di Bank Muamalat
Pusat
Setuju
2 Nasabah tertarik mencari informasi
produk Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat.
Setuju
3 Produk Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat memberikan manfaat
yang lebih dibanding dengan produk
lain
Setuju
4 Nasabah mengambil keputusan untuk
menggunakan produk Deposito IB
Muamalat di Bank Muamalat Pusat.
Sangat Setuju
5 Merasa puas telah menggunakan produk
Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat.
Sangat Setuju
Berdasarkan Table 4.30 diatas, hasil penelitian indikator pada
variabel proses keputusan nasabah dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden pada pertanyaan pertama sampai ketiga mayoritas menjawab
setuju dan pada pertanyaan keempat sampai kelima mayoritas
menjawab sangat setuju dari pertanyaan yang sudah diberikan.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asusmsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi yaitu uji
multikolinieritas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji liniearitas. Dalam
96
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena data yang
digunakan bukan data time series melainkan data cross section dimana
pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang
bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti membangun
model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikatnya adalah linear.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik manjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik .
a. Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonaldan ploting data
97
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):
2) Jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak menunjukan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas
98
Gambar 4. 3 Hasil Uji Normalitas
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa model
regresi pada garis tersebut dikatakan normal, karena data menyebar
disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Analisa Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa
99
sebaliknya (Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga
melakukan uji statistik pada uji normalitas ini. penulis menggunakan
uji normalitas statistik dengan test Statistic Kolmogorov-Smirnov pada
alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal, jika tidak maka data
tidak berdistribusi normal.
Tabel 4. 31 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.31 diatas, dapat diketahui bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,200 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi berdistribusi normal.
100
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
(independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
bebas (independent) yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas
(independent) sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Variante Inflation Faktor (VIF), jika nilai tolerance ≤ 0,1
dan nilai VIF ≥ 10 menunjukkan bahwa adanya multikolinearitas pada
antar variabel independennya dan sebaliknya jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan
nilai VIF ≤ 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada antar
variabel independennya (Ghozali, 2016:103).
Tabel 4. 32 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019 )
101
Berdasarkan Tabel 4.32 diatas dapat dilhat nilai tolerance pada
X1 (lokasi) = 0,955 > 0,1; X2 (citra merek) = 0,932 > 0,1; dan X3 (word
of mouth) = 0,971 > 0,1 dan nilai VIF pada X1 (lokasi) = 1,047 < 10;
X2 (citra merek) = 1,073 < 10; dan X3 (word of mouth) = 1,030 < 10,
karena variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat dinyatakan tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual suatu pengamatan
ke penagamatan yang lainnya, jika variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016: 134). Terdapat beberapa cara untuk mengetahui apakah
model memiliki heteroskedastisitas atau tidak. Penulis menggunakan
cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
102
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentzed. Dasar analisis
sebagai berikut (Ghozali, 2016: 134):
a. Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
103
Gambar 4. 4 Hasil Heteroskedastisitas
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka
nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi variabel Dependent berdasarkan variabel
Independent.
104
F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Dalam analisi regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel
dependent dengan variabel independent. Variabel dependent diasumsikan random,
yang berarti memmpunyai distribusi probabilistic. Variabel independent/bebas
diasumsikan memiliki nilai yang tetap dimana variabel yang digunakan dalam
penelitian ini lebih dari satu (Ghozali, 2016: 94). Dalam penelitian ini, variabel
dependent yang digunakan terdiri dari variabel keputusan nasabah dan variabel
independent adalah variabel Lokasi, dan lokasi. Dari analisis regresi yang
dilakukan, disajikan output nya secara lengkap dalam Tabel sebagai berikut
Tabel 4. 33 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.33 di atas, dapat diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
105
Y = α + b1X1 + b2 X2 + e
Y = 7,533 + 0,180 X1 + 0,506 X2 + 0,213 X3 + 0,004
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Lokasi
X2 = Citra Merek
X3 = Word of Mouth
Y = Proses Keputusan Nasabah
b1, b2, dan b3 = Koefisien Regresi
e = Eror
Dari Interpretasi persamaan analisis regresi di atas, menunjukan bahwa:
1. Nilai kostanta positif (7,533) nilai variabel X1, X2 dan X3 memenuhi
asumsi.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel lokasi bernilai positif. Maka dapat
diartikan bahwa apabila pengaruh lokasi meningkat maka akan
meningkatkan proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Deposito IB Muamalat.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel citra merek bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh citra merek meningkat maka akan
meningkatkan proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Deposito IB Muamalat.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel word of mouth bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh word of mouth meningkat maka
akan meningkatkan proses keputusan nasabah dalam menggunakan
produk Deposito IB Muamalat.
106
G. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Menurut Ghozali (2016: 97) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian
ini uji t untuk menguji koefisien regresi parsial individual yang digunakan
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Y). Berikut langkah-langkah pengujiannya
:
Ho : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel
independen terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel independen
terhadap variabel dependen.
a. Quick Lock : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 0,05 maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata
lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,
kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independent secara individual mempengaruhi variabel dependen.
107
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam penelitian
ini:
Tabel 4. 34 Uji Statistik t
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.34 di atas, diketahui data yang dapat dilihat untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara
parsial (individual) terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan nasabah
H0 :b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari lokasi terhadap
proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk deposito IB
Muamalat.
108
HA : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan dari lokasi terhadap proses
keputusan nasabah dalam menggunakan produk Deposito IB
Muamalat.
Diketahui bahwa thitung lokasi 2,062 sedangkan tTabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi
df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat thitung > tTabel dimana 2,062 > 1,984. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti lokasi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah dalam menggunakan produk dengan produk Deposito IB
Muamalat.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ma’arif (2016) yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah bertransaksi di bank syariah pengaruh lokasi
terhadap proses keputusan nasabah”.
b. Pengaruh citra merek terhadap proses keputusan nasabah
H0 : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari citra merek
terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
109
HA : b2 ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari citra merek
terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
Diketahui bahwa thitung citra merek 3,612 sedangkan tTabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi
df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat thitung > tTabel dimana 3,612 > 1,984. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti citra
merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan nasabah dalam menggunakan produk deposito IB
Muamalat. Hasil di atas sesuai dengan penelitian dalam Jurnal
Internasional yang dilakukan oleh Onigbinde Isaac Oladepo dan
Odunlami Samuel Abimbola (2015) yang berjudul “The Influence Of
Brand Image And Promotional Mix On Consumer Buying Decision. (A
Study Of Beverage Consumers In Lagos State, Nigeria)”.
c. Pengaruh word of mouth terhadap proses keputusan nasabah
H0 : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari word of mouth
terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
110
HA : b2 ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari word of mouth
terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
deposito IB Muamalat.
Diketahui bahwa thitung word of mouth 2,073 sedangkan tTabel
dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984.
Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel dimana 2,073 > 1,984. Maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti
word of mouth secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan nasabah dalam menggunakan produk deposito IB
Muamalat.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Finnan Aditya, Ajie Nugraha, Suharyono, dan Andriani Kusumawati
(2015) yang berjudul “pengaruh word of mouth terhadap keputusan
pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of mouth
communication terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan
pembelian.”
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
111
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil
uji regresi secara bersama-sama atau simultan (uji statistik F)
H0 : b1 = b2 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y
berhubungan dengan linier terhadap X1, dan X2. Untuk menguji hipotesis
ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas
secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
Tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F Tabel, maka H0
ditolak dan menerima HA. (Ghozali, 2016: 96).
112
Tabel 4. 35 Uji Statistik F
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.35 diatas, diketahui dari hasil uji Anova atau uji
F dapat dilihat berdasarkan data di atas didapatkan dari nilai fhitung 9,455
sedangkan fTabel dalam penelitian ini dimana df1 = k – 1, dan df2 = n–k, yang
dimana dalam penelitian ini jumlah variabel independen 3 dan variabel
dependen 1 serta jumlah sampel penelitian 100, sehingga df1 = 4-1 = 3 dan
d2= 100 – 4 = 96, jadi, dapat dilihat fTabel pada penelitian ini 2,70, sehingga
dapat disimpulkan 9,455 > 2,70. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan HA
diterima, yaitu lokasi, citra merek dan word of mouth berpengaruh secara
simultan terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Deposito IB Muamalat.
H. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen).
Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
113
kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat
sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempresiksi
variasi variabel terikat (Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui determinasi
variabel yang diteliti dapat dilihat dari Tabel berikut ini.
Tabel 4. 36 Uji Koefisien Determinasi
(Sumber: data primer yang diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel. 4.36 diatas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi (R)
sebesar 0,478, mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-variabel
independen (lokasi, citra merek dan word of mouth) dan variabel dependen
(proses keputusan nasabah) cukup erat. Menurut Sugiyono (2013:250) korelasi
antara variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya jika nilai X
naik, maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula sebaliknya.
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,228 berarti kemampuan variabel bebas
variabel dependen proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel independen, lokasi, citra merek dan word of mouth dalam menjelaskan
varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 22,8%. Berarti terdapat 77,2%
114
(100%-23,4%) varians variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
termasuk ke dalam persamaan regresi dalam penelitian ini.
I. Interpretasi
1. Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel lokasi terhadap proses keputusan
nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat
Pusat. Dengan signifikansi yaitu 0,042 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji
statistik t dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2,062 > 1,984 sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Lokasi merupakan faktor penting suatu bank, jika akses menuju lokasi
bank mudah, maka nasabah akan melakukan banyak transaksi pada bank
tersebut secara rutin, penentuan lokasi yang strategis juga dapat membantu
nasabah melakukan proses keputusan menggunakan produk deposito IB
Muamalat pada Bank Muamalat Pusat. Sejalan dengan pendapat Wahjono,
(2010:126) yang mengatakan bahwa penentuan lokasi pada hakikatnya untuk
mendekatkan diri dengan nasabah, baik nasabah sumber dana maupun
nasabah kredit.
Lokasi juga merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan
proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada
Bank Muamalat Pusat, hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan
115
oleh Tyas dan Setiawan (2012) dengan judul “Pengaruh Lokasi dan Kualitas
Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber
Mulia Tuntang”, pengaruh lokasi terhadap keputusan nasabah adalah
signifikansi positif, artinya apabila lokasi berada di tempat yang strategis
dalam hal ini dekat dengan pusat kegiatan masyarakat serta pemukiman
penduduk maka akan berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk
menabung di BMT Sumber Mulia.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
lokasi berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.
2. Pengaruh citra merek terhadap proses keputusan nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel citra merek terhadap proses keputusan
nasabah dalam menabung pada Bank Syariah Mandiri. Dengan signifikansi
yaitu 0,000 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t dimana thitung lebih
besar dari pada ttabel yaitu 3,612 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ha diterima dan Ho ditolak.
Hal ini menunjukan bahwa meskipun responden merasakan manfaat
menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat, hal
ini sesuai dengan pendapat Ferrinadewi (2008:165), yang menyatakan bahwa
citra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan
subyektif dan emosi pribadinya.
116
Schiffman dan Kanuk (2008:173), juga berpendapat bahwa citra merek
merupakan citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai kelompok
asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama
merek. Untuk itu diperlukannya keunikan slogan ataupun pemberian merek
dari produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat yang
membedakannya dari produk bank lain serta dapat menumbuhkan rasa
percaya diri maupun pengekspresian konsumen sebagai nasabah yang berjiwa
islami.
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Subagiyo (2016) dengan judul “Pengaruh Brand Image
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Pembiayaan di BMT
SAHARA Tulungagung”, variabel citra merek terdiri dari citra produsen, citra
konsumen dan citra produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
citra merek berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.
3. Pengaruh word of mouth terhadap proses keputusan nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel citra merek terhadap proses keputusan
nasabah dalam menabung pada Bank Syariah Mandiri. Dengan signifikansi
yaitu 0,041 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t dimana thitung lebih
117
besar dari pada ttabel yaitu 2,073 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanny
Puspita Sari (2016), menunjukkan bahwa variabel word of mouth secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah
dalam memilih produk. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nawaz Ahmad, dkk (2014), yang menyatakan bahwa variabel
word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih produk, seperti halnya yang terjadi pada nasabah di Pakistan.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
word of mouth berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah menggunakan
produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth terhadap proses keputusan
nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada PT.Bank
Muamalat Indonesia Kantor Pusat, maka kesimpulan dari penelitian meliputi:
118
1. Lokasi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada
PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.
2. Citra merek berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada
PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.
3. Word of mouth berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses
keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada
PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.
4. Lokasi, citra merek dan word of mouth berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk
deposito IB Muamalat pada PT.Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel lokasi
mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah
menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank Muamalat
Pusat, akan tetapi masih ada beberapa nasabah yang menyatakan tidak
119
setuju dan netral terhadap variabel lokasi. Oleh sebab itu Bank
Muamalat Pusat diharapkan pula mampu meningkatkan kenyamanan
lingkungan lokasi dengan cara memilih lokasi penyewaan gedung
yang memiliki lahan parkir yang luas dan terbebas dari kemacetan dan
mengajukan pendirian pos keamanan kepada pemilik gedung, agar
nasabah merasa aman dan nyaman saat mengunjungi Bank Muamalat
Pusat.
b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel citra
merek mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank
Muamalat Pusat, akan tetapi masih ada beberapa nasabah yang
menyatakan tidak setuju dan netral terhadap variabel citra merek. Oleh
sebab itu Bank Muamalat Pusat harus meningkatkan kualitas dari citra
merek dengan cara membuat slogan-slogan unik yang mudah diingat
oleh nasabah. Misalnya seperti “Mari berhijrah menuju yang lebih
berkah, bersama deposito IB Muamalat”. Hal-hal yang unik dapat
dengan mudah diingat oleh nasabah sehingga dapat meningkatkan
citra merek terhadap produk tersebut.
c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel word of
mouth mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah menggunakan produk deposito IB Muamalat pada Bank
Muamalat Pusat, akan tetapi masih ada beberapa nasabah yang
120
menyatakan tidak setuju dan netral terhadap variabel word of mouth.
Oleh sebab itu Bank Muamalat Pusat harus meningkatkan kualitas
produk deposito IB Muamalat dengan cara berinovasi dan terus
mengambangkan produk deposito IB muamalat menjadi lebih baik lagi
agar nasabah pun percaya dan dapat merasakan manfaat menggunakan
produk IB Muamalat pada Bank Muamalat Pusat.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian selanjutnya tidak hanya berhenti untuk
mengetahui analisis pengaruh lokasi, citra merek dan word of mouth
terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk deposito IB
Muamalat namun harus dicari lebih lanjut pengaruhnya terhadap
keuntungan dan performa perusahaan.
121
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchory. dan Saladin, Djaslim, “Manajemen Pemasaran : Ringkasan Praktis,
Teori, Aplikasi Dan Tanya Jawab”. Bandung: CV. Linda Karya. 2010.
Armstrong, Kotler, “Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth Edition”. England
: Pearson Education, Inc. 2015.
Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Bandung: Alfabeta.
2012.
Fahmi, Irham, “Manajemen Pengambilan Keputusan”. Bandung: Alfabeta. 2013.
Ferrinadewi, Erna. “Merek & Psikologis Konsumen”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
Ghazali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 edisi
VIII”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponorogo. 2016.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.
Grewal, Dhruv and Levy, Michael, “Marketing, Fourth Edition”. New York: The
McGraw-Hill. 2014.
Kasmir, “Dasar-Dasar Perbankan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012.
Keller, Kevin Lane. “Strategic Brand Management : Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. Third Edition”, Pearson Prentice Hall. New Jersey, 2008.
122
Kotler, Amstrong, “Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1”. Jakarta: Erlangga.
2010.
Kotler, Keller, “Manajemen Pemasaran. Edisi 12”. Jakarta: Erlangga. 2012.
Lupiyoadi, 2013 “Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi (Edisi 3)”,
Jakarta: Salemba Empat.
Ma’arif, Syaiful, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang
Boyolali)”, Surakarta, 2016.
Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Manengal, Cristiani D, “Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Penetapan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. Esa Genangku (Esacom)
Manado”, Jurnal EMBA 1254 Vol.3 No.3 Sept. 2015.
Nawaz Ahmad, Jolita Vveinhardt, dan Rizwan Raheem Ahmed. ”Impact of word of
mouth on consumer buying decision”, European Journal of Business and
Management, Vol.6 No.31 2014.
Nugraha, Finnan Aditya Ajie., Suharyono dan Andriani Kusumawati. “Pengaruh Word
of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen”, Jurnal
Administrasi Bisnis, Vol. 22 No.1, 2015.
Oladepo, Onigbinde Isaac dan Abimbola Odunlami Samuel. “The Influence of Brand
Image and Promotional Mix on Consumer Buying Decision - A Study of
Beverage Consumers in Lagos State, Nigeria”, British Journal of Marketing
Studies Vol. 3 No. 4, pp. 97-109, Mei 2015.
Prisgunanto, Ilham. “Komunikasi Pemasaran Era Digital”, Prisani Cendekia, Jakarta,
2014.
123
Rajput, Namita, Kesharwani, Subodh, dan Khanna, Akanksha, “Consumers’ Attitude
Towards Branded Appparels: Gender Perspective”, International Journal of
Marketing Studies, Vol. 4, No. 2; April 2012.
Rochaety, Ety, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2009.
Rokhman, Zamroni Wahibur, “Pengaruh Marketing Mix dan Syariah Compliance
Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Bank Umum Syariah di Kudus”.
Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 1, Juni 2016.
Sangadji, dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”, Edisi ke-1, Andi,
Yogyakarta, 2013.
Sari, Fanny Puspita dan Tri Yuniati. “Pengaruh Citra Merek dan Word of Mouth
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”, Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol.5 No.6, 2016.
Sekaran, Uma. “Research Methods for business Edisi I and 2”. Jakarta: Salemba
Empat. 2011.
Sjahdeini, Sutan Remy, “Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia”. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti. 1999.
Soemantri, Bagja, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk Pembiayaan Terhadap
Minat dan Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Syariah”. Jurnal Economia,
Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014.
Subagiyo, Rokhmat. “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah dalam
Memilih Pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung”, Vol. 8 No. 1, Desember
2016.
124
Sugiarto, Eko, “Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis”.
Yogyakarta : Suaka Media. 2015.
Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development”,
Bandung: Alfabeta. 2017.
________, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
2010.
________, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
2009.
________, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
2016.
________, “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D)”. Bandung: Alfabeta. 2015.
________, “Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D”. Bandung:
Alfabeta. 2013.
Susanto, Muhammad Dwi Ari , ”Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Menabung Pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec.
Lasem”. Semarang, 2011.
Suwiknyo, Dwi, ”Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam”. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2010.
Tjiptono, Fandy, “Manajemen & Strategi Merek”, Edisi ke-1, Yokyakarta, 2011.
125
_______, Fandy, “Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian”.
Yogyakarta: Andi Offset. 2014.
_______, Fandy, “Strategi Pemasaran, Edisi 2”. Yogyakarta: Andi Offset. 2010.
_______, Fandy, “Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan ketujuh”. Yogyakarta:
Andi Offset. 2009.
Trisnadi, Dedy dan Ngadino Surip, “Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan
Kualitas Layanan terhadap Minat Menabung Kembali di CIMB Niaga”, Jurnal
MIX, Vol. 6, No.3, Oktober 2013.
Wahjono, Sentot Imam, “Manajemen Pemasaran Bank”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2010.
Widyawati, “Pengaruh Pelayanan dan Harga terhadap Proses Keputusan Pembelian
Smartphone merek SAMSUNG pada UD. Surya Phone di Samarinda”.
Samarinda. 2015
www.asiapr.net/. diakses pada 15 February 2019, 21.20.
www.bankmuamalat.co.id/ diakses pada 08 Maret 2019, 19.45.
www.ojk.go.id/id/ diakses pada 13 Maret 2019, 22.15.
www.topbrand-award.com/ diakses pada 10 April 2019, 18.32.
126
LAMPIRAN
Lampiran 1, Kuesioner Penelitian
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan Hormat,
Perkenalkan saya Dede Rudini mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian dalam rangka
penyelesaian skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk itu saya berharap
kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi beberapa pertanyaan dan pernyataan dalam
kuesioner penelitian ini. Adapun informasi atau data yang Bapak/Ibu berikan akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
PROFIL RESPONDEN
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list () atau tanda silang () pada salah
satu pilihan jawaban yang disediakan di bawah ini.
1. Apakah Anda nasabah yang menggunakan produk deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat ?
Ya, Saya nasabah yang menggunakan produk IB Muamalat di Bank Muamalat
Lanjut Pengisian!
127
Tidak, Saya bukan nasabah produk deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat
Cukup Sampai Disini!
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
3. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah produk deposito IB Muamalat Bank
Muamalat ?
< 1 Tahun 4 - 6 Tahun
1 – 3 Tahun > 6 Tahun
4. Usia Anda saat ini ?
17 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun
31 – 40 Tahun > 50 Tahun
5. Pendidikan terakhir Anda?
SMA/Sederajat Sarjana (S1)
Diploma Pascasarjana (S2,S3)
Lainnya...
128
6. Pekerjaan Anda saat ini?
Mahasiswa Pegawai Swasta
Guru/Dosen PNS/TNI/POLRI
Wirausaha Lainnya (Sebutkan).....................
7. Penghasilan Anda saat ini?
1 – 3 Juta Rupiah 7 – 9 Juta Rupiah
4 – 6 Juta Rupiah > 9 Juta Rupiah
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Isilah pernyataan di bawah ini dengan tanda check list () atau tanda silang
() pada salah satu kolom jawaban yang disediakan. Adapun makna dari
jawaban alternatif yang ada pada kuesioner ini adalah :
Kode Kriteria Jawaban
SS Sangat Setuju
S Setuju
N Netral
TS Tidak Setuju
STS Sangat Tidak Setuju
129
B. Daftar Pernyataan
LOKASI
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
Visibilitas
Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi
jalan.
Ekspansi
Bank Muamalat Pusat memiliki cakupan tempat
yang luas untuk memperluas usaha.
Lingkungan
Bank Muamalat Pusat berada disekitar
perkantoran.
Tempat Parkir
Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir
yang luas dan nyaman
Lalu Lintas
Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang
ramai dan bebas dari macet.
130
CITRA MEREK
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
Strength
Produk Deposito IB Muamalat Memiliki
reputasi yang baik
Favorability
Produk Deposito IB Muamalat yang
digunakan memiliki manfaat
Uniqueness
Produk Deposito IB Muamalat memiliki
cirikhas yang berbeda dengan produk
Deposito yang ada di bank syariah lain.
131
WORD OF MOUTH
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
Siapa yang menuturkan
Mengetahui informasi tentang produk
deposito IB Muamalat dari orang terdekat
(Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh
Agama)
Bentuk komunikasi langsung
Melakukan komunikasi melalui sarana
digital untuk mendapatkan informasi terkait
produk IB Muamalat (melalui Sosial Media
seperti Google, Facebook, Twitter,
Instagram, Blogspot, WhatsApp, Line dan
Youtube)
Bentuk Persuasif
Mendapatkan informasi yang sesuai dan
jelas tentang produk IB Muamalat.
Topik Pembicaraan
Informasi yang diterima dapat
memunculkan persepsi tentang produk
Deposito IB Muamalat
132
PROSES KEPUTUSAN
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
Pengenalan Masalah
Timbulnya kebutuhan terhadap akad produk
Deposito IB Muamalat yang memiliki nilai
yang tinggi di Bank Muamalat Pusat
Pencarian Informasi
Nasabah tertarik mencari informasi produk
Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat
Pusat.
Evaluasi Alternatif
Produk Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat memberikan manfaat yang
lebih dibanding dengan produk lain
Keputusan Pembelian
Nasabah mengambil keputusan menggunakan
produk Deposito IB Muamalat di Bank
Muamalat Pusat
Perilaku Pasca Pembelian
Merasa puas telah menggunakan produk
Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat
Pusat.
Lampiran 2, Jawaban Responden
133
A. Variabel Lokasi
L1 L2 L3 L4 L5 LTOTAL
4 4 3 4 4 19
4 3 4 4 4 19
5 5 4 3 5 22
5 4 4 4 5 22
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 4 23
3 3 3 4 4 17
3 4 4 4 4 19
2 4 2 2 4 14
3 3 3 3 4 16
2 3 3 3 3 14
4 4 4 4 4 20
2 2 2 2 3 11
4 4 4 4 3 19
3 3 3 3 5 17
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 3 4 5 20
4 3 4 4 4 19
5 5 4 3 4 21
5 4 4 4 3 20
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 3 22
3 3 3 4 3 16
3 4 4 4 4 19
2 4 2 2 4 14
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
2 3 3 3 3 14
4 4 4 4 3 19
2 2 2 2 2 10
4 4 4 4 3 19
3 3 3 3 2 14
5 5 5 5 5 25
134
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 3 4 4 19
4 3 4 4 4 19
5 5 4 3 2 19
5 4 4 4 3 20
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 2 21
3 3 3 4 3 16
3 4 4 4 4 19
2 4 2 2 4 14
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
4 4 4 4 3 19
2 2 2 2 2 10
4 4 4 4 3 19
3 3 3 3 2 14
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 3 4 4 19
4 3 4 4 4 19
5 5 4 3 2 19
5 4 4 4 3 20
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 2 21
3 3 3 4 3 16
3 4 4 4 4 19
2 4 2 2 4 14
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
4 4 4 4 3 19
2 2 2 2 2 10
4 4 4 4 3 19
3 3 3 3 2 14
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
135
4 4 3 4 4 19
4 3 4 4 4 19
5 5 4 3 2 19
5 4 4 4 3 20
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 2 21
3 3 3 4 3 16
3 4 4 4 4 19
2 4 2 2 4 14
3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 14
4 4 4 4 3 19
2 2 2 2 2 10
4 4 4 4 3 19
3 3 3 3 2 14
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 3 4 4 19
4 3 4 4 4 19
5 5 4 3 2 19
5 4 4 4 3 20
5 5 5 5 4 24
5 5 5 4 2 21
3 3 3 4 3 16
3 4 4 4 4 19
2 4 2 2 4 14
B. Variabel Citra Merek
136
CM1 CM2 CM3 CMTOTAL
4 4 3 11
4 5 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
2 4 3 9
3 3 3 9
4 4 3 11
4 4 4 12
2 2 2 6
4 4 4 12
3 3 3 9
5 5 5 15
4 4 3 11
4 4 3 11
4 5 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
2 4 3 9
3 3 3 9
4 4 3 11
4 4 4 12
2 2 2 6
4 4 4 12
3 3 3 9
5 5 5 15
4 4 3 11
4 4 3 11
137
4 5 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
2 4 3 9
3 3 3 9
4 4 3 11
4 4 4 12
2 2 2 6
4 4 4 12
3 3 3 9
5 5 5 15
4 4 3 11
4 4 3 11
4 5 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
2 4 3 9
3 3 3 9
4 4 3 11
4 4 4 12
2 2 2 6
4 4 4 12
3 3 3 9
5 5 5 15
4 4 3 11
4 4 3 11
4 5 4 13
5 4 4 13
138
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
2 4 3 9
3 3 3 9
4 4 3 11
4 4 4 12
2 2 2 6
4 4 4 12
3 3 3 9
5 5 5 15
4 4 3 11
4 4 3 11
4 5 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
3 3 3 9
4 4 4 12
2 4 3 9
C. Variabel Word of Mouth
139
WOM1 WOM2 WOM3 WOM4 WOMTOTAL
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 5 4 17
1 1 4 2 8
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 4 4 18
3 4 3 3 13
5 5 5 5 20
2 3 4 3 12
3 3 3 3 12
3 4 4 3 14
5 4 4 4 17
2 2 2 2 8
5 4 5 4 18
4 2 3 4 13
5 5 5 5 20
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 5 4 17
1 1 4 2 8
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 4 4 18
3 4 3 3 13
5 5 5 5 20
2 3 4 3 12
3 3 3 3 12
3 4 4 3 14
5 4 4 4 17
2 2 2 2 8
5 4 5 4 18
4 2 3 4 13
5 5 5 5 20
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
140
3 4 5 4 16
4 4 5 4 17
1 1 4 2 8
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 4 4 18
3 4 3 3 13
5 5 5 5 20
2 3 4 3 12
3 3 3 3 12
3 4 4 3 14
5 4 4 4 17
2 2 2 2 8
5 4 5 4 18
4 2 3 4 13
5 5 5 5 20
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 5 4 17
1 1 4 2 8
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 4 4 18
3 4 3 3 13
5 5 5 5 20
2 3 4 3 12
3 3 3 3 12
3 4 4 3 14
5 4 4 4 17
2 2 2 2 8
5 4 5 4 18
4 2 3 4 13
5 5 5 5 20
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 5 4 17
141
1 1 4 2 8
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 4 4 18
3 4 3 3 13
5 5 5 5 20
2 3 4 3 12
3 3 3 3 12
3 4 4 3 14
5 4 4 4 17
2 2 2 2 8
5 4 5 4 18
4 2 3 4 13
5 5 5 5 20
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 5 4 17
1 1 4 2 8
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 4 4 18
3 4 3 3 13
5 5 5 5 20
2 3 4 3 12
D. Variabel Proses Keputusan
142
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PKTOTAL
4 5 4 5 5 23
5 4 4 5 5 23
4 4 5 5 5 23
3 3 4 5 5 20
4 4 4 4 5 21
5 5 5 3 5 23
4 3 4 5 4 20
3 3 3 3 3 15
4 3 4 3 5 19
4 3 2 3 3 15
3 3 3 4 3 16
3 4 3 2 3 15
4 4 4 4 4 20
2 2 2 3 2 11
4 5 5 5 4 23
3 2 3 4 3 15
5 5 5 5 5 25
4 3 3 5 4 19
4 5 4 5 5 23
5 4 4 5 5 23
4 4 5 5 5 23
3 3 4 5 5 20
4 4 4 4 5 21
5 5 5 3 5 23
4 3 4 5 4 20
3 3 3 3 3 15
4 3 4 3 5 19
4 3 2 3 3 15
3 3 3 5 3 17
3 4 3 5 3 18
4 5 5 5 5 24
4 3 4 5 3 19
5 5 5 4 5 24
5 5 5 3 5 23
5 5 5 5 5 25
4 4 4 3 4 19
5 5 5 3 5 23
143
5 4 4 3 4 20
4 3 4 4 4 19
4 5 4 2 4 19
4 4 4 4 4 20
3 4 3 3 4 17
3 3 3 5 3 17
2 4 5 4 3 18
3 4 3 5 3 18
5 3 4 5 4 21
4 4 4 5 5 22
4 5 5 5 5 24
4 5 4 5 4 22
4 4 4 5 4 21
3 4 4 4 5 20
5 4 5 3 4 21
5 5 5 5 5 25
4 4 2 3 5 18
3 3 4 3 5 18
4 4 4 3 4 19
5 5 5 4 5 24
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 24
4 5 5 5 5 24
3 4 3 5 5 20
3 3 3 4 3 16
5 5 5 3 4 22
4 5 5 5 5 24
4 4 4 3 5 20
5 5 5 3 5 23
5 5 5 3 5 23
5 5 5 4 5 24
2 2 2 3 2 11
4 4 4 5 4 21
4 4 4 3 5 20
4 5 4 3 4 20
4 4 4 3 4 19
144
3 4 3 4 4 18
4 3 4 5 5 21
5 5 5 5 5 25
4 3 4 5 4 20
3 3 4 5 4 19
4 4 4 5 4 21
5 4 3 5 4 21
5 3 4 4 2 18
4 4 3 3 4 18
3 2 4 5 4 18
5 4 4 3 4 20
4 4 5 3 4 20
5 4 5 3 4 21
3 4 4 4 4 19
4 3 2 3 4 16
4 3 2 5 3 17
4 4 3 3 4 18
4 4 3 3 4 18
4 4 4 3 3 18
5 5 5 4 5 24
4 4 4 5 4 21
5 5 5 5 5 25
5 4 4 5 4 22
4 3 4 5 4 20
4 5 4 5 4 22
Lampiran 3, Hasil Output
149
3. Variabel Word of Mouth
4. Variabel Proses Keputusan
C. Statistik Deskriptif
1. Variabel Lokasi
Bank Muamalat Pusat dapat terlihat jelas di tepi jalan.
150
Bank Muamalat Pusat memiliki cakupan tempat yang luas untuk memperluas
usaha.
Bank Muamalat Pusat berada disekitar perkantoran.
Bank Muamalat Pusat memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman
151
Bank Muamalat Pusat berada di tempat yang ramai dan bebas dari macet
2. Variabel Citra Merek
Produk Deposito IB Muamalat Memiliki reputasi yang baik
Produk Deposito IB Muamalat yang digunakan memiliki manfaat
152
Deposito IB Muamalat memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk deposito yang
ada di bank syariah lain.
3. Variabel Word of Mouth
Mengetahui informasi tentang produk deposito IB Muamalat dari orang
terdekat
Melakukan komunikasi melalui sarana digital untuk
mendapatkan informasi terkait produk IB Muamalat
153
Mendapatkan informasi yang sesuai dan jelas tentang
produk IB Muamalat
Informasi yang diterima dapat memunculkan persepsi
tentang produk Deposito IB Muamalat.
154
4. Variabel Proses Keputusan
Timbulnya kebutuhan terhadap produk Deposito IB Muamalat
yang memiliki nilai yang tinggi di Bank Muamalat Pusat
Nasabah tertarik mencari informasi produk Deposito IB
Muamalat di Bank Muamalat Pusat
Produk Deposito IB Muamalat di Bank Muamalat Pusat
memberikan manfaat yang lebih dibanding dengan produk lain
155
Nasabah mengambil keputusan menggunakan produk deposito IB
Muamalat di Bank Muamalat Pusat
Merasa puas telah menggunakan produk Deposito IB Muamalat di
Bank Muamalat Pusat
Recommended