View
72
Download
14
Category
Preview:
DESCRIPTION
bab 2 kerja praktek di kantor pos indonesia
Citation preview
6
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero)
Secara garis besar. Sejarah perkembangan PT. Pos Indonesia (Persero)
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Seiring dengan perkembangan
kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat-menyurat selama era
kolonial Belanda, maka Jendral G. W. Baron mendirikan Kantor Pos yang
pertama di Batavia, pada tanggal 26 Agustus 1946. Peranan Kantor Pos
semakin penting dan berkembang setelah adanya penemuan teknologi
telegram dan telepon (PTT). Jawatan PTT berdasarkan Staatbland no 359
tahun 1816
Dengan di keluarkannya Undang-Undang Perusahaan Negara Hindia-
Belanda (Indiche bedrijevenwet = IBW), sejak tahun 107 jawatan PTT (Post
Telegraf and Telepoon Dienst) dikelola oleh Departemen Perusahaan-
Perusahaan Pemerintah (Department Van Fouverments Bedfriaveri).
Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda
di Indonesia. Jawatan PTT dibagi menurut Struktur Organisasi Pemerintah
Militer Jepang. Sehingga ada jawatan Sumatera, Jawatan Jawa dan
Jawatan Sulawesi.
Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27
September 1945 serta dilakukan pengambilalihan Kantor Pos PTT di
Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintah Militer
Jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur sekelompok anggota AMPTT dan
tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik
Hari Bakti dan yang kemudian menjadi Hari Bakti Postel.
Perubahan status jawatan PTT terjadi lagi menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 240 tahun 1961 dan diundangkan pada tanggal 27
Desember1969 serta ditetapkan melalui SK Menteri Perhubungan tanggal
27 Agustus 1964 No. UM/II/7. agar diperoleh kebebasan bergerak yang
lebih luas dalam mengembangkan usaha, PN Pos dan Giro da PN
Telekomunikasi berdasarkan PP No.29 tahun 1965 PP o.30 tahun 1965.
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 9 tahun 1959, status usaha
Perusahaan Negara dikelompokkan menjadi 3 status, yaitu : Perusahaan
7
Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Persero
(Persero). Status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perum Pos dan Giro
berdasarkan PP No.9 tahun 1978. sehubungan dengan terjadinya
perubahan-perubahan dalam iklim usaha, status sebagai Perum
disempurnakan khususnya menyangkut tata cara pembinaan dan
pengawasan berdasarkan PP No. 24 tahun 1984.
Menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang semakin marak dan penuh
persaingan diperlukan penyesuaian status yang fleksibel dan dinamis agar
mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Perubahan status
Perum Pos dan Giro menjadi PT. POS INDONESIA (Persero) dilaksanakan
berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 pada tanggal 20 Juni 1995.
2.1.1 Struktur Organisasi Kantor Pos Denpasar 80000
8
2.1.2 STRUKTUR ORGANISASI UNIT DENPASAR 80400
9
2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI KPC
10
NOMOR : KD. 50/DIRUT/0714
LAMPIRAN : 1 (Satu) Berkas
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANAAN TEKNIS
PT POS INDONESIA (PERSERO)
DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan daya saing Perusahaan
perlu dilakukan perubahan strategis dalam pengelolaan
bisnis pos agar mampu bersaing guna mencapai kinerja
Perusahaan yang telah di tetapkan;
b. bahwa untuk melakukan perubahan strategis
sebagaimana dimaksud pada butir a. di atas, diperlukan
penyesuaian-penyesuaian organisasi dan tata kerja
yang lebih efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan daya saing perusahaan di level Unit
Pelaksanaan Teknis;
c. bahwa penyesuaian organisasi di level Unit
Pelaksanaan Teknis sebagaimana dimaksud pada butir
b, perlu ditetapkan dan diatur dengan keputusan direksi.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang
tercantum dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H Nomor 117
tanggal 20 Juni 1995 yang telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Akta Notaris Nomor: 1 tanggal 13
Februari 2013 yang dibuat dan disampaikan oleh
Aryanti Artisari,S.H,M.Kn Notaris di Jakarta;
2. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor:
KD. 48/DIRUT/0714 tanggal 08 Juli 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero);
3. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor:
KD. 49/DIRUT/0714 tanggal 08 Juli 2014 tentang
11
Organisasi dan Tata Kerja Regional PT Pos Indonesia
(Persero);
Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Komisaris dan Dewan Direksi PT Pos
Indonesia (Persero) tanggal 26 Juni 2014.
2. Surat Dewan Komisaris tanggal 07 Juli 2014 Nomor
296/Dekom/0714 perihal Persetujuan Dewan Komisaris
atas Penyesuaian Struktur Organisasi PT Pos
Indonesia (Persero) Tahap I.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PT POS INDONESIA
(PERSERO) TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PT POS
INDONESIA (PERSERO).
BAB I
PENGERTIAAN
Pasal 1
Dalam Keputusan Direksi ini yang dimaksud dengan :
1. Perusahan adalah PT Pos Indonesia (Persero);
2. Direksi adalah Direksi PT Pos Indoensi (Persero);
3. Komisaris adalah Komisaris PT Pos Indonesia (Persero);
4. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) yang
berkedudukan di Bandung;
5. Regional adalah Unit organisasi profit center di bawah Kantor Pusat yang
bertanggung jawab atas peraihan pendapat bisnis dan pencapaian target
kinerja operasi serta pengendalian seluruh sumber daya yang diperlukan
dalam rangka mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;
6. Unit Pelaksana Teknis disingkat UPT adalah unit organisasi di bawah
Regional yang melaksanakan fungsi penjualan, pelayanan pelanggan,
operasional, proses dan jaringan, kegiatan pendukung dan administrasi
yang terdiri dari: Kantorpos, Mail Processing Center, Kantor Tukar Pos
Udara, Kantor Tukar Pos Laut, Kantor Filateli Jakarta, Business Mail
Processing Center, Kantorpos Cabang, Museum Prangko Indonesia;
12
7. Kantorpos disingkat Kp adalah UPT yang bersifat profit centersebagai
infrastruktur bisnis dan operasi dibawah Regional;
8. Mail Processing Center disingkat MPC adalah UPT sebagai infrastruktur
operasi dibawah Regional yang melaksanakan tugas pemrosesan,
pendistribusian, transportasi dan pengantarankiriman pos;
9. Kantor Tukar Pos Udara disingkat KTPU adalah sebagai infrastruktur
operasi dibawah Regional yang melakukan fungsi khusus pertukaran dan
atau pengiriman serta penerimaan kiriman pos udara untuk hubungan
dalam negeri dan luar negeri;
10. Kantor Tukar Pos Laut disingkat KTPL adalah sebagai infrastruktur operasi
dibawah Regional yang melakukan fungsi khusus pertukaran dan atau
pengiriman serta penerimaan kiriman pos laut untuk hubungan dalam
negeri dan luar negeri;
11. Kantor Filateli Jakarta disingkat KFJ adalah unit kerja sebagai infrastruktur
bisnis dibawah Regional yang melakukan fungsi pengelolaan benda-benda
filateli dan usaha lainnya yang berkaitan dengan kegiatan filateli;
12. Fasilitas Fisik Pelayanan Pos disingkat FFP adalah titik layanan dimana
masyarakat mendapatkan layanan jasa pos secara langsung dari petugas
atau cara lainnya, baik yang dikelola oleh perusahaan maupun yang
dikelola secara kemitraan;
13. Outlet adalah jaringan fisik layanan yang terdiri dari Kantorpos, Kantorpos
Cabang, Loket Ekstensi, Mobile Postal Service (MPS), Pos Keliling Desa
(PKD), dan Corporate Postal Management (CPM) serta outlet kemitraan;
14. Outlet Kemitraan adalah jaringan fisik layanan pos yang dikelola secara
kemitraan , antara lain adalah Agenpos dan Agenpos Desa;
15. Kantorpos Pemeriksa disingkat Kprk adalah Kantorpos yang membawahi
Kantorpos Cabang;
16. Kantorpos Cabang disingkat Kpc adalah UPT sebagai infrastruktur bisnis
dan operasi dibawah Kprk;
17. Loket Ekstensi disingkat LE adalah sarana pelayanan pos berbentuk loket
yang disedikan oleh perusahaan, yang lokasinya diluar Kantorpos;
18. Mobile Postal Services disingkat MPS adalah kegiatan penyediaan jasa
pos yang bergerak di tempat tertentu dalam kota secara tetap dan teratur
dengan menggunakan mobil/kendaraan bermotor roda 4;
13
19. Pos Keliling Desa disingkat PKD adalah kegiatan penyediaan jasa pos
yang bergerak dari desa ke desa secara tetap dan teratur dengan
menggunakan kendaran bermotor roda 2 atau perahu motor;
20. Corporate Postal Management disingkat CPM adalah fasilitas fisik
pelayanan yang berada di lokasi milik Mitra;
21. Business Mail Processing Center disingkat BMPC adalah UPT sebagai
infrastruktur operasi dibawah Pos Admail yang melaksanakan tugas
operasional pemrosesan kiriman pos (surat dan paket) korporat dalam
negeri, sesuai dengan Service Level Agreement yang diminta pelanggan
serta pengendalian mutu operasi korporat untuk mencapai standar mutu
yang ditetapkan Perusahaan;
22. Museum Prangko Indonesia merupkan unit kerja dari Kantor Filateli Jakarta
dibawah pengendalian Kepala Kantor Filateli Jakarta;
23. Titik Layanan Lainnya adalah setiap pengembangan outlet yang dikelola
oleh Perusahaan setelah mendapatkan persetujuan Divisi Outlet.
BAB II
KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 2
Tempat kedudukan dan wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis meliputi
seluruh wilayah administratif Negara Indonesia dan atau wilayah lain yang
ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Direksi.
Pasal 3
Unit Pelaksana Teknis mempunyai fungsi kegiatan pelayanan, penjualan,
dan pengelolaan pelanggan, operasional dan antaran, jaringan,
pengelolaan jaringan, sumber daya manusia, teknologi dan sarana, serta
kegiatan pendukung lainnya di tingkat Unit Pelaksana Teknis berdasarkan
ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
Pasal 4
Untuk menyelanggarakan fungsi tersebut pada Pasal 3, Unit Pelaksana
Teknis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan pelayanan yang meliputi: Penjualan produk pos di loket dan titik
layanan lainnya, serta optimalisasi properti berdasarkan ketentuan yang
berlaku di Perusahaan;
14
2. Kegiatan penjualan dan pelayanan pelanggan meliputi: penawaran produk
dan promosi serta memberikan layanan pra dan pasca jual meliputi:
penawaran produk dan promosi, pengelolaan dan pengembangan Outlet,
penanganan keluhan, dan informasi pelanggan serta kepuasan pelanggan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan;
3. Kegiatan pengelolan piutang pelanggan korporat meliputi: kelengkapan
administrasi, manajemen penagihan serta menjamin pelunasan piutang dari
masing-masing pelanggan korporat;
4. Kegiatan operasi dan antaran meliputi: indor dan outdor proses, antaran,
supporting, pick up service, pengawasan, pelaporan dan agensi (pengelolaan
Agenpos);
5. Kagiatan pendukung lainnya meliputi: administrasi operasional, administrasi
umum, akuntansi, perbendaharaan/keuangan, sumber daya manusia,
teknologi dan sarana.
Pasal 5
Jenis Unit Pelaksana Teknis
Unit Pelaksana Teknis terdiri dari:
a. Kantorpos.
b. Mail Processing Center.
c. Kantor Tukar Pos Udara.
d. Kantor Tukar Pos Laut.
e. Kantor Filateli Jakarta.
f. Business Mail Processing Center.
g. Kantorpos Cabang.
h. Museum Prangko Indonesia.
Pasal 6
Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis
(1) Kantorpos diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) tipe dengan tingkat tertinggi tipe
A dan terendah tipe E.
(2) MPC diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) tipe dengan tingkat tertinggi tipe A
dan terendah tipe E.
(3) Kpc diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelas dengan tingkat tertinggi kelas
1 dan terendah kelas 4.
15
Pasal 7
Penetapan Klasifikasi Kantorpos (Kp), Mail Processing Center (MPC),
Kantor Tukar Pos Udara (KTPU), Kantor Tukar Pos Laut (KTPL), Kantor
Filateli Jakarta (KFJ), Business Mail Processing Center (BMPC), Kantor
Pos Cabang (Kpc), dan Museum Prangko Indonesia (MUPI) ke dalam
tipe/kelas Unit Pelaksana Teknis yang dimaksud Pasal 6 ditetapkan
dengan Keputusan tersendiri.
BAB III
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 8
Kantorpos
(1) Organisasi dan tata kerja Kantorpos terdiri dari:
a. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe A (dengan MPC sekota)
ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Keputusan Direksi ini,
sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran II Keputusan Direksi ini.
b. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe A (tanpa MPC sekota) ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Keputusan Direksi ini,
sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran IV Keputusan Direksi ini.
c. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe B (dengan MPC sekota)
ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Keputusan Direksi
ini, sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran VI Keputusan Direksi ini.
d. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe B (tanpa MPC sekota) ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII Keputusan Direksi ini,
sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran VIII Keputusan Direksi ini.
e. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe C (dengan MPC sekota)
ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan Direksi
ini, sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran X Keputusan Direksi ini.
f. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe C (tanpa MPC sekota) ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XI Keputusan Direksi ini,
16
sedangkan struktur organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran XII Keputusan Direksi ini.
g. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe D ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran XIII Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XIV
Keputusan Direksi ini.
h. Organisasi dan tata kerja Kantorpos tipe E ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran XV Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XVI
Keputusan Direksi ini.
(2) Kantorpos Cabang merupakan unit kerja dari Kantorpos Pemeriksa yang
terdiri dari Kantorpos Cabang kelas 1 sampai dengan kelas 4.
Pasal 9
Mail Processing Center
(1) MPC adalah infrastruktur operasi di bawah Regional yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menerima kiriman pos dari MPC lain, Kantorpos, Kantor Tukar, BMPC.
b. Memproses dan mengirim kiriman pos yang telah diproses ke MPC lain,
Kantorpos,Kantor Tukar, BMPC.
c. Melakukan antaran kiriman pos wilayah kerjanya.
(2) Organisasi dan tata kerja MPC terdiri dari:
a. Organisasi dan tata kerja MPC tipe A ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran XVII Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XVIII Keputusan
Direksi ini.
b. Organisasi dan tata kerja MPC tipe B ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran XIX Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XX Keputusan
Direksi ini.
c. Organisasi dan tata kerja MPC tipe C ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran XXI Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXII Keputusan
Direksi ini.
d. Organisasi dan tata kerja MPC tipe D ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran XXIII Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
17
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXIV Keputusan
Direksi ini.
e. Organisasi dan tata kerja MPC tipe E ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran XXV Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXVI Keputusan
Direksi ini.
Pasal 10
Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta
(1) KTPU Jakarta Soekarno-Hatta adalah UPT sebagai infrastruktur operasi di
bawah Regional yang melakukan fungsi pertukaran, pengiriman, dan
penerimaan kiriman pos udara untuk hubungan dalam dan luar negeri.
(2) Organisasi dan tata kerja KTPU Jakarta Soekarno-Hatta ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam lampiran XXVII Keputusan Direksi ini,
sedangkan struktrur organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
XXVIII Keputusan Direksi ini.
Pasal 11
Kantor Tukar Pos Laut Tanjungpriok
(1) KTPL Tanjungpriok adalah UPT sebagai infrastruktur operasi di bawah
Regional yang melakukan fungsi pertukaran, pengiriman, dan penerimaan
kiriman pos laut untuk hubungan dalam dan luar negeri.
(2) Organisai dan tata kerja KTPL Tnjungpriok ditetapkan sebagaiamana
dimaksud dalam lampiran XXIX Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXX Keputusan
Direksi ini.
Pasal 12
Kantor Filateli Jakarta
(1) Kantor Filateli Jakarta merupakan infrastruktur di bawah Regional IV Jakarta
yang memiliki fungsi penyelenggaran pengeloalaan kegiatan filateli dan
Museum Prangko Indonesia (MUPI) meliputi menjualan, penawaran benda
filateli, dan produk turunannya, promosi benda filateli, kegiatan pendukung,
dan administratif terkait lainnya untuk mendukung pencapaian pendapatan
Perusahan, serta meningkatkan citra Perusahaan.
(2) Museum Prangko Indonesia merupakan unit kerja dari kantor Filateli Jakarta
di bawah pengendalian Kantor Filateli Jakarta.
18
(3) Organisasi dan tata kerja Kantor Filateli Jakarta ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran XXXI Keputusan Direksi ini, sedangkan struktur
organisasinya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XXXII Keputusan
Direksi ini.
BAB IV
NOMENKLATUR JABATAN DAN FORMASI
Pasal 13
(1) Nomenklatur jabatan pimpinan pada organisasi tingkat Unit Pelaksana Teknis
diatur sebagai berikut:
a. Kantorpos dipimpin oleh Kepala Kantorpos yang disingkat Kkp.
b. Mail Processing Center dipimpin oleh Kepala Mail Processing Center yang
disingkat Ka MPC.
c. Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta dipimpin oleh Kepala
Kantor Tukar Pos Udara Jakarta Soekarno-Hatta yang disingkat Ka KTPU
Jktsh.
d. Kantor Tukar Pos Laut Tanjungpriok dimpin oleh Kepala Kantor Tukar Pos
Laut Tanjungpriok yang disingkat Ka KTPL Tpk.
e. Kantor Filateli Jakarta dimpin oleh Kepala Kantor Filateli Jakarta disingkat
Ka KFJ.
f. Business Mail Processing Center dimpin oleh Kepala Business Mail
Processing Center disingkat Ka BMPC.
g. Kantorpos Cabang dipimpin oleh Kepala Kantorpos Cabang disingkat Ka
Kpc.
h. Museum Prangko Indonesia dipimpin oleh Kepala Cabang Filateli
Museum PrangkoIndonesia disingkat Ka Cab Filateli-MUPI.
(2) Penggabungan atau penyederhanaan jabatan dapat dilakukan oleh UPT
dengan persetujuan Regional dalam rangka efisiensidan efektifitas organisasi.
Penambahan jabatan harus mendapatkan persetujuan Kantor Pusat dengan
mengajukan usulan kepada Regional.
(3) Formasi jabatan dan karyawan ditetapkan dengan ketentuan tersendiri
berdasarkan struktur organisasi dan beban kerja.
19
BAB V
TATA KERJA
Pasal 14
(1) Dalam hal pimpinan unit kerja berhalangan, pengaturan tentang penunjukan
sebagai pelaksana harian mengikuti ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
(2) Dalam melaksanakan fungsi dan wewenangnya, setiap pimpinan unit kerja
wajib:
a. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik di
lingkungan masing-masing maupun antar unit organisasi di lingkungan
Perusahaan, serta dengan instansi lain di luar Perusahaan sesuai dengan
tugas masing-masing;
b. Menerapkan prinsip-prinsip Good Coorporate Govemence(GCG) dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya;
c. Melaksanakan program perbaikan berkelanjutan (Continuous
improvement) terhadap kualitas Sumber Daya Manusia di unit kerja
masing-masing dalam rangka pembinaan karir dan kaderisasi;
d. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing, serta
memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
e. Menjalankan petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan langsung,
serta menyampaikan laporan-laporan hanya kepada atasan langsung
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan kecuali dalam hal tertentu
Kantor Pusat dapat meminta laporan langsung ke UPT;
f. Segala penyebutan terkait dengan nomenklatur jabatan di dalam
korespondensi disesuaikan dengan keputusan ini.
(3) Koordinasi antar unit kerja pada level Kantor Pusat, Regional dan UPT
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXIII dan XXXIV Keputusan
Direksi ini.
(4) Formasi Jabatan Manajer Solusi TI dan Manajer Pemasaran dan
Pengembangan Outlet ditetapkan hanya di Kantorpos tertentu yang
penetapannya akan diatur tersendiri.
20
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
(1) Terhadap pelaksanaan perubahan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana
Teknis berdasarkan Keputusan ini diberlakukan masa transisi sampai dengan
tanggal 31 Desember 2014.
(2) Pada masa transisi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, sepanjang
fungsi pengelolaan organisasi dan tata kerja Regional belum dilakukan sesuai
Keputusan Direksi ini, maka Keputusan Direksi Nomor: KD. 17/DIRUT/0312
tanggal 1 Maret 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana
Teknis PT Pos Indonesia (Persero) sebagaimana telahbeberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor :
KD.92/DIRUT/1013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Perubahan Kedua Atas
Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.17/DIRUT/0312
tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelakasana Teknis PT Pos
Indonesia (Persero) dinyatakan masih berlaku.
(3) Dengan berakhinrnya masa transisi, maka :
a. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.
17/DIRUT/0312 tanggal 01 Maret 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Area dan Pelaksana Teknis; dan
b. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.
91/DIRUT/1012 tanggal 29 Oktober 2012 tentang Perubahan pertama
atas Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.
17/DIRUT/0312 tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana
Teknis; serta
c. Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: 92/DIRUT/1013
tanggal 31 Oktober 2013 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan
Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD. 17/DIRUT/0312 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana Teknis.
Dinyatakan tidak berlaku.
21
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 16
(1) Uraian pekerjaan (job description) Ka UPT dan manajer di unit kerjanya
sebagai pelaksanaan lenih lanjut dari Keputusan Direksi ini ditetapkan oleh
Kepala Regional sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
(2) Uraian pekerjaan (job description) Asman, FP dan Staf di UPT ditetapkan oleh
Ka UPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 17
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan diatur dengan keputusan
tersendiri.
(2) Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : 08 Juli 2014
Tembusan Keputusan Direksi ini disampaikan kepada yth:
1. Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero).
2. Direksi PT Pos Indonesia (Persero)
3. Kepala Satuan Pengawasan Internal PT Pos Indonesia (Persero).
4. Para Pemangku Jabatan Struktural dan Pejabat setingkat di Kantor Pusat PT
Pos Indonesia (Persero).
5. Para Kepala Perwakilan SPI I s/d XI.
6. Para Kepala Regional I s/d XI.
7. Kepala Unit Pelaksana Teknis.
22
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)
NOMOR : KD 50/DIRUT/0714
TANGGAL : 08 JULI 2014
I. KEPALA KANTOR POS
1. Kepala Kantorpos bertanggung jawab kepada Kepala Regional;
2. Kepala Kantorpos mempunyai fungsi mencapai target pendapatan dan
laba yang ditetapkan serta mengendalikan biaya sesuai besaran alokasi
yang diterima, mengendalikan jumlah pelanggan korporat, mitra, dan outlet
kemitraan, mutu layanan dan operasi, dan billing&collectionsKantorpos
melalui kegiatan pemasaran, penjualan, penagihan, dan pelayanan
pelanggan, pemanfaatan sumber daya pada Kantorpos, dan pengendalian
kinerja seluruh Kantorpos Cabang yang berada dalam lingkup Kantorpos
yang menjadi tanggung jawabnya;
3. Kepala Kantorpos mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Merumuskan dan mengkoordinir penyusunan RKA Kantorpos untuk
diusulkan kepada Regional;
b. Menetapkan Target pendapatan dan laba serta alokasi anggaran biaya
dan mengevaluasi pelaksanaannya serta mengevaluasi pencapaian
target pendapatan, laba Kantorpos dan Kantorpos Cabang;
c. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
pemasaran, penjualan, operasi, penagihan, pelayanan pelanggan,
keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia dan sarana, aplikasi
teknologi, dan kegiatan administratif serta mengendalikan dan
menjamin pelunasan piutang pelanggan korporat, meraih dan
memelihara pelanggan korporat untuk mendukung kinerja UPT sesuai
dengan ketentuan Perusahaan;
d. Mengajukan usulan pengembangan kapasitas Outlet yang berada
dalam lingkup tanggung jawabnya untuk disampaikan kepada
Regional;
e. Mengelola pelaksanaan pelayanan solusi TI untuk kantor sendiri dan
kantor inboundnya sesuai yang ditetapkan Perusahaan;
23
f. Mengajukan usulan pengadaan, pengembangan, dan perbaikan
sarana dan prasarana Kantorpos dan Kantorpos Cabang kepada
Regional;
g. Memastikan pelaksanaan seluruh ketentuan atau peraturan yang telah
ditetapkan Kantor Pusat dan Regional berjalan sebagaimana mestinya
sesuai dengan yang ditetapkan;
h. Menjaga dan memelihara aset Perusahaan yang berada di UPT yang
berada dalam lingkup tanggung jawabnya;
i. Mewakili Perusahaan di dalam atau di luar Pengadilan dalam lingkup
tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
perusahaan;
j. Mengajukan dan mengevaluasi pelaksanaan pembukaan dan
pengembangan Agenpos (postal agent) sesuai persyaratan dan
ketentuan Perusahaan;
k. Mengevaluasi pencapaian target pendapatan, laba Kantorpos dan
Kantorpos Cabang;
l. Menyusun langkah-langkah dan upaya-upaya untuk meningkatkan
pelanggan korporat dan CPM serta ecommerce;
m. Mengorganisir pelaksanaan pemeriksaan periodik terhadap
pelaksanaan pekerjaan di Outlet termasuk Outlet kemitraan dalam
lingkup tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan Perusahaan;
n. Memimpin pengelolaan sumber daya Kantorpos dalam rangka
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan;
o. Mematuhi pagu kas yang telah ditetapkan Perusahaan dalam
pengelolaan likuiditas UPT;
p. Mengawasi penyelesaian tagihan dan piutang Kantorpos;
q. Mengorganisir dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Program
Kemitraan Bina Lingkungan Perusahaan, berkoordinasi dengan divisi
Program Bina Lingkungan Perusahaan;
r. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawannya untuk
kelanacaran pelaksanaan tugas;
s. Mengelola sumber daya di kantornya sesuai dengan ketentuan
perusahaan yang berlaku;
t. Menyusun dan menyampaikan laporan kepada Kepala Regional dan
unit kerja yang terkait di Perusahaan.
24
II. WAKIL KEPALA KANTOR POS BIDANG BISNIS
1. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis bertanggung jawab kepada Kepala
Kantorpos.
2. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis mempunyai fungsi pengarahan,
pengorganisasian dan pengadilan kinerja proses operasi, layanan dan
penjualan yang meliputi: layanan jasa suratpos, paketpos, jasa keuangan,
ritel dan properti, serta layanan lainnya untuk mencapai target pendapatan,
dan laba UPT serta pemasaran,pengelolaan dan evaluasi pengembangan
Agenpos sesuai dengan sasaran yang ditetapkan Perusahaan.
3. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a. Menyusun rencana kerja dan anggaran di bagiannya;
b. Mengarahkan dan mengkoordinir penyusunan target pendapatan di
bidangnya;
c. Merancang sasaran mutu operasi di Kantorpos;
d. Mengkoordinir, mengatur serta mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
di bidang operasi dan antaran, serta layanjan untuk kelancaran
operasional agar dapat menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan di
bidangnya sesuai dengan standar operating procedure(SOP) dan
uraian pekerjaan yang ditetapkan Perusahaan;
e. Melakukan pengawasan melekat dalam pengelolaan operasional,
pelayanan dan penjualan di bidangnya untuk mencegah fraud di
seluruh Outlet;
f. Melakukan verifikasi dan validasi terhadap transasksi keuangan, dan
piutang pendapatan perusahaan terkait dengan layanan, serta
melakukan evaluasi terhadap umur piutang pendapatan;
g. Menghimpun data produksi dan keuangan surat pos, paket pos, jasa
keuangan, ritel, properti dan transaksi layanan lainnya serta
menganalisa perkembangan layanan;
h. Mengelola data standar waktu penyerahan surat pos dan paket pos;
i. Menetapkan pengaturan pelaksanaan kegiatan operasional pada hari
libur atau cuti bersama berdasarkan ketentuan Kantor Pusat;
j. Mengevaluasi secara berkala terhadap efektifitas pelaksanaan proses
dan kinerja operasi meliputi pola penyerahan kiriman ke MPC,
pengaturan jam buka/tutup pelayanan outlet;
25
k. Memberikan Asistensi kepada karyawan di lingkungan kerjanya untuk
menyelesaikan pekerjaannya, dan membantu Kepala Kantorpos dalam
pengelolaan kegiatan operasional, dan pelayanan outlet;
l. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja, dan anggaran biaya di
bidangnya;
m. Mengelola sumber daya di lingkungan kerjanya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
n. Memberikan pembinaan SDM, melakukan coaching dan counseling
kepada karyawan di lingkungan kerjanya untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan;
o. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dan
pertanggungan keuangan di Kantorpos Cabang, Loket Ekstensi, MPS,
CPM, dan Outlet Kemitraan lainnya;
p. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pengelolaan
Agenpos di Kantorpos;
q. Menganalisa, mengevaluasi dan melakukan permintaan penambahan
kapasitas layanan seperti Kantorpos, Kantorpos Cabang, Loket
Ekstensi, MPS, PKD, CPM kepada Wakil Kepala Kantor Pos Bidang
Umum;
r. Berkoordinasi dengan Deputi Bisnis Surat dan Paket dan Deputi Bisnis
Jasa Keuangan, Ritel, dan Properti di Regional serta Ka MPC
setempat;
s. Mewakili Kepala Kantor untuk kegiatan eksternal;
t. Membuat dan menyampaikan laporan di bidangnya kepada Kepala
Kantorpos dan unit kerja terkait.
III. MANAJER PELAYANAN
1. Manajer Pelayanan bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantorpos
Bidang Bisnis.
2. Tugas pokok Manajer Pelyanan adalah melaksanakan dan mengendalikan
pengelolaan layanan loket surat dan paket, jasa keuangan (pospay, wesel
pos dan jasa keuangan lainnya), postman dan ecommerce serta penjualan
prangko, benda pos, filateli dan materai serta benda pihak ketiga lainnya,
pengelolaan operasional dan layanan giro, serta penyaluran dana untuk
mencapai sasaran pendapatan, likuiditas Perusahaan dan mutu serta
26
kepuasan pelanggan, dan melaksanakan serta mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan pelayanan pelanggan yang meliputi: penanganan
keluhan pelanggan, informasi pelanggan, dan solusi pelanggan sesuai
dengan ketentuan perusahaan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pelayanan melakukan
aktivitas utama:
a. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan layanan di loket sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan untuk menjamin kelancaran
operasional dan pelayanan di loket sehingga tercipta pelayanan yang
memuaskan bagi pelanggan untuk mencapai sasaran Perusahaan;
c. Melayani proses pembukaan, dan penutupan rekening giro pos dengan
aplikasi giro pos online, proses penarikan kembali rekening giro pos,
dan pembayaran cek pos serta melakukan proses pemindahbukuan
dengan buku rekening giro pos, dan bilyet giro pos sesuai dengan SOP
yang ditentukan perusahaan;
d. Mengusulkan rencana pengelolaan pelayanan yang meliputi: rencana
ruang pelayanan, jumlah loket, jenis loket, waktu pelayanan, sistem
antrian dan lain-lain yang terkait dengan pengelolan layanan di
Kantorpos;
e. Melakukan verifikasi data transaksi keuangan dan produksi harian loket
terhadap penerimaan layanan loket surat dan paket, jasa keuangan di
loket, penjualan prangko, benda pos dan materai, benda pihak ketiga
lainnya, proses penyaluran dana, pertanggungan keuangannya,
pelaporan, dan tertib administrasinya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, setoran giro pos, pembayaran cek pos, penyaluran dana, serta
memastikan kebenaran data tersebut;
f. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan terkait
dengan pengelolaan postman serta ecommerce dan mengatur
penjualan benda postman di Kantorpos;
g. Melaksanakan kegiatan filateli dalam rangka peningkatan pendapatan
dan membangun komunitas filateli;
h. Mencocokan kebenaran data transaksi keuangan dan produksi
layanan di bagiannya antara neraca loket dan dokumen sumbernya;
27
i. Melakukan rekonsiliasi dengan bagian Keuangan dan bagaian
Akuntansi tentang data transaksi data keuangan dan produk harian
loket penerimaan loket surat dan paket, jasa keuangan, serta penjualan
prangko, bendapos dan materai, benda pihak ketiga lainnya, setoran
giro pos, pembayaran cek pos, dan penyaluran dana, serta membuat
Berita Acara pencocokan transaksi antara web dengan pencatatan di
Akuntansi;
j. Mengorganisasikan dan melakukan pemeriksaan pelaksanaan proses
pabean outgoing internasional di loket;
k. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
pelayanan pelanggan (customer service) meliputi: penanganan
keluhan pelanggan (customer care), informasi pelanggan, solusi
pelanggan untuk meningkatkan pelayanan pelanggan, dan
memberikan tanggapan dengan baik dan benar dalam waktu yang
wajar dan memuaskan pelanggan terhadap keluhan pelanggan tentang
layanan di kantorpos;
l. Mengelola sarana informasi pelanggan untuk memberikan informasi
layanan pelanggan, mengelola jejak lacak kiriman aplikasi I-Pos atau
aplikasi yang ditetapkan perusahaan, serta mengelola kegiatan survei
kepuasan pelanggan;
m. Memonitor dan mengatur tertib pelaksanaan pelayanan di loket meliputi
antrian di loket, kelancaran dan kenyamanan pelayanan di loket,
kepuasan pelayanan di loket;
n. Melakukan proses penyelesaian klaim ganti rugi paket dan surat
dengan harga tanggungan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Perusahaan;
o. Memastikan bahwa uang penerimaan dan saksi layanan di loket telah
disetorkan ke kasir sesuai dengan data transaksi yang sebenarnya;
p. Melakukan pemeriksaan dan pencocokan saldo hutang biropos dan
saldo hutang wesel pos dengan pembukuan akuntansi;
q. Mengawasi penggunaan password untuk operasional layanan di loket,
dan mengendalikan serta memelihara password seluruh aplikasi
manajer pelayanan sesuai peraturan yg berlaku;
28
r. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan seluruh loket layanan termasuk
pensiun, serta pelaporan dan pertanggungan pembayaran uang
pensiun Taspen dan Asabri;
s. Melakukan tertib administrasi, dan penyimpan arsip naskah-naskah
terkait dibagiannya di tempat yang aman tidak terjangkau oleh yang
tidak berwenang;
t. Mengawasi penyerahan kiriman pos dari loket kepada MPC dengan
manifestserah;
u. Melaksanakan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan pekerjaan
dibagiannya;
v. Mengelola sumber daya dibagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
w. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam
pelaksanaan tugas;
x. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
y. Memelihara administrasi data dan laporan pelaksanaan pelayanan
dibagiannya;
z. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
IV. MANAJER PENJUALAN
1. Manajer penjualan bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantorpos
Bidang Bisnis.
2. Tugas pokok Manajer Penjualan adalah mengelola dan mengendalikan
kegiatan penjualan surat, paket dan jasa keuangan di Kantorpos kepada
pelanggan korporat dan bertanggung jawab atas pencapaian target
pendapatan surat pos dan paket pos yang ditetapkan Perusahaan, serta
melakukan pengelolaan pelanggan, akuisisi pelanggan, penggarapan
pasar untuk meningkatkan penjualan sehingga target dapat dicapai secara
maksimal dengan biaya seefisien mungkin, dan mengelola, melaksanakan
serta mengendalikan administrasi penjualan, pengelolaan piutang
pendapatan di kantorpos dan account executive.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Penjualan melakukan
aktifitas utama:
29
a. Membuat uraian tugas (job description) dibagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. Menyusun program kerja dan anggaran penjualan di kantorpos serta
membuat dan mengupdatedata analisis daerah operasi;
c. Menyusun dan mengendalikan anggaran penjualan, menyeleksi dan
memilih pelanggan, melaksanakan akuisisi pasar, dan
mempertahankan pelanggan serta memelihara pelanggan;
d. Menyusun dan mengalokasikan target penjualan serta mengendalikan
pelaksanaan penjualan oleh account executive di Kantorpos serta
target penambahan jumlah Agenpos dan Agenpos Desa baru;
e. Melakukan dan membangun komunikasi secara intensif kepada
pelanggan;
f. Menyusun perencanaan pengelolaan pelanggan yang jadi binannya
serta merencanakan dan melakukan tugas pembinaan serta
pemeliharaan kepada pelanggan binaan;
g. Melaksanakan penggarapan pasar, pengawalan kiriman pelanggan,
dan prospecting calon pelanggan baru;
h. Menyiapkan data penjualan dan mengevaluasi pencapaian
pendapatan penjualan surat dan paket serta jasa keuangan terhadap
target yang ditetapkan;
i. Melaksanakan dan mengendalikan aplikasi salesforce;
j. Melaksanakan dan mengendalikan tertib administrasi piutang,
penagihan piutang dan penyelesaian piutang pendapatan serta
rekonsiliasi dengan bagian akuntansi;
k. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh
account executive di Kantorpos;
l. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam
pelaksanaan tugas;
m. Menyusun dan menyampaikan laporan kinerja penjualan secara
periodik;
n. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
o. Membuat laporan periodik sesuai laporan yang ditetapkan serta
laporan-laporan penjualan lainnya termasuk laporan piutang
pendapatan ke Regional.
30
V. MANAJER PENGAWASAN UNIT PELAYANAN LUAR
1. Manajer Pengawasan Unit Pelayanan Luar bertanggung jawab kepada
Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis.
2. Tugas pokok Manajer Pengawasan Unit Pelayanan Luar adalah
melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh Kantorpos Cabang, Loket Ekstensi, MPS, CPM, unit pelayanan
lainnya, pengelolaan dan pengembangan Agenpos dan Agenpos Desa
serta titik layanan lainnya untuk mencapai tertib administrasi dan
pembukuan akuntansi dengan tertib dan benar sesuai dengan ketentuan
Perusahaan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pengawasan Unit
Pelayanan Luar melakukan aktivitas utama:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;
b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian
Pengawasan Pelayanan Luar di Kantorpos;
d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pelayanan
luar sesuai dengan ketentuan perusahaan;
e. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Kantorpos Cabang, Loket Ekstensi, MPS, CPM, unit
pelayanan lainnya, Agenpos dan Agenpos Desa serta titik layanan
lainnya meliputi kegiatan pencocokan transaksi penerimaan dan
pengeluaran uang antara daftar pertangguangan N2 dengan dokumen
sumber dan bukti pendukung lainnya, serta melakukan verifikasi
terhadap kebenaran transaksi keuangan sesuai dengan ketentuan
Perusahaan;
f. Melakukan perhitungan kebutuhan uang kas yang ditahan untuk
likuiditas di Kantorpos Cabang, dan memenuhi kebutuhan uang tunai
sesuai dengan surat pembayarannya, serta melakukan pengosongan
kas terhadap penahanan uang tunai yang tidak wajar, berkoordinasi
dengan bagian Keuangan dan BPM;
g. Memenuhi permintaan BPM, dan benda pihak ketiga lainnya, register
berharga dan tidak berharga sesuai dengan kebutuhan dan
peruntukannya;
31
h. Melakukan pemeriksaan saldo uang kas, uang yang ditahan, sisa
persediaan BPM di Kpc, Unit MPS/PKD dan titik layanan lainnya,
dengan menggunakan C3 dan C6 atau sarana pengawasan lainnya;
i. Mengorganisasikan, mengendalikan pengelolaan dan pengembangan
Agenpos;
j. Menyimpan dan mengarsipkan dengan tertib, dan teratur pertinggal
resi, register, naskah berharga lainnya di tempat yang aman;
k. Mencatat data produksi, pendapatan, dan pengeluaran Kpc, unit
MPS/PKD, Agenpos dan titik layanan lainnya serta membuat laporan
yang dibutuhkan;
l. Mendata/mengadministrasi: Nama, alamat, lokasi, kinerja dan
informasi lainnya tentang Outlet Kemitraan (Agenpos dan Agenpos
Desa) serta mengelola laporan kinerja sesuai kebutuhan Perusahaan;
m. Melakukan pembinaan usaha dengan melakukan kunjungan, motivasi,
dialog dan update informasi serta meneruskan media
informasi/promosi ke Agenpos;
n. Membantu kepala Kantorpos mengawasi proses standarisasi,
pengendalian tampilan fisik dan evaluasi terhadap performace/tampilan
Outlet Kemitraan;
o. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
p. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam
pelaksanaan tugas;
q. Melaksanakan pengisisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
r. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
VI. MANAJER PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN OUTLET
1. Manajer Pemasaran dan Pengembangan Outlet bertanggung jawab
kepada Wakil Kepala Kantorpos Bidang Bisnis.
2. Tukas pokok Manajer Pemasaran dan Pengembangan Outlet adalah
merencanakan, mengelola dan mengendalikan pembukaan, penutupan
outlet dan merespon permohonan pembukan outlet kemitraan
(agenpos/agenpos desa) baru, melaksanakan pemasaran dan
pengelolaan usaha serta pengembangan outlet untuk mencapai jumlah
32
dan komposisi outlet yang ideal, efektif dan produktif sesuai ketentuan
yang ditetapkan Perusahaan.
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pemasaran dan
Pengembangan Outlet melakukan aktivitas utama:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;
b. Membuat uraian tugas dibagiannya sesuai kebijakan dan SOP yang
berlaku sesuai pedoman Kerja;
c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan dalam
lingkup tanggung jawabnya.
d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pemasaran,
pengelolaan dan pengembangan outlet telah sesuai dengan kebijakan
dan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan;
e. Berkoordniasi dengan Manajer Pelayanan dan Customer Service (CS)
dalam merespon dan menindaklanjuti setiap permohonan pembukaan
Agenpos baru;
f. Berkoordinasi dengan Main Agent (perwakilannya) untuk menjamin
terlaksananya layanan Jasa Keuangan di Agenpos;
g. Memeriksa persyaratan pembukaan dan penutupan outlet baru,
melakukan survei lokasi dan evealuasi untuk menentukan kelayakan
pembukaan dan penutupan outlet serta pelaporannya;
h. Membuat draft Surat Ijin Operasi Agenpos baru untuk ditanda tangani
oleh Kepala Kantorpos dan melaporkannya kepada kepala Regional;
i. Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk menjamin terlaksananya
instalasai layanan Agenpos, pelaksanaan Pelatihan Pengelolaan
Agenpos serta pelaksanaan pick up kiriman dari Agenpos;
j. Melakukan pembinaan usaha dengan melakukan kunjungan motivasi,
dialog dan update Informasi serta meneruskan media
informasi/promosi ke Agenpos dan Outlet lainnya;
k. Merancang dan melakukan kegiatan pemasaran dan promosi untuk
pembukaan Agenpos baru kepada komunitas dan masyarakat serta
mendorong peningkatan transaksi penjualan di Outlet dan Agenpos;
l. Mendata/mengadministrasi : nama, alamat, lokasi, kinerja dan
informasi lainnya tentang Outlet, Agenpos dan Agenpos desa serta
mengelola/membuat laporan kinerja sesuai kebutuhan Perusahaan;
33
m. Membantu Kepala Kantorpos dalam melakukan dan mengawasi proses
standarisasi, pengendalian/pengawasan tampilan fisik Outlet,
Agenpos, Agenpos Desa dan evaluasi terhadap performance/tampilan
Outlet;
n. Mengelola sumber daya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
o. Melakukan bimbingan kepada Karyawan dilingkungan kerjanya dalam
pelaksanaan tugas;
p. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
q. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
VII. WAKIL KEPALA KANTOR POS BIDANG UMUM
1. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Umum bertanggung jawab kepada Kepala
Kantorpos.
2. Wakil Kepala Kantorpos Bidang Umum mempunyai fungsi pengarahan,
pengorganisasian dan pengendalian pengelolaan Sumber Daya Manusia,
Akuntansi, Keuangan dan BPM, Teknologi dan Sarana, Audit dan
Manajemen Risiko untuk mendukung kinerja operasional Kantorpos.
3. Wakil Kepala Kantorpos Bidang umum mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a. Mengkoordinir dan merumuskan penyusunan program kerja, dan
anggaran perusahaan di bidangnya;
b. Merumuskan pembuatan uraian tugas staf di Kantorpos berdasarkan
ketentuan Perusahaan;
c. Mengarahkan dan mengkoordinir serta meyakinibahwa pelaksanaan
pekerjaan dalam lingkup tanggung jawabnya telah sesuai dengan SOP
yang berlaku di Perusahaan;
d. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan berkait
dengan sumber daya manusia meliputi: pembuatan dan pembayaran
daftar gaji/pensiun/pajak karyawan, kenaikan grade/gaji, penilaian
kinerja karyawan/SMKI, penghargaan, hukuman disiplin, administrasi
kepegawaian, dan pensiun karyawan telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan Perusahaan;
e. Mengkoordinir pembuatan SMKI dan unit agar dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan Perusahaan;
34
f. Mengorganisasikan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan akuntansi
dan keuangan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Perusahaan;
g. Mengendalikan pagu kas di Kantorpos;
h. Mereview performa laporan keuangan dan laporan profitabilitas
Kantorpos;
i. Memonitor pelaksanaan sistem informasi keuangan dan aplikasi terkait
di bidang keuangan;
j. Mengendalikan pelaksanaan administrasi perpajakan dan akuntansi
perpajakan;
k. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan fungsi treasury;
l. Mengendalikan dan mengevaluasi proses operasioan keuangan sesuai
dengan kebijakan yang berlaku;
m. Melakukan otorisasi atas transaksi pengeluaran kas sesuai dengan
kewenangannya;
n. Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi keuangan dan pembukuan
akuntansi dengan dokumen sumbernya secara periodik;
o. Mengendalikan dan mengkoordinir pemeriksaan terhadap saldo kas
UPT, uang yang ditahan Kpc dan sisa persediaan BPM, filateli, dan
benda pihak ketiga lainnya, dengan pertanggungan keuangan dan
dokumen seumbernya;
p. Merencanakan kebutuhan benda pos, prangko, filateli, benda materai
dan benda pihak ketiga lainnya, untuk operasional Kantorpos;
q. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
pengelolaan sarana, kendaraan dinas, peralatan, fasilitas kerja, alat
tulis kantor, dan teknologi guna mendukung operasional Kantorpos;
r. Melakukan pengawasan melekat terhadap pekerjaan di bidangnya;
s. Memberikan tanggapan atau tindak lanjut atas permintaan
penambahan kapasitas layanan seperti Kantorpos, Kantorpos Cabang,
Loket Ekstensi, MPS/PKD, CPM dari Wakil Kepala Kantor Pos Bidang
Bisnis;
t. Berkoordinasi dengan Deputi Bidang Umum di Regional;
u. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
35
v. Melakukan pembinaan SDM, memberikan coaching dan counseling
kepada karyawan di lingkungan kerjanya;
w. Mengkoordinir pembuatan laporan di bagiannya untuk disampaikan
kepada Kepala Kantorpos dan unit kerja terkait.
VIII. MANAJER SDM
1. Manajer SDM bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantor Bidang
Umum.
2. Manajer SDM mempunyai fungsi mengorganisasikan dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan Sumber Daya Manusia, kesekretariatan dan
kegiatan umum lainnya di UPT dalam lingkup tanggung jawabnya untuk
mendukung pelaksanaan operasional berjalan dengan tertib dan benar
sesuai dengan ketentuan Perusahaan.
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini,
Manajer SDM mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja dengan anggaran di
bagiannya;
b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
c. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan
Sumber Daya Manusia sesuai dengan ketentuan Perusahaan;
d. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses dan pekerjaan di
Bagian Sumber Daya Manusia yang meliputi antara lain : pembuatan
daftar gaji karyawan dan pensiun karyawan, rotasi karyawan, kenaikan
grade/gaji, pelatihan, hukuman disiplin, penghargaan, cuti, pengisian
Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) karyawan, pengisian pajak
karyawan, dan lain-lain terkait dengan kepegawaian serta pengelolaan
administrasi kepegawaian sesuai dengan SOP yang berlaku;
e. Melakukan pengawasan terhadap daftar hadir karyawan;
f. Mengelola penyelesaian piutang karyawan;
g. Menyusun jadwal kerja dinas hari libur karyawan;
h. Mengatur tata kelola dan administrasi surat-menyurat;
i. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan umum lainnya untuk
mendukung kegiatan operasional;
36
j. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan terkait
dengan Sumber Daya Manusia dan melakukan pencocokan
naskah/dokumen pembayaran dengan pembukuan akuntansi;
k. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
l. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
m. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan
kerjanya;
n. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
IX. MANAJER TEKNOLOGI DAN SARANA
1. Manajer Teknologi dan Sarana bertanggung jawab kepada Wakil Kepala
Kantorpos Bidang Umum.
2. Manajer Teknologi dan Sarana mempunyai fungsi mengorganisasikan dan
mengendalikan teknologi dan sarana (kendaraan, gedung, peralatan
kantor, software, jaringan IT, komputer dan perangkat pendukungnya)
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional Kantorpos;
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaiamana dimaksud ayat (2) Pasal ini,
Manajer Teknologi dan Sarana mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Menyusun dan merencanakan program kerja serta anggaran biaya di
bagiannya;
b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
c. Mengkoordinir dan mengatur proses pelaksanaan pekerjaan di Bagian
Teknologi dan Sarana Kantorpos;
d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan
teknologi dan sarana sesuai dengan ketentuan Perusahaan;
e. Mengawasi penggunaan software dan aplikasi termasuk penggunaan
aplikasi termutakhir yang ditetapkan perusahaan;
f. Mengawasi pelaksanaan pengamanan sistem informasi dan data
elektronik;
g. Melakukan pemeliharaan database lokal aplikasi-aplikasi yang
diguanakan perusahaan;
37
h. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan teknologi dan sarana
(kendaraan, gedung, peralatan kantor, software, jaringan IT, komputer
dan perangkat pendukungnya serta aset perusahaan lainnya) di UPT
dalam batas kewenangannya sesuai dengan ketentuan perusahaan;
i. Melakukan tertib administrasi pengelolaan teknologi dan sarana yang
meliputi pembuatan Per-1, Per-2, Per-8, Per-9, Per49, Per-73, Per-74,
Per-75 dan administrasi lainnya terkait teknologi dan sarana;
j. Melakukan permintaan barang tercetak berharga dan biasa
berdasarkan jadwal permintaan yang telah ditetapkan perusahaan;
k. Melakukan pemeriksaan sisa barang tercetak berharga dan biasa
dengan daftar pertanggungan barang tercetak;
l. Membantu dukungan operasional teknologi meliputi proses instalasi
dan pemeliharaan software, perbaikan komputer dan perangkat
pendukungnya, perbaikan jaringan teknologi, serta melakukan tertib
administrasinya;
m. Mengatur pengeluaran operasional kendaraan bermotor sesuai dengan
ketentuan perusahaan;
n. Mempertanggungkan pengeluaran biaya teknologi dan sarana dan
mengadministrasikannya sesuai dengan peruntukannya dalam batas
kewenangannya;
o. Menyimpan barang tercetak berharga dan biasa di tempat yang aman
dan terkunci;
p. Memenuhi permintaan barang tercetak berharga dan biasa, peralatan
kerja lainnya dari bagian lain;
q. Membuat laporan terkait pengelolaan teknologi dan sarana serta
mengirimkannya ke Regional dan Kantor Pusat sesuai dengan
ketentuan perusahaan;
r. Menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) yang
ditetapkan perusahaan untuk pengelolaan teknologi dan sarana;
s. Mengendalikan jumlah kebutuhan perangkat teknologi informasi untuk
menunjang kelancaran operasional bisnis perusahaan;
t. Menjamin software dan aplikasi yang digunakan di UPT sesuai dengan
ketentuan perusahaan termasuk penggunaan aplikasi dengan versi
yang terbaru;
38
u. Mensosialisasikan pola-pola pengamanan data elektronik dan sistem
informasi agar tidak digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab;
v. Melaksanakan instalasi/update/upgrade perangkat teknologi (hardware
/ software / jaringan) dan memberikan bantuan teknis serta panduan
dalam mengatasi masalah-masalah atau gangguan yang berkaitan
dengan penggunaan perangkat teknologi informasi;
w. Mengelola infrastruktur layanan TI (Capacity Management);
x. Mengelola pencatatan konfigurasi sistem layanan TI baik aplikasi
maupun infrastruktur layanan TI serta tata cara perubahan konfigurasi
yang diperlukan (Configuration Management);
y. Melakukan pengelolaan aset teknologi yang meliputi perencanaan,
pengusulan, pengadaan, penerimaan, pemeriksaan, distribusi, mutasi
pencatatan, penghapusan, pelaporan, monitoring dan evaluasi dalam
rangka optimalisasi perangkat TI;
z. Membuat laporan aset TI, laporan kinerja sisterm dan infrastruktur TI,
dan laporan pengeluaran biaya teknologi ke Regional;
aa. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
bb. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
cc. Melakukan coaching dan counselling terhadap karyawan di lingkungan
kerjanya;
dd. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
X. MANAJER AKUNTANSI
1. Manajer Akuntansi bertanggung jawab kepada Wakil Kepala Kantorpos
Bidang Umum.
2. Manajer Akuntansi mempunyai fungsi mengorganisasikan dan
mengendalikan pelaksanaan pengelolaan Akuntansi di UPT agar tercapai
pembukuan akuntansi yang tertib dan benar sesuai dengan ketentuan
perusahaan.
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini,
Manajer Akuntasni mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;
39
b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagau pedoman kerja;
c. Memimpin dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian
akuntansi;
d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan
akuntansi sesuai dengan ketentuan perusahaan;
e. Melakukan proses pembukuan dan penyusunan laporan keuangan di
UPT dengan menggunakan sistem informasi keuangan yang telah
ditetapkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku;
f. Meyakinkan bahwa pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran
keuangan di UPT dalam lingkup tanggung jawabnya sesuai dengan
dokumen sumbernya;
g. Menyusun laporan kilat UPT dan laporan akuntansi serta
mengirimkannya ke Regional dan Kantor Pusat sesuai dengan
ketentuan perusahaan;
h. Melakukan pemeriksaan terhadap saldo-saldo pada PSA dan
melakukan pencocokan dengan dokumen sumbernya serta bukti
pendukung lainnya;
i. Menyimpan dokumen sumber dan pembukuan akuntansi di tempat
aman dan tertib;
j. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
k. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
l. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan
kerjanya;
m. Membuat dan menyampaikan laporan bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
XI. MANAJER AUDIT DAN MANAJEMEN RISIKO
1. Manajer Audit dan Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Wakil
Kepala Kantorpos Bidang Umum.
2. Tugas pokok Manajer Audit dan Manajemen Risiko adalah melaksanakan
pemeriksaan secara rutin dan berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan
pada setiap bagian di Kantorpos berdasarkan pedoman pemeriksaan
periodik yang berlaku, dan melakukan pengukuran standar mutu.
40
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Audit dan Manajemen
Risiko melaksanakan aktivitas utama:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;
b. Membuat uraian tugas (job description) setiap karyawan di bagiannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
c. Menyusun jadwal kegiatan pemeriksaan periodik, objek dan materi
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan pada semua
bagian di Kantorpos agar terhindar dari fraud;
e. Membuat hasil pemeriksaan hasil periodik dan rutin dalam buku
pemeriksaan tersendiri serta melaporkannya kepada Wakil Kepala
Kantorpos Bidang Umum;
f. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal terdapat indikasi
kecurangan;
g. Melaksanakan pengukuran mutu layanan dan operasional, serta
memberikan laporan kepada Wakil Kepala Kantorpos Bidang Umum
atas hasil pengukuran mutu;
h. Mengawasi pelaksanaan pengamanan kiriman pos dan aset
perusahaan dalam lingkup unit kerja;
i. Mengkaji pelaksanaan pekerjaan dari aspek manajemen risiko;
j. Menyimpan dan mengarsipkan hasil pemeriksaan di tempat yang
aman, dan tidak dapat dijangkau oleh yang tidak berhak;
k. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelencaran pelaksanaan
tugas;
l. Melakuka bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam
pelaksanan tugas;
m. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
n. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
XII. MANAJER KEUANGAN DAN BPM
1. Manajer Keuangan dan BPM bertanggung jawab kepada Wakil Kepala
Kantorpos Bidang Umum.
41
2. Manajer Keuangan dan BPM mempunyai fungsi melaksanakan dan
mengendalikan pengelolaan keuangan dan benda pos, prangko, benda
filateli, benda materai, dan benda pihak ketiga lainnya.
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini,
Manajer Keuangan dan BPM mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya;
b. Membuat uraian tugas (job description) di bagiannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
c. Mengkoordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian
Keuangan dan BPM;
d. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan
keuangan dan BPM sesuai dengan ketentuan perusahaan;
e. Melaksanakan fungsi treasury dan mengawasi pelaksanaan kerja kasir;
f. Melakukan pencocokan pencatatan transaksi keuangan dengan
neraca atau dokumen sumber terkait serta fisik uangnya;
g. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan kebenaran transaksi biaya,
kwitansi, Surat Perintah Bayar beserta kelengkapannya sedimikian
rupa sehingga akurat dan dapat dipertanggung jawabkan serta
mengadministrasikan naskah dan arsipnya dengan baik dan aman;
h. Melakukan pencatatan setoran uang dari kasir di dalam buku anasir
kas;
i. Mengatur cash flow di Kantorpos untuk pemenuhan kebutuhan kas dan
operasional perusahaan, serta penahanan uang kas serta transfer
uang ke rekening perusahaan sesuai dengan ketentuan pagu kas yang
ditetapkan perusahaan;
j. Melakukan pengawasan terhadap uang kas yang ditahan di Kpc dan
berkoordinasi dengan bagian Pengawasan Pelayanan Luar;
k. Mengelola persediaan benda pos, prangko, filateli, benda materai dan
benda pihak ketiga lainnya meliputi: pencocokan penerimaan BPM dari
Kantor Pusat atau Kantorpos lain dengan daftar
pengantar/pertanggungan BPM, pencatatan pada buku persediaan
BPM, tertib administrasi pertanggungan BPM;
l. Melakukan pemenuhan permintaan BPM, filateli, konsinyasi untuk
penjualan di loket, Kpc dan titik layanan lainnya sesuai ketentuan
perusahaan;
42
m. Membuat perhitungan kebutuhan BPM untuk keperluan penjualan di
Kantorpos;
n. Membuat laporan terkait dengan pengelolaan keuangan dan BPM,
serta mengirimkannya kepada kantor Regional dan Kantor Pusat
sesuai dengan ketentuan perusahaan;
o. Menyiapkan dan membuat nota/invoice tagihan piutang pendapatan
atas transaksi piutang pendapatan berdasarkan jurnal atau neraca
setelah dicocokan dengan pembukuan akuntansi;
p. Menyiapkan dan menyerahkan kantung uang remise kepada MPC
dengan buku serah;
q. Menerima kantung uang remise dengan buku serah dan mencocokan
jumlahnya dengan daftar N1;
r. Menyimpan uang kas, cek, surat berharga lainnya, BPM, dan dokumen
sumber lainnya di tempat yang aman;
s. Melakukan pengawasan proses pembayaran pensiun, kredit pensiun,
pertanggungan keuangan, pelaporan dan tertib administrasinya serta
pemeriksaan sisa uang pensiun sesuai dengan ketentuan perusahaan;
t. Melaksanakan pengelolaan pajak Perusahaan;
u. Menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) yang
ditetapkan Perusahaan untuk pengelolaan keuangan dan BPM;
v. Melakukan bimbingan kepada karyawan di lingkungan kerjanya dalam
pelaksanaan tugasnya;
w. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
x. Membuat dan menyampaikan laporan di bagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
XIII. MANAJER SOLUSI TEKNOLOGI INFORMASI
1. Manajer Solusi Teknologi Informasi bertanggung jawab kepada Wakil
Kepala Kantorpos Bidang Umum.
2. Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai fungsi mengorganisasikan
dan mengendalikan aplikasi teknologi untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan operasional di kantorpos sendiri dan Kantorpos Inbound
Teknologi sesuai yang ditetapkan Perusahaan.
43
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaiaman dimaksud ayat (2) Pasal ini,
Manajer Solusi Teknologi Informasi mempunyai tugas dan tanggung jawab
:
a. Menysusn dan merencanakan program kerja serta anggaran biaya di
bagiannya;
b. Membuat uraian tugas di bagiannya seuai dengan SOP yang berlaku
sebagai pedoman kerja;
c. Mengkoordinir dan mengatur proses pelaksanaan pekerjaan di bagian
TI di Kantorpos;
d. Mempertanggungkan dan mengadministrasikan pengeluaran biaya
teknologi (Financial Management);
e. Mengelola pemenuhan kebutuhan UPT terkait dengan layanan TI
(Demand Management);
f. Mengelola tingkat layanan TI (Service Level Management);
g. Mengelola ketersediaan layanan TI (Avaibility Management);
h. Mengelola kesinambungan layanan TI (Service Continuity
Management);
i. Mengelola pencatatan konfigurasi sistem layanan TI serta tata cara
perubahan konfigurasi yang diperlukan (Configuration Management);
j. Mengelola proses pengumpulan, menganalis, menyimpan, dan berbagi
ilmu pengetahuan di UPT (Knowledge Management);
k. Mengelola fungsi layanan untuk penerimaan laporan insiden,
gangguan, keluhan, dan permintaan layanan TI (Service
Desk/Helpdesk);
l. Mengelola proses yang memonitor seluruh kejadian agar operasi
berjalan normal dan juga mendeteksi dan mengeskalasi kondisi (Event
Management);
m. Mengelola insiden layanan TI yang berupa penerimaan laporan
insiden, penanganan insiden, eskalasi, dan pelaporan insiden layanan
TI (Incident Management);
n. Mengelola permasalahan layanan TI yang berupa identifikasi masalah
dari mulai laporan insiden, penyelesaian masalah, eskalasi
permasalahan dan pelaporan permasalahan layanan TI (Problem
Management);
o. Mengelola pemenuhan permintaan layanan TI (request fullfilment);
44
p. Mengelola proses pemberian akses kepada pengguna yang
berwenang untuk mengakses layanan TI (Access Management);
q. Mencatat versi aplikasi, menyimpan installer/patch, dan
mendistribusikan aplikasi yang beroperasi (Realese and deploy
management);
r. Membuat laporan kinerja aplikasi dan laporan pengeluaran biaya
teknologi ke Regional;
s. Mengelola sumber daya di bagiannya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
t. Melaksanakan pengisian sistem manajemen kinerja individu (SMKI);
u. Melakukan coaching dan counseling terhadap karyawan di lingkungan
kerjanya;
v. Membuat dan menyampaikan laporan dibagiannya kepada atasan dan
unit kerja terkait.
XIV. KEPALA KANTOR POS CABANG
1. Kepala Kantorpos Cabang bertanggung jawab kepada Kepala Kantorpos
Pemeriksa.
2. Tugas pokok Kepala Kantorpos Cabang adalah melakukan transaksi
pelayanan jasa surat, paket, jasa keuangan dan keagenan, giro dan
penyaluran dana, pembayaran pensiun, proses tutupan pos dan antaran
pos serta kegiatan pendukung dan administrasi lainnya sebagai
infrastruktur bisnis, dan operasi dari Kantorpos Pemeriksa untuk mencapai
pendapatan, dan mutu operasi;
3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kantorpos Cabang
melaksanakan aktivitas utama:
a. Membuat uraian tugas (job description) di Kantorpos Cabang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan di Kantorpos Cabang telah
sesuai dengan SOP dan ketentuan Perusahaan;
c. Melakukan penerimaan transaksi layanan paket, keagenan, BPM dan
benda filateli, pelayanan jasa surat, jasa keuangan, tabungan, giro dan
penyaluran dana, pembayaran pensiun, pembayaran weselpos dan
layanan lainnya sesuai dengan ketentuan Perusahaan;
45
d. Mempertanggungkan transaksi penerimaan dan pengeluaran
keuangan yang terjadi di Kantorpos Cabang pada daftar
pertanggungan N2;
e. Melakukan permintaan benda pos, materai, prangko dan benda filateli,
serta benda pihak ketiga lainnya dengan menggunakan daftar
permintaan N2a;
f. Melaukan tutupan surat dan paket yang akan dikirmkan ke Kantorpos
Pemeriksa yang bertalian setiap hari sesuai dengan jadwal tutupan
yang telah ditetapkan Kantorpos Pemeriksa;
g. Mencocokan uang hasil penerimaan dan pembayaran transaksi
keuangan di Kantorpos Cabang dengan naskah dan sumber dokumen
yang bertalian, sisa uang pembayaran pensiun dengan carik pensiun,
serta mengirimkan uang remise dalam kantung remise ke Kantorpos
Pemeriksa dalam kesempatan pertama dan angkutan yang aman;
h. Mengirimkan naskah pertanggungan keuangan, dokumen sumber,
resi-resi transaksi, bersamaan dengan kiriman pos di dalam kantung
pos ke Kantorpos Pemeriksa;
i. Membuka kantung pos yang diterima dari Kantorpos Pemeriksa
dengan dihadapan saksi, dan melakukan pemeriksaan dan
pencocokan uang dan BPM yang diterima serta naskah-naskah yang
bertalian;
j. Mengawasi pelaksanaan antaran surat dan paket yang dilakukan oleh
pengantar pos di Kantorpos Cabang serta pemeriksaan terhadap sisa
antaran;
k. Mengembalikan kiriman pos yang tak terantar atau kiriman buntu dan
naskah-naskah terkait ke Kantorpos Pemeriksa;
l. Menindaklanjuti keluhan pelanggan terhadap pelayanan di Kantorpos
Cabang, berkoordinasi dengan Kantorpos Pemeriksa;
m. Melakukan penahanan uang tunai di Kantorpos Cabang sesuai
dengan surat pembayarannya, dan bila tidak diperlukan agar segera
mengirimkan atau mentransfer uang tersebut ke rekening Kantorpos
Pemeriksa;
n. Menyimpan barang cetak berharga, uang tunai, naskah-naskah
berharga lainnya di tempat yang aman;
46
o. Memelihara aset Perusahaan, dan menjaga keamanan serta
ketertiban di Kantorpos Cabang;
p. Melaksanakan tertib administrasi pertanggungan penerimaan dan
pengeluaran keuangan di Kpc sesuai dengan ketentuan Perusahaan;
q. Menyerahkan dan menerima kiriman pos termasuk kantung uang
remise ke dan dari petugas dengan menggunakan buku serah;
r. Membuat dan menyampaikan laporan terkait kepada Kantorpos
Pemeriksa.
Recommended