View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
55
BAB 3
ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN
3.1 Profil Perusahaan
Dalam profil perusahaan akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan dan
gambaran tentang struktur organisasi perusahaan disertai dengan tugas dan wewenang
masing-masing jabatan.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Secara global, Carlson Wagonlit Travel adalah suatu perusahaan hasil joint
venture antara Carlson Company yang berpusat di Minneapolis, Amerika Serikat dengan
Accor Group yang berpusat di Paris, Perancis. Pada tahun 1994 kedua perusahaan besar
tersebut melakukan merger dan mendirikan perusahaan Carlson Wagonlit Travel. Untuk
skala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk
wilayah Asia Pasifik berada di Australia.
Di Indonesia, dikarenakan peraturan pemerintah yang tidak mengijinkan
penanaman modal asing sepenuhnya pada suatu perusahaan, maka untuk memperluas
usahanya ke negara ini, Carlson Wagonlit Travel melakukan joint venture dengan
Panorama Tours pada Oktober 1999 dimana secara hukum terdaftar dengan nama PT.
Citra Wahana Tirta Indonesia. Penamaan perusahaan ini didasarkan pada peraturan
pemerintah yang tidak mengijinkan sebuah perusahaan menggunakan nama asing yang
terdaftar secara hukum. Meskipun demikian, perusahaan ini lebih banyak dikenal
56
dengan nama Carlson Wagonlit Travel. Kantor pusat Carlson Wagonlit Travel di
Indonesia berada di Menara BCD lt. 6 Jl. Jendral Sudirman kav 26, Jakarta Pusat.
Target konsumen Carlson Wagonlit Travel dikhususkan untuk kalangan bisnis,
dimana perusahaan ini merupakan suatu travel management company, yaitu suatu
perusahaan yang menyediakan jasa travelling dan penginapan untuk tujuan bisnis.
Pada saat ini, Carlson Wagonlit Travel yang berskala internasional merupakan
Travel Management Company terbesar kedua setelah American Express dan juga
merupakan Travel Management Company yang mengglobal. Di Indonesia, Carlson
Wagonlit Travel telah menjadi salah satu dari sepuluh Travel Management Company
terbesar hanya dalam waktu satu setengah tahun sejak didirikan.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Di Indonesia, struktur organisasi Carlson Wagonlit Travel terbagi ke dalam 5
departemen yaitu General Management Department, Sales and Account Department,
Operations Department, Finance and Accounting Department, dan IT Department.
Adapun struktur organisasi pada Carlson Wagonlit Travel di Indonesia dapat dilihat
pada gambar 3.1 di bawah ini
57
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Carlson Wagonlit Travel
58
3.1.3 Tugas dan Wewenang
Adapun tugas dan wewenang tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut:
1. Commissary
• Berwenang dalam memberikan persetujuan dalam hal keuangan
• Menetapkan arah dan strategi perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang
2. Director
• Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan dari General Manager
• Mempunyai wewenang dalam menentukan kegiatan operasional perusahaan
• Berwenang mengadakan rapat direksi dengan General Manager untuk memantau
keadaan perusahaan
3. General Manager
• Bertanggung jawab untuk memaksimalkan pengoperasian agen penjualan
Carlson Wagonlit Travel
• Bertanggung jawab dalam mengimplementasi proses baru
• Bertanggung jawab dalam meningkatkan indeks kepuasan pelanggan
4. Corporate Secretary
• Bertanggung jawab dalam mengatur pengiriman tiket ke konsumen
5. Messenger
• Mengantarkan tiket dan invoice ke pelanggan
6. Driver
• Mengantar karyawan Carlson Wagonlit Travel bila ada keperluan perusahaan
59
7. IT Manager
• Bertugas mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan anggota divisinya dalam
memelihara dan mengembangkan software atau aplikasi perusahaan dan
hardware
• Mendesain program aplikasi yang dapat memberi informasi ke semua pihak yang
membutuhkan sesuai dengan otoritasnya
• Menjamin keandalan sistem informasi dalam menyajikan data dan informasi
dengan tepat dan benar
8. Operation Manager
• Bertanggung jawab mengurus pemesanan tiket oleh pelanggan
• Meninjau kembali dan meningkatkan proses yang sedang berjalan, menerapkan
proses yang baru, mengatur kualitas pelayanan dan pelatihan
9. Asssistant Operation Manager
• Mengatur dan mengontrol aktivitas dan produktivitas Travel Consultant
• Membangun hubungan dengan pemasok
10. Travel Consultant
• Memberi konsultasi untuk pelanggan yg ingin bepergian dengan pesawat
• Memberi pilihan penerbangan yang lebih baik dan murah
11. Supervisor
• Meningkatkan produktivitas Travel Consultant
• Melayani pelanggan tertentu (pelanggan dengan jabatan General Manager atau
Senior Manager)
60
12. Ticketing & Invoicing
• Mengeluarkan tiket domestik dan internasional
• Mengeluarkan invoice untuk pelanggan dan Letter of Guarantee untuk pemasok
13. Sales and Account Manager
• Bertanggung jawab dalam mencari klien baru dan memberi konsultasi dan solusi
kepada kliennya
• Menyediakan manajemen data klien yang dibutuhkan
• Memonitor dan mengukur tingkat kualitas pelayanan dan menyampaikan
perencanaan bisnis dalam menemukan sasaran klien
• Memberikan jasa atau layanan ke pelanggan
14. Sales and Account Manager Assistance
• Mencari calon pelanggan baru untuk dijadikan sebagai pelanggan tetap
• Membuat laporan rugi laba untuk menentukan besarnya potongan harga yang
akan diberikan ke pelanggan
15. Account Manager
• Memelihara hubungan dengan pelanggan yang terikat kontrak dengan Carlson
Wagonlit Travel
• Membuat revisi laporan rugi laba untuk pelanggan dengan membandingkan
biaya-biaya aktual dengan anggarannya
16. Finance and Accounting Manager
• Bertugas dalam mengatur keseluruhan cash flow keuangan perusahaan
• Menghasilkan laporan keuangan yang dapat memberi informasi kepada semua
tingkatan manajemen
61
17. Senior Accounting Assistance
• Membuat laporan neraca saldo dan laporan buku besar
18. Account Payable
• Mencatat utang dan melakukan pembayaran ke pemasok
19. Account Receivable
• Mencatat piutang, menagih dan meng-input data pembayaran dari pelanggan
20. Accounting Staff
• Membantu Senior Accountant Assitant dalam membuat laporan
21. Cashier
• Memegang Petty Cash and Big Cash perusahaan
3.2 Filosofi Bisnis Perusahaan
Pada subbab filosofi bisnis perusahaan ini akan dibahas mengenai visi, misi, dan
strategi perusahaan.
3.2.1 Visi Perusahaan
Visi dari Carlson Wagonlit Travel adalah menjadi travel management company
no.1 di Indonesia.
3.2.2 Misi Perusahaan
Misi Carlson Wagonlit Travel adalah:
1. Meningkatkan produktivitas.
62
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Meningkatkan kualitas karyawan dan kekompakan tim.
4. Meningkatkan laba dan cash flow.
3.2.3 Strategi Perusahaan
Strategi yang dilakukan oleh Carlson Wagonlit Travel dalam mencapai tujuannya
antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan perluasan usaha antara lain dengan mencari pelanggan baru dengan cara
menghubungi perusahaan-perusahaan yang sekiranya membutuhkan jasa travelling
yang ditawarkan dalam menghadapi persaingan dalam mencapai keunggulan
kompetitif.
2. Memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan maupun pemasok. Dengan
adanya hubungan yang baik dengan pemasok, maka produk yang di-supply oleh
pemasok untuk Carlson Wagonlit Travel dapat tersedia pada saat dibutuhkan. Hal ini
secara tidak langsung dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
pelayanan yang tepat waktu dan dapat dipercaya. Bila pelanggan merasa puas
dengan jasa yang diberikan maka tidak menutup kemungkinan mereka akan
memperpanjang kerja samanya yang berarti juga peningkatan laba perusahaan.
3. Meningkatkan tingkat loyalitas karyawan terhadap perusahaan yaitu dengan
memberikan fasilitas dan tunjangan yang memadai kepada seluruh karyawan serta
memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, dengan tujuan untuk
memotivasi karyawan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
konsumen dan juga untuk melancarkan kegiatan operasional perusahaan.
63
3.3 Proses Bisnis Perusahaan
Proses bisnis Carlson Wagonlit Travel dibagi ke dalam dua proses yaitu proses
dalam merekrut pelanggan baru dan proses operasional perusahaan.
3.3.1 Proses Perekrutan Pelanggan Baru
Adapun proses perekrutan pelanggan baru adalah sebagai berikut:
1. Bagian Sales and Account Management Assistant melakukan pendekatan terhadap
calon pelanggan dengan cara menghubungi melalui telepon. Bila calon pelanggan
berminat maka proses akan dilanjutkan, kemudian bagian Sales and Account
Management akan melakukan presentasi perkenalan mengenai Carlson Wagonlit
Travel ke calon pelanggan. Bila calon pelanggan berminat dan setuju untuk bekerja
sama maka proses akan dilanjutkan ke penanda tanganan kontrak kerja sama kedua
belah pihak. Jika calon pelanggan tidak berminat maka proses akan berhenti.
2. Penandatanganan kontrak kerja sama antara pelanggan dan Carlson Wagonlit Travel
dilakukan dengan persetujuan dari General Manager.
3. Setelah itu bagian Sales and Account Management akan mengadakan presentasi
susulan yaitu presentasi mengenai jasa yang ditawarkan oleh Carlson Wagonlit
Travel dan caranya secara mendetail ke pelanggan.
4. Bagian Sales and Account Management akan memberikan kontrak ke bagian
Operation Management.
5. Selanjutnya bila pelanggan memerlukan jasa Carlson Wagonlit Travel maka
langsung dapat menghubungi bagian Operation Management. Transaksi ini akan
disimpan oleh bagian Management Information yang akan dibuat menjadi laporan.
64
6. Bagian Account Management akan memelihara hubungan dengan pelanggan
berdasarkan informasi yang diberikan oleh bagian Management Information dan
bagian Operation Management.
7. Bagian Account Management akan mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan
mengenai transaksi yang telah dilakukan bila jumlah transaksi di atas $100,000.
Namun pada umumnya perusahaan mengirimkan laporan tersebut tiga bulan sekali
karena rata-rata transaksi pelanggan per bulan masih tergolong kecil.
Proses di atas dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:
65
Gambar 3.2 Proses Bisnis Perekrutan Pelanggan
Sales Account Assistant
Pelanggan General Manager
Account Manager
MIS Operation Management
1. Melakukan presentasi Perkenalan mengenai
perusahaan
2. Penanda tanganan kontrak
kerja sama
3. Presentasi jasa yang ditawarkan
dan caranya
5. Menghubungi untuk menggunakan jasa
perusahaan
4b. Memberikan salinan kontrak
4a. Memberikan
salinan kontrak
6. Menganalisis data transaksi yang diinput
7. Memberikan hasil analisis data (laporan)
8. Memelihara hubungan dengan pelanggan dan
memberikan laporan secara periodik
66
3.3.2 Proses Operasional Perusahaan
Proses operasional perusahaan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
perusahaan dalam melayani pelanggan yang ingin menggunakan jasa perusahaan yaitu
pemesanan tiket dan pengaturan untuk keperluan meeting. Proses ini terjadi apabila
pelanggan telah melakukan proses sebelumnya yaitu menandatangani kontrak kerja
sama dengan perusahaan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pelanggan yang sudah terdaftar dapat langsung menghubungi bagian Travel
Consultant. Bagian ini akan memberikan informasi mengenai jadwal penerbangan
yang ada.
2. Sesudah itu bagian Travel Consultant akan memberikan informasi kepada bagian
Ticketing and Invoicing mengenai jadwal keberangkatan dan jumlah penumpang.
3. Bagian Ticketing and Invoicing akan berhubungan dengan pemasok (perusahaan
penerbangan ataupun Sub-Agent) untuk memesan tiket dan pemasok akan
mengeluarkan invoice yang akan dikirim ke bagian Account Payable.
4. Bagian Ticketing and Invoicing akan mencetak tiket pesawat dan invoice. Tiket
pesawat akan diberikan kepada bagian Messengger untuk diserahkan langsung
kepada pelanggan. Sedangkan invoice-nya akan diberikan ke bagian Account
Receivable.
5. Untuk pembayaran secara tunai dari pelanggan maka dapat langsung menghubungi
bagian Cashier, sedangkan bila membayar secara kredit maka dapat menghubungi
Account Receivable.
6. Tiap bulan, bagian Accounting and Finance akan membuat laporan untuk diserahkan
kepada General Manager dan Sales and Account Manager. Dan bagian Sales and
67
Account Manager akan memberikan laporan kepada pelanggan untuk memelihara
hubungan dengan pelanggan.
Proses di atas dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini:
68
Gambar 3.3 Proses Operasional atau Pelayanan Pelanggan
Ticket Consultant
General Manager
3a. Booking tempat
Pelanggan
Supplier
Ticketing and Invoicing Account Payable
Messengger
Cashier
Account Receivable
Sales and Account Manager
1. Memesantiket
2. Data pelanggan dan keberangkatan
3b. Kirim invoice
4a. MenyerahkanTiket
4b. Menyerahkan Invoice
4c. Menyerahkan Tiket
5b. Bayar secara tunai
5a. Bayar secara kredit
Finance and Accounting Manager
Laporan Laporan
Laporan Laporan
Laporan Laporan
69
3.4 Gambaran Umum Divisi TI
3.4.1 Struktur Organisasi Divisi TI
Struktur organisasi Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel dapat dilihat pada
gambar 3.4 dibawah ini.
IT Manager
Programmer Technical Support Data Analyst (MIS)
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Divisi TI Carlson Wagonlit Travel
Jumlah staf TI pada Carlson Wagonlit Travel saat ini berjumlah 4 orang, yang
terdiri dari:
• Manajer TI : 1 orang,
• Programmer : 1 orang,
• Technical Support : 1 orang dan,
• Data Analyst : 1 orang
3.4.2 Tugas dan Wewenang Divisi TI
Adapun tugas dan wewenang tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut:
70
1. IT Manager
• Bertugas mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan anggota divisinya dalam
memelihara dan mengembangkan software atau aplikasi perusahaan dan
hardware
• Mendesain program aplikasi yang dapat memberi informasi ke semua pihak yang
membutuhkan sesuai dengan otoritasnya
• Menjamin keandalan sistem informasi dalam menyajikan data dan informasi
dengan tepat dan benar
2. Programmer
• Menyediakan program komputer dengan melakukan coding sesuai dengan
rancangan bentuk program yang dibutuhkan tiap divisi dari hasil analisa IT
Manager
• Memelihara dan memperbaiki program komputer dalam menyempurnakan
programnya agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya
• Mengimplementasikan program aplikasi yang telah dibuat dan memberikan
pelatihan kepada para pemakai
3. Technical Support
• Melakukan instalasi hardware dan mengkonfigurasi software dan hardware
sesuai dengan kebutuhan dari pengguna
• Menangani dan memelihara peralatan hardware dan networking
• Memperbaiki kerusakan-kerusakan dan gangguan-gangguan dari hardware dan
membuat laporan atas kerusakan yang ada
71
4. Data Analyst (MIS)
• Mengumpulkan, menganalisa, menterjemahkan dan meringkas data untuk
membuat laporan statistik ataupun laporan analisis
• Mendesain database yang spesifik untuk menyimpan data, query data, dan untuk
menghasilkan laporan-laporan data yang sesuai dengan kebutuhan setiap
manajemen
3.4.3 Visi TI
Visi divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel adalah menjadikan perusahaan
sebagai leader in technology untuk mengarahkan kegiatan operasional perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
3.4.4 Misi TI
Misi yang dimiliki oleh divisi TI diantaranya adalah:
1. Mengembangkan sistem dan aplikasi yang dapat diandalkan dan mudah digunakan
oleh pengguna.
2. Memberikan pelayanan dan solusi yang tepat atas masalah TI sesegera mungkin.
3. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan dalam
bidang TI.
72
3.4.5 Strategi TI
Strategi yang dijalankan oleh divisi TI diantaranya adalah:
1. Meningkatkan kinerja divisi TI dengan menyediakan aplikasi dan pelayanan TI yang
berkualitas, dimana aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan dan
mendukung kegiatan operasional perusahaan serta menyediakan infrastruktur TI
yang memadai sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Melakukan riset dan pengembangan teknologi untuk menjaga agar teknologi yang
digunakan selalu up to date dalam bersaing untuk mencapai keunggulan kompetitif.
3. Melatih karyawan TI dalam membina dan menghasilkan sumber daya yang
berkualitas dalam memanfaatkan TI untuk keunggulan bersaing.
3.4.6 Infrastruktur TI
Infrastruktur TI yang digunakan pada Carlson Wagonlit Travel yaitu:
1. Perangkat keras, terdiri dari:
• Server : HP Server E60, Pentium III 500MHz, 18 GB and 9 GB hard drives,
512MB RAM.
• PCs : Pentium IV 1.7GHz, 40GB hard drives, 128MB RAM.
• Scanner, Printer (Epson, HP, OKI, TI, Xerox).
2. Perangkat lunak, terdiri dari: Windows 2000 Profesional, Advance Server, Microsoft
Office, Winroute, Semantec Antivirus.
3. Peralatan jaringan yang digunakan yaitu: switch 16 dan 24 port, Cable modem, kabel
UTP, Ethernet card dan modem dial-up.
73
3.4.7 Aplikasi TI
Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari:
1. ABACUS. Aplikasi ini digunakan untuk memesan tiket dengan skala global.
2. Sabre. Aplikasi ini serupa dengan ABACUS yaitu digunakan untuk memesan tiket
dengan skala global.
3. ARGA. Aplikasi ini serupa dengan ABACUS hanya saja aplikasi ini digunakan
untuk pemesanan tiket dalam negeri.
4. Scripts untuk pengintegrasian data secara otomatis dari front office ke back office.
5. Galileo Accountant. Aplikasi ini digunakan untuk membuat laporan dan akuntansi.
6. WorldOne berfungsi sebagai database.
7. Interact berfungsi untuk mengelola data yang ada pada WorldOne untuk dihasilkan
menjadi laporan.
8. Discovery berfungsi untuk menampilkan laporan atau data pelanggan melalui
internet, namun saat ini hanya pelanggan tertentu yang dapat mengaksesnya.
3.4.8 Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan pada Carlson Wagonlit Travel menggunakan topologi star
dalam menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainnya. Carlson Wagonlit
Travel menggunakan tiga gateway untuk berhubungan dengan dunia luar yaitu ke
ABACUS Database Server Jakarta melalui ASDL, ke Sabre Database Server melalui
Leased Line dan ke internet dengan menggunakan cable modem. Arsitektur jaringan
pada perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 3.5.
74
S w itc h 2 4 p or t
A b ac u s d b S erverJ K T
C on n ec tionvia
A D S L
S ab re d b S erverJ K T
C on n ec tionvia
L eas ed L in e
W W W /In tern etC on n ec tion
viaC ab le M od em
M ain S erverA c c t. d b S erverA B A C U S G atew ay S ab re G atew ay
D om T ix P rin te rIn t'l T ix P rin ter
C orp orate S ec retaryW in R ou te G W
S ales & A c c ou n tM an ag er
G M
A c c ou n t M an ag er
S ales & A c c ou n tA s s t. M an ag er
S c an n er
T ravel C on s u ltan t
T rave l C on s u ltan t
T rave l C on s u ltan t
T rave l C on s u ltan tT ravel C on s u ltan t
T ravel C on s u ltan t
T rave l C on s u ltan tT ravel C on s u ltan t
A s s t. O p erationM an ag er
O p eration S u p ervis or
T ic ketin g
T ic ketin g
M es s ag e P rin ter
L as er P r in ter
D ot M atr ixP r in ter
L as er P rin ter
S w itc h 1 6 p or t F in an c e& A c c ou n tin gM an ag er
A c c ou n t P ayab le
S en ior A c c ou n tan tA s s t.
A c c ou n tin g s taf
C as h ie r
D ot M atr ixP r in ter
L as er P rin ter
Gambar 3.5 Arsitektur Jaringan Carlson Wagonlit Travel
75
3.4.9 Proses Bisnis TI
Proses bisnis yang terjadi dalam divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel terdiri
dari 2 proses, yaitu:
• Proses Permohonan Aplikasi atau Hardware
Proses permohonan aplikasi terdiri atas proses dengan urutan sebagai berikut:
1. Pemohon (pengguna) yang berasal dari suatu divisi dalam perusahaan yang
menginginkan suatu aplikasi atau hardware tertentu mengisi form permohonan
aplikasi dan mengajukan permohonan aplikasi tersebut kepada Manajer
bagiannya untuk meminta persetujuan. Apabila tidak setuju, maka proses
permohonan aplikasi/instalasi batal.
2. Apabila setuju, Manajer bagiannya akan menyampaikan permohonan tersebut
kepada IT Manager. Untuk permohonan aplikasi, IT Manager akan menimbang
apakah mereka dapat mengembangkan aplikasi tersebut. Bila sulit maka manager
akan mengajukan permohonan ke General Manager untuk dibuat oleh Divisi TI
pada kantor pusat di Brazil. Bila General Manager menolak atau bagian pusat
tidak menyetujui maka permohonan aplikasi batal. Sedangkan untuk permohonan
hardware, IT Manager akan menimbang apakah hardware tersebut benar-benar
diperlukan, bila benar maka IT Manager akan mengajukan permohonan ke
General Manager.
3. Untuk aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh Divisi TI Carlson Wagonlit
Travel, setelah aplikasi selesai dibuat, programmer akan meng-install atau
memasang aplikasi atau software tersebut pada divisi yang memohon aplikasi
tersebut. Bila aplikasi itu dikembangkan oleh Divisi TI pada kantor pusat di
Brazil, maka setelah selesai mereka akan mengirimkannya dan Divisi TI akan
76
melakukan peng-install-an untuk aplikasi itu. Kemudian programmer akan
meminta tanda tangan pemohon, IT Manager serta Manajer Bagian sebagai bukti
untuk disimpan sebagai arsip. Setelah melakukan peng-install-an aplikasi,
programmer akan memberikan pelatihan terhadap pengguna mengenai cara
mengoperasikannya. Jika permohonannya adalah instalasi hardware, maka IT
Manajer akan memerintahkan orang dari bagian Technical Support untuk
melakukan instalasi.
• Proses maintenance (pemeliharaan)
Urutannya adalah sebagai berikut:
1. Pengguna yang mempunyai masalah dengan hardware, software ataupun
mengenai datanya (database) dapat menghubungi IT Manager, kemudian IT
Manager akan memberikan tugas ini kepada stafnya.
2. Staf TI akan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh pengguna.
Jika pengguna mengalami masalah dengan peralatan TI atau hardware maka
yang dihubungi adalah Technical Support. Jika user mengalami masalah
dengan aplikasi atau software maka yang dihubungi adalah Programmer.
Dan jika pengguna mengalami masalah dengan data yang tersimpan dalam
database dapat menghubungi Data Analyst.
Alur proses bisnis yang terjadi pada divisi TI Carlson Wagonlit Travel dapat
dilihat pada Gambar 3.6.
77
Programmer
Data Analyst
Gambar 3.6 Proses Bisnis TI
Pelatihan user
Permohonan aplikasi/ Hardware
Bag. Pusat, Brazil
General Manager
Menyampaikan permohonan
aplikasi/instalasi
Setuju
Mendistribusikan tugas
Masalah dengan aplikasi
Manajer TI
Setuju
Staf TI
Membuat aplikasi
Technical Support
Teknisi menginstal hardware
Solusi
Pengguna
Masalah dengan hardware
Solusi
Keterangan: = Proses
permohonan aplikasi/ instalansi
= Proses maintenance (pemeliharaan)
Manajer Bagian
Kirim Aplikasi
Tidak setuju
Tidak setuju
Tidak setuju
Desain database
Masalah dengan data/database
Solusi
78
3.5 Analisis Perusahaan
Dalam subbab ini akan dibahas mengenai posisi perusahaan dalam industrinya
berdasarkan analisis model Lima Daya Porter, serta kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dengan analisis SWOT, dan analisis Critical Success Factor (CSF) perusahaan.
3.5.1 Analisis Model Porter
Dengan menggunakan analisis Lima Daya Porter, dapat menganalisa posisi
Carlson Wagonlit Travel pada saat ini. Dimana analisa tersebut dapat digambarkan pada
gambar 3.7 di bawah ini.
Gambar 3.7 Model Lima Daya Porter untuk Carlson Wagonlit Travel
Pendatang Baru
Persaingan antara Industri
Industri: Carlson Wagonlit Travel Pesaing: Vaya Tour, BTI, Bayu Buana.
Pembeli
• Perusahaan
Barang Pengganti
• Mengurus sendiri jasa yangdibutuhkan
Pemasok
• Penerbangan • Hotel • Penyewaan
Mobil
79
• Pendatang Baru
Untuk masuk ke dalam bisnis travel management bagi pendatang baru
merupakan suatu hal yang mudah tetapi mereka sulit bersaing dengan perusahaan
pesaing lama. Hal ini dikarenakan adanya peraturan yang dikeluarkan oleh IATA
(International Air Transport Association), yang mengharuskan suatu agen travel
harus mempunyai lisensi IATA. Lisensi IATA adalah suatu lisensi yang dikeluarkan
oleh IATA kepada suatu agen travel untuk dapat mengeluarkan tiket sendiri. Untuk
mendapatkan lisensi ini, suatu agen travel harus dapat menjual tiket minimal $
75,000 dalam waktu enam bulan. Hal ini merupakan hal yang cukup sulit karena
membutuhkan modal dalam jumlah yang besar.
Untuk saat ini, pendatang baru dalam bisnis travel management ini dapat
dikatakan belum ada. Hal ini mungkin disebabkan karena peraturan yang
dikeluarkan oleh IATA tersebut.
• Pemasok
Pemasok dalam bisnis travel management diantaranya adalah perusahaan
penerbangan baik yang berskala internasional atau domestik, hotel, penyewaan
mobil. Perusahaan penerbangan ini antara lain GIA, Chatay. Sedangkan untuk
perhotelan antara lain hotel milik Accor Group seperti Hotel Ibis dan Hotel Mercure.
Para pemasok ini dapat mengendalikan harga sesuai dengan keinginan mereka.
Agen travel hanya bisa melakukan tawar menawar dengan pemasok jika agen travel
mampu bertransaksi dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Sebagai
contoh, suatu agen travel dapat memperoleh tiket Jakarta-Surabaya-Jakarta dengan
harga yang lebih rendah jika agen travel mampu menjual 200 karcis dalam periode
waktu dua minggu.
80
• Pembeli
Para pembeli Carlson Wagonlit Travel adalah perusahaan yang membutuhkan
jasa travel management. Pembeli dapat melakukan tawar menawar dengan para
travel management company, jika biaya beralih ke travel management company
lainnya adalah hampir sama dengan nol. Travel management company harus bisa
menyesuaikan harga dengan permintaan dari pembeli untuk bersaing dengan travel
management company yang lain yaitu dengan memberikan harga yang lebih murah
dan kualitas pelayanan yang lebih baik.
Biaya beralih ke travel management company lainnya dapat dikatakan hampir
sama dengan nol. Hal ini dikarenakan Carlson Wagonlit Travel merupakan suatu
agen travel yang juga melengkapi layanannya dengan mengirimkan data transaksi ke
pelanggannya. Data transaksi ini biasanya disimpan dalam kurun waktu sepuluh
tahun. Untuk travel management company lainnya mungkin layanan seperti ini
masih belum ada. Selain itu usaha bisnis travelling seperti ini masih tergolong
jarang, sehingga pembeli tidak mempunyai cukup banyak pilihan lainnya.
• Barang Pengganti
Barang atau jasa pengganti untuk produk dalam bisnis travel management
hampir tidak ada, sehingga untuk semua keperluannya, perusahaan harus mengurus
sendiri.
• Persaingan antar Industri
Pemain dalam bisnis travel management tidak sebanyak pemain dalam bisnis
travel untuk tujuan kesenangan. Namun demikian ada beberapa pesaing bagi Carlson
Wagonlit Travel antara lain BTI yang merupakan perusahaan hasil joint venture
81
dengan American Express, yang juga merupakan pesaing langsung dengan Carlson
Wagonlit Travel dalam skala internasional, Vaya Tour, dan Bayu Buana. Bayu
Buana merupakan pesaing langsung yang cukup besar di Indonesia sedangkan Vaya
Tour merupakan pesaing tidak langsung. Dua perusahaan ini merupakan pesaing
Carlson Wagonlit Travel dalam skala nasional.
3.5.2 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats)
Analisis SWOT yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu: Analisis SWOT
pada perusahaan dan Matriks SWOT pada perusahaan.
3.5.2.1 Analisis SWOT Perusahaan
Berikut merupakan keadaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi
perusahaan berdasarkan analisis SWOT.
1. Kekuatan (Strengths)
• Didukung oleh modal yang cukup kuat
Carlson Wagonlit Travel didukung oleh Carlson Company dan Accor Group
yang merupakan dua perusahaan besar di dunia. Oleh karena itu dapat dilihat
bahwa Carlson Wagonlit Travel mempunyai dukungan modal yang cukup besar.
Dengan modal yang besar ini maka mempermudah Carlson Wagonlit Travel
dalam menjalankan bisnis perusahaannya dan memperluas usaha perusahaan.
• Brand yang cukup terkenal dalam dunia bisnis
Meskipun masih tergolong perusahaan yang cukup baru di Indonesia, namun
Carlson Wagonlit Travel sudah terkenal di kalangan bisnis. Salah satu faktor
82
yang menyebabkannya adalah untuk skala internasional nama Carlson Wagonlit
Travel cukup terkenal dan menjadi travel management company terbesar kedua
setelah American Express. Secara tidak langsung hal tersebut menyebabkan
perusahaan asing yang menanamkan modal di Indonesia juga mengenal nama ini.
Di Indonesia, Carlson Wagonlit Travel telah menjadi salah satu dari sepuluh
travel management company terbesar hanya dalam waktu satu setengah tahun
sejak didirikan.
• Sumber daya manusia yang berkualitas
Karyawan Carlson Wagonlit Travel terdiri dari orang-orang yang
berpengalaman dan didukung dengan tingkat pendidikan yang tinggi sehingga
dapat mendukung keefektifan dan keefisiensian kinerja dalam menjamin
kelancaran kegiatan operasional perusahaan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada konsumen.
• Keunikan bisnis
Bisnis travel management yang dijalankan oleh Carlson Wagonlit Travel
tergolong unik karena bisnisnya hanya dikhususkan untuk tujuan dan
kepentingan bisnis bagi perusahaan. Selain itu Carlson Wagonlit Travel tidak
hanya memberikan layanan travelling saja, namun juga menyediakan fasilitas
dan akomodasi lainnya seperti penginapan dan transportasi. Disamping itu
Carlson Wagonlit Travel juga menyimpan setiap transaksi dengan tiap
pelanggannya dan setiap sebulan atau tiga bulan sekali mereka mengirimkan data
transaksi tersebut ke pelanggannya. Data transaksi mereka akan disimpan dalam
kurun waktu 10 tahun dan menjadi rahasia perusahaan. Jasa seperti ini jarang
83
ditemukan dan sangat menguntungkan bagi pelanggannya, karena data tersebut
akan diberikan bila pelanggan memintanya.
2. Kelemahan (Weaknesses)
• Biaya jasa yang cukup mahal
Sebanding dengan layanan yang diberikan oleh Carlson Wagonlit Travel,
biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan cukup besar. Pelanggan biasanya
terikat kontrak dengan perusahaan dalam kurun waktu satu tahun dimana
sebagian besar perjalanan menggunakan jasa penerbangan. Maka dapat
dibayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan.
• Biaya operasional yang cukup besar
Biaya operasionalnya cukup besar hal ini antara lain disebabkan karena
perusahaan menggunakan telepon dalam mencari pelanggan dan untuk laporan
akhir bulan perusahaan harus mengirimkannya ke kantor pusat. Disamping itu
juga membutuhkan database yang besar untuk menyimpan data perusahaan. Hal
ini tentu saja membutuhkan biaya yang cukup besar.
3. Peluang (Opportunities)
• Jumlah pesaing yang sedikit
Pesaing di bidang bisnis ini masih tergolong sedikit dibandingkan dengan
bisnis travel untuk tujuan kesenangan. Oleh karena itu ini merupakan suatu
peluang bagi perusahaan untuk memperluas usahanya dalam mencari pelanggan
baru, karena pelanggan tidak banyak mempunyai pilihan yang sejenis.
• Peraturan IATA
84
Peraturan ini merupakan hambatan yang cukup besar bagi pendatang baru
dalam bisnis travel management. Karena untuk mendapatkan lisensinya,
pendatang baru harus memenuhi persyaratannya, dimana membutuhkan modal
yang besar. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan karena pesaing yang ada
dalam merebut pasar tidak bertambah banyak
• Berkembangnya teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih, maka
perusahaan mempunyai peluang untuk menggunakan teknologi tersebut dalam
bersaing untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
4. Ancaman (Threats)
• Keberadaan pesaing sejenis
Keberadaan pesaing sejenis tentu saja merupakan ancaman bagi perusahaan
karena perusahaan harus bisa bersaing untuk mendapatkan pelanggan baru,
disamping untuk tetap mempertahankan pelanggan lama. Apalagi jika pesaing
mempunyai nama yang cukup terkenal di dunia bisnis internasional.
• Keberadaan pesaing tidak sejenis
Keberadaan pesaing tidak sejenis juga merupakan ancaman karena pelanggan
bisa saja beralih lari ke pesaing tidak jenis ini. Tentu saja hal ini akan merugikan
perusahaan.
3.5.2.2 Matriks SWOT Perusahaan
Analsis SWOT untuk Carlson Wagonlit Travel di atas dapat dilihat pada tabel
3.1 di bawah ini.
85
Internal
Eksternal
Strengths • Brand yang cukup terkenal dalam dunia
bisnis • Didukung oleh modal yang cukup kuat • Sumber daya manusia yang berkualitas • Keunikan bisnis
Weaknesses • Biaya jasa yang relatif mahal • Biaya operasional yang cukup besar
Opportunities • Jumlah pesaing yang sedikit • Peraturan IATA • Berkembangnya teknologi
• Merperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, sumber daya manusia, dan brand yang sudah terkenal.
• Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi.
• Memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya operasional perusahaan sehingga dapat menurunkan biaya jasa untuk mempertahankan pelanggan dan memperluas pasar dengan pesaing yang masih sedikit karena adanya peraturan IATA.
Threats • Keberadaan pesaing sejenis • Keberadaan pesaing tidak sejenis
• Memanfaatkan SDM yang berkualitas dengan memberi pelatihan yang cukup dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan untuk menghadapi persaingan.
• Memberikan pelayanan dengan nilai tambah untuk meningkatkan index kepuasan pelanggan dalam bersaing dengan pesaing lain.
• Menetapkan strategi harga yang lebih baik untuk menghadapi ancaman dari pesaing
• Mengendalikan pengeluaran untuk mengurangi biaya operasional yang tinggi.
Tabel 3.1 Matriks SWOT Carlson Wagonlit Travel
86
3.5.3 Critical Success Factor (CSF) Perusahaan
Faktor kritis yang menentukan keberhasilan Carlson Wagonlit Travel adalah
sebagai berikut:
1. Tingkat loyalitas karyawan
Bagi sebuah perusahaan, karyawan merupakan aset yang penting dalam
menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mempertahankan
loyalitas para karyawannya, agar mereka dapat bekerja dengan maksimal untuk
keuntungan perusahaan. Pada Carlson Wagonlit Travel tingkat loyalitas karyawan
cukup tinggi hal ini dapat dilihat dari tingkat kemangkiran para karyawan yang kecil
yaitu hanya sebesar 0 – 5 % per karyawan per 2 bulan. Hal ini menjadi salah satu
nilai tambah bagi perusahaan karena karyawan bekerja dengan baik dalam melayani
pelanggan.
2. Kualitas layanan terhadap pelanggan yang baik
Perusahaan harus senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan
pelanggannya. Bila pelanggan puas dengan layanan yang diberikan perusahaan maka
pelanggan akan memberikan loyalitas sepenuhnya pada perusahaan. Kualitas
pelayanan yang baik kepada pelanggan akan memberikan perusahaan suatu nilai
tambah untuk unggul dalam persaingan dengan pesaing lainnya. Kualitas pelayanan
yang diberikan Carlson Wagonlit Travel cukup baik hal ini dilihat dari semakin
banyaknya pelanggan yang berakibat meningkatnya pendapatan dari tahun
sebelumnya dan kurangnya keluhan sebanyak 10 % dari pelanggan atas jasa yang
telah diberikan.
87
3.6 Analisis Divisi TI
Dalam subbab ini akan dibahas mengenai lingkungan internal yang meliputi
kekuatan dan kelemahan divisi TI serta kekuatan dan ancaman eksternal yang dihadapi
oleh divisi TI, dan analisis faktor penentu keberhasilan divisi TI atau CSF, serta analisis
IS Strategic Grid.
3.6.1 Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT) TI
Analisis SWOT untuk Divisi TI yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
Analisis SWOT pada Divisi TI dan Matriks SWOT pada Divisi TI pada Carlson
Wagonlit Travel.
3.6.1.1 Analisis SWOT Divisi TI
Berikut ini analisis perusahaan berdasarkan SWOT, yaitu:
1. Kekuatan (Strengths):
• Staf TI yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya
Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel memiliki staf yang ahli dan
berpengalaman dalam bidangnya, sehingga hal ini menyebabkan para stafnya
dapat menghasilkan layanan yang lebih berkualitas.
• Infrastruktur TI yang memadai dengan dukungan modal yang kuat
Dengan adanya dukungan modal yang kuat dari perusahaan dalam bidang TI,
hal ini menyebabkan penyediaan sejumlah infrastruktur TI seperti hardware,
software, serta peralatan jaringan yang dibutuhkan oleh perusahaan cukup
88
memadai, sehingga dapat mendukung dan menjamin kelancaran kegiatan
operasional divisi TI.
2. Kelemahan (Weaknesses):
• Lamanya waktu respon dari divisi TI
Lamanya waktu respon dari divisi TI atas masalah yang dihadapi oleh
pengguna menyebabkan kekurangpuasan pengguna atas kualitas solusi yang
diberikan oleh staf TI.
• Kurangnya pelatihan terhadap staf TI
Staf TI hanya melakukan self-improvement (pengembangan diri) dengan
mempelajari sendiri pengetahuan dan perkembangan teknologi, sehingga
menyebabkan kemampuan staf TI berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainnya dan juga menyebabkan adanya ketergantungan terhadap salah satu staf
TI.
3. Peluang (Opportunities):
• Semakin banyaknya pusat pelatihan mengenai teknologi informasi
Dengan semakin banyaknya pelatihan ini memberikan peluang bagi
perusahaan untuk melatih staf TI-nya agar lebih berkualitas.
• Semakin banyaknya penggunaan TI dalam berbagai bidang bisnis
Perusahaan yang menerapkan TI dalam mendukung kegiatannya dipandang
nilai tambah oleh pelanggan. Oleh karena itu, keberadaan divisi TI dalam suatu
perusahaan menjadi sangat crucial. Ini memberikan peluang bagi divisi TI untuk
89
mendapatkan dukungan yang lebih memadai dari perusahaan, baik dalam hal
keuangan maupun fasilitas untuk mendorong pengembangan diri staf TI.
• Perluasan usaha perusahaan
Keputusan perusahaan untuk melakukan perluasan usaha memberikan
peluang bagi divisi TI untuk membangun dan mengembangkan aplikasi dan
sistem untuk mendukungnya.
4. Ancaman (Threats):
• Serangan hacker
Serangan hacker melalui jaringan komputer dapat mengancam kinerja
teknologi informasi yang ada pada perusahaan karena sistem yang ada dapat
ditembus dan data perusahaan dapat diakses oleh orang yang tidak berwenang
sehingga akan merugikan perusahaan dan mengancam keberadaan Divisi TI-nya
yang bertanggung jawab dalam mengatasi serangan hacker tersebut.
• Serangan virus
Serangan virus melalui jaringan komputer dapat mengancam kinerja
teknologi informasi yang ada pada perusahaan karena bila sistem terkena virus
maka akan mempengaruhi kinerja teknologi informasinya. Hal ini akan
merugikan perusahaan dan mengancam keberadaan Divisi TI-nya yang
bertanggung jawab dalam mengatasi serangan virus tersebut.
3.6.1.2 Matriks SWOT Divisi TI
Analsis SWOT untuk Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel dapat dilihat pada
tabel 3.2 di bawah ini.
90
Internal Eksternal
Strengths • Staf TI yang ahli dan berpengalaman
dalam bidangnya • Infrastruktur TI yang memadai dengan
dukungan modal yang kuat
Weaknesses • Lamanya waktu respon dari divisi TI • Kurangnya pelatihan terhadap staf TI
Opportunities • Semakin banyaknya pusat
pelatihan mengenai teknologi informasi
• Semakin banyaknya penggunaan TI dalam berbagai bidang bisnis
• Perluasan usaha perusahaan
• Memanfaatkan pusat pelatihan untuk semakin meningkatkan kualitas staf TI.
• Memanfaatkan infrastruktur yang sudah memadai untuk bersaing mendapatkan keunggulan kompetitif.
• Mengembangkan suatu aplikasi yang lebih bermanfaat untuk pengembangan usaha.
• Meningkatkan pelatihan terhadap staf TI di pusat pelatihan TI sehingga staf menjadi lebih baik dan lebih termotivasi dalam menangani tugasnya.
• Manajemen yang baik atas masalah yang diajukan oleh pengguna sehingga dapat memperlancar kegiatan opersaional perusahaan baik saat ini ataupun dalam perluasan usahanya.
Threats • Serangan hacker • Serangan virus
• Mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang telah ada dan didukung dengan keahlian dan pengamalan staf TI untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak serangan dari virus dan hacker.
• Memberikan pelatihan kepada staf TI untuk membantu meningkatkan pengetahuannya untuk menghadapi serangan virus maupun hacker.
• Memotivasi staf TI untuk berkerja dengan lebih baik terutama dalam mengatasi masalah antara lain serangan virus dan hacker, sesegera mungkin sehingga serangan tersebut tidak berdampak terlalu besar.
Tabel 3.2 Matriks SWOT Divisi TI Carlson Wagonlit Travel
91
3.6.2 Critical Success Factor (CSF) TI
Faktor kritis yang menentukan keberhasilan Divisi TI pada Carlson Wagonlit
Travel adalah sebagai berikut:
1. Staf TI yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya.
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pada divisi TI Carlson
Wagonlit Travel adalah staf yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya, di mana
mereka telah memiliki pengalaman minimal 5 tahun di dalam bidangnya dan dengan
tingkat keahlian yang tinggi. Hal ini mengakibatkan kualitas pelayanan yang
dihasilkan juga baik.
2. Tersedianya Infrastruktur TI yang memadai
Infrastruktur TI yang memadai pada suatu perusahaan dapat meningkatkan
kinerja karyawannya baik karyawan dari Divisi TI yang terpengaruh secara
langsung, ataupun karyawan dari divisi lainnya yang secara tidak langsung ikut
terpengaruh. Carlson Wagonlit Travel memberikan dana untuk investasi TI dalam
jumlah yang cukup besar sehingga Divisi TI ini mempunyai infrastruktur yang
memadai dimana tiap karyawan memiliki satu komputer.
3.6.3 Analisis IS Strategic Grid
Analisis IS Strategic Grid dilakukan dengan cara memetakan masing-masing
aplikasi yang digunakan pada Carlson Wagonlit Travel ke dalam IS Strategic Grid
berdasarkan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi tersebut dan tingkat
potensi aplikasi tersebut dalam memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan.
Hasil dari analisis IS Strategic Grid dapat dilihat pada gambar 3.8.
92
HIGH
LOW LOW HIGH Degree to which the firm is functionality dependent upon I/S and I/T today
Gambar 3.8 IS Strategic Grid
Keterangan:
A = ABACUS; B = Sabre; C = ARGA; D = Script; E = Galileo Accountant;
F = WorldOne; G = Interact; H = Discovery
Berdasarkan gambar 3.8, aplikasi ABACUS (A) yang digunakan oleh perusahaan
termasuk dalam kategori Factory. Aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
memesan tiket pesawat dimana tiket pesawat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan
dalam melayani pelanggan karena perusahaan bergerak dalam bidang travelling.
ABACUS ini adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk memesan tiket pesawat.
Bila aplikasi ini tidak berjalan maka perusahaan akan menemui kesulitan untuk
SUPPORT FACTORY
Degree to which I/T
developments will create
competitive advantage
A B C
D F G
TURN AROUND
STRATEGIC
H
E
93
beroperasi. Namun demikian, aplikasi ini tidak dapat memberikan keunggulan bersaing
bagi perusahaan.
Aplikasi Sabre (B) termasuk dalam kategori Factory karena aplikasi ini
fungsinya sama seperti ABACUS, juga tidak dapat memberikan keunggulan bersaing
bagi perusahaan.
Aplikasi ARGA (C) juga termasuk dalam kategori Factory karena aplikasi ini
hampir sama dengan ABACUS hanya saja aplikasi ini digunakan untuk pemesanan tiket
dalam negeri. Aplikasi ini juga tidak dapat memberikan keunggulan bersaing bagi
perusahaan.
Aplikasi Script (D) ini dijalankan di dalam Sabre, dimana Sabre tersebut
menggunakan platform ABACUS yang digunakan untuk mengintegrasikan data secara
otomatis dari front office ke back office. Aplikasi ini termasuk dalam kategori Factory
karena dampaknya terhadap kelancaran operasi sehari-hari perusahaan cukup besar dan
tidak memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Aplikasi Galileo Accountant (E) yang digunakan untuk mencatat kegiatan
akuntasi dan membuat laporan termasuk dalam kategori Support karena aplikasi ini
hanya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan tidak terlalu berdampak bagi
perusahaan.
Aplikasi WorldOne (F) digunakan untuk membuat database termasuk dalam
kategori Factory karena tidak dapat memberi keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Aplikasi ini cukup berdampak bagi perusahaan karena aplikasi ini menyimpan semua
data perusahaan maupun pelanggan, dimana setiap periode waktu perusahaan harus
mengirim data transaksi ke setiap pelanggan sesuai dengan kontrak yang sudah disetujui.
94
Aplikasi Interact (G) digunakan untuk mengelola data menjadi laporan termasuk
dalam kategori Factory karena berdampak terhadap kelancaran operasi sehari-hari
perusahaan namun tidak memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Aplikasi Discovery (H) bisa digunakan untuk melihat data oleh pelanggan
termasuk dalam kategori Turnaround karena dampaknya terhadap kelancaran operasi
sehari-hari perusahaan rendah tetapi aplikasi tersebut memberikan keunggulan bersaing
bagi perusahaan, karena dengan adanya aplikasi ini pelanggan cukup mengakses
informasi lewat internet sehingga memberikan kepuasan sendiri bagi pelanggan.
Dari hasil analisis IS Strategic Grid di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel termasuk ke dalam kategori Factory, di mana 6
dari 8 aplikasi yang digunakan oleh perusahaan yaitu ABACUS, Sabre, ARGA, Script,
WorldOne, Interact termasuk ke dalam kategori Factory. Dan 2 sisanya, yaitu Galileo
Accountant berada pada kategori Support dan aplikasi Discovery pada kategori
Turnaround.
Ini berarti bahwa Carlson Wagonlit Travel tergantung dengan keberadaan
teknologi untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional perusahaan, namun teknologi
informasi ini masih kurang memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Divisi TI pada perusahaan tidak digunakan sebagai alat strategis dalam
menghadapi para pesaingnya tetapi hanya memberikan dukungan atas pemeliharaan dan
pengembangan sistem dan aplikasi untuk kelancaran kegiatan operasional perusahaan.
95
2.7 Permasalahan
Pada perusahaan travel, keberadaan teknologi informasi sangat penting. hal ini
dibuktikan dengan makin banyaknya perusahaan travel yang menggunakan teknologi
informasi untuk melayani pelanggannya dan bersaing dengan perusahaan travel lainnya.
Begitu juga pada Carlson Wagonlit Travel yang sangat bergantung pada keberadaan TI
dalam menjalankan usahanya.
Namun investasi yang dibutuhkan untuk menerapkan teknologi informasi ini
tidaklah kecil dan agar teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal
maka haruslah dilakukan pengukuran atas kinerja teknologi informasinya. Dengan
adanya pengukuran ini maka manajemen dapat melihat apakah teknologi informasi yang
ada pada perusahaan telah memberikan keuntungan yang berarti bagi perusahaan dilihat
dari 4 perspektif IT Balanced Scorecard. Di samping itu, perusahaan juga dapat
mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
sehingga keberadaan teknologi informasi ini dapat digunakan sebagai alat strategis
untuk bersaing dengan perusahaan travel lainnya selain hanya untuk mendukung
kelancaran kegiatan opersional harian perusahaan saja.
Recommended