41
55 BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan Dalam profil perusahaan akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan dan gambaran tentang struktur organisasi perusahaan disertai dengan tugas dan wewenang masing-masing jabatan. 3.1.1 Sejarah Perusahaan Secara global, Carlson Wagonlit Travel adalah suatu perusahaan hasil joint venture antara Carlson Company yang berpusat di Minneapolis, Amerika Serikat dengan Accor Group yang berpusat di Paris, Perancis. Pada tahun 1994 kedua perusahaan besar tersebut melakukan merger dan mendirikan perusahaan Carlson Wagonlit Travel. Untuk skala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah Asia Pasifik berada di Australia. Di Indonesia, dikarenakan peraturan pemerintah yang tidak mengijinkan penanaman modal asing sepenuhnya pada suatu perusahaan, maka untuk memperluas usahanya ke negara ini, Carlson Wagonlit Travel melakukan joint venture dengan Panorama Tours pada Oktober 1999 dimana secara hukum terdaftar dengan nama PT. Citra Wahana Tirta Indonesia. Penamaan perusahaan ini didasarkan pada peraturan pemerintah yang tidak mengijinkan sebuah perusahaan menggunakan nama asing yang terdaftar secara hukum. Meskipun demikian, perusahaan ini lebih banyak dikenal

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

  • Upload
    vothu

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

55

BAB 3

ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan

Dalam profil perusahaan akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan dan

gambaran tentang struktur organisasi perusahaan disertai dengan tugas dan wewenang

masing-masing jabatan.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Secara global, Carlson Wagonlit Travel adalah suatu perusahaan hasil joint

venture antara Carlson Company yang berpusat di Minneapolis, Amerika Serikat dengan

Accor Group yang berpusat di Paris, Perancis. Pada tahun 1994 kedua perusahaan besar

tersebut melakukan merger dan mendirikan perusahaan Carlson Wagonlit Travel. Untuk

skala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk

wilayah Asia Pasifik berada di Australia.

Di Indonesia, dikarenakan peraturan pemerintah yang tidak mengijinkan

penanaman modal asing sepenuhnya pada suatu perusahaan, maka untuk memperluas

usahanya ke negara ini, Carlson Wagonlit Travel melakukan joint venture dengan

Panorama Tours pada Oktober 1999 dimana secara hukum terdaftar dengan nama PT.

Citra Wahana Tirta Indonesia. Penamaan perusahaan ini didasarkan pada peraturan

pemerintah yang tidak mengijinkan sebuah perusahaan menggunakan nama asing yang

terdaftar secara hukum. Meskipun demikian, perusahaan ini lebih banyak dikenal

Page 2: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

56

dengan nama Carlson Wagonlit Travel. Kantor pusat Carlson Wagonlit Travel di

Indonesia berada di Menara BCD lt. 6 Jl. Jendral Sudirman kav 26, Jakarta Pusat.

Target konsumen Carlson Wagonlit Travel dikhususkan untuk kalangan bisnis,

dimana perusahaan ini merupakan suatu travel management company, yaitu suatu

perusahaan yang menyediakan jasa travelling dan penginapan untuk tujuan bisnis.

Pada saat ini, Carlson Wagonlit Travel yang berskala internasional merupakan

Travel Management Company terbesar kedua setelah American Express dan juga

merupakan Travel Management Company yang mengglobal. Di Indonesia, Carlson

Wagonlit Travel telah menjadi salah satu dari sepuluh Travel Management Company

terbesar hanya dalam waktu satu setengah tahun sejak didirikan.

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Di Indonesia, struktur organisasi Carlson Wagonlit Travel terbagi ke dalam 5

departemen yaitu General Management Department, Sales and Account Department,

Operations Department, Finance and Accounting Department, dan IT Department.

Adapun struktur organisasi pada Carlson Wagonlit Travel di Indonesia dapat dilihat

pada gambar 3.1 di bawah ini

Page 3: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

57

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Carlson Wagonlit Travel

Page 4: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

58

3.1.3 Tugas dan Wewenang

Adapun tugas dan wewenang tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut:

1. Commissary

• Berwenang dalam memberikan persetujuan dalam hal keuangan

• Menetapkan arah dan strategi perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka

panjang

2. Director

• Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan dari General Manager

• Mempunyai wewenang dalam menentukan kegiatan operasional perusahaan

• Berwenang mengadakan rapat direksi dengan General Manager untuk memantau

keadaan perusahaan

3. General Manager

• Bertanggung jawab untuk memaksimalkan pengoperasian agen penjualan

Carlson Wagonlit Travel

• Bertanggung jawab dalam mengimplementasi proses baru

• Bertanggung jawab dalam meningkatkan indeks kepuasan pelanggan

4. Corporate Secretary

• Bertanggung jawab dalam mengatur pengiriman tiket ke konsumen

5. Messenger

• Mengantarkan tiket dan invoice ke pelanggan

6. Driver

• Mengantar karyawan Carlson Wagonlit Travel bila ada keperluan perusahaan

Page 5: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

59

7. IT Manager

• Bertugas mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan anggota divisinya dalam

memelihara dan mengembangkan software atau aplikasi perusahaan dan

hardware

• Mendesain program aplikasi yang dapat memberi informasi ke semua pihak yang

membutuhkan sesuai dengan otoritasnya

• Menjamin keandalan sistem informasi dalam menyajikan data dan informasi

dengan tepat dan benar

8. Operation Manager

• Bertanggung jawab mengurus pemesanan tiket oleh pelanggan

• Meninjau kembali dan meningkatkan proses yang sedang berjalan, menerapkan

proses yang baru, mengatur kualitas pelayanan dan pelatihan

9. Asssistant Operation Manager

• Mengatur dan mengontrol aktivitas dan produktivitas Travel Consultant

• Membangun hubungan dengan pemasok

10. Travel Consultant

• Memberi konsultasi untuk pelanggan yg ingin bepergian dengan pesawat

• Memberi pilihan penerbangan yang lebih baik dan murah

11. Supervisor

• Meningkatkan produktivitas Travel Consultant

• Melayani pelanggan tertentu (pelanggan dengan jabatan General Manager atau

Senior Manager)

Page 6: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

60

12. Ticketing & Invoicing

• Mengeluarkan tiket domestik dan internasional

• Mengeluarkan invoice untuk pelanggan dan Letter of Guarantee untuk pemasok

13. Sales and Account Manager

• Bertanggung jawab dalam mencari klien baru dan memberi konsultasi dan solusi

kepada kliennya

• Menyediakan manajemen data klien yang dibutuhkan

• Memonitor dan mengukur tingkat kualitas pelayanan dan menyampaikan

perencanaan bisnis dalam menemukan sasaran klien

• Memberikan jasa atau layanan ke pelanggan

14. Sales and Account Manager Assistance

• Mencari calon pelanggan baru untuk dijadikan sebagai pelanggan tetap

• Membuat laporan rugi laba untuk menentukan besarnya potongan harga yang

akan diberikan ke pelanggan

15. Account Manager

• Memelihara hubungan dengan pelanggan yang terikat kontrak dengan Carlson

Wagonlit Travel

• Membuat revisi laporan rugi laba untuk pelanggan dengan membandingkan

biaya-biaya aktual dengan anggarannya

16. Finance and Accounting Manager

• Bertugas dalam mengatur keseluruhan cash flow keuangan perusahaan

• Menghasilkan laporan keuangan yang dapat memberi informasi kepada semua

tingkatan manajemen

Page 7: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

61

17. Senior Accounting Assistance

• Membuat laporan neraca saldo dan laporan buku besar

18. Account Payable

• Mencatat utang dan melakukan pembayaran ke pemasok

19. Account Receivable

• Mencatat piutang, menagih dan meng-input data pembayaran dari pelanggan

20. Accounting Staff

• Membantu Senior Accountant Assitant dalam membuat laporan

21. Cashier

• Memegang Petty Cash and Big Cash perusahaan

3.2 Filosofi Bisnis Perusahaan

Pada subbab filosofi bisnis perusahaan ini akan dibahas mengenai visi, misi, dan

strategi perusahaan.

3.2.1 Visi Perusahaan

Visi dari Carlson Wagonlit Travel adalah menjadi travel management company

no.1 di Indonesia.

3.2.2 Misi Perusahaan

Misi Carlson Wagonlit Travel adalah:

1. Meningkatkan produktivitas.

Page 8: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

62

2. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

3. Meningkatkan kualitas karyawan dan kekompakan tim.

4. Meningkatkan laba dan cash flow.

3.2.3 Strategi Perusahaan

Strategi yang dilakukan oleh Carlson Wagonlit Travel dalam mencapai tujuannya

antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan perluasan usaha antara lain dengan mencari pelanggan baru dengan cara

menghubungi perusahaan-perusahaan yang sekiranya membutuhkan jasa travelling

yang ditawarkan dalam menghadapi persaingan dalam mencapai keunggulan

kompetitif.

2. Memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan maupun pemasok. Dengan

adanya hubungan yang baik dengan pemasok, maka produk yang di-supply oleh

pemasok untuk Carlson Wagonlit Travel dapat tersedia pada saat dibutuhkan. Hal ini

secara tidak langsung dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan

pelayanan yang tepat waktu dan dapat dipercaya. Bila pelanggan merasa puas

dengan jasa yang diberikan maka tidak menutup kemungkinan mereka akan

memperpanjang kerja samanya yang berarti juga peningkatan laba perusahaan.

3. Meningkatkan tingkat loyalitas karyawan terhadap perusahaan yaitu dengan

memberikan fasilitas dan tunjangan yang memadai kepada seluruh karyawan serta

memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, dengan tujuan untuk

memotivasi karyawan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada

konsumen dan juga untuk melancarkan kegiatan operasional perusahaan.

Page 9: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

63

3.3 Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis Carlson Wagonlit Travel dibagi ke dalam dua proses yaitu proses

dalam merekrut pelanggan baru dan proses operasional perusahaan.

3.3.1 Proses Perekrutan Pelanggan Baru

Adapun proses perekrutan pelanggan baru adalah sebagai berikut:

1. Bagian Sales and Account Management Assistant melakukan pendekatan terhadap

calon pelanggan dengan cara menghubungi melalui telepon. Bila calon pelanggan

berminat maka proses akan dilanjutkan, kemudian bagian Sales and Account

Management akan melakukan presentasi perkenalan mengenai Carlson Wagonlit

Travel ke calon pelanggan. Bila calon pelanggan berminat dan setuju untuk bekerja

sama maka proses akan dilanjutkan ke penanda tanganan kontrak kerja sama kedua

belah pihak. Jika calon pelanggan tidak berminat maka proses akan berhenti.

2. Penandatanganan kontrak kerja sama antara pelanggan dan Carlson Wagonlit Travel

dilakukan dengan persetujuan dari General Manager.

3. Setelah itu bagian Sales and Account Management akan mengadakan presentasi

susulan yaitu presentasi mengenai jasa yang ditawarkan oleh Carlson Wagonlit

Travel dan caranya secara mendetail ke pelanggan.

4. Bagian Sales and Account Management akan memberikan kontrak ke bagian

Operation Management.

5. Selanjutnya bila pelanggan memerlukan jasa Carlson Wagonlit Travel maka

langsung dapat menghubungi bagian Operation Management. Transaksi ini akan

disimpan oleh bagian Management Information yang akan dibuat menjadi laporan.

Page 10: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

64

6. Bagian Account Management akan memelihara hubungan dengan pelanggan

berdasarkan informasi yang diberikan oleh bagian Management Information dan

bagian Operation Management.

7. Bagian Account Management akan mengirimkan laporan bulanan kepada pelanggan

mengenai transaksi yang telah dilakukan bila jumlah transaksi di atas $100,000.

Namun pada umumnya perusahaan mengirimkan laporan tersebut tiga bulan sekali

karena rata-rata transaksi pelanggan per bulan masih tergolong kecil.

Proses di atas dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:

Page 11: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

65

Gambar 3.2 Proses Bisnis Perekrutan Pelanggan

Sales Account Assistant

Pelanggan General Manager

Account Manager

MIS Operation Management

1. Melakukan presentasi Perkenalan mengenai

perusahaan

2. Penanda tanganan kontrak

kerja sama

3. Presentasi jasa yang ditawarkan

dan caranya

5. Menghubungi untuk menggunakan jasa

perusahaan

4b. Memberikan salinan kontrak

4a. Memberikan

salinan kontrak

6. Menganalisis data transaksi yang diinput

7. Memberikan hasil analisis data (laporan)

8. Memelihara hubungan dengan pelanggan dan

memberikan laporan secara periodik

Page 12: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

66

3.3.2 Proses Operasional Perusahaan

Proses operasional perusahaan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

perusahaan dalam melayani pelanggan yang ingin menggunakan jasa perusahaan yaitu

pemesanan tiket dan pengaturan untuk keperluan meeting. Proses ini terjadi apabila

pelanggan telah melakukan proses sebelumnya yaitu menandatangani kontrak kerja

sama dengan perusahaan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pelanggan yang sudah terdaftar dapat langsung menghubungi bagian Travel

Consultant. Bagian ini akan memberikan informasi mengenai jadwal penerbangan

yang ada.

2. Sesudah itu bagian Travel Consultant akan memberikan informasi kepada bagian

Ticketing and Invoicing mengenai jadwal keberangkatan dan jumlah penumpang.

3. Bagian Ticketing and Invoicing akan berhubungan dengan pemasok (perusahaan

penerbangan ataupun Sub-Agent) untuk memesan tiket dan pemasok akan

mengeluarkan invoice yang akan dikirim ke bagian Account Payable.

4. Bagian Ticketing and Invoicing akan mencetak tiket pesawat dan invoice. Tiket

pesawat akan diberikan kepada bagian Messengger untuk diserahkan langsung

kepada pelanggan. Sedangkan invoice-nya akan diberikan ke bagian Account

Receivable.

5. Untuk pembayaran secara tunai dari pelanggan maka dapat langsung menghubungi

bagian Cashier, sedangkan bila membayar secara kredit maka dapat menghubungi

Account Receivable.

6. Tiap bulan, bagian Accounting and Finance akan membuat laporan untuk diserahkan

kepada General Manager dan Sales and Account Manager. Dan bagian Sales and

Page 13: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

67

Account Manager akan memberikan laporan kepada pelanggan untuk memelihara

hubungan dengan pelanggan.

Proses di atas dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini:

Page 14: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

68

Gambar 3.3 Proses Operasional atau Pelayanan Pelanggan

Ticket Consultant

General Manager

3a. Booking tempat

Pelanggan

Supplier

Ticketing and Invoicing Account Payable

Messengger

Cashier

Account Receivable

Sales and Account Manager

1. Memesantiket

2. Data pelanggan dan keberangkatan

3b. Kirim invoice

4a. MenyerahkanTiket

4b. Menyerahkan Invoice

4c. Menyerahkan Tiket

5b. Bayar secara tunai

5a. Bayar secara kredit

Finance and Accounting Manager

Laporan Laporan

Laporan Laporan

Laporan Laporan

Page 15: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

69

3.4 Gambaran Umum Divisi TI

3.4.1 Struktur Organisasi Divisi TI

Struktur organisasi Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel dapat dilihat pada

gambar 3.4 dibawah ini.

IT Manager

Programmer Technical Support Data Analyst (MIS)

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Divisi TI Carlson Wagonlit Travel

Jumlah staf TI pada Carlson Wagonlit Travel saat ini berjumlah 4 orang, yang

terdiri dari:

• Manajer TI : 1 orang,

• Programmer : 1 orang,

• Technical Support : 1 orang dan,

• Data Analyst : 1 orang

3.4.2 Tugas dan Wewenang Divisi TI

Adapun tugas dan wewenang tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut:

Page 16: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

70

1. IT Manager

• Bertugas mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan anggota divisinya dalam

memelihara dan mengembangkan software atau aplikasi perusahaan dan

hardware

• Mendesain program aplikasi yang dapat memberi informasi ke semua pihak yang

membutuhkan sesuai dengan otoritasnya

• Menjamin keandalan sistem informasi dalam menyajikan data dan informasi

dengan tepat dan benar

2. Programmer

• Menyediakan program komputer dengan melakukan coding sesuai dengan

rancangan bentuk program yang dibutuhkan tiap divisi dari hasil analisa IT

Manager

• Memelihara dan memperbaiki program komputer dalam menyempurnakan

programnya agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya

• Mengimplementasikan program aplikasi yang telah dibuat dan memberikan

pelatihan kepada para pemakai

3. Technical Support

• Melakukan instalasi hardware dan mengkonfigurasi software dan hardware

sesuai dengan kebutuhan dari pengguna

• Menangani dan memelihara peralatan hardware dan networking

• Memperbaiki kerusakan-kerusakan dan gangguan-gangguan dari hardware dan

membuat laporan atas kerusakan yang ada

Page 17: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

71

4. Data Analyst (MIS)

• Mengumpulkan, menganalisa, menterjemahkan dan meringkas data untuk

membuat laporan statistik ataupun laporan analisis

• Mendesain database yang spesifik untuk menyimpan data, query data, dan untuk

menghasilkan laporan-laporan data yang sesuai dengan kebutuhan setiap

manajemen

3.4.3 Visi TI

Visi divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel adalah menjadikan perusahaan

sebagai leader in technology untuk mengarahkan kegiatan operasional perusahaan dalam

mencapai tujuannya.

3.4.4 Misi TI

Misi yang dimiliki oleh divisi TI diantaranya adalah:

1. Mengembangkan sistem dan aplikasi yang dapat diandalkan dan mudah digunakan

oleh pengguna.

2. Memberikan pelayanan dan solusi yang tepat atas masalah TI sesegera mungkin.

3. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan dalam

bidang TI.

Page 18: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

72

3.4.5 Strategi TI

Strategi yang dijalankan oleh divisi TI diantaranya adalah:

1. Meningkatkan kinerja divisi TI dengan menyediakan aplikasi dan pelayanan TI yang

berkualitas, dimana aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan dan

mendukung kegiatan operasional perusahaan serta menyediakan infrastruktur TI

yang memadai sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Melakukan riset dan pengembangan teknologi untuk menjaga agar teknologi yang

digunakan selalu up to date dalam bersaing untuk mencapai keunggulan kompetitif.

3. Melatih karyawan TI dalam membina dan menghasilkan sumber daya yang

berkualitas dalam memanfaatkan TI untuk keunggulan bersaing.

3.4.6 Infrastruktur TI

Infrastruktur TI yang digunakan pada Carlson Wagonlit Travel yaitu:

1. Perangkat keras, terdiri dari:

• Server : HP Server E60, Pentium III 500MHz, 18 GB and 9 GB hard drives,

512MB RAM.

• PCs : Pentium IV 1.7GHz, 40GB hard drives, 128MB RAM.

• Scanner, Printer (Epson, HP, OKI, TI, Xerox).

2. Perangkat lunak, terdiri dari: Windows 2000 Profesional, Advance Server, Microsoft

Office, Winroute, Semantec Antivirus.

3. Peralatan jaringan yang digunakan yaitu: switch 16 dan 24 port, Cable modem, kabel

UTP, Ethernet card dan modem dial-up.

Page 19: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

73

3.4.7 Aplikasi TI

Aplikasi yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari:

1. ABACUS. Aplikasi ini digunakan untuk memesan tiket dengan skala global.

2. Sabre. Aplikasi ini serupa dengan ABACUS yaitu digunakan untuk memesan tiket

dengan skala global.

3. ARGA. Aplikasi ini serupa dengan ABACUS hanya saja aplikasi ini digunakan

untuk pemesanan tiket dalam negeri.

4. Scripts untuk pengintegrasian data secara otomatis dari front office ke back office.

5. Galileo Accountant. Aplikasi ini digunakan untuk membuat laporan dan akuntansi.

6. WorldOne berfungsi sebagai database.

7. Interact berfungsi untuk mengelola data yang ada pada WorldOne untuk dihasilkan

menjadi laporan.

8. Discovery berfungsi untuk menampilkan laporan atau data pelanggan melalui

internet, namun saat ini hanya pelanggan tertentu yang dapat mengaksesnya.

3.4.8 Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan pada Carlson Wagonlit Travel menggunakan topologi star

dalam menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainnya. Carlson Wagonlit

Travel menggunakan tiga gateway untuk berhubungan dengan dunia luar yaitu ke

ABACUS Database Server Jakarta melalui ASDL, ke Sabre Database Server melalui

Leased Line dan ke internet dengan menggunakan cable modem. Arsitektur jaringan

pada perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 3.5.

Page 20: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

74

S w itc h 2 4 p or t

A b ac u s d b S erverJ K T

C on n ec tionvia

A D S L

S ab re d b S erverJ K T

C on n ec tionvia

L eas ed L in e

W W W /In tern etC on n ec tion

viaC ab le M od em

M ain S erverA c c t. d b S erverA B A C U S G atew ay S ab re G atew ay

D om T ix P rin te rIn t'l T ix P rin ter

C orp orate S ec retaryW in R ou te G W

S ales & A c c ou n tM an ag er

G M

A c c ou n t M an ag er

S ales & A c c ou n tA s s t. M an ag er

S c an n er

T ravel C on s u ltan t

T rave l C on s u ltan t

T rave l C on s u ltan t

T rave l C on s u ltan tT ravel C on s u ltan t

T ravel C on s u ltan t

T rave l C on s u ltan tT ravel C on s u ltan t

A s s t. O p erationM an ag er

O p eration S u p ervis or

T ic ketin g

T ic ketin g

M es s ag e P rin ter

L as er P r in ter

D ot M atr ixP r in ter

L as er P rin ter

S w itc h 1 6 p or t F in an c e& A c c ou n tin gM an ag er

A c c ou n t P ayab le

S en ior A c c ou n tan tA s s t.

A c c ou n tin g s taf

C as h ie r

D ot M atr ixP r in ter

L as er P rin ter

Gambar 3.5 Arsitektur Jaringan Carlson Wagonlit Travel

Page 21: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

75

3.4.9 Proses Bisnis TI

Proses bisnis yang terjadi dalam divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel terdiri

dari 2 proses, yaitu:

• Proses Permohonan Aplikasi atau Hardware

Proses permohonan aplikasi terdiri atas proses dengan urutan sebagai berikut:

1. Pemohon (pengguna) yang berasal dari suatu divisi dalam perusahaan yang

menginginkan suatu aplikasi atau hardware tertentu mengisi form permohonan

aplikasi dan mengajukan permohonan aplikasi tersebut kepada Manajer

bagiannya untuk meminta persetujuan. Apabila tidak setuju, maka proses

permohonan aplikasi/instalasi batal.

2. Apabila setuju, Manajer bagiannya akan menyampaikan permohonan tersebut

kepada IT Manager. Untuk permohonan aplikasi, IT Manager akan menimbang

apakah mereka dapat mengembangkan aplikasi tersebut. Bila sulit maka manager

akan mengajukan permohonan ke General Manager untuk dibuat oleh Divisi TI

pada kantor pusat di Brazil. Bila General Manager menolak atau bagian pusat

tidak menyetujui maka permohonan aplikasi batal. Sedangkan untuk permohonan

hardware, IT Manager akan menimbang apakah hardware tersebut benar-benar

diperlukan, bila benar maka IT Manager akan mengajukan permohonan ke

General Manager.

3. Untuk aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh Divisi TI Carlson Wagonlit

Travel, setelah aplikasi selesai dibuat, programmer akan meng-install atau

memasang aplikasi atau software tersebut pada divisi yang memohon aplikasi

tersebut. Bila aplikasi itu dikembangkan oleh Divisi TI pada kantor pusat di

Brazil, maka setelah selesai mereka akan mengirimkannya dan Divisi TI akan

Page 22: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

76

melakukan peng-install-an untuk aplikasi itu. Kemudian programmer akan

meminta tanda tangan pemohon, IT Manager serta Manajer Bagian sebagai bukti

untuk disimpan sebagai arsip. Setelah melakukan peng-install-an aplikasi,

programmer akan memberikan pelatihan terhadap pengguna mengenai cara

mengoperasikannya. Jika permohonannya adalah instalasi hardware, maka IT

Manajer akan memerintahkan orang dari bagian Technical Support untuk

melakukan instalasi.

• Proses maintenance (pemeliharaan)

Urutannya adalah sebagai berikut:

1. Pengguna yang mempunyai masalah dengan hardware, software ataupun

mengenai datanya (database) dapat menghubungi IT Manager, kemudian IT

Manager akan memberikan tugas ini kepada stafnya.

2. Staf TI akan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh pengguna.

Jika pengguna mengalami masalah dengan peralatan TI atau hardware maka

yang dihubungi adalah Technical Support. Jika user mengalami masalah

dengan aplikasi atau software maka yang dihubungi adalah Programmer.

Dan jika pengguna mengalami masalah dengan data yang tersimpan dalam

database dapat menghubungi Data Analyst.

Alur proses bisnis yang terjadi pada divisi TI Carlson Wagonlit Travel dapat

dilihat pada Gambar 3.6.

Page 23: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

77

Programmer

Data Analyst

Gambar 3.6 Proses Bisnis TI

Pelatihan user

Permohonan aplikasi/ Hardware

Bag. Pusat, Brazil

General Manager

Menyampaikan permohonan

aplikasi/instalasi

Setuju

Mendistribusikan tugas

Masalah dengan aplikasi

Manajer TI

Setuju

Staf TI

Membuat aplikasi

Technical Support

Teknisi menginstal hardware

Solusi

Pengguna

Masalah dengan hardware

Solusi

Keterangan: = Proses

permohonan aplikasi/ instalansi

= Proses maintenance (pemeliharaan)

Manajer Bagian

Kirim Aplikasi

Tidak setuju

Tidak setuju

Tidak setuju

Desain database

Masalah dengan data/database

Solusi

Page 24: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

78

3.5 Analisis Perusahaan

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai posisi perusahaan dalam industrinya

berdasarkan analisis model Lima Daya Porter, serta kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dengan analisis SWOT, dan analisis Critical Success Factor (CSF) perusahaan.

3.5.1 Analisis Model Porter

Dengan menggunakan analisis Lima Daya Porter, dapat menganalisa posisi

Carlson Wagonlit Travel pada saat ini. Dimana analisa tersebut dapat digambarkan pada

gambar 3.7 di bawah ini.

Gambar 3.7 Model Lima Daya Porter untuk Carlson Wagonlit Travel

Pendatang Baru

Persaingan antara Industri

Industri: Carlson Wagonlit Travel Pesaing: Vaya Tour, BTI, Bayu Buana.

Pembeli

• Perusahaan

Barang Pengganti

• Mengurus sendiri jasa yangdibutuhkan

Pemasok

• Penerbangan • Hotel • Penyewaan

Mobil

Page 25: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

79

• Pendatang Baru

Untuk masuk ke dalam bisnis travel management bagi pendatang baru

merupakan suatu hal yang mudah tetapi mereka sulit bersaing dengan perusahaan

pesaing lama. Hal ini dikarenakan adanya peraturan yang dikeluarkan oleh IATA

(International Air Transport Association), yang mengharuskan suatu agen travel

harus mempunyai lisensi IATA. Lisensi IATA adalah suatu lisensi yang dikeluarkan

oleh IATA kepada suatu agen travel untuk dapat mengeluarkan tiket sendiri. Untuk

mendapatkan lisensi ini, suatu agen travel harus dapat menjual tiket minimal $

75,000 dalam waktu enam bulan. Hal ini merupakan hal yang cukup sulit karena

membutuhkan modal dalam jumlah yang besar.

Untuk saat ini, pendatang baru dalam bisnis travel management ini dapat

dikatakan belum ada. Hal ini mungkin disebabkan karena peraturan yang

dikeluarkan oleh IATA tersebut.

• Pemasok

Pemasok dalam bisnis travel management diantaranya adalah perusahaan

penerbangan baik yang berskala internasional atau domestik, hotel, penyewaan

mobil. Perusahaan penerbangan ini antara lain GIA, Chatay. Sedangkan untuk

perhotelan antara lain hotel milik Accor Group seperti Hotel Ibis dan Hotel Mercure.

Para pemasok ini dapat mengendalikan harga sesuai dengan keinginan mereka.

Agen travel hanya bisa melakukan tawar menawar dengan pemasok jika agen travel

mampu bertransaksi dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Sebagai

contoh, suatu agen travel dapat memperoleh tiket Jakarta-Surabaya-Jakarta dengan

harga yang lebih rendah jika agen travel mampu menjual 200 karcis dalam periode

waktu dua minggu.

Page 26: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

80

• Pembeli

Para pembeli Carlson Wagonlit Travel adalah perusahaan yang membutuhkan

jasa travel management. Pembeli dapat melakukan tawar menawar dengan para

travel management company, jika biaya beralih ke travel management company

lainnya adalah hampir sama dengan nol. Travel management company harus bisa

menyesuaikan harga dengan permintaan dari pembeli untuk bersaing dengan travel

management company yang lain yaitu dengan memberikan harga yang lebih murah

dan kualitas pelayanan yang lebih baik.

Biaya beralih ke travel management company lainnya dapat dikatakan hampir

sama dengan nol. Hal ini dikarenakan Carlson Wagonlit Travel merupakan suatu

agen travel yang juga melengkapi layanannya dengan mengirimkan data transaksi ke

pelanggannya. Data transaksi ini biasanya disimpan dalam kurun waktu sepuluh

tahun. Untuk travel management company lainnya mungkin layanan seperti ini

masih belum ada. Selain itu usaha bisnis travelling seperti ini masih tergolong

jarang, sehingga pembeli tidak mempunyai cukup banyak pilihan lainnya.

• Barang Pengganti

Barang atau jasa pengganti untuk produk dalam bisnis travel management

hampir tidak ada, sehingga untuk semua keperluannya, perusahaan harus mengurus

sendiri.

• Persaingan antar Industri

Pemain dalam bisnis travel management tidak sebanyak pemain dalam bisnis

travel untuk tujuan kesenangan. Namun demikian ada beberapa pesaing bagi Carlson

Wagonlit Travel antara lain BTI yang merupakan perusahaan hasil joint venture

Page 27: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

81

dengan American Express, yang juga merupakan pesaing langsung dengan Carlson

Wagonlit Travel dalam skala internasional, Vaya Tour, dan Bayu Buana. Bayu

Buana merupakan pesaing langsung yang cukup besar di Indonesia sedangkan Vaya

Tour merupakan pesaing tidak langsung. Dua perusahaan ini merupakan pesaing

Carlson Wagonlit Travel dalam skala nasional.

3.5.2 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats)

Analisis SWOT yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu: Analisis SWOT

pada perusahaan dan Matriks SWOT pada perusahaan.

3.5.2.1 Analisis SWOT Perusahaan

Berikut merupakan keadaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi

perusahaan berdasarkan analisis SWOT.

1. Kekuatan (Strengths)

• Didukung oleh modal yang cukup kuat

Carlson Wagonlit Travel didukung oleh Carlson Company dan Accor Group

yang merupakan dua perusahaan besar di dunia. Oleh karena itu dapat dilihat

bahwa Carlson Wagonlit Travel mempunyai dukungan modal yang cukup besar.

Dengan modal yang besar ini maka mempermudah Carlson Wagonlit Travel

dalam menjalankan bisnis perusahaannya dan memperluas usaha perusahaan.

• Brand yang cukup terkenal dalam dunia bisnis

Meskipun masih tergolong perusahaan yang cukup baru di Indonesia, namun

Carlson Wagonlit Travel sudah terkenal di kalangan bisnis. Salah satu faktor

Page 28: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

82

yang menyebabkannya adalah untuk skala internasional nama Carlson Wagonlit

Travel cukup terkenal dan menjadi travel management company terbesar kedua

setelah American Express. Secara tidak langsung hal tersebut menyebabkan

perusahaan asing yang menanamkan modal di Indonesia juga mengenal nama ini.

Di Indonesia, Carlson Wagonlit Travel telah menjadi salah satu dari sepuluh

travel management company terbesar hanya dalam waktu satu setengah tahun

sejak didirikan.

• Sumber daya manusia yang berkualitas

Karyawan Carlson Wagonlit Travel terdiri dari orang-orang yang

berpengalaman dan didukung dengan tingkat pendidikan yang tinggi sehingga

dapat mendukung keefektifan dan keefisiensian kinerja dalam menjamin

kelancaran kegiatan operasional perusahaan untuk memberikan pelayanan yang

berkualitas kepada konsumen.

• Keunikan bisnis

Bisnis travel management yang dijalankan oleh Carlson Wagonlit Travel

tergolong unik karena bisnisnya hanya dikhususkan untuk tujuan dan

kepentingan bisnis bagi perusahaan. Selain itu Carlson Wagonlit Travel tidak

hanya memberikan layanan travelling saja, namun juga menyediakan fasilitas

dan akomodasi lainnya seperti penginapan dan transportasi. Disamping itu

Carlson Wagonlit Travel juga menyimpan setiap transaksi dengan tiap

pelanggannya dan setiap sebulan atau tiga bulan sekali mereka mengirimkan data

transaksi tersebut ke pelanggannya. Data transaksi mereka akan disimpan dalam

kurun waktu 10 tahun dan menjadi rahasia perusahaan. Jasa seperti ini jarang

Page 29: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

83

ditemukan dan sangat menguntungkan bagi pelanggannya, karena data tersebut

akan diberikan bila pelanggan memintanya.

2. Kelemahan (Weaknesses)

• Biaya jasa yang cukup mahal

Sebanding dengan layanan yang diberikan oleh Carlson Wagonlit Travel,

biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan cukup besar. Pelanggan biasanya

terikat kontrak dengan perusahaan dalam kurun waktu satu tahun dimana

sebagian besar perjalanan menggunakan jasa penerbangan. Maka dapat

dibayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan.

• Biaya operasional yang cukup besar

Biaya operasionalnya cukup besar hal ini antara lain disebabkan karena

perusahaan menggunakan telepon dalam mencari pelanggan dan untuk laporan

akhir bulan perusahaan harus mengirimkannya ke kantor pusat. Disamping itu

juga membutuhkan database yang besar untuk menyimpan data perusahaan. Hal

ini tentu saja membutuhkan biaya yang cukup besar.

3. Peluang (Opportunities)

• Jumlah pesaing yang sedikit

Pesaing di bidang bisnis ini masih tergolong sedikit dibandingkan dengan

bisnis travel untuk tujuan kesenangan. Oleh karena itu ini merupakan suatu

peluang bagi perusahaan untuk memperluas usahanya dalam mencari pelanggan

baru, karena pelanggan tidak banyak mempunyai pilihan yang sejenis.

• Peraturan IATA

Page 30: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

84

Peraturan ini merupakan hambatan yang cukup besar bagi pendatang baru

dalam bisnis travel management. Karena untuk mendapatkan lisensinya,

pendatang baru harus memenuhi persyaratannya, dimana membutuhkan modal

yang besar. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan karena pesaing yang ada

dalam merebut pasar tidak bertambah banyak

• Berkembangnya teknologi

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih, maka

perusahaan mempunyai peluang untuk menggunakan teknologi tersebut dalam

bersaing untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

4. Ancaman (Threats)

• Keberadaan pesaing sejenis

Keberadaan pesaing sejenis tentu saja merupakan ancaman bagi perusahaan

karena perusahaan harus bisa bersaing untuk mendapatkan pelanggan baru,

disamping untuk tetap mempertahankan pelanggan lama. Apalagi jika pesaing

mempunyai nama yang cukup terkenal di dunia bisnis internasional.

• Keberadaan pesaing tidak sejenis

Keberadaan pesaing tidak sejenis juga merupakan ancaman karena pelanggan

bisa saja beralih lari ke pesaing tidak jenis ini. Tentu saja hal ini akan merugikan

perusahaan.

3.5.2.2 Matriks SWOT Perusahaan

Analsis SWOT untuk Carlson Wagonlit Travel di atas dapat dilihat pada tabel

3.1 di bawah ini.

Page 31: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

85

Internal

Eksternal

Strengths • Brand yang cukup terkenal dalam dunia

bisnis • Didukung oleh modal yang cukup kuat • Sumber daya manusia yang berkualitas • Keunikan bisnis

Weaknesses • Biaya jasa yang relatif mahal • Biaya operasional yang cukup besar

Opportunities • Jumlah pesaing yang sedikit • Peraturan IATA • Berkembangnya teknologi

• Merperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, sumber daya manusia, dan brand yang sudah terkenal.

• Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi.

• Memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya operasional perusahaan sehingga dapat menurunkan biaya jasa untuk mempertahankan pelanggan dan memperluas pasar dengan pesaing yang masih sedikit karena adanya peraturan IATA.

Threats • Keberadaan pesaing sejenis • Keberadaan pesaing tidak sejenis

• Memanfaatkan SDM yang berkualitas dengan memberi pelatihan yang cukup dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan untuk menghadapi persaingan.

• Memberikan pelayanan dengan nilai tambah untuk meningkatkan index kepuasan pelanggan dalam bersaing dengan pesaing lain.

• Menetapkan strategi harga yang lebih baik untuk menghadapi ancaman dari pesaing

• Mengendalikan pengeluaran untuk mengurangi biaya operasional yang tinggi.

Tabel 3.1 Matriks SWOT Carlson Wagonlit Travel

Page 32: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

86

3.5.3 Critical Success Factor (CSF) Perusahaan

Faktor kritis yang menentukan keberhasilan Carlson Wagonlit Travel adalah

sebagai berikut:

1. Tingkat loyalitas karyawan

Bagi sebuah perusahaan, karyawan merupakan aset yang penting dalam

menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mempertahankan

loyalitas para karyawannya, agar mereka dapat bekerja dengan maksimal untuk

keuntungan perusahaan. Pada Carlson Wagonlit Travel tingkat loyalitas karyawan

cukup tinggi hal ini dapat dilihat dari tingkat kemangkiran para karyawan yang kecil

yaitu hanya sebesar 0 – 5 % per karyawan per 2 bulan. Hal ini menjadi salah satu

nilai tambah bagi perusahaan karena karyawan bekerja dengan baik dalam melayani

pelanggan.

2. Kualitas layanan terhadap pelanggan yang baik

Perusahaan harus senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan

pelanggannya. Bila pelanggan puas dengan layanan yang diberikan perusahaan maka

pelanggan akan memberikan loyalitas sepenuhnya pada perusahaan. Kualitas

pelayanan yang baik kepada pelanggan akan memberikan perusahaan suatu nilai

tambah untuk unggul dalam persaingan dengan pesaing lainnya. Kualitas pelayanan

yang diberikan Carlson Wagonlit Travel cukup baik hal ini dilihat dari semakin

banyaknya pelanggan yang berakibat meningkatnya pendapatan dari tahun

sebelumnya dan kurangnya keluhan sebanyak 10 % dari pelanggan atas jasa yang

telah diberikan.

Page 33: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

87

3.6 Analisis Divisi TI

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai lingkungan internal yang meliputi

kekuatan dan kelemahan divisi TI serta kekuatan dan ancaman eksternal yang dihadapi

oleh divisi TI, dan analisis faktor penentu keberhasilan divisi TI atau CSF, serta analisis

IS Strategic Grid.

3.6.1 Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT) TI

Analisis SWOT untuk Divisi TI yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

Analisis SWOT pada Divisi TI dan Matriks SWOT pada Divisi TI pada Carlson

Wagonlit Travel.

3.6.1.1 Analisis SWOT Divisi TI

Berikut ini analisis perusahaan berdasarkan SWOT, yaitu:

1. Kekuatan (Strengths):

• Staf TI yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya

Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel memiliki staf yang ahli dan

berpengalaman dalam bidangnya, sehingga hal ini menyebabkan para stafnya

dapat menghasilkan layanan yang lebih berkualitas.

• Infrastruktur TI yang memadai dengan dukungan modal yang kuat

Dengan adanya dukungan modal yang kuat dari perusahaan dalam bidang TI,

hal ini menyebabkan penyediaan sejumlah infrastruktur TI seperti hardware,

software, serta peralatan jaringan yang dibutuhkan oleh perusahaan cukup

Page 34: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

88

memadai, sehingga dapat mendukung dan menjamin kelancaran kegiatan

operasional divisi TI.

2. Kelemahan (Weaknesses):

• Lamanya waktu respon dari divisi TI

Lamanya waktu respon dari divisi TI atas masalah yang dihadapi oleh

pengguna menyebabkan kekurangpuasan pengguna atas kualitas solusi yang

diberikan oleh staf TI.

• Kurangnya pelatihan terhadap staf TI

Staf TI hanya melakukan self-improvement (pengembangan diri) dengan

mempelajari sendiri pengetahuan dan perkembangan teknologi, sehingga

menyebabkan kemampuan staf TI berbeda-beda antara yang satu dengan yang

lainnya dan juga menyebabkan adanya ketergantungan terhadap salah satu staf

TI.

3. Peluang (Opportunities):

• Semakin banyaknya pusat pelatihan mengenai teknologi informasi

Dengan semakin banyaknya pelatihan ini memberikan peluang bagi

perusahaan untuk melatih staf TI-nya agar lebih berkualitas.

• Semakin banyaknya penggunaan TI dalam berbagai bidang bisnis

Perusahaan yang menerapkan TI dalam mendukung kegiatannya dipandang

nilai tambah oleh pelanggan. Oleh karena itu, keberadaan divisi TI dalam suatu

perusahaan menjadi sangat crucial. Ini memberikan peluang bagi divisi TI untuk

Page 35: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

89

mendapatkan dukungan yang lebih memadai dari perusahaan, baik dalam hal

keuangan maupun fasilitas untuk mendorong pengembangan diri staf TI.

• Perluasan usaha perusahaan

Keputusan perusahaan untuk melakukan perluasan usaha memberikan

peluang bagi divisi TI untuk membangun dan mengembangkan aplikasi dan

sistem untuk mendukungnya.

4. Ancaman (Threats):

• Serangan hacker

Serangan hacker melalui jaringan komputer dapat mengancam kinerja

teknologi informasi yang ada pada perusahaan karena sistem yang ada dapat

ditembus dan data perusahaan dapat diakses oleh orang yang tidak berwenang

sehingga akan merugikan perusahaan dan mengancam keberadaan Divisi TI-nya

yang bertanggung jawab dalam mengatasi serangan hacker tersebut.

• Serangan virus

Serangan virus melalui jaringan komputer dapat mengancam kinerja

teknologi informasi yang ada pada perusahaan karena bila sistem terkena virus

maka akan mempengaruhi kinerja teknologi informasinya. Hal ini akan

merugikan perusahaan dan mengancam keberadaan Divisi TI-nya yang

bertanggung jawab dalam mengatasi serangan virus tersebut.

3.6.1.2 Matriks SWOT Divisi TI

Analsis SWOT untuk Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel dapat dilihat pada

tabel 3.2 di bawah ini.

Page 36: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

90

Internal Eksternal

Strengths • Staf TI yang ahli dan berpengalaman

dalam bidangnya • Infrastruktur TI yang memadai dengan

dukungan modal yang kuat

Weaknesses • Lamanya waktu respon dari divisi TI • Kurangnya pelatihan terhadap staf TI

Opportunities • Semakin banyaknya pusat

pelatihan mengenai teknologi informasi

• Semakin banyaknya penggunaan TI dalam berbagai bidang bisnis

• Perluasan usaha perusahaan

• Memanfaatkan pusat pelatihan untuk semakin meningkatkan kualitas staf TI.

• Memanfaatkan infrastruktur yang sudah memadai untuk bersaing mendapatkan keunggulan kompetitif.

• Mengembangkan suatu aplikasi yang lebih bermanfaat untuk pengembangan usaha.

• Meningkatkan pelatihan terhadap staf TI di pusat pelatihan TI sehingga staf menjadi lebih baik dan lebih termotivasi dalam menangani tugasnya.

• Manajemen yang baik atas masalah yang diajukan oleh pengguna sehingga dapat memperlancar kegiatan opersaional perusahaan baik saat ini ataupun dalam perluasan usahanya.

Threats • Serangan hacker • Serangan virus

• Mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang telah ada dan didukung dengan keahlian dan pengamalan staf TI untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak serangan dari virus dan hacker.

• Memberikan pelatihan kepada staf TI untuk membantu meningkatkan pengetahuannya untuk menghadapi serangan virus maupun hacker.

• Memotivasi staf TI untuk berkerja dengan lebih baik terutama dalam mengatasi masalah antara lain serangan virus dan hacker, sesegera mungkin sehingga serangan tersebut tidak berdampak terlalu besar.

Tabel 3.2 Matriks SWOT Divisi TI Carlson Wagonlit Travel

Page 37: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

91

3.6.2 Critical Success Factor (CSF) TI

Faktor kritis yang menentukan keberhasilan Divisi TI pada Carlson Wagonlit

Travel adalah sebagai berikut:

1. Staf TI yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya.

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pada divisi TI Carlson

Wagonlit Travel adalah staf yang ahli dan berpengalaman dalam bidangnya, di mana

mereka telah memiliki pengalaman minimal 5 tahun di dalam bidangnya dan dengan

tingkat keahlian yang tinggi. Hal ini mengakibatkan kualitas pelayanan yang

dihasilkan juga baik.

2. Tersedianya Infrastruktur TI yang memadai

Infrastruktur TI yang memadai pada suatu perusahaan dapat meningkatkan

kinerja karyawannya baik karyawan dari Divisi TI yang terpengaruh secara

langsung, ataupun karyawan dari divisi lainnya yang secara tidak langsung ikut

terpengaruh. Carlson Wagonlit Travel memberikan dana untuk investasi TI dalam

jumlah yang cukup besar sehingga Divisi TI ini mempunyai infrastruktur yang

memadai dimana tiap karyawan memiliki satu komputer.

3.6.3 Analisis IS Strategic Grid

Analisis IS Strategic Grid dilakukan dengan cara memetakan masing-masing

aplikasi yang digunakan pada Carlson Wagonlit Travel ke dalam IS Strategic Grid

berdasarkan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi tersebut dan tingkat

potensi aplikasi tersebut dalam memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan.

Hasil dari analisis IS Strategic Grid dapat dilihat pada gambar 3.8.

Page 38: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

92

HIGH

LOW LOW HIGH Degree to which the firm is functionality dependent upon I/S and I/T today

Gambar 3.8 IS Strategic Grid

Keterangan:

A = ABACUS; B = Sabre; C = ARGA; D = Script; E = Galileo Accountant;

F = WorldOne; G = Interact; H = Discovery

Berdasarkan gambar 3.8, aplikasi ABACUS (A) yang digunakan oleh perusahaan

termasuk dalam kategori Factory. Aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk

memesan tiket pesawat dimana tiket pesawat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan

dalam melayani pelanggan karena perusahaan bergerak dalam bidang travelling.

ABACUS ini adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk memesan tiket pesawat.

Bila aplikasi ini tidak berjalan maka perusahaan akan menemui kesulitan untuk

SUPPORT FACTORY

Degree to which I/T

developments will create

competitive advantage

A B C

D F G

TURN AROUND

STRATEGIC

H

E

Page 39: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

93

beroperasi. Namun demikian, aplikasi ini tidak dapat memberikan keunggulan bersaing

bagi perusahaan.

Aplikasi Sabre (B) termasuk dalam kategori Factory karena aplikasi ini

fungsinya sama seperti ABACUS, juga tidak dapat memberikan keunggulan bersaing

bagi perusahaan.

Aplikasi ARGA (C) juga termasuk dalam kategori Factory karena aplikasi ini

hampir sama dengan ABACUS hanya saja aplikasi ini digunakan untuk pemesanan tiket

dalam negeri. Aplikasi ini juga tidak dapat memberikan keunggulan bersaing bagi

perusahaan.

Aplikasi Script (D) ini dijalankan di dalam Sabre, dimana Sabre tersebut

menggunakan platform ABACUS yang digunakan untuk mengintegrasikan data secara

otomatis dari front office ke back office. Aplikasi ini termasuk dalam kategori Factory

karena dampaknya terhadap kelancaran operasi sehari-hari perusahaan cukup besar dan

tidak memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Aplikasi Galileo Accountant (E) yang digunakan untuk mencatat kegiatan

akuntasi dan membuat laporan termasuk dalam kategori Support karena aplikasi ini

hanya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan tidak terlalu berdampak bagi

perusahaan.

Aplikasi WorldOne (F) digunakan untuk membuat database termasuk dalam

kategori Factory karena tidak dapat memberi keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Aplikasi ini cukup berdampak bagi perusahaan karena aplikasi ini menyimpan semua

data perusahaan maupun pelanggan, dimana setiap periode waktu perusahaan harus

mengirim data transaksi ke setiap pelanggan sesuai dengan kontrak yang sudah disetujui.

Page 40: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

94

Aplikasi Interact (G) digunakan untuk mengelola data menjadi laporan termasuk

dalam kategori Factory karena berdampak terhadap kelancaran operasi sehari-hari

perusahaan namun tidak memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Aplikasi Discovery (H) bisa digunakan untuk melihat data oleh pelanggan

termasuk dalam kategori Turnaround karena dampaknya terhadap kelancaran operasi

sehari-hari perusahaan rendah tetapi aplikasi tersebut memberikan keunggulan bersaing

bagi perusahaan, karena dengan adanya aplikasi ini pelanggan cukup mengakses

informasi lewat internet sehingga memberikan kepuasan sendiri bagi pelanggan.

Dari hasil analisis IS Strategic Grid di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

Divisi TI pada Carlson Wagonlit Travel termasuk ke dalam kategori Factory, di mana 6

dari 8 aplikasi yang digunakan oleh perusahaan yaitu ABACUS, Sabre, ARGA, Script,

WorldOne, Interact termasuk ke dalam kategori Factory. Dan 2 sisanya, yaitu Galileo

Accountant berada pada kategori Support dan aplikasi Discovery pada kategori

Turnaround.

Ini berarti bahwa Carlson Wagonlit Travel tergantung dengan keberadaan

teknologi untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional perusahaan, namun teknologi

informasi ini masih kurang memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Divisi TI pada perusahaan tidak digunakan sebagai alat strategis dalam

menghadapi para pesaingnya tetapi hanya memberikan dukungan atas pemeliharaan dan

pengembangan sistem dan aplikasi untuk kelancaran kegiatan operasional perusahaan.

Page 41: BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN 3.1 Profil …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2005-12-Bab 3.pdfskala internasional Carlson Wagonlit Travel berpusat di Brazil, sedangkan untuk wilayah

95

2.7 Permasalahan

Pada perusahaan travel, keberadaan teknologi informasi sangat penting. hal ini

dibuktikan dengan makin banyaknya perusahaan travel yang menggunakan teknologi

informasi untuk melayani pelanggannya dan bersaing dengan perusahaan travel lainnya.

Begitu juga pada Carlson Wagonlit Travel yang sangat bergantung pada keberadaan TI

dalam menjalankan usahanya.

Namun investasi yang dibutuhkan untuk menerapkan teknologi informasi ini

tidaklah kecil dan agar teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal

maka haruslah dilakukan pengukuran atas kinerja teknologi informasinya. Dengan

adanya pengukuran ini maka manajemen dapat melihat apakah teknologi informasi yang

ada pada perusahaan telah memberikan keuntungan yang berarti bagi perusahaan dilihat

dari 4 perspektif IT Balanced Scorecard. Di samping itu, perusahaan juga dapat

mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada

sehingga keberadaan teknologi informasi ini dapat digunakan sebagai alat strategis

untuk bersaing dengan perusahaan travel lainnya selain hanya untuk mendukung

kelancaran kegiatan opersional harian perusahaan saja.