View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para
guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik sering kali memaksakan
kehendaknya tanpa perna memerhatikan kebutuhan, bakat dan minat yang di
miliki siswanya, Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak perna menggali
masalah dan potensi para siswa. Pendidik seharusnya memperhatikan kebutuhan
anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman
dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan
kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus di lakukan sebab pada dasarnya
gaya berfikir anak tidak bisa di arahkan.
Di era globalisasi meningkatkan pendidikan haruslah disegerakan agar
mampu bersaing dengan negara lain. Dengan memperbaiki pendidikan, maka
sumber daya manusia di Indonesia akan jauh lebih baik. Setelah kita amati,
masalah serius terdapat pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yaitu
rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan, mulai pendidikan formal
maupun informal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga
2
dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional yaitu; mengembangkan pengetahuan dan
mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulai, sehat, berilmul cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Proses pendidikan digunakan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi untuk
memantau perkembangan pendidikan. Evaluasi pendidikan di lakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak berkepentingan.
Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam satu institusi
pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat
dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada
tingkat pendidikan pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab
profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman yang
bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang
berkualitas, lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap pembentukan tenaga
pengajar yang berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan
intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota
masyarakat.
3
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maju mundurnya suatu
masyarakat di tentukan oleh kualitas pendidikan dan kualitas generasi masyarakat
itu sendiri. Kompleksnya masalah dalam kehidupan global menuntut sumber daya
manusia menjadi generasi bangsa yang handal, produktif, bermoral, dan mampu
berkompetisi. Permasalahan yang memperhatinkan pada bangsa adalah masalah
moral. Pendidikan wadah yang tepat untuk menguatkan dan mengembangkan
nilai-nilai yang menjadi karaakter bangsa. Kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan
status, hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara
permasalahan pendidikan begitu memprihatinkan karena kebanyakan anak di
bawah umur putus sekolah akibat pergaulan bebas dan pernikahan dini, Maka dari
itu saya beranisiatif untuk meneliti Masalah tingkat pendidikan yang ada di Desa
Salulemo.
Berlangsungnya pendidikan tidak lepas dari peran orang tua, masyarakat dan
lingkungan. Namun pada kenyataannya pendidikan yang diharapkan tidak sesuai
dengan harapan dan mengalami kendala-kendala. Sebagai contoh persoalan anak
putus sekolah baik disekolah negeri maupun swasta. Disamping itu ada
masyarakat yang beranggapan bahwa sekolah hanyalah menghabiskan biaya dan
beranggapan bahwa sekolah hanyala menghabiskan biaya saja dan beranggapan
bahwa setelah lulus juga banyak yang menganggur. Akibat pandangan masyarakat
4
terhadap pendidikan kurang begitu peduli, seperti inilah yang banyak ditemui di
Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perekonomian
masyarakat di Desa Salulemo Kecamtan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pemelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yakni
untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian
masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara yang
terjadi saat ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan proposal sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian
masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara yang
terjadi saat ini.
2. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengembangan ilmu
pengetahuan tentang pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian
masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
3. Bagi penulis
5
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai pengaruh tingkat
pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo Kecamtan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Selain itu penelitian juga berguna sebagai
syarat akademis untuk menyelesaikan Strata 1 Ilmu ekonomi pembangunan.
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Untuk memperjelas masalah yang akan di bahas agar tidak terjadi
pembahasan yang meluas dan tidak menyimpang, maka perlu kiranya di buat
suattu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan dalam penulisan
proposal yaitu;
1. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa
Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Ruang lingkup yang
akan dibahas yaitu; peneliti memfokuskan penelitian hanya pada pengaruh tingkat
pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan
Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, serta keterampilan yang diperlukan bagi
dirinya dan masyarakat. (UU SISDIKNAS.No 20 tahun 2015). Pendidikan berasal
dari kata pedadogi (pendidikan) yang berasal dari bahasa yunani. Pedadogi dan
pedagogia terdiri dari dua kata yaitu peados (anak) dan agoge (membimbing).
Dari sudut pandang itulah pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang
dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal agar berdiri sendiri dan memiliki tanggung jawab.
Menurut M.J.Langeveld (2015) pendidikan adalah suatu proses dari
penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembamg secara fisik dan
mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan termanifestasikan dalam alam sekitar,
intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus (2017) pendidikan adalah suatu usaha yang
dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara
perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya, agar
7
memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya bermanfaat bagi
dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan agamanya.
Ki Hajar Dewantara (2016) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu
tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa
pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar
sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah ciptaan dari hati nurani manusia, bahwa pendidikan
merupakan proses pembemtukan dan penentuan nasib sendiri sesuai hati nurani.
(Kohnstamm dan Gunning, 2012).
John Dewey (2017) pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan
mendasar secara intelektual dan emosional sesama manusia.
Pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan
kemampuan yang dapat dipengaruhi oleh pembiasan, di sempurnakan dengan
kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistic dibuat dam
dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain dan dirinya sendiri. (Mortimer
Adler, 2015).
J.J Rouseau (2016) pendidikan merupakan pemberian bekal kepada kita apa
yang tidak kita butuhkan pada masa kanak-kanak, tetapi akan kita butuhkan pada
masa dewasa.
John Brubacer (2016) pendidikan merupakan proses timbal balik dari tiap
individu manusia dalam rangka penyesuaian dirinya dengan alam,teman, dan
dengan alam semesta.
8
Menurut Ki Hajar Dewantara, (2018) pendidikan menjadi sangat relevan
untuk direnungkan. Melainkan justru hendak mengajak kita semua untuk
kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia pendidikan kita. Menjadikan
lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia
yang sadar akan tradisi kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus
juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, budaya dan situasi
masyarkat lain.
Menurut Sukirno (2017) pendidikan merupakan satu investasi yang sangat
berguna untuk pembangunan ekonomi. Pendidikan dapat dimasukan sebagai
investasi pembangunan yang hasilnya dapat dinikmati kemudian hari. Pendidikan
memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga berdampak
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah melalui peningkatan
keterampilan dan produktivitas tenaga kerja.
Prof. Dr. John Dewey (2013) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan
suatu proses pengalaman. Karna kehidupan merupakan pertumbuhan batin
manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian
pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang
melalui pendidikan.
2.1.2 Tujuan pendidikan
Pendidikan merupakan bentuk investasi sumber daya manusia yang harus
lebih di prioritaskan sejajar dengan investasi modal fisik karna pendidikan
merupakan investai jangka panjang. Pendidikan merupakan peranan penting
9
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Menurut Undang-Undang RI BAB II pasal 4 No.2 Tahun 2011, tujuan
pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berdasarkan UU. No.20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional
dalam pasal 3, bahwa tujuan edukasi nasional ialah mengembangkan potensi
peserta didik supaya menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi penduduk negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kesimpulan yang saya dapat dari beberapa pendapat teori yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa pendidikan itu tidak berjalan dengan baik tanpa
di iringi dengan agama, karena dengan adanya agama pendidikan akan semakin
sempurna.
2.1.3 Fungsi pendidikan
Menurut seorang pakar, David Popeneo (2018) pendidikan memiliki fungsi-
fungsi pendidikan yang berhubungan dengan perkembangan resepsi sosial
seseorang seperti sumber inovasi sosial, sarana pengajaran tentang adanya
berbagai corak dan kultu kepribadian, transmisi kebudayaan, menjamin integrasi
sosial dan memilih serta mengajarkan berbagai peranan dalam kehidupan sosial.
10
Dihrapkan pada kemudian hari seseorang dapat menjadi pribadi yang peka akan
kehidupan sosial disekitarnya.
2.1.4 Tingkat pendidikan
Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari beberapa tingkatan pendidikan.
Tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial
mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.
Ukuran dasar tingkat pendidikan adalah kemampuan penduduk 10 tahun keatas
untuk baca-tulis huruf latin atau huruf lainnya (melek huruf). Kemampuan baca-
tulis merupakan kemampuan intelektual minimum karena sebagian besar
informasi dan ilmu pengetahuan diperoleh melalui membaca. (Depdiknas 2013).
2.1.5 Jenis pendidikan
Pendidikan informal merupakan proses yang berlangsung sepanjang usia
sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan
termasuk didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan
tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media
massa.
Sedangkan Pendidikan nonformal setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis,
diluar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian
penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani
peserta didik tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya, ( Depdiknas 2013).
11
2.1.6 Perekonomian masyarakat
Perekonomian, kata dasarnya adalah ekonomi yang berasal dari bahasa latin
oikonomia yang berarti pengaturan rumah tangga. Rumah tangga disini mungkin
kecil seperti sebuah keluarga, mungkin juga besar seperti negara. Peraturan
demikian adalah peraturan yang bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Pada
dasarnya perekonomian adalah suatu bidang dimana manusia melakukan berbagai
kegiatan dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemenuhan
kebutuhan yang sifatnya terbatas. Perekonomian masyarakat adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Dalam defenisi yang lain
dijelaskan perekonomian merupakan terjadinya perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa diproduksi dalam masyarakat
bertambah. (Sukirno, 2015)
Perekonomian juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produk
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya perekonomian merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi. Perekonomian masyarakat adalah perekonomian yang diselenggarakan
masyarakat yang berakar pada potensi dan kekuatan masyarakat secara luas untuk
menjalankan roda perekonomian mereka sendiri. ( Sadono Sukirno, 2016)
2.1.7 Hubungan tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat
Dalam ( Sukirno, 2015) mendefenisikan bahwa sektor pendidikan merupakan
salah satu investasi yang sangat penting didalam perannya mempengaruhi
mempengaruhi perekonomian masyarakat. Diperlukan pengorbanan berupa waktu
12
dan juga uang yang cukup untuk mendapatkan pendidikan, dan selanjutnya bagi
yang mengenyam pendidikan tersebut. Dimasa yang akan datang mendapatkan
manfaat karena pendidikan tersebut. Aspek pendidikan ini sesungguhnya
memiliki dampak yang besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, seperti
manajemen perusahaan yang semakin tinggi tingkat efisien, pengusaha teknologi
yang baik berefek pada lebih produktifnya sektor-sektor penggerak ekonomi.
Tidak ada satu pun negara dapat mencapi pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan tanpa manusia secara substansional. Pendidikan memperkaya
pemahaman manusia dan dunia. Pendidikan juga meningkatkan kualitas hidup
manusia dan manfaat sosial yang jauh lebih baik untuk individu maupun
masyarakat. Pendidikan meningkatkan produktivitas dan dan kreativitas tenaga
kerja serta meningkatkan kewirausahaan dan teknologi. Bahkan pendidikan
memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan kemajuan sosial dan
ekonomi. ( Ozturk dan Riswandi, 2010).
Input tenaga kerja meliputi di dalamnya kuantitas dan juga keterampilan
dalam bekerja. Banyak ekonomi percaya bahwa aspek-aspek di dalam input
tenaga kerja itu (keterampilan, pengetahuan dan disiplin) adalah elemen paling
penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, suatu negara yang dapat
membeli peralatan-peralatan canggih, namun tidak memiliki manusia yang dapat
menjalankan alat-alat tersebut maka yang terjadi adalah tidak dapat digunakan alat
tersebut dan tidak memberi manfaat sama sekali karena ke tidak produktifan alat
tersebut yang disebabkan tidak adanya tenaga yang terampil yang bisa
menjalankannya (Samuelson, 2018).
13
Maka jelas bahwa pertumbuhan ekonomi dan aspek pembangunan manusia
memiliki hubungan dua arah yang kuat. Terlihat pada sisi yang satu yaitu
pertumbuhan ekonomi menyediakan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam
pembangunan manusia yang berkelanjutan.
2.1.8 Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, karena melalui pendidikan upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat dapat di wujudkan. ( M.J.Langeveld, 2019).
Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu negara
(daerah). Hal ini bukan saja karna pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas,
tetapi juga akan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan dapat
menjadi sumber daya lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan
dan pembangunan suatu negara ( Todaro, 2012).
Pendidikan merupakan bentuk sumber daya manusia yang harus lebih
diprioritaskan sejajar dengan modal fisik karena pendidikan merupakan investasi
jangka panjang. Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Menurut Boediono dan Tarigan (2017) pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor produksi selain sumber daya alam, modal,
enterpreneur untuk menghasilkaqn output. Dimana semakin tinggi kualitas
14
sumber daya manusia, maka semakin meningkat pula efesiensi dan produktivitas
suatu negara. Investasi pada bidang sumber daya manusia adalah pengorbanan
sejumlah dana (sesuatu yang dapat diukur dengan nilai uang) yang dikeluarkan
dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi. Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Dalam
penelitian ini teori harus mencakup teori mengenai GPD dan teori mengenai
pertumbuhan penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi yang ada di beberapa negara antara lain: kekayaan sumber daya alam
dan tanahnya, barang-barang, modal yang tersedia, tingkat teknologi yang
digunkan dan system sosial, dan sikap masyarakat.
Penerapannya dapat dilakukan dalam hal pendidikan, dimana pendidikan
merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya
manusia (SDM). Pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi
juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan
produktivitas kerja. Pendidikan dipandang sebagai investasi yang imbalannya
dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja.
Dalam defenisi yang lain dijelaskan pertumbuhan ekonomi merupakan terjadinya
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
diproduksi dalam masyarakat yang betambah (sukirno, 2014). Pembangunan
ekonomi di suatu daerah tidak dapat di lepaskan dari pertumbuhan ekonomi,
(Economi Growth), dimana pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan
ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar pembangunan
ekonomi suatu negara ataupun daerah.
15
Menurut Boediono dan Tarigan (2017) pertumbuhan ekonomi merupakan
proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto dan pendapatan riil.
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik selama periode tertentu.
Suatu perekonomian dikatakan terjadi apabila suatu perubahan dalam
perkembangan memiliki tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi darimpada yang
diperoleh sebelumnya.
Perekonomian masyarakat sangatlah penting. Timgkat pendidikan dapat
meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu yang dibutuhkan dalam
dunia kerja sehingga mengurangi penganguran. Rendahnya angka penganguran
bahwa masyarakat bekerja dan berpengasilan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan daya beli perekonomian masyarakat. Dan dengan adanya pendidikan
bisa menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam Sadono Sukirno (2016) Teori Schumpeter lebih menekankan tentang
pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam
teori ini ditunjukan bahwa para pengusaha merupakan golongan masyarakat yang
mengorganisasi dan menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya untuk
menciptakan barang-barang yang diperlukan masyarakat. Mereka merupakan
golongan masyarakat yang menciptakan pembaruan atau inovasi dalam
perekonomian, yang bisa membuat masyarakat lebih percaya diri akan adanya
keahlian bagi dirinya dan bagi orang lain.
16
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama,
Judul/Tahun
peneliti
Variabel
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Devi Budiarti dan
Yoyok seosatyo,
Pengaruh tingkat
pendidikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di
Kabupaten
Mojokerto,
(2018).
Tingkat
Pendidikan
(X),
Pertumbuhan
Ekonomi (Y)
Koefisien
determinasi
dan
kuantitatif
deskriptif
Berdasarkan hasil
analisi dapat
disimpulkan bahwa
perkembangan
jumlah tamatan
SMA dan perguruan
tinggi selama waktu
penelitian
dipermudah izin
industry dimana
nantinya dapat
meningkatkan
pendapatan riil
masyarakat
sehingga akan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2 Puput Evira
Iskanro, Dr Harya
Kuncara W., M.
SI. Pengaruh
tingkat
pendidikan dan
infrasturktur
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia,
(2012).
Pendidikan
dan
infrastruktur
(X),
Pertumbuhan
ekonomi (Y).
Metode
expost facto
dengan
pendekatan
analisis
regresi
Pentingnya
pertumbuhan
ekonomi
menyebabkan suatu
negara atau wilaya
provinsi, semakin
berlomba untuk
mencapai dan
mempertahankan
pertumbuhan
ekonomi negara atau
wilayahnya, tidak
terkecuali Indonesia
dan seluruh wilayah
provinsinya.
Namun, tidaklah
mudah
mempertahankannya
17
3 Yuhendri,
Pengaruh kualitas
pendidikan,
kesehatan, dan
investasi terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Sumatera Barat,
(2013)
Pendidikan,
kesehatan, dan
investasi(X),
Pertumbuhan
ekonomi (Y).
Koefisien
determinasi.
Semakin tinggi
pendidikan, maka
semakin tinggi pula
pertumbuhan
ekonomi di
Sumatera Barat, dan
begitupun
sebaliknya
kesehatan, maka
semakin rendah,
petumbuhan
ekonomi di
Sumatera Barat, dan
begitupun
sebaliknya investasi,
semakin tinggi
investasi, maka
semakin tinngi pula
pertumbuhan
ekonomi di
Sumatera Barat.
4 Rendhy
Mamahet,
Tingkat
pendidikan,
pelatihan, dan
kepuasaan kerja
pengaruhnya
terhadap kinerja
pegawai di badan
penanggulangan
bencana provinsi
Sulawesi Utara,
(2018).
Tingkat
pendidikan,
pelatihan dan
kepuasaan
kerja(X),
Kepuasan
kerja(Y)
Koefisien
determinasi.
Tingkat pendidikan,
pelatihan dan
kepuasaan kerja
pengaruhnya
terhadap kinerja
pegawai
berpengaruh positif
dsn signifikian
terhadap kinerja
pegawai.
5 Hardianto,
Pengaruh
ekonomi terhadap
pendidikan dan
peran pendidikan
membangun
ekonomi, (2017).
Ekonomi (X),
Peran
pendidikan
(Y).
Uji T dan Uji
F.
Untuk
melaksanakan
pendidikan yang
bermutu sangat
dipengaruhi oleh
ekonomi dan sistem
perekonomian.
Pertumbuhan
ekonomi suatu
daerah atau negara
18
sangat di tentukan
oleh pendidikan
masyarakat di
daerah itu.
Pekerjaan terdidik
cenderung lebih
mampu
menggerakan roda
perekonomian di
bandingkan di
bandingkan pekerja
tdk terdidik.
6 Ichwan Fuady
Falaniur, Analisi
pengaruh tingkat
pendidikan,
jumlah penduduk,
pengeluaran
pemerintah
terhadap
pertumbuhan
ekonomi, (2017)
Tingkat
pendidikan,
jumlah
penduduk,
pengeluaran
pemerintah(X),
Pertumbuhan
ekonomi(Y).
Metode
penelitian
deskriptif dan
asosiatif.
Berpengaruh positif
terhadap variabel
dependent dan
variabel
independent baik
dalam jangka
panjang maupun
jangka pendek.
7 Robinson tarigan,
Pengaruh tingkat
pendidikan
terhadap tingkat
pendapatan
perbandingan
empat antara
empat hasil
penelitian,
(2017).
Tingkat
pendidikan(X),
Tingkat
prndapatan(Y).
Koefisien
determinasi
Pendidikan adalah
meningkatkan
pengetahuan dan
kepribadian anak
didik. Orang yang
memiliki pendidikan
yang lebih tinggi
juga
bermanfaat bagi
masyarakat.
8 Nugroho SBM,
Pengaruh
pendidikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi, (2014).
Pendidikan(X),
Pertumbuhan
ekonomi(Y).
Koefisien
regresi
Data pendidikan
yang diperoleh
dengan angka melek
huruf dan
pertumbuhan
ekonomi dengan
produk domestik
bruto.
19
9 Puri Kusuma Dwi
Putry, Pengaruh
tingkat
pendidikan,
pengetahuan,
sikap dan terpaan
iklan layanan
masyarakat KB,
(2018).
Tingkat
pendidikan
(X),
Pengetahuan
(Y).
Uji T dan Uji
F
Secara keseluruhan
dengan hipotesis
mayor yang
diajukan berhasil
menjelaskan tujuan
penelitian, dalam
tingkat pendidikan
dan pengetahuan
tentang sikap
terpaan iklan
layanan masyarakat
KB.
10 Decky Candra
Devischa,
Mochammad
Djudi Mukzam,
Pengaruh
pendidikan dan
pengalaman kerja
terhadap
kemampuan kerja
dan kinerja
karyawan,
(2018).
Pendidikan
pengalaman
kerja (x),
kinerja
karyawan (Y)
Uji t dan Uji
F
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
varibel pendidikan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis membuat kerangka berpikir.
Kerangka konseptual pada penelitian ini merupakan acuan yang digunakan
penulis untuk membahas konsep tingkat pendidikan dan konsep perekonomian
masyarakat.
gambar kerangka 2.3.1
Tingkat
pendidikan
(X)
Perekonomian
masyarakat
(Y)
20
Hubungan antara pendidikan terhadap perekonomian masyarakat yaitu,
pemdidikan meningkatkan produktivitas dan kreativitas tenaga kerja serta
meningkatkan kewirausahaan dan kemajuan teknologi. Bahkan, pendidikan
memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan kemajuan sosial dan
ekonomi serta meningkatkan distribusi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
2.4 Hipotesi
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang telah
dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu di duga bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo
Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
deskriptif. Artinya data yang dikumpulkan bukan hanya merupakan angka
melainkan data yang dari catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo
peneliti dan dokumen resmi lainnya. Dapat disimpulkan bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam proses penghitungan
dan menganalisis hasil penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang
sifatnya ilmiah, apabila dilihat dari jenis data dan metode analisis maka dapat
dikatakan peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode penelitian,
yaitu berupa angka tetapi juga dengan metode gabungan kualitatif. Dengan cara
mengambil data yang sudah ada pada tempo lama dan menyusunnya kembali dan
mengaikkannya dengan fakta yang terjadi di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara.
3.2 Lokasi Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan sampai dengan selesai.
Alasan saya memilih desa tersebut karna saya melihat desa tersebut menarik
perhatian saya untuk meneliti di sana, sekian banyak Desa di Luwu Utara, Desa
Salulemo menjadi pilihan utama karna di Desa tersebut masih jauh dari kata Desa
22
modern tapi sedang mencapai kata modern karna tingkat pendidikan terhadap
perekonomian masyarakat.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi penelitian
Menurut (Sugiyono, 2020:08) populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri
atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang
dimiliki objek/subjek itu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah keseluruhan kepala keluarga di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara sebanyak 1172 jumlah masyarakat yang berpendidikan.
3.3.2 Sampel penelitian
Sampel adalah beberapa kompenen dan bagian dari populasi yang mewakili
populasi dalam penelitian. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan
metode pengambilan sampel purposive sampling yaitu tekhnik sampling yang
paling sering digunakan peneliti. Adapun jumlah sampel penelitian yang
ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebagai berikut:
n= N
1+Ne2
Dimana:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Nilai Kritis ( Batasan ketelitian yang digunakan/persen kelonggaran
ketidaktelitian karna kesalahan pengambilan sampel populasi).
23
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Desa Salulemo jumlah kepala
keluarga dari 8 (delapan) dusun yang ada sejumlah 1172 kk. Kemudian dari
jumlah tersebut dihitung dengan rumus slovin di atas sehingga diperoleh
perhitungan seperti dibawah ini:
1172
n = = 107
1 + 1172 x 0,12
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
akan diambil adalah sebanyak 107 orang. Distribusi pengambilan sampel yang
dilakukan pada 8 (delapan) dusun di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta
Kabupaten Luwu Utara, perhitungan tersebut secara rinci rinci dapat dilihat pada
tabel dibawah ini sebagai berikut:
Tabel 3.3.2 Sampel penelitian
No Nama Dusun Jumlah Sampel
1. Mariri 15 orang
2. Kalamboa 5 orang
3. Laba-laba 10orang
4. Malinnong 9 orang
5. Padang 13 orang
6. Salulemo I 20 orang
7. Salulemo II 25 orang
8. Lumi 10 orang
Total 107
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.4.1 Jenis data
3.4.1.1 Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian
yang menghasilakan data deskripsi analitis, yaitu apa yang dinyatakan responden
secara tertulis atau lisan mengenai pengaruh tingkat pendidikan terhadap
24
perekonomian masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Utara.
3.4.1.2 Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa angka-angka yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data merupakan faktor yang paling penting dalam perkembangan
penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dibedakan menjadi2 yaitu data
primer dan data sekunder.
3.4.2.1 Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari observasi dan
wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam masyarakat Desa
Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
3.4.2.2 Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tersusun secara sistematis serta
merupakan hasil penelitian atau rangkuman dari dokumen-dokumen perusahaan
serta literatur lain seperti buku, majalah, surat kabar, makala, skripsi, dan situs
web.
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data
3.5.1 Kuisioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan secara lisan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk di jawabnya, ( Sugiyono, 2010). Metode ini digunakan untuk
25
mencari data tentang pengaruh tingkat perekonomian masyarakat di Desa
Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
3.5.2 Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunaka teknik observasi, yaitu teknik
dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi yang
terjadi dengan mata kepala sendiri. Peneliti ini menunjukkan fakta yang
sesungguhnya terjadi di masyarakat Desa Salulemo. Tujuan menggunakan
penelitian ini untuk mencatat hal-hal penting, perilaku, perkembangan tentang
pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa
Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
Defenisi operasional yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan
memudahkan dalam penetapan, pengukuran terhadap variabel yang diamti. Ada
dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel terikat ( dependent).
3.6.1 Tingkat pendidikan (X)
Tingkat pendidikan di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu
Utara merupakan pilar dasar untuk mencapai kemajuan diberbagai bidang baik
sosial, ekonomi, politik dan lain-lain. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana manusia untuk mengembangkan potensi individu agar memiliki
kepribadian yang baik, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
bermanfaat bagi dirinya dan bagi masyarakat. Berlangsungnya pendidikan tidak
lepas dari peran orang tua, masyarakat dan lingkungan sekitar. Namun pada
26
dasarnya pendidikan yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan dan mengalami
kendala-kendala. Sebagai contoh persoalan anak putus sekolah baik disekolah
negeri maupun swasta. Disamping itu sebagian masyarakat di Desa Salulemo
Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara beranggapan bahwa sekolah
hanyalah menghabiskan biaya dan beranggapan bahwa setelah lulus juga banyak
yang mengangur.
3.6.2 Perekonomian masyarakat (Y)
Perekonomian masyarakat sangatla penting. Tingkat pendidikan dapat
meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu yang dibutuhkan dalam
dunia kerja sehingga mengurangi penganguran. Rendahnya angka pengangguran
bahwa masyarakat bekerja dan berpengasial sehingga meningkatkan kemampuan
daya beli perekonomian masyarakat. Dan dengan adanya pendidikan bisa
menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Perekonomian merupakan
tingkat kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam upaya pemenuhan
pokok maupun kebutuhan lainnya.
3.7 Instrument Penelitian
Instrument penelitian kali ini akan dibahas mengenai defenisi instrument
dalam penelitian. Defenisi instrument dalam penelitian sangatlah penting dan
harus dipikirkan, hal ini dikarenakan instrumen berfungsi sebagai alat bantu
untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan
metode pengumpulan data. Secara umum instrumen pnelitian adalah sebuah alat
yang digunakan untuk data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab
27
permaslahan penelitian. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang di
inginkan dalam penelitian.
3.8 Analisis Data
3.8.1 Analisis regresi linear sederhana
Adalah analisis data yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh
antaram variabel independent dan variabel dependent adalah analisis regresi linear
sederhana. Regrsei linear sederhana adalah sebagai berikut (Findarti, 2016):
Dimana :
Y = a + bx + e
Keterangan :
Y: Perekonomian masyarakat
X: Tingkat pendidikan
a: Konstanta
b: Koefisien regresi
e: Faktor eror
3.8.2 Uji validitasi
Pengujian ini dilihat dari valid atau tidaknya data yang diolah. (Lolowang at
al, 2016), instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Kemudian dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan
digunakan maka perlu ditetapakan suatu batas nilai standar ukuran nilai korelasi,
sehingga suatu instrument penelitian dapat dikatakan valid. Batasan nilai minimal
28
korelasi sehingga suatu instrument penelitian dapat dikatakan sah (valid) sebesar
0,30 ( Lolowang at al, 2016).
3.8.3 Uji reabilitas
Pengujian ini dilihat dari reliable atau tidaknya data yang diolah. (Lolowang
at al, 2016), insrtument yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan mengsilkan data yang sama.
3.9 Analisis Pengujian Hipotesis
3.9.1 Koefisien korelasi
Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat (Findarti F.R, 2016).
3.9.2 Koefisien determinasi (R )
Menurut (Findarti, 2016), koefisien determinasi diguakan perhitungan
koefisien deteminasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat
pendidikan terhadap perekonomian masyarakat.
3.9.3 Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dalam model regresi yang sudah dihasilkan. Maka digunakan ujin
t untuk menguji masing-masing variabel bebas dan variabel terikat.
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Desa Salulemo
Pada zaman kedutaan Luwu, Baebunta adalah kampung adalah kampung
yang ditunjuk oleh Datu Luwuk untuk menjadi tempat perwakilan perpanjangan
tangan kekuasaan kerajaan Luwu dibagian Utara kerajaan. Jabatan yang diberikan
Datuk Luwu kepada pemangku kekuasaan adalah MAKOLE. Di wilayah selatan,
Datu menunjuk dua tempat yang serupa tugasnya yang Baebunta, yakni di Bua
dan di Ponrang. Nomenklatur jabatan yang di berikan oleh Datu disana di sebut
MADDIKA.
Karena besarnya kewenangan yang diberikan datu kepada MAKOLE, maka
MAKOLE mempunyai banyak pembantu, salah seorang di antaranya bernama
puang KAMBI alias TO SAMPALA yang berasal dari masmaba. Tugas beliau
dari MAKOLE adalah memimpin masyarakat untuk mencari ikan di musim
kemarau. Diakhir hayat beliau diberi gelar dengan nama Puang Tuju Elona. Suatu
ketika PUANG TO SAMPALA sampai ke wilayah Salulemo Tua (sekarang
termasuk wilayah Desa Lapapa Kecamatan Masamba).
Dikawasan itu Puang To Sampala menemukan RURA ( rawa-rawa) yangn
luas, sehingga Puang To Sampala merasa bingung untuk mengambil ikannya.
Kemudiaan saat itu ide Puang To Sampala muncul untuk mengeringkan rura
tersebut dengan cara mengalirkan airnya dengan teknik menggali saluran agar
30
airnya bisa mengalir kesungai. Tetapi Puang To Sampala merasa kekurangan
tenaga kerja, sehingga Puang To Sampala memerintahkan kepada warganya untuk
berangkat ke wilayah Seko untuk memanggil bantuan tenaga kerja. Diwilayah
Seko, utusan Puang To Sampala itu tiba disuatu perkampungan yang bernama
Seko Lemo. Dari sanalah di datangkan tenaga kerja bantuan untuk mengali
saluran air yang besar bahkan menyerupai sungai (Salu).
Di setiap musim kemarau, warga Baebunta beramai-ramai mendatangi
kawasan rura tersebut untuk menangkap ikan, terutama Salu Tanutu yang
merupakan gabungan aliran sungai Meli, Kariango, dan sungai Baebunta sendiri.
Dari uraian beberapa peristiwa itu, maka warga sepakat untuk memberi nama
pada tempat yang selalu di kunjungi dengan nama SALULEMO yang artinya Salu
(sungai) buatan dari Seko lama, sehingga digabung menjadi Salulemo
Desa Salulemo yang dibentuk pertama kali, berasal dari pemekaran Desa
Baebunta Kecamatan Sabbang (Rongkong Bawah) pada masa pembentukan Datu,
sejak itu pemerintahan Desa Salulemo mulai dilaksanakan dengan para
pelaksanaan kepala Desa.
4.1.2 Kondisi Desa Salulemo
Desa Salulemo adalah salah satu desa dari 21 (dua puluh satu) Desa yang
masuk kedalaman wilayah Kecamatan Baebunta. Desa Salulemo memiliki luas
wilayah sekitar + 2, 489, 55 km x 2. Desa Salulemo terletak dibagian Timur
Kabupaten LuwuUtara dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Lapapa
Sebelah Timur : Desa Pongo
31
Sebelah Selatan : Desa Bumi Harapan
Sebelah Barat : Desa Marannu
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Salulemo
Tahun
Jumlah Kk
Jumlah penduduk
L
P
Jumlah
jiwa
2016 1136 2056 2130 4186
2017 1166 2460 2320 4780
2018 1166 2024 1964 3988
2019 1165 1915 2044 3959
2020 1172 1904 2033 3937
4.1.3 Visi Dan Misi Desa Salulemo
4.1.3.1. Visi Desa Salulemo
Masa depan sebuah institusi atau pemerintahan bergantung atas potensi yang
di miliki dan secara nyata memiliki peluang untuk dikembangkan serta secara
logis merupakan keunggulan yang kompetitif atau komparatif. Perwujudan cita-
cita di masa depan layaknya di rumuskan dalam sebuah visi yang menjadin
komitmen bersama yang mampu memberikan inspirasi bagi semua orang yang
berkepentingan di dalamnya.
Visi adalah suatu gambaran ideal tentang keadaan masa depan yang di
inginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Desa. Penyususnan visi Desa
Salulemo di lakukan dengan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-
32
pihak yang berkepentingan di Desa seperti : Pemerintahan Desa, BPD, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemudah, dan masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan hasil musyawarah bersama, maka ditetapkan visi Desa Salulemo
yaitu “ Mewujudkan Desa Salulemo yang mandiri dan sejahtera yang bertumpuh
pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan,
4.1.3.2 Misi Desa Salulemo
Setelah penyusunan visi juga ditetapkan misi yang memuat sesuatu
pertanyaan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar visi Desa dapat tercapai.
Pernyataan visi ini dijabarkan kedalam misi agar dapat di operasionalkan dan
dikerjakan, sebagai mana penyusunan visi, misi pun dalam penyusunannya
menggunakan pendekatan partisipatif dan dengan pertimbangan potensi
kebutuhan Desa Salulemo.
Desa Salulemo mempunyai misi pembangunan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayana kepada masyarakat tanpa adanya perbedaan
2. Meningkatkan perbaikan jalan Desa dan jalan tani
3. Meningkatkan kegiatan kepemudaan dan olahraga
4. Memberdayakan kelompok tani
5. Menjaga stabilitas keamana Desa
6. Meningkatkan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan yang produktif
7. Menciptakan pemerintah yang bersih, akuntabel dan transparansi
33
4.1.4 Struktur Organisasi Desa Salulemo
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Desa Salulemlo
KEPALA DESA
BAHLIN
SEKDES
NURSANI S.E.
KAUR UMUM
SHOPIA
HARMIWAYANT
I
KAUR
KEUANGAN
ARISA S.E.
KASI
PEMERINTAHAN
SOING
KASI KPPM
MUHALIM
KADES
MALINNONG
SUHARTONO
KADES
MARIRI
ASAR
KADES
SALULEMO II
UDIN RAMPI
KADES
SALULEMO I
NURDIN
KADES
SALULEMO III
MUHAMMAD
IRAWAN
KADES
PADANG
SAMURU S.Pd
KADES
LUMI
CAPPI
KADES
KALAMBOA
H. MARSIDIN
34
4.2 Hasil Uji Instrumen
4.2.1 Uji Validitas
Hasil uji validitas melalui program SPSS 22 dengan membandingkan nilai
Pearson Correlation (korelasi product moment) dengan nilai rtabel dengan
menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5% dan n = 107 (df = n-2), untuk
mengukur sah atau tidak validnya suatu kuesioner dan hasilnya akan dibandinfkan
dengan rtabel yaitu 0,254. Setelah melakukan uji validitas semua pernyataan pada
kuesioner dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Untuk lebih
jelasnya, hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel beikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Variabel Tingkat Pendidikan
Variabrel Pearson
Correlatian
Rtabel Ket.
Tingkat
Pendidikan (X)
- p.1
- p.2
- p.3
- p.4
- p.5
Perekonomian
Masyarakat (Y)
- p.1
- p.2
- p.3
- p.4
0,731
0,791
0,857
0,766
0,704
0, 813
0, 885
0, 910
0, 718
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas, diketahui bahwa seluruh item
pertanyaan dalam penelitian ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai dari
35
masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Pearson Correlation positif dan
lebih besar dari pada nilai 0,30.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup
dapat di percaya untuk digaunakan sebagai alat pengumpulan data yang tidak
bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memili jawaban-jawaban
tertentu.
Jika koefisien alpa > 0,6 mengindinkasikan konsistensi internal reliabilitas
alat ukur yang baik. Konsistensi internal reliabilitas adakah sebuah pendekatan
untuk menilai konsistensi internal kumpulan butir ketika beberapa butir
dijumlahkan sehingga menghasilkan total nilai (skor) untuk pengukuran. Untuk
mencariu reliabilitas instrument yang skornya bentuk skala 1- 5 menggunakan
teknik dari conbach dalam penelitian ini dengan menggunakan alat bantu
pengolah data SPSS. Hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha Cronbach Keterangan
X
0,985 Reliabel
Y 0,853
Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel diatas diketahui bahwa nilai
reliabilitas pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,60 yang artinya
instrumen yang digunakan reliabel.
36
4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian
masyarakat di desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara maka
digunakan analisis regresi linier sederhana, di mana variabel bebasnya adalah
tingkat pendidikan (X) dan variabel terikatnya adalah perekonomian masyarakat
(Y). Berikut hasil uji regresi yang digunakan.
Tabel 4.4 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.503 1.410 1.775 .079
tingkat pendidikan .659 .071 .672 9.308 .000
a. Dependent Variable: perekonomian masyarakat
Tabel diatas menunjukkan perhitungan regresi linier, nilai konstanta yang
dapat diperoleh adalah 2,503, koefisien tingkat pendidikan sebesar 0,659.
Sehingga persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y= 2,503 + 0,659
Keterangan :
Y = Perekonomian masyarakat
X = Tingkat pendidikan
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 2,503 artinya jika variabel independen tingkat pendidikan
bernilai 0, maka perekonomian masyarakat nilainya adalah 2,503. .
37
2. Koefisien regresi variabel tingkat pendidikan sebesar 0,659 artinya jika variabel
tingkat pendidikan mengalami kenaikan 1 satuan, maka perekonomian masyarakat
akan mengalami peningkatan sebesar 0,659. Koefisien benilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan dengan perekonomian
masyarakat.
4.2.4 Hasil Analisis Kofisien Korelasi dan Determinasi
Koefisien korelasi dan determinasi (R2) merupakan nilai yang digunakan
untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menjelaskan variabel bebas.
Nilai R2 mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah
variabel yang dimasukkan dalam model. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien
determinasi pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .672a .452 .447 2.112
a. Predictors: (Constant), tingkat pendidikan
Dari tabel tersebut diatas maka menunjukan bahwa determinasi antara
tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat maka diperoleh nilai
koefisien korelasi sebesar 0,672, yang berarti 67,2% variabel dependen dapat
mempengaruhi varibel independen, karena nilai R positif dan mendekati 1, berarti
ada hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan terhadap perekonomian
masyarakat, kemudian R square = 0,452 yang menunjukkan bahwa sebanyak
45,2% berpengaruh erat antara tingkat pendidikan terhadap perekonomian
38
masyarkat, sedaangkan sisanya 54,8% dipengaruhi oleh model lain yang tidak
termasuk dalam variabel ini.
4.2.5 Hasil Analisis Uji t
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji signifikan
parameter individu (Uji t) dimana akan diketahui pengaruh variabel independen
(tingkat pendidikan) secara persial berpengaruh terhadap variabel dependen
(perekonomian masyarakat). Berdasrka tabel berikut hasil uji signifikan parameter
individu (uji statistik t), hasil uji hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.503 1.410 1.775 .079
tingkat
pendidikan
.659 .071 .672 9.308 .000
a. Dependent Variable: perekonomian masyarakat
Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien uji t dapat disimpulkan bahwa thitung
sebesar 9.308 dan ttabel sebasar 0.71 maka thitung lebih besar dari ttabel (9.308> 0.71)
dan nilai signifikan tingkat pendidikan sebesar 0,000 nilai ini berada dibawah
taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti
variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perekonomian masyarakat. Dengan demikian H1 yang menyatakan bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa
Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
39
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh t hitung untuk variabel
tingkat penddikan sebesar 2,503 dan nilai signifikan 0,000, dimana nilai
probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05
(0,000< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan teradap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo
Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Fattah, 2010), yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang diamatkan
pada umumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perekonomian
masyarakat.
Berdasarkan kajian yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian yaitu
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perekonomian
masyarakat. Artinya, pendidikan memberikan pengaruh pada perekonomian
masyarakat yang tentunya lebih mampu memberikan pendidikan yang berkualitas
di bandingkan masyarakat yang memiliki perekonomian yang kurang. Perlunya
tingkat pendidikan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
produktivitas kerja baik bagi diri sendiri maupun bagin orang lain, karena
pendidikan di butuhkan oleh setiap individu untuk mendapatkan kecerdasan dan
cara berfikir yang lebih baik.
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah di
kemukakan sebelumnya, dapat di simpulkan bahwa:
1. Nilai probabilitas tingkat pendidikan sebesar 0,000 nilai ini barada di bawah
0,05 yang artinya tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perekonomian masyarakat.
2. Variabel X (tingkat pendidikan) berpengaruh terhadap variabel Y
(perekonomian masyarakat) di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten
Luwu Utara.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kekurangan
dalam penelitian ini. Maka peneliti emberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bermutu,
kecerdasan serta keahlian untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas.
2. Bagi peneliti yang akan meneliti pada permasalahan sejenis diharapakan
memasukan variabel lain di luar variabel yang sudah ada dalam penelitian ini,
guna meningkatkan kualitas pengetahuan di bidang pendidikan.
Recommended