40
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik sering kali memaksakan kehendaknya tanpa perna memerhatikan kebutuhan, bakat dan minat yang di miliki siswanya, Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak perna menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidik seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus di lakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa di arahkan. Di era globalisasi meningkatkan pendidikan haruslah disegerakan agar mampu bersaing dengan negara lain. Dengan memperbaiki pendidikan, maka sumber daya manusia di Indonesia akan jauh lebih baik. Setelah kita amati, masalah serius terdapat pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan, mulai pendidikan formal maupun informal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakangrepository.umpalopo.ac.id/99/3/BAB_2016156.pdf · 2020. 9. 23. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para

    guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik sering kali memaksakan

    kehendaknya tanpa perna memerhatikan kebutuhan, bakat dan minat yang di

    miliki siswanya, Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak perna menggali

    masalah dan potensi para siswa. Pendidik seharusnya memperhatikan kebutuhan

    anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman

    dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan

    kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus di lakukan sebab pada dasarnya

    gaya berfikir anak tidak bisa di arahkan.

    Di era globalisasi meningkatkan pendidikan haruslah disegerakan agar

    mampu bersaing dengan negara lain. Dengan memperbaiki pendidikan, maka

    sumber daya manusia di Indonesia akan jauh lebih baik. Setelah kita amati,

    masalah serius terdapat pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yaitu

    rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan, mulai pendidikan formal

    maupun informal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

    aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta

    keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga

  • 2

    dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan

    tujuan pendidikan nasional yaitu; mengembangkan pengetahuan dan

    mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

    mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

    didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

    Maha Esa, berakhlak mulai, sehat, berilmul cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

    warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

    Proses pendidikan digunakan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi untuk

    memantau perkembangan pendidikan. Evaluasi pendidikan di lakukan dalam

    rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk

    akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak berkepentingan.

    Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam satu institusi

    pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat

    dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada

    tingkat pendidikan pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab

    profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman yang

    bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil belajar

    yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang

    berkualitas, lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap pembentukan tenaga

    pengajar yang berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan

    intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota

    masyarakat.

  • 3

    Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maju mundurnya suatu

    masyarakat di tentukan oleh kualitas pendidikan dan kualitas generasi masyarakat

    itu sendiri. Kompleksnya masalah dalam kehidupan global menuntut sumber daya

    manusia menjadi generasi bangsa yang handal, produktif, bermoral, dan mampu

    berkompetisi. Permasalahan yang memperhatinkan pada bangsa adalah masalah

    moral. Pendidikan wadah yang tepat untuk menguatkan dan mengembangkan

    nilai-nilai yang menjadi karaakter bangsa. Kewarganegaraan dan kepribadian

    dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan

    status, hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

    peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

    Di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara

    permasalahan pendidikan begitu memprihatinkan karena kebanyakan anak di

    bawah umur putus sekolah akibat pergaulan bebas dan pernikahan dini, Maka dari

    itu saya beranisiatif untuk meneliti Masalah tingkat pendidikan yang ada di Desa

    Salulemo.

    Berlangsungnya pendidikan tidak lepas dari peran orang tua, masyarakat dan

    lingkungan. Namun pada kenyataannya pendidikan yang diharapkan tidak sesuai

    dengan harapan dan mengalami kendala-kendala. Sebagai contoh persoalan anak

    putus sekolah baik disekolah negeri maupun swasta. Disamping itu ada

    masyarakat yang beranggapan bahwa sekolah hanyalah menghabiskan biaya dan

    beranggapan bahwa sekolah hanyala menghabiskan biaya saja dan beranggapan

    bahwa setelah lulus juga banyak yang menganggur. Akibat pandangan masyarakat

  • 4

    terhadap pendidikan kurang begitu peduli, seperti inilah yang banyak ditemui di

    Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

    ini adalah apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perekonomian

    masyarakat di Desa Salulemo Kecamtan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan pemelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini yakni

    untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian

    masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara yang

    terjadi saat ini.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penulisan proposal sebagai berikut:

    1. Bagi masyarakat

    Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian

    masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara yang

    terjadi saat ini.

    2. Bagi akademisi

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengembangan ilmu

    pengetahuan tentang pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian

    masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    3. Bagi penulis

  • 5

    Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai pengaruh tingkat

    pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo Kecamtan

    Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Selain itu penelitian juga berguna sebagai

    syarat akademis untuk menyelesaikan Strata 1 Ilmu ekonomi pembangunan.

    1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

    Untuk memperjelas masalah yang akan di bahas agar tidak terjadi

    pembahasan yang meluas dan tidak menyimpang, maka perlu kiranya di buat

    suattu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan dalam penulisan

    proposal yaitu;

    1. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa

    Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Ruang lingkup yang

    akan dibahas yaitu; peneliti memfokuskan penelitian hanya pada pengaruh tingkat

    pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan

    Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori

    2.1.1 Pengertian Pendidikan

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

    potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

    kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, serta keterampilan yang diperlukan bagi

    dirinya dan masyarakat. (UU SISDIKNAS.No 20 tahun 2015). Pendidikan berasal

    dari kata pedadogi (pendidikan) yang berasal dari bahasa yunani. Pedadogi dan

    pedagogia terdiri dari dua kata yaitu peados (anak) dan agoge (membimbing).

    Dari sudut pandang itulah pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang

    dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan

    perkembangan secara optimal agar berdiri sendiri dan memiliki tanggung jawab.

    Menurut M.J.Langeveld (2015) pendidikan adalah suatu proses dari

    penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembamg secara fisik dan

    mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan termanifestasikan dalam alam sekitar,

    intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.

    Menurut Prof. H. Mahmud Yunus (2017) pendidikan adalah suatu usaha yang

    dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan

    untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara

    perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya, agar

  • 7

    memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya bermanfaat bagi

    dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan agamanya.

    Ki Hajar Dewantara (2016) menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu

    tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa

    pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar

    sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan

    kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.

    Pendidikan adalah ciptaan dari hati nurani manusia, bahwa pendidikan

    merupakan proses pembemtukan dan penentuan nasib sendiri sesuai hati nurani.

    (Kohnstamm dan Gunning, 2012).

    John Dewey (2017) pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan

    mendasar secara intelektual dan emosional sesama manusia.

    Pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan

    kemampuan yang dapat dipengaruhi oleh pembiasan, di sempurnakan dengan

    kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistic dibuat dam

    dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain dan dirinya sendiri. (Mortimer

    Adler, 2015).

    J.J Rouseau (2016) pendidikan merupakan pemberian bekal kepada kita apa

    yang tidak kita butuhkan pada masa kanak-kanak, tetapi akan kita butuhkan pada

    masa dewasa.

    John Brubacer (2016) pendidikan merupakan proses timbal balik dari tiap

    individu manusia dalam rangka penyesuaian dirinya dengan alam,teman, dan

    dengan alam semesta.

  • 8

    Menurut Ki Hajar Dewantara, (2018) pendidikan menjadi sangat relevan

    untuk direnungkan. Melainkan justru hendak mengajak kita semua untuk

    kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia pendidikan kita. Menjadikan

    lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia

    yang sadar akan tradisi kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus

    juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, budaya dan situasi

    masyarkat lain.

    Menurut Sukirno (2017) pendidikan merupakan satu investasi yang sangat

    berguna untuk pembangunan ekonomi. Pendidikan dapat dimasukan sebagai

    investasi pembangunan yang hasilnya dapat dinikmati kemudian hari. Pendidikan

    memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya

    menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga berdampak

    langsung terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah melalui peningkatan

    keterampilan dan produktivitas tenaga kerja.

    Prof. Dr. John Dewey (2013) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan

    suatu proses pengalaman. Karna kehidupan merupakan pertumbuhan batin

    manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian

    pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang

    melalui pendidikan.

    2.1.2 Tujuan pendidikan

    Pendidikan merupakan bentuk investasi sumber daya manusia yang harus

    lebih di prioritaskan sejajar dengan investasi modal fisik karna pendidikan

    merupakan investai jangka panjang. Pendidikan merupakan peranan penting

  • 9

    dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya

    manusia yang berkualitas.

    Menurut Undang-Undang RI BAB II pasal 4 No.2 Tahun 2011, tujuan

    pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

    seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha

    Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

    jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung

    jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

    Berdasarkan UU. No.20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional

    dalam pasal 3, bahwa tujuan edukasi nasional ialah mengembangkan potensi

    peserta didik supaya menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

    menjadi penduduk negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

    Kesimpulan yang saya dapat dari beberapa pendapat teori yang telah

    dikemukakan sebelumnya bahwa pendidikan itu tidak berjalan dengan baik tanpa

    di iringi dengan agama, karena dengan adanya agama pendidikan akan semakin

    sempurna.

    2.1.3 Fungsi pendidikan

    Menurut seorang pakar, David Popeneo (2018) pendidikan memiliki fungsi-

    fungsi pendidikan yang berhubungan dengan perkembangan resepsi sosial

    seseorang seperti sumber inovasi sosial, sarana pengajaran tentang adanya

    berbagai corak dan kultu kepribadian, transmisi kebudayaan, menjamin integrasi

    sosial dan memilih serta mengajarkan berbagai peranan dalam kehidupan sosial.

  • 10

    Dihrapkan pada kemudian hari seseorang dapat menjadi pribadi yang peka akan

    kehidupan sosial disekitarnya.

    2.1.4 Tingkat pendidikan

    Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari beberapa tingkatan pendidikan.

    Tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan

    prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial

    mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.

    Ukuran dasar tingkat pendidikan adalah kemampuan penduduk 10 tahun keatas

    untuk baca-tulis huruf latin atau huruf lainnya (melek huruf). Kemampuan baca-

    tulis merupakan kemampuan intelektual minimum karena sebagian besar

    informasi dan ilmu pengetahuan diperoleh melalui membaca. (Depdiknas 2013).

    2.1.5 Jenis pendidikan

    Pendidikan informal merupakan proses yang berlangsung sepanjang usia

    sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan

    yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan

    termasuk didalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan

    tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media

    massa.

    Sedangkan Pendidikan nonformal setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis,

    diluar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian

    penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani

    peserta didik tertentu dalam mencapai tujuan belajarnya, ( Depdiknas 2013).

  • 11

    2.1.6 Perekonomian masyarakat

    Perekonomian, kata dasarnya adalah ekonomi yang berasal dari bahasa latin

    oikonomia yang berarti pengaturan rumah tangga. Rumah tangga disini mungkin

    kecil seperti sebuah keluarga, mungkin juga besar seperti negara. Peraturan

    demikian adalah peraturan yang bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Pada

    dasarnya perekonomian adalah suatu bidang dimana manusia melakukan berbagai

    kegiatan dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemenuhan

    kebutuhan yang sifatnya terbatas. Perekonomian masyarakat adalah proses

    perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju

    keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Dalam defenisi yang lain

    dijelaskan perekonomian merupakan terjadinya perkembangan kegiatan dalam

    perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa diproduksi dalam masyarakat

    bertambah. (Sukirno, 2015)

    Perekonomian juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produk

    suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

    nasional. Adanya perekonomian merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

    ekonomi. Perekonomian masyarakat adalah perekonomian yang diselenggarakan

    masyarakat yang berakar pada potensi dan kekuatan masyarakat secara luas untuk

    menjalankan roda perekonomian mereka sendiri. ( Sadono Sukirno, 2016)

    2.1.7 Hubungan tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat

    Dalam ( Sukirno, 2015) mendefenisikan bahwa sektor pendidikan merupakan

    salah satu investasi yang sangat penting didalam perannya mempengaruhi

    mempengaruhi perekonomian masyarakat. Diperlukan pengorbanan berupa waktu

  • 12

    dan juga uang yang cukup untuk mendapatkan pendidikan, dan selanjutnya bagi

    yang mengenyam pendidikan tersebut. Dimasa yang akan datang mendapatkan

    manfaat karena pendidikan tersebut. Aspek pendidikan ini sesungguhnya

    memiliki dampak yang besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, seperti

    manajemen perusahaan yang semakin tinggi tingkat efisien, pengusaha teknologi

    yang baik berefek pada lebih produktifnya sektor-sektor penggerak ekonomi.

    Tidak ada satu pun negara dapat mencapi pembangunan ekonomi yang

    berkelanjutan tanpa manusia secara substansional. Pendidikan memperkaya

    pemahaman manusia dan dunia. Pendidikan juga meningkatkan kualitas hidup

    manusia dan manfaat sosial yang jauh lebih baik untuk individu maupun

    masyarakat. Pendidikan meningkatkan produktivitas dan dan kreativitas tenaga

    kerja serta meningkatkan kewirausahaan dan teknologi. Bahkan pendidikan

    memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan kemajuan sosial dan

    ekonomi. ( Ozturk dan Riswandi, 2010).

    Input tenaga kerja meliputi di dalamnya kuantitas dan juga keterampilan

    dalam bekerja. Banyak ekonomi percaya bahwa aspek-aspek di dalam input

    tenaga kerja itu (keterampilan, pengetahuan dan disiplin) adalah elemen paling

    penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, suatu negara yang dapat

    membeli peralatan-peralatan canggih, namun tidak memiliki manusia yang dapat

    menjalankan alat-alat tersebut maka yang terjadi adalah tidak dapat digunakan alat

    tersebut dan tidak memberi manfaat sama sekali karena ke tidak produktifan alat

    tersebut yang disebabkan tidak adanya tenaga yang terampil yang bisa

    menjalankannya (Samuelson, 2018).

  • 13

    Maka jelas bahwa pertumbuhan ekonomi dan aspek pembangunan manusia

    memiliki hubungan dua arah yang kuat. Terlihat pada sisi yang satu yaitu

    pertumbuhan ekonomi menyediakan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam

    pembangunan manusia yang berkelanjutan.

    2.1.8 Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat

    Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan

    bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

    Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap manusia dalam

    upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, karena melalui pendidikan upaya

    peningkatan kesejahteraan rakyat dapat di wujudkan. ( M.J.Langeveld, 2019).

    Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu negara

    (daerah). Hal ini bukan saja karna pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas,

    tetapi juga akan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan dapat

    menjadi sumber daya lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan

    dan pembangunan suatu negara ( Todaro, 2012).

    Pendidikan merupakan bentuk sumber daya manusia yang harus lebih

    diprioritaskan sejajar dengan modal fisik karena pendidikan merupakan investasi

    jangka panjang. Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa

    dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

    Menurut Boediono dan Tarigan (2017) pertumbuhan ekonomi adalah proses

    kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Sumber daya manusia

    merupakan salah satu faktor produksi selain sumber daya alam, modal,

    enterpreneur untuk menghasilkaqn output. Dimana semakin tinggi kualitas

  • 14

    sumber daya manusia, maka semakin meningkat pula efesiensi dan produktivitas

    suatu negara. Investasi pada bidang sumber daya manusia adalah pengorbanan

    sejumlah dana (sesuatu yang dapat diukur dengan nilai uang) yang dikeluarkan

    dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi. Pertumbuhan

    ekonomi adalah suatu kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Dalam

    penelitian ini teori harus mencakup teori mengenai GPD dan teori mengenai

    pertumbuhan penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

    ekonomi yang ada di beberapa negara antara lain: kekayaan sumber daya alam

    dan tanahnya, barang-barang, modal yang tersedia, tingkat teknologi yang

    digunkan dan system sosial, dan sikap masyarakat.

    Penerapannya dapat dilakukan dalam hal pendidikan, dimana pendidikan

    merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

    manusia (SDM). Pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi

    juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan

    produktivitas kerja. Pendidikan dipandang sebagai investasi yang imbalannya

    dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja.

    Dalam defenisi yang lain dijelaskan pertumbuhan ekonomi merupakan terjadinya

    perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa

    diproduksi dalam masyarakat yang betambah (sukirno, 2014). Pembangunan

    ekonomi di suatu daerah tidak dapat di lepaskan dari pertumbuhan ekonomi,

    (Economi Growth), dimana pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan

    ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar pembangunan

    ekonomi suatu negara ataupun daerah.

  • 15

    Menurut Boediono dan Tarigan (2017) pertumbuhan ekonomi merupakan

    proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto dan pendapatan riil.

    Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi perekonomian suatu negara

    secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik selama periode tertentu.

    Suatu perekonomian dikatakan terjadi apabila suatu perubahan dalam

    perkembangan memiliki tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi darimpada yang

    diperoleh sebelumnya.

    Perekonomian masyarakat sangatlah penting. Timgkat pendidikan dapat

    meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu yang dibutuhkan dalam

    dunia kerja sehingga mengurangi penganguran. Rendahnya angka penganguran

    bahwa masyarakat bekerja dan berpengasilan sehingga dapat meningkatkan

    kemampuan daya beli perekonomian masyarakat. Dan dengan adanya pendidikan

    bisa menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas.

    Dalam Sadono Sukirno (2016) Teori Schumpeter lebih menekankan tentang

    pentingnya peranan pengusaha dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam

    teori ini ditunjukan bahwa para pengusaha merupakan golongan masyarakat yang

    mengorganisasi dan menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya untuk

    menciptakan barang-barang yang diperlukan masyarakat. Mereka merupakan

    golongan masyarakat yang menciptakan pembaruan atau inovasi dalam

    perekonomian, yang bisa membuat masyarakat lebih percaya diri akan adanya

    keahlian bagi dirinya dan bagi orang lain.

  • 16

    2.2 Penelitian Terdahulu

    Tabel 2.2.1 Penelitian Terdahulu

    No Nama,

    Judul/Tahun

    peneliti

    Variabel

    Penelitian

    Metode

    Penelitian

    Hasil Penelitian

    1 Devi Budiarti dan

    Yoyok seosatyo,

    Pengaruh tingkat

    pendidikan

    terhadap

    pertumbuhan

    ekonomi di

    Kabupaten

    Mojokerto,

    (2018).

    Tingkat

    Pendidikan

    (X),

    Pertumbuhan

    Ekonomi (Y)

    Koefisien

    determinasi

    dan

    kuantitatif

    deskriptif

    Berdasarkan hasil

    analisi dapat

    disimpulkan bahwa

    perkembangan

    jumlah tamatan

    SMA dan perguruan

    tinggi selama waktu

    penelitian

    dipermudah izin

    industry dimana

    nantinya dapat

    meningkatkan

    pendapatan riil

    masyarakat

    sehingga akan

    meningkatkan

    kesejahteraan

    masyarakat

    2 Puput Evira

    Iskanro, Dr Harya

    Kuncara W., M.

    SI. Pengaruh

    tingkat

    pendidikan dan

    infrasturktur

    terhadap

    pertumbuhan

    ekonomi

    Indonesia,

    (2012).

    Pendidikan

    dan

    infrastruktur

    (X),

    Pertumbuhan

    ekonomi (Y).

    Metode

    expost facto

    dengan

    pendekatan

    analisis

    regresi

    Pentingnya

    pertumbuhan

    ekonomi

    menyebabkan suatu

    negara atau wilaya

    provinsi, semakin

    berlomba untuk

    mencapai dan

    mempertahankan

    pertumbuhan

    ekonomi negara atau

    wilayahnya, tidak

    terkecuali Indonesia

    dan seluruh wilayah

    provinsinya.

    Namun, tidaklah

    mudah

    mempertahankannya

  • 17

    3 Yuhendri,

    Pengaruh kualitas

    pendidikan,

    kesehatan, dan

    investasi terhadap

    pertumbuhan

    ekonomi

    Sumatera Barat,

    (2013)

    Pendidikan,

    kesehatan, dan

    investasi(X),

    Pertumbuhan

    ekonomi (Y).

    Koefisien

    determinasi.

    Semakin tinggi

    pendidikan, maka

    semakin tinggi pula

    pertumbuhan

    ekonomi di

    Sumatera Barat, dan

    begitupun

    sebaliknya

    kesehatan, maka

    semakin rendah,

    petumbuhan

    ekonomi di

    Sumatera Barat, dan

    begitupun

    sebaliknya investasi,

    semakin tinggi

    investasi, maka

    semakin tinngi pula

    pertumbuhan

    ekonomi di

    Sumatera Barat.

    4 Rendhy

    Mamahet,

    Tingkat

    pendidikan,

    pelatihan, dan

    kepuasaan kerja

    pengaruhnya

    terhadap kinerja

    pegawai di badan

    penanggulangan

    bencana provinsi

    Sulawesi Utara,

    (2018).

    Tingkat

    pendidikan,

    pelatihan dan

    kepuasaan

    kerja(X),

    Kepuasan

    kerja(Y)

    Koefisien

    determinasi.

    Tingkat pendidikan,

    pelatihan dan

    kepuasaan kerja

    pengaruhnya

    terhadap kinerja

    pegawai

    berpengaruh positif

    dsn signifikian

    terhadap kinerja

    pegawai.

    5 Hardianto,

    Pengaruh

    ekonomi terhadap

    pendidikan dan

    peran pendidikan

    membangun

    ekonomi, (2017).

    Ekonomi (X),

    Peran

    pendidikan

    (Y).

    Uji T dan Uji

    F.

    Untuk

    melaksanakan

    pendidikan yang

    bermutu sangat

    dipengaruhi oleh

    ekonomi dan sistem

    perekonomian.

    Pertumbuhan

    ekonomi suatu

    daerah atau negara

  • 18

    sangat di tentukan

    oleh pendidikan

    masyarakat di

    daerah itu.

    Pekerjaan terdidik

    cenderung lebih

    mampu

    menggerakan roda

    perekonomian di

    bandingkan di

    bandingkan pekerja

    tdk terdidik.

    6 Ichwan Fuady

    Falaniur, Analisi

    pengaruh tingkat

    pendidikan,

    jumlah penduduk,

    pengeluaran

    pemerintah

    terhadap

    pertumbuhan

    ekonomi, (2017)

    Tingkat

    pendidikan,

    jumlah

    penduduk,

    pengeluaran

    pemerintah(X),

    Pertumbuhan

    ekonomi(Y).

    Metode

    penelitian

    deskriptif dan

    asosiatif.

    Berpengaruh positif

    terhadap variabel

    dependent dan

    variabel

    independent baik

    dalam jangka

    panjang maupun

    jangka pendek.

    7 Robinson tarigan,

    Pengaruh tingkat

    pendidikan

    terhadap tingkat

    pendapatan

    perbandingan

    empat antara

    empat hasil

    penelitian,

    (2017).

    Tingkat

    pendidikan(X),

    Tingkat

    prndapatan(Y).

    Koefisien

    determinasi

    Pendidikan adalah

    meningkatkan

    pengetahuan dan

    kepribadian anak

    didik. Orang yang

    memiliki pendidikan

    yang lebih tinggi

    juga

    bermanfaat bagi

    masyarakat.

    8 Nugroho SBM,

    Pengaruh

    pendidikan

    terhadap

    pertumbuhan

    ekonomi, (2014).

    Pendidikan(X),

    Pertumbuhan

    ekonomi(Y).

    Koefisien

    regresi

    Data pendidikan

    yang diperoleh

    dengan angka melek

    huruf dan

    pertumbuhan

    ekonomi dengan

    produk domestik

    bruto.

  • 19

    9 Puri Kusuma Dwi

    Putry, Pengaruh

    tingkat

    pendidikan,

    pengetahuan,

    sikap dan terpaan

    iklan layanan

    masyarakat KB,

    (2018).

    Tingkat

    pendidikan

    (X),

    Pengetahuan

    (Y).

    Uji T dan Uji

    F

    Secara keseluruhan

    dengan hipotesis

    mayor yang

    diajukan berhasil

    menjelaskan tujuan

    penelitian, dalam

    tingkat pendidikan

    dan pengetahuan

    tentang sikap

    terpaan iklan

    layanan masyarakat

    KB.

    10 Decky Candra

    Devischa,

    Mochammad

    Djudi Mukzam,

    Pengaruh

    pendidikan dan

    pengalaman kerja

    terhadap

    kemampuan kerja

    dan kinerja

    karyawan,

    (2018).

    Pendidikan

    pengalaman

    kerja (x),

    kinerja

    karyawan (Y)

    Uji t dan Uji

    F

    Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa

    varibel pendidikan

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap kinerja

    karyawan

    2.3 Kerangka Konseptual

    Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis membuat kerangka berpikir.

    Kerangka konseptual pada penelitian ini merupakan acuan yang digunakan

    penulis untuk membahas konsep tingkat pendidikan dan konsep perekonomian

    masyarakat.

    gambar kerangka 2.3.1

    Tingkat

    pendidikan

    (X)

    Perekonomian

    masyarakat

    (Y)

  • 20

    Hubungan antara pendidikan terhadap perekonomian masyarakat yaitu,

    pemdidikan meningkatkan produktivitas dan kreativitas tenaga kerja serta

    meningkatkan kewirausahaan dan kemajuan teknologi. Bahkan, pendidikan

    memainkan peran yang penting dalam menyelamatkan kemajuan sosial dan

    ekonomi serta meningkatkan distribusi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

    2.4 Hipotesi

    Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori yang telah

    dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu di duga bahwa tingkat

    pendidikan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo

    Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

  • 21

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

    deskriptif. Artinya data yang dikumpulkan bukan hanya merupakan angka

    melainkan data yang dari catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo

    peneliti dan dokumen resmi lainnya. Dapat disimpulkan bahwa penelitian

    kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam proses penghitungan

    dan menganalisis hasil penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang

    sifatnya ilmiah, apabila dilihat dari jenis data dan metode analisis maka dapat

    dikatakan peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode penelitian,

    yaitu berupa angka tetapi juga dengan metode gabungan kualitatif. Dengan cara

    mengambil data yang sudah ada pada tempo lama dan menyusunnya kembali dan

    mengaikkannya dengan fakta yang terjadi di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta

    Kabupaten Luwu Utara.

    3.2 Lokasi Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten

    Luwu Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan sampai dengan selesai.

    Alasan saya memilih desa tersebut karna saya melihat desa tersebut menarik

    perhatian saya untuk meneliti di sana, sekian banyak Desa di Luwu Utara, Desa

    Salulemo menjadi pilihan utama karna di Desa tersebut masih jauh dari kata Desa

  • 22

    modern tapi sedang mencapai kata modern karna tingkat pendidikan terhadap

    perekonomian masyarakat.

    3.3 Populasi dan Sampel

    3.3.1 Populasi penelitian

    Menurut (Sugiyono, 2020:08) populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri

    atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang

    dimiliki objek/subjek itu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    jumlah keseluruhan kepala keluarga di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta

    Kabupaten Luwu Utara sebanyak 1172 jumlah masyarakat yang berpendidikan.

    3.3.2 Sampel penelitian

    Sampel adalah beberapa kompenen dan bagian dari populasi yang mewakili

    populasi dalam penelitian. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan

    metode pengambilan sampel purposive sampling yaitu tekhnik sampling yang

    paling sering digunakan peneliti. Adapun jumlah sampel penelitian yang

    ditentukan dengan rumus slovin yaitu sebagai berikut:

    n= N

    1+Ne2

    Dimana:

    n = Ukuran Sampel

    N = Ukuran Populasi

    e = Nilai Kritis ( Batasan ketelitian yang digunakan/persen kelonggaran

    ketidaktelitian karna kesalahan pengambilan sampel populasi).

  • 23

    Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Desa Salulemo jumlah kepala

    keluarga dari 8 (delapan) dusun yang ada sejumlah 1172 kk. Kemudian dari

    jumlah tersebut dihitung dengan rumus slovin di atas sehingga diperoleh

    perhitungan seperti dibawah ini:

    1172

    n = = 107

    1 + 1172 x 0,12

    Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang

    akan diambil adalah sebanyak 107 orang. Distribusi pengambilan sampel yang

    dilakukan pada 8 (delapan) dusun di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta

    Kabupaten Luwu Utara, perhitungan tersebut secara rinci rinci dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini sebagai berikut:

    Tabel 3.3.2 Sampel penelitian

    No Nama Dusun Jumlah Sampel

    1. Mariri 15 orang

    2. Kalamboa 5 orang

    3. Laba-laba 10orang

    4. Malinnong 9 orang

    5. Padang 13 orang

    6. Salulemo I 20 orang

    7. Salulemo II 25 orang

    8. Lumi 10 orang

    Total 107

    3.4 Jenis dan Sumber Data

    3.4.1 Jenis data

    3.4.1.1 Data kualitatif

    Data kualitatif adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian

    yang menghasilakan data deskripsi analitis, yaitu apa yang dinyatakan responden

    secara tertulis atau lisan mengenai pengaruh tingkat pendidikan terhadap

  • 24

    perekonomian masyarakat di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten

    Luwu Utara.

    3.4.1.2 Data kuantitatif

    Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa angka-angka yang

    berhubungan dengan penelitian ini.

    3.4.2 Sumber Data

    Sumber data merupakan faktor yang paling penting dalam perkembangan

    penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dibedakan menjadi2 yaitu data

    primer dan data sekunder.

    3.4.2.1 Data primer

    Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari observasi dan

    wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam masyarakat Desa

    Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    3.4.2.2 Data sekunder

    Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tersusun secara sistematis serta

    merupakan hasil penelitian atau rangkuman dari dokumen-dokumen perusahaan

    serta literatur lain seperti buku, majalah, surat kabar, makala, skripsi, dan situs

    web.

    3.5 Tekhnik Pengumpulan Data

    3.5.1 Kuisioner

    Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara

    memberi seperangkat pertanyaan secara lisan atau pertanyaan tertulis kepada

    responden untuk di jawabnya, ( Sugiyono, 2010). Metode ini digunakan untuk

  • 25

    mencari data tentang pengaruh tingkat perekonomian masyarakat di Desa

    Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    3.5.2 Observasi

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunaka teknik observasi, yaitu teknik

    dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi yang

    terjadi dengan mata kepala sendiri. Peneliti ini menunjukkan fakta yang

    sesungguhnya terjadi di masyarakat Desa Salulemo. Tujuan menggunakan

    penelitian ini untuk mencatat hal-hal penting, perilaku, perkembangan tentang

    pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa

    Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

    Defenisi operasional yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan

    memudahkan dalam penetapan, pengukuran terhadap variabel yang diamti. Ada

    dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas

    (independent) dan variabel terikat ( dependent).

    3.6.1 Tingkat pendidikan (X)

    Tingkat pendidikan di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu

    Utara merupakan pilar dasar untuk mencapai kemajuan diberbagai bidang baik

    sosial, ekonomi, politik dan lain-lain. Pendidikan adalah usaha sadar dan

    terencana manusia untuk mengembangkan potensi individu agar memiliki

    kepribadian yang baik, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang

    bermanfaat bagi dirinya dan bagi masyarakat. Berlangsungnya pendidikan tidak

    lepas dari peran orang tua, masyarakat dan lingkungan sekitar. Namun pada

  • 26

    dasarnya pendidikan yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan dan mengalami

    kendala-kendala. Sebagai contoh persoalan anak putus sekolah baik disekolah

    negeri maupun swasta. Disamping itu sebagian masyarakat di Desa Salulemo

    Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara beranggapan bahwa sekolah

    hanyalah menghabiskan biaya dan beranggapan bahwa setelah lulus juga banyak

    yang mengangur.

    3.6.2 Perekonomian masyarakat (Y)

    Perekonomian masyarakat sangatla penting. Tingkat pendidikan dapat

    meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu yang dibutuhkan dalam

    dunia kerja sehingga mengurangi penganguran. Rendahnya angka pengangguran

    bahwa masyarakat bekerja dan berpengasial sehingga meningkatkan kemampuan

    daya beli perekonomian masyarakat. Dan dengan adanya pendidikan bisa

    menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Perekonomian merupakan

    tingkat kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam upaya pemenuhan

    pokok maupun kebutuhan lainnya.

    3.7 Instrument Penelitian

    Instrument penelitian kali ini akan dibahas mengenai defenisi instrument

    dalam penelitian. Defenisi instrument dalam penelitian sangatlah penting dan

    harus dipikirkan, hal ini dikarenakan instrumen berfungsi sebagai alat bantu

    untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan

    metode pengumpulan data. Secara umum instrumen pnelitian adalah sebuah alat

    yang digunakan untuk data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab

  • 27

    permaslahan penelitian. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang di

    inginkan dalam penelitian.

    3.8 Analisis Data

    3.8.1 Analisis regresi linear sederhana

    Adalah analisis data yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh

    antaram variabel independent dan variabel dependent adalah analisis regresi linear

    sederhana. Regrsei linear sederhana adalah sebagai berikut (Findarti, 2016):

    Dimana :

    Y = a + bx + e

    Keterangan :

    Y: Perekonomian masyarakat

    X: Tingkat pendidikan

    a: Konstanta

    b: Koefisien regresi

    e: Faktor eror

    3.8.2 Uji validitasi

    Pengujian ini dilihat dari valid atau tidaknya data yang diolah. (Lolowang at

    al, 2016), instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

    mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

    digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Kemudian dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan

    digunakan maka perlu ditetapakan suatu batas nilai standar ukuran nilai korelasi,

    sehingga suatu instrument penelitian dapat dikatakan valid. Batasan nilai minimal

  • 28

    korelasi sehingga suatu instrument penelitian dapat dikatakan sah (valid) sebesar

    0,30 ( Lolowang at al, 2016).

    3.8.3 Uji reabilitas

    Pengujian ini dilihat dari reliable atau tidaknya data yang diolah. (Lolowang

    at al, 2016), insrtument yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan

    beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan mengsilkan data yang sama.

    3.9 Analisis Pengujian Hipotesis

    3.9.1 Koefisien korelasi

    Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh antara

    variabel bebas dan variabel terikat (Findarti F.R, 2016).

    3.9.2 Koefisien determinasi (R )

    Menurut (Findarti, 2016), koefisien determinasi diguakan perhitungan

    koefisien deteminasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat

    pendidikan terhadap perekonomian masyarakat.

    3.9.3 Uji t (Parsial)

    Uji t digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel bebas terhadap

    variabel terikat dalam model regresi yang sudah dihasilkan. Maka digunakan ujin

    t untuk menguji masing-masing variabel bebas dan variabel terikat.

  • 29

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    4.1.1 Sejarah Desa Salulemo

    Pada zaman kedutaan Luwu, Baebunta adalah kampung adalah kampung

    yang ditunjuk oleh Datu Luwuk untuk menjadi tempat perwakilan perpanjangan

    tangan kekuasaan kerajaan Luwu dibagian Utara kerajaan. Jabatan yang diberikan

    Datuk Luwu kepada pemangku kekuasaan adalah MAKOLE. Di wilayah selatan,

    Datu menunjuk dua tempat yang serupa tugasnya yang Baebunta, yakni di Bua

    dan di Ponrang. Nomenklatur jabatan yang di berikan oleh Datu disana di sebut

    MADDIKA.

    Karena besarnya kewenangan yang diberikan datu kepada MAKOLE, maka

    MAKOLE mempunyai banyak pembantu, salah seorang di antaranya bernama

    puang KAMBI alias TO SAMPALA yang berasal dari masmaba. Tugas beliau

    dari MAKOLE adalah memimpin masyarakat untuk mencari ikan di musim

    kemarau. Diakhir hayat beliau diberi gelar dengan nama Puang Tuju Elona. Suatu

    ketika PUANG TO SAMPALA sampai ke wilayah Salulemo Tua (sekarang

    termasuk wilayah Desa Lapapa Kecamatan Masamba).

    Dikawasan itu Puang To Sampala menemukan RURA ( rawa-rawa) yangn

    luas, sehingga Puang To Sampala merasa bingung untuk mengambil ikannya.

    Kemudiaan saat itu ide Puang To Sampala muncul untuk mengeringkan rura

    tersebut dengan cara mengalirkan airnya dengan teknik menggali saluran agar

  • 30

    airnya bisa mengalir kesungai. Tetapi Puang To Sampala merasa kekurangan

    tenaga kerja, sehingga Puang To Sampala memerintahkan kepada warganya untuk

    berangkat ke wilayah Seko untuk memanggil bantuan tenaga kerja. Diwilayah

    Seko, utusan Puang To Sampala itu tiba disuatu perkampungan yang bernama

    Seko Lemo. Dari sanalah di datangkan tenaga kerja bantuan untuk mengali

    saluran air yang besar bahkan menyerupai sungai (Salu).

    Di setiap musim kemarau, warga Baebunta beramai-ramai mendatangi

    kawasan rura tersebut untuk menangkap ikan, terutama Salu Tanutu yang

    merupakan gabungan aliran sungai Meli, Kariango, dan sungai Baebunta sendiri.

    Dari uraian beberapa peristiwa itu, maka warga sepakat untuk memberi nama

    pada tempat yang selalu di kunjungi dengan nama SALULEMO yang artinya Salu

    (sungai) buatan dari Seko lama, sehingga digabung menjadi Salulemo

    Desa Salulemo yang dibentuk pertama kali, berasal dari pemekaran Desa

    Baebunta Kecamatan Sabbang (Rongkong Bawah) pada masa pembentukan Datu,

    sejak itu pemerintahan Desa Salulemo mulai dilaksanakan dengan para

    pelaksanaan kepala Desa.

    4.1.2 Kondisi Desa Salulemo

    Desa Salulemo adalah salah satu desa dari 21 (dua puluh satu) Desa yang

    masuk kedalaman wilayah Kecamatan Baebunta. Desa Salulemo memiliki luas

    wilayah sekitar + 2, 489, 55 km x 2. Desa Salulemo terletak dibagian Timur

    Kabupaten LuwuUtara dengan batas-batas sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Desa Lapapa

    Sebelah Timur : Desa Pongo

  • 31

    Sebelah Selatan : Desa Bumi Harapan

    Sebelah Barat : Desa Marannu

    Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Salulemo

    Tahun

    Jumlah Kk

    Jumlah penduduk

    L

    P

    Jumlah

    jiwa

    2016 1136 2056 2130 4186

    2017 1166 2460 2320 4780

    2018 1166 2024 1964 3988

    2019 1165 1915 2044 3959

    2020 1172 1904 2033 3937

    4.1.3 Visi Dan Misi Desa Salulemo

    4.1.3.1. Visi Desa Salulemo

    Masa depan sebuah institusi atau pemerintahan bergantung atas potensi yang

    di miliki dan secara nyata memiliki peluang untuk dikembangkan serta secara

    logis merupakan keunggulan yang kompetitif atau komparatif. Perwujudan cita-

    cita di masa depan layaknya di rumuskan dalam sebuah visi yang menjadin

    komitmen bersama yang mampu memberikan inspirasi bagi semua orang yang

    berkepentingan di dalamnya.

    Visi adalah suatu gambaran ideal tentang keadaan masa depan yang di

    inginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Desa. Penyususnan visi Desa

    Salulemo di lakukan dengan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-

  • 32

    pihak yang berkepentingan di Desa seperti : Pemerintahan Desa, BPD, Tokoh

    Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemudah, dan masyarakat pada umumnya.

    Berdasarkan hasil musyawarah bersama, maka ditetapkan visi Desa Salulemo

    yaitu “ Mewujudkan Desa Salulemo yang mandiri dan sejahtera yang bertumpuh

    pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan,

    4.1.3.2 Misi Desa Salulemo

    Setelah penyusunan visi juga ditetapkan misi yang memuat sesuatu

    pertanyaan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar visi Desa dapat tercapai.

    Pernyataan visi ini dijabarkan kedalam misi agar dapat di operasionalkan dan

    dikerjakan, sebagai mana penyusunan visi, misi pun dalam penyusunannya

    menggunakan pendekatan partisipatif dan dengan pertimbangan potensi

    kebutuhan Desa Salulemo.

    Desa Salulemo mempunyai misi pembangunan dalam jangka waktu yang

    telah ditentukan adalah sebagai berikut :

    1. Memberikan pelayana kepada masyarakat tanpa adanya perbedaan

    2. Meningkatkan perbaikan jalan Desa dan jalan tani

    3. Meningkatkan kegiatan kepemudaan dan olahraga

    4. Memberdayakan kelompok tani

    5. Menjaga stabilitas keamana Desa

    6. Meningkatkan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan yang produktif

    7. Menciptakan pemerintah yang bersih, akuntabel dan transparansi

  • 33

    4.1.4 Struktur Organisasi Desa Salulemo

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi Desa Salulemlo

    KEPALA DESA

    BAHLIN

    SEKDES

    NURSANI S.E.

    KAUR UMUM

    SHOPIA

    HARMIWAYANT

    I

    KAUR

    KEUANGAN

    ARISA S.E.

    KASI

    PEMERINTAHAN

    SOING

    KASI KPPM

    MUHALIM

    KADES

    MALINNONG

    SUHARTONO

    KADES

    MARIRI

    ASAR

    KADES

    SALULEMO II

    UDIN RAMPI

    KADES

    SALULEMO I

    NURDIN

    KADES

    SALULEMO III

    MUHAMMAD

    IRAWAN

    KADES

    PADANG

    SAMURU S.Pd

    KADES

    LUMI

    CAPPI

    KADES

    KALAMBOA

    H. MARSIDIN

  • 34

    4.2 Hasil Uji Instrumen

    4.2.1 Uji Validitas

    Hasil uji validitas melalui program SPSS 22 dengan membandingkan nilai

    Pearson Correlation (korelasi product moment) dengan nilai rtabel dengan

    menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5% dan n = 107 (df = n-2), untuk

    mengukur sah atau tidak validnya suatu kuesioner dan hasilnya akan dibandinfkan

    dengan rtabel yaitu 0,254. Setelah melakukan uji validitas semua pernyataan pada

    kuesioner dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Untuk lebih

    jelasnya, hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel beikut :

    Tabel 4.2

    Hasil Uji Validitas

    Variabel Tingkat Pendidikan

    Variabrel Pearson

    Correlatian

    Rtabel Ket.

    Tingkat

    Pendidikan (X)

    - p.1

    - p.2

    - p.3

    - p.4

    - p.5

    Perekonomian

    Masyarakat (Y)

    - p.1

    - p.2

    - p.3

    - p.4

    0,731

    0,791

    0,857

    0,766

    0,704

    0, 813

    0, 885

    0, 910

    0, 718

    0,254

    0,254

    0,254

    0,254

    0,254

    0,254

    0,254

    0,254

    0,254

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Valid

    Berdasarkan tabel hasil uji validitas diatas, diketahui bahwa seluruh item

    pertanyaan dalam penelitian ini adalah valid, yang ditunjukkan dengan nilai dari

  • 35

    masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Pearson Correlation positif dan

    lebih besar dari pada nilai 0,30.

    4.2.2 Uji Reliabilitas

    Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup

    dapat di percaya untuk digaunakan sebagai alat pengumpulan data yang tidak

    bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memili jawaban-jawaban

    tertentu.

    Jika koefisien alpa > 0,6 mengindinkasikan konsistensi internal reliabilitas

    alat ukur yang baik. Konsistensi internal reliabilitas adakah sebuah pendekatan

    untuk menilai konsistensi internal kumpulan butir ketika beberapa butir

    dijumlahkan sehingga menghasilkan total nilai (skor) untuk pengukuran. Untuk

    mencariu reliabilitas instrument yang skornya bentuk skala 1- 5 menggunakan

    teknik dari conbach dalam penelitian ini dengan menggunakan alat bantu

    pengolah data SPSS. Hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel berikut:

    Tabel 4.3

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel

    Alpha Cronbach Keterangan

    X

    0,985 Reliabel

    Y 0,853

    Reliabel

    Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel diatas diketahui bahwa nilai

    reliabilitas pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,60 yang artinya

    instrumen yang digunakan reliabel.

  • 36

    4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

    Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap perekonomian

    masyarakat di desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara maka

    digunakan analisis regresi linier sederhana, di mana variabel bebasnya adalah

    tingkat pendidikan (X) dan variabel terikatnya adalah perekonomian masyarakat

    (Y). Berikut hasil uji regresi yang digunakan.

    Tabel 4.4 Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 2.503 1.410 1.775 .079

    tingkat pendidikan .659 .071 .672 9.308 .000

    a. Dependent Variable: perekonomian masyarakat

    Tabel diatas menunjukkan perhitungan regresi linier, nilai konstanta yang

    dapat diperoleh adalah 2,503, koefisien tingkat pendidikan sebesar 0,659.

    Sehingga persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

    Y= 2,503 + 0,659

    Keterangan :

    Y = Perekonomian masyarakat

    X = Tingkat pendidikan

    Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. Konstanta sebesar 2,503 artinya jika variabel independen tingkat pendidikan

    bernilai 0, maka perekonomian masyarakat nilainya adalah 2,503. .

  • 37

    2. Koefisien regresi variabel tingkat pendidikan sebesar 0,659 artinya jika variabel

    tingkat pendidikan mengalami kenaikan 1 satuan, maka perekonomian masyarakat

    akan mengalami peningkatan sebesar 0,659. Koefisien benilai positif artinya

    terjadi hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan dengan perekonomian

    masyarakat.

    4.2.4 Hasil Analisis Kofisien Korelasi dan Determinasi

    Koefisien korelasi dan determinasi (R2) merupakan nilai yang digunakan

    untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menjelaskan variabel bebas.

    Nilai R2 mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah

    variabel yang dimasukkan dalam model. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien

    determinasi pada tabel 4.5.

    Tabel 4.5 Model Summary

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .672a .452 .447 2.112

    a. Predictors: (Constant), tingkat pendidikan

    Dari tabel tersebut diatas maka menunjukan bahwa determinasi antara

    tingkat pendidikan terhadap perekonomian masyarakat maka diperoleh nilai

    koefisien korelasi sebesar 0,672, yang berarti 67,2% variabel dependen dapat

    mempengaruhi varibel independen, karena nilai R positif dan mendekati 1, berarti

    ada hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan terhadap perekonomian

    masyarakat, kemudian R square = 0,452 yang menunjukkan bahwa sebanyak

    45,2% berpengaruh erat antara tingkat pendidikan terhadap perekonomian

  • 38

    masyarkat, sedaangkan sisanya 54,8% dipengaruhi oleh model lain yang tidak

    termasuk dalam variabel ini.

    4.2.5 Hasil Analisis Uji t

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji signifikan

    parameter individu (Uji t) dimana akan diketahui pengaruh variabel independen

    (tingkat pendidikan) secara persial berpengaruh terhadap variabel dependen

    (perekonomian masyarakat). Berdasrka tabel berikut hasil uji signifikan parameter

    individu (uji statistik t), hasil uji hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.6

    coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 2.503 1.410 1.775 .079

    tingkat

    pendidikan

    .659 .071 .672 9.308 .000

    a. Dependent Variable: perekonomian masyarakat

    Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien uji t dapat disimpulkan bahwa thitung

    sebesar 9.308 dan ttabel sebasar 0.71 maka thitung lebih besar dari ttabel (9.308> 0.71)

    dan nilai signifikan tingkat pendidikan sebesar 0,000 nilai ini berada dibawah

    taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti

    variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    perekonomian masyarakat. Dengan demikian H1 yang menyatakan bahwa tingkat

    pendidikan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Desa

    Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

  • 39

    4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

    Hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh t hitung untuk variabel

    tingkat penddikan sebesar 2,503 dan nilai signifikan 0,000, dimana nilai

    probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05

    (0,000< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh

    positif dan signifikan teradap perekonomian masyarakat di Desa Salulemo

    Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

    (Fattah, 2010), yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang diamatkan

    pada umumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perekonomian

    masyarakat.

    Berdasarkan kajian yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian yaitu

    tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perekonomian

    masyarakat. Artinya, pendidikan memberikan pengaruh pada perekonomian

    masyarakat yang tentunya lebih mampu memberikan pendidikan yang berkualitas

    di bandingkan masyarakat yang memiliki perekonomian yang kurang. Perlunya

    tingkat pendidikan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    produktivitas kerja baik bagi diri sendiri maupun bagin orang lain, karena

    pendidikan di butuhkan oleh setiap individu untuk mendapatkan kecerdasan dan

    cara berfikir yang lebih baik.

  • 40

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Simpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah di

    kemukakan sebelumnya, dapat di simpulkan bahwa:

    1. Nilai probabilitas tingkat pendidikan sebesar 0,000 nilai ini barada di bawah

    0,05 yang artinya tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    perekonomian masyarakat.

    2. Variabel X (tingkat pendidikan) berpengaruh terhadap variabel Y

    (perekonomian masyarakat) di Desa Salulemo Kecamatan Baebunta Kabupaten

    Luwu Utara.

    5.2 Saran

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kekurangan

    dalam penelitian ini. Maka peneliti emberikan saran-saran sebagai berikut:

    1. Tingkat pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

    manusia, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bermutu,

    kecerdasan serta keahlian untuk membentuk sumber daya manusia yang

    berkualitas.

    2. Bagi peneliti yang akan meneliti pada permasalahan sejenis diharapakan

    memasukan variabel lain di luar variabel yang sudah ada dalam penelitian ini,

    guna meningkatkan kualitas pengetahuan di bidang pendidikan.