View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
16
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang dua bagian utama yaitu analisa dan
perancangan sistem aplikasi wizard.
3.1.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan proses pemaparan bagian-bagian komponen
dengan maksud untuk mengetahui jalannya atau skenario dari suatu sistem yang
akan digunakan.
3.1.2 Arsitektur Sistem
Dalam rancangan suatu sistem, aplikasi wizard nantinya dapat digunakan
untuk konfigurasi layanan seperti IP Address, Gateway, DHCP, Hotspot Portal,
User Mangement dan Web Proxy. Semua itu dapat dilakukan melalui komputer
remote yang diintegrasikan terlebih dahulu antara aplikasi wizard dengan router
mikrotik.
Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Aplikasi Wizard Mikrotik
17
Integrasi dilakukan dengan cara membuat koneksi antara router mikrotik
dan komputer remote terlebih dahulu. Kemudian pada sisi komputer remote
diperlukan koneksi melalui port ssh untuk bisa meremote mikrotik. Pada sisi
aplikasi wizard, dikarenakan dibuat dengan bahasa pemrograman Java maka
diperlukan dukungan koneksi terhadap port ssh pada sisi Java itu sendiri.
Pemrograman java memiliki beberapa dukungan yang biasa disebut library java.
Dalam library ini bisa difokuskan mana library yang cocok untuk meremote
mikrotik. Untuk kasus ini, dikarenakan memakai port ssh untuk bisa meremote
mikrotik maka digunakan library yang bisa mendukung koneksi port ssh yaitu
ganymed-ssh-build210. Setelah bisa membuat koneksi antara aplikasi wizard
dengan mikrotik maka dilakukan eksekusi perintah untuk melalui baris coding
execommand dalam java. Kemudian dalam simulasi aplikasi wizard disini akan
dilakukan melalui jaringan LAN. Disambungkan dengan ethernet interface melalui
IP Address 192.168.137.4 pada mikrotik dan 192.168.137.1 pada komputer remote.
3.1.2 Use Case
Use Case adalah rangkaian suatu bagian yang saling terkait dan membentuk
sistem yang dilakukan atau diawasi oleh aktor. Dalam hal ini aktor yaitu admin
digambarkan dapat mengeksekusi semua fitur aplikasi wizard yaitu Konfigurasi
Dasar Jaringan, Pengaturan DHCP, Hotspot Portal, User Management dan Proxy.
Gambar 3.2 Use Case Aplikasi Wizard
18
3.1.2 Use Case Skenario
Pada bagian ini menjelaskan tentang proses alur tiap komponen Use Case.
3.1.2.1 Basic Network Configuration Use Case Skenario
Bagian ini menjelaskan tabel alur proses konfigurasi dasar jaringan pada
aplikasi wizard mikrotik.
Tabel 3.1 Basic Network Configuration Use Case Skenario
No : UC-02-Konfigurasi Dasar Jaringan
Aktor : Admin
Pre-Kondisi : Aktor belum melakukan konfigurasi awal suatu mikrotik.
Post-Kondisi : Aktor telah mengkonfigurasi terhadap IP Address, DNS
dan Gateway.
Deskripsi : Dalam awal proses konfigurasi aplikasi wizard mikrotik
admin melakukan fungsi dari aplikasi untuk Ip Address,
DNS dan Gateway untuk konfigurasi dasar mikrotik.
Aktor Sistem
1. Memilih tombol menu Interface. 2. Menampilkan halaman form
ethernet dan IP Address.
3. Menginputkan langkah per langkah
ethernet dan IP Address.
4. Melakukan proses input ethernet
dan IP Address yang di
integrasikan dengan mikrotik.
5. Jika tidak berhasil halaman print
tidak muncul/sesuai hasil
konfigurasi dan kembali ke 1.
6. Jika berhasil halaman print muncul
hasil konfigurasi yang sesuai dan
lanjut ke no 7.
7. Menampilkan menu utama.
8. Memilih tombol menu Gateway. 9. Menampilkan halaman form
Gateway.
19
10. Menginputkan langkah per langkah
Gateway dan DNS.
11. Melakukan proses input gateway
dan DNS yang di integrasikan
dengan mikrotik
12. Jika tidak berhasil halaman print
tidak muncul/sesuai hasil
konfigurasi dan kembali ke 8.
13. Jika berhasil halaman print muncul
hasil konfigurasi yang sesuai dan
lanjut ke no 14.
14. Menampilkan menu utama.
15. Melakukan aktifitas lain dalam
program atau menutup program.
3.1.2.1 Pengaturan DHCP Use Case Skenario
Pada bagian ini adalah tabel alur proses pengaturan DHCP pada aplikasi
wizard mikrotik.
Tabel 3.2 DHCP Setting Use Case Skenario
No : UC-03-Pengaturan DHCP
Aktor : Admin
Pre-
Kondisi
: Mikrotik belum dilakukan pengaturan terkait DHCP
dynamic.
Post-
Kondisi
: Aktor telah mengkonfigurasi terhadap Pool, Network
Address, Network Gateway dan Interface yang akan
digunakan.
Deskripsi : Admin melakukan fungsi menu DHCP dari aplikasi untuk
mengatur Pool, Network Address, Network Gateway dan
Interface yang akan digunakan pada mikrotik agar klien
mendapatkan IP Address secara otomatis..
Aktor Sistem
1. Memilih tombol menu DHCP. 2. Menampilkan halaman form
DHCP.
20
3. Menginputkan langkah per langkah
Pool, Network Address, Network
Gateway dan Interface.
4. Melakukan proses input Pool,
Network Address, Network
Gateway dan Interface yang di
integrasikan dengan mikrotik.
5. Jika tidak berhasil halaman print
tidak muncul/sesuai hasil
konfigurasi dan kembali ke 1.
6. Jika berhasil halaman print muncul
hasil konfigurasi yang sesuai dan
lanjut ke no 7.
7. Menampilkan menu utama.
8. Melakukan aktifitas lain dalam
program atau menutup program.
3.1.2.1 Pengaturan Hotspot Portal Use Case Skenario
Berikutnya yaitu bagaimana alur proses konfigurasi terhadap Hotspot
Portal Mikrotik.
Tabel 3.3 Hotspot Portal Setting Use Case Skenario
No : UC-04-Pengaturan Hotspot Portal
Aktor : Admin
Pre-Kondisi : Mikrotik belum dilakukan pengaturan terkait Hotspot
Portal.
Post-Kondisi : Aktor telah mengkonfigurasi terhadap Hotspot Interface,
Hotspot Address, Pool Address, Hotspot Name dan
Profile yang akan digunakan.
Deskripsi : Admin melakukan fungsi menu Hotspot Portal dari
aplikasi wizard untuk mengatur Hotspot Interface,
Hotspot Address, Pool Address, Hotspot Name dan
Profile yang akan digunakan pada mikrotik untuk proses
autentifikasi bagi klien tertentu yang akan menggunakan
hotspot.
21
Aktor Sistem
1. Memilih tombol menu Hotspot
Portal.
2. Menampilkan halaman form
Hotspot Portal.
3. Menginputkan langkah per langkah
Hotspot Interface, Hotspot
Address, Pool Address, Hotspot
Name dan Profile.
4. Melakukan proses input Hotspot
Interface, Hotspot Address, Pool
Address, Hotspot Name dan Profile
yang di integrasikan dengan
mikrotik.
5. Jika tidak berhasil halaman print
tidak muncul/sesuai hasil
konfigurasi dan kembali ke 1.
6. Jika berhasil halaman print muncul
hasil konfigurasi yang sesuai dan
lanjut ke no 7.
7. Menampilkan menu utama.
8. Melakukan aktifitas lain dalam
program atau menutup program.
3.1.2.1 Pengaturan User Management Use Case Skenario
Bagian ini menjelaskan rancangan alur proses pada konfigurasi User
Management melalui aplikasi wizard.
Tabel 3.4 User Management Setting Use Case Skenario
No : UC-04-Pengaturan User Management
Aktor : Admin
Pre-Kondisi : Mikrotik belum dilakukan pengaturan terkait User
Management.
Post-Kondisi : Aktor telah mengkonfigurasi terhadap nama user baru,
password baru dan limit.
Deskripsi : Admin melakukan fungsi menu User Management dari
aplikasi untuk mengatur User yang baru didaftarkan
untuk autentifikasi hotspot portal.
22
Aktor Sistem
1. Memilih tombol menu User
Management.
2. Menampilkan halaman form User
Management.
3. Menginputkan langkah per langkah
New User Hotspot, New Password
User Hotspot, dan Limit.
4. Melakukan proses input New User
Hotspot, New Password User
Hotspot, dan Limit yang di
integrasikan dengan mikrotik.
5. Jika tidak berhasil halaman print
tidak muncul/sesuai hasil
konfigurasi dan kembali ke 1.
6. Jika berhasil halaman print muncul
hasil konfigurasi yang sesuai dan
lanjut ke no 7.
7. Menampilkan menu utama.
8. Melakukan aktifitas lain dalam
program atau menutup program.
3.1.2.1 Pengaturan Proxy Use Case Skenario
Bagian ini menjelaskan rancangan alur proses pada konfigurasi Proxy
melalui aplikasi wizard.
Tabel 3.5 Proxy Setting Use Case Skenario
No : UC-04-Pengaturan User Management
Aktor : Admin
Pre-Kondisi : Mikrotik belum dilakukan pengaturan terkait Proxy
Transparent.
Post-Kondisi : Aktor telah mengkonfigurasi terhadap host address, port
dan block untuk proxy.
Deskripsi : Admin melakukan fungsi menu Proxy dari aplikasi untuk
mengatur Transparent Proxy dan upaya melakukan
pemblokiran pada situs ataupun konten-konten yang
dilarang.
23
Aktor Sistem
9. Memilih tombol menu Proxy. 10. Menampilkan halaman form
Proxy.
11. Menginputkan langkah per langkah
host address, port dan block.
12. Melakukan proses input host
address, port dan block yang di
integrasikan dengan mikrotik.
13. Jika tidak berhasil halaman print
tidak muncul/sesuai hasil
konfigurasi dan kembali ke 1.
14. Jika berhasil halaman print muncul
hasil konfigurasi yang sesuai dan
lanjut ke no 7.
15. Menampilkan menu utama.
16. Melakukan aktifitas lain dalam
program atau menutup program.
3.1.2 Perancangan Sistem
Konsep perancangan dimulai dengan menjabarkan bagian per bagian
bagaimana aplikasi wizard nantinya dapat bekerja. Pada dasarnya, untuk
komunikasi antar komputer diperlukan konfigurasi IP Address pada setiap
komputer.
Tabel 3.6 Alokasi IP Address
Device Network Interface
Router Mikrotik Ether1 (192.168.137.4)
Gateway (192.168.137.2)
ether2-master (192.168.88.1)
Aplikasi Wizard Mikrotik Ether1 (192.168.137.1)
ether2-master (DHCP)
Wireless Wlan0 (192.168.8.1)
Client ether2-master (DHCP)
Client Hotspot Wlan0 (DHCP)
24
Setelah semua mendapatkan rancangan alokasi, kemudian dilakukan
konfigurasi terhadap Mikrotik. Terlebih dahulu kita akan mengakses Mikrotik
dengan login pada Mikrotik RouterOS melalui console:
Tabel 3.7 Login Mikrotik Console
MikroTik v2.9.27
Login : admin
Password : (kosongkan)
Setelah kita login pada Mikrotik Console, kita dapat langsung mengganti
password admin yang sebelumnya kosong.
Tabel 3.8 Change Password Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > password
old password:
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik] >
Kita juga bisa cek mana interface yang aktif dan bisa untuk dikonfigurasi
selanjutnya.
Tabel 3.9 Interface Print Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic,
R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2-master ether 0 0 1500
[admin@Mikrotik] >
25
Setelah mengetahui ethernet mana yang bisa di setting, kita bisa tambahkan
IP Addrress.
Tabel 3.10 Add IP Address Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > ip address add
address=192.168.88.1
netmask=255.255.255.0
interface=ether2-master
Kemudian bisa dicek apakah konfigurasi kita sesuai dengan yang kita
inginkan seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.11 IP Print Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D –
dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST
INTERFACE
0 192.168.88.1/24 192.168.88.1 192.168.88.255
Ether2-master
[admin@Mikrotik] >
Setelah semua setting tadi selesai kita langsung dapat menggunakan aplikasi
mikrotik wizard yang terdiri dari beberapa menu. Jika dengan aplikasi kita dapat
konfigurasi dengan mudah menggunakan GUI maka berikut ini adalah beberapa
contoh sebagian konfigurasi menu aplikasi seperti DHCP, Hotspot Portal, Proxy
kedalam bahasa console. Dalam konfigurasi awal DHCP kita biasa memberi alokasi
pada pool DHCP.
Tabel 3.12 Pool Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > ip pool add name=pool1
ranges=192.168.88.2-192.168.88.12
Berikutnya yaitu salah satu step konfigurasi DHCP seperti berikut ini.
26
Tabel 3.13 DHCP Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > /ip dhcp-server network
add address=192.168.88.0/12
gateway=192.168.88.1
Setelah klien mendapat IP dari DHCP mikrotik maka selanjutnya bisa
konfigurasi hotspot portal, contohnya seperti berikut ini.
Tabel 3.14 Hotspot Portal Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > /ip hotspot profile add name=hsprof1
hotspot-address=192.168.88.1 html-directory=hotspot
http-proxy=0.0.0.0:0 login-by=http-chap smtp-
server=0.0.0.0 split-user-domain=no use-radius=no
Kemudian dapat juga ditambahkan new user login hotspot.
Tabel 3.15 User Management Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > ip hotspot user add name=coba
password=coba limit-uptime=00:60:00
Dan terakhir sesuai menu aplikasi wizard kita juga dapat mengkonfigurasi
proxy dan salah satu contoh cara konfigurasinya melalu console adalalh sebagai
berikut.
Tabel 3.16 Proxy Mikrotik Console
[admin@Mikrotik] > /ip proxy set enabled=yes
port=3128 src-address=192.168.88.1
Itulah beberapa konfigurasi yang dapat dilakukan melalui console mikrotik
dan nantinya dapat dimasukkan di sub-sub menu aplikasi wizard Mikrotik.
Setelah itu terdapat antarmuka program aplikasi yang berperan sebagai
media komunikasi yang digunakan sebagai sarana dialog antar program dengan
user. Sistem yang dibangun diharapkan menyediakan antarmuka yang mudah
27
dipahami dan digunakan oleh user. Perancangan antarmuka untuk aplikasi mikrotik
wizard adalah sebagai berikut :
Tampilan berikut ini berfungsi menampilkan menu utama yang terdiri dari
Interface, Gateway, DHCP, Hotspot Portal, User Management dan Proxy. Tapi
sebelum itu berikut adalah rancangan awal tampilan login aplikasi wizard.
Gambar 3.3 Desain Perancangan Login Form
Setelah itu sampai pada tampilan menu utama.
Gambar 3.4 Desain Perancangan Menu Utama
Kemudian sampai pada perancangan awal desain sub-menu interface.
28
Gambar 3.5 Desain Perancangan Interface
Dan perancangan desain awal sub-menu 2 yaitu Gateway.
Gambar 3.6 Desain Perancangan Gateway
Desain perancangan awal sub-menu 3 yaitu DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol).
29
Gambar 3.7 Desain Perancangan DHCP
Selanjutnya desain perancangan untuk sub-menu 4 yaitu Hotspot Portal.
Gambar 3.8 Desain Perancangan Hotspot Portal
Pada sub-menu 5 adalah pilihan untuk User Management yang memiliki
desain perancangan awal berikut.
Recommended