View
219
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Ledok 04 Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif
yaitu kerjasama antara peneliti dengan guru kelas 5. Subjek dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 dengan jumlah 12 siswa, yang terdiri dari 3
siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Siswa kelas 5 memiliki motivasi belajar
dan hasil belajar matematika rendah.
Rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dilihat
dari sikap yang ditunjukkan siswa. Siswa kesulitan menyelesaikan tugas
matematika dan dalam memahami materi matematika. Siswa hanya
mendengarkan penjelasan guru dan tampak mengantuk. Siswa kurang aktif dalam
bertanya dan takut menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Sehingga hasil
belajar matematika yang dicapai siswa pun rendah. Hasil belajar sebagian besar
siswa pada mata pelajaran matematika belum mencapai nilai KKM= 65.
Karakteristik siswa kelas 5 ini berusia 11-12 tahun dan berada pada tahap berpikir
operasional konkret. Rata-rata orang tua siswa bekerja sebagai wiraswasta.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian tindakan kelas ini terdiri dari variabel Pembelajaran
TAI, motivasi belajar, dan hasil belajar. Adapun rinciannya dijelaskan berikut ini.
1) Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization)
Pembelajaran TAI sebagai variabel bebas. Pembelajaran TAI (Team
Assisted Individualization) merupakan pembelajaran dengan membentuk
kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang secara heterogen dengan kemampuan
berpikir berbeda-beda untuk mengerjakan tugas yang sudah disiapkan guru secara
individual dalam kelompok. Para siswa bersama kelompoknya saling mengecek
jawaban, saling membantu satu sama lain dalam belajar dan diakhir mengerjakan
24
tes individu. Adanya pemberian penghargaan kepada kelompok siswa berdasarkan
skor atau nilai yang didapatkan selama mengerjakan tugas. Keberhasilan
penerapan Pembelajaran TAI yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran matematika diukur menggunakan lembar observasi.
2) Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Motivasi belajar dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Motivasi belajar
adalah perilaku positif siswa yang dapat dilihat dan ditunjukkan dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Indikator yang diamati yaitu kebiasaan
sebelum menerima pembelajaran matematika, mengikuti pelajaran matematika
sesuai jadwal, melaksanakan kegiatan belajar, tidak menunda tugas atau
pekerjaan, keinginan berprestasi untuk mencapai tujuan, dan kesiapan dalam
ulangan/tes. Motivasi belajar siswa diukur menggunakan lembar angket. Lembar
angket berisi pernyataan yang mewakili setiap indikator motivasi belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan kognitif berupa nilai tes berbentuk angka
yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar digunakan
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran matematika.
Hasil belajar diukur menggunakan tes formatif.
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan beberapa siklus dengan model
Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2010:132) melalui 3 tahap meliputi:
perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi, dan refleksi.
Penelitian akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai dicapai
indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sebelum dilaksanakan
penelitian, peneliti menyusun suatu perencanaan yang akan dilaksanakan dan
diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah perencanaan, akan
dilaksanakan tindakan dengan pengamatan/observasi mengenai jalannya tindakan
dalam pembelajaran. Setelah pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi
akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil tindakan. Hasil refleksi untuk
menemukan kelemahan atau kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I
25
kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada Siklus berikutnya yang
pelaksanaannya sama pada Siklus I.
Berdasarkan Pembelajaran TAI maka kegiatan setiap siklus dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan pada penelitian tindakan kelas ini meliputi :
1) Menetapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
bersama guru.
2) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Pembelajaran
TAI.
4) Menyiapkan alat peraga pembelajaran.
5) Membuat lembar kerja siswa (LKS).
6) Membuat lembar tes sebagai tes individu.
7) Membuat lembar angket motivasi belajar.
8) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam melaksanakan
Pembelajaran TAI.
9) Menyiapkan penghargaan untuk kelompok siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
a) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan tindakan setiap Siklus terdiri dari 4 Pertemuan. Adapun gambaran
pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
1) Menyampaikan salam pembuka dan mengabsensi siswa.
2) Menyiapkan alat peraga dan materi yang akan dibahas.
3) Mengkondisikan kelas melalui apersepsi tanya jawab terkait materi yang
akan dipelajari dan memotivasi siswa.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Membentuk siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4
siswa heterogen berdasarkan nilai tes formatif (dilakukan di pertemuan I).
26
6) Menyampaikan materi pembelajaran dengan media yang relevan.
7) Siswa mencatat materi yang dijelaskan guru.
8) Siswa mengerjakan LKS secara individual dalam kelompok.
9) Siswa yang telah selesai mengerjakan LKS terlebih dahulu diminta saling
mengecek jawaban satu sama lain dalam kelompoknya dan membantu
anggotanya yang kesulitan mengerjakan LKS.
10) Siswa mempresentasikan hasil LKS bersama kelompoknya.
11) Siswa bersama guru meluruskan hasil LKS.
12) Siswa diberi kesempatan guru bertanya tentang hal-hal yang belum jelas
terkait hasil LKS.
13) Siswa mengumpulkan tugasnya kepada guru.
14) Siswa membuat simpulan dan refleksi pembelajaran bersama guru.
15) Siswa mengerjakan postes siklus I secara mandiri (dilakukan di Pertemuan
IV).
16) Siswa bersama kelompoknya memperoleh penghargaan dari guru
berdasarkan hasil LKS yang telah dikerjakan (dilakukan di Pertemuan IV).
17) Siswa memperhatikan rencana pembelajaran dari guru di pertemuan
berikutnya.
18) Siswa mengisi lembar angket tentang motivasi belajar yang dibagikan guru
(dilakukan di Pertemuan IV).
b) Tahap Pengamatan/Observasi
Tahap observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
Observer mengamati dan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan siswa
dalam menerapkan pembelajaran sesuai Pembelajaran TAI. Hasil observasi
didiskusikan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru.
3. Tahap Refleksi
Setelah dilakukan tindakan, dilakukan menganalisis hasil lembar observasi
kegiatan guru dan siswa, lembar angket motivasi belajar, dan hasil tes siswa.
Peneliti merekap data kemudian menganalisis hasil temuannya. Berdasarkan
temuan-temuan yang dijumpai pada Siklus I, peneliti akan mengadakan perbaikan
sebagai masukan dan pemantapan pada Siklus berikutnya.
27
Pada Siklus berikutnya, kegiatan pembelajaran dilakukan sama seperti
pada Siklus I. Namun terdapat tambahan beberapa kegiatan yang merupakan
penyempurnaan dari kekurangan pada Siklus I. Adapun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
melalui Pembelajaran TAI yaitu:
1) Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data terkait kegiatan guru
dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar melalui Pembelajaran
TAI. Observasi dilakukan oleh bantuan observer.
2) Angket
Teknik angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa
setelah menerapkan kegiatan belajar melalui Pembelajaran TAI.
3) Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dengan
menggunakan tes formatif setelah melaksanakan kegiatan belajar melalui
Pembelajaran TAI.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain:
1) Lembar Observasi
Instrumen lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru
dan siswa dalam melaksanakan Pembelajaran TAI dari awal sampai akhir
kegiatan di setiap pertemuan. Lembar observasi kegiatan guru dan siswa dibuat
dengan berpedoman pada kisi-kisi yang dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3.
28
Tabel 2Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran TAI
Aspek Indikator Item JumlahI. Melakukan
KegiatanPendahuluan
a. Mengkondisikan siswa di kelasb. Menyampaikan tujuan pembelajaranc. Membentuk kelompok siswa
12
3,4
112
II. MelakukanKegiatanPembelajaranSesuaidenganPembelajaranTAI
a. Menyampaikan materi yang akan dibahasb. Menugaskan siswa mengerjakan LKS
secara individu dalam kelompokc. Mengarahkan kerjasama siswa saling
mengecek jawaban dan membantuanggota kelompoknya yang kesulitanmenyelesaikan LKS
d. Mengarahkan kelompok siswamempresentasikan hasil LKS
e. Meluruskan hasil LKSf. Melaksanakan tes evaluasi (postes)
bersama siswag. Memberikan penghargaan
5,6
7,8
9, 10
11,12
13,1415,16
17
2
2
2
2
22
1
III. MelakukanKegiatanPenutup
a. Membimbing siswa menyimpulkanb. Mengarahkan refleksi bersama siswac. Menginformasikan pembelajaran
selanjutnya
181920
111
Total 20
29
Tabel 3Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran TAI
Aspek Indikator Item JumlahI. Melakukan
KegiatanPendahuluan
a. Kesiapan menerima pelajaranmatematika
b. Membentuk kelompok
1
2
1
1
II. MelakukanKegiatanPembelajaranSesuaidenganPembelajaranTAI
a. Membuat catatan materi yang dijelaskanguru
b. Mengerjakan tugas (LKS)c. Melakukan pengecekan dan membantu
anggota kelompok dalam menyelesaikanLKS
d. Mempresentasikan hasil LKSe. Meluruskan hasil presentasi LKSf. Melakukan tanya jawabg. Mengumpulkan tugas (LKS)h. Mengerjakan tes individu (postes)i. Mendapatkan penghargaan
3
4
5,6
78, 910111213
1
1
2
121111
III. MelakukanKegiatanPenutup
a. Membuat simpulanb. Melakukan refleksi pembelajaran
1415
11
Total 15
2) Lembar Angket
Instrumen lembar angket dikembangkan menggunakan Skala Likert.
Pernyataan dalam Skala Likert berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Gradasi pilihan jawaban terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Adapun skor pada pernyataan positif antara lain sangat setuju (4),
setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1). Begitu sebaliknya skor pada
pernyataan negatif antara lain sangat setuju (1), setuju (2), tidak setuju (3), sangat
tidak setuju (4). Adapun kisi-kisi motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 4.
30
Tabel 4Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No Aspek IndikatorNo.ItemPositif
No.ItemNegatif
JumlahItem
1 Perilaku SiswaSebelumMelaksanakanPembelajaranMatematika
Kebiasaan sebelummenerima pembelajaranmatematika
Mengikuti pelajaranmatematika sesuaijadwal
1,14
3,4,16
2, 22, 23
15,24
5
5
2 Perilaku SiswaMelaksanakanProsesPembelajaranMatematika
Melaksanakan kegiatanbelajar
Tidak menunda tugasatau pekerjaan
6,17,25
8,18,28
5,7,26
9,27
6
5
3 Perilaku SiswaSetelahMelaksanakanPembelajaranMatematika
Keinginan berprestasiuntuk mencapai tujuan
Kesiapan dalamulangan/tes
10,19
12, 21
11,29
13,20,30
4
5
Total 30
3) Butir Soal Tes
Instrumen butir soal tes digunakan mengukur keberhasilan tingkat
kemampuan siswa dalam mengerjakan tes matematika setelah melaksanakan
pembelajaran. Item soal yang dibuat sebanyak 30 item soal. Berdasarkan
rancangan RPP sesuai tahap kegiatan Pembelajaran TAI, maka dibuat kisi-kisi
soal tes dapat dilihat pada Tabel 5, 6, dan 7.
31
Tabel 5Kisi-Kisi Soal Pretes Matematika
StandarKompetensi
KompetensiDasar
Indikator Item PadaTes
Jumlahitem
5. Menggunakanpecahan dalampemecahanmasalah
5.4 Menggunakanpecahan dalammasalahperbandingandan skala
1. Menghitungperbandingandari dua hal
1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9
9
2. Menghitungperbandingandari tiga hal
10, 11, 12, 13,14, 15, 16, 17
8
3. Menghitungperbandingansenilai
18, 19, 20, 21,22, 23
6
4. Menghitungskala sebagaiperbandingan
24, 25, 26, 27,28, 29, 30
7
Total 30
Tabel 6Kisi-Kisi Soal Postes Matematika Siklus I
StandarKompetensi
KompetensiDasar
Indikator ItemPada Tes
Jumlahitem
6. Memahamisifat-sifatbangun danhubunganantarbangun
6.1 Mengidentifikasisifat-sifat bangundatar
1. Menunjukkangambar berbagaibangun datar
1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8,9, 10
10
2. Menyebutkancontoh benda dariberbagai bangundatar
11, 12, 13,14, 15, 16,17, 18, 19,20
10
3. Mengidentifikasisifat-sifatberbagai bangundatar.
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30
10
Total 30
32
Tabel 7Kisi-Kisi Soal Postes Matematika Siklus II
StandarKompetensi
KompetensiDasar Indikator
Item PadaTes
Jumlahitem
6. Memahamisifat-sifatbangun danhubunganantarbangun
6.2 Mengidentifikasisifat-sifat bangunruang
1. Menunjukkangambar berbagaibangun ruang
1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9
9
2. Menyebutkancontoh bendadari berbagaibangun ruang
10, 11, 12,13, 14, 15,16, 17, 18
9
3. Mengidentifikasisifat-sifatberbagai bangunruang
19, 20, 21,22, 23, 24,25, 26, 27,28, 29, 30
12
Total 30
Uji instrumen lembar angket dan butir soal tes diujicobakan dan dihitung
menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengukur tingkat validitas dan
reliabilitas. Untuk mendapatkan data yang baik, instrumen yang dibuat harus
baik. Instrumen yang baik harus valid dan reliabel. Namun pada soal tes perlu
diuji tingkat kesukaran masing-masing item untuk mengetahui kesetaraan soal.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2009:121). Tingkat validitas dapat dilihat
pada output Item-Total Statistic pada kolom Corrected Item-Total Correlation.
Hasil nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan
nilai r tabel. Penelitian ini menggunakan r tabel dengan signifikansi 0,05 melalui
uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 30, maka didapat r tabel sebesar 0,361. Instrumen
valid apabila nilai r hitung pada kolom Corrected Item-Total Correlation ˃ r
tabel, instrumen tidak valid apabila nilai r hitung pada kolom Corrected Item-
Total Correlation ˂ r tabel (Priyatno, 2010:97).
Hasil uji validitas lembar angket motivasi belajar dari 30 item, diperoleh
25 item valid dan 5 item tidak valid. Adapun item yang tidak valid terdiri dari
item nomor 4, 23, 24, 26, dan 28. Sehingga 25 item tersebut dapat digunakan
33
dalam lembar angket. Hasil uji validitas soal pretes dari 30 item soal, diperoleh 24
item soal valid. Terdapat 6 item soal tidak valid yaitu item nomor 9, 13, 14, 17,
22, 27. Dari 24 item soal diambil 20 soal untuk dijadikan tes.
Hasil uji validitas soal postes Siklus I dari 30 item soal, diperoleh 21 item
soal valid. Terdapat 9 item soal tidak valid yaitu 1, 3, 7, 10, 11, 12, 16, 18, 30.
Dari 21 item soal diambil 20 soal untuk dijadikan tes. Hasil uji validitas soal
postes Siklus II dari 30 item soal, diperoleh 22 item soal valid. Terdapat 8 item
soal tidak valid yaitu 3, 9, 10, 14, 18, 20, 26, 28. Dari 22 item soal diambil 20 soal
untuk dijadikan tes. Uji validitas lembar angket dan butir soal tes dapat dilihat
pada Lampiran 3.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran (1992)
dalam Priyatno (2010:98) adapun reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Hasil uji reliabilitas lembar angket motivasi belajar, dari 25 item
menunjukkan reliabilitas baik dengan Cronbach’s Alpha 0,923. Pada soal pretes
jumlah item soal 24 menunjukkan reliabilitas baik dengan Cronbach’s Alpha
0,924. Pada soal postes Siklus I jumlah item soal 21 menunjukkan reliabilitas baik
dengan Cronbach’s Alpha 0,908. Pada soal postes Siklus II jumlah item soal 22
menunjukkan reliabilitas baik dengan Cronbach’s Alpha 0,901. Uji reliabilitas
lembar angket dan butir soal tes dapat dilihat pada Lampiran 3.
Menurut Slameto dalam Wardani, dkk (2012:338) tingkat kesukaran
adalah angka yang menunjukkan proporsi siswa yang menjawab betul suatu butir
soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal semakin mudah, sebaliknya
semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal makin sukar. Indeks tingkat
kesukaran (P) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan :
P = indeks tingkat kesukaran
34
B = jumlah siswa yang menjawab betul
N = jumlah siswa
Menurut Wardani, dkk (2012:339) untuk menentukan tingkat kesukaran
butir soal dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran yang dapat dilihat pada
Tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran0.00 - 0.25 Sukar0.26 – 0.75 Sedang0.76 – 1.00 Mudah
Hasil uji tingkat kesukaran soal pretes dari 20 item terdiri 4 soal sukar
yaitu item nomor 3, 8, 28, dan 29. Soal sedang terdiri dari 11 item yaitu item
nomor 4, 7, 10, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 25, dan 26. Soal mudah terdiri dari 5 item
yaitu item nomor 2, 5, 6, 11, dan 12.
Hasil uji tingkat kesukaran soal postes Siklus I dari 20 item terdiri 4 soal
sukar yaitu item nomor 4, 20, 28, dan 29. Soal sedang terdiri dari 10 item yaitu
item nomor 5, 14, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 26, dan 27. Soal mudah terdiri dari 6
item yaitu item nomor 2, 6, 8, 9, 13, dan 24.
Hasil uji tingkat kesukaran soal postes Siklus II dari 20 item terdiri 3 soal
sukar yaitu yaitu item nomor 5, 25, dan 27. Soal sedang terdiri dari 10 item yaitu
item nomor 1, 2, 7, 8, 12, 13, 17, 23, 24, dan 29. Soal mudah terdiri dari 7 item
yaitu item nomor 4, 6, 11, 15, 16, 19, dan 21. Uji kesukaran soal dapat dilihat
pada Lampiran 4.
3.5 Indikator Kinerja
Berdasarkan permasalahan yang terjadi untuk menentukan keberhasilan
dalam penelitian ini maka dibuatlah indikator kinerja. Indikator kinerja terdiri dari
indikator proses dan indikator hasil yang secara rinci dijelaskan berikut ini.
35
1) Indikator Proses
Indikator proses penelitian ini yaitu indikator ketercapaian proses
pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan Pembelajaran TAI pada
mata pelajaran matematika. Ketercapaian kegiatan guru dan siswa dalam
pembelajaran ditetapkan dengan kategori baik. Kategori baik yaitu jika guru dan
siswa telah melaksanakan semua kegiatan pembelajaran dan sesuai langkah-
langkah Pembelajaran TAI serta tidak ada catatan perbaikan dari observer.
2) Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu motivasi
belajar dan hasil belajar. Penelitian dinyatakan berhasil apabila 75% dari jumlah
siswa memiliki kategori motivasi belajar tinggi dengan skor total (≥ 60). Pada
hasil belajar diperoleh keberhasilan apabila 75% dari jumlah siswa mencapai nilai
ketuntasan belajar ≥ 65 pada mata pelajaran matematika.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk
menganalisis data hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam
menerapkan Pembelajaran TAI dengan cara reduksi data, paparan data, dan
penarikan simpulan. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data
hasil lembar angket motivasi belajar dan hasil belajar matematika dengan cara
mengumpulkan data, menyajikan data, mengolah data, interpretasi data, dan
membuat simpulan. Kemudian hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif
dianalisis dengan deskriptif komparatif yaitu membandingkan antar siklus.
Recommended