View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga pada
kelas X IPS 2 semester I tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian Tindakan Kelas ini
dilakukan dalam dua siklus, untuk mengetahui peningkatan hasil dan aktivitas
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran Sejarah dengan
penerapan model pembelajaran Picture and Picture.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X IPS 2 SMA
Kristen Satya Wacana Salatiga yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 13 laki-laki
dan 12 perempuan yang mempunyai karakteristik pada hasil UTS semester ganjil
tahun pelajaran 2017/2018 belum semua siswa tuntas dalam mata pelajaran Sejarah
sesuai KKM (70).
C. Setting Penelitian
Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting kelas,
dimana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu
satu orang guru lain untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran.
Pembelajaran di kelas merupakan penerapan metode pembelajaran Picture and
Picture dalam mata pelajaran Sejarah di Kelas X IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana.
Guru Pamong sebagai pengamat dan peneliti sebagai pengajar.
24
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dapat diperoleh dari:
a) Siswa
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa, sekaligus sebagai sumber data
untuk mengetahui hasil belajar, serta aktifitas selama pembelajaran
berlangsung dan respon atau tanggapan terhadap model pembelajaran
Picture and Picture yang diterapkan pada saat proses belajar mengajar pada
mata pelajaran Sejarah.
b) Guru
Aktivitas guru banyak berfungsi sebagai fasilitator yang melayani para
siswa, baik dalam menjelaskan konsep pembelajaran maupun teknis
operasional pembelajaran (Mulyasa, 2009:188). Dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri. Data yang
dapat diperoleh dari guru adalah aktivitas guru dalam
mengimplementasikan model pembelajaran Picture and Picture dalam mata
pelajaran Sejarah.
c) Observer dan kolaborator
Bertindak sebagai observer sekaligus kolaborator dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah guru pamong mata pelajaran Sejarah SMA
Kristen Satya Wacana. Observer mencatat semua kejadian yang ada dalam
proses pembelajaran melalui lembar pengamatan (observasi) yang sudah
disediakan.
Data yang dapat diperoleh dari observer yakni hasil pengamatan dari
aktivitas siswa dan guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture.
25
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu
alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek (Widoyoko,
2009:45). Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa digunakan disekolah
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes buatan guru dan tes terstandar
(Arikunto, 2010:266). Bentuk tes yang peneliti pilih untuk pengumpulan
data adalah tes tertulis bentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan setiap akhir
pembelajaran dan berfungsi untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap
materi mata pelajaran Sejarah yang telah disampaikan.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tindakan
diberikan. Lembar pengamatan guru digunakan observer pada waktu guru
melaksanakan proses pembelajaran dan lembar aktivitas siswa digunakan
observer untuk memantau kegiatan siswa pada waktu melakukan kegiatan
pembelajaran Sejarah.
3. Angket
Angket ini berupa kumpulan pernyataan untuk mengumpulkan data
mengenai respons siswa terhadap model pembelajaran Picture and Picture.
Angket dibagikan setelah selesai kegiatan pembelajaran Sejarah.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh
dalam observasi dengan mencatat atau mengabadikan kegiatan
pembelajaran berupa foto yang dilakukan selama proses belajar mengajar
dengan menggunakan camera atau melihat catatan-catatan (arsip-arsip)
yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain
berupa arsip perencanaan pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa yang
26
dapat memberi informasi data serta dokumen berupa foto yang
menggambarkan situasi kegiatan pembelajaran Sejarah.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan terdiri
dari 2 siklus. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Sunardi
(2011: 29).
Prosedur PTK terdiri 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap.
Setiap siklus tindakan meliputi:
1. perencanaan (plan),
2. pelaksanaan (act),
3. pengamatan (observe),
4. refleksi (reflect).
SIKLUS I
1. Tahap Perencanaan (Planning) meliputi:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
Kompetensi Dasar Dan Silabus
b. Menyiapkan instrument (angket siswa, lembar pengamatan siswa dan
guru)
c. Merancang format evaluasi (post test) dan kunci jawaban berupa pilhan
ganda
d. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang
diperlukan (kumpulan soal, aneka rasa permen(untuk pembagian
kelompok), dan puzzle/potongan gambar)
e. Merancang pembelajaran dengan membentuk enam kelompok, tiap
kelompok terdiri dari 4 s/d 5 siswa yang telah dibagi secara acak melalui
pengambilan undian permen di dalam sebuah kotak.
2. Tahap Pelaksanaan (Act) meliputi:
27
Kegiatan awal
a. Menyiapkan laptop, sound, kumpulan soal, aneka permen untuk undian
anggota kelompok, puzzel/potongan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran.
b. Guru menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi dasar pada peserta
didik
c. Siswa diberi petunjuk mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran Picture
and Picture
Kegiatan Inti
1. Mengamati
a) Peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan materi Indonesia
Zaman Praaksara: Awal kehidupan Manusia di Indonesia melalui LCD,
menunjukkan peta persebaran penemuan fosil dan artefak yang tersebar di
berbagai wilayah Indonesia, menunjukkan berbagai foto berupa hasil temuan
fosil, artefak serta peninggalan hasil-hasil kebudayaan pada zaman
Paleolithikum dan Mesolithikum masa praaksara di Indonesia
2. Menanya
a) Guru mengadakan tanya jawab dan memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk bertanya yang mengarah pada materi pembelajaran
3. Mengumpulkan Informasi
a) Peserta didik mencoba mencari sumber buku maupun internet yang
mengarah pada materi pembelajaran
b) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berani berpendapat
setelah mengamati gambar
4. Mengasosiasikan
a) Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari
4-5 siswa yang dibagi dengan cara mengambil undian permen di dalam
28
sebuah kotak. Pengelompokan disesuaikan dengan jenis permen yang
didapatkan oleh masing-masing siswa.
b) Guru mengatur setiap kelompok untuk mengambil undian yang sudah
disediakan untuk ditentukan berdasarkan urutan kelompok melalui kertas
undian.
c) Setiap kelompok diberikan tugas untuk menganalisa tentang pola
kehidupan masyarakat hingga hasil kebudayaan peninggalan masa
praaksara sebagai berikut :
Kelompok 1
1. Mengkaji dan merumuskan tentang jenis manusia purba di
Indonesia berupa Meganthropus Paleojavanicus
Kelompok 2
2. Mengkaji dan merumuskan tentang jenis manusia purba di
Indonesia berupa gambar Pithecanthropus
Kelompok 3
3. Mengkaji dan merumuskan tentang gambar pola hunian masa
praaksara berupa gambar tinggal dalam gua (Abris Sous Roche)
masa Mesolithikum
Kelompok 4
4. Mengkaji dan merumuskan tentang hasil kebudayaan masa
praaksara berupa gambar alat berburu meramu masa
Palaeolitikum
Kelompok 5
5. Mengkaji dan merumuskan tentang hasil kebudayaan masa
praaksara berupa gambar alat produksi masa Mesolithikum
Kelompok 6
6. Mengkaji dan merumuskan tentang jenis manusia purba di
Indonesia berupa gambar Homo Sapiens
29
d) Setelah kelompok tersusun berdasarkan undian, masing-masing perwakilan
dari anggota kelompok mencoba mengambil puzzle/potongan gambar dari
kertas untuk mulai mencoba menyusun menjadi satu rangkaian yang utuh
e) Setiap kelompok saling berdiskusi serta mencoba mencari sumber dari buku
wajib maupun internet untuk mengumpulkan informasi tambahan
5. Mengkomunikasikan
a) Guru memberikan puzzle/potongan gambar dari kertas dan setiap
kelompok mulai menyusun.
b) Setiap kelompok bertugas merangkai potongan kertas lalu ditempelkan
pada bingkai menjadi rangkaian yang utuh yang sudah disediakan oleh
guru
c) Guru membimbing dan memberikan penjelasan serta pengarahan terhadap
siswa yang belum memahami pembelajaran.
d) Setiap kelompok maju mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan
urutan nomor kelompok dengan begitu siswa berinisiatif
mempresentasikan tanpa ditunjuk oleh guru
e) Peserta didik saling bekerja sama membuat analisa pada tugas yang
diberikan oleh guru lalu mempresentasikan di depan kelas sesuai urutan
nomor perkelompok.
f) Masing- masing kelompok melaporkan/ mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas, dan kelompok lain menanggapi
g) Guru memberikan reward bagi siswa yang dapat melaksanakan tugas
dengan benar
h) Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil belajar pada
materi tersebut
i) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan
pada kelompok-kelompok diskusi yang telah selesai melaporkan hasil
diskusinya.
30
Kegiatan akhir
a) Siswa secara individu mengerjakan post test di akhir pembelajaran
b) Siswa diminta mengisi angket untuk mengetahui tanggapannya terhadap
penerapan model pembelajaran Picture and Picture
3. Tahap Observasi (observation) meliputi:
a) Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas
guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada mata
pelajaran Sejarah.
b) Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat
penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada lembar pengamatan
siswa dan guru.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
a) Siswa belum memanfaatkan waktu dengan tepat
b) Beberapa siswa masih kurang percaya diri mengutarakan hasil diskusinya
di depan kelas
c) Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kekurangan
pembelajaran, untuk merencanakan perbaikan tindakan pembelajaran pada
siklus berikutnya.
Setelah mengetahui kekurangan serta kelebihan pada siklus I, maka peneliti
mencoba mengubah strategi model Picture and Picture pada siklus II agar
pelaksanaan lebih efektif. Pada siklus II perencaanan tindakan dikaitkan dengan
hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai upaya meningkatkan prestasi
SIKLUS II
1. Tahap perencanaan (Planning) meliputi:
a) Identifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I
b) Menyusun kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan Kompetensi Dasar Dan Silabus
31
c) Menyiapkan kembali instrument (angket siswa, lembar pengamatan siswa
dan guru)
d) Merancang kembali format evaluasi dan kunci jawabannya berupa pilhan
ganda
e) Menyiapkan kembali materi dan media pembelajaran yang diperlukan
dalam proses pembelajaran (puzzle/potongan kertas dengan gambar yang
berbeda sesuai dengan materi)
f) Merancang pembelajaran dengan membentuk 5 kelompok belajar siswa
yang terdiri dari 5 orang siswa.
2. Tahap Pelaksanaan (Act) meliputi:
Kegiatan awal
a) Menyiapkan laptop, sound, kumpulan soal, aneka permen untuk undian
anggota kelompok, puzzel/potongan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran.
b) Mengulas kembali materi pertemuan siklus 1 pada pertemuan siklus 2 yang
mengarah pada materi pembelajaran
c) Guru menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi dasar pada peserta
didik
d) Siswa diberi petunjuk mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran
Picture and Picture
Kegiatan inti
1. Mengamati
a) Peserta didik mengamati gambar yang berkaitan dengan materi Indonesia
Zaman Praaksara: Awal kehidupan Manusia di Indonesia melalui LCD,
melanjutkan materi sesuai dengan silabus berupa gambar hasil kebudayaan
masa praaksara tingkat lanjut dari Neolithikum hingga Zaman Logam.
32
2. Menanya
a) Guru mengadakan tanya jawab dan memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk bertanya yang mengarah pada materi pembelajaran
3. Mengumpulkan Informasi
a) Peserta didik mencoba mencari sumber buku maupun internet yang
mengarah pada materi pembelajaran
b) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berani berpendapat setelah
mengamati gambar
4. Mengasosiasikan
a) Guru membagi kelas menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari
5 siswa yang dibagi dengan cara mengambil undian permen di dalam sebuah
kotak. Pengelompokan disesuaikan dengan jenis permen yang didapatkan
oleh masing-masing siswa.
b) Guru mengatur setiap kelompok untuk mengambil undian yang sudah
disediakan untuk ditentukan berdasarkan urutan kelompok melalui kertas
undian.
c) Setiap kelompok diberikan tugas untuk menganalisa tentang pola
kehidupan masyarakat hingga hasil kebudayaan peninggalan masa
praaksara Zaman Neolithikum sampai Zaman Logam sebagai berikut :
Kelompok 1
1. Mengkaji dan merumuskan tentang hasil kebudayaan pada Zaman
Neolithikum berupa kapak lonjong
Kelompok 2
2. Mengkaji dan merumuskan tentang hasil kebudayaan pada Zaman
Neolithikum berupa kapak persegi
Kelompok 3
3. Mengkaji dan merumuskan tentang berupa alat pemujaan roh nenek
moyang pada Zaman Megalithikum contoh menhir
33
Kelompok 4
4. Mengkaji dan merumuskan tentang hasil kebudayaan pada zaman
Megalithikum berupa gambar punden berundak-undak
Kelompok 5
5. Mengkaji dan merumuskan tentang hasil kebudayaan masa praaksara
berupa gambar Nekara
d) Setelah kelompok tersusun berdasarkan undian, masing-masing perwakilan
dari anggota kelompok mengambil puzzle/potongan gambar dari kertas
untuk mulai mencoba menyusun menjadi satu rangkaian yang utuh
e) Setiap kelompok saling berdiskusi serta mencoba mencari sumber dari buku
wajib maupun internet untuk mengumpulkan informasi tambahan
5. Mengkomunikasikan
a) Guru memberikan puzzle/potongan gambar dari kertas dan setiap kelompok
mulai menyusun.
b) Setiap kelompok bertugas merangkai potongan kertas lalu ditempelkan pada
bingkai menjadi rangkaian yang utuh yang sudah disediakan oleh guru
c) Guru membimbing dan memberikan penjelasan serta pengarahan terhadap
siswa yang belum memahami pembelajaran.
d) Setiap kelompok maju mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan urutan
nomor kelompok dengan begitu siswa berinisiatif mempresentasikan tanpa
ditunjuk oleh guru
e) Peserta didik saling bekerja sama membuat analisa pada tugas yang
diberikan oleh guru lalu mempresentasikan di depan kelas sesuai urutan
nomor perkelompok.
f) Masing- masing kelompok melaporkan/ mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas, dan kelompok lain menanggapi
g) Guru memberikan reward bagi siswa yang dapat melaksanakan tugas
dengan benar
34
h) Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil belajar pada
materi tersebut
i) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan
pada kelompok-kelompok diskusi yang telah selesai melaporkan hasil
diskusinya.
Kegiatan akhir
a. Siswa secara individu mengerjakan post test diakhir pembelajaran.
b. Siswa diminta mengisi angket untuk mengetahui tanggapannya terhadap
penerapan model pembelajaran Picture and Picture
3. Tahap observasi (Observing)
a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan
aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Picture and
Picture pada mata pelajaran Sejarah.
b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat
penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada lembar
pengamatan siswa dan guru.
4. Tahap refleksi (Reflection)
a. Siswa sudah mengerti penerapan model Picture and Picture, maka
pada siklus II ini siswa lebih aktif dan berpartisipasi di dalam proses
pembelajaran
b. Siswa lebih tertarik dan dapat memahami materi hasil peninggalan
kebudayaan zaman praaksara di Indonesia dengan baik
c. Siswa menggunakan waktu dengan cukup baik
d. Siswa sudah cukup percaya diri mempresentasikan hasil diskusi
dengan teman kelompoknya di depan kelas
e. Sebagian besar siswa mampu menganalisa dan dapat
mempresentasikan bahan diskusi di depan kelas dengan benar.
35
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data tes belajar siswa dianalisis menggunakan cara
deskriptif komparatif. Klasifikasi hasil observasi siswa diambil secara deskriptif
kualitatif. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif
komparatif, yaitu mengolah data yang terkumpul mulai dari pra siklus, siklus I
hingga siklus II, kemudian membandingkannya, sehingga tampak peningkatan atau
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
H. Indikator Keberhasilan
Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah
hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata kalsikal mencapai tujuh puluh enam (76 dan
minimal 96% dari jumlah siswa mencapai nilai hasil belajar tuntas (KKM=70)).
Tingkat keberhasilan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Picture
and Picture dikatakan berhasil.
Untuk menghitung presentase peningkatan hasil belajar dengan rumus :
% = 𝒏
𝑵 ×100
Keterangan :
% = Presentase peningkatan hasil belajar
n = Jumlah siswa tuntas
N = Jumlah siswa keseluruhan
(Muh. Ali, 1993: 186)
Recommended