View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Dalam kegiatan yang telah dilakukan dalam pengumpulan data melalui
wawancara dan studi pustaka terhadap jenis penyakit kista endometriosis pada
wanita, ada beberapa gejala yang harus diketahui oleh wanita untuk mengetahui
apakah wanita tersebut menderita penyakit kista endometriosis. Adapun gejala-gejala
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Penyakit Dan Gejala
Nama Penyakit Gejala
Kista Endometriosis
a. Nyeri saat haid
b. Nyeri saat berhubungan intim
c. Nyeri saat buang air kecil
d. Nyeri saat buang air besar
e. Nyeri pada panggul
f. Perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah
g. Gangguan kesuburan
h. Sulit punya anak
i. Gangguan siklus haid
Kanker Ovarium
a. Nyeri saat berhubungan intim
b. Peningkatan ukuran perut
c. Kesulitan dalam makan/selalu merasa kenyang
d. Meningkatnya frekuensi/urgensi urin
e. Selalu merasa mual
f. Penurunan berat badan
g. Perut selalu terasa kembung
32
4.2 Analisa Sistem
4.2.1 Analisa Kebutuhan Fungsional
Sistem pakar untuk penyakit kista endometriosis pada wanita membutuhkan
basis pengetahuan untuk mengetahui gejala yang terjadi pada penderita dan
penanganannya. Basis pengetahuan ini merupakan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh
sistem, sedangkan mesin inferensi digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang
dimasukkan pengguna hingga dapat ditemukan suatu kesimpulan.
Basis pengetahuan yang dibutuhkan sistem terdiri dari aturan jenis penyakit,
gejala penyakit dan bobot dari gejala penyakit. Data-data yang menjadi input pada
sistem adalah data gejala dan bobot dari penyakit kista endometriosis dan kanker
ovarium. Data tersebut digunakan untuk menentukan apakah pasien tersebut
menderita penyakit kista endometriosis dan kanker ovarium.
Berikut daftar penyakit yang disediakan dalam sistem pakar.
Tabel 4.2 Daftar Penyakit
Kode Penyakit Nama Penyakit
P01 Kista Endometriosis
P02 Kanker Ovarium
Berikut tabel aturan dari pakar yangp terdapat pada sistem pakar.
Tabel 4.3 Aturan Sistem Pakar
Kode
Penyakit
Kode
Gejala Gejala Bobot
P01
G1 Nyeri saat haid 0,6
G2 Nyeri saat berhubungan intim 0,8
G3 Nyeri saat buang air kecil 0,6
G4 Nyeri saat buang air besar 0,6
G5 Nyeri pada panggul 0,7
G6 Perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah 0,7
33
Kode
Penyakit
Kode
Gejala Gejala Bobot
P01
G7 Gangguan kesuburan 0,8
G8 Sulit punya anak 0,7
G9 Gangguan Siklus haid 0,4
P02
G2 Nyeri saat berhubungan intim 0,8
G10 Peningkatan ukuran perut 0,6
G11 Kesulitan dalam makan/merasa kenyang 0,7
G12 Meningkatnya frekuensi/urgensi urin 0,8
G13 Mual 0,8
G14 Penurunan berat badan 0,7
G15 Perut selalu terasa kembung 0,4
Dengan menggali dari hasil wawancara dengan pakar, nilai CF (Rule) didapat
dari interpretasi term dari pakar menjadi nilai MD/MB tertentu, dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Nilai MD/MB
Certainty Term Nilai Interpretasi MD/MB
Tidak Tahu/Tidak Ada 0
Sedikit Yakin 0,4
Cukup Yakin 0,6
Yakin 0,8
Sangat Yakin 1
Tabel 4.5 Persentase Kesimpulan
Tingkat Persentase Nilai Keyakinan
0%-40% Kemungkinan Kecil
41%-80% Kemungkinan Besar
34
Tingkat Persentase Nilai Keyakinan
81%-99% Yakin
100% Sangat Yakin
Adapun analisa terhadap sistem pakar yang dibangun merupakan rule yang
menerapkan metode certainty factor, metode certainty factor merupakan satu metode
yang digunakan untuk menghitung faktor kepastian dalam mengatasi kesulitan dari
gejala-gejala penyakit kista endometriosis. Berikut ini adalah representasi
pengetahuan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kista endometriosis
dan kanker ovarium dengan kaidah produksi.
a. Rule 1
IF Nyeri saat haid
AND Nyeri saat berhubungan intim
AND Nyeri saat buang air kecil
AND Nyeri saat buang air besar
AND Nyeri pada panggul
AND Perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah
AND Gangguan kesuburan
AND Sulit punya anak
AND Gangguan Siklus haid
THEN Kista Endometriosis
b. Rule 2
IF Nyeri saat berhubungan intim
AND Peningkatan ukuran perut
AND Kesulitan dalam makan/merasa kenyang
AND Meningkatnya frekuensi/urgensi urin
AND Mual
AND Penurunan berat badan
35
AND Perut selalu terasa kembung
THEN Kanker Ovarium
Contoh kasus:
Kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kista endometriosis adalah
sebagai berikut :
IF Nyeri saat haid
AND Nyeri saat berhubungan intim
AND Nyeri saat buang air kecil
AND Nyeri saat buang air besar
AND Nyeri pada panggul
AND Perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah
AND Gangguan kesuburan
AND Sulit punya anak
AND Gangguan Siklus haid
Kaidah-kaidah produksi yang berkaitan dengan penentuan penyakit kista
endometriosis berupa pertanyaan untuk untuk gejala penyakit kista endometriosis
adalah sebagai berikut :
1. Apa anda merasakan nyeri saat haid?
2. Apa anda merasakan nyeri saat berhubungan intim?
3. Apa anda merasakan nyeri saat buang air kecil?
4. Apa anda merasakan nyeri saat buang air besar?
5. Apa anda merasakan nyeri pada panggul?
6. Apa anda merasakan perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah?
7. Apakah anda mengalami gangguan kesuburan?
8. Apakah anda sulit punya anak?
9. Apakah anda mengalami gangguan siklus haid?
Lankah pertama, pakar menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala yang telah
ditentukan sebelumnya sebagai berikut :
36
CFPakar (Nyeri saat haid) = 0,6
CFPakar (Nyeri saat berhubungan intim) = 0,8
CFPakar (Nyeri saat buang air kecil) = 0,6
CFPakar (Nyeri saat buang air besar) = 0,6
CFPakar (Nyeri pada panggul) = 0,7
CFPakar (Perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah) = 0,7
CFPakar (Gangguan kesuburan) = 0,8
CFPakar (Sulit punya anak) = 0,7
CFPakar (Gangguan siklus haid) = 0,4
Kemudian, dilanjutkan dengan penentuan nilai bobot user, misalkan user memilih
jawaban sebagai berikut :
Nyeri saat haid = Sedikit yakin = 0,4
Nyeri saat berhubungan intim = Sedikit yakin = 0,4
Nyeri saat buang air kecil = Cukup yakin = 0,6
Nyeri saat buang air besar = Sedikit yakin = 0,4
Nyeri pada panggul = Yakin = 0,8
Perasaan tidak nyaman pada perut bagian bawah = Sedikit yakin = 0,4
Gangguan kesuburan = Sedikit yakin = 0,4
Sulit punya anak = Tidak = 0
Gangguan siklus haid = Tidak = 0
Kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai certainty factornya dengan
mengalikan CFuser dengan CFpakar menjadi :
CF[H,E]1 = CF[H]1 * CF[E]1
= 0.6 * 0.4
= 0.24
CF[H,E]2 = CF[H]2 * CF[E]2
= 0.8 * 0.4
= 0.32
37
CF[H,E]3 = CF[H]3 * CF[E]3
= 0.6 * 0.6
= 0.36
CF[H,E]4 = CF[H]4 * CF[E]4
= 0.6 * 0.4
= 0.24
CF[H,E]5 = CF[H]5 * CF[E]5
= 0.7 * 0.8
= 0.56
CF[H,E]6 = CF[H]6 * CF[E]6
= 0.7 * 0.4
= 0.28
CF[H,E]7 = CF[H]7 * CF[E]7
= 0.8 * 0.4
= 0.32
CF[H,E]8 = CF[H]8 * CF[E]8
= 0.7 * 0
= 0
CF[H,E]9 = CF[H]9 * CF[E]9
= 0.4 * 0
= 0
Langkah yang terakhir adalah mengkombinasikan nilai certainty factor dari masing-
masing kaidah :
CFcombine1 CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1 - CF[H,E]1)
= 0.24 + 0.32 * (1-0.24)
= 0.48old1
CFcombine2 CF[H,E]old1,3 = CF[H,E]old1 + CF[H,E]3 * (1 - CF[H,E]old1)
= 0.48 + 0.36 * (1 - 0.48)
= 0.66old2
38
CFcombine3 CF[H,E]old2,4 = CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1 – CF[H,E]old2)
= 0.66 + 0.24 * (1 – 0.66)
= 0.74old3
CFcombine4 CF[H,E]old3,5 = CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1 – CF[H,E]old3)
= 0.74 + 0.56 * (1 – 0.74)
= 0.88old4
CFcombine5 CF[H,E]old4,6 = CF[H,E]old4 + CF[H,E]6 * (1 – CF[H,E]old4)
= 0.88 + 0.28 * (1 – 0.88)
= 0.91old5
CFcombine6 CF[H,E]old5,7 = CF[H,E]old5 + CF[H,E]7 * (1 – CF[H,E]old5)
= 0.91 + 0.32 * (1 – 0.91)
= 0.93old6
CFcombine7 CF[H,E]old6,8 = CF[H,E]old6 + CF[H,E]8 * (1 – CF[H,E]old6)
= 0.93 + 0 * (1 – 0.93)
= 0.93old7
CFcombine8 CF[H,E]old7,9 = CF[H,E]old7 + CF[H,E]9 * (1 – CF[H,E]old7)
= 0.93 + 0 * (1 – 0.93)
= 0.93old8
CF[H,E]old8 * 100% = 0.93 * 100%
= 93%
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada penyakit
kista endometriosis memiliki persentase tingkat keyakinan sebesar 93%.
4.2.2 Analisa Kebutuhan Non Fungsional
Pada kebutuhan non fungsional, untuk dapat mengimplementasikan sistem
pakar ini maka dibutuhkan perangkat pendukung agar sistem pakar ini bisa
digunakan. Perangkat pendukung tersebut adalah perangkat keras dan perangkat
lunak.
39
a. Perangkat keras yang dibutuhkan :
1. Perangkat laptop BenQ dengan spesifikasi Processor Intel (R)
Pentium (R) Dual CPU T2370 @ 1,73 GHz.
2. Smartphone Android.
b. Perangkat lunak yang dibutuhkan :
1. Sistem Operasi Windows 7.
2. Android studio, digunakan sebagai media pembuatan aplikasi.
3. Java Development Kid (JDK), merupakan tools pengembang
bahasa pemrograman java.
4. Android Software Development Kid, merupakan tools pengembang
pemrograman android.
4.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dalam pembuatan sebuah aplikasi sangat diperlukan,
karena dengan adanya perancangan sistem, aplikasi dapat dibangun sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat, selain itu juga perancangan sistem juga mempermudah
untuk mengetahuai alur dari aplikasi yang akan dibangun.
4.3.1 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan gambaran skenario dari interaksi antara pengguna
dengan sistem. Use case diagram menggambarkan hubungan antara aktor dan
kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan peneliti use case diagram dari sistem yang akan dibuat adalah sebagai
berikut :
40
User
Gambar 4.1 Use Case Diagram
Tabel 4.6 Deskripsi Aktor Dalam Use Case
No Aktor Deskripsi
1. User
Aktor yang mempunyai hak akses untuk melakukan diagnosa,
melihat hasil diagnosa, melihat saran, melihat menu beranda, dan
juga melihat menu tentang.
Pada tabel 4.6 di atas dapat dilihat deskripsi aktor dalam use case sistem pakar
untuk mendiagnosa penyakit kista endometriosis.
Melihat menu
beranda
Melakukan
diagnosa
Melihat hasil
diagnosa
Melihat saran
pengobatan
Melihat menu
tentang
41
Tabel 4.7 Deskripsi Use Case
No Use Case Deskripsi
1. Melihat menu beranda Sistem akan menampilkan halaman menu beranda.
User mengakases menu beranda.
2. Melakukan diagnosa Sistem akan menampilkan halaman data gejala yang
akan dipilih oleh user kemudian sistem akan
menampilkan hasil diagnosa, dan tampilkan saran.
User mengakses menu diagnosa.
3. Melihat menu tentang Sistem akan menampilkan halaman tentang.
User mengakses halaman tentang aplikasi.
Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat deskripsi aktor dalam use case sistem pakar
untuk mendiagnosa penyakit kista endometriosis.
Tabel 4.8 Skenario Use Case Melihat Menu Beranda
Tujuan Mengijinkan user untuk melihat menu beranda
Aktor User
Skenario utama User memilih menu beranda
Kondisi akhir Sistem akan menampilkan halaman menu beranda
Tabel 4.9 Skenario Use Case Melakukan Diagnosa
Tujuan Mengjinkan user untuk melakukan diagnosa
Aktor User
Skenario utama User memilih menu diagnosa
Kondisi akhir Menampilkan hasil diagnosa dan saran
42
Tabel 4.10 Skenario Use Case Melihat Menu Tentang
Tujuan Mengijinkan user untuk melihat menu tentang
Aktor User
Skenario utama User memilih menu tentang
Kondisi akhir Sistem akan menampilkan halaman menu tentang
4.3.2 Class Diagram
Class diagram merupakan sebuah class yang menggambarkan struktur dan
penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment,
pewaris, asosiasi dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class
dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar saling
berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
yang dilakukan oleh peneliti, class diagram yang terbentuk dari sistem yang akan
dibuat adalah sebagai berikut :
43
Gambar 4.2 Class Diagram
4.3.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem berupa message terhadap waktu. Pembuatan sequence diagram
bertujuan agar perancangan lebih mudah dan terarah. Interaksi-interaksi yang terjadi
dalam aplikasi yang dihasilkan sistem ini adalah :
HasilDiagnosa
+ Hasil()
+ Persentase()
+ Kembali()
Beranda
+ informasi()
+ kembali()
Main : Sistem Inf
Beranda()
Diagnosa()
Hasil Diagnosa()
Tampilkan Saran()
Tentang()
TampilkanSaran
+ Saran()
+ Kembali(0
Diagnosa
+ Gejala()
+ HasilDiagnosa()
Tentang
+ About()
+ Kembali()
44
MainActivity()
Menampilkan Halaman Utama()
MemilihDiagnosa()
getDiagnosa() getDiagnosa()
Menampilkan List Gejala()
getgejala()
Memilih Gejala()
Menampilkan Hasil Diagnosa()
Memilih Button Tampilkan Saran()
Saran()
Menampilkan Saran()
Gambar 4.3 Sequence Diagram Proses Melakukan Diagnosa
Proses gambar 4.3 dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengguna mengakses aplikasi dan langsung masuk ke halaman utama (main
activity).
2. Pengguna memilih menu diagnosa dan objek controller akan menampilkan
list gejala.
3. Pengguna memilih gejala dengan melakukan checklist, kemudian form gejala
akan memproses pilihan tersebut untuk mendapatkan hasil diagnosa.
4. Pengguna memilih button tampilkan saran dan objek tampilkan saran akan
menampilkan saran dari hasil diagnosa yang dilakukan oleh pengguna.
User MainActivity HasilDiagnosa Diagnosa Saran FormGejala ControllerDiagnosa
45
MainActivity() Menampilkan Halaman utama()
Memilih Menu Beranda() getBeranda()
getBeranda()
Menampilkan Beranda()
Gambar 4.4 Sequence Diagram Menu Beranda
Proses gambar 4.4 dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengguna mengakses aplikasi dan akan masuk ke halaman utama.
2. Pengguna memilih menu beranda dan objek controller beranda akan
menampilkan halaman beranda.
Main Activity() Menampilkan Halaman Utama()
Memilih Menu Tentang() getTentang()
getTentang()
Menampilkan Tentang()
Gambar 4.5 Sequence Diagram Menu Tentang
Proses gambar 4.5 dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengguna mengakses aplikasi dan masuk ke halaman utama.
User MainActivity ControllerBeranda DataBeranda
User MainActivity ControllerTentang Tentang
46
2. Pengguna memilih menu tentang dan objek controller tentang akan
menampilkan halaman tentang.
4.3.4 Activity Diagram
Activity diagram adalah representasi grafis dari seluruh tahapan alur kerja
yang mengandung aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas
tersebut. Diagram ini dapat digunakan untuk menjelaskan proses bisnis dan alur kerja
operasional secara langkah demi langkah dari komponen suatu sistem. Adapun
activity diagram dari sistem ini adalah sebagai berikut :
Pengguna Aplikasi
Gambar 4.6 Activity Diagram Proses Menu Beranda
Proses pada gambar 4.6 dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengguna mengawali aktivitas dengan memilih menu beranda dan aplikasi
akan menampilkan halaman dari menu beranda.
2. Pengguna mendapatkan informasi beranda.
Menampilkan menu beranda
beranda
Memilih Menu Beranda
Mendapatkan informasi beranda
47
Pengguna Aplikasi
Gambar 4.7 Activity Diagram Proses Menu Diagnosa
Proses pada gambar 4.7 dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengguna mengawali aktivitas dengan memilih menu diagnosa dan aplikasi
akan menampilkan halaman list gejala.
2. Kemudian pengguna memilih gejala dan aplikasi akan memproses pilihan
tersebut.
3. Setelah itu pengguna memilih tampilkan hasil dan aplikasi akan menampilkan
hasil diagnosa dari pengguna.
4. Selanjutnya pengguna memilih tampilkan saran dan aplikasi akan
menampilkan saran buat pengguna.
Memilih menu diagnosa Menampilkan list gejala
Memilih gejala Memproses pilihan
Memilih tampilkan hasil Menampilkan hasil diagnosa
Memilih tampilkan saran Menampilkan saran
48
Pengguna Aplikasi
Gambar 4.8 Activity Diagram Proses Menu Tentang
Sedangkan proses pada gampar 4.8 dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengguna mengawali aktivitas dengan memilih menu tentang dan aplikasi
akan menampilkan halaman menu tentang.
2. Pengguna mendapatkan informasi menu tentang.
4.3.5 Flowchart
Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang
menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses
(instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Berikut ini adalah flowchart
dari sistem mendiagnosa penyakit kista endometriosis pada wanita yang akan dibuat :
Memilih menu tentang Menampilkan halaman tentang
Melihat informasi menu tentang
49
Gambar 4.9 Flowchart
4.3.7 Perancangan Antarmuka (Interface)
Perancangan antarmuka merupakan aspek penting dalam perancangan
aplikasi, karena berhubungan dengan tampilan dan interaksi yang memudahkan user
dalam menggunakannya. Adapun rancangan antarmuka pada sistem ini adalah
sebagai berikut :
a. Perancangan Antarmuka Menu Beranda
Mulai
Halaman
depan
Beranda
Diagnosa
Tentang
Selesai
Beranda
aplikasi
Gejala Hasil Menampilk
an hasil Saran
Menam
pilkan
saran
Informasi
aplikasi
50
Kista Endometriosis
Gambar 4.10 Antarmuka Menu Beranda
b. Perancangan Antarmuka Menu Diagnosa
Diagnosa
Gambar 4.11 Antarmuka Menu Diagnosa
c. Perancangan Antarmuka Menu Hasil
Gambar
Teks
Mulai Diagnosa
51
Hasil
Gambar 4.12 Antarmuka Menu Hasil
d. Perancangan Antarmuka Menu Saran
Saran
Gambar 4.13 Antarmuka Menu Saran
e. Perancangan Antarmuka Menu Tentang
Hasil
Tampilkan Saran
Saran
52
Tentang
Gambar 4.14 Antarmuka Menu Tentang
f. Perancangan Antarmuka Side Menu
Beranda
Diagnosa
Tentang
Gambar 4.15 Antarmuka Side Menu
4.4 Implementasi Sistem
a. Antar Muka Side Menu
Merupakan salah satu komponen menu pilihan pada pengembangan
aplikasi android ini yang akan tampil ketika pengguna menekan tombol menu
pada perangkat android. Side Menu digunakan untuk membantu pengguna
menampilkan menu pada aplikasi android. Adapun side menu pada aplikasi ini
berisi Menu Beranda, Menu Diagnosa, dan Menu Tentang.
Logo
Teks
Logo
53
Gambar 4.16 Antarmuka Side Menu
b. Antarmuka Menu Beranda
Tampilan utama pada menu beranda yang menjelaskan seputar
penyakit kista endometriosis pada wanita meliputi pengertian dan gejala.
Gambar 4.17 Antarmuka Menu Beranda
c. Antarmuka Menu Diagnosa
Pada menu ini, menampilkan gejala-gejala kista endometriosis yang
akan diinput oleh pengguna untuk didiagnosa.
54
Gambar 4.18 Antarmuka Menu Diagnosa
Setelah pengguna mengisi diagnosa, maka selanjutnya akan muncul
tampilan menu dari hasil analisa penyakit kista endometriosis.
Gamabar 4.19 Antarmuka Menu Hasil Analisa
Setelah pengguna melihat hasil analisa, pengguna dapat melihat saran
dari hasil analisa yang didapatkan oleh pengguna dengan mengklik tombol
tampilkan saran.
55
Gambar 4.20 Antarmuka Menu Saran
d. Antarmuka Menu Tentang
Pada menu ini menampilkan informasi profil dari yang membuat
aplikasi.
Gambar 4.21 Antarmuka Menu Tentang
4.5 Pengujian Sistem
1. Pengujian Fungsional
Pengujian fungsional pada aplikasi ini bertujuan untuk memastikan
perangkat lunak yang telah dibuat telah sesuai sebagaimana yang diharapkan.
Berikut ini hasil dari pengujian fungsional :
56
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Fungsional
No Menu Pengujian Keterangan
1. Beranda Menampilkan informasi seputar kista
endometriosis
Berhasil
2. Diagnosa Menampilkan gejala-gejala yang akan
diinputkan oleh pengguna
Berhasil
3. Hasil Analisa Menampilkan hasil diagnosa berdasarkan
indikasi yang diinputkan pengguna
Berhasil
4. Tampilkan Saran Menampilkan saran berdasarkan hasil
diagnosa
Berhasil
5. Tentang Menampilkan informasi profil yang
membuat aplikasi
Berhasil
2. Pengujian Black-Box
Black-box testing merupakan pengujian untuk mengetahui apakah
semua fungsi perangkat telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan
fungsional yang telah didefinisikan. Cara pengujian hanya dilakukan dengan
menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah
hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan (Bhasin, 2007).
a. Pengujian Menu Beranda
Tabel pengujian menu beranda digunakan sebagai saran informasi
seputar kista endometriosis, juga merupakan tampilan awal dari aplikasi Sistem
Pakar ini.
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Menu Beranda
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menekan Button
Beranda
Tampil Antarmuka
Menu Beranda
Berhasil Dibuka [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
57
b. Pengujian Menu Diagnosa
Table pengujian menu diagnosa digunakan untuk melihat gejala-gejala
kista endometriosis pada wanita yang akan diinput oleh pengguna untuk
melakukan diagnosa.
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Menu Diagnosa
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menekan Button
Diagnosa
Tampil Antarmuka
Menu Diagnosa
Berhasil Dibuka [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
c. Pengujian Menu Tampilkan Saran
Tabel pengujian menu tampilkan saran digunakan untuk melihat saran
berdasarkan hasil diagnose yang diinput oleh user.
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Menu Tampilkan Saran
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menekan Button
Tampilkan Saran
Tampil Antarmuka
Saran Berdasarkan
Hasil Diagnosa.
Berhasil Dibuka [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
d. Pengujian Menu Tentang
Tabel pengujian menu tentang digunakan untuk melihat informasi
profil pembuat aplikasi.
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Menu Tentang
Kasus dan Hasil Uji
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menekan Button
Tentang
Tampil Antarmuka
Menu Tentang
Berhasil Dibuka [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
58
3. Pengujian Aplikasi Kepada Pengguna
Pengujian ini dilakukan kepada beberapa orang pengguna dan hasil
dari pengujian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Aplikasi Kepada Pengguna
Nama G
1
G
2
G
3
G
4
G
5
G
6
G
7
G
8
G
9
G
1
0
G
1
1
G
1
2
G
1
3
G
1
4
G
1
5
Kista
Endomet
riosis
Kanker
Ovarium
Ovi s tt sy tt s s tt tt s y sy sy tt tt cy 96% 80%
Kiki y tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt sy tt 24% 27%
Sukma y tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt 24% 0%
Yona tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt 0% 0%
Sinta cy tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt 23% 0%
Cici y tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt tt 24% 0%
Keterangan : tt = Tidak Tahu/Tidak Ada s = Sangat Yakin
sy = Sedikit Yakin
cy = Cukup Yakin
y = Yakin
Berdasarkan hasil pengujian aplikasi terhadap beberapa orang pengguna terdapat
satu orang pengguna yang diyakini menderita penyakit kista endometriosis dan
kanker ovarium dengan nilai persentase kesimpulan sebesar 96% untuk penyakit kista
endometriosis dan 80% untuk penyakit kanker ovarium. Sehingga pengguna
disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter klinisi guna penanganan
lanjutan.
59
Tabel 4.17 Pengujian Sistem Dengan Keluhan Penderita Kista Endometriosis
Keluhan Diagnosa Hasil Diagnosa
Sistem
a. Siklus haid tidak teratur (+)
b. Nyeri saat haid (+)
c. Nyeri pada panggul (+)
d. Perasaan tidak nyaman pada perut
bagian bawah (+)
Kista endometriosis 90% Kista
endometriosis
a. Nyeri saat berhubungan intim (+)
b. Nyeri saat buang air kecil (+)
c. Sulit punya anak (+)
Kista endometriosis 91% Kista
endometriosis
a. Siklus haid tidak teratur (+)
b. Nyeri saat haid (+)
c. Gangguan kesuburan (+)
d. Nyeri pada panggul (+)
Kista endometriosis 91% Kista
endometriosis
Dari hasil pengujian sistem dengan data keluhan penderita kista
endometriosis, sistem berhasil melakukan hasil diagnosa yang sama dengan diagnosa
penderita kista endometriosis.
Recommended