Bgi berhubungan Dgn Batugamping

Preview:

DESCRIPTION

.

Citation preview

BGI(BAHAN GALIAN INDUSTRI)

“BGI YG BERKAITAN DBGI YG BERKAITAN DNNG BTG BT.. SEDIMEN SEDIMEN” ((Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, Posfat, rijang, dan

gipsum, dll))

By. Fadlin, ST, M.EngBy. Fadlin, ST, M.EngJURUSAN TEKNIK GEOLOGIJURUSAN TEKNIK GEOLOGISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONALSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

Berdasarkan asosiasi & batuan tempat terdapatnya (TushadiBerdasarkan asosiasi & batuan tempat terdapatnya (Tushadi, , dkdkkk) dibagi VI ) dibagi VI Kelompok :Kelompok :

I.I.BGI yg berkaitan dg BGI yg berkaitan dg Bt SedimenBt Sedimen ((Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, Posfat, rijang, dan gipsum, Bentonit, zeolit, Mangan, Yodium, diatomae, dll))

II.II.BGI yg berkaitan dg BGI yg berkaitan dg Bt. VulcanikBt. Vulcanik ( (obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, andesit dan basalt, dll))

III.III.BGI yg berkaitan dg BGI yg berkaitan dg Intrusi Plutonik Bt, Asam & BasaIntrusi Plutonik Bt, Asam & Basa ( (granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes, dll))

IV.IV.BGI yg berkaitan dg BGI yg berkaitan dg Endapan Residu & LetakanEndapan Residu & Letakan ( (lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, dll))

V.V.BGI yg berkaitan dg BGI yg berkaitan dg Proses HidrotermalProses Hidrotermal ( (barit, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, tawas, dll))

VI.VI.BGI yg berkaitan dg BGI yg berkaitan dg Batuan MalihanBatuan Malihan ( (batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit, dll))

Kelompok Bahan Galian ini dibagi Menjadi Dua Kelompok yaitu :

1.Sub kelompok A yang merupakan bahan galian industri yang berkaitan dengan batu gamping

2.Sub kelompok B yang merupakan bahan galian industri yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya.

BGI YG BERKAITAN DBGI YG BERKAITAN DNGNG BT BT..SEDIMENSEDIMEN

BATUGAMPING

Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang.

Batu kapur (Gamping) dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.

1. Sub Kelompok A

• Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.

• Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat.

• Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit.

• Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dalam bentuk Quarry tipe sisi bukit (Side hill type).

Penambangan terbuka dalam bentuk Quarry tipe sisi bukit(Side hill type)

Potensi batu gamping di Indonesia

• DOLOMIT• Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit,

secara teoritis mengandung : 45,6% MgCO3 dan 54,3% CaCO3 • Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, nilai x lebih kecil dari satu.

• Dolomit umunya terjadi karena proses Leaching tau peresapan unsur magnesium dari air laut kedalam batugamping (Dolomitisasi) dimana kalsit berubah menjadi dolomite, atau diendapkan tersendiri sebagai endapat evaporit

Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.

Berdasarkan jumlah mineral / unsur dolomit (MgCO3) maka dibedakan :· CaCO3 = 100% maka dikatakan batugamping· CaCO3 + ≥10% MgCO3 maka dikatakan batugamping dolomitan· CaCO3 + ≥ 45% MgCO3 maka dikatakan dolomit

• Sifat fisik Dolomit : berwarna putih keabu-abuan

atau kebiru-biruan, kekerasan berkisar antara

3,50 - 4,00 skala mosh, bersifat pejal, BJ antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar

dan mempunyai sifat mudah

menyerap air serta mudah dihancurkan.

• Dolomite banyak dimanfaatkan sebagai komoditi pada :• - Industry refraktori• - Dalam tungku pemanas atau pencair• - Dalam pupuk Mg untuk meningkatkan pH tanah• - Dalam industri cat sebagai pengisi• - Industri kaca, plastik, kertas• - Bahan pembuat semen.• - Industri alkali• - Pembersi air• - Industri ban• - Ply wood• - Industri obat-obatan dan kosmetik• - Campuran makanan ternak industry keramik• - Bahan penggosok (abrassive).

• Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :

• H3 PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.• 1. Sodium tripoly phosphate

—–> sebagai bahan detergent• 2. Sodium triotho phosphate

—–> pelembut air• 3. Tetra sodium pyro phosphate

——> industri keramik.

• Biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam. Penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua.

• Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.

Potensi Dolomit di Indonesia

Penambangan batuan dolomite di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat,pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis.

• KALSIT• Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan

unsur kimia pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3),

• Sifat fisika dari kalsit :• -tidak berwarna dan transparan. • -BJ : 2,71; • -kekerasan 3 (skala Mohs); • -bentuk prismatik; tabular; pejal; • -sistem kristal Heksagonal• -berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit,

modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. • Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru,

lavender, hijau pucat, abu-abu, dan hitam.

• Genesa dan mineralogiEndapan kalsit merupakan hasil restrukturisasi batu gamping yang mengkristal setelah mengalami proses pelarutan.

• Umumnya terjadi pada batu gamping atau marmer dalam masa kristalin yang berlapis dan berupa stalaktit dan stalakmit.

• Penggunaan kalsit saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian, industri kimia, makanan, logam dan lainnya.

• Kalsit terdapat di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan dan utara (sebagian kecil). Endapan kalsit sebagian besar diketemukan dalam bentuk lensa-lensa atau merupakan asosiasi endapan mineral lain dan jarang ditemukan endapan kalsit murni dalam ukuran besar.

Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara system terbuka. Pembuangan tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjunta adalah penambangan batuan secara berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan peralatan sederhana.

Di Indonesia, penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka, karena endapannya berupa perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan kapur. Ada juga penambangan kalsit didaerah gua-gua kapur yang keberadaanya bersamaan dengan endapan posfat.

• MARMER

• Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping akibat kontrol P dan T yg cukup tinggi.

• Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

• Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir.

• Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.

Metamorfosa kontak/genesa marmer

Temp C Temp F Coal Limestone Sandstone Basalt ShaleIndex Minerals

Lignite Bituminous

500 Anthracite

300 600 Graphite Marble Slate Chlorite

700 Greenstone

800 Quartzite Phyllite Biotite

500 900 Schist Garnet

1000 Amphibolite Staurolite

600 1100Gneiss

Kyanite

1200 Sillimanite

700Melting Begins

Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada dua penampilan yaitu

1.Tipe Ordinario 2.Tipe Staturio Proses penambangan marmer dilakukan secara sederhana

dengan peralatan sederhana seperti gergaji.

FOSFAT

• Fosfat adalah unsur dalam suatu sedimen biasanya berasosiasi dengan batugamping, dengan kandungan fosfor ekonomis.

• Sifat fisik yang dimiliki :-Warna putih kehijauan, hijau, -Berat jenis 2,81-3,23, -Kekerasan 5 H.

Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit (mineral apatit).

Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma.

Kandungan fosfor dinyatakan dalam :Bone phosphate of lime (BPL) atau Triphosphate of lime (TPL), atau Kandungan P2O5.

• Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam.

• Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan dengan tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan

N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O).

• Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan.

• Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan. Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %).

• Keterdapatannya di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.

• Proses penambangan dilakukan dengan cara manual dan sederhana dengan peralatan sederhana.

RIJANG

Rijang (SiO2) Terbentuk dari proses replacement terhadap batu gamping oleh silika organik atau anorganik.

Sifat fisik :Berwarna kehijauan, coklat sampai kehitaman, Rijang berbutir sangat halus Nilai kekerasannya 7.

Rijang banyak tersebar diwilayah indonesia diantaranya daerah Istimewa aceh, Jawa barat, Jawa tengah, Jawa timur, Kalimantan barat, Kalimantan selatan, Sulawesi selatan, Nusa tenggara timur.

Rijang,Karang sambung

• Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah permata/semi permata. Oleh sebab itu kebanyakan dibentuk sebagai hiasan (ornament).

• Proses penambangan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti linggis.

Rijang

• GIPSUM

• Gipsum (CaSO4.2H2O) mempunyai kelompok yang terdiri dari batuan gypsum, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit.

• Sifat fisik Gipsum :• berwarna putih• lunak, • pejal, • kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), • berat jenis 2,31 – 2,35, • kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 0C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada

400C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi.

• Warna lain gipsum seperti kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum.

• Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas bertambah.

• Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen umumnya batugamping, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.

• Gypsum banyak digunakan sebagai bahan tambahan semen portland, serta alat kesehatan dan kimia.

• Sistem penambangan yang dilakukan dengan menggunakan sistem quarry.

Gypsum (selenit)

THANKS FOR YOU THANKS FOR YOU ATTENTION..!ATTENTION..!

SEE YOU

SEE YOU

NEXT WEEK

NEXT WEEK