View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: contact-us@ppatk.go.idwebsite: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
AGUSTUS2016
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
bps
Halaman
Ringkasan Eksekutif 1
Ringkasan Statistik 2
Laporan Transaksi 3
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencuri-
gakan (LTKM) 3
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai
(LTKT) 12
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT) 14
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 17
E. Laporan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri 19
F. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
A. Hasil Analisis (HA) 26
B. Karakteristik
Terlapor HA 31
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 34
D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37
E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 39
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ Terkait
Hasil Analisis 41
G. Pengaduan
Masyarakat 43
Lain-lain 45
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU 45
B. Keterangan Ahli 48
C. Audit 50
D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 52
E. Nota Kesepahaman
(MoU) 54
Volume 78/Thn VII/2015
Agustus 2016
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup: 1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia
Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK.
Mengawali paruh kedua tahun 2016, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Agustus 2016 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 487,0 ribu LTKL, 211,2 ribu LTKT, 5,2 ribu LTKM, dan 4,1 ribu LTPBBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 36.319.191 laporan atau meningkat sebanyak 19,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2015. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Agustus 2016 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 8,6 persen, terutama penerimaan LTKM, LTKL dan LTPBJ.
Terkait fungsi analisis, selama Agustus 2016, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 29 HA, dengan 22 HA diantaranya merupakan HA inquiry (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 2 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 10 HA (34,5 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Agustus 2016, terdapat 4 penambahan Laporan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut LHP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah LHP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 75 LHP, dengan rincian 22 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 29 LHP ke Penyidik Kejaksaan, 33 LHP ke Penyidik KPK, 12 LHP ke Penyidik DJP, 4 LHP ke Penyidik BNN, dan 3 LHP ke Penyidik DJBC.
Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir Agustus 2016 terdapat 103 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 141 kasus dengan hukuman maksimal 18 tahun dan denda maksimal Rp15 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, September 2016
MUHAMMAD YUSUF Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
2 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
RINGKASAN STAT I ST I K
L A P O R A N T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. Agustus 2016: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Agustus 2016
sebanyak 36.319.191 Laporan.
A. LTKM = 285.800 Laporan, bertambah 12,7 persen dibanding posisi Desember 2015. B. LTKT = 20.122.313 Laporan, bertambah 9,7 persen dibanding posisi Desember 2015. C. LTPBJ = 133.250 Laporan, bertambah 27,1 persen dibanding posisi Desember 2015. D. LPUT = 20.307 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan. E. LTKL = 15.757.521 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
Tahun 2016 (s.d. Agustus 2016): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 5.832.099 Laporan
atau naik 6,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2015 (c-to-c).
A. LTKM = 32.292 Laporan, turun 11,1 persen (c-to-c). B. LTKT = 1.774.417 Laporan, naik 24,8 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 28.394 Laporan, naik 15,9 persen (c-to-c). D. LPUT = 6.390 Laporan, naik 91.185,7 persen (c-to-c). E. LTKL = 3.990.606 Laporan, turun 0,1 persen (c-to-c).
Agustus 2016: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 707.470 Laporan, atau naik 8,6 persen
dibandingkan Juli 2016 (m-to-m), atau naik 4,1 persen dibandingkan Agustus 2015 (y-on-y).
A. LTKM = 5.236 Laporan, naik 101,7 persen (m-to-m), atau naik 12,6 persen (y-on-y). B. LTKT = 211.152 Laporan, naik 0,7 persen (m-to-m), atau naik 14,8 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 4.129 Laporan, naik 98,8 persen (m-to-m), atau naik 42,5 persen (y-on-y). D. LPUT = 0 Laporan. E. LTKL = 486.953 Laporan, naik 11,4 persen (m-to-m), namun turun 0,2 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. Agustus 2016: Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Agustus 2016 sebanyak 3.521 HA yang terkait dengan 9.595 LTKM.
A. HA - Proaktif = 1.876 HA yang terkait dengan 4.847 LTKM. - Inquiry = 1.645 HA yang terkait dengan 4.748 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.293 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 92 HA yang terkait dengan 254 LTKM. D. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 75 Laporan.
Tahun 2016 (s.d. Agustus 2016): HA yang disampaikan ke Penyidik selama Agustus 2016 sebanyak 253 HA
yang terkait dengan 253 LTKM.
A. HA - Proaktif = 57 HA yang terkait dengan 57 LTKM. - Inquiry = 196 HA yang terkait dengan 196 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 227 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 12 HA. D. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 8 Laporan.
3 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM) LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama Agustus 2016, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 5.236 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 262 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih tinggi 101,7 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, dan lebih tinggi 12,6 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Agustus 2015 (y-on-y).
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Agustus 2016 mencapai sebanyak 280.564 LTKM atau bertambah 12,7 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2015.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 November 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Agustus 2016 tercatat sebanyak 221.876 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 390,0 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016 tercatat sebanyak 310 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 51,9 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 48,1 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di Jakarta (49,2 persen), Jawa Barat (10,5 persen), dan Jawa Timur (8,4 persen).
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,9 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari 2016 s.d. Agustus 2016 adalah perorangan, sedangkan 8,1 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (64,6 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (31,3 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (69,9 persen).
Berdasarkan LTKM selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016, diketahui bahwa hanya sebanyak 28,1 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 71,9 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (48,4 persen), Korupsi (21,7 persen), dan Perjudian (9,0 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.” Pasal 1 Angka 5 : “ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
4 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015 s.d.
Des-2015Juli-2016
Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 36,309 70,975 2,007 15,480 26,567 1,267 2,552 16,771 114,313 150,622 130
Ø Bank Umum 36,022 70,408 1,919 15,153 25,944 1,215 2,501 16,266 112,618 148,640 104
¤ Bank Milik Negara 11,096 29,311 754 5,915 10,866 407 1,000 6,358 46,535 57,631 4
¤ Bank Swasta 12,540 33,601 985 7,932 12,702 637 1,270 8,070 54,373 66,913 55
¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 4,543 102 744 1,441 107 131 1,108 7,092 15,706 27
¤ Bank Asing 2,615 1,566 36 258 446 39 53 410 2,422 5,037 10
¤ Bank Campuran 1,157 1,387 42 304 489 25 47 320 2,196 3,353 8
Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 567 88 327 623 52 51 505 1,695 1,982 26
Non Bank 27,615 61,876 2,645 20,864 30,166 1,329 2,684 15,521 107,563 135,178 180
Ø Pasar Modal 1,088 2,201 119 320 437 20 57 287 2,925 4,013 26
Ø Asuransi 2,939 12,920 476 3,065 4,672 313 297 2,126 19,718 22,657 32
Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 22,960 1,002 9,840 14,002 310 376 5,195 42,157 43,592 20
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
22,122 21,179 702 6,073 8,738 404 460 4,210 34,127 56,249 56
Ø Money Remittance/KUPU 30 2,462 332 1,528 2,249 256 1,306 3,182 7,893 7,923 30
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi
0 85 14 22 52 24 187 515 652 652 13
Ø Koperasi 0 69 0 16 16 2 0 2 87 87 1
Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 0 0 0 1 4 4 4 2
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKM 63,924 132,851 4,652 36,344 56,733 2,596 5,236 32,292 221,876 285,800 310
Tahun 2016Jenis PJK Pelapor
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d.
Agustus-
2016
Jumlah PJK
Pelapor
2016
(s.d. Agustus-
2016)
Tahun
2011-2014
Tahun 2015
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. **) Data Tahun 2012 s.d.Agustus 2016 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Agustus 2016.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,212
9,595
1,252
427
388
299
516
3,480
0
7,439
6,022
1,393
115
15
39,155
1,387
1,568
1,077
327
145
36
136
367
0
179
2,765
4
0
0
7,991
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara
Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal
Asuransi
Dana Pensiun
Lembaga Pembiayaan/Leasing
Pedagang Valuta Asing
Money Remittance/KUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU
Sesudah berlakunya UU TPPU
5 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2015 s.d. Agustus 2016
4,532 4,652 4,546 5,182 5,631 5,030 4,424 4,792 4,040 3,892 3,581 3,731 2,596 5,236
2.6 -2.3
14.0
8.7-10.7
-12.0 8.3-15.7
-3.7-8.0
4.2
-30.4
101.7
- 40. 0
- 20. 0
0. 0
20. 0
40. 0
60. 0
80. 0
100. 0
120. 0
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000Ju
l-1
5
Au
g-1
5
Sep
-15
Oct
-15
No
v-1
5
De
c-1
5
Jan
-16
Feb
-16
Mar
-16
Ap
r-1
6
May
-16
Jun
-16
Jul-
16
Au
g-1
6
2016
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3 Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM
Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2016 s.d. Agustus 2016
Bank16,771 52%
Non Bank15,521
48%
Grafik 4 Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang
Menyampaikan LTKM Januari 2016 s.d. Agustus 2016
Bank130 42%
Non Bank180
58%
6 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 5 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM
Januari 2012 s.d. Agustus 2016
115,167 157,087196,775
253,508285,800
31,021 41,920 39,688 56,733 32,292
36.4%
25.3%
28.8%
12.7%
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
s.d. Agustus 2016
Grafik 6 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan
Januari 2012 s.d. Agustus 2016
31,021
41,92039,688
56,733
32,292
2,585 3,493 3,3074,728 4,037
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012 s.d. Agustus 2016
7 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 7 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK
Januari 2012 s.d. Agustus 2016
31,021
41,920 39,688
56,733
32,292
16,835
20,663
23,790 26,567
16,77114,186
21,257
15,898
30,166
15,521
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2012 2013 2014 2015 2016
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun
berjalan. - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
s.d.Agustus 2016
Grafik 8 Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan
Januari 2012 s.d. Agustus 2016
2,585.1
3,493.3
3,307.3
4,727.8
4,036.5
0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0
2012
2013
2014
2015
2016
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012 s.d. Agustus 2016
8 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d.
Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d.
Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 31 222 789 18 21 245 0.8 -92.5 -32.3 10.4
Sumatera Utara 196 1,450 2,222 71 121 1,247 3.9 -32.4 -38.3 -14.0
Sumatera Barat 25 204 262 8 14 131 0.4 -30.0 -44.0 -35.8
Sumatera Selatan 62 580 901 26 384 864 2.7 473.1 519.4 49.0
Bengkulu 15 86 163 3 5 72 0.2 -58.3 -66.7 -16.3
Jambi 22 232 344 13 23 210 0.7 -14.8 4.5 -9.5
Riau 53 469 654 37 64 374 1.2 25.5 20.8 -20.3
Kepulauan Riau 53 526 927 39 99 644 2.0 -16.1 86.8 22.4
Lampung 125 660 1,098 62 113 809 2.5 -7.4 -9.6 22.6
Kep Bangka Belitung 14 58 79 7 55 102 0.3 685.7 292.9 75.9
Banten 212 2,001 3,221 56 399 1,789 5.5 141.8 88.2 -10.6
DKI Jakarta 2,296 16,763 26,145 1,418 2,784 15,875 49.2 23.0 21.3 -5.3
Jawa Barat 490 4,313 6,333 348 513 3,391 10.5 8.7 4.7 -21.4
Jawa Tengah 150 1,538 2,270 95 119 1,159 3.6 -22.2 -20.7 -24.6
Jawa Timur 472 3,968 5,747 160 257 2,722 8.4 -34.1 -45.6 -31.4
DI Yogyakarta 48 425 600 39 40 389 1.2 -24.5 -16.7 -8.5
Bali 85 626 893 72 40 415 1.3 -23.1 -52.9 -33.7
Nusa Tenggara Barat 16 103 151 14 12 115 0.4 0.0 -25.0 11.7
Nusa Tenggara Timur 5 48 63 7 5 45 0.1 400.0 0.0 -6.3
Maluku 3 22 30 0 5 80 0.2 150.0 66.7 263.6
Maluku Utara 1 8 23 3 0 21 0.1 -100.0 -100.0 162.5
Kalimantan Barat 31 251 393 9 8 161 0.5 -71.4 -74.2 -35.9
Kalimantan Timur 40 379 592 16 17 285 0.9 -65.3 -57.5 -24.8
Kalimantan Tengah 8 88 128 4 4 54 0.2 -50.0 -50.0 -38.6
Kalimantan Selatan 18 212 312 9 16 151 0.5 -11.1 -11.1 -28.8
Kalimantan Utara 0 0 1 1 1 7 0.0 0.0 n.a. n.a.
Sulawesi Utara 26 119 174 11 8 91 0.3 -27.3 -69.2 -23.5
Sulawesi Selatan 64 591 1,027 40 72 540 1.7 -34.5 12.5 -8.6
Sulawesi Tengah 8 70 116 3 8 56 0.2 -33.3 0.0 -20.0
Sulawesi Tenggara 14 119 149 4 10 81 0.3 11.1 -28.6 -31.9
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 1 26 40 1 3 23 0.1 -40.0 200.0 -11.5
Papua 68 187 886 2 16 141 0.4 -95.1 -76.5 -24.6
Papua Barat 0 0 0 0 0 2 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LTKM 4,652 36,344 56,733 2,596 5,236 32,292 100.0 4.1 12.6 -11.1
Propinsi Kantor PJK Pelapor
Kejadian Transaksi
Jumlah LTKM % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan - Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan
pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
G
amb
ar 1
. Pe
me
taan
Pro
pin
si M
en
uru
t K
ateg
ori
Per
sen
tase
Ku
mu
lati
f LT
KM
Jan
uar
i 20
16
s.d
. A
gust
us
20
16
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Cat
atan
: J
um
lah
LTK
M d
ihit
un
g b
erd
asa
rka
n L
oka
si P
ela
po
ran
. Ju
mla
h L
TK
M t
ida
k M
ence
rmin
kan
Ter
jad
inya
Tin
da
k P
ida
na
.
10 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 3 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d.
Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d.
Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 4,067 33,461 52,381 2,340 4,824 29,673 91.9 1.0 18.6 -11.3
Ø Laki-Laki 2,676 21,979 34,297 1,461 3,031 19,161 64.6 -3.6 13.3 -12.8
Ø Perempuan 1,391 11,482 18,084 879 1,793 10,512 35.4 9.9 28.9 -8.4
Perusahaan/Korporasi 585 2,883 4,352 256 412 2,619 8.1 62.2 -29.6 -9.2
Total LTKM 4,652 36,344 56,733 2,596 5,236 32,292 100.0 4.1 12.6 -11.1
Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Tabel 4 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d.
Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d.
Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,403 11,848 18,451 654 1,540 9,288 31.3 6.8 9.8 -21.6
Ø Pegawai Swasta 982 8,622 13,588 559 1,046 7,647 25.8 -4.7 6.5 -11.3
Ø PNS (termasuk pensiunan) 367 2,610 4,443 237 421 2,774 9.3 -47.3 14.7 6.3
Ø Ibu Rumah Tangga 231 2,106 3,270 153 336 1,841 6.2 32.3 45.5 -12.6
Ø Pedagang 221 1,672 2,473 101 176 1,316 4.4 -2.2 -20.4 -21.3
Ø Pelajar/Mahasiswa 144 896 1,406 115 218 1,224 4.1 94.6 51.4 36.6
Ø Profesional dan Konsultan 83 717 1,110 71 128 896 3.0 28.0 54.2 25.0
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 66 583 954 64 103 624 2.1 -38.7 56.1 7.0
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah67 586 898 64 60 530 1.8 -38.8 -10.4 -9.6
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan)85 494 799 51 113 511 1.7 2.7 32.9 3.4
Ø Pengajar dan Dosen 47 429 656 20 44 352 1.2 -31.3 -6.4 -17.9
Ø Pegawai Bank 37 257 414 5 7 166 0.6 -87.7 -81.1 -35.4
Ø Petani dan Nelayan 10 78 120 4 35 92 0.3 218.2 250.0 17.9
Ø Pengurus dan pegawai
yayasan/lembaga berbadan hukum
lainnya
5 199 231 7 11 87 0.3 10.0 120.0 -56.3
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan11 59 100 10 28 79 0.3 86.7 154.5 33.9
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi
tidak berbadan hukum lainnya4 75 110 0 2 66 0.2 -66.7 -50.0 -12.0
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan
organisasi dan kelompok keagamaan7 37 54 9 3 36 0.1 -40.0 -57.1 -2.7
Ø Pengurus Parpol 2 12 20 0 4 16 0.1 33.3 100.0 33.3
Ø Pegawai Money Changer 0 6 11 0 0 3 0.0 n.a. n.a. -50.0
Ø Pengrajin 0 4 6 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Ø Tidak Teridentifikasi dll 295 2,171 3,267 216 549 2,125 7.2 125.0 86.1 -2.1
Total Terlapor Perseorangan 4,067 33,461 52,381 2,340 4,824 29,673 100.0 1.0 18.6 -11.3
Jenis Pekerjaan Utama
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
11 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d.
Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d.
Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 836 6,832 10,532 510 1,292 7,050 23.8 38.8 54.5 3.2
Ø Usia 30 - 40 tahun 1,191 10,068 15,609 616 1,445 8,686 29.3 8.0 21.3 -13.7
Ø Usia 40 - 50 tahun 1,042 8,973 14,252 548 1,129 7,521 25.3 -20.0 8.3 -16.2
Ø Usia 50 - 60 tahun 740 5,637 8,845 423 651 4,531 15.3 -20.1 -12.0 -19.6
Ø Usia Diatas 60 tahun 211 1,624 2,591 199 213 1,534 5.2 -4.9 0.9 -5.5
Ø Tidak Teridentifikasi 47 327 552 44 94 351 1.2 64.9 100.0 7.3
Total Terlapor Perseorangan 4,067 33,461 52,381 2,340 4,824 29,673 100.0 1.0 18.6 -11.3
Kategori Umur
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Tabel 6 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d.
Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d.
Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 1,021 8,006 13,534 691 1,537 9,088 28.1 48.1 50.5 13.5
Ø Penipuan 550 4,084 6,379 293 503 4,403 48.4 -11.1 -8.5 7.8
Ø Korupsi 210 1,370 2,079 191 250 1,970 21.7 53.4 19.0 43.8
Ø Perjudian 11 734 1,087 26 118 814 9.0 32.6 972.7 10.9
Ø Di Bidang Perbankan 57 528 1,865 7 436 494 5.4 1,047.4 664.9 -6.4
Ø Narkotika 43 248 504 13 29 296 3.3 -64.6 -32.6 19.4
Ø Di Bidang Perpajakan 53 320 622 60 25 228 2.5 -47.9 -52.8 -28.8
Ø Penyuapan 15 83 160 25 9 209 2.3 -50.0 -40.0 151.8
Ø Terorisme 10 121 185 40 67 182 2.0 272.2 570.0 50.4
Ø Penggelapan 33 169 211 8 8 80 0.9 166.7 -75.8 -52.7
Ø Di Bidang Kelautan 0 16 16 0 71 72 0.8 n.a. n.a. 350.0
Ø Di Bidang Kehutanan 1 7 12 0 1 7 0.1 0.0 0.0 0.0
Ø Pencurian 3 37 43 0 0 7 0.1 -100.0 -100.0 -81.1
Ø Perdagangan Manusia 0 12 12 2 1 7 0.1 n.a. n.a. -41.7
Ø Prostitusi 0 4 10 0 0 7 0.1 -100.0 n.a. 75.0
Ø Penyelundupan Barang 1 2 3 0 0 4 0.0 -100.0 -100.0 100.0
Ø Di Bidang Pasar Modal 1 4 5 0 1 3 0.0 n.a. 0.0 -25.0
Ø Pemalsuan Uang 0 1 2 0 0 2 0.0 n.a. n.a. 100.0
Ø Psikotropika 0 0 1 0 0 2 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 5 10 19 0 0 1 0.0 n.a. -100.0 -90.0
Ø Penyelundupan Imigran 0 6 8 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -83.3
Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tindak pidana lain yang diancam
dengan pidana penjara 4 tahun atau
lebih
28 250 311 26 18 299 3.3 200.0 -35.7 19.6
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll3,631 28,338 43,199 1,905 3,699 23,204 71.9 -7.3 1.9 -18.1
Total LTKM 4,652 36,344 56,733 2,596 5,236 32,292 100.0 4.1 12.6 -11.1
Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
12 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Agustus 2016 sebanyak 211.152 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 10.558 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut naik 0,7 persen (m-to-m), atau tercatat naik 14,8 persen jika dibandingkan jumlah pada Agustus 2015 (y-on-y).
Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Agustus 2016, PPATK tercatat telah menerima sebanyak 20,1 juta LTKT dari PJK.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,5 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,4 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 87,9 persen atau sebanyak 11,5 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan
s.d. Agustus 2016
20
2,6
63
18
3,8
66
20
0,0
05
20
4,9
92
19
3,9
90
20
5,9
59
22
5,6
88
21
6,1
04
23
6,7
80
22
8,3
00
22
0,2
68
22
6,3
47
20
9,7
78
21
1,1
52
-9.3 8.82.5 -5.4 6.2
9.6 -4.29.6 -3.6 -3.5 2.8 -7.3 0.7
- 15. 0
- 10. 0
- 5. 0
0. 0
5. 0
10. 0
15. 0
20. 0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Jul-
15
Au
g-1
5
Sep
-15
Oct
-15
No
v-1
5
De
c-1
5
Jan
-16
Feb
-16
Mar
-16
Ap
r-1
6
May
-16
Jun
-16
Jul-
16
Au
g-1
6
2016
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
UU TPPU Pasal 1 Angka 6 : “Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 8,620,893 7,460,973 182,741 1,414,516 2,215,412 208,748 209,934 1,765,805 11,442,190 20,063,083 141
Ø Bank Umum 8,619,074 7,451,344 182,579 1,412,978 2,213,160 208,520 209,680 1,763,803 11,428,307 20,047,381 109
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 9,629 162 1,538 2,252 228 254 2,002 13,883 15,702 32
Non Bank 10,530 28,751 1,125 7,287 11,337 1,030 1,218 8,612 48,700 59,230 41
Ø Pasar Modal 44 24 9 10 10 0 0 0 34 78 0
Ø Asuransi 165 517 116 130 346 0 0 4 867 1,032 0
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 123 22 146 353 20 20 201 677 680 3
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
9,972 25,188 945 6,276 9,564 957 1,137 7,852 42,604 52,576 33
Ø Money Remittance/KUPU 346 2,898 33 720 929 53 61 394 4,221 4,567 4
Ø Pos dan Giro 0 1 0 2 2 0 0 0 3 3 0
Ø Koperasi 0 0 0 3 3 0 0 84 87 87 0
Ø Pegadaian 0 0 0 0 130 0 0 77 207 207 1
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKT 8,631,423 7,489,724 183,866 1,421,803 2,226,749 209,778 211,152 1,774,417 11,490,890 20,122,313 182
Tahun 2015 Tahun 2016Tahun 2011-
2014
Jumlah PJK
Pelapor
Jan 2014
s.d.
Agustus-
2016
Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan
2003 s.d.
Agustus-
2016
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT
Januari 2012 s.d. Agustus 2016
12,247,14114,270,061
16,121,14718,347,896
20,122,313
2,033,228 2,022,920 1,851,086 2,226,749 1,774,417
16.5%
13.0%
13.8%
9.7%
0
3,000,000
6,000,000
9,000,000
12,000,000
15,000,000
18,000,000
21,000,000
24,000,000
2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.Agustus 2016.
14 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Agustus 2016, tidak terdapat penambahan LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Agustus 2016 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Agustus 2016 tercatat tetap sebanyak 20.307 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam.
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Agustus 2016, tercatat terjadi 257 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 16 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 53,3 persen atau 137 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015 s.d.
Des-2015Juli-2016
Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Batam 2,683 1,612 0 1 1 0 0 3,591 5,204 7,887
Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 0 0 0 2,708 9,138 12,004
Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 0 4 7
Ø Tanjung Balai Karimun 0 27 0 4 7 0 0 2 36 36
Ø Tj. Pinang 97 15 0 0 0 0 0 2 17 114
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 73 0 0 2 0 0 70 145 195
Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5
Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9
Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Medan 3 1 0 0 0 0 0 1 2 5
Ø Balikpapan 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø Pontianak 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2
Ø Pekanbaru 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2
Ø Semarang (Tj. Emas) 0 1 0 0 2 0 0 2 5 5
Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12
Ø Palembang 0 1 0 0 0 0 0 1 2 2
Ø Yogyakarta 0 2 0 2 2 0 0 0 4 4
Ø Mataram 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Ø Entikong 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Ø Kuala Namu 0 0 0 0 0 0 0 13 13 13
Ø Juanda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LPUT 5,711 8,188 0 7 18 0 0 6,390 14,596 20,307
Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2006 s.d.
Agustus-
2016Tahun 2011-
2014
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2015
Jumlah
Tahun 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) : “Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“ Pasal 35 Ayat (1) : “Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan
Januari 2006 s.d. Agustus 2016
7,887
12,004
7
36
114
195
5
9
1
5
2
2
2
5
12
2
4
1
1
13
0
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
Batam
Soekarno Hatta
Bandung
Tj. Pinang
Ngurah Rai Denpasar
Dumai
Teluk Bayur
Teluk Nibung
Medan
Balikpapan
Pontianak
Pekanbaru
Semarang (Tj. Emas)
Lombok
Palembang
Yogyakarta
Mataram
Entikong
Kuala Namu
Juanda
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT
Januari 2012 s.d. Agustus 2016
8,971
12,43213,899 13,917
20,307
2,027 3,461 1,467 18 6,390
38.6%
11.8%0.1%
45.9%
0
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
24,000
2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. Agustus 2016.
16 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Agustus 2016
(1) (2) (3)
Ngurah Rai Denpasar 137 53.3%
Batam 49 19.1%
Soekarno Hatta 37 14.4%
Pekan Baru 8 3.1%
Medan 6 2.3%
Pontianak 5 1.9%
Dumai 3 1.2%
Tj. Pinang 2 0.8%
Teluk Bayur 2 0.8%
Tarakan 2 0.8%
Bandung 1 0.4%
Tj. Balai Karimun 1 0.4%
Halim Perdana Kusumah 1 0.4%
Teluk Nibung 1 0.4%
Juanda 1 0.4%
Mataram 1 0.4%
Total Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai257 100.0%
%Lokasi Pelaporan
Jumlah
Jan-2006
s.d. Agustus-
2016
Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Agustus 2016
137
49
37
8
6
5
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
Ngurah Rai Denpasar
Batam
Soekarno Hatta
Pekan Baru
Medan
Pontianak
Dumai
Tj. Pinang
Teluk Bayur
Tarakan
Bandung
Tj. Balai Karimun
Halim Perdana Kusumah
Teluk Nibung
Juanda
Mataram
17 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Agustus 2016 tercatat bertambah sebanyak 4.129 Laporan, atau naik sebesar 98,8 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau naik 42,5 persen dibandingkan jumlah pada Agustus 2015.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016 tercatat sebanyak 28.394 laporan.
Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Agustus 2016 telah mencapai 133.250 laporan yang berasal dari 323 PBJ.
Dari sejumlah 28.394 LTPBJ yang dilaporkan selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 19.710 laporan atau 69,4 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 8.065 laporan atau 28,4 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 540 laporan atau 1,9 persen, Balai Lelang sebanyak 75 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.
Tabel 10
Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif s.d.
Agustus-2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Kumulatif s.d.
Agustus-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Perusahaan Properti 34,414 2,145 17,436 28,785 1,149 2,703 19,710 82,909 201
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 26,062 694 6,502 12,513 890 1,357 8,065 46,640 108
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 1,853 57 498 825 26 40 540 3,218 4
Ø Balai Lelang 276 2 31 66 12 29 75 417 10
Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 0 0 0 4 4 0
Ø Tidak terklasifikasi 21 0 41 41 0 0 0 62 0
Total LTPBJ 62,626 2,898 24,508 42,230 2,077 4,129 28,394 133,250 323
Jumlah PBJ
Pelapor
Mei 2012
s.d.
Agustus-
2016
Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ)
Tahun
2012-2014
Tahun 2015Jumlah
LTPBJ Mei
2012 s.d.
Agustus-
2016
Tahun 2016
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (November 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan
perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran
menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau e-
wallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan
simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik;
atau 5. balai lelang.”
18 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Agustus 2016
201
108
4
10
0
82,909
46,640
3,218
417
4
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000
Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor
Perhiasan / logam mulia
Balai Lelang
Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15 Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ
Tahun 2016 (s.d. Agustus 2016)
Perusahaan Properti19,710
70%
Pedagang Kendaraan Bermotor
8,06528% Perhiasan /
logam mulia1295%
Balai Lelang750%
Barang Seni / Antik
40%
19 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
E. Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri (LTKL) Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Agustus 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.
Hingga akhir Agustus 2016 sebanyak 104 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 80 PJK Bank Umum dan 24 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 90 persen dari keseluruhan LTKL.
Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (29 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (37 persen), dan KUPU (34 persen).
Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Agustus 2016 sebanyak 15,8 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 493,6 ribu laporan atau sebanyak 24,7 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 9,4 juta Laporan atau 59,3 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 6,4 juta Laporan atau 40,7 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming). Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.361 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp969 juta untuk setiap LTKL Incoming.
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..” Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan Pasal 1 Angka 4: Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
Grafik 17 Jumlah LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM
90.9%
NON BANK
UMUM9.1%
Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM
8077%
NON BANK
UMUM24
23%
20 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 18 Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Agustus 2016
SWIFT
29%
NON SWIFT
37%
KUPU
34%
Grafik 19
Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Agustus 2016
Outgoing
6,424,279
41%Incoming9,371,161
59%
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. Agustus 2016
OutgoingRp4,547,319,
848,467,690
52%IncomingRp4,124,185,
116,965,79048%
21 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Agustus 2015 s.d. Agustus 2016
200
228
255
215 208195
175
212 203 198
227
174193
288321
354
291
330
266 266
315 313313
385
263
294
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16
Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode Agustus 2015 s.d. Agustus 2016
334 345
366479
370268 239
314 323 324
608
320290
1,421
470
341312 330
224 224293 308 294
448
271
416
50
350
650
950
1,250
Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16
Triliun Rp
Outgoing
Incoming
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode Agustus 2015 s.d. Agustus 2016
1,666 1,512
1,437
2,228
1,784
1,3731,368
1,4801,592 1,641
2,682
1,8361,502
4,938
1,463
963 1,073 998844 841
929 984 9401,166
1,031
1,413
500.0
1,500.0
2,500.0
3,500.0
4,500.0
5,500.0
Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16
Juta Rp/Laporan
Outgoing
Incoming
22 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
F. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT) Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Agustus 2016.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Agustus 2016 tercatat sebanyak 39 Laporan, atau naik sebesar 62,5 persen dibandingkan jumlah pada Juli 2016.
Dengan penambahan tersebut, jumlah LPT yang diterima PPATK selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016 tercatat sebanyak 257 laporan.
Mayoritas penundaan transaksi selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016 dilakukan oleh PJK Bank (93,8 persen), terutama Bank Negara (61,9 persen) dan BPD (26,8 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (49,8 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (99,2 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (30,7 persen), Pegawai Swasta (21,4 persen), Pelajar/Mahasiswa (14,0 persen), dan Ibu Rumahtangga (12,5 persen).
Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016 bernilai dibawah Rp100 juta (93,0 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 96,1 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. Agustus 2016 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (47,1 persen), Sumatera Selatan (27,2 persen), Jawa Barat (10,9 persen), dan Banten (3,5 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 52,5 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) : (1) Penyedia jasa keuangan dapat
melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.
(2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa: a. melakukan Transaksi yang patut
diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
(3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.
(5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.
(6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
23 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Agustus 2015 s.d. Agustus 2016
36
43
28
36 36
23
33 34 34
41
29
24
39
0
20
40
60
Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 32 336 472 22 35 241 93.8 6.1 9.4 -28.3
Ø Bank Negara 26 257 353 6 13 159 61.9 -51.9 -50.0 -38.1
Ø Bank Swasta 0 21 30 0 1 11 4.3 0.0 n.a. -47.6
Ø BPD 4 54 84 16 19 69 26.8 375.0 375.0 27.8
Ø Bank Asing 1 1 2 0 1 1 0.4 0.0 0.0 0.0
Ø Bank Campuran 1 3 3 0 1 1 0.4 n.a. 0.0 -66.7
Non Bank 4 23 30 2 4 16 6.2 33.3 0.0 -30.4
Ø Asuransi 3 22 29 2 4 16 6.2 33.3 33.3 -27.3
Ø Pasar Modal 1 1 1 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi0 3 6 0 1 8 3.1 0.0 n.a. 166.7
Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek
Materil tidak terpenuhi35 355 495 24 38 247 96.1 8.6 8.6 -30.4
Aspek Formil tidak terpenuhi, namun
Aspek Materil terpenuhi0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil tidak
terpenuhi1 1 1 0 0 2 0.8 n.a. -100.0 100.0
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Pemenuhan Aspek Formil
dan Aspek Materil
Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam
setelah transaksi ditunda. (2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
24 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 13 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Transfer 18 140 212 11 23 128 49.8 53.3 27.8 -8.6
Tarik/Setor Tunai 4 29 46 2 4 30 11.7 -33.3 0.0 3.4
SMS/Mobile Banking 1 18 24 2 3 13 5.1 200.0 200.0 -27.8
Polis Asuransi 1 11 15 1 2 10 3.9 0.0 100.0 -9.1
Remittance 1 7 7 0 0 3 1.2 n.a. -100.0 -57.1
Incoming Valas 0 0 5 0 0 2 0.8 -100.0 n.a. n.a.
Saham 1 1 1 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Internet Banking 0 1 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kirim Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Tidak Terisi 6 107 127 4 5 39 15.2 0.0 -16.7 -63.6
Lainnya 4 45 62 4 2 32 12.5 -33.3 -50.0 -28.9
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)Jenis Transaksi Yang Ditunda
Tabel 14 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 35 355 497 24 39 255 99.2 11.4 11.4 -28.2
Ø Pengusaha/Wiraswasta 17 124 178 4 17 79 30.7 54.5 0.0 -36.3
Ø Pegawai Swasta 1 41 73 5 7 55 21.4 40.0 600.0 34.1
Ø Pelajar/Mahasiswa 2 38 48 6 3 36 14.0 200.0 50.0 -5.3
Ø Ibu Rumahtangga 0 18 34 3 6 32 12.5 20.0 n.a. 77.8
Ø Pedagang 4 20 33 1 3 10 3.9 -40.0 -25.0 -50.0
Ø Buruh 3 13 15 1 0 7 2.7 n.a. -100.0 -46.2
Ø PNS 0 5 5 1 0 5 1.9 n.a. n.a. 0.0
Ø PEPS 3 7 10 0 1 4 1.6 0.0 -66.7 -42.9
Ø Pengajar/Dosen 0 2 3 0 1 2 0.8 n.a. n.a. 0.0
Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 1 3 3 0 0 1 0.4 n.a. -100.0 -66.7
Ø Profesional 0 2 3 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. -100.0
Ø TKW 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Belum/Tidak Bekerja 1 2 2 1 0 3 1.2 n.a. -100.0 50.0
Ø Tidak Teridentifikasi 3 80 90 2 1 21 8.2 -83.3 -66.7 -73.8
Korporasi 1 4 5 0 0 2 0.8 -100.0 -100.0 -50.0
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Jenis Terlapor dan
Pekerjaan Utama
Terlapor Perorangan
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Tabel 15 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Dibawah Rp100 juta 35 345 479 23 34 239 93.0 6.3 -2.9 -30.7
Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 1 11 17 1 4 10 3.9 33.3 300.0 -9.1
Ø Diatas Rp1 miliar 0 3 6 0 1 8 3.1 0.0 n.a. 166.7
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Kategori Nominal Transaksi
Jumlah LPT
25 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 16
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
DKI JAKARTA 10 163 232 5 16 121 47.1 -20.0 60.0 -25.8
SUMSEL 5 48 73 16 18 70 27.2 500.0 260.0 45.8
JAWA BARAT 12 51 76 0 3 28 10.9 -50.0 -75.0 -45.1
BANTEN 3 13 15 1 0 9 3.5 -100.0 -100.0 -30.8
JAWA TIMUR 3 24 33 0 0 8 3.1 -100.0 -100.0 -66.7
RIAU 0 7 10 1 1 6 2.3 n.a. n.a. -14.3
SUMUT 1 10 10 0 0 3 1.2 n.a. -100.0 -70.0
KALTIM 0 0 0 0 1 2 0.8 n.a. n.a. n.a.
LAMPUNG 0 9 10 0 0 2 0.8 n.a. n.a. -77.8
JAWA TENGAH 1 8 12 0 0 1 0.4 -100.0 -100.0 -87.5
SULTRA 0 1 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. 0.0
SULTENG 0 0 1 1 0 1 0.4 n.a. n.a. n.a.
KALTENG 1 5 5 0 0 1 0.4 n.a. -100.0 -80.0
SUMBAR 0 5 5 0 0 1 0.4 n.a. n.a. -80.0
JAMBI 0 0 2 0 0 1 0.4 n.a. n.a. n.a.
NAD 0 1 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. 0.0
DIY 0 0 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. n.a.
SULUT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
NTT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KALSEL 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
PAPUA 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
MALUKU 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KALBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BALI 0 3 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
SULBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BENGKULU 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULSEL 0 4 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
GORONTALO 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KEP BABEL 0 3 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
NTB 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
KEPRI 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)Propinsi Kantor PJK
Penunda Transaksi
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pertimbangan (1) dan (2) 2 16 33 0 0 37 14.4 -100.0 -100.0 131.3
Pertimbangan (1) dan (3) 0 1 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. 0.0
Pertimbangan (2) dan (3) 4 8 9 0 1 2 0.8 0.0 -75.0 -75.0
Pertimbangan (1) saja 5 93 100 3 5 32 12.5 400.0 0.0 -65.6
Pertimbangan (2) saja 2 54 82 7 11 36 14.0 120.0 450.0 -33.3
Pertimbangan (3) saja 4 22 33 0 0 14 5.4 -100.0 -100.0 -36.4
Tidak Teridentifikasi 19 165 244 14 22 135 52.5 4.8 15.8 -18.2
Total LPT 36 359 502 24 39 257 100.0 8.3 8.3 -28.4
Alasan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
26 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
A. Hasil Analisis (HA)
Selama Agustus 2016, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 29 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 29 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 7 HA (24,1,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 7 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 22 HA (75,9 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 22 laporan.
Selama tahun 2016 (s.d. Agustus 2016), PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 253 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 253 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 57 HA (22,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 57 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 196 HA (77,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 196 laporan.
Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Agustus 2016, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.090 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.485 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 704 HA (33,7 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 1.996 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.386 HA (66,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.489 laporan.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Agustus 2016, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.521 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 9.595 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 1.876 HA (53,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.833 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.645 HA (46,7 persen) denga jumlah LTKM terkait sebanyak 4.748 laporan.
Berdasarkan HA selama tahun 2016 (s.d. Agustus 2016), dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 129 HA (51,0 persen). Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut meningkat sebesar 16,2 persen dibandingkan jumlah HA selama tahun 2015 (s.d. Agustus 2015) yang jumlahnya tercatat sebanyak 111 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya juga mengalami kenaikan sebesar 5,5 persen.
PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama tahun 2016 (s.d. Agustus 2016), jumlah IHA yang disampaikan sebanyak 227 IHA.
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
27 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 18 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait)
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
PROAKTIF
Ø Hasil Analisis 1,172 537 10 66 110 7 7 57 704 1,876
Ø LTKM Terkait 2,851 1,801 10 94 138 7 7 57 1,996 4,847
INQUIRY**)
Ø Hasil Analisis 259 939 25 175 251 14 22 196 1,386 1,645
Ø LTKM Terkait 259 3,643 25 574 650 14 22 196 4,489 4,748
TOTAL
Ø Hasil Analisis 1,431 1,476 35 241 361 21 29 253 2,090 3,521
Ø LTKM Terkait 3,110 5,444 35 668 788 21 29 253 6,485 9,595
Tahun 2011-
2014
Tahun 2015
Jumlah
Jenis Hasil Analisis (HA)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d.
Agustus-
2016
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2016
Keterangan : - Cut off data per 31 Agustus 2016. - Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK. - Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum. - Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan
sebagai HA.
Grafik 25 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik
Berdasarkan Jenis HA Januari 2012 s.d. Agustus 2016
277301
456
361
253
97
70 73
110
57
180
231
383
251196
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2012 2013 2014 2015 2016
HA per-Tahun Proaktif Inquiry
28 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 19 Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik
Januari 2003 s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø KEPOLISIAN SAJA 0 510 14 87 135 8 18 96 741 741Ø KEJAKSAAN SAJA 104 256 10 52 72 3 4 52 380 484Ø KPK SAJA 0 428 2 46 59 7 6 56 543 543Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KPK 0 99 0 0 0 0 0 0 99 99Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN 1,327 52 0 0 0 0 0 0 52 1,379Ø KEPOLISIAN DAN KPK 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN BNN 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN
DITJEN PAJAK0 5 0 0 0 0 0 0 5 5
Ø KEJAKSAAN DAN KPK 0 7 0 0 0 0 0 0 7 7Ø DITJEN PAJAK 0 71 8 55 91 3 1 40 202 202Ø DITJEN BEA DAN CUKAI 0 9 1 1 3 0 0 1 13 13Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL
(BNN)0 35 0 0 1 0 0 8 44 44
JUMLAH HA 1,431 1,476 35 241 361 21 29 253 2,090 3,521
Penyidik
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d.
Agustus-
2016Tahun 2011-
2014
Tahun 2015
Jumlah
Tahun 2016
Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.
Tabel 20 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2003 s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Korupsi; 580 789 16 111 155 11 10 129 1,073 1,653
Ø Penyuapan; 40 48 0 0 0 0 2 2 50 90
Ø Narkotika; 47 58 0 2 4 0 3 19 81 128
Ø Di bidang perbankan; 46 23 2 6 7 1 2 8 38 84
Ø Di bidang Pasar Modal 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Di bidang perasuransian; 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kepabeanan; 9 14 1 1 4 0 0 1 19 28
Ø Terorisme; 19 30 1 7 15 0 1 12 57 76
Ø Pencurian; 4 5 0 0 0 0 0 0 5 9
Ø Penggelapan; 42 51 0 2 8 0 0 1 60 102
Ø Penipuan; 419 189 4 23 35 5 5 33 257 676
Ø Pemalsuan uang; 5 5 0 0 0 0 0 0 5 10
Ø Perjudian; 17 20 1 13 15 0 3 5 40 57
Ø Prostitusi; 4 0 0 0 1 0 0 1 2 6
Ø Di bidang perpajakan; 7 68 8 50 83 3 1 35 186 193
Ø Di bidang kehutanan; 6 4 0 0 3 0 0 0 7 13
Ø Di bidang kelautan dan
perikanan;
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Perdagangan orang; 0 3 0 1 1 0 1 1 5 5Ø Pidana lain yang diancam dengan
penjara 4 tahun atau lebih0 22 0 3 3 0 1 1 26 26
Ø Tidak Teridentifikasi / dll 185 146 2 22 27 1 0 5 178 363
JUMLAH HA 1,431 1,476 35 241 361 21 29 253 2,090 3,521
Dugaan Tindak Pidana Asal
JumlahTahun 2011-
2014
Tahun 2016
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d.
Agustus-
2016
Tahun 2015
29 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 21
Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana dan Tidak disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Januari 2003 s.d. Agustus 2016 (HA database)
Hasil
Analisis
LTKM
Terkait
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010 553 938
2011 149 323
2012 71 137
2013 35 44
2014 36 63
2015 1 1
2016
(s.d. Agustus 2016) - -
Jumlah 292 568
845 1,506 Jumlah Tahun 2003 s.d. Agustus 2015
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(sejak Januari 2011)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak
pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar serta keterbatasan data.
Grafik 26
Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database) dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Agustus 2016
71
35 36
1 0
277301
456
361
253
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2012 2013 2014 2015 2016
HA Database HA ke Penyidik
30 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 22
Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan MoU dengan Lembaga/Instansi
#) Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA
Januari 2003 s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Kumulatif
s.d. Agustus-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Juli-2016Agustus-
2016
Kumulatif
s.d. Agustus-
2016(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Komisi Pemberantasan
Korupsi
378 27 0 8 18 4 1 21 66 444
Ø Badan Pengawas Pemilu 9 3 0 1 1 0 0 0 4 13
Ø Komisi Yudisial 5 13 1 7 7 0 0 1 21 26
Ø Tim Tas TIPIKOR
(Bubar Tgl 11/06/2007)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th.
2012)
34 14 0 0 0 0 0 0 14 48
Ø Bank Indonesia 8 11 0 0 2 0 0 4 17 25
Ø Dirjen Pajak 47 8 3 11 35 2 2 46 89 136
Ø Kementrian Luar Negeri 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kementrian Kehutanan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Badan Pemeriksa Keuangan 13 8 0 1 5 0 1 1 14 27
Ø Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan
6 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Ø Kementrian Keuangan 39 79 3 18 31 1 4 18 128 167
Ø Lembaga Penjamin Simpanan 1 0 0 0 1 1 0 4 5 6
Ø Ditjen Bea dan Cukai 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2
Ø Badan Narkotika Nasional 12 2 0 2 2 0 0 3 7 19
Ø Kementrian Hukum dan HAM 1 18 0 2 2 0 0 0 20 21
Ø Kementrian Dalam Negeri 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Ombudsman 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
0 1 0 1 1 0 0 1 3 3
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
0 2 0 0 0 0 0 2 4 4
Ø KPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 0 11 0 1 2 0 0 3 16 16
Ø Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
0 0 0 3 3 0 0 0 3 3
Ø Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI
0 0 0 4 5 1 2 5 10 10
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian RI
0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI
0 0 1 4 4 0 0 4 8 8
Ø Kementerian Agama RI 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Ø Tentara Nasional Indonesia 0 0 0 0 2 0 1 9 11 11
Ø BNPB 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Kementerian Pertahanan 0 0 0 0 0 0 1 5 5 5
Ø Bappenas 0 0 0 0 0 0 1 2 2 2
Ø Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
0 0 0 0 0 0 1 2 2 2
Ø Badan Kepegawaian Negara 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Kementerian Kesehatan 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Ø Kementerian Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan
0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Ø Lainnya 6 102 6 51 78 14 16 91 271 277
JUMLAH IHA 563 302 14 115 201 23 32 227 730 1,293
Instansi
Jumlah
Tahun 2016Tahun 2011-
2014
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d.
Agustus-
2016
Tahun 2015
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. #) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai belum
dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.
31 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
B. Karakteristik Terlapor
Berdasarkan HA
Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2016
(s.d. Agustus 2016) yang berjumlah sebanyak 57 LHA,
mayoritas terlapor HA proaktif adalah perorangan
(56,1 persen atau sebanyak 32 HA).
Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA
proaktif selama tahun 2016 (s.d. Agustus 2016) bernominal di
atas Rp5 Miliar, yakni sebesar 73,1 persen atau sebanyak 38
HA.
Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian
besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di
Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 61,4 persen.
Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015 s.d.
Des-2015Juli-2016
Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 9 57 90 0 0 32 56.1 -100.0 -100.0 -43.9
Ø Laki-Laki 8 46 74 0 0 30 52.6 -100.0 -100.0 -34.8
Ø Perempuan 1 11 16 0 0 2 3.5 -100.0 -100.0 -81.8
Perusahaan/korporasi 1 9 20 7 7 25 43.9 -12.5 600.0 177.8
Total HA Proaktif 10 66 110 7 7 57 100.0 -66.7 -30.0 -13.6
Kategori Terlapor
Jumlah HA% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA
Januari 2016 s.d. Agustus 2016
Dibawah Rp1
Miliar7.78%
Rp1 Miliar - Rp2
Miliar9.69% Rp2 Miliar - Rp3
Miliar1.9
Rp3 Miliar - Rp4
Miliar1.92%
Rp4 Miliar - Rp5
Miliar5.8
Di atas Rp 5
Miliar73.1
UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”
32 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (AGUSTUS 2016)
Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif
Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. Agustus 2016
Agustus-
2015
Tahun 2015
(s.d. Agustus-
2015)
Jan-2015 s.d.
Des-2015Juli-2016
Agustus-
2016
Tahun 2016
(s.d. Agustus-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Utara 0 0 1 1 0 3 5.3 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Selatan 0 1 1 0 0 1 1.8 n.a. n.a. 0.0
Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Jambi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Riau 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Kepulauan Riau 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Lampung 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kep Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Banten 1 1 3 0 0 1 1.8 n.a. -100.0 0.0
DKI Jakarta 8 49 82 4 4 35 61.4 -77.8 -50.0 -28.6
Jawa Barat 0 2 2 0 2 4 7.0 n.a. n.a. 100.0
Jawa Tengah 0 4 5 0 0 1 1.8 -100.0 n.a. -75.0
Jawa Timur 0 0 2 0 0 3 5.3 n.a. n.a. n.a.
DI Yogyakarta 0 0 0 1 0 1 1.8 n.a. n.a. n.a.
Bali 0 0 1 0 0 1 1.8 n.a. n.a. n.a.
Nusa Tenggara Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Maluku 0 0 0 0 0 1 1.8 n.a. n.a. n.a.
Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 1 1.8 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Timur 0 2 2 0 0 3 5.3 n.a. n.a. 50.0
Kalimantan Tengah 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Selatan 1 3 3 1 0 1 1.8 n.a. -100.0 -66.7
Sulawesi Utara 0 0 1 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Selatan 0 0 2 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Tengah 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Papua 0 0 1 0 1 1 1.8 n.a. n.a. n.a.
Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total HA Proaktif 10 66 110 7 7 57 100.0 -66.7 -30.0 -13.6
Propinsi
Jumlah HA% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Agustus-2016)
Perkembangan Agustus-2016
(Dalam Persen)
Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.
33 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
Recommended