View
90
Download
13
Category
Preview:
Citation preview
ERUPSI GUNUNGAPISubbab • Pengertian erupsi gunungapi• Magma dan lahar• Tipe-tipe gunungapi• Tipe-tipe erupsi• Dampak dan akibat erupsi gunungapi
SUBBAB I : PENGERTIAN
GUNUNGAPI ADALAH SISTEM SALURAN FLUIDA PANAS YANG MEMANJANG DARI
KEDALAMAN 10 KM DI BAWAH PERMUKAAN BUMI SAMPAI KE PERMUKAAN BUMI
ERUPSI ADALAH KELUARNYA BAHAN-BAHAN YANG BERSUMBER DARI MAGMA KE
PERMUKAAN BUMI
SUMBER ERUPSI GUNUNGAPISUMBER ERUPSI GUNUNGAPI
sUMBER ERUPSI GUNUNGAPI ADA 4 A. ERUPSI PUSAT B. ERUPSI CELAH C. ERUPSI SAMPING D. ERUPSI EKSENTRIK
PEMBENTUKAN GUNUNGAPI
Pergerakan antar lempeng menimbulkan empat gunungapi berbeda :
1. Pemekaran kerak benua2. Tumbukan antar kerak3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara
horizontal4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan
lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera
STRUKTUR GUNUNGAPI
• Dapur Magma• Vent• Pipa• Crater
SUBBAB II : MAGMA DAN LAHAR
• Magma adalah zat cair, liat, pijar yang merupakan senyawa silikat dengan suhu >1000oC dan ada di bawah kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam kerak atau mantel bumi.
• Magma terbentuk dari batuan yang mengalami tekanan kecil dan suhu yang besar. Tekanan yang kecil dan suhu yang besar inilah yang membuat magma bersifat liquid (cair).
ZONA PEMBENTUKAN MAGMA
• Zona pemekaran lempeng samudra• Zona penunjaman lempeng samudra
SIFAT MAGMA
• Magma memiliki sifat-sifat seperti:– bersifat liquid (cair)– bersifat liat (kental)– bersifat pijar– memiliki densitas (massa jenis)– memiliki viskositas (resistensi aliran)
JENIS MAGMA
• Magma digolongkan jenisnya menurut presentase kandungan silikanya.
- Magma basa (Ferro-magnesian silikat), - Magma intermediet (campuran magma basa dengan magma asam)
- Magma asam (Non Ferro-magnesian silikat)
PENYEBAB KELUARNYA MAGMAPENYEBAB KELUARNYA MAGMA
• Magma dapat keluar menuju permukaan bumi karena magma mendapat tekanan yang besar dari dalam bumi. Magma juga memiliki densitas yang lebih kecil dibanding batuan sekitarnya, sehingga magma mampu menerobos tubuh batuan.
• Kecepatan aliran magma dipengaruhi oleh sifat viskositas magma yang dikontrol oleh jumlah kandungan silikanya.
PENGERTIAN LAHAR
• Lahar adalah campuran yang panas atau dingin dari air dan fragmen batuan yang mengalir menuruni lereng gunungapi atau lembah sungai.
• Lahar memiliki ukuran dan kecepatan meluncur yang bervariasi.
PEMICU LAHAR
Lahar dapat terjadi karena beberapa pemicu berikut ini, yaitu:
1.Erupsi gunungapi2.Curah hujan yang tinggi selama atau setelah erupsi
gunungapi3.Dimulai dari gerakan tanah dari batuan jenuh dan
mengalami alterasi hidrotermal di lereng gunungapi atau lereng bukit didekatnya.
DAMPAK ALIRAN LAHAR
• Dampak langsung dari aliran lahar atau dari bongkah-bongkah batuan dan kayu yang dibawa aliran lahar adalah menghancurkan, menggerus atau menggosok segala sesuatu yang ada di jalur aliran lahar.
• Selain memberikan dampak yang merugikan, aliran lahar juga memberikan dampak yang menguntungkan, yaitu memberikan endapan batuan dan pasir yang sangat banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Selain itu, endapan lahar yang di atasnya sudah terbentuk tanah juga dapat menjadi lahan pertanian yang subur.
Subbab III : Bentuk Gunungapi
• Gunungapi Perisai• Gunungapi Kerucut• Gunungapi Maar
Perubahan Bentuk GunungapiPerubahan Bentuk Gunungapi
Bentuk gunungapi tak selamanya tetap, hal ini amat tergantung pada aktivitasnya. Sehingga sangat memungkinkan adanya perubahan bentuk gunung satu ke bentuk lainnya. Misalnya G. Etna di Sisilia yang dahulunya berbentuk perisai kemudian berubah menjadi bentuk kerucut. Ini menunjukkan tanda-tanda terjadinya perubahan magma dari basa ke asam.
Subbab IV : Tipe-tipe Erupsi Gunungapi
• Erupsi efusip: Erupsi efusip berjalan tenang, tidak disertai letusan-letusan yang dahsyat dan melibatkan lava yang bersifat basaltis
• Erupsi sentral: Erupsi-erupsi yang terjadi berulang kali kemudian akan membangun sebuah gunungapi yang berbentuk perisai
• Erupsi rekahan: Tipe erupsi ini banyak dijumpai di wilayah lantai samudra. Rekahan terjadi sebagai akibat dari proses pemisahan pada litosfir, atau interaksi divergen lempeng
• Erupsi dibawah permukaan laut: Erupsi efusip yang terjadi 300-1000 meter dibawah permukaan laut atau disebut juga “submarine” , umumnya berlangsung tenang
• Erupsi piroklastik atau erupsi eksplosip: Erupsi piroklastik terjadi pada magma yang kental, mengandung banyak gas dan mempunyai sifat letusan berkisar antara sedang dan sangat dahsyat
Subbab V : Bahaya Erupsi Gunungapi• Dampak letusan gunungapi terhadap lingkungan
– Dampak positif• Bahan galian• Mineral• Energi panas bumi• Mataair panas• Daerah wisata• Lahan yang subur• Sumberdaya air
– Dampak negatif• Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan
piroklastik/bom, lahar letusan dan gas beracun).• Bahaya tidak langsung, terjadi setelah letusan (lahar hujan, kelaparan
akibat rusaknya lahan pertanian/perkebunan/ perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas racun: gigi kuning/ keropos, endemi gondok, kecebolan dsb.
• Bahaya gunungapi– Awan panas – Guguran Longsoran Lava – Lontaran Batuan Pijar– Hujan Abu– Aliran Lava– Lahar
• Lahar Letusan• Lahar Pijar
• Penanggulangan bahaya erupsi gunungapi– Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap gunungapi aktif– Dengan melakukan pengamatan dan pemantauan yang terus
menerus, maka diharapkan dapat dipelajari tingkah laku dan aktifitas semua gunungapi aktif yang ada sehingga usaha perkiraan erupsi dan bahaya gunungapi akan tepat dan cepat. Penyampaian informasi dalam rangka pengamanan penduduk dari kawasan rawan bencana dapat dilaksanakan tepat waktu sehingga korban bisa dihindarkan.
– Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana gunungapi:Untuk mengetahui dan menentukan kawasan rawan bencana gunungapi I, II, III; tempat-tempat yang aman jika terjadi letusan; tempat pengungsian; alur pengungsian; puskesmas. Sehingga pada saat terjadi peningkatan aktifitas letusan, kita sudah siap dengan peta operasional lapangan.
– Mengosongkan kawasan rawan bencana III– Daerah atau kawasan yang termasuk kedalam kawasan rawan
bencana III harus dikosongkan dan dilarang untuk hunian tetap, karena daerah ini sering terlanda oleh produk letusan gunungapi (lava, awan panas, jatuhan piroklastika)
– Melakukan usaha preventif– Upaya untuk mengurangi bahaya akibat aliran lahar, yaitu
dengan cara membuat tanggul penangkis, tanggul–tanggul untuk mengurangi kecepatan lahar, serta mengurangi volume air di kawah (Kelud, Galunggung).
Recommended