View
235
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS
PESANTREN STUDI PADA SMK PANCASILA DUSUN KLUMPIT
KELURAHAN BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2015
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh:
KHOSIDATUL HIKMAH
NIM 111-11-061
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS PESANTREN
(Studi pada SMK Pancasila Dusun Klumpit Kelurahan Blotongan Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Tahun pelajaran 2015)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh:
KHOSIDATUL HIKMAH
NIM 111-11-061
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
MOTTO
إذا أسند المر إلى غير أهله فانتظر الساعة
“Jika semua urusan tidak diserahkan bukan
kepada ahlinya maka tunggulah kehancuran
itu”
(H.R Bukhori-6015)
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Ayahanda Slamet Kabul dan ibunda Siti Aminah.Karena dengan bimbingan, kasih
sayang dan doa restu keduanyalah aku mampu melangkah kedepan dengan penuh
optimis untuk meraih cita-citaku
2. Kakak ku mz khafid dan istrinya Kunti Zakiyah, adikku Muhammad Mabrori
terima kasih atas motivasi dan bantuannya moril ataupun non moril
3. Abah Kyai Muhlasindan Umi Khoiriyatik sekeluarga yang sudah menjadi pengasuh
di pondok pesantren Pancasila
4. Calon suamiku Samsul Choeri yang senantiasa memberi semangat dan motivasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah serta inayah Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
yang peneliti susun dalam bentuk skripsi. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarg dan para sahabatnya yang
telah menuntun umatnya dari zaman kegelapan sampai zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas guna melengkapi syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah IMPLEMENTASI
MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS PESANTREN (Studi pada SMK Pancasila dusun
Klumpit Kelurahan Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015)
Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
berbagai dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati perkenenkan
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. RahmatHaryadi, M.Pd.,selakurektor IAIN Salatiga.
2. Suwardi, M.Pd, selakuDekanFakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan IAIN Salatiga
3. Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Dr. H. Miftahuddin, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta membantu kelancaran
penyusunan skripsi ini
5. Segenap dosen dan civitas Akademik IAIN Salatiga yang telah membantu kelancaran
peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
6. Dewan Guru SMK Pancasila beserta segenap pengurus PondokPesantrenPancasila
Hanya ucapan terima kasih yang bisa peneliti haturkan, semoga Allah membalas
ketulusan mereka dan senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu peneliti mengarap kritik dan saran yang bersifat membangun .Peneliti juga
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri maupun
pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan
bangsa.
Salatiga, 10 Agustus 2015
Peneliti
Khosidatul Hikmah
Nim. 11111061
ABSTRAK
Hikmah, Khosidatul, 2015.Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren (Studi
pada SMK PancasilaDusun Klumpit Kelurahan Blotongan Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Tahun pelajaran 2015) Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dr. Miftahuddin, M. Ag.
Kata Kunci: Manajemen Sekolah berbasis Pesantren
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sekolah berbasis
pesantren di SMK Pancasila.Pertanyaan utama yang ingin dijawab pada penelitian ini
adalah, (1) Bagaimana konsep manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK Pancasila?
(2) Bagaimana Implementasi manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK
Pancasila?(3) Faktor-faktor pendukung dan factor penghambat apakah yang dihadapi
dalam pelaksanaan manajemen sekolah di SMK Pancasila yang berbasis pesantren?
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Pendekatan ini untuk
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati di lapangan. Dalam penelitian ini penulis melalukan perencanaan,
pelaksanan, pengumpulan data, analisis, penafsiran data dan pada akhirnya penulis
melaporkan hasil penelitiannya.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: 1) konsep manajemen sekolah berbasis
pesantren yang di kembangkan di SMK Pancasila merupakan perpaduan antara model
sekolah dengan pesantren melalui sistem boarding (asrama). 2) Implementasi manajemen
sekolah berbasis pesantren meliputi manajemen kurikulum, manajemen kesiswaan,
manajemen personalia, manajemen humas, manajemen keuangan, manajemen sarana
prasarana3) faktor pendukung manajemen sekolah berbasis pesantren a) memiliki
mendapatkanpengetahuan plus tentang ilmu agama dibanding sekolah-sekolah pada
umumnya b) Adanya hubungan yang harmonis seperti kekeluargaan yang baik antara
pemilik yayasan, kepala sekolah, dewan guru, dewan ustadz/ustadzah dan semua siswa
ataupun santri. Faktor penghambat a) Terlalu banyaknya kegiatan yang mengakibatkan
siswa kurang waktu istirahat dan untuk belajar sehingga out put/ hasil belajarnya jauh
dari harapan/ tidak maksimal.b) Sarana yang kurang memadai.
DAFTAR ISI
LOGO ........................................................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................................. v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................................ x
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. ....................................................................................................................... L
atar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
B. ........................................................................................................................ F
okus Penelitian .......................................................................................................... 6
C. ........................................................................................................................ T
ujuan Penelitian .......................................................................................................... 6
D. ....................................................................................................................... K
egunaan Penelitian ..................................................................................................... 7
E. ........................................................................................................................ P
enegaasan Istilah ........................................................................................................ 8
F. ........................................................................................................................ M
etode Penelitian ....................................................................................................... 10
1. ................................................................................................................... P
endekatan Penelitian dan Jenis Penelitian .......................................................... 10
2. ................................................................................................................... K
ehadiran Peneliti ................................................................................................. 10
3. ................................................................................................................... L
okasi Penelitian ................................................................................................. 11
4. Sumber Data .................................................................................................. 11
5. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 12
6. AnalisisData....................................................................................................15
7. Pengecekan Keabsahan Data...........................................................................17
8. Tahap – tahap Penelitian.................................................................................18
G. Sistematika Penulisan ...........................................................................................18
BAB II LANDASAN TEORI
A. ............................................................................................................................. M
anajemen Sekolah dan Pesantren ................................................................................... 21
1. ........................................................................................................................ P
engertian Manajemen .............................................................................................. 21
2. ........................................................................................................................ T
ujuan Manajemen .................................................................................................... 22
3. ........................................................................................................................ F
ungsi Manajemen .................................................................................................... 23
4. ........................................................................................................................ M
anajemen Sekolah .................................................................................................... 27
1. Manajemen Kurikulum ..................................................................................27
2. Manajemen Kesiswaan .................................................................................. 28
3. Manajemen Personalia .................................................................................. 29
4. Manajemen Keuangan ................................................................................... 30
5. Manajemen Hubungan Masyarakat (Humas)........................................... ..... 31
6. Manajemen Sarana prasarana .........................................................................32
5. Lembaga Pendidikan Islam Indonesia...................................................................33
1. Pengertian Pesantren.......................................................................................34
2. Macam – macam Pesantren.............................................................................35
3. Elemen – elemen pondok Pesantren ...............................................................38
4. Sejarah Pesantren ...........................................................................................42
5. Metode Pengajaran dalam Pondok Pesantren ................................................43
6. Fungsi Pondok ................................................................................................46
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. ....................................................................................................................... P
aparan Data .............................................................................................................. 48
1. ................................................................................................................... S
ejarah SMK Pancasila ....................................................................................... 48
2. ................................................................................................................... V
isi dan Misi ........................................................................................................ 49
3. ................................................................................................................... L
etak Geografis ................................................................................................... 51
4. ................................................................................................................... P
rofil SMK Pancasila .......................................................................................... 51
5. ................................................................................................................... S
truktur Organisasi SMK Pancasila ..................................................................... 52
6. Sarana Prasarana ............................................................................................54
7. Peserta didik ...................................................................................................62
8. Tata Tertib Yayasan Darul Mukhlasin.......................................................... 62
B. Temuan Penelitian
1. ................................................................................................................... K
onsep Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren ................................................. 63
2. ................................................................................................................... I
mplementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren ..................................... 73
3. Faktor Pendukung dan Penghambat manajemen ...........................................88
sekolah Berbasis Pesantren
BAB IV ANALISIS DATA
1. ........................................................................................................................ K
onsep Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren ....................................................... 91
2. Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren........................................91
3. Faktor pendukung dan Penghambat Manajemen
Sekolah Berbasis Pesantren...............................................................................104
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................107
B. Saran .............................................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 STRUKTUR ORGANISASI SMK PANCASILA
Tabel 3.2 SARANA PRASARANA
Tabel 3.3 MEBELER
Tabel 3.4 KEADAAN BARANG
Tabel 3.5 LABORATORIUM
Tabel 3.6 DATA DAN JUMLAH SISWA
Tabel 3.7 PROGRAM TAHUNAN SMK PANCASILA
Tabel 3.8 JADWAL KEGIATAN HARIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan menusia dalam
membentuk kepribadian. Setiap manusia pasti akan melewati masa pendidikan
meskipun tidak pernah menginjak dunia pendidikan formal, karena sesungguhnya
pendidikan itu tidak hanya didapat melalui pendidikan formal. Pendidikan juga
bisa didapat melalui keluarga dan lingkungan. Jadi meskipun anak tidak pernah
sekolah bukan berarti dia tidak mendapat pendidikan, karena sesungguhnya
meskipun dia tidak mendapat pendidikan sekolah tetapi dia masih bisa mendapat
pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Menurut Langevedl dalam buku Hasbullah menyatakan: “pendidikan adalah
setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak,
tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang
dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup, sehari-hari, dan sebagainya”.
(Hasbullah, 2009:2).
Menurut UU No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta
keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana yang diberikan orang dewasa kepada anak agar
mencapai pendewasaan dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri dan tidak dengan bantuan orang lain.
Pemikiran-pemikiran baru yang kritis dalam melakukan inovasi pendidikan
sangat diperlukan pada zaman yang semakin modern pada saat ini. Tuntutan itu
muncul seiring dengan berkembangnya teknologi dan zaman yang semakin
berkembang (Hasbullah, 2009:9).
Pendidikan Indonesia merupakan sebuah potret dualisme pendidikan, yaitu
pendidikan Islam tradisional dan pendidikan modern. Pendidikan Islam tradisional
diwakili pesantren yang bersifat konservatif dan hampir steril dari ilmu-ilmu
modern. Sedangkan pendidikan modern diwakili lembaga pendidikan umum yang
disebut sebagai “warisan kolonial” dari segi sikap terhadap tradisi pesantren
dibedakan kepada jenis pesantren salafi dan khalafi. Jenis pesantren salafi
merupakan jenis pesantren yang mempertahankan pengajaran kitab-kitab islam
klasik sebagai inti pendidikannya, dipesantren ini pengajaran pengetahuan umum
tidak diberikan. Tradisi masa lampau sangat dipertahankan, pemakaian sistem
madrasah hanya untuk memudahkan. Pesantren khalafi tampaknya menerima hal-
hal baru yang dinilai baik, disamping tetap mempertahankan tradisi lama yang baik
pesantren jenis ini mengajarkan pelajaran umum di madrasah dengan sistem
klasikal dan membuka sekolah-sekolah umum dilingkungan pesantren, tetapi
pengajaran kitab Islam klasik masih dipertahankan pesantren jenis ini
diklasifikasikan sebagai pesantren modern dimana tradisi salaf sudah ditinggalkan
sama sekali (Yasmadi, 2005:3).
Dari dua lembaga pendidikan tersebut, keduanya memiliki keunggulan
tersendiri. Sekolah dengan keterampilan-keterampilan yang bersifat formal, dan
pesantren dengan ketasawufannya yang mengedepankan agama. Dan keduanya
sama-sama berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Pesantren adalah
sistem pendidikan yang tumbuh dan lahir dari masyarakat indonesia sejak zaman
sebelum penjajahan, pesantren sudah tumbuh. Sampai saat ini Pesantren masih
tetap kokoh dan berdiri di berbagai wilayah Indonesia. Pesantren saat ini
mengalami berbagai macam kemajuan, sampai-sampai lembaga umum pun banyak
yang mengadopsi sistem pendidikan yang berasal dari pesantren yang di namakan
boarding school, itu terbukti bahwa kelembagaan pesantren yang sukses mendidik
anak didiknya hingga bertahan sampai ratusan tahun.
Secara umum, sekolah dan pondok pesantren merupakan 2 lembaga
pendidikan yang memiliki keunggulan masing-masing. Apabila keunggulan dari
kedua lembaga pendidikan itu dipadukan maka akan terciptalah sebuah kekuatan
pendidikan yang mampu menghasilkan generasi muda yang cerdas dan berakhlak
mulia. Namun harus kita ketahui bahwa sekolah dan pondok pesantren masih
mengalami masalah yang serius. Salah satunya adalah masalah manajemen. Secara
umum, pengelolaan manajemen di pesantren kurang diperhatikan. Dikarenakan
pesantren merupakan lembaga tradisional dengan watak dan pembinaannya yang
hanya tergantung pada kehendak dan kecenderungan pemimpin (kyai) saja,
padahal segala sesuatu potensi yang ada dapat dimanfaatkan untuk memajukan
kualitas pendidikan dalam pesantren.
Sementara itu apabila diamati banyak pula sekolah yang mengalami masalah.
Seperti aktifitas belajar mengajar yang mengandalkan tekstual dan terkesan kaku.
Selain itu, proses pembelajaran hanya berpusat pada guru saja, padahal tujuan
pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi insan-insan yang
berakhlak mulia. Ada yang lebih memprihatinkan dari pendidikan moral anak pada
zaman sekarang, rata-rata anak hanya memperhatian aspek kognitif dan psikomotor
saja sedangkan pendidikan moral nol besar. Maka dari itu Manajemen sekolah
adalah penentu keberhasilan suatu sekolah.
Saat ini terdapat banyak sekolah yang dikelola oleh pemerintah, maupun
dikelola oleh swasta yang berada dibawah naungan yayasan maupun lembaga.
Lembaga- lembaga pendidikan itulah yang nantinya akan berperan penting dalam
mencetak generasi-generasi yang akan memajukan dan mencerdaskan anak bangsa
menjadi anak yang cerdas dan berakhlak mulia.
Saat ini, sekolah berbasis pesantren menjadi salah satu pilihan para orang tua
dalam mendidik anaknya, karena terbukti mampu mencetak anak-anak yang
memiliki dasar agama dan dan berpengetahuan luas yang nantinya akan menjadi
bekal hidup di dunia dan akhirat.
Dari paparan diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian sebuah
lembaga pendidikan formal yang berbasis pesantren. Objek penelitian dilaksanakan
di SMK Pancasila yang terletak di Dusun Klumpit, Kec Sidoarjo, Blotongan,
Salatiga.
SMK Pancasila merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berbasis
pesantren yang mana berupaya memadukan pendidikan formal dengan pesantren.
Namun ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan penulis, bagaimana sekolah itu
mempertahankan ekstensinya dalam menghadapi persaingan global dan bagaimana
pengelolaan penerapan manajemennya.
Berangkat dari uraian yang ada sebagaimana keterangan di atas, penulis
merasa tertarik untuk menyusun penelitian dengan judul “Implementasi
Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren (Studi Pada SMK Pancasila, Dusun
Klumpit, Kel. Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga Tahun 2015).”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah konsep manajemen sekolah berbasis pesantren yang
dikembangkan pada SMK Pancasila tahun pelajaran 2015?
2. Bagaimanakah implementasi manajemen sekolah berbasis pesantren pada
SMK Pancasila tahun pelajaran 2015?
3. Faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat apakah yang dihadapi dalam
pelaksanaan manajemen sekolah di SMK Pancasila yang berbasis pondok
pesantren?
C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan atau aktivitas yang disadari pasti mempunyai tujuan yang
hendak dicapai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep manajemen sekolah berbasis pesantren yang
dikembangkan pada SMK Pancasila tahun pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui implementasi manajemen sekolah berbasis pesantren pada
SMK Pancasila tahun pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat apakah yang
dihadapi dalam pelaksanaan manajemen sekolah di SMK Pancasila yang berbasis
pondok pesantren.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Kegunaan ilmiah (Teoritis)
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan
sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat
memperkaya khasanah pendidkan Islam yang diperoleh dari hasil penelitian.
2. Kegunaan Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai ajang latihan untuk melatih daya nalar dan mengasah
intelektualitas peneliti, juga sebagai bukti dan implementasi dari ilmu
yang diterima dibangku kuliah, sekaligus untuk memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1).
b. Bagi lembaga Pendidikan
Sebagai kerangka acuan bagi sekolah berbasis pesantren lainnya
untuk menemukan pola pengelolaan atau manajemen yang lebih
maksimal.
c. Bagi Pembaca
Memberi pengetahuan tentang manajemen sekolah yang berbasis
pesantren dan menjadikan pembaca mengetahui bagaimana
pengorganisasian sekolah yang berbasis pesantren terkait penunjang
dalam pelaksanaan pendidikan.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul diatas, maka perlu
adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi
pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diketahui
maksud dari istilah dalam judul diatas yaitu:
1. Implementasi
Implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, inovasi,
dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan
pengetahuan, keterampilan maupun nilai sikap (Susilo, 2007:174).
2. Manajemen
Manajemen adalah sama halnya dengan administrasi, manajemen juga dari
bahasa latin yaitu manus berarti tangan, agree melakukan, pengelolaan (Usman,
2006:3).
3. Sekolah
Sekolah adalah tempat anak belajar (Darajat, 2011: 72) dalam hal ini
sekolah juga bisa diartikan sebagai lingkungan pendidikan formal di mana adanya
interaksi antara guru dan siswa untuk menyalurkan sebuah pengetahuan, dan
berjalannya lembaga tersebut sesuai dengan sistem atau manajemen kelembagaan
pendidikan yang telah ditetapkan.
4. Basis
Istilah basis bisa diartikan dengan dasar atau pokok dasar (Poerwadarminta,
1966:95) berdasarkan pengertian basis tersebut, maka makna basis yang
dimaksud penulis adalah pengelolahan manajemen sekolah
5. Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai
kekhasan tersendiri dan berbeda dengan pendidikan lainnya (Departemen Agama
RI, 2003:1). Pengertian lain sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah
asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama di
bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih di kenal dengan sebutan
“kyai” (Ghofur, 2009:80).
Jadi dalam pesantren para santri atau murid tinggal bersama dengan kyai
atau guru mereka dalam satu komplek tertentu sehingga dapat menimbulkan
kekhasan pesantren. Pesantren yang di maksud oleh penulis dalam penelitian ini
adalah tempat bagi para santri untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam
pondok sehingga lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran yang
diselenggarakan pondok.
F. Metode Penelitian
Metode merupakan cara dalam melakukan penelitian. Metode juga bisa
dikatakan sebagai alat bedah untuk mengungkap permasalahan yang ada dalam
ruang lingkup penelitian. Metode penelitian memiliki karakteristik yang berbeda-
beda sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih (Maslikhah, 2013:66).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis metode kualitatif maka
mencakup beberapa hal di antaranya:
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif, menurut Bogdam dan Tylor dalam Meoleong (2009:4). Metode
kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak
berupa angka-angka tetapi data yang terkumpul berbentuk kata-kata lisan
yang mencakup laporan dan foto-foto. Jadi hasil penelitian ini adalah berupa
deskripsi atau gambaran manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK
Pancasila Kota Salatiga tahun 2015.
2. Kehadiran Peneliti.
Dalam penelitian kualitatif, Peneliti hadir secara langsung pada obyek
penelitian dalam rangka pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti tinggal
di obyek penelitian, sehingga peneliti terlibat secara langsung dan aktif dalam
rangka pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat
partisipan, karena berusaha berinteraksi dengan subjek alamiah, tidak
menonjol, dan dengan cara yang tidak memaksa (Moleong, 2002:25)
3. Lokasi dan waktu Penelitian.
a. Lokasi Penelitian
Tempat atau lokasi pusat penelitian adalah di SMK Pancasila
Pondok Pesantren Pancasila Dusun Klumpit, Kel. Blotongan, Kec.
Sidorejo, Kota Salatiga tahun 2015, sedangkan yang menjadi fokus
subyek penelitian adalah semua komponen yang terikat dengan
penyelenggaraan pendidikan SMK yang berbasis Pesantren.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 01 Agustus 2015 sampai selesai.
4. Sumber Data
Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai
sumber data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam
penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung (skunder).
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
dari sumber pertanyaan (Suryabrata, 2003:39). Data primer yang didapat
oleh peneliti adalah nama-nama orang sebagai berikut:
No Nama Jabatan
1 Sri Mulyani Kepala Sekolah
2 Ambar R.W Waka Kurikulum
3 Khafidzin Waka persoalia
4 Edi Sulistiyono Waka kesiswaan
5 Fuad ariyadi Waka Sarana prasarana
6 Laila Istiani Bendahara
7 Toha Saputro Waka Humas
8 Mansur Hidayat Dewan Asatidz
9 Ana Safitri Siswa
10 Putra Adi Siswa
b. Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan
dalam bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2003:40).
Adapun sumber data sekunder di sini adalah buku-buku yang terkait
dengan manajemen sekolah, pendidikan, arsip-arsip, dokumen, catatan,
laporan dari SMK Pancasila dan pondok pesantren Pancasila.Semua data
sekunder tersebut adalah yang bersangkutan dengan manajemen sekolah
yang berbasis pesantren.
Data ini dimaksud agar data yang didapat dalam penelitian benar-
benar valid, tidak hanya sekedar dibuat-buat oleh peneliti.
5. Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penulisan naskah skripsi ini penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode menitik
beratkan pada penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif.
Metode penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data secara mendalam
mengenai kegiatan suatu program. Perilaku peserta dan interaksi manusia
secara luas. Dalam hal ini untuk pengumpulan data yang akan digunakan
sebagai penunjang dalam penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa
langkah yang berkaitan dengan metode penelitian tersebut.
a. Wawancara.
Wawancara (interview) yaitu proses tanya jawab lisan dalam 2
orang atau lebih berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka
yang lain dan mendengar telinga sendiri dari suaranya (Sukkandarrumidi,
2004:88). Dalam arti lain bahwa wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara
penghimpunan bahan-bahan keterangan yang di laksanakan dengan
melakukan dan dengan arahan serta dengan tujuan yang lebih ditentukan,
dalam penelitian ini metode wawancara digunakan sebagai metode
pengumpulan data dalam pengelolaan sekolah yang berbasis pesantren
dan bagaimana peran kepala sekolah, dewan guru, pengasuh, asatidz,
pengurus serta santri dalam menerapkan dan mengorganisir sistem
pendidikan sekolah berbasis pesantren.
b. Observasi.
Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari
sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki, (Sutrisno Hadi,
2005:136). Metode observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan yang
digunakan dengan mengadakan pengamatan fenomene-fenomena yang
dijadikan pengamatan. Adapun cara yang digunakan adalah mengadakan
pengamatan langsung di SMK Pancasila dengan cara melihat dan
pengindraan lainya. Observasi secara langsung mempunyai maksud untuk
mengamati dan melihat langsung kegiatan-kegiatan manajemen yang
dilakukan. Dalam observasi ini yang menjadi objeknya antara lain
aktifitas kegiatan pembelajaran sehari-hari yang di lakukan oleh dewan
guru, pengasuh dan dewan asatidz.
c. Dokumentasi.
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:148). Dokumentasi
dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data-data yang
diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang
berupa catatan tertulis dari SMK Pancasila dan pondok pesantren
Pancasila.
6. Analisis Data
Analisis data digunakan awal penelitian hingga akhir pengumpulan data
yang bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan
terjadi reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperoleh hal ini
dimaksudkan untuk lebih mempermudah pemahaman dan kejelasan.
Menurut Pavon dalam Moelong (2009:280), tehnik analisis data adalah
proses kategori urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori
uruan data, mengorganisasikan kealam suatu pola, kategori dan suatu uraian
dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang
signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan
diantara dimensi-dimensi uraian.
a. Pengumpulan Data .
Merupakan hasil dari data informasi yang diperoleh dari
pengumpulan data baik menggunakan metode wawancara, pengamatan
maupun observasi, data yang terkumpul masih berupa data mentah yang
belum diolah, sehingga masih perlu dipilih data yang penting dan tidak.
b. Reduksi Data.
Reduksi data dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih fokus
dan tajam, karena data yang menumpuk belum dapat memberi gambaran
yang jelas. Reduksi data merupakan penyederhanaan yang diperoleh dari
catatan lapangan sebagai upaya untuk mengorganisasikan data dan
memudahkan penarikan kesimpulan.
c. Penyajian Data.
Data yang dihasilkan melalui proses reduksi data akan langsung
disajikan sebagai kumpulan informasi terusan yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penulis membuat ini dengan naratif guna memperjelas hasil penelitian ini.
d. Kesimpulan.
Dari hasil pengumpulan data kemudian direduksi dan diverifikasi,
pengertian verifikasi adalah pembuktian yaitu proses proses mencari arti
benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola dan penjelasan, kemudian
data disajikan dan disimpulkan. Kesimpulan yang diverifikasi selama
penelitian berlangsung untuk mencari kesimpulan akhir.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian
karena sebelumdata dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan.
Validitas membuktikan hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan
memang sesuai yang sebenarnya atau kejadian (Nasution, 2003:105).
Tehnik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan dengan memanfaatkan suatu yang lain dari data
tersebut sebagai bahan pembanding atau pengecekan dari data itu sendiri
(Moleong, 2009:330). Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan
yaitu:
a. Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari beberapa
sumber data yang berbeda.
b. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan
metode yang berbeda.
8. Tahap-tahap Penelitian
a. Penelitian Pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkaji
referensi-referensi yang berkaitan dengan manajemen sekolah berbasis
pesantren, sekaligus mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan
pondok pesantren Pancasila.
b. Pengembangan Desain
Setelah tahap pendahuluan, penulis menyediakan waktu guna
mengembangkan desain penelitian, menyusun petunjuk guna memperoleh
data yang dibutuhkan, seperti petunjuk wawancara dan pengamatan.
c. Pelaksanaan Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian secara langsung di lokasi penelitian
sekaligus melihat secara seksama, agar lebih mengetahui secara detail
berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian dan untuk memperoleh
data-data yang dibutuhkan.
d. Penulisan Laporan
Tahap penulisan laporan adalah tahap penyusunan data-data hasil
temuan penelitian secara sistematis. Dalam penulisan laporan penelitian
ini tentunya mencakup semua kegiatan penelitian mulai dari tahap awal
pnelitian sampai tahap akhir yaitu tahap penarikan kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penelitian
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab kajian pustaka ini, dikupas berbagai pembahasan teori yang
menjadi landasan teoritik penelitian yang meliputi manajemen
sekolah, manajemen pesantren.
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Paparan data dan hasil temuan. Paparan data berisi tentang gambaran
umum SMK Pancasila dan Pondok Pesantren Pancasila, serta
manajemen sekolah berbasis pesantren yang ditetapkan SMK
Pancasila tahun pelajaran 2015/2016.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab analisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang
terkumpul, dengan pentahapan, menyimpulkan landasan teori,
mendiskripsikan hasil wawancara, tentang bagaimana kompenen
lembaga sekolah dan pesantren dalam memanajemen para siswa
dalam kegiatan pendidikan, dalam menyeimbangkan kebutuhan
keilmuan dan kemampuan skill para siswa.
BAB V : PENUTUP
Mengakhiri penulisan skripsi pada bab ke lima menguraikan
mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian saran-saran yang
berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Sekolah dan Pesantren
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata kerja “manage” berasal dari bahasa italia
managg (iare) yang bersumber pada perkataan latin “manus” yang berarti
“tangan” (Daryanto, 2013:39). Menurut istilah manajemen adalah sebuah
proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
dan pengawasan serta evaluasi yang dilakukan pihak pengelola organisasi
untuk mencapai tujuan bersama dengan memberdayakan sumberdaya manusia
dan sumberdaya lainnya.
Istilah manajemen memiliki banyak arti bergantung pada orang yang
mengartikan. Berkaitan dengan manajemen terdapat tiga pandangan berbeda:
pertama mengartikan administrasi lebih luas dari manajemen (manajemen
merupakan inti administrasi) kedua melihat lebih luas dari pada administrasi
ketiga pandangan yang menganggap bahwa manajemen identik dengan
administrasi (Mulyasa, 2009:19).
Manajemen merupakan usaha-usaha setiap lembaga ataupun organisasi
dalam mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok
orang dalam satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang memiliki
tujuan tertentu dalam suatu organisasi (Suhartini, 2005:70).
Penulis mendefinisikan yang dimaksud manajemen disini adalah suatu
usaha untuk mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau
kelompok orang dalam satu kesatuan untuk menangani, mengembangkan,
membawa, mengelola suatu lembaga baik pendidikan atau yang lainnya.
2. Tujuan Manajemen
Secara terperinci Manajemen memiliki tujuan yaitu:
a. Tersusunnya suatu sistem pengelolahan bidang-bidang manajemen sekolah,
sehingga pengelolahan bidang-bidang tersebut dapat menunjang terlaksananya
proses belajar mengajar yang relevan, efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.
b. Terlaksananya administrasi, dan organisasi kurikulum, ketenagaan, sarana
prasarana pendidikan, pembiyaan dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
c. Para lulusannya mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat.
d. Terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah. (Daradjat,
2011:142).
3. Fungsi Manajemen
Ada beberapa perangkat manajemen seperti yang ditetapkan dalam sistem
pendidikan diantaranya :
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk
dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan (Usman, 2006:48). Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap,
yaitu: (1) identifikasi masalah (2) perumusan masalah. (3) penetapan tujuan. (4)
Identifikasi (5) alternatif, dan (6) Kolaborasi alternatif. (Suryosubroto, 2004:22).
Manfaat perencanaan meliputi:
a) Standar pelaksanaan dan pengawasan
b) Pemilihan berbagai alternatif terbaik
c) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran mupun kegiatan
d) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
f) Alat mempermudah dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
g) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses kerjasama dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. (Usman, 2006:128).
Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai kegiatan membagi tugas kepada
orang yang terlibat didalam kerja sama di bidang pendidikan. Karena tugas-tugas
ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka
tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan masing-masing anggota organisasi.
(Suryosubroto, 2004:23). Organisasi adalah aktivitas dalam membagi-bagi kerja,
menggolong-golongkan jenis pekerjaan, memberi wewenang menetapkan saluran
perintah dan tanggung jawab diantara pelaksana. Proses organizing meliputi
beberapa kegiatan yaitu:
a) Perumusan Tujuan
Sebagai dasar penyusunan organisasi, tujuan harus dirumuskan secara
jelas dengan lengkap baik mengenai bidang, ruang lingkup sasaran yang
diperlukan, serta jangka waktu pelaksanaan tujuan.
b) Penetapan Tugas Pokok
Tugas pokok adalah sasaran yang diberikan kepada organisasi untuk
mencapai tugas pokok merupakan landasan dalam penyelenggaraan semua
kegiatan dalam organisasi.
c) Perincian Kegiatan
Dalam kegiatan ini selain harus disusun secara lengkap dan terperinci,
perlu juga di identifikasi kegiatan-kegiatan yang penting dan kegiatan yang
kurang penting.
d) Pengelompokan Kegiatan - kegiatan dalam Fungsi-Fungsi
Kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya satu sama lain masing-masing
dikelompokkan menjadi satu. Kelompok kegiatan sebagai hasil
pengelompokan ini disebut fungsi.
e) Depertementasi
Depertementasi adalah proses konversasi fungsi-fungsi menjadi satuan
organisasi dengan berpedoman dengan prinsip-prinsip organisasi (Bahharudin,
2010:102-103).
Lima pendapat tentang organizing diatas penulis mendiskripsikan bahwa
suatu lembaga atau organisasi perlu adanya perumusan tujuan, prinsip-
prinsipnya sehingga pengorganisasiannya bisa terkendalikan dan sesuai
dengan aturan.
c. Actuanting (penggerakan)
Actuanting Secara bahasa disebut “gerakan aksi“ mencangkup kegiatan
yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang
ditatapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan dapat
tercapai.
G. R. Terry yang dikutip oleh Baharuddin dan Makin (2010:105)
mendefinisikan actuating sebagai tindakan untuk meng-usahakan agar semua
anggota kelompok suka berusaha guna mencapai sasaran-sasaran, agar sesuai
dengan perenca-naan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Dari definisi ini
dapat dipahami bahwa dalam kegiatan actuating seorang manajer atau pemimpin
melaksanakan suatu usaha menggiatkan unsur-unsur bawahannya agar mau
bekerja dan berusaha secara sungguh-sungguh guna mencapai tujuan yang
diinginkan.
d. Controlling (pengawasan)
Secara bahasa juga bisa disebut “pengendalian”, mencakup kelanjutan
kinerja apakah sesuai yang diinginkan. Pengendalian ialah proses pemantauan,
penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapain tujuan yang telah ditetapkan
untuk tindakan korektif guna penyempurna lebih lanjut. Controlling adalah proses
manajerial sebuah organisasi akan bergerak apabila para manajernya mengerti
dan paham secara benar akan apa yang dilakukannya (Suhartini, 2005:72).
Dalam bagian pengawasan juga dilakukan evaluasi. Evaluasi adalah
kegiatan mengukur, menilai, dan membandingkan hasil kinerja dengan standar
yang sudah digariskan dalam planning, apakah sudah tepat dan sesuai atau belum,
ataukah mungkin justru menyimpang. Adanya kontrol dan evaluasi sangat
diperlukan dalam pelak-sanaan suatu manajemen.
e. Evaluating (evaluasi)
Evaluasi adalah memperbaiki kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
untuk mendapatkan kepastian hasil yang telah direncanakan prinsip-prinsip
manajemen. Hampir sama dengan controlling hanya saja evaluasi ini mencakup
semua kegiatan yang sudah dilaksanakan sudah sesuai dengan yang direncanakan
yang bersifat menyeluruh.
B. Macam-Macam Manajemen Sekolah
Dalam dunia pendidikan manajemen memiliki peran yang sangat penting,
karena bisa dikatakan kesuksesan suatu sekolah terlihat bagaimana operasional
Manajemen sekolah tersebut.
1. Manajemen Kurikulum
Secara etimologis, istilah “curriculum” dinyatakan sebagai istilah yang
berasal dari bahasa latin, yakni curro atau currere dan ula atau ulums berarti
racecourse (Sabda, 2006:21). Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan
yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya baik dilakukan dalam
sekolah maupun diluar sekolah (Suryosubroto, 1988:9). Kegiatan manajemen
kurikulum meliputi :
a. Kegiatan yang amat erat kaitanya dengan tugas guru.
b. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar
Tugas guru dalam manajemen kurikulum meliputi
a. Menyusun program mengajar sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pengajaran (GBPP) dalam kurikulum yang berlaku.
b. Menyusun model satuan pelajaran berserta pembagian waktunya.
c. Merencanakan dan melaksanakan program evaluasi pendidikan ( tes formatif,
tes sumatif, EBTA).
d. Memberikan bimbingan belajar kepada murid.
e. Melancarkan pembagian tugas mengajar dan penjadwalan.
f. Mempertimbangkana perbaikan kurikulum untuk disesuaikan dengan konndisi
setempat (Suryosubroto, 1988:131).
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan di usahakan secara sengaja dan bersungguh- sungguh serta
pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan(
Gunawan, 2011:80).
2. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan atau manajemen kemuridan (peserta didik)
merupakan salah satu bidang manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan adalah
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik
mulai masuk sekolah hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancer, tertib, dan
teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah (Mulyasa, 2009:46).
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang
berhubungan dengan peserta didik (murid), mulai dari awal pendaftaran sampai
peserta didik peserta didik tersebut lulus (Mulyasa, 2011:45). Manajemen peserta
didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan di usahakan secara
sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik agar dapat
mengikuti proses belajar mengajar secara efisien, demi terciptanya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan (Gunawan, 2011:9). Manajemen peserta didik
meliputi:
a. Penerimaan peserta didik baru
b. Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk dan buku Klapper
c. Pembagian seragam sekolah beserta kelengkapannya
d. Pembagian kartu anggota osis beserta tatat tertib sekolah
e. Pembinaan peserta didik dan pembinaan kesejahteraan peserta didik
(Gunawan, 2011:9-10).
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar,
tertib, dan teratur. serta mencapai tujuan pendidikan sekolah (Mulyasa, 2009:46).
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap
peserta didik: mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan
mereka lulus (Ali imron, 2011:6).
3. Manajemen Personalia
Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan
unsur penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat di
tentukan oleh manusia ynag menjalankannya. Manajemen personil merupakan
seluruh proses kegiatan yang di rencanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh sungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai disekolah,
sehingga mereka dapat membantu menunjang kegiatan-kegiatan sekolah secara
efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
(Gunawan, 2011:21).
Kegiatan manajemen personil meliputi penyiapan/pengadaan penataan/
penetapan/ pengangkatan, ujian diknas, kenaikan pangkat jabatan, pembinaan,
pengembangan, penilaian, dan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja
(Gunawan, 2011:21-22).
4. Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang di
rencanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-
sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah
sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu
pencapaian tujuan pendidikan (Daryanto, 2013:141). Sumber keuangan dan
pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokan atas tiga
sumber, yaitu (1) pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-
duanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan; (2) orang tua atau peserta didik; (3) masyarakat baik mengikat atau
tidak mengikat. Berkaitan dengan penerimaan keuangan dari orang tua dan
mayarakat ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989
bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan
dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, dan orang tua (Mulyasa, 2002:41).
5. Manajemen Hubungan Masyarakat (Humas)
Hubungan Masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi dalam suatu
instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau
pihak –pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapat dukungan
terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan suka rela
(Nawawi, 1984:73)
Manajemen hubungan masyarakat adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada
umumnya serta dari publik khusunya.
Hubungan masyarakat dapat berupa:
a. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak
b. Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah
merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.
c. Hubungan yang bersifat berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat
d. Hubungan keluar kampus atau external public relation guna menambah
simpati masyarakat terhadap sekolah
e. Hubungan ke dalam kampus atau internal publik relation guna menambah
keyakinan atau mempertebal pengertian para sivitas akademika tentang segala
pemilikan dan nonmaterial sekolah (Gunawan, 2011:190).
Tugas humas diantaranya:
1. Mengatur hubungan sekolah dengan sekolah dengan orang tua murid
2. Memelihara hubungan baik dengan badan pembantu penyelenggara
pendidikan (BP 3)
3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga
pemerintah, swasta dan organisasi sosial
4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui
bermacam-macam teknik komunikasi ( majalah, surat kabar)
6. Manajemen Sarana Prasarana
Manajemen sarana prasarana merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap
pakai dalam proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien guna membantu
tercapinya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Gunawan, 2011:144).
Ditinjau dari fungsi atau peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar
mengajar maka sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Ditinjau dari fungsi terhadap pbm, sarana pendidikan berfungsi tidak
langsung ( kehadirannya tidak sangat menentukan)
2. Ditinjau dari jenis, fasilitasnya fisik dan non fisik
3. Ditinjau dari sifatnya barang bergerak dan tidak bergerak (Gunawan 2011:
115).
Dalam manajemen sekolah pasti memiliki tugas dan tanggung jawab berikut
tugas manajemen sarana prasarana:
a. Inventaris alat peraga pada bidang studi masing-masing
b. Merencanakan usaha buku pegangan baik untuk guru maupun murid
c. Mengatur penggunaan laboratorium sekolah
d. Membantu memelihara atau merawat segala fasilitas pelajaran yang ada
disekolah baik dari segi kebersihan, keawetan maupun keamanan
e. Membantu pengadministrasian buku-buku perpustakaan
f. Membantu mengawasi kebersihan, kesehatan dan pemeliharaan gedung
serta halaman sekolah
C. Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia
Pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang dikelola, dilaksanakan,
dan diperuntutkan bagi umat Islam. Lembaga pendidikan Islam menurut
bentuknya dapat dibedakan dalam dua, yaitu lembaga pendidikan Islam luar
sekolah dan lembaga pendidikan Islam (Muliawan, 2005:154).
Lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia keberadaan lembaga
pendidikan Islam di Indonesia dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar: (1)
sekolah Islam dan atau sekolah madrasah, (2) pesantren, (3) pendidikan non
formal, seperti pendidikan dalam keluarga, TPA, atau pun majelis taklim
(Muliawan, 2005:155)
1. Pengertian Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai
kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan
di pesantren meliputi pendidikan islam, dakwah, pengembangan, kemasyarakatan
dan pendidikan lainnya yang sejenis. Para peserta didik pada pesantren di sebut
santri yang umumnya menetap di lingkungan pesantren, disebut dengan istilah
pondok, dari sini timbul istilah pondok pesantren (Departemen Agama, 2003:1).
Istilah pondok pesantren berasal dari kata funduk, (bahasa arab) yang berarti
rumah penginapan, sedangkan pondok pesantren adalah lembaga keagamaan
yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan
menyebarkan agama Islam (Nasir, 2005:80).
Setiap manusia wajib baginya untuk menuntut ilmu baik ilmu akhiratnya
maupun ilmu duniannya, sehingga para orang tua juga berfikiran bahwa pondok
pesantren lah tempat yang pas untuk mendapatkan keduannya itu. Sesuai ayat Al-
qur’an Q.S At-Taubah: 122
122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang
tumbuh serta diakui masyarakat sekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan
di dalam komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem
pengajian atau madrasah yang sepenuhnya di bawah kedaulatan kepemimpinan
seorang atau beberapa orang Kyai (Farida, 2007:8)
2. Macam-macam Pesantren.
Seiring dengan perkembangan di masa sekarang, pondok pesantren baik
tempat, sistem pengajaran, sistem pengorganisasianyapun telah mengalami
perubahan. Pesantren di zaman sekarang ada yang sudah tidak memakai
kebiasaan-kebiasaan tradisional pada zaman dahulu, akan tetapi pesantren ini
mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman dimasa sekarang.
a. Pondok Pesantren Tradisional
Pesantren yang tetap mempertahankan pelajarannya dengan kitab-kitab
klasik dan tanpa di berikan pengetahuan umum, model pengajarannyapun lazim
diterapkan dalam pesantren salafi yaitu dengan metode sorogan dan wetonan
(Ghazali, 2003:14).
Pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam dilakukan secara individual atau
kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik berbahasa arab.
Penjenjangan tidak di dasarkan pada satuan waktu, tetapi berdasarkan tamatnya
kitab yang dipelajari.
b. Pondok Pesantren Modern
Yaitu pesantren yang menerapkan sistem pengajaran klasikal (madrasah)
memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga memberikan pendidikan
keterampilan (Ghazali, 2003:14). Pondok pesantren modern juga banyak yang
menyelenggarakan sistem pendidikan jalur sekolah baik (SD, SMP, SMA
ataupun SMK), atau ada juga yang bercorak Islam seperti (MI, MTS, MA)
dengan kurikulum disesuaikan dengan kurikulum pemerintah, baik dari
Departemen Agama maupun Departemen Pendidikan Nasional.
Pembelajaran pada pondok pesantren modern dilakukan secara berjenjang
dan berkesinambungan, dengan satuan program didasarkan pada suatu waktu,
seperti catur wulan, semester, tahun/kelas, dan seterusnya. (Departemen
Pendidikan Agama RI, 2003:30). Pondok pesantren modern lebih banyak yang
berfungsi sebagai asrama yang memberikan lingkungan kondusif untuk
pendidikan agama.
c. Pondok Pesantren Campuran
Pondok pesantren tradisional dan Modern dengan penjelasan di atas
adalah Tradisional dan modern dalam bentuknya yang ekstrim. Barangkali,
kenyataan di lapangan tidak ada atau sedikit sekali pondok pesantren tradisional
atau modern dengan penegertian tersebut. Sebagian besar yang ada sekarang
adalah pondok pesantren yang berada di antara rentangan dua pengertian di atas
(Departemen Agama RI, 2003:30).
Sebagian besar pondok pesantren yang mengaku atau menamakan diri
pesantren Tradisional pada umumnya juga menyelenggarakan pendidikan secara
klasikal dan berjenjang, walaupun tidak dengan nama madrasah atau sekolah,
Demikian juga pesantren modern pada umumnya juga menyelenggarakan
pendidikan dengan menggunakan pendekatan kitab klasik (pengajian
menggunakan kitab kuning) itulah yang diakui selama ini diakui sebagai salah
satu identitas pokok pesantren. Tanpa menyelenggarakan kitab kuning agak
janggal disebut sebagai pondok pesantren (Departemen Agama RI, 2003:30).
Berbagai macam pondok pesantren yang berkembang pada masa sekarang,
pasti mempunyai kelebihan sendiri-sendiri untuk mencetak manusia sebagai
khalifah di bumi (khalifatu filard), untuk menghidupkan agama Allah dengan
berbagai cara menurut ajaran agama Islam.
3. Elemen-elemen Pondok Pesantren.
Pondok pesantren bukan hanya terbatas dengan kegiatan-kegiatan
pendidikan keagamaan melainkan mengembangkan diri menjadi suatu lembaga
pengembangan masyarakat, oleh karena itu pondok pesantren sejak semula
merupakan ajang mempersiapkan keder masa depan dengan perangkat-perangkat
sebagai berikut (Ghazali, 2003:18).
a. Masjid
b. Pondok
c. Kyai
d. Santri
Dalam penjelasannya pengertian tiap elemen pondok pesantren di atas
penulis mendevinisikan sebagai berukut:
a. Masjid
Masjid pada hakikatnya merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam
dimensi ukhrawi maupun maknawi masjid memberikan indikasi sebagai
kemampuan seorang abdi dalam mengabdi kepada Allah yang disimbolkan
dengan adanya masjid (Ghazali, 2003:19).
Keberadaan masjid juga digunakan para kyai untuk menyelenggarakan
pengajian yang sifatnya umum yakni pengajian kitab-kitab klasik yang diikuti
para santri dengan masyarakat sekitar pesantren.
b. Pondok
Pondok adalah asrama bagi para santri yaitu sebuah asrama pendidikan
Islam tradisional dimana para siswa tinggal bersama dan belajar dibawah
bimbingan seorang atau lebih guru yang di kenal dengan sebutan kyai (Ghofur,
2009: 9).
Pondok sebagai wadah pendidikan manusia seutuhnya sebagai
operasionalisasi pendidikan yakni mendidik dan mengajar. Mendidik secara
keluarga berlangsung di pondok sedangkan mengajarnya berlangsung di kelas
dan mushola. Hal inilah merupakan fase pembinaan dan peningkatan kualitas
manusia sehingga ia bisa tampil sebagai kader masa depan, oleh karena itu
pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang pertama
mengembangkan lingkungan hidup dalam arti kata pengembangan manusia dari
segi mentalnya.
Selain sebagai tempat tinggal pondok/asrama merupakan tempat belajar,
bermasyarakat baik dengan sesama santri maupun masyarakat sekitar serta
tempat untuk menimba ilmu agama Islam sebanyak-banyaknya sebagai bekal di
masyarakat dan bekal di akhirat nanti.
c. Kyai
Ciri yang paling memasyarakat di pondok pesantren adalah kyai. kyai pada
hakikatnya adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai ilmu
dibidang agama dalam hal ini agama Islam (Ghazali, 2003:22).
Keberadaan kyai sangat sentral sekali suatu lambaga pendidikan Islam
disebut pesantren apabila memiliki tokoh sentral yang di sebut kyai, kyai di
dalam dunia peantren sebagai penggerak dalam mengemban dan
mengembangkan pesantren sesuai dengan pola yang di kehendaki, dengan
demikian kemajuan dan kemunduran pondok pesantren benar-benar terletak pada
kemampuan kyai dalam mengatur operasionalisasi pendidikan di dalam
pesantren, sebab kyai sebagai penguasa baik dalam pengertian fisik ataupun
yang non fisik yang bertanggung jawab demi kemajuan pesantren.
Kyai selain menjadi bagian pondok pesantren kyai juga menjadi imam atau
pemimpin dalam suatu daerah dalam urusan agama bahkan ilmu umum lainya,
realita masyarakat pada masa sekarang memandang kyai adalah kunci dari suatu
daerah sebagai panutan untuk orang banyak.
d. Santri
Istilah santri hanya ada di pesantren sebagai pengejawantahan adanya
peserta didik yang haus akan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang kyai
yang memimpin sebuah pesantren, oleh karena itu santri pada dasarnya berkaitan
erat dengan keberadaan kyai dan pesantren (Ghozali, 2003:24).
Istilah santri ini juga disebut sebagai para pencari ilmu khususnya didalam
pendidikan islam baik yang tinggal didalam sebuah tempat (Pondok Pesantren)
ataupun yang hanya mengikuti pendidikan islam di lembaga tersebut (santri yang
rumahnya disekitar Pesantren).
Santri terbagi menjadi dua:
1) Santri Mukim
Santri mukim adalah para santri datang dari tempat yang jauh sehingga ia
tinggal dan menetap di pondok (asrama) pesantren ( Maksum, 2003:14).
Santri yang mukim ini biasanya memang yang datang dari luar daerah
sekitar dimana pondok pesantren tersebut, jadi santri tersebut dinamakan dengan
santri yang mukim atau santri yang tinggal di pondok pesantren.
2) Santri Kalong.
Adalah santri yang berasal dari wilayah sekitar pesantren sehingga mereka
tidak memerlukan untuk tinggal dan menetap di pondok pesantren mereka bolak
balik dari rumahnya masing-masing (Maksum, 2003:15).
Santri kalong pada dasarnya adalah seorang murid yang berasal dari desa
sekitar pondok pesantren yang pola belajarnya tidak dengan menetap dalam
pondok pesantren, melainkan semata-mata belajar dan secara langsung puang
kerumah setelah belajar di pesantren.
4. Sejarah Pesantren
Sejarah pendidikan di Indonesia mencatat, bahwa pondok pesantren adalah
bentuk lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia. Ada dua pendapat
mengenai awal berdirinya pondok pesantren di Indonesia. Pendapat pertama
menyebutkan bahwa pondok pesantren berakar pada tradisi Islam sendiri dan
pendapat kedua mengatakan bahwa sistem pendidikan model pondok pesantren
adalah asli Indonesia. Dalam pendapat pertama bahwa pondok pesantren berawal
sejak zaman Nabi masih hidup dalam awal dakwahnya, Nabi masih hidup.
Dalam awal dakwahnya nabi melakukannya dengan sembunyi-sembunyi dengan
sekelompok orang, dilakukan dirumah-rumah seperti yang tercatat dalam sejarah
adalah rumah Arqom bin Abu Arqom.
Pendapat kedua mengatakan bahwa pondok pesantren pada mulanya
merupakan pengambil alihan dari sistem pondok pesantren yang diadakan orang-
orang Hindu di Nusantara. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa sebelum
datangnya Islam ke Indonesia, pondok pesantren pada masa itu di maksudkan
sebagai tempat mengajarkan ajaran-ajaran agama Hindu (Departemen Agama,
2003:7-8)
e. Pengkajian Kitab-Kitab Kuning
Secara lughowi (bahasa) kitab kuning diartikan sebagai kitab yang
berwarna kuning, kerena kertas-kertas yang dipergunakan berwarna kuning atau
karena terlalu lamanya kitab tersebut tersimpan sehingga berwarna kuning
(Ghofur, 2009: 28).
Kitab-kitab klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang
terpengaruh oleh warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh ulama-ulama zaman
dahulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti : fiqih, hadist, tafsir,
maupun tentang akhlaq.
5. Metode Pengajaran dalam Pondok Pesantren.
Di bawah ini disebutkan metode pembelajaran di pondok pesantren sebagai
berikut:
a. Sorogan
Metode sorogan adalah kegiatan pembelajaran bagi para santri yang menitik
beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan (individu) di bawah
bimbingan seorang ustadz atau kyai (Departemen Agama RI, 2003:74).
Model pembelajaran sorogan ini akan lebih mudah dalam memahamkan
pelajaran bagi santri karena antara pengajar dengan santri berhadapan langsung
dalam proses metode ini, jika ada keterangan yang kurang memahamkan santri
ustadz langsung bisa meneragkan sesuai dengan apa yang di maksud dalam kitab
tersebut.
sistem sorogan santri juga akan merasakan hubungan yang khusus ketika
berlangsung kegiatan membaca kitab yang langsung disimak oleh ustadz.
b. Bandongan
Metode ini juga disebut dengan metode wetonan, pada metode ini berbeda
dengan metode sorogan. Metode bandongan dilakukan oleh seorang kyai atau
ustadz terhadap sekelompok peserta didik, atau santri untuk mendengarkan atau
menyimak apa yang dibacanya dari sebuah kitab (Departemen Agama RI,
2003:86).
Sistem pengajaran bandongan ini biasanya dilaksanakan dalam bentuk
jama’ah atau bersama-sama yang terdiri dari beberapa kelas di suatu pondok
pesantren dengan diajar oleh seorang ustadz, para santri mendengarkan dan
(ngapsahi) atau memaknai kitab kuning yang di bacakan oleh ustadz, biasanya
sistem bandongan ini memakai model ceramah dengan menjabarkan isi dari kitab
kuning serta memberikan keterangan yang lebih luas kepada santri.
c. Metode Musyawarah (Bahtsul Masail)
Metode musyawarah atau dalam istilah lain biasa disebut dengan bahtsul
masail merupakan metode pembelajaran yang lebih mirip dengan metode diskusi
atau seminar (Departemen Agama RI, 2003:92).
Proses pelaksanannya, para santri bebas memajukan pertanyaan-
pertanyaan atau pendapatnya, dengan demikian metode musyawaroh lebih
menitikberatkan pada kemampuan perseorangan di dalam menganalisis dan
memecahkan suatu persoalan dengan argumen logika yang mengacu pada kitab-
kitab tertentu, jadi metode ini juga melatih mental santri untuk tampil di depan
orang banyak.
d. Metode Hafalan (Muhafadzoh)
Kegiatan belajar santri dengan cara menghafal suatu teks tertentu dibawah
bimbingan dan pengawasan seorang ustadz/kyai, santri diberi tugas untuk
menghafal bacaan-bacaan dalam jangka waktu tertentu (Departemen Agama RI,
2003:100).
Metode ini juga menjadikan santri untuk berlatih kebiyasaan istiqomah
(ajek) karena dalam menghafal ini santri harus mengulang-ulang bacaan atau
lafadz yang di hafalkan sesuai tarjet yang di tentukan, juga melatih kecerdasan
otak santri untuk mengingat-ingat materi pembelajaran, biasanya metode ini di
tekankan pada pelajaran alatnya (nahwunya) seperti, jurumiyah, tasrif, imriti dan
alfiyah ibnu malik, tetapi ada juga pelajaran lain di pondok pesantren yang
mengguakan metode hafalan ini.
6. Fungsi Pondok Pesantren
Ghozali dalam bukunya yang berjudul Pesantren berwawasan lingkungan,
2003 : 35 menyebutkan :
Dimensi fungsional pondok pesantren tidak bisa di lepas dari hakekat
bahwa dasarnya bahwa pondok pesantren tumbuh berawal dari masyarakat
sebagai lembaga informal desa dalam bentuk yang sangat sederhana, oleh karena
itu perkembangan masyarakat sekitarnya temtang pemahaman keagamaan (Islam)
lebih jauh mengarah kepada nilai-nilai ajaran agama Islam.
fungsi pondok pesantren sebagai berikut:
1) Pesantren sebagai lembaga pendidikan
2) Pondok pesantren sebagai lembaga dakwah.
3) Pondok pesantren sebagai lembaga sosial.
Fungsi pondok pesantren disini sangat mempengaruhi perkembangan
pesantren tersebut selain perkembangannya dengan masyarakat sekitar juga
menjadikan citra pondok pesantren benar-benar baik untuk mencetak generasi
yang Islami dan siap untuk di terjunkan ketengah-tengah masyarakat untuk
diharapkan menyebarkan ilmu-ilmu Islam yang telah di dapatkannya ketika di
pondok pesantren.
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Sejarah Singkat SMK Pancasila
SMK Pancasila merupakan salah satu sekolah yang berdiri dibawah
naungan pesantren yang berada di kota salatiga. Peneliti menemukan alamat
lengkap SMK Pancasila, yaitu di Jl. Fatmawati km 11 Dusun Klumpit RT 01/ 08
Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Jarak dari jalan raya
Salatiga Ambarawa yaitu 200m. Sejarah tersebut dimulai pada Tgl 30 september
1992. K. Mukhlasin Mendirikan sebuah Pondok pesantren yang bernama
Pancasila. Pondok tersebut dibangun diatas tanah wakaf, yang merupakan
wakafan dari mbah jumadi yang merupakan warga yang tinggal di dusun klumpit
yang prihatin kepada warga yang membutuhkan pendidikan agama lebih baik.
Berkat kerja keras K. Mukhlasin dan masyarakat sekitar berdirilah pondok
pesantren Pancasila. Bangunan pondok terdiri dari 2 lantai. Melihat keadaan
santri Pancasila yang mayoritas masih menempuh jenjang pendidikan formal,
maka K. Mukhlasin tergugah Untuk mendirikan sekolah sendiri di pesantren pada
tahun 2004. K. Mukhlasin mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Elektro Audio Vidio dengan tujuan santri-santri yang nyantri di pesantren
mendapatkan bekal ilmu dunia dan akhirat.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era global dan ber Imtaq
tinggi
b. Misi
Misi SMK Pancasila adalah:
1) Menyiapkan tamatan yang menguasai iptek dan imtaq
2) Menyiapkan tamatan yang siap masuk kerja
3) Menyiapkan tamatan yang mempunyai jiwa kewirausahaan
4) Menyiapkan tamatan yang jujur dan bermoral
c. Tujuan Umum
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab.
3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkuangan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkunagn hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien,
d. Tujuan Khusus
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu berkerja
mandiri, mengisi lowongan perkerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya
2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya
3) Membekali peserta didik denganilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan keahlian yang dipilih
e. Tujuan Program Keahlian
1) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam program
keahlian teknik audio vidio agar dapat berkerja baik secara mandiri atau
mengisi lowongan perkerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah
2) Mendidik peserta agar mampu memiliki, kompetisi dan mengembnagkan
sikap profesional dalam program keahlian audio vidio
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan
3. Letak Geografis
SMK Pancasila terletak di Dusun Klumpit RT 01/08, Kel. Blotongan, Kec.
Sidorejo, Kota Salatiga di jalan Fatmawati No.11 berjarak dengan jalan raya
utama Bawen –Salatiga 200 m.
4. Profil SMK Pancasila
Profil SMK Pancasila kota Salatiga
Nama Sekolah : SMK Pancasila Salatiga
NSS : 322036204010
Alamat Sekolah : Jl. Fatmawati.11 Blotongan Kec. Sidorejo
Kota Salatiga
No telp : (0298) 3418191
Sk Pendirian : a. Nomor : 422./40771
b. Tanggal : 30 Agustus 2004
Program : Elektro Audio Video
Keahlian
Kepala Sekolah : a. Nama : Sri Mulyani, S.Pd.I
b. TMT :18 Juli 2005
Nama Yayasan : Darul Mukhlasin
Ketua Yayasan : K. Mukhlasin
Alamat Yayasan : Jl. Fatmawati No. 11 Blotongan Kec Sidorejo
Kota Salatiga
Komite Sekolah : a. Nama : K. Ahmad Mamsuri
b. No Sk/Tgl : 007/SMK ANC/VI/ 09/
Tanggal 13 juni 2009
5. Struktur Orgaisasi SMK Pancasila
SMK Pancasila kota Salatiga merupakan sekolah yang berada di bawah
naungan yayasan Darul Muhlasin yang dipimpim oleh Ibu Sri Mulyani yang
mampu melakukan tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang sudah di pegang,
untuk lebih mengetahui Stuktur Organisasi SMK Pancasila kota Salatiga, penulis
menyajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Struktur Organisasi SMK Pancasila
No NAMA JABATAN STATUS
1 Sri Mulyani S.PdI Kepala Madrasah GTY
2 Ambar, R.W, S.T Wakabid Kurikulum GTT
3 Edy Sulistiyono S.pd Wakabid Kesiswaan GTT
4 M. Toha Saputro S.PdI Wakabid Humas GTY
5 Samsul Choeri S.PdI Kabag TU PTT
6 Laila Istiani S.Si Bendahara Bos GTT
7 Diah Daniyati S.PdI Wali Kelas X TAV GTT
8 Fuad Ariyadi S.Pd Ek Wali Kelas XI TAV GTT
9 Qoiriah Martini S.Pd Wali Kelas XII TAV GTT
10 Muntaha S.PdI Kahub In Dan BK GTY
11 M. Choerudin S.Pd Kaprokali GTT
12 Samsul Arifin Penjaga Sekolah PTT
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
Struktur Organisasi Siswa Intra Madrasah
Ketua : Riski Imanudin
Wakil : Putra Adi Pratama
Sekretaris : Maulidatun Nisfa
Bendahara : Dwi Nur Sakdiah
Seksi-Seksi
Keamanan : 1. Galih Muhammad Yusuf
: 2. Alfan Hidayatullah
Kegiatan : 1. Reza Nova Diari
: 2. Siti Sakdiyah
Humas : 1. Makruf Hidayat
: 2. Danastri Riski Afifah
Kebersihan : 1. Siti Nuryani
: 2. Nandy Tiar Nur Rahmad
Perlengkapan : 1. Siti Nuryani
: 2. Riki Andriyani
Kewirausahaan : 1. Dewi Lejar Sayekti
: 2. Ahmad Ma’arif
6. Sarana Prasarana
Sarana prasarana yang dimiliki oleh SMK Pancasila sampai pada tahun
ajaran 2015/2016 ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sarana Prasarana
a. Gedung
Luas Lahan : 4266 m
No Jenis Ruangan Jumlah Ruangan Luas Rata-rata
(m2)
1 Ruang Kelas 4 30
2 Ruang Laboratorium 5 30
3 Ruang Perpustakaan 1 24
4 Ruang UKS - -
5 Ruang kepala Sekolah 1 20
6 Ruang Guru 1 30
7 Masjid - -
8 Kamar Kecil Siswa 2 6
9 Kamar Kecil Guru 1 6
10 Asrama - -
11 Ruang Osis 1 8
12 Ruang TU 1 6
13 Ruang Tamu 1 20
14 Ruang BK 1 5
15 Gudang 1 24
16 Ruang praktik 1 30
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
Tabel 3.3
Mebeler
No Uraian Jumlah
1 Meja Siwa 70
2 Kursi Siswa 70
3 Meja Guru 16
4 Kursi Guru 16
5 Almari 3
6 Rak Buku 1
7 Meja Persiapan 1
8 Almari Alat dan Bahan 3
9 Kursi Kerja 8
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
Tabel 3.4
Keadaan Barang
NO Nama Alat
Praktik
Kondisi Saat Ini
Jumlah Alat Jumlah
Baik
Jumlah
Rusak
Jumlah
Rusak
Berat
A
Alat Praktek
Umum
Ruang Lab.
Komputer
1.
Komputer
Laptop
20 17 2 1
2. Komputer PC 10 7 3 3
3.
Komputer
Server
2 1 1
4. Router 1 1
5. Switch Hub
6. Access Point
7. LCD 4 2 2
8. Printer 2 2 1 1
9. Tablet 17 17
B
Alat Praktek
Kejuruan
Utama
(standar
minimal
peralatan
kejuruan)
Ruang Praktek
Reparasi
Televisi
Berwarna
1. Oscilloscope 1 1
2.
Patern
Generator
2 2
3. Trainer TV 1 1
4. Trainer Tape
Recorder
1 1
5.
Trainer Radio
Penerima
1 1
6. Trainer Digital 1 1
7.
Trainer
Elektronika
Dasar
1 1
8. Tool Sheet 10 7 3 3
9.
Multimeter
Analog
10 6 4 4
10.
Multimeter
Digital
4 2
2
2
C
Ruang Praktek
Teknik Digital
1. Trainer Digital 1 1
2.
Trainer
Elektronika
Dasar
1 1
3. Tool Sheet 10 7 3 3
4. Multimeter
Analog
10 6 4
4
5.
Multimeter
Digital
4 2
2
2
D
Ruang Praktek
Memperbaiki
Radio FM
1.
Trainer Radio
Penerima
1 1
2. Trainer Digital 1 1
3.
Trainer
Elektronika
Dasar
1 1
4. Tool Sheet 10 7 3 3
5.
Multimeter
Analog
10 6
4
4
6.
Multimeter
Digital
4 2
2
2
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
Tabel 3.5
Laboratorium
No Nama Ruang/Area Kerja
Keadaan Ruang
Jumlah
Ruang
Luas
Rata-
rata
(m2)
Total
Luas
(m2)
Jumlah
Baik
Jumlah
Rusak
Sedang
A
Ruang Pembelajaran
Umum
1. Ruang Lab. Fisika
2. Ruang Lab. Kimia
3. Ruang Lab. Biologi
4. Ruang Lab. Bahasa 1 48 48 1
5. Ruang Lab. Komputer 1 24 24 1
6. Ruang Lab. Multimedia
7.
Ruang Praktek Gambar
Teknik
8.
Ruang Perpustakaan
Konvensional
9.
Ruang Perpustakaan
Multimedia
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
7. Peserta Didik
Peserta didik SMK Pancasila berjumlah 69 siswa terdiri dari 36 siswa kelas
X, 19 siswa kelas XI, dan 14 siswa kelas XII. Adapun data perkelas dapat di lihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Data dan Jumlah Siswa
No Kelas Jumlah
1 X 36
2 XI 19
3 XII 14
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
8. Tata Tertib Yayasan Darul Mukhlasin Pondok Pesantren Pancasila Kota
Salatiga Tahun 2015
Tata Tertib Yayasan Darul Mukhlasin Pondok Pesantren Pancasila :
a. Semua santri dilarang merokok.
b. Santri harus berambut rapi atau tidak di cukur model-model
B Ruang Khusus (Praktik)
1.
Ruang
Praktek/Bengkel/Workshop
R. Praktek Audio Video 1 30 30 1
c. Selain santri dilarang naik ke kamar santri.
d. 10 menit sebelum KBM dimulai semua santri harus sudah siap di kelas.
e. Tidak boleh berpakaian yang tidak sopan bagi santri putri (pakaian ketat),
dan santri putra tidak di perbolehkan memakai celana di atas lutut dan di
larang tidak memakai baju (mbediding)
f. Tidak boleh menggosob (menggunakan barang milik orang lain dengan
tanpa izin pemilik).
g. Tamu yang bermalam wajib lapor ke pengurus.
h. Tamu yang bermalam menginap di ruang tamu tidak diperboleh tidur di
kamar santri.
i. Semua santri jam 12 malam harus sudah tidur.
j. Semua santri wajib mengikuti jama’ah sholat 5 waktu di mushola.
k. HP hanya di perbolehkan bagi pengurus yang sudah kelas alfiyah 2
l. Semua santri yang keluar harus ijin kepada Abah Kyai dan Ibu Nyai.
m. Ketika santri mau pulang harus di jemput orang tua.
n. Aktifitas olahraga harus di lingkungan pondok pesantren, di kecualikan
siswa MTs/SMK yang mengadakan praktek olahraga di luar.
o. Bagi santriwan jajan malam harus di MMS dan santri putri di koprasi
pondok putri.
p. Dilarang berhubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrim atau pasangan yang di halalkan (suami isteri) baik di dalam
maupun luar pondok pesantren.
q. Semua santri diwajibkan untuk mengikuti silat.
r. Semua santri diwajibkan untuk mengikuti diba’an malam jum’at.
B. Temuan Penelitian
1. Konsep Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren
Konsep manajemen yang diterapkan dalam rangka mencapai fungsi, tujuan
perencanaan dan pengelolaan agar dapat mencapai visi dan misi pendidikan di
SMK Pancasila Salatiga, berkaitan dengan hal itu berbagai konsep manajemen
yang akan diterapkan di dalam proses pembelajaran ini guna mencapai tujuan
pendidikan yang bisa mencetak lulusan yang baik dan berani terjun kedunia
industri yang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Data yang berhasil dihimpun oleh penulis, terkait dengan konsep
manajemen sekolah yang diterapkan di SMK Pancasila Salatiga didapatkan
melalui wawancara dari beberapa sumber. Diantaranya Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarpras, Waka Humas, Bendahara, Ustadz/
Ustadzah, dan Siswa Siswi SMK Pancasila Salatiga.
SM, kepala sekolah menuturkan:
“Konsep manajemen sekolah di SMK Pancasila sama seperti sekolah pada
umumnya hanya saja SMK Pancasila berada pada satu yayasan Darul
Mukhlasin yang berlatar belakang pesantren”(Wawancara 25 Agustus
2015 ruang kepala sekolah)
Penuturan yang sama mengenai konsep manajemen sekolah berbasis
pesantren juga disampaikan seorang guru KN mengatakan :
“Kalau ditanya mengenai konsep manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK
Pancaila sebenarnya sama seperti sekolah-sekolah pada umumnya, hanya saja
sistemnya hampir sama seperti boarding school mb...karena siswa yang belajar
di sini tinggal di pesantren”. (Wawancara 2 September 2015 ruang guru)
Dari pernyataan SM dan KN di jelaskan bahwa konsep manajemen
sekolah yang di terapkan di SMK Pancasila sama seperti sekolah-sekolah pada
umumnya, akan tetapi ada yang membedakan SMK Pancasila dengan sekolah-
sekolah pada umumnya yakni SMK Pancasila berada di satu lingkup dengan
pesantren yaitu Pondok Pesantren Pancasila yang mengajarkan berbagai ilmu
agama yang lebih matang dari sekolah-sekolah pada umumnya, baik dalam segi
ahklaknya maupun kepribadian sehari harinya.
Dengan perbedaan yang ada, dan semakin bertambahnya teknologi, SMK
Pancasila memiliki harapan semua siswanya mampu bersaing dengan sekolah-
sekolah lainnya. Yakni mampu menjadi lulusan yang siap kerja dan memiliki
kemampuan lebih unggul di bandingkan sekolah-sekolah yang lainnya,
sebagaimana yang tercantum dalam visi dan misi SMK Pancasila :
a. Visi
Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era global dan ber Imtaq tinggi
b. Misi
Misi SMK Pancasila adalah:
1) Menyiapkan tamatan yang menguasai iptek dan imtaq
2) Menyiapkan tamatan yang siap masuk kerja
3) Menyiapkan tamatan yang mempunyai jiwa kewirausahaan
4) Menyiapkan tamatan yang jujur dan bermoral
Dari visi dan misi SMK pancasila penulis menyimpulkan harapan yang
ingin dicapai sekolah yakni dengan semakin bertambahnya teknologi, SMK
Pancasila mampu bersaing dengan sekolah yang lainnya dengan diajarkan ilmu
agama sebagai bekal siswa siswi untuk menjalani hidup didunia supaya selalu
ingat akan kewajibannya sebagai umat muslim yaitu beribadah kepada Allah
SWT sebagai bekal di akhirat nanti selain itu juga diajarkan ilmu umum IPTEK
sebagai modal untuk mengikuti perkembangan zaman yang serba canggih
sekarang ini, kedua kelebihan inilah yang membuat SMK pancasila berbeda
dengan yang lainnya ilmu akhirat diajarkan ilmu dunia juga di ajarkan.
SMK Pancasila selalu berusaha dengan baik dalam memenej pendidikan
siswa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, maupun pengevaluasian
pendidikan, sehingga di harapkan SMK Pancasila mampu memberikan pelayanan
pendidikan para siswa secara baik dan profesional, mampu mencetak siswa yang
mampu bersaing di era global dan ber Imtaq tinggi.
Dalam perencanaan pelaksanaan KBM (kegiatan belajar mengajar) yang
akan dijalankan dalam satu tahun pelajaran, di SMK Pancasila diadakan raker
(rapat kerja) dan adanya kalender pendidikan tahun 2015/2016 sebagaimana
penuturan SM:
" Kegiatan disini telah terjadwal dan terorganisir dengan adanya kalender
pendidikan dari dinas setempat dan penyusunan jadwal oleh ketua yayasan,
dewan guru, dewan asatidz di awal tahun mulai pelajaran, biasanya di
musyawarahkan secara bersama-sama.”(Wawancara 25 Agustus 2015 di
ruang kepala sekolah)
Dalam rapat kerja SMK Pancasila menetapkan jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan di SMK Pancasila selama satu tahun masa pembelajaran yaitu dapat
dilihat pada tabel:
a. Daftar Kegiatan Siswa Siswi SMK Pancasila yang berbasis pesantren:
1) Program Tahunan Kurikulum SMK Pancasila
Tabel 3.7
Program tahunan SMK Pancasila
No Tanggal/ Bulan Nama Kegiatan
1 1-8 juli 2015 : Pesantren kilat
2 12 juli – 27 juli 2015 : Libur Hari Raya
Idul Fitri 1436 H
3 17 Agustus 2015 : Upacara 17 Agustus
2015
4 1 September : Hari Raya Idul Adha
5 1 Oktober 2015 : Upacara Hari
Kesaktian Pancasila
6 8 – 13 Oktober 2015 : Tes Tengah
Semester Gasal
15/16
7 14 Oktober 2015 : Tahun Baru Hijriah
8 28 Oktober 2015 : Upacara Hari
sumpah Pemuda
9 10 Nopember 2015 : Upacara Hari
pahlawan
10 3 – 12 Tes Akhir Semester
Gasal
: Tes Akhir Semester
Gasal
11 14 – 18 Desember 2015 : Remidi & Susulan
12 19 Desember 2015 : Pengambilan Rapot
Semester Gasal
13 21 Desember – 2 Januari 2016 : Libur Semester
Gasal & Thn Baru
14 8 Februari 2016 : Libur Tahun Baru
imlek 2567
15 22 -27 Pebruari 2016 : Ujian Praktik
Normatif & Adaptif
16 1 – 5 Maret : Kelas X & XI Tes
Tengah Sem Gnp
17 9 Hari Raya Nyepi Saka 1938 : Hari Nyepi Saka
1938
18 10 - 12 Maret 2016 : Ujian Praktik
produktif Nasional
19 7 -8 Maret 2016 : Remidi TTS
Semester Genap
20 10 - 12 Maret 2016 : Kelas XI Study Tour
21 12 Maret 2016 : Pengambilan Raport
TTS Genap
22 18 – 24 Maret 2016 : Ujian teori Sekolah
23 25 Maret 2016 : Wafat Isa Almasih
24 11 – 14 April 2016 : Ujian nasional 2016
25 2 Mei 2016 : Upacara Hari
pendidikan Nasional
26 5 Mei 2016 :: Libur Isro’ Mi’roj
2016
27 20 Mei 2016 : Upacara Hari
Kebangkitan
Nasioanal
28 22 Mei 2016 : Libur Hari Raya
Waisak
29 1 – 10 Juni 2016 : Tes Akhir Semester
Genap
30 11 – 15 Juni 2016 : Susulan &
Classmeeting
31 18 Juni 2016 : Pengambilan Raport
kenaikan Kelas
32 20 Juni – 1 juni 2016 : Libur Semester
Genap
33 4 -16 Juni 2016 : Libur Hari Raya
Idul Fitri 1437
34 18 Juni 2016 : Hari Masuk Sekolah
2016-2017
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
2) Jadwal Kegiatan Harian Siswa
Tabel 3.8
Jadwal Kegiatan Harian
No Kegiatan Waktu Pengampu Keterangan
1 Jama’ah sholat subuh 04.30 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
2 Sorogan kitab kuning 05.00-05.30 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
3 Bandongan pagi 05.35-06.00 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
4. Makan pagi &
persiapan sekolah
formal
06.00-07.00 Semua Siswa/
santri
5 Sekolah formal 07.00-14.00 Dewan Guru Semu aSiswa/
santri
6. Makan siang &
istirahat
14.00-15.30 Semua Siswa/
santri
7. Jama’ah sholat ashar 15.30-16.00 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
8 Madrasah diniyah 16.00-16.45 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
9 Bandongan sore 16.45-17.05 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
10 Makan Sore 17.05-17-45 Semua Siswa/
santri
11 Persiapan & jama’ah
maghrib
17.45-18.15 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
12 Sorogan Alqur’an 18.15-18.45 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
13 Persiapan jama’ah
isya’
18.45-19.00 Semua Siswa/
santri
14 Jamah isya’ 19.00-19.15 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
15 Bandongan tafsir
jalalain
19.15-19.45 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
16 Madrasah malam 20.00-22.30 Dewan Asatidz Semua Siswa/
santri
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
3) Jadwal Exstra Sekolah
Untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas siswa maka di SMK Pancasila
mengadakan berbagai macam ekstrakulikuler diantaranya:
Tabel 3.9
Jadwal Ekstra Sekolah
No Kegiatan Hari & Jam Keterangan
1 Drumblack Kamis 15.00 WIB Semua Siswa
2 Pramuka Jum’at 14.00 WIB Semua Siswa
3 Silat Sabtu 14.00 WIB Semua Siswa
4 Tilawah Alqur’an Minggu 16.00 WIB Semua Siswa
5 Rebana Malam Jum’at 20.00
WIB
Semua Siswa
Sumber: Dokumen SMK Pancasila
b. Metode Pendidikan SMK Pancasila
Metode dalam artian bagaimana sebuah sekolah itu untuk merancang,
menyusun dan berusaha untuk menjadi lebih maju dan berkualitas sebagai out put
yang siap untuk terjun langsung dalam dunia kerja.
Adapun metode-metode yang di gunakan di SMK Pancasila sebagai berikut,
sebagaimana sesuai dengan penuturan ARW.
”Metode yang dilaksanakan disekolah ini pada dasarnya sama dengan
sekolah luar pada umunya, hanya saja di SMK Pancasila ini ada
variasinya dalam menyampaikan materi pembelajaran, semisal Mapel
Agama selain teori yang didapat disekolahan siswa yang sekaligus
menyandang gelar santri secara tidak langsung, siswa mempraktekkan
teori yang didapat ketika pembelajaran disekolah seperti Sholat Sunnah
Mu’akad, Sholat Sunah Nduha, Sholat tahajud dan ilmu agama yang
diajarkan.”(wawancara pada 25 agustus di ruang kepala sekolah)
Sebagaimana penuturan ES dalam menjalankan metode pembelajaran ES
banyak menggunakan metode diskusi dan praktik ES menuturkan:
“Model pembelajaran yang saya gunakan adalah diskusi dan praktik,
karena apa? Dengan metode itu siswa menjadi berfikir, dan siswa aktif dalam
pembelajaran karena di tuntut untuk bisa mengeluarkan pendapatnya dan
mempraktikkan langsung teori yang di dapat. coba kalau saya ceramah saya
yakin semua siswanya pada tidur, maklum lah jadwal kegiatan siswa banyak
banget.(wawancara 2 September 2015 di ruang guru)
Penulis mendapatkan beberapa metode yang dilaksanakan di SMK
Pancasila ini sesuai penuturan ARW dan ES diatas, adapun metode-metode yang
dilaksanakan adalah metode praktek, metode ceramah, metode diskusi.
Berbeda guru beda metode untuk menyampaikan materi ajarnya, dengan
tujuan siswa mampu memahami apa isi pelajaran yang disampaikan, dewan guru
juga berusaha secara maksimal untuk menyesuaikan antara materi dan metode
yang dibawakan agar membantu dalam proses pemahaman bagi semua siswa.
c. Evaluasi Pembelajaran SMK Pancasila
Evaluasi yang di laksanakan oleh dewan guru di SMK Pancasila Meliputi
berbagai macam cara baik evaluasi oleh setiap guru yaitu pengambilan nilai
mingguan nilai per KD dan Nilai Ulangan selain itu juga ada penilaian
pengetahuan, sikap dan praktek, evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah sendiri
juga diadakan yaitu sesuai dengan kalender pendidikan yang sudah di sepakati
oleh Dinas setempat sebagai acuan setiap sekolah masing-masing yaitu ulangan
Tengah Semester dan Ulangan akhir semester.
Sesuai penuturan oleh salah satu dewan guru menganai Evaluasi yang di
terapkan di SMK Pancasila ES mengatakan:
“Evaluasi yang saya laksanakan sebagai bahan ukur ketercapaian tujuan
pembelajaran khususnya mapel yang saya ajar yaitu Bahasa Inggris saya
melaksanakan evaluasi seperti latihan berbicara dengan menggunkan
bahasa inggris (Speaking)Mendengarkan (Listening) Menulis (Wraiting)
dan masih banyak lagi mbak,,,,,,ada ulangan per KD ulangan Mingguan
juga mbak.( wawancara 25 Agustus 2015)
TS juga mengatakan mengenai Evaluasi yang di terapkan di SMK
Pancasila:
“Evaluasi ya... bagi saya evaluasi merupakan tolak ukur bagi guru dan
siswa dalam keberhasilan suatu pelajaran. Maksudnya seberapa sukses
guru dalam mentranfer ilmunya kepada siswa begitupun sebaliknya
seberapa sukses siswa dalam menyerap ilmu yang di sampaikan guru.
(wawancara 2 september 2015di ruang guru)
Penulis menyimpulkan banyak cara yang dilaksanakan oleh SMK
Pancasila ini dalam mengevaluasi siswa siswinya apakah sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran bagi tiap mata pelajaran atau belum tercapai, baik evaluasi
yang dilaksanakan bagi tiap guru atau evaluasi yang sudah terjadwal oleh Dinas
Setempat seperti Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester.
2. Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren di SMK Pancasila
Beberapa hasil penelitian terkait dengan manajemen sekolah yang terdiri
dari manajemen kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen personalia,
manajemen humas, manajemen sarana prasarana, manajemen keuangan. Menurut
peneliti sebuah sekolah atau lembaga pendidikan harus mampu melaksanakan
keenam manajemen tersebut. Di bawah ini kompenen-kompenen manajemen
sekolah berbasis pesantren yang di terapkan di SMK Pancasila Salatiga:
a. Manajemen Kurikulum
Berdasarkan hasil wawancara dari sejumlah responden, ditemukan beberapa
pendapat manajemen sekolah berbasis pesantren pada aspek kurikulum.
Peneliti mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sistem kurikulum yang
diterapkan di SMK Pancasila. Pendapat tersebut diantaranya disampaikan oleh
ARW selaku Wakabid Kurikulum:
ARW selaku wakabid kurikulum menuturkan
“Kurikulum yang diterapkan di SMK Pancasila adalah kurikulum KTSP.”
Kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun,
dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BNSP)
Dari keterangan informan di atas penulis menyimpulkan kurikulum yang di
terapkan di SMK Pancasila adalah kurikulum KTSP yang mengacu pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar
di SMK Pancasila. Kegiatan belajar mengajar yang di laksanakan di SMK
Pancasila bisa berjalan dengan lancar berkat adanya kerja sama antara ketua
yayasan, dewan guru, semua wakil kepala sekolah, dewan asatidz yang
mengajarkan ilmu agama ketika di pesantren semua siswa-siswi SMK Pancasila
dan masyarakat sekitar sekolah.
Dalam perencanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
SMK Pancasila untuk satu tahun ajaran sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh
Wakabid kurikulum yaitu ARW mengatakan bahwa:
”Proses perencanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan penerimaan
peserta didik baru (PPDB), masa orientasi peserta didik baru (MOPDB),
kemudian program penyusunan tahunan, program semesteran sampai
program harian yang nantinya akan menjadi rumusan penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS). (wawancara 25
Agustus 2015 di ruang guru)
Perencanaan yang sudah terrencana diatas tidak lain hanya ingin mencapai
tujuan pendidikan yang sesuai dengan aturan kurikulum yang berlaku yaitu
kurikulum KTSP, setelah merencanakan jalannya program kurikulum yang sesuai
dengan aturan dinas setempat SMK Pancasila juga melaksanakan perencanaan
tersebut sesuai dengan pernyataan yang diutarakan oleh Wakabid kurikulum
ARW menyatakan:
“sebagai wujud pelaksanaan kurikulum yang sudah di rencanakan
oleh sekolah dan disetujui semua pihak sekolah kami
melaksanakannya dengan baik dan berusaha secara maksimal
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan terprogram,
saya sebagai waka kurikulum dan semua dewan guru sudah
melaksanakannya sesuai dengan perencanaan.”(wawancara 25
Agustus 2015 di ruang guru)
Sesuai pernyataan dari ARW diatas bahwa kurikulum yang telah disusun
sudah terlaksana dengan baik dan bagus, mulai dari dewan guru dan semua pihak
yang ada didalamnya semangat untuk melaksanakan hasil perencanaan tersebut
dengan satu tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal memajukan sekolah dan
mencetak lulusan yang baik. Dalam pelaksanaan program kurikulum telah
disusun beberapa langkah penyusunan strategi program di antaranya:
Strategi 1
Rincan Kegiatan :
1. Penyusunan Kalender Pendidikan
2. Perencanaan dan Pembagian Kelas
3. Pembagian Tugas Mengajar
4. Pembagian Tugas Tambahan (guru piket)
5. Penyusunan Jadwal Mengajar
Strategi 2
Rincian Kegiatan
1. Melaksankan pelatihan peningkatan pemahaman KTSP
2. Pembuatan kurikulum
3. Pembuatan silabus
4. Pembuatan RPP
5. Mengadakan MGMP
6. Mengadakan pelatihan PTK
Strategi 3
Rincian Kegiatan :
1. Pengadaan buku penunjang guru
1) pendataan kebutuhan buku
2) perencanaan kebutuhan pengadaan buku
3) pembelian buku
4) infentarisasi buku
2. Pengadaan media pembelajaran untuk masing-masing bidang studi
1) pendataan media pembelajaran yang diperlukan
2) perencanaan kebutuhan bahan
3) pembuatan media pembelajaran
3. Pengadaan bahan/alat praktikum untuk mata pelajaran kimia, fisika dan kejuruan,
komputer.
1) pendataan kebutuhan bahan/alat
2) perencanaan kebutuhan pengadaan bahan/alat
3) pembelian bahan/alat
Strategi 4
Rincian Kegiatan :
1. Pembuatan jurnal kelas
2. Pengaktifan daftar hadir guru
3. Pelaksanaan monitoring kegiatan belajar mengajar
4. Mengoptimalkan tugas guru piket
Strategi 5
Rincian Kegiatan :
1. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran (Ulangan Harian & Ulangan Blok)
2. Pembuatan rekap hasil evaluasi (Ulangan Blok Tengah dan Akhir Semester)
3. Pendataan siswa yang kurang berprestasi di bidang akademik untuk
mendapatkan bimbingan dari guru BK
b. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan
segala aktifitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa
sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.
Jadi jelaslah bahwa yang diatur adalah siswanya
Manajemen kesiswaan di SMK Pancasila mencakup penerimaan siswa
baru, Program bimbingan, pelaksanaan pengorganisasian siswa.
Sebagaimana yang telah disampaikan ES selaku Wakabid Kesiswaan, manajemen
kesiswaan di SMK Pancasila sebagai berikut:
“Membuat program yang di buat oleh kesiswaan mengenai, pendaftaran
bagi calon siswa baru yang dilanjutkan dengan pembukaan masa orientasi
peserta didik baru dan adanya beberapa kegiatan MOPD yang telah
terjadwal oleh waka kesiswaan setelah MOPD selesai , dilanjutkan rapat
koordinasi bagi semua guru mengenai penyusunan jadwal tugas mengajar,
dan penyusunan program kerja selama 1 tahun kedepan dan program-
program yang akan di buat oleh setiap wakil kepala sekolah”. (wawancara
25 Agustus 2015di ruang guru)
Dalam kegiatan penerimaaan siswa baru, SMK Pancasila berkerja sama
dengan pihak yayasan membentuk panitia kecil peneriamaan siswa dan santri
baru karena 97% siswa juga merupakan santri di pondok pesantren pancasila,
selain itu juga dibentuk pengorganisasian antara siswa seperti OSIS sebagai
wujud terlaksanakannya program pengorganisasian sekaligus sebagai salah satu
organisasi di dalam lingkup sekolah yang membantu proses kerja Wakabid
Kesiswaan mengenai kemajuan kegiatan baik KBM atau Extra di luar KBM.
Sesuai dengan pernyataan Wakabid Kesiswaan ES mengatakan:
“Dalam pengorganisasian siswa kita bentuk dengan istilah OSIS
(Organisasi Siswa Intra sekolah) yang bertujuan untuk melatih dan
menumbuh kembangkan jiwa social, kepemimpinan, kemandirian,
kewirausahaan sehingga terbentuklah karakter yang berakhlakul karimah
dengan segudang prestasi. Organisasi ini mencakup seluruh kegiatan
kesiswaan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler”(wawancara 25
Agustus 2015)
Sesuai dengan pernyataan Wakabid Kesiswaan diatas bahwa SMK
Pancasila sudah menerapkan pengorganisaian didalam lingkungan sekolah seperti
OSIS untuk ikut serta dalam melaksanakan perencanaan program yang telah
dibuat didalam rapat kerja awal tahun.
Adapun program kerja waka bidang kesiswaan sebagai berikut:
1. Perencanaan kesiswaan
2. Mengelola Penerimaan Siswa Baru.
3. Memprogram Agenda Orientasi siswa baru.
4. Mengamati Kehadiran Siswa di Sekolah.
5. Merencanakan Kenaikan Kelas dan Penjurusan.
6. Menangani Perpindahan Siswa.
7. Mengadakan perpisahan kelulusan bagi kelas XII.
8. Memprogramkan Kegiatan Ekstra Kelas.
9. Membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Semua program kerja diatas tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya
dukungan dari dewan guru, dan semua Karyawan dan umumnya semua siswa di
SMK Pancasila.
c. Manajemen Keuangan
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian,
manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan.
Dalam mengatur keuangan sekolah seorang waka keungan atau bendahara
perlu adanya prinsip kerja yang baik, sebagai tujuan untuk mengatur keuangan di
SMK Pancasila ini, LI menyampaikan beberapa prinsip dalam mengatur
keuangan sebagai berikut:
“Transparansi (adanya keterbukaan) dalam mengelola suatu kegiatan,
Pertanggungjawaban pemakaian uang sekolah harus sesuai dengan kebutuhan
sekolah.”( Wawancara 2 September 2015 diruang guru)
LI juga mengatakan bahwa adanya tujuan mengapa perlu adanya
manajemen keuangan di SMK Pancasila.
“Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah,
untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah, untuk
Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah (wawancara 2 september 2015
di ruang guru)
Tidak bisa dipungkiri berjalannya suatu kegiatan lembaga pendidikan
sangat di pengaruhi oleh pendanaan dan manajemen keuangan yang baik.
Bendahara selaku orang yang berperan penting dalam mengatur pendanaan sarana
prasarana, maupun kegiatan KBM yang berlangsung di sekolah. Sebagaimana
yang disampaikan LI selaku bendahara SMK Pancasila sebagai berikut:
“Tugas yang saya emban menjadi bendahara adalah menyusun dan
menyajikan data penyusunan RAPBS, mencatat dan menyusun dokumen
atau bukti pemasukan dan pengeluaran keuangan, berat rasanya sih mbak
mengurusi uang didalam lembaga seperti ini tapi saya akan bertanggung
jawab mbak sesuai dengan apa tugas saya hee....”(wawancara 25 Agustus
2015 di ruang guru)
Dana yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan SMK Pancasila berasal
dari berbagai sumber, sumber dananya adalah sebagai berikut, dana BOS dari
pemerintah, uang SPP,dan dari yayasan, adapun dalam memanajemen keuangan
SMK Pancasila terbagi menjadi dua bagian sebagaimana penuturan LI:
“Dalam manajemen keuangan lembaga ini dibagi menjadi dua bagian ada
bendahara khusus yang mengatur tentang keuangan sekolah, dan
dilanjutkan dengan adanya bendahara pusat dari yayasan, akan tetapi
mbak kadang juga adanya kekurangan dalam pembiayaan untuk
menunjang KBM dikarenakan adanya siswa yang sering terlambat dalam
pembayaran,,,,ya biasa mbk faktor ekonomi maklum dilingkungan
pesantren mbak keluarganya rata-rata menengah
kebawah......”(wawancara 25 Agustus 2015 di ruang guru)
Sesuai dengan penuturan LI diatas bahwa adanya pengkondisian keuangan
yang pertama oleh bendahara sekolah sendiri dan diteruskan oleh bendahara pusat
yaitu bendahara Yayasan dengan maksud biar adanya kesesuaian antara uang
masuk dan uang keluar yang dipergunakan untuk keperluan sekolah ataupun
keperluan pembayaran pondok pesantren, karena sistem pembayarannya melalui
satu pintu yaitu melalui bendahara Yayasan.
d. Manajemen Sarana Prasarana
Peningkatan fasilitas sarana prasarana sekolah merupakan hal penting
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Kegiatan
sarana prasaran tidak akan berjalan dengan baik manakala perencanaan,
pemeliharaan dengan didorong pemasukan dana dari manajemen keuangan yang
baik. Sebagaimana yang yang di sampaikan FA kegiatan yang dilakukan
manajemen sarana prasarana meliputi:
“ ya pertama pasti perencanaan t mb, segala sesuatu kan harus di
rencanakan terlebih dahulu mana kebutuhan di butuhkan sekolah ataupun
kebutuhan pembelajaran siswa, setelah mempunyai rencana oh ini barang yang
di butuhkan siswa, oh ini barang yang di butuhkan sekolah baru kita
pertimbangkan ada dananya gak??? Kalau ada ya di belikan, tetapi kita tetap
mengusahakan bagaimana barang itu kita bisa punya”. (wawancara 2 September
2015 di ruang guru)
Suatu kegiatan tanpa perencanaan maka tidak akan berjalan dengan baik
seperti halnya manajemen sarana prasarana di SMK Pancasila, dalam setiap
kegiatan SMK Pancasila hal yang pertama di lakukan adalah melakukan
perencanaan. Setelah malakukan perencanaan FA mengatakan langkah yang
selanjutnya dilakukan adalah:
“Memenuhi sarana prasarana dengan mengadakan pengadaan sarana
untuk kelancaran kegiatan pembelajaran seperti perlengkapan kelas, media
pembelajaran, dan sarana prasarana lain baik di lab maupun
perpustakaan.”(wawancara 2 September 2015 di ruang guru)
FA juga mengatakan tentang adanya faktor penunjang manajemen sarana
prasarana SMK pancasila adalah sebagai berikut:
“Adanya kerjasama dengan pengurus pesantren dalam pelaksanaan
pemeliharaan serta inventarisasi sarana prasarana sekolah”(wawancara 2
September 2015 di ruang guru)
Adapun dalam perawatan sarana prasaran SMK Pancasila yang telah ada
mengikut sertakan peran aktif pengurus pesantren karena merekalah yang setiap
waktu ada dan bersama para siswa
Dalam proses manajemen pasti ada faktor pendukung dan penghambat
seperti yang terjadi dalam manajemen sarana prasarana adalah sebagai berikut:
“Masih kurangnya kepedulian warga atau masyarakat sekolah dalam
mengelola fasilitas sekolah, kurang pula memiliki kesadaran bahwa
seluruh fasilitas yang dimiliki sekolah ini harus dirawat dan dijaga minimal
oleh diri kita masing-masing individu”(wawancara 25 Agustus 2015 di
ruang guru)
Manajemen sarana dan prasarana sekolah yang baik diharapkan dapat
menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehinga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Disamping
itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai
secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajar
maupun murid-murid sebagai pelajar
e. Manajemen Personalia
Keberhasilan manajemen dalam suatu sekolah sangat di tentukan
bagaimana Kepala Sekolah, dewan guru, staf-staf yang terkait dalam pengelolaan
sekolah kepegawaian adalah segala hal yang berhubungan kedudukan, kewajiban,
hak dan pembinaan pegawai negeri Dalam hal ini, peningkatan profisional seorang
guru dan staf- staf karyawan sekolah sangat mempengaruhi kemajuan suatu
sekolah. Sebagaimana penuturan SM syarat khusus menjadi seorang pendidik di
SMK Pancasila adalah sebagai berikut:
“Ada beberapa syarat untuk dapat menjadi pendidik di sekolah ini
diantaranya yaitu, untuk mata pelajaran pokok, pendidikan bagi guru
minimal S1 dan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya, lalu dapat
membuat persiapan pembelajaran dan melaksanakan dengan sebaik-
baiknya, dan dapat mendesain pembelajaran dengan menggunakan media
minimal dalam bentuk slide power point dan mampu melaksanakan dengan
sebaik-baiknya.”(wawancara 25 September 2015 di ruang guru)
Semua guru sudah memenuhi syarat dalam melaksanakan pengajaran seperti
penuturan SM:
“InsyaAllah sebagian guru sudah sesuai dengan persyaratan, karena
prosedur penerimaan tenaga pendidik atau guru di sekolah ini adalah
harus lolos uji seleksi atau uji kompetensi keguruan sesuai bidangnya dan
diantaranya adalah membuat perangkat pembelajaran. Selain itu, ada
supervisi secara rutin bagi guru minimal per triwulan juga ada bimbingan
dari pengawas sekolah.”(wawancara 2 september 2015 di ruang guru)
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan
bertujuan untuk mendaya gunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi menyenangkan.
Sehubungan dengan itu, fungsi pesonalia yang harus dilaksanakan pimpinan
adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna
mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai posisi dan standar perilaku,
memaksimalkan perkembangan karier tenaga kependidikan, serta menyelaraskan
tugas individu dan organisasi.
f. Manajemen Hubungan Masyarakat
Manajemen humas yang diterapkan di SMK Pancasila sebagaimana yang di
sampaikan TS sebagai berikut:
“Hubungan kita terjalin dengan baik kita saling mendukung satu sama
lain, saling melengkapi, ya intinya kita saling berkerja sama bila di
pesantren membutuhkan bantuan dari sekolah, sekolah membantu
begitupun sebaliknya.”(wawancara 25 september 2015 di ruang guru)
Selain berinteraksi dengan masyarakat sekitar sekolah lembaga/yayasan,
dan santri-santri Pesantren, SMK Pancasila juga membagun hubungan baik
dengan wali siswa/santri, sekolah-sekolah lain di sekitar kota salatiga atau luar
kota salatiga, pemerintah kota salatiga, kemenag, diknas, sehingga dengan
terbentuknya hubungan yang baik ini akan sangat mendukung perkembangan dan
peningkatan kualitas sekolah khususnya kegiatan belajar mengajar di SMK
Pancasila.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren di
SMK Pancasila.
1) Faktor Pendukung Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren
Dalam setiap pelaksanaan suatu kegiatan pasti mengalami faktor yang
mendukung dan menghambat, misal lembaga pendidikan seperti sekolah atau
pesantren. Berkaitan dengan hal itu kegiatan SMK Pancasila juga mengalami hal
yang demikian.
Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pendukung berikut
penjelasan “SM” adalah:
“Adanya hubungan yang harmonis seperti kekeluargaan yang baik antara
pemilik yayasan, kepala sekolah, dewan guru, dewan ustadz/ustadzah dan
semua siswa ataupun santri yang berada di pondok pesantren pancasila
sehingga terciptanya suasana yang harmonis.”(wawancara 2 September
2015)
Selain itu TS mengatakan mengenai faktor pendukung dalam melaksanakan
manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK Pancasila yaitu.
“Terlaksananya program-program kerja SMK Pancasila ini memiliki daya
dukung yang lebih dari pada SMK yang lainnya yaitu dari segi agama
karena selain di beri ilmu umum ketika KBM di sekolah juga di ajarkan
beberapa ilmu agama ketika mengikuti kajian yang sesuai degan program
dari pesantren” (2 September 2015 di ruang guru)
Selain siswa mendapatkan pengetahuan plus tentang ilmu agama dibanding
sekolah-sekolah pada umumnya. Daya dukung yang lain yakni pendapat dari MH
selaku dewan asatidz yang mengajarkan ilmu agama ketika semua siswa
mnegikuti pengajian di pondok pesantren mengatakan:
“menurut saya sebagai dewan asatidz yang mengajarkan ilmu agama,
banyak mengenai daya dukung yang sudah menunjang lancarnya
manajemen di SMK Pancasila ini karena adanya kesinambungan antara
kegiatan extra sekolah dengan pondok salah satunya yaitu extra Qori’
melatih seni baca Al-Qur’an yang baik.”(wawancara 25 september 2015 di
ruang guru)
Selain faktor pendukung yang memperlancar kegiatan belajar mangajar di
SMK Pancasila sebagaimana yang telah disebutkan diatas, tentunya juga ada
kendala-kendala atau permasalahan yang dapat menghambat proses pendidikan.
2) Faktor Penghambat manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK Pancasila.
Untuk mengetahui hal-hal yang menghambat pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di SMK Pancasila adalah sebagai berikut:
SM menuturkan:
“Terlalu banyaknya kegiatan yang mengakibatkan siswa kurang waktu
istirahat dan untuk belajar sehingga out put/ hasil belajarnya jauh dari
harapan/ tidak maksimal.”(wawancara 25 Agustus 2015 di ruang kepala
sekolah)
Penuturan SM senada dengan penuturan ARW yaitu:
“Sarana yang kurang memadai, Pembagian waktu atau jadwal menjadi
kendala utama mengingat aktivitas santri sangat padat mulai bangun tidur
hingga tidur lagi.”(wawancara 25 Agustus 2015 )
Penuturan yang hampir sama juga di kemukakan oleh salah seorang siswa AS
yaitu:
“sulit membagi waktu antara kegiatan pondok pesantren dan sekolah yang
terjadi secara bersamaan”(wawancara 25 Agustus 2015 di depan kelas XI)
Dari pemaparan di atas, pasti ada lika-liku yang mewarnai proses
pendidikan di SMK Pancasila. ada hal-hal yang menghambat adapula yang
mendukung. Proses pendidikan di SMK Pancasila dapat berjalan lancar sampai
sekarang karena adanya semangat kerja sama, niat hati yang ikhlas, usaha yang
keras, serta dukungan ketua yayasan, kepala sekolah, seluruh dewan guru, dewan
asatidz, semua siswa siswi SMK pancasila dan Masyarakat sekitar serta dari
berbagai pihak yang mendukung baik secara morilatau materiil.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Konsep Manajemen Sekolah berbasis Pesantren di SMK Pancasila Kota
Salatiga
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi yang dilakukan di SMK
Pancasila yang berbasis pesantren menghantarkan penulis pada kejelasan terkait
Implementasi manajemen sekolah berbasis pesantren. Adapun peneliti
merangkum dalam beberapa bagian.
1. Konsep Manajemen Sekolah Berbasis Pesantren SMK Pancasila
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, mennggunakan metode
wawancara serta melakukan pengamatan secara mendalam. Dapat kita temukan
beberapa data penting terkait konsep manajemen sekolah berbasis pesantren di
SMK Pancasila Salatiga.
Seperti yang telah dikemukakan oleh kepala sekolah SM dan KN pada
bagian sebelumnya menuturkan konsep manajemen sekolah berbasis pesantren
yang di terapkan di SMK Pancasila adalah sama seperti sekolah-sekolah pada
umumnya hanya saja SMK Pancasila berada di satu yayasan Darul Mukhlasin
Pondok Pesantren pancasila. SMK Pancasila bisa dikatakan hampir sama dengan
boarding school. Boarding school merupakan model pendidikan yang populer di
Indonesia yang menggabungkan antara pendidikan umum dan agama. Sistem
boarding school yang paling menonjol adalah adanya asrama bagi siswa dan
menggabungkan sistem pendidikan umum dengan sistem pesantren. Dari
beberapa penuturan di atas penulis menyimpulkan dengan melihat jadwal yang
ada dan 97% siswa yang bersekolah di SMK Pancasila tinggal di pesantren dan
adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan pesantren.
Konsep manajemen yang dilaksanakan di SMK Pancasila ini tidak hanya
mengedepankan ilmu umumnya saja akan tetapi juga mengajarkan ilmu agama
kepada siswa siswinya ketika berada di Pon-Pes karena SMK Pancasila ini
berbasis pesantren sehingga tidak menutup kemungkinan bagi semua siswa
siswinya yang menimba ilmu disana mendapatkan banyak ilmu yang bisa
digunakan untuk bekal hidup di Dunia ini. Maka dari itu beliau SM mengatakan
sistem pembelajarannya sama dengan Boarding school.
Boarding School adalah sistem sekolah dengan asrama, dimana peserta
didik dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada
dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu biasanya satu semester
diselingi dengan berlibur satu bulan sampai menamatkan sekolahnya dengan
tujuan adanya kemudahan untuk menjadikan hasil lulusan dari sekolah yang
berbasis Boarding School berbeda dengan sekolah lainya karena adanya
pengawasan yang lebih.
(http://teoriku.blogspot.com/2013/03/pengertian-boardingschool.html) diakses
pada 3/9/2015 pukul 11:42)
Data hasil penelitian menemukan bahwa sistem pembelajaran SMK
Pancasila dengan mengedepankan 2 ilmu yaitu ilmu umum dan ilmu akhirat
(pesantren) dengan kedua sistem ini dipadukan antara pendidikan agama dengan
pendidikan ilmu umum juga diajarkan.
Pada dasarnya konsep manajemen sekolah di SMK Pancasila yang berbasis
pesantren ini berusaha bagaimana dalam mendidik siswa siswinya itu berjalan
dengan baik yang sesuai dengan visi dan misi yang sudah ada di SMK Pancasila.
Sebagaimana yang telah disampaikan KN mengenai konsep manajemen
sekolah dalam mengatur semua komponen-komponen yang ada di SMK
Pancasila mengenai jadwal kegiatan pembelajaran yang sudah tertata dengan rapi,
sehingga semua dewan guru dalam menjalankan pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar sesuai visi misi dan tujuan yang di inginkan. Walaupun sebagian
besar siswa-siswi di SMK Pancasila telah disibukkan dengan kegiatan belajar di
pesantren.
Metode pembelajaran merupakan cara yang di tempuh guru untuk
memudahkan siswa memperoleh ilmu pengetahuan, menumbuhkan pengetahuan
ke dalam diri penuntut ilmu, dan menerapkan dalam kehidupan. SMK Pancasila
juga menerapkan berbagai macam metode pembelajaran yaitu:
a) Metode praktek
Metode Pembelajaran Praktek (MPP) adalah sebuah metode
pembelajaran dimana peserta didik/ siswa melaksanakan kegiatan latihan atau
praktek agar memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari teori
yang telah dipelajari. Metode ini umumnya dilaksanakan dalam pendidikan
kejuruan, pendidikan profesi, dan diklat (pendidikan dan pelatihan).
(http://www.academia.edu/5159402/METODE_PEMBELAJARAN_PRAKTE
K) diakses pada 03/09/2015 pukul 10:24.
Peserta didik akan lebih jelas dalam memahami pelajaran yang telah
disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru, banyak sekali dalam pemyampaian
materinya di SMK Pancasila ini yang menggunakan metode ini apalagi dalam
materi Produktif/kejuruannya.
b) Metode Ceramah
Metode Ceramah adalah teknik penyampaian pesan penyampaian pesan
pengajaran yang sudah lazim di pakai oleh guru di sekolah (Usman, 2002 :34).
Metode ceramah ini juga sering dipraktekkan untuk menyapaikan
materi-materi khususnya pada teori-teori yang perlu adanya penjelasan lebih
mendalam dari Bapak/Ibu Guru, karena tidak hanya terpaku dengan buku
pegangan saja akan tetapi juga perlu adanya materi tambahan agar semakin
luas ilmu pengetahuannya.
c) Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan
memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara
rasional dan objektif. Cara ini menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah
laku anak dalam belajar. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk merangsang
siswa dalam berfikir secara ritis dan mengeluarkan pendapat secara rasional
dan objektif dalam pemecahan suatu masalah (Usman,2002:36).
Dalam menerapkan metode pembelajaran SMK Pancasila antara guru
satu dengan yang lain berbeda-beda seperti penuturan ES dalam menjalankan
pembelajaran, ES menggunakan metode diskusi dan praktik karena menurut
ES metode itu pas dalam pembelajaranya.
Untuk menjadikan mutu sekolah lebih baik dan mengetahui seberapa
pemahaman pengetahuan siswa-siswi tentang materi yang telah diajarkan,
SMK Pancasila mengadakan berbagai macam evaluasi pembelajaran, pada
dasarnya evaluasi yang dilaksanakan disini sama dengan sekolah pada umunya
hanya saja di SMK Pancasila ini lebih ditekankan tentang ahklaknya karena
berbasis pondok pesantren.
Sesuai dengan pendapat salah satu dewan guru yaitu TS mengatakan,
saya sudah melaksanakan berbagai macam evaluasi pembelajaran mulai dari
segi kognitif, afektif dan psikomotor sudah saya usahakan untuk
mengevaluasinya, namun dalam segi kognitif (pemikiran penetahuan )
psikomotor (praktek) afektif kasih sayang sosial siswa siswi kami banyak
yang merasa keberatan karena adanya tanggung jawab di Pon-Pes yang harus
menghafal Nadzom-Nadzom pelajaran, tapi saya tidak henti-hentinya selalu
memberi semangat kepada siswa-siswi disini.
Penuturan yang hampir sama juga di kemukakan oleh salah seorang
siswa AS mengatakan: ya paling susah bagi pikiran antara pondok dan sekolah
kadang-kadang hafalan beberengan dengan ulangan sekolah belum lagi kalau
pas ngajinya pulang malam.
Dari pemaparan TS mengenai evaluasi pembelajaran SMK Pancasila
sudah melaksanakan berbagai macam evaluasi pembelajaran mulai dari segi
kognitif, afektif dan psikomotor akan tetapi dari segi kognitif siswa sangat
keberatan karena terbentur dengan kegiatan pesantren yang bersamaan dengan
kegiatan sekolah.
2. Implementasi Manajemen Sekolah berbasis Pesantren di SMK Pancasila kota
Salatiga
Dari manajemen sekolah berbasis pesantren untuk membuat pendidikan
sekolah berjalan dengan baik, seperti manajemen kurikulum, manajemen peserta
didik, menejamen sarana dan prasarana, manajemen personalia, manajemen
humas, dan manajemen keuangan. Manajemen merupakan yang mengatur
tentang seluruh kegiatan yang ada di sekolah.
1. Manajemen kurikulum
Kurikulum merupakan jantung penyelenggaraan kegiatan di sekolah.
Kurikulum yang baik akan memudahkan guru, peserta didik, dan pihak-pihak lain
dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan di usahakan secara sengaja dan bersungguh- sungguh serta
pembinaan secara kontinyu terhadap situasai belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (
Gunawan, 2011:80).
Manajemen kurikulum yang diterapkan di SMK Pancasila adalah
kurikulum KTSP yang mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, di SMK Pancasila. kegiatan
belajar mengajar yang di laksanakan bisa berjalan dengan lancar berkat adanya
kerja sama antara ketua yayasan, dewan guru, semua wakil kepala sekolah, dewan
asatidz yang mengajarkan ilmu agama ketika di pesantren semua siswa-siswi
SMK Pancasila dan masyarakat sekitar sekolah
Dalam perencanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
SMK Pancasila merancang kegiatan yang akan dijalankan dalam masa satu tahun
pelajaran. Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya
untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan (Usman, 2006:48).
Dalam perencanaan SMK Pancasila mengadakan raker (rapat kerja)
membahas perencanaan pembelajaran, kalender pendidikan, kegiatan penerimaan
peserta didik baru, masa orientasi peserta didik baru, penyusunan program
taunan, semesteran, harian, yang nantinya akan menjadi rumusan penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah.
Kurikulum SMK Pancasila yang telah direncanakan sudah terlaksana
dengan baik dan bagus, mulai dari dewan guru dan semua pihak yang ada
didalamnya semangat untuk melaksanakan hasil perencanaan tersebut dengan
satu tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal memajukan sekolah dan
mencetak lulusan yang baik.
Dapat kita temukan beberapa data penting terkait pelaksanaan manajemen
kurikulum di SMK Pancasila Salatiga. Pengelolaan kurikulum menjadi amat
penting dalam melaksanakan roda pendidikan. Manajemen kurikulum menjadi
elemen pendukung terhadap operasionalisasi lembaga atau yayasan pendidikan,
yaitu sekolah di bawah naungan lembaga atau yayasan pendidikan Islam.
2. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan atau manajemen kemuridan (peserta didik)
merupakan salah satu bidang manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan adalah
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik
mulai masuk sekolah hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan
teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah (Mulyasa, 2009:46)
Seperti yang terjadi SMK Pancasila Salatiga. Dalam kegiatan penerimaaan
siswa baru, SMK Pancasila berkerja sama dengan pihak yayasan membentuk
panitia kecil peneriamaan siswa dan santri baru karena 97% siswa juga
merupakan santri di pondok pesantren pancasila, selain itu juga dibentuk
pengorganisasian siswa seperti OSIS sebagai wujud terlaksanakannya program
pengorganisasian sekaligus sebagai salah satu organisasi di dalam lingkup
sekolah yang membantu proses kerja Wakabid Kesiswaan mengenai kemajuan
kegiatan baik KBM atau Extra di luar KBM.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang di
rencanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-
sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah
sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efisien serta membantu
pencapaian tujuan pendidikan (Daryanto, 2013:141). Sumber keuangan dan
pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokan atas tiga
sumber, yaitu (1) pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-
duanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan; (2) orang tua atau peserta didik; (3) masyarakat baik mengikat atau
tidak mengikat. Berkaitan dengan penerimaan keuangan dari orang tua dan
mayarakat ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989
bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan
dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, dan orang tua (Mulyasa, 2002:41).
Manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan,
pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan. Dalam mengatur keuangan
sekolah, seorang bendahara perlu memiliki prinsip kerja yang baik, dengan tujuan
dalam mengatur keuangan sekolah bendahara dapat mempertanggung jawabkan
kinerjanya kepada kepala sekolah, guru dan siswa.
Dalam mengatur dan membuat laporan keuangan LI bendahara SMK
Pancasila, memiliki prinsip: Dalam mengatur keuangan harus bersifat
Transparansi (adanya keterbukaan) dalam mengelola suatu kegiatan dan
Pertanggung jawaban pemakaian uang sekolah harus sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
Sumber dana yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan SMK Pancasila
berasal dari berbagai sumber, sumber dananya adalah berasal dari dana BOS, dari
pemerintah, uang SPP,dan dari yayasan, adapun dalam memanajemen keuangan
SMK Pancasila terbagi menjadi dua bagian yakni bendahara sekolah dan
kemudian di teruskan oleh bendahara pusat dengan maksud adanya kesesuaian
antara uang masuk dan uang keluar yang dipergunakan untuk keperluan sekolah
ataupun keperluan pembayaran pondok pesantren, karena sistem pembayarannya
melalui satu pintu yaitu melalui bendahara Yayasan.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana.
Manajemen sarana prasarana merupakan satu komponen penting dalam
proses kegiatan pembelajaran di suatu sekolah. Manajemen sarana prasarana
merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-
benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam proses belajar mengajar
semakin efektif dan efisien guna membantu tercapinya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan (Gunawan, 2011:144).
Peningkatan fasilitas sarana prasarana sekolah merupakan hal penting
dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Kegiatan
sarana prasaran tidak akan berjalan dengan baik manakala perencanaan,
pemeliharaan dengan didorong pemasukan dana dari manajemen keuangan yang
baik, dalam perawatan sarana prasaran SMK Pancasila mengikut sertakan peran
aktif pengurus pesantren karena merekalah yang setiap waktu ada dan bersama
para siswa.
5. Manajemen Personalia
Manajemen personalia merupakan seluruh proses kegiatan yang di
rencanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh sungguh serta
pembinaan secara kontinu para pegawai disekolah, sehingga mereka dapat
membantu menunjang kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Gunawan, 2011:21).
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia SMK
Pancasila bertujuan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi
menyenangkan. Sehubungan dengan itu, fungsi pesonalia yang harus
dilaksanakan pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan
memotivasi personil guna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai
posisi dan standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karier tenaga
kependidikan, serta menyelaraskan tugas individu dan organisasi.
Adapun syarat untuk menjadi dewan guru di SMK Pancasila harus
memenuhi syarat ketenaga pendidikan diantaranya guru minimal SI sesuai
kualifikasi kependidikannya. Dalam peningkatan kualitas pendidik, SMK
Pancasila memiliki program kerja mengikut sertakan pendidiknya dalam beberapa
kegiatan di antaranya MGMP, pelatihan-pelatihan, bintek, workshop atau diklat
terkait dengan keguruan.
6. Manajemen Hubungan Masyarakat
Hubungan Masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi dalam suatu
instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau
pihak –pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapat dukungan
terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan suka rela
(Nawawi, 1984:73)
Selain berinteraksi dengan masyarakat sekitar sekolah lembaga/yayasan,
dan santri-santri Pesantren, SMK Pancasila juga membagun hubungan baik
dengan warga sekitar sekolah, wali santri, sekolah-sekolah lain di sekitar kota
salatiga atau luar kota salatiga, pemerintah kota salatiga, kemenag, diknas,
sehingga dengan terbentuknya hubungan yang baik ini akan sangat mendukung
perkembangan dan peningkatan kualitas sekolah khususnya kegiatan belajar
mengajardi SMK Pancasila.
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Manajemen Sekolah Berbasis
Pesantren Di SMK Pancasila
Berbagai upaya telah dilakukan oleh kepala sekolah, dewan guru, pengasuh,
ustadz/ustadadzah, akan tetapi dalam melaksanakan kegiatan manajemen sekolah
di SMK Pancasila yang berbasis pesantren tentunya ada hal-hal yang mendukung
dan ada hal-hal yang menghambat proses pendidikan. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan di SMK Pancasila.yang berbasis Pesantren
Penulis mendapatkan gambaran sebagai berikut:
1. Faktor pendukung
a. Adanya hubungan yang harmonis seperti kekeluargaan yang baik antara
pemilik yayasan, kepala sekolah, dewan guru, dewan ustadz/ustadzah dan
semua siswa ataupun santri yang berada di pondok pesantren pancasila
sehingga terciptanya suasana yang harmonis
b. Terlaksananya program-program kerja SMK Pancasila ini memiliki daya
dukung yang lebih dari pada SMK yang lainnya yaitu dari segi agama
karena selain di beri ilmu umum ketika KBM di sekolah juga di ajarkan
beberapa ilmu agama ketika mengikuti kajian yang sesuai degan program
dari pesantren.
2. Faktor penghambat
a. Kondisi Siswa dalam pelaksanannya manajemen sekolah pendidikan di
SMK Pancasila mengalami hambatan yang mempengaruhi fisik anak,
karena siswa selain mengikuti pembelajaran disekolah juga mengikuti
kegiatan pondok mulai dari fisik yang kurang maximal untuk mengikuti
kegiatan sekolah, yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan di pesantren
pada malam harinya dan sebelum berangkat sekolah, sehingga dalam
pembagian fikiran siswa agak berkurang
b. Sarana prasarana
Sebagaimana penuturan ARW: Sarana yang kurang memadai,
Pembagian waktu atau jadwal menjadi kendala utama mengingat aktivitas
santri sangat padat mulai bangun tidur hingga tidur lagi.
Kurang terpenuhinya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran
Selain itu juga dikarenakan minimnya tenaga pendidik yang menetap di
sekolah karena sebagian besar guru tidak menetap di sekolah
c. Terbenturnya Kegiatan sekolah dengan kegiatan di Pondok Pesantren
Sebagaimana penuturan TS seperti ini,Terlalu banyaknya kegiatan
yang mengakibatkan siswa kurang waktu istirahat dan untuk belajar
sehingga out put/ hasil belajarnya jauh dari harapan/ tidak maksimal.
Hal sama juga di utaraka oleh seorang siswa AS,
Sulit membagi waktu antara kegiatan pondok pesantren dan sekolah yang
terjadi secara bersamaan
Terbenturnya kegiatan sekolah dengan kegiatan di pondok pesantren
yang dimaksud disini adalah bagi siswa yang merasa kesulitan untuk membagi
waktunya antara membagi waktunya untuk memikirkan pelajaran sekolah dan
membagi fikirannya untuk memikirkan pelajaran di pondok pesantren,
sehingga kebanyakan siswa yang mengikuti kegiatan di sekolah mengalami
kendala dalam memahami pelajaran sekolah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai manajemen sekolah berbasis pesantren di
SMK Pancasila Kota Salatiga tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Konsep manajemen sekolah berbasis pesantren yang di kembangkan di SMK
Pancasila merupakan perpaduan antara model sekolah dengan pesantren, konsep
perpaduan tersebut sebagai berikut: Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
evaluasi pendidik. menggunakan sistem sekolah yang di padukan dengan sistem
pesantren. Konsep tersebut melalui sistem boarding ( asrama ).
2. Implementasi Manajemen sekolah berbasis pesantren di SMK Pancasila meliputi
manajemen kurikulum, manajemen personalia, manajemen kesiswaan,
manajemen humas, manajemen sarana dan prasarana, manajemen keuangan.
a) Manajemen Kurikulum SMK Pancasila
Manajemen kurikulum yang diterapkan di SMK Pancasila adalah
kurikulum KTSP yang mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
b) Manajemen Kesiswaan SMK Pancasila
Dalam kegiatan penerimaaan siswa baru, SMK Pancasila berkerja sama
dengan pihak yayasan membentuk panitia kecil peneriamaan siswa dan santri
baru karena 97% siswa juga merupakan santri di pondok pesantren pancasila
c) Manajemen Keuangan SMK Pancasila
Sumber dana SMK Pancasila berasal dari berbagai sumber yakni berasal dari
dana BOS, dari pemerintah, uang SPP,dan dari Yayasan.
d) Manajemn Sarana Prasarana SMK Pancasila
Kegiatan sarana prasarana tidak akan berjalan dengan baik manakala
perencanaan, pemeliharaan dengan didorong pemasukan dana dari manajemen
keuangan yang baik, dalam perawatan sarana prasaran SMK Pancasila
mengikut sertakan peran aktif pengurus pesantren karena merekalah yang
setiap waktu ada dan bersama para siswa.
f) Manajemen Personalia SMK Pancasila
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia SMK Pancasila
bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan
efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi
menyenangkan.
Adapun syarat untuk menjadi dewan guru di SMK Pancasila harus
memenuhi syarat ketenaga pendidikan diantaranya guru minimal SI sesuai
kualifikasi kependidikannya.
3. Faktor pendukung dan Penghambat Manajemen Sekolah berbasis Pesantren SMK
pancasila Salatiga
1) Faktor Pendukung Manajemen Sekolah berbasis Pesantren SMK Pancasila
Salatiga
a) Adanya hubungan yang harmonis seperti kekeluargaan yang baik antara
pemilik yayasan, kepala sekolah, dewan guru, dewan ustadz/ustadzah dan
semua siswa ataupun santri yang berada di pondok pesantren pancasila
b) Terlaksananya program-program kerja SMK Pancasila ini memiliki daya
dukung yang lebih dari pada SMK yang lainnya yaitu dari segi agama
karena selain di beri ilmu umum ketika KBM di sekolah juga di ajarkan
beberapa ilmu agama.
2) Faktor penghambat Manajemen Sekolah berbasis Pesantren SMK Pancasila
Salatiga
a) Kondisi Siswa
Terlalu banyaknya kegiatan yang mengakibatkan siswa kurang waktu
istirahat dan untuk belajar sehingga out put/ hasil belajarnya jauh dari
harapan/ tidak maksimal.
b) Sarana prasarana
Kurang terpenuhinya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran
Selain itu juga dikarenakan minimnya tenaga pendidik yang menetap di
sekolah karena sebagian besar guru tidak menetap di sekolah.
B. Saran
1. Bagi pihak Sekolah dan Pesantren
a. Kerjasama dan hubungan yang harmonis dalam yayasan antara ketua yayasan,
dewan guru, dewan asatidz, dan semua siswa, santri perlu dijaga agar selalu
terjalin dengan baik.
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen sekolah dan pesantren serta
pengawasan perkembangan potensi pendidikan semua siswa dan santri perlu
ditingkatkan agar semua kegiatan, aturan dan tata tertib dapat berjalan dengan
baik serta perkembangan potensi siswa tetap terkontrol.
c. Lebih ditingkatkan lagi dalam pengelolaan manajemen sekolah maupun
pendidikan kepada siswa/santri, agar menjadi lebih semangat dalam mengikuti
pembelajaran sekolah maupun pesantren.
d. Perlunya ada pelatihan keterampilan bagi semua siswa agar siswa banyak
memiliki keterampilan untuk bekal hidup dan agar mampu hidup mandiri.
e. Lebih ditingkatkan lagi dalam mengedepankan ahklaknya sebagai bekal untuk
hidup menggapai masa depannya baik tujuan duniannya maupun akhiratnya.
2. Bagi Para Siswa
a. Semua siswa diharapkan lebih giat, sungguh-sungguh, dan tekun dalam belajar
baik didalam sekolah maupun di pesantren dan mematuhi semua aturan aturan
yang ada di sekolah maupun pesantren.
b. Semua ilmu pengetahuan dan pengalaman yang di dapatkan oleh siswa
diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan setelah keluar dari sekolah
maupun pesantren.
c. Semua siswa agar bisa membuktikan bahwa sekolah yang berbasis
pesantrenpun bisa dalam segi ilmu pengetahuan umum dan berani bersaing
dengan siswa yang lainnya.
DaftarPustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedursuatupenelitiansuatupendekatanpraktik. Jakarta
:RinekaCipta.
Daradjat,Zakiyah. 2011. Ilmupendidikanislam. Jakarta : BumiAksara
Daryanto, M. 2013. AdsminitrasidanManajemenSekolah. Jakarta: RinekaCipta
Daulay, Haidar Putra. 2007. SejarahPertumbuhandanPembaharuanPendidikan Islam di
Indonesia.Bogor: Kencana.
Departemen agama RI. 2003. pondokpesantrendan madrasah diniyah, jakarta,
Departemen agama RI, polapengembanganpondokpesantren, jakarta
Farida anik, 2007.ModernisasiPesantren. Jakarta: BalaiPenelitiandanPengembangan Agama.
Ghofur, abd. 2009. Pendidikan anak pengungsi,malang: uinmalang press
GhozaliBahri, 2001. Pesantrenberwawasanlingkungan. Jakarta: CV prasasti
Gunawan, Ari H. 2011. AdsminitrasiSekolah. Jakarta: RinekaCipta.
Hadi, Sutrisno. 1995 dalamnurhasanudin (2012) metodologiresearjilid II yogyakarta
:AndiOfiset.
Hasbullah, 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: PT Raja Grofindo Persada
Maslikhah. 2013.melejitkankemahiranmenuliskaryailmiahbagimahasiswa. Yogyakarta:
trustmedia.
Moeloeng, J Lexy. 2009. Metodologipenelitiankualitatif. Bandung . RemajaRosdakarya.
Mohmakin, H. Baharudin. 2010. Manajemenpendidikan. Malang UIN Maliki-Press
Muliawan, JasaUngguh. 2005. Pendidikan Islam
IntregratifUpayaMengintegrasikanKembaliDikotomiIlmudanPendidikanIslam.Yogya
karta: PustakaPelajar.
Mulyasa E. 2009. ManajemenBerbasisSekolah. Bandung: Rosdakarya.
Nasir, Ridwan. 2005. Mencari Format TipologiPendidikan Ideal. Yogyakarta: PustakaPelajar
Nasution, S. 2003. Metodepenelitian naturalistic kualitatif. Bandung:Tarsito
Nawawi, Hadari. 1984. AdmimistrasiPendidikan. jakarta:Gunung Agung
poerwardaminta, W.J.S 1966. Kamusbahasaindonesia. Jakarta: Balaipustaka.
Sabdan, syaifuddin.2006. Modelkurikulumterpaduiptekdanimtaq. Ciputat: quantum teaching
Suhartinidkk, 2005.Manajemenpesantren,Yogyakarta:PT LKIS.
Sukandarrumidi, 2004.Metodologipenelitian. Yogyakarta: Gajah MadaUniversitas Press.
Sumadi, Suryabrata. 2003. metodologipenelitian: Jakarta, Raja GrafindoPersada.
Suryosubroto, 2004.ManajemenPendidikanSekolah. Jakarta: PN RinekaCipta.
Subroto, suryo. 1988. Dimensi-dimensiadministrasipendidikansekolahjakarta : binaaksara.
UsmanHusaini, 2003. Manajementeori, praktik, danrisetpendidikan. Yogyakarta: PT
BumiAksara.
Usman,________,2006. Manajementeoripraktekdanrisetpendidikan. Yogyakarta: PT
bumiaksara
Yasmadi . 2005. Moderenisasipesantren: kritik Nurcholis majid terhadap pendidikan islam
tradisional, Jakarta: Ciputat press
(http://teoriku.blogspot.com/2013/03/pengertian-boarding-school.html) diaksespada
3/9/2015 pukul 11:42
(http://www.academia.edu/5159402/METODE_PEMBELAJARAN_PRAKTEK) diaksespada 03/09/2015
pukul 10:24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. DaftarRiwayatHidup
Lampiran 2. PedomanWawancara
Lampiran 3. DaftarNilai SKK
Lampiran 4. LembarKonsultasiSkripsi
Lampiran 5. SuratIjinPenelitian
Lampiran 6. SuratPernyataanPenelitian
Lampiran 7. SuratTugasPembimbing
Lampiran 8 Foto-foto
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertandatangandibawahini, saya:
Nama : KhosidatulHikmah
Tempat/tanggallahir : Kabupaten Semarang, 17 Januari 1993
Nim : 111 11 061
Alamat : KrajanBancak, RT/RW, 02/02, Kec. Bancak, Kab. Semarang
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
JenjangPendidikan :
1. SDN Bancak 01
2. SMPN 1 Bringin
3. MAN Salatiga
4. S1 JurusanTarbiyah PAI IAIN Salatiga
Demikianriwayathidupinidibuatdengansebenar-benarnya:
Penulis
Khosidatul Hikmah
Nim.11111061
PEDOMAN WAWANCARA
UntukKepalaSekolah SMK Pancasila
I. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/tanggal :
3. Pukul :
4. TempatWawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK Pancasila.
III. Butir-butirpertanyaan
1.1 Bagaimanakonsepmanajemen di SMK Pancasila?
1.2 Apavisidanmisi SMK Pancasila?
2.1 Manajemenapasajakah yang dilaksanakan di SMK Pancasila?
2.2 Apaharapan SMK Pancasilapadasiswa yang masihbelajar di SMK Pancasila?
2.3 Bagaimanasistempengangkatan guru di SMK Pancasila?
2.4 Bagaimanasistempembagiankerja guru danustadz di SMK Pancasila?
2.5 Bagaimanacarakoordinasiantarapengasuhdengan guru, guru denganustadz,
ustadzdengansiswa?
2.6 Bagaimanapelaksanaankegiatanpembelajaran di SMK
PancasiladanpondokPancasila?
3.1 ApasajakahFaktorpenghambatdanpendukung yang dialamisiswaatau pun
tenagapengajar?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukBendaharaSMK Pancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/tanggal :
3. Pukul :
4. TempatWawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK
Pancasila.
III. Butir-butirpertanyaan
2.1 Bagaimanasistempembayaranspp di SMK Pancasila ?
2.2 Sumberkeuangan SMK Pancasilainiberasaldarisiapasaja ?
2.3 Bagaimanprinsipdalammengaturkeuangan SMK Pancasila?
2.4 Apatujuan di adakannyamanajemensekolah?
2.5 Pemasukankeuangandipergunakanuntukapasaja ?
3.1 Apaadahambatandalammanajemenkeuangan di SMK pancasila?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukSiswa SMK Pancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/ Tanggal :
3. Pukul :
4. TempatWawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK
Pancasila.
III. Butir-butirpertanyaan
1.1 Apa motif utamasiswamemilih SMK Pancasilasebagaitempatpendidikan?
1.2 Apaharapansiswasetelah lulus dari SMK Pancasila ?
1.3 Bagaimanainteraksiantarapengasuh, guru, ustadz, dansiswa?
1.4 Apasajakahkegiatanpendidikan yang ada di SMK Pancasila?
1.5 Apaperan guru danustadzdalammembantu proses belajarsiswa SMK
Pancasila?
1.6 Bagaimanafasilitas yang disediakanoleh SMK Pancasila?
1.7 Apasiswamerasanyamanbersekolah di SMK Pancasila yang
berbasispesantren?
3.1 Apadayadukungdalammanajemensekolah di SMK Pancasila?
3.2 Apahambatan yang
ditemuidalampelaksanaanmanajemensekolahberbasispesantren?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukUstadz di PondokPancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/ Tanggal :
3. Pukul :
4. TampatWawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK Pancasila.
III. Butir-butirpertanyaan
1.1 Bagaimanahubungansekolahdenganpesantren?
1.2 Apakahpesantrenmemilikivisidanmisisepertisekolah?
2.1 Siapasaja yang mengelolapesantren?
2.2 Bagaimanamanajemen di pesantrensecaragarisbesar?
2.3 Apapesantrenmemilikistafkhusussepertisekolah?
2.4 Apakahrutinitassantriterjadwaldenganbaik?
2.5 Bagaimanasistempembagiankerja guru danustadz di SMK Pancasila?
2.6 Bagaimanacarakoordinasiantarapengasuhdengan guru, gurudenganustadz,
ustadzdengansiswa?
3.1 ApasajakahFaktorpenghambatdanpendukung yang dialamisiswaatau pun
tenagapengajar?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukWakaKurikulum SMK Pancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/tanggal :
3. Pukul :
4. Tempat Wawancara : :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK Pancasila.
III. Butir-butirpertanyaan
1.1 Bagaimanamanajemenkurikulum di SMK Pancasila?
1.2
Bagaimanaprosedurpenyelenggaraanevaluasihasilbelajarsertabagaimanabentukev
aluasinya?
1.3 Bagaimanakontenkurikulum yang adadisekolahini?
1.4 Apaada program baru yang akandikembangkanolehsekolah
1.5 Apasajakegiatan yang diselenggarakan di sekolahini
1.6 Laporanhasilevalusiberbentukapa?
1.7 Bagaimana proses pembelajaran SMK Pancasila?
3.1 Kendalaapasaja yang dihadapidalammenjalankankurikulum?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukWakaKesiswaan SMK Pancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/Tanggal :
3. Pukul :
4. Tempat Wawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK Pancasila.
III. Butir-butirpertanyaan
1.1 Bagaimanamanajemenkesiswaan yang adadisekolahini?
1.2 Bagaimanaprosedurpelaksanaankegiatankesiswaan?
1.3 Bagaimanaprosedurpelaksanaantatatertibsekolah?
1.4 Apakahpelaksanaankurikulumsekolahberjalandenganbaik?
1.5 Bagaimanasistempembelajaran yang terapkan di SMK Pancasila?
1.6 Bagaimana proses pembelajaran SMK Pancasila?
3.1 Kendalaapasaja yang dihadapidalammenjalankankurikulum?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukWakaSarpras SMK Pancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/tanggal :
3. Pukul :
4. Tempat Wawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK Pancasila
III. Butir-butirpertanyaan
1.1 Program apa yang dilakukandalammanajemensaranaprasarana?
1.2 Apafaktorpenunjangmanajemensaranaprasarana?
1.3 Apafaktorpenghambatdalammanakjemensaranaprasarana?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukWakaPersonalia SMK Pancasila
1. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari/tanggal :
3. Pukul :
4. Tempat Wawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. Hambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantren SMK Pancasila
III. Butir-butirPertanyaan
1.1 Apaadasyaratkhususmenjadiseorangpendidikdisekolahini?
1.2 ApakahSemua guru sudahmemenuhisyaratdalammelaksanakanpengajaran?
1.3 Kegiatanapa yang dilakukandalammeningkatkankreatifitasseorangpendidik?
1.4 Apafaktorpendukungmanajemensekolahberbasispesantren?
PEDOMAN WAWANCARA
UntukWakaHumas SMK Pancasila
I. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama :
2. Hari /tanggal :
3. Pukul :
4. Tempat Wawancara :
II. SASARAN WAWANCARA
1. KonsepManajemenSekolahberbasispesantren yang dikembangkanpada SMK
Pancasila.
2. ManajemenSekolahberbasisPesantrenpada SMK Pancasila.
3. HambatandandayadukungmanajemensekolahberbasispesantrenSMK Pancasila.
III. Butir-ButirPertanyaan
1.1 ApatugasseorangwakaHumas di sekolahini?
1.2 Bagaimanahubungansekolahdenganpesantren?
1.3 Apahambatandalammanajemen di SMK Pancasila?
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : SM
Hari Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 09.00
Tempat
wawancara
: Ruang Kepala Sekolah
Jabatan : Kepala Sekolah
Peneliti
Narasumber
peneliti
Narasumber
Peneliti
:
:
:
:
:
Assalamualaikum, buk perkenalkan nama saya Khosidatul
Hikmah mahasiswa IAIN Salatiga mau tanya-tanya mengenai
manajemen sekolah di SMK Pancasila ini untuk penelitian
skripsi yang berjudul Implementasi Manajemen sekolah
berbasis pesantren (Studi Pada SMK Pancasila, Dusun Klumpit,
Kel. Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga Tahun 2015).
Wa’alaikum salam, ya data apa yang ingin kamu tanyakan?
Data mengenai manajemen sekolah berbasis pesantren yang di
terapkan di SMK Pancasila?
Ya... silahkan
Bagaimana konsep manajemen sekolah di SMK Pancasila yang
berbasis pesantren ?
Narasumber
:
Begini ya mbak memang SMK Pancasila berada di sebuah pesantren.
Kalau di tanya bagaimana manajemen sekolah yang di terapkan ya
sama seperti sekolah pada umumnya, hanya saja kita berada pada
satu yayasan darul mukhlasin yang berlatar belakang pesantren.
Peneliti : Apa Visi dan Misi SMK Pancasila ?
Narasumber : VISI
Mewujudkan SMK Pancasila Salatiga sebagai pencetak SDM
profisional yang bermoral, beriman, bertaqwa serta sebagai
pusat pelayanan informasi teknologi bagi masyarakat yang
berlandaskan pada asas-asas ajaran Islam
MISI
1. Menyiapkan tamatan yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mempunyai iman dan taqwa berasakan hukum
Islam.
2. Membentuk tamatan yang tangguh dan berkepribadian
unggul bagi pengembangan diri yang Islami.
3. Menyiapkan tenaga menengah profisional di bidang keahlian
Elektro ”audio-Video’’.
4. Mendidik, melatih menyiapkan wirausahawan.
5. Meningkatkan mutu sekolah yang mandiri.
6. Sebagai sumber layanan informasi dan tempat pelatihan di
bidang keahlian Elektro ’’Audio-Video’’.
Peneliti : Manajemen apa sajakah yang di laksanakan di SMK Pancasila?
Narasumber : Manajemen yang dilaksanakan di SMK ini meliputi
manajemen kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen
personalia, manajemen keuangan, manajemen hubungan
masyarakat, manajemen sarana prasarana
Peneliti : Apa harapan SMK Pancasila pada siswa yang masih belajar di
sini?
Narasumber : Harapan kami ya seperti yang tertera pada visi dan misi SMK
Pancasila mencetak SDM profisional yang bermoral, beriman,
bertaqwa, ya intinya selain mereka menjadi anak-anak yang
profesional dalam bidangnya (Audio vidio ) mereka juga
memiliki asas agama Islam yang kuat
Peneliti : Bagaimana sistem pengangkatan guru di SMK Pancasila?
Narasumber : Sistem pengangkatan guru, diputuskan atas kebijakan kepala
sekolah dan pengasuh yayasan.
Peneliti : Bagaimana cara koordinasi antara pengasuh dengan guru, guru
dengan ustadz, ustadz dengan siswa?
Narasumber : Setiap bulan satu kali kami para dewan guru, staf karyawan,
ustadz dan ketua yayasan melakukan pertemuan atau bisa
dikatakan musyawarah di yayasan guna melakukan evaluasi
kegiatan belajar mengajar selama satu bulan di pesantren
maupun sekolah.
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan kegiatan pendidikan di SMK
Pancasila?
Narasumber : Wah kalau di tanya itu mbak, banyak banget kegiatan yang di
laksanakan. Kegiatan dimulai dari sholat subuh berjamaah
kemudian dilanjutkan dengan sorogan kitab, setelah itu
kemudian dilanjutkan dengan bandongan, jam makan,
persiapan untuk sekolah, kemudian kegiatan KBM mulai jam
07.00 pagi sampai dengan jam 15.00 kemudian jam makan
siang, istirahat sampai waktu ashar untuk persiapan jama’ah
sholat ashar dan dilanjutkan dengan pengajian sore dibagi
dengan berkelas-kelas, bandongan sore, dilanjutkan makan sore
dan persiapan jama’ah maghrib, sorogan qur’an, dilanjutkan
jama’ah isya’ kemudian bandongan jalalain, di lanjutkan
pengajian malam sampai jam 22.30 kemudian tidur malam. Ya
kegiatannya ya muter-muter seperti itu terus. Kalau bingung
dengernya ini bisa dilihat di jadwal harian siswa
Peneliti : Bagaimana kegiatan belajar mengajar di SMK Pancasila?
Narasumber : Kegiatan di sini telah terjadwal dan terorganisir dengan adanya
penyusunan jadwal oleh pengasuh, dewan guru, dewan asatidz
di awal tahun mulai pelajaran, biasanya di musyawarahkan
secara bersama-sama.
Peneliti : Bagaiman perencanaan KBM yang akan di laksanakan dalam
satu tahun buk?
Narasumber : Kegiatan di sini telah terjadwal dan terorganisir dengan adanya
kalender pendidikan dari dinas setempat dan penyusunan
jadwal oleh ketua yayasan, dewan guru, dewan asatidz di awal
tahun mulai pelajaran
Peneliti : Bagaimana daya dukung dalam manajemen sekolah SMK
Pancasila?
Narasumber : SMK Pancasila ini memiliki daya dukung yang lebih dari pada
SMK yang lainnya yaitu dari segi agama karena selain di beri
ilmu umum ketika KBM di sekolah juga di ajarkan beberapa
ilmu agama ketika mengikuti kajian yang sesuai degan program
dari pesantren
Peneliti : Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan
manajemen sekolah di SMK Pancasila?
Narasumber : Terlalu banyaknya kegiatan yang mengakibatkan siswa kurang
waktu istirahat dan untuk belajar sehingga out put/ hasil
belajarnya jauh dari harapan/tidak maksimal
Peneliti : Ya sekiranya terimakasih buk, kalau ada data yang kurang saya bisa
datang lagi bisa buk ?
Narasumber : Ya silahkan, selagi saya bisa bantu akan saya bantu.
Peneliti : Assalamu’alaikum
Narasumber : Wa’alaikum salam
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : MH
Hari /Tanggal : 26 Agustus 2015
Pukul : 15.00
Tempat Wawancara : Kantor Pengurus
Jabatan : Ustadz
Peneliti
Narasumber
Peneliti
:
:
:
Assalamualaikum, pak perkenalkan nama saya Khosidatul Hikmah
mahasiswa IAIN Salatiga mau tanya-tanya mengenai manajemen
sekolah di SMK Pancasila ini untuk penelitian skripsi yang berjudul
Implementasi Manajemen sekolah berbasis pesantren (Studi Pada
SMK Pancasila, Dusun Klumpit, Kel. Blotongan, Kec. Sidorejo, Kota
Salatiga Tahun 2015).
Wa’alaikumsalam, mau tanya-tanya tentang apa ya mbak?
Bagaimana hubungan sekolah dengan pesantren di pon-pes Pancasila?
Narasumber : Ya hubungan kita terjalin dengan baik kita saling mendukung satu sama lain,
kita saling melengkapi.
Peneliti : Apakah pesantren memiliki visi dan misi seperti sekolah?
Narasumber
Peneliti
Narasumber
:
:
Ya jelas, pesantren juga memiliki visi dan misi seperti sekolah, walaupun
kita satu yayasan akan tetapi visi dan misi kita berbeda tetapi tetap satu
tujuan
Oh iya pak, Siapa saja yang mengelola pesantren ?
Pengasuh dengan di bantu para para ustadz beserta warga pesantren.
Peneliti : Apakah pesantren memiliki staf khusus seperti sekolah?
Narasumber
Peneliti
Narasumber
:
:
:
Ya jelas pesantren ini memiliki staf khusus seperti sekolah, kalau sekolah
memiliki staf seperti waka kurikulum, waka kesiswaan, waka personalia, dan
lain-lain. Pesantren juga memiliki staf kalau di pesantren ada lurah pondok,
ada sie kesehatan, sie keamanan dan lain-lain.
Jadi pondok ini sudah terstruktur ya pak?
Ya, tidak hanya terstuktur tetapi juga terprogram.
Peneliti : Apakah rutinitas santri terjadwal dengan baik?
Narasumber
Peneliti
Narasumber
:
:
:
Ya alhamdulillah semua kegiatan di pondok ini sudah terprogram dengan
baik, ini bisa dilihat jadwal kegiatan rutinitas siswa/santri.
Wah, sangat padat ya pak.
Ya memang begitu kegiatan di sini sudah terprogram.
Peneliti : Bagaimana Bagaimana Evaluasi pendidikan di pondok pesantren pancasila
KotaSalatiga?
Narasumber
Peneliti
Narasumber
:
:
:
Evaluasi di pondok pesantren pancasila ini diadakan imtihan atau ujian
akhir semester baik semester awal/ ganjil maupun semester akhir/ genap
untuk mengukur kemampuan santri dan siswa.
Wah sama ya pak, seperti di sekolah-sekolah ada ujian ganjil dan genap.
Ya memang begitu
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila?
Narasumber : Manajemen yang dilaksanakan meliputi berbagai manajemen yang
bertujuan untuk menjadikan pendidikan di pondok ini menjadi baik.
Peneliti : Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila?
Narasumber : Manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana, manejemen
personalia, manajemen kesiswaan, manajemen humas tenaga pengajar dan
manajemen keuangan, manajemen kurikulum.
Peneliti : Bagaimana daya dukung dalam manajemen di pondok pesantren
pancasila?
Narasumber : Adanya sarana dan prasarana yang memenuhi
Peneliti : Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen
pendidikan di pondok pesantren pancasila?
Narasumber : kurangnya sempurnanya dalam pengelolaan manajemen seperti kurangnya
tenaga pengajar
Peneliti : Ya... pak trima kasih pak atas infonya, assalamu’alaikum.
Narasumber : Wa’alaikumsalam wr.wb
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : AS
Hari Tanggal : Selasa, 26 Agustus 2015
Pukul : 10.00
Tempat Wawancara : Depan kelas XI
Jabatan : Siswa
Peneliti : Namanya siapa mbak?
Narasumber : Ana Safitri mbak
Peneliti : Kelas berapa mbak?
Narasumber : Kelas XI
Peneliti : Apa motif utama memilih sekolah di SMK Pancasila?
Narasumber : Aslinya sih saya ndak mau sekolah disini Mbak apalagi inikan SMK
jurusannya Elektro lagi mbak, ndak nyambung mbanget kan mbak
apalagi saya cewek.
Peneliti : Kok bisa gitu mbak?
Narasumber : iya.... saya disuruh orang tua saya sekolah disini, selain biayanya murah,
ini sekolah jadi satu sama pesantren lha itu yang membuat orang tua saya
membawa saya kesini takut kalau saya terkena pergaulan diluarsana yang
menghawatirkan! Tau sendiri to mbak gimana? Makanya saya sekolah
yang berbasis pesantren.
Peneliti : Bagaimana rasanya sekolah yang berbasis pesantren?
Narasumber : Ya namanya sekolah sambil nyantri mbak! Ada enak e ada susah e
Peneliti : Seneng susah e dimana?
Narasumber : Enak e sekolah sama tempat tinggal dekat, karena tinggal di asrama
selain itu kita mengenal teman lebih dekat, karena kita ngapa-ngapain
bareng kita tau kepribadian e teman lebih dalam, susah e bingung
manajemen waktune mbak jadwale padet banget hhehe
Peneliti : Apa harapannya setelah lulus?
Narasumber : Dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih
tinggi ke universitas yang lebih baik dan mendapatkan beasiswa dari
negara sekaligus mengamalkan ilmu religi yang di dapatkan dari ponpes
Peneliti : Bagaimana interaksi antara pengasuh, guru, ustadz, dan siswa?
Narasumber : Interaksinya terjalin dengan baik. Karena terjadi komunikasi baik
masalah pondok, sekolah maupun hal-hal lainnya sehingga menimbulkan
solidaritas yang baik
Peneliti : Apa sajakah kegiatan pendidikan yang ada di SMK Pancasila?
Narasumber : Kegiatan sekolah sih tidak terlalu banyak, Cuma KBM, ekstrakulikuler,
praktik tapi kalau kegiatan rutinitas ya mbak! Jangan tanya padet banget
mbak.
Peneliti : Apa peran guru dan ustadz dalam membantu proses belajar di SMK
Pancasila?
Narasumber : Sebagai pengajar yang dapat menyongsong siswa sekaligus santri
profesional.
Peneliti : Bagaimana fasilitas yang disediakan oleh SMK Pancasila?
Narasumber : Fasilitas yang digunakan sudah lengkap tapi jarang digunakan karena
ketidak adaan guru pembimbing
Peneliti : Apakah siswa nyaman bersekolah di SMK Pancasila yang berbasis
pesantren?
Narasumber : Sekolah di SMK Pancasila sangatlah nyaman tetapi kadang-kadang yang
membuat siswa susah membagi waktu adalah bersamaannya antara tes
sekolah dan pondok yang membutuhkan pikiran ekstra yang membuat
saya kebingungan
Peneliti : Apa hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pendidikan di SMK
Pancasila?
Narasumber : Sulit membagi waktu antara kegiatan pondok pesantren dan sekolah yang
terjadi secara bersamaan
Peneliti : Namanya siapa mas?
Narasumber : Putra Adi P
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : PA
Hari Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 9.30
Tempat Wawancara : Depan kelas XI
Jabatan : Siswa
Peneliti : Kelas berapa mas?
Narasumber : Kelas X mbak
Peneliti : Apa motif utama memilih sekolah di SMK Pancasila?
Narasumber : Awalnya saya disini niatan saya adalah belajar dipesantren mbak, e...h
ternyata ada ada SMKnya yang kebetulan jurusannya Elektro yang itu
cocok untuk saya, gak lucu to mbak kalu laki-laki ndak bisa elektro!
ya udah saya sekalian daftar pesantren dan SMK.
Peneliti : Apa harapannya setelah lulus dari SMK Pancasila?
Narasumber : Dapat diterima diUniversitas yang diinginkan dan dapat
membanggakan sekolah, pondok, dan yayasan, yang lebih utama lagi
begini mbak menjadi sarjana tapi juga uatadz profesional hehe
Peneliti : Bagaimana interaksi antara pengasuh, guru, ustadz, dan siswa?
Narasumber : Interaksi berlangsung sangat baik antara guru, ustadz, dan siswa karena
saling menghargai, saling membutuhkan satu sama lain
Peneliti : Apa sajakah kegiatan pendidikan yang ada di SMK Pancasila?
Narasumber : KBM, praktik, ekstrakulikuler
Peneliti : Apa peran guru dan ustadz dalam membantu proses belajar siswa SMK
Pancasila?
Narasumber : ustadz dan guru sangat berperan dalam kegiatan belajar yang berfungsi
membimbing dan mengawasi dan membantu siswa dalam kegiatan
belajar.
Peneliti : Bagaimana fasilitas yang disediakan oleh SMK Pancasila?
Narasumber : Ya sudah lumayan cukup memadai, namanya saja sekolah yang berada
dibawah naungan yayasan pasti ada kekurangan dan kelebihan, tetapi
semuanya sudah cukup bagi saya, namun ada yang perlu saya garis
bawahi yaitu tenaga pengajarnya yang kurang
Peneliti : Apa siswa merasa nyaman bersekolah di SMK Pancasila yang berbasis
Pesantren?
Narasumber : Kalau bagi saya nyaman-nyaman saja karena meskipun SMK ini
berbasis pesantren tetapi kegiatan belajar di sekolah sama sekali tidak
melibatkan urusan pesantren. Sekolah ya sekolah pesantren ya pesntren
berdiri sendiri-sendiri akan tetapi dalam satu yayasan.
Peneliti : Apa hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen sekolah
berbasis Pesantren?
Narasumber : Ya paling susah bagi pikiran antara pondok dan sekolah, kadang-
kadang hafalan bebarengan dengan ulangan sekolah, belum lagi kalau
pas ngajinya pulang agak malam dikit.
Peneliti : Bagaimana Kurikulum yang di terapkan di SMK Pancasila?
Narasumber : Kurikulum yang diterapakan di SMK Pancasila ini adalah kurikulum KTSP
Peneliti : Apakah pelaksanaan kurikulum sekolah berjalan dengan baik?
Narasumber : Kurikulum di sini belum sempurna dalam segi sarana prasarana, dan
tenaga pengajarnya akan tetapi dalam segi administrasi pembelajarnnya
sudah terprogram dan terbentuk dengan baik.
Peneliti : Bagaimana sistem pembelajaran yang ibuk terapkan?
Narasumber : Pembelajaran di sini sudah menggunakan media pembelajaran sehingga
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : ARW
Hari Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 11:30
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Jabatan : Waka Kurikulum
dapat menambah keinginan siswa untuk semangat belajar,selain itu guru
juga dituntut menguasai media pembelajaran yang sudah di sediakan
oleh sekolah. Selanjutnya beberapa metode pembelajaran seperti
ceramah, diskusi, observasi juga diterapkan.
Peneliti : Metode apa saja yang di gunakan di SMK Pancasila?
Narasumber : Metode yang dilaksankan disekolah ini pada dasarnya sama dengan
sekolah pada umumnya, hanya saja di SMK Pancasila ini ada variasinya
dalam menyampaikan materi pembelajaran, semisal Mapel Agama
selain teori di dapat di sekolah siswa yang sekaligus menyandang gelar
santri secara tidak langsung, siswa mempraktikkan teori yang didapat
ketika pembelajaran disekolah seperti sholat sunah Muakad sholat
sunah dhuha, sholat tahajud, dan ilmu agama yang di ajarkan
Peneliti : Bagaimana proses perencanaan pembelajaran SMK Pancasila?
Narasumber Proses perencanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan penerimaan
peserta didik baru (PPDB), masa orientasi peserta didik baru (MOPDB),
kemudian program penyusunan tahunan, program semesteran sampai
program harian yang nantinya akan menjadi rumusan penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS)
Peneliti Apa wujud dari proses perencanan kurikulum di SMK Pancasila?
Narasumber Sebagai wujud pelaksanaan kurikulum yang sudah di rencanakan oleh
sekolah kami melaksanakan dengan baik dan berusaha secara maksimal
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan terprogram, saya
sebagai waka kurikulum dan semua dewan guru sudah
melaksanakannya sesuai dengan perencanaan
Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi dalam menjalankan kurikulum?
Narasumber : Sarana yang kurang memadai, Pembagian waktu atau jadwal menjadi
kendala utama mengingat aktivitas santri sangat padat mulai bangun
tidur hingga tidur lagi
Peneliti : Ya buk trima kasih atas info-infonya
Narasumber : Ya sama-sama
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : ES
Hari Tanggal : Selasa, 25Agustus 2015
Pukul : 11.00
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Jabatan : Waka Kesiswaan
Peneliti : Apa yang dihadapi sekolah dalam menyambut tahun ajaran baru?
Narasumber : Membuat program yang di buat oleh kesiswaan mengenai, pendaftaran
bagi calon siswa baru yang dilanjutkan dengan pembukaan masa
orientasi peserta didik baru dan adanya beberapa kegiatan MOPD yang
telah terjadwal oleh waka kesiswaan setelah MOPD selesai , dilanjutkan
rapat koordinasi bagi semua guru mengenai penyusunan jadwal tugas
mengajar, dan penyusunan program kerja selama 1 tahun kedepan dan
program- program yang akan di buat oleh setiap wakil kepala sekolah
Peneliti : Program bimbingan apa saja yang dilaksanakan disekolah ini?
Narasumber : a) Mengatur kegiatan ekstrakurikuler, pramuka, bimbingan konseling ,
silat, drum black, dsb b) Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan
peringatan hari-hari besar Nasional dan hari besar Islam bersama Waka
humas, c) Menyelenggarakan dalam rangka menyongsong tahun baru
hijriah dan hari-hari besar lainya, d) Mengatur upacara hari Nasional dan
hari senin, e) Mengelola keuangan kesiswaan dan melaporkan kepala
sekolah, f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
sekolah
Peneliti : Hal apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan pengorganisasian siswa
di SMK Pancasila?
Narasumber : Dalam pengorganisasian siswa/santri kita bentuk dengan istilah OSIS
(Organisasi Siswa Intra sekolah) yang bertujuan untuk melatih dan
menumbuh kembangkan jiwa social, kepemimpinan, kemandirian,
kewirausahaan sehingga terbentuklah karakter yang berakhlakul karimah
dengan segudang prestasi. Organisasi ini mencakup seluruh kegiatan
kesiswaan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Peneliti : Metode pembelajaran yang seperti apa yang di gunakan dalam
pembelajaran bpak?
Narasumber : Model pembelajaran yang saya gunakan adalah diskusi dan praktik
karena apa? Dengan metode itu siswa menjadi berfikir, dan siswa aktif
dalam pembelajaran karena di tuntut untuk bisa mengeluarkan
pendapatnya dan mempraktikkannya
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : LI
Hari Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 10:00
Tempat Wawancara : Ruang TU
Jabatan : Bendahara
Peneliti : Tugas apa saja yang diemban sebagai seorang bendahara?
Narasumber : Jadi tugas yang saya emban menjadi bendahara adalah menyusun dan
menyajikan data penyusunan RAPBS, mencatat dan menyusun dokumen
atau bukti pemasukan dan pengeluaran keuangan, berat rasanya sih
mbak mengurursi uang di dalam lembaga seperti ini tetapi saya akan
bertanggug jawab mbak, sesuai dengan apa tugas saya heee....
Peneliti : Bagaimana mengatur keuangan sekolah?
Narasumber : Dalam manajemen keuangan lembaga ini dibagi menjadi dua bagian ada
bendahara khusus yang mengatur tentang keuangan sekolah, dan
dilanjutkan dengan adanya bendahara pusat dari yayasan akan tetapi
mbak adanya kekurangan dalam pembiyaan untuk menunjang KBM
Peneliti : Bagaimana prinsip dalam mengatur keuangan di SMK Pancasila?
Narasumber : Adanya keterbukaan (Transparasi) dalam mengelola suatu kegiatan
pertanggung jawaban pemakaian uang sekolah harus sesuai kegiatan
sekolah.
Peneliti : Apa tujuan diadakannya manajemen sekolah?
Narasumber : Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan
sekolah, untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparasi keuangan
sekolah, untuk meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
Peneliti : Kendala apa saja yang dihadapi dalam mengelola keuangan?
Narasumber : Kekurangan dalam pembiyayaan untuk menunjang KBM dikarenakan
adanya siswa yang terlambat dalam pembayaran...ya biasa mbak faktor
ekonomi maklum dilingkungan pesantren mbak keluarga rata-rata
menengah kebawah..... keterlambatan siswa dalam pembayaran
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : FA
Hari Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 9:45
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Jabatan : Waka sarpras
Peneliti : Kegiatan apa yang dilakukan dalam manajemen sarana prasarana?
Narasumber
:
Ya pertama pasti perencanaan t mb, segala sesuatu kan harus di
rencanakan terlebih dahulu mana kebutuhan yang di butuhkan sekolah
ataupun mana kebutuhan pembelajaran siswa, setelah mempunyai
rencana oh ini barang yang di butuhkan siswa, oh ini barang yang yang di
Peneliti
Narasumber
:
:
butuhkan sekolah baru kita pertimbangkan mana yang di dahulukan,
kemudian ada dananya gak???
Kemudian langkah selanjutnya apa pak?
Memenuhi sarana prasarana dengan mengadakan pengadaan sarana untuk
kelancaran kegiatan pembelajaran seperti perlengkapan kelas, media
pembelajaran, dan sarana prasarana lain baik di lab maupun perpustakaan
Peneliti : Apa faktor penunjang manajemen sarana prasarana?
Narasumber : Adanya kerjasama dengan pengurus pesantren dalam pelaksanaan
pemeliharaan serta inventarisasi sarana prasarana sekolah
Peneliti : Apa faktor penghambat dalam manakjemen sarana prasarana?
I : Masih kurangnya kepedulian warga atau masyarakat sekolah dalam
mengelola fasilitas sekolah, kurang pula memiliki kesadaran bahwa
seluruh fasilitas yang dimiliki sekolah ini harus dirawat dan dijaga
minimal oleh diri kita masing-masing individu
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : KN
Hari Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 10:30
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Jabatan : Waka Personalia
Peneliti : Apa ada syarat khusus menjadi seorang pendidik disekolah ini?
Narasumber : Ada beberapa syarat untuk dapat menjadi pendidik di madrasa ini
diantaranya yaitu, untuk mata pelajaran pokok, pendidikan bagi guru
minimal S1 dan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya, lalu dapat
membuat persiapan pembelajaran dan melaksanakan dengan sebaik-
baiknya, dan dapat mendesain pembelajaran dengan menggunakan media
minimal dalam bentuk slide power point dan mampu melaksanakan
dengan sebaik-baiknya
Peneliti : Apakah Semua guru sudah memenuhi syarat dalam melaksanakan
pengajaran?
Narasumber : InsyaAllah sebagian guru sudah sesuai dengan persyaratan, karena
prosedur penerimaan tenaga pendidik atau guru di sekolah ini adalah
harus lolos uji seleksi atau uji kompetensi keguruan sesuai bidangnya dan
diantaranya adalah membuat perangkat pembelajaran. Selain itu, ada
supervisi secara rutin bagi guru minimal per triwulan juga ada bimbingan
dari pengawas sekolah
Peneliti : Kegiatan apa yang dilakukan dalam meningkatkan kreatifitas seorang
pendidik?
Narasumber : Mengisi waktu libur dengan kegiatan MGMP sekolah serta mengikut
sertakan guru dalam kegiatan pelatihan, bintek, workshop atau diklat
terkait dengan keguruan baik di tingkat MGMP kota dan provinsi
Peneliti : Apa faktor pendukung manajemen sekolah berbasis pesantren?
Narasumber : Adanya pengawasan lebih bagi siswa yang sekolah disini oleh sebagian
dewan guru karena mereka tinggal di pondok pesantren sama seperti
sistem boarding school. Lokasi yang strategis dan sangat kondusif syarat
terciptanya suasana belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan
:
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : MH
Hari Tanggal : Selasa , 26 Agustus 2015
Pukul : 15:00
Peneliti : Bagaimana hubungan sekolah dengan pesantren?
Narasumber : Hubungan kita terjalin dengan baik kita saling mendukung satu sama
lain, saling melengkapi, ya intinya kita saling berkerja sama bila di
pesantren membutuhkan bantuan dari sekolah, sekolah membantu
begitupun sebaliknya.
Peneliti : Apakah pesantren memiliki visi dan misi seperti sekolah?
Narasumber : Ya pesantren juga memiliki visi dan misi seperti sekolah, pesantren ini
kan salaf modern, sebelum ada sekolah di pesantren ini kita sudah
memilki visi dan misi terlebih dahulu, kalau ada visi dan misinya kan
jelas pendidikan di pesantren ini mau di bawa kemana arah tujuannya.
Peneliti : Apa visi dan Misi pondok Pancasila ini?
Narasumber
Peneliti : Siapa saja yang mengelola pesantren?
Narasumber : Pengasuh dengan di bantu para para ustadz beserta warga pesantren
Peneliti : Apakah pesantren memiliki staf khusus seperti sekolah?
Narasumber : Ya, jelas pesantren ini memiliki staf khusus seperti sekolah, kalau
sekolah
Peneliti Bagaimana pelaksanaan manajemen di pondok pesantren Pancasila?
Narasumber Manajemen yang dilaksanakan meliputi berbagai manajemen bertujuan
untuk menjadikan pendidikan di pondok ini menjadi baik.
Peneliti Manajemen apa saja yang di terapkan di pondok pesantren pancasila?
Narasumber Manajemen peserta didik, manajemen sarana dan
prasarana,manejemen personalia atau pemilihan tenaga pengajar dan
manajemen keuangan.kemudian ada sie kesehatan,sie keamanan, sie
kebersihan,sie kegiatan.
Peneliti : Apakah rutinitas santri terjadwal dengan baik?
Narasumber : Ya alhamdulillah semua kegiatan di pondok ini sudah terprogram mulai
bangun tidur sampai tidur lagi.
Tempat Wawancara : Kantor Pengurus
Jabatan : Ustadz
Peneliti : Bagaimana Bagaimana cara evaluasi pendidikan di pondok pesantren pancasila
K kotaSalatiga?
Narasumber : Evaluasi di pondok pesantren pancasila ini diadakan imtihan atau ujian
akhir semester baik semester awal/ ganjil maupun semester akhir/
genap untuk mengukur kemampuan santri
Peneliti : Kapan biasanya diadakan evaluasi di pondok pesantren ini?
Narasumber : Kalau semester ganjil biasanya diadakan 1 atau 2 minggu sebelum
peringatan maulud nabi, kalau semester genap diadakan sebelum
akhirusanah
Peneliti : Bagaimana daya dukung dalam manajemen di pondok pesantren
pancasila?
Narasumber : Gimana ya mb...ya adanya kerjasama yang baik antara pengurus,
pengasuh, sekolah
Peneliti : Hambatan apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan manajemen
pendidikan di pondok pesantren pancasila?
Narasumber : Sarana prasarana yang kurang memadai,
CATATAN TRANSKIP WAWANCARA
Peneliti : Apa tugas seorang waka Humas di sekolah ini?
Narasumber : Ya berhubungan dengan masyarakat, warga sekitar, dan lain-lain masih
banyak lagi
Peneliti : Bagaimana hubungan sekolah dengan pesantren?
Narasumber : Hubungan kita terjalin dengan baik saling mendukung satu sama lain, saling
melengkapi, ya intinya kita saling berkerja sama bila di pesantren
membutuhkan bantuan sekolah siap menbantu begitupun sebaliknya
Peneliti : Apa hambatan dalam memanajemen di SMK Pancasila?
Narasumber : Kurangnya sarana prasarana dan terlalu banyaknya kegiatan siswa
Narasumber : TS
Hari / Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2015
Pukul : 11:45
Tempat Wawancara : Ruang Guru
Jabatan : Waka Humas
GEDUNG SMK PANCASILA
FOTO GEDUNG SMK PANCASILA
KEGIATAN DI LAB MULTIMEDIA
GEDUNG ASRAMA BAGI PARA SISWA/SANTRI
KEGIATAN KBM SISWA
KEGIATAN SISWA DI LUAR KBM
Recommended