Indonesia Sebagai Masyarakat Multikultural Edit1

Preview:

Citation preview

MULTIKUKTURAL DAN MULTIKULTURALISMEPLURAL DAN PLURALISME

MENGANALISIS KELOMPOK DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Presentasi dibuat oleh Agus Santosa

SMA Negeri 3 Yogyakarta

Masyarakat Indonesia

Sebagai sebuah masyarakat bangsa (nation society), masyarakat Indonesia bersifat majemuk sekaligus beranekaragam.

Dalam studi sosiologi kondisi demikian dijelaskan dengan konsep “PLURALITAS” dan “HETEREGONITAS”

Heterogenitas Masyarakat Indonesia

heterogen >< homogen

Sebagai masyarakat heterogen, masyarakat Indonesia memiliki latar belakang sukubangsa, agama, ras, profesi, yang beraneka ragam

Pluralitas Masyarakat Indonesia

Plural (jamak/majemuk) >< Singular (tunggal)

Masyarakat Indonesia terdiri atas lebih dari satu kelompok etnis, ras, agama, aliran yang tidak mudah disatukelompokkan satu dengan lainnya

Nation (Ernes Renan)

Unsur pendukung sebuah bangsa bukanlah ras, bukan warna kulit, bukan agama, bukan batas-batas fisik, melainkan “the desire to be together” karena latar belakang sejarah dan nasib yang sama

MASYARAKAT MAJEMUK PLURAL

Terdiri atas dua atau lebih tertib sosial, komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural, ekonomi dan politik terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya (JS Furnival dalam Nasikun, Sistem Sosial Indonesia).

Dengan kata lain …Nasikun dalam Sistem Sosial Indonesia.

Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat di mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggotanya kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseleruhan

Clifford Geertz:

Masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam subsistem-subsistem yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri dan terikat ke dalam ikatan-ikatan primordial

Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda

Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang nonkomplemen

Kurang dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai dasar

Relatif sering mengalami konflik Bersambung ….

Katakteristik Masyarakat Majemuk:

lanjutan

Karakteristik masyarakat majemuk:

Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan, dan/atau

Ketergantungan ekonomi, dan/atau

Dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain(van Den Berghe, dalam Nasikun, Sistem Sosial Indonesia)

Konfigurasi Masyarakat Majemuk

FURNIVAL

Kompetisi SeimbangMayoritas DominanMinoritas DominanDengan Fragmentasi

BUATLAH DISKRIPSI DARI EMPAT MACAM KONFIGURASI DI ATAS, DAN TENTUKAN KONFIGURASI YANG SESUAI DENGAN KEADAAN MASYARAKAT INDONESIA

MENGAPA MAJEMUK?Nasikun mengidentifikasi terdapat faktor-faktor geografik yang menyebabkan kemajemukan dalam masyarakat Indonesia, di samping –tentu saja– faktor-faktor yang terkait dengan dimensi sejarah.

Bentuk wilayah

Letak wilayahVariasi iklim dan kesuburan tanah

Bentuk WilayahKepulauan (Archipelagos) dengan beribu pulau besar dan kecil (menurut data Pusat Survei dan Pemetaan TNI = 17.508 buah; menurut LAPAN = 18.306 buah) yang tersebar sepanjang 3000 mil dari barat ke timur dan 1000 mil dari utara ke selatan

Mengakibatkan kemajemukan etnis/sukubangsa yang saling terpisah

Letak Wilayah

Di antara dua samudera dan dua benuaMengakibatkan kemajemukan agama,

lima agama besar ada di Indonesia: 1. Hindu2. Budha3. Islam4. Katholik5. Kristen Protestan

Variasi Iklim, jenis dan kesuburan tanah

Variasi iklim dan jenis tanah mengakibatkan keanekaragaman cara hidup masyarakat Indonesia

Paling tidak terdapat dua lingkungan ekologis:1. Wet-Rice Cultivation (sawah) di Jawa

dan Bali2. Dry Cultivation (ladang) dan

Shifting Corp Cultivation

Struktur Sosial Masyarakat Majemuk (Peter M. Blau)

Intersected Social Structure

Ketika pemilahan berdasarkan suatu paramater, misalnya ras, sukubangsa, agama, atau aliran, saling silang-menyilang dengan pemilahan berdasarkan parameter lain.

Anggota suatu kelompok berasal dari bermacam-macam: ras, agama, sukubangsa, golongan/aliran

RAS/ …

RAS/ …RAS/ ….

A

B

C

D

E

F

Pada struktur terinterseksi integrasi sosial lebih mudah dicapai

Karena pada kelompok-kelompok sosial terjadi:

Cross-cutting affiliations (keanggotaan yang silang-menyilang)

Cross-cutting loyalities (loyalitas/kesetiaan yang silang-menyilang)

Consolidated Social Structure

Ketika pemilahan berdasarkan suatu parameter, misalnya ras, sukubangsa, agama ataupun aliran, jatuh berhimpitan dengan pemilahan berdasarkan parameter lain, bisa sukubangsa, ras, agama, ataupun aliran.

Pada struktur terkonsolidasi:Terjadi tumpang tindih

identitasMenguatkan identitas golonganMeningkatkan solidaritas

golonganMeningkatkan in group feeling

dan derajat integrasi sosial dalam kelompok/golongan

MENINGKATKAN PRASANGKA TERHADAP KELOMPOK/GOLONGAN LAIN

RAS/

SUKUBANGSA/

AGAMA/

GOLONGAN

RAS/

SUKUBANGSA/

AGAMA/

GOLONGAN

RAS/

SUKUBANGSA/

AGAMA/

GOLONGAN

Malaysia: struktur sosial terkonsolidasi

MELAYU

ISLAM

PARTAI MELAYU

SEKTOR EKONOMI TRADISIONAL

MISKIN

ORANG CHINA

KRISTEN

PARTAI CHINA

SEKTOR EKONOMI MODERN

KAYA

SAMBAS

MADURA

ISLAM

PERDAGANGAN/JASA

KAYA

DAYAK

BUKAN ISLAM

PERTANIAN/

TRADISIONAL

MISKIN

Indonesia?

JAWA/ PRIBUMI

ISLAM

PERTANIAN

BURUH

MISKIN

TIONGHOA/ NONPRIBUMI

NON-ISLAM

INDUSTRI/JASA

MAJIKAN

KAYA

PRIMORDIALISME >< MULTIKULTURALISME

PRIMORDIALISME/ALIRAN >< MULTIKULTURALISMEDi masa lalu:

Tindakan-tindakan sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan didasarkan pada etnosentrisme, primordialisme, dan aliran

Masa Kini?

MULTIKULTURALISME DALAM MASYARAKAT INDONESIA

MASA LALU MASA KINI MASA DEPAN

MULTIKULTURALISME AWAL• ETNOSENTRISME, PRIMORDIALISME ALIRAN• KEBANGKITAN NASIONAL• SUMPAH PEMUDA• PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MULTIKULTURALISME DALAM MASA TRANSISI• PENDIDIKAN• GLOBALISASI• DEMOKRATISASI• HAM• PERKEMBANGAN EKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

VISI INDONESIA MASA DEPAN: MULTIKULTURALISME

Multikulturalisme berasal dari dua kata multi (banyak/beragam)

dan cultural (budaya atau kebudayaan), secara etimologi berarti keberagaman budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya

dalam arti sempit, melainkan mesti dipahami sebagai semua dialektika manusia terhadap kehidupannya.

Multikulturalisme adalah sebuah filosofi [kadang ditafsirkan sebagai ideologi] yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern.

Istilah multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara.

Mengikuti Bikhu Parekh (2001) dalam Rethinking Multiculturalism [Harvard University Press], bahwa istilah multikulturalisme mengandung tiga komponen, yakni (1) terkait dengan kebudayaan, (2) konsep ini merujuk kepada pluralitas kebudayaan, dan (3) cara tertentu untuk merespons pluralitas itu.

pendekatanmodel pertama:

mengedepankan nasionalitasmodel kedua: nasionalitas-

etnik yang berdasarkan kesadaran kolektif etnik yang kuat

model ketiga: multikultural-etnik yang mengakui eksistensi dan hak-hak warga etnik secara kolektif.

“Kalau Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.”

(QS 5:48)

Fatwa MUI: Pluralitas >< Pluralisme

Pluralitas agama: kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan. Fatwa MUI: masyarakat Muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain dalam masalah sosial yang tidak berkaitan dengan akidah dan ibadah bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain, sepanjang tidak saling merugikan.

Pluralisme agama: suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah.

Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga. Pluralisme agama serupa inilah yang diharamkan dalam Fatwa MUI.

Bahan DiskusiBuatlah deskripsi terkait dengan masalah

integrasi sosial dalam masyarakat majemuk; fokus uraian pada bentuk struktur dan proses-proses sosial yang menghasilkan konflik atau integrasi!

Sistematika: pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan

Minimal empat halaman kuarto ketik dua spasi!

Waktu 1 minggu, dipresentasikan di depan kelas sesuai jadwal yang ditentukan