View
229
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
1/7
1
Strok
(Infark cerebral,hematom intracerebral,perdarahan subarachnoid)
I. DefinisiStroke adalah gejala dan atau tanda gangguan fungsi otak fokal maupun
global yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung progresif atau menetap atau
berakhir dengan kematian tanpa didahului trauma atau penyakit infeksi.
II. Etiologi
1. Infark Otak/Non Hemoragik Strok (NHS):(80%)
Emboli Aterotrombotik (penyakit pembuluh darah sedang-besar)
2. Strok Hemoragik (HS):
-Perdarahan Intraserebral (PIS) (15%)
Hipertensi
Malformasi Arteri-Vena
-Perdarahan Subarakhnoid (PSA) (5%)
III. Faktor Resiko
Faktor yang tidak dapat dikoreksi:
-Usia-Genetik
-Jenis kelamin
Faktor yang dapat dikoreksi:
-Hipertensi
-Diabetes Mellitus
-Penyakit jantung
-Obesitas
-Dislipidemia (cholesterol tinggi, trigliserida tinggi, HDL rendah, LDL tinggi)
-Merokok, dll
IV. Diagnosis
Kriteria Diagnosis :
1. Berdasarkan temuan klinis :
Anamnesis :
Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat aktivitas/istirahat, kesadaran
baik/terganggu, nyeri kepala/tidak, muntah/tidak, adanya riwayat hipertensi
(dan/atau faktor resiko strok lainnya), lamanya (onset), serangan pertama/ulang.
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
2/7
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
3/7
3
menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya
terjadi infark pada jaringan otak.
Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri
serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut
menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadigangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh
pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.
B. Perdarahan Intra Serebral (PIS)
Definisi
PIS adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh
darah dalam parenkim otak danbukan disebabkan oleh trauma
Etiologi (Penyebab)Terbanyak disebabkan karena Hipertensi. Faktor etiologi yang
lain adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti
hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian antikoagulan dalam
jangka lama, tumor otak (primer dan metastasis), dll.
Gejala Klinis dan Diagnosis
- Ditemukan defisit neurologi fokal: deviasi konjugat, gangguan saraf
cranial, hemiparesis/hemiplegi, refleks patologis, kejang fokal,
perubahan kesadaran
- Gejala prodromal tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena hipertensi- Serangan: seringkali di siang hari, waktu bergiat, dalam keadaan
emosi/marah.
- Sifat nyeri kepala: nyeri yg hebat sekali
- Mual-muntah: sering terdapat pada permulaan serangan
- Hemiparesis/hemiplegi biasa terjadi sejak permulaan serangan
- Kesadaran: biasanya menurun dan cepat masuk koma (65% terjadi
kurang dari setengah jam, 23% antara - 2 jam, 12% terjadi setelah 2
jam19 hari)
- CT Scan kepala ditemukan focus hiperdens di dalam parenkim otak
(merupakan diagnosis standar)
- Skor Hasanuddin 15 (lihat Tabel 1)
- Menunjang diagnosis bila ada hipertensi/ riwayat hipertensi,
laboratorium darah: kelaianan faal hemostasis
C. Perdarahan Subarakhnoid (PSA)
Definisi
PSA adalah keadaan terdapatnya/masuknya darah ke dalam
ruangan subaraknoid
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
4/7
4
Etiologi (Penyebab)
- Karena aneurisma pecah (50%)
- Pecahnya MAV (5%)
- Asalnya primer dari PIS (20%)
- 25% kausanya tidak diketahui
Gejala Klinis dan Diagnosis
- Ditemukan tanda rangsang meningeal
- CT scan kepala ditemukan gambaran hiperdens dalam ruang
subarakhnoidal
- Bila ditemukan hal berikut menunjang diagnosis, yaitu:
perdarahan subhyaloid pada retina
kesadaran up and down
kejang
- Skor Hasanuddin 15- LCS: hampir 100% berdarah, eritrosit 25.000/mm3
Patofisiologi
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke
substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan
komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan
komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan
menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan
herniasi otak sehingga timbul kematian.
Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruangsubarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak
dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang
atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.
V. Penatalaksanaan
1. Iskemik/infark serebral
Dibedakan atas fase akut dan pasca fase akut
a. Fase Akut (hari ke 0-14 sesudah onset penyakit)
Sasaran pengobatan: menyelamatkan neuron yang menderita jangan
sampai mati; dan agar proses patologik lainnya yang menyertai tak
mengganggu/ mengancam fungsi otak.
Respirasi: jalan napas harus bersih dan longgar
Jantung: harus berfungsi baik, bila perlu pantau EKG
Tekanan darah: dipertahankan pada tingkat optimal, dipantau jangan
sampai menurunkan perfusi otak
Kadar gula yang tinggi pada fase akut, tidak diturunkan dengan drastic,
lebih-lebih pada penderita dengan DM lama
Penggunaan obat untuk memulihkan aliran darah dan metabolisme ke
otak pada daerah iskemi, antara lain:
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
5/7
5
-pentoksifilin infus dalam cairan Ringer Laktat dosis 8mg/kg
BB/hari
-Aspirin 80mg per hari secara oral 48 jam pertama setelah onset
-dapat dipakai neuropretector : piracetam,citilcholine(bila
kesadaran menurun),nimodipine
b. Fase Pasca Akut
pentoksifilin tablet 2x400mg
ASA dosis rendah 80-325 mg/hari
Neuroprotector
Pencegahan sekunder :
ASA dosis rendah 80-325mg/hr
Ticlopidin 2x250mg
kombinasi ASA dan Tiklopidine
pengobatan faktor resiko strok yang ada
2. Perdarahan Intraserebral
Konservatif :
memperbaiki faal hemostasis: asam traneksamat 1 gr/6 jam i.v. pelan-
pelan selama 3 minggu, kemudian dosis pelan-pelan diturunkan
mencegah/mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan :
nimodipine
Operatif (dilakukan pada kasus yang indikatif/memungkinkan) :
volume perdarahan lebih dari 50cc atau diameter>2cm
letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peninggian tekanan
intrakranial akut dan ancaman herniasi otak
perdarahan serebellum
hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau serebellum
GCS>7
3. Perdaraha Subarakhnoidal :
nimodipine
Sama dengan terapi Perdarahan Intra Serebral (untuk PSA fase akut)
Setelah fase akut lewat, dianjurkan angiografi u/mencari lesi. Bila
ditemukan: operasi Kliping Aneurisma Sakular (Berry) yang pecah bila
sarana tersedia
Tabel 1
Skor Hasanuddin
No. KRITERIA SKOR
1. Tekanan Darah
- Sistole 200 ; Diastole 110 7,5
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
6/7
6
- Sistole < 200 ; Diastole < 110 1
2. Waktu Serangan
- Sedang bergiat
- Tidak sedang bergiat
6,5
1
3. Sakit Kepala
- Sangat hebat
- Hebat
- Ringan
- Tidak ada
10
7,5
1
0
4. Kesadaran Menurun
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset
- 1 jam s/d 24 jam setelah onset
- Sesaat tapi pulih kembali
- 24 jam setelah onset
- Tidak ada
10
7,5
6
1
05. Muntah Proyektil
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset
- 1 jam s/d < 24 jam setelah onset
- 24 jam setelah onset
- Tidak ada
10
7,5
1
0
Interpretasi:
< 15 : NHS
15: HS
NB: Nilai terendah = 2 ; nilai tertinggi = 44
Penggunaan skor Hasanuddin turut dilakukan dalam membantu
mendiagnosa stroke pada sebelum atau tanpa adanya CT scan.
VI. Diagnosis Banding
Tumor Intrakranial
Kelainan Metabolik
Abses serebri
Meningitis/ensefalitis/ensefalopati
VII. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab :
Hb, Hematokrit, Hitung eritrosit, Leukosit, Hitung jenis leukosit, LED,
Kimia darah (glukosa, kolesterol, trigliserida, LDL, HDL, as.urat, SGOT,
SGPT, ureum, kreatinin), dan bila perlu trombosit, waktu perdarahan,
waktu bekuan, APTT, fibrinogen, Rumple Leede Liquor Serebrospinal,
elektrolit, AGD, Homosistein, serta urine lengkap.
8/10/2019 Infark Cerebral,PIS,PSA Rizki
7/7
7
Pemeriksaan Radiologik :
CT-Scan, bila perlu angiografi dan transkranial doppler, foto thoraks
Pemeriksaan penunjang lain :
Skore Stroke Djoenaidi (dan Skor Stroke lainnya), EKG/ECG
VIII. Prognosis
Stroke Perdarahan : meninggal,sembuh dengan cacat, sembuh
Stroke Iskemik : sembuh,sembuh dengan cacat, atau meninggal
Recommended