View
227
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA REGIONAL LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA REGIONAL
2015
PENANGGUNG JAWAB : DRS. DUNDIN ZAENUDDIN, MA
PENULIS : GUSNELLY, SH. , M.SI S. MADE SUBALIATI, M.SI
DRA. DINI SAPTARI UPIK SARJIATI, SE
EDITOR : GUSNELLY, SH. , M.SI
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 iii
KATA PENGANTAR
usat Penelitian Sumber Daya Regional-Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (P2SDR-LIPI) merupakan salah
satu lembaga penelitian yang menjadi bagian dari
struktur keorganisasian di LIPI. P2SDR-LIPI terbentuk pada
tanggal 5 Juni 2001 melalui Surat Keputusan Kepala LIPI
No.1151/M/2001 pasal 274. Sebagai salah satu bagian dari
struktur keorganisasian di LIPI, P2SDR memiliki tugas dan
fungsi yang sesuai dengan fungsi dan tugas pokok LIPI di mana
salah satunya menyusun Laporan Kinerja (LKJ). Selain itu
P2SDR berusaha mengikuti acuan-acuan yang ditetapkan oleh
Lembaga Administrasi Negara RI serta pengarahan-
pengarahan yang diberikan oleh Inspektorat LIPI dalam
menuangkan laporan pertanggungjawabannya pada LKj.
Laporan Kinerja (LKj) Pusat Penelitian Sumber Daya
Regional Tahun 2015 ini disusun sebagai pertanggungjawaban
instansi pemerintah untuk memenuhi Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan KInerja Instansi Pemerintah. Landasan
dasar hukum lainnya adalah sebagai pelaksanaannya dari
Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi
Pemerintah yang direvisi dengan Keputusan Kepala Lembaga
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 iv
Administrasi Negara Republik Indonesia No. 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja merupakan laporan akuntabilitas
kinerja P2SDR untuk kegiatan yang dilakukan selama di 2015.
Berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan merupakan awal
pelaksanaan Rencana Strategis Implementatif 2015 – 2019
P2SDR-LIPI yang didasarkan pada kegiatan prioritas seperti
dicanangkan pemerintah. Sebagaimana ditetapkan pada
RPJMN 2015-2019 bahwa salah satu target capaian kinerja
instansi pemerintah adalah untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang
berbasis SDA yang tersedia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas, serta Kemampuan Iptek , maka dalam upaya
pencapaian target RPJMN tersebut maka kegiatan penelitian
P2SDR mengacu pada arah dan strategi LIPI sebagai instansi
pemerintah.
Sebagai bagian dari LIPI maka terdapat kedeputian Ilmu
Pengetahuan dan Sosial Kemanusiaan (IPSK) LIPI, yang
membawahi P2SDR dalam menjalankan aktifitasnya. Arah
kebijakan dan strategi Kedeputian IPSK-LIPI menjadi pedoman
dalam menyusun rencana strategi implementatif tahun 2015-
2019 di P2SDR. Basic kegiatan berdasarkan pada capacity
building dalam program penelitian dan nonpenelitian
didasarkan pada rancangan RPJMN dengan fokus pada 8
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 v
payung. Dari 8 payung yang ditetapkan oleh kedeputian IPSK-
LIPI, kegiatan penelitian P2SDR sebagian besar berada pada
payung, pertama; Globalisme, regionalisme dan isu-isu,
kedua; pengelolaan kewarganegaraan, identitas dan
penguatan civil society yang berbasis pluralism dan demokrasi;
ketiga, penguatan hak ekonomi, sosial dan budaya komunitas.
Hal ini selanjutnya terealisasi dalam 9 (sembilan) kegiatan
Tolok Ukur Penelitian di tahun 2015. Kegiatan penelitian
tersebut dilakukan oleh tiga (3) kelompok studi kewilayahan
yang terdapat di P2SDR yaitu; 1). Studi kewilayahan Asia
Tenggara; 2). Studi Kewilayahan Asia Pasifik dan 3). Studi
Kewilayahan Eropa dan Afrika.
Kegiatan penguatan kelembagaan P2SDR yang terdiri
atas a). Pengembangan SDM P2SDR: Upaya Peningkatan
Kompetensi Pegawai P2SDR LIPI b). In House Training Kajian
Wilayah dan Kursus-kursus Bahasa: Upaya Peningkatan
Kualitas Peneliti P2SDR LIPI, c). Pemeliharaan dan
Pengembangan Website P2SDR LIPI, d). Pemeliharaan dan
Pengembangan Pangkalan Data Perpustakaan P2SDR, serta e.)
Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah. Untuk output kegiatan yang
kedua, yaitu Tata Kelola Pendukung Penelitian Sumber Daya
Regional, P2SDR memiliki dua kegiatan, yaitu a) Pembayaran
Gaji dan Tunjangan dan b) Penyelenggaraan Operasional
Perkantoran.
P2SDR telah berusaha menyajikan pelaporan kinerja
(LKj) ini sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja secara
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 vi
bertahap, baik bagi satuan kerja sendiri, bagi LIPI pada
khususnya serta bagi pemerintah pada umumnya. Hasil kinerja
juga ditujukan sebagai pedoman untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam pengelolaan dana, sumber daya
manusia, manajemen serta pengelolaan sumber daya lainnya.
Sehingga dari kinerja yang dihasilkan nantinya mampu
menjadikan P2SDR dalam Kategori Wilayah Tertib Administrasi
(WTA) serta memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP). Kritik terhadap laporan P2SDR senantiasa menjadi
masukan yang berharga bagi perbaikan penyusunan laporan di
tahun-tahun berikutnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh
Pejabat Struktural, terutama Kepala Bidang Diseminasi dan
Pengelolaan Hasil penelitian serta Kepala Bagian Tata Usaha
P2SDR yang sudah berupaya menyusun LKj ini. Terimaksih juga
saya ucapkan kepada anggota PME, para peneliti, dan seluruh
staf P2SDR LIPI yang telah membantu memberikan bahan dan
masukan dalam penyusunan laporan kinerja P2SDR ini.
Jakarta, 25 Januari 2016
Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-LIPI
Drs. Dundin Zaenuddin,MA NIP 19630408 198903 1 003
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
usat Penelitian Sumber Daya Regional merupkan
sebuah lembaga penelitian yang menjadi bagian dari
struktur keorganisasian di LIPI yang terbentuk pada
tanggal 5 Juni 2001 melalui Surat Keputusan Kepala LIPI
No.1151/M/2001 pasal 274. Sebagai salah satu bagian dari
struktur keorganisasian di LIPI, P2SDR memiliki tugas dan
fungsi yang sesuai dengan fungsi dan tugas pokok LIPI serta
bertanggungjawab untuk memberikan laporan kinerjanya
secara periodik, dan salah satunya adalah menyusun Laporan
Kinerja (LKj) tahun 2015.
Laporan Kinerja tahun 2015 yang disusun berdasarkan
format LKj LIPI menuangkan informasi tentang perjanjian
kinerja yang telah ditetapkan serta seperti capaian yang telah
diperoleh. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh P2SDR
pada dasarnya disesuaikan dengan visi dan misi lembaga serta
diarahkan selaras dengan program-program yang telah
dicanangkan dalam kurun waktu lima tahun. Program-
program kerja tersebut dituangkan dalam tujuan dan sasaran
Rencana Strategis (Renstra) Implementatif P2SDR tahun 2015–
2019, yang dalam perencanaannya memberikan ruang
fleksibilitas. Fleksibilitas ini dimaksudkan untuk merespon
perkembangan yang muncul dan memerlukan pendekatan
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 viii
jangka panjang; berorientasi ke depan; mengedepankan pada
pelayanan prima; bermanfaat untuk merencanakan perubahan
di lingkungan yang makin kompleks; dan mampu untuk selalu
beradaptasi. Dengan adanya cakupan pada Renstra tersebut,
diharapkan P2SDR LIPI mampu menjadi lembaga yang strategis
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mampu menjawab kepentingan pengguna/stakeholders.
Tahun 2015 merupakan awal tahun Renstra P2SDR
Periode 2015-2019 sehingga hasil kegiatan penelitian pada
tahun ini memang belum memberikan kontribusi untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan
dengan pembangunan konsep ataupun analisis mendalam atas
sebuah teori ataupun kajian ilmu sosial. Sebagai lembaga
penelitian di bawah Lembaga Pemerintah NonKementrian,
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional – Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dituntut untuk dapat memahami
permasalahan social ekonomi dan budaya yang muncul dan
berkembang pada tiga kawasan yang menjadi lokasi penelitian
serta melakukan analisa atas permasalahan tersebut sebagai
kontribusi untuk masyarakat ilmiah dan juga bahan masukan
dalam penyusunan kebijaksanaan pemerintah.
Secara umum, capaian P2SDR pada tahun 2015 sudah
sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 dan
Penetapan Kinerja (PK) 2015. RKT dan PK P2SDR tahun 2015
dan menjalankan 6 Sasaran Strategis dari 9 Sasaran Strategis
yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang IPSK. Terdapat 3
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 ix
Sasaran Strategis yang tidak ditetapkan targetnya oleh P2SDR
karena tidak sesuai dengan core competens dari satuan kerja.
Dari 6 Sasaran Strategi tersebut terdapat 13 indikator yang
akan menjadi strategi pencapaian, yakni:
1) Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah nasional dan
internasional.
2) Meningkatnya sitasi /kutipan .
3) Meningkatnya aktifitas ilmiah pada tingkat nasional dan
internasional
4) Meningkatnya permintaan jasa kepakaran.
5) Meningkatnya jumlah naskah kebijakan
6) Meningkatnya rumusan dan model hasil penelitian yang
diimplementasioleh pemangku kepentingan
7) Meningkatnya jumlah kerjasama penelitian
8) Meningkatnya jumlah publikasi bersama
9) Menjadi tuan rumah seminar internasional.
10) Meningkatnya pertukaran peneliti.
11) Menguatnya peran menjadi focal point
12) Meningkatnya partisipasi dalam pertemuan ilmiah nasional
dan internasional
13) Meningkatnya keanggotaan dalam organisasi ilmiah
nasional dan internasional.
Merujuk pada pengukuran sasaran kinerja tersebut,
dari hasil analisis dan evaluasi kinerja P2SDR, secara garis
besar menunjukkan kinerja sebagai berikut:
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 x
1. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh P2SDR tahun
2014 sebanyak 9 (sembilan) Tolok Ukur (TU) dilakukan di
beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik
dan Eropa dapat dijalankan dengan baik meskipun
dihadapkan pada persoalan terbatasnya anggaran
penelitian. Penghematan anggaran yang dilakukan oleh
pemerintah di awal triwulan kedua pelaksanaan anggaran
penelitian menyebabkan terjadinya perubahan jadwal
perjalanan, lamanya hari di lapangan dan perubahan pada
jumlah personil peneliti yang akan melakukan penelitian
lapangan. Hal ini menyebabkan pengumpulan data
lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena
ruang gerak yang sangat terbatas.
2. Sebagai lembaga penelitian, P2SDR telah
menyelenggarakan riset keilmuan yang bersifat mendasar
maupun terapan. Hasil penelitian P2SDR telah
dipublikasikan baik dalam buku dengan ISBN sebanyak 3
buah, meskipun ditargetkan 4 tetapi hanya bisa tercapai
75% saja. Pada tahun 2014 P2SDR tidak bisa menghasilkan
publikasi buku dengan ISBN karena persoalan
penghematan anggaran. Akan tetapi meskipun tidak ada
publikasi buku yang terbit tahun 2014, P2SDR berhasil
merumuskan 9 Policy Brief. Pada tahun 2015 malah tidak
ada Policy Brief ataupun Policy Paper yang dihasilkan. Pada
tahun 2015 terdapat pula beberapa artikel dari peneliti
yang masuk dalam jurnal internasional terakreditasi dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xi
jurnal Nasional yang terakreditasi. Ada pula makalah dan
artikel yang dimuat dimuat di media massa dan ada pula
yang dipresentasikan di forum-forum pertemuan ilmiah di
dalam dan di luar negeri.
3. P2SDR terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) melalui
berbagai kegiatan seperti mengikuti pertemuan yang
diselenggarakan instansi di luar LIPI baik nasional maupun
internasional. Selain itu, P2SDR juga mengikuti
pelaksanaan pertemuan ilmiah nasional dan internasional,
yang berupa workshop, seminar, konferensi, dll. Terdapat
beberapa nama yang ikut berperan sebagai anggota
organisasi dan focal point bidang pengetahuan pada
berbagai organisasi di luar maupun di dalam negeri. Para
peneliti cukup aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
pertemuan ilmiah, terlihat dari capaian keikutsertaan pada
pertemuan ilmuah yang melampaui target.
4. Pada tahun 2015, P2SDR sangat aktif dalam melakukan
kegiatan pemasyarakatan Iptek dalam upaya mendorong
perilaku sadar Iptek. Hal ini terlihat dari semua kegiatan
pemasyarakatan Iptek mampu melebihi target yang
ditentukan dengan capaian lebih dari 100 persen.
Tantangan utama bagi P2SDR-LIPI adalah selalu berpikir
positif dalam mencari solusi perbaikan-perbaikan ke arah yang
lebih baik. Meskipun P2SDR adalah satuan kerja yang baru
empat belas tahun berdiri, namun dilihat dari sumber daya
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xii
manusianya yang sudah memiliki kompetensi dan jumlah
personal yang juga sudah mempunyai jabatan fungsional,
satuan kerja ini sudah siap menjadi sebuah pusat penelitian
yang memiliki karakteristik tersendiri, yaitu berfokus pada
penelitian multidisiplin studi kewilayahan yang disesuaikan
dengan topik-topik yang sedang mengemuka saat ini. Dengan
anggaran yang relatif sangat terbatas, P2SDR LIPI berusaha
melakukan fungsi penelitian sebagai wadah pengembangan
ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah
dan masyarakat secara umum. P2SDR LIPI juga berusaha untuk
menghasilkan output maupun outcome yang memiliki daya
manfaat sebagai studi komparatif dan pembelajaran dalam
penyelesaian suatu masalah untuk perbaikan bangsa. Sasaran-
sasaran tersebut di masa mendatang dengan terus melakukan
peningkatan personal capacity building serta promosi dan
sosialiasi hasil-hasil kajian penelitian.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xiii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum Organisasi
1.1.1 Sejarah P2SDR
1.1.2 Struktur Organisasi dan Sumber Daya
1.2 Permasalahan Utama
1.2.1 Sumber Daya Manusia dan
Permasalahannya
1.2.2 Pengelolaan Keuangan dan Persoalannya
1.3 Sarana dan Prasarana
1.4 Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Kondisi Umum
2.2 Rencana Strategis Tahun 2015-2019
2.2.1 Visi dan Misi Kedeputian IPSK-LIPI 2.2.2 Visi, Misi serta Tugas dan Fungsi P2SDR-LIPI 2.2.3 Tujuan dan Sasaran
2.3 Arah Kebijakan P2SDR-LIPI
2.3.1 Kebijakan Bidang Penelitian
2.3.2 Kebijakan Kegiatan Pengembangan
Kelembagaan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xiv
2.4. Strategi
2.4.1. Strategi Pengelolaan Lembaga
2.4.2 Strategi Peningkatan Kinerja
2.4.3. Strategi Kegiatan Penelitian
2.5. Program dan Kegiatan
2.5.1 Program Penelitian dan Pengembangan Iptek
2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2015
2.6.1. Rencana Kerja dan Target Capaian Tahun
2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
3.1.1 Akuntabilitas Kinerja
3.1.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2015
3.1.3. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019 1.1.4 Analisis Penunjang Keberhasilan Program
3.2 Realisasi Anggaran
3.2.1 Anggaran DIPA
3.2.2 Realisasi Anggaran Hasil Penelitian Bidang
Sumber Daya Regional
3.2.3 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama-nama Pegawai Berdasarkan Pendidikan, Jenis Kelamin, Jabatan Fungsional dan Golongan
Tabel 1.2 Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti dan Jenis Kelamin Tahun 2015
Tabel 1.3 Peneliti P2SDR Berdasarkan Kelompok Umur dan Golongan Tahun 2015
Tabel 1.4 Jumlah Pegawai yang Sedang Tugas Belajar/
Kuliah, dan Visiting Fellow
Tabel 1.5 Nama Peneliti P2SDR yang Berstatus Kandidat Peneliti (Pengolah Data Penelitian Bidang IPSK)
Tabel 1.6. Struktur Anggaran DIPA P2SDR Tahun 2015
Tabel 1.7 Anggaran Kegiatan Penelitian Dasar Tahun 2015
Tabel 1.8 Anggaran Kegiatan Penguatan Kelembagaan P2SDR-LIPI
Tabel 1.9 Anggaran Layanan Perkantoran
Tabel 2.1 Matriks Rencana Strategis P2SDR-LIPI 2015-2019
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja (PK) P2SDR Tahun 2015
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xvi
Tabel 3.1 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 1
Tabel 3.2 Peneliti P2SDR yang Karya Tulisnya Disitasi
Tabel 3.3 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 3
Tabel 3.4 Karya-Karya Ilmiah yang dimuat di
Majalah/buku Ilmiah/bagian dari Buku Internasional Tahun 2015
Tabel 3.5 Karya-Karya Ilmiah yang Dimuat di
Jurnal/Majalah/Buku Ilmiah Nasional Tahun 2015
Tabel 3.6 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 5
Tabel 3.7 Peneliti P2SDR yang Menulis Makalah untuk Seminar/Workshop/Conference di Luar Negeri/ Internasional Tahun 2015
Tabel 3.8 Peneliti P2SDR yang Menulis Makalah untuk
Seminar/Workshop/Conference Internasional/ Nasional di Dalam Negeri Tahun 2015
Tabel 3.9 Peneliti P2SDR yang Diwawancara Media
Massa/Tulisannya Dimuat di Situs Web/Media Massa Tahun 2015
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xvii
Tabel 3.10 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 6 (SS6)
Tabel 3.11 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 7 (SS7)
Tabel 3.12 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 8 Tabel 3.13 Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR tahun 2015 -
2019 Tabel 3.14 Realisasi Anggaran DIPA P2SDR TA 2015 Tabel 3.15 Rincian Realisasi Anggaran Kegiataan Penelitian
Dasar Tabel 3.16 Rincian Realisasi Anggaran Kegiatan Penguatan
Kelembagaan P2SDR-LIPI Tabel 3.17 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1 Persentase Jumlah Pegawai Laki-laki dan Perempuan
Diagram 1.2 Persentase Jumlah Pegawai P2SDR Berdasarkan Klarifikasi Tugas Tahun 2015
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 xviii
Diagram 1.3. Pegawai P2SDR Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2015
Diagram 1.4 Data Peneliti Berdasarkan Jabatan Fungsional
Peneliti Tahun 2015
Diagram 1.5 Persentase Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang
Jabatan Fungsional Tahun 2015
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Matriks Rencana Strategis (RS) P2SDR Tahun 2015-2015
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) P2SDR Tahun 2015-2019
3. Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR
4. Struktur Organisasi P2SDR-LIPI
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
ada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi
P2SDR, meliputi hal yang terkait dengan struktur,
kedudukan, tugas, dan fungsi serta kiprah P2SDR-LIPI
pada pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi pembangunan bangsa dengan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan
berdasarkan aspek strategis satuan kerja serta permasalahan
utama (strategic issued) yang dihadapai di tahun 2015.
1.1 Kondisi Umum Organisasi
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional – Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (P2SDR-LIPI) merupakan salah satu
lembaga penelitian yang menjadi bagian dari struktur
keorganisasian di LIPI. P2SDR-LIPI terbentuk pada tanggal 5
Juni 2001 melalui Surat Keputusan Kepala LIPI
No.1151/M/2001 pasal 274. P2SDR didirikan dengan maksud
untuk melaksanakan dan memberi perhatian terhadap kajian
bangsa-bangsa lain yang bersifat interdisipliner, terpadu, dan
komprehensif atas kajian-kajian yang bersifat kewilayahan
atau area studies. Sebagai salah satu bagian dari struktur
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 2
keorganisasian di LIPI, P2SDR memiliki tugas dan fungsi yang
sesuai dengan fungsi dan tugas pokok LIPI serta
bertanggungjawab untuk memberikan laporan tentang
pelaksanaan kinerjanya secara periodik, dan salah satunya
adalah menyusun Laporan Kinerja (LKj).
Berdasarkan fungsinya, LKj adalah media akuntabilitas
dan media formal yang dipakai oleh satuan kerja instansi
pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dalam menjawab
kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Stakeholders memiliki wewenang untuk mengetahui kegiatan
yang telah dilakukan oleh P2SDR-LIPI di tahun 2015 karena
kegiatan tersebut dibiayai dari sumber dana pemerintah
melalui program DIPA.
Sebagai lembaga penelitian, maka sebagian besar dana
DIPA dialokasikan untuk kegiatan penelitian dan kegiatan
penunjang lainnya. Secara garis besar terdapat 2 jenis yang
dilakukan oleh P2SDR yaitu kegiatan penelitian dan non
kegiatan penelitian yang bertujuan memperkuat infrastruktur
riset berupa sarana, prasarana, dan sumber daya manusia
sebagai pendukung utama bagi tercapai dan terselenggaranya
tujuan organisasi. Melalui Laporan Kinerja ini, P2SDR
menyampaikan target dan capaiannya serta komitmen untuk
terus ikut memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara nasional
maupun global. Kontribusi tersebut memberikan berbagai
capaian penting yang diraih oleh individu maupun kelompok
penelitian yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selain itu
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 3
ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dari P2SDR
sebagai instansi pemerintah yang memiliki komitmen
membangun good governance yang berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
1.1.1. Sejarah P2SDR
Latar belakang berdirinya P2SDR didasarkan atas
pertimbangan pentingnya memberi perhatian terhadap kajian
bangsa-bangsa lain yang bersifat interdisipliner, terpadu, dan
komprehensif. Ini juga bermula dari rasa keprihatinan bahwa
masih kurangnya perhatian kajian-kajian yang bersifat
kewilayahan atau area studies dengan lokus penelitian di
negara lain. Sebelum P2SDR dibentuk, LIPI hanya memiliki satu
program kajian wilayah yaitu Program Studi Asia Tenggara
yang didirikan oleh Prof. Dr. Taufik Abdullah, APU pada 1993
dan berada di bawah Pusat Penelitian Masyarakat dan
Kebudayaan (PMB-LIPI). LIPI sebagai lembaga penelitian
terbesar di Indonesia merasa perlu untuk memberikan
pengetahuan dan informasi ilmiah kepada masyarakat luas
tentang persoalan sosial, ekonomi, dan budaya di berbagai
negara pada berbagai kawasan seperti Asia Tenggara, Asia
Pasifik, dan Eropa.
Berdasarkan SK Presiden RI No. 1 Tahun 1986 yang
kemudian ditindaklanjuti dengan dengan Keppres RI No. 166
Tahun 2000, Keppres RI No. 178 Tahun 2000, Keppres RI No.
42 Tahun 2001, Keppres RI No. 43 Tahun 2001 dan Keputusan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 4
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah NonDepartemen (LPND) maka
ditetapkan bahwa keberadaan LIPI adalah LPND di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 ditindaklanjuti dengan
Reorganisasi kedua LIPI dengan ditetapkannya Keputusan
Kepala LIPI No. 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja LIPI atas persetujuan Menpan RI
yang tertuang dalam surat nomor 138/M.PAN/5/2001
tertanggal 31 Mei 2001. Keputusan Kepala LIPI
No.1151/M/2001 yang dituangkan dalam pasal 274 pada
Bagian Ketujuh ini kemudian menjadi landasan hukum
terbentuknya P2SDR.
Dalam perkembangannya, selama 14 tahun menjadi
bagian dari satuan kerja dalam tata organisasi LIPI, P2SDR
secara rutin terus-menerus memberikan kontribusi atas
perkembangan kegiatan penelitian dan dunia ilmu
pengetahuan. Pada tahun 2013, seiring dengan berjalannya
program reformasi birokrasi dalam tata pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, keluar peraturan baru
yaitu Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103
tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
NonKemenetrian (LPNK). Keputusan presiden tersebut
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 5
ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/752/M.PANRB/2/2014 tanggal 5 Februari 2014 maka
LIPI melakukan restrukturisasi pada jabatan struktural di
lingkungan kerjanya. Melalui Peraturan Kepala LIPI No.1
Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, dilakukan perubahan pada struktur
organisasi di lingkungan kerja LIPI. Dalam perubahan struktur
organisasi tersebut, pada pasal 275, disebutkan bahwa dalam
struktur organisasi Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Kemanusian (IPSK-LIPI) terdapat 5 Pusat Penelitian (Puslit) di
dalamnya dan salah satunya adalah Pusat Penelitian Sumber
Daya Regional (P2SDR).
Berbeda dengan pusat penelitian lainnya yang berada
di bawah Kedeputian IPSK-LIPI, fokus kajian di P2SDR adalah
tentang dinamika sosial, budaya, dan ekonomi secara
komprehensif dan komparatif dilakukan melalui pendekatan
lintas disiplin keilmuan, melalui pendekatan lintas disiplin
tentang kawasan Asia Tenggara, Asia pasifik, dan Eropa. Apa
yang menjadi tugas dan fungsi dari P2SDR secara formal
mengacu pada ketentuan Pasal 321 dari Perka No. 1 tahun
2014 yakni:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
penelitian di bidang sumber daya regional.
2. Penelitian di bidang sumber daya regional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 6
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian di bidang sumber daya regional.
4. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Oleh karena itu sesuai dengan fokus kajian penelitiannya
sebagai pusat penelitian yang melaksanakan penelitian di
bidang sumber daya regional maka P2SDR mencanangkan visi
untuk menciptakan pusat penelitian yang menjadi rujukan
utama dalam studi kewilayahan pada tingkat nasional dan
internasional. Untuk mencapai visi tersebut dan dengan
memperhatikan visi-misi LIPI dan Kedeputian IPSK, P2SDR
memiliki strategi:
a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia Tenggara,
Asia Pasifik dan Eropa yang kreatif, terdepan dan
berkualitas tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan
kerjasama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan
masalah-masalah sosial dan kemanusian
1.1. 2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya
Terkait dengan struktur organisasi kelembagaan,
berdasarkan peraturan kepala LIPI No.1 Tahun 2014, terjadi
pula perubahan atas struktur organisasi di lingkungan kerja
LIPI. Berdasarkan kebijakan itu pula maka dalam lingkungan
kerja P2SDR juga dilakukan restruktur organisasi. Adapun
struktur organisasi di P2SDR yang baru dapat dilihat pada
Lampiran 4.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 7
Dalam kegiatan penelitian, sebelum terjadinya
restruktur organisasi di lingkungan kerja LIPI, seorang Kepala
Pusat dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Bidang atau setingkat
esselon 3 yang masing-masing membawahi fungsional peneliti
untuk bidang Asia Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa, namun
pada pertengahan tahun 2014 telah ditiadakan. Akan tetapi
dalam perencanaan ke depan, kelompok peneliti akan
dipimpin oleh Kepala Peneliti (Kelti) peneliti yang dipegang
oleh seorang Professor Riset atau setingkat Peneliti Utama.
Koordinator kelompok peneliti nantinya akan membantu
mengkoordinasi kegiatan penelitian di sesuai bidang
penelitiannya. Pada tahun 2015, kelompok peneliti yang
seharusnya sudah ada ternyata masih belum terealisasi di
P2SDR karena terkendala ketersediaan SDM yang belum
memunuhi ketentuan terbentuknya kelompok peneliti. Namun
demikian, meskipun restruktur organisasi menghilangkan
jabatan-jabatan Kepala Bidang, akan tetapi terjadi pula
penambahan posisi jabatan pada bagian-bagian lain. Untuk
mengetahui lebih jelas tentang posisi-posisi jabatan dalam
struktur organisasi P2SDR diuraikan di bawah ini.
1. Kepala Pusat Penelitian
Kepala pusat bertindak sebagai pimpinan yang akan
melaksanakan perumusan, pelaksanaan kebijakan,
pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan,
memberikan bimbingan dan pembinaan terkait dengan
bidang penelitian di bidang sumber daya regional. Dalam
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 8
melaksanakan tugasnya kepala Puslit dibantu oleh Bidang
Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian dan Bagian
Tata Usaha.
2. Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan
intelektual, dan sistem informasi, serta penyiapan
penyusunan rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa,
implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil penelitian
di bidang sumber daya regional. Bidang Pengelolaan dan
Diseminasi Hasil Penelitian terdiri atas:
a. Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian
Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian mempunyai
tugas melakukan pengelolaan dokumentasi, data dan
hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual, dan
sistem informasi penelitian di bidang sumber daya
regional.
b. Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama.
Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa,
implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil
penelitian di bidang sumber daya regional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 9
3. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha memiliki tugas melaksanakan urusan
tata usaha. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata
Usaha menyelenggarakan fungsi sebagai pelaksanaan
urusan keuangan, dan pelaksanaan urusan kepegawaian,
persuratan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan
inventarisasi barang milik negara. Bagian Tata Usaha terdiri
atas:
a. Subbagian Keuangan yang mempunyai tugas
melakukan urusan keuangan.
b. Subbagian Kepegawaian dan Umum yang mempunyai
tugas melakukan urusan kepegawaian, persuratan,
kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan
inventarisasi barang milik negara.
Dengan Tugas dan Fungsi ini dari masing-masing posisi
di atas, P2SDR-LIPI berkomitmen untuk mengoptimalkan
seluruh potensi organisasi melalui dukungan sumber daya
manusia (SDM), dana, sarana, dan prasarana yang ada, serta
terus menerus melaksanakan, memantau,dan mengevaluasi
seluruh kegiatan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi
baik secara internal maupun kerjasama institusional dengan
pihak lain. Meskipun terjadi perubahan dalam struktur
organisasi, akan tetapi program penelitian yang dilakukan oleh
P2SDR masih dalam lingkup kajian wilayah pada 3 (tiga)
kawasan yaitu Wilayah Asia Tenggara, Wilayah Asia Pasifik,
dan Wilayah Perkembangan Eropa dan Afrika. Koordinasi antar
bidang dan program kegiatan sangat diperlukan sehingga
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 10
dapat membantu pencapaian kinerja yang optimal bagi satuan
kerja. Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian
kinerja maka penting memperhatikan hal-hal yang terkait
dengan kondisi lingkup strategis yaitu: Sumber Daya Manusia,
keuangan dan sarana prasarana yang dimiliki.
I.2 Permasalahan Utama (Strategic Issues)
I.2.1 Sumber Daya Manusia dan Permasalahannya
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional sudah berdiri
selama 14 tahun dan selama masa itu telah terjadi
penambahan jumlah pegawai, baik untuk peneliti maupun staf
administrasi. Pada tahun 2015, jumlah pegawai P2SDR adalah
42 orang dengan jumlah peneliti sebanyak 36 orang dan
jumlah staf administrasi sebanyak 8 orang (lihat Tabel 1.1 di
bawah). Komposisi pegawai wanita dan laki-laki hampir sama
jumlahnya (lihat Diagram 1.1). Sebagian besar peneliti dan staf
P2SDR masih muda, berumur sekitar 30-40 tahun. Hal ini
karena memang P2SDR masih baru sehingga relatif masih
banyak jumlah peneliti yang muda.
Jika pada awal pembentukan P2SDR, jumlah pegawai
hanya sekitar 15 orang, sampai tahun ini sudah ada
penambahan pegawai sebanyak 28 orang. Pada penerimaan
CPNS tahun 2014, P2SDR mendapat tambahan 3 orang, tenaga
peneliti. Tiga orang CPNS tersebut adalah 1 orang S1 jurusan
Ekonomi ditempatkan di kelompok penelitian Bidang
Perkembangan Asia Tenggara, 1 orang S1 jurusan Sastra
Jepang ditempatkan di kelompok penelitian Bidang
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 11
Perkembangan Asia Pasifik, dan 1 orang S1 jurusan Sosiologi
ditempatkan di kelompok penelitian Bidang Perkembangan
Eropa.
Formasi CPNS 2014, P2SDR sebenarnya mengajukan 2
orang pegawai untuk menduduki administrasi, tetapi kedua
orang tersebut tidak dipenuhi, sehingga penambahan pegawai
untuk administrasi diajukan kembali mengisi formasi tahun
2015. Pada formasi tahun 2015 untuk mengisi kekurangan
tenaga administrasi P2SDR mengajukan 3 orang tenaga
administrasi masing-masing (1 orang sekretaris, 1 orang
akuntansi, dan 1 orang adminsitarsi negara).
Tiga orang administrasi tersebut untuk mengisi jabatan
sekretaris, jabatan dalam keuangan serta mengisi jabatan
kepegawaian. Kekosongan tenaga sekretaris sudah sejak tahun
2011, sehingga salah satu pegawai yang seharusnya mengisi
formasi di kepegawaian sejak tahun 2011 s.d. 2014
diperbantukan menjadi sekretaris, tetapi mulai tahun 2015
pegawai tersebut diperbantukan di keuangan untuk mengelola
rutin. Demikian juga di Subbagian Keuangan hanya ada 1 orang
pegawai yang menjabat sebagai bendahara pengeluaran, itu
pun sejak September 2014 pegawai yang bersangkutan
melanjutkan kuliah S2 di Universitas Indonesia beasiswa dari
State Accountability Revitalization (STAR), Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dengan demikian
jabatan bendahara pengeluaran dirangkap oleh staf dari
Subbagian Kepegawaian dan Umum. Sedangkan di
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 12
kepegawaian, 2 orang yang ada di kepegawaian tahun 2018
dan 2019 akan memasuki masa pensiun.
Kebijakan moratorium dari pemerintahan di tahun
2015 kembali terjadi dan tampaknya menjadi kendala utama
dalam perekrutan tenaga pegawai nonpeneliti (administrasi),
sehingga P2SDR tidak memperoleh formasi yang diajukan yaitu
3 orang untuk mengisi kekurangan tenaga administrasi.
Jika melihat secara lebih rinci tentang komposisi atau
jumlah pegawai P2SDR, dari berbagai hal seperti berdasarkan
jenjang pendidikan, berdasarkan klasifikasi tugas dan
sebagainya, maka beberapa tabel dan diagram di bawah dapat
menjelaskannya. Secara umum dari gambaran beberapa tabel
dan diagram memperlihatkan bahwa dari sisi sumberdaya
manusia, P2SDR sebagai sebuah lembaga penelitian sudah
memiliki SDM yang berkualitas, potensial dan masih banyak
berusia muda. Tidak hanya itu, sebagian besar peneliti
memiliki ijazah S2 (master), dan hanya sekitar 8 orang atau 22
persen yang masih memiliki ijazah S1 (sarjana). Hanya
permasalahan yang sangat patut diperhatikan oleh LIPI sebagai
induk dari organisasi adalah bagaimana membantu
memberikan komposisi yang ideal antara jumlah peneliti dan
nonpeneliti yang masih sangat jauh dari ideal.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 13
Tabel 1.1 Nama-nama Pegawai Berdasarkan Pendidikan, Jenis Kelamin, Jabatan Fungsional dan Golongan
No NAMA PEN- DIDIK-
AN
JENIS KELAMIN
JABATAN FUNGSIONAL
GOL.
I
Kajian Wilayah Asia Tenggara 1. Yekti Maunati 2. Dundin Zaenuddin* 3. Rucianawati 4. Mayasuri.P 5. Suribidari** 6. Lamijo** 7. Betti Rosita Sari 8. Amorisa Wiratri 9. Anang Hidayat
10. Dina Srirahayu 11. Angga Bagus B.
S3 S2 S2 S2 S1 S1 S2 S2 S3 S1 S1
Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Prof Riset Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Muda Kand. Peneliti Kand. Peneliti
Gol. IV Gol. IV Gol. IV Gol. IV Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III
II
Kajian Wilayah Asia Pasifik 1. Erni Budiwanti 2. Fadjar Ibnu Thufail 3. Paulus Rudolf Y.*** 4. Erlita Tantri 5. Cahyo Pamungkas 6. Rita Pawestri 7. Saiful Hakam 8. Devi Riskianingrum 9. Upik Sarjiati 10. Ulil Amri *** 11. Wabilia Husnah 12. Firman Budianto
S3 S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1
Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Muda Kand. Peneliti Kand. Peneliti
Gol. IV Gol. IV Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 14
Sumber: Data kepegawaian P2SDR yang diolah
* Pegawai tersebut diperbantukan dari P2KK-LIPI ** Pegawai tersebut sedang ikut program S2 *** Pegawai tersebut sedang ikut program S3
III Kajian Wilayah Eropa dan Afrika 1. Erwiza 2. Gusnelly 3. Ahmad Helmy F. 4. Amin Mudzakkir*** 5. Kurnia Novianti. 6. Bondan W. 7. Prima Nurahmi 8. Ayu Nova L.** 9. Muzzar Kresna
10. Choerunisa Noor S. 11. Abdul Fikri A.R.
S3 S2 S3 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S2 S1
Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Muda Penlt. Pertama Penlt. Pertama Kand. Peneliti Kand. Peneliti Kand. Peneliti
Gol. IV Gol. IV Gol. IV Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III
IV
Staf Administrasi 1. S. Made Subaliati 2. Dini Saptari 3. Christina Effendy G. 4. Yudho Utomo 5. Teguh Pribadi P.** 6. Arvi Herdianto F. 7. Ambari Zabar* 8. Dedi Kurniawan
S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
P. Humas Muda P. Humas Madya P. Usaha P. Peg Programmer Bendahara Pustk. Pertama P. Usaha P. Peg P. Usaha Kepeg.
Gol. IV Gol. IV Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. III Gol. II
Total = 42 Orang
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 15
Diagram 1.1 Persentase Jumlah Pegawai Laki-laki dan Perempuan
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah pegawai P2SDR
seluruhnya adalah 42 orang dengan perincian terdapat jumlah
fungsional peneliti sebanyak 34 orang sementara jumlah
pegawai nonpeneliti sebanyak 8 orang. Komposisi antara
jumlah jabatan fungsional peneliti dan nonpeneliti
(admnistrasi) masih belum ideal. Dengan demikian, untuk
menjawab tantangan di masa mendatang, penambahan
tenaga administrasi khususnya dari jurusan sekretaris,
akuntansi, administrasi, IT, serta perpustakaan sangat
diperlukan untuk membawa P2SDR menjadi lembaga yang
semakin lebih baik dalam hal pemberkasan dan
pendokumentasian kinerjanya. Dari Diagram 1.1 terlihat
bahwa jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin secara
47%
52%
0 0
Laki-laki
Perempuan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 16
27 Org Peneliti (69%)
8 Org Administrasi
(21%)
7 Org Pengolah data IPSK
(10%)
keseluruhan tidak terlalu jauh perbedaannya, malah
mendekati komposisi yang hampir sama.
Diagram 1.2 Persentase Jumlah Pegawai P2SDR Berdasarkan Klarifikasi Tugas Tahun 2015
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Diagram di atas menunjukkan bahwa pegawai P2SDR
pada pengolah data penelitian meningkat dari 4 orang
meningkat menjadi 7 orang dikarenakan P2SDR pada tahun
2015 mendapat penambahan pegawai sebanyak 3 orang untuk
tenaga peneliti. Sedangkan untuk administrasi tidak ada
perubahan sama seperti tahun yang lalu, dikarenakan P2SDR
tahun 2015 tidak mendapatkan tambahan untuk adminsitrasi.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 17
Diagram 1.3. Pegawai P2SDR Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Pada Diagram 1.3, sumber daya P2SDR jika dilihat dari tingkat
pendidikan sebagian besar sudah menempuh pendidikan
Master (S2). Terdapat sekitar 20 orang pegawai yang sudah
berpendidikan S2, 16 orang berpendidikan S1 dan 6 orang
berpendidikan S3. Tahun 2015 sebanyak 4 orang pegawai
yang masih menempuh pendidikan S2 di dalam negeri maupun
di luar negeri dan 3 orang masih menempuh pendidikan S3.
Terdapat kecenderungan akan terjadinya proses pergeseran
adaptasi pendidikan yang cepat dari S1 ke S2 dan S3 karena
para pegawai S1 terpacu untuk segera melanjutkan studi ke
jenjang S2, sedangkan pegawai yang berpendidikan S2 terpacu
untuk melanjutkan S3. Kendala yang dihadapi untuk
0
5
10
15
20
25
S-1 S-2 S-3
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 18
0123456789
101112
Peneliti Utama(11 %)
Peneliti Madya(41 %)
Peneliti Muda(41 %)
PenelitiPertama (7 %)
menempuh pendidikan lanjutan tersebut yang paling utama
adalah mahalnya biaya kuliah jika harus ditanggung sendiri
oleh pegawai (peneliti dan nonpeneliti). Sementara itu,
peluang untuk mendapatkan beasiswa dari LIPI atau Ristek
juga sulit karena persaingan yang semakin ketat. Jika ada
kemampuan untuk membiayai pendidikan sendiri itu hanya
dilakukan oleh pegawai yang mengandalkan bantuan modal
dari orang tua mereka atau meminjam uang dari bank.
Beasiswa dari LIPI sendiri belum pernah diterima oleh pegawai
P2SDR karena informasi tentang beasiswa tersebut sulit
mendapatkan aksesnya. Akibatnya informasi dan mekanisme
pemberian beasiswa kurang diketahui oleh pegawai.
Diagram 1.4 Data Peneliti Berdasarkan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2015
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 19
Komposisi peneliti utama yang memang masih belum
mencapai hasil yang diharapkan karena kenaikan jenjang
peneliti madya ke peneliti utama mengalami perlambatan
karena tuntutan kualitas peneliti yang lebih tinggi (lihat
Diagram 1.3, Tabel 1.2, dan Diagram 1.4). Selain itu juga
karena P2SDR adalah Pusat Penelitian baru saat ini jumlah
peneliti muda dan peneliti madya seimbang. Namun dalam
lima tahun ke depan jumlah fungsional peneliti muda ke
madya akan bertambah demikian juga dari peneliti madya ke
peneliti utama akan bertambah pula.
Tabel 1.2 Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan
Fungsional Peneliti dan Jenis Kelamin Tahun 2015 No. Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti Jenis Kelamin
Jumlah
Pria Wanita
1. Profesor Riset 0 1 1
2. Peneliti Utama 0 2 2
3. Peneliti Madya 6 5 11
4. Peneliti Muda 5 6 11
5. Peneliti Pertama - 2 2
6. Pengolah Data Penelitian Bidang
IPSK
4 3 7
Jumlah 15 18 34
*) Satu orang peneliti P2SDR dengan jenjang jabatan fungsional Peneliti Madya adalah peneliti dari P2KK-LIPI yang diperbantukan di P2SDR LIPI
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 20
Diagram 1.5 Persentase Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Tahun 2015
*) Catatan : 1 (satu) orang peneliti P2SDR Jabatan Peneliti Madya adalah
peneliti dari P2KK - LIPI yang diperbantukan di P2SDR LIPI
Dari Tabel 1.2 dan Diagram 1.4 di atas terlihat bahwa
baru satu profesor riset yang dimiliki oleh P2SDR saat ini dan
diharapkan pada tahun 2016 akan dimiliki lagi 1 (satu) profesor
riset karena saat ini sedang proses penilaian orasi. Selain itu
terlihat juga bahwa akselerasi kenaikan jenjang fungsional dari
peneliti muda menjadi peneliti madya terlihat sangat tajam.
Hal ini disebabkan karena tuntutan kualitas peneliti yang lebih
tinggi.
3% 6%
32%
32%
6%
21%
Prof. Riset
Pen. Utama
Pen. Madya
Pen. Muda
Pen. Pertama
Kandidat Pen
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 21
Tabel 1.3 Peneliti P2SDR Berdasarkan Kelompok Umur dan Golongan Tahun 2015
No Kelompok Umur Golongan Jumlah
III IV
1. < 29 Tahun 7 7
2. Usia 30 – 34 Tahun 7 - 7
3. Usia 35 – 39 Tahun 9 1 10
5. Usia 40 – 44 Tahun 2 2 4
6. Usia 45 – 49 Tahun 1 1 2
7. Usia 50 – 54 Tahun - 1 1
8. Usia 55 – 60 Tahun - 3 3
JUMLAH 26 8 34
Sumber: Data kepegawaian P2SDR yang diolah *) Catatan: 1 (satu) orang peneliti P2SDR kelompok umur 50-54 adalah
peneliti dari P2KK - LIPI yang diperbantukan di P2SDR LIPI Tabel 1.3 di atas memperlihatkan jumlah peneliti
terbanyak berada di kelompok usia 30 – 39 tahun sebanyak 17
orang, sehingga dalam prospek ke depannya, usia ini akan
sangat berpengaruh dalam menentukan kemajuan P2SDR-LIPI.
Masih belum terlalu banyak pegawai yang akan memasuki
masa usia pensiun. Namun demikian penerimaan CPNS,
terutama untuk nonpeneliti masih sangat diperlukan karena
terdapat 2 orang pegawai nonpeneliti yang akan memasuki
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 22
usia pensiun 2 tahun yang akan datang. Artinya dari 8 orang
tenaga nonpeneliti tersebut hanya akan tersisa 6 orang saja.
Hal ini sangat tidak baik untuk operasionalisasi organisasi
nantinya.
Pada tahun 2015, terdapat 4 orang peneliti yang
sedang tugas belajar di luar negeri yakni 2 orang mengambil
program S3 dan 2 orang program S2, serta terdapat 1 orang
peneliti yang ijin belajar program S3, dan S2 di dalam negeri.
Ada pula 1 orang tenaga administrasi yang mendapatkan bea
siswa S2 di dalam negeri. Adapun peneliti yang sedang
mengikuti Fellow di luar negeri (Jepang) ada 1 orang (Tabel
1.4). Dengan demikian dari jumlah seluruh peneliti ada sekitar
7 orang yang masih berstatus kandidat peneliti (pengolah data
penelitian Bidang IPSK) karena mereka ini baru bergabung
sebagai peneliti di P2SDR Tahun 2014 dan tahun 2015 (Tabel
1.5). Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang, jumlah
pegawai/peneliti yang melaksanakan tugas belajar akan lebih
banyak lagi. Di mana peluang untuk melanjutkan pendidikan
terbuka luas bagi para peneliti dan staf administrasi P2SDR
karena berbagai tawaran beasiswa pendidikan juga sudah
semakin banyak.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 23
Tabel 1.4 Jumlah Pegawai yang Sedang Tugas Belajar/ Kuliah, dan Visiting Fellow
NO
NAMA
UNIVERSITAS PROGRAM
1. Amin Mudzakkir, SS.,
M.Hum.
STIF Driyarkara, atas biaya
sendiri
S3 bidang Filsafat
mulai tahun 2016
2. Suribidari,SS. Universiti Malaya,
Malaysia, atas biaya sendiri
S2 bidang Arts and
Social Sciences
mulai 1 Juli 2013
s.d 31 Juli 2016
3. Lamijo, SS. Australia National
University, atas biaya
Program Riset-Pro
Kemenristek RI
S2 bidang
Philosophy,
Culture, History
and Language
mulai 9 Desember
2013 s.d akhir Feb
2016
4. Ayu Nova Lissandhi,
S.Sos.
Universitas Indonesia atas
biaya sendiri
S2 bidang
Anthropologi mulai
September 2013
5. Teguh Pribadiputra, SE. Universitas Indonesia,
beasiswa dari State
Accountability
Revitalization (STAR),
Badan Pengawasan
Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)
S2 bidang
Akuntansi
Mulai 1 September
2014 s.d. Februari
2016
6. Ulil Amri, M.App.Anth. Washington University,
Amerika Serikat, beasiswa
dari Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan
Kementrian Keuangan RI
S3 bidang
Sociocultural
Anthropology
mulai 9 November
2013 s.d 8
Desember 2016
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 24
7. Paulus Rudolf Yuniarto,
M.Si.
Tokyo Metropolitan
University, beasiswa dari
Asian Human Resources
Fund
S3 bidang
Anthropology
mulai 17
September 2013
s.d 17 Oktober
2016 selanjutnya
bisa diperpanjang
8. Bondan Widyatmoko, SE,
MA*)
Kyoto, Jepang Visiting Fellow
dalam bidang
Social Science.
- 1 April 2014 s.d.
30 Maret 2015
- 6 Okt s.d. 30
Januari 2016
9. Drs. Fadjar Ibnu Thufail,
MA
Tokyo University of Foreign
Studies
Visiting Professor
di Research
Institute for
Languages and
Cultural of Asia
and Africa (ILCAA).
Mulai 1 September
2014 s.d. 28
Februari 2015
10. Saiful Hakam, SS., MA Chinese Language and
Culture College Huaqiao
University
Sebagai penerima
beasiswa untuk
belajar Bahasa
Mandarin (Chinese
Language) mulai
awal September
2015 s.d akhir
bulan Juli 2016
11. Upik Sarjiati, SE Liangxiang Campus,
Graduate School Chinese
Academy of Social Sciences
Beiji
Sebagai peserta
“The International
Seminar for Young
Scholars on
Economy
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 25
Development
Issues, Chinese
Academy of Social
Sciences and the
Graduate School,
Chinese Academy
of Social Sciences”
tanggal 22 Agustus
s.d 20 September
2015
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR *)Bondan Widyatmoko 1 April 2015 kembali ke Indonesia melaksanakan
penelitian di Indonesia s.d. bulan September 2015. Tgl 6 Oktober 2015 s.d. 30 Januari 2016 yang bersangkutan kembali ke Jepang untuk melanjutkan research fellow.
Tabel 1.5 Nama Peneliti P2SDR yang Berstatus Kandidat Peneliti (Pengolah Data Penelitian Bidang IPSK)
Nama Peneliti Masuk Kerja/TMT Keterangan
Choerunisa Noor Syahid, M.Sc 1 Januari 2014 PNS
Wabilia Husnah, S.Hum 1 Januari 2014 PNS
Muzzar Kresna, SE 1 Januari 2014 PNS
Dina Srirahayu, S.Sos. 1 Januari 2014 PNS
Abdul Fikri Angga Reksa, S.Sos 2 Februari 2015 CPNS
Angga Bagus Bismoko, SE 2 Februari 2015 CPNS
Firman Budianto, S.Hum 2 Februari 2015 CPNS
Sumber: Data kepegawaian P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 26
Untuk memaksimalkan jalannya organisasi sebagai
pusat penelitian maka semangat Reformasi Birokrasi mulai
diimplementasikan. Reformasi Birokrasi merupakan upaya
untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan kelembagaan menyangkut
aspek-aspek organisasi, ketatalaksanaan, dan sumber daya
manusia. Implementasi Reformasi Birokrasi di PPF-LIPI
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja individu dan
kelompok sesuai dengan tuntutan keadaan, membangun
kompetensi dan sinergi antarkegiatan penelitian dan
pelayanan internal dan eksternal.
Oleh sebab itu, terkait dengan kinerja kepegawaian dan
disiplin kerja, P2SDR menerapkan peraturan sesuai dengan
ketentuan PP No. 53 Tahun 2010. Meskipun pada awal
pelaksanaannya terjadi banyak persoalan dan kendala, akan
tetapi dapat diatasi secara bersama oleh pegawai-pegawai
P2SDR. Jam kerja yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu
jam 07.30 s.d 16.00 WIB untuk Senin-Kamis dan 07.30 s.d.
16.30 WIB untuk hari Jumat berusaha untuk dijalani oleh
semua pegawai. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya penerapan sanksi yang merugikan pegawai.
Pendipsilinan pegawai ini juga memiliki keterkaitan dengan
terjadinya reformasi birokrasi di lingkungan kerja
pemerintahan dengan memberikan insentif tambahan kepada
pegawai berupa Tunjangan Kinerja (tukin). Tunjangan kinerja
sekaligus juga menjadi ukuran kinerja pegawai dengan
perhitungan 60% dari kinerja dan 40% dari perilaku khususnya
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 27
unsur kehadiran. Sampai saat ini, yang sudah
terimplementasikan secara penuh adalah unsur kehadiran
dengan finger print sedangkan sisi kinerja masih bersifat SKP
manual. SKP elektronik direncanakan akan mulai dilakukan
pada tahun 2017. Besarnya pemberian Tukin ditentukan oleh
grade masing-masing pegawai sebagaimana telah ditetapkan
oleh pemerintah.
1.2.2 Pengelolaan Keuangan dan Persoalannya
Pada tahun 2015 anggaran Satuan Kerja P2SDR hanya
berasal dari dana DIPA pemerintah. Anggaran semula Satker
P2SDR adalah sebesar Rp. 5.029.680 yang terdiri dari anggaran
Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya Regional
sebesar Rp. 2.018.550.000 dan Layanan perkantoran sebesar
Rp. 3.011.130.000. Setelah dua kali revisi, anggaran P2SDR
menjadi 4.748.022.000 yang terdiri dari anggaran Hasil
Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya Regional sebesar
Rp. 1.310.168.000., dan anggaran Layanan Perkantoran
sebesar Rp. 3.437.854.000.
Perubahan anggaran terjadi karena adanya
pemotongan anggaran perjalanan dinas pada anggaran Hasil
Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya Regional dan
penambahan anggaran layanan perkantoran. Pemotongan
anggaran perjalanan dinas dilakukan berdasarkan kebijakan
pemerintah tentang pembatasan anggaran perjalanan dinas.
Pemotongan anggaran perjalanan dinas diambil dari anggaran
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 28
perjalanan dinas kegiatan Hasil Penelitian Ilmu Pengetahuan
Bidang Sumberdaya Regional sebesar Rp. 708.382.000
sehingga anggaran kegiatan tersebut berkurang sebesar 35%.
Pemotongan anggaran perjalanan dinas tersebut kemudian
dialokasikan untuk membiayai kegiatan unggulan Kedeputian
IPSK. Pemotongan anggaran perjalanan dinas sangat
menghambat jalannya penelitian tematik di P2SDR karena
porsi terbesar anggaran penelitian dialokasikan untuk
membiayai penelitian lapangan yang dilakukan di luar negeri
sesuai dengan tupoksi P2SDR. Berkurangnya anggaran
perjalanan dinas menyebabkan penelitian lapangan hanya
dapat dilakukan oleh dua orang peneliti dalam waktu satu
minggu. Hal ini menyebabkan terbatasnya data penelitian yang
dapat dikumpulkan.
Anggaran semula layanan perkantoran P2SDR pada
tahun 2015 sebesar Rp. 3.011.130.000 yang terdiri dari
anggaran pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp.
2.627.345.000.,dan anggaran penyelenggaraan operasional
perkantoran sebesar Rp. 383.785.000. Pada akhir tahun.
terdapat kekurangan anggaran pembayaran gaji dan tunjangan
pegawai. sehingga anggaran tersebut mendapat tambahan
sebesar Rp. 426.724.000. Jumlah anggaran layanan
perkantoran menjadi Rp. 3.437.854.000.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 29
Tabel 1.6. Struktur Anggaran DIPA P2SDR Tahun 2015
Kode Jenis Kegiatan Anggaran Semula
Anggaran Revisi 1
Anggaran Revisi 2
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran
Persen-tase (%)
3421.001 Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumberdaya Regional
2.018.550.000 1.310.168.000 1.310.168.000 (708.382.000) 35,09%
3421.001. 003
Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar
1.792.667.000 1.102.137.000 1.102.137.000 (690.530.000) 38,52%
3421.001. 004
Penguatan Kelembagaan P2SDR-LIPI
225.883.000 208.031.000 208.031.000 (17.852.000) 7,90%
3421.994 Layanan Perkantoran
3.011.130.000 3.011.130.000 3.437.854.000 426.724.000 14,17%
3421.994. 001
Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
2.627.345.000 2.627.345.000 3.054.069.000 426.724.000 14,17%
3421.994 .002
Penyelenggaraan Operasional Perkantoran
383.785.000 383.785.000 383.785.000 0 0.00%
Total Anggaran P2SDR
5.029.680.000 4.321.298.000 4.748.022.000
Sumber: RKAKL P2SDR 2015 diolah.
1.2.2.1 Anggaran DIPA
Anggaran kegiatan hasil penelitian bidang sumberdaya
regional digunakan untuk membiayai kegiatan penelitian ilmu
pengetahuan dasar dan penguatan kelembagaan yang
mendukung kegiatan penelitian. Rincian anggaran tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Anggaran Kegiatan Penelitian Dasar
Pada tahun 2015 kegiatan penelitian dasar terdiri dari
sembilan kegiatan penelitian tematik. seminar riset disain dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 30
seminar akhir penelitian. Sembilan kegiatan penelitian dasar
yang dilakukan oleh P2SDR adalah Migrasi transnasional dan
diaspora di kota-kota perbatasan, Etos kerja, modal sosial dan
kewirausahaan di Asia Tenggara, Pembangunan pertanian dan
ketahanan pangan di Vietnam, Sustainable Cities di Eropa
Barat, Modernitas dan Perubahan Sosial di Cina, Industrialisasi,
modernitas dan risiko di Jepang, Menuju masyarakat sekuler di
Eropa, Krisis dan perubahan sistem jaminan sosial di Zona
Euro, dan Masyarakat urban dan dinamika spritualitas di Korea
Selatan. Selain itu, seminar riset disain dan seminar akhir
penelitian diselenggarakan sebagai bagian dari proses
penelitian. Jumlah semula anggaran untuk kegiatan penelitian
dasar sebesar Rp. 1.792.667.000. Pembatasan perjalanan dinas
dan pemotongan anggaran menyebabkan anggaran untuk
kegiatan penelitian dasar berkurang sebesar 38.52%, dan
menjadi Rp. 1.102.137.000. Rincian anggaran kegiatan
penelitian dasar dapat dilihat pada tabel 1.7.
Tabel 1.7 Anggaran Kegiatan Penelitian Dasar Tahun 2015
No Kegiatan
Anggaran Awal (Rp)
Anggaran setelah direvisi
(Rp)
Pemotongan Anggaran
(Rp)
Persen-tase
1 Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan 167.970.000 100.958.000 (67.012.000) 39,90%
2 Etos Kerja. Modal Sosial dan Kewirausahaan di Asia Tenggara 176.459.000 135.859.000 (40.600.000) 23,01%
3 Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan di Vietnam 212.153.000 107.101.000 (105.052.000) 49,52%
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 31
Sumber: RKAKL 2015 diolah
b. Anggaran Kegiatan Penguatan Kelembagaan P2SDR-LIPI.
Kegiatan penguatan kelembagaan di P2SDR terdiri dari
lima kegiatan yakni Pengembangan SDM, In House Training
Studi Kawasan, Pemeliharaan dan Peremajaan Website,
Pengembangan Perpustakaan P2SDR, dan Penerbitan Jurnal
Kajian Wilayah. Pemotongan anggaran perjalanan dinas
menyebabkan tidak tersedianya anggaran untuk transportasi
lokal kegiatan pendidikan dan latihan, dan untuk kegiatan
Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah. Pemotongan anggaran
4 Masyarakat Urban dan Dinamika Spritualitas Modern di Korea Selatan 201.136.000 118.781.000 (82.355.000) 40,94%
5 Modernitas dan Perubahan Sosial di Cina 174.302.000 103.997.000 (70.305.000) 40,34%
6 Sustainable Cities di Eropa Barat 198.467.000 116.740.000 (81.727.000) 41,18%
7 Menuju Masyarakat Pasca Sekuler di Eropa 191.524.000 115.099.000 (76.425.000) 39,90%
8 Krisis dan Perubahan Sistem Jaminas Sosial di Zona Euro 205.190.000 118.671.000 (86.519.000) 42,17%
9 Masyarakat Urban dan Dinamika Spritualitas Modern di Korea Selatan 201.136.000 118.781.000 (82.355.000) 40,94%
10
Seminar Riset Disain 34.820.000 34.820.000 0 0.00%
11 Seminar Hasil Akhir Penelitian 34.870.000 35.236.000 366.000 1,05%
TOTAL ANGGARAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN DASAR 1.792.667.000 1.102.137.000 (690.530.000) 38.52%
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 32
transportasi lokal untuk kedua kegiatan tersebut menghambat
kegiatan yang telah direncanakan sejak awal. Rincian anggaran
kegiatan penguatan kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 1.8.
Tabel 1.8 Anggaran Kegiatan Penguatan Kelembagaan P2SDR-LIPI
Sumber: Data Keuangan P2SDR
No Kegiatan Anggaran
semula (Rp)
Anggaran setelah
direvisi (Rp)
Jumlah penghematan
(Rp)
Persentasi %
A Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) P2SDR 52.840.000 38.240.000 (14.600.000) 27,63%
B
In House Training Studi Kawasan. Kursus Bahasa Asing dan Workshop Metodologi 53.793.000 52.741.000 (1.052.000) 1,96%
A Pemeliharaan dan Peremajaan Website 21.780.000 21.780.000 0 0.00%
B Pengembangan Perpustakaan P2SDR-LIPI 25.550.000 25.550.000 0 0.00%
Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah (JKW) P2SDR
71.920.000 69.720.000 (2.200.000) 3,06%
TOTAL ANGGARAN PENGUATAN KELEMBAGAAN P2SDR LIPI
225.883.000 208.031.000 (17.852.000) 7,90%
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 33
c. Anggaran Layanan Perkantoran
Anggaran semula layanan perkantoran pada tahun
2015 P2SDR sebesar Rp. 3.011.130.000. Menjelang akhir tahun
2015, diketahui ada kekurangan anggaran untuk pembayaran
gaji dan tunjangan. Oleh karena itu, P2SDR mendapat
tambahan anggaran sebesar Rp. 426.724.000 untuk menutup
kekurangan pembayaran gaji dan tunjangan. Sedangkan
anggaran untuk penyelenggaraan operasional perkantoran
tetap sebesar Rp. 383.785.000. Jumlah total anggaran untuk
layanan perkantoran adalah sebesar Rp. 3.437.854.000.
Rincian anggaran layanan perkantoran dapat dilihat pada tabel
1.9.
Tabel. 1.9. Anggaran Layanan Perkantoran No Jenis Kegiatan Anggaran
Semula Anggaran
Revisi Penambahan
Anggaran Persentase
(%)
1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
2.627.345.000 3.054.069.000 426.724.000 16,24%
2. Penyelenggaraan Operasional Perkantoran
383.785.000 383.785.000 0 0,00%
Layanan Perkantoran
3.011.130.000 3.437.854.000 426.724.000 14,17%
Sumber: RKAKL P2SDR 2015, diolah
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 34
d. Belanja Modal
Pada tahun 2015, P2SDR mengalokasikan anggaran
belanja modal sebesar Rp.9.000.000 yang digunakan untuk
pembelian buku masing-masing tolok ukur tim penelitian.
Belanja modal ini anggarannya ada di Pengembangan
Perpustakaan P2SDR-LIPI
1.3 Sarana dan Prasarana
Awal tahun 2015 tepatnya bulan Februari 2015,
gedung Widya Graha, Kampus LIPI Jakarta telah selesai
direnovasi. Bersamaan dengan puslit lainnya di Kedeputian
IPSK, kita kembali berkantor di Jakarta. Seperti rencana semula
dan kesepakatan antar puslit di lingkungan kedeputian IPSK,
P2SDR-LIPI menempati gedung Widya Graha, lantai 8, Jl. Jend.
Gatot Subroto 10, Jakarta Selatan.
Gambar: Gedung Widya Graha IPSK-LIPI
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 35
1.4. Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan
Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj) P2SDR-LIPI tahun 2015 disajikan dengan
susunan sebagai berikut:
KATA PENGANTAR : Bagian ini, memuat dasar hukum
kewajiban pembuatan Laporan
Kinerja, menguraikan tentang apa
yang sedang dikerjakan oleh
Organisasi (Eselon II) LIPI dan
pengantar terhadap keseluruhan isi
laporan.
RINGKASAN EKSEKUTIF : Pada bagian ini disajikan mengenai
tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja, serta sejauh mana
usaha-usaha yang telah dilakukan
oleh Organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran kinerja.
Terdapat juga penjelasan tentang
beberapa capaian kinerja penting
dari indikator kinerja utama yang
dapat menggambarkan kinerja
organisasi yang diuraikan secara
ringkas. Terdapat beberapa
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 36
persoalan yang menjadi kendala
dalam pencapaian target kinerja
dan langkah-langkah yang telah
dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dan diharapkan akan
membantu mengantisipasi
persoalan yang sama yang mungkin
terjadi di tahun yang akan datang.
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan secara umum tentang
organisasi, dimulai dari sejarah
singkat terbentuknya, kedudukan,
tugas dan fungsi, serta, aspek
strategis organisasi termasuk di
dalamnya tentang ketersediaan
sumberdaya yang dimiliki dan
berbagai kegiatan yang dijalankan
serta beberapa persoalan mendasar
yang dihadapi oleh P2SDR di tahun
2015.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Bagian II ini menjelaskan tentang
Kegiatan serta Rencana Kinerja dan
Penetapan Kinerja Tahun 2015.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 37
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja
P2SDR-LIPI dikaitkan dengan
pertanggungjawaban publik terhadap
pencapaian sasaran strategis untuk
tahun 2015. Oleh karena bagian ini
terkait dengan persoalan akuntabilitas
kinerja maka analisisnya didasarkan
pada target dan capaian kinerja pada
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
bertujuan agar publik mengetahui
perbandingan capaian target dan kinerja
organisasi pada tahun 2015 dengan
tahun sebelumnya.
BAB IV : PENUTUP
Menyimpulkan isi Laporan Akuntabilitas
Kinerja P2SDR Tahun 2015 serta
rekomendasi dan perbaikan kinerja di
masa datang.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 38
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 39
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
agian ini menjelaskan arah masa depan yang hendak
dituju (visi, misi, tujuan dan sasaran) seperti termuat
dalam Rencana Strategis/Rencana Koordinatif/
Rencana Implementatif 2015-2019 yang selaras
dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan
oleh LIPI. Oleh karena itu maka dalam bab ini terdapat
penjabaran mengenai penetapan kinerja P2SDR-LIPI tahun
2015 dan rencana strategis tahun 2015-2019. Guna
melengkapi bagian ini akan ditambahkan juga uraian tentang
visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran, strategis, program
dan kegiatan.
2.1 Kondisi Umum LIPI merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
yang dibentuk berdasarkan Keppres No. 103 Tahun 2001,
dengan tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. UU No. 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3Iptek)
merupakan landasan hukum bagi pengaturan pola hubungan
yang saling memperkuat antara unsur penguasaan,
pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam satu keseluruhan
B
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 40
yang utuh untuk mencapai tujuan. Terdiri atas tiga unsur: (1)
kelembagaan; (2) sumber daya; dan (3) jaringan iptek.
Terkait dengan itu, maka pengembangan Ilmu
Pengetahuan (iptek) menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari tugas dan peran serta LIPI dalam pembangunan nasional.
Oleh karena itu tugas untuk melakukan pengkajian dan
penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu
pengetahuan, melakukan riset keilmuan yang bersifat dasar,
melakukan kegiatan fasilitasi dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian ilmu
pengetahuan, serta pemantauan, evaluasi kemajuan, dan
penelaahan kecenderungan iptek menjadi tugas yang tidak
dapat dipisahkan dari keberadaan LIPI sebagai lembaga riset
negara.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga
bertugas melakukan pengembangan iptek yang diarahkan
pada peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek dalam
rangka mendukung daya saing nasional secara global.
Pembangunan iptek diarahkan untuk menciptakan dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk menghasilkan teknologi
dan memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan,
dan perekayasaan bagi kesejahteraan masyarakat,
kemandirian, dan daya saing bangsa melalui peningkatan
kemampuan dan kapasitas iptek yang senantiasa berpedoman
pada nilai agama, nilai budaya, nilai etika, kearifan lokal, serta
memperhatikan sumber daya dan kelestarian fungsi
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 41
lingkungan hidup. Lebih lanjut, penelitian LIPI juga
memberikan perhatian yang cukup besar terhadap persoalan
yang disebabkan oleh arus globalisasi. Globalisasi telah
menyatukan berbagai kawasan di dunia menjadi satu
komunitas seperti munculnya Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) yang mulai memasuki era kawasan Asia Tenggara
khususnya Indonesia di akhir tahun 2015. Peran ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan menjadi sangat penting, terutama
untuk mencarikan pemecahan atas berbagai isu sosial yang
timbul akibat hilangnya batas-batas negara dan masyarakat.
P2SDR-LIPI memiliki peluang besar untuk berperan dalam
menghadapi isu-isu global kawasan tersebut, tidak hanya di
Asia Tenggara akan tetapi juga Kawasan Asia Pasifik dan Eropa.
Dalam mewujudkan tujuan yang tersebut di atas dan
mengacu pada sasaran program prioritas nasional, LIPI
menetapkan VISI LIPI Tahun 2015-2019 yaitu “Menjadi
lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan daya saing bangsa”. Terwujudnya LIPI sebagai
institusi penelitian berkelas dunia yang mampu meningkatkan
daya saing, sebagai bentuk nyata pencapaian visi LIPI, dapat
diukur dari peringkat LIPI di antara lembaga riset dunia. Untuk
mewujudkan visi LIPI, maka dibuatlah beberapa sasaran
strategis antara lain adalah peningkatan temuan, terobosan,
dan pembaharuan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya
dalam mewujudkan daya saing bangsa dan peningkatan
budaya ilmiah masyarakat Indonesia. Sasaran strategis
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 42
tersebut sekaligus menjadi acuan bagi semua Kedeputian yang
berada dibawah lingkungan kerja LIPI, termasuk Kedeputian
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI).
Kedeputian IPSK hadir sebagai bagian dari lembaga
penelitian nasional terbesar untuk melakukan kegiatan
penelitian tidak hanya pada pengembangan ilmu-ilmu dasar
akan tetapi juga berperan dalam mengatasi persoalan dari
dinamika social yang ada. Oleh karena itu, kedeputian IPSK
meyusun rencana kerja selaras dengan tujuan dan tugas LIPI
yang selanjutnya akan menjadi panduan bagi beberapa satuan
kerja yang berada dibawahnya. Rencana Strategis (Renstra-
IPSK) juga digunakan untuk mengarahkan pengembangan ilmu
pengetahuan social yang memiliki kontribusi untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
2.2. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 2.2.1. Visi dan Misi Kedeputian IPSK-LIPI
Dalam mendukung tugas dan fungsi LIPI untuk
membangun Iptek yang meghasilkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat untuk pembangunan nasional maka LIPI
menetapkan arah kegiatan lembaga harus berpedoman pada
Arah Pembangunan Iptek Jangka Panjang sampai tahun 2025.
Sasaran pembangunan iptek adalah meningkatnya kapasitas
iptek sebagai berikut.
1) Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian,
pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung: (1)
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 43
Daya saing sektor produksi barang dan jasa; (2)
Keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya hayati dan
nir-hayati; serta (3) Penyiapan masyarakat Indonesia
menyongsong kehidupan global.
2) Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek, termasuk
penyediaan SDM, sarana prasarana, kelembagaan, dan
jaringan.
3) Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota serta
Science Park di setiap provinsi.
Arah kebijakan dan strategi penyusunan Renstra 2015-2019
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek:
1. Mengacu pada arah kebijakan nasional tentang
pembangunan yang berkelanjutan yang tertuang dalam
RPJPN 2005-2025.
2. Menekankan pentingnya pembangunan berbasis
keunggulan kompetitif perekonomian dengan ketersediaan
SDA, SDM yang berkualitas serta kemampuan iptek.
3. Menjaga kesinambungan dengan capaian-capaian kegiatan
yang telah dilakukan pada Renstra terdahulu tahun 2009-
2014 .
Berangkat dari ketiga aspek di atas, maka Renstra
Kedeputian IPSK 2015-2019 disusun sebagai dokumen yang
memiliki kesinambungan dengan Renstra 2010-2014 yang lalu.
Menjadikan LIPI sebagai lembaga riset terdepan di lingkup
nasional dengan cita-cita berkelas dunia adalah sebuah
tantangan yang perlu didukung oleh IPSK dengan ikut
mengusung visi “menjadi lembaga penelitian berkelas dunia
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 44
dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan
untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa dan masyarakat
global”. Oleh karena itu, kedeputian IPSK meyusun rencana
kerja selaras dengan tujuan dan tugas LIPI yang selanjutnya
akan menjadi panduan bagi beberapa satuan kerja yang
berada di bawahnya. Rencana Strategis (Renstra-IPSK) juga
digunakan untuk mengarahkan pengembangan ilmu
pengetahuan sosial yang memiliki kontribusi untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Rencana Strategis Kegiatan ini juga bermanfaat sebagai
strategi dari suatu organisasi untuk membentuk suatu
perencanaan yang komprehensif, yang menyatakan
bagaimana organisasi akan mencapai misi dan tujuannya.
Rencana Kegiatan dan implementasinya yang efektif adalah
penting untuk kelangsungan hidup suatu organisasi. Rencana
Kegiatan ini diharapkan dapat memenuhi tujuan, yaitu (1)
untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan
P2SDR di masa mendatang; (2) Implementasi Rencana
Kegiatan akan dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi,
mengakomodasi perbedaan kepentingan dan nilai, dan
mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut,
LIPI menetapkan visi (target capaian) tahun 2015 maka Visi
tersebut diperkuat dengan misi IPSK-LIPI yakni:
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 45
1. Menghasilkan temuan-temuan penelitian yang menjadi
rujukan pengembangan ilmu pengetahuan sosial
kemanusian;
2. Menghasilkan pemikiran dalam bidang sosial dan
kemanusian yang berkontribusi dalam proses perumusan
kebijakan dan pemberdayaan masyarakat;
3. Memperkuat peran IPSK sebagai rujukan dan jembatan
aktifitas ilmiah dalam bidang sosial dan kemanusiaan pada
level nasional dan internasional.
Adapun yang menjadi tujuan kedeputian IPSK adalah:
1. Menghasilkan penelitian yang berkualitas dan terdepan
dalam bidang ilmu pengetahuan sosial kemanusiaan.
2. Berkotribusi terhadap pemecahan persoalan dalam lingkup
nasional, regional dan global.
3. Membangun kapasitas untuk menjadi lembaga yang
memiliki otoritas keilmuwan dalam bidang ilmu
pengetahuan sosial dan kemanusiaan serta membangun
komunitas ilmiah pada tingkat nasional, regional, dan
global dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan
kemanusian.
Berdasarkan perencanaan strategis dan visi yang
dibuat oleh Kedeputian IPSK, maka Visi dan misi P2SDR
berusaha untuk menyesuaikan rencana kegiatan strategis 5
tahun (tahun 2015–2019 ) dengan visi dan misi Kedeputian
Bidang IPSK LIPI serta merujuk ke jenjang lebih atas yaitu visi
dan misi LIPI. P2SDR LIPI menyusun Renstra Kegiatan 2015-
2019 dengan tujuan mampu menjadi lembaga rujukan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 46
nasional dan internasional dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, terutama kajian wilayah (Asia Tenggara, Asia
Pasifik, dan Eropa), dan mampu menjawab kepentingan
pengguna/stake holders.
2.2.2 Visi, Misi serta Tugas dan Fungsi P2SDR-LIPI
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Penelitian
Sumberdaya Regional LIPI, mencanangkan visi organisasi
sebagai berikut: “Menjadi pusat penelitian yang menjadi
rujukan utama dalam studi kewilayahan pada tingkat nasional
dan internasional”. Untuk mencapai visi tersebut dan dengan
memperhatikan visi-misi LIPI dan Kedeputian IPSK, P2SDR
memiliki misi:
a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia Tenggara,
Asia Pasifik dan Eropa yang kreatif, terdepan dan
berkualitas tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan
kerjasama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan
masalah-masalah sosial dan kemanusian.
2.2.2.1 Tugas dan Fungsi
Mengacu pada SK Kepala LIPI No.1151/M/2001,
tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI pasal 274, Pusat
Penelitian Sumberdaya Regional mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan, perumusan kebijakan,
penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis,
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 47
penyusunan rancangan program, pelaksanaan penelitian
bidang sumberdaya regional, evaluasi dan penyusunan
laporan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, sesuai pasal
275, P2SDR mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang
sumberdaya regional.
2. Penyusunan pedoman pembinaan dan pemberian
bimbingan teknis penelitian bidang sumberdaya regional.
3. Penyusunan rencana program dan pelaksanaan penelitian
bidang sumberdaya regional.
4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang
sumberdaya regional.
5. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang
sumberdaya regional.
6. Pelaksanaan kegiatan tata usaha
Berdasarkan visi dan misi, serta tugas dan fungsi yang
telah ditetapkan, P2SDR senantiasa berupaya untuk
memperkuat kompetensi inti, mengarahkan, dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan penelitiannya hingga bisa
dipergunakan sebagai acuan perumusan kebijakan pemerintah
serta bisa dimanfaatkan oleh stakeholders. Untuk mencapai
visinya perlu adanya satu kesamaan sikap antara peneliti dan
tenaga penunjang dalam melaksanakan tugasnya. Kesamaan
sikap yang harus disepakati oleh seluruh pegawai P2SDR dalam
berinteraksi di lingkungan mereka sendiri maupun dengan
masyarakat luas tersebut diwujudkan dalam nilai-nilai yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 48
tersirat dalam Visi dan Misi PSDR yakni: 1. Integritas; 2.
Kerjasama; 3. Tanggungjawab.
2.2.3. Tujuan dan Sasaran
2.2.3.1. Tujuan
Sebagai penjabaran dari misi yang telah disusun,
dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang
ada serta memperhatikan pemahaman secara komprehensif
permasalahan sosial, ekonomi, politik, hukum, dan budaya
masyarakat di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa
maka P2SDR mempunyai tujuan yang telah dirumuskan P2SDR
sesuai dengan penetapan dalam Rencana Kegiatan 2010 –
2015 adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan dan melaksanakan kajian penelitian
kewilayahan yang bersifat multidisiplin di kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa;
2. Membangun dan mengembangkan kerjasama penelitian
dengan lembaga/instansi dalam dan luar negeri;
3. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi penelitian
area studies dikawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik dan
Eropa;
4. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencari
persamaan dan perbedaan tentang berbagai permasalahan
kehidupan berbagai bangsa serta mencari solusi
pemecahan masalah bangsa Indonesia;
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 49
5. Memberikan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan.
2.2.3.2. Sasaran
Sasaran organisasi merupakan penggambaran hal-hal
yang ingin diwujudkan melalui indikator-indikator sasaran
yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Sasaran ini
menyatakan alokasi sumber-sumber daya yang akan
mendukung pelaksanaan kegiatan dalam jangka pendek untuk
mendukung suatu tujuan. Sasaran yang ingin dicapai PSDR
sesuai dengan tujuan yang tertuang dalam Rencana kegiatan
2015 -2019 adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya kegiatan penelitian kewilayahan (area
studies) yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi
untuk pengembangan ilmu-ilmu social ekonomi dan
budaya yang handal di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik
serta Eropa dan Afrika;
2. Terwujudnya pemetaan dan analysis mendalam tentang
kajian kewilayahan yang bersifat multidisiplin dalam
konteks lokal dan global.
3. Terlaksananya kerjasama penelitian dengan berbagai
lembaga/institusi dan kelompok penelitian di kawasan
Asia Tenggara, Asia Pasifik , serta Eropa dan Afrika maupun
dengan lembaga penelitian di dalam negeri;
4. Tercapainya peningkatan kemampuan dan kualitsa SDM
peneliti dan nonpeneliti yang handal dalam menjalankan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 50
kegiatan penelitian dalam upaya meningkatkan kinerja
lembaga.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan
penelitian di bidang perkembangan Asia Tenggara, Asia
Pasifik serta Eropa dan Afrika;
6. Terwujudnya kemampuan masyarakat dalam
memanfaatkan ilmu-ilmu sosial untuk mencari solusi
pemacahan masalah bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan kegiatan–kegiatan yang tertuang
dalam Rencana Strategis P2SDR Tahun 2015-2019, maka
program dan kegiatan yang akan dijalankan harus sesuai
dengan visi, misi, tujuan serta sasaran lembaga. Jenis program
yang dilaksanakan P2SDR LIPI sesuai Penetapan Kinerja LIPI
adalah: “Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan
IPTEK” dengan dua output kegiatan yaitu:
1. Hasil Penelitian Sumber Daya Regional: untuk penjabaran
kegiatan penelitian serta kegiatan peningkatan kualitas
kelembagaan;
2. Tata Kelola Pendukung Penelitian Sumber Daya Regional
untuk kegiatan penyelenggaraan kegiatan rutin/keuangan
rutin, sumber daya manusia/kepegawaian, inventaris,
pemeliharaan dan pelayanannya serta sistem manajemen.
Hasil kegiatan yang dilaksanakan P2SDR sesuai dengan
program-program di atas diharapkan bisa bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang sumber daya
regional bagi akademisi seperti perguruan tinggi, lembaga
penelitian, dan organisasi profesi, baik berupa pengembangan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 51
teori, konsep ataupun paradigma. Kegiatan kerjasama yang
dilaksanakan dapat berupa penelitian, seminar/workshop
ataupun dalam usaha peningkatan sumber daya manusia
melalui pemberian pelatihan ataupun menghadiri
seminar/workshop internasional.
2.3 Arah Kebijakan P2SDR-LIPI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas maka
dirumuskan lima kebijakan PSDR sebagai berikut:
1. Merencanakan dan menetapkan prioritas penelitian sesuai
dengan kompetensi yang bersifat multidisiplin dan tematik
untuk kajian yang bersifat area studies;
2. Menetapkan program pelatihan bahasa asing untuk
mendukung keberhasilan kegiatan penelitian kewilyahan ;
3. Menetapkan fungsi-fungsi kelembagaan dalam berbagai
bentuk, antara lain penerbitan jurnal, pembuatan dan
pemeliharaan pangkalan data dan website, In House
Training, dan pendidikan dan pelatihan teknis pengolahan
dan dokumentasi data;
4. Menyelenggarakan kerjasama penelitian dan seminar
nasional dan internasional;
5. Menyediakan informasi yang didasarkan atas kompetensi
kepakaran.
Kebijakan yang ditetapkan diharapkan dapat diterjemahkan ke
dalam berbagai kegiatan sehingga bermanfaat bagi
masyarakat luas, antara lain lingkungan Perguruan Tinggi,
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 52
Lembaga Penelitian, dan Organisasi Profesi. Di samping itu,
kerjasama dan seminar diharapkan akan meningkat kualitas
sumberdaya manusia di lingkungan PSDR sendiri dan
memberikan pencerahan kepada masyarakat umum.
2.3.1 Kebijakan Bidang Penelitian
Kebijakan kegiatan penelitian berdasarkan SK Kepala
LIPI No.1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 menekankan fokus
penelitian pada kajian kewilayahan atau bersifat area studies
dengan memilih lokasi penelitian pada 3 kawasan yaitu Asia
Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa. Pada tahun 2016 ini, terjadi
penambahan area kawasan penelitian yaitu kawasan Eropa
dan Afrika. Pelaksanaan fokus kajian multidisiplin P2SDR
berpedoman pada Payung Dinamika Sosial yang ditujukan
untuk membantu memberikan solusi dan sumbangan
pemikiran bagi implementasi kebijakan nasional.
Tema penelitian untuk lima tahun ke depan (2015–
2019) adalah mengacu kepada delapan prioritas tematik
penelitian IPSK 2015-2019 yang telah ditetapkan sebagai
panduan bagi satuan kerja di IPSK yakni:
1. Pengelolaan kewarganegaraan, identitas dan penguatan
civil society yang berbasis pluralisme dan demokrasi;
2. Penguatan hak ekonomi, social dan budaya komunitas;
3. Penguatan daya saing ekonomi, pemerataan
pembangunan dan pengurangan kemiskinan;
4. Pengelolaan SDA, Lingkungan dan energi terbarukan;
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 53
5. Dinamika penduduk, kesempatan kerja, dan katahanan
masyarakat dalam konteks perubahan lingkungan dan
globalisasi;
6. Penataan sistem politik, pemerintahah, pertahanan dan
keamanan dalam rangka konsolidasi demokrasi
7. Globalisme, regionalism dan isu-isu strategis kawasan;
8. Isu-isu Baru dan Strategis (Emerging dan Strategic Issues).
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, kebijakan tema penelitian P2SDR dari ke tiga Bidang
berdasarkan Renstra P2SDR LIPI tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Daya Saing Sektor
Pertanian Vietnam
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota
Perbatasan di Mae Sai, Thailand;
3. Etos Kerja, Modal Sosial, dan Kebijakan Kewirausahaan:
Keunggulan Kompetitif UMKM di Filipina
4. Industrialisasi, Modernitas, dan Risiko di Jepang
5. Dinamika ageing society di Beijing
6. Gerakan Agama Dunia, Modernitas, dan Agama Lokal
7. Krisis dan Perubahan Kebijakan Sosial di Spanyol
8. Menuju Masyarakat Pascasekuler: Agama dan
Kewarganegaraan di Belanda
9. Kota Berkelanjutan di Eropa: Persepsi dan Implementasi
Pembangunan Kota Berkelanjutan di Rotterdam.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 54
2.3.2 Kebijakan Kegiatan Pengembangan Kelembagaan
Kebijakan penguatan kelembagaan untuk kegiatan non
penelitian berada di bawah dua bidang pengelolaan yaitu,
pertama bagian SDM yakni; pengembangan dan peningkatan
kemampuan SDM; kegiatan in House Training. Kedua terdapat
tiga kegiatan yang berada di bawah koordinasi dari Bidang
Diseminasi dan Pengelolaan Hasil Penelitian yakni,
pemeliharaan pangkalan data perpustakaan, pengembangan
website serta penerbitan jurnal kajian wilayah. Penjabarannya
adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan SDM P2SDR: Upaya Peningkatan
Kompetensi Pegawai P2SDR LIPI
Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan SDM yaitu
meningkatkan keahlian, pengetahuan, wawasan, dan
kompetensi pegawai P2SDR-LIPI. Sasaran pengembangan
SDM adalah meningkatnya kualitas pegawai di lingkungan
P2SDR-LIPI yang berkelanjutan. Kegiatannya adalah,
mengikutsertakan pegawai P2SDR-LIPI dalam diklat bahasa
Inggris seperti TOEFL/EILTS, Academic Writing,
mengikutsertakan pegawai P2SDR-LIPI dalam diklat teknis,
seperti pengelolaan keuangan, perpustakaan serta diklat
website dan mengirimkan peneliti atau nonpeneliti untuk
ikut dalam diklat maupun pelatihan guna menunjang
kompetensi pegawai dan diberlakukan kepada seluruh
pegawai dengan mekanisme dipilih bergiliran sesuai
dengan prioritas yang ada.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 55
2. In House Training (IHT) Kajian Wilayah dan Kursus-kursus
Bahasa: Upaya Peningkatan Kualitas Peneliti P2SDR LIPI
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR)
mempunyai fokus penelitian dan pendekatan area studies
dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial. Perspektif
area studies ini berbeda dengan model penelitian di pusat
penelitian sosial yang lain karena tidak hanya melibatkan
pandangan satu disiplin ilmu saja dalam melihat sebuah
permasalahan sosial akan tetapi juga mengkonsentrasikan
studinya secara spesifik untuk kawasan Asia Tenggara, Asia
Pasifik dan Eropa. Pendekatan interdisiplin ini terkait
dengan realitas permasalahan sosial kontemporer yang
mempunyai konektivitas jaringan fisik dan metafisik yang
luas dan agak sulit untuk dilihat dalam satu lensa ilmu
pengetahuan saja. Bentuk-bentuk pemahaman akan ide,
gagasan, sumber daya serta pengetahuan dilihat sebagai
sebuah hubungan systemic yang digunakan sebagai
metode untuk menjelaskan proses sosial dalam kajian area
studies ini.
3. Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah P2SDR
Jurnal Kajian Wilayah (JKW) yang diterbitkan oleh Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR) LIPI telah
memasuki tahun ke lima. Sejauh ini tanggapan terhadap
JKW sangat besar karena JKW adalah satu-satunya jurnal
akademis dengan fokus kajian wilayah yang masih eksis di
Indonesia sekarang ini. Untuk itu, pada tahun 2015 JKW
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 56
akan meningkatkan kualitas dengan cara memperbaiki
status akreditasinya. Selain itu, mengingat perkembangan
teknologi informasi yang semakin cepat, JKW akan
mendigitalisasi naskah-naskah yang dimilikinya agar bisa
diakses lebih cepat oleh publik yang lebih luas. Dengan itu
tujuan JKW untuk menyebarluaskan gagasan tentang
pentingnya kajian wilayah sebagai bagian inheren dalam
studi ilmu-ilmu sosial dan kemanusian di Indonesia bisa
tercapai
4. Pengembangan Pangkalan data perpustakaan P2SDR LIPI
Perpustakaan PSDR LIPI melakukan pengembangan
pangkalan data perpustakaan yang bertujuan untuk lebih
meningkatkan kualitas pelayanan informasi bagi pengguna
perpustakaan. Pada Tahun 2015 perkembangan
perpustakaan tidak pernah lepas dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi. Hal ini dikarenakan
perpustakaan sangat berkaitan erat dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi. Hal ini mendorong
PSDR LIPI untuk terus melakukan pengembangan
perpustakaan dengan cara: Dokumentasi hasil penelitian
berupa Foto/Video, membuat file PDF hasil penelitian,
update data perpustakaan, studi banding ke perpustakaan
yang sudah maju, dan ikut serta dalam berbagai diklat dan
pelatihan perpustakaan, selain itu juga dengan merujuk
Renstra Kedeputian IPSK LIPI pada tahun 2015 akan
menyisipkan database kepegwaian ke dalam pangkalan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 57
data. PSDR LIPI berusaha membangun sebuah
perpustakaan yang memiliki kemampuan akses terhadap
teknologi supaya efisien, akurat, dan cepat sehingga
pemakai atau pengguna pangkalan data perpustakaan
akan merasa nyaman dan puas.
5. Pemeliharaan dan Pengembangan Website P2SDR
Pusat Penelitian Sumberdaya Regional (P2SDR) sesuai visi
dan misinya untuk menjadi salah satu pusat kajian wilayah
yang dapat menjadi rujukan bagi lembaga penelitian skala
nasional dan internasional menyadari bahwa kehadiran
sebiah penyampai informasi dalm bentuk website sangat
penting. Oleh karena website merupakan jendela dunia
yang dapat menyampaikan informasi dengan cepat dan
mudah. Oleh karena itu P2SDR berupaya untuk
memperbaiki system infomasi dan teknologi website ini
secara bertahap dengan menggunakan tahap-tahap dalam
konsep MSI yang membuat informasi berjalan cepat dan
akurat. Hal ini juga sebagai bukti bahwa TI merupakan
wadah informasi yang paling mudah dan cepat dalam
membantu menakses informasi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan. Selain dapat membantu penyebaran
informasi secara luas dan transparan, website juga tersaji
dalam tampilan yang menarik serta informasinya dapat
diperbaharui setiap saat. Pada tahun 2015, karena
terkendala masalah eksternal website P2SDR belum
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 58
terbarukan namun pengembangan terus dilakukan oleh
tim website P2SDR.
2.4. Strategi
Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan oleh PSDR diperlukan strategi tertentu.
Strategi itu meliputi jenis kebijakan, program, dan kegiatan
yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, demi terwujudnya
tujuan dan sasaran PSDR tersebut maka terdapat empat
strategi yang ditetapkan oleh PSDR:
1. Mempersiapkan dan melaksanakan kajian penelitian
multidisiplin bersifat area studies dalam lokal dan global
pada kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa;
2. Pengembangan kapasitas kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
3. Menyusun rencana membangun jaringan kerjasama
nasional dan internasional di bidang penelitian, seminar,
pertukaran peneliti, penerbitan bersama.
4. Mengembangan sistem pelayanan publik kepada
masyarakat dalam pemanfaatan kepakaran yang dimiliki
oleh PSDR LIPI, baik pada level nasional maupun
internasional.
Guna mencapai tujuan dari strategi kinerja ini maka dibuatlah
langkah-langkah strategis dengan merumuskan program dan
kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2015. Langkah-langkah
strategis yang diambil P2SDR adalah:
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 59
1. Peningkatan efektifitas penelitian sesuai dengan
kompetensi yang bersifat interdisipliner, tematik, dan
berbasiskan penguasaan bahasa asing
2. Pengembangan kapasitas kelembagaan dan
ketatalaksanaan
3. Peningkatan jaringan kerjasama nasional dan internasional
di bidang penelitian, seminar, pertukaran peneliti,
penerbitan bersama
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh P2SDR LIPI, baik
pada level nasional maupun internasional.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat bidang kajian sesuai core competency yang
ada di P2SDR, yaitu Kajian Asia Tenggara, Asia Pasifik dan
Eropa yang diharapkan mampu menjawab dengan cepat
tantangan yang berubah secara cepat dan kompleks;
b. Mengaktualisasikan Rencana Kegiatan 2015-2019 P2SDR
yang sudah disusun kembali melalui penyusunan program
penelitian yang mengedepankan pendekatan inter dan
multidisiplin dengan memusatkan perhatian pada isu-isu
sentral, baik yang berskala nasional maupun internasional;
c. Meningkatkan kualitas peneliti dan staf adminsitrasi
melalui pendidikan formal, kursus atau diklat melalui
pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar
negeri untuk mencari terobosan dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas SDM P2SDR;
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 60
d. Pemanfaatan seoptimal mungkin sumber daya yang ada
melalui pelaksanaan aktivitas secara multidisipliner dengan
pendekatan lintas unit serta pengarahan dan koordinasi
yang kuat;
e. Pengembangan jaringan cerdas dengan berbagai pihak di
dalam dan di luar negeri;
f. Pemanfaatan berbagai sumber daya keuangan yang
mungkin diperoleh dalam rangka meningkatkan anggaran
penelitian dan pengembangan;
g. Penyempurnaan mekanisme dan sistem yang ada untuk
memperkuat sistem administrasi.
2.4.1. Strategi Pengelolaan Lembaga
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan
diperlukan langkah-langkah strategis untuk merealisasikannya.
Dalam strategi pengelolaan kelembagaan ini dilakukan
beberapa kegiatan yang bersifat penguatan kelembagaan
dengan tujuan untuk mendukung terlaksananya kegiatan
penelitian dan meningkatkan kinerja satuan kerja. Ada
beberapa strategi yang ditetapkan oleh P2SDR di tahun 2015,
yakni:
a. Memetakan permasalahan yang menjadi kendala dalam
pencapaian kinerja lembaga dengan memanfatkan
kegiatan bersifat kelembagaan di dalam mengatasinya.
b. Melakukan kegiatan pembinaan sumberdaya peneliti dan
nonpeneliti dalam upaya meningkatkan kompetensi inti
pegawai.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 61
c. Mengadopsi dan menerapkan sistem manajemen kendali
mutu yang berbasiskan transparansi dalam rangka
mewujudkan mewujudkan good governance
d. Mengelola manajemen lembaga secara akuntabel, efektif
dan efisien.
Saat ini kegiatan yang bersifat kelembagaan pengawasannya
dlakukan secara langsung oleh Kepala Bidang Pengelolaan dan
Diseminasi Hasil Penelitian. Mekanismenya adalah bahwa
setiap koordinator kegiatan memberikan pertanggung
jawaban langsung kepada lembaga melalui kepala bidang.
Dalam menjalankan beberapa kegiatan Diseminasi di
P2SDR maka strategi yang dibangun di tahun 2015 adalah
melakukan penguatan bidang Pengelolaan dan Diseminasi
Hasil Penelitian (PDHP) dengan membenahi sistem kerja di
dalam satker dan di luar satker. Sistem yang dibenahi sejak
tahun 2015 adalah 1). Memperbaiki pangkalan data satker
yang masih belum terintegrasi melalui pengayaan atas ide-ide
diseminasi dan kerjasama; 2) Mengembangkan system
berdasarkan modal budaya dan modal sosial yang dimiliki oleh
satuan kerja dan seluruh pegawai, misalnya membangun
secara bersama networking dalam bentuk kegiatan
nonpenelitian maupun penelitian. Secara eksternal yang
dilakukan adalah menyediakan bahan, mengembangkan bahan
untuk memperkenalkan lembaga guna menjaring stakeholder
untuk bekerjasama, mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan oleh satker dan menjadikan kegiatan diseminasi
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 62
sebagai garda terdepan penyampai informasi serta diseminasi
dari produk yang dihasilkan yang dimiliki oleh satker.
Bidang kerjasama dengan intensif selalu berupaya
untuk menambah informasi tentang penguatan jejaring
kegiatan dan diseminasi alih ilmu pengetahuan dan teknologi
LIPI. Beberapa kegiatan kerjasama yang sudah dilakukan oleh
tim kerjasama P2SDR yakni, 1. juga bertindak sebagai tuan
rumah (counterpart) bagi peneliti asing yang hendak
berkunjung ke Indonesia khususnya LIPI; 2. membuatkan surat
undangan untuk mereka seperti yang dilakukan terhadap
peneliti asing dari Institute of Japanese Studies, National
Institute of International Studies (NIIS), China Academy for
Social Sciences (CASS) dan University of Cologne; 3. Menerima
kunjungan serta memfasilitasi tamu asing dan peneliti asing,
misalnya kepada mahasiswa asing kandidat PhD bernama
Thomas Neise dari Geography Institute di bawah GSSC-
University of Cologne. Kegiatan ini juga merupakan salah satu
MoU yang dibangun oleh P2SDR –LIPI dengan pihak lembaga
LN dan sudah melakukan kegiatan seminar Internasional
dengan ROK Mission to ASEAN yaitu The 2nd Seminar on the
ROK-ASEAN Socio-Cultural Partnership: Enhancing Socio-
Cultural Awareness and Friendship.
2.4.2 Strategi Peningkatan Kinerja
Guna mencapai tujuan dari peningkatan kinerja
lembaga maka dibuatlah langkah-langkah strategis dengan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 63
merumuskan program dan kegiatan yang akan dilakukan.
Langkah-langkah strategis yang diambil P2SDR adalah:
1) Meningkatkan kualitas substansi topik penelitian melalui
proses seleksi sesuai dengan skala prioritas.
2) Melakukan evaluasi, kegiatan monitoring dan seleksi
substansial secara berkala atas hasil kegiatan dalam rangka
meningkatkan kualitas output yang dihasilkan.
3) Menyusun dan melaksanakan pembinaan pegawai, baik
peneliti maupun nonpeneliti dalam rangka meningkatkan
kompetensi inti pegawai untuk menghasilkan kualitas dan
kinerja yang baik dari satuan kerja.
4) Menjalin hubungan kerjasama penelitian dan
nonpenelitian dalam skala nasional maupun internasional.
5) Mendorong peneliti untuk aktif dalam kegiatan ilmiah,
pertemuan ilmiah dan menjadi anggota dalam organisasi
keilmuan di skala nasional dan internasional.
6) Meningkatkan kegiatan promosi dan diseminasi hasil-hasil
penelitian. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh P2SDR LIPI, baik
pada level nasional maupun internasional
Adapun Langkah-langkah strategis yang diambil P2SDR
penjabarannya adalah sebagai berikut:
Memperkuat bidang kajian sesuai core competency yang
ada di P2SDR, yaitu Kajian Asia Tenggara, Asia Pasifik dan
Eropa yang diharapkan mampu menjawab dengan cepat
tantangan yang berubah secara cepat dan kompleks;
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 64
Mengaktualisasikan Rencana Kegiatan 2014-2019 P2SDR
yang sudah disusun kembali melalui penyusunan program
penelitian yang mengedepankan pendekatan inter dan
multidisiplin dengan memusatkan perhatian pada isu-isu
sentral, baik yang berskala nasional maupun internasional;
Meningkatkan kualitas peneliti dan staf adminsitrasi
melalui pendidikan formal, kursus atau diklat melalui
pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar
negeri untuk mencari terobosan dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas SDM P2SDR;
Pemanfaatan seoptimal mungkin sumber daya yang ada
melalui pelaksanaan aktivitas secara multidisipliner dengan
pendekatan lintas unit serta pengarahan dan koordinasi
yang kuat;
Pengembangan jaringan cerdas dengan berbagai pihak di
dalam dan di luar negeri;
Pemanfaatan berbagai sumber daya keuangan yang
mungkin diperoleh dalam rangka meningkatkan anggaran
penelitian dan pengembangan;
Penyempurnaan mekanisme dan sistem yang ada untuk
memperkuat sistem administrasi.
Seluruh strategi kegiatan P2SDR, baik kegiatan penelitian
maupun kelembagaan sudah sesuai dengan Renstra tahun
2010–2014. Selanjutnya program penelitian yang telah
dijalankan selama tahun 2015 terdapat 9 kegiatan tematik
dengan titik fokus pada kajian kewilayahan atau area studies
pada 3 kawasan yaitu Asia Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 65
2.4.3. Strategi Kegiatan Penelitian
Penelitian Tematik yang dilakukan pada Pusat
Penelitian Sumberdaya Regional adalah penelitian yang focus
pada kajian multidisiplin bersifat area studies, yang
mengusung tema besar pada payung terkait dengan isu
tentang Transnasionalisme dan Globalisasi merupakan studi
yang saling bersinergi dalam penelitian di P2SDR. Sinergi tidak
hanya dalam hal membangun ide dan tema penelitian semata
akan tetapi juga membangun sinergi dengan peneliti pada
satuan kerja lain di lingkungan kerja IPSK terutama yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh kelompok peneliti.
Hal ini penting dilakukan karena banyak keahlian dari para
senior dari luar satker P2SDR yang dapat membantu dalam
peningkatan kualitas hasil penelitian terutama dalam
membangun konsep dan teori ilmu sosial yang digunakan
dalam penelitian.
Selain menggunakan bantuan tenaga peneliti dari luar
satker, kegiatan penelitian di PSDR juga melakukan koordinasi
kerja dengan beberapa instansi/lembaga di luar negeri dan
bertindak sebagai counterpart penelitian, seperti KITLV dan
Leiden University di Belanda, Department of Southeast Asian
Studies di Vietnam, Regional Center for Social Science and
Suatainable Development (RSCD) Chiang Mai University,
University of Social Siences and Humanities (USSH), Universitas
Hankuk dan Universitas Sogang di Seoul, National Institute of
International Strategy Chinese Academy of Social Science
(CASS) dan Institute of Geoinformatics, dan Beijing Normal
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 66
University di Beijing Cina. Lembaga lain di dalam negeri yang
diajak berkoordinasi adalah ASEAN Secretariat, Kementrian
Luar Negeri, Badan Arsip Nasional dan sebagainya.
Selanjutnya penetapan visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi organisasi yang berisi kebijakan, program dan kegiatan
serta indikator sasaran yang digunakan sebagai rujukannya
diintegrasikan menjadi Rencana Strategis P2SDR. Rencana
Kegiatan ini juga berfungsi sebagai acuan untuk merumuskan
perencanaan kegiatan tahunan sebagai landasan penyusunan
Laporan Kinerja dan Laporan Tahunan P2SDR. Rencana
Kegiatan sebagai suatu bagian dari manajemen strategis
merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas
organisasi, efisiensi penganggaran, optimalisasi penggunaan
SDM, evaluasi program dan pemanfaatan kinerja serta
pelaporan. Hal ini sangat berpengaruh dalam penentuan
faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan, karena
faktor sangat berpengaruh dan berfungsi untuk lebih
memfokuskan pada strategi organisasi dalam rangka mencapai
visi dan misinya secara lebih eefektif dan efisien. Untuk sampai
pada rumusan tersebut PSDR melakukan langkah-langkah
efisien dalam merumuskan Rencana Kegiatannya yakni
mencermatinya dengan mengenali Kekuatan (Strength) dan
Kelemahan intenal organisasi (Weakness) dan memahami
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) eksternal
organisasi, sehingga organisasi dapat mengantisipasi
perubahan-perubahan di masa depan. Keseluruhan proses
penilaian berdasarkan pertimbangan lingkungan internal dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 67
eksternal sangat berpengaruh pula pada organisasi dalam
mencapai visi dan misinya.
2.5. Program dan Kegiatan
Seperti halnya pusat penelitian lain di lingkungan kerja
LIPI maka program–program utama yang dijalankan P2SDR
juga mengacu pada Program yang ditetapkan BAPPENAS, yang
meliputi :
1. Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik;
2. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK;
3. Program Penguatan/Pengembangan Kelembagaan IPTEK;
4. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara.
Program-program tersebut dalam pelaksanaannya dapat
diselaraskan dengan program lain yang ada dan disesuaikan
dengan kebutuhan yang ingin dicapai. Selain program yang
tersebut diatas, terdapat juga program yang bersifat teknis LIPI
yaitu Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek.
Program dan kegiatan yang dijalankan harus sesuai dengan
visi, misi, tujuan serta sasaran lembaga. Program-program
tersebut telah dituangkan dalam bentuk rencana kegiatan
yang tersusun dalam Rencana Strategis P2SDR Tahun 2014-
2019. Pada tahun 2015, P2SDR telah melaksanakan 3 (tiga)
Program Utama Bappenas yaitu: 1. Program Penelitian dan
Pengembangan Iptek; 2. Program Penerapan Kepemerintahan
yang Baik; 3. Program Penguatan/Pengembangan
Kelembagaan IPTEK.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 68
2.5.1 Program Penelitian dan Pengembangan Iptek
Program penelitian dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) merupakan kegiatan utama
dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang
pelaksanaannya di serahkan kepada berbagai satuan kerja
yang berada di lingkungan kerja LIPI. Sebagai bagian dari LIPI,
amanat untuk melakukan kegiatan penelitian juga diserahkan
pelaksanaannya kepada Pusat Penelitian Sumberdaya Regional
(P2SDR) dengan kajian-kajian penelitian yang bersifat area
studies (lintas kawasan). Kajian area studies ini fokus pada
tema-tema sosial kemanusiaan dalam bentuk kajian
multidisipliner (lintas disiplin keilmuan) dengan lokasi
penelitian di beberapa negara di dalam kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik serta Eropa dan Afrika. Pemilihan tema-
tema penelitian pada renstra lima tahun (2015–2019)
mengacu kepada prioritas tematik penelitian IPSK 2015-2019.
Pada tahun 2015 terdapat program dan kegiatan yang telah
dituangkan dalam bentuk rencana kegiatan yang tersusun
dalam 9 (sembilan) Tolok Ukur (TU) yaitu:
I. Kelompok Kajian Penelitian Kawasan Asia Tenggara
1. Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Daya Saing Sektor
Pertanian Vietnam
Penelitian tentang strategi pembangunan pertanian dan
ketahanan pangan dalam tantangan perubahan iklim di
Vietnam ini merupakan penelitian tahun pertama dari lima
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 69
tahun penelitian yang direncanakan, yaitu mulai dari tahun
2015-2019. Selama 5 tahun penelitian lapangan akan
dilakukan di Vietnam dengan tujuan untuk memahami
secara mendalam tentang pembangunan pertanian dalam
rangka mencapai ketahanan pangan di Vietnam. Namun,
tiap tahun penelitian ini akan mengambil lokasi yang
berbeda tergantung dengan topik yang akan diteliti. Untuk
tahun pertama (2015) penelitian lapangan akan
dilaksanakan di Hanoi dan sekitarnya. Fokus penelitian
pada tahun pertama adalah melihat sejarah kebijakan
pemerintah Vietnam mengenai tata guna lahan pada masa
colonial Perancis, masa kolektivisasi dan bagaimana
perubahannya setelah kebijakan doi moi diluncurkan.
Selain itu, isu-isu terkini mengenai dinamika pertanian di
Vietnam dimana lahan pertanian mendapat tekanan yang
sangat hebat dari urbanisasi dan industrialiasi, serta
ancaman perubahan iklim juga akan dibahas dalam
penelitian ini.
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota
Perbatasan di Mae Sai, Thailand
Kota-kota di perbatasan Asia Tenggara merupakan tempat
yang memiliki keunikan tersendiri karena
perkembangannya yang pesat, yang tidak bisa dilepaskan
dari proses terjadinya migrasi transnasional serta
bermukimnya berbagai kelompok diaspora dari berbagai
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 70
negara lain, terutama negara sekitarnya. Kota-kota di
wilayah perbatasan yang semula kecil menjadi semakin
berkembang dengan penduduk yang beragam. Adapun
sasarannya yaitu tersedianya pengetahuan mendalam
mengenai migrasi transnasional dan diaspora di kota-kota
perbatasan, khususnya di Mae Sai, Thailand. Penelitian
multiyears (2015-2019) ini akan dilakukan di kota-kota
pada wilayah perbatasan Asia Tenggara, yaitu Thailand,
Laos, Malaysia, Kamboja dan Vietnam dengan pendekatan
interdisipliner. Pada tahun pertama (2015), penelitian
akan difokuskan di kota Mae Sai di perbatasan Thailand
dan Myanmar. Belakangan ini pergerakan transnasional
sudah menjadi isu global karena terjadinya perang,
konflik, diskriminasi dan krisis politik di berbagai belahan
duniayang menimbulkan adanya pengungsi global (global
refugee). Selain itu, pergerakan tradisional yang terjadi di
wilayah perbatasan Asia Tenggara seperti pergerakan
kelompok minoritas juga masih berlangsung sampai saat
ini. Kota-kota di perbatasan di Asia Tenggara, seperti Mae
Sai, Chiang Kong, Boten-Mohan, Lang Son-Pingxiang dan
Mong Cai Dongxing menjadi wilayah strategis bagi para
pengungsi global dan/atau kelompok minoritas untuk
tinggal di sana baik sementara maupun menetap. Kota-
kota tersebut menjadi semakin ramai dan terus
berkembang pesat seiring dengan pesatnya pergerakan
manusia. Kedatangan berbagai kelompok etnik baik dari
dalam negaranya maupun luar negeri menjadi salah satu
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 71
bagian penting dari perkembangan kota-kota tersebut. Isu
yang menarik untuk digali lebih dalam dari berbagai
persolan di atas adalah: bagaimana terjadinya proses
migrasi transnasional, bagaimana munculnya kelompok
diaspora di kota-kota diperbatasan di Asia Tenggara, apa
saja kegiatan ekonomi di kota perbatasan, bagaimana
adaptasi dan pemeliharaan tradisi budaya masyarakat
diaspora; serta pengelolaan masyarakat multikultural.
3. Etos Kerja, Modal Sosial, dan Kebijakan Kewirausahaan:
Keunggulan Kompetitif UMKM di Filipina
Penelitian ini berangkat dari pentingnya etika termasuk
didalamnya etos kerja dalam menjaga keberlanjutan
usaha. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) patut
mendapatkan perhatian khusus karena peran pentingnya
dalam menunjang perekonomian sebuah negara.
Sehingga perlu dilakukan pengembangan keunggulan
kompetitif UMKM untuk meningkatkan kualitas produksi
dan usahanya serta adanya produk unggulan UMKM di
setiap negara pada kawasan tertentu. Untuk itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis etos kerja wirausahawan dalam
mengembangkan keunggulan kompetitif UMKM dan
peran modal sosial dalam mengembangkan keunggulan
kompetitif UMKM untuk menjaga keberlanjutan UMKM.
Sasaran dari penelitian ini adalah pemahaman atau
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 72
pengetahuan yang lebih komprehensif dari pengalaman
negara-negara di Asia Tenggara dalam meningkatkan
etos kerja; modal sosial; serta dukungan kebijkan Negara
dalam mengembangkan UMKM salah satunya melalui
keunggulan kompetitif UMKM, sehingga pemerintah
Indonesia maupun masyarakat yang fokus terhadap
permasalahan etos kerja, modal sosial dan pembuatan
kebijakan Negara dalam pengembangan UMKM dapat
memiliki alternatif pemecahan masalah maupun
program pemberdayaan yang lebih inovatif terhadap
permasalahan-permasalahan yang sama. Pada tahun
terakhir penelitian ini juga akan disusun rumusan
rekomendasi kebijakan (policy paper) mengenai
pengembangan keunggulan kompetitif UMKM melalui
peningkatan etos kerja dan modal sosial pengusaha
UMKM serta perumusan kebijakan Negara yang kondusif
dalam mendukung upaya pemberdayaan UMKM.
II. Kelompok Kajian Penelitian Kawasan Asia Pasifik
1. Industrialisasi, Modernitas, dan Risiko di Jepang
Penelitian ini melihat bagaimana biopolitik mempertajam
perdebatan tentang orang Jepang (Nihonjin, 日本人)
sebagai form of life yang muncul dalam perdebatan
tentang kepribadian orang Jepang setelah perang dunia
kedua. Sebagai negara yang tergantung pada
perkembangan sains dan teknologi, Jepang menghadapi
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 73
dilema terkait dengan pertanyaan tentang siapa orang
Jepang (Nihonjin). Setelah perang dunia kedua pada
periode 1950an-1960an, Jepang menghadapi adanya isu
kerusakan lingkungan dan isu kesehatan yang muncul
akibat terjadinya perang. Setelah 1970an Jepang
kemudian menghadapi trauma kehilangan identitas
sebagai bangsa Jepang akibat dari modernisasi dan
industrialisasi dan meningkatnya dominasi sains dan
teknologi Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian
ini mengeskplorasi berbagai peristiwa dan jaringan
biopolitik untuk menganalisa bagaimana perwujudan
imajinasi sains dan teknologi dalam perdebatan tentang
Nihonjin atau dikenal dengan Nihonjinron. Penelitian
tentang perwujudan imajinasi sains dan teknologi Jepang
setelah perang dunia difokuskan pada persoalan
penyakit Minamata, animasi Jepang dan manga.
Persoalan pertama menggambarkan hubungan antara
tubuh dan pengetahuan sains tentang zat-zat kimia yang
dapat membentuk atau mengubah emerging forms of life
setelah perang dunia kedua. Persoalan kedua
mengilustrasikan relasi antaramuka robot dan manusia
yang digambarkan dalam bentuk relasi anak laki-laki
Kaneda dan robot di film animasi Testujin 28-Go. Relasi
antarmuka robot dan manusia menjelaskan kembali
ikatan antara manusia dan makhluk lain, budaya dan
alam. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi lebih
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 74
jauh tentang perwujudan imaginasi sains dan teknologi di
Jepang.
2. Dinamika Ageing Society di Beijing
Salah satu isu sosial yang menjadi perhatian pemerintah
China adalah munculnya masyarakat menua (ageing
society). Saat ini, jumlah penduduk lansia di China
meningkat dari 10,3 persen menjadi 13,3 persen dari
total penduduk China. ADB memperkirakan terjadinya
peningkatan jumlah lansia pada tahun 2020 mendatang,
sekitar 33 persen dari total populasi. Masalah ageing
society didorong oleh kebijakan satu anak (one child
policy) yang tujuan sebenarnya adalah sebagai
pengontrol pertumbuhan penduduk China. Secara
ekonomi dan bisnis, peningkatan jumlah penduduk
berusia 60 tahun ke atas akan mengakibatkan
berkurangnya jumlah pekerja usia produktif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman
yang lebih baik mengenai persepsi masyarakat China
terhadap munculnya ageing society. Penelitian ini pada
dasarnya menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menjelaskan
aspek-aspel seperti perkembangan ageing society di
China, berbagai skema kebijakan untuk lansia, serta
industri-industri yang berkembang seiring dengan
munculnya ageing society, peran investor asing dalam
industri lansia.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 75
3. Gerakan Agama Dunia, Modernitas, dan Agama Lokal
Korea Selatan menyediakan laboratorium sosial yang
menarik dalam titik temu antara modernitas dan spritual
dimana modernitas melahirkan bentuk-bentuk
keagaamaan yang baru mencoba menjawab problem-
problem sosial kultural era kini. Meskipun Korea Selatan
telah menjadi negara industri dan maju dalam hal
perekonomian, akan tetapi masyarakat Korea masih
mempertahankannilai-nilai tradisi dan agama dalam
kebudayaan dalam peredaban. Korea menawarkan bagi
penduduknya satu rangkaian teknik-teknik spiritual dan
religius dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan.
Meskipun Korea bersifat homogen secara etnik, dalam
spiritualitasnya yang sangat beragam, negara ini memiliki
masyarakat multikultural dengan perbedaan yang
signifikan karena di negara ini tidak ada satu agama
tunggal yang dominan dan jadi kurang ada tekanan tajam
untuk menyesuaikan diri dengan bentuk spiritualitas yang
dominan. Korea Selatan memberikan contoh bagaimana
perbedaan agama dapat menginspirasi dan menata satu
sama lain ketika berlaku perdamaian antar sesama. Ini
menjadi pelajaran penting bagi Bangsa Indonesia untuk
belajar. Spiritualitas di Korea memberikan suatu model
bagaimana para pemeluk tradisi keyakinan yang sangat
berbeda dapat membangun kedamaian di antara sesama,
berinteraksi setiap hari dan sangat dekat dan bukan
sekedar toleransi berjarak antar sesama. Bahwa orang-
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 76
orang Korea adalah masyarakat yang sangat homogen
jelas tidak dapat disangkal akan tetapi terdapat sesuatu
dan cerita yang lebih banyak dari hal itu. Bagaimana
masyarakat korea mentafsirkan keragaman kepercayaan
mereka sekaligus menjaga harmoni dalam tatanan besar
sosial, politik, dan budaya mereka.
III. Kelompok Penelitian Kawasan Eropa dan Afrika
1. Krisis dan Perubahan Kebijakan Sosial di Spanyol
Krisis keuangan global telah berdampak terhadap kondisi
perekonomian negara Spanyol yang mengalami kontraksi
sejak tahun 2009 hingga 2013. Terjadi dua jenis krisis yang
menghantam perekonomian Spanyol, yaitu: krisis di
sektor keuangan dan perbankan serta bubble di sektor
properti. Salah satu akibatnya adalah peningkatan pada
tingkat pengangguran yang mencapai hingga lebih dari
26% angkatan kerja. Selain itu, krisis juga menyebabkan
penyelenggaraan sistem jaminan sosial mengalami
kesulitan pendanaan. Pelaksanaan sistem jaminan sosial
ke depannya juga mengalami tantangan cukup besar
karena struktur piramida penduduk negara Spanyol yang
berada pada usia tua. Dimana jaminan kesehatan
merupakan penyumbang defisit utama anggaran
pemerintah Spanyol. Selain krisis utang, dimana banyak
negara mengalami persoalan pembiayaan dan
peningkatan tingkat bunga obligasi pemerintah, zona euro
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 77
juga mengalami krisis perbankan dan krisis pertumbuhan.
Krisis perbankan merupakan kondisi dimana banyak bank
tidak memiliki kecukupan modal untuk menutup potensi
resiko (undercapitalized) dan juga mengalami kesulitan
likuiditas. Terkait dengan penelitian ini, studi yang
menghubungkan antara krisis dengan sistem jaminan
sosial juga sudah beberapa kali dilakukan dimana studi-
studi tersebut lebih menitikberatkan terhadap kebijakan
sistem jaminan sosial dan perubahannya, dengan
mengabaikan proses negoisasi yang menghasilkan
perubahan kebijakan tersebut. Studi-studi tersebut tidak
banyak menjelaskan bagaimana aspek sosial politik, dan
kelompok kepentingan yang ada di suatu negara
berpengaruh terhadap perubahan kebijakan tersebut.
Selain itu, belum banyak studi yang menganalisis respon
kelompok masyarakat terhadap perubahan kebijakan
tersebut.
2. Menuju Masyarakat Pascasekuler: Agama dan
Kewarganegaraan di Belanda
Agama dan kewarganegaraan adalah topik yang
mengundang perdebatan teoritis dan politis yang tajam di
Eropa akhir-akhir ini. Pemicunya sangat kompleks, tetapi
pasti ini terkait dengan perubahan sosial, ekonomi, dan
politik pada tataran yang lebih luas. Pusat dari perdebatan
ini adalah pertanyaan tentang sekularisme, yaitu
bagaimana mengatur ulang hubungan agama dalam
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 78
kehidupan publik. Berangkat dari sini penelitian ini justru
akan melihat usaha-usaha baru, baik yang dilakukan oleh
komunitas-komunitas agama dan otoritas politik negara,
untuk saling mendekat dan saling mengakomodasi. Sebagai
bagian dari masyarakat Eropa, masyarakat Belanda juga
terbentuk dalam kultur demokrasi liberal yang mapan,
maka cara pandang sekuler terhadap persoalan
keagamaan menjadi bagian dari kultur mereka. Dominasi
gereja selama Abad Pertengahan, telah melahirkan
manusia Eropa yang liberalistik dengan latar belakang
relasi produksi yang kapitalistik. Liberalisme adalah paham
yang menempatkan individu sebagai subjek yang otonom,
sementara kapitalisme lahir sebagi ideologi yang
mengiringi transformasi masyarakat Eropa dari sistem
agraris ke industri. Di bawah kondisi-kondisi historis inilah
sekularisme menjadi norma yang dominan. Pada periode 5
tahun yang akan datang (2015-2019) studi akan focus pada
persoalan agama dan kewarganegaraan di beberapa
Negara di Eropa Barat. Signifikansi inilah yang melandasi
latar belakang mengapa studi ini menjadi penting tidak
hanya untuk memahami Eropa, tetapi juga dunia secara
keseluruhan, termasuk Indonesia sebagai bagiannya.
Kajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan tiga jenis prosedur pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara dengan subjek-subjek yang relevan
dan melakukan tinjauan kepustakaan yang mendalam.
Diharapkan hasil penelitian ini bersifat komparatif,
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 79
sehingga bisa membantu komunitas-komunitas agama dan
pemerintah di Indonesia mengatasi problematika serupa.
3. Kota Berkelanjutan di Eropa: Persepsi dan Implementasi
Pembangunan Kota Berkelanjutan di Rotterdam.
Isu lingkungan hidup menjadi penting bagi suatu negara
dalam mencapai pembangunan kota yang berkelanjutan.
Ditinjau berdasarkan aspek sosial, maka keberadaan
sebuah lingkungan dengan vegetasi hijau dapat
mempengaruhi kualitas hidup dari masyarakat di daerah
perkotaan sehingga perlu dilakukan kegiatan penelitian
untuk menganalisis peran keberadaan taman kota sebagai
salah satu representasi dari lingkungan alam di daerah
perkotaan bagi masyarakat kota dalam mewujudkan
sebuah sustainable city. Penelitian ini dilakukan untuk
mendeskripsikan proses berkembangnya konsep
pembangunan berkelanjutan di Eropa. Melalui studi kasus
ruang terbuka hijau, diharapkan kita akan memperoleh
gambaran umum dari kebijakan pembangunan
berkelanjutan yang diinterpretasikan oleh pemerintah kota
Paris dan diimplementasikan ke dalam kebijakan tata
ruang; baik dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi maupun
budaya . Termasuk peran-peran yang dijalankan oleh
pemerintah, masyarakat, NGO, dan perusahaan dalam
upaya mewujudkan pengelolaan lingkungan yang
berkesinambungan (sustainable). Selain itu, penelitian juga
dilakukan untuk menganalisis relasi yang terjalin antara
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 80
aktor pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat
karena bagaimanapun, perlu diperhatikan bahwa masing-
masing mereka memiliki nilai dan kepentingan. Berbagai
relasi yang terbentuk bisa jadi merupakan hasil dari
pengaruh organisasi regional (Uni Eropa). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
kombinasi antara wawancara dan statistik non-parametrik.
Hasil dari analisis yang dilakukan bersifat deskriptif analitik
dengan melibatkan beberapa bidang ilmu atau
interdisipliner yaitu antropologi, ekonomi dan
perencanaan kota (urban planning).
2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2015
Penyusunan Rencana Strategis PSDR LIPI periode 2015-
2019 berdasarkan pada Rencana Strategis Kedeputian Bidang
IPSK LIPI dalam kurun waktu yang sama. Sedangkan Rencana
Strategis Kedeputian Bidang IPSK LIPI juga berdasarkan pada
Rencana Strategis LIPI 2015-2019 yang bersumber pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional
(RPJMN tahap 3) yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun
2015. Untuk lebih jelasnya mengenai uraian rencana strategis
implementatif PSDR tahun 2015-2019 dapat dilihat pada
Matriks Rencana Strategis PSDR 2015-2019 (RS) yang
menunjukkan keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran
serta kebijakan dan program di bawah ini .
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 81
Tabel 2.1. Matriks Rencana Strategis P2SDR-LIPI 2015-2019
Tujuan
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5
1. Memperkuat kompetensi dan kemampuan SDM untuk menunjang peningkatan kompetensi inti.
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari pening katan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional
Peta Pendidikan dan jenjang Fungsional
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikan-nya 15 orang
Jumlah pegawai yang meningkat jabatan fungsionaln-ya 30 orang
1. Kebijakan pembinaan dan pengembang-an kelembagaan
4. Kebijakan SDM
5. Kebijakan Anggaran
6. Kebijakan Kerjasama
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program Penguatan Kelembagaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
Program Penerapan Kepemerin-tahan Yang Baik
Program Penyelengga raan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
2. Memperkuat kompetensi inti melalui penelitian kewilayahan dan
Tema penelitian 2015 -2019 1. Pembangun-
an Pertanian dan
Jumlah makalah Ilmiah Nasional yang dihasilkan
1. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 82
pengembang-an hasil penelitian untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru yang berdampak luas bagi perkembangan ilmu social.
Ketahanan Pangan: Kebijakan tata guna lahan pertanian di Vietnam
2. Migrasi Transnasio-nal dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan di Asia Tenggara
3. Etos Kerja dan Kewirausahaan: Keunggulan Kompetitif UMKM di Asia Tenggara
4. Industrialisa-si, Modernitas, dan Resiko di Jepang
5. Dinamika Perubahan Sosial dan Ageing society di China
6. Gerakan Agama Dunia, Modernitas, dan Agama Lokal di
80
Jumlah makalah ilmiah internasional yang 10 artikel.
Jumlah buku yang diterbit-kan dengan ISBN 20 buku
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan 25 buah
Jumlah publikasi Internasional yang dihasilkan 5 buku
Jumlah policy paper yang dihasilkan 40
Jumlah yang memanfa-atkan jasa kepakaran 50
Jumlah sitasi atas publikasi
pengembang-an kebijakan nasional di bidang Iptek
2. Kebijakan pelayanan public dalam rangka penyebaran informasi iptek
3. Kebijakan kerjasama bidang penelitian
4. Kebijakan pembinaan SDM penelitian dan non penelitian.
Program peningkatan kemampuan dalam memahami metodologi penelitian
Program peningkatan kemampuan bahasa lokal yang mendukung kegiatan penelitian
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 83
Korea Selatan
7. Krisis dan Perubahan Kebijakan Sosial di Eropa dan Afrika
8. Menuju masyarakat Pasca Sekuler Agama dan Kewargane-garaan di Belanda
9. Studi kebijakan lingkungan dalam upaya adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari pembangun-an kota berkelanjut-an di kota Belanda
430 sitasi
3. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance
1. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari jumlah saran kebijakan
Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 84
dan timbangan ilmiah dari LIPI
2. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
dipakai
4. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan
1. Meningkat-nya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutserta-an dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan international
2. Jumlah masyarakat yang mengguna-kan hasil penelitian sebagai rujukan
Frekuansi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan inter nasional
Frekuensi interaksi (seminar yang terseleng-gara) 33 kali
Jumlah keikutser-taan dalam aktivitas
1. Kebijakan peningkatan jasa Iptek.
2. Kebijakan pembinaan dan pengembang-an kemampuan dan kompetensi.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 85
5. Turut memperjuang-kan kepentingan nasional dan posiisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan kontribusi dan keterlibatan Ilmiah Indonesia pada aras Internasional
1. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan nasional/ internasional
2. Jumlah kerjasama yg memiliki MOU terlaksana dengan lembaga nasional dan internasional
Keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasional 600
Mening-katnya jumlah focal ponit organisasi internasional 10 buah
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global 15 orang
Jumlah workshop/seminar kerjasama 6 kali
1. Kebijakan Kerjasama
2. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembang-an kebijakan nasional di bidang Iptek
3. Kebijakan peningkatan jasa Iptek
6. Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/ prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan peman faatan informasi
1. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksana-nya perencanaanpelaksanaan
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkuali-tas dan akuntabel
Jumlah dokumen perencana
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 86
ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
2. Tersedianya
sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik dipakai untuk kegiatan
an yang dilaksana-kan 5 dokumen
Jumlah laporan kinerja yang berkuali-tas dan akuntabel 5 buah laporan tahunan satker
Status pengelola-an adminis-trasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 87
2.6.1. Rencana Kerja dan Target Capaian Tahun 2015
Dalam Penetapan Kinerja (PK) P2SDR 2015 jumlah
sasaran yang ingin dicapai adalah sebanyak 8 sasaran strategis
yang kesemuanya diarahkan untuk menuju tercapainya misi
LIPI dan kemudian disesuaikan dengan tugas serta fungsi LIPI
dalam menangkap dinamika perubahan nasional dan global
yang dinamis. Tugas dan fungsi LIPI sebagai salah satu lembaga
ilmu pengetahuan yang telah dikenal secara baik dalam aras
nasional dan internasional, juga menjadi pedoman bagi semua
satuan kerja dibawahnya dalam menyusun rencana kerja dan
target capaiannya. Sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai
oleh LIPI dilakukan juga oleh Kedeputian IPSK sehingga
pengembangan iptek diarahkan dalam satu koordinasi kerja
bersifat top down. Berdasarkan dokumen PK P2SDR 2015
ditetapkan beberapa penetapan kinerja seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2.2 Penetapan Kinerja (PK) P2SDR Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator kinerja Kegiatan (IKK)
Target Satuan
1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN
4 Buku
Jumlah Sitasi atas publikasi
230 sitasi
2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 88
3. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
2 naskah
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
1 naskah
4 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
5 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
25 0rang
6 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah workshop - seminar yang memiliki PKK
1 Orang
Jumlah penelitian yang memiliki PKK
0 orang
7 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Jumlah diseminasi IPTEK
2 buah
Jumlah buku nasional yang diterbitkan
5 buku
Jumlah artikel di jurnal nasional terakreditas
7 artikel
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding nasional yang diterbitkan
13 artikel
Jumlah buku 0
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 89
internasional yang diterbitkan
Jumlah artikel di jurnal internasional terakreditas
1 artikel
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding internasional yang diterbitkan
1 buku
Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
27 naskah
8 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
3 orang
Jumlah institusi yang menggunakan jasa nara sumber
7 orang
Jumlah mahasiswa S2 - S3 bimbingan - diuji
2 orang
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
1 orang
9 Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik
- - -
Sumber: PME P2SDR
Penetapan RKT P2SDR pada tahun 2015 berpedoman
pada program dan kegiatan yang sudah dirumuskan dalam
dokumen Renstra tahun 2015-2019 yang difokuskan kepada
target-target capaian substansi kegiatan penelitian dalam
rangka merealisasikan Visi LIPI untuk menjadi lembaga
penelitian berkelas dunia. Adapun capaian target kinerja di
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 90
tahun 2015 dapat dilihat pada Bab III dari buku LKj ini.
Keberhasilan satker dalam menjalankan tugas fungsinya
tersebut diukur melalui Indeks Kinerja Kegiatan (IKK) yang
ditetapkan oleh setiap satker dengan mengacu kepada IKU
LIPI.
Sedangkan rencana dan target untuk pengembangan
SDM, sarana prasarana atau infrastruktur penelitian dan
strategi anggaran akan dibahas secara terpisah dan lebih rinci.
Oleh karena itu, dokumen akuntabilitas ini bersifat sebagai
living document yang harus selalu ditelaah, dievaluasi, dan
diperbaiki sesuai dengan tuntutan lingkungan strategis yang
terus berubah. Evaluasi dan penelaahan terhadap lporan
kinerja ini disesuaikan dengan tuntutan internal maupun
eksternal lembaga yang harus dilakukan paling sedikit sekali
dalam setahun.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 91
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ab ini memberikan informasi mengenai akuntabilitas
kinerja lembaga yang meliputi capaian kinerja,
analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan
Pusat Penelitian Sumberdaya Regional (P2SDR)
tahun anggaran 2015. Kinerja ini diukur dengan cara
membandingkan capaian kinerja dengan Penetapan Kinerja
(PK) P2SDR yang telah ditetapkan pada tahun anggaran 2015.
Rencana Strategis Implementatif dari menjadi landasan dari
program kegiatan Pusat Penelitian Sumberdaya Regional
2015-1019. Dalam analisis kinerja maka capaian kegiatan di
tahun 2014 akan dijadikan pembanding tidak untuk semua
kegiatan akan tetapi hanya pada kegiatan yang masih memiliki
keterkaitan dengan tahun sebelumnya. Akuntabilitas
keuangan dilengkapi dengan data keuangan dari seluruh
anggaran yang diterima Pusat Penelitian Sumberdaya Regional
yang telah mendukung pencapaian kinerja lembaga.
3.1 Capaian Kinerja Organisasi.
Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan
bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggarannya. Hal terpenting yang diperlukan dalam
B
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 92
penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran dan evaluasi
serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis
terhadap pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan
kegiatan membandingkan antara target kinerja yang telah
ditetapkan dengan realisasinya. Melalui perbandingan
tersebut dapat diketahui celah kinerja, yang merupakan selisih
antara realisasi hasil program utama dengan targetnya
indikator yang diwakili masing-masing sasaran di dalamnya.
Celah kinerja tersebut kemudian dianalisis untuk dicari
penyebab ketidakberhasilan yang dijadikan dasar penetapan
strategi peningkatan kinerja di masa datang.
Laporan kinerja P2SDR merupakan gambaran capaian
kinerja, kegiatan dan sasaran strategis tahun 2015 yang
berpedoman pada sasaran strategis LIPI, yang tertuang dalam
Rencana Strategis tahun 2015-2019. Indikator Kinerja
merupakan tujuan dari sasaran yang hendak dicapai atau yang
mencerminkan benefit/impact. Sementara itu sasaran
merupakan hasil dari output yang pada umumnya dikaitkan
dengan capaian kegiatan yang dianggap sebagai penggerak
kinerja terdekat atau mempunyai kontribusi terbesar untuk
pencapaian program.
Selama masa periode Rencana Strategis (Renstra),
2015 – 2019 kinerja P2SDR secara keseluruhan selama masa
Renstra 5 tahun capaian kinerja dikategorikan sangat baik
karena hampir sebagian besar target telah tercapai. Untuk
melihat akuntabilitas yang merupakan gambaran dari hasil
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 93
capaian dan evaluasi atas capaian serta kendala dalam meraih
capaian kinerja dituangkan dalam bagian di bawah ini.
3.1.1 Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/
program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan
perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja
adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas Kinerja P2SDR merupakan tolok ukur
keberhasilan P2SDR dalam menjalankan tugasnya
sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Strategis
Implemetatif P2SDR Tahun 2015 – 2019. Terdapat 9 Sasaran
Strategis yang telah dirumuskan dalam Renstra LIPI
2015 – 2019 dengan menatap Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rencana Kerja Tahunan di P2SDR. Adapun 13 Indikator yang
menjadi target pada tahun anggaran 2015 adalah sebagai
berikut:
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 94
Dari 6 Sasaran Strategi tersebut terdapat 13 indikator yang akan menjadi strategi pencapaian, yakni: 1) Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah nasional dan
internasional.
2) Meningkatnya sitasi /kutipan .
3) Meningkatnya aktifitas ilmiah pada tingkat nasional dan
internasional
4) Meningkatnya permintaan jasa kepakaran.
5) Meningkatnya jumlah naskah kebijakan
6) Meningkatnya rumusan dan model hasil penelitian yang
diimplementasioleh pemangku kepentingan
7) Meningkatnya jumlah kerjasama penelitian
8) Meningkatnya jumlah publikasi bersama
9) Menjadi tuan rumah seminar internasional.
10) Meningkatnya pertukaran peneliti.
11) Menguatnya peran menjadi focal point
12) Meningkatnya partisipasi dalam pertemuan ilmiah nasional
dan internasional
13) Meningkatnya keanggotaan dalam organisasi ilmiah
nasional dan internasional.
Sasaran strategis tersebut diharapkan dapat
mendukung 6 (enam) tujuan LIPI yang juga menjadi tujuan
yang hendak dicapai oleh P2SDR, yakni:
1. Memperkuat kompetensi inti—yaitu kegiatan penelitian
dan pengembangan—dengan menciptakan dan
menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. Hal
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 95
ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas pengetahuan
peneliti melalui penelitian dan diseminasi hasil penelitian.
2. Meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan karya
penelitian yang berdampak dan bermanfaat secara luas;
3. Mendorong terciptanya kreativitas dalam meningkatkan
adopsi inovasi yang dilakukan dengan membangun
jaringan dengan berbagai lembaga penelitian dalam dan
luar negeri dan rekomendasi hasil penelitian (policy paper)
kepada pemerintah;
4. Turut serta meningkatkan kesadaran dan kemampuan
masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan
humanis. Hal ini dicapai melalui kegiatan diseminasi hasil
penelitian dan akses kepada hasil penelitian melalui buku,
website, dan perpustakaan;
5. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi
tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan
kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras
internasional. Hal ini dicapai melalui peran serta peneliti
dan lembaga dalam bentuk kerjasama penelitian dan
diseminasi hasil penelitian;
6. Meningkatkan, memelihara serta memanfaatkan
sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar
ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah
untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan. Hal
ini dicapai melalui tata kelola organisasi yang baik (good
corporate governance) dan pembinaan SDM/sumber daya
manusia yang kompeten.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 96
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Penelitian
Sumberdaya Regional tahun 2015 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat
apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian
target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target
yang belum tercapai dalam tahun 2015 ini.
3.1.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2015
Pada bagian ini kami akan memaparkan analisis dan
evaluasi hasil kinerja P2SDR tahun 2015 didasarkan pada
sejumlah Sasaran dan Indikator Kinerja yang telah disusun
dalam Penetapan Kinerja Tahun 2015 yang juga disertai
dengan penjelasan realisasinya. Tingkat capaian kinerja P2SDR-
LIPI tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara
target dan realisasi masing-masing indikator kinerja. Rincian
Tingkat Capaian Kinerja P2SDR-LIPI Tahun 2015, dapat dilihat
pada uraian dan tabel-tabel di bawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 97
Tabel 3.1 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 1
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan
Target 2015
Realisasi %
1.
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN
4 3 75
Jumlah Sitasi atas publikasi
230 479 208
Sumber: Data PME-P2SDR
Tahun 2015 merupakan tahun pertama dari rencana
strategis kegiatan 2015-2019 yang telah disusun oleh P2SDR-
LIPI. Sebagai salah satu lembaga yang menjadi bagian yang
melekat pada LIPI, maka P2SDR memiliki kewajiban untuk
mewujudkan visi LIPI untuk “Menjadi lembaga ilmu
pengetahuan berkelas dunia dalam penelitian, pengembangan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
daya saing bangsa”. Oleh karena itu, pada RKT yang telah
ditetapkan salah satunya adalah ”Meningkatnya kontribusi LIPI
terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian” yang
merupakan Sasaran Strategis 1 (SS1) (lihat tabel 3.1 di atas).
Pada SS1 telah ditetapkan bahwa terdapat 4 (empat) target
buku (publikasi ilmiah) yang ber-ISBN yang akan dihasilkan di
tahun 2015. Namun ternyata hanya sekitar 3 buku saja dapat
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 98
dirampungkan publikasinya. Buku-buku yang diterbitkan
tersebut yaitu:
1. Urban Forest Management as Part of Sustainable City’s
Concept: Prague and Jakarta
2. The Knowledge of Urban People in Prague: Responding
Flood as Adaptation to Climate Change
3. Air Pollution in China: The Responses of Government,
NGOs, and Communities
Berhasilnya diterbitkannya 3 publikasi di tahun 2015
membuktikan bahwa peneliti P2SDR memiliki kemampuan
untuk menghasilkan KTI dengan ISBN. Pada tahun 2014 tidak
ada publikasi karena besarnya penghematan anggaran
kegiatan yang terjadi dan itu sangat menganggu kinerja
peneliti. Dana-dana yang semula diperuntukan untuk
penerbitan buku dan pengumpulan data yang singkat
menyebabkan hasil penelitian diyakini kurang memiliki kualitas
yang baik. Oleh karena itu, pada tahun 2015 bidang Diseminasi
bekerjasama dengan PME satker memberikan kesempatan
untuk semua tolok ukur untuk melakukan FGD setelah dari
lapangan dan memperpanjang waktu penyelesaian draft
laporan. Pada tahun 2014, publikasi sama sekali tidak tercapai
dan hanya menghasilkan 9 Policy Brief.
P2SDR menyadari bahwa kegiatan penerbitan buku ber
ISBN salah satu tanggung jawab sebagai lembaga penelitian
dan melakukan penyebaran atas hasilnya kepada masyarakat.
Oleh karena itulah maka LIPI menjadikan bagian kegiatan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 99
diseminasi sangat penting. LIPI bersama dengan P2SDR
menyadari bahwa ilmu pengetahuan yang menjadi jembatan
atau konektivitas yang penting antara lembaga penelitian
dengan para pengguna, agar hasil penelitian dapat dirasakan
manfaatnya. Ketidaksiapan peneliti dalam menghasilkan
sebuah karya tulis dalam bentuk terbitan buku merupakan
persoalan yang memerlukan keterlibatan LIPI untuk
mengatasinya. Kendala kegagalan menerbitkan buku tidak
hanya terkait dengan masalah anggaran semata, akan tetapi
juga terkait dengan tidak tersedianya jaringan internet yang
baik untuk peneliti mencari jurnal atau literatur yang
diharapkan akan membantu peneliti dalam menulis.
Pengumpulan data primer yang hanya 10 hari karena dana
yang terbatas, semestinya digantikan dengan penelusuran
studi literatur yang lebih banyak dari jurnal-jurnal ilmiah,
sehingga pemahaman peneliti atas studi yang dijalankan
menjadi makin baik. Langganan jurnal ilmiah yang berkualitas
sepertti JSTOR, Sage Publication dan Pro-Quest diharapkan
dapat membantu peneliti dalam studi literatur dalam
membuat karya tulis ilmiah atau buku yang bagus. Hal ini juga
sebagai upaya untuk penguatan kompetensi peneliti dalam
memahami isu globalisme, regionalisme, dan isu-isu strategis
di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, dan Afrika.
Terkait dengan jumlah sitasi atas publikasi para peneliti
P2SDR di tahun 2015 terdapat sebanyak 479 kali sitasi.
Beberapa nama yang tulisannya di sitasi yaitu:
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 100
1. Dr. Yekti Maunati telah disitasi sebanyak 46 kali untuk
tulisannya tentang “Identitas Dayak: komodifikasi dan
politik kebudayaan” dan terdapat sebanyak 46 kali sitasi
untuk tulisan yang berjudul, “The (Re) construction of
the'Pan-Dayak'Identity in Kalimantan and Sarawak”.
2. Dr. Erwiza dengan jumlah sitasi 7 kali, untuk tulisan yang
berjudul Politik Penguasaan Sumber Daya Timah di Bangka
Belitung” dan terdapat pula sitasi sebanyak 9 kali untuk
tulisan yang berjudul “13 Illegal Coalmining in West
Sumatra: Access and Actors in The Post-Soeharto Era” .
3. Dr. Erni Budiwanti tentang “Islam Sasak: Wetu Telu versus
Waktu Lima” di sitasi sebanyak 41 kali dan telah disitasi
sebanyak 11 kali untuk tulisan tentang Pluralism collapses:
A study of the Jama'ah Ahmadiyah Indonesia and its
persecution.
Gambaran tentang jumlah sitasi atas publikasi peneliti P2SDR
dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah. Pada tabel terlihat
bahwa dari sekitar 25 orang peneliti di P2SDR belum semua
yang menghasilkan tulisan yang disitasi oleh masyarakat. Hal
ini bukan berarti tidak ada tulisan bagus yang dibuat akan
tetapi karena sebagian peneliti belum memiliki account google
scholar. Keberadaan account google sangat berkaitan dengan
sitasi ini karena hanya mereka yang terdata di google dilihat
datanya. Namun demikian meskipun belum semua peneliti
memiliki tulisan yang disitasi, target yang ditetapkan pada PK
2015 telah tercapai dengan sangat baik dengan jumlah 479
sitasi. Penetapan jumlah sitasi ini merupakan tahun pertama
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 101
dari PK 2015 karena tahun 2014 belum ada. Penetapan PK atas
sitasi ini sebenarnya juga dalam rangka mendorong peneliti
untuk menjadi peneliti berkelas dunia dan terindeks global.
Peneliti P2SDR harus menunjukan komitmen secara aktif
dalam bentuk publikasi ilmiah yang baik dan bermanfaat bagi
masyarakat yang ditunjukan dengan jumlah sitasi atas karya
tulisnya.
Tabel 3.2 Peneliti P2SDR yang Karya Tulisnya Disitasi
No. Nama Peneliti
Judul Tulisan
1.
Drs. Dundin Zaenuddin, MA
Strategi Pengembangan Modal Sosial Kewirausahaan: Modal Sosial Kewirausahaan di Era Otonomi Daerah Dirujuk 2 kali Keluaran 2 sitasi
Primodialisme Politik Syariat Islam Bandung Keluaran 2 sitasi
2.
Prof. Dr. Yekti Maunati, MA
Channing People, Cultural Uniqueness and Historical Heritage Keluaran 2 sitasi
Rethingking Cultural Identity and Its Drivers in Present-Day Indonesia: A Case Study of the Dayak Keluaran 1 sitasi
Sharing the Fruit of Forestry Products: Indigenous People and Their Incomes in the Forestry Sector in East Kalimantan, Indonesia Keluaran 2 sitasi
Ethnic Tourism in Thailand Keluaran 2 sitasi
Identitas Dayak: Komodifikasi dan Politik
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 102
Kebudayaan Keluaran 46 sitasi
The (Re) Construction of the Pan Dayak Identity in Kalimantan and Sarawak: A Study on Minority’s, Identity, Ethnicity and Nationality Keluaran 6 sitasi
Contesting Dayak Identity: Commodification and the Cultural Politics of Identity in East Kalimantan Keluaran 6 sitasi
Sitasi dari google scholar sejumlah 55 sitasi
3.
Dr. Erni Budiwanti, MA
Pluralism Collapses: A Study of the Jamaah Ahmadiyah Indonesia and Its Persecution Keluaran 22 kali
Islam Sasak: Wetu Telu versus Waktu Lima Keluaran 41 sitasi
Mempertahankan Identitas dan Toleransi Antaragama: Minoritas Muslim di Lombok dan Bali Keluaran 3 sitasi
The Crescent behind the Thousand Holy Temples: an Etnographic Study of the Minority Muslim of Pegayaman North Bali Keluaran 5 sitasi
The Impact of Islam on the Religion of the Sasak in Bayan West Lombok Keluaran 2 sitasi
Mempertahankan Identitas dan Toleransi Antaragama Minoritas Muslim di Lombok dan Bali Keluaran 3 sitasi
Pluralisme Collapse: A Study of the Jama’ah Ahmadiyah Indonesia and Its Perception Keluaran 1 sitasi
The Crescent behind the Thousand Holy Temples: an Etnographic Study of the Minority Muslim of Pegayaman North Bali
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 103
Keluaran 5 sitasi
Pluralism Collapses: A Study of the Jamaah Ahmadiyah Indonesia and Its Persecution Keluaran 11 Sitasi
(Book) Islam Sasak: Wetu Telu versus Waktu Lima Keluaran 46 sitasi
The Crescent behind the Thousand Holy Temples: an Etnographic Study of the Minority Muslim of Pegayaman North Bali Keluaran 5 sitasi
Pluralism Collapses : A Study of the Jamaah Ahmadiyah Indonesia and Its Persecution Keluaran 11 kali
Islam Sasak: Wetu Telu versus Waktu Lima Keluaran 41 sitasi
4. Dr. Erwiza, MA Politik Penguasaan Sumber Daya Timah di Bangka Belitung Keluaran 7 sitasi
Tambang, Perempuan dan Negara Gagal Keluaran 2 sitasi
Membaranya Batubara: Konflik Kelas dan Etnik Ombilin Sawahlunto Sumatera Barat Keluaran 4 sitasi
Deregulation of the Tin Trade and Creation of a Local Shadow State: A Bangka Case Study Keluaran 4 sitasi
Rethingking Legal and Illegal Economy: A Case Study of Tin Mining in Bangka Island Keluaran 5 sitasi
13 Illegal Coalmining in West Sumatra: Access and Actors in The Post-Soeharto Era Keluaran 9 sitasi
Elections and Shifting Regional Development Planning System : A Case Study of Bandung and Bogor Regency
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 104
Keluaran 2 sitasi
Illegal Coalming in West Sumatra, Acces and Actors in The Post-Soharto Era Keluaran 9 sitasi
Tambang, Perempuan dan Negara Gagal Keluaran 2 sitasi
13 Illegal Coalmining in West Sumatra: Access and Actors in The Post-Soeharto Era Keluaran 9 sitasi
Politik Penguasaan Sumber Daya Timah di Bangka Belitung Keluaran 7 sitasi
5. Drs. Fadjar Ibnu Thufail, MA
Figures in the May 1998 Riots: Imagining the State in Post-New Order Indonesia Keluaran 4 sitasi
Ninjas in Narratives of Local and National Violence in Post-Soeharto Indonesia Keluaran 8 kali
The Social Life of Reconciliation: Religion and the Struggle for Social Justice in Post-New Order Indonesia Keluaran 1 sitasi
Kegalauan Identitas: Agama. Etnisitas dan Kewarganegaraan pada Masa Pasca Orde Baru Keluaran 2 sitasi
Ninjas in Narratives of Local and National Violence in Post-Soeharto Indonesia Keluaran 8 kali
Figures in the May 1998 Riots: Imagining the State in Post-New Order Indonesia Keluaran 4 sitasi
The Social Life of Reconciliation : Religion and the Struggle for Social Justice in Post-New Order Indonesia Keluaran 1 sitasi
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 105
6. Rucianawati, M.Hum
Historical Heritage as a Special Attraction Tourism in Thailand: Its Challeges and Opportunities Keluaran : 1 sitasi
7. Dr. A. Helmy Fuady Memahami Anggaran Publik AH Fuadi -2002 – Institute of Development a Keluaran : 3 sitasi
8. Rita Pawestri S., SE., MA
Karakteristik Investasi Eropa di Malaysia Keluaran 2 sitasi
Karakteristik Investasi Eropa di Malaysia Keluaran 1 sitasi
9. Dr. Cahyo Pamungkas, SE., M.Si
Interaksi Sosial Antar Umat Beragama di Maluku: Sebelum dan Sesudah Konflik Sosial 1999 Keluaran 1 sitasi
Membaca Dinamika Konflik Poso: dari Kekerasan Komunal ke Kekerasan Politik Dirujuk 2 kali Keluaran 2 sitasi
Papua Islam dan Otonomi Khusus: Kontestasi Identitas di Kalangan Orang Papua Keluaran 2 sitasi
Pemekaran Daerah dalam Perspektif Nasional Keluaran 1 kali
Konflik Elit Lokal dalam Pembentukan Propinsi Irian Jaya Barat Keluaran 2 sitasi
Papua Road Map Keluaran 2 sitasi
10. Mayasuri Presila, MA
Tourism Policy in Singapore : A Journey in Perfection Keluaran 1 sitasi
11. Kurnia Novianti Enviromental Movement Organizations In The Czech Republic Keluaran : 1 sitasi
Environmental Movement di Republik Ceko:
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 106
Dinamika Tantangan Yang Dihadapi NGO Lingkungan Pasca Revolusi Velvet Keluaran: 1 sitasi
Environmental Movement di Republik Ceko: Dinamika Tantangan Yang Dihadapi NGO Lingkungan Pasca Revolusi Velvet Keluaran: 1 sitasi
Sumber: data dari PME-P2SDR
Pada tahun 2015 penetapan PK satker hampir sebagian besar
sasaran strategisnya diarahkan pada program kegiatan yang
mendukung visi LIPI untuk menjadi lembaga berkelas dunia
yang ditunjukan dalam bentuk pengembangan iptek yang
diarahkan pada peningkatan kualitas dan kemanfaatan iptek
nasional dalam rangka mendukung daya saing secara global.
Hal itu dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan
penerapan iptek secara luas dalam pengembangan lembaga
penelitian yang handal untuk mendapatkan pengakuan
terhadap hasil pertemuan ilmiah dan hak atas kekayaan
intelektual peneliti yang terindeks global.
Setelah pada Sasaran Strategis 1 (SS1) ditetapkan pula
Sasaran Strategis 3 (SS3) terkait dengan penekanan pada
capaian menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berasal
dari kegiatan penelitian (lihat tabel 3.3). Tuntutan untuk
menghasilkan output berupa Policy Brief atau Policy Paper
dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi pembangunan
masyarakat Indonesia menuju kehidupan global yang maju dan
modern, arah kebijakannya adalah memperkuat kontribusi
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 107
riset sosial dan kemanusiaan dalam hal memberikan solusi
bagi masyarakat dalam menghadapi dunia global.
Tabel 3.3 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 3
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2014
Realisasi %
2
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
2 0 0
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
1 0 0
Sumber: data dari PME-P2SDR
P2SDR-LIPI menyadari bahwa sebagai lembaga
penelitian maka terdapat tanggung jawab untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan melalui hasil-hasil
penelitian dan diseminasi atasnya. Namun pada tahun 2015,
ternyata P2SDR tidak menghasilkan pertimbangan kebijakan
yang diminta. Hal ini bertolak belakang dengan tahun 2014.
Pada tahun 2014 terdapat 9 Policy Brief yang dihasilkan dari
kegiatan penelitian. Keberhasilan membuat pertimbangan
kebijakan di tahun 2014 karena pada tahun yang sama
merupakan tahun terakhir dari Renstra 2010-2014. Artinya
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 108
kegiatan penelitian sudah memiliki data dan output yang
optimal sehingga dapat menghasilkan beberapa rekomendasi
kebijakan. Berbeda sekali dengan tahun 2015, tahun pertama
dari Renstra 2015-2019, dan kegiatan penelitian masih belum
memiliki data yang cukup kuat untuk merumuskan sebuah
konsep atau saran strategis untuk pembuatan kebijakan.
Namun demikian kinerja P2SDR atas sasaran strategis 2
(dua) yang tidak tercapai tertutupi dengan terdapatnya
beberapa tulisan peneliti yang masuk jurnal Internasional dan
nasional. Langkah ini juga bagian yang sangat penting guna
menunjukan bahwa para peneliti memiliki tanggung jawab
untuk memberikan kontribusi berupa ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan daya saing bangsa di mata dunia Internasional
dan masyarakat global. Pada tabel 3.4 dan tabel 3.5 dapat
dilihat beberapa nama dan tulisan peneliti P2SDR yang
dipublikasikan dalam jurnal Nasional dan Internasional.
Tabel 3.4 Karya-Karya Ilmiah yang dimuat di Majalah/buku
Ilmiah/bagian dari Buku Internasional Tahun 2015
No. Nama Majalah/Buku Ilmiah Internasional
Nama Peneliti
1. Jurnal SUVANNABHUMI Multi-disciplinary Journal of Southeast Asian Studies Vol 7 No.1 Juni 2015 halaman 49-66 dengan judul “Approaches In Southeast Asian Studies: Developing Post-Colonial Theories in Area Studies”. Yang diterbitkan oleh ISEAS/BUFS, ISSN/ISBN/IBSN 2092-738X
Cahyo Pamungkas
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 109
2. Third World Quaterly, Volume 36 Number 7 Tahun 2015 dengan judul “Aid and Policy Preferences in Oil-Rich Countries: Comparing Indonesia an Nigeria”.
Ahmad Helmy Fuady
Sumber: Data PME P2SDR
Tabel 3.5 Karya-Karya Ilmiah yang Dimuat di Jurnal/Majalah/Buku Ilmiah Nasional Tahun 2015
No. Nama Majalah/Buku Ilmiah Nasional
Nama Peneliti
1. Artikel dengan judul “Social Changes in Yogya: Ethno-Religious Identification and Social Distance”. Jurnal Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Cahyo Pamungkas
2. Artikel dengan judul “Social Contexts of Exclusionary Reactions: Study on Muslim and Christian Relation in the City of Ambon”. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS), Volume 5, Number 1 Juni 2015 halam 49-78.
Cahyo Pamungkas
3. Artikel dengan judul “Sejarah Lisan Integrasi Papua ke Indonesia Pengalaman Orang Kaimana pada Masa Trikora dan Pepera”. Jurnal Paramita Volume 25 No.1 2015.
Cahyo Pamungkas
4. Artikel dengan judul “Ethnic Conflict Theory, Religiousity, and Cultural Bond: Approaches Combined to Resolve Religious Intolerance in Ambon”. Jurnal Harmoni, Balitbang Kementrian Agama No. 1/2015.
Cahyo Pamungkas
5. Artikel dengan judul “Effectivity of Social Economic Development and Affirmative
Cahyo Pamungkas
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 110
Policies in Papua on Conflict Resolution”. Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra dan Sosial Budaya, no.3 Tahun 2014 halaman 324-340.
6. Artikel dengan judul “Religious Tolerance in Social Practices: Study on Religious Majority and Minority in Buleleng, Bali”. Jurnal Episteme, Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, Volume 9(2) tahun 2015 halaman 61-90.
Cahyo Pamungkas
7. Artikel dengan judul “The History of Muslims and Christians in Papua: Tracing Cultural and Religious Heritage.” Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage. Volume 3 (1) tahun 2015 halaman 83 – 106.
Cahyo Pamungkas
8 Artikel dengan judul “Kontestasi Identitas antara Muslim Papua dan Muslim Pendatang“. Jurnal Kawistara bulan Pebruari 20l5 dalam tahap revisi.
Cahyo Pamungkas
9. Artikel dengan judul “Kontestasi Klaim hak Pertuanan di Kaimana” Jurnal Masyarakat dan Budaya. P2 KK LIPI
Cahyo Pamungkas
10. Artikel dengan judul “Hubungan Antarumat Beragama di Kaimana dalam Tinjauan Sosial” dimuat dalam Jurnal Patrawidya, Volume 16/12016
Cahyo Pamungkas
11. Artikel dengan judul “Peran Akademisi dan Relasinya dengan Para Pemangku Kepentingan dalam Pengelolaan Hutan Kota di Praha dan Jakarta”. Jurnal Antropologi Indonesia. UI, bulan Juli 2015.
Kurnia Novianti
12. Artikel dengan judul “Peran Komunitas dalam Mengelola Hutan Kota: Kasus Sangga Buana Jakarta Selatan”. Jurnal Masyarakat dan Budaya. bulan Juli 2015.
Kurnia Novianti
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 111
13. Artikel dengan judul “Dari Dukungan Hingga Protes: Dinamika Respons NGO terhadap Upaya Pengembangan Energi Terbarukan di Republik Ceko”. Jurnal Kajian Wilayah, P2 SDR LIPI.
Kurnia Novianti
14 Artikel dengan judul “A Short Journey to Explore the East: Eltio Alegondas Fasten”. Jurnal Paramita Volume 25 No.1, Januari 2015
Prima Nurahmi M
15 Artikel dengan judul “Pragmatism and Nationalism: Industrialization Policy in Indonesia and Nigeria“ Jurnal Economics and Finance in Indonesia, Volume 61, No.1 Tahun 2015.
Ahmad Helmy Fuady
Sumber: PME P2SDR
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya pencapaian
kinerja untuk publikasi artikel di jurnal Internasional
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun
2014 terdapat 7 artikel peneliti yang muat di jurnal
Internasional, namun pada tahun 2015 hanya ada 3 tulisan
saja yang masuk dalam jurnal internasional. Masih banyak
kekurangan terutama sebagian besar aktivitas masih di
dominasi oleh peneliti senior yang sudah banyak pengalaman
dan berjaringan. Jumlah peneliti aktif yang memiliki double job
atau menjalankan berbagai aktifitas yang tidak mendukung
kompetensi mereka sebagai peneliti juga merupakan masalah
yang sangat menganggu dalam pencapaian kinerja untuk
menghasilkan KTI yang bagus dan masuk jurnal akreditasi di
Internasional maupun nasional. Kegiatan peneliti yang double
job tidak bisa dihindari karena ketersediaan SDM yang tidak
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 112
mencukupi sehingga ada peneliti yang berperan sebagai staf
administrasi perkantoran.
Penetapan Kinerja lainnya yang juga dalam rangka
meningkatnya kegiatan pengembangan adalah sebagaimana
terdapat pada Sasaran Strategis 5 (lihat tabel 3.6).
Tabel 3.6 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 5
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2015
Realisasi %
3
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
25 25 100
Sumber: PME-P2SDR
Terdapat beberapa aktivitas yang dikategorikan dalam
kegiatan pemasyarakat iptek ini, antara lain adalah penerbitan
publikasi dalam jurnal ilmiah bidang sosial, media massa
ataupun website (online). Terdapat pula kegiatan sebagai
pemakalah dalam berbagai pertemuan ilmiah Internasional
dan Nasional baik seminar, conference, worskshop dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 113
sebagainya. Ada juga kegiatan pemasyarakatan iptek dalam
bentuk penggunaan jasa kepakaran, bimbingan S2/S3 di
Perguruan Tinggi atau nara sumber pada beberapa kegiatan
pengembangan iptek lainnya. Pada tahun 2015, target peserta
iptek yang ditetapkan adalah 25 orang karena beberapa
kegiatan pemasyarakatan iptek yang direncanakan ternyata
dana kegiatannnya dipotong. Oleh karena itu, tidak ada
seminar ataupun workshop yang akan dilaksanakan
dikhawatirkan tidak mampu menyerap peserta dari
pemayarakatan iptek itu nantinya. Peluang lain untuk
mendapatkan peserta pemasyarakatan iptek sebenarnya juga
bias berasal dari tamu yang datang berkunjung ke
perpustakaan dan website P2SDR. Namun sangat disayangkan
perpustakaan P2SDR saat ini vakum setelah kembali dari
pindahan dari Bogor. Buku-buku belum masuk lagi ke
perpustakaan karena memang belum ada lokasi untuk
perpustakaan. Kemudian website P2SDR juga sedang
mengalami kendala dan masih tetap dalam perbaikan
(redesign) sementara website yang lama menjadi tidak aktif.
Akan tetapi meskipun sarana untuk menjaring peserta
pemasyarakatan iptek kurang, target untuk itu tetap terpenuhi
yang berasal dari seminar hasil penelitian dan diskusi-diskusi
yang dilakukan oleh para peneliti P2SDR, seperti IHT dan FGD
penelitian. Target yang dibuat dalam PK P2SDR hanya
ditetapkan 25 peserta karena memang peneliti P2SDR aktif
hanya sejumlah itu. Tidak heran jika capaian kinerja di SS5 ini
tercapai 100%.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 114
Peneliti memiliki kewajiban untuk memasyarakatkan
iptek itu sebagai sebuah tanggung jawab kepada bangsa dan
masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan
Indonesia. Berikut ini ada 3 tabel yang menunjukan aktivitas
peneliti terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi: 1) Peneliti P2SDR yang Menulis Makalah untuk
Seminar/Workshop/ Conference di Luar Negeri/Internasional
Tahun 2015; 2) Peneliti P2SDR yang Menulis Makalah untuk
Seminar/Workshop/Conference di Nasional; mengenai Karya-
Karya Ilmiah yang dimuat di Majalah/buku Ilmiah Internasional
Tahun 2015; 3) Peneliti P2SDR yang Diwawancara Media
Massa/Tulisannya Dimuat di Situs Web/Media Massa Tahun
2015; dapat di lihat sebagai berikut:
Tabel 3.7 Peneliti P2SDR yang Menulis Makalah untuk Seminar/Workshop/Conference di Luar Negeri/ Internasional Tahun 2015
No. Judul Makalah/Nama Seminar/Workshop Nama Peneliti
1. Makalah dengan judul “Maritime Silk Road Exploring Cooperation Opportunities” disampaikan pada International Seminar on The 21th Century Maritime Silk Road Initiative Collectively Building the 21th Century Maririme Silk Road and Creating a Community of Common Destiny, di Quanzhou Fujian, Province China, tanggal 12 s.d 13 Pebruary 2015.
Ahmad Helmy Fuady
2, Makalah dengan judul “Policy Strategy of SMEs in Taiwan and Indonesia: A
Rita Pawestri S
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 115
Comparative Study”. Disampaikan pada The 2015 International Conference of ISEAS/BUFS, di Busan Korea Selatan, tanggal 23 s.d 25 April 20l5 dengan mengambil tema “Regional Charactersitik of Southeast Asia and Its Comparison with others “ .
3. Makalah dengan judul “Methodological Approach in Southeast Asian Studies: Hybrid between Post-Colonial Theories and Areas Studies” disampaikan pada The 2015 International Conference of ISEAS/BUFS, di Busan Korea Selatan, tanggal 23 s.d 25 April 20l5 dengan mengambil tema “Approaches to Southeast Asian Studies: Methodological Quest”.
Cahyo Pamungkas
4. Makalah dengan judul “Glocalization : A Social Scientific Approach towards Social Design for the Creation of Multicultural Society”. Disampaikan pada International Federation of Social Science (IFSSO) General Conference 2015, tanggal 29 Mei s.d 1 Juni 2015, yang diselenggarakan di Seijo University, Tokyo, Jepang.
Yekti Maunati dan I Ketut Ardhana
5. Makalah dengan judul “The Exploitation of Coals and The Local Community Vulnerability in East Kalimantan, Indonesia“ disampaikan pada The 9
th
International Convention of Asia Scholars (ICAS), di Adelaide Convention Center, Australia, tanggal 4 Juli 2015 s.d 10 Juli 2015
Yekti Maunati
6. Makalah dengan judul “Challenging Religious Pluralism in Lombok: the Role of Adat in Enriching Localised Islam“ dipresentasikan pada sesi panel Cultural
Erni Budiwanti
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 116
Display in Bali and Lombok, pada the EuroSEAS Conference 2015, di Vienna Austria, pada tanggal 10 Agustus s.d 14 Agustus 2015.
7. Makalah dengan judul “Migration, Religion and Politics: Analysis on Muslim and Christian Relation in Kaimana of West Papua” dalam sesi panel Being Muslim in the Contemporary Southeast Asia: Practice, Politics and Cultural Diversity, disampaikan pada The EuroSEAS Conference 2015, yang diselenggarakan di Vienna Austria, tanggal 10 s.d 14 Agustus 2015.“
Cahyo Pamungkas
8. Makalah dengan judul “Peace Building in West Papua of Indonesia: Analysis on Papua Peace Network (PPN) in Campaigning Dialogue to Stop Political Violence”, disampaikan pada Konferensi Peneliti Perdamaian Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penelitian Perdamaian Asia Pasifik, di Kathmandu, tanggal 15 s.d 19 Oktober 2015.
Cahyo Pamungkas
9. Makalah dengan judul “Legitimazing Illegal Mining: Case Study of Gold Miners in Bombana District Southwest Sulawesi“ disampaikan pada Seminar dengan tema Between the Plough and the Pick: Informal Mining in the Contemporary World” yang diselenggarakan di The Australian National University, Canberra, Australia, tanggal 5 s.d 6 November 2015.
Erwiza
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 117
Tabel 3.8 Peneliti P2SDR yang Menulis Makalah untuk Seminar/Workshop/Conference Internasional/ Nasional di Dalam Negeri Tahun 2015
No. Judul Makalah/Nama Seminar/Workshop
Nama Peneliti
1. Makalah dengan judul “British Chamber of Commerce and the Competition against German Business Activism in the Netherlands Indies” disampaikan pada Konferensi Indonesian Economic History in the Twentieth Century” tanggal 27 s.d 28 Pebruari 2015 di FIB UGM Yogyakarta.
Prima Nurahmi M.
2. Makalah dengan judul “Role of Community in Urban Forest Management: Case Study of Sangga Buana South Jakarta“ disampaikan pada The 5
th International Conference of
Jabodetabek Study Forum dengan tema “Megacities Vulnerability, Diversity and Livablity” yang diselenggarakan oleh CRESPENT/P4W IPB di Kampus IPB Bogor tanggal 16 s.d 18 Maret 2015
Kurnia Novianti
3. Makalah dengan judul “Dynamic Vulnerability in Jakarta, Drivers and Challenges in the Future” disampaikan pada Second International Workshop on “Climate and Societal Change in Coastal Areas in Indonesia and Southeast Asia”, tanggal 23 Maret 2015, di Gd. PDII, Jakarta.
Yekti Maunati dan I Gusti Ketut Surtiari
4. Paper untuk konferensi CIPR Perkumpulan Penelitian Politik Indonesia dengan judul “Deliberative Democracy in Papuan Tradition: Analysis on General Election Using Noken System”, pada tanggal 9 s.d 15 April 2015.
Cahyo Pamungkas
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 118
5. Makalah dengan judul “Indonesia-China Economic Relations: Assessment and Way Forward” dipresentasikan pada International Seminar dengan tema “The Relation of Indonesia-China Dynamics, Problems and Prospects” di UIN Walisongo Semarang, tanggal 15 s.d 16 April 2015.
Ahmad Helmy Fuady
6. Makalah dengan judul “The Construction of Modern and Traditional Knowledge on Territorial Borders Case Study Malays in Karimun” disampaikan pada The 8
th
International Indonesia Forum Conference (IIF) dengan tema “Discorses Exploring the Space between Tradition and Modernity in Indonesia” diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerjasama dengan The International Indonesia Forum (IIF), tanggal 29 s.d 30 Juli 2015 di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Cahyo Pamungkas
7. Makalah dengan judul “Deliberative Democracy in Papuan Tradition: Analysis on General Election Using Noken System” disampaikan pada CIPR (Consortium for Indonesian Political Research) Main Conference tanggal 25 s.d 27 Agustus 2015 di Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur
Cahyo Pamungkas
8. Makalah dengan judul “The Display of Maulud in Lombok: Islam and Local Cultural Practices” disampaikan pada International Symposium on Religious Literature and Heritage yang diselenggarakan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, tanggal 15 s.d 16 September 2015, di Hotel Millenium Jakarta
Erni Budiwanti
9. Makalah dengan judul “Muslims Diasphora, Halal Food and Tourism in Korea“
Erni Budiwanti
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 119
disampaikan pada The 2nd
Seminar on the ROK-ASEAN Socio-Cultural Partnership: Enhancing Socio Cultural Awarness and Friendship dengan tema “People to People Contact between Korea and ASEAN: Indonesian Experiences” yang diselenggarakan oleh The Mission of the Republic of Korea to ASEAN bekerjasama dengan PSDR LIPI di Hotel Crowne Jakarta, tanggal 13 Oktober 2015
10. Makalah dengan judul “Minorities and Tourism in the Border Areas of Thailand and Myanmar” disampaikan pada Panel 3 Border Studies I pada the SEASREP 20
th Anniversary
Conference yang diselenggarakan oleh SEASREP Foundation bekerjasama dengan The Toyota Foundation, the Japan Foundation ASIA CENTER, tanggal 2 s.d 6 November 2015, di UGM, Yogyakarta.
Yekti Maunati
11 Makalah dengan judul “Perkembangan Sosial-Ekonomi Pulau Enggano dari Periode Kolonial hingga Kontemporer ”. disampaikan pada Seminar Ekspedisi Widya Nusantara Pulau Enggano LIPI, tanggal 4 s.d 5 November 2015, di Ruang Seminar WG Lt 1 LIPI
Prima Nurahmi M.
12. Makalah dengan judul “Peranan dan Dinamika Kota-kota Pelabuhan di Pantai Barat Sumatera dalam Perdagangan Global: Sebuah Perspektif Sejarah” disampaikan pada Seminar Nasional MOST – UNESCO, tanggal 1 s.d 2 Desember 2015, di Auditorium LIPI, Jakarta
Erwiza
13. Makalah dengan judul “Mobile Suit Gundam: Diskursus Ingatan Perang dan
Drs. Fadjar I Thufail, MA
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 120
Multikulturalisme dalam Anime dan Figurine di Jepang” dipresentasikan pada Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Program Studi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekolah Pascasarjana UGM, Yogyakarta, di Gd. Sekolah Pascasarjana UGM, tanggal 8 Desember 2015.
14 Makalah dengan judul Sinergitas Pengembangan Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Transformasi Pengetahuan (studi peranan dan fungsi petani muda mantan program magang di jepang) tanggal 26 November 2015.
Gusnelly
Sumber: PME P2SDR
Tabel 3.9 Peneliti P2SDR yang Diwawancara Media Massa/Tulisannya Dimuat di Situs Web/Media Massa Tahun 2015
No Judul Artikel /Nama Majalah/Situs Nama Peneliti
1. Artikel dengan judul “Going for Gold: From Working Characteristics to Trading in Bombana District, Southeast Sulawesi” untuk dimuat pada Website Australian National University
Erwiza
2. Menulis publikasi working paper online pada website IIF yaitu Working Paper Volume 8, download di
Cahyo Pamungkas
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 121
http://iif.or.id/wp/wp-content/uploads/ 2015/01/08-Pamungkas-Paper-for-IIF-conference-2014016.pdf.
3. Diwawancara BBC Siaran Indonesia mengenai muslim minoritas di Asia Tenggara khususnya etnis Cham di Vietnam, tanggal 15 Juni 2015
Yekti Maunati, Betti Rosita Sari serta Amorisa Wiratri
4. Menjadi narasumber Acara Talkshow Kompas TV dengan tema “Pantaskah Soeharto dianugerahi gelar Pahlawan Nasional ?” tanggal 9 November 2015
Amin Mudzakkir
5. Menulis resensi buku filsafat ekologi karya Saras Dewi berjudul “Ekofenomenologi Mengurai Disekullibrium Relasi Manusia dengan Alam” dimuat di rubric Buku Harian Jawa Pos tanggal 7 Desember 2015
Abdul Fikri Angga Reksa
Sumber: PME P2SDR
Pada Renstra 2015-2019, LIPI memperhitungkan
pengaruh isu global dan nasional sebagai tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia dan menjadi fokus kajian dalam
hampir semua Kedeputian yang berada dibawahnya. Langkah
strategis ini didukung dengan focus pada peningkatan
pengembangan iptek yang diarahkan pada peningkatan
kualitas dan kemanfaatan iptek nasional dalam rangka
mendukung daya saing secara global. Hal itu dilakukan sebagai
upaya untuk mendapatkan pengakuan internasional dalam
bidang ilmu pengetahuan, serta mewujudkan kontribusi LIPI
dalam membangun wibawa politik luar negeri Indonesia dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 122
mereposisi peran Indonesia menjadi melalui peningkatan,
penguasaan, dan penerapan iptek secara luas.
Oleh karena itu untuk mewujudkan visi LIPI menjadi
pemegang otoritas keilmuan di dunia Internasional maka
Sasaran Strategis tersusun saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Pada Sasaran Strategis 6 (SS6) dan Sasaran Strategis 7
(SS7) yang dalam Penetapan Kinerja (PK) P2SDR menunjukan
keterkaitan (Lihat table 3.11 dan Tabel 3.12) . Demikian pula
dengan Sasaran Strategis yang sebelumnya. Semua diarahkan
untuk mewujudkan tujuan “Peningkatan posisi dan citra
Indonesia di komunitas global dan meningkatkan pengakuan
internasional dalam bidang ilmu pengetahuan serta
berpartisipasi aktif dalam kerja sama penelitian internasional
untuk mengatasi masalah global”.
Tabel 3.10 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 6 (SS6)
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi
%
4
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah
Jumlah workshop - seminar yang memiliki PKK
1 1 100
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 123
Pada PK 2015, P2SDR menetapkan 1 kegiatan
kerjasama yang direncanakan dan berhasil dilaksanakan.
Kerjasama seminar Internasional tersebut yaitu seminar
Internasional dengan ROK Mission to ASEAN yaitu The 2nd
Seminar on the ROK-ASEAN Socio-Cultural Partnership:
Enhancing Socio-Cultural Awareness and Friendship pada
bulan Oktober 2015. Diluar kerjasama dalam seminar
Internasional, pada tahun 2015 juga dibuat kesepakatan
antara P2SDR dengan Geography Institute di bawah GSSC-
University of Cologne. Kerjasama yang dibuat diarahkan pada
kegiatan kerjasama penelitian, saling bertukar informasi dan
membantu memfasilitasi peneliti dari masing-masing lembaga
ketika berada di wilayah masing-masing. Pada tahun 2015,
P2SDR sudah menjalankan kesepakatan tersebut dengan
memfasilitasi Thomas Neise dari Geography Institute GSSC-
nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntung kan.
Jumlah penelitian yang memiliki PKK
0 0 0
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
3 4 133
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 124
University of Cologne yang melakukan penelitian di Indonesia.
Tidak hanya memfasiltasi dalam kemudahan administrasi dan
tempat kerja, P2SDR juga memberikan bantuan tenaga
pendamping untuk menjadi asisten Thomas selama melakukan
penelitian di Indonesia. Hal ini dianggap sangat bermanfaat
untuk kedua belah pihak terutama dalam membuat karya tulis
bersama yang dihasilkan dari kesepakatan tersebut.
Bentuk kerjasama lainnya di tahun 2015 adalah
membuatkan surat undangan untuk peneliti asing yang
berasal dari Institute of Japanese Studies, National Institute of
International Studies (NIIS), China Academy for Social Sciences
(CASS). Terkait dengan ini, sejak awal berdirinya P2SDR
membangun kerjasama untuk menjadi counterpart dengan
beberapa lembaga di Luar Negeri. P2SDR menyadari bahwa
untuk memperkenalkan lembaga ke kancah Internasional
maka membangun kerjasama penelitian dan nonpenelitian
menjadi sangat penting. Beberapa kerjasama yang sudah
dibuat sejak tahun-tahun sebelumnya yaitu:
1. Chinese Academy of Social Sciences (CASS), Cina. 2. Chulalongkorn University, Thailand. 3. Cologne University, Jerman. 4. Contemporary Indonesian Studies, Leiden University,
Belanda. 5. Department of Anthropology, Queens College-CUNY,
Amerika Serikat. 6. Division of Sociology School of Humanities and Social
Sciences College of Humanities, Arts, & Social Sciences NUS, Singapura.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 125
7. Institute for Social Development Studies, Vietnam. 8. Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), Singapura.
Semua lembaga diatas membantu para peneliti P2SDR dalam
menjadi counterpart dalam setiap penelitian dan menerima
fellow dari P2SDR di wilayah negara yang tempat lembaga
tersebut berada.
Terkait dengan posisi beberapa peneliti pada beberapa
organisas Internasional, maka terdapat 3 nama yaitu:
1. Prof. Dr. Yekti Maunati menjadi Wakil International
Federation of Social Sciences Organization (IFFSO) untuk
wilayah ASIA
2. Drs. Dundin Zaenuddin, MA menjadi focal point pada
International Federation of Social Sciences Organization
(IFFSO) untuk wilayah ASIA
3. Drs. Drs. Dundin Zaenuddin, MA menjadi Deklarator Asian
Social Science Association (ASSA) sejak tahun 2014.
4. Dr. Erwiza Erman sebagai Anggota Asosiasi Sejarawan
Tambang Internasional.
Jika diamati terdapat geliat positif P2SDR dalam
membuat peningkatan dalam bidang kerjasama di tahun
2015. Kondisi ini juga didukung oleh koordinasi terarah yang
dibangun pada Bidang Diseminasi dengan Kasub Bidang
Kerjasama dalam mewujudkan visi lembaga. Pada tahun 2015
juga P2SDR telah membuat profil lembaga dan juga
mempersiapkan profil lembaga dalam bentuk multi media,
berupa video dan tampilan di website.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 126
Meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional
dan internasional yang dibangun oleh P2SDR di tahun 2015,
baik kerjasam nonpenelitian dan penelitian juga ditujukan
untuk menjangkau kemudahan dalam memperoleh posisi
strategis yang dijabat oleh peneliti dalam organisasi/
pertemuan nasional/internasional.
Tabel 3.11 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 7 (SS7)
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2015
Realisasi %
5
Meningkat nya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah diseminasi IPTEK
2 2 100
Jumlah buku nasional yang diterbitkan
5 5 100
Jumlah artikel di jurnal nasional terakreditas
7 8 114
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding nasional yang diterbitkan
13 4 31
Jumlah buku internasional yang diterbitkan
0 0 -
Jumlah artikel di jurnal internasional terakreditasi
1 3 300
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 127
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding internasional yang diterbitkan
1 2 200
Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
27 41 152
Penetapan Kinerja lainnya yang juga menjadi bagian dari
pengembangan iptek terlihat dari Sasaran Strategis 7 (SS7)
pada table 3.12. Pembangunan iptek yang diarahkan untuk
menciptakan dan menguasai ilmu pengetahuan untuk dapat
dimanfaatkan hasil penelitian bagi kesejahteraan masyarakat,
kemandirian, dan daya saing bangsa.
Terdapat 8 indikator yang diarahkan pada pencapaian
Sasaran Strategis 7, dan hanya satu saja yang tidak dibuat
targetnya oleh P2SDR. Kegiatan diseminasi yang iptek yang
dilakukan tercapai 100%. Adapun jenis kegiatannnya adalah
seminar dan penerbitan jurnal kajian wilayah. Kegiatan expo
dan menampilkan output yang dihasilkan oleh peneliti P2SDR
juga bagian tidak kalah penting dalam kegiatan diseminasi.
Ada juga publikasi dalam bentuk artikel di jurnal terakreditasi
yang dilakukan oleh peneliti, capaiannya melebihni target. Dari
8 indikator yang harus dipenuhi capaiannya untuk peningkatan
kinerja lembaga adalah mengupayakan dan mendorong
peneliti secara aktif membuat publikasi dalam jurnal
internasional. Pada tahun 2015 ini hanya ada 3 buku saja
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 128
sedangkan tahun 2014 ada banyak peneliti yang mampu
melakukannya. Selain itu juga harus diupayakan agar para
peneliti muda memiliki kemudahan untuk menjadi pemakalah
pada seminar internasional sehingga dapat memiliki publikasi
dalam prosiding ber ISSN.
Selain publikasi ilmiah dalam bentuk buku yang
diterbitkan oleh P2SDR, setiap tahun peneliti juga memiliki
kesempatan untuk memasukan tulisan mereka ke dalam Jurnal
Kajian Wilayah (JKW) yang dikelola oleh P2SDR. Jurnal ini terbit
2 kali dalam 1 tahun dan saat ini akan diupayakan untuk
mendapatkan akreditasinya. JKW mewajibkan tulisan ilmiah
terkait dengan tema area studies karena peneliti P2SDR
memiliki core competence di kawasan Asia Tenggara, Asia
Pasifik, dan Eropa. Data penelitian yang sudah diperoleh dari
kegiatan penelitian lapangan diharapkan tidak hanya berguna
untuk membuat buku laporan saja akan tetapi didorong pula
untuk mengolahnya menjadi data untuk tulisan terbit di jurnal,
khususnya JKW. Guna mempermudah proses peneliti dalam
melakukan koreksi atas tulisannya sebelum dimasukkan ke
JKW, biasanya ada permintaan dari tim In House Training (IHT)
P2SDR untuk presentasi paper atau artikel tersebut. Dengan
demikian ada proses penyuntingan yang dilakukan secara tidak
langsung secara bersama-sama. Pada tahun 2014 strategi
seperti ini sangat membantu sekali membangun rasa percaya
para peneliti yunior untuk membuat KTI yang bagus.
Program In House Training adalah kegiatan penunjang
penelitian yang sudah dijalankan oleh P2SDR sejak beberapa
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 129
tahun belakangan ini. Program ini merupakan sarana untuk
membantu peneliti dalam meningkatkan kemampuan mereka,
tidak hanya dalam melakukan pencarian data lapangan akan
tetapi lebih banyak membantu membuat publikasi ilmiah.
Terdapat kegiatan seminar internal untuk kalangan peneliti,
yaitu kegiatan diskusi internal tentang isu-isu yang terkait
dengan tema penelitian di P2SDR yang dikelola oleh tim IHT.
Guna membantu mencari data lapangan, sejak 4 tahun yang
lalu, program IHT memberikan kesempatan kepada para
peneliti mengikuti kursus bahasa asing terkait dengan lokasi
penelitian mereka.
Tujuan dari kegiatan IHT sebagai penunjang dari
kegiatan penelitian juga membantu mewujudkan Sasaran
Strategis 7 (SS7) agar peneliti memiliki kemampuan
menghasilkan KTI yang bagus dan mampu masuk dalam jurnal
Internasional. Upaya ini adalah jalan menuju tercapainya
sejumlah peneliti PSDR terindeks global dan masih didominasi
oleh kelompok peneliti senior. Saat ini terdapat beberapa
nama peneliti yang terindeks global yaitu:
1. Prof. Dr. Yekti Maunati, MA.
2. Dr. Erni Budiwanti, MA.
3. Dr. Ahmad Helmy Fuadi
4. Dr. Erwiza Erman, MA
5. Ulil Amri, PhD Candidate
6. Paulus Rudolf Yuniarto, PhD Candidate
7. Dr. Fadjar I Thufail, MA
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 130
Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam mewujudkan tujuan “Peningkatan budaya ilmiah masyarakat Indonesia salah satunya adalah meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia, yang diukur dari: (1) Jumlah peneliti LIPI terindeks global, dan (2) Peningkatan jumlah peneliti nasional (lihat table 3.12) berikut.
Tabel 3.12 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada
Sasaran Strategis 8
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi %
7 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
3 7 233
Jumlah institusi yang menggunakan jasa nara sumber
7 7 100
Jumlah mahasiswa S2 - S3 bimbingan - diuji
2 8 400
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
1 1 100
Sumber: PME P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 131
Memperhatikan PK untuk Sasaran Strategis 8 di atas
menunjukan bahwa peneliti P2SDR memiliki kemampuan
untuk menjadi peneliti yang memiliki kompetensi dalam
menjalankan aktifitas penelitiannya. Hanya saja untuk
kegiatan personal peneliti senior sebagai narasumber,
pembicara pada seminar dan sebagai staf pengajar pada
beberapa lembaga pendidikan baru dapat dijalankan oleh
jenjang peneliti muda atau setara S2/S3. Menjadi pembimbing
S2/S3 baru 4 peneliti saja akan tetapi sudah membimbing
sekitar 8 orang dan capaiannya melebih target. Peneliti yang
menjadi editorial jurnal di tahun 2015 juga cukup banyak dan
melebihi target yang ditetapkan.
Pada tahun 2014, untuk kinerja terkait dengan menjadi
pengajar, pembimbing dan konsultan cukup bagus dengan
capaian 150 %. Tahun 2015 terjadi penurunan target karena
beberapa peneliti yang biasanya menjadi pembimbing,
pengajar dan konsultan sedang menjalani fellow dan juga
melanjutkan studi. Namun yang menunjukan hasil positif
adalah terlihat bahwa P2SDR sudah meminta beberapa
peneliti untuk menjadi nara sumber dalam bidang ilmu sosial.
Peneliti muda seperti Amin Mudzakkir, Ahmad Helmy Fuady
serta Cahyo Pamungkas termasuk peneliti yang sering
diundang ke beberapa lembaga atau institusi untuk menjadi
narasumber baik pada tingkat Internasional dan Nasional.
Prof. Dr. Yekti Maunati sejak 3 tahun yang lalu sampai tahun
2015 masih aktif sebagai konsultan yang tergabung sebagai
anggota Joint Selection AAS (Australian Award Scholarships).
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 132
Sasaran Strategis 7 ini sebenarnya termasuk dalam
bagian yang sangat penting dalam kegiatan pelayanan iptek
dan pembinaan kompetensi peneliti agar terdorong untuk
masuk dalam kategori peneliti terindeks global. Harus diakui
bahwa SDM memegang peranan penting dalam kemajuan
sebuah organisasi. Oleh karena itu, perlu dikelola dengan baik
dan terarah. Pembinaan SDM pun mutlak diperlukan agar visi
dan misi institusi dapat tercapai.
3.1.3. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019
Secara keseluruhan perencanaan kegiatan lima tahun,
pada tahun kelima dari Renstra 2015 – 2019, target kinerja
sudah sangat baik meskipun masih banyak yang harus terus
diperbaiki dan ditingkatkan lagi. Evaluasi dan perbandingan
pencapaian Penetapan Kinerja P2SDR Tahun 2015 yang
dihubungkan dengan Sasaran pada Renstra P2SDR-LIPI Tahun
2015-2019 dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel. 3.13 Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR tahun 2015-2019
No Sasaran Strategis
Indikator kinerja Kegiatan (IKK)
Target 2015-2019
Capai-an s/d 2015
%
1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN
20 3 15
Jumlah Sitasi atas publikasi
819 479 58
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 133
2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri
- - -
3. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
5 0 0
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
5 0 0
4 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
- - - -
5 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
300 25 8
6 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah workshop - seminar yang memiliki PKK
5 1 20
Jumlah penelitian yang memiliki PKK
3 0 0
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
10 4 40
7 Meningkatnya rujukan ilmiah
Jumlah diseminasi IPTEK
6 2 33
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 134
dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Jumlah buku nasional yang diterbitkan
25 5 20
Jumlah artikel di jurnal nasional terakreditas
35 8 23
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding nasional yang diterbitkan
52 4 7.6
Jumlah buku internasional yang diterbitkan
1 0 0
Jumlah artikel di jurnal internasional terakreditas
6 2 33
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding internasional yang diterbitkan
10 2 25
Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
125 41 32
8 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
15 7 46.6
Jumlah institusi yang menggunakan jasa nara sumber
50 38 76
Jumlah mahasiswa S2 - S3 bimbingan - diuji
25 8 32
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
3 1 71.4
9 Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik
- - -
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 135
Penentuan target capaian untuk renstra 2015-2019 ini dibuat
dengan berpedoman pada target yang sudah ditetapkan di
tahun 2015 kemudian ditingkatkan jumlahnya dari tahun ke
tahun dengan mempertimbangkan capaian yang sudah ada di
tahun yang sama. Secara personal, para peneliti P2SDR
menyadari peran dan tanggung jawab atas kinerja lembaga
berada pada kegiatan dan aktivitas yang dilakukannya. Oleh
karena itu, dukungan dari lembaga untuk meningkatkan
motivasi dan melakukan pembinaan yang intensif juga sangat
penting bagi peningkatan kinerja peneliti untuk mengukur
kinerja lembaga. Selama ini peneliti selalu didukung untuk
melakukan kegiatan kerjasama baik dalam bidang penelitian
maupun non penelitian dengan membuat kebijakan yang
dapat mengakomodir kreatifitas dan inisiatif dari peneliti
dalam mengembangkan potensi keilmuan dan kerjasama.
Tentu saja semua ini dibangun dengan kondisi terbentuknya
iklim kerja yang kondusif serta semakin terbukanya informasi
untuk peneliti dalam menjalankan aktifitas penelitiannya dan
pengembangan kemampuan personal. Transparansi dan saling
berkoordinasi menjadi pola kerja yang selalu dibangun
sehingga suasana kerja yang sehat dan nyaman terwujud
dengan demikian diharapkan akan terwujud peningkatan
kinerja lembaga setiap tahunnya.
3.1.4 Analisis Penunjang Keberhasilan Program
Pencapaian target kinerja P2SDR yang cukup
memuaskan dari tahun ke tahun tidak terlepas dari keinginan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 136
seluruh staf pegawainya yang menyadari bahwa mereka
memiliki tanggung jawab untuk membangun dan menciptakan
organisasi kerja sebagai wadah melakukan aktualisasi
kemampuan personal dan kelompok. Sebagian besar para
pegawai P2SDR terutama para peneliti memiliki kemampuan
untuk beradaptasi dengan dunia internasional dan memiliki
level pendidikan tinggi. Oleh karena itu, secara kualitas SDM
P2SDR sudah memiliki kekuatan dalam mengikuti kegiatan
diseminasi hasil penelitian ke tingkat internasional.
Sebagai lembaga penelitian yang memiliki tanggung
jawab memberikan informasi ilmiah, publikasi penelitian
diterbitkan dalam 2 versi bahasa, yaitu bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia maka tidaklah heran jika terdapat koleksi
publikasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Keinginan untuk membuat dalam 2 bahasa agar dapat diakses
secara menyeluruh oleh masyarakat, tidak hanya di level
internasional akan tetapi juga level nasional.
Target publikasi ilmiah untuk setiap Tolok Ukur kegiatan
menjadi wajib ada, akan tetapi mekanisme penerbitan buku
dibuat dengan mekanisme bergiliran. Mulai pada tahun 2015,
hasil penelitian berupa monograf sudah dilakukan mengingat
lamanya waktu untuk membuat proses penerbitan. Oleh
karena itu untuk mensiasatinya dibuatlah laporan teknis
berupa monograf sehingga peneliti punya waktu yang agak
lama melakukan koreksi dan menyusun KTI hasil penelitiannya.
mulai tahun 2014 diusahakan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 137
Penunjang lainnya yang juga membantu P2SDR dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga penelitian adalah
terjalinnya beberapa kerjasama dengan berbagai organisasi
internasional dan nasional. Setiap tahun dalam melakukan
kegiatan penelitian lapangan ke berbagai negara di Asia
Tenggara, Asia Pasifik, dan Eropa, peneliti meminta kesediaan
satu atau lebih organisasi di negara tujuan untuk menjadi
counterpart penelitian di tahun 2015 Misalnya dengan
Vietnam Academy of Social Sciences di Ho Chi Minh City,
Cambodja Rice Federation (CDRI) dan Department of
Southeast Asian Studies (USSH) di Vietnam untuk di kawasan
Asia Tenggara. Sementara itu di kawasan Asia Pasifik seperti di
Korea terdapat kerjasama dengan Universitas Hankuk di
Korea, Universitas Sogang di Seoul, dan di Cina diperoleh
nama sebagai counterpart yaitu National Institute of
International Strategy Chinese Academy of Social Science
(CASS), Institute of Geoinformatics, College of Disaster
Reduction and Emergency Management, Beijing Normal
University dan Disaster Reduction and Emergency
Management Academy, School of Social Development and
Public Policy, Beijing Normal University. Pada kawasan Eropa
dimiliki pula beberapa nama sebagai counterpart penelitian
yaitu Leiden University, Centre for Migration of University Van
Amsterdam (UVA), Nijhmegen University, European Studies di
Instituut voor Oorlogs Documentatie (NIOD), dan Koninklijk
Instituut voor Taal-,Land-en Volkenkunde (KITLV) Royal
Netherlands Institute of South East Asian and Caribbean
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 138
Studies library di Belanda. Untuk membantu tim peneliti
menghubungi counterpart di luar negeri maka bagian
kerjasama dapat diandalkan oleh tim peneliti. Demikian pula
dalam hal terkait dengan kondisi di mana tim peneliti belum
mendapatkan counterpart, maka bagian kerjasama akan
dimintakan bantuannnya. Guna memudahkan
menginformasikan tentang P2SDR, saat ini bagian kerjasama
sedang menyusun Company Profile P2SDR untuk dibawa oleh
tim peneliti ketika melakukan penelitian lapangan.
3.2 Realisasi Anggaran
3.2.1 Anggaran DIPA
Seperti tahun-tahun sebelumnya, realisasi anggaran
DIPA P2SDR selalu mendekati 100%. Realisasi anggaran DIPA
P2SDR TA 2015 per 31 Desember mencapai 98,25%. Realisasi
Anggaran kegiatan penelitian dan ilmu pengetahuan dasar
mencapai 99,97% sedangkan realisasi anggaran untuk layanan
perkantoran mencapai 97,60 %. Jumlah sisa anggaran yang
tidak digunakan sebesar Rp. 92.958.772 yang sebagian besar
dari sisa anggaran pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp.
86.848.022. Rincian realisasi anggaran DIPA P2SDR TA 2015
dapat dilihat pada tabel 3.14.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 139
Tabel 3.14. Realisasi Anggaran DIPA P2SDR TA 2015
Kode Jenis Kegiatan Anggaran Semula
Anggaran Revisi
Realisasi Anggaran
% Realisasi Anggaan
3421.001 Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumberdaya Regional
2.018.550.000 1.310.168.000 1.308.337.250 99,97%
3421.001. 003
Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar
1.792.667.000 1.102.137.000 1.100.710.000 99,87%
3421.001 .004
Penguatan Kelembagaan P2SDR-LIPI
225.883.000 208.031.000 207.627.250 99,81%
3421.994 Layanan Perkantoran
3.011.130.000 3.437.854.000 3.350.095.978 97,60%
3421.994. 001
Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
2.627.345.000 3.054.069.000 2.967.220.978 97,33%
3421.994. 002
Penyelenggaraan Operasional Perkantoran
383.785.000 383.785.000 382.875.000 99,97%
Total Anggaran P2SDR
5.029.680.000 4.748.022.000 4.655.063.228 98,25%
Sumber: RKAKL P2SDR 2015, diolah.
2.2.2 Realisasi Anggaran Hasil Penelitian Bidang Sumber
Daya Regional
Realiasai anggaran untuk kegiatan Hasil penelitian
bidang sumberdaya regional mencapai Rp. 1.308.337.250 atau
sebesar 99,97%. Sisa anggaran yang tidak digunakan sebesar
Rp. 1.830.750 yang berasal dari sisa anggaran perjalanan dinas
luar negeri, anggaran non operasional, dan belanja bahan.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 140
a. Rincian Realisasi Anggaran Kegiataan Penelitian Dasar
Berdasarkan data dari laporan realisasi anggaran
belanja per 31 Desember 2015 realisasi anggaran untuk
kegiatan penelitian ilmu pengetahuan dasar mencapai
1.100.710 atau mencapai 99,87%. Sisa anggaran yang tidak
digunakan hanya sebesar Rp. 1.427.000 yang terdiri dari
Rp.1.387.000 sisa anggaran belanja perjalanan luar negeri tim
penelitian Modernitas dan Perubahan Sosial di Cina, dan Rp.
40.000 sisa anggaran belanja barang non-operasional tim
penelitian Sustainable Cities di Eropa Barat. Realisasi anggaran
kegiatan lainnya mencapai 100 %. Rincian realisasi anggaran
kegiatan penelitian dasar dapat dilihat pada tabel 3.15
Tabel 3.15 Rincian Realisasi Anggaran Kegiataan Penelitian Dasar
No Jenis Kegiatan Anggaran Semula
Anggaran Revisi
Realisasi Anggaran
Persen (%)
1 Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan
167.970.000 100.958.000 100.958.000 100.00%
2 Etos Kerja, Modal Sosial dan Kewirausahaan di Asia Tenggara
176.459.000 135.859.000 135.859.000 100.00%
3 Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan di Vietnam
212.153.000 107.101.000 107.101.000 100.00%
4 Sustainable Cities di Eropa Barat
198.467.000 116.740.000 116.700.000 99,97%
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 141
5 Modernitas dan Perubahan Sosial di Cina
174.302.000 103.997.000 102.610.000 98,67%
6 Industrialisasi, Modernitas dan Risiko di Jepang
195.776.000 114.875.000 114.875.000 100.00%
7 Menuju Masyarakat Pasca Sekuler
191.524.000 115.099.000 115.099.000 100.00%
8 Krisis dan Perubahan Sistem Jaminas Sosial di Zona Euro
205.190.000 118.671.000 118.671.000 100.00%
9 Masyarakat Urban dan Dinamika Spritualitas Modern di Korea Selatan
201.136.000 118.781.000 118.781.000 100.00%
10 Seminar Riset Disain
34.820.000 34.820.000 34.820.000 100.00%
11 Seminar Hasil Akhir Penelitian
34.870.000 35.236.000 35.236.000 100.00%
Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar
1.792.667.000 1.102.137.000 1.100.710.000 99,87%
Sumber: RKAKL P2SDR 2015, diolah.
b. Rincian Realisasi Anggaran Kegiatan Penguatan
Kelembagaan P2SDR-LIPI
Realisasi anggaran kegiatan penguatan kelembagaan
mencapai Rp. 207.627.250 atau sebesar 99,81%. Sisa anggaran
yang tidak digunakan sebesar Rp. 403.750 yang terdiri dari sisa
anggaran belanja bahan Rp. 186.250 pada kegiatan
Pengembangan Sumberdaya Manusia dan sisa anggaran
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 142
belanja modal untuk pembelian buku sebesar Rp. 217.500.
Rincian realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel 3.16
Tabel 3.16 Rincian Realisasi Anggaran Kegiatan Penguatan
Kelembagaan P2SDR-LIPI
No Jenis Kegiatan Anggaran
Semula Anggaran
Revisi Realisasi Anggaran
Persen (%)
1 Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) P2SDR
52.840.000 38.240.000 38.053.750 99,51%
2 In House Training Studi Kawasan, Kursus Bahasa Asing dan Workshop Metodologi
53.793.000 52.741.000 52.741.000 100.00%
3 Pemeliharaan dan Peremajaan Website
21.780.000 21.780.000 21.780.000 100.00%
4 Pengembangan Perpustakaan P2SDR LIPI
25.550.000 25.550.000 25.332.500 99,15%
5 Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah
71.920.000 69.720.000 69.720.000 100.00%
Penguatan Kelembagaan P2SDR LIPI
225.883.000 208.031.000 207.627.250 99,81%
Sumber: RKAKL P2SDR 2015, diolah.
2.2.3 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
Realisasi anggaran kegiatan layanan perkantoran pada
tahun anggaran 2015 mencapai Rp 3.350.095.978 atau sebesar
97,60%. Sisa anggaran layanan perkantoran yang tidak
digunakan adalah sebesar Rp. 87.758.022 yang terdiri dari sisa
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 143
anggaran pembayaran gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp.
86.848.022 dan sisa anggaran penyelenggaraan operasional
perkantoran sebesar Rp. 910.000.
Tabel 3.17 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
No Jenis Kegiatan Anggaran
Semula Anggaran
Revisi Realisasi Anggaran
Persen (%)
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
2.627.345.000 3.054.069.000 2.967.220.978 97,33%
2 Penyelenggaraan Operasional Perkantoran
383.785.000 383.785.000 382.875.000 99,97%
Layanan Perkantoran
3.011.130.000 3.437.854.000 3.350.095.978 97,60%
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 144
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 145
BAB IV
PENUTUP
encapaian good governance bagi terselenggaranya
manajemen pemerintahan yang efektif dan efisien
adalah hal yang sangat diprioritaskan perwujudannya
bagi PSDR-LIPI. Laporan akuntabilitas kinerja (LKj)
Pusat Penelitian Sumberdaya Regional (P2SDR) tahun 2015
merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan DIPA tahun 2015 yang disusun sebagai
pertanggungjawaban instansi pemerintah untuk memenuhi
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Kinerja Pusat Penelitian Sumberdaya Regional
merupakan resultan dari tingkat keberhasilan dalam
melaksanakan keseluruhan kegiatannya, dan menjadi tolok
ukur untuk melihat seberapa jauh kesesuaian antara visi dan
misi yang dicanangkan oleh LIPI dengan kebijakan, program
dan kegiatan yang dilaksanakan oleh P2SDR-LIPI. Oleh karena
itu, pemilihan ukuran keberhasilan (indikator kinerja) yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja P2SDR digali dari
perencanaan yang telah disiapkan untuk periode 5 tahun.
Pelaksanaan kegiatan oleh sebuah pusat penelitian
bertitik tolak pada dua capaian atau output kegiatan yaitu,
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 146
Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya Regional yang
sesuai dengan core competency lembaga dan Tata Kelola
Pendukung Penelitian bidang Sumber Daya Regional yang
merupakan pelaksanaan kegiatan rutin, seperti gaji, honor,
tunjangan-tunjangan, operasional perkantoran dan pimpinan,
serta dokumentasi- informasi yang sesuai dengan kebutuhan
dan ekspektasi masyarakat pengguna.
Berdasarkan hasil capaian kinerja Pusat Penelitian
Sumberdaya Regional Tahun 2015, secara umum dapat
disimpulkan bahwa kegiatan dan program telah terlaksana
dengan baik sesuai dengan renstra implementatif yang
mengacu pada visi dan misi yang telah ditentukan. Penilaian
akuntabilitas lembaga idealnya adalah meningkat dari tahun
ke tahun, yang menunjukkan perbaikan prestasi. Kegiatan
yang telah dilakukan pada berbagai program telah
memberikan output yang sesuai dengan visi dan misi Pusat
Penelitian Sumberdaya Regional. Pelaksanaan fokus kajian
multidisiplin P2SDR berpedoman pada Payung Dinamika
Sosial yang ditujukan untuk membantu memberikan solusi
dan sumbangan pemikiran bagi implementasi kebijakan
nasional. Tema penelitian untuk lima tahun ke depan
mengacu kepada delapan prioritas tematik penelitian IPSK
2015-2019.
Target capaian dalam Penetapan Kinerja (PK) yang
disusun berdasarkan Renstra 2015 – 2019 masih tahap awal
karena program kegiatan juga baru dimulai di tahun 2015.
Namun sebagai sebuah lembaga yang harus mendukung
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 147
terciptanya LIPI sebagai lembaga berkelas dunia, maka
kegiatan diseminasi melalui hasil publikasi penelitian menjadi
sangat penting. Dari 9 Sasaran Strategis yang telah ditetapkan
oleh Kedeputian IPSK di tahun 2015, hanya 6 Sasaran Strategis
yang ditetapkan sebagai Penetapan Kinerja P2SDR tahun 2015
karena terdapat 3 sasaran yang tidak sesuai dengan core
competence P2SDR.
Kinerja Pusat Penelitian Sumber Daya Regional secara
umum tidaklah buruk karena terdapat beberapa target yang
terpenuhi di tahun 2015. Kelemahan di tahun 2015 ini adalah
belum diperolehnya hasil yang optimal untuk publikasi buku
maupun jurnal. Oleh karena itu maka tahun 2016 pencapaian
target akan diupayakan secara optimal.
Adapun kendala yang sangat menganggu dalam
penerbitan publikasi buku dengan ISBN adalah proses
menghasilkan sebuah publikasi yang sangat panjang dan
membutuhkan berkali-kali koreksi dari tim peneliti dan juga
tim reviewer satker. Tidak hanya itu perlu adanya editor
substansi dan bahasa Inggris dalam setiap tebitan P2SDR.
Setelah selesai disunting dan dikoreksi, perlu waktu 5 bulan
bahkan lebih untuk mendapatkan ISBN dari LIPI Press sebagai
penerbit yang ditunjuk untuk buku yang dihasilkan dari
kegiatan penelitian LIPI.
Adapun kendala lainnya yang tidak kalah penting dan
sangat berpengaruh adalah setiap kali adanya penghematan
maka anggaran diseminasi berupa penerbitan, editing dan
seminar akan menjadi target pemotongan. Pemotongan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 148
anggaran yang terjadi pada tahun kegiatan 2015 berdampak
signifikan terhadap capaian target lembaga. Salah satu yang
juga tidak tercapai adalah tidak terbitnya rekomendasi
kebijakan atau policy paper dari hasil penelitian di tahun 2015.
Pada tahun 2014 dapat dihasilkan 9 Policy Brief karena pada
tahun itu adalah akhir dari Renstra 2010-2014. Data yang
dimiliki untuk menghasilkan sebuah rekomendasi kebijakan
sudah cukup banyak dan maksimal. Secara kualitatif sasaran
untuk membuat konsep atau framework teori sudah terpenuhi
sehingga saran kebijakan dan timbangan ilmiah yang justified
dapat dihasilkan di tahun 2014 yang lalu. Berbeda halnya
dengan kondisi di tahun 2015 dimana masih baru tahap awal
kegiatan penelitian. Tantangan utama bagi P2SDR-LIPI adalah selalu berpikir
positif dalam mencari solusi perbaikan-perbaikan ke arah yang
lebih baik. Meskipun P2SDR adalah satuan kerja yang baru tiga
belas tahun berdiri, namun dilihat dari sumber daya
manusianya yang sudah memiliki kompetensi dan jumlah
personal yang juga sudah mempunyai jabatan fungsional,
satuan kerja ini sudah siap menjadi sebuah pusat penelitian
yang memiliki karakteristik tersendiri, yaitu berfokus pada
penelitian multidisiplin studi kewilayahan yang disesuaikan
dengan topik-topik yang sedang mengemuka saat ini. Tema
kajian yang sebagian besar fokus pada studi tentang Identitas,
Migrasi Transnasional dan Globalisasi diharapkan akan
menghasilkan kajian atau konsep yang dapat memberikan
kontribusi kepada bangsa Indonesia dalam mempersiapkan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 149
masyarakat Global. Dengan anggaran yang relatif sangat
terbatas, P2SDR-LIPI berusaha melakukan fungsi penelitian
sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat
dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat secara umum.
P2SDR-LIPI juga berusaha untuk menghasilkan output maupun
outcome yang memiliki daya manfaat sebagai área studies dan
pembelajaran dalam penyelesaian suatu masalah untuk
perbaikan bangsa.
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja di masa yang
akan datang, masih terdapat beberapa hal yang harus menjadi
perhatian. Hasil evaluasi kinerja ini belum sepenuhnya
menggambarkan pencapaian yang utuh, yang mencakup
penilaiaan indikator input, output, outcome, benefits dan
impact. Pengukuran kinerja baru didasarkan pada indikator
input dan output. Ini disebabkan kesulitan dalam melihat
outcome, benefit dan impact dari penelitian sosial yang hanya
satu tahun (bahkan kurang dari satu tahun sejak pelaksanaan
kegiatan penelitian) setelah selesainya penelitian. Selanjutnya
untuk pembinaan pegawai dan peningkatan kompetensi inti
maka perlu melakukan personal capacity building baik bagi
peneliti dan pegawai administrasi P2SDR-LIPI. Salah satu
upaya dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah
dengan menjadikan personal capacity building sebagai bentuk
kegiatan tetap dan menjadi bagian tak terpisahkan dari DIPA
P2SDR-LIPI. Artinya bahwa, dengan adanya peningkatan
anggaran kegiatan, peningkatan kapasitas Sumber Daya
Manusia dan penambahan sarana prasarana, maka kajian-
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 150
kajian dan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh P2SDR-
LIPI dapat dimanfaatkan sebagai masukan ilmiah dalam
membuat kebijakan-kebijakan, memberi landasan inovatif
pada usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta
berperan dalam usaha menciptakan kondisi yang baik bagi
pengembangan daya saing bangsa di tingkat internasional.
Demikian LKj ini dibuat sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya dan target yang direncanakan rata-rata berhasil
dicapai dengan harapan dapat memberi masukan bagi
lembaga dalam meningkatkan kinerjanya. LKj ini juga
diharapkan menjadi bagian dari evaluasi ke dalam (internal
evaluation) dan menjadi titik tolak perbaikan kinerjanya di
tahun yang akan datang. Perencanaan kinerja tahun
mendatang dapat dilakukan secara tepat dengan adanya
laporan ini, sehingga dapat mengakselerasi peningkatan
kinerja Pusat Penelitian Sumber Daya Regional. Laporan
Kinerja P2SDR ini diharapkan juga dapat menjadi masukan dan
memberikan sumbangan bagi LIPI untuk menentukan
kebijakannya di masa yang akan datang dengan
memperhatikan hal-hal yang menjadi kendala saat ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 151
LAMPIRAN 1
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA REGIOnal
TAHUN 2015 S.D 2019
Visi : Menjadi pusat penelitian yang menjadi rujukan utama dalam studi kewilayahan pada tingkat nasional dan internasional”
Misi : a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa yang kreatif,
terdepan dan berkualitas tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan
kerjasama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam
memecahkan masalah-masalah sosial dan
kemanusian.
Tabel: Matriks Rencana Strategis P2SDR-LIPI 2015-2019
Tujuan
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5
1. Memperkuat kompetensi dan kemampuan SDM untuk menunjang peningkatan kompetensi inti.
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari pening katan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional
Peta Pendidikan dan jenjang Fungsional
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikan
1. Kebijakan pembinaan dan pengembang-an kelembagaan
2. Kebijakan SDM 3. Kebijakan Anggaran 1. Kebijakan
Kerjasama
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program Penguatan Kelembagaan
Program
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 152
nya 15 orang
Jumlah pegawai yang meningkat jabatan fungsionalnya 30 orang
Peningkatan Sarana dan Prasarana Apara tur Negara
Program Penerapan Kepemerin-tahan yang Baik
Program Penyelenggaran Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintah-an
2. Memperkuat kompetensi inti melalui penelitian kewilayahan dan pengembangan hasil penelitian untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru yang berdampak luas bagi perkembangan ilmu sosial.
Tema penelitian 2015 -2019 1. Pembangunan
Pertanian dan Ketahanan Pangan: Kebijakan tata guna lahan pertanian di Vietnam
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota Perbatasan di Asia Tenggara
3. Etos Kerja dan Kewirausahaan: Keunggulan Kompetitif UMKM di Asia Tenggara
4. Industrialisasi, Modernitas, dan Resiko di Jepang
5. Dinamika Perubahan Sosial dan Ageing society di China
Jumlah makalah Ilmiah Nasional yang dihasilkan 80
Jumlah makalah ilmiah internasional yang 10 artikel.
Jumlah buku yang diterbitk-an dengan ISBN 20 buku
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan 25 buah
Jumlah publikasi Internasi-onal yang dihasilkan 5 buku
1. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
2. Kebijakan pelayanan publik dalam rangka penyebaran informasi iptek
3. Kebijakan kerjasama bidang penelitian
4. Kebijakan pembinaan SDM penelitian dan non penelitian.
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program peningkatan kemampuan dalam memahami metodologi penelitian
Program peningkatan kemampuan bahasa lokal yang mendukung kegiatan penelitian
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 153
6. Gerakan Agama Dunia, Modernitas, dan Agama Lokal di Korea Selatan
7. Krisis dan Perubahan Kebijakan Sosial di Eropa dan Afrika
8. Menuju masyarakat Pasca Sekuler Agama dan Kewarganegaraan di Belanda
9. Studi kebijakan lingkungan dalam upaya adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari pembangunan kota berkelanjutan di kota Belanda
Jumlah policy paper yang dihasilkan 40
Jumlah yang memanfaatkan jasa kepakaran 50
Jumlah sitasi atas publikasi 430 sitasi
3. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance
1. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI
2. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang
Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 154
diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
3. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan
1. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional.
2. Jumlah masyarakat yang menggunakan hasil penelitian sebagai rujukan
Frekuansi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan inter nasional
Frekuensi interaksi (seminar yang terselenggara) 33 kali
Jumlah keikutser-taan dalam aktivitas
1. Kebijakan peningkatan jasa Iptek.
2. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kemampuan dan kompetensi.
4.Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posiisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan kontribusi dan
keterlibatan Ilmiah Indonesia pada aras Internasional
1. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/ internasional
2. Jumlah kerjasama yg memiliki MOU terlaksana dengan lembaga nasional dan internasional
Keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasi-onal
Meningkatnya jumlah focal ponit organisasi internasional 10 buah
Jumlah Peneliti
1. Kebijakan Kerjasama
2. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
3. Kebijakan peningkatan jasa Iptek
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 155
P2SDR terindeks global 15 orang
Jumlah workshop/seminar kerjasama 6 kali
3. Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/ prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan peman faatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
1. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
Perenca-naan, pelaksana-an dan pengawa-san kegiatan yang berkualit-as dan akuntabel
Jumlah dokumen perencanaan yang dilaksanakan 5 dokumen
Jumlah laporan kinerja yang berkuali-tas dan akunta-bel 5 buah laporan tahunan satker
Status pengelo-laan
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 156
2. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
adminis-trasi ke-uangan dan inven-taris LIPI yang tertib dan taat azas
Sumber: PME P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 157
LAMPIRAN 2
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) P2SDR LIPI TAHUN 2015
No Sasaran
Strategis Indikator kinerja
Kegiatan (IKK) Tar-get
Capaian
%
1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN
4 3 75
Jumlah Sitasi atas publikasi
230 479 208
2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri
- - - 0
3. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
2 0 0
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
1 0 0
4 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
- - - -
5 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
25 25 100
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 158
Daya dan perlindungan lingkungan.
6 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah workshop - seminar yang memiliki PKK
1 1 100
Jumlah penelitian yang memiliki PKK
0 0 0
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
3 4 133
7 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Jumlah diseminasi IPTEK
2 2 100
Jumlah buku nasional yang diterbitkan
5 5 100
Jumlah artikel di jurnal nasional terakreditas
7 8 114
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding nasional yang diterbitkan
13 4 30.7
Jumlah buku internasional yang diterbitkan
0 0 0
Jumlah artikel di jurnal internasional terakreditas
1 3 300
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding internasional yang diterbitkan
1 2 200
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 159
Jumlah publikasi yang dapat diakses secara online
27 41 152
8 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
3 7 233
Jumlah institusi yang menggunakan jasa nara sumber
7 38 543
Jumlah mahasiswa S2 - S3 bimbingan - diuji
2 8 800
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
1 5 500
9 Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik
- - - -
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 160
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 161
LAMPIRAN 3
Tabel. Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR tahun 2015-2019 No Sasaran
Strategis Indikator kinerja
Kegiatan (IKK) Target 2015-2019
Capaian s/d
2015
%
1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN
20 3 15
Jumlah Sitasi atas publikasi
819 479 58
2. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing industri
- - -
3. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian.
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
5 0 0
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
5 0 0
4 Meningkatnya peranan LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional.
- - - -
5 Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai
Jumlah peserta pemasyarakatan iptek
300 25 8
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 162
tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
6 Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
Jumlah workshop - seminar yang memiliki PKK
5 1 20
Jumlah penelitian yang memiliki PKK
3 0 0
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
10 4 40
7 Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat.
Jumlah diseminasi IPTEK
6 2 33
Jumlah buku nasional yang diterbitkan
25 5 20
Jumlah artikel di jurnal nasional terakreditas
35 8 23
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding nasional yang diterbitkan
52 4 7.6
Jumlah buku internasional yang diterbitkan
1 0 0
Jumlah artikel di jurnal internasional terakreditas
6 2 33
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku - proceeding internasional yang diterbitkan
10 2 25
Jumlah publikasi yang dapat diakses secara
125 41 32
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 163
online
8 Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR terindeks global
15 7 46.6
Jumlah institusi yang menggunakan jasa nara sumber
50 38 76
Jumlah mahasiswa S2 - S3 bimbingan - diuji
25 8 32
Jumlah peneliti yang menjadi editorial board dalam jurnal
3 1 30
9 Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik
- - -
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 164
Laporan Kinerja – P2SDR 2015 165
LAMPIRAN 4
Recommended