View
1.198
Download
170
Category
Preview:
Citation preview
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas UTS
pada Mata Kuliah Kapita Selekta
Dosen Pembimbing : Prof. DR. H. Jusman Iskandar, M.S.
Oleh :
AGUS SALIM
NPM 2409214002
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS GARUT
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM2015 M / 1437 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi roby, karena berkat rahmat
dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini
tepat pada waktunya. Dengan Judul “Manajemen Pendidikan Dasar”. Makalah ini
penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Kapita
Selekta.
Banyak pelajaran berharga yang dapat penulis petik dari penulisan makalah ini,
karena penulis telah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga selama proses
penulisan, sebagai seorang guru penulis telah mendapat pengetahuan baru, yakni bahwa
untuk melaksanakan tugas secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap
tentang sekolah dasar tidak ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga. Sebagai
sebuah institusi atau lembaga, sekolah mengemban misi tertentu yaitu melakukan
proses edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi anak didik, dalam rangka
mengantarkan mereka siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak sekali hambatan yang penulis hadapi,
baik dari referensi maupun waktu penulisan yang dirasa kurang namun atas kerjasama
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Untuk hal tersebut,
perkenankanlah penyusun menghaturkan terima kasih kepada semua pihak atas kerja
sama dan partisipasinya.
Rasa hormat dan kagum penulis sampaikan kepada Prof. DR. H. Jusman
Iskandar, M.S. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Kapita Selekta yang telah
memberikan petunjuk, pengarahan, dorongan dan penyemangat untuk penyusunan
makalah ini hingga selesai.
Tak lupa pula penulis sampaikan rasa hormat dan bangga memiliki teman-
teman seperjuangan yang telah bahu-membahu, bergotong royong, dan bertukar fikiran
sehingga penyusunan makalah dapat segera terselesaikan.
Penulis menyadari kalau dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu saran-saran demi peningkatan kualitas tulis ini selalu penulis
harapkan dan penulis terima sebagai sesuatu yang amat berharga. Akhir kata semoga
tulisan ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis umumnya bagi semua pihak yang
memerlukan. Amin.
Garut, Nopember 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
A. Pengertian manajemen Pendidikan, Fungsi dan Peran Manajemen.................................3
B. Pengertian Manajemen Sekolah Dasar............................................................................4
C. Kegiatan Manajemen di Sekolah Dasar...........................................................................5
D. Pengertian Pembangunan Daerah....................................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi sekolah berjalan karena adanya konsep manajemen yang terstruktur.
Manajemen dalam organisasi sekolah sering disebut dengan manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan diartikan pula administrasi pendidikan. Administrasi
pendidikan ialah segenap proses penyerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik
personal, spiritual, maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan. Di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang
terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan,
diorganisasiikan, dan dikoordinasii secara efektif, dan semua materi yang diperlukan,
dan yang telah ada dimanfaatkan secara efesien.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adminstrasi pendidikan mencakup
bidang-bidang garapan yang sangat luas, seperti administrasi personal, administrasi
kurikulum, kepemimpinan, kepengawasan, atu supervise pendidikan administrasi bisnis
pendidikan, organisasi lembaga pendidikan, dan sebagainya.
Administrasikan pendidikan atau administrasi sekolah tidak hanya berkaitan
dengan soal-soal tata usaha sekolah tapi juga berkaitan dengan semua kegiatan sekolah
baik mengenai materi, personal, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan, kurikulum,
dan sebagainya yang harus diatur sehingga menciptakan suasana yang
memmungkinkan, terselenggaranya kondisi-kondisi belajar-mengajar yang baik
sehingga mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu, diperlukan orang-orang yang cakap
dan memiliki pengertian yang luas tentang pelaksanaan dan tujuan sekolah. Proses
administrasi pendidikan meliputi fungsi-fungsi perencanaan organiasasi, koordinasi,
supervisi kepengawasan, atau pembiayaan, dan evaluasi.
Sekolah dasar tidak ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga. Sebagai
sebuah institusi atau lembaga, sekolah mengemban misi tertentu yaitu melakukan
proses edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi anak didik, dalam rangka
mengantarkan mereka siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.
B. Rumusan Masalah
Dalam kajian makalah ini kami mempunyai beberapa rumusan masalah,
diantaranya:
Makalah Kapita Selekta 1
1. Pengertian, Fungsi dan Peran Manajemen Pendidikan?
2. Pengertian Manajemen Sekolah Dasar?
3. Kegiatan Manajemen di Sekolah Dasar?
4. Pengertian, Perencanaan, dan peran Pemerintah terhadap Pembangunan Daerah?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dalam kajian makalah ini kami mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:
1. Mampu memahami konsep dasar Pengertian, Fungsi dan Peran Manajemen
Pendidikan?
2. Mampu memahami konsep dasar Pengertian Manajemen Sekolah Dasar?
3. Mampu memahami konsep dasar Kegiatan Manajemen di Sekolah Dasar?
4. Mampu memahami konsep dasar mengenai Pengertian, Perencanaan, dan peran
Pemerintah terhadap Pembangunan Daerah?
D. Manfaat Penulisan Makalah
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan tanggapan
terhadap kajian pengertian, Fungsi dan Peran Manajemen Pendidikan. Selian dari itu
juga lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang konsep dasar pengertian,
Perencanaan, dan peran Pemerintah terhadap Pembangunan Daerah.
Makalah Kapita Selekta 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen Pendidikan, Fungsi dan Peran Manajemen
Secara ethimology, kata manajemen berasal dari bahasa italia maneggiare yang
berarti “mengendalikan”, terutamanya “mengendalikan kuda”.
Definisi manajemen lainnya adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkain kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya.
Sedangkan Hadari Nawawi mengemukakan bahwa “Administrasi pendidikan
sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama
sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
Secara essensial dapat ditarik kesimpulan tentang manajemen pendidikan
adalah:
1. Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya
3. Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari uraian
tersebut dapat kita pahami bahwa manajemen memiliki fungsi dan peran penting bagi
kita. Salah satunya adalah:
1. Untuk merencanakan suatu progam yang akan yang akan dilaksanakan atau
sebagai perencana.
2. Sebagai pengorganisasian hubungan kerja antara orang-orang. Artinya bahwa
para manajer mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan
material organisasi.
3. Pengoordinasian atau pengarahan. Berarti para manajer mengarahkan,
memimpin dan memepengaruhi para bawahan.
4. Supervisi (pengawasan). Bahwa para manajer berupaya untuk menjamin
organisasi bergerak kearah tujuannya.
Makalah Kapita Selekta 3
B. Pengertian Manajemen Sekolah Dasar
Setiap unsur organisasi baik sekolah maupun organisasi nonnsekolah pasti
memiliki sistem manajemen. Pendidikan Dasar menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 17
adalah:
1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan mennengah.
2. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidayah (MI)
atau bnetuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan
madrasah stanawiyah (MTs) atu bentuk llain yang sederajat.
3. Setelah mengetahui apa itu pendidikan dasar berdasarkan undang-undang.
Sekarang, kita lihat arti manajemen pendidikan dasar. Banyak pakar
administrasi pendidikan yang berpendapat bahwa manajemen itu merupakan kajian
administrasi ditinjau dari sudut prosesnya. Para pakar administrasi pendidikan, seperti
Sergiovanni, Burlingame, Coombs, dan Thurston (1987) dalam Konsep Dasar
Manejemen Sekolah Dasar, mendefinisikan manajemen sebagai process of working
with and through others to accomplish organizational goals efficienctly, yaitu proses
kerja dengan dan melalui (mendayagunakan) orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien. Manajemen itu merupakan proses, terdiri atas kegiatan-
kegiatan dalam upaya mencapai tujuan kerjasama (administrasi) secara efisien.
Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Gorton (1976) dalam Konsep Dasar
Manejemen Sekolah Dasar, yang menegaskan bahwa manajemen merupakan metode
yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai
tujuan tertentu.
Berdasarkan kedua definisi tersebut di atas, dapat disebutkan
bahwa manajemen sekolah dasar merupakan proses di mana kepala sekolah dasar
selaku administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan
institusional sekolah dasar secara efisien. Apabila definisi tersebut dikaji secara
saksama, terdapat makna tersirat berkenaan dengan konsep manajemen sekolah dasar,
yaitu Penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman
dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembanggkan potensi
peserta didik agar jadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratiif,
dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.
Makalah Kapita Selekta 4
C. Kegiatan Manajemen di Sekolah Dasar
Para pakar administrasi pendidikan telah mencoba mengklasifikasi komponen-
komponen tersebut menjadi beberapa gugusan substansi pendidikan. Mereka
mengelompokkanya menjadi enam gugusan substansi, yaitu gugusan-gugusan
substansi:
1. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Manajemen kurikulum atau pembelajaran merupakan bagian yang terpenting
dalam sebuah manajemen sekolah karena kurikulum dan pembelajaran adalah dasar dari
sebuah pendidikan. Di Indonesia sekarang diterapkan kurikulum Tingkat satuan
pendidikan (KTSP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan
kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk:
a. Belajar untuk bermain dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Belajar untuk memahami dan menghayatai.
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).
2. Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik menduduki posisi strategis, karena sentral layanan
pendidikan, baik dalam maupun di luar latar institusi persekolahan maupun tertuju
kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, baik yang berkenaan dengan
manajemen akademik, layanan pendukung akademik, SDM, sumber daya keuangan,
sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar
peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang andal.
Knezevich (1961) Konsep Dasar Manejemen Sekolah Dasar,mengartikan
manajemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan
Makalah Kapita Selekta 5
yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas
dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di
sekolah.
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan
peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di
sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan
teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan
tujuan pendidikan secara keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik, yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat
dan minat peserta didik.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
3. Manajemen Kepegawaian
Ada lima aspek kajian manajemen kepegawaian, yaitu:
a. Perencanaan kebutuhan,
b. Rekrutmen dan seleksi,
c. Pembinaan dan pengembangan,
d. Mutasi dan promosi, dan
e. Kesejahteraan
Manajemen SDM mencakup kegiatan sebagai berikut. (1) Perencanaan SDM,
(2) analisis pekerjaan, (3) pengadaan pegawai, (4) seleksi pegawai, (5) orientasi,
penempatan dan penugasan, (6) konpensasi, (7) penilaian kinerja, (8) pengembangan
karir, (9) pelatihan dan pengembangan pegawai, (10) penciptaan mutu kehidupan kerja,
(11) perundingan kepegawaian, (12) riset pegawai, dan (13) pensiun dan pemberhentian
pegawai.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang
penting dan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, untuk itu
perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.
Rincian manajemen sarana prasarana di sekolah dasar meliputi berikut ini.
a. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah
b. Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah
Makalah Kapita Selekta 6
c. Pendistribusian sarana dan prasarana sekolah
d. Penataan sarana dan prasarana sekolah
e. Pemanfaat sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien
f. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
g. Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah
h. Penghapusan sarana dan prasarana sekolah
i. Pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah
j. Penilaian kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah
Manajemen sarana prasarana dapat juga difokuskan pada
a. Merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan,
infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah
b. Mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku
c. Mengelola pemeliharaan fasilitas, baik perawatan preventif maupun
perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah
d. Mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan
sistem pembukuan yang berlaku
5. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi
pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan di sekolah dasar.
Tujuan manajemen keuangan di sekolah dasar adalah untuk mengatur
sedemikian rupa sehingga semua upaya pemerolehan dana dari berbagai sumber dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut para pakar administrasi pendidikan, manajemen keuangan pendidikan
dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang
secara tertib, efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian yang sangat
sederhana tersebut ada dua hal yang perlu digarisbawahi berkaitan dengan manajemen
keuangan di sekolah dasar.
a. Manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh
dan mendayagunakan semua dana.
Makalah Kapita Selekta 7
b. Penggunaan semua dana sekolah dasar harus efektif, dan efisien. Selain itu
penggunaan semua dana sekolah dasar harus tertib, dan mudah
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang terkait.
6. Manajemen Hubungan sekolah dan Masyarakat
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah),
keluarga dan masyarakat. Ini mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat
mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan
bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Definisi hubungan sekolah dengan masyarakat yang lengkap diungkapkan oleh
Bernays seperti dikutip oleh Suriansyah (2000) dalam Konsep Dasar Manejemen
Sekolah Dasar, yang menyatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
a. information given to the public (memberikan informasi secara jelas dan
lengkap kepada masyarakat)
b. persuasion directed at the public, to modify attitude and action (melakukan
persuasi kepada masyarakat dalam rangka merubah sikap dan tindakan yang
perlu mereka lakukan terhadap sekolah)
c. effort to integrated attitudes and action of institution with its public and of
public with the institution (suatu upaya untuk menyatukan sikap dan
tindakan yang dilakukan oleh sekolah dengan masyarakat secara timbal
balik.
Sedangkan kegiatan-kegiatan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat
adalah sebagai berikut.
a. Analisis kebutuhan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah
b. Penyusunan program hubungan sekolah dengan masyarakat
c. Pembagian tugas melaksanakan program hubungan sekolah dengan
masyarakat
d. Menciptakan hubungan sekolah dengan orang tua siswa
e. Mendorong orang tua menyediakan lingkungan belajar yang efektif
f. Mengadakan komunikasi dengan tokoh masyarakat
g. Mengadakan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta
h. Mengadakan kerjasama dengan organisasi sosial keagamaan
i. Pemantauan hubungan sekolah dengan masyarakat
j. Penilaian kinerja hubungan sekolah dengan masyarakat.
Makalah Kapita Selekta 8
D. Pengertian Pembangunan Daerah
Pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang
mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat,
dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan
ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi
pada hakekatnya, pembangunan itu harus mencerminkan terjadinya perubahan secara
total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa
mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-
kelompok social yang ada didalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi
kehidupan yang serba lebih baik, baik secara material maupun spiritual.
Pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk
menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk
memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin
Dahuri, 2004 dalam http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/indikator-
pembangunan-daerah/)
Perencanaan Pembangunan Daerah
Terdapat tiga macam perencanaan pembangunan daerah:
1. Pola dasar Pembangunan daerah
Pola dasar pembangunan daerah analog dengan pola dasar yang tercantum
dalam GBHN pada tingkat nasional, berisi garis-garis besar kebijaksanaan atau strategi
dasar pembangunan daerah, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Repelita Daerah
Repelita daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari pola dasar
pembangunan daerah yang dinyatakan berlaku dengan surat keputusan Gubernur
Kepala Daerah.
3. Rencana Tahunan dan APBD
Rencana tahunan merupakan pedoman penyusunan APBD sedangkan APBD
merupakan tindakan pelaksanaan Repelita daerah, karena itu harus terlihat jelas kaitan
atau hubungan antara anggaran dan repelita, seperti juga halnya hubungan antara
GBHN atau pola dasar dengan repelita atau repelita daerah.
Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan
pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan
prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak
kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis
Makalah Kapita Selekta 9
dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong dan
memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun, dan
mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan
pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan
pendukung lainnya. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan kerjasama
antar wilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang berbeda.
Makalah Kapita Selekta 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sekolah dasar merupakan proses di mana kepala sekolah dasar
selaku administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan
institusional sekolah dasar secara efisien. Apabila definisi tersebut dikaji secara
saksama, terdapat makna tersirat, yaitu Penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, mengembanggkan potensi peserta didik agar jadi anggota masyarakat
yang bertanggung jawab dan demokratiif, dan mengikuti pendidikan yang lebh lanjut.
Ada enam substansi dalam manajemen di sekolah dasar, yaitu:
1. Manajemen kurikulum dan pembelajaran
2. Manajemen kesiswaan yang sering juga disebut dengan manajemen peserta
didik
3. Manajemen kepegawaian
4. Manajemen sarana dan prasarana
5. Manajemen keuangan
6. Manajemen hubungan masyarakat.
Semua manajemen dasar dalam pendidikan dasar ini saling berkaitan dan
berpengaruh bukan hanya dalam pembentukan sekolah dasar tapi juga dalam kegiatan
yang dilakukan sekolah sehari-hari sehingga dapat menciptakan sekolah dasar yang
baik dan berkualitas.
Pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk
menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk
memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi.
Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan
pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan
prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak
kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis
dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, pendapat saya adalah pendidikan dasar sangat
penting. Karena imbasnya pada proses pembangunan daerah. Dimana apabila
pendidikan dasar terlaksana dengan baik maka outputnya juga merupakan bibit yang
Makalah Kapita Selekta 11
dapat berkualitas apabila dibina secara terus pada proses pendidikan yang lebih lanjut.
Yang hasil dari kesemuanya itu dapat berpengaruh pada pembangunan daerah. Karena
dalam pembangunan daerah dibutuhkan SDM yang baik dan professional.
B. Saran
Dengan pemahaman yang mendalam tentang Fungsi dan Peran Manajemen
Pendidikan serta pendalaman pengetahuan yang lebih mendalam dan luas tentang
konsep dasar pengertian, Perencanaan, dan peran Pemerintah terhadap Pembangunan
Daerah diharapkan manajemen pendidikan di tingkat pendidikan dasar diolah/di-
manage sekolah tepat sesuai dengan ekspektasi masyarakat yakni pembelajaran sekolah
yang baik, bermutu dan berkualitas.
Makalah Kapita Selekta 12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Indikator Pembangunan Daerah (online).
http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/indikator-pembangunan-
daerah.html. diakses Rabu 25 Nopembet 2015. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Konsep Dasar Manajemen Sekolah Dasar (online).
http://cahayalaili.blogspot.com/2011/05/konsep-dasar-manajemen-sekolah-
dasar.html. diakses Rabu 25 Nopembet 2015. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Manajemen Pendidikan (online).
http://tok0blog.blogspot.com/2010/08/manajemen-pendidikan.html. diakses
Rabu 25 Nopembet 2015. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Pengertian Manajemen (online).
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-
manajemen.html. diakses tanggal 25 Nopembet 2015. Pukul 20.30 WIT
Anonim. 2011. Pembangunan Daerah (online).
http://dian-novita-dian.blogspot.com/2010/01/bab-11-pembangunan-daerah-
1.html. diakses 25 Nopembet 2015. Pukul 20.30 WIT
Tamalene. 2011. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. FKIP-KIMIA. UNKHAIR. (tidak
dipublikasikan).
Makalah Kapita Selekta 13
Recommended