Makalah Pengembangan Produk Steril

Preview:

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

RISET DAN PERKEMBANGAN INDUSTRI FARMASI SEDIAAN STERIL

Oleh :

WISNU CAHYO PRABOWORISNA AGUSTINANI MADE ARYANIWORO LALTYAWURI LISTYAAYU NITA T.SOKTAVIANI TRIANADESTRI ERAWATIARIE WAHYUDI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERUNIVERSITAS MULAWARMANSAMARINDA2015

RINGKASAN KEMAJUAN INDUSTRI FARMASI STERIL

1. Formula baru a. bentuk sediaan steril seperti obat terapi protein,Protein terapeutik merupakan molekul protein yang memiliki aktivitas sebagai obat sehingga dapat digunakan untuk keperluan klinis. Sejak penemuan insulin pada tahun 1920, perkembangan penelitian dan produksi protein terapeutik mengalami kemajuan yang sangat pesat. Saat ini lebih dari 130 protein atau peptida telah disetujui oleh Food and Drug Administration untuk digunakan dalam kepentingan klinis dan sebanyak 95 protein diantaranya diproduksi menggunakan teknologi DNA rekombinan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan produksi protein rekombinan adalah : pengetahuan mengenai pemilihan sistem ekspresi untuk memperoleh protein terapeutik dengan sifat dan aktivitas sesuai harapan; penyesuaian dengan regulasi dari badan berwenang untuk tujuan komersialisasi; penguasaan berbagai metode untuk karakterisasi dan purifikasi protein serta pengetahuan mengenai status permasalahan terkini dari protein terapeutik dan pemecahannya untuk melakukan pengembangan melalui modifikasi protein. Saat ini, pemenuhan kebutuhan protein terapetik di Indonesia masih tergantung pada impor sehingga tingginya harga dan ketersediaan merupakan masalah yang tidak bisa dihindari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Kami bermaksud menyelenggarakan seminar dan pelatihan mengenai protein terapeutik. Acara tersebut ditujukan untuk melakukan langkah awal bersama antara berbagai pihak untuk mencapai kemandirian bangsa dalam produksi protein terapeutik.PROTEIN TERAPEUTIK: insulin, interferon, albumin serum manusia, hormon pertumbuhan manusia, aktivator plasminogen jaringan, antithrombin, faktor pembekuan darah, limfokin, faktor nekrosis tumor, dismutase superoksida, dan gonadotropin manusia

b. lipid berbasis sistem pengiriman dikendalikan, c. pegylated biotherapeutics, d. bentuk sediaan hidung, e. vaksin2. Proses pembuatan di industri a. penutupan kontainer b. pengiriman pertimbangan termasuk beku-mencair tantangan proses, c. praktik terbaik untuk transfer teknologi untuk memungkinkan pembangunan komersial produk, d. inovasi dan kemajuan dalam operasi mengisi-finish aseptik, e. pendekatan untuk manufaktur lyophilized produk parenteral, f. perangkat pengiriman pen / auto-injektor ,g. terkait kontainer integritas penutupan rintangan pengujian untuk penutupan produk steril3. Aspek regulasi dan kualitasa. Evaluasi di bidang ukuran partikel dan evaluasi penampilan, b. filtrasi steril,c. pertimbangan kompatibilitas campuran, d. pertimbangan proses sterilisasi, e. penyelidikan kontaminasi mikroba f. validasi metode mikrobiologi cepat, g. sterilisasi panas kering dan lembab

BAB I

PENDAHULUAN

A. Produk SterilProduk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Pada prinsipnya ini termasuk sediaan parenteral, mata dan irigasi. Sediaan parenteral merupakan sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke bagian dalam tubuh.Ada 3 alasan produk dibuat steril, diantaranya produk tersebut saat digunakan tidak melewati saluran pencernaan dan saluran pernapasan melainkan melewati pembuluh darah, jaringan atau organ; Produk bagian-bagian tersebut tidak terdapat sistem penghalang (barrier) tubuh terhadap kuman sehingga produk yang masuk harus steril; Untuk tetes mata/ salep mata harus dibuat steril untuk mencegah kerusakan pada mata seperti radang/ infeksi kornea mata, karena mata adalah organ yang sensitif.

1. Keuntungan dan kerugian (Rahman dkk, 2009)Produk steril sering juga disebut produk parenteral memiliki keuntungan dan kelemahan dalam penggunaannya.Keuntungan : Obat memiliki onset (mula kerja) yang cepat Efek obat dapat diramalkan dengan pasti Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna Obat dapat diberikan kepada pasien yang sakit keras atau sedang komaKerugian : Dapat menimbulkan rasa nyeri/ sakit pada saat disuntikkan, apalagi bila pemberiaannya berulang kali Memberikan efek fisiologis pada pasien yang takut disuntik Bila terjadi kekeliruan pada saat pemberian, maka hampir tidak dapat diperbaiki terutama setelah pemberian intravena Bila obat yang sudah masuk ke dalam tubuh pasien, maka sulit untuk ditarik kembali atau dikeluarkan Obat hanya dapat diberikan kepada pasien di rumah sakit, tempat praktek dokter dan hanya dilakukan oleh perawat yang berpengalaman.2. Persyaratan sediaan parenteralSediaan parenteral hanya dapat memeberikan kerja yang optimal jika memenuhi persyaratan berikut : Kandungan bahan obat yang terdapat dalam sediaan parenteral harus sama yang tertera dalam etiketdan tidak terjadi pengurangan kualitas dan kuantitas selama penyimpanan, baik dari kerusakan secara kimia maupun fisika Wadah yang digunakan pada sediaan parenteral harus sesuai sehingga wadah tersebut bukan hanya menjaga sterilitasnya saja tetapi juga mencegah terjadinya interaksi antara bahan obat dengan material dinding wadahnya Tersatukan tanpa terjadi reaksi Harus steril Bebas pirogen Isotonis dan isohidris Bebas dari partikel

B. Ruang Produksi Sediaan SterilRuang produksi sediaan steril adalah tempat yang disiapkan secara khusus untuk bahan-bahan dan tata bentuk yang harus sesuai dengan Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB). Oleh karena itu ruang ini diperuntukan untuk memproduksi sediaan farmasi steril, maka ruangan tersebut mempunyai persyaratan khusus , bahwa bahan obat harus pure atau tidak terkontaminasiRuang produksi sediaan steril harus memenuhi persyaratan berikut, diantaranya : Bebas dari mikroorganisme aktif Untuk memperoleh keadaan steril, maka udara dalam ruang perlu disaring dengan menggunakan HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter agar diperoleh udara yang bebas mikroorganisme dan partikel Adanya batasan kontaminasi dengan partikel Tekanan dalam ruangan harus bersifat positif, artinya tekanan dalam ruangan harus lebih besar daripada di luar ruangan Ruangan minimal terbagi atas tiga area yaitu area kotor (black area), intermediate area (grey area) dan area bersih (white area)Ruangan yang digunakan untuk pembuatan obat suntik sebaiknya hanya dikhususkan untuk pembuatan obat suntik saja, bukan hal-hal lain. Sebaiknya semua pekerjaan tidak dilakukan dalam satu ruangan, tetapi dipisahkan dalam ruangan tersendiri, diantaranya untuk menimbang, mencampur zat-zat, pembuatan obat suntik, pengemasan alat dan sterilisasi.Pembuatan obat-obat suntik harus dipisahkan dalam beberapa ruangan khusus dan mempunyai bentuk dan bangunan yang khusus antara lain sebagai berikut: Langit-langit sebaiknya miring Lantai jangan dibuat dari semen atau tegel, tetapi dari linoleum Dinding ruangan harus licin, sebaiknya dari porselen dan jangan dari beton atau semen agar mudah pembersihannya Lantai dan dinding sedapat mungkin jangan ada sambungan, jadi mempunyai permukaan yang betul-betul licin Dinding-dindingnya tidak boleh ada sudut-sudut yang tajam, karena menjadi sumber debu dan sukar untuk dibersihkan Ruangan jangan terlalu penuh dengan meubel, harus secukupnya saja Meubel-meubel harus mempunyai permukaan yang licin, tidak ada sambungan atau celah, sedapat mungkin dipasang pada dinding jadi tidak berkaki agar lantai mudah dibersihkan Pintu dan jendela diusahakan adanya bertekanan positif agar kalau pintu terbuka tidak ada udara yang masuk membawa debu dan mikroorganisme Jumlah pekerja dalam ruangan harus secukupnya saja, karena gerakan dari pekerja dapat juga mengganggu Alat yang digunakan secukupnya saja, yang tidak dipakai harus dikeluarkan saja.Untuk melakukan proses sterilisasi ruangan yaitu sterilisasi udara, dapat dilakukan dengan beberapa caraa. Menggunakan sinar ultravioletSinar ultraviolet dengan panjang gelombang 240-280 nm, bersifat dapat mematikan mikroorganisme dan efek maksimum pada panjang gelombang 265 nm.b. Sterilisasi dengan bahan kimiaBeberapa senyawa yang digunakan dalam sterilisasi ruangan : Alkohol : Etil atau isopropil alkohol 60-90%), mekanisme kerjanya dengan denaturasi protein Halogen : Chlorine (Na-Hipokloorit), mekanisme kerjanya dengan cara menginhibisi reaksi enzimatik dalam sel, melakukan denaturasi protein dan inaktivasi asam nukleat Glutaraldehida, mekanisme kerja dengan cara membunuh mikroorganisme melalui proses alkilasi protein Hidrogen peroksida, mekanisme kerjanya dengan cara menyerang lipid mikroorganisme Formaldehida, mekanisme kerjanya dengan cara menginaktivasi mikroorganisme melalui reaksi alkilasi terhadap gugus amino dan gugus sulfuhidril pada proteinMenurut Dirjen POM (2006), bahwa ada pembuatan produk steril dibedakan empat kelas kebersihan:1. Kelas A : Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misalnya zona pengisian, wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptik. Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar (laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 0,54 m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Keadaan laminar yang selalu terjaga hendaklah dibuktikan dan divalidasi. Aliran udara searah berkecepatan lebih rendah dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak bersarung tangan.Jumlah maksimum cemaran dengan ukuran partikel 0,5 m= 3500 part/m, ukuran partikel 5m = 30 part/m3, Jumlah maksimum cemaran mikroba =