Manajemen Perubahan dalam Organisasi

Preview:

DESCRIPTION

Universitas Budi Luhur Tahun 2012 Manajemen Perubahan Persentase tentang MP dalam Organisasi

Citation preview

Manajemen Perubahan Dalam Organisasi

Nama Kelompok1.Erlin Adelina Saputri - 1232501245

2.Shely Marcelina - 12325010213.Indriyani - 12325000494.Radhita Sulaiman - 12325011795.Sophi Oktaviani - 11325024266.Maya Dorena - 12325011387.Khusnul Khotimah - 12325012118.Aidah - 12325012949.Nadia Zikri Islami - 1232500361

1.Pengertian Perubahan

Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.

Perubahan Organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah keefektifan.

Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang pada gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi sebagai keseluruhan.

2.JENIS – JENIS PERUBAHAN

1. Perubahan yang Direncanakan

Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang mempunyai tujuan. Sasaran perubahan yang direncanakan adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar tetap seperti sekarang ini dan dapat hidup terus.

Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi pada masalah structural. Jenis perubahan bergantung pada tujuan yang hendak dicapai.

2. Perubahan yang Tidak DirencanakanPerubahan yang tidak direncanakan

terjadi begitu saja karena lingkungan yang mempengaruhi dan mulanya tidak memiliki tujuan yang terencana.

3.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI

 (2)    Keterampilan

Keterampilan, terdiri dari fisik maupun non-fisik, merupakan kemampuan seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan baru

(1)    Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsur pokok bagi setiap anggota organisasi untuk merubah perilakunya dalam mengerjakan sesuatu.

Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota organisasi semakin mudah dia untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya.

(3)    Kepercayaan

Kepercayaan anggota organisasi menentukan apakah anggota organisasi akan menggunakan ketrampilan dan teknik barunya dalam praktek

3.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI

 (4)    Lingkungan

Suatu lingkungan organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi apakah melalui pemberian penghargaan atas perilaku yang diinginkan ataukah dengan mengoreksi perilaku yang tidak diinginkan.

Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh apa yang bisa diberikan organisasi kepada anggota organisasinya.

(5)    Tujuan organisasi

Pemimpin organisasi yang memiliki visi & tujuan yang jelas akan menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku produktif. Sebaliknya, hanya akan menciptakan kebingungan di kalangan anggota organisasi.

4.PELAKU PERUBAHANSetidaknya ada tiga pelaku perubahan yang berperan dalam setiap proses perubahan,

diantaranya adalah:

1. Para pelaku perubahan dengan kekuasaan resmi (legitimacy of change)

2.  Para pendorong dan penganjur timbulnya perubahan (instigators of change)

3.  Para fasilitator perubahan (facilitator of change)

 

4.PELAKU PERUBAHAN

Karakteristik dan ciri-ciri pelaku perubahan :

1. Memiliki pemikiran / ide inovatif, bersemangat dan berani.2. Selalu mencari hal-hal baru yang menantang dengan mempertimbangkan resiko yang tidak terlalu tinggi.3. Ingin selalu melihat organisasi, masyarakat atau institusinya berkembang maju4.  Pandai berorganisasi5.  Dapat menjadi anggota yang efektif serta gampang dan senang berkawan.

5.MASALAH dalam PERUBAHAN

Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan , masalah yang paling sering & menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri” (resistance to change).

Penolakan bisa jelas terlihat (eksplisit) & segera, misal : mengajukan protes, ancaman mogok, demonstrasi.

Penolakan yang tersirat (implisit) & lambat laun, misal : loyalitas pd organisasi berkurang, motivasi kerja turun, kesalahan kerja meningkat

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Penolakan atas perubahan oleh individualPenolakan perubahan oleh

kelompok atau organisasional(Stephen P. Robbins, Organizational

Behavior, Concepts, Controversies, and Application, 1991)

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Individual Resistance KEBIASAAN, RASA AMAN, FAKTOR EKONOMI, KETIDAKPASTIAN, PERSEPSI,

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Kebiasaan :oMerupakan pola tingkah laku yang ditampilkan berulang –ulang sepanjang hidup. Kebiasaan dilakukan karena merasa nyaman, menyenangkan, jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola kehidupan maka akan muncul mekanisme diri

yaitu Penolakan.

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Rasa Aman :oJika kondisi saat ini memberi rasa aman (nyaman), & kita membutuhkan rasa aman yg relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar. Status quo dikedepankan sbg alasan.

Faktor Ekonomi :oSegala sesuatu yang terkait dengan pendapatan/income. Dengan perubahan tertentu mungkin akan mengurangi pendapatan, misal konsep 5 hari kerja akan mengurangi upah lembur

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Ketidakpastian :oTakut akan sesuatu yang tidak diketahui, karena sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. Dengan kata lain, kondisi sekarang sudah pasti, sedangkan kondisi nanti setelah perubahan belum pasti. Maka orang akan cenderung memilih kondisi sekarang dan menolak perubahan. Persepsi :

oPersepsi merupakan cara pandang individu tehadap dunia sekitarnya (cara pandang ini mempengaruhi sikap individu).

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Organizational Resistance

INERSIA STRUKTURAL,DAMPAK LUAS PERUBAHAN,INERSIA KELOMPOK KERJA,ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN,ANCAMAN KEKUASAAN,ANCAMAN ALOKASI SUMBER

DAYA

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Inersia Struktural : Artinya penolakan yang terstruktur. Organisasi, lengkap dengan tujuan, struktur, aturan main, uraian tugas, akan menghasilkan stabilitas organisasi. Jika perubahan dilakukan, maka besar kemungkinan stabilitas organisasi akan terganggu

Dampak Luas Perubahan : Fokus perubahan akan berdampak luas, perubahan dlm organisasi tdk mungkin hanya difokuskan pada satu bagian saja karena organisasi merupakan suatu sistem. Jika satu bagian diubah maka bagian lain akan terpengaruh juga.

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Inersia Kelompok Kerja : Meskipun individu mau mengubah perilakunya, namun norma kelompok memiliki potensi untuk menghalangi perubahan. Dominasi pengaruh kelompok lebih kuat pada individu dalam kelompok.

Ancaman Terhadap Keahlian : Perubahan dalam pola organisasional dapat mengancam keahlian kelompok kerja tertentu. Penerapan IT dapat menggantikan aktifitas secara manual, terkait mutu SDM.

6.MENGAPA PERUBAHAN DITOLAK

Ancaman Alokasi Sumber Daya :Kelompok-kelompok dalam organisasi yang mengendalikan sumber daya dengan jumlah relatif besar sering melihat perubahan organisasi sbg ancaman, apakah perubahan tersebut akan mengurangi anggaran atau SDM kelompok kerjanya atau tidak ?

Ancaman Kekuasaan : Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang telah mapan. Mengintroduksi sistem pengambilan keputusan partisipatif seringkali dipandang sebagai ancaman kewenangan, bagi tingkat middle manager.

7.TAKTIK MENGATASI PENOLAKAN PERUBAHAN

Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan yaitu

aa. Pendidikan & . Pendidikan & komunikasi.komunikasi.

b. Partisipasi.b. Partisipasi.c. Fasilitas & dukungan.c. Fasilitas & dukungan.d. Negosiasi.d. Negosiasi.e. Manipulasi & kooptasi.e. Manipulasi & kooptasi.f. Paksaan.f. Paksaan.

8.PENDEKATAN dalam MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI

1. UNFREEZING the status quo2. MOVEMENT to the new state3. REFREEZING the new change

to make it permanent

Kurt Lewin, Field Theory in Social Science, 1951)

8.PENDEKATAN dalam MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI

1. UNFREEZING the status quo Upaya-upaya untuk mengatasi

tekanan -tekanan dari kelompok penentang & pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yg sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman

2. MOVEMENT to the new state Secara bertahap tapi pasti, perubahan dilakukan.

Jumlah penentang perubahan mulai berkurang, sedang jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.

3. REFREEZING the new change to make it permanent

Jika kondisi yang diinginkan tercapai, stabilkan kondisi melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, & cara pengelolaan organisasi yang baru juga. Jika berhasil, maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendukung semakin bertambah banyak.

KESIMPULAN

Tidak banyak orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan & harus dihadapi.

Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif.

DAFTAR PUSTAKA Stephen P. Robbins, Organizational Behavior,

Concepts, Controversies, and Application, 1991 L. Coch dan J.R.P.French, Jr. “Overcoming

Resistance to Change”, 1948 Kurt Lewin, Field Theory in Social Science, 1951 Michael Hammer dan James Champy, Reengineering

the Corporation : A Manifesto for Business Revolution, 1994

Alamsyah, Kamal. 2004. Perilaku Organisasi dalam Birokrasi Pemerintahan. Pustaka Raja. Yogyakarta

Siagian, sondang.1998.Manajemen abad21.Jakarta:Bumi Aksara.

www.google.com

Recommended