ortho tini

Preview:

DESCRIPTION

ppt ortho

Citation preview

OPEN FRACTURE

Oleh :Bayu Raditiya

Nur Ayu VirginiaSri Puji Hartini

Pembimbing :dr. Fatah Manovito, Sp OT

Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas struktur/ jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan

oleh rudapaksa.

Fraktur tebuka merupakan fraktur dimana terdapat hubungan antara fragmen fraktur dengan dunia luar, fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, sehingga potensial untuk terjadi infeksi.

• kekuatan yang tiba-tiba• kekuatan tak langsung• kekuatan secara

langsung

Peristiwa trauma tunggal

• Kelemahan abnormal• Tekanan yang berulang-

ulang

Etiologi

FRACTURE

OPEN FRACTURE(COMPOUND FRACTURE)

CLOSE FRACTUR(SIMPLE FRACTURE)

Tanda Open Fracture

Tanda pasti open fracture :1. Fat bublle 2. Bone ekspose3. False movement4. Krepitasi

Pemeriksaan lokal1. Inspeksi (Look)

Bandingkan dengan bagian yang sehat.Keadaan umum penderita secara keseluruhan.Ekspresi wajah karena nyeri.Adanya tanda-tanda anemia karena perdarahan.Apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan

lunak untuk membedakan fraktur tertutup atau fraktur terbuka.

Perhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan pemendekan.

Lakukan survei pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada organ-organ lain.

Perhatikan kondisi mental penderita.Keadaan vaskularisasi.

2. Palpasi (Feel)Temperatur setempat yang meningkat.Nyeri tekanKrepitasiPemeriksaan vaskuler pada daerah distal

trauma berupa palpasi arteri radialis, arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai dengan anggota gerak yang terkena.

Refilling (pengisian) arteri pada kuku, warna kulit pada bagian distal daerah trauma , temperatur kulit.

Pengukuran tungkai terutama pada tungkai bawah untuk mengetahui adanya perbedaan panjang tungkai.

3. Pergerakan (Move)Pergerakan dengan mengajak penderita

untuk menggerakkan secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma.

4. Pemeriksaan NeurologisPemeriksaan neurologis berupa

pemeriksaan saraf secara sensoris dan motoris serta gradasi kelelahan neurologis

5. Pemeriksaan Radiologis

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Tujuan : menentukan keparahan kerusakan tulang dan jaringan lunak yang berhubungan dengan derajat energi dari trauma.

Dilakukan dengan beberapa ‘’prinsip dua (rule of two)’’ : - dua posisi proyeksi- dua sendi - dua anggota gerak - dua trauma- dua kali dilakukan foto

KLASIFIKASI OPEN FRACTURE

Menurut Gustilo dan Anderson :

Klasifikasi Luas luka Jenis fraktur Kontaminasi Kerusakan jaringan lunak

I < 1cm ≠ fraktur kominutif

Bersih Sedikit

II > 1cm Fraktur kominutif sedang

Sedikit Sedang

IIIA > 1cm Fraktur kominutif hebat

Kontaminasi hebat

Luas tapi dapat ditutup jaringan

lunak

IIIB > 1cm Fraktur kominutif hebat

Kontaminasi hebat

Luas dan tidak dapat ditutup jaringan

lunak

IIIC >1 cm Fraktur kominutif hebat

Kontaminasi hebat

Luas dan ada kerusakan pembuluh

darah

Luka < 1 cm Luka bersih, tidak ada kontaminasi Kerusakan pada jaringan lunak sedikit

Grade I

Grade 2 Luka > 1 cm Fraktur cominutif tidak ada / ringan Kontaminasi sedikit Kerusakan jaringan lunak sedang

Grade IIIA

Grade IIIB

Grade IIIC

PenangananPrinsip penanganan fraktur secara umum ada 4R1. Recognition : diagnosa dan penilaian frakturPrinsip pertama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis, pemeriksaan klinis dan radiologi. 2. Reduction : Restorasi fragmen fraktur dilakukan untuk mendapatkan posisi yang dapat diterima.Posisi yang baik adalah bila terdapat alignment dan aposisi yang sempurna.3. Retention : imobilisasi fraktur Tujuannya mencegah pengeseran fregmen dan mencegah pergerakan yang dapat mengancam union. 4. Rehabilitation : mengembalikan aktiftas fungsional seoptimal mungkin

Tahap penanganan fraktur terbuka

1. Pembersihan luka

2. Eksisi jaringan yang mati

(debridemen)

3. Pengobatan fraktur itu sendiri

Reduksi atau dengan

imobilisasi

4. Penutupan kulit5. Pemberian

antibiotic6. Pencegahan

tetanus

1. Hilangkan nyeri.2. Mendapatkan dan mempertahankan posisi yang

memadai dan flagmen patah tulang.3. Mengusahakan terjadinya union.4. Mengembalikan fungsi secara optimal dengan

mempertahankan fungsi otot dan sendi dan pencegahan komplikasi.

5. Mengembalikan fungsi secara maksimal dengan fisioterapi

Perawatan lanjutan dan rehabilitasi fraktur terbuka

Tindakan PembedahanINDIKASIFIKSASIINTERNA

1. Fraktur Intra-artikuler2. Terdapat interposisi diantara kedua fragmen3. Perlu Fiksasi yang rigid4. Open fraktur5. Eksisi fragmen kecil6. Eksisi fragmen tulang yang mengalami nekrosis .

7. Reduksi tertutup yang mengalami kegagalan .

Reposisi dengan sekrup khusus atau dengan melampirkan pelat logam ke permukaan luar tulang

atau fragmen .

INDIKASIFIKSASIEKSTERNA

1. Fraktur terbuka grade II dan III2. Fraktur terbuka disertai kehilangan jaringan atau tulang yang hebat

3. Fraktur dengan infeksi4. Fraktur yang miskin jaringan ikat

Fiksasi ini digunakan untuk menahan tulang tetap dalam garis lurus .Dalam fiksasi eksterna , pin atau sekrup ditempatkan ke dalam tulang yang patah di atas dan di bawah tempat fraktur. Kemudian fragmen tulang direposisi. Pin atau sekrup dihubungkan ke sebuah lempengan logam di luar kulit.

Komplikasi

Komplikasi umum

• Syok, koagulopati difus atau gangguan fungsi pernapasan

• Emboli lemak• DVT• Infeksi

tetanus• Gas gangren

Komplikasi lokal dini

• Sindrom kompartemen

• Nekrosis vaskuler

Komplikasi lokallanjut

• Osteomielitis kronis

• Kekakuan sendi

• Degenerasi sendi

• Nekrosis pasca trauma

• Infeksi• Malunion• Delayed

union• nonunion

TERIMA KASIH