View
28
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Vaisnvi Muthoovaloo
NIM 102011430
Kelompok D4
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Fakultas Kedoketeran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Tanjung Duren Utara no.6
Jakarta 11510
vs_viez@yahoo.com
Pendahuluan
Pediatri berkaitan dengan kesehatan bayi, anak-anak, dan remaja, pertumbuhan dan
perkembangan mereka; dan kesempatan mereka untuk mencapai potensi penuh sebagai orang
dewasa. Pediatri berasal dari bahasa Yunani yaitu pedod yang berarti anak dan iatrica yang
berarti pengobatan. Dan dalam bahasa Indonesia ianya dikenali dan juga disebut sebagai ilmu
pengobatan anak. Pediatri telah berkembang pesat sekali terutama dalam dua puluh tahun yang
terakhir ini. Di Indonesia, sejak tahun 1963, nama pediatri telah diubah menjadi ilmu kesehatan
anak yang bukan sahaja mencakup hal- hal mengobati anak sakit tetapi juga hal- hal yang lain.
Antara yang lain yang harus kita ketahui dan pelajari adalah mengenai tumbuh kembang
anak. Tidak semua anak itu dapat menjalani proses tumbuh kembang yang normal dan sempurna.
Banyak faktor yang bisa mengakibatkan anak itu tidak bisa tumbuh secara normal dan antaranya
adalah tidak mendapatkan gizi sehat dan mencukupi, ibu bapa yang tidak mempedulikan tentang
perkembangan anak meraka, penyakit yang didapat dari lahir dan sebagainya.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang lebih mendalam tentang
tumbuh kembang anak, apa sahaja riwayat imunisasi yang harus diambil anak, riwayat
pemakanan mereka, faktor sosial ibu bapa sama ada mereka sedar atau tidak mengenai tumbuh
kembang anak mereka dan seterusnya.
1
Anamnesis
Sebelum melakukan pemeriksaan yang melibatkan sesuatu tindakan fisikal terhadap
pasien, dokter haruslah terlebih dahulu melakukan anamnesis. Anamnesis adalah pengambilan
riwayat kesehatan dari seorang pasien yang merupakan informasi yang diperoleh dokter dengan
cara menanyakan pertanyaan tertentu, dan pasien dapat memberikan jawaban yang sesuai.
Sekiranya pasien berada di dalam keadaan yang mengakibatkan dia sukar untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan, dan dalam kasus ini bayi baru, seorang dokter mampu menggunakan
alloanamnesis, cara menanyakan tertentu kepada orang yang terdekat pada pasien dalam tujuan
untuk mengobati pasien. Anamnesis merupakan suatu proses yang amat penting dalam
mendapatkn diagnosis yang tepat.
Seorang dokter biasanya akan berusaha memperoleh informasi:
1. Nama, usia, tinggi, berat badan
2. Riwayat kesehatan pada masa lalu (seperti penyakit berat, operasi/pembedahan, atau
penyakit yang tengah diderita seperti diabetes)
3. Kelainan pada organ
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat kehamilan and persalinan ibu
6. Gizi dan kesehatan ibu
7. Status sosial, pekerjaan, penggunaan obat, tembakau, alokohol
8. Penggunaan obat rutin
9. Alergi
Pemeriksaan Fisik
Anthropometri
Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam “Body
measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah
didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai :
Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada
tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda.
2
Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh
yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Penilaian
pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena hampir
setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapat
memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk penilaian
pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart) pada gambar terlampir, dilengkapi
dengan alat timbangan yang akurat, papan pengukur, stadiometer dan pita pengukur.
Pengukuran Lingkar Kepala Bayi (< 2 tahun)
Sebelum pengukuran dimulakan, syarat alat ukuran lingkar kepala bayi harus dijelaskan.
Syaratnya adalah angka pada pita pengukur harus jelas kelihatan, pita pengukur harus elastis dan
pita pengukur harus menarik bagi bayi. Langkah pertama adalah bayi harus dibaringkan
terlentang atau di pangkuan ibu. Kemudian, pita pengukur dipasang dengan cara melingkari pita
tersebut dig labella iaitu di atas alis mata sehingga melingkari di protubentia occipitalis.
Akhirnya, ukuran lingkar kepala dibaca dengan jelas sehingga ketilitian 1mm.
Gambar 1 menunjukkan cara mengukur lingkar kepala bayi1
Pengukuran Panjang Bayi ( < 2 tahun)
Alat yang digunakan adalah alat pengukur panjang badan bayi. Syarat pengukur panjang
bayi adalah pengukuran harus dilakukan dari kepala sehingga ke ujung tumit dan topi serta kaus
kaki dibuka. Bayi tersebut kemudiannya dibaringkan terlentang dan lurus. Verteks bayi
menempel pada bagian yang statis. Gerakan penahan digerakkan sampai menyentuh tumit bayi.
Panjang badan bayi dibaca dengan ketilitian 1 mm.
3
Gambar 2 menunjukkan cara mengukur panjang badan anak1
Pengukuran Berat Badan Anak ( < 2 tahun)
Berat badan anak diukur dengan infantometer. Alat penimbang harus ditera hingga ke
nol. Ibu bayi diminta untuk membuka baju, sepatu dan topi. Bayi diletakkan pada alat penimbang
sama ada timbangan bayi atau dacin. Berat bayi dibaca dengan ketelitian 0.1kg.
Gambar 3 menunjukkan cara menimbang bayi dengan menggunakan dacin1
4
Pengukuran berat badan anak ( > 2 tahun)
Alat yang digunakan adalah stadiometer. Syarat timbangan adalah alat tersebut harus
ditera dan diletakkan di tempat yang rata dan stabil. Ibu anak kemudiannya diminta untuk
membuka baju, sepatu dan topi anak tersebut. Anak tersebut diletakkan berdiri tegak di atas
timbangan. Berat badan anak dibaca dengan ketetilitian 0.1 kg.
Pengukuran tinggi anak ( > 2 tahun)
Alat yang digunakan adalah microtoise. Baju, sepatu dan topi anak dibuka. Anak disuruh
berdiri tegak di atas lantai. Alat pengukur tersebut diatur agar microtoise menyentuh vertex
anak. Tinggi badan anak dibaca dengan ketelitian 0.1 cm.
Gambar 4 menunjukkan cara mengukur tinggi anak1
5
Pengukuran Lingkar Lengan Atas
Alat yang digunakan adalah pita pengukur. Ibu bayi diminta untuk menyingsingkan
lengan baju atau membuka baju. Titik tengah lengan atas ditentukan dengan mengukur panjang
antara acromion dan olecranion kemudian dibagi dua ukurannya. Lingkaran lengan atas
dilakukan dan hasil pengukuran dengan posisi kedua mata sejajar dengan hasil pengukuran.
Hasil pengukuran dicatat dengan ketelitian 1 mm. 2
Gambar 5 menunjukkan cara mengukur lingkar lengan atas anak1
Tumbuh Kembang Sesuai Umur
Pertumbuhan Anak
Bentuk Tubuh Umum
Pada masa bayi pertumbuhan kepala relative cepat, sehingga pada tahun pertama
lingkaran kepala lebih besar daripada lingakaran dada. Tetapi sesudah umur 1 tahun lingkaran
6
dada menjadi lebih besar karena pertumbuhan kepala berkurang. Pada waktu lahir anggota gerak
lebih pendek dari tubuh, tetapi kemudian tumbuh lebih cepat.
Berat Badan
Berat badan pada waktu lahir berkisar antara 2.7-4.1kg. Anak pertama biasanya lebih
ringan dibandingkan dengan berat badan berikutnya. Dalam 3 bulan pertama kenaikan berat
badan kira –kira 1 kg/ bulan. Pada umur 5 bulan berat badan bayi mencapai 2 kali berat badan
lahirnya. Pada umur 6 bulan kenaikan berat badan ½ kg/bulan. Berat badan anak pada umur 1
tahun ialah 3 kali berat badan pada waktu lahir dan pada umur 2 tahun kira-kira 4 kali berat
badan lahir.
Tinggi badan
Panjang badan pada waktu lahir rata-rata 50 cm. Pada umur 1 tahun panjang badan
bertambah kira-kira 50%.
Kepala
Pengukuran lingkaran kepala penting karena berhubungan dengan isi intracranial dan
dapat digunakan untuk menilai kecepatan tumbuhnya otak. Gangguan pertumbuhan otak dapat
dilihat dari kelainan klinis seperti mikrosefali dan hidrosefali. Lingkaran kepala diukur dengan
melilitkan pita ukur melalui tulang kepala belakang yang paling menonjol dan bagian atas
supraorbital. Lingkaran kepala pada waktu lahir 33.0-35.6cm. Dalam 4 bulan pertama bertambah
5 cm dan 8 bulan berikutnya bertambah 5 cm lagi, sehingga pada umur 1 tahun bertambah 10cm
menjadi 43.2-45.7cm.3
APGAR SCORE
Nilai APGAR adalah pemeriksaan pertama yang dilakukan segera setelah bayi
dilahirkan. Tujuan pemeriksaan adalah penilaian perbaikan status neurologis neonates dan proses
adaptasi pada kehidupan ekstra uterin. Penilaian dilakukan pada menit pertama dan kelima
setelah kelahiran. Terdapat 5 komponen yang dinilai dengan tiga skala (0,1,2) untuk tiap
komponen. Jumlah score bervariasi antara 0 sampai 10, penilaian mungkin berlanjut setiap 5
7
menit sampai nilai lebih besar dari 7. Bila nilai mencapai 8 atau lebih, lanjutkan pemeriksaan
yang lebih menyeluruh.4
Tabel 1 menunjukkan APGAR SCORE4
Tanda klinis Penilaian
0 1 2
Denyut jantung Tidak ada <100 >100
Pernafasan Tidak ada Lambat dan irregular Baik dan kuat
Tonus otot Lemas/flacid Beberapa fleksi kaki
dan tangan
Pergerakan aktif
Refleks iritabilitas* Respons negatif Menyeringai/Grimace Menangis keras, bersin
atau batuk
Warna kulit Biru, pucat Badan kemerahan.
Ekstremitas biru
Seluruh tubuh
kemerahan
*Refleks irribilitas dinilai ketika membersihkan hidung bayi dengan bulb
Penilaian Nilai APGAR
Tabel 2 menunjukkan Penilaian Nilai APGAR4
Nilai APGAR 1 menit Nilai APGAR 5 menit
8-10 Normal 8-10 Normal
5-7 Depresi sistem saraf 0-7 Resiko tinggi untuk disfungsi
sistem saraf sentral dan organ
lainnya.
0-4 Depresi berat yang
memerlukan resusitasi segera
8
The new Ballard score
Sistem penilaian ini dikembangkan oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD untuk menentukan usia
gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular danfisik. Penilaian neuromuskular
meliputi postur, square window, arm recoil , sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver.
Penilaian fisik yang diamati adalah kulit,lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/telinga, dan
genitalia.5
9
Gambar 6 menunjukkan pemeriksaan maturasi neuromuscular pada anak
Nutrisi
1. Masalah Pemberian Makanan
Pemberian makan bayi yang berhasil memerlukan kerja sama antara ibu dan bayinya,
mulai dari pengalaman pemberian makanan awal dan berlanjut ters selama anak masih dalam
masa ketergantungan. Dengan segera membina praktek-praktek pemberian makanan yang
menyenangkan dan memuaskan sangat membantu kesehatan emosional bayi dan anak. Waktu
makan harus dapat menyenangkan ibu maupun bayinya dan sebagian besar menentukan keadaan
emosionalnya selama terjadi pemberian makanan. Ketegangan, kecemasan, iritabel, mudah
kecewa atau ibu secara emosional labil, akan lebih mungkin mengalami kesukaran hubungan
selama pemberian makan.
Ketika bayi dapat dengan aman menerima nutrisi enteral setelah dilahirkan, pemberian
makan harus dimulai untuk mempertahankan metabolisme dan pertumbuhan normal selama
transisi dari kehidupan janin ke kehidupan ekstrauterin. Pemasukan cairan yang tidak cukup
10
Tabel 3 menunjukkan Skor Maturasi fizik
menyebabkan bayi mengalami “demam dehidrasi”. Kebanyakan bayi dapat mulai minum air
susu ibu (ASI) segera setelah lahir. Bila timbul masalah mengenai toleransi pemberian makanan
karena status fisik atau neurologis, pemberian makanan harus dihentikan dan cairan pariental
harus ditambahkan. Ibu yang ingin mulai menyusui di ruang bersalin dan terus ingin menyusui
atas dasar kebutuhan selanjutnya, keluarga harus dukung.
Pemberian makan bayi memerlukan interpretasi praktis kebutuhan nutrisi spesifik dan berbagai
batas napsu makan bayi normal serta prilaku mengenai makan secara luas. Waktu yang
diperlukan bayi untuk mengosongkan lambungnya dapat bervariasi yaitu dari 1 sampai 4 jam
atau lebih. Skema pemberian makanan harus didasrkan pada “pengaturan sendiri” yang masuk
akal.
Waktu antara pemberian makan dan jumlah yang diambil bervariasi dan berharap
dilakukan pada beberapa minggu pertama selama penyusunan rencana pengaturan dirinya. Pada
akhir bulan pertama, lebih dari 90% bayi telah memperlihakan jadwal teratur yang cocok dan
pantas.
Pada bayi sehat yang diberi susu botol, akan menginginkan 6-9 kali minum per 24 jam
pada akhir minggu pertama. Bayi-bayi tersebut akan puas sekitar 4 jam. Bayi yang lebih kecil
atau bayi yang meiliki pengosongan lambung lebih cepat, menginginkan susu formula sekitar 2-3
jam. Kebanyakan bayi yang cukup bulan akan cepat menaikkan pemasukkan susu formula dari
30 mL sampai 80-90 mL, setiap 3-4 jam pada usia 4-5 hari. Beberapa bayi tidak akan bangun
tengah malam untuk minum susu setelah usia 3-6 minggu. Setelah usia 4 dan 8 bulan, banyak
bayi tidak ingin makan pada sore hari dan akan puas dengan 3 kali makan/hari pada usia 9-12
bulan. Tangisan bayi merupakan hal yang penting karena lapar. Akantetapi, orangtua tidak perlu
memberi makan setiap kali menangis. Beberapa bayi memiliki sifat tenang, ada yang hiperaktif,
dan ada yang mudah terangsang. Ketika bayi sakit, mereka tidak ingin makan. Bayi yang bangun
dan menangis terus menerus pada interval pendek disebabkan karena tidak cukup mendapat susu
pada setiap kali pemberian susu. Selain itu juga disebabkan karena terlalul banyak pakaian
basah, kotor, atau popok yang tidak enak dipakai, tertelan udara (gas), lingkungan yang terlalu
panas atau dingin, dan sakit. Beberapa bayi menangis untuk mencari perhatian yang lebih.
Adapula bayi yang bersifat acuh ketika perawatannya tidak terlalu cukup. Bayi yang hanya
digendong baru bisa berhenti menangis biasanya tidak memerlukan makanan di tangannya.
Pemberian makanan pada saat menggendong setika menangis harus dihentikan.
11
Jenis-jenis makanan yang dapat diberikan yaitu:
a. ASI
ASI direkomendasikan sebagai makanan eksklusif pada semua bayi aterm (cukup bulan)
selama 6 bulan pertama kehidupan. Setelah itu, dianjurkan untuk beralih ke makanan padat.
ASI juga direkomendasikan untuk bayi preterm (kurang bulan). Semua ibu harus didorong
dan didukung untuk menyusui, Konseling harus sudah dimulai pada awal kehamilan dan ibu
harus dibantu oleh perawat maupun spesialis laktasi. Pilihan pemberian ASI secara langsung
atau melalui botol merupakan pilihan pribadi.
Manfaat pemberian ASI untuk bayi yaitu:6
Meningkatkan ikatan antara ibu dan anak
Memiliki komposisinutrisi yang idesl
Mengandung faktor imun (IgA sekretorik)
Mengurangi gastroenteritis
Intoleransi makanan lebih sedikit
Mengurangi insiden enterkolitis nekrotikans pada bayi preterm
Meningkatkan produksi keron sebagai substrat energi alternatif pengganti glukosa pada hari-
hari pertama kehidupan
Dapt menurunkan insiden dan keparahan eksim dan asma
Kejadian obesitas dan diabetes melitus tergantung imsulin dan penyakit inflamasi usus yaitu
penyakit Chron dan kolitis ulseratif relatif kecil.
IQ meningkat 6-8 poin
Manfaat pemberian ASI untuk ibu yaitu:6
Memperkuat ikatan ibu dan bayi
Penurunan berat badan postpartum lebih cepat
Menurunkan risiko osteoporosis
Menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium
Memperpanjang jarak antarkehamilan yang sangat penting di nnegara berkembang.
Komplikasi pemberian ASI pada bayi yaitu:6
12
Dehidrasi dapat terjadi jika jumlah susu tidak cukup atau teknik menyusui yang salah dan
udara panas
Ikterus yang terkait dengan ASI umum dijumpai.
Vitamin K yang mempunyai kadar rendah dalam ASI dapat menjadi predisposisi penyakit
perdarahan pada bayi baru lahir
Komplikasi pemberian ASI pada ibu yaitu:6
Perasaan yang marah ketika ibu tidak berhasil memberikan ASI
Pembengkakkan payudara, puting pecah-pecah
Mastitis
Kontradiksi pemberian ASI yaitu:6
Infeksi HIV maternal
Infeksi Tuberculosis maternal
Kelainan metabolisme bawaan seperti galaktosemia
b. Susu formula
Foemula merupakan susu yang dihumanisasi yaitu dimanipulasi sehingga menyerupai ASI.
Namun demikian, masih terdapat perbedaan dalam komposisi yang dapat dilihat pada tabel
2.4.1. Susu formula tidak mengandung sifat anti-infeksi. Formula kedelai kadang digunakan
untuk mencegah gangguan alergi seperti eksim dan asma. Sekitar 10-30% bayi dengan
intoleransi protein susu sapi menjadi sensitif terhadap kedelai.
13
Tabel 4. Komposisi Zat Gizi dalam ASI dan Air Susu Berbagai Jenis Hewan (g/100g)
ASI Sapi Kerbau Kambing
Protein 1,4 3,2 6,3 4,3
Lemak 3,7 3,5 12,3 2.3
Karbohidrat 7,2 4,3 7,1 6,6
Vitamin A 60 SI 130 SI 80 SI 125 SI
Thiamin
0,03
mg
0,03
mg
0,04
mg 0,06 mg
Ca 30 mg 143 mg 216 mg 98 mg
Fe 1,7 mg 0,2 mg 2,7 mg
Kalori 68 61 160 64
* Disusun dari daftar analisa makanan, Departemen Kesehatan R.I tahun 1964
Apabila terjadi masalah dalam pemberian makanan maka pertumbuhan dan perkembangan anak
akan terganggu. Sistim kekebalan imun yang harusnya diperoleh dari ASI akan menjadi kurang
sehingga si anak akan sering terkena sakit. Hubungan anatara ibu dan anak tidak kuat. Intoleransi
terhadap berbagai makanan terutama laktosa akan semakin besar mengingat banyak bahan-bahan
nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan si anak.
Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mendapatkan atau meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas dapat
dibagi pada dua iaitu pasif yang terdiri dari alami dan didapat dan aktif juga sama.
14
Tabel 5 menunjukkan Imunisasi Anak dari lahir sampai 18 tahun7
Vaksin dan keterangan
Tabel 10 menunjukkan vaksin dan keterangan7
15
Kesimpulan
16
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat tergantung pada pola pemberian makanan,
imunisasi yang cukup dan faktor pendidikan dan pekerjaan orang tua.
Imunisasi yang lengkap membuat anak melindungi anak dari penyakit berbahaya.
Terdapat imunisasi dasar yang harus dilakukan oleh bayi setelah melahirkan yaitu BCG,
Hepatitis B, DPT, Polio, dan Campak. BCG dilakukan 1 kali dan pada usia sebelum 3 bulan.
Hepatitis B dilakukan 4 kali dengan jangka waktu pada saat lahir, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
DPT diberikan 3 kali yaitu 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Polio diberikan sebanyak 3 kali yaitu 2,
4, 6 bulan. Campak diberikan sebanyak 1 kali pada umur 9 bulan.
Faktor pendidikan dan pekerjaan orangtua juga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pendidikan orang tua yang kurang membuat mereka kurang untuk
menerima informasi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pekerjaan orang tua menyangkut dalam pemberian nutrisi bagi anak. Jika pendapatan orang tua
kecil maka pemberiaan nutrisi akan sangat kurang.
Pemeriksaan untuk mengetahui pertumbuhan anak adalah pemeriksaan antropometri.
Pemeriksaan ini mengukur berat badan, tinggi badan (usia lebih dari 2 tahun) atau panjang badan
(kurang dari 2 tahun), lingkar kepala, dan lingkar lengan.
Pemeriksaan abgar score digunakan pada saat bayi baru lahir. Pemeriksaan ini mengukur
denyut jantung, pernapasan, tonus otot, dan kepekaan refleks.
17
Daftar Pustaka
1) Kurnia Y, Santoso M, Rumawas JSP, Adam H, Sularyo TS, Winaktu G. Buku panduan
keterampilan klinik: skill lab. Jakarta: Biro Publikasi FK Ukrida: 2008; 7-13.
2) Keane V. Assesment of growth Part II Growth and Development In: Kliegman RM, Stanton BF, Gemelll JW, Schor NF, Behrman RE. Nelson Textbook Pediatrics. 19th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2004: 23-66.
3) Alfrend JZ, Derrick BJ. and Patrice EJ. Epidemiology and nutrion in human growth: A comprehensive treatise 2nd ed, Methodology ecological, genetics, and nutritional effects on growth. New York: Plenum Press; 2008(13):475
4) Rosalind SG. Anthropometric assessment. In: Principles of nutrition, Oxford. New York Univ.Press.Madison Av; 2009: 45-7
5) Lissauer T, Clayden. Illustrated textbook of paediatrics. 4th ed. New York: Mosby Elsevier; 2012: 507.
6) Brown JE. Nutrition now. 5th ed. USA: Thomson Wadsworth; 2008: 29-1
18
7) Immunization and infection. In :Newell SJ, Darling JC. Paediatrics. 8th ed. USA: Blackwell Publishing; 2008: 196-211.
19
Recommended