View
44
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
kimia analitik II
Citation preview
5. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui cara pemisahan
dengan metode kromatografi kertas dan menentukan pigmen warna dalam tinta
dengan metode kromatografi kertas. Tinta yang digunakan dalam percobaan ini
adalah tinta berwarna merah, biru, hitam. Fase diam yang digunakan adalah selulosa
yang merupakan penyusun dari kertas saring. Pengukuran kertas saring sepanjang 7x3
kemudian member batas garis atas 1 cm dan batas bawah 1,5 cm atau spot. Spot
berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel yang akan dipisahkan. Pembuatan batas
dilakukan dengan menggunakan pensil dikarenakan bahan pensil tidak dapat bereaksi
dengan pelarut (eluen) yang digunakan. Eluen yang merupakan campuran dari etanol
(C2H5OH) dan kloroform (CHCl3) dengan perbandingan 1:1, 1:4 dan 4:1. Ketiga
pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam percobaan ini karena kloroform (CHCl3)
merupakan pelarut non polar, sedangkan etanol (C2H5OH) merupakan pelarut
semipolar sehingga komponen dalam tinta yang bersifat polar dan nonpolar dapat
dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari setiap komponen. Fungsi dari eluen yaitu
sebagai fase gerak yang akan mengelusi sampel sehingga terjadi pemisahan.
Berdasarkan hasil pengamatan, Tinta biru mempunyai nilai Rf tertinggi pada
eluen etanol (C2H5OH) dan kloroform (CHCl3) 1:4 yaitu 0,761 dibandingkan eluen
yang lain. Hal ini menandakan bahwa tinta biru mempunyai sifat non polar atau
semipolar karena lebih jauh terdistribusi ke larutan yang mempunyai volume yang
paling banyak yaitu kloroform (CHCl3). nilai Rf tinta merah paling besar pada eluen
etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:4) yaitu 0,214 cm dibandingkan nilai Rf 0,302
cm tinta merah pada eluen etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:1). Nilai Rf tinta
biru dan tinta hitam paling besar pada eluen etanol : kloroform (C2H5OH:CHCl3) (1:4)
dengan nilai Rf masing-masing 0,166 cm. pada volume etanol (C2H5OH) yang lebih
besar, sedangkan komponen yang bersifat non polar atau kepolarannya rendah akan
lebih larut dan terdistribusi lebih jauh dengan fase gerak pada volume kloroform
(CHCl3) yang lebih besar. Perbedaan jarak yang ditempuh zat terlarut disebabkan
karena dipengaruhi oleh kepolaran masing-masing tinta tersebut sehingga harga Rf
yang dihasilkan juga bebeda. Larutan yang bersifat non-polar akan memperlambat
proses kromatografi komponennya, karena komponennya bersifat polar, sehingga
akan mempengaruhi harga Rf, karena perbedaan kelarutan serta sifat dari campuran
tersebut.
6. Kesimpulan
7. Daftar Pustaka
Aswad.2001.Kimia Untuk Universitas.Erlangga : Jakarta.
Bernaseoni,G. 2005. Teknologi Kimia. PT Padya Pranita. Jakarta..
Keenan, Charles W. dkk., 2002, Kimia Untuk Universitas Jilid 2, Erlangga.
Jakarta.
Mulyadi.2006. pengenalan ilmu kimia . Bumi aksara: Jakarta
Syukri, 2000, Kimia Dasar 3, ITB Press, Bandung.
Recommended