View
286
Download
6
Category
Preview:
Citation preview
PENERAPAN SNI PADA UKM DAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR MUTU DI
BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG
Oleh :
Dr. HARI ADI PRASETYA
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG
2014
Dasar Hukum
• Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 49/M-IND/PER/6/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri.
• Balai Riset dan Standardisasi Industri yang selanjutnya dalam Peraturan Menteri ini disebut Baristand Industri adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Perindustrian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
• Baristand Industri mempunyai tugas melaksanakan Riset dan Standardisasi serta Sertifikasi di Bidang Industri.
Latar Belakang
• Setelah krisis ekonomi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti mempunyai ketahanan relatif lebih baik dibandingkan usaha dengan skala lebih besar.
• UKM merupakan bagian penting yang berpengaruh dalam peningkatan daya saing suatu negara.
• Standardisasi dan investasi menjadi faktor kunci peningkatan daya saing UKM.
• Penerapan standar diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk .
• Penerapan standar harus diimbangi dengan kesiapan pelaku usaha UKM.
Tahun 2015 negara-negara Asean sepakat memberlakukan integrasi ekonomi atas dasar
kerangka Asean Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Standar memberikan kontribusi yang baik, diantaranya :
1. Standar membantu berkompetisi dengan perusahaan yang lebih besar.
2. Standar membantu dalam akses pasar ekspor.
3. Standar membantu memberikan praktek bisnis terbaik.
4. Standar membantu operasi perusahaan menjadi lebih efisien dan
berkembang.
5. Standar memberikan kredibilitas dan kepercayaan serta pengakuan
konsumen.
6. Standar memberikan bahasa tunggal dalam industri untuk mutu.
Memperoleh jaminan mutu;
Kepercayaan dari pihak yang berkepentingan (partner usaha, regulator);
Meningkatkan daya saing produk;
Efisiensi proses produksi;
Keteraturan dalam organisasi pelaku usaha;
Mampu mengidentifikasi bila ada masalah;
Perlindungan keselamatan, keamanan atau kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup.
MANFAAT PENERAPAN SNI PADA UKM
Prinsip Regulasi Teknis SNI
Proses Yang Jelas
(Penilaian Kesesuaian)
Acuan/Persyaratan Yang Jelas :
Standar dan Regulasi Teknis
Perlakuan Yang Adil
Proses dan Persyaratan Yang
Sama
Efisien
Memperbolehkan Untuk Mencapai Tujuan Secara Praktis, Tidak
Memperkenankan Hambatan Yang
Tidak Perlu
Sifat-Sifat Regulasi Teknis Tentang Penerapan SNI
• SNI yang telah ditetapkan BSN berlaku di seluruh wilayah Indonesia, dan bersifat sukarela.
• Produsen dapat menerapkan SNI secara sukarela atas hasil produksinya, dengan syarat:
– memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI); dan
– memproduksi dan atau memperdagangkan hasil produksinya sesuai dengan persyaratan SNI yang ditetapkannya.
• Pelaksanaan sertifikasi produk sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional.
Pemberlakuan SNI secara Wajib oleh Menteri Perindustrian
9
SNI dapat diberlakukan secara wajib melalui Peraturan Menteri Perindustrian dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat, pelestarian fungsi lingkungan hidup, moral hazard dan atau pertimbangan ekonomis. Mengingat kaitannya dengan pengawasan di pasar, sebelum penetapan SNI Wajib dilakukan konsultasi dengan Kementerian Perdagangan.
SNI yang diberlakukan secara wajib (disebut sebagai SNI Wajib) diberlakukan sama terhadap barang dan atau jasa produksi dalam negeri maupun impor yang diperdagangkan dalam wilayah Indonesia.
Produsen yang telah mendapatkan SPPT SNI wajib membubuhkan tanda SNI pada setiap barang, kemasan dan atau label hasil produksinya yang disertifikasi, kecuali untuk barang yang tidak memungkinkan untuk dicantumkan tanda SNI-nya, kewajiban membubuhkan tanda SNI diganti dengan kewajiban melampirkan copy SPPT SNI pada dokumen yang menyertainya.
Produsen yang telah mendapatkan SPPT SNI hanya berhak mempublikasikan produknya dengan tanda SNI sebagaimana tercantum dalam SPPT SNI.
Ukuran dan bentuk tanda SNI sesuai PP 102 Tahun 2000.
10
Pemberian Sertifikat SNI oleh
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) 11
SPPT SNI berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun untuk produk wajib, 3 (tiga) tahun untuk tidak wajib/suka rela, yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang didukung Laboratorium Penguji.
LSPro melakukan pengawasan terhadap SPPT SNI yang dikeluarkannya secara berkala dan sewaktu-waktu.
LSPro, Laboratorium Penguji harus diakreditasi oleh KAN dan diregistrasi di Kementrian Perindustrian.
LSpro wajib melaporkan SPPT SNI yang diterbitkannya kepada Direktur Jenderal Pembina Industri, Kepala BPKIMI cq Ka. Pustan dan Ka. Dinas Pemda yang bertanggung jawab di Bidang Perindustrian.
Menteri Perindustrian akan menunjuk LPK LSPro maupun Laboratorium Uji dalam rangka pelaksanaan/penerapan dan pengawasan SNI Secara Wajib.
Kepada calon LPK yang akan ditunjuk akan dilakukan evaluasi dan verifikasi kelayakan penunjukannya oleh tim penilai.
Terhadap LPK yang telah ditunjuk oleh Menteri Perindustrian akan dilakukan monitor, pengawasan dan pembinaan dalam rangka pelaksanaan/penerapan proses SPPT SNI.
12
SNI dalam Pengawasan Pasar
UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perlindungan Konsumen : Produk yang sesuai dengan SNI wajib, diwajibkan memiliki tanda SNI.
Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan : Label yang dicantumkan harus sesuai dengan kadar/kandungan yang diterapkan.
13
SNI dan Pengawasan Pasar
14
Produk diproses sesuai syarat mutu.
Konsumen terlindungi.
Persaingan bisnis yang “FAIR” untuk Pasar Dalam Negeri
Dampak SNI Wajib
15
Tumbuhnya Industri Dalam Negeri →Pabrik Luar Negeri →relokasi ke Dalam Negeri
Kepercayaan konsumen terhadap produk yang digunakan.
Terciptanya industri jasa (jasa kalibrasi, jasa pengujian, jasa konsultasi, dsb).
Meningkatnya kompetensi Sumber Daya Manusia di pabrik.
Penerbitan SPPT SNI
16
SPPT SNI diterbitkan oleh LPK.
LPK (LSPro dan Laboratorium Uji ) → ditunjuk oleh
Menteri Perindustrian.
LPK dipersyaratkan harus terakreditasi
Tata cara penunjukan berdasarkan Permen No. 86
pasal 11 dan 12
Pengujian Luar Negeri → dikirim ke laboratorium uji
Dalam Negeri yang ditunjuk
Pengawasan SNI
17
Kegiatan pengawasan barang dan atau jasa baik yang SNI-nya telah diberlakukan secara wajib maupun yang SNI-nya diterapkan secara sukarela oleh produsen meliputi :
pengawasan barang dan atau jasa di pabrik,
pengawasan barang dan atau jasa impor di kawasan pabean, khusus SNI Wajib dan
pengawasan barang dan atau jasa yang beredar di pasar.
Pengawasan di pabrik dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri dan atau Dinas Pemda yang bertanggung jawab di bidang perindustrian.
Pengawasan di kawasan pabean dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai dan Ditjen Perdagangan Luar Negeri.
Pengawasan di pasar dilakukan oleh Ditjen Perdagangan Dalam Negeri.
Ruang Lingkup Lembaga Sertifikasi Produk Baristand Industri Palembang
LSPr-007-IDN
No SNI Judul
1. SNI 01-3551-2000 Mi Instan
2. SNI 02-2805-2005 Pupuk Kalium Klorida
3. SNI 01-2901-2006 Minyak Kelapa Sawit
4. SNI 02-1760-2005 Pupuk Posfat Alam Untuk Pertanian
5. SNI 02-1760-2005 Pupuk Amonium Sulfat
6. SNI 15-7064-2004 Semen Portland Komposit
7. SNI 15-3758-2004 Semen Masonry
8. SNI 2801-2010 Pupuk Urea
9. SNI 06-1903-2000 Standard Indonesian Rubber (SIR)
10. SNI 15-2949-2004 Semen Portland
12. SNI 07-2053-2006 Pupuk Triple Superfosfat (TSP)
No SNI Judul
13. SNI 01-3553-2006 Baja Lembaran Lapis Seng
14. SNI 01-2973-1992 Air Minum Dalam Kemasan
15. SNI 01-3556-2000 Garam Konsumsi Beryodium
16. SNI 02-2803-2000 Pupuk NPK Padat
17. SNI 7672 : 2008 Plastik – Tangki Air Silinder Vertical Polietilen (PE)
Lingkup Akreditasi Laboratorium Pengujian Baristand Industri Palembang
(LP-080-IDN)
• Pangan olahan dan pakan
• Garam konsumsi
• Tepung Terigu
• Air Minum Dalam Kemasan
• Air Mineral Alami
• Pupuk Ammonium Sulfat
• Pupuk Dolomit
• Pupuk Posfat Alam untuk Pertanian
• Pupuk TSP
• Pupuk SP-36 plus Zn
• Pupuk Kalium Klorida
• Pupuk NPK Padat
• Pupuk Urea
• Air Limbah
• Udara Ambien
• Emisi Tidak Bergerak
Bidang Pengujian : Kimia/Fisika
BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG
• Jl. Perindustrian II No.12 Km.9 Sukarami Palembang
Telp./Faks. 0711 412482
• JL. Kapt. A.Rivai No. 92/1975 Palembang
Telp./Faks. 0711-350080
• email : baristand_plg@yahoo.com
• http://palembang.bpkimi.kemenperin.go.id
Recommended