View
213
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH SISTEM MULTI LEVEL MARKETING
TERHADAP MINAT MENJADI ANGGOTA PADA PT. KANGZEN
KENKO INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE.)
Program Studi Manajemen
Oleh:
Stephanus Sigit Dwi Prasetyo
NIM : 092214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH SISTEM MULTI LEVEL MARKETING
TERHADAP MINAT MENJADI ANGGOTA PADA PT. KANGZEN
KENKO INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE.)
Program Studi Manajemen
Oleh:
Stephanus Sigit Dwi Prasetyo
NIM : 092214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan
“Selalu ada jalan. Temukanlah”
(Thomas Alfa Edison)
“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan
bertindak.”
(Mazmur 37:5)
“Seburuk-buruknya masa lalu mu, masa depan mu masih bisa diperbaiki”
(Mario Teguh)
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Bapak dan ibuku
(Atas dukungan, motivasi, kesempatan, cinta dan sayangnya yang tak terhingga)
Kakak saya, Mba Ike
(Yang memberikan perhatian dari setiap hal yang mungkin akan saya lalui)
Adik saya, Dita
(Yang selalu memotivasi saya untuk terus berusaha)
Teman Setia saya, Mayke Prasastia
(Yang terus berusaha memberikan yang terbaik seperti apa yang diberikan oleh
orang-orang yang saya sayangi)Teman-teman Program Studi Manajemen 2009
Fakultas Ekonomi Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih karuniaNya yang diberikan sehingga penulisan dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Sistem Multi Level Marketing
Terhadap Minat Menjadi Anggota Pada PT. Kangzen Kenko Indonesia”.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik atas bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing I,
yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan
hati.
4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A.., selaku dosen pembimbing
II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi
ini menjadi lebih sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma
6. Segenap mitra PT. Kangzen Kenko Indonesia yang telah bersedia
menyediakan waktunya untuk mengisi kuesioner disela kesibukannya serta
motivasi yang saling membangun.
7. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan perhatian, dukungan,
kasih sayang serta kesempatan belajar secara formal di institusi
pendidikan (sekolah hingga universitas).
8. Kakak saya mba Maria Ike Sriwulandari dan adik saya Agnes Dita Tri
Aprilia yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
9. Sahabat saya Florentina Linda V, Rani Antyani, Agustina Andriani,
Andromeda Tanu S, seluruh teman-teman angkatan 2009 di Fakultas
Ekonomi atas seluruh inspirasinya selama masa perkuliahan, serta teman-
teman kelas MPT. Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih dan
senang berjumpa dengan kalian.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi masukan bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………………... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xvi
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Batasan Penelitian ................................................................................
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................
E. Manfaat Penelitian ................................................................................
1
1
3
4
5
6
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS .........
A. Landasan Teori .....................................................................................
7
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................................
C. Rumusan Hipotesis ...............................................................................
18
19
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................
A. Jenis Penelitian .....................................................................................
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................
D. Variabel Penelitian ...............................................................................
E. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ................................................
F. Populasi dan Sampel ............................................................................
G. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................
H. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
I. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................
J. Teknik Analisis Data ............................................................................
25
25
25
26
26
27
29
29
30
30
30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………..............................
A. Gambaran Umum PT. Kangzen Kenko Indonesia …...........................
B. Visi Perusahaan ....................................................................................
C. Misi Perusahaan ...................................................................................
D. Produk ..................................................................................................
E. Cara Bergabung ....................................................................................
F. Club 100juta .........................................................................................
32
32
34
34
35
47
52
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................
A. Karakteristik Responden ......................................................................
B. Hasil Uji Validitas Instrumen ...............................................................
54
54
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Analisis Data ........................................................................................
D. Pembahasan ..........................................................................................
61
67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
71
71
72
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74
LAMPIRAN ..................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Data Deskripsi : Jawaban Responden untuk setiap Pernyataan .......... 55
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 57
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................................ 58
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Ketergantungan........... 60
V.5 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing ............................................................................................
62
V.6 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Usia 16-30 tahun ...............................................................
63
V.7 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Usia di atas 30 tahun .........................................................
63
V.8 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Dengan Status Ekonomi Bergantung Sepenuhnya ............
64
V.9 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Dengan Status Ekonomi Setengah Bergantung.................
65
V.10 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Dengan Status Ekonomi Tidak Bergantung.......................
65
V.11 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Berdasarkan jenis kelamin pria..........................................
66
V.12 Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level
Marketing Berdasarkan Jenis Kelamin Wanita...................................
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
IV.1 Produk Perawatan Kulit Berjerawat ................................... 36
IV.2 Produk Perawatan Wajah Dari Dalam ............................... 36
IV.3 Produk Pencerah Warna Kulit ............................................ 37
IV.4 Produk Pencerah Warna Kulit ............................................ 37
IV.5 Alat Pemijat Wajah ............................................................. 37
IV.6 Produk Perawatan Wajah .................................................... 38
IV.7 Susu Colostrum .................................................................. 38
IV.8 Produk Suplemen Antioksidan ........................................... 39
IV.9 Suplemen ............................................................................ 39
IV.10 Produk Kesehatan Persendian Tulang ................................ 39
IV.11 Produk Kesehatan Jantung .................................................. 40
IV.12 Produk Vitamin C Time release ......................................... 40
IV.13 Produk Cream Serbaguna ................................................... 41
IV.14 Pembalut ............................................................................. 41
IV.15 Balsem ................................................................................ 41
IV.16 Kalung Energi ..................................................................... 42
IV.17 Produk Aloe Vera ............................................................... 42
IV.18 Alat Penyehat Air Minum ................................................... 42
IV.19 Kopi Kesehatan ................................................................... 43
IV.20 Susu Kedelai ....................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
IV.21 Krim Rambut ...................................................................... 44
IV.22 Produk Pelembab tubuh ...................................................... 44
IV.23 Sabun Wajah Berjerawat .................................................... 45
IV.24 Sabun Wajah ....................................................................... 45
IV.25 Sabun Mandi Cair ............................................................... 45
IV.26 Sikat Gigi ............................................................................ 46
IV.27 Pasta Gigi ............................................................................ 46
IV.28 Cara Bergabung .................................................................. 48
IV.29 Promo Produk 1 .................................................................. 49
IV.30 Promo Produk 2 .................................................................. 50
IV.31 Promo Produk 3 .................................................................. 51
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 58
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................... 59
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Ketergantungan Ekonomi ...................................................
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................... 76
Lampiran 2 Data Responden ...................................................... 78
Lampiran 3 Hasil Uji Chi Square .............................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
PENGARUH SISTEM MULTI LEVEL MARKETING
TERHADAP MINAT MENJADI ANGGOTA PADA PT. KANGZEN
KENKO INDONESIA
Stephanus Sigit Dwi Prasetyo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan minat konsumen
menjadi anggota multi level marketing yang disebabkan oleh sistem
kompensasi dibandingkan dengan kualitas produk yang dilakukan pada bulan
Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah menjadi
anggota multi level markting PT. Kangzen Kenko Indonesia. Jumlah sampel
yang diambil sebanyak 90 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah
uji chi square.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan microsoft excel, hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : tidak ada perbedaan minat
menjadi anggota multi level marketing disebabkan sistem kompensasi
dibandingkan dengan kualitas produk secara umum, usia 16-30 tahun berminat
pada sistem kompensasi dibandingkan dengan kualitas produk, usia diatas 30
tahun berminat pada kualitas produk dibandingkan dengan sistem kompensasi,
konsumen yang bergantung sepenuhnya secara ekonomi berminat pada sistem
kompensasi dibandingkan dengan kualitas produk, tidak ada perbedaan minat
menjadi anggota multi level marketing disebabkan sistem kompensasi
dibandingkan dengan kualitas produk pada konsumen setengah bergantung
secara ekonomi, tidak bergantung secara ekonomi, berjenis kelamin pria dan
wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF MULTI-LEVEL MARKETING SYSTEM TO THE
INTEREST IN JOINING IN PT. KANGZEN
KENKO INDONESIA
This research aims to find the differences of consumer’s interest in
joining multi- level marketing based on compensation system compared with
quality of product did on May 2013. The population of research was consumers
who have been joining multi-level markting of PT. Kangzen Kenko Indonesia.
Total samples taken were 90 respondens. Technique of data analysis was chi
square.
Based on data analysis using microsoft excel, the result indicated that :
there was not differences of interest in joining multi-level marketing based on
compensation system compared with quality of product in general, age 16-30
years old more intersted in compensation system compared with quality of
product, age over 30 years old more interested in quality of product compared
with compensation system, consumer who fully rely economically more
interested in compensation system compared with quality of product, there was
not difference of interest in joining multi-level marketing because of
compensation system compared with quality of product to consumer who half
rely economically, independent economically and gender.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dunia multi level marketing di Indonesia perkembangannya memang
sudah cukup lama, bahkan sebelum tahun 2000 belum ada aturan baku atau
perundangan yang memayungi usaha semacam multi level marketing, namun
dalam perkembangannya ternyata usaha multi level marketing cukup marak,
bahkan satu demi satu perusahaan multi level marketing mulai bermunculan di
Indonesia (Anonim, 2012).
Multi level marketing pertama kali muncul dengan beroperasinya The
California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh
Dave McConnel. McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs.
Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual
langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah. Perusahaan ini kemudian
berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs.Albee sendiri
dianggap sebagai perintis metode penjualan direct selling. Dalam
perkembangan berikutnya, muncul perusahaan Nutrilite tahun 1934 di
California dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan
pada distributor independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu
anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan
seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan
keluasan yang tidak terbatas (Anonim, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pada sekitar tahun 1959, dua orang pemimpin distributor NutriLite yaitu
Rich DeVoss dan Jay Van Andel mencetuskan perusahaan network marketing
untuk produk Nutrilite itu dengan nama Amway, sebagai satu-satunya sarana
bagi bangsa Amerika memasarkan produk dengan cara network marketing.
Perkembangan perusahaan multi level marketing di Indonesia sendiri, tercetus
sekitar tahun 1980. Data yang di dapatkan dari website resmi Asosiasi
Penjualan Langsung Indonesia (APLI) perkembangan perusahaan multi level
marketing yang terdaftar secara resmi sampai saat ini yaitu sebanyak 62
perusahaan. Banyaknya jumlah perusahaan multi level marketing yang terdaftar
ini menandakan bahwa perkembangan industri ini diminati di Indonesia. Faktor
yang mendukung pertumbuhan ini adalah jiwa wirausaha yang semakin
digalakan. Selain faktor tersebut, adapun faktor lainnya yaitu tingkat
pengangguran yang besar. Peran bisnis ini dapat menjadi solusi karena dapat
memberikan kesempatan kerja yang sangat luas dengan modal yang sangat
kecil dibandingkan dengan usaha konvensional.
Perbedaan mendasar mengenai karakteristik bisnis ini dibandingkan
bisnis konvensional adalah sifat pemasarannya yang bertingkat-tingkat.
Tingkatan tersebut terdiri atas upline (tingkat atas) dan downline (tingkat
bawah) atau dengan kata lain, multi level marketing adalah suatu strategi
pemasaran sekaligus penjualan yang bertumpu pada jaringan. Upline
diharuskan untuk membina relasi yang baik dalam dunia sosialnya agar mereka
mendapatkan downline yang memiliki visi dan misi yang sama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memenuhi kebutuhan mereka masing-masing sehingga dengan sistem yang
tersedia, mereka pun dapat meningkatkan omset pribadi.
Perbedaan lainnya terdapat pada rantai distribusinya. Bisnis konvensional
memiliki rantai distribusi yang cukup panjang, mulai dari agen tunggal, agen
daerah, periklanan sampai ke toko eceran dan sepanjang rantai distribusi
tersebut setiap rantai mengambil keuntungan masing-masing. Berbeda dengan
bisnis multi level marketing, rantai distribusi hanya terjadi pada produsen,
distributor langsung dan sampai kepada konsumen.
Salah satu sub usaha di Indonesia yang menggunakan saluran distribusi
langsung atau multi level marketing adalah PT. Kangzen Kenko Indonesia yang
berfokus pada produk kesehatan dan kecantikan dengan sistem pemasarannya
“Club 100 juta” yang memasarkan produk dengan cara menekankan konsumsi
pribadi untuk menjaga kesehatan dan memperluas jaringan dengan metode
member get member.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah minat konsumen menjadi anggota multi level marketing lebih
disebabkan oleh sistem kompensasi dibandingkan dengan kualitas dari
produk yang ditawarkan ?
2. Apakah konsumen yang memiliki usia 16 sampai 30 tahun berminat
menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan oleh sistem
kompensasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Apakah konsumen yang memiliki usia diatas 30 tahun berminat menjadi
anggota multi level marketing lebih disebabkan oleh kualitas produk ?
4. Apakah konsumen yang memiliki status ekonomi bergantung sepenuhnya
berminat menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan sistem
kompensasi ?
5. Apakah konsumen yang memiliki status ekonomi setengah bergantung
berminat menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan sistem
kompensasi ?
6. Apakah konsumen yang memiliki status ekonomi tidak bergantung berminat
menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan kualitas produk
yang ditawarkan ?
7. Apakah pria berminat menjadi anggota multi level marketing lebih
disebabkan oleh sistem kompensasi ?
8. Apakah wanita berminat menjadi anggota multi level marketing lebih
disebabkan oleh kualitas produk yang ditawarkan ?
C. Batasan Penelitian
Konsumen perusahaan multi level marketing terbagi menjadi 2 yaitu
konsumen yang mengkonsumsi produk dan konsumen yang bergabung sebagai
downline. Konsumen yang mengkonsumsi produk adalah individu yang
mengkonsumsi produk dengan harga yang lebih mahal dibandingkan
konsumen yang bergabung sebagai downline, sedangkan downline adalah
individu yang bergabung dengan perusahaan multi level marketing tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Umumnya konsumen yang memutuskan bergabung sebagai downline memiliki
2 alasan bergabung yaitu ingin mengkonsumsi produk dengan harga yang lebih
ekonomis dan ingin mendapatkan tambahan penghasilan dari peluang bisnis
yang ditawarkan. Pada penelitian ini, peneliti hanya meneliti konsumen yang
telah bergabung sebagai downline.
Bisnis multi level marketing dapat dijalankan oleh semua orang dengan
berbagai latar belakang, sehingga tidak ada batasan dalam memasarkan produk
maupun sistem kompensasinya. Oleh sebab itu, peneliti memberi batasan yaitu
peneliti hanya meneliti usia, status ketergantungan ekonomi, dan jenis kelamin.
Faktor demografis tersebut dipilih karena memiliki perbedaan yang signifikan
dalam menentukan keputusan pembelian.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya minat konsumen menjadi anggota multi level
marketing PT. Kangzen Kenko Indonesia yang disebabkan sistem
kompensasi dibandingkan dengan kualitas produk yang ditawarkan.
2. Untuk mengetahui besarnya minat konsumen menjadi anggota multi level
marketing PT. Kangzen Kenko Indonesia yang disebabkan oleh sistem
kompensasi dibandingkan dengan kualitas produk yang ditawarkan
berdasarkan faktor demografi (usia, status ketergantungan ekonomi, dan
jenis kelamin).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. Kangzen Kenko Indonesia
Menjadi sumbangan bagi salah satu solusi manajerial yang dapat di
implementasikan di perusahaan PT. Kangzen Kenko Indonesia serta
pembawaan presentasi yang lebih efektif bagi setiap kalangan yang
didasarkan oleh penelitian yang dilakukan.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti yang juga merupakan
anggota dari multi level marketing PT. Kangzen Kenko Indonesia sebagai
tambahan informasi menjalankan bisnis dari sudut pandang yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan sebuah peta ide dari strategi pemasaran
yang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk mewujudkan strategi pembeda
yang telah ditentukan (Hendro 2011: 389). Bauran pemasaran diartikan oleh
Sumarwan (2011 : 18) adalah sejumlah alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran. Menurut Kotler dan
Keller (2009 : 174) bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan
model komunikasi utama yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan
pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung,
pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut dan penjualan
personal.
a. Iklan
Semua produk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide,
barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas.
b. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau
pembelian produk atau jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Acara dan Pengalaman
Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan
merek tertentu.
d. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Beragam progam yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau produk individunya.
e. Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog
dari pelanggan dan prospek tertentu.
f. Pemasaran Interaktif
Kegiatan dan progam online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan
atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan
kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan
jasa.
g. Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
h. Penjualan Personal
Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan
pesanan.
2. Pengertian Direct Marketing
Pemasaran langsung (direct marketing) merupakan suatu cara
mengkomunikasikan barang dan atau jasa yang diproduksi oleh suatu
perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi secara langsung kepada
konsumen sasaran. Saluran- saluran tersebut yaitu direct mail, mail order,
direct response dan direct marketing (Kobs, 1991: 4).
Menurut Kotler dan Keller (2008: 240) direct marketing adalah
penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan
mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan
perantara pemasaran. Manfaat pemasaran langsung yaitu :
a. Pemasaran langsung dapat menjangkau calon pelanggan pada saat yang
tepat dan dibaca oleh calon pelanggan yang lebih memiliki prospek.
b. Pemasaran langsung memungkinkan pemasar menguji media dan pesan
alternatif untuk menemukan pendekatan yang paling efektif dari segi
biaya.
c. Pemasaran langsung juga membuat penawaran dan strategi pemasaran
kurang dapat dilihat pesaing.
d. Pemasar langsung dapat mengukur respon terhadap kampanye mereka
agar dapat diputuskan bentuk kampanye yang paling menguntungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Pengertian Direct Selling
Direct selling (Penjualan Langsung) adalah metode penjualan barang
dan atau jasa tertentu kepada konsumen dengan cara tatap muka diluar
lokasi eceran tetap oleh jaringan pemasaran yang dikembangkan oleh mitra
usaha dan bekerja berdasarkan komisi penjualan, bonus penjualan dan
iuran keanggotaan yang wajar. Direct selling pun terbagi menjadi 2 yaitu
a. Single Level Marketing (Pemasaran Satu Tingkat), maksudnya adalah
metode pemasaran barang dan atau jasa dari sistem penjulan langsung
dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan atau jasa yang
dilakukannya sendiri.
b. Multi Level Marketing (Pemasaran Multi Tingkat), maksudnya adalah
Metode pemasaran barang dan atau jasa dari sistem Penjualan Langsung
melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana
mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari
hasil penjualan barang dan atau jasa yang dilakukannya sendiri dan
anggota jaringan di dalam kelompoknya (Anonim, 2012).
4. Multi Level Marketing
a. Pengertian Multi Level Marketing
Multi level marketing sering dianggap sebagai sebuah terobosan
baru menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu yang singkat
serta jaminan masa depan yang cerah. Faktanya, bahwa multi level
marketing bukanlah cara yang instan untuk memperoleh penghasilan
yang besar dalam waktu singkat. Multi level marketing hanyalah salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
satu cara memasarkan suatu produk dari produsen ke konsumen. Multi
level marketing hanya suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan
dengan pemasaran dan distribusi. Jadi jelas, bahwa multi level marketing
sebatas cara menjual produk ke konsumen. Kesuksesan suatu multi level
marketing tergantung sepenuhnya pada kualitas produk.
Tren sosial yang bergerak sangat cepat adalah salah satu alasan
bagi banyak perusahaan menggunakan pola network marketing, misalnya
sejak tahun 1970-an, wanita yang menjadi konsumen utama produk
maupun jasa ternyata sibuk bekerja di luar rumah. Perusahaan menilai
konsep pemasaran network marketing lebih sesuai karena bersifat lebih
informal dan menghasilkan kompensasi yang besar. Alasan lain
perusahaan menggunakan sistem network marketing adalah faktor
efisiensi. Charles Givens, seorang ahli keuangan dan penulis buku
terlaris, Wealth Without Risk, menyatakan bahwa 80% dari harga produk
merupakan beban dan biaya-biaya pemasaran. Biaya –biaya tersebut
harus dikeluarkan sebelum produk laku di pasaran.
Multi level marketing menurut Andrew Ho (https://mail-
attachment.googleusercontent.com/attachment/u/0/?ui=2&ik=da0f71a3a5&vi
ew=att&th=134f071ea3a711f6&attid=0.1&disp=inline&safe=1&zw&saduie=AG
9B_PRLRUKA9fbf6s9nXPpMHrL&sadet=1376843705060&sads=ah7lVLlPLkv8HJ
P45aTs9ebucSE : 13) adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Network marketing (NM) juga sering disebut dengan multi Level
marketing (MLM), yaitu bentuk pemasaran barang atau jasa dari orang
per orang secara langsung kepada konsumen akhir.
Multi level marketing menurut Andreas Hareta (1999: 4),
mengatakan bahwa :
Multi level marketing merupakan salah satu dari berbagai cara yang
dapat dipilih oleh sebuah perusahaan atau pabrik (produsen) untuk
memasarkan, mendistribusikan atau menjual produknya melalui
pengembangan armada pasar atau distributor langsung secara mandiri
(independen) tanpa campur tangan langsung perusahaan.
Menurut pengertian diatas multi level marketing merupakan salah
satu alternatif pemasaran dan distribusi yang dapat dipilih perusahaan
untuk mengurangi beban biaya pemasaran dan distribusi.
b. Tujuan Multi Level Marketing
Tujuan multi level marketing sama dengan tujuan dari metode
pemasaran yang lain, yaitu meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal
ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu meningkatkan pemasukan dan
mengurangi pengeluaran. (Santoso 2003 : 35-36)
1) Meningkatkan pemasukan
Biasanya perusahaan lebih memusatkan pada peningkatan omset
penjualan daripada meningkatkan laba yang didapat dari setiap produk
dengan menaikan harga produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Mengurangi pengeluaran.
Perusahaan dapat menggunakan dua cara untuk mengurangi
pengeluaran, yang pertama memindahkan produk lebih dekat ke
pelanggan, yang kedua merekrut tenaga penjual berdasarkan komisi.
c. Keunggulan Multi Level Marketing
Keunggulan multi level marketing (Santoso 2003 : 47-51) adalah
sebagai berikut :
1) Keunggulan dari sisi modal. Keunggulan utama dari multi level
marketing adalah orang tidak memerlukan modal besar untuk bisa
melibatkan diri.
2) Keunggulan dari sisi waktu. Keunggulan dari multi level marketing
yang lain adalah waktu yang fleskibel. Pada distributor bisa
melakukan presentasi (penjualan) pada waktu yang bisa mereka
tentukan sendiri.
3) Keunggulan dari sisi pemasaran. Pemasaran yang dilakukan
umumnya berjalan dari mulut-ke mulut, sehingga menghemat biaya
pemasaran, tidak terbatas waktu dan tempat.
4) Keunggulan dari sisi kelompok. Dari sudut pandang multi level
marketing, kita akan berurusan dengan banyak orang yang siap
menolong kita mengatasi kesulitan kita.
5) Keunggulan dari sisi bisnis. Multi level marketing seperti membeli
waralaba pribadi Oleh karena itu, ketika sebuah jaringan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terbentuk maka seseorang tinggal menunggu hasil dari usaha yang
telah dilakukan.
d. Keuntungan Multi Level Marketing
Tujuan dari metode pemasaran adalah meningkatkan keuntungan
semaksimal mungkin. Adapun beberapa keuntungan yang ditawarkan
multi level marketing kepada konsumen, yaitu :
1) Modal awalnya kecil
2) Dapat memperoleh program pelatihan gratis dan sebagian
perusahaan akan menyediakan program-program pemacu semangat
3) Dapat meningkatkan kemampuan berbisnis dan keahlian pribadi
4) Dapat dilakukan oleh semua orang dengan latar belakang yang
berbeda-beda
5) Dapat dikerjakan diwaktu senggang tanpa menggangu pekerjaan
utama
6) Dapat memilih bekerja bila sedang tidak memiliki pekerjaan.
e. Kelemahan Multi Level Marketing
Multi level marketing tidak lepas dari berbagai kelemahan.
Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh multi level marketing (Santoso
2003 : 57- 94) adalah :
1) Market Saturation
Suatu pasar dikatakan saturate (jenuh) jika ada terlalu banyak produk
yang ditawarkan di pasar sehingga pasar mengalami kesulitan atau
tidak mampu untuk menyerap produk tersebut. Produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ditawarkan akan mengalami kesulitan untuk diserap oleh pasar karena
jumlah permintaan lebih kecil daripada jumlah produk yang
ditawarkan. Dalam kondisi ini, strategi pemasaran apa pun akan
mengalami kesulitan untuk menembus pasar karena pasar memang
sudah tidak bisa menampung produk tersebut.
2) Masalah Organisasi
Banyak program multi level marketing yang bisa dikategorikan
sebagai skema piramid berbasis produk. Skema piramid berbasis
produk dapat diartikan sebagai suatu skema piramid di mana
partisipan baru dipikat untuk membeli produk yang seharusnya
mereka jual. Skema ini akan berhenti sampai suatu titik tertentu sesuai
dengan daya serap pasarnya.
3) Masalah Etika dan Moral
Beberapa profesi mempunyai kode etik profesi yang sangat ketat
untuk menjaga profesionalitas, namun etika dan moral juga memiliki
kaitan yang erat dengan masing-masing pribadi manusia. Metode
bisnis member get member sering kali mendorong distributor
melakukan penyimpangan yang berkaitan dengan etika dan moral
dalam melakukan promosi bisnisnya seperti membuat isu tentang
kompetitor. Isu negatif bukan hanya dilakukan oleh orang yang
terlibat multi level marketing, namun isu ini banyak dilakukan orang
yang bergelut di bidang multi level marketing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli memiliki keunikan dalam
melakukan pembelian. Pembeli bisa mempunyai perbedaan keinginan,
sumber daya, lokasi, sikap dan praktek pembelian. Segmentasi membagi
pasar yang besar dan majemuk menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat
dicapai secara efisien dan efektif dengan produk dan jasa yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Segmentasi pasar menurut Kotler dan Amstrong
(2008 : 225) adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil
dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri. Variabel segmentasi
utama terdiri dari variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku
utama.
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis yaitu membagi pasar menjadi unit geografis
yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota,
atau lingkungan sekitar. Suatu perusahaan mungkin memutuskan untuk
beroperasi di satu wilayah atau beberapa wilayah, atau beroperasi
diseluruh wilayah berdasarkan hasil dari segmentasi gografi.
b. Segmentasi Demografi
Segmentasi Demografis yaitu membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus
hidup, keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi,
dan kebangsaan. Faktor demografis adalah dasar paling umum yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah
satu alasannya adalah bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan
penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan variabel
demografis. Alasan lainnya adalah bahwa variabel demografis lebih
mudah diukur daripada tipe variabel lainnya.
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis yaitu membagi pasar menjadi kelompok
berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik
kepribadian. Produk yang dibeli seseorang mencerminkan gaya hidup
mereka. Pemasar sering menetapkan segmen pasar mereka melalui gaya
hidup konsumen dan mendasarkan strategi pemasaran mereka
berdasarkan penampilan gaya hidup mereka.
d. Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku yaitu membagi pembeli menjadi kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap
sebuah produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel perilaku adalah
titik awal terbaik untuk membangun segmen pasar.
6. Demografi
Demografi merupakan salah satu unsur dalam segmentasi pasar yang
berfungsi untuk mengetahui latar belakang calon konsumen sebelum
perusahaan memproduksi dan atau menjual suatu barang dan jasa kepada
masyarakat luas. Demografis secara spesifik menurut ahli pemasaran Kotler
dan Amstrong (2006: 184-185) yaitu sebuah ilmu yang mempelajari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
membagi konsumen dan pasar kedalam kelompok yang didasarkan pada
usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi dan kewarganegaraan.
B. Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai multi level marketing telah banyak dilakukan.
Beberapa penelitian sejenis yaitu :
1. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam
Pembelian Produk Sophie Martin pada B.C. Ivrina Katili.
Skripsi ini melakukan pengamatan bahwa analisis perilaku konsumen
yang dilakukan PT. Sophie Martin B.C. Ivrina Katili dalam kegiatan
usahanya sangat menentukan atau berpengaruh dalam usaha mendapatkan
konsumen yang sebanyak-banyaknya, sehingga dapat meningkatkan volume
penjualannya.
2. Pengaruh Sistem Multi Level Marketing Terhadap Proses Keputusan
Pembelian Konsumen Produk Tupperware Di Bandung.
Skripsi ini menilai bahwa masih banyak orang yang tidak tertarik untuk
melakukan pembelian produk tupperware karena harganya tinggi dan
konsumen yang ingin membeli produk tupperware ini melalui proses yang
tidak mudah, karena setiap konsumen yang ingin membeli produk
tupperware harus menjadi distributor terlebih dahulu. Konsumen juga
menganggap sistem multi level marketing tidak akan memberikan
keuntungan. Konsumen sudah menganggap negatif terhadap sistem ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dikarenakan banyaknya kasus penipuan yang mengatasnamakan atau
berkedok multi level marketing.
3. Pengaruh Pelayanan Distributor Terhadap Minat Beli Produk Sophie
Martin.
Skripsi ini meneliti pengaruh pelayanan terhadap distributor terhadap
minat beli produk sophie martin di wilayah Jatake Tangerang.
C. Rumusan Hipotesis
Usaha multi level marketing dapat berkembang dengan pesat karena
memiliki keunggulan yang lebih besar dengan jenis usaha lainnya yaitu :
a. Jika berstatus sebagai distributor sekaligus pemakai, maka akan mendapat
kemudahan dengan membeli borongan.
b. Pemakai dapat berstatus sebagai penjual sekaligus membentuk jaringan
usaha (network) yang mandiri
c. Bagi distributor lebih leluasa dalam menentukan sasaran dan jam kerjanya,
tidak terikat oleh birokrasi yang rumit.
d. Dengan biaya yang rendah tetapi berpeluang mendapat penghasilan yang
tidak terbatas besarnya
e. Wilayah usaha yang tidak terbatas (internasional)
f. Tidak diperlukan stok barang yang banyak
g. Memperbesar penghasilan dengan memperbesar network
h. Hubungan antara distributor dan pelanggan sangat erat, karena interaksi
kedua belah pihak sering terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
i. Usaha ini menawarkan kesempatan untuk mengikuti perjalanan wisata
mendapat teman baru, ilmu dan pengalaman
j. Memberikan peluang usaha yang seluas-luasnya kepada masyarakat karena
kesuksesan seorang distributor tidak tergantung pada pendidikan dan
pengalamannya, tetapi tergantung keuletan dan kegigihan dalam
memperbesar network dengan menjalin hubungan kerja yang baik.
Berdasarkan beberapa poin yang dijabarkan diatas, dapat diketahui
bahwa pada multi level marketing, konsumen ditawarkan pengalaman yang lain
selain kualitas dari produk yang ditawarkan, yaitu pengalaman berwirausaha.
Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 1a sebagai berikut.
H1. Minat konsumen menjadi anggota multi level marketing lebih
ditentukan oleh sistem kompensasi dibandingkan dengan kualitas produk.
Seseorang yang mengawali karir di usia muda akan merasakan perbedaan
ketika usaha yang mereka lakukan bertumbuh. Mereka lebih realistis dalam
menghadapi masalah. Mason dan Harrison (1991: 229) juga mengemukakan,
pada usia 30 tahunan seseorang cenderung memiliki keinginan lebih kuat untuk
berprestasi dan berada pada puncak profesionalisme dalam berbisnis dan akan
menurun ketika berusia di atas 40 tahunan. Hal ini diibaratkan daur hidup,
dengan titik kulminasi pada usia 30 tahunan. Oleh karena itu, penenlitian ini
mengajukan hipotesis 2a sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
H2A. Kelompok usia 16 sampai 30 tahun berminat menjadi anggota multi
level marketing lebih disebabkanoleh sistem kompensasi dibandingkan
kualitas produk yang ditawarkan.
Pada usia 30 tahun terjadi penurunan kesehatan seperti status hormonal
tubuh yang mengalami gangguan akibat penurunan hormon estrogen dan
progesteron. Kondisi gangguan hormonal ini juga bisa diperparah oleh faktor
eksternal konsumsi pil kontrasepsi, gaya hidup tidak sehat dan stres (Anonim,
2012 b). Sehingga pada usia 30 tahun, seseorang cenderung lebih
memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi dan kualitas produk
kesehatan yang dikonsumsi agar tubuh tetap fit. Hal ini didukung oleh
kecendrungan tingkat ekonomi di usia 30 tahun yang telah matang. Oleh
karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 2b sebagai berikut.
H2B. Kelompok usia diatas 30 tahun lebih berminat terhadap kualitas
produk yang ditawarkan dibandingkan sistem kompensasi
Salah satu faktor yang mempengaruhi minat membeli konsumen adalah
tingkat pendapatan. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar minat
membeli dari konsumen tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil
pendapatan seseorang, semakin kecil pula minat seseorang untuk membeli
suatu produk atau jasa tertentu yang ditawarkan. Sumber pendapatan seseorang
bisa bergantung dari bekerja, buka usaha, dan pemberian orang tua. Status
ketergantungan ini akan membedakan pola konsumsi seseorang. Multi level
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
marketing merupakan suatu strategi distribusi yang tidak hanya menawarkan
kualitas produk yang di hasilkan, namun juga peluang usaha untuk menambah
penghasilan. Pada prakteknya, terdapat pergeseran tujuan konsumsi seseorang
yang tidak hanya mendapatkan kepuasan dan manfaat dari produk yang
ditawarkan, namun juga peluang yang ditawarkan untuk menambah
pendapatan pribadi seseorang. Pergeseran tujuan konsumsi ini akhirnya
memecah konsumen menjadi 2 bagian berdasarkan tujuan konsumsi, yaitu
konsumen pemakai produk dan konsumen sebagai jaringan (networking).
Seseorang yang memiliki status ekonomi bergantung sepenuhnya
umumnya melihat peluang multi level marketing sebagai sebuah kesempatan
untuk mencoba pengalaman baru yaitu mandiri secara ekonomi, sehingga
motivasi terbesarnya bergabung menjadi anggota multi level marketing adalah
untuk menambah pendapatan sehari-hari serta mendapatkan pengalaman baru.
Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 3a sebagai berikut.
H3A. Konsumen yang memiliki status ekonomi bergantung sepenuhnya
berminat menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan sistem
kompensasi dibandingkan kualitas produk yang ditawarkan.
Seseorang yang memiliki status ekonomi setengah bergantung umumnya
melihat peluang multi level marketing sebagai sebuah kesempatan untuk
meraih kemandirian ekonomi disamping kebutuhan akan kesehatan. Selain itu,
status ekonomi setengah bergantung umumnya memiliki tuntutan yang besar
untuk mencapai kemandirian penuh secara ekonomi, sehingga motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
terbesarnya dalam bergabung menjadi anggota multi level marketing adalah
sistem kompensasi yang ditawarkan. Oleh karena itu, penelitian ini
mengajukan hipotesis 3b sebagai berikut.
H3B. Konsumen yang memiliki status ekonomi setengah bergantung
berminat menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan sistem
kompensasi.
Seseorang yang memiliki status ekonomi tidak bergantung umumnya
bergabung menjadi anggota multi level marketing karena kualitas produk yang
ditawarkan. Alasan nya adalah karena beberapa pekerjaan tertentu
mensyaratkan memiliki stamina yang prima serta penampilan yang menarik,
sehingga kualitas konsumsi lebih diutamakan dibandingkan sistem kompensasi
yang ditawarkan. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 3c
sebagai berikut.
H3C. Konsumen yang memiliki status ekonomi tidak bergantung berminat
menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan kualitas produk
yang ditawarkan
Multi level marketing merupakan sebuah sistem pemasaran yang tidak
hanya menawarkan produk namun juga menawarkan sebuah peluang bagi
setiap konsumennya untuk berwirausaha secara mandiri, sehingga dalam
prosesnya, tujuan konsumsi produk multi level marketing menjadi lebih luas.
Konsumen tidak hanya terfokus dengan kualitas produk yang ditawarkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memenuhi kepuasannya, namun juga peluang yang ditawarkan untuk
menambah pendapatan rumah tangga.
Peran gender yang berbeda menciptakan perbedaan motif konsumen
yang sulit untuk dibedakan mengenai tujuan kosumsinya. Fischer dan Arnold
(1998:2) menyatakan bahwa ”peran gender berkaitan dengan peranan,
kewajiban, dan tanggung jawab sebagai pria dan wanita”.
Peranan, kewajiban dan tanggung jawab pria dalam rumah tangga adalah
menafkahi keluarga. Posisi sebagai kepala keluarga mendorong pria lebih
berfokus pada peluang menghasilkan uang yang lebih untuk keperluan-
keperluan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penelitian ini
mengajukan hipotesis 4a sebagai berikut.
H4A. Pria berminat menjadi anggota multi level marketing lebih disebabkan
oleh sistem kompensasi dibandingkan kualitas produk yang ditawarkan.
Peranan, kewajiban dan tanggung jawab wanita dalam rumah tangga
adalah mengatur keperluan rumah tangga. Wanita sebagai pengatur keperluan
rumah tangga akan sangat memperhatikan kualitas konsumsi dari setiap
anggota keluarganya dibandingkan keperluan finansial di masa yang akan
datang yang merupakan kewajiban pria. Oleh karena itu, penelitian ini
mengajukan hipotesis 4b sebagai berikut.
H4B. Wanita berminat menjadi anggota multi level marketing lebih
disebabkan oleh kualitas produk yang ditawarkan dibandingkan sistem
kompensasi yang ditawarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menguji pengaruh
sistem multi level marketing terhadap minat konsumen menjadi anggota pada
PT. Kangzen Kenko Indonesia yang disebabkan oleh sistem kompensasi dan
kualitas produk yang ditawarkan. Penelitian ini juga menguji perbedaan
karakteristik demografi (usia, status ketergantungan ekonomi dan jenis
kelamin) terhadap minat konsumen menjadi anggota.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1) Subjek Penelitian
Subjek adalah orang-orang yang telah menjadi anggota multi level
marketing PT. Kangzen Kenko Indonesia yang akan diteliti berdasarkan
kuesioner yang telah disediakan. Subjek penelitian adalah orang-orang yang
telah menjadi anggota multi level marketing PT. Kangzen Kenko Indonesia
di Tangerang, Jakarta Barat dan Yogyakarta.
2) Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti atau sesuatu yang
bisa diukur. Objek dari penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Minat Konsumen
b. Sistem Kompensasi
c. Kualitas Produk
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei tahun 2013. Tempat
pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Tangerang, Jakarta Barat dan
Yogyakarta. Alasan dipilihnya ketiga lokasi tersebut adalah, karena lokasi
tersebut memiliki karakteristik usia yang berbeda. Lokasi Tangerang di
dominasi usia 16-30 tahun dan diatas 30 tahun, lokasi Jakarta Barat di
dominasi oleh usia 16-30 tahun dan Yogyakarta di dominasi oleh usia di atas
30 tahun
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2001: 31).
Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah minat konsumen yang
merupakan variabel dependen, sistem kompensasi dan kualitas produk yang
ditawarkan sebagai variabel independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
1) Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan
penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur (Kountur
2003: 65). Agar lebih mudah dimengerti, maka penulis berusaha untuk
mendefinisikan istilah-istilah yang ada, yaitu sebagai berikut :
a. Usia : umur kronologis responden saat penelitian dilaksanakan
b. Jenis kelamin : Pria dan wanita.
c. Status ketergantungan : status kemandirian ekonomi responden
berdasarkan sumber pendapatan.
d. Royalti member baru : sejumlah uang yang diterima sponsor (up line)
karena berhasil membantu seseorang sehingga menjadi distributor baru.
e. Point value : poin yang digunakan untuk mengukur besarnya omset grup
setiap bulan. Poin ini yang akan dijadikan acuan untuk mengukur
besarnya bonus distributor yang didapatkan setiap bulannya.
f. Care reward : poin yang didapatkan dari setiap pembelanjaan produk.
Poin ini dapat digunakan untuk menukar dengan reward- reward tertentu
sesuai dengan jumlah care reward yang di kumpulkan seorang
distributor.
g. Lito (Leadership Insentive Tour) : sebuah insentif untuk bertamasya ke
luar negeri bagi pemimpin yang telah mencapai terget tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
h. Sistem kompensasi : sistem yang dirancang perusahaan untuk
menentukan dengan adil pembagian sejumlah uang maupun reward
kepada anggota sesuai kontribusinya masing-masing kepada perusahaan.
i. Bahan baku : bahan mentah yang digunakan perusahaan manufaktur
untuk menciptakan suatu produk.
j. Sertifikat produk : pengakuan kualitas suatu produk karena
kemampuannya oleh berbagai lembaga terkait.
k. Testimoni : kesaksian sejumlah konsumen terhadap suatu produk atas
keandalannya dalam memenuhi harapan konsumen tersebut.
l. Negara asal produk : lokasi suatu produk diciptakan.
m. Kemampuan Produk : keandalan suatu produk dalam memenuhi harapan
konsumen.
2) Operasionalisasi Variabel
Peneliti meminta responden untuk merangking komponen- komponen
yang menjadi tolak ukur dari sistem kompensasi dan kualitas produk
Komponen sistem kompensasi meliputi :
1) Royalti Member Baru
2) Poin Value
3) Care Reward
4) Lito
5) Sistem Kompensasi
Komponen Kualitas Produk meliputi :
1) Kualitas Bahan Baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Sertifikat Produk
3) Testimoni
4) Negara Produsen
5) Keyakinan terhadap Kemampuan Produk
F. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011:
61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota PT. Kangzen Kenko
Indonesia yang bertempat tinggal di Tangerang, Jakarta Barat dan Yogyakarta.
Karena besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti, maka sulit mencari
berapa jumlah populasi yang tepat. Bailey menyatakan bahwa untuk penelitian
yang akan menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel yang paling
minimum adalah 30 (Hasan, 2002: 60). Dalam penelitian ini jumlah sampel
yang diambil sebanyak 90 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
convenience sampling. Convenience sampling atau disebut juga sampling
kebetulan yaitu bentuk sampling nonprobabilitas dimana anggota sampelnya
yang dipilih diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
diperlukan, atau dilakukan seadanya, seperti mudah ditemui atau dijangkau
atau kebetulan ditemukan (Hasan, 2002: 68). Alasan dipilihnya teknik
pengambilan sampel tersebut adalah agar memudahkan konsumen
menyediakan waktu mengisi data kuesioner.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa
sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan (Hasan, 2002: 82).
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh
langsung dari lapangan melalui kuesioner. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan
untuk diisi oleh responden.
I. Teknik Pengujian Instrument
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Untuk menguji instrumen yang
digunakan, peneliti menggunakan pengujian face validity. Untuk menguji
validitas konstruk, maka peneliti menggunakan pendapat dari ahli untuk
dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.
J. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini ingin diketahui perbedaan pengaruh antara kualitas
produk yang ditawarkan dengan sistem kompensasi yang diberikan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
minat konsumen menjadi anggota multi level marketing PT. Kangzen Kenko
Indonesia. Untuk mengetahui hal ini, peneliti menguji dengan menggunakan
rumus chi kuadrat, karena data berbentuk nominal dan non parametris.
Persamaan ini dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
= ∑
Dimana :
= Chi Kuadrat
f0 = Frekuensi yang di observasi
fh = Frekuensi yang di harapkan
Maka dengan menggunakan rumus tersebut, kita akan mendapatkan
besarnya chi kuadrat hitung. Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak, maka harga chi kuadrat tersebut perlu
dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dengan dk dan taraf kesalahan tertentu.
Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi
kuadrat tabel, maka H0 diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan (≥)
harga chi kuadrat tabel maka H0 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran umum PT Kangzen Kenko Indonesia
PT. Kangzen Kenko Indonesia didirikan di Jakarta pada bulan 8 januari
1999 dan merupakan perusahaan multi level marketing legal yang terdaftar di
APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). PT. Kangzen Kenko Indonesia
merupakan perusahaan dagang yang menjual kembali produk yang dihasilkan
oleh perusahaan produsen yang telah menjadi mitra usaha. Faktor-faktor yang
memperngaruhi dipilihnya jenis usaha nya sebagai perusahaan dagang adalah :
1) Fleksibel
Setiap hari selalu ada penawaran produk baru bagi setiap konsumen
didunia. Jalur komunikasi yang semakin fleksibel karena ditopang oleh
perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong produsen semakin
mudah menciptakan pasar terhadap produk yang dihasilkannya. Hal ini
menyebabkan sulitnya memprediksi kecepatan perubahan trend di
masyarakat mengenai pola konsumsi. Kesulitan tersebut dapat
menyebabkan kerugian yang besar bila sebuah perusahaan tidak segera
merespon perkembangan tren yang terjadi yaitu tidak lakunya produk yang
dihasilkan dipasaran. Bentuk usaha dagang dinilai mampu membantu
perusahaan untuk segera beradaptasi terhadap perubahan tren yang terjadi
dengan mengganti produk yang tidak trend dengan produk yang sedang tren.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2) Menghindari Resiko Beban Operasional
Beban operasional berupa mesin dan tenaga kerja merupakan salah
satu kendala untuk beradaptasi terhadap perubahan trend. Menciptakan
suatu produk memiliki banyak faktor pertimbangan sedangkan trend
terhadap produk yang akan diciptakan sulit diprediksi. Hal ini dapat menjadi
kendala eksistensi suatu perusahaan. Bentuk usaha dagang dinilai dapat
mengurai resiko tersebut.
3) Efisiensi Kualitas Produk
Kualitas produk dapat dinilai dari kemampuannya memenuhi
kepuasan konsumen. Untuk meningkatkan jaminan kualitas suatu produk,
sertifikat dari badan-badan yang terkait terhadap produk diperlukan.
Sertifikat tersebut umumnya memiliki standarisasi yang tinggi sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memenuhinya. Oleh karena
itu, untuk mengefisienkan waktu memperoleh jaminan kualitas, perusahaan
memilih bentuk usaha dagang dan bekerja sama dengan perusahaan terbaik
di dunia.
4) Menghindari Isu Negatif Kualitas Produk Multi Level Marketing
Salah satu isu negatif yang berkembang mengenai multi level
marketing adalah kualitas produk yang tidak jelas. Hal ini menjadi kendala
untuk menyampaikan kualitas produk kepada masyarakat melalui metode
pemasaran multi level marketing berkaitan dengan isu tersebut. Oleh karena
itu, perusahaan memilih bentuk usaha dagang dan bekerja sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
perusahaan terbaik dunia yang telah menjamin kualitas produk sehingga
produk dapat dipasarkan ditengah isu tersebut.
PT. Kangzen Kenko Indonesia merupakan perusahaan dagang yang
berfokus pada produk kesehatan dan kecantikan. Perusahaan ini
mendistribusikan produknya melalui sistem pemasaran bertingkat (multi level
marketing) yaitu sistem Club 100 juta.
B. Visi
Sebagai pengembangan KK Indonesia, perusahaan telah menetapkan
beberapa pencapaian sebagai berikut :
1) Go 1% yaitu menjadikan 1% dari penduduk Indonesia menjadi pebisnis
2) Graha KK Indonesia
3) Sekolah KK indonesia
4) Perumahan KK Indonesia
5) Franchise BZ
6) Care Cafe
7) ISO Certification
8) Go Public
C. Misi
Menjadi salah satu perusahaan network marketing terbaik dengan
mengacu pada 5 komitmen utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1) Komitmen kepada distributor
Memberikan kualitas hidup yang lebih baik melalui peningkatan sumber
daya manusia lewat program KISS (Kangzen Kenko International Success
System).
2) Komitmen kepada konsumen
Menghadirkan produk-produk kesehatan dan kecantikan yang berkualitas
dan bertaraf internasional dengan harga terjangkau.
3) Komitmen kepada karyawan
Melaksanakan program pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan
profesionalisme kerja
4) Komitmen kepada industri network marketing
Bersama APLI dan perusahaan network marketing yang lain berusaha
meningkatkan nama baik network marketing sehingga menjadi industri yang
dihormati dan dihargai masyarakat.
5) Komitmen kapada negara.
Memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata dalam memperbaiki ekonomi
rakyat (khususnya) dan negara (umumnya).
D. Produk
Perusahaan Kangzen Kenko Indonesia merupakan perusahaan dagang
produk-produk terbaik dunia yang berfokus kepada produk kesehatan dan
kecantikan yang terbagi menjadi 5 divisi meliputi produk kecantikan, produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
nutrisi dan suplemen, produk kesehatan umum, produk makanan dan minuman
dan produk perawatan diri dan rumah.
1) Produk kecantikan.
Produk kecantikan Perusahaan Kangzen Kenko Indonesia meliputi produk
perawatan wajah untuk jenis kulit berjerawat maupun jenis kulit normal.
Secara umum perusahaan bekerja sama dengan negara Swiss dan Korea
Selatan sebagai supplier nya. Berikut ini adalah contoh dari produk yang
meliputi kecantikan.
Gambar IV.1. Produk Perawatan Kulit Berjerawat
Gambar IV.2. Produk Perawatan Wajah Dari Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar IV.3. Produk Pencerah Warna Kulit
Gambar IV.4. Produk Pencerah Warna Kulit
Gambar IV.5. Alat Pemijat Wajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2) Produk nutrisi dan suplemen
Produk nutrisi dan suplemen Perusahaan Kangzen Kenko Indonesia
meliputi produk untuk memperbaiki kesehatan tubuh dan meningkatkan
stamina. Secara umum perusahaan bekerja sama dengan negara Swiss,
Jepang dan Taiwan sebagai supplier nya. Berikut ini adalah contoh produk
yang meliputi nutrisi dan suplemen.
Gambar IV.7. Susu Colostrum
Gambar IV.6. Produk Perawatan Wajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar IV.8. Produk Suplemen Antioksidan
Gambar IV.9. Suplemen
Gambar IV.10. Produk Kesehatan Persendian tulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Produk kesehatan umum
Produk kesehatan Umum Perusahaan Kangzen Kenko Indonesia meliputi
produk-produk yang bersifat pencegahan. Secara umum perusahaan bekerja
sama dengan negara China, Taiwan, Amerika dan Jepang sebagai supplier
nya. Berikut ini adalah contoh produk yang meliputi kesehatan umum.
Gambar IV.11. Produk Kesehatan Jantung
Gambar IV.12. Produk Vitamin C Time
Release
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar IV.13. Produk Cream Serbaguna
Gambar IV.15. Balsem
Gambar IV.14. Pembalut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar IV.16. Kalung Energi
Skalar
Gambar IV.17. Produk Aloe Vera
Gambar IV.18. Alat Penyehat Air Minum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4) Produk makanan dan minuman
Produk makanan dan minuman Perusahaan Kangzen Kenko Indonesia
meliputi produk-produk untuk meningkatkan stamina. Secara umum
perusahaan bekerja sama dengan negara China dan Malaysia sebagai
supplier. Berikut ini adalah contoh produk yang meliputi kesehatan umum.
Gambar IV.19. Kopi Kesehatan
Gambar IV.20. Susu Kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
5) Produk perawatan diri dan rumah
Produk perawatan diri dan rumah Perusahaan Kangzen Kenko Indonesia
meliputi produk-produk konsumsi sehari-hari. Secara umum perusahaan
bekerja sama dengan negara Thailand dan Indonesia sebagai supplier nya.
Berikut ini adalah contoh produk yang meliputi kesehatan umum.
Gambar IV.21. Krim Rambut
Gambar IV.22. Produk Pelembab tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar IV.23. Sabun Wajah Berjerawat
Gambar IV.25. Sabun Mandi Cair
Gambar IV.24. Sabun Wajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Selain produk-produk tersebut untuk menunjang kemajuan bisnis
distributornya, perusahaan menyediakan berbagai sarana berupa Cek kesehatan
menggunakan HCA (Health Code Analyzer) yang memiliki akurasi 93% dalam
mendeteksi kesehatan tubuh, beautician untuk memeriksa kesehatan kulit
wajah dan mendapatkan rekomendasi produk yang tepat untuk setiap wajah,
Gambar IV.26. Sikat Gigi
Gambar IV.27. Pasta Gigi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
STP (Strenght of The Product Workshop) untuk lebih mendalami kemampuan
produk serta alasan memilih produk PT. Kangzen Kenko Indonesia untuk
menjaga kesehatan dan kecantikan alami.
E. Cara Bergabung
Cara bergabung dengan PT. Kangzen Kenko Indonesia cukup dengan
membeli paket belanja produk yang terdiri dari KKM (Kangzen Kenko
Member) dan KKD (Kangzen Kenko Distributor). Perbedaan antara KKM dan
KKD adalah pada paket member KKM konsumen hanya mendapatkan fasilitas
membeli produk dengan harga distributor (hemat 15-20%) dan tidak mendapat
promo serta penghasilan dari bisnisnya, sedangkan pada KKD konsumen dapat
belanja produk dengan harga hemat (15-20%), dapat membeli paket promo
serta mendapatkan penghasilan dari sistem bisnisnya. Konsumen berhak
memilih salah satu dari paket tersebut atau kedua nya, karena paket KKM bisa
di alihkan ke KKD dengan membeli paket upgrade KKD, namun apabila
langsung membeli paket belanja KKD, konsumen tidak dapat membeli paket
belanja KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar IV.28. Cara Bergabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar IV.29. Promo Produk 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar IV.30. Promo Produk 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar IV.31. Promo Produk 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
F. Club100juta
Club 100 juta merupakan sistem bisnis dengan cara belanja produk
sehari-hari dari PT Kangzen Kenko (KK) Indonesia yang dilakukan konsumen
setiap bulannya. Dengan sistem bisnisnya yang berupa personal franchise,
konsumen telah memiliki usaha mandiri hanya dengan belanja produk (KK)
sehari-hari dan dengan memperkenalkan manfaat serta keuntungan dari
menjaga kesehatan dengan produk (KK) sehari-hari, maka konsumen mendapat
penghasilan berupa royalti dari setiap konsumen yang bergabung di
jaringannya dan melakukan transaksi pembelanjaan produk (KK) sehari-hari.
Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan kepada konsumen yang bergabung
yaitu, keuntungan mendapatkan potongan harga (10-15%), dapat belanja
program paket promo (misal : beli 3 gratis 1), dapat belanja promo-promo
khusus (misal : beli 1 gratis 2) dan keuntungan sistem plan. Keuntungan sistem
plan terdiri dari
1) PV (Poin Value) atau PGPV (Personal Group Poin Value) merupakan poin
yang didapatkan dari belanja pribadi dan belanja grup setiap bulannya dan
dihitung melalui persentase (besarnya persentase tergantung total PV
keseluruhan). Ada 2 perhitungan persentase yang berbeda :
a. Persentase 3%-15% merupakan perhitungan yang didasarkan pada total
pembelanjaan pribadi dan grup dari jaringan konsumen tersebut selama
bergabung. Hal ini berarti bahwa keuntungan minimal yang pasti dicapai
adalah 15% dari total PV pribadi dan PGPV dan tidak turun
persentasenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Persentase ≥ 21% (minimal ≥ 5.000.000 PGPV) merupakan perhitungan
yang didasarkan pada total pembelanjaan pribadi dan grup pada bulan
bersangkutan. Keuntungan PV di dapat dengan syarat belanja pribadi
minimal 100.000 PV (± Rp 350.000) perbulan
2) CR (Care Reward) merupakan reward yang diberikan kepada konsumen
dengan belanja semua produk (KK) sehari-hari tanpa batas waktu. Reward
ini dapat ditukar produk maupun uang (disesuaikan dengan jumlah reward
yang didapatkan).
3) Poin LITo (Leadership Insentive Tour) merupakan poin yang
diakumulasikan selama 1 tahun untuk perjalanan wisata gratis di tahun
berikutnya.
4) MBF (Motor Bike Fund) merupakan sharing profit perusahaan kepada
konsumen yang lolos kualifikasi pencapaian MBF.
5) CHEF (Car, House, Education Fund) merupakan sharing profit perusahaan
kepada kosnumen yang lolos kualifikasi pencapaian CHEF.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Variabel penelitian ini adalah sistem kompensasi dan kualitas produk
yang masing-masing terdiri atas 5 pernyataan. Total dari pernyataan adalah 10
pernyataan yang sengaja di acak oleh peneliti untuk mendapatkan hasil yang
berbeda dari setiap responden. Kemudian peneliti meminta setiap responden
untuk merangking masing-masing pernyataan tersebut. Setelah data di peroleh,
peneliti lalu memberikan skor nilai setiap item pernyataan berdasarkan
rangking. Peneliti lalu memisahkan item-item pernyataan yang merupakan
sistem kompensasi dan kualitas produk lalu menjumlah skor dari setiap
pernyataan yang mewakili setiap variabel dan membandingkan besarnya
jumlah skor dari masing-masing variabel untuk ditarik kesimpulan (terlampir).
Populasi yang diteliti adalah konsumen yang telah bergabung menjadi
ditributor PT. KK Indonesia. Jumlah sampel yang diambil 90 responden.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan responden
di golongkan kedalam beberapa kelompok yang berdasarkan atas jenis
kelamin, usia dan status ketergantungan terhadap minat menjadi anggota multi
level marketing PT. KK Indonesia.Hasil nya pun diperoleh sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel V.1
Data Deskripsi : Jawaban Responden untuk setiap Pernyataan
No Pernyataan Ranking
1
Ranking
2
Ranking
3
Ranking
4
Ranking
5
Ranking
6
Ranking
7
Ranking
8
Ranking
9
Ranking
10
1.
Royalti member baru yang
diberikan perusahaan menarik
minat saya menjadi anggota
Multi Level Marketing KK
Indonesia.
6 1 7 9 14 9 6 7 22 9
2.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK karena
produk yang ditawarkan
bersertifikat baik secara
legalitas maupun
penghargaan yang diraih.
2 8 4 9 13 17 9 10 14 4
3.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena saya yakin
akan kemampuan produknya.
4 2 3 6 11 5 13 13 6 27
4.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena program
Lito menarik minat saya
7 13 13 9 5 2 15 12 9 5
5.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena kualitas
produknya banyak di akui
3 6 12 7 10 18 12 11 9 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
oleh masyarakat melalui
testimoni.
6.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena bahan baku
yang digunakan untuk
membuat produk berkualitas.
7 17 11 11 9 7 10 10 4 4
7.
Saya mengkonsumsi produk
Multi Level Marketing KK
Indonesia untuk memenuhi
Poin Value setiap bulannya.
15 7 11 12 9 7 8 6 15 0
8.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena sistem
kompensasi sesuai dengan
harapan saya
1 7 9 6 5 7 4 7 7 37
9.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena negara dari
masing-masing produk, dapat
dipercaya.
25 19 9 11 5 8 8 3 2 0
10.
Saya menjadi anggota Multi
Level Marketing KK
Indonesia karena program
Care Reward nya.
20 10 11 10 9 9 5 11 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1) Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terhadap minat
menjadi anggota multi level marketing PT. KK Indonesia dapat dilihat pada
tabel V.2 di bawah ini.
Berdasarkan tabel V.2 di atas, jumlah responden pria sebanyak 45
responden dan jumlah responden wanita sebanyak 45 responden. Jumlah
responden pria yang berminat bergabung menjadi anggota multi level
marketing PT. KK Indonesia di sebabkan kualitas produk sebanyak 16
responden dan sistem kompensasi sebanyak 29 orang. Jumlah responden
wanita yang berminat bergabung menjadi anggota multi level marketing PT.
KK Indonesia di sebabkan kualitas produk sebanyak 24 responden dan
sistem kompensasi sebanyak 21 responden.
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis
Kelamin
Minat Jumlah Kualitas
Produk
Sistem
Kompensasi
Pria 16 29 45
Wanita 24 21 45
Jumlah 40 50 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar V.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2) Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia terhadap minat menjadi
anggota multi level marketing PT. KK Indonesia dapat dilihat pada tabel V.3
dibawah ini.
Berdasarkan tabel V.3 di atas, jumlah responden usia 16-30 tahun
sebanyak 58 responden dan jumlah responden usia >30 tahun sebanyak 32
responden. Jumlah responden usia 16-30 tahun yang berminat bergabung
menjadi anggota multi level marketing PT. KK Indonesia di sebabkan
0
5
10
15
20
25
30
sistem kompensasi kualitas produk
16
29
24
21 Ju
mla
h R
esp
on
de
n
Minat Konsumen
pria
wanita
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Kelompok
Usia
Minat Beli Jumlah Kualitas
Produk
Sistem
Kompensasi
16-30 tahun 15 43 58
>30 tahun 25 7 32
Jumlah 40 50 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kualitas produk sebanyak 15 responden dan sistem kompensasi sebanyak 43
orang. Jumlah responden >30 tahun yang berminat bergabung menjadi
anggota multi level marketing PT. KK Indonesia disebabkan kualitas produk
sebanyak 25 responden dan sistem kompensasi sebanyak 7 responden.
Gambar V.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
3) Status Ketergantungan
Karakteristik responden berdasarkan status ketergantungan terhadap
minat menjadi anggota multi level marketing PT. KK Indonesia dapat dilihat
pada tabel V.4 dibawah ini.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
sistem kompensasi kualitas produk
15
43
25
7 Jum
lah
Re
spo
nd
en
Minat Konsumen
16-30 tahun
diatas 30 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan tabel V.4 di atas, jumlah responden tidak bergantung
secara ekonomi sebanyak 49 responden, jumlah responden setengah
bergantung secara ekonomi sebanyak 22 responden dan jumlah responden
yang bergantung sepenuhnya secara ekonomi sebanyak 19 orang. Jumlah
responden tidak bergantung yang berminat bergabung menjadi anggota
multi level marketing PT. KK Indonesia disebabkan kualitas produk
sebanyak 26 responden dan sistem kompensasi sebanyak 23 orang. Jumlah
responden setengah bergantung yang berminat bergabung menjadi anggota
multi level marketing PT. KK Indonesia disebabkan kualitas produk
sebanyak 10 responden dan sistem kompensasi sebanyak 12 responden.
Jumlah responden bergantung yang berminat menjadi anggota multi level
marketing PT. KK Indonesia yang disebabkan kualitas produk sebanyak 4
responden dan sistem kompensasi 15 orang.
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Ketergantungan
Status
Ketergantungan
Minat Beli Jumlah Kualitas
Produk
Sistem
Kompensasi
Tidak Bergantung 26 23 49
Setengah Bergantung 10 12 22
Bergantung 4 15 19
Jumlah 40 50 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Ketergantungan
Ekonomi
B. Hasil Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat
peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau atribut yang
diteliti. Berdasarkan hasil diskusi, instrumen yang digunakan telah sesuai dan
tepat penggunaannya.
C. Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya minat konsumen
menjadi anggota multi level marketing yang disebabkan oleh sistem
kompensasi dan kualitas produk yang ditawarkan. Uji chi square digunakan
untuk menjawab hipotesis 1.
0
5
10
15
20
25
30
bergantung setengah bergantung
tidak bergantung
Jum
lah
Re
spo
nd
en
Minat Responden
sistem kompensasi
kualitas produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel V.5
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 40 45 -5 25 0,555555556
Sistem
Kompensasi 50 45 5 25 0,555555556
Chi square
hitung 1,111111111
Chi square
tabel 3,841458821
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung < chi square
tabel (taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis 1
tidak didukung oleh data (H0 diterima).
Faktor demografi pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
usia, status ketergantungan ekonomi dan jenis kelamin. Kelompok usia dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu usia 16-30 tahun dan diatas 30 tahun. Kelompok
status ketergantungan ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok yaitu bergantung
sepenuhnya, setengah bergantung dan tidak bergantung. Kelompok jenis
kelamin dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pria dan wanita.
1) Usia
Berdasarkan usia, responden penelitian ini terdiri dari usia 16-30 tahun
dan diatas 30 tahun. Uji chi square digunakan untuk menjawab hipotesis 2a
dan hipotesis 2b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung > chi square
tabel (taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
2a didukung oleh data (H0 ditolak).
D
D
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung > chi square tabel
(taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis 2b
didukung oleh data (H0 ditolak).
Tabel V.6
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Usia 16-30 tahun
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 15 29 -14 196 6,75862069
Sistem
kompensasi 43 29 14 196 6,75862069
Chi square
hitung 13,51724138
Chi square
tabel 3,841458821
Tabel V.7
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Usia di atas 30 tahun
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 25 16 -9 81 5,0625
Sistem
kompensasi 7 16 9 81 5,0625
Chi square
hitung 10,125
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2) Status Ketergantungan
Berdasarkan status ketergantungan secara ekonomi, responden
penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu bergantung sepenuhnya,
setengah bergantung, dan tidak bergantung. Uji chi square digunakan untuk
menjawab hipotesis 3a, hipotesis 3b dan hipotesis 3c.
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung > chi square
tabel (taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
3a didukung oleh data (H0 ditolak).
Tabel V.8
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Dengan Status Ekonomi Bergantung Sepenuhnya
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 4 9,5 -5,5 30,25 3,184210526
Sistem
kompensasi 15 9,5 -5,5 30,25 3,184210526
Chi square
hitung 6,368421053
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
D
a
r
i
Tabel di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung < chi square tabel
(taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis 3b
tidak didukung oleh data (H0 diterima).
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chi square hitung < chi square
tabel (taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
3c tidak didukung oleh data (H0 diteima).
Tabel V.9
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Dengan Status Ekonomi Setengah Bergantung
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 10 11 -1 1 0,090909091
Sistem
kompensasi 12 11 1 1 0,090909091
Chi square
hitung 0,181818182
Chi square tabel 3,841458821
Tabel V.10
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Dengan Status Ekonomi Tidak Bergantung
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 26 24,5 1,5 2,25 0,091836735
Sistem
kompensasi 23 24,5 -1,5 2,25 0,091836735
Chi square
hitung 0,183673469
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3) Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini dibagi menjadi 2
kelompok yaitu pria dan wanita . Uji chi square digunakan untuk menjawab
hipotesis 4a dan hipotesis 4b.
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chisquare hitung < chi square
tabel (taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
4a tidak didukung oleh data (H0 diterima).
Tabel V.11
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Berdasarkan jenis kelamin pria
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 16 22,5 -6,5 42,25 1,877777778
Sistem
kompensasi 29 22,5 6,5 42,25 1,877777778
Chi square
hitung 3,755555556
Chi square
tabel 3,841458821
Tabel V.12
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Berdasarkan Jenis Kelamin Wanita
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 24 22,5 1,5 2,25 0,1
Sistem
kompensasi 21 22,5 -1,5 2,25 0,1
Chi square
hitung 0,2
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai chisquare hitung < chi square
tabel (taraf kepercayaan 95%, dk = 1). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis
4b tidak didukung oleh data (H0 diterima).
D. Pembahasan
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.5. diketahui bahwa
Hipotesis 1 ditolak. Hal ini disebabkan karena perilaku konsumen secara
umum selalu memiliki harapan tertentu dari produk yang dikonsumsi selain
kualitas yang ditawarkan, yaitu promo dari produk tersebut.
Seseorang akan membeli barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan
atau keinginan. Seseorang akan membeli barang bukan karena fisiknya,
melainkan manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa yang dibeli. Selain
manfaat, promo merupakan salah satu pertimbangan konsumen berminat
terhadap produk tertentu. Multi level marketing umumnya menawarkan promo
tertentu bila konsumen memutuskan untuk bergabung menjadi anggota.
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.6. diketahui bahwa
Hipotesis 2a diterima. Hal ini disebabkan disebabkan karena konsumen yang
berusia 16-30 tahun cenderung memiliki keinginan lebih kuat untuk berprestasi
dan berada pada puncak profesionalisme dalam berbisnis. Multi level
marketing menawarkan pengalaman untuk mengasah kemampuan bisnis
melalui pelatihan dan seminar-seminar sehingga dapat menjadi wadah
mengasah kemampuan dalam berbisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.7. diketahui bahwa
Hipotesis 2b diterima. Hal ini disebabkan pada usia 30 tahun terjadi penurunan
kesehatan seperti status hormonal tubuh yang mengalami gangguan akibat
penurunan hormon estrogen dan progesteron. Kondisi gangguan hormonal ini
juga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal konsumsi pil kontrasepsi, gaya
hidup tidak sehat dan stress. Selain itu, konsumen yang berusia diatas 30 tahun
cenderung memiliki tingkat perekonomian yang stabil sehingga mereka lebih
tertarik pada kualitas konsumsinya dibandingkan dengan sumber pendapatan
yang lain.
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.8. diketahui bahwa
Hipotesis 3a diterima. Hal ini disebabkan karena konsumen yang memiliki
status ketergantungan ekonomi bergatung sepenuhnya cenderung lebih
memiliki antusias yang besar dalam mendapatkan pengalaman yang baru,
sumber penghasilan yang baru serta ingin memiliki kemandirian ekonomi
sepenuhnya.
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.9. diketahui bahwa
Hipotesis 3b ditolak. Hal ini disebabkan karena konsumen yang memiliki
status ketergantungan ekonomi setengah bergantung umumnya memiliki dua
tuntutan umum, yaitu kemandirian secara ekonomi dan kesehatan yang prima
untuk menunjang dunia kerja mereka.
Kemandirian ekonomi sepenuhnya mendorong konsumen yang memiliki
status ketergantungan ekonomi setengah bergantung untuk mencari sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
penghasilan lain, namun selain sumber penghasilan lain, kualitas konsumsi
menjadi faktor yang sama pentingnya untuk mendukung pekerjaan lainnya.
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.10. diketahui bahwa
Hipotesis 3c ditolak. Hal ini disebabkan karena konsumen yang memiliki
status ekonomi tidak bergantung cenderung lebih memperhatikan kualitas
produk yang dikonsumsi, namun sifat bisnis yang berkembang dari mulut ke
mulut mengakibatkan terciptanya jaringan belanja, sehingga sistem kompensasi
berjalan secara otomatis dan tercipta omset. Selain itu, konsumen yang
memiliki statutus ekonomi tidak bergantung berminat menjadi anggota multi
level marketing karena ingin memiliki waktu bersama keluarga dan rekreasi
keluarga disamping ingin menambah pendapatan dari sistem kompensasi yang
ditawarkan.
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.11. diketahui bahwa
Hipotesis 4a ditolak. Hal ini disebabkan karena konsumen yang berjenis
kelamin pria memiliki peranan, kewajiban dan tanggung jawab untuk mencari
nafkah bagi keluarga. Sistem kompensasi yang ditawarkan multi level
marketing dapat mendukung peranannya dalam mencukupi nafkah keluarga,
namun kualitas konsumsi sama pentingnya untuk menunjang pekerjaannya
dalam mencukupi nafkah keluarga.
Hasil uji chi square yang ditunjukkan pada tabel V.12. diketahui bahwa
Hipotesis 4b ditolak. Hal ini disebabkan karena konsumen yang berjenis
kelamin wanita, juga tidak lepas dari peranan, kewajiban dan tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
jawabnya dalam mengatur kebutuhan rumah tangga. Mengurus rumah tangga
memiliki aktivatas yang cukup kompleks seperti, mengatur keuangan keluarga
dan di cukupkan untuk kebutuhan semua anggota keluarga serta kualitas
konsumsi yang juga ditunjang dengan keuangan keluarga. Sifat manusia yang
tidak pernah puas sering kali menyebabkan ketidakseimbangan antara
kemampuan dan keinginan khususnya kemampuan finansial dan keinginan
setiap anggota keluarga. Hal ini seringkali mendorong wanita untuk memulai
karir khususnya karir yang fleksibel antara peranan, kewajiban dan tanggung
jawab dengan waktu yang dibutuhkan untuk menunjang karir tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap responden melalui
kuesioner yang dibagikan, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1) Konsumen yang berminat menjadi anggota multi level marketing
disebabkan sistem kompensasi dibandingkan dengan konsumen yang
berminat menjadi anggota multi level marketing disebabkan kualitas produk
yang ditawarkan tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan.
2) Konsumen yang berusia 16-30 tahun menunjukan bahwa sistem kompensasi
lebih mempengaruhi minat konsumen menjadi anggota multi level
marketing PT. KK Indonesia dibandingkan kualitas produk yang
ditawarkan, sedangkan pada konsumen yang berusia diatas 30 tahun
menunjukan bahwa kualitas produk yang ditawarkan lebih mempengaruhi
minat konsumen menjadi anggota multi level marketing PT. KK Indonesia
dibandingkan sistem kompensasi.
3) Konsumen yang berstatus ekonomi bergantung sepenuhnya menunjukan
bahwa sistem kompensasi lebih mempengaruhi minat konsumen menjadi
anggota multi level marketing PT. KK Indonesia dibandingkan kualitas
produk yang ditawarkan. Pada konsumen yang berstatus ekonomi setengah
bergantung tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan minat
konsumen menjadi anggota multi level marketing PT. KK Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
disebabkan sistem kompensasi dibandingkan kualitas produk yang
ditawarkan. Pada konsumen yang berstatus ekonomi tidak bergantung tidak
menunjukan adanya perbedaan yang signifikan minat konsumen menjadi
anggota multi level marketing PT. KK Indonesia disebabkan sistem
kompensasi dibandingkan kualitas produk yang ditawarkan.
4) Konsumen yang berjenis kelamin pria tidak menunjukan adanya perbedaan
yang signifikan minat konsumen menjadi anggota multi level marketing PT.
KK Indonesia disebabkan sistem kompensasi dibandingkan dengan kualitas
produk yang ditawarkan. Pada konsumen yang berjenis kelamin wanita
tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan minat konsumen
menjadi anggota multi level marketing PT. KK Indonesia disebabkan sistem
kompensasi dibandingkan dengan kualitas produuk yang ditawarkan.
B. Saran
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka
penulis mengajukan beberapa saran untuk PT. KK Indonesia dan penelitian
selanjutnya mengenai bisnis multi level marketing yaitu :
1) Perusahaan multi level marketing PT. KK Indonesia
Membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia
dan status ketergantungan, karena setiap kelompok membutuhkan
pendekatan yang berbeda.
Konsumen dengan usia 16-30 tahun, lebih fokus diarahkan kepada
sistem kompensasi melalui seminar-seminar tentang pengetahuan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sistem bisnis lebih dalam serta pengembangan motivasi diri agar bisnisnya
dapat berkembang lebih luas dan untuk konsumen usia diatas 30 tahun,
sebaiknya lebih fokus diarahkan kepada seminar-seminar produk serta
seminar kesehatan
Konsumen dengan status ekonomi bergantung sepenuhnya, sebaiknya
diarahkan kepada seminar-seminar pengetahuan sistem kompensasi yang
ditawarkan serta motivasi pengembangan diri agar bisnisnya dapat
berkembang lebih luas.
2) Untuk Penelitian Lanjutan
Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk perusahaan multi level
marketing yang lainnya untuk mengetahui perbedaan motivasi menjadi
anggota multi level marketing serta dengan jumlah sampel yang lebih
banyak.
Variabel segmentasi demografinya dapat dibuat menjadi lebih spesifik
selain variabel usia, status ketergantungan ekonomi dan jenis kelamin. Lama
subjek penelitian menjadi anggota perlu diperhatikan agar hasil data yang
diperlukan dapat mencerminkan penilaian lebih dalam mengenai multi level
marketing serta dapat diperluas kembali dengan faktor yang lain yang dapat
mempengeruhi minat konsumen menjadi anggota multi level marketing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
DAFTAR PUSTAKA
Andrias. H. 2003. MLM dan Penggandaan Uang. Jakarta: Pt. Gramedia.
Anonim. 2007 a. “Apa Beda Direct Selling dengan Multi Level Marketing ?”.
www.apli.or.id
Anonim. 2007 b. “Pengertian Direct Selling”. www.apli.or.id
Anonim. 2012 a. “Sejarah Munculnya Peraturan Surat Ijin Usaha Penjualan
Langsung (SIUPL)”. http://caritahumlm.com/?p=45.
Anonim. 2012 b. Alarm diusia 30. http://www.femina.co.id.
Drucker, P.J. 1988. Inovation and Entrepreneurship. New York : Happer and
Row
Fischer, E. & Arnold, S. J. 1998. “Sex, gender identity, gender role attitudes, and
consumer behaviour”. Psychology and Marketing. Vol. 11(2): 163-182.
Hendro.2011. Dasar-dasar kewirausahaan.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ho, Andrew. (https://mail-
attachment.googleusercontent.com/attachment/u/0/?ui=2&ik=da0f71a3a5&
view=att&th=134f071ea3a711f6&attid=0.1&disp=inline&safe=1&zw&sad
uie=AG9B_P-
RLRUKA9fbf6s9nXPpMHrL&sadet=1376843705060&sads=ah7lVLlPLkv
8HJP45aTs9ebucSE)
Kobs, J. 1991. Pemasaran Langsung yang Menguntungkan. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Kotler, P. dan Keller.2009 (terj. Alexander Sindoro). Manajemen Pemasaran,
Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Philip and Kevin L. Keller. 2008 (terj. Benyamin Molan). Manajemen
Pemasaran. Jilid 2. Edisi 12. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2006. Principles of Marketing. 11th
Edition.
New Jersey: Prentice Hall. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River,
New Jersey
Mason, C. and Horizon, R.T. 1987. The Entrepreneur an Economic Theory.
Oxford : Martin Robertson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Ronny Kountur, D.M.S.2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan
Tesis. Jakarta: Penerbit PPM.
Santoso, B. 2003. All About MLM. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta.
Sumarwan, S. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
NO Usia Jenis
kelamin
Status
ketergantungan
Item
Kualitas Sistem
Kompensasi Kesimpulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 1 1 1 3 8 9 5 4 7 10 2 6 22 33 Sistem Kompensasi
2 2 2 1 3 10 7 8 9 2 5 4 6 1 34 21 Kualitas
3 2 1 1 6 5 8 7 9 10 1 4 3 2 35 20 Kualitas
4 2 1 1 5 9 10 4 3 2 7 8 6 1 30 25 Kualitas
5 2 2 2 4 6 10 1 8 9 3 5 7 2 40 15 Kualitas
6 2 2 1 5 9 10 3 7 8 4 6 1 2 35 20 Kualitas
7 2 2 1 4 7 10 5 9 8 1 3 6 2 40 15 Kualitas
8 2 1 1 6 4 10 7 5 8 3 9 1 2 28 27 Kualitas
9 1 1 1 9 10 8 4 6 7 1 2 5 3 36 19 Kualitas
10 1 2 2 4 6 10 9 8 5 2 7 1 3 30 25 Kualitas
11 1 2 1 9 6 5 10 3 2 4 8 1 7 17 38 Sistem Kompensasi
12 1 2 2 5 10 9 2 8 7 1 6 4 3 38 17 Kualitas
13 1 2 1 4 5 10 9 2 3 7 6 1 8 21 34 Sistem Kompensasi
14 1 2 2 5 8 7 3 6 10 4 2 9 1 40 15 Kualitas
15 1 2 2 8 2 5 10 4 1 7 6 3 9 15 40 Sistem Kompensasi
16 1 2 2 9 2 8 7 6 5 4 10 1 3 22 33 Sistem Kompensasi
17 1 2 2 1 8 5 2 10 7 6 9 3 4 33 22 Kualitas
18 1 2 2 3 9 10 1 8 7 4 6 5 2 39 16 Kualitas
19 1 2 2 9 2 4 3 8 7 5 10 1 6 22 33 Sistem Kompensasi
20 1 2 1 5 6 8 10 7 4 9 3 2 1 27 28 Sistem Kompensasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
21 1 2 3 7 6 2 8 5 1 3 10 9 4 23 32 Sistem Kompensasi
22 1 2 1 9 3 4 7 2 5 8 10 1 6 15 40 Sistem Kompensasi
23 1 2 1 9 5 4 7 2 3 8 10 1 6 15 40 Sistem Kompensasi
24 1 1 1 9 6 5 7 4 3 1 10 2 8 20 35 Sistem Kompensasi
25 1 1 2 10 9 1 2 4 3 7 6 5 8 22 33 Sistem Kompensasi
26 1 1 1 10 5 4 3 7 2 8 9 1 6 19 36 Sistem Kompensasi
27 1 1 3 5 9 10 2 6 7 1 8 3 4 35 20 Kualitas
28 1 1 3 10 6 7 1 3 4 2 9 8 5 28 27 Kualitas
29 1 1 3 4 3 1 8 5 2 6 9 7 10 18 37 Sistem Kompensasi
30 1 1 1 6 5 7 9 3 4 8 10 2 1 21 34 Sistem Kompensasi
31 1 1 1 9 4 5 8 2 3 7 10 1 6 15 40 Sistem Kompensasi
32 1 1 1 6 1 5 9 2 4 7 10 3 8 15 40 Sistem Kompensasi
33 1 1 2 9 6 1 3 5 4 2 10 7 8 23 32 Sistem Kompensasi
34 1 1 1 9 5 8 1 7 6 2 10 4 3 30 25 Kualitas
35 1 1 1 3 6 8 9 7 4 5 10 2 1 27 28 Sistem Kompensasi
36 1 1 2 1 9 10 2 7 5 4 3 6 8 37 18 Kualitas
37 1 1 1 1 2 3 9 7 8 6 10 4 5 24 31 Sistem Kompensasi
38 1 1 2 4 9 5 2 1 8 3 6 7 10 30 25 Kualitas
39 1 1 2 7 5 6 8 1 2 9 10 4 3 18 37 Sistem Kompensasi
40 1 1 1 9 7 8 6 3 2 5 10 1 4 21 34 Sistem Kompensasi
41 1 1 1 9 8 6 10 7 1 4 2 3 5 25 30 Sistem Kompensasi
42 1 2 2 9 7 10 5 4 1 3 8 2 6 24 31 Sistem Kompensasi
43 1 1 2 3 8 10 7 6 2 1 9 4 5 30 25 Kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
44 1 2 3 4 10 9 5 8 7 6 2 1 3 35 20 Kualitas
45 1 1 1 10 9 7 8 6 5 4 3 2 1 29 26 Kualitas
46 1 1 1 9 3 4 8 1 5 6 10 2 7 15 40 Sistem Kompensasi
47 1 2 2 6 5 8 3 7 2 9 10 1 4 23 32 Sistem Kompensasi
48 1 1 3 9 4 7 1 6 3 5 10 2 8 22 33 Sistem Kompensasi
49 2 2 1 3 7 10 4 9 8 6 5 2 1 36 19 Kualitas
50 2 2 1 3 9 10 2 6 8 1 7 4 5 37 18 Kualitas
51 1 2 3 8 4 5 7 3 2 9 10 1 6 15 40 Sistem Kompensasi
52 1 2 3 6 5 8 3 7 2 9 10 1 4 23 32 Sistem Kompensasi
53 1 1 3 9 8 5 4 3 6 2 10 1 7 23 32 Sistem Kompensasi
54 1 2 1 7 6 3 8 4 2 9 10 1 5 16 39 Sistem Kompensasi
55 1 1 3 6 4 3 8 5 2 9 10 1 7 15 40 Sistem Kompensasi
56 1 1 1 3 8 2 7 6 5 9 10 4 1 25 30 Sistem Kompensasi
57 1 1 2 8 6 7 5 2 4 9 10 3 1 22 33 Sistem Kompensasi
58 1 1 1 8 6 4 7 5 3 9 10 2 1 20 35 Sistem Kompensasi
59 1 1 3 7 4 5 8 3 6 9 10 2 1 20 35 Sistem Kompensasi
60 2 2 1 5 6 10 3 9 4 7 8 2 1 31 24 Kualitas
61 1 1 3 5 4 7 9 6 1 3 10 2 8 20 35 Sistem Kompensasi
62 1 1 3 8 5 7 2 6 1 9 10 3 4 22 33 Sistem Kompensasi
63 1 2 3 10 9 6 7 3 2 1 8 4 5 24 31 Sistem Kompensasi
64 1 1 3 9 7 6 8 4 3 5 10 1 2 21 34 Sistem Kompensasi
65 1 2 3 2 1 7 9 6 5 4 10 3 8 22 33 Sistem Kompensasi
66 1 1 3 8 4 9 7 3 2 1 10 5 6 23 32 Sistem Kompensasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
67 1 1 3 9 5 8 7 3 2 4 10 1 6 19 36 Sistem Kompensasi
68 1 1 2 7 2 5 6 4 3 9 10 1 8 15 40 Sistem Kompensasi
69 2 2 1 5 6 10 1 9 8 2 3 7 4 40 15 Kualitas
70 2 2 2 4 5 1 2 6 10 9 3 7 8 29 26 Kualitas
71 2 2 1 5 6 7 4 8 10 3 9 2 1 33 22 Kualitas
72 1 2 3 5 7 10 1 9 8 3 4 6 2 40 15 Kualitas
73 2 1 1 5 2 6 7 8 4 9 10 1 3 21 34 Sistem Kompensasi
74 2 1 1 9 2 10 3 5 8 1 4 6 7 31 24 Kualitas
75 2 1 1 7 9 10 8 6 3 5 2 4 1 32 23 Kualitas
76 2 2 2 10 4 9 7 6 5 8 3 1 2 25 30 Sistem Kompensasi
77 2 2 2 9 8 7 10 6 1 3 5 2 4 24 31 Sistem Kompensasi
78 2 2 1 10 9 8 3 6 7 5 4 2 1 32 23 Kualitas
79 2 2 1 8 9 10 4 7 6 5 3 1 2 33 22 Kualitas
80 2 1 1 1 8 9 2 10 7 4 5 6 3 40 15 Kualitas
81 2 2 1 1 8 10 2 9 6 4 5 7 3 40 15 Kualitas
82 2 2 1 6 7 10 4 5 9 3 2 8 1 39 16 Kualitas
83 2 1 1 6 7 10 5 8 9 1 2 4 3 38 17 Kualitas
84 2 2 1 10 2 8 3 5 4 1 7 6 9 25 30 Sistem Kompensasi
85 2 2 1 10 5 9 4 3 6 8 7 2 1 25 30 Sistem Kompensasi
86 2 1 1 5 8 10 4 9 7 6 3 2 1 36 19 Kualitas
87 2 2 1 9 6 7 3 8 2 1 10 4 5 27 28 Sistem Kompensasi
88 2 2 1 4 9 10 3 8 6 2 1 7 5 40 15 Kualitas
89 2 2 1 5 7 10 2 6 9 3 4 8 1 40 15 Kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
KETERANGAN :
Usia
Status Ketergantungan Ekonomi
16-30 tahun : 1
Tidak bergantung : 1
> 30 tahun
: 2
Setengah
bergantung : 2
Bergantung : 3
Jenis Kelamin
Pria : 1
Kualitas
Wanita : 2
Sistem Kompensasi
90 2 2 1 9 6 10 2 7 3 1 8 5 4 31 24 Kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 3
Hasil Uji Chi Square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1. Uji beda minat konsumen menjadi anggota multi level marketing
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 40 45 -5 25 0,555555556
Sistem
Kompensasi 50 45 5 25 0,555555556
Chi square
hitung 1,111111111
Chi square
tabel 3,841458821
2. Uji beda minat konsumen menjadi anggota multi level marketing
berdasarkan usia
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Usia 16-30 tahun
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 15 29 -14 196 6,75862069
Sistem
kompensasi 43 29 14 196 6,75862069
Chi square
hitung 13,51724138
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Uji beda minat konsumen menjadi anggota multi level marketing
berdasarkan status ketergantungan ekonomi
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Usia di atas 30 tahun
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 25 16 -9 81 5,0625
Sistem
kompensasi 7 16 9 81 5,0625
Chi square
hitung 10,125
Chi square
tabel 3,841458821
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Dengan Status Ekonomi Bergantung Sepenuhnya
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 4 9,5 -5,5 30,25 3,184210526
Sistem
kompensasi 15 9,5 -5,5 30,25 3,184210526
Chi square
hitung 6,368421053
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Dengan Status Ekonomi Setengah Bergantung
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 10 11 -1 1 0,090909091
Sistem
kompensasi 12 11 1 1 0,090909091
Chi square
hitung 0,181818182
Chi square tabel 3,841458821
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Dengan Status Ekonomi Tidak Bergantung
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 26 24,5 1,5 2,25 0,091836735
Sistem
kompensasi 23 24,5 -1,5 2,25 0,091836735
Chi square
hitung 0,183673469
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Uji beda minat konsumen menjadi anggota multi level marketing
berdasarkan jenis kelamin
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Berdasarkan jenis kelamin pria
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 16 22,5 -6,5 42,25 1,877777778
Sistem
kompensasi 29 22,5 6,5 42,25 1,877777778
Chi square
hitung 3,755555556
Chi square
tabel 3,841458821
Tabel
Hasil Uji Beda Minat Konsumen Menjadi Anggota Multi Level Marketing
Berdasarkan Jenis Kelamin Wanita
Minat f0 Fh ( f0-fh ) (f0-fh)2
Kualitas
Produk 24 22,5 1,5 2,25 0,1
Sistem
kompensasi 21 22,5 -1,5 2,25 0,1
Chi square
hitung 0,2
Chi square
tabel 3,841458821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended