View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK
KARTU MISTERIUS) TERHADAP HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM TERPADU SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
BAITURRAHIM JAMBI
SKRIPSI
Oleh
SITI RAFIDA
NIM. TB.151047
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
i
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI
(KOTAK KARTU MISTERIUS) TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP) BAITURRAHIM JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
SITI RAFIDA
NIM. TB.151047
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
بسم الله الرحمن الرحيم
Sembah sujudku kepada Allah SWT.
Kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda Syafrullah, A.Md (Alm) dan Ibunda Nurlindawati, dan
Abangku Faisal Akhmad, A.Md terimakasih selalu memberi
semangat, doa, dorongan, nasehat, dan kasih sayang selama ini.
vii
MOTTO
... ا لذ ي علم با لقلم ...
(QS. Al- „Alaq : 4)
Artinya : “Yang mengajar (manusia) dengan perantara pena”
(Anonim. 2012. Al-Qur‟an dan Terjemahan untuk wanita, Kementerian
Agama RI, Bandung: Wali Oasis Terrace Recident)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat ridho-Nya penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan degan baik. Sholawat dan salam penulis limpahkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah mendidik serta
membimbing umatnya, sehingga kita dapat merasakan alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan memperoleh
gelar Starat Satu (S1) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Dalam
penulisan skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan yang dihadapi, atas
bantuan dan bimbingan Dosen Pembimbing skripsi, maka selesai pula penulisan
skripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terkait dalam membantu
penulisan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA,. Ph.D. selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, S.Pt, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Bapak Ferry Kurniawan, selaku Seketaris Prodi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
5. Bapak Drs. Alfian, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Reny Safita,
S.Pt, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
7. Ibu Dra. Fitri Herlina selaku Kepala Sekolah Baiturrahim Jambi dan Ibu Teti
Yeni, S.Pd selaku guru Mata Pelajaran IPA Terpadu yang telah memberikan
kemudahan kepada penulis dan memperoleh data di lapangan serta siswa/siswi
kelas VII Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim yang telah menjadi sampel
penelitian.
8. Paman dan Bibi tercinta, H. Aliwarman, H. Suardiman, S.E., Mulyadi,
Nurlindawita, Erita, S.H., Firmansyah, Firdaus, S.E., yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
x
ABSTRAK
Nama : Siti Rafida
Program Studi : Tadris Biologi
Judul : Penggunaan Media Pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu
Misterius) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam
Terpadu Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Baiturrahim Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Media Pembelajaran
KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Posttest-Only Control
Design, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Terdapat dua
kelas yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang
menggunakan media pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius) memperoleh
skor tertinggi 92, skor terendah 52, dan rata-ratanya 71,78 sedangkan kelas
kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran KOKAMI (kotak kartu
misterius) memperoleh skor tertinggi 84, skor terendah 32, dan rata-ratanya 56,00
dan terbukti bahwa skor hasil belajar ilmu pengetahuan alam dengan penggunaan
media pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius) lebih tinggi daripada skor
hasil belajar ilmu pengetahuan alam yang tidak menggunakan media
pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius). Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan uji t peneliti menemukan ttabel = 2,03 pada taraf signifikan 5% dan
pada taraf signifikan 1% ttabel = 2,72. Ternyata ttabel ≤ thitung ≥ ttabel (2,03 < 3,10 >
2,72) dengan demikian berarti ditolak, dan diterima. Hasil penelitian
bahwa media pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius) dapat menjadikan
hasil belajar siswa lebih baik.
Kata kunci : Penggunaan Media Pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu
Misterius),
Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu
xi
ABSTRACT
Name : Siti Rafida
Study program : Tadris Biology
Title : Use of KOKAMI Learning Media (Mysterious Card Box)
Against the Learning Outcomes of Baiturrahim Jambi
Middle School.
This study discusses and aims to determine the Use of KOKAMI Learning Media
(Mysterious Card Box) Against Student Learning Outcomes at Middle School
(SMP) Baiturrahim Jambi. This type of quantitative research using Posttest-Only
Control Design is there are two groups. The first group was given treatment (X)
using the Kokami learning media and the other group was not given treatment
using the Kokami learning media. The subjects in this study were students of class
VII A and VII B, totaling 37 students consisting of 24 male students and 13
female students. Data collection techniques using tests, observations and
documentation. The data collection method uses multiple choice questions with
25 items. From collecting data that has been obtained, the calculation results
obtained an average value of the experimental class of 71.78 while the control
class average value of 56.00. Based on the results of data analysis obtained from
the results of the value t0 > tt which is 2.03 < 3.10 > 2.72 based on data that are
considered significant, the KOKAMI Learning Media (Mysterious Card Box)
Against Science Learning Outcomes of Middle School Students (SMP)
Baiturrahim Jambi. The results of this study suggest that teachers apply the
KOKAMI Learning media (Mysterious Card Box) in science learning that is
integrated specifically in the Life Organizational System material.
Keywords: The use of KOKAMI Learning Media (Mysterious Card Box),
Learning Outcomes, integrated IPA
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
NOTA DINAS ............................................................................................. ii
NOTA DINAS ............................................................................................. iii
PENGESAHAN .......................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
ABSTRACT ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik .......................................................................... 8
B. Studi Relevan ................................................................................. 17
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 20
D. Hipotesisi Penelitian ...................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 23
B. Pendekatan Dan Desain Penelitian ................................................ 23
xiii
C. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel .................................... 24
D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 31
F. Hipotesis Statistik .......................................................................... 35
G. Jadwal Penelitian ........................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 39
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 47
B. Saran .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa
kelas VII SMP Baiturrahim Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019 3
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................... 24
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar............................................. 27
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi nilai Cohen‟s d ........................................ 35
Tabel 4.1 Uji Normalitas Populasi ........................................................... 40
Tabel 4.2 Uji Homogenitas Populasi ....................................................... 40
Tabel 4.3 Uji Normalitas Hasil Belajar .................................................... 41
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Hasil Belajar ................................................ 41
Tabel 4.5 Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42
Tabel 4.6 Uji Hipotesis ............................................................................ 44
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................... 21
Gambar 3.1 Postest-Only Control Design ............................................... 23
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP ....................................................................................... 51
Lampiran 2 Lembar Validasi RPP ........................................................... 76
Lampiran 3 Nilai Ulangan Harian Populasi ............................................. 78
Lampiran 4 Uji Normalitas Populasi ....................................................... 79
Lampiran 5 Uji Homogenitas Populasi .................................................... 82
Lampiran 6 Soal Sebelum Validasi .......................................................... 86
Lampiran 7 Lembar Validasi Soal ........................................................... 91
Lampiran 8 Soal Setelah Validasi ............................................................ 94
Lampiran 9 Lembar Validasi Media ........................................................ 99
Lampiran 10 Tabel Validasi Soal .............................................................. 101
Lampiran 11 Realiabilitas .......................................................................... 102
Lampiran 12 Tingkat Kesukaran Butir Soal .............................................. 103
Lampiran 13 Daya Pembeda Butir Soal ..................................................... 104
Lampiran 14 Rekapitalasi Validasi, Tingkat Kesukaran, Daya Beda ........ 105
Lampiran 15 Lampiran Hasil Belajar ........................................................ 106
Lampiran 16 Uji Normalitas Hasil Belajar ................................................ 107
Lampiran 17 Uji Homogenitas Hasil Belajar ............................................. 112
Lampiran 18 Uji t ....................................................................................... 116
Lampiran 19 Tabel Uji Liliefors ................................................................ 120
Lampiran 20 Tabel Uji Z ........................................................................... 121
Lampiran 21 Tabel Uji F ............................................................................ 122
Lampiran 22 Tabel t ................................................................................... 123
Lampiran 23 Dokumentasi ......................................................................... 124
Kartu Bimbingan Skripsi
Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(Trianto, 2010, hlm. 3).
Salah satu pendukung tercapainya tujuan pendidikan dalam menjamin
mutu pendidikan adalah guru. Guru adalah seorang pendidik, pembimbing,
pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan
suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar yang menyenangkan,
menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berfikir
aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi
kemampuannya (Rusman, 2012, hlm. 19).
Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah
satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas ini
adalah guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yakni yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional (Yudhi Munadi,
2010, hlm. 1).
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentu saja tidak terlepas dari
proses belajar mengajar sebagai kegiatan utama di sekolah. Salah satu faktor
yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pemilihan
metode, penerapan model pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran.
2
Untuk mewujudkan hal tersebut guru harus dapat mengkondisikan kelas
dan membuat media belajar siswa semenarik mungkin agar siswa mudah
menerima materi yang diajarkan. Rustaman (2003, hlm. 136) mengemukakan
bahwa media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode, dan evaluasi
pembelajaran.
Media mempunyai arti yang sangat penting dalam pembelajaran karena
media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologi terhadap siswa. Oleh karena itu diperlukan media atau alat
peraga agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Kokami (kotak kartu
misterius) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan
permainan Bahasa (Kadir, 2004, hlm. 1). Permainan ini menjadi salah satu
alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan
menarik dan berkesan juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian
siswa.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mugkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2010, hlm. 1).
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan (Hamalik, 2001, hlm. 27).
Pembelajaran merupakan hal yang mengacu ke segala daya upaya
bagaimana membuat seseorang belajar, bagaimana menghasilkan terjadinya
peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut. Dalam proses pembelajaran,
komponen proses belajar memegang peranan yang penting. Proses
3
pembelajaran akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar peserta didik.
Setiap proses pembelajaran, keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil
belajar yang dicapai, di samping diukur dari segi prosesnya. Oleh karenanya,
konsep hasil belajar penting dipahami (Lufri, 2010, hlm. 10-11).
Berdasarkan observasi awal dan wawancara di Sekolah Menengah
Pertama Baiturrahim Jambi pada Jumat 25 Januari 2019, permasalahan yang
didapat di sekolah tersebut bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran IPA Terpadu, guru masih menggunakan
metode ceramah dan demontrasi, dan guru jarang sekali menggunakan media
dalam proses pembelajaran sehingga pelajaran terasa lebih monoton dan
membosankan bagi siswa, serta tidak ada ketertarikan dalam diri siswa
tersebut untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, dapat pula di latar
belakangi oleh kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA
Terpadu, hal ini tampak saat proses belajar-mengajar berlangsung. Misalnya,
banyak siswa yang kurang serius, terkesan tidak menyukai mata pelajaran ini,
dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 75. Untuk lebih jelasnya hasil
belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Data presentase ketuntasan hasil belajar IPA Terpadu siswa kelas
VII SMP Baiturrahim Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019
Kelas Jumlah Siswa Nilai IPA Tterpadu siswa (%)
Tidak Tuntas (≤75) Tuntas (≥75)
VII A 18 65,1% 30,6%
VII B 19 78,4% 21,1%
Jumlah 37
Dokumen: Guru Mata Pelajaran IPA Terpadu
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi di kelas
VII pada SMP Baiturrahim Jambi kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat
dari presentase jumlah siswa yang tidak mencapai Standar KKM yaitu 75.
4
Untuk mengatasi masalah yang ada dapat dilakukan dengan menerapkan
sebuah media pembelajaran yang tidak membosankan dan dapat memberikan
semangat kepada siswa, salah satu media pembelajaran yang dapat
memberikan semangat dalam belajar adalah media pembelajaran Kokami
(Kotak Kartu Misterius) dimana media ini dapat membuat siswa tertaik dan
aktif dalam pembelajaran.
KOKAMI merupakan bagian dari metode permainan yang menggunakan
Kotak dan Kartu sebagai medianya. Media KOKAMI merupakan gabungan
antara permainan dengan media. Media KOKAMI adalah kotak dan kartu
pesan. Kartu pesan tersebut berisi materi pelajaran yang ingin disampaikan
kepada siswa, kemudian diformulasikan dalam bentuk perintah, petunjuk,
pertanyaan, pemahaman gambar, bonus, dan sanksi.
Dengan adanya permainan kokami sebagai media pembelajaran, dapat
memberikan suasana pada diri siswa seolah-olah mereka sedang bermain.
Situasi dan kondisi bermain ini dapat berdampak positif, seperti siswa menjadi
merasa terbebas dari rasa jenuh saat mengikuti pelajaran dan rasa tegang yang
dapat ditimbulkan oleh banyak sebab seperti rasa takut pada guru, dan rasa
takut pada pelajaran itu sendiri. Dapat meningkatkan proses belajar dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan ketidaksadaran, serta memfokuskan
siswa sebagai subyek belajar. Paling tidak dengan adanya media ini guru dapat
memberikan pengalaman belajar yang lain kepada para siswa sehingga tidak
lagi bosan dengan pelajaran yang diajarkan.
Gerlach & Ely (1971) dalam buku media pendidikan karya Azhar Arsyad,
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
5
Hamalik (1986) mengemukkan bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian yang
berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Kokami (Kotak Kartu
Misterius) Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, masalah-masalah yang
teridentifikasi yaitu:
1. Rendahnya hasil belajar siswa
2. Guru jarang sekali menggunakan media dalam proses pembelajaran
3. Kurangnya minat siswa terhadap materi pembelajaran IPA Terpadu
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah “Penggunaan Media Pembelajaran Kokami (Kotak
Kartu Misterius) Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah
dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Berapa skor hasil belajar siswa dengan menggunaan media Kokami
(Kotak Kartu Misterius)
2. Berapa skor hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media Kokami
(Kotak Kartu Misterius)
3. Berapa besar pengaruh signifikan penggunaan media Kokami (Kotak
Kartu Misterius) terhadap hasil belajar siswa?
6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukkan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
a. Mengetahui Berapa skor hasil belajar siswa dengan menggunaan
media Kokami (Kotak Kartu Misterius)
b. Mengetahui berapa skor hasil belajar siswa yang tidak menggunakan
media Kokami (Kotak Kartu Misterius)
c. Mengetahui berapa besar pengaruh signifikan pengaruh penggunaan
media Kokami (Kotak Kartu Misterius) terhadap hasil belajar siswa?
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis. Manfaat teoritis yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah memberikan wacana dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan pendidikan tentang model pembelajaran.
Sedangkan manfaat praktis dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1) Dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam menerima
pelajaran yang disampaikan guru sehingga dapat meningkatkan
pencapaian hasil belajar biologi siswa.
2) Dapat meningkatkan interaksi antara siswa dengan siswa maupun
antara guru daengan siswa sehingga siswa dapat lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
3) Mengajarkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk
memecahkan masalah bersama, berpendapat dan bertanggung
jawab.
b. Bagi Guru
7
1) Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memilih
model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada siswa.
2) Dapat memberikan solusi, terhadap kendala pelakasanaan
pembelajaran biologi di kelas.
c. Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dan proses pembelajaran.
d. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan bahan kajian penelitian sejenis tentang hasil
belajar biologi ditinjau dari variabel lain.
8
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari dua kata baku yaitu hasil dan belajar.
Dimana hasil belajar sesuatu yang dicapai atau diperoleh. Sedangkan
belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Hasil
belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap
dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu (Oemar Hamalik, 2001,
hlm. 155).
Hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Hasil belajar
tersebut terjadi ketika guru mengevaluasi hasil belajar tersebut, hasil
belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiringan,
keduan dampak tersebut sangat bermanfaat baik siswa maupun murid
(Dimyanti, Mudhiono, 2006, hlm. 20). Mengukur adalah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran bersifat kuantitatif,
menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk bersifat kualitatif, dan membedakan evaluasi
meliputi mengukur dan menilai (Arikunto 1996, hlm. 3).
Menurut Burton (1952) hasil belajar merupakan pola, perubahan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, kemampuan
(ability) dan keterampilan. Bloom mengelompokkan hasil belajar
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif
(sikap), ranah psikomotor (keterampilan) (Lufri, 2010, hlm. 11).
Hasil belajar bukan merupakan suatu penugasan latihan melainkan
perubahan kelakuan. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku
9
yang bulat. Dan hasil belajar pada dasarnya adalah akibat dari proses
belajar.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar, sehingga mengakibatkan perubahan dalam diri
individu serta tolak ukur perkembangan dan kemajuan setelah melalui
proses pembelajaran.
Berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran dapat diketahui
melalui pengukuran tarhadap hasil belajar siswa. Biasanya hasil belajar
siswa dinyatakan dalam bentuk angka yang menunjukkan seberapa
besar pemahaman siswa terhadap bahan yang dipelajarinnya. Semakin
besar angka yang diperoleh maka semakin besar pencapaian hasil
belajarnya, begitu pula sebaliknya.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagai mana yang
diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, antara lain faktor yang terdapat dalam
diri siswa (faktor internal) dan faktor yang terdapat di luar diri siswa
(faktor eksternal). Faktor-faktor yang terdapat didalam diri anak
bersifat biologis, sedangkan faktor-faktor yang berasal dari luar diri
anak lain adalah faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat (Slameto,
2010).
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang timbul dalam individu itu
sendiri, adapun yang tergolong faktor internal yaitu:
a) Kecerdasan / intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi dan rendahnya
intelengensi. Ada kalanya perkembangan ini ditandai oleh
10
kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan
anak yang lainnya, sehingga anak pada usia tertentu suda
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
teman sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa factor
intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar.
b) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki
seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Kartono menyatakan
bahwa “Bakat adalah potensi atau kemampuan kalua diberikan
kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi
kecakapan yang nyata”.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek
untuk merasa tertarik dalam bidang tertentu dan merasa senang
untuk berkecimpungan dalam hal tertentu.
d) Motivasi
Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa
untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam
belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat
ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar
seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi
untuk belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar untuk sifatnya diluar diri siswa. Menurut Slameto
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah
keadaan keluarga, keadaan lingkungan, dan keadaan masyarakat.
11
Adapun yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah
sebagai berikut: ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran
yang diajarkan, baik secara individual maupun kelompok.
Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan
penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) dan perilaku
yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa,
baik secara individual maupun kelompok.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Azhar Arsyad, 2010, hlm. 3).
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/
NEA) dalam buku karya Arief S. Sadiman, dkk (2009, hlm. 7)
menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang
diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. Dengan demikian, dalam proses belajar
mengajar diperlukan media sebagai pembawa pesannya.
Hubungan antara media dengan guru sangatlah dibutuhkan dalam
proses belajar. Hubungan tersebut berupa, kompetensi pedagogik yang
dimiliki guru yaitu penguasaan dalam penggunaan media
pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu dalam pendidikan
sangat membantu aktifitas proses pembelajaran, terutama membantu
12
mengaktifkan kelas dan mengingkatkan hasil belajar siswa yang dalam
hal ini mengenai pemahaman konsep yang akan didapatkan siswa.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media dibagi menjadi lima bagian utama, yaitu:
1) Fungsi Sumber Belajar.
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber
belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna
keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, dan penghubung.
2) Fungsi Semantik
Fungsi sematik dari media yakni kemampuan media dalam
menambah pemahaman siswa dengan menggunakan benda atau
simbol. Ketika guru menghadirkan lambang/simbol kata verbal
terhadap suatu benda dengan foto, anak akan dengan mudah
mengungkapkan semua yang diketahuinya dengan kata-kata
sederhana.
3) Fungsi Manipulatif
Fungsi media pembelajaran lainnya yakni fungsi manipulatif.
Manipulatif dalam Bahasa inggris yaitu manipulate berarti
„menggerakkan‟, „memainkan‟, dan „menggunakan‟. Dalam
menggerakkan fungsi tersebut, media mampu mengatasi batasan
ruang dan waktu.
4) Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis terjadi menjadi lima bagian, yaitu:
a) Fungsi Atensi (Attention), yakni dapat meningkatkan perhatian
siswa terhadap materi yang sedang diajarkan. Oleh karena itu,
media pembelajaran harus mampu menarik perhatian dan
memfokuskan perhatian siswanya.
b) Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkah
penolakan atau penerimaan siswa terhadap sesuatu.
13
c) Fungsi kognitif, media pembelajaran ikut andil dalam
perkembangan kognitif/kecerdasan anak. Dengan
menghadirkan sebuah karya wisata misalnya, pengalaman yang
dimiliki siswa akan menghasilkan banyak representasi dalam
bentuk gagasan.
d) Fungsi imajinasi (imagination) dapat meningkatkan dan
mengembangkan imajinasi bagi diri siswa.
e) Fungsi motivasi, motivasi merupakan dorongan yang diberikan
dari luar dalam hal ini guru, untuk mengaktifkan dan
mengoptilamlkan proses belajar mengajar secara sadar.
5) Fungsi Social-Kultural
Media ini berfungsi mengatasi hambatan spsial-kultural antara
peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah untuk
memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak
(Munadi, 2010, hlm. 37).
3. Media Kokami (Kotak Kartu Misterius)
Kokami diperkenalkan oleh abdul kadir, dengan media ini beliau
meraih juara 2 lomba kreatifitas guru tingkat SMP tahun 2003 yang
diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
permainan ini menjadi salah satu alternatife metode pembelajaran yang
berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian siswa selain itu untuk
menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan menarik dan berkesan
(Rini Budiharti, 2010).
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2010, hlm 19).
Salah satu media pembelajaran yang dapat membangkitkan keinginan
dan rangsangan kegiatan belajar adalah penggunaan media KOKAMI
(Kotak Karu Misterius). KOKAMI merupakan bagian dari metode
14
permainan yang menggunakan Kotak dan Kartu sebagai medianya. Media
KOKAMI merupakan gabungan antara permainan dengan media.
Permainan ini mempunyai kelebihan yaitu menanamkan pengetahuan
kepada siswa dengan menarik dan merangsang minat dan perhatian siswa.
Peran guru di dalam kelas adalah sebagai fasilitator menyiapkan sebuah
kotak yang di dalamnya berisi masalah-masalah terkait dengan materi
yang akan dipelajari.
Hal yang perlu disiapkan dalam media KOKAMI adalah kotak dan
kartu pesan. Kartu pesan tersebut berisi materi pelajaran yang ingin
disampaikan kepada siswa, kemudian diformulasikan dalam bentuk
perintah, petunjuk, pertanyaan, pemahaman gambar, bonus, dan sanksi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bahan yang mudah
didapatkan. Menggunakan kardus bekas dan kotak sepatu yang tidak
digunakan lagi dengan desain yang dibuat menarik. Kartu pesan ini
merupakan komponen yang paling penting dalam permainan ini karena
arah kegiatan belajar mengajar tertuang didalamnya.
a. Kelebihan dan kekurangan
Media KOKAMI merupakan bagian dari multimedia pengalaman
terlibat karena KOKAMI disajikan dalam bentuk permainan dengan
suasana yang menuntut keaktifan siswanya. Media yang disajikan
dalam bentuk permainan ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1) Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep meliputi
kaidah-kaidah ada (psinsip)nya, unsur-unsur pokoknya, prosesnya,
hasil dan dampaknya dengan cara yang menyenangkan.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir,
berimajinasi, menampilkan gagasan-gagasan baru secara lancar
dan orisinal serta memberikan kesempatan untuk menguasai
keterampilan motorik.
3) Siswa dapat belajar untuk bertanggung jawab, tenggang rasa,
mandiri, saling menghargai dan menghormati, dan sebagainya.
15
4) Siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat mengenal dirinta sebagai
individu dan sebagai anggota kelompok.
5) Suasana permainan menerima siswa sebagaimana adanya,
memberikan kebebasan dan jauh dari sikap otoriter dalam
memupuk bakat dan minat anak untuk berprestasi dan berkreasi
secara actual (Munandi, 2010, hlm. 166).
Selain kelebihan diatas, media yang disajikan dalam bentuk
permainan juga memiliki kelemahan, diantaranya: siswa lebih tertarik
pada permainannya daripada hasil yang ingin dicapai, siswa akan lupa
waktu, dan memerlukan banyak persiapan.
b. Aturan dalam Penggunaan
Pembelajaran menggunakan media KOKAMI memiliki beberapa
peraturan sebagai berikut:
1) Masing-masing kelompok terdiri dari 6-8 siswa. Tiap kelompok
duduk menghadap papan tulis. Media KOKAMI dan
kelengkapannya diletakkan di depan papan tulis di atas meja,
sedangkan papan tulis guru sudah menyiapkan sebuah tabel skor.
2) Anggota setiap kelompok diwakili seorang yang dipilih oleh guru
bersama-sama siswa.
3) Seluruh permainan berlangsung, ketua dibantu sepenuhnya oleh
anggota.
4) Ketua kelompok selain bertugas mengambil satu amlop dari dalam
KOKAMI secara acak dan tidak boleh dilihat, juga membacakan
isi amplop dengan kertas dan harus diperhatikan oleh semua
anggota.
5) Anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan kartu
tersebut.
6) Kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dpat
diselesaikan oleh salah satu kelompok.
16
7) Pemenang ditentukan dari skor tertinggi dan berhak mendapatkan
bonus berupa kartu (sticker) senyum.
8) Kelompok yang hanya mendapatkan setengah atau kurang dari
setengah jumlah skor pada setiap kartu pesan akan mendapatkan
sanksi. Sanksi yang didapat berupa kartu (sticker) sedih dan
kalimat penyemangat (Rini Budiharti, 2010).
Dengan ketersediaan media KOKAMI sebagai media
pembelajaran, diharapkan dapat memberikan pengaruh besar dalam
proses belajar-mengajar.
4. Pembelajaran IPA di SMP
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris „science‟.
Kata „science‟ sendiri berasal dari kata Bahasa Latin „scientia‟ yang
berarti saya tahu. „Science‟ terdiri dari sciences (Ilmu Pengetahuan Social)
dan natural science (Ilmu Pengetahuan Alam). Namun, dalam
perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas
dan bertentangan dengan entimologi. Untuk itu, dalam hal ini kita tetap
menggunakan istilah IPA untuk merujuk pada pengertian sains yang
kaprah yang berarti natural science. Secara umum IPA meliputi tiga
bidang ilmu dasar yaitu Biologi, Fisika dan Kimia (Trianto, 2014, hlm.
136).
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk
menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan (Depdiknas, 2006, hlm.
149).
Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), biologi merupakan
salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam, dan sebagai dasar untuk
mempelajari meteri-materi biologi. Ilmu biologi merupakan ilmu dasar
17
yang mempelajari gejala, fenomena makhluk hidup baik tumbuhan,
hewan, maupun manusia yang peranannya dapat mensejahterakan
kehidupan manusia. Biologi pada pembelajaran disekolah merupakan
pelajaran yang menarik karena pembelajaran tidak hanya dilakukan di
dalam kelas tapi dapat dilakukan di laboratorium sekolah maupun
lingkungan sekitar. Namun pada kenyataannya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA khususnya biologi belum begitu menggembirakan baik
secara nasional (Manurung, 2010, hlm. 186).
B. Studi Relevan
Penjelasan lebih lanjut mengenai deskripsi teoritik diatas akan dijabarkan
pada pembahasan sub bab ini yang akan menjabarkan mengenai penelitian
yang relevan dengan penelitian ini, guna memberi penguatan terkait desktipsi
teoritik diatas. Beberapa penelitian yang ada hubungannya yang telah
dilakukan mengenai media pembelajaran Kokami (Kotak Kartu Misterius) dan
hasil belajar IPA siswa. Sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Neneng Paisah, ddk. yang
berjudul Penerapan media KOKAMI (kotak dan katru misterius) untuk
peningkatan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas VII SMP Negergi
25 Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dengan penerapan media kotak dan kartu misterius (Kokami).
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII D SMP 25 Purworejo tahun pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 32
siswa terdiri dari 18 siswa laki - laki dan 14 siswa perempuan. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, metode angket,
metode tes dan metode dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan teknik deskripsi persentase. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa dengan penerapan media Kotak dan Kartu Misterius
(Kokami) dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo. Hal tersebut terlihat dari data
18
hasil observasi, keterampilan berpikir kritis siswa meningkat dari 32,97%
pada pra siklus menjadi 59,06% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi
71,80% pada siklus II. Persentase angket keterampilan berpikir kritis
meningkat 49,69% pada pra siklus menjadi 67,19% pada siklus I dan menjadi
74,69% pada siklus II. Peningkatan keterampilan berpikir kritis ini
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar. Rata-rata nilai siswa
meningkat dari 57,69 dengan ketuntasan 15,63% pada pra siklus menjadi
66,88 dengan ketuntasan 40,63% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi
75,31 dengan ketuntasan 71,88% pada siklus II.
Berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh Yuli Rusiana, yang berjudul
penggunaan media KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) pada mata pelajaran
IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SDN Darungan 01
Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Pebelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagimana
penerapan, aktivitas, dan hasil belajar siswa dengan penggunaan media
Kokami. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang yang
terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action),
observasi (observation), dan refleksi (reflection). Penelitian ini dilaksanakan
dalam 2 siklus di SDN Darungan 01 Kecamatan Taggul Kabupaten Jember.
Berdasarkan analisis data, aktivitas mendengarkan meningkat 23,68%,
aktivitas diskusi meningkat 23,16%, dan aktivitas menyelesaikan soal
meningkat 32,65%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada
siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 anak (57,89%), dan pada siklus
II siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 anak (92,10 %) dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran
IPA Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Taggul Kabupaten
Jember dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryadi, yang berjudul
pengaruh pembelajaran berbasis masalah berbantuan media kokami terhadap
prestasi belajar fisika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas pembelajaran berbasis masalah
19
terhadap prestasi belajar fisika ditinjau dari kemampuan penyelesaian masalah
siswa. Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2x2. Subjek penelitian
adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jember yang berjumlah 190 siswa pada
5 kelas. Sampel penelitian adalah dua kelas yang diambil dengan teknik
simple random sampling. Instrumen terdiri dari instrumen perlakuan dan
pengukuran. Uji homogenitas dan normalitas data menggunakan SPSS 16.0
for windows, pengujian hipotesis menggunakan ANAVA dua jalur dan
dilanjutkan uji Tukey‟s. Hasil penelitian adalah: (1) prestasi belajar fisika
siswa menggunakan PBM+KOKAMI lebih tinggi dibandingkan siswa yang
belajar menggunakan PBM, (2) prestasi belajar fisika siswa berkemampuan
pemecahan masalah tinggi lebih tinggi belajar menggunakan PBM+KOKAMI
daripada menggunakan PBM, (3) prestasi belajar fisika siswa berkemampuan
pemecahan masalah rendah lebih rendah belajar menggunakan
PBM+KOKAMI daripada menggunakan PBM, dan (4) terdapat interaksi
antara prestasi belajar fisika siswa yang belajar menggunakan
PBM+KOKAMI dan kemampuan pemecahan masalah. Dari hasil perhitungan
Turkey‟s HSD diperoleh nilai 7,56. Rata-rata prestasi belajar keempat
kelompok masing-masing, dan perbedaan rata-rata prestasi belajar antara
kelompok.
Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama
menggunakan Media Pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius).
Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut: 1) Pada Penelitian Neneng
Paisah dkk, (2013) dia menerapkan media pembelajaran KOKAMI (Kotak
Kartu Misterius) untuk meningkatan keterampilan berpikir kritis dan jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 2) Yuli Rusiana (2014)
penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
empat fase, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi
(observation), dan refleksi (reflection). Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus. 3)
Suryadi (2013) “Pengaruh pembelajaran berbasis masalah berbantuan media
KOKAMI terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjua dari Kemampuan
20
Pemecahan Masalah” penelirian ini menggunakan sampel dua kelas yang
diambil dengan teknik simple random sampling.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang masalah, banyak ditemukan berbagai
permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran IPA. Siswa yang
cenderung masih kurang aktif, santai, malas, ribut, dan siswa sering bermain
di saat jam pelajaran. Karena siswa menganggap mata pelajaran ini sulit di
pahami dan membosankan. Hal ini merupakan salah satu penyebab masih
rendahnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalaha yang ada,
digunakanlah media pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius). Sebagai
kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran KOKAMI (kotak kartu
misterius) sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran
KOKAMI (kotak kartu misterius). Dengan menigkatkan hasil belajar
digunakanlah tes berupa soal, dan mendapatkan data. Untuk mempermudah
dalam pemahaman ini, maka alur kerangka berpikir digambarkan secara
praktis pada peta konsep berikut ini:
21
Gambar: 2.1 Kerangka Berfikir
Kesimpulan
Analisis Data
Proses Pembelajaran
Siswa malas tidak tertarik belajar
Hasil Belajar Rendah
Media Kokami
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Meningkatkan
Tes
22
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan “jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho = Hipotesis nol, media KOKAMI tidak berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar IPA
Ha = Hipotesis alternative, media KOKAMI berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar IPA
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Baiturrahim Jambi pada Kelas VII. Waktu penelitian disesuaikan dengan
jadwal pembelajaran IPA pada kelas VII dan disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang akan dijadikan objek penelitian sehingga tidak
mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah menengah pertama
Baiturrahim. Dengan waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun
pelajaran 2018/2019.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
Kuantitatif dengan menggunakan desain True Eksperimental Design. Salah
satu bentuk dari true experimental design yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Postest-Only Control Design yaitu terdapat dua kelompok yang
masing-masing dilipih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan
(X) dengan menggunakan media pembelajaran Kokami dan kelompok yang
lain tidak diberikan perlakuan menggunakan media pembelajaran Kokami.
Kelompok yang diberikan perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberikan perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh
adanya perlakuan (treatment) adalah (Q1 : Q2). Dalam penelitian
sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan menggunakan uji t-test
(Sugyono, 2009, hlm. 76). Adapun pola desain penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.1 Postest-Only Control Design
R X Q1
R Q2
24
Keterangan:
R
X
Q1
Q2
= Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
= Perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran Kokami
= Hasil belajar biologi siswa dengan menerapkan media pembelajaran
Kokami
= Hasil belajar biologi siswa yang tidak menerapkan mediapembelajaran
Kokami
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiono, 2011, hlm. 117).
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil
pengukuran yang menjadi pokok penelitian (Ridwan, 2009, hlm. 10).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi. Terdiri dari dua kelas,
jumlah siswa pada tiap kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VII A 12 6 18
2 VII B 12 7 19
Jumlah 24 13 37
Sumber: Guru Mata Pelajaran IPA Baiturrahim Jambi
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
25
mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono,
2011, hlm. 118).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik Cluster Random Sampling adalah teknik sampling daerah
yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan diteliti sangat luas
(Sugiyono, 2009, hlm. 83).
Agar mendapat sampel yang representatif maka dilakukan uji
homogenitas variansi populasi dengan uji barlet dan melakukan uji
normalitas data populasi dengan uji liliefors.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
variabel dalam penelitian (Sugiono, 2009, hlm.102). Instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dengan tipe uraian :
1. Hasil Belajar (Variabel Y)
a. Definisi Konseptual
Menurut teori behavioristic belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi anatara stimulus dan respons. Hasil belajar adalah sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik sebelumnya dan yang tidak tahu
menjadi tahu (Hamalik, 2003, hlm. 155).
b. Definisi Operasional
Hasil belajar siswa adalah hasil skor yang diperoleh siswa setelah
melewati berbagai tes yang diberikan oleh guru baik berupa tes lisan
maupun tertulis.
26
Pada penelitian ini untuk memperoleh data yang akurat dan konkret serta
sesuai dengan permasalahan yang di teliti, peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data yaitu,
1. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai siswa.
Dokumentasi juga digunakan untuk memperoleh data berupa gambar pada
saat penelitian berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk
mengetahui studi pendahuluan, dan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti. Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak.
(Arikunto, 2015, hlm. 44). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data
yang berkenaan dengan hasil belajar siswa dengan mewawancarai guru
mata pelajaran IPA.
3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, observasi tidak terbatas
pada orang tetapi juga pada objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2014,
hlm. 145).
Observasi digunakan untuk melihat keadaan lokasi penelitian, keadaan
dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar, dan bagaimana hasil
belajar yang dicapai siswa di sekolah.
4. Tes
Tes dapat berupa serentet pertanyaan, lembar kerja atau sejenisnya
yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat,
dan kemampuan dari subjek penelitian. Tes adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan atau alat yang digunkan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat, yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Tes yang penulis maksud ialah tes mengenai hasil
belajar pada mata pelajaran IPA Terpadu di Sekolah Menengah Pertama
27
(SMP) Baiturrahim Jambi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes dalam bentuk pilihan ganda (objektif) sebanyak 25 soal.
2. Kisi-kisi Instrumen
Instrument penelitian yang digunakan adalah hasil tes siswa. Untuk tes
hasil belajar IPA siswa dalam bentuk pilih ganda dengan empat pilihan (a,
b, c, dan d). Tes tersebut akan diberikan setelah rangkaian pembelajaran
pada kedua kelas berakhir.
Adapun kisi-kisi soal tes hasil belajar pada pokok bahasan sistem
organisasi kehidupan dapat dilihat pada tabel beriku:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen hasil belajar
Kompetensi Dasar Indikator
pencapaian materi
Ranah Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3
3.6 Mengidentifikasi
sistem organisasi
kehidupan mulai
dari tingkat sel
sampai
organisme dan
komposisi utama
penyusun sel
1. Menyebutkan
tingkatan hirarki
kehidupan
2. Menjelaskan
tentang sistem
3. Menjelaskan
pengertian organ
4. Membedakan
antara jaringan
organ, organ, dan
sistem organ
5. Menjelaskan
konsep sistem
organ dan
organisme
6. Menyebutkan
contoh sistem
organ yang
2
6, 14
15
3, 10
1, 12
25
5
4, 7, 16,
18, 19, 21
9, 11, 13,
30
17
22, 23
8
24
3
5
2
8
6
1
28
menyusun
organisme
Jumlah Soal 25 Soal
Keterangan : C1 Pengatahuan
C2 Pemahaman
C3 Penerapan
3. Kalibrasi Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan adalah hasil tes. Tes adalah
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu dan kelompok (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm.
193).
Dari hasil uji coba dilakukan analisis soal. Analisis yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
a. Uji Validasi Soal
Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen. Untuk mengukur validasi dalam penelitian
ini adalah dengan menggunkan teknik korelasi poin biserial (rpbi)
(Arikunto, 2010, hlm. 211).
Rumus untuk mencari angka indeks korelasi poin biseral (rpbi)
adalah sebagai berikut:
rpbi =
√
Keterangan:
rpbi =
Mp =
Mt =
Angka indeks korelasi poin biseral
Mean (nilai rata-rata) skor yang dicapai oleh peserta tes
yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasi nya
dengan tes secara keseluruhan
Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta
29
SDt =
p =
q =
tes
Deviasi standar total (Deviasi dari standar skor total)
Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir
soal yan sedang dicari korelasinya dengan tes secara
keseluruhan
Proporsi peserta tes yang menjawab salah terhadap butir
soal
(Anas Sudijono, 2014, hlm. 258).
b. Uji Realibilitas
Reabilitas adalah menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,
2018, hlm. 117-118).
Untuk menentukan indeks realibilitas digunakan rumus Kr - 11
yaitu
(
)(
( )
)
Keterangan:
r11 = Koefisien reabilitas tes
n = Banyaknya butir pertanyaan
1 = Bilangan konsta
St1 = Varians total
M = Mean atau rata-rata skor total
c. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya suatu soal. Untuk menghitung indeks kesukaran yaitu
dengan rumus berikut:
P =
Keterangan:
30
P = Tingkat kesukaran
B = Jumblah siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah siswa peserta tes
d. Daya Beda (DB)
Daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah (Arinkunto, 2018, hlm. 226-229).
Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilahan ganda adalah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D =
-
= PA - PB
Dimana:
D = Daya pembeda
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto, 2010, hlm. 226)
Menurut Arikunto lebih lanjut butir-butir soal yang baik adalah
soal yang mempunyai data pembeda 0,4 sampai 0,7 dan Arikunto
mengklasifikassikan daya pembeda sebagai berikut:
D = 0,00 – 0,20 : Jelek
D = 0,20 – 0,40 : Cukup
D = 0,40 – 0,70 : Baik
D = 0,70 – 1,00 : Baik Sekali
31
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis Kuantitatif, yaitu dengan perhitungan
matematis. Teknik analisis dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelas
kontrol dengan kelas eskperimen. Data yang telah terkumpul baik dari kelas
kontrol maupun kelas eksperimen diolah dan dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis yang telah
di rumuskan dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Liliefors (taraf signifikan 0,05%).
Langkah – langkahnya sebagai berikut :
a. Mengurutkan sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1, X2, X3, …
Xa)
b. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan
menggunakan rata-rata unggul.
c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata
tunggal.
d. Menghitung Z
e. Menentukan nilai tabel z (melihat lampiran tabel z) berdasarkan nilai
z dengan mengabaikan nilai negatifnya.
f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
(ditulis dengan simbol f (z ) yaitu dengan cara nilai o,5 – nilai tabel z
apabila z negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel z apabila z positif (+).
g. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z
untuk setiap baris, dan disebut dengan S (z) kemudian dibagi dengan
jumlah number of case (N) sampel.
h. Menentukan nilai L (hitung) = F (Zi) – S (Zi) dan dibandingkan
dengan Ltabel (tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf
signifikan yang digunakan sebesar 5% (0,05).
i. Apabila Lhitung < Ltabel maka sampel dari populasi berdistribusi
32
(Sudjana, 2005, hlm. 466-467).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua sampel
mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Untuk menguji
homogenitas maka digunakan rumus uji beda varian sebagai berikut:
a) Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus:
=
b) Membandingkan nilai dengan dengan rumus :
dk pembilang = (untuk varian terbesar)
dk penyebut = (untuk varian terkecil) taraf signifikan
( ) , maka dicari pada tabel F
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika maka tidak homogen
Jika maka homogen (Riduwan, 2013, hlm. 120)
3. Uji Hipotesis
a. Uji “t”
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, kemudian untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Kokami (Kotak Kartu
Misterius) terhadap hasil belajar IPA Terpadu siswa digunakn uji-t.
Adapun uji t test untuk dua sampel besar yang saling berhubungan,
langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
a) Mencari mean variabel I (Variabel X)
∑
b) Mencari mean variabel II (Variabel Y)
33
∑
c) Mencari deviasi standar skor variabel X
√(∑
) (
∑
)
d) Mencari deviasi standar skor variabel Y
√(∑
) (
∑
)
e) Mencari standar error mean variabel X
√
f) Mencari standar error mean variabel Y
√
g) Mencari standar error antara mean variabel X dan mean variabel
Y
√
h) Mencari
i) Menguji kebenaran hipotesis dengan membandingkan besarnya
hasil perhitungan ( ) dan t yang tercantum pada tabel nilai t
dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau
derajat kebebasannya dengan rumus.
j) Dengan diprolehnya df itu, maka dapat dicari harga pada taraf
signifikan 5% atau 1%. Jika maka hipotesis nihil ditolak,
berarti terdapat perbedaan antara variabel X dan Y. Dan Jika
maka hipotesis nihil diterima, berarti tidak terdapat
perbedaan antara variabel X dan Y.
34
b. Menentukan Besar Pengaruh
Dalam penelitian ini akan dilihat berapa pengaruh media
pembejaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim
Jambi. Berikut rumus untuk mengetahui besar Pengaruh media
pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) untuk meningkatkan
hasil belajar IPA siswa Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim
Jambi, dapat diketahui dengan menggnakan perhitungan effect size
untuk mengetahui besar pengaruhnya. Effect size merupakan ukuran
mengenai besarnya efek suatu variabel yang pada variabel lain,
besarnya perbedaan effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s
sebagai berikut:
Dengan:
d = Cohen‟s d effect size (besar pengaruh dalam persen)
(rata-rata kelas eksperimen)
(rata-rata kelas kontrol)
Spooted (standar deviasi)
Untuk menghitung Spooted (Sgab) dengan rumus sebagai berikut:
Spooted = √( ) ( )
Dengan:
pooted = Standar Deviasi Gabungan
= Jumlah Siswa Kelas Eksperimen
= Jumlah Siswa Kelas Kontro
= Standar Deviasi Kelas Eksperimen
= Standar Deviasi Kelas Kontrol
Tabel 3.3
Kriteria Interpretasi nilai Cohen’s d:
Cohen‟s Standard Effect Size Presentase (%)
35
Tinggi 2,0
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
1,0
0,9
0,8
97,7
97,1
96,4
95,5
94,5
93,3
91,9
90
88
86
84
82
79
Sedang 0,7
0,6
0,5
76
73
69
Rendah 0,4
0,3
0,2
0,1
0,0
66
62
58
54
50
F. Hipotesis Statistik
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2009, hlm 64).
36
Hipotesis statistik ada bila peneliti bekerja dengan sampel, jika peneliti
tidak bekerja menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam
hipotesis yang di uji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara data sampel dan populasi.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
:
:
Keterangan:
= Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan menggunakan
media Kokami.
=
Skor rata-rata kelompok yang belajar tanpa menggunakan
media Kokami.
= Tidak dapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan
media Kokami terhadap tingkat hasil belajar IPA Terpadu
siswa.
=
Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan
media Kokami terhadap tingkat hasil belajar IPA Terpadu
siswa.
37
38
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini disusun bertujuan untuk mempermudah kegiatan yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya, maka
penulisan membuat jadwal kegiatan sebagai berikut:
Jadwal Pelaksanaan Penelitian 2018/2019
No Kegiatan
Bulan
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pengajuan
judul
√ √
2 Pembuatan
proposal
√ √
3
Pengajuan
dosen
pembimbing
√
4 Bimbingan
proposal
√ √
5
Pengajuan
dan
pelaksanaan
seminar
√ √
6 Perbaikan
seminar
√
7 Pengurusan
izin riset
√
8 Riset √
39
NB : Jadwal penelitian dapat berubah sesuai keadaan lapangan
lapangan
9 Penyusunan
data
√
10 Penulisan
skripsi
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Baiturrahim Jambi. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan analisis penggunaan yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh media pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterius)
terhadap hasil belajar IPA Terpadu.
Proses pembelajaran IPA Terpadu di kelas VII dilaksanakan dua kali
pertemuan dalam satu minggu. Selama penelitian alokasi dibutuhkan waktu
sebanyak 5x40 menit untuk 3 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas
kontrol.
Peneliti memberikan materi Sistem organisasi kehidupan sebagai bahan
penelitian. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menghitung
normalitas dan homogenitas sampel yang diambil dari nilai ulangan siswa
kelas VII tersebut. Adapun yang menjadi kelas eksperimen berjumlah 18
siswa dan yang menjadi kelas kontrol berjumblah 19 siswa. Untuk kelas
eksperimen peneliti menggunakan media pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu
misterius) untuk mendukung proses peningkatan hasil belajar IPA Terpadu
siswa, sedangkan untuk kelas kontrol peneliti tidak menggunakan media
pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius).
Data peneliti yang dideskripsikan mencakup dua variabel yaitu variabel X
(Penggunaan media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)) dan
variabel Y (hasil belajar IPA Terpadu siswa) di kelas VII A dan VII B Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes bentuk
pilihan ganda yang sebelumnya telah divalidasi oleh validator. Diperoleh 25
soal yang valid dan digunakan dalam penelitian ini berikut disajikan data tes
hasil belajar IPA Terpadu siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
41
1. Normalitas Populasi
Uji normalitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah populasi
yang akan menjadi smapel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Karena
itu, digunakan data nilai ulangan harian kelas VII sebagai data awal untuk
melihat normalitas populasi. Berdasarkan uji Liliefors diperoleh hasil
normalitas populasi terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Uji Normalitas Populasi
Kelas Jumlah Siswa L0 Ltabel Keterangan
VII A 18 0,088 0,200 Normal
VII B 19 0,145 0,195 Normal
Dari tabel dapat dilihat bahwa 2 kelas memiliki L0 < Ltabel , maka dapat
disimpilkan data kedua kelas berdistribusi normal. (perhitungan data
lengkap dapat dilihat pada lampiran 4).
2. Homogenitas Populasi
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan Uji Barlett.
Hasil uji homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Uji Homogenitas Populasi
Populasi X2
hitung X2
tabel
VII 2.480 3,841
Dari tabel dapat dilihat bahwa Fhitung = 2,480 dan Ftabel = 3,841,
sehingga Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
tersebut memiliki variansi yang homogen. (perhitungan data lengkap
dapat dilihat pada lampira 5).
42
3. Analisis Hasil Belajar
a. Normalitas
Berdasarkan uji Normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors
diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Uji Normalitas Hasil Belajar
No Statistik Posttest
Eksperimen Kontrol
1 N 18 19
2 71,78 56,00
3 SD 12,61 17,31
4 Lhitung 0,117 0,138
5 Ltabel 0,200 0,195
6 Kesimpulan Lhitung < Ltabel, maka kedua sampel
penelitian berdistribusi Normal.
Berdasarkan tabel diketahui bahwa hasil untuk kelompok
eksperimen yaitu Lhitung Ltabel adalah 0,117 0,200 maka data
berdistribusi Normal dan untuk kelompok kontrol yaitu Lhitung
Ltabel adalah 0,138 0,195 maka data berdistribusi Normal
(perhitungan data lengkap dapat dilihat pada lampiran 16).
b. Homogenitas
Berdasarkan uji Normalitas dengan menggunakan Uji Bartlett
diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Uji Homogenitas Hasil Belajar
No Statistik Nilai Postest
1 S2 eksperimen 168,418
2 S2
kontrol 316,444
43
3 Fhitung 1,87
4 Ftabel 2,23
5 Perbandingan 1,87 2,23
6 Kesimpulan Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel
penlitian bervariansi Homogen
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil untuk varians
kelompok eksperimen = 168,418 sedangkan varians kelompok kontrol
= 316,444. Dengan demikian perbedaan antara varians terbesar dengan
varians terkecil diperoleh nilai sebesar 1,87. dkpembilang = 18 dan dan
dkpenyebut = 17. Hasil tersebut memberikan interprestasi bahwa Fhitung
Ftabel atau 1,87 2,23, maka varians-varians dalam populasi yang
diteliti adalah homogen. (perhitungan data lengkap dapat dilihat
lampiran 17).
c. Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Ukuran Penetapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Tertinggi 92 84
2 Terendah 52 32
3 Range 41 53
4 Mean 71,78 56,00
5 Median 72,5 51
6 Modus 83 49,5
7 Standar Deviasi 12,61 17,31
8 Standar Error 3,06 4,07
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, berdasarkan posttest yang
telah diberikan kepada siswa diperoleh rata-rata hasil belajar siswa
44
kelas eksperimen yaitu, 71,78 dengan nilai tertinggi 92 dan terendah
52. Sedangkan pada kelas kontrol memiliki rata-rata 56,00 dengan nilai
tertinggi 84 dan terendah 32. Maka dapat disimpulkan bahwa, hasil
belajar siswa yang menerapkan media pembelajaran KOKAMI (kotak
kartu misterius) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang tidak menerapkan media pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu
misterius). (perhitungan data lengkap dapat dilihat pada lampiran
16 dan 17).
d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
terhadaphasil belajar IPA. Pengujian hipotesis dilakukan setelah
menentukan normalitas dan homogenitas dari data hasil belajar pada
kelas sampel.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
:
:
Keterangan:
= Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan menggunakan
media Kokami.
= Skor rata-rata kelompok yang belajar tanpa menggunakan
media Kokami.
= Tidak dapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan
media Kokami terhadap tingkat hasil belajar IPA Terpadu
siswa.
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
Kokami terhadap tingkat hasil belajar IPA Terpadu siswa.
45
Pengujian hipotesis hasil belajar, selanjutnya dibandingkan antara
thitung yang diperoleh dengan ttabel. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut:
Tabel 4.6
Uji Hipotesis
Kelas N Sd Sgab d (effect
Size) thitung ttabel Keterangan
Eksperimen
Kontrol
18
19
12,61
17,31 14,79 1,0 3,10
5% =
2,03%
1% =
2,72%
H1
diterima
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai thitung adalah 3,10 dan nilai
ttabel yaitu 2,03 untuk taraf signifikan 5% sedangkan 2,72 untuk taraf
signifikan 1%. Dari data thitung > ttabel yaitu 2,03 < 3,10 > 2,72 maka H1
diterima hasil belajar lebih besar dibandingkan dengan ttabel.
Berdasarkan hasil tabel tersebut maka keputusan uji H1 diterima karena
terdapat perbedaan perolehan nilai antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hal ini berarti hasil belajar IPA siswa yang diperoleh melalui
media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran
KOKAMI (Kotak Kartu Misterius). (perhitungan data lengkap dapat
dilihat pada lampiran 18).
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 April 2019 hingga 20 Mei
2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius) pada proses pembelajaran.
Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kemampuan awal siswa
kelas VII SMP Baiturrahim Jambi. Oleh karena itu data awal yang digunakan
dalam peneliti ini mengambil nilai ulangan harian IPA siswa SMP Baiturrahi
46
Jambi, sebagai data untuk uji normalitas dan homogenitas populasi dalam
menentukan sampel. Data ulangan harian tersebut dipilih sebagai data awal
karena nilainya belum diolah oleh guru. Dari data tersebut, didapatkan bahwa
populasi berdistribusi normal dan homogen. Populasi tersebut, diambil sebagai
sampel penelitian dengan teknik cluster random sampling, sehingga
didapatkan kelas eksperimen yaitu VII A dan kelas kontrol yaitu VII B. kelas
eksperimen diberikan pengajaran dengan menerapkan media pembelajaran
KOKAMI (kotak kartu misterius) dan kelompok kontrol tidak diberikan media
pembelajaran KOKAMI (kotak kartu misterius).
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di 2 kelas yaitu kelas eksperimen
menggunakan media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran
KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) untuk melihat hasil belajar siswa dengan
diberikan soal tes objektif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan posttest yang telah diberikan kepada siswa, diperoleh rata-
rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu 71,78 dengan nilai tertinggi 92
dan nilai terendah 52. Sedangkan pada kelas kontrol memiliki rata-rata 56,00
dengan nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 32.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa, pengaruh penggunaan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) terhadap hasil belajar IPA.
Dapat dilihat bahwa nilai thitung adalah 3,10 dan nilai ttabel yaitu 2,03 untuk taraf
signifikan 5% sedangkan 2,72 untuk taraf signifikan 1%. Dari data thitung hasil
belajar lebih besar dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan hasil tabel tersebut
maka keputusan uji H1 diterima karena terdapat perbedaan perolehan nilai
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini berarti hasil belajar IPA
siswa yang diperoleh melalui media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu
Misterius) lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius).
Dengan demikian berdasarkan uji hipotesis dinyatakan bahwa nilai rata-
rata hasil belajar IPA Terpadu pada kelas eksperimen menggunakan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) lebih baik daripada kelas
47
kontrol yang tidak menggunakan media pemelajaran KOKAMI (Kotak Kartu
Misterisu). Karena Kehadiran media pembelajaran yang tidak membosankan,
dapat memberikan semangat kepada siswa, dapat membuat siswa tertarik, dan
aktif dalam pembelajaran.
Media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) merupakan salah
satu jenis media pembelajaran inovatif dan jenis media visual yang
dikombinasikan dengan permainan bahasa (Kadir, 2004:1). Permainan ini
mempunyai kelebihan yaitu menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan
menarik dan merangsang minat dan perhatian siswa. Peran guru di kelas
adalah sebagai instruktor sekaligus fasilitator menyiapkan sebuah kotak yang
di dalamnya berisi pesan-pesan dan pesan itu dapat berupa perintah, gambar,
pertanyaan dan sanksi yang ditulis potongan-potongan karton yang
dimasukkan kedalam kotak. Kartu pesan ini merupakan komponen yang
paling penting dalam permainan ini karena arah kegiatan belajar mengajar
tertuang didalamnya.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
berpengaruh positif untuk meningkatkan hasil belajar IPA Terpadu Siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi. Berikut adalah rincian
dari hasil penelitian:
1. Hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) yang berjumlah 18 siswa,
didapat nilai tertinggi adalah 92 dan nilai terendah adalah 52. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata (post-test) hasil belajar IPA siswa
yang menerapkan media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
adalah 71,78.
2. Hasil belajar IPA siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) yang berjumlah 19
siswa, didapat nilai tertinggi adalah 84 dan nilai terendah adalah 32. Hal
tersebut dapat ditunjukkan dari nilai rata-rata (post-test) hasil belajar IPA
siswa yang menerapkan media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu
Misterius) adalah 56,00.
3. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t peneliti menemukan
bahwa = 2,03 pada taraf signifikansi 5% dan pada taraf signifikansi
1% = 2,72. Ternayata ttabel < thitung > ttabel (2,03 < 3,10 > 2,72). dengan
demikian berarti ditolak, dan diterima. Hal ini berarti terdapat
perbedaan hasil analisis tes antara hasil belajar yang menerapkan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterisu) dengan hasil belajar yang
tidak menerapkan media pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterius).
49
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengemukakan
beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Guru dapat menggunakan media pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu
misterius) sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA pada pokok
bahasan Sistem Organisasi Kehidupan.
2. Siswa diharapkan lebih tertarik dalam mata pelajaran IPA, tidak merasa
bosan dan lebih termotivasi untuk belajar biologi agar dapat meningkatkan
hasil belajar IPA siswa.
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu pokok bahasan dengan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterius) maka diharapkan pada
peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian pada pokok bahasan
yang lain.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Al-Qur‟an dan Terjemahan untuk wanita, Kementerian Agama RI,
Bandung: Wali Oasis Terrace Recident.
Anas Sudijono. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Arief S. Sadiman dkk. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, cet.
Ke-17.
Binar Manurung. 2010. “Jurnal Pendidikan Biologi”. Medan: Program Studi
Pendidikan Biologi PPsUNIMED.
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23816 Diakses tanggal
04 Oktober 2017.
Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Dasar dan Kompetensi Dasar SMP/MTs.
Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
http://matematika.upi.edu/wp-content/uploads/2013/02/Buku-Standar-Isi-
SMP.pdf Diakses 16 November 2017.
Dimyati dan Mmudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hana. 2015. Studi Komparasi Pembelajaran Menggunakan Kartu Sestinasi dan
Korak Kartu Misterius (KOKAMI) Ditinjau dari Kemampuan Memori
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid SMA
Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
Pendidikan Kimia.
Kristina Mudali Marga. 2018. Pengaruh Media KOKAMI (Kotak dan Kartu
Misterius) Terhadap Keterampilan Berpikir dan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 19 Mataram Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal
Skripsi Kristina Mudali Marga.
Lufri. 2016. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press.
51
Nana Sudjana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Neneng Paisah dkk. 2013. Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius (Kokami)
untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 25 Purworejo. Jurnal Skripsi Neneng.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Redja Mudyaharjo. 2006. Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar. Jakarta:
PT. Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2013. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rini Budiharti, “Pembelajaran IPA (Fisika) di SMP dengan Model Quantum
Teaching melalui Metode Permainan Kokami” (Makalah disajikan dalam
Seminar Nasional Fisika Pendidikan Sains di Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2010).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Renika Cipta.
Suryadi. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media
KOKAMI terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Kemampuan
Pemecahan Masalah. Jurnal Skripsi Suryadi.
Tim penyusun. 2016. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Jambi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Yudhi Munandi. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada Press Jakarta.
Yuli Rusiana. 2014. Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan
Tanggul Kabupaten Jember. Jurnal Skripsi Yuli Rusiana.
52
LAMPIRAN
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Sistem Organisasi Kehidupan
Sub Materi : Sel
Alokasi Waktu : 3 JP x 40 menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K1 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai)
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
54
B. Kompetensi Dasar
3.6 Mendeskripsikan keragaman sistem organisasi kehidupan mulai dari
tingkat sel sampai organisme serta komposisi bahan kimia utama
penyusun sel
C. Indikator
3.6.1 Menyebutkan tingkatan dalam sistem organisasi kehidupan
3.6.2 Menjelaskan tentang sel sebagai unit terkecil
3.6.3 Menyebutkan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu:
1. Mampu menyebutkan tingkatan dalam sistem organisasi kehidupan
2. Mampu menjelaskan tentang sel sebagai unit terkecil
3. Mampu menyebutkan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
E. Materi Pembelajaran
Sel adalah satuan terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang
mempunyai fungsi tertentu. Sel ditemukan pertamakali oleh ilmuwan Inggris
bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Tubuh makhluk hidup ada yang
tersusun oleh satu sel dan ada yang tersusun oleh banyak sel. Organisme yang
tubuhnya tersusun oleh satu sel disebut organisme uniseluler.
Fungsi bagian- bagian sel:
1. Inti sel (nukleus), yaitu bagian yang terletak ditengah dan berfungsi
sebagai pusat kegiatan sel. Di dalam inti sel terdapat kromosom yang
merupakan pembawa sifat keturunan.
2. Sitoplasma, yaitu cairan yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan sel. Di
dalam sitoplasma terdapat zat- zat seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin,mineral dan air. Sitoplasma disebut juga plasma sel.
3. Membran sel atau selaput sel, berfungsi untuk melindungi sel.
55
4. Organel- organel, misalnya: reticulum endoplasma, lisosom, ribosom. dan
sentriol.
Fungsi organel-organel:
1. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesa protein atau pembentukan
protein.
2. Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel untuk menghasilkan
energi.
3. Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
4. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai sekresi protein dan lemak.
5. Vakuola merupakan rongga sel. Pada vakuola terdiri dari dua macam,
yaitu vakuola berdenyut berfungsi untuk pengeluaran dan vakuola
makanan berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan.
6. Kloroplas adalah bagian daun yang mengandung klorofil
Gambar : Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Persamaan antara sel hewan dan tumbuhan: sama- sama memiliki inti sel,
membran sel dan vakuola. Hanya saja pada sel hewan vakuolanya kecil
sedang pada sel tumbuhan vakuolanya besar.
Perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan: Pada sel hewan memiliki
sentriol, tidak memiliki kloroplas, dan tidak memiliki dinding sel. Pada sel
tumbuhan memiliki kloroplas, memiliki dinding sel, tetapi tidak memiliki
sentriol. Sel tumbuhan umumnya mempunyai plastida atau kloroplas, yaitu
butir- butir pembawa warna. Misalnya bunga berwarna warni, yaitu merah,
kuning, ungu, biru dan sebagainya.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas.
56
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
a. KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
2. Alat
a. Papan tulis
b. Spidol
3. Sumber Belajar
a. Rohana Kusumawati dan Anis Dyah Rufaida, 2010 IPA TERPADU.
Klaten: PT Intan Pariwara
b. Wahono Widodo, dkk, 2017 Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c. LKS Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
d. Bacaan yang relevan di internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran Deskripsi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru menanyakan kabar peserta didik
dan peserta didik menjawab.
c. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
d. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
e. Guru memberi apersepsi kepada peserta
didik.
f. Guru memotivasi peserta didik dengan
10
Menit
57
membimbing peserta didik menyebutkan
tujuan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi tentang
tingkatan organisme kehidupan, sel, dan
perbedaan sel hewan dan tumbuhan.
b. Guru memberikan stimulus dengan cara:
Memperlihatkan gambar sel .
c. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok belajar dan guru meminta
masing-masing ketua kelompok maju
kedepan.
d. Guru meminta masing-masing ketua
menggambil kartu didalam Kotak Kartu
Misterius (KOKAMI) yang telah
disediakan oleh guru di depan.
e. Guru meminta masing-masing ketua
untuk membacakan isi dari Kartu
tersebut.
f. Anggota bertanggung jawab
menyelesaikan kartu tersebut.
g. Guru meminta masing-masing ketua
kembali kedalam kelompok.
h. Guru meminta masing-masing kelompok
25
Menit
58
untuk menyelesaikan jawaban dari isi
kartu, jika salah satu kelompok tidak
dapat menyelesaikan jawaban dari isi
kartu tersebur maka kelompok lain
berhak menyelesaikan jawaban dari isi
kartu tersebut.
i. Guru mengamati dan melakukan
penilaian terhadap presentasi yang
dilakukan oleh masing-masing kelompok.
j. Guru menanyakan apakah sudah paham
tentang materi kita hari ini.
Kegiatan Penutup a. Dari materi tersebut guru membimbing
siswa untuk menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
b. Guru memberikan tugas untuk peserta
didik banyak-banyaklah membaca buku
di rumah untuk pertemuan selanjutnya.
c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
hari ini.
d. Guru mengajak siswa untuk
mengucapkan Alhamdulillah sebagai
penutup pembelajaran hari ini.
5 Menit
I. Penilaian
1. Pengetahuan
Tehnik Penilaian dan Bentuk Instrumen
nonNo No. Teknik Penilain Bentuk Instrumen
1 Tes Tertulis Pilihan Ganda
2 Tes Lisan Saat proses pembelajaran (tanya jawab)
2. Penilaian Sikap
59
Penilaian Sikap oleh Guru Mata Pelajaran
No Waktu
Nama
Peserta
Didik
Catatan
Perilaku
Butir
Sikap
Positif /
Negatif
Tindak
Lanjut
1.
2.
4
3. Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikali skor ideal (100)
Jambi, April 2019
60
Mengetahui,
Kepala SMP Baiturrahim Jambi Guru IPA Mahasiswa
Drs. Fitri Herlina Teti Yeni, S.Pd Siti Rafida
NIP. 196602161997022001 NIP. NIM. 151047
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Sistem Organisasi Kehidupan
Sub Materi : Jaringan
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K1 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai)
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
62
B. Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan keragaman sistem organisasi kehidupan mulai dari
tingkat sel sampai organisme serta komposisi bahan kimia utama
penyusun sel
C. Indikator
3.6.4 Menjelaskan tentang jaringan
3.6.5 Menjelaskan tentang jaringan hewan dan tumbuhan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu:
4. Mampu menjelaskan tentang jaringan
5. Mampu menjelaskan tentang jaringan hewan dan tumbuhan
E. Materi Pembelajaran
Jaringan adalah sekumpulan dari sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
sama.
1. Jaringan Hewan
Jaringan pada hewan, antara lain:
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel terdiri sel-sel yang tersusun dalam lembaran-
lembaran/sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Masing-
masing lembaran terdiri dari satu lapisan atau lebih. Lembaran ini
melapisi atau menutupi permukaan luar tubuh (membentuk kulit) atau
melapisi permukaan rongga dalam tubuh. Jaringan epitel berfungsi
sebagai pelindungan jaringan dibawahnya dari kerusakan karena
gesekan mekanis, radiasi ultraviolet maupun serangan bakteri.
63
b. Jaringan Penyokong
Jaringan penunjang/penyokong di antaranya adalah jaringan tulang
keras, jaringan tulang rawab, jaringan ikat, jaringan darah, jaringan
lemak.
c. Jaringan Otot
Otot adalah alat gerak aktif karena mampu berkontraksi dan
relaksasi sehingga menimbulkan gerakan yang menggerakkan rangka.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot yaitu:
1) Otot polos
2) Otot lurik
3) Otot jantung
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf
bertugas menerima rangsangan baik dari dalam tubuh maupun dari luar
tubuh. Selanjutnya, mengolah informasi atau rangsangan itu agar dapat
memberi tanggapan yang tepat.
64
2. Jaringan Tumbuhan
Pada tumbuhan jaringan dibagi menjadi jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Macam-macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan, antara
lain:
a. Jaringan meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan muda. Ciri paling menonjol
dari jaringan ini yaitu selalu aktif membelah. Berdasarkan letaknya
pada batang, terdapat tiga jenis meristem, yaitu meristem ujung
(apikal), meristem samping (lateral), dan meristem antara (interkalar).
b. Jaringan Permanen / Dewasa
1) Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan paling luar pada
tumbuhan. Fungsinya sebagai pelindung jaringan di bawahnya atau
zat lemak. Kadang-kadang jaringan epidermis dilapisin lilin atau
zat lemak (kutikula). Ada juga jaringan epidermis yang mengalami
modifikasi menjadi duri.
2) Jaringan Parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim terdapat hampir di semua bagian tumbuhan.
Ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim sebagai berikut.
a) Berbentuk bulat dasar
b) Letak selnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang
antarsel
c) Dinding selnya tipis dan memiliki banyak vakuola untuk
menyimpan cadangan makanan.
65
Selain berfungsi sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga
berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan
makanan.
3) Jaringan penguat
Jaringan penguat pada tumbuhan digunakan untuk
memperkokoh tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya,
jaringan penguat dibagi atas jaringan kolenkim dan jaringan
sklerenkim.
4) Jaringan pengangkut
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut
dibedakan menjadi, floem dan xylem.
a. Floem, berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
b. Xylem, berfungsi mengangkut air dan zat-zat mineral (hara)
dari akar ke daun.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas.
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
a. KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
2. Alat
a. Papan tulis
b. Spidol
3. Sumber Belajar
a. Rohana Kusumawati dan Anis Dyah Rufaida, 2010 IPA TERPADU.
Klaten: PT Intan Pariwara
b. Wahono Widodo, dkk, 2017 Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
66
c. LKS Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
d. Bacaan yang relevan di internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran Deskripsi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru menanyakan kabar peserta didik
dan peserta didik menjawab.
c. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
d. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan
guru.
e. Guru memberi apersepsi kepada peserta
didik.
f. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
tujuan pembelajaran hari ini
10 Menit
Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi tentang
jaringan, jaringan hewan dan jaringan
tumbuhan
b. Guru memberikan stimulus dengan cara:
Memperlihatkan gambar Jaringan.
25 Menit
67
c. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok belajar dan guru meminta
masing-masing ketua kelompok maju
kedepan.
d. Guru meminta masing-masing ketua
menggambil kartu didalam Kotak Kartu
Misterius (KOKAMI) yang telah
disediakan oleh guru di depan.
e. Guru meminta masing-masing ketua
untuk membacakan isi dari Kartu
tersebut.
f. Anggota bertanggung jawab
menyelesaikan kartu tersebut.
g. Guru meminta masing-masing ketua
kembali kedalam kelompok.
h. Guru meminta masing-masing kelompok
untuk menyelesaikan jawaban dari isi
kartu, jika salah satu kelompok tidak
dapat menyelesaikan jawaban dari isi
kartu tersebur maka kelompok lain
berhak menyelesaikan jawaban dari isi
kartu tersebut.
i. Guru mengamati dan melakukan
penilaian terhadap presentasi yang
dilakukan oleh masing-masing
68
kelompok.
j. Guru menanyakan apakah sudah paham
tentang materi kita hari ini.
Kegiatan Penutup a. Dari materi tersebut guru membimbing
siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran hari ini.
b. Guru memberikan tugas untuk peserta
didik banyak-banyaklah membaca buku
di rumah untuk pertemuan selanjutnya.
c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
hari ini.
d. Guru mengajak siswa untuk
mengucapkan Alhamdulillah sebagai
penutup pembelajaran hari ini.
4 Menit
I. Penilaian
1. Pengetahuan
Tehnik Penilaian dan Bentuk Instrumen
nonNo No. Teknik Penilain Bentuk Instrumen
1 Tes Tertulis Pilihan Ganda
2 Tes Lisan Saat proses pembelajaran (tanya jawab)
2. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap oleh Guru Mata Pelajaran
No Waktu
Nama
Peserta
Didik
Catatan
Perilaku
Butir
Sikap
Positif /
Negatif
Tindak
Lanjut
1.
2.
69
No Waktu
Nama
Peserta
Didik
Catatan
Perilaku
Butir
Sikap
Positif /
Negatif
Tindak
Lanjut
4
3. Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikali skor ideal (100)
70
Jambi, April 2019
Mengetahui,
Kepala SMP Baiturrahim Jambi Guru IPA Mahasiswa
Drs. Fitri Herlina Teti Yeni, S.Pd Siti Rafida
NIP. 196602161997022001 NIP. NIM. 151047
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Sistem Organisasi Kehidupan
Sub Materi : Organ
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K1 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai)
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
72
B. Kompetensi Dasar
3.8 Mendeskripsikan keragaman sistem organisasi kehidupan mulai dari
tingkat sel sampai organisme serta komposisi bahan kimia utama
penyusun sel
C. Indikator
4.6.4 Menjelaskan tentang organ
4.6.5 Menjelaskan macam-macam organ
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu:
1. Mampu menjelaskan tentang organ
2. Mampu menjelaskan tentang macam-macam organ
E. Materi Pembelajaran
Organ adalah kumpulan dari beberapa macam jaringan yang berbeda akan
membentuk satu kesatuan untuk melakukan fungsi tertentu.
Pada tubuh manusia organ yang dimiliki antara lain: mata, paru-paru,
jantung, hati, lambung, ginjal, telinga dan kulit. Masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda-beda.
1. Mata, berfungsi untuk melihat. Organ ini antara lain terbentuk dari
jaringan otot dan jaringan saraf.
2. Paru-paru, berfungsi sebagai alat pernapasan. Organ ini antara lain
terbentuk dari jaringan otot dan jaringa saraf.
3. Jantung, berfungsi memompa darah supaya beredar ke seluruh tubuh.
Organ ini antara lain: terbentuk dari jaringan otot jantung, jaringan
pengikat, dan jaringan saraf.
Organ-organ pokok yang terdapat pada tumbuhan adalah akar, batang, dan
daun. Bunga dan buah bukan merupakan organ pokok pada tumbuhan,
keduanya merupakan cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.
Masing-masing organ memiliki fungsi yang berbeda-beda.
73
1. Akar, berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah, menegakkan batang,
dan dapat juga sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
2. Bunga merupakan organ reproduksi berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara generatif.
F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, dan pemberian tugas.
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
a. KOKAMI (Kotak Kartu Misterius)
2. Alat
a. Papan tulis
b. Spidol
3. Sumber Belajar
a. Rohana Kusumawati dan Anis Dyah Rufaida, 2010 IPA TERPADU.
Klaten: PT Intan Pariwara
b. Wahono Widodo, dkk, 2017 Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c. LKS Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
d. Bacaan yang relevan di internet
74
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Pembelajaran Deskripsi
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan peserta didik
menjawab salam dari guru.
b. Guru menanyakan kabar peserta didik
dan peserta didik menjawab.
c. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
d. Guru menanyakan absensi peserta
didik, peserta didik menjawab
pertanyaan guru.
e. Guru memberi apersepsi kepada
peserta didik.
f. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik
menyebutkan tujuan pembelajaran hari
ini
10 Menit
Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi tentang
organ
b. Guru memberikan stimulus dengan
cara: Memperlihatkan gambar organ
pada tumbuhan
25 Menit
75
c. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok belajar dan guru meminta
masing-masing ketua kelompok maju
kedepan.
d. Guru meminta masing-masing ketua
menggambil kartu didalam Kotak
Kartu Misterius (KOKAMI) yang telah
disediakan oleh guru di depan.
e. Guru meminta masing-masing ketua
untuk membacakan isi dari Kartu
tersebut.
f. Anggota bertanggung jawab
menyelesaikan kartu tersebut.
g. Guru meminta masing-masing ketua
kembali kedalam kelompok.
h. Guru meminta masing-masing
kelompok untuk menyelesaikan
jawaban dari isi kartu, jika salah satu
kelompok tidak dapat menyelesaikan
jawaban dari isi kartu tersebur maka
kelompok lain berhak menyelesaikan
jawaban dari isi kartu tersebut.
i. Guru mengamati dan melakukan
penilaian terhadap presentasi yang
dilakukan oleh masing-masing
kelompok.
j. Guru menanyakan apakah sudah
paham tentang materi kita hari ini.
Kegiatan
Penutup
a. Dari materi tersebut guru
membimbing siswa untuk
5 menit
76
menyimpulkan pembelajaran hari ini.
b. Guru memberikan tugas untuk peserta
didik banyak-banyaklah membaca
buku di rumah untuk pertemuan
selanjutnya.
c. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran hari ini.
d. Guru mengajak siswa untuk
mengucapkan Alhamdulillah sebagai
penutup pembelajaran hari ini.
I. Penilaian
1. Pengetahuan
Tehnik Penilaian dan Bentuk Instrumen
nonNo No. Teknik Penilain Bentuk Instrumen
1 Tes Tertulis Pilihan Ganda
2 Tes Lisan Saat proses pembelajaran (tanya jawab)
2. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap oleh Guru Mata Pelajaran
No Waktu
Nama
Peserta
Didik
Catatan
Perilaku
Butir
Sikap
Positif /
Negatif
Tindak
Lanjut
1.
2.
4
3. Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
77
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikali skor ideal (100)
Jambi, April 2019
Mengetahui,
Kepala SMP Baiturrahim Jambi Guru IPA Mahasiswa
Drs. Fitri Herlina Teti Yeni, S.Pd Siti Rafida
NIP. 196602161997022001 NIP. NIM. 151047
78
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI
TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi
Judul : Penggunaan Media Pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu
Misterius) Terhadap Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Jambi
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Pokok Bahasan : Sistem Organisasi Kehidupan
Nama Validator : Devie Novallyan, M.Pd
Petunjuk:
A. Ibu dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi) beberapa aspek yang
terdapat dalam tes hasil belajar biologi siswa pada materi sistem organisasi
kehidupan
B. Penilaian cukup dengan memberi tanda cek () pada kolom angka yang
sebaris dengan pernyataan yang diberikan. Angka - angka tersebut dapat
ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
1 = Sangat Kurang 3 = Cukup 5 = Sangat Baik
2 = Kurang 4 = Baik
C. Di bagian akhir Ibu dimohon untuk memberikan saran – saran untuk perbaikan
instrumen tersebut.
Atas kesediaan Ibu berkenan untuk mengisi lembar validasi ini, saya ucapkan
terima kasih
No INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI SKOR
1 2 3 4 5
I Format
a. Identitas
Kelengkapan RPP (memuat komponen-
komponen RPP, yaitu identitas, tujuan
79
pembelajaran, materi, metode, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan penilaian)
II Materi
a. Kesesuaian materi dengan indikator dan tujuan
pembelajaran
b. Langkah-langkah pembelajaran dijabarkan
dengan jelas.
c. Kesesuaian alokasi waktu dengan kegiatan
yang dilakukan.
III Kebahasan
a. Penggunaan Bahasa sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Bahasa yang digunakan singkat, jelas, dan
tidak menimbulkan penegertian ganda.
Penilaian Umum Rencana Pelaksanaan Pembelajaran A B C D
Keterangan:
A. Dapat digunakan tanpa revisi
B. Dapat digunakan dengan revisi kecil
C. Dapat digunakan dengan revisi besar
D. Belum dapat digunakan
Jambi, Mei 2019
Validator,
Devie Novallyan, S.Pd, M.Pd
NIP. 198204272005012003
80
Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2018/2019 Siswa Kelas VII SMP
Baiturrahim Jambi
No Sampel Kelas
VII A VII B
1 1 45 45
2 2 45 45
3 3 52 48
4 4 58 50
5 5 60 58
6 6 60 58
7 7 65 65
8 8 65 70
9 9 68 70
10 10 68 75
11 11 70 75
12 12 70 75
13 13 70 78
14 14 72 78
15 15 77 80
16 16 77 80
17 17 80 80
18 18 80 82
19 19 82
Jumlah 1182 1294
Rata-rata 65.67 68.11
81
Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2018/2019 Siswa Kelas VII SMP Baiturrahim
Jambi
A. Kelas VII A
Dari data diperoleh:
Jumlah Siswa = 18
Rat-rata = 65.67
Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal:
No X F Fx
X(X-
Me) X² FX²
1 45 2 90 -20.67 427.25 854.50
2 52 1 52 -13.67 186.87 186.87
3 58 1 58 -7.67 58.83 58.83
4 60 2 120 -5.67 32.15 64.30
5 65 2 130 -0.67 0.45 0.90
6 68 2 136 2.33 5.43 10.86
7 70 3 210 4.33 18.75 56.25
8 72 1 72 6.33 40.07 40.07
9 77 2 154 11.33 128.37 256.74
10 80 2 160 14.33 205.35 410.70
Jumlah 647 18 1182 -9.7 1103.51 1940.00
√∑
= √
= 10.38
Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk setiap
baris, dan sebut dengan S (zi) kemudian dibagi dengan jumlah number of
cases (N) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti berikut ini:
No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi)
F(Zi)-
S(Zi)
1 45 2 2 -1.991 0.4767 0.023 0.111 0.088
2 52 1 3 -1.317 0.4049 0.095 0.167 0.072
3 58 1 4 -0.739 0.2673 0.233 0.222 0.010
82
4 60 2 6 -0.546 0.2054 0.295 0.333 0.039
5 65 2 8 -0.065 0.00239 0.498 0.444 0.053
6 68 2 10 0.224 0.0871 0.587 0.556 0.032
7 70 3 13 0.417 0.1591 0.659 0.722 0.063
8 72 1 14 0.610 0.2291 0.729 0.778 0.049
9 77 2 16 1.092 0.3621 0.862 0.889 0.027
10 80 2 18 1.381 0.4162 0.916 1.000 0.084
Jumlah 4.897
Mean 65.67
SD 10.38
L
(hitung) 0.088
L (tabel) 0.200
Karena L (hitung) = 0.088 < 0.200 L (tabel), maka data berdistribusi normal.
B. Kelas VII B
Dari data diperoleh:
Jumlah siswa = 19
Rata-rata = 68.11
Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal:
No X F Fx
X(X-
Me) X² FX²
1 45 2 90 -23.11 534.072 1068.144
2 48 1 48 -20.11 404.412 404.4121
3 50 1 50 -18.11 327.972 327.9721
4 58 2 116 -10.11 102.212 204.4242
5 65 1 65 -3.11 9.672 9.6721
6 70 2 140 1.89 3.572 7.1442
7 75 3 225 6.89 47.472 142.4163
8 78 2 156 9.89 97.812 195.6242
9 80 3 240 11.89 141.372 424.1163
10 82 2 164 13.89 192.932 385.8642
Jumlah 651 19 1294 -30.1 1861.501 3169.79
√∑
= √
= 12.92
83
Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S (zi) kemudian dibagi dengan jumlah number
of cases (N) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti berikut ini:
No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi)
F(Zi)-
S(Zi)
1 45 2 2 -1.789 0.4625 0.0375 0.105 0.068
2 48 1 3 -1.557 0.4394 0.0606 0.158 0.097
3 50 1 4 -1.402 0.4192 0.0808 0.211 0.130
4 58 2 6 -0.783 0.2823 0.2177 0.316 0.098
5 65 1 7 -0.241 0.0948 0.4052 0.368 0.037
6 70 2 9 0.146 0.0557 0.5557 0.474 0.082
7 75 3 12 0.533 0.2019 0.7019 0.632 0.070
8 78 2 12 0.765 0.2764 0.7764 0.632 0.145
9 80 3 17 0.920 0.3212 0.8212 0.895 0.074
10 82 2 19 1.075 0.3577 0.8577 1.000 0.142
Jumlah 4.5147
Mean 68.11
SD 12.92
L
(hitung) 0.145
L (tabel) 0.195
Karena L (hitung) = 0.145 < 0.195 L (tabel), maka data berdistribusi normal.
84
Uji Homogenitas Varians Populasi terhadap Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran
2018/2019 Siwa Kelas VII SMP Baiturrahim Jambi
1. Mencari Mean dan Standar Deviasi tiap Kelas Populasi
A. Sebaran Data
Kelas VII A
Data:
45 80 68 58 77 45
60 72 65 60 70 68
80 77 70 52 65 70
Kelas VII B
Data:
58 82 45 65 50 70 78
75 45 70 58 82 75 80
80 78 80 75 48
B. Mencari skor tertinggi dan terendah
Kelas VII A
Skor tertinggi = 80
Skor terendah = 45
Kelas VII B
Skor tertinggi = 82
Skor terendah = 45
85
85
C. Mencari nilai rentang (R) masing-masing variabel
Kelas VII A
R = H – L + 1 = 80 – 45 + 1 = 36
Kelas VII B
R = H – L + 1 = 82 – 45 + 1 = 38
D. Mencari banyaknya kelas (BK) masing-masing variabel
Kelas VII A
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (18)
= 1 + 3,3 (1,25)
= 1 + 4,125
= 5,125 = 6 (dibulatkan)
Kelas VII B
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (19)
= 1 + 3,3 (1,27)
= 1 + 4,191
= 5,191 = 6 (dibulatkan)
E. Mencari nilai panjang kelas (I) masing-masing variabel
Kelas VII A
I =
=
= 6
Kelas VII B
I =
=
= 6,333 = 7 (dibulatkan)
86
F. Mencari skor tertinggi dan terendah
Kelas VII A
Skor tertinggi = 80
Skor terendah = 45
Kelas VII B
Skor tertinggi = 82
Skor terendah = 45
G. Mencari nilai rentang (R) masing-masing variabel
Kelas VII A
R = H – L + 1 = 80 – 45 + 1 = 36
Kelas VII B
R = H – L + 1 = 82 – 45 + 1 = 38
H. Mencari banyaknya kelas (BK) masing-masing variabel
Kelas VII A
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (18)
= 1 + 3,3 (1,25)
= 1 + 4,125
= 5,125 = 6 (dibulatkan)
Kelas VII B
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (19)
= 1 + 3,3 (1,27)
= 1 + 4,191
= 5,191 = 6 (dibulatkan)
I. Mencari nilai panjang kelas (I) masing-masing variabel
Kelas VII A
I =
=
= 6
Kelas VII B
I =
=
= 6,333 = 7 (dibulatkan)
87
J. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Distribusi Frekuensi Kelas VII A
Interval F Xi Xi² Fxi FXi²
45-50 2 47.5 2256.25 95 4512.5
51-56 1 53.5 2862.25 53.5 2862.25
57-62 3 59.5 3540.25 178.5 10620.75
63-68 4 65.5 4290.25 262 17161
69-74 4 71.5 5112.25 286 20449
75-80 4 77.5 6006.25 310 24025
Jumlah 18 1185 79630.5
∑
=
= 65,83
Distribusi Ffrekuensi Kelas VII B
Interval F Xi Xi² Fxi FXi²
45-51 4 48 2304 192 9216
52-58 2 55 3025 110 6050
59-65 1 62 3844 62 3844
66-72 2 69 4761 138 9522
73-79 5 76 5776 380 28880
80-86 5 83 6889 415 34445
Jumlah 19 1297 91957
∑
=
= 68,26
K. Mencari standar deviasi (SD) masing-masing lokal
√∑
(
∑
)
√
(
)
√ ( )
√
√
√∑
(
∑
)
√
(
)
√ ( )
√
88
√ = 13.43
L. Menentukan varians
SD = 9.50
SD = 13.43
S ² = 90.25
S ² = 180.3649
89
M. Menentukan log S12
log Si2
= log 90.25 = 1.95
log Si2
= log 180.3649 = 2.25
N. Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada
tabel Uji Barlet
Sampel db = (n-1) S12
log S12
db (log S12)
VII A 17 90.25 1.95 33.15
VII B 18 180.3649 2.25 40.5
Jumlah 35 4.2 73.65
O. Menghitung varians gabungan
S2 = ( ) ( )
S2 = ( ) ( )
S2 =
S2 =
S2 = 136.52
P. Menghitung Menghitung log S2 = log 136.52 = 2.135
Q. Mengitung nilai B = log S2 ∑ ( ) = 2.135 x 35 = 74.725
R. Menghitung nilai X2
Hitung dengan rumus
X2 = (In. 10) (B - ∑ ( ) ( )
X2
= (2,303) (74.725 – 73.65)
X2 = (2,303) (1.075)
X2 = 2.475725
X2 = 2.480
S. Membandingkan x2 hitung dengan x
2 tabel
90
Dengan taraf signifikan dan derajat kebebasan (dk) = K – 1
= 2 – 1 = 1, maka didapatkan nilai x2 tabel = 3,841. Ternyata dari
perhitungan tersebut diperoleh jika x2 hitung = 2,480 ini berarti jika x
2 hitung
< x2
tabel atau 2,480 < 3,841, maka variansi adalah homogen.
91
SOAL SEBELUM VALIDASI
Nama :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Hari/Tanggal :
No. Absen :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
benar!
1. Dibawah ini, pertanyaan yang benar mengenai sel adalah…
a. Sel adalah makhluk hidup
b. Sel tidak dimilki tumbuhan
c. Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup maupun tak hidup
d. Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup
2. Urutan tingkatan organisasi kehidupan dibawah ini yang benar adalah…
a. Sel – jaringan – organ – sistem organ – organisme
b. Organisme – sel – jaringan – sistem organ – organ
c. Organ – sistem organ – organisme – sel – jaringan
d. Jaringan – sel – organ sistem organ – organisme
3. Ilmuan yang menemukan istilah sel karena menemukan ruang-ruang kosong
pada sayatan gabus adalah…
92
a. Schleiden
b. Max Schultze
c. Robert Hooke
d. Hugo Von Mohl
4. Ukuran sel sangat kecil, maka untuk melihatnya diperlukan alat bantu
berupa…
a. Mikroskop
b. Lup
c. Micrometer
d. Makrometer
5. Organ yang berfungi sebagai tempat mengunyah makanan adalah…
a. Hidung
b. Lambung
c. Mulut
d. Usus
6. Perhatikan gambar berikut!
Gambar diatas adalah jaringan…
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
d. Otot serabut
7. Perhatikan data berikut:
1) Tulang
2) Daun
3) Batang
4) Pankreas
5) Akar
6) Hati
Organ yang terdapat pada hewan, kecuali…
a. 1, 2, 3
b. 1, 4, 6
c. 2, 3, 5
d. 2, 3, 6
8. Tempat berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan adalah…
a. Akar
b. Batang
c. Daun
d. Bunga
93
9. Bagian sel yang ditunjukkan oleh huruf X adalah…
a. Mitokondria
b. Rongga sel
c. Inti sel
d. Membran
10. Berdasarkan soal nomor 9, fungsi organel X adalah…
a. Keluar masuknya zat
b. Tempat fotosintesis
c. Tempat respirasi sel
d. Tempat ekskresi
11. Pengangkutan oksigen dan sari-sari makanan adalah berfungsi…
a. Pencernaan
b. Peredaran darah
c. Pernapasan
d. Syaraf
12. Badan golgi merupakan bagian dari sel yang memiliki fungsi…
a. Respirasi
b. Pembelahan sel
c. Sintesa protein
d. Ekskresi
13. Fungsi dari organ ginjal adalah…
a. Menetralkan racun
b. Mengeluarkan uap air
c. Memproduksi urine
d. Menghasilkan empedu
14. Sistem syaraf memiliki fungsi sebagai berikut, kecuali…
a. Pengendali kerja organ tubuh
b. Alat komunikasi dengan dunia luar
c. Pusat pengendali tanggapan
d. Mengedarkan sel darah merah
15. Berikut ini adalah organ penyusun sistem pencernaan yaitu…
a. Mulut – tenggorokan – lambung – usus – rectum – anus
b. Mulut – kerongkongan – lambung – usus – rectum – anus
c. Mulut – hidung – tenggorokan – lambung – usus halus – usus besar – anus
d. Hidung – mulut – kerongkongan – lambung – hati – usus halus – usus
besar - anus
94
16. Sistem organ yang tidak terdapat pada tumbuhan adalah…
a. Sistem transportasi
b. Sistem respirasi
c. Sistem saraf
d. Sistem reproduksi
17. Organ-organ yang tergabung dalam sistem ekskresi terdiri atas…
a. Kulit, ginjal, jantung
b. Ginjal, hati, jantung
c. Jantung, kulit, hati
d. Ginjal, kulit, hati
18. Fungsi floem adalah mengangkut…
a. Air dari akar ke daun
b. Garam-garam mineral ke seluruh tubuh
c. Hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
d. Sisa metabolisme dari daun ke selurug tubuh
19. Jaringan yang berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral ke daun
adalah…
a. Epidermis
b. Floem
c. Xylem
d. Parenkim
20. Organ yang berfungsi memompa darah adalah…
a. Paru-paru
b. Jantung
c. Lambung
d. Hati
21. Organisme bersel satu disebut…
a. Miniseluler
b. Uniseluler
c. Multiseluler
d. Biselluler
22. Jaringan otot terdiri dari 3 macam yaitu…
a. Otot polos, otot lurik, otot jantung
b. Otot jantung, otot sadar, otot tidak sadar
c. Otot lurik, otot sadar, otot polos
d. Otot polos, otot jantung, otot sadar
23. Sistem transportasi terdiri dari organ…
a. Jantung, kulit, vena
b. Hidung, hati, kulit,
c. Jantung, arteri, vena, kapiler, dan sel darah
d. Tulang dan otot
95
24. Organel sel dan fungsinya yang tepat adalah…
a. Nukleus : Mensintesis protein
b. Dinding sel : Menguatkan sel
c. Mitokondria : Sekresi protein
d. Ribosom : Respirasi sel
25. Jaringan epidermis, meristem, pengangkut, penyokong, dan parenkim dimiliki
oleh…
a. Hewan
b. Manusia
c. Sel
d. Tumbuhan
KUNCI JAWABAN
1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. C
7. C
8. C
9. A
10. B
11. B
12. C
13. C
14. D
15. B
16. C
17. D
18. C
19. C
20. B
21. B
22. A
23. C
24. B
25. D
96
Lembar Validasi Soal Pilihan Ganda (Objektif)
Satuan Pendidikan : SMP Baiturrahim Jambi
Kelas/Semester : VII/ Genap
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Pokok Bahasan : Sitem Organisasi Kehidupan
Nama Validator : Devie Novallyan, S.Pd, M.Pd
Pekerjaan : Dosen
A. Petunjuk
1. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah penilaian: TV (Tidak Valid); KV
(Kurang Valid); CV (Cukup Valid); V (Valid).
2. Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu berilah penilaian: TDP ( TidakDapat
Dipahami); KDP (Kurang dapat dipahami); DP (Dapat dipahami); SDP
(Sangat bisa dipahami).
3. Sebagai petunjuk untuk mengisi tabel, perhatikan hal berikut:
a. Validasi Isi
1) Soal sesuai dengan silabus (SK/KD/Indikator)
2) Soal dirumuskan dengan singkat dan jelas
3) Petunjuk pengerjaan soal ditulis dengan jelas
b. Bahasa dan Penulisan Soal
1) Soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan
kaidah EYD
2) Soal menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami dan
tidak menimbulkan penafsiran yang ganda
4. Isilah kolom berikut ini (√):
Butir
Soal
Validitas Isi Bahasa dan Penulisan Soal
TV KV CV V TDP KDP DP SDP
1
97
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
98
22
23
24
25
Jambi, April 2019
Mengetahui
Dosen Validator,
Devie Novallyan, S.Pd, M.Pd
NIP. 198204272005012003
99
VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : VII/II
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan keragaman sistem organisasi kehidupan
mulai dari tingkat sel sampai organisme serta komposisi
bahan kimia utama penyusun sel
Petunjuk Penilaian:
1. Lihat dengan cermat media yang dibuat, kemudian nilailah semua aspek yang
terdapat dalam media tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah
ini!
2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang menurut penilaian anda benar!
Penilaian diberikan berdasarkan deskritor pada setiap indikator
No Standar Penilaian Penilaian
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan kompetensi yang ngin
dicapai.
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3 Kesesuaian dengan strategi dan metode
pembelajaran.
4 Kesesuaian dengan karakteristik siswa.
5 Kesesuaian dengan lingkungan masyarakat
(kontektual).
6 Dapat mengatasi perbedaan pengalaman
pribadi siswa.
7 Membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran
100
Saran Umum dan Saran Perbaikan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………........
Jambi, …………………
2019
Mengetahui
Dosen Validator,
Badariah, S.Pd, M.Pd
NIP. 197606142003122001
101
101
Tabel Bantu Validasi Soal Tes
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Xt Xt²
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 16 256
2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18 324
3 3 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 15 225
4 4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 18 324
5 5 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 14 196
6 6 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 17 289
7 7 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 9 81
8 8 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 17 289
9 9 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 16 256
10 10 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 81
11 11 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 13 169
12 12 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 36
13 13 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 8 64
14 14 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 16 256
15 15 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 10 100
16 16 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 256
17 17 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 11 121
18 18 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 324
19 19 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 15 225
20 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 16
N=20 8 13 10 11 12 9 9 11 6 13 11 4 13 12 12 13 10 9 13 11 16 10 13 7 10 266 3888
p 0.4 0.65 0.5 0.55 0.6 0.45 0.45 0.55 0.3 0.65 0.55 0.2 0.65 0.6 0.6 0.65 0.5 0.45 0.65 0.55 0.8 0.5 0.65 0.35 0.5
12 7 10 9 8 11 11 9 14 7 9 16 7 8 8 7 10 11 7 9 4 10 7 13 10
q 0.6 0.35 0.5 0.45 0.4 0.55 0.55 0.45 0.7 0.35 0.45 0.8 0.35 0.4 0.4 0.35 0.5 0.55 0.35 0.45 0.2 0.5 0.35 0.65 0.5
15.88 15.46 16.10 15.55 15.83 17.11 16.00 15.64 11.67 15.08 16.00 17.50 15.08 14.67 15.67 15.23 15.30 15.89 14.77 14.27 14.69 16.40 12.62 14.86 16.20
0.502 0.704 0.669 0.593 0.741 0.824 0.584 0.617 -0.25553 0.579 0.713 0.502 0.579 0.400 0.693 0.629 0.478 0.560 0.478 0.257 0.663 0.741 -0.22296 0.273 0.693
V V V V V V V V IN V V V V IN V V V V V IN V V IN IN V
Mp
r pbi
Keterangan
13.3
4.18
20-2=18
0,444r hitung
Item Soal
Mt (mean)
SDt
Df
NoKode
Siswa
102
Uji Reliabilitas
Dengan menggunakan metode Kr – 21
(
)(
( )
)
Keterangan:
r11 = Koefisien reabilitas tes
n = Banyaknya butir pertanyaan
1 = Bilangan konsta
St1 = Varians total
M = Mean atau rata-rata skor total
1) Menghitung varian total
S2 = ∑
(∑ )
=
( )
=
=
= 17,51
2) Menghitung realibilitas
(
)(
( )
)
= (
) (
( )
)
= (
) (
)
= ( ) (
)
= ( )( )
= 1,04 x 0,6449
= 0,6706 (reabilitas)
103
Uji Indeks Taraf Kesukaran
Tabel Perhitungan harga tingkat kesukaran soal dan interpretasi
No B JS
Interpretasi
1 8 20 0.40 Sedang
2 13 20 0.65 Sedang
3 10 20 0.50 Sedang
4 11 20 0.55 Sedang
5 12 20 0.60 Sedang
6 9 20 0.45 Sedang
7 9 20 0.45 Sedang
8 11 20 0.55 Sedang
9 6 20 0.30 Sukar
10 13 20 0.65 Sedang
11 11 20 0.55 Sedang
12 4 20 0.20 Sukar
13 13 20 0.65 Sedang
14 12 20 0.60 Sedang
15 12 20 0.60 Sedang
16 13 20 0.65 Sedang
17 10 20 0.50 Sedang
18 9 20 0.45 Sedang
19 13 20 0.65 Sedang
20 11 20 0.55 Sedang
21 16 20 0.80 Mudah
22 10 20 0.50 Sedang
23 13 20 0.65 Sedang
24 7 20 0.35 Sedang
25 10 20 0.50 Sedang
104
Uji Daya Pembeda
Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus:
D =
-
= PA - PB
Tabel komponen dan hasil perhitungan daya pembeda (D) beserta Interpretasi.
No JA JB BA BB PA PB D Interpretasi
1 10 10 4 4 0.40 0.40 0.00 Jelek
2 10 10 6 7 0.60 0.70 -0.10 Jelek Sekali
3 10 10 5 5 0.50 0.50 0.00 Jelek Sekali
4 10 10 4 7 0.40 0.70 -0.30 Jelek Sekali
5 10 10 6 6 0.60 0.60 0.00 Jelek
6 10 10 6 3 0.60 0.30 0.30 Cukup
7 10 10 8 1 0.80 0.10 0.70 Baik
8 10 10 6 5 0.60 0.50 0.10 Jelek
9 10 10 3 3 0.30 0.30 0.00 Jelek
10 10 10 7 6 0.70 0.60 0.10 Jelek
11 10 10 6 5 0.60 0.50 0.10 Jelek
12 10 10 3 1 0.30 0.10 0.20 Jelek
13 10 10 9 4 0.90 0.40 0.50 Baik
14 10 10 6 6 0.60 0.60 0.00 Jelek
15 10 10 7 5 0.70 0.50 0.20 Jelek
16 10 10 9 4 0.90 0.40 0.50 Baik
17 10 10 6 4 0.60 0.40 0.20 Jelek
18 10 10 5 4 0.50 0.40 0.10 Jelek
19 10 10 9 4 0.90 0.40 0.50 Baik
20 10 10 4 7 0.40 0.70 -0.30 Jelek Sekali
21 10 10 10 6 1.00 0.60 0.40 Cukup
22 10 10 5 5 0.50 0.50 0.00 Jelek
23 10 10 7 6 0.70 0.60 0.10 Jelek
24 10 10 3 4 0.30 0.40 -0.10 Jelek Sekali
25 10 10 4 6 0.40 0.60 -0.20 Jelek Sekali
105
Rekapitulasi validitas, tinkat kesukaran dan daya pembeda
No r pbi Interpretas
i
Tingkap
Kesukara
n
Interpretas
i Daya
Beda
Interpretas
i
1 0.502 Validasi 0.40 Sedang 0.00 Jelek
2 0.704 Validasi 0.65 Sedang -0.10 Jelek Sekali
3 0.669 Validasi 0.50 Sedang 0.00 Jelek Sekali
4 0.593 Validasi 0.55 Sedang -0.30 Jelek Sekali
5 0.741 Validasi 0.60 Sedang 0.00 Jelek
6 0.824 Validasi 0.45 Sedang 0.30 Cukup
7 0.584 Validasi 0.45 Sedang 0.70 Baik
8 0.617 Validasi 0.55 Sedang 0.10 Jelek
9 -0.256 Invalid 0.30 Sukar 0.00 Jelek
10 0.579 Validasi 0.65 Sedang 0.10 Jelek
11 0.713 Validasi 0.55 Sedang 0.10 Jelek
12 0.502 Validasi 0.20 Sukar 0.20 Jelek
13 0.579 Validasi 0.65 Sedang 0.50 Baik
14 0.400 Invalid 0.60 Sedang 0.00 Jelek
15 0.693 Validasi 0.60 Sedang 0.20 Jelek
16 0.629 Validasi 0.65 Sedang 0.50 Baik
17 0.478 Validasi 0.50 Sedang 0.20 Jelek
18 0.560 Validasi 0.45 Sedang 0.10 Jelek
19 0.478 Validasi 0.65 Sedang 0.50 Baik
20 0.257 Invalid 0.55 Sedang -0.30 Jelek Sekali
21 0.663 Validasi 0.80 Mudah 0.40 Cukup
22 0.741 Validasi 0.50 Sedang 0.00 Jelek
23 -0.223 Invalid 0.65 Sedang 0.10 Jelek
24 0.273 Invalid 0.35 Sedang -0.10 Jelek Sekali
25 0.693 Validasi 0.50 Sedang -0.20 Jelek Sekali
106
Data Hasil Belajar Kelas Sampel
No Sampel Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
1 1 52 32
2 2 52 32
3 3 56 32
4 4 56 36
5 5 60 36
6 6 64 48
7 7 68 48
8 8 68 52
9 9 72 52
10 10 76 56
11 11 76 56
12 12 80 60
13 13 80 64
14 14 80 64
15 15 84 68
16 16 84 80
17 17 92 80
18 18 92 84
19 19 84
Jumlah 1292 1064
Rata-rata 71.78 56.00
107
Uji Normalitas Data Hasil Belajar
A. Kelas Eksperimen
1. Mean = ∑
=
= 71,78
2. Median
N = 2n
18 = 2n
n =
= 9
Me = Tkb + *
+ i
= 72,5 + *
+ 7
= 72,5 + *
+ 7
= 72,5 + *
+ 7
= 72,5 + (0) 7
= 72,5 + 0
= 72,5
3. Modus (M0)
Mo = Tkb (
)
= 79, (
)
= 79,5+ (
) x 7
= 79,5 + 0,5 x 7
= 79,5 + 3,5
= 83
4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
No X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 52 2 104 -19.78 391.25 782.50
2 56 2 112 -15.78 249.01 498.02
108
3 60 1 60 -11.78 138.77 138.77
4 64 1 64 -7.78 60.53 60.53
5 68 2 136 -3.78 14.29 28.58
6 72 1 72 0.22 0.05 0.05
7 76 2 152 4.22 17.81 35.62
8 80 3 240 8.22 67.57 202.71
9 84 2 168 12.22 149.33 298.66
10 92 2 184 20.22 408.85 817.70
Jumlah 704 18 1292 -13.8 1497.44 2863.11
SD = √∑
= √
= √
= 12,61
5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S (zi) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (N) sampel.
sehingga didapatkan tabel seperti dibawah ini:
No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi)
F(Zi)-
S(Zi)
1 52 2 2 -1.569 0.4406 0.0594 0.111 0.052
2 56 2 4 -1.251 0.3944 0.1056 0.222 0.117
3 60 1 5 -0.934 0.3238 0.1762 0.278 0.102
4 64 1 6 -0.617 0.2291 0.2709 0.333 0.062
5 68 2 8 -0.300 0.1179 0.3821 0.444 0.062
6 72 1 9 0.017 0.0040 0.504 0.500 0.004
7 76 2 11 0.335 0.1293 0.629 0.611 0.018
8 80 3 14 0.652 0.2422 0.742 0.778 0.036
9 84 2 16 0.969 0.3315 0.832 0.889 0.057
10 92 2 18 1.603 0.4452 0.945 1.000 0.055
Jumlah 4.6464
Mean 71.78
SD 12.61
L
(hitung) 0.117
L (tabel) 0.200
109
Karena L (hitung) = 0,117 < 0,200 L (tabel), maka data berdistribusi normal.
B. Kelas Kontrol
1. Mean = ∑
=
= 56,00
2. Median
N = 2n
19 = 2n
n =
= 9,5
Me = Tkb + *
+ i
= 58,5 + *
+ 9
= 58,5 + *
+ 9
= 58,5 + *
+ 9
= 58,5 + (-0,83) 9
= 58,5 + (-7,5)
= 51
3. Modus (Mo)
Mo = Tkb (
)
= 49,5 (
)
= 49,5+ (
) x 9
= 49,5 + 0 x 9
= 49,5 + 0
= 49.5
4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
110
No X F Fx X(X-Me) X² FX²
1 32 3 96 -24 576.00 1728.000
2 36 2 72 -20 400.00 800.000
3 48 2 96 -8 64.00 128.000
4 52 2 104 -4 16.00 32.000
5 56 2 112 0 0.00 0.000
6 60 1 60 4 16.00 16.000
7 64 2 128 8 64.00 128.000
8 68 1 68 12 144.00 144.000
9 80 2 160 24 576.00 1152.000
10 84 2 168 28 784.00 1568.000
Jumlah 580 19 1064 20 2640.00 5696.000
SD = √∑
= √
= √
= 17,31
5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk
setiap baris, dan sebut dengan S (zi) kemudian dibagi dengan jumlah,
number of cases (N) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini:
No X Fi fk Zi
Tabel
Z F(Zi) S(Zi)
F(Zi)-
S(Zi)
1 32 3 3 -1.386 0.4162 0.084 0.158 0.074
2 36 2 5 -1.155 0.3749 0.125 0.263 0.138
3 48 2 7 -0.462 0.1772 0.323 0.368 0.046
4 52 2 9 -0.231 0.0910 0.409 0.474 0.065
5 56 2 11 0.000 0.0000 0.500 0.579 0.079
6 60 1 12 0.231 0.0910 0.591 0.632 0.041
7 64 2 14 0.462 0.1772 0.677 0.737 0.060
8 68 1 15 0.693 0.2549 0.755 0.789 0.035
9 80 2 17 1.386 0.4162 0.916 0.895 0.021
10 84 2 19 1.618 0.4463 0.946 1.000 0.054
Jumlah 5.3263
Mean 61.68
SD 15.75
111
L(hitung) 0.138
L(tabel) 0.195
Karena L (hitung) = 0,138 < 0,195 L(tabel), maka data berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
A. Sebaran data
Kelas Eksperimen
Dari data diperoleh:
92 76 68 64 80 72
56 84 52 56 52 92
80 68 76 84 80 60
Kelas Kontrol
Dari data diperoleh
84 68 60 80 56 52 84
32 64 56 48 32 80 64
52 48 36 32 36
B. Nilai tertinggi dan terendah
Kelas Eksperimen
Tertinggi = 92
Terendah = 52
Kelas Kontrol
Tertinggi = 84
Terendah = 32
C. Rentang
Kelas Eksperimen
R = H – L + 1
= 92 – 52 + 1
= 41
Kelas Kontrol
R = H – L + 1
= 84 – 32 + 1
113
= 53
D. Banyak kelas
Kelas Eksperimen
K = 1 + 3,3 log (n)
K = 1 + 3,3 log (18)
K = 1 + 3,3 (1,25)
K = 1 + 4,125
K = 5,125 = 6 (dibulatkan)
Kelas Kontrol
K = 1 + 3,3 log (n)
K = 1 + 3,3 log (19)
K = 1 + 3,3(1,27)
K = 1 + 4,191
K = 5,191 = 6 (dibulatkan)
E. Interval
Kelas Eksperimen
I =
I =
I = 6,83
I = 7 (dibulatkan)
Kelas Kontrol
I =
I =
I = 9
114
Kelas Eksperimen
Dari data diperoleh
No X F (x-x) (x-x)²
1 52 1 -19.78 391.160
2 52 1 -19.78 391.160
3 56 1 -15.78 248.938
4 56 1 -15.78 248.938
5 60 1 -11.78 138.716
6 64 1 -7.78 60.494
7 68 1 -3.78 14.272
8 68 1 -3.78 14.272
9 72 1 0.22 0.049
10 76 1 4.22 17.827
11 76 1 4.22 17.827
12 80 1 8.22 67.605
13 80 1 8.22 67.605
14 80 1 8.22 67.605
15 84 1 12.22 149.383
16 84 1 12.22 149.383
17 92 1 20.22 408.938
18 92 1 20.22 408.938
Jumlah 1292 2863.111
Rata-
rata 71.78
Kelas Kontrol
Dari data diperoleh:
No X F (x-x) (x-x)²
1 68 1 12.00 144.00
2 84 1 28.00 784.00
3 84 1 28.00 784.00
4 80 1 24.00 576.00
5 52 1 -4.00 16.00
6 56 1 0.00 0.00
7 48 1 -8.00 64.00
8 36 1 -20.00 400.00
9 32 1 -24.00 576.00
10 36 1 -20.00 400.00
115
11 52 1 -4.00 16.00
12 64 1 8.00 64.00
13 64 1 8.00 64.00
14 60 1 4.00 16.00
15 48 1 -8.00 64.00
16 32 1 -24.00 576.00
17 56 1 0.00 0.00
18 80 1 24.00 576.00
19 32 1 -24.00 576.00
Jumlah 1064 5696.00
Rata-
rata 56.00
F. Mencari Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
SDx = √∑
= √
= √ = 12,61
Kelas Kontrol
SDx = √∑
= √
= √ = 17,31
G. Mencari standar error mean variabel X
Kelas Eksperimen
SEmx =
√ =
√ =
√ =
= 3,06
Kelas Kontrol
SEmx =
√ =
√ =
√ =
= 4,07
Kelas Eksperimen
S² = ∑ ( )
=
=
= 168,418
Kelas Kontrol
S² = ∑ ( )
=
=
= 316,444
116
1. Fhitung =
=
= 1,87
2. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Dengan rumus:
dk = n – 1 = 19 – 1 = 18 (untuk varians terbesar)
dk = n – 1 = 18 – 1 = 17 (untuk varians terkecil)
Taraf signifikan ( ) = 0,05, maka diperoleh Ftabel 2,23
3. Kriteria pengujian
Jika : Fhitung ≥ Ftabel tidak homogen
Jika : Fhitung ≤ Ftabel homogen
Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,87 ≤ 2,23 maka varians-varians adalah
homogen.
117
Uji t-test
Tabel Uji t-test
No X X
( -
)
( -
) X ² X ²
1 84 68 12.22 12.00 149.33 144.00
2 84 84 12.22 28.00 149.33 784.00
3 68 84 -3.78 28.00 14.29 784.00
4 76 80 4.22 24.00 17.81 576.00
5 64 52 -7.78 -4.00 60.53 16.00
6 68 56 -3.78 0.00 14.29 0.00
7 60 48 -11.78 -8.00 138.77 64.00
8 80 36 8.22 -20.00 67.57 400.00
9 56 32 -15.78 -24.00 249.01 576.00
10 52 36 -19.78 -20.00 391.25 400.00
11 92 52 20.22 -4.00 408.85 16.00
12 92 64 20.22 8.00 408.85 64.00
13 80 64 8.22 8.00 67.57 64.00
14 56 60 -15.78 4.00 249.01 16.00
15 80 48 8.22 -8.00 67.57 64.00
16 72 32 0.22 -24.00 0.05 576.00
17 52 56 -19.78 0.00 391.25 0.00
18 76 80 4.22 24.00 17.81 576.00
19 32 -24.00 576.00
Jumlah 1292 1064 2863.11 5696.00
1. Menghitung mean variabel X1
∑
2. Menghitung mean variabel X2
∑
3. Mencari standar deviasi skor variabel X1 dengan rumus :
√∑
√
118
√
4. Mencari standar deviasi skor variabel X2 dengan rumus :
√∑
√
√
5. Mencari standar error mean variabel X1, dengan rumus :
√
√
√
3,06
6. Mencari standar error mean variabel X2, dengan rumus :
√
√
√
7. Mencari standar error perbedaan antara mean variabel X1 dan mean variabel
X2 demgan rumus :
√
√
√
√
119
8. Mencari atau , dengan rumus :
3,10
9. Mencari interpretasi terhadap atau
atau
Sehingga didapat sebagai berikut:
Pada taraf signifikansi 5% = 2,03
Pada taraf signifikansi 1% = 2,72
Karena yang diperoleh dalam perhitungan ( 3,10) adalah lebih
besar dari pada (baik pada taraf signifikansi 5% = 2,03 maupun pada
taraf signifikansi 1% = 2,72) yaitu 2,03 < 3,10 > 2,72 dengan demikian berarti
ditolak, dan diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil analisis
tes antara hasil belajar yang menerapkan media pembelajaran KOKAMI
(Kotak kartu misterisu) dengan hasil belajar yang tidak menerapkan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterius).
Hasil belajar dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah terbukti
berbeda dan terlihat bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan media
pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterisu) dalam proses
pembelajarannya lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menerapkan
media pembelajaran KOKAMI (Kotak kartu misterisu).
Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s sebagai
berikut:
1. Dari perhitungan sebalumnya diperoleh:
= 71,78
120
= 56,00
= 12,61
= 17,31
2. Untuk mengitung Spooted (Sgab)
Spooted = √( ) ( )
= √( ) ( )
= √( ) ( )
= √
= √
= √
= 14,79
3. Menghitung Effect Size
= 1,0
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya effect size perlakuan
yang diberikan adalah 1,0 dengan persentase 84%. Hasil ini menunjukkan
bahwa terjadi pengaruh yang cukup dan konsisten dari pengaruh penggunaan
media pembelajaran KOKAMI (Kotak Kartu Misterius) untuk meningkatkan
Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.
121
TABEL UJI LILIEFORS
122
123
TABEL Z
124
125
Tabel Distribusi
Df atau db HargaKritis “t” PadaTaraf Signifikansi:
5% 1%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
35
40
45
50
60
70
80
90
100
125
150
12,71
4,30
3,18
2,78
2,57
2,45
2,36
2,31
2,26
2,23
2,20
2,18
2,16
2,14
2,13
2,12
2,11
2,10
2,09
2,09
2,08
2,07
2,07
2,06
2,06
2,06
2,05
2,05
2,04
2,04
2,03
2,02
2,02
2,01
2,00
2,00
1,99
1,99
1,98
1,98
1,98
63,66
9,92
5,84
4,60
4,03
3,71
3,50
3,36
3,25
3,17
3,11
3,06
3,01
2,98
2,95
2,92
2,90
2,88
2,86
2,84
2,83
2,82
2,81
2,80
2,79
2,78
2,77
2,76
2,76
2,75
2,72
2,71
2,69
2,68
2,65
2,65
2,64
2,63
2,63
2,62
2,61
126
200
300
400
500
1000
1,97
1,97
1,97
1,96
1,96
2,60
2,59
2,59
2,59
2,58
Sumber: Anas Sudijono, 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
127
DOKUMENTASI
Menanyakan kehadiran (Absensi) Menjelaskan materi
Mempelihatkan gambar sesuai dengan
materi
Ketua kelompok mengambil Kartu
dalam Kotak Misterius
128
Kelompok 1 berdiskusi mencari
jawaban dari kartu tersebut
Kelompok 2 berdiskusi mencari
jawaban dari kartu tersebut
Kelompok 3 berdiskusi mencari
jawaban dari kartu tersebut
Kelompok 4 berdiskusi mencari
jawaban dari kartu tersebut
129
Kelompok 1 membacakan hasil dari
jawaban kartu tersebut
Kelompok 2 membacakan hasil dari
jawaban kartu tersebut
Kelompok 3 membacakan hasil dari
jawaban kartu tersebut
Kelompok 4 membacakan hasil dari
jawaban kartu tersebut
130
131
132
133
134
135
136
Recommended