16
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 12, No. 1, 2021, 33-48 Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat pISSN: 2086-7328, eISSN: 2550-0716. Terindeks di SINTA (Peringkat 3), IPI, IOS, Google Scholar, MORAREF, BASE, Research Bib, SIS, TEI, ROAD, Garuda dan Scilit. Received : 02-03-2021, Accepted : 09-04-2021, Published : 30-04-2021 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU MISTERIUS) TEMA PELESTARIAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF Development of Learning Media (Mysterious Card Box) Environmental Conservation Theme to Improve Cognitive Learning Outcomes Siti Fatimah Nuralisa*, Mudmainah Vitasari, Adi Nestiadi Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Ciwaru Raya No.25, Cipare, Serang 42117, Banten, Indonesia *email: [email protected] Abstrak. Proses pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar kognitif yang optimal. Media pembelajaran yang dapat diaplikasikan dikelas dan dapat digunakan siswa dengan berdiskusi mengenai suatu permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, sehingga siswa bisa memahami dan menerapkan upaya untuk melestarikan lingkungannya, media tersebut adalah media pembelajaran Kokami (kotak kartu misterius). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui kevalidan dan kepraktisan pada media pembelajaran Kokami tema pelestarian lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development R&D, desain penelitian menggunakan desain Borg & Gall (2003) dan sampel penelitian menggunakan 40 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Menes. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi untuk uji kevalidan yang dilakukan oleh 3 validator yaitu ahli media, ahli materi dan guru mata pelajaran IPA, serta angket respons siswa untuk uji kepraktisan. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukan bahwa pengembangan media pembelajaran Kokami didesain berbeda dari pengembangan sebelumnya dilihat dari komponen, materi dan inovasi baru yang dibuat peneliti. Hasil uji kevalidan oleh tiga validator memiliki nilai rata-rata 92,9%, dengan kriteria Sangat Baikartinya valid dapat diuji coba. Hasil uji kepraktisan media pembelajaran Kokami pada respons siswa menghasilkan nilai rata-rata 96,5% dengan kriteria Sangat Baik. Kata kunci: media pembelajaran kokami, tema pelestarian lingkungan, hasil belajar kognitif Abstract. The learning process used learning media would improve optimal cognitive learning outcomes. Learning media that could be applied in the class and could be used by the students to discuss problems that related to environmental pollution, so the students could be understood and applied efforts to preserve the environment, those media are Kokami (kotak kartu misterius) learning media. This research aimed to develop, know the validity and practicality of Kokami learning media with an environmental conservation theme. This research was done in November 2020. The research method used is Research and Development (R&D), the research design used Borg & Gall design, and samples used 40 students of 7th grade in SMP Negeri 1 Menes. Instruments used are validation sheets to test the validity by 3 validators which are media expert, material expert, and science teacher, also questionnaires of students responses to the practical test. The result of research and development showed that the development of Kokami learning media was designed differently from the previous development according to the components, materials, and innovations that the researcher made. The 33

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 12, No. 1, 2021, 33-48

Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat

pISSN: 2086-7328, eISSN: 2550-0716. Terindeks di SINTA (Peringkat 3), IPI, IOS, Google

Scholar, MORAREF, BASE, Research Bib, SIS, TEI, ROAD, Garuda dan Scilit.

Received : 02-03-2021, Accepted : 09-04-2021, Published : 30-04-2021

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK

KARTU MISTERIUS) TEMA PELESTARIAN LINGKUNGAN

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF

Development of Learning Media (Mysterious Card Box) Environmental

Conservation Theme to Improve Cognitive Learning Outcomes

Siti Fatimah Nuralisa*, Mudmainah Vitasari, Adi Nestiadi

Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jl. Ciwaru Raya No.25, Cipare, Serang 42117, Banten, Indonesia

*email: [email protected]

Abstrak. Proses pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran akan

meningkatkan hasil belajar kognitif yang optimal. Media pembelajaran yang

dapat diaplikasikan dikelas dan dapat digunakan siswa dengan berdiskusi

mengenai suatu permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan,

sehingga siswa bisa memahami dan menerapkan upaya untuk melestarikan

lingkungannya, media tersebut adalah media pembelajaran Kokami (kotak

kartu misterius). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui

kevalidan dan kepraktisan pada media pembelajaran Kokami tema pelestarian

lingkungan. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020. Metode

penelitian yang digunakan adalah Research and Development R&D, desain

penelitian menggunakan desain Borg & Gall (2003) dan sampel penelitian

menggunakan 40 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Menes. Instrumen yang

digunakan adalah lembar validasi untuk uji kevalidan yang dilakukan oleh 3

validator yaitu ahli media, ahli materi dan guru mata pelajaran IPA, serta

angket respons siswa untuk uji kepraktisan. Hasil penelitian dan

pengembangan menunjukan bahwa pengembangan media pembelajaran

Kokami didesain berbeda dari pengembangan sebelumnya dilihat dari

komponen, materi dan inovasi baru yang dibuat peneliti. Hasil uji kevalidan

oleh tiga validator memiliki nilai rata-rata 92,9%, dengan kriteria “Sangat

Baik” artinya valid dapat diuji coba. Hasil uji kepraktisan media pembelajaran

Kokami pada respons siswa menghasilkan nilai rata-rata 96,5% dengan

kriteria “Sangat Baik”.

Kata kunci: media pembelajaran kokami, tema pelestarian lingkungan,

hasil belajar kognitif

Abstract. The learning process used learning media would improve optimal

cognitive learning outcomes. Learning media that could be applied in the

class and could be used by the students to discuss problems that related to

environmental pollution, so the students could be understood and applied

efforts to preserve the environment, those media are Kokami (kotak kartu

misterius) learning media. This research aimed to develop, know the validity

and practicality of Kokami learning media with an environmental

conservation theme. This research was done in November 2020. The research

method used is Research and Development (R&D), the research design used

Borg & Gall design, and samples used 40 students of 7th grade in SMP

Negeri 1 Menes. Instruments used are validation sheets to test the validity by

3 validators which are media expert, material expert, and science teacher,

also questionnaires of students responses to the practical test. The result of

research and development showed that the development of Kokami learning

media was designed differently from the previous development according to

the components, materials, and innovations that the researcher made. The

33

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

result of the validity test by three validators has an average value of 92,9% in

the "Excellent" criteria, which meant that the result is valid to test. The result

of the practical test of Kokami learning media to students responses has an

average value of 96,5%, also in the "Excellent" criteria.

Keywords: kokami learning media, environmental conservation theme,

cognitive learning outcome

PENDAHULUAN

Pembelajaran IPA terpadu adalah pendekatan yang dilakukan pada proses

pembelajaran IPA yang dapat...membuat siswa menjadi aktif dalam mencari, untuk

menemukan suatu konsep dan prinsip yang menyeluruh serta saling berkaitan.

Pembelajaran IPA terpadu terdiri dari konsep-konsep yang signifikan menjadi

sebuah tema, tema tersebut hasil dari klasifikasi dan penggabungan beberapa materi,

sehingga materi tidak disampaikan secara berulang, efisien dalam penggunaan

waktu dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran (Taufiq et al., 2014). Proses

pembelajaran IPA terpadu memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi

yang dimiliki siswa, dalam proses pembelajaranya mengharapkan dapat

dilaksanakan dengan inspiratif, menyenangkan, komunikatif, memotivasi,

menantang siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran serta meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa menjadi

lebih meningkat (D. Indriati, S.C.P., 2012).

Proses pembelajaran IPA terpadu dapat berlangsung dengan baik apabila

tercipta interaksi yang interaktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan dikelas.

Keterlibatan...guru dan siswa.....dalam proses pembelajaran IPA mempengaruhi

dalam kegiatan penyampaian materi. Guru..menggunakan beberapa jenis strategi

pembelajaran, hal tersebut bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik.

Strategi pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran IPA

terpadu yaitu strategi menggunakan media pembelajaran, penggunaan media

pembelajaran bertujuan untuk mencapai kompetensi agar meningkatkan hasil

belajar siswa (Fatimah, et al., 2014).

Bentuk usaha untuk menjadikan pembelajaran dapat berlangsung secara

optimal, yaitu dengan mengembangkan media pembelajaran yang memiliki kriteria

baik sehingga dapat membantu siswa dalam menerima dan memahami

pembelajaran. Proses pembelajaran yang dibantu media pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar yang optimal, hal tersebut menuntut guru untuk

meningkatkan kemampuan kreatif dan inovatifnya agar bisa membuat media

pembelajaran yang baik untuk melancarkan penyampaian materi pembelajaran

sehingga tujuan untuk meningkatkan hasil...belajar siswa, khususnya dalam aspek

kognitif agar dapat tercapai dengan baik (Suryani, Setiawan and Putria, 2018).

Konsep ideal pada penelitian dan pengembangan ini mengacu pada

kemampuan berpikir kognitif dalam pembelajaran IPA berperan sangat penting

karena dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal. Kemampuan berpikir

kognitif yang merupakan salah satu kemampuan yang menentukan keberhasilan

dalam pembelajaran IPA, karena sebagian besar dari aktivitas pembelajaran IPA

melibatkan proses berpikir dan mengingat (Sari, I.K.W., and Wulandari, R., 2020).

Proses pembelajaran IPA pada hakikatnya, meminta siswa untuk melakukan

pembelajaran dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga

pembelajaran IPA bukan hanya merupakan kumpulan fakta-fakta, konsep, atau

prisip-prinsip saja akan tetapi merupakan suatu proses penemuan suatu ide-ide

inovatif untuk menyelesaikan permasalahan (Dewi, K.D.M., Suardana, I.N., and

34

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

Selamet, K., 2020). Berdasarkan hal tersebut proses pembelajaran IPA sangat

membutuhkan kemampuan berpikir kognitif siswa yang optimal, agar proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, untuk merealisasikan hal tersebut

dalam proses pembelajarannya dibutuhkan media pembelajaran yang dapat melatih

kemampuan kognitif siswa.

Berdasarkan pada kenyataanya dari hasil observasi dan wawancara dengan

guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Menes, ditemukan permasalahan antara

lain: 1) minimnya media pembelajaran yang digunakan, sehingga belum dapat

memotivasi siswa untuk aktif pada kegiatan pembelajaran, serta membuat guru

merasa kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran 2) belum adanya media

pembelajaran IPA Terpadu yang meningkatkan minat siswa pada proses

pembelajaran, 3) belum pernah diadakannya pembelajaran secara IPA terpadu 4)

hasil belajar kognitif siswa yang rendah dan 5) kurangnya pemahaman siswa dalam

materi pelestarian lingkungan, serta tingkat kesadaran siswa dalam menjaga

lingkungan sangat rendah, sehingga dilingkungan sekolah banyak kegiatan siswa

yang menimbulkan pencemaran lingkungan.

Fakta lapangan lainnya yang dikaji mengenai permasalahan yakni minimnya

media pembelajaran. Menurut Anitasari, et al., (2019) menyatakan bahwa tanpa

adanya bantuan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, maka akan

mengakibatkan siswa mengalami kesulitan belajar, sehingga dapat menimbulkan

miskonsepsi dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

Ketika pemahaman siswa berkurang maka akan mengakibatkan hasil belajar yang

rendah. Selanjutnya, survei yang dilakukan di Indonesia terkait hasil belajar siswa,

dinyatakan bahwa hasil belajar siswa khususnya pada aspek kognitif mata pelajaran

IPA dinyatakan belum maksimal. Hal tersebut dibuktikan oleh data hasil survei

PISA tahun 2015, menyebutkan hasil sains Indonesia menempati peringkat 45 dari

48 negara dengan nilai rerata 403 (Kemendikbud, 2015).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut...maka digunakan suatu media

pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kelas dan digunakan siswa dengan

cara berdiskusi mengenai suatu permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran

lingkungan sehingga siswa bisa memahami dan menerapkan upaya untuk

melestarikan lingkungannya, media tersebut yaitu media pembelajaran Kokami.

Media pembelajaran Kokami (kotak kartu misterius) yaitu media pembelajaran yang

digunakan dengan cara permainan yang dapat meningkatkan minat siswa,

menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih aktif, dapat merangsang siswa agar

berpikir kritis,..kreatif dan..inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil.belajar siswa

khususnya pada aspek kognitif (Paisah et al., 2013). Menurut Istiqomah, et al.,

(2016) menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan media

pembelajaran Kokami melalui permainan dan diskusi kelompok dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa dan hasil belajar siswa.

Pengembangan media pembelajaran Kokami pada penelitian dan

pengembangan ini yaitu dilakukan dengan mengembangkan komponen-komponen

yang ada pada media pembelajaran Kokami yaitu kotak, amplop dan kartu. kartu

pada media pembelajaran Kokami meliputi kartu soal dan kartu peraturan

penggunaan, setiap komponen dalam media pembelajaran Kokami akan dibuat

dengan menggunakan bahan yang mengacu pada konsep 3R (Reduce, Reuse,

Recycle) yang bertujuan untuk menerapkan sikap peduli lingkungan pada siswa

untuk membantu melestarikan lingkungan disekitar sesuai tema pembelajaran yang

akan disampaikan. Kemudian pada kartu soal akan dibuat pertanyaan-pertanyaan

yang dikemas lebih menarik, pertanyaan tersebut disesuaikan pada dimensi

pengetahuan dan dimensi proses berpikir kognitif siswa yang bertujuan agar

35

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam menyelesaikan permasalahan

lingkungan, ketika kemampuan kognitif siswa meningkat maka akan berdampak

pada hasil belajar kognitifnya. Materi yang akan dibuat pada kartu soal media

pembelajaran Kokami merupakan materi yang terpadu, jadi bukan hanya materi

dalam 1 konsep saja melainkan materi yang bertema dengan model keterpaduan IPA

tipe connected. Peneliti juga akan membuat inovasi baru, berupa konteks yang

menarik untuk menambah pengetahuan siswa dalam melestarikan lingkungan dan

kearifan lokal dilingkungannya. Berdasarkan paparan diatas, peneliti bertujuan

untuk melakukan penelitian...dan...pengembangan dengan judul “Pengembangan

Media Pembelajaran Kokami (Kotak Kartu Misterius) Tema Pelestarian Lingkungan

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif”.

Rumusan masalah dalam penelitian dan pengembangan ini, yaitu 1).

Bagaimana pengembangan media pembelajaran Kokami (kotak kartu misterius)

tema pelestarian lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif ?, 2).

Bagaimana kevalidan media pembelajaran Kokami (kotak kartu misterius) tema

pelestarian lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif ?, 3). Bagaimana

kepraktisan media pembelajaran Kokami (kotak kartu misterius) tema pelestarian

lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif ?.

METODE PENELITIAN

Penelitian dan pengembangan ini, menggunakan metode (Research and

Development R&D). Research and Development (R&D) merupakan metode

penelitian dan pengembangan yang..digunakan untuk menghasilkan suatu

produk..serta menguji kualitas dari produk tersebut (Sugiyono, 2015). Desain

penelitiannya dengan menggunakan model Borg & Gall (2003). Pada penelitian dan

pengembangan digunakan 7 tahapan dari 10 tahapan penelitian model Borg & Gall

(2003) yaitu sampai pada tahap revisi produk. Hal tersebut karena adanya

keterbatasan waktu, biaya dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan

penelitian pada seluruh langkah penelitian menurut model Borg & Gall (2003). Hal

tersebut..sejalan dengan pendapat..Borg & Gall (2003) yang menyarankan dalam

penelitian untuk..jenjang S1, penelitian dapat dibatasi dalam skala kecil yaitu

sampai dihasilkannya produk. 7 tahap penelitian dan pengembangan dari model

Borg & Gall.(2003) sebagai berikut : (1) studi pendahuluan, (2) merencanakan

penelitian (planning), (3) pengembangan desain produk (develop preliminary of

product), (4) uji kevalidan media, (5) revisi hasil uji kevalidan media, (6) uji

kepraktisan media, dan (7) revisi hasil uji kepraktisan media. Dalam Penelitian

dan....pengembangan ini menggunakan sebanyak 40 sampel siswa kelas VII dari

320 siswa sebagai populasi. Penentuan sampel penelitian menggunakan Simple

Random Sampling dengan rumus Slovin. Teknik Simple Random Sampling, yaitu

teknik yang dilakukan peneliti untuk memberikan peluang yang sama pada setiap

anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian, pemilihan dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono,

2015).

Data utama dalam penelitian dan pengembangan ini berupa data penilaian

kevalidan oleh ahli materi, ahli media, dan guru mata pelajaran IPA dan data

penilaian kepraktisan menggunakan respons siswa pada media pembelajaran

Kokami tema pelestarian lingkungan. Teknik pengumpulan data menggunakan: 1)

Teknik angket berupa lembar validasi oleh ahli media, ahli materi dan guru mata

pelajaran IPA, untuk melakukan uji kevalidan media. 2) Teknik angket respons

siswa dengan menggunakan google form, untuk melakukan uji kepraktisan media.

Teknik analisis data digunakan teknik analisis deskriptif yaitu untuk

36

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

mendeskripsikan data kevalidan dan data kepraktisan media pembelajaran Kokami

tema pelestarian lingkungan. Dalam penelitian dan pengembangan ini menggunakan

skala Likert positif dengan 4 skala yang digunakan untuk menilai instrumen dalam

bentuk angket tersebut, Skala likert yang digunakan seperti pada tabel 1. dibawah

ini:

Tabel 1. Skala likert

No Kriteria Skor

1 Sangat Baik 4

2 Baik 3

3 Cukup 2

4 Tidak Baik 1

(Sugiyono, 2017).

Lembar validasi untuk uji kevalidan terdiri dari 20 butir pernyataan dan

angket respons siswa untuk uji kepraktisan terdiri dari 10 butir pernyataan. Masing-

masing memiliki 4 pilihan kriteria jawaban sesuai pada Tabel 1 Skala Likert.

Berdasarkan standar penilaian yang telah ditetapkan, dapat diketahui hasil dari

penilaian terhadap media pembelajaran Kokami yang dikembangkan. Untuk

menghitung skor total rata-rata dalam penilaian media, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = Jumlah skor jawaban responden

SM = Jumlah skor jawaban tertinggi

100 = Bilangan tetap

(Purwanto, 2013)

Untuk menentukan hasil penilaian pada uji kevalidan oleh para validator, dan

uji kepraktisan dengan menggunakan respons siswa, maka hasil perhitungan

tersebut diberikan kriteria penilaian yang disesuaikan berdasarkan tabel berikut:

Tabel 2. Kriteria deskriptif uji kevalidan media pembelajaran kokami tema pelestarian

lingkungan oleh ahli media, ahli materi dan guru mata pelajaran IPA

(Riduwan, 2013)

Tabel 3. Kriteria deskriptif uji kepraktisan media pembelajaran kokami tema

pelestarian lingkungan menggunakan respons siswa

(Riduwan, 2013)

No Nilai dalam persen % Kategori Kevalidan

1 A = 76% - 100% Sangat Baik (valid dapat diuji coba)

2 B = 51% - 75% Baik (valid, perlu sedikit revisi)

3 C = 26% - 50% Cukup (cukup valid, perlu banyak revisi)

4 D = 0% - 25% Tidak Baik (tidak valid)

No Nilai dalam persen % Kategori Kepraktisan

1 A = 76% - 100% Sangat Baik

2 B = 51% - 75% Baik

3 C = 26% - 50% Cukup

4 D = 0% - 25% Tidak Baik

37

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan dari tujuan penelitian ini, yaitu mengembangkan, mengetahui

kevalidan dan kepraktisan pada media pembelajaran Kokami tema pelestarian

lingkungan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Pengembangan Media Pembelajaran Kokami (Kotak Kartu Misterius) Tema

Pelestarian Lingkungan

Berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan Borg and Gall (2003)

pada pengembangan media pembelajaran Kokami (kotak kartu misterius) Tema

Pelestarian Lingkungan, penelitian dilakukan sesuai langkahnya, yaitu 1).

Melakukan studi pendahuluan, yang meliputi kajian pustaka dan wawancara pada

guru IPA Kelas VII SMPN 1 Menes, untuk melakukan analisis masalah yang ada

pada proses pembelajaran, analisis kebutuhan siswa, analisis kurikulum yang

digunakan dan analisis materi. Berdasarkan wawancara didapatkan hasil bahwa di

SMPN 1 Menes menggunakan kurikulum 2013, pada pembelajarannya ditemukan

masalah keterbatasan media pembelajaran IPA khususnya dalam materi pencemaran

lingkungan. Media yang pernah digunakan guru belum ada yang dapat

meningkatkan minat siswa untuk belajar sehingga berakibat pada hasil belajar

kognitif siswa rendah, serta siswa tidak menerapkan kesadaran dalam melestarikan

lingkungan, dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan media pembelajaran yang

sesuai dengan karakter siswa, yang dapat membantu siswa dalam memahami materi,

memperjelas materi, meningkatkan minat siswa, serta melatih kemampuan berpikir

kognitif siswa sehingga hasil belajar kognitif siswa dapat meningkat serta

menumbuhkan kesadaran siswa dalam melestarikan lingkungan sekitar. Setelah

dilakukan studi pandahuluan didapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah yang

ada yaitu dengan melakukan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media

pembelajaran Kokami 2). Merencanakan penelitian (Planning), dilakukan dengan

mencari teori-teori tentang media pembelajaran Kokami, langkah-langkah

menggunakannya, memahami pengembangan media pembelajaran Kokami

sebelumnya yang dilakukan peneliti lain, untuk dijadikan acuan dalam

mengembangkan media pembelajaran Kokami pada penelitian ini, merumuskan

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, perencanaan desain, dan

jadwal penelitian.

Setelah dilakukan studi pendahuluan dan perencanaan penelitian (planning)

dilanjutkan pada langkah selanjutnya yaitu pengembangan desain. 3).

pengembangan desain yaitu melakukan desain produk media pembelajaran Kokami,

diawali dengan mendesain terlebih dahulu komponen dalam media pembelajaran

Kokami yaitu kotak, amplop, kartu soal dan kartu peraturan. Pengembangan media

pembelajaran Kokami yang telah dilakukan yaitu peneliti membuat desain yang

berbeda dengan pengembangan media pembelajaran Kokami sebelumnya, baik dari

segi komponen (berupa kotak, amplop, kartu soal dan kartu peraturan penggunaan),

materi yang disampaikan dan inovasi baru yang dibuat pada media pembelajaran

Kokami. Hasil pengembangan media pembelajaran Kokami dilihat dari segi

komponennya diawali dengan pengembangan desain produk (develop preliminary

of product) yaitu mendesain produk yang dikembangkan, yaitu kotak, amplop, kartu

soal, dan kartu petunjuk penggunaan, yang disesuaikan dengan tema pelestarian

lingkungan pada media pembelajaran Kokami.

Kotak didesain disesuaikan dengan tema pelestarian lingkungan. Desain

dibuat dengan fleksibel, sehingga kotak tersebut dapat dilipat, mudah digunakan,

disimpan, dan dibawa. Bahan kotak menggunakan bahan yang ramah lingkungan

38

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

yaitu triplek yang dibalut oleh kain linen dan kain perca bermotif batik. Desain

kotak media pembelajaran Kokami seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Desain kotak media pembelajaran kokami

Amplop dalam media pembelajaran kokami didesain dibagian depan dengan

menggunakan gambar yang berkaitan dengan tema pelestarian lingkungan,

sedangkan untuk bagian belakang amplop di desain konteks yang bernama "Taukah

kamu" yang merupakan inovasi baru yang dibuat peneliti, dalam konteks "Taukah

kamu" memiliki konsep materi mengenai ciri khas daerah Banten yanng harus

dilestarikan untuk menjaga kearifal lokal daerah Banten. Desain amplop seperti

pada gambar 2.

Gambar 2. Desain amplop media pembelajaran kokami

Kartu soal pada media pembelajaran Kokami berisi pertanyaan, yang dibuat

berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses berpikir kognitif siswa dari

tingkatan kognitif C3 (mengaplikasi) sampai C6 (mencipta), dalam kartu tersebut

terdapat pertanyaan bonus, pertanyaan bonus dibuat berdasarkan tingkatan kognitif

tertinggi yaitu C6 (mencipta). Kartu soal pada media pembelajaran Kokami ini

menggunakan materi tema pelestarian lingkungan. Desain kartu media pembelajaran

Kokami seperti pada gambar 3.

39

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

Gambar 3. Desain kartu soal media pembelajaran kokami

Kartu peraturan dalam menggunakan media pembelajaran Kokami

merupakan beberapa aturan dalam menggunakan media pembelajaran Kokami yang

disesuaikan dalam proses pembelajaran IPA, seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Desain kartu peraturan dalam menggunakan media pembelajaran kokami

Hasil pengembangan media pembelajaran Kokami dilihat dari segi materi,

dapat dilihat pada kartu soal media pembelajaran Kokami. Materi tersebut

berbentuk tema yaitu materi dengan tema pelestarian lingkungan, materi tersebut

dibuat terpadu dengan menggunakan model keterpaduan connected. Model

keterpaduan tipe connected adalah suatu model yang terdiri dari 1 KD Utama yaitu

KD 3.8 menganalisis mengenai pencemaran lingkungan dan beberapa KD

Pendukung yaitu KD 3.7 menganalisis mengenai ekosistem, KD 3.9 menganalisis

mengenai perubahan iklim, dan KD 4.8 mengenai menerapkan cara mengatasi

pencemaran lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian pada pengembangan media pembelajaran

Kokami yang telah dilakukan, bahwa pengembangan media pembelajaran Kokami

dari segi komponennya, yaitu kotak, amplop, kartu soal dan kartu peraturan

penggunaan, komponen-komponen tersebut dikembangkan sebaik mungkin, dan

saling berkaitan antara desain tampilan (bentuk dan warna), pemilihan bahan, dan

materi. Bahan yang digunakan dalam setiap komponen media pembelajaran Kokami

memiliki kualitas bahan yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan karena

mengacu konsep 3R. Penggunaan bahan dengan konsep 3R, Reduce (mengurangi),

Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang sampah) bertujuan agar

40

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

siswa lebih memaknai pembelajaran mengenai materi tema pelestarian lingkungan

sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna. Pembelajaran lebih

bermakna yaitu pembelajaran yang meningkatkan penambahan suatu ilmu atau

informasi serta dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan

mencipta (Nurrita Teni, 2018).

Konsep 3R digunakan dalam penggunaan bahan pada pembuatan media

pembelajaran Kokami agar menggunakan bahan ramah lingkungan dan

memanfaatkan limbah yang sudah tidak digunakan, bahan tersebut seperti triplek,

kain linen, kain perca batik, dan kertas. Selain itu juga konsep 3R juga masuk

kedalam materi tema pelestarian lingkungan, sehingga untuk melatih kemampuan

siswa untuk mencipta sesuai dengan tingkatan kemampuan kognitif C6, agar materi

tema pelestarian lingkungan nyata diterapkan dalam proses pembelajaran IPA.

Bahan yang ramah lingkungan seperti triplek dan kain linen berrguna untuk

mengurangi pencemaran lingkungan disekitar, menjadikan limbah menjadi barang

yang lebih berguna sehingga lingkungan dapat dilestarikan, dalam penggunaan kain

perca batik, tujuannya untuk melestarikan budaya Indonesia yang dikenal dengan

ciri khas batik, jadi bukan hanya lingkungan saja yang dilestarikan, budaya juga

sangat penting untuk dilestarikan. Kemudian bahan kertas untuk kartu soal dan

kartu peraturan penggunaan menggunakan kertas, karena kertas lebih ramah

lingkungan dan mudah terurai. Kemudian soal pada media pembelajaran Kokami

disesuaikan dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses berpikir kognitif

siswa, sehingga diharapkan soal tersebut mampu meningkatkan hasil belajar

kognitif siswa. Selanjutnya, untuk tahapan penelitian dan pengembangan berikutnya

mengenai uji kevalidan dan uji kepraktisan media pembelajaran Kokami dipaparkan

pada point berikutnya.

Kevalidan Media Pembelajaran Kokami (Kotak Kartu Misterius) Tema

Pelestarian Lingkungan

Uji Kevalidan merupakan kegiatan menguji produk berupa media

pembelajaran Kokami dengan menilai berbagai kriteria penilaian oleh 1 dosen ahli

media, 1 dosen ahli materi, dan 1 guru mata pelajaran IPA sebagai ahli

pembelajaran. Hasil uji kevalidan oleh masing-masing validator media

pembelajaran Kokami sebagai berikut :

Uji Kevalidan Media Pembelajaran Kokami oleh Ahli Media

Uji kevalidan oleh dosen ahli media pada setiap penilaian terbagi menjadi

tiga aspek. 1). Aspek tampilan yaitu aspek yang menilai kevalidan media

pembelajaran Kokami dari tampilan media tersebut, dilihat dari setiap

komponennya yaitu kotak, amplop dan kartu, disesuaikan dari desain yang telah

dibuat, kesesuaian dengan materi tema pelestarian lingkungan, ketepatan dalam

pemilihan bahan, kesesuaian penggunaaan huruf yang digunakan dan ketepatan

dalam penggunaan bahasa sesuai ejaan KBBI. Penilaian aspek tampilan memiliki 15

indikator 2). Aspek penggunaan yaitu aspek yang menilai kevalidan media

pembelajaran Kokami dilihat dari kemudahan dalam menggunakannya, kemudahan

dalam penyimpananya, dan kejelasan petunjuk penggunaan yang ada dalam media

pembelajaran Kokami. Penilaian aspek penggunaan memiliki 3 indikator. 3). Aspek

pemanfaatan yaitu aspek yang menilai kevalidan media pembelajaran Kokami

dilihat dari manfaat media pembelajaran Kokami tersebut untuk siswa. Penilaian

aspek pemanfaatan memiliki 2 indikator. Berikut gambar persentase hasil uji

kevalidan oleh ahli media pada setiap aspek :

41

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

Gambar 5. Persentase hasil uji kevalidan oleh ahli media pada setiap aspek

Secara keseluruhan hasil uji kevalidan oleh dosen ahli media, diperoleh skor

rata-rata sebesar 100% dengan kategori “Sangat Baik”, skor tersebut diperoleh dari

penilaian dosen ahli media pada setiap aspek, 1) Aspek tampilan yang memperoleh

skor 100%, dengan hasil penilaian yang menyatakan media pembelajaran Kokami

sudah memenuhi kesesuaian desain, kesesuaian dengan materi tema pelestarian

lingkungan, ketepatan dalam pemilihan bahan, kesesuaian penggunaaan huruf, dan

ketepatan dalam penggunaan bahasa sesuai ejaan KBBI. 2) Aspek penggunaan yang

memperoleh skor 100%, dengan hasil penilaian yang menyatakan media

pembelajaran Kokami, mudah untuk digunakan, mudah untuk disimpan, dibawa

karena bentuknya yang fleksibel serta petunjuk penggunaan pada media

pembelajaran Kokami jelas dan mudah dipahami. 3) Aspek pemanfaatan yang

memperoleh skor 100%, dengan hasil penilaian yang menyatakan media

pembelajaran Kokami dapat menambah ilmu pengetahuan siswa, meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, khususnya kemampuan kognitif, sehingga media

pembelajaran Kokami dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa serta dapat

memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya mengenai ciri khas daerah Banten

yang ada pada konteks “Taukah Kamu”. Sehingga dari hasil penilaian dosen ahli

media tersebut dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran Kokami valid dan

dapat diuji coba.

Uji Kevalidan Media Pembelajaran Kokami oleh Ahli Materi

Uji kevalidan yang dilakukan oleh dosen ahli materi, pada setiap penilaian

terbagi menjadi tiga aspek penilaian yaitu 1). Aspek kualitas materi/isi yaitu aspek

yang menilai kevalidan media pembelajaran kokami dilihat dari kualitas materi

yang disajikan dalam media pembelajaran Kokami dengan materi tema pelestarian

lingkungan. Penilaian aspek kualitas materi/isi memiliki 9 indikator. 2). Aspek

kualitas pembelajaran yaitu aspek yang menilai kevalidan media pembelajaran

kokami dilihat dari kualitas pembelajaran yang didapatkan pada saat proses

pembelajaran menggunakan media pembelajaran Kokami dengan materi tema

pelestarian lingkungan. Penilaian aspek kualitas pembelajaran memiliki 7 indikator.

3). Aspek kebahasaan yaitu aspek yang menilai kevalidan media pembelajaran

Kokami dilihat dari tata bahasa dan kesesuaian dengan KBBI dan EYD yang

digunakan pada media pembelajaran Kokami dengan materi tema pelestarian

lingkungan. Penilaian aspek kebahasaan memiliki 4 indikator. Berikut gambar

persentase hasil uji kevalidan oleh ahli materi pada setiap aspek :

100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Aspek Tampilan Aspek

Penggunaan

Aspek

Pemanfaatan

Per

sen

tase

Pen

ila

ian

Aspek Penilaian Ahli Media

Uji Kevalidan oleh Ahli Media pada Setiap Aspek

42

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

Gambar 6. Persentase hasil uji kevalidan oleh ahli materi pada setiap aspek

Secara keseluruhan hasil uji kevalidan oleh dosen ahli materi, diperoleh skor

rata-rata sebesar 85% dengan kategori “Sangat Baik”, skor tersebut diperoleh dari

penilaian dosen ahli materi pada setiap aspek, 1) Aspek kualitas materi/isi yang

memperoleh skor 83%, dengan hasil penilaian yang menyatakan media

pembelajaran Kokami sudah memenuhi kesesuaian dengan KI, KD dan tujuan

pembelajaran pada materi tema pelestarian lingkungan, kesesuaian pada keluasan

dan kedalaman soal, kejelasan soal, kesesuaian soal dengan permasalahan

kehidupan sehari-hari, kesesuaian soal dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK), kejelasan dalam menyajian gambar pada soal. Selanjutnya untuk

kesesuaian soal dengan dimensi proses kognitif siswa dari C3 (mengaplikasi)

sampai C6 (mencipta) ada sedikit revisi, revisi awal oleh dosen ahli materi yang

mendapat penilaian cukup, karena dari soal tersebut perlu direvisi terkait

kesesuaiannya dengan dimensi proses berpikir kognitif siswa agar soal yang dibuat

lebih sesuai dengan tingkatan kognitifnya. 2) Aspek kualitas pembelajaran yang

memperoleh skor 89%, dengan hasil penilaian yang menyatakan media

pembelajaran Kokami, dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, dapat memicu

keaktifan siswa, mendorong siswa untuk mencari informasi lebih jauh, soal-soal

yang buat dengan dimensi berpikir kognitif tingkat tinggi dari C3 (mengaplikasi)

dan C6 (mencipta) yang melatih kemampuan kognitif siswa sehingga

mempengaruhi hasil belajar siswa, meningkatkan interaksi antara siswa dan siswa

serta siswa dan guru, serta dapat memudahkan siswa untuk memahami materi tema

pelestarian lingkungan. 3) Aspek kebahasaan yang memperoleh skor 81%, dengan

hasil penilaian yang menyatakan media pembelajaran Kokami memiliki tata bahasa

yang baik, sesuai dengan KBBI dan EYD, kelugasan bahasa dan ketepatan istilah,

serta kesesuaian bahasa dengan kemampuan berpikir kognitif siswa tingkat SMP,

sehingga bahasa pada media pembelajaran Kokami mudah untuk dipahami siswa.

Sehingga dari hasil penilaian dosen ahli materi tersebut dapat dinyatakan bahwa

media pembelajaran Kokami valid dan dapat diuji coba.

Uji Kevalidan Media Pembelajaran Kokami oleh Guru Mata Pelajaran IPA

Pada penelitian ini guru sebagai ahli pembelajaran, jadi penilaian yang

dilakukan oleh guru terhadap media pembelajaran Kokami lebih komplek yaitu

mencakup semua aspek, baik dari aspek tampilan media, kualitas materi dan

kualitas pembelajaran. Uji kevalidan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA,

pada setiap penilaian terbagi menjadi tiga aspek penilaian yaitu 1). Aspek tampilan

media yaitu aspek yang menilai kevalidan media pembelajaran Kokami dari

83%

89%

81%

76%78%80%82%84%86%88%90%

Aspek Kualitas

Materi/Isi

Aspek Kualitas

Pembelajaran

Aspek

Kebahasaan

Perse

nta

se P

en

ila

ian

Aspek Penilaian Ahli Materi

Uji Kevalidan oleh Ahli Materi pada Setiap Aspek

43

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

tampilan media tersebut, dilihat dari setiap komponennya yaitu kotak, amplop dan

kartu, disesuaikan dengan desain yang telah dibuat, kesesuaian dengan materi tema

pelestarian lingkungan, ketepatan dalam pemilihan bahan, serta ketepatan dalam

penggunaan bahasa sesuai ejaan KBBI. Penilaian aspek tampilan media memiliki 8

indikator 2). Aspek kualitas materi/isi yaitu aspek yang menilai kevalidan media

pembelajaran Kokami dilihat dari kualitas materi yang disajikan dalam media

pembelajaran Kokami dengan materi tema pelestarian lingkungan. Penilaian aspek

kualitas materi/isi memiliki 6 indikator. 3). Aspek kualitas pembelajaran yaitu aspek

yang menilai kevalidan media pembelajaran kokami dilihat dari kualitas

pembelajaran yang didapatkan siswa pada saat proses pembelajaran IPA

menggunakan media pembelajaran Kokami dengan materi tema pelestarian

lingkungan. Penilaian aspek kualitas pembelajaran memiliki 6 indikator. Berikut

gambar persentase hasil uji kevalidan oleh guru mata pelajaran IPA pada setiap

aspek :

Gambar 7. Persentase uji kevalidan oleh guru mata pelajaran IPA pada setiap aspek

Secara keseluruhan hasil uji kevalidan oleh guru mata pelajaran IPA,

diperoleh skor rata-rata sebesar 94% dengan kategori “Sangat Baik”, skor tersebut

diperoleh dari penilaian guru mata pelajaran IPA pada setiap aspek, 1) Aspek

tampilan media yang memperoleh skor 94%, dengan hasil penilaian yang

menyatakan media pembelajaran Kokami sudah memenuhi kesesuaian desain,

kesesuaian dengan materi tema pelestarian lingkungan, ketepatan dalam pemilihan

bahan, kejelasan petunjuk penggunaan dan ketepatan dalam penggunaan bahasa

sesuai ejaan KBBI. 2) Aspek kualitas materi/isi yang memperoleh skor 92%, dengan

hasil penilaian yang menyatakan media pembelajaran Kokami sudah memenuhi

kesesuaian dengan KI, KD dan tujuan pembelajaran pada materi tema pelestarian

lingkungan, kesesuaian pada keluasan dan kedalaman soal, kejelasan soal,

kesesuaian soal dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, kesesuaian soal dengan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta soal yang dibuat sesuai dengan

dimensi proses kognitif siswa dari C3 (mengaplikasi) sampai C6 (mencipta). 3)

Aspek kualitas pembelajaran yang memperoleh skor 96%, dengan hasil penilaian

yang menyatakan media pembelajaran Kokami, dapat menumbuhkan rasa ingin tahu

siswa, dapat memicu keaktifan siswa, mendorong siswa untuk mencari informasi

lebih jauh, soal-soal dibuat berdasarkan dimensi berpikir kognitif tingkat tinggi dari

C3 (mengaplikasi) dan C6 (mencipta) yang melatih kemampuan kognitif siswa,

sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa, meningkatkan interaksi

94%

92%

96%

89%90%91%92%93%94%95%96%97%

Aspek Tampilan

Media

Aspek Kualitas

Materi/Isi

Aspek Kualitas

Pembelajaran

Per

sen

tase

Pen

ilaia

n

Aspek Penilaian Guru Mata Pelajaran IPA

Uji Kevalidan oleh Guru Mata Pelajaran IPA

pada Setiap Aspek

44

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

antara siswa dan siswa serta siswa dan guru, memudahkan siswa untuk memahami

materi tema pelestarian lingkungan, serta dapat mewakili guru dalam menjelaskan

materi tema pelestarian lingkungan. Sehingga dari hasil penilaian guru mata

pelajaran IPA tersebut dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran Kokami valid

dan dapat diuji coba.

Berikut gambar persentase hasil uji kevalidan oleh validator:

Gambar 8. Persentase hasil uji kevalidan oleh validator

Berdasarkan hasil uji kevalidan yang telah dilakukan oleh tiga validator yaitu

dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru mata pelajaran IPA memperoleh nilai

rata-rata 92,9%, secara keseluruhan menunjukan bahwa media pembelajaran

Kokami (kotak kartu misterius) yang dikembangkan memiliki nilai A, dengan

kategori “Sangat Baik” artinya media pembelajaran Kokami valid dan dapat diuji

coba.

Meskipun media pembelajaran Kokami yang dikembangkan sudah mendapat

kategori sangat baik, akan tetapi para validator memberikan beberapa saran:

1. Perbaiki ketahanan dari media pembelajaran Kokami.

2. Kurangi pengetahuan faktual pada soal, ganti dengan pengetahuan konseptual

dan prosedural.

3. Terapkan IPTEK secara maksimal pada soal.

4. Perbaiki kalimat soal yang memungkinkan akan sulit dimengeti siswa.

5. Sebaiknya gambar yang digunakan real keadaan sekitar.

Setelah dilakukan revisi pada media pembelajaran Kokami tema pelestarian

lingkungan berdasarkan saran dari validator tersebut, kemudian dilanjutkan pada uji

kepraktisan.

Kepraktisan Media Pembelajaran Kokami (Kotak Kartu Misterius) Tema

Pelestarian Lingkungan

Tingkat kepraktisan adalah menguji kriteria kualitas media pembelajaran

yang dikembangkan, dalam mengembangkan media pembelajaran disesuaikan

dengan masalah dan kebutuhan dilapangan, tingkat kepraktisan pada media

pembelajaran yang dikembangkan dapat ditentukan melalui angket respons yang

diberikan pada pengguna media pembelajaran (Mustami, M.K., et al., 2019).

Uji kepraktisan pada media pembelajaran Kokami dilakukan penilaian pada

2 aspek yaitu aspek tampilan media yang memiliki 4 indikator dan aspek kualitas

pembelajaran yang memiliki 6 indikator

100%

85%

94%

75%

80%

85%

90%

95%

100%

105%

Dosen Ahli

Media

Dosen Ahli

Materi

Guru Mata

pelajaran IPA

Per

sen

tase

Pen

ila

ian

Validator

Hasil Uji Kevalidan oleh Validator

45

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

Berikut gambar persentase hasil uji kepraktisan pada setiap aspek:

Gambar 9. Persentase hasil uji kepraktisan melalui angket respons siswa pada setiap

aspek

Hasil uji kepraktisan melalui angket respons siswa pada media pembelajaran

Kokami, dinyatakan bahwa media pembelajaran Kokami memiliki nilai kepraktisan

yang tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 96,5%, dengan kriteria “Sangat Baik”.

Nilai tersebut diperoleh dari sampel 40 siswa yang menjawab 10 indikator

pernyataan. Siswa sebagai pengguna menilai kepraktisan media pembelajaran

Kokami dalam setiap aspek, 1). Aspek tampilan media yang memperoleh skor 94%,

dengan hasil penilaian yang menyatakan media pembelajaran Kokami sesuai dengan

kebutuhan siswa, siswa mudah menggunakan, menyimpan dan membawa media

pembelajaran Kokami karena bentuknya yang fleksibel, dan soal pada media

pembelajaran Kokami mudah dipahami. 2). Aspek kualitas pembelajaran yang

memperoleh skor 92%, dengan hasil penilaian yang menyatakan media

pembelajaran Kokami dapat memicu siswa aktif dalam proses pembelajaran IPA,

mendorong siswa untuk mencari informasi lebih jauh untuk mendapatkan jawaban

dari kartu soal media pembelajaran Kokami, dapat membantu siswa untuk

memahami materi dengan tema pelestarian lingkungan, meningkatkan kemampuan

berpikir kognitif siswa agar hasil belajar kognitif siswa meningkat, serta

meningkatkan pengetahuan mengenai ciri khas daerah Banten untuk menjaga

kearifal lokal daerah Banten. Berdasarkan hasil uji kepraktisan tersebut dapat

dipaparkan bahwa media pembelajaran Kokami tema pelestarian lingkungan sangat

baik digunakan dalam proses pembelajaran IPA.

Kebaruan media pembelajaran Kokami yang dikembangkan peneliti yaitu

peneliti melakukan pengembangan pada setiap komponen-komponenya (yaitu

kotak, amplop, kartu soal, dan kartu peraturan penggunaan), materi dan membuat

inovasi baru. Pengembangan pada setiap komponen media pembelajaran Kokami,

dapat dilihat dari penggunaan bahannya yang mengacu pada konsep 3R (Reduce,

Reuse, Recycle) yang bertujuan untuk menerapkan sikap peduli lingkungan pada

siswa untuk membantu melestarikan lingkungan agar pencemaran lingkungan

disekitar menjadi lebih berkurang. Pengembangan pada soal media pembelajaran

Kokami mengacu pada dimensi pengetahuan dan dimensi proses berpikir kognitif

siswa dari C3 (mengaplikasi) sampai C6 (mencipta) yang bertujuan agar

meningkatkan kemampuan kognitif siswa, kemudian materi yang digunakan bukan

hanya materi dalam satu konsep saja melainkan materi dalam bentuk tema dengan

keterpaduan IPA yang terdiri dari beberapa konsep yang saling berkaitan. Inovasi

baru yang dibuat peneliti berupa konteks “Tahukah Kamu” yang ada dibagian

94%

92%

90%

91%

92%

93%

94%

Aspek

Tampilan

Media

Aspek Kualitas

Pembelajaran

Perse

nta

se P

en

ila

ian

Aspek Penilaian Siswa

Uji Kepraktisan melalui Angket Respons Siswa pada Setiap

Aspek

46

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

Siti Fatimah Nuralisa, et al.

belakang amplop media pembelajaran Kokami, pembuatan konteks tersebut guna

untuk melestarikan budaya daerah Banten, dengan memberikan informasi mengenai

ciri khas daerah Banten, untuk menjaga kearifan lokal daerah Banten, jadi pada

konteks “Tahukah Kamu” meminta siswa untuk melestarikan ciri khas budaya

daerah yang dimiliki, karena bukan hanya lingkungan saja yang penting

dilestarikan, ciri khas daerah pun sangat penting dilestarikan. Jadi setiap komponen,

materi, dan inovasi baru yang dibuat peneliti pada pengembangan media

pembelajaran Kokami saling berkaitan satu sama lain, keterkaitan tersebut mengacu

dalam sebuah tema pembelajaran yang disampaikan yaitu materi tema pelestarian

lingkungan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa 1). Pengembangan media pembelajaran Kokami didesain

berbeda dengan pengembangan media pembelajaran kokami sebelumnya, pada

komponennya (yaitu kotak, amplop, kartu soal, dan kartu peraturan penggunaan)

dibuat dari bahan yang ramah lingkungan mengacu pada konsep 3R, materi pada

media pembelajaran Kokami, dalam bentuk keterpaduan IPA tipe connected dengan

tema pelestarian lingkungan dan inovasi baru yang dibuat peneliti berupa konteks

“Tahukah Kamu” yang ada pada bagian amplop media pembelajaran Kokami. 2).

Hasil uji kevalidan oleh tiga validator memiliki nilai rata-rata 92,9%, dengan

kriteria “Sangat Baik”, perolehan nilai tersebut dari penilaian yang dilakukan oleh

ahli media (menilai aspek tampilan, penggunaan dan pemanfaatan), penilaian oleh

ahli materi (menilai aspek kualitas materi/isi, kualitas pembelajaran dan

kebahasaan) dan penilaian guru mata pelajaran sebagai ahli pendidikan (menilai

aspek tampilan media, kualitas materi/isi, kualitas pembelajaran. Sehingga dari hasil

penilaian uji kevalidan tersebut dapat dinyatakan media pembelajaran Kokami valid

dan dapat diuji coba. 3). Hasil uji kepraktisan media pembelajaran Kokami

menghasilkan nilai rata-rata 96,5% dengan kriteria “Sangat Baik” perolehan nilai

tersebut dari hasil respons siswa selaku pengguna media pembelajaran Kokami

(menilai aspek tampilan media dan aspek kualitas pembelajaran). Sehingga dari

hasil respons siswa pada uji kepraktisan tersebut dapat dinyatakan bahwa media

pembelajaran Kokami “Sangat Baik”digunakan dalam proses pembelajaran IPA.

DAFTAR RUJUKAN

Anitasary, B., Winarti, A., & Rusmansyah. (2019). Media Simulasi PhET (Physics

Education Technology) untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa pada Konsep

Asam Basa. Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 10(1), 8-15.

Borg & Gall. (2003). Education Research. New York : Allyn and Bacon.

D. Indriati, S.C.P. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui

Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi. Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia (JPII), 1(2), 192-197.

Dewi, K.D.M., Suardana, I.N., & Selamet, K. (2020). Pengaruh Peta Konsep dalam

Model Learning Cycle 5E terhadap Hasil Belajar IPA SMP. Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI), 3(1), 1-11.

Fatimah, F., & Widiyatmoko, A. (2014). Pengembangan Science Comic Berbasis

Problem Based..Learning sebagai Media Pembelajaran pada..Tema Bunyi dan

Pendengaran untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan..IPA Indonesia JPII, 3(2),

146-153.

47

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI (KOTAK KARTU …

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

Istiqomah, F., Widiyatmoka A., & Wusqo. (2016). Pengaruh Media Kokami

terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif dan Aktivitas Belajar Tema Bahan

Kimia. Unnes Science Education Journal, 5(2), 1217-1226.

Kemendikbud. (2015). Undang-undang nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

Hasil Belajar Peserta Didik pada Jenjang Dasar dan Pendidikan Menengah.

Jakarta: Permendikbud.

Mustami, M. K., Syamsudduha, S., Safei., & Ismail, M. I. (2019). Validity,

Practicality, and Effectiveness Development of Biology Textbooks Integrated

with Augmented Reality on High School Students. International Journal of

Technology Enhanced Learning, 11(2), 187-200.

Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa. Miskyat, 3(1), 171-187.

Paisah, N., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. (2013). Penerapan Media

Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan

Berpikir Kritis pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo. Radiasi:

Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, 3(1), 28-32.

Purwanto, M. (2013). Prinsip-prinsip. dan. Teknik. Evaluasi. Pembelajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riduwan. (2013). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,

Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sari, I.K.W., & Wulandari, R. (2020). Analisis kemampuan kognitif dalam

pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia

(JPPSI), 3(2), 145-152.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryani, Nunuk. Setiawan, Achmad. Putria, Aditin. (2018). Media Pembelajaran.

Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Taufiq, M., Dewi, N. R., & Widiyatmoko, A. (2014). Pengembangan Media

Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema

“Konservasi” Berpendekatan Science-Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia, 3(2), 140-145.

48