View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGGUNAAN METILPREDNISOLON SEBAGAI PEREDA NYERI PADA PASIEN
NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH
SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Tiara Triasari
NIM: 138114011
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGGUNAAN METILPREDNISOLON SEBAGAI PEREDA NYERI PADA PASIEN
NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH
SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Tiara Triasari
NIM: 138114011
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Apa yang kita lakukan, kita berikan untuk kebaikan meski itu susah maka yang akan datang
pada kita adalah kebaikan yang lebih baik dari yang kita berikan”
Qur’an Surah Ad-Dhuha (4)
Karya ini saya persembahkan untuk Ibu, (alm) Bapak, semua saudara, dan untuk siapapun
yang ingin terus belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kebaikan semua
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, ridho dan
bimbingannya sehingga skripsi yang berjudul “Penggunaan Metilprednisolon sebagai Pereda
Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Akut di Instalasi Rawat Jalan Rumah Bethesda
Yogyakarta” dapat diselesaikan untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm).
Keberhasilan dalam skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Maka, dengan
penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si, Ph.D., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M.Kes., Sp.S selaku pembimbing utama yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingan dari awal hingga akhir penelitian sampai
terselesaikannya naskah skripsi ini.
3. Bapak Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. dan Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc.,
Apt. selaku dosen penguji yang memberikan masukan dan arahan demi kemajuan
skripsi ini.
4. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Bapak Jaka Marjono yang memberikan
izin untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
5. Seluruh perawat Poliklinik Saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas kesediaannya
membantu dalam melakukan penelitian.
6. Ibunda Qomariyati yang dengan ikhlas, sabar, dan penuh kasih mendukung penulis
hingga tahap ini. Almarhum Bapak Ismugiyanto yang menjadi motivasi dalam
menyelesaikan naskah ini.
7. Kakak-kakak terkasih, Rosari Rahmawati dan Novina Primasari yang mendukung dan
memberikan kasih sayangnya.
8. Keponakan-keponakan, Ghani Alfarizi Hakim dan Syailendra Dhira Wijaya yang
memberikan penulis semangat untuk terus berjuang.
9. Teman-teman seperjuangan, Immanuel Cahyo, Maria Atika, Florentina Kassandra,
Kristina Reny, Rendra, Feronica Fidelia, Dias Rosari dan Gregorius Krissantono.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Teman-teman yang memberi penulis semangat, Lusia Sekar, Caroline Sekar, Rosalia
Swari, Maria Margareta, Aven dan Lalitya
11. Teman-teman yang selalu mendoakan dari jauh, May Larasati, Dewi Fatma, Linda
Patmasari, Rizky Nur, Sentagi Sesotya, Faradienna Raushan, Ami, Muh, Fahrrurrizal
dan Riga Enrilia
12. Teman-teman FSM A dan FKK A
13. Alfian Reza Almadjid yang menjadi motivasi untuk selalu menjadi orang yang
bermanfaat.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang terlibat dalam
menjalankan studi dan penyusunan naskah ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang ada dan dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembacanya. Terima kasih.
Penulis
(Tiara Triasari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
Pendahuluan : Nyeri punggung bawah (NPB) akut adalah nyeri yang terjadi merupakan
penyakit umum dan penyebab keterbatasan dalam bekerja maupun melakukan aktivitas sehari-
hari yang terjadi selama kurang dari 12 minggu atau terjadi selama 6 bulan dengan interval
tanpa nyeri. Pada penelitian sebelumnya diberikan hasil bahwa penambahan metilprednisolon
untuk terapi NPB tidak memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan tanpa
metilprednisolon. Tujuan : Mengukur penurunan nilai VAS serta mengidentifikasi outcome
dan efek samping aktual yang terjadi pada penambahan metilprednisolon pada pasien NPB
akut di instalasi rawat jalan rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Metode : Observasional-
analitik dengan rancangan kohort. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah pasien NPB
akut yang dikelompokkan berdasarkan jenis terapi yang diterima yaitu kelompok analgesik
nonsteroid dengan atau tanpa tambahan metilprednisolon 4 mg. Data diukur dengan VAS
(Visual Analog Scale), dan diidentifikasi dengan kuisioner subyektif dan obyektif. Hasil :
Diperoleh 30 NPB akut yang terdiri dari 11 pasien laki-laki (36.67%) dan 19 pasien
perempuan (63.33%) dengan 40% pasien berusia > 62 tahun, 46.67% 41-62 tahun, dan
13.33% pasien berusia 18-41 tahun. Sebanyak 15 pasien masuk dalam kelompok terapi NPB
akut tanpa metilprednisolon dan 15 pasien masuk dalam kelompok dengan tambahan
metilprednisolon 4 mg untuk terapi NPB akut. Hasil analisis penambahan metilprednisolon 4
mg terhadap pengurangan nyeri tidak terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata penurunan
nilai VAS sebelum dan setelah terapi (p = 0.253), outcome terapi berupa pengurangan nyeri
saat beraktivitas (p = 0.589) dan menjelang atau saat tidur (p = 0.330), efek samping aktual
pada kedua kelompok, dan rata-rata selisih nilai VAS pada tiga kelompok berdasarkan
regimen dosis metilprednisolon tidak berbeda bermakna (p = 0.792). Kesimpulan :
Penambahan metilprednisolon untuk terapi NPB akut dapat menurunkan nilai intensitas nyeri,
tercapainya outcome terapi, dan tidak terdapat perbedaan efek aktual namun tidak berbeda
bermakna dengan terapi NPB akut tanpa metilprednisolon.
Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Kortikosteroid, Metilprednisolon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
Introduction : Acute low back pain (LBP) is a pain commonly known as the major cause of
working and daily activities limitation that happened in less than 12 weeks or it happened in 6
months with intervals without pains. In previous researches the results of the use of
methylprednisolone didn’t give any better results in reducing low back pain compared to
reducing low back pain without methylprednisolone. Aims : To measure the reducing of VAS
score, and to identify therapy outcomes and actual side effects of acute low back pain patients
in ambulatory department of Bethesda Hospital Yogyakarta.. Study method : Observational-
analytic with cohort design. Subjects of this research are acute low back pain patients that
were divided into two groups based on addition of methylprednisolone 4 mg in acute low back
pain therapy. Data measured with VAS (Visual Analog Scale) and identified with subjective
and objective questionnaire. Results : there were 11 male patients (36.67%) and 19 female
patients (63.33%) with 40% of them are on age > 62 years old, 46.67% are 41-62 years old
and 13.33% are 18-40 years old. Fifteen patients are in analgetic alone group and 15 patients
are in analgetic with addition of methylprednisolon 4 mg for acute low back pain therapy
group. Results of the addition of methylprednisolone for pain reducing analysis not
significantly different on the average of VAS scores before and after taking
methylprednisolone (p = 0.253), the therapy outcomes on reducing pain while doing an
activity (p = 0.589) and reducing pain before or at sleep time (p = 0.330), the side effects
between two groups, and the average of VAS score differences between the three groups that
were divided based on the dose regimen of Methylprednisolone (p = 0.792) compared to the
analgetic alone group in low back pain therapy. Conclusions : The use of methylprednisolone
for acute low back pain reduced the average of pain intensities before and after therapy,
achieved the therapy outcomes, and there were no differences in side effects but the
statistically not significant different compared to the analgetic alone group in low back pain
therapy.
Key words : Low Back Pain, Corticosteroid, Methylprednisolone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vi
PRAKATA ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
II. METODE PENELITIAN........................................................................... 2
2.1 Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian ................................... 2
2.2 Subyek Penelitian ............................................................................... 3
2.3 Bahan dan Instrumen Penelitian ......................................................... 4
2.4 Persiapan Penelitian ............................................................................ 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.5 Pengambilan dan Analisis Data .......................................................... 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 5
IV. KESIMPULAN ........................................................................................ 11
V. SARAN ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12
LAMPIRAN ................................................................................................... 14
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Deskripsi Subyek Penelitian ............................................................... 6
Tabel II. Karakteristik Subyek Penelitian......................................................... 7
Tabel III. Penurunan Nilai VAS Sebelum dan Sesudah Terapi ....................... 8
Tabel IV. Perbandingan Nilai VAS pada 2 Kelompok Terapi ......................... 9
Tabel V. Perbandingan terapi NPB Akut dengan Analgesik Nonsteroid, Analgesik
Nonsteroid + metilprednisolon 4 mg 1x/hari dan Analgesik Nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 2x/hari ........................................................................... 9
Tabel VI. Outcome Terapi dengan Tambahan metilprednisolon 4mg pada Terapi
NPB .................................................................................................................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penurunan Nilai VAS Sebelum dan Sesudah Terapi ...................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ............................................................................ 14
Lampiran 2. Ethical Clearence Penelitian ............................................................... 15
Lampiran 3. Lembar Informasi Subyek Penelitian (Halaman 1)............................. 16
Lampiran 4. Lembar Informasi Subyek Penelitian (Halaman 2)............................. 17
Lampiran 5. Informed Concent ................................................................................ 18
Lampiran 6. Form Pengambilan Data Obyektif ...................................................... 19
Lampiran 7. VAS (Visual Analog Scale) ................................................................. 20
Lampiran 8. Form Pengambilan Data Subyektif ..................................................... 21
Lampiran 9. Surat Keterangan Surat Keterangan Analisis CE & BU
(Clinicapidemiology and Biostatical Unit).............................................................. 22
Lampiran 10. Uji Normalitas Data dengan Uji Saphiro Wilk ................................. 23
Lampiran 11. Jenis Terapi dengan Usia pada 2 Kelompok ..................................... 24
Lampiran 12 Jenis Terapi dengan Jenis Kelamin pada 2 Kelompok. ..................... 25
Lampiran 13. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (OAINS) pada 2 Kelompok.......... 26
Lampiran 14. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Analgesik Nonopioid) pada 2
Kelompok ................................................................................................................ 27
Lampiran 15. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Menerima lebih dari 1 Analgesik)
pada 2 kelompok ...................................................................................................... 28
Lampiran 16. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Celecoxib) pada 2 Kelompok...... 29
Lampiran 17. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Antidepresan) .............................. 30
Lampiran 18. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Antikonvulsan) ............................ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 19. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Muscle Relaxant) ........................ 32
Lampiran 20. Terapi dengan Nilai VAS Sebelum dan Sesudah Terapi .................. 33
Lampiran 21. Jenis Terapi dengan Nilai VAS Sebelum Terapi, Sesudah Terapi dan
Selisih Nilai VAS pada 2 kelompok ........................................................................ 34
Lampiran 22. Jenis Terapi dengan Selisih Nilai VAS pada 3 Kelompok ............... 35
Lampiran 23. Jenis Terapi dengan Outcome Terapi (Pengurangan Nyeri Saat
Beraktivitas) pada 2 kelompok ................................................................................ 36
Lampiran 24. Jenis Terapi dengan Outcome Terapi (Pengurangan Nyeri Saat
Menjelang Tidur) pada 2 kelompok ........................................................................ 37
Lampiran 25. Jenis Terapi dengan Selisih Nilai VAS pada 3 Kelompok ............... 38
Lampiran 26. Jenis Terapi dengan Kejadian Efek samping (Gangguan GI) pada 2
kelompok ................................................................................................................. 39
Lampiran 27. Jenis Terapi dengan Kejadian Efek Samping (Gangguan Nafsu
Makan) pada 2 kelompok ........................................................................................ 40
Lampiran 24. Jenis Terapi dengan Kejadian Efek Samping (Gangguan Tidur) pada 2
Kelompok ................................................................................................................ 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
I. PENDAHULUAN
Nyeri Punggung Bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP) merupakan penyakit
umum dan penyebab keterbatasan dalam bekerja maupun melakukan aktivitas
sehari-hari. Nyeri punggung bawah (NPB) adalah penyakit yang dapat menurunkan
produktivitas penderitanya (Patrianingrum, 2015). Angka kejadian NPB adalah 1
diantara 4 dewasa mengalami NPB dalam 1 hari selama rentang waktu 3 bulan atau
mereka mengalami NPB sekali seumur hidupnya (Friedman, et al, 2008). Nyeri
punggung bawah yang terjadi selama kurang dari 12 minggu atau kurang dari 3
bulan maka nyeri punggung tersebut masuk dalam nyeri punggung akut. Nyeri
punggung akut juga merupakan nyeri yang berulang selama 6 bulan dengan adanya
interval tanpa nyeri (Piccoliori, et al, 2013). Populasi lanjut usia ataupun populasi
produktif mempunyai faktor risiko untuk mengalami NPB (Docking, et al, 2011).
Nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh bermacam hal seperti kelainan pada
bagian tulang belakang, kelainan kongenital, trauma minor, fraktur, herniasis diskus
intervertebralis, degeneratif, arthritis, tumor pada tulang primer, kelainan vaskular
dan sikap tubuh (Fauci, et al, 2008).
Obat-obat yang digunakan untuk mengobati NPB adalah golongan anti inflamasi,
opiod, paracetamol dan muscle relaxant. Anti inflamasi yang diberikan terdapat dua
golongan yaitu obat anti inflamasi non steroid (OAINS) atau non steroid anti
inflamatory drugs (NSAID) dan steroid (Piccoliori, et al, 2013).
Kortikosteroid merupakan golongan hormon steroid yang sangat penting yang
berefek pada fisiologi manusia. Mekanisme aksi kortikosteroid sebagai anti
inflamasi adalah dengan menghambat sintesis asam arakidonat oleh pospolipid agar
tidak membentuk prostaglandin dan leukotrien untuk mengeluarkan mediator
inflamasi serta menurukan permeabilitas vaskular pada daerah yang mengalami
inflamasi (Gupta dan Bhatia, 2008).
Metilprednisolon diindikasikan untuk penekanan inflamasi dan kelainan
hipersensitivitas, inflamasi bowel parah, edema serebral disertai dengan keganasan,
rematik, dan inflamasi kulit. Dosis metilprednisolon untuk indikasi tersebut adalah
2-40 mg/hari secara peroral, sedangkan dosis dengan pemberian secara
intramuskular, intravena lambat atau infus adalah 10-500 mg/hari (Royal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pharmaceutical Society, 2015). Metilprednisolon mempunyai waktu paruh 18-36
jam dan dapat mencapai kadar plasma puncak (Cp max) dalam waktu minimal 1,1-
2,2 jam (Prashar, et al, 2016).
Menurut Finckh (2006), penggunaan steroid pada pasien yang terdiagnosa
sciatica efek terapi steroid tidak berlangsung lama dan efek tidak teratur dalam
beberapa hari. Pada penelitian yang dilakukan Friedman, et al, (2008) tentang
penggunaan metilprednisolon pada pasien NPB menunjukkan hasil bahwa pada
kelompok plasebo dengan tambahan metilprednisolon mengalami perbaikan nilai
nyeri dibanding kelompok kontrol stelah dilakukan terapi selama 1 bulan. Meskipun
rata-rata nilai intensitas nyeri pada kelompok plasebo dengan tambahan
Metilprednisolon lebih baik, namun uji statistik untuk intensitas nyeri diperoleh p =
0.10 (selang kepercayaan : 95%). Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
penggunaan steroid berbeda tidak bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol
mendukung tidak digunakannya steroid sebagai terapi NPB di beberapa guideline.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur efek Metilprednisolon dalam
menurukan nyeri pada pasien NPB akut dan untuk mengetahui efek samping dari
penggunaan metilprednisolon pada pasien NPB akut di instalasi rawat jalan rumah
sakit Bethesda Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengukur
penurunan nyeri dan efek samping potensial/aktual dari metilprednisolon yang
sering digunakan akibat tingginya kejadian NPB akut di instalasi rawat jalan rumah
sakit Bethesda Yogyakarta.
II.METODE PENELITIAN
2.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian adalah observasional-analitik dengan racangan kohort. Variabel
dalam penelitian ini terbagi dalam 2 jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat/tergantung. Variabel bebas adalah jenis/golongan obat yang diterima pasien
untuk terapi NPB akut. Dalam penelitian ini variabel bebas dibagi menajdi 2
kelompok yaitu kelompok terapi analgesik nonsteroid dan kelompok terapi
analgesik nonsteroid dengan tambahan Metilprednisolon. Kelompok analgesik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
nonsteroid dengan metilprednisolon dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan
regimen dosis pemberian Metilprednisolon yaitu metilprednisolon 4 mg 2x/hari dan
metilprednisolon 4 mg 1x/hari. Variabel terikat adalah nilai VAS setelah terapi
diberikan dan efek samping aktual pada pasien NPB akut di instalasi rawat jalan di
rumah sakit Bethesda Yogyakarta.
2.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah pasien NPB akut dan menerima metilprednisolon
di instalasi rawat jalan di rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang belum pernah
mendapat terapi dengan metilprednisolon atau pasien yang menerima
metilprednisolon sebelumnya namun tidak melanjutkan terapi minimal 1 minggu.
Kriteria inklusi meliputi pasien dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan,
usia >18 tahun, dan telah terdiagnosis NPB akut, pasien menerima metilprednisolon
untuk terapi farmakologi NPB akut untuk pertama kalinya atau baru menerima
metilprednisolon setelah menghentikan terapi minimal selama 1 minggu. Kriteria
eksklusi adalah pasien dengan data rekam medik tidak lengkap, tidak dapat difollow-
up selama penelitian, tidak menyetujui informed consent dan pasien telah rutin
melakukan terapi dengan metilprednisolon untuk penyakit lain. Besar sampel
minimal yang diperloeh dengan menggunakan rumus adalah 11.
𝑛 =𝑍2 𝛼∙𝑝(1−𝑝)
𝑒2 1,962∙0,156(1−0,1,56)
0,052 = 10,11 ≈ 11
Nilai merupakan nilai Z pada derajat kemaknaan pada taraf kepercayaan 95%
yaitu 1,96. Perhitungan besar sampel minimal menggunakan proporsi (p) 15,6%
berdasarkan penelitian Rumawas dan Purba (2002) dengan presisi (e) yang
diasumsikan peneliti sebesar 5% kesalahan yang dapat diterima dalam penelitian.
Pada penelitian ini diambil 30 pasien NPB yang sesuai kriteria inklusi dan
dibagi menjadi dalam 2 kelompok besar berdasarkan terapi dimana masing-masing
kelompok terdapat 15 subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2.3 Bahan dan Instrumen Penelitian
Bahan penelitian ini adalah catatan dalam rekam medis elektronik (Electronic
Medical Record) di poliklinik saraf instalasi rawat jalan rumah sakit Bethesda
Yogyakarta yang berisi data subyektif dan obyektif pasien yang diisi oleh dokter,
electronic prescription, dan data kunjungan pasien. Instrumen dalam penelitian ini
adalah lembar VAS (Visual Analog Scale) , lembar data obyektif pasien dan
kuisioner terkait outcome terapi dan efek samping aktual yang dialami pasien
setelah menjalani terapi.
2.4 Persiapan Penelitian
Ethical clearance untuk penelitian dikeluarkan oleh komisi etik penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dan surat izin
penelitian dikeluarkan oleh rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Disiapkan lembar
informed concent sebagai bukti kesediaan responden untuk terlibat dalam penelitian.
2.5 Pengambilan dan Analisis Data
Pengambilan data dilakukan dengan mengukur nilai VAS pada pasien NPB
pada saat belum menerima terapi dan 3-14 hari setelah menjalankan terapi, pengisian
kuisioner outcome dan kejadian efek samping, dan pengisian data obyektif pasien
terkait terapi. Pengukuran nilai VAS digunakan untuk mengukur nilai nyeri sebelum
dan sesudah terapi NPB. Pengisian kuisioner digunakan untuk menghitung
persentase angka kejadian efek samping dan outcome terapi. Data obyektif
digunakan untuk memperoleh data terkait riwayat penyakit, pengobatan yang
diterima melalui electronic prescription ,dan data pendukung yang tidak dapat
diambil langsung dari pasien.
Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik subyek penelitian.
Kemudian dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara jenis terapi
dan regimen dosis terhadap penurunan nilai VAS, outcome dan efek samping aktual.
Pengukuran nilai VAS digunakan untuk mendapatkan selisih nilai VAS (dalam cm)
pada masing-masing kelompok besar (analgesik nonsteroid dan analgesik
nonsteroid + metilprednisolon 4mg). Normalitas data diuji dengan uji Saphiro Wilk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
(n < 30) dan diperoleh hasil data terdistribusi normal (signifikansi p > 0,05).
Perbedaan rata-rata nilai VAS sebelum dan sesudah terapi pada setiap kelompok
terapi dianalisis dengan uji t berpasangan. Selisih nilai VAS pada kelompok besar
dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan selisih nilai VAS pada kelompok kecil
(analgesik nonsteroid, analgesik nonsteroid + metilprednisolon 4mg 1x/hari, dan
analgesik nonsteroid + metilprednisolon 4 mg 2x/hari) dianalisis dengan uji
ANOVA. Data nominal dianalisis dengan uji Chi-kuadrat. Semua uji statistik diuji
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22 lisensi Universitas Gajah Mada.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah 30 pasien NPB akut di poliklinik saraf Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi yang terdiri dari 11 pasien laki-laki
dan 19 pasien perempuan. Subyek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan
terapi yang diterima yaitu kelompok analgesik nonsteroid (kelompok 1) dan kelompok
analgesik nonsteroid dengan tambahan metilprednisolon 4 mg (kelompok 2). Masing-
masing kelompok terdiri dari 15 pasien NPB akut. Kelompok analgesik nonsteroid +
metilprednisolon 4 mg dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan regimen dosis
metilprednisolon 4 mg yaitu kelompok metilprednisolon 4 mg 1 kali dalam 1 hari
(kelompok 2) dan kelompok metilprednisolon 4 mg 2 kali dalam 1 hari (kelompok 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tabel I. Deskripsi subyek Penelitian
Karakteristik Responden
n %
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
11
19
36,67
63,33
Usia
18 - 40 tahun
41 - 62 tahun
> 62 tahun
4
14
12
13,33
46,67
40,00
Terapi
Analgesik nonsteroid (kelompok 1)
Analgesik nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 1x/hari
(kelompok 2)
Analgesik nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 2x/hari
(kelompok 3)
15
7
8
50,00
23,33
26,67
Rentang umur pada kelompok analgesik tanpa metilprednisolon adalah 29-83
tahun dengan rata-rata umur pasien adalah 59,0 ± 15,26 tahun. Rentang umur pada
kelompok 2 adalah 40-75 tahun dengan rata-rata umur pasien adalah 58,13 ± 10,33 tahun.
Rata-rata umur pada kedua kelompok berbeda tidak bermakna (p = 0,781).
Tabel 2 menunujukkan perbandingan jenis kelamin pada kelompok analgesik
nonsteroid dan analgesik nonsteroid dengan metilprednisolon 4 mg adalah 5 : 10 dan 6
: 9 dengan nilai p yang diperoleh dengan uji Chi-kuadrat adalah (p = 0,705). Terapi lain
yang diterima pasien selain golongan analgesik seperti antidepressan, muscle relaxant,
antikonvulsan dan atau menerima lebih dari sama dengan 2 jenis analgesik lain dianalisis
dengan uji Chi-kuadrat dan diperoleh nilai p > 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pemberian golongan obat lain pada kedua kelompok berbeda tidak bermakna dan
golongan obat lain dan penambahan terapi selain golongan analgesik tidak memberikan
pengaruh pada penurunan nilai VAS, outcome terapi, dan kejadian efek samping aktual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel II. Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik Kelompok terapi Nilai p
Analgesik
nonsteroid
Analgesik nonsteroid
+ metilprednisolon
4mg
Mean ± SD Usia (tahun) 59,00 ± 15,26 57.67 ± 10,33 0,781*
Jenis Kelamin
Jumlah Pasien ( L: P)
15 (5 : 10)
15 (6:9) 0,705**
Menerima OAINS
Ya
Tidak
9
6
6
9
0,273**
Menerima analgesik non-opioid
Ya
Tidak
9
6
6
9
0,273**
Menerima celecoxib
Ya
Tidak
2
13
0
15
0,143**
Menerima analgesik nonsteroid
lebih dari 1 golongan
Ya
Tidak
6
9
5
10
0,705**
Menerima antikonvulsan
Ya
Tidak
6
9
8
7
0,464**
Menerima antidepressant
Ya
Tidak
3
12
1
14
0,283**
Menerima muscle relaxant
Ya
Tidak
4
11
6
9
0,439**
*Signifikansi p < 0,05 dengan uji t tidak berpasangan
**Signifikansi p < 0,05 dengan uji Chi-kuadrat
Hubungan Kelompok Terapi terhadap Penurunana nilai VAS, Outcome Terapi dan
Efek Samping Aktual.
Analisis ini digunakan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara jenis
kelompok terapi pada NPB akut dengan outcome terapi (tabel IV) dan efek samping
aktual yang terjadi (tabel VI). Dilakukan uji t berpasangan untuk melihat penurunan
intensitas nyeri pada masing-masing kelompok setelah diberi terapi untuk NPB. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
nilai VAS pada 2 kelompok besar dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan data nilai
VAS pada 3 kelompok kecil diuji dengan uji ANOVA dengan batas nilai signifikansi p <
0,05. Data nominal outcome terapi dan efek samping aktual dianalisis dengan uji Chi-
kuadrat dengan batas nilai signifikansi p < 0,05.
Tabel III. Penurunan Nilai VAS Sebelum dan Sesudah Terapi
Kelompok Terapi Rata-rata ± SD nilai VAS
Nilai p Sebelum Terapi Sesudah terapi
Analgesik nonsteroid 5,65 ±2,94 3,17 ±2,43 0,001*
Analgesik nonsteroid +
Metilprednisolon 4 mg 6,6 3± 2,43 4,50 ± 3,17 0,001*
*Signifikansi p < 0,05 dengan uji t berpasangan
Gambar 1. Grafik Rata-rata Nilai VAS Sebelum dan Sesudah Terapi pada 2 kelompok
Hasil analisis hubungan terapi dengan nilai VAS sebelum dan sesudah terapi pada
kedua kelompok dengan uji t berpasangan diperoleh nilai p < 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai VAS sebelum dan setelah terapi
atau pemberian terapi pada kedua kelompok mempengaruhi intensitas nyeri yang diukur
dengan VAS.
Pada analisis hubungan perbedaan jenis terapi yang diterima oleh subyek
peneltian pada masing-masing kelompok terapi terhadap selisih nilai VAS diperoleh hasil
yang berbeda tidak signifikan dengan nilai p = 0,373 (p > 0,05). Hal ini berarti tidak
0
2
4
6
8
10
sebelum sesudah
NIL
AI
VA
S
Analgesik
Analgesik +
Metilprednisolon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terdapat perbedaan antara terapi NPB akut dengan atau tanpa tambahan metilprednisolon
4 mg sebagai pereda nyeri. Menurut Friedman, et al (2008), penggunaan metilprednisolon
tidak memberikan perbaikan yang signifikan atau berbeda bermakna pada pasien NPB
akut dibandingkan dengan pasien NPB akut tanpa metilprednisolon. Selisih nilai VAS
untuk pemberian regimen dosis metilprednisolon yang berbeda dianalisis dengan uji
ANOVA dan diperoleh nilai p = 0,755 (tabel V) dimana tidak ada pengaruh regimen
dosis metilprednisolon yang ditambahkan pada terapi NPB akut terhadap selisih nilai
VAS sebelum dan sesudah terapi.
Tabel IV. Perbandingan Nilai VAS pada 2 Kelompok terapi
Analgesik
Nonsteroid
Analgesik
Nonsteroid +
metilprednisolon
4mg
Nilai p
Mean ± SD VAS
sebelum terapi
5,65 ±2,94 6,6 ± 2,43 0,329*
Mean ± SD VAS
sesudah terapi
3,17 ±2,43 4,50 ± 3,17 0, 208*
Mean ±SD
Selisih VAS
2,75 ±1,94 2,12 ±1,88 0,373*
*Signifikansi p < 0,05 dengan uji t tidak berpasangan
Tabel V. Perbandingan terapi NPB Akut dengan Analgesik Nonsteroid , Analgesik
Nonsteroid + metilprednisolon 4 mg 1x/hari dan Analgesik Nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 2x/hari
Analgesik
Nonsteroid
Analgesik
Nonsteroid +
metiprednisolon
4mg 1x/hari
Analgesik
Nonsteroid +
metiprednisolon
4mg 2x/hari
Nilai p
Mean ±SD
Selisih VAS
2,75 ±1,88 1,81 ± 1,35 1,96 ± 2,30 0,755
*Signifikansi p < 0,05 dengan uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tiga dari 15 pasien (20%) pada kelompok analgesik nonsteroid dengan tambahan
metilprednisolon cenderung merasakan tidak adanya pengurangan nyeri saat beraktivitas
dan 4 dari 15 pasien (26,67%) pada kelompok tersebut juga mengeluhkan nyeri saat atau
menjelang tidur setelah menerima terapi, namun analisis data dengan uji Chi-kuadrat
diperoleh nilai p > 0,05 untuk kedua outcome terapi.
Tabel VI. Outcome Terapi dengan tambahan Metilprednisolon 4 mg pada terapi NPB
Akut
Outcome
Analgesik
Nonsteroid
Analgesik
Nonsteroid +
metilprednisolon
4 mg Nilai p
n % n %
Mengurangi nyeri saat beraktivitas
Ya
Tidak
14
1
93,3
6,7
12
3
80
20
0,283*
Mengurangi nyeri menjelang/saat
beristirahat (tidur)
Ya
Tidak
14
1
93,3
6,7
11
4
73,3
26,7
0,142*
*Signifikansi p < 0,05 dengan uji Chi-Kuadrat
Menurut Casazza (2012) dan Evaniew, et al. (2015), penggunaan steroid dapat
menimbulkan efek samping seperti gangguan gastrointestinal. Gangguan gastrointestinal
akibat penggunaan golongan steroid dikarenakan mekanisme dari steroid yang
menghambat asam arakidonat oleh pospolipase sehingga tidak terbentuk prostaglandin
termasuk prostaglandin 1 (PGE1) dan prostaglandin 2 (PGE2) yang berfungsi sebagai
pelindung gastrointestinal. Pada penelitian Friedman (2008), tidak ada laporan mengenai
gangguan gastrointestinal pada kelompok dengan tambahan metilprednisolon. Hasil pada
penelitian ini menunjukkan pada kedua kelompok terapi tidak terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap kejadian gangguan gastrointestinal setelah menerima terapi (p =
1,00). Gangguan nafsu makan juga dapat terjadi pada penggunaan steroid. Steroid dapat
mempengaruhi Gonadal Steroid Hormone (GSH) untuk menstimulasi nafsu makan
(Asarian dan Geary, 2006). Pada penelitian ini tidak terdapat kejadian peningkatan nafsu
makan pada kelompok terapi analgesik dengan tambahan metilprednisolon 4 mg ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kelompok analgesik tanpa penambahan metilprednisolon 4 mg. Obat-obatan golongan
steroid dapat mensupresi slow-wave sleep (SWS) sehingga seseorang akan sulit untuk
tidur atau insomnia (Malangu, 2012). Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan untuk
kedua kelompok terapi terhadap efek samping insomnia.
Efek samping jangka panjang dari metilprednisolon seperti deposit lemak pada
jaringan lemak pipi dan lengan, imunosupresif, thromboemboli, pendarahan
gastrointenstinal, osteoporosis, DM, dan hipertensi tidak berpontesi untuk terjadi karena
penggunaan metilprednisolon pada terapi NPB akut hanya diresepkan untuk 8-10 hari
dengan dosis 4-8 mg/hari. Penghentian metilprednisolon untuk penggunaan kurang dari 7
hari tidak memerlukan tapering off karena tidak terjadi supresi hipotalamus-pituitari-
adrenal (HPA) dan kadar kostisol dalam darah akan kembali normal dalam waktu 5-7
hari (Prashar, et al, 2016).
Kekurangan dari penelitian ini adalah kurangnya waktu melakukan pengamatan,
pasien tidak seragam di awal pengamatan, dan kesulitan untuk melakukan follow up nilai
VAS maupun mengisi kuisioner outcome dan efek samping terapi melalui telepon tepat
waktu (dalam waktu yang ditentukan).
IV. KESIMPULAN
4.1 Terjadi penurunan nilai VAS pada penambahan metilprednisolon pada terapi
NPB akut di instalasi rawat jalan rumah sakit Bethesda Yogyakarta.
4.2 Penurunan nilai VAS dan kejadian efek samping pada penggunaan
metilprednisolon tidak berbeda dengan terapi NPB akut tanpa metilprednisolon.
V. SARAN
Tidak direkomendasikan penggunaan metilprednisolon sebagai pereda nyeri pada
pasien NPB akut. Saran bagi penelitian berikutnya adalah perlu memperpanjang waktu
pengamatan sehingga sampel yang diperoleh lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Asarian, L., Geary, N., 2006, Modulation of Appetite by Gonadal Steroid Hormon, The
Royal Society, p. 1251
Casazza B.A, 2012, Diagnosis and Treatment of Acute Low Back Pain, Indian Journal of
Clinical Practice, Vol. 23, pp. 158-159
Docking, RE., Fleming, J., Brayne C., Zhao J., Macfarlane GJ., Jones GT., 2011,
Epidemiology of Back Pain in Older Adults : Prevalence and Risk Factors for
Back Pain Onset, British Society for Rheumatology, Oxford University Press, 50 :
1645-1653
Evaniew N., Noonan V.K., Fallah N., Kwon B.K., Rivers C.S., Ahn H., et al, 2015,
Methylprednisolone for the Treatment of Patients with Acute Spinal Cord
Injuries: A Propensity Score-Matched Cohort Study from a Canadian Multi
Center Spinal Cord Injury Registry, Journal Of Neurotrauma, p. 1675
Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, et al., 2008, Back and Neck Pain. Harrison’s
Principles of Internal Medicine. 17th Edition. McGraw-Hill, New York
Finckh A, et al., 2006, Short-Term Efficacy of Intravenous Pulse Glucocorticoids in
Acute Discogenic Sciatica. A randomized controlled trial. Spine; 31(4):377–81.
[PubMed: 16481946]
Friedman, BW., Esses, D., Solorzano, C., Choi, HK., Cole, M., Davitt, Bijur, et al, 2008,
A Randomized Placebo Controlled Trial of Single Dose IM Corticosteroid for
Radicular Low Back Pain, NIH Public Access, 33(18):E624-E629, pp. 2,5,6
Gupta, P., Bhatia, V., 2008, Corticosteroid Physiology and Priciples Therapy, Indian
Jurnal Pediatric, vol.75, p.1039,1042
Malangu, N., 2012, Drug Inducing Insomnia as an Adverse Effect, dalam : Can’t Sleep?
Issue of Being an Insomniac, South Africa, In Tech, pp. 24, 30.
Patrianingrum, M., Oktaliansah, E., Surahman, E., 2015, Prevalensi dan Faktor Risiko
Nyeri Punggung Bawah di Lingkungan Kerja Anestesiologi Rumah Sakit Dr.
Hasan Sadikin Bandung, Jurnal Anestesi Perioperatif, Vol. 3, hal. 47.
Piccoliori, G., Engl A., Gatterer, D., Sessa, E., Schimetten, J.I.D., Abholz, H.H., 2013,
Management of low back pain in general practice – is it of acceptable quality:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
anobservational study among 25 general practices in South Tyrol (Italy), BMC Family
Practice, 14:148, p. 4
Prashar, DV., Pahwa, D., Kalia, V., Jindal, G., Kaur, R., 2016, A Comparative Evaluation
of The Effect of Diclofenac Sodium with or without Per-Orally Administrated
Methylprednisolone on The Sequelae of Impacted Mandibular Third Molar
Removal : A cohort randomized double blind clinical trial, Indian Journal of
Dentistry, vol.7, pp. 12, 14
Royal Pharmaceutical Society, 2015, British National Formulary 69, Pharmaceutical
Press, United Kingdom , pp.495-499
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 2. Ethical Clearence Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 3. Lembar Informasi Subyek (Halaman 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 4. Lembar Informasi Subyek (Halaman 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 5. Lembar Informed Concent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 6. Form Pengambilan Data Obyektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 7. Lembar VAS (Visual Analog Scale)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 8. Form Pengambilan Data Subyektif (Outcome dan Efek samping Obat)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 9. Surat Keterangan Analisis CE&BU (Clinicapidemiology and Biostatical
Unit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 10. Uji Normalitas Data dengan Uji Saphiro Wilk
Tests of Normality
Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik
nonsteroid + Metilprednisolon 4mg)
Shapiro-Wilka
statistic df Sig.
Usia
1 .956 15 .616
2 .959 15 .677
Nilai VAS sebelum
menerima terapi
1 .944 15 .442
2 .923 15 .215
Nilai VAS setelah
menerima terapi
1 .927 15 .244
2 .945 15 .454
Selisih Nilai VAS Setelah
dan Sesudah Terapi
1 .951 15 .542
2 .878 15 .045
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 11. Jenis Terapi dengan Usia pada 2 kelompok
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t df
Usia
Equal variances assumed .685 .415 .280 28
Equal variances not
assumed
.280 24.597
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of
Means
F Sig. t df
Usia
Equal variances assumed .685 .415 .280 28
Equal variances not
assumed
.280 24.597
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
Upper
Usia
Equal variances assumed 11.081
Equal variances not assumed 11.142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 12. Jenis Terapi dengan Jenis Kelamin pada 2 Kelompok
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .144a 1 .705
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .144 1 .705
Fisher's Exact Test 1.000 .500
Linear-by-Linear Association .139 1 .710
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 13. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (OAINS) pada 2 Kelompok
OAINS (Ya = 1,Tidak = 0) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 = Analgesik
nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon 4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.200a 1 .273
Continuity Correctionb .533 1 .465
Likelihood Ratio 1.208 1 .272
Fisher's Exact Test .466 .233
Linear-by-Linear Association 1.160 1 .281
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 14. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Analgesik Non-Opioid) pada 2 Kelompok
Analgesik Non-Opioid (Ya = 1,Tidak = 0) * Jenis Terapi yang diterima (
1 = Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid +
Metilprednisolon 4mg
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.200a 1 .273
Continuity Correctionb .533 1 .465
Likelihood Ratio 1.208 1 .272
Fisher's Exact Test .466 .233
Linear-by-Linear Association 1.160 1 .281
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 15. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Menerima lebih dari 1 Analgesik) pada 2
Kelompok
Lebih dari saman dengan 2 analgesik nonsteroid (Ya = 1,Tidak = 0) *
Jenis Terapi yang diterima ( 1 = Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik
nonsteroid + Metilprednisolon 4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .144a 1 .705
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .144 1 .705
Fisher's Exact Test 1.000 .500
Linear-by-Linear Association .139 1 .710
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 16. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Celecoxib) pada 2 Kelompok
Celecoxib (Ya = 1,Tidak = 0) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon
4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2.143a 1 .143
Continuity Correctionb .536 1 .464
Likelihood Ratio 2.916 1 .088
Fisher's Exact Test .483 .241
Linear-by-Linear Association 2.071 1 .150
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 17. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Antidepresan) pada 2 Kelompok
Antidepresan (Ya = 1,Tidak = 0) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon
4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.154a 1 .283
Continuity Correctionb .288 1 .591
Likelihood Ratio 1.200 1 .273
Fisher's Exact Test .598 .299
Linear-by-Linear Association 1.115 1 .291
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.00.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 18. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Antikonvulsan) pada 2 Kelompok
Antikonvulsan (Ya = 1,Tidak = 0) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon
4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .536a 1 .464
Continuity Correctionb .134 1 .714
Likelihood Ratio .537 1 .464
Fisher's Exact Test .715 .358
Linear-by-Linear Association .518 1 .472
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.00.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 19. Jenis Terapi dengan Terapi Lain (Muscle Relaxant) pada 2 Kelompok
Muscle Relaxant (Ya = 1,Tidak = 0) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon
4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .600a 1 .439
Continuity Correctionb .150 1 .699
Likelihood Ratio .603 1 .437
Fisher's Exact Test .700 .350
Linear-by-Linear Association .580 1 .446
N of Valid Cases 30
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 20. Terapi dengan Nilai VAS sebelum dan Sesudah Terapi
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Pair 1 Nilai VAS sebelum terapi -
Nilai VAS setelah terapi 2.47333 2.31408 .59749 1.19184
Pair 2 Nilai VAS sebelum terapi -
Nilai VAS setelah terapi 2.12000 1.88156 .48582 1.07802
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
95% Confidence
Interval of the
Difference
Upper
Pair 1 Nilai VAS sebelum terapi - Nilai
VAS setelah terapi 3.75483 4.140 14 .001
Pair 2 Nilai VAS sebelum terapi - Nilai
VAS setelah terapi 3.16198 4.364 14 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 21. Jenis Terapi dengan Nilai VAS Sebelum Terapi, Setelah Terapi, dan
Selisih Nilai VAS pada 2 Kelompok.
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for
Equality of
Means
F Sig. t
Nilai VAS sebelum
menerima terapi
Equal variances assumed .243 .626 -.994
Equal variances not
assumed
-.994
Nilai VAS setelah menerima
terapi
Equal variances assumed 1.671 .207 -1.290
Equal variances not
assumed
-1.290
Selisih Nilai VAS Setelah
dan Sesudah Terapi
Equal variances assumed .060 .809 .906
Equal variances not
assumed
.906
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Nilai VAS sebelum menerima
terapi
Equal variances assumed 28 .329 -.98000
Equal variances not assumed 27.038 .329 -.98000
Nilai VAS setelah menerima
terapi
Equal variances assumed 28 .208 -1.33333
Equal variances not assumed 26.203 .208 -1.33333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Selisih Nilai VAS Setelah dan
Sesudah Terapi
Equal variances assumed 28 .373 .63333
Equal variances not assumed 27.968 .373 .63333
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai VAS sebelum
menerima terapi
Equal variances assumed .98616 -3.00005 1.04005
Equal variances not
assumed .98616 -3.00330 1.04330
Nilai VAS setelah menerima
terapi
Equal variances assumed 1.03344 -3.45023 .78357
Equal variances not
assumed 1.03344 -3.45680 .79013
Selisih Nilai VAS Setelah
dan Sesudah Terapi
Equal variances assumed .69892 -.79833 2.06500
Equal variances not
assumed .69892 -.79840 2.06507
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 22. Jenis Terapi dengan Selisih Nilai VAS pada 3 Kelompok
ANOVA
Selisih nilai VAS sebelum dan setelah terapi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2.387 2 1.194 .284 .755
Within Groups 113.515 27 4.204
Total 115.902 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 23. Jenis Terapi dengan Outcome Terapi (Pengurangan Nyeri Saat
Beraktivitas) pada 2 Kelompok
Pengurangan nyeri saat beraktivitas (0 = tidak, 1 = ya) * Jenis Terapi
yang diterima ( 1 = Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid +
Metilprednisolon 4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.154a 1 .283
Continuity Correctionb .288 1 .591
Likelihood Ratio 1.200 1 .273
Fisher's Exact Test .598 .299
Linear-by-Linear Association 1.115 1 .291
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.00.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 24. Jenis Terapi dengan Outcome Terapi (Pengurangan Nyeri Menjelang/Saat
Tidur) pada 2 Kelompok
Pengurangan nyeri saat/menjelang tidur (0 = tidak, 1 = ya) * Jenis
Terapi yang diterima ( 1 = Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik
nonsteroid + Metilprednisolon 4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2.160a 1 .142
Continuity Correctionb .960 1 .327
Likelihood Ratio 2.288 1 .130
Fisher's Exact Test .330 .165
Linear-by-Linear Association 2.088 1 .148
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.50.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 25. Jenis Terapi dengan Kejadian Efek Samping (Gangguan GI) pada 2
Kelompok
Gangguan GI (0 = tidak, 1 = ya) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon
4mg)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .000a 1 1.000
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .000 1 1.000
Fisher's Exact Test 1.000 .759
Linear-by-Linear Association .000 1 1.000
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.
b. Computed only for a 2x2 table
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 26. Jenis Terapi dengan Kejadian Efek Samping (Gangguan Nafsu Makan)
pada 2 Kelompok
Gangguan Nafsu Makan (0 = tidak, 1 = ya) * Jenis Terapi yang
diterima ( 1 = Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid +
Metilprednisolon 4mg)
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square .a
N of Valid Cases 30
a. No statistics are computed
because Gangguan Nafsu Makan (0
= tidak, 1 = ya) is a constant.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 27. Jenis Terapi dengan Kejadian Efek Samping Obat (Gangguan Tidur) pada
2 Kelompok
Gangguan Tidur (0 = tidak, 1 = ya) * Jenis Terapi yang diterima ( 1 =
Analgesik nonsteroid, 2 = analgesik nonsteroid + Metilprednisolon
4mg)
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square .a
N of Valid Cases 30
a. No statistics are computed
because Gangguan Tidur (0 = tidak,
1 = ya) is a constant.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Penggunaan Metilprednisolon
sebagai Pereda Nyeri pada Pasien Nyeri Punggung Bawah Akut di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta” memiliki
nama lengkap Tiara Triasari, lahir di Bantul 7 Mei 1994. Putri
ketiga dari pasangan Ismugiyanto dan Qomariyati. Penulis
mengawali pendidikan di SDN 1 Pundung Wukirsari pada tahun
2001-2007, SMPN 1 Bantul Yogyakarta pada tahun 2007-2010,
SMAN 1 Bantul Yogyakarta 2010-2013, dan melanjutkan studi S1 di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Selama menjadi mahasiwa di
Fakultas Farmasi penulis mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan dan kepanitiaan
seperti menjadi pengurus JMKI (Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) sebagai
Koordinator divisi Pengembangan dan Pengkaderan Organisasi periode 2015-2016,
menjadi panitia Upgrading 1 JMKI (2015) dan Upgrading 2 JMKI (2015), dan beberapa
kepanitiaan yang diadakan oleh FISTARA (Farmasi Islam Sanata Dharma) Fakultas
Farmasi pada tahun 2013 dan 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended