View
262
Download
13
Category
Preview:
DESCRIPTION
instrumen AAS
Citation preview
PENGOPERASIAN INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETER ABSORBSI
ATOM (AAS) DAN UV-VIS
ABSTRAK
Pengoperasian instrumen spektrofotometer absobrbsi atom (AAS) dan UV-
VIS bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen instrumen AAS dan UV-
VIS. Dapat mengetahui cara pengoperasian dari instrumen AAS (merek
Perkinelmer, Tipe analisis 800) dan instrumen Spektrofotometer UV-VIS (merek
Pelkinelmer, Tipe Lambda 35. Spektrofotometri serapan atom AAS adalah suatu
metode analisis untuk menentukan konsentrasi suatu unsur dalam suatu cuplikan
yang didasarkan pada proses penyerapan radiasi sumber oleh atom-atom yang
berada pada tingkat energi dasar (ground state). Metode Spektrofotometri Ultra-
violet dan Sinar Tampak telah banyak diterapkan untuk penetapan senyawa-
senyawa organik yang umumnya dipergunakan untuk penentuan senyawa dalam
jumlah yang sangat kecil. Metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak
berdasarkan pada hukum LAMBERT-BEER. Komponen-komponen AAS terbagi
menjadi dua bagian yaitu komponen bagian luar meliputi tabung gas, kompresor,
duncing (derobong), penampung buangan dan komputer. Sedangkan komponen
dalam meliputi lampu katoda, pembakar/tungku (barner), detector, dan lin- lain.
Komponen-komponen spektrofotometer UV-VIS, terdiri dari sumber cahaya,
monokromator, tempat sampel (kuvet), detector, dan sistim pembacaan itu sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa
ini berdampak pada makin meningkatnya pengetahuan serta
kemampuan manusia. Betapa tidak setiap manusia lebih
dituntut dam diarahkan kearah ilmu pengetahuan di segala
bidang. Tidak ketinggalan pula ilmu kimia yang identik dengan
ilmu mikropun tidak luput dari sorotan perkembangan iptek.
Belakangan ini telah lahir ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mempermudah dalam analisis kimia. Salah satu dari
bentuk kemajuan ini adalah alat yang disebut dengan
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
Para ahli kimia sudah lama menggunakan warna sebagai
suatu pembantu dalam mengidentifikasi zat kimia. Dimana,
serapan atom telah dikenal bertahun-tahun yang lalu. Dewasa
ini penggunaan istilah spektrofotometri menyiratkan
pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu
sistem kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang
tertentu. Perpanjangan spektrofotometri serapan atom ke
unsur-unsur lain semula merupakan akibat perkembangan
spektroskopi pancaran nyala. Bila disinari dengan benar,
kadang-kadang dapat terlihat tetes-tetes sampel yang belum
menguap dari puncak nyala, dan gas-gas itu terencerkan oleh
udara yang menyerobot masuk sebagai akibat tekanan rendah
yang diciptakan oleh kecepatan tinggi, lagi pula sistem optis
itu tidak memeriksa seluruh nyala, melainkan hanya
mengurusi suatu daerah dengan jarak tertentu di atas titik
puncak pembakar.
Selain dengan metode serapan atom unsur-unsur
dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan
fotometri nyala, tetapi untuk unsur-unsur dengan energi
eksitasi tinggi hanya dapat dilakukan dengan spektrometri
serapan atom. Untuk analisis dengan garis spectrum resonansi
antara 400-800 nm, fotometri nyala sangat berguna,
sedangkan antara 200-300 nm, metode AAS lebih.
Spektrofotometri dan merupakan proses pengukuran dalam tahapan
analisis baik dari fotometri nyala. Untuk analisis kualitatif,
metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS, karena AAS
memerlukan lampu katoda spesifik (hallow cathode).
Kemonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama.
Suatu perubahan temperature nyala akan mengganggu proses
eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter. Dapat
dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan
komplementer satu sama lainnya.
Kimia analitik adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang
karakteristik suatu zat, meliputi analisis kuantitatif dan kualitataif. Analisis
kualitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui senyawa-senyawa
yang terkandung dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis
yang bertujuan untuk mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel. Dalam
kimia analitik terdapat beberapa tahap pada proses analisis yaitu penentuan
masalah, penetapan metode, perolehan sampel, persiapan sampel untuk
analisis, pemisahan, pengukuran, perhitungan hasil, dan pelaporan.
Dalam bidang industri metode analisis diperlukan untuk menganalisis
proses produksi, produk dan limbah yang dihasilkan. Salah satu contoh
penerapan analisis dari hasil industri adalah analisis kadar komponen yang
terkandung dalam produk minuman teh kemasan. Beberapa metode analisis
modern dalam industri adalah metode analisis spektrofotometri UV-Vis.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu metode analisis yang memiliki
prinsip spektrofotometer.
B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, praktikan diharapkan :
1. Mengetahui komponen-komponen instrumen AAS dan UV-VIS
2. Dapat mengetahui cara pengoperasian dari instrumen AAS (merek
Perkinelmer, Tipe analisis 800) dan instrumen Spektrofotometer UV-VIS
(merek Pelkinelmer, Tipe Lambda 35.
C. Prinsip Praktikum
Mahasiswa dapat mengoperasikan suatu instrumen manakal kompnen-
komponen dari instrumen dapat diketahui.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Cahaya adalah suatu bentuk energi radiasi yang mempunyai sifat sebagai
gelombang dan partikel. Sifatnya sebagai gelombang dapat dilihat dengan
terjadinya pembiasan dan pemantulan cahaya oleh suatu medium, sedangkan
sifatnya sebagai partikel dapat dilihat dengan terjadinya efek foto listrik. Metode
Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak telah banyak diterapkan untuk
penetapan senyawa-senyawa organik yang umumnya dipergunakan untuk
penentuan senyawa dalam jumlah yang sangat kecil. Metode Spektrofotometri
Ultra-violet dan Sinar Tampak berdasarkan pada hukum LAMBERT-BEER.
Hukum tersebut menyatakan bahwa jumlah radiasi cahaya Tampak, Ultra-violet
dan cahaya-cahaya lain yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan
merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan. Hukum
ini secara sederhana dapat dinyatakan dalam rumus berikut:
(Tryati, 1985).
Secara umum komponen-komponen dari instrumen AAS terbagi menjai
dua bagian yaitu komponen bagian dalam instrumen dan komponen bagian luar
istrumen. Komponen bagian luar meliputi tabung gas, kompresor, duncing
(derobong), penampung buangan dan komputer. Sedangkan komponen dalam
meliputi lampu katoda, pembakar/tungku (barner), detector, dan lin- lain.
Komponen-kompone dari instrumen spektrofotometer UV-VIS umumnya
sama dengan intrumen AAS, dimana komponen-komponen utama dalam
pembacaan data-data terdiri dari sumber cahaya, monokromator, tempat sampel
(kuvet), detector, dan sistim pembacaan itu sendiri. Instrumen-instrumen terbaru
sumber pembacaan kebanyakan dikendalikan melalui PC (komputer), bahkan
pengoperasiannya dari instrumen dikendlikan melalui PC seperti pada
spektrofotometer UV-VIS merek Jenway 6800 dan Lamda 35 (Rudi La, 2013).
Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode analisis untuk
menentukan konsentrasi suatu unsur dalam suatu cuplikan yang didasarkan pada
proses penyerapan radiasi sumber oleh atom-atom yang berada pada tingkat
energi dasar (ground state). Proses penyerapan energi terjadi pada panjang
gelombang yang spesifik dan karakteristik untuk tiap unsur. Proses penyerapan
tersebut menyebabkan atom penyerap tereksitasi, dimana elektron dari kulit atom
meloncat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Banyaknya intensitas radiasi yang
diserap sebanding dengan jumlah atom yang berada pada tingkat energi dasar
yang menyerap energi radiasi tersebut. Dengan mengukur tingkat penyerapan
radiasi (absorbansi) atau mengukur radiasi yang diteruskan (transmitansi), maka
konsentrasi unsur di dalam cuplikan dapat ditentukan (Boybul, 2009).
Nilai batas deteksi (LOD) merupakan nilai batas konsentrasi terendah dari
analit yang masih dapat terdeteksi oleh alat
spektrofotometer serapan atom. Batas kuantisasi (LOQ) adalah jumlah
terkecil dari analit yang terkandung dalam sampel yang dapat dikuantifikasi
secara presisi dan akurasi. Presisi adalah ukuran kedekatan nilai data satu dengan
yang lainnya dalam suatu pengukuran pada kondisi analisis yang sama
(Suriansyah, 2005).
Prinsip pentuan pada metode AAS didasarkan pada penentuan penyerapan
energi radiasi pada atom-atom netral pada keadaan dasar, dengan panjang
gelombang tertentu yang menyebabkan terksitasinya dalam berbagai tigkat energi.
Keadaan eksitasi ini tidak stabil dan kembali ketingkat dasar dan melepaskan
sebagian atau seluruh energi eksotasinya dalam bentuk radiasi. Sumber radiasi
tersebut biasa dikenal sebagai lampu katoda berongga (Cahyadi, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ialah Spektofotometer
Absorbansi Atom (AAS) dan spektrofotometer UV-Vis, namun tidak ada
bahan yang digunakan.
B. Prosedur Kerja
1. Spektofotometer Absorbansi Atom (AAS)
Seperangkat Alat AAS
diamati setiap bagian alat, serta fungsinya
disearch gambar yang serupa dengan hasil pengamatn di internet
Gambar Setiap Komponen AAS yang terdiri atas, Tabung gas, Ducting, Kompresor, Penanbung Buangan,
Komputer, Lampu Katoda, Burner, Monoromator, Detector, dan Terminal pengontrol
2. Spektofotometer UV-VIs
Seperangkat Alat UV-Vis
diamati setiap bagian alat, serta fungsinya
disearch gambar yang serupa dengan hasil pengamatan di internet
Gambar Setiap Komponen UV-Vis yang terdiri atas, Polikromatis, Monokromator, Kuvet,
Detektor, dan Kompouter
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Data Pengamatan
1. Spektofotometer Absorbansi Atom (AAS)
No Gambar Komponen Nama Komponen
Fungsi
1 Tabung GasSebagai sumber gas untuk Pembakaran
2Ductinng
(Cerobong asap)
Untuk menyedot asap atau sisa pembakaran pada AAS
3 Kompresor
Untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan oleh AAS, pada waktu pembakaran atom
4Penampung
Buangan
Untuk menampung sisa bunagan dari hasil operasi AAS
5 Komputer
Sebagai unit pengrndali AAS sekagus sebagai perekam data-data hasil analisis
6Lampu Katoda
Sebagai sumber Cahaya pada AAS
7Burner
(Atomizer)
Sebagai temapt pencampuran gas asetilen dan aquades, agar tercampur merat, dan dapt terbakar pada pemantik api secara baik dan merata (Dapur)
8 Monokromatis
Untuk mengisolasi salah satu garis resonansi atau radiasi dari sekian banyak spektrum yang dihasilkan dari lampu piar hollow katode atau untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar kromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran
9 Detector
Untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan dan telah diubah menjadi enenrgi listrik oleh fotomultiplier.
10Terminal Pengontor
Untuk mengatur tekanan yang masuk pada AAS sesuai kebutuahn bila berlebih dari sumber tekanan
2. Spektofotometer UV-Vis
No Gambar Komponen Nama Komponen Fungsi
1Lampu Deuterium
atau Wolfram (Polikromatis)
Sumber cahaya
2 Monokromatis
untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar kromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran
3 Kuvet
Sebagai tempat sampel yang akan dianalisis
4 Detector Untuk mengukur
intensitas radiasi yang diteruskan dan telah diubah menjadi enenrgi listrik oleh fotomultiplier.
5 Komputer
Sebagai unit pengrndali UV-Vis sekagus sebagai perekam data-data hasil analisis
B. Pembahasan
Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah suatu metode analisis
yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang
berada pada tingkat energi dasar (ground state). Penyerapan energi radiasi oleh
atom-atom tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan
kembali ke tingkat energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berbentuk
radiasi.
Dalam AAS, atom bebas berinteraksi dengan berbagai bentuk energi
seperti energi panas, energi elektromagnetik, energi kimia dan energi listrik.
Interaksi ini menimbulkan proses-proses dalam atom bebas yang menghasilkan
absorpsi dan emisi (pancaran) radiasi dan panas. Radiasi yang dipancarkan
bersifat khas karena mempunyai panjang gelombang yang karakteristik untuk
setiap atom bebas.
Adanya absorpsi atau emisi radiasi disebabkan adanya transisi
elektronik yaitu perpindahan electron dalam atom, dari tingkat energi yang satu
ke tingkat energi yang lain. Absorpsi radiasi terjadi apabila ada elektron yang
mengabsorpsi energi radiasi sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Emisi terjadi apabila ada elektron yang berpindah ke tingkat energi yang
lebih rendah sehingga terjadi pelepasan energi dalam bentuk radiasi. Panjang
gelombang dari radiasi yang menyebabkan eksitasi ke tingkat eksitasi tingkat-1
disebut panjang gelombang radiasi resonansi. Radiasi ini berasal dari unsur
logam/metalloid.
Radiasi resonansi dari unsur X hanya dapat diabsorpsi oleh atom X,
sebaliknya atom X tidak dapat mengabsorpsi radiasi resonansi unsur Y. Tak
ada satupun unsur dalam susunan berkala yang radiasi resonansinya menyamai
unsur lain.
Hal inilah yang menyebabkan metode AAS sangat spesifik dan hampir
bebas gangguan karena frekuensi radiasi yang diserap adalah karakteristik
untuk setiap unsur. Gangguan hanya akan terjadi apabila panjang radiasi
resonansi dari dua unsur yang sangat berdekatan satu sama lain.
Teknik spektrometri serapan atom memanfaatkan untuk menentukan
konsentrasi dari analit dalam sampel. Hal ini membutuhkan standar dengan
kandungan analit dikenal untuk membangun hubungan antara absorbansi
diukur dan konsentrasi analit dan karenanya bergantung pada Beer-Lambert
Law. Singkatnya, elektron dari atom dalam alat penyemprot dapat
dipromosikan ke orbital yang lebih tinggi (keadaan tereksitasi) untuk waktu
singkat (nanodetik) dengan menyerap kuantitas didefinisikan energi (radiasi
dari panjang gelombang yang diberikan). Ini jumlah energi, yaitu, panjang
gelombang, adalah khusus untuk transisi elektron tertentu dalam elemen
tertentu. Secara umum, panjang gelombang masing-masing sesuai dengan
hanya satu elemen, dan lebar jalur penyerapan hanya dari urutan dari beberapa
picometers, yang memberikan teknik selektivitas unsurnya. Fluks radiasi tanpa
sampel dan dengan sampel dalam alat penyemprot diukur menggunakan
detektor, dan rasio antara dua nilai (absorbansi) dikonversi menjadi analit
konsentrasi atau massa menggunakan Beer-Lambert Law.
Prinsip pengukuran dengan metode AAS adalah adanya absorpsi sinar
UV atau Vis oleh atom-atom logam dalam keadaan dasar yang terdapat dalam
“bagian pembentuk atom”. Sinar UV atau Vis yang diabsorpsi berasal dari
emeisi cahaya logam yang terdapat pada sumber energi “Hollow Cathode”.
Sinar yang berasal dari “Hollow cathode” diserap oleh atom-atom
logam yang terdapat dalam nyala api, sehingga konfigurasi atom tersebut
menjadi keadaan tereksitasi. Apabila electron kembali ke keadaan dasar
“Ground State” maka akan mengemisikan cahayanya. Besarnya intensitas
cahaya yang diemisikan sebanding dengan konsentrasi sampel (berupa atom)
yang terdapat pada nyala api.
Dalam menganalisa sampel untuk konstituen atom, sampel harus
dikabutkan. Sampel kemudian harus diterangi oleh cahaya. Lampu
ditransmisikan untuk menentukan isi dari suatu analit dalam sampel yang
diberikan, itu harus dikabutkan. Atomizers paling umum digunakan saat ini
adalah api dan electrothermal (tabung grafit) atomizers. Atom kemudian harus
disinari oleh radiasi optik, dan sumber radiasi bisa berasal garis elemen khusus
sumber radiasi atau sumber radiasi kontinum. radiasi kemudian melewati
monokromator dalam proses untuk memisahkan radiasi elemen-spesifik dari
radiasi lain yang dipancarkan oleh sumber radiasi, yang akhirnya diukur
dengan detektor.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis
yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut
spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan
inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari
sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya
matahari.
Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik,
radiasi elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau
dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi
absorbsi ataupun spektroskopi emisi.
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV
dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya
UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah
menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan
paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik
untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi
ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV /
Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV)
dan dekat dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang
terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di
wilayah ini dari spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi
elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi
berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses
yaitu :
a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Kelemahan Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak dalam
analisis kualitatif adalah kurang teliti. Hal tersebut disebabkan karena pita-pita
absorpsi yang diperoleh melebar, dengan demikian kurang khusus atau terbatas
pemakaiannya. Walaupun demikian, berdasarkan spektrum serapan Ultra-violet
dan Sinar Tampak, dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya
gugus fungsional tertentu dalam senyawa organik. Alat ini dapat juga
dipergunakan untuk menentukan jumlah kecil senyawa berkadar rendah yang
dapat mengabsorpsi dalam media non absorben.
Antara spektrofotometer AAS dan UV-VIS memiliki kelemahan
dimana pada spektrofotometer AAS memiliki banyak gangguan seperti :
1. Gangguan kimia terjadi apabila unsur yang dianalisis mengalami reaksi
kimia dengan anion atau ketion tertentu dengan senyawa yang refraktori,
sehingga tidak semua analit dapat teratomisasi.
2. Gangguan matrik dimana gangguan ini terjadi bila sampel mengandung
banyak garam ayau asam, atau bila pelarut yang digunakan tidak
menggunakan pelarut zat standar, atau bila suhu nyala untuk larutan sampel
dan standar berbeda.
3. Gangguan ionisasi yaiu gangguan yang terjadi bila suhu nyala api cukup
tinggi sehingga mampu melepaskan elektron dari atom netral dan
membentuk ion positif.
4. Absorpsi Latar Belakang (Back Ground) yaitu merupakan istilah yang
digunakan untuk menunjukkan adanya berbagai pengaruh, yaitu dari
absorpsi oleh nyala api, absorpsi molekular, dan penghamburan cahaya.
Sedangkan pada spektrofotometer memiliki kekurangan adalah kurang
teliti. Hal tersebut disebabkan karena pita-pita absorpsi yang diperoleh
melebar, dengan demikian kurang khusus atau terbatas pemakaiannya.
Antara spektofotometer UV-VIS dan spektrofotometer memiliki
perbedaan dimana tingkat ketelitian spektrofotometer AAS lebih baik dari pada
spektrofotomter UV-VIS,spektrofotometer AAS lebih selektif dan sensitif dari
pada spektrofotometer UV-VIS.Selain itu, spektrofotometer AAS
menggunakan cahaya (balon) pendeteksi tersendiri untuk setiap sampel
(logam) masing-masing.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1. Komponen-komponen dari instrumen AAS terbagi menjadi dua bagian yaitu
komponen bagian dalam instrumen dan komponen bagian luar istrumen.
Komponen bagian luar meliputi tabung gas, kompresor, duncing
(derobong), penampung buangan dan komputer. Sedangkan komponen
dalam meliputi lampu katoda, pembakar/tungku (barner), detector, dan lin-
lain. Komponen-komponen dari instrumen spektrofotometer UV-VIS
umumnya sama dengan intrumen AAS, dimana komponen-komponen
utama dalam pembacaan data-data terdiri dari sumber cahaya,
monokromator, tempat sampel (kuvet), detector, dan sistim pembacaan itu
sendiri.
2. Cara pengoperasian spektrofotometer AAS dan UV-VIS dapat dilakukan
sesuai dengan petunjuk yang ada dengan mengklik icon-icon yang telah
ditentukan.
B. Saran
Diharapkan kepada asisten pendidik untuk memberikan kesempatan
kepeda setiap praktikan untuk melakukan pengoperasian pada alat
spektrofotometer AAS dan UV-VIS, agar setiap praktikan dapat mengetahui
secara spesifik cara pengoperasian alat-alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Boybul, Iis Haryati. 2009. Analisis Unsur Pengotor Fe, Cr, dan Ni Dalam Larutan Uranil Nitrat Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir. Batan.
Cahyady, Boby. 2009. Studi Tendang kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Tehnik Vapour Hydride Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan SSA Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat Dalam Air Minum. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara. Medan.
Rudi, La. 2013. Penuntun Praktikum Analisis Instrumen. Laboratorium Pengembangan Unit Kimia. Kendari.
Suriansyah, Agung, dkk. 2005. Perbandingan Metoda Kurva Kalibrasi Dan Metoda Adisi Standar Pada Pengukuran Merkuri Dalam Air Yang Memiliki Kandungan Senyawa Organik Tinggi Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.
Truyati, Etty. 1985. Spektrofotometer Ultra-Violet Dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya Dalam Oseonologi. Vol. X, No.1. Pusat Penelitian Ekologi Laut, Lembaga Oseanologi Nasional - LIPI, Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS INSTRUMEN
PERCOBAAN I
“ PENGOPERASIAN INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETER ABSORBSI
ATOM (AAS) DAN UV-VIS”
OLEH
NAMA : RAHMAWATI PANDIA
STAMBUK : A1C411026
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : LA ODE ABDUL GAFAR
HARI/TANGGAL : KAMIS, 24 OKTOBER 2013
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
Recommended