View
227
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS CLUB MOBIL TACI DI
KOTA BANDAR LAMPUNG
(STUDI DI AREA STADION PAHOMAN, KECAMATAN ENGGAL, KOTA
BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh:
Muhammad Wahyu Setiawan
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS CLUB MOBIL TACI DI KOTA
BANDAR LAMPUNG
(STUDI DI AREA STADION PAHOMAN, KECAMATAN ENGGAL, KOTA BANDAR
LAMPUNG)
Oleh:
Muhammad Wahyu Setiawan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan atau perspektif masyarakat
terhadap komunitas club mobil TACI Lampung dan juga untuk mengetahui bagaimana gaya
hidup anggota club mobil TACI Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif untuk mengetahui perspektif masyarakat terhadap komunitas club
mobil TACI Lampung. Informan dari penelitian ini berjumlah 5 orang, yaitu masyarakat yang di
temui di sekitaran stadion pahoman Bandar Lampung.
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi pandangan atau persepektif masyarakat yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal nya adalah bersikap diri, mengharapkan pujian,
memperoleh kepuasan diri dan memperoleh eksistensi dalam lingkungan pergaulan. Sedangkan
faktor eksternal nya adalah kelomok referensi, lingkungan keluarga dan kelas sosial dalam
masyarakat . Selain itu, adapun bentuk dari persepektif masyarakat yang bersifat hedonis yang
ada di komunitas club mobil TACI Lampung.
Kata Kunci: Persepsi, Pandangan, Komunitas, Masyarakat.
ABSTRACT
COMMUNITY PERCEPTION ON THE TACI CAR CLUB IN THE CITY OF BANDAR
LAMPUNG
(STUDY IN THE AREA OF PAHOMAN STADION, ENGGAL SUB-DISTRICT, CITY
OF BANDAR LAMPUNG)
By:
Muhammad Wahyu Setiawan
This study aims to find out how the views or perspectives of the community towards the TACI
Lampung car club community and also to find out how the lifestyle of TACI Lampung car club
members. This research was conducted using a qualitative research method to find out the
community perspective on the TACI Lampung car club community. The informants from this
study amounted to 5 people, namely people who were met around the Bandar Lampung pahoman
stadium.
There are 2 factors that influence people's views or perspectives, namely internal and external
factors. The internal factor is to be self, expect praise, gain self satisfaction and obtain existence
in a social environment. While the external factors are reference groups, family environment and
social class in society. In addition, the form of a hedonic community perspective in the TACI
Lampung car club community.
Keywords: Persception, Views, Community, Society
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS CLUB MOBIL
TACI DI KOTA BANDAR LAMPUNG
(STUDI DI AREA STADION PAHOMAN, KECAMATAN ENGGAL,
KOTA BANDAR LAMPUNG)
Oleh
Muhammad Wahyu Setiawan
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA SOSIOLOGI
Pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Tanjung Enim, Palembang pada tanggal
3 Januari 1997. Merupakan anak tunggal dari pasangan yang
berbahagia Bapak Pardiyatmo dan Suparmiati.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh peneliti antara lain:
1. Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Azhar 3 Way halim,Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2001.
2. Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Rawa Laut Pahoman, Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2008.
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Bandar Lampung, Lampung
yang diselesaikan pada tahun 2011.
4. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Bandar Lampung, Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2014.
Selanjutnya peneliti melanjutkan pendidikannya dan diterima di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi, Universitas Lampung pada tahun
2014melalui jalur mandiri. Dan melalui skripsi ini peneliti akan menamatkan
pendidikan pada jenjang S1.
MOTTO
”Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep
moving.”
(Albert Einstein)
Teruslah bersabar dan jangan biasakan mengeluh hanya karena kamu
berpikir hidup orang lain lebih baik darimu.
(Mario Teguh)
Ketika kamu merasa kehilangan harapan dalam hidup ini, ingatlah bahwa
Tuhan punya rencana yang lebih besar dari mimpimu.
(Muhammad Wahyu Setiawan)
(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang)
Persembahan
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT dan dengan segala
ketulusan serta kerendahan hati.
Ku persembahkan karya kecilku ini sebagai ungkapan kasih dan terima
kasihku kepada,
Allah SWT
Yang tidak ada hentinya memberikan kemudahan serta kebaikan
kepadaku, semoga ilmu ini menjadi ilmu yang bermanfaat yang bisa
menghantarkanku ke syurga mu kelak, Aamiin.
Hi. Pardiyatmo dan Hj. Suparmiati
Yang tercinta dan tersayang yang tak pernah ada hentinya memberikan
doa, nasihat, dukungan dan kasih sayangnya demi kebaikan serta
kebahagiaan untuk keberhasilanku.
Almamater tercinta Universitas Lampung.
SANWACANA
Bissmillahirrahmanirraahim,
Asslamu’alaikum WR. WB
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis untaikan hanya
kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas
rahmat dan ridhanya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi
Masyarakat Terhadap Komunitas Club Mobil TACI Di Kota Bandar
Lampung” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sosiologi
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bimbingan,
motivasi serta dukungan kepada penulis. Atas segala bantuan yang diterima,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
2. Bapak Ikram, M.Si Selaku Ketua Jurusan Sosiologi, terima kasih banyak
atas saran dan masukannya selama penulis menjadi mahasiswa jurusan
sosiologi.
3. Bapak Abdulsyani, M.I.P selaku dosen pembimbing skripsi, terima kasih
banyak atas segala pembelajaran beserta bimbingan nya, nasihat dan juga
semangat yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini
hingga selesai. Semoga kewibawaan bapak tetap terjaga sampai tua nanti
dan ketenangan bapak dan kerendahan hati yang teramat saya kagumi,
semoga bapak di berikan umur yang panjang, Aamiin.
4. Ibu Dewi Ayu Hidayati, S.Sos., M.Si selaku dosen pembahas skripsi,
terima kasih banyak atas segala kebaikan, nasihat dan juga bimbingan
yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kedepannya ibu punya badan
yang langsing panjang umur dan makin cantik serta awet muda agar dapat
membagikan pengalaman kelak terhadap adik-adik tingkatku nanti
5. Bapak Teuku Fahmi, S.Sos., M.Krim selaku pembimbing akademik,
terima kasih atas segala perhatian, saran, bimbingan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis menjadi mahasiswa jurusan sosiologi
hingga skripsi ini diselesaikan. Jujur bapak adalah dosen yang paling joss
menurut saya sesosiolgi cara bapak dalam berbaur dengan mahasiswa
merupakan contoh bagi saya, terima kasih bapak PA ku yang sangat
membantu.
6. Mbak Vivi dan Bang Rizky selaku staff administrasi jurusan Sosiologi,
terima kasih atas bantuan dan arahannya kepada penulis selama penulis
menjadi mahasiswa jurusan Sosiologi hingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini.
7. Segenap dosen-dosen jurusan Sosiologi yang tidak bisa penulis ucapkan
satu persatu, terima kasih atas ilmu yang telah kalian berikan dengan
sabarnya kepada penulis hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
8. Teruntuk best partner of my life forever is my parents, Ayah dan Mama ku
tercinta, terima kasih yang teramat dan tak terhingga untuk seluruh tetesan
keringat, kasih sayang, perhatian yang telah kalian berikan dan
memberikan support yang tidak ada hentinya, merupakan hal yang paling
berharga dalam seumur hidupku yang tidak akan pernah terbalaskan
selama ini, hingga akhirnya wahyu bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
9. Teruntuk seluruh saudaraku yang telah mendukung dan memberi semangat
dalam menjalani kehidupan terutama dalam mengerjakan skripsi ini,
terima kasih banyak atas dukungan , kasih sayang serta perhatian yang
lebih kepada wahyu sendiri.
10. Teruntuk brother tetangga dan komunitas ANAKKOMPLEK yang selalu
memberikan keceriaan dalam hari hari, sharing dalam berbagi ilmu,
kebahagiaan bersama yang telah kita lakukan bersama, canda tawa yang
membuat penulis merasa dapat menghilangkan beban dalam mengerjakan
skripsi, hingga saat ini dapat menyelesaikan skripsi.
11. Teruntuk sahabat perjuanganku dikampus Muhammad Amr Alfarizi yang
selalu memberikan motivasi serta kekonyolan, dalam memotivasi
mengerjakan skripsi, terima kasih telah menjadi moderator dalam seminar
hasil dan usul saya yang apadanya, thankyou sobatku sahabat karibku.
12. Teruntuk SOS 14 terima kasih selama dikampus kalian banyak
memberikan kenangan dan cerita dalam hidup saya. Semua hal itu tidak
akan pernah saya lupakan dalam seumur hidup dan tidak lupa julukan-
julukan yang telah kalian berikan dalam perkuliahan. Sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
13. Teruntuk my partner Asfhira Novthya terima kasih telah menemani
penulis dalam menjalani aktfitas dan memberikan support sehingga
penulis dapat bersemangat sampai dengan saat ini serta menyelesaikan
skripsi dengan baik.
14. Anggota club mobil TACI dan semuanya yang tidak bias disebut satu
persatu, terima kasih telah mengizinkan penulis mengangkat judul skripsi,
dan terima kasih atas waktu serta sumbang sih pemikiran dan
pembelajaran yang berharga tidak akan pernah terlupakan.
15. Almamater tercinta Universitas Lampung.
16. Dan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dalam enyusunan
skripsi ini, yang tidak bias disebutkan satu persatu.
Demikianlah sanwacana ini di tulis, dengan penuh kerendahan hati penulis
memohon maaf atas kekurangan skripsi ini. Namun demikian, penulis
berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu Sosiologi dan khallayak pada umumnya.
Bandar Lampung, 14 Desember 2018
Muhammad Wahyu Setiawan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian…... .................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Persepsi Masyarakat ......................................... 9
1. Pengertian Persepsi .................................................................. 9
2. Ciri-Ciri Gaya Hidup................................................................ 12
B. Tinjauan Tentang Pemuda.............................................................. 13
1. Pengertian Pemuda ................................................................... 13
C. Tinjauan Tentang Gaya Hidup ....................................................... 14
1. Faktor Penyebab Seseorang Masuk Dalam Komunitas
Club Mobil ............................................................................... 14
D. Tinjauan tentang Persepsi Masyarakat .......................................... 21
1. Pengertian Persepsi .................................................................... 21
2. Sifat-sifat persepsi ..................................................................... 24
3. Pengertian masyarakat ............................................................... 25
E. Landasan teori ................................................................................ 26
F. Kerangka Penelitian ....................................................................... 28
G. Bagan Kerangka Pemikiran............................................................ 31
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian ............................................................................... 32
B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 33
C. Pemilihan Subyek Penelitian ..... ................................................... 34
D. Tahap-Tahap Penelitian ................................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 36
F. Teknik Analisa Data ....................................................................... 41
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah singkat club mobil TACI ................................................... 43
1. Struktur kepengurusan TACI ................................................... 46
B. Visi dan misi Club TACI .............................................................. 46
1. Visi .......................................................................................... 46
2. Misi ......................................................................................... 47
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Informan .............................................................................. 48
B. Gaya Hidup Club Mobil TACI Lampung ..................................... 52
C. Perspektif Masyarakat Terhadap Club Mobil TACI Lampung...... 54
1. Faktor Eksternal Perspektif Masyarakat .................................. 55
2. Faktor Internal Perspektif Masyarakat ..................................... 63
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 71
B. Saran .............................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang club mobil mengingatkan kita kepada orang-orang yang
suka ugal-ugalan dan kebut-kebutan dijalan. Fakta adanya club mobil ini
memang sering atau kurang diterima di kalangan masyarakat. Hujatan pun
sering dilontarkan kepada mereka tanpa adanya pemahaman dan mengerti
tentang komunitas mereka. Seandainya diterima hanya di lingkungan-
lingkungan tertentu.Club mobil sering disesuaikan dengan gaya hidup dan
penampilan yang mereka ikuti atau kekinian. Club menunjukkan pada
bagian masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah (dalam arti
geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi
dasar adalah interaksi yang lebih besar diantara para anggotannya.
Dapat dinyatakan secara singkat bahwa club adalah suatu wilayah
kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu.
Dasar-dasar dari pada club adalah lokalitas dan perasaan masyarakat
setempat. Fakta club motor atau mobil ditunjukkan dengan kebersamaan
2
dan kekompakan mereka. Tidak hanya itu saja, club tersebut pun
mempunyai visi dan misi yang mereka buat dan dalam komunitas tersebut
mereka selalu nongkrong bersama ditempat yang ramai atau base camp
agar bisa dilihat masyarakat sekaligus ajang silaturahmi kepada club mobil
lain yang sedang melintas ataupun juga hanya sekedar nongkrong. Nomor
mobil mereka juga jelas dan tercatat dalam kepolisian atau wadah dari
perkumpulan club mobil. Clubmobil tidak hanya beranggotakan oleh orang-
orang yang mempunyai hobi terhadap mobil saja. Tidak sedikit club mobil
yang berada di bawah bendera pabrik mobil dan mempunyai nama dengan
merek pabrikan. Perkumpulan club mobil ini tidak terdiri dari beberapa
merek mobil, melainkan hanya satu merek mobil. Semisalkan klub ini
dibawah bendera pabrik mobil toyota khususnya mobil avanza.
Lingkungan kota Bandar Lampung yang menjadi tempat penelitian
merupakan salah satu wilayah yang anak-anak mudanya suka dengan
komunitas club mobil. Bahkan tidak hanya anak muda saja yang menyukai
komunitas club mobil, yang tua pun juga tidak kalah dengan yang muda.
Sekarang perkembangan dunia otomotif di Bandar Lampung kian hari
semakin berkembang.
Terbukti sering diadakannya event-event otomotif baik roda dua maupun
roda empat. Dunia otomotif mendapat respon yang bagus dari masyarakat
khususnya kegiatan yang bersifat menggalang para penggemar otomotif
semakin diminati baik di Kota Lampung maupun di daerah-daerah pelosok
nusantara. Club mobilberbeda dengan adanya genk mobil yang saat ini
3
dikenal oleh masyarakat. Masyarakat menganggap komunitas, club
mobildan genk mobil itu sama. Dalam hal ini peneliti ingin menjelaskan
bahwa komunitas, club dan genk mobil itu berbeda. keberadaan mereka itu
meresahkan masyarakat, apalagi bagi orang tua. Komunitas dan club lebih
cenderung pada organisasi yang terarah dan mempunyai aturan-aturan yang
ada dalam komunitas. Mereka lebih mengarah ke sport dan kegemaran
mereka terhadap mobil. Mudah mencirikan club mobil, karena salah satu
identitas mereka yaitu tidak ugal-ugalan dijalan walaupun masih ada club-
club mobil yang masih memiliki sifat arogan serta pengetahuan berlalu
lintas yang minim. Komunitas mobil memang tidak jauh beda dengan club
mobil, sama -sama tidak melakukan kegiatan yang berbau rusuh dan arogan
namun darisegi peraturan dan safety driving, komunitas mobil berbeda
hanya lebih mengandalkan kegiatan touring.
Adapun genk cenderung padaperkumpulan yang bebas dan tidak terarah,
tidak ada aturan yang mengikat dan mengharuskan seseorang yang ada
dalam perkumpulan itu untuk menataatinya. Misalnya, genk mobil lebih
suka untuk ikut balap liar dari pada balap resmi yang diadakan oleh
pemerintah daerah. Penyebab inilah yang membuat masyarakat menjadi
memandang komunitas dan club mobil dengan sebelah mata dan selalu
meremehkan club mobil. Sekarang genk mobil sudah berada pada taraf
yang berbahaya, tak segan mereka tawuran dan tak merasa berdosa para
genk tersebut membunuh. Jelas bukan ciri-ciri dari club mobil.Selama
mereka jelas dan terdaftar dipihak kepolisian, club mobil tidak
4
bakalberubah menjadi genk mobil. Apapun jenis perkumpulan para drivers,
bila mengacu pada perdamaian dan persaudaraan yang solid itu tidak akan
menjadi masalah yang berarti bagi masyarakat. Saling tolong menolong
akan mampu meningkatkan kekompakan mereka dan tidak adanya rasa
sombong kepada club atau komunitas lainnya, kalau bertemu saling
klakson atau bleyer biasanya untuk para drivers club mobil avanza
Indonesia atau disebut TACI agar tidak dicap sombong. Sekarang club
mobil di Kota Bandar Lampung sudah menjadi trend tersendiri dikalangan
penggila otomotif. Banyaknyaclub mobil di Kota Bandar Lampung tidak
bisa lagi dibedakan dengan genk mobil. Menurut George Simmel dalam
karangan Soerjono Soekanto (2013:219) menyatakan bahwa mengambil
ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, dilihat dari bagaimana
individu dapat mempengaruhi kelompoknya dan interaksi sosial dalam
kelompok tersebut.
Kemudian Soerjono Soekanto (2013:231) membedakan kelompok-
kelompok sosial dalam beberapa faktor antara lain seperti kesadaran akan
jenis yang sama, dari situlah hubungan sosial dan orientasi serta tujuan
yang telah ditentukan. Maka untuk membentuk suatu kelompok suatu hal
yang penting selain perasaan akan jenis yang sama juga sangat dipengaruhi
oleh tujuan yang sama. Pengertian masyarakat sendiri merupakan
sekelompok orang yang mempunyai identitas sendiri, yang membedakan
dengan kelompok lainya, dan hidup dalam wilayah atau daerah tertentu
secara tersendiri.
5
Dalammasyarakatpun banyak yang menonjolkan sifat keindividuannya.
Individu tanpa masyarakat tidak berarti sama sekali, masyarakat tanpa
individu juga tidak akan berarti apa-apa dan tidak memiliki peranan sama
sekali. Sama seperti kita ketahui bersama, bahwasanya sekarang menjamur
club mobilTACI yang anggota nya terdiri dari banyak kalangan, mulai dari
kalangan menengah ke bawah hingga kalangan menengah ke atas dari yang
usia muda hingga yang lanjut usia. Dan komunitas club mobilTACI ini
mempunyai slogan“One car, One Family, One Flag ”.
Seperti halnya para pemuda hedonis yang bergabung di komunitas club
mobl. Bergabung dalam komunitas club mobil yang secara tidak langsung
mempengaruhi para remaja untuk berkehidupan mewah dan mengikuti arus
pergaulan, lambat laun akan mengikuti gaya pergaulan orang-orang
disekitarnya. Dunia otomotif yang selalu identik dengan kemewahan dan
kebebasan menjadi daya tarik sendiri bagi para remaja. Hal tersebut dapat
terjadi dikarenakan pada dasarnya usia pemuda mereka belum bisa
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang menjadi
prioritas dan mana yang tidak. Hedonis meurut Susanto dalam karangan
Wulandari (2014:21) adalah sebagai sesuatu yang dianggap baik bila
mengandung kenikmatan bagi manusia.Namun, kaum hedonis memiliki
kata kesenangan menjadi kebahagiaan. Ciri khas gaya hidup hedonis ini pun
adalah kebahagiaan diperoleh dengan mencari perasaan-perasaan
menyenangkan dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang
6
tidak enak. Contoh, makan yang berlebihan akan menimbulkan penyakit.
Dengan demikian keinginan-keinginan manusia harus dibatasi agar
menimbulkan ketenangan untuk mencapai kenikmatan (Magnis Suseno
dalam karangan Sudarsih, 2007:1).
Banyak perilaku-perilaku bebas yang akan menyerang gaya hidup para
remaja ketika mereka bergabung dalam suatu komunitas yang identik
dengan gaya hidup bebas dan mewah, seperti halnya perilaku konsumtif,
perilaku individualis dan lain sebagainya. Terkait dengan hal tersebut,
peneliti menangkap adanya perspektif masyarakat di kota Bandar Lampung
yang mengatakan bahwa orang yang mengikuti komunitas club mobil
dianggap kurang baik, meskipun ada juga perspektif masyarakat yang
mengatakan bahwa anak club mobil tidak selamanya mengandung hal
negatif melainkan ada sisi positif nya. Yakni sedikit penjelasan tentang
perspektif masyarakat yang mengatakan unsur positif dalam mengikuti club
mobil seperti ikut membantu menjaga keamanan kota Bandar Lampung dari
hal yang tidak diinginkan seperti pencrian kendaraan dengan adanya club
mobil yang sering kumpul bersama akan menciptakan rasa nyaman bagi
masyarakat di lingkungan sekitar dan ada juga perspektif masyarakat yang
mengatakan negatif seperti sering mabuk – mabukan di pinggir jalan yang
juga menganggap meresahkan warga di satu sisi hal tersebut tergantung dari
individu nya sendiri bagaimana dapat memfilter atau membatasi diri nya
dari sikap yang berdampak negatif.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut makan rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gaya hidup anggota club mobil TACI Lampung?
2. Bagaimana pandangan atau perspektif masyarakat terhadap
keberadaankomunitasclub mobil TACI di kota Bandar Lampung?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka terdapat
beberapa tujuan penelitian yang akan diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Untuk mengkaji gaya hidup anggota club mobil TACI.
2. Untuk mengkaji pandangan atau perspektif masyarakat tentang
keberadaan club mobil TACI.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademis dan
praktis bagi beberapa pihak diantaranya:
1. Secara Teoritis
Sebagaimana penelitian ini diharapkan mempunyai gambaran dengan
realitas sosial yang telah terjadi di masyarakat yang mana terdapat
kesesuaian diantara teori yang dipergunakan dengan realita yang
terjadi.Diharapkan penelitian ini mampu melengkapi dan menambah
kajian tentang interaksi dan identitas terutama tentang interaksi di dalam
komunitas atau organisasi serta identitasnya.
8
2. Secara Praktis
A. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan serta pemahaman yang
berhubungan dengan identitas dan interaksi sosial yang terjadi di
dalam komunitas dapat meningkatkan kompetensi di dalam bidang
penelitian.
B. Bagi club, penelitian ini di harapkan dapat menjadi suatu masukan
dan contoh bagi beberapa komunitas baik komunitas pecinta mobil
maupun komunitas-komunitas lainnya dalam membangun
solidaritas antar anggota clubnya.
C. Bagi masyarakat, dapat mengetahui akan Jati Diri dan Strategi
interaksi yang telah terjadi sebagaimana identitas dan interaksi yang
ada di club TACI Lampung yang mana dapat memberikan
perubahan bagi masyarakat sekitar untuk menjadi lebih
berkembang.
D. Bagi pemeritah, dapat mengetahui akan identitas dan interaksi yang
telah terjadi di club TACILampung, dan bisa menjadikan Club
TACI Lampung sebagai suatu contoh wadah yang baik untuk
menyalurkan hobi otomotif mobil.
E. Bagi program studi sosiologi, dapat dijadikan sebagai kontribusi
dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya dalam identitas dan
interaksi suatu komunitas atauorganisasi yang berada di dalam
tatanan masyarakat.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Persepsi Masyarakat
1. Persepsi
Pengertian persepsi dari kamus psikologi adalah berasal dari bahasa
Inggris, perception yang artinya: persepsi, penglihatan, tanggapan; adalah
proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya
melalui indera-indera yang dimilikinya; atau pengetahuan lingkungan
yang diperoleh melalui interpretasi data indera (Kartono dan Gulo, 1987
dalam Adrianto, 2006)
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Pada umumnya stimulus
tersebut diteruskan oleh saraf ke otak melalui pusat susunan saraf dan
proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Stimulus diterima oleh alat
indera, kemudian melalui proses persepsi
10
Sesuatu yang di indera tersebut menjadi sesuatu yang berarti setelah
diorganisasaikan dan diinterpretasikan (Davidoff, 1980 dalam Adrianto,
2006).
Melalui persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang
keadaan diri Individu yang bersangkutan. Persepsi itu merupakan
aktivitas yang integrateed, maka seluruh apa yang ada dalam diri individu
seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acauan dan
aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu masyarakat akan ikut
berperan dalam persepsi tersebut (Walgito, 2000 dalam Adrianto, 2006).
Berdasarkan atas hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi
itu sekalipun stimulusnya sama tetapi karena pengalamantidaksama,
kemampuan berpikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama,
adanyakemungkinan hasil persepsi antara individu dengan individu yang
lain tidak sama.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi adalah faktor internal:
perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, motivasi dan kerangka
acuan. Sedangkan faktor eksternal adalah: stimulus itu sendiri dan
keadaan lingkungan dimana persepsi itu berlangsung. Kejelasan stimulus
akan banyak berpengaruh pada persepsi. Bila stimulus itu berwujud
benda-benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih terletak pada
individu yang mengadakan persepsi karena benda-benda yang dipersepsi
tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi yang mempersepsi.
11
Mengenai pengertian masyarakat dalam kamus bahasa Inggris,
masyarakat disebut society asal katanya socius yang berarti kawan. Arti
yang lebih khusus,bahwa masyarakat adalah kesatuan sosial yang
mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa
rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat dan sebaginya. Sedangkan
jiwa masyarakat ini merupakan potensi yang berasal dari unsur-unsur
masyarakat meliputi pranata, status dan peranan sosial. Sehingga para
pakar sosiologi seperti Mac Iver, J.L Gillin memberikan pengertian
bahwa masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling
bergaul berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-
cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama berupa suatu
sistem adat istiadat tertentu yangbersifat kontinyu dan terikat oleh suatu
identitas bersama (Musadun, 2000 dalam Adrianto, 2006).
Pengertian persepsi masyarakat dapat disimpulkan adalah tanggapan atau
pengetahuan lingkungan dari kumpulan individu-individu yang saling
bergaul berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-
cara dan prosedurmerupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem
adat-istiadat yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu identitas
bersama yang diperoleh melalui Interpretasi data indera.
2. Ciri Gaya Hidup
Ciri gaya hidup adalah kebahagiaan diperoleh dengan mencari
perasaan-perasaan menyenangkan dan sedapat mungkin menghindari
12
perasaan-perasaan yang tidak enak. Contohmya seperti, makanan akan
menimbulkan kenikmatan jika membawa efek kesehatan, tetapi makan
yang berlebihan akan menimbulkan penyakit (Sudarsih, 2007:1). Lebih
lanjut Sudarsih (2007:1) pada penelitiannya menyatakan, gaya hidup
seseorang merupakan fungsi karateristik atau sifat individu yang sudah
di bentuk melalui lingkungan, orang yang semula nya tidak boros
menjadi boros setelah bergaul dengan orang-orang yang boros.
Adapun ciri-ciri gaya hidup menurut Rahardjo dan Silalahi (2007:34)
yaitu:
A. Memiliki pandangan gaya instan dalam segala hal yang dilakukan.
B. Menjadi pengejar modernitas fisik yang beranggapan hanya dialah
yang termewa dan menjadikan hal tersebut sebagai kebanggaan nya.
C. Memiliki relativitas kenikmatan yang di atas rata-rata.
D. Memiliki banyak keinginan-keinginan spontan yang muncul demi
kesenangan pribadi nya.
E. Ketika mendapat masalah Yng dia anggap berat muncul anggapan
bahwa dunia begitu membencinya.
F. Berapa uang yang dimiliki akan habis dan tersisa sedikit dengan skala
uang yang dimiliki berada di hidup orang menengah dan tidak ada
musibah selama memegang uang tersebut.
B. Tinjauan Tentang Pemuda
1. Pengertian Pemuda
13
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara
biologi yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda
kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah
manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan
mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya
darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.Pemuda adalah
suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam
harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena
pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan
melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan
melanjutkan estafet pembangunan.Di dalam masyarakat, pemuda
merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis
sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya.
Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di
Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi
muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari
kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi : 0 – 1 tahun
Masa anak : 1 – 12 tahun
Masa Puber : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda : 15 – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas
14
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak,
remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak : 0 – 12 tahun
Golongan remaja : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas.
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21
tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21)
tahun adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik
pemerintah maupun swasta.
C. Tinjauan Tentang Gaya Hidup
1. Faktor Penyebab Seseorang Masuk Dalam Komunitas Club Mobil
Praja dan Damayanti (2013: 189) menjelaskan secara umum ada
duafaktor yang menyebabkan seorang atau masyarakat menjadi
hedonis.Yaitufaktor eksternal yang meliputi media dan lingkungan sosial
serta faktorinternal yang meliputi keyakinan dalam beragama. Adapun
penjelasannyaadalah sebagai berikut:
A. Faktor Internal
Faktor internal yang berarti faktor penyebab terbentuknya gaya
hiduphedonis yang berasal dari dalam diri orang tersebut, seperti salah
satunyayaitu lemahnya keyakinan agama. Lemahnya keyakinan agama
atau imanseseorang juga berpengaruh terhadap perilaku sebagian
masyarakat yangmengagungkan kesenangan dan hura- hura semata.
Binzar Situmorangmenyatakan bahwa, Kerohanian seseorang menjadi
15
tolak ukur dalamkehidupan sehari- hari, khususnya bagi mereka yang
suka mengejar kesenangan. Lebih lanjut (Nugraheni, 2003: 11)
menjelaskan dalam penelitiannya,terdapat faktor eksternal dan internal
yang mempengaruhi terbentuknya gaya hidup hedonis dikalangan
remaja. Faktor internal yaitu:
1. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikiran
yangdipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek
yangdiorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara
langsung pada perilaku.Sikap juga merupakan faktor pendorong
utama yang menyebabkan seseorang bergaya hidup
hedonis.Seseorang dapat mengaplikasikan dirinya melalui sikap yang
dia ciptakan termasukgaya hidupnya. Terutama dalam era
modernisasi pada saat ini, dengan berbagai bentuk gaya hidup yang
ditawarkan, seseorang memiliki peluang untuk dapat menyikapi
fenomena yang ada dan memilih gayahidup apa yang dia inginkan.
Karena sikap seseorang adalah cerminan dari dirinya sendiri.
2. Pengalaman dan Pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam
tingkahlaku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya
dimasa laludan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat
memperolehpengalaman. Dari pengalaman dan pengamatan
inipulalah seseorang dapat memilih gaya hidupnya. Ketika seseorang
berada dalam lingkungan yang bergaya hidup hedonis ataupun
16
banyak menyaksikanhal- hal yang berkenaan dengan gaya hidup
hedonis khususnya di eramodernisasi saat ini yang banyak sekali
menyuguhkan berbagaimacam gaya hidup, maka seseorang akan
merasa tertarik ataupun terpengaruh dengan hal- hal yang dia
saksikan dan dia rasakan. Halitulah yang akhirnya menjadi penyebab
pendorong seseorang memilihuntuk bergaya hidup hedonis.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah suatu konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setaip
individu.Kepribadian juga memiliki peran penting dalam menentukan
sikapseseorang bergaya hidup. Seseorang yang memang memiliki
peribadiyang senang dengan kemewahan dan kesenangan maka akan
sangatmudah terpengaruh ataupun terbawa dalam arus modernisasi,
yangberdampak pada gaya hidupnya yaitu gaya hidup hedonis.
4. Konsep Diri
Konsep diri sebagai inti dari pola keperibadian akan
menentukanperilaku individu dalam menghadapi permasalahan
hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang
menjadi awal perilaku. Dengan konsep diri seseorang seharusnya
sudah bisa mengetahui atau menentukan arah hidupnya termasuk
dalam gaya hidup apa yang akan dia pilih. Disinilah dapat terlihat
bagaimana konsep diri seseorang, ketika seseorang memang memiliki
konsep diri atau konsep kehidupan yang identik dengan kebahagiaan
dan kesenangan maka gaya hidup hedonis merupakan pilihan gaya
17
hidupyang tepat dan cocok untuk orang yang memiliki konsep diri
tersebut.
5. Motif
Perilaku muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa
amandan kebutuhan terhadap prestise.Motif merupakan alasan
seseorang untuk memilih dan melakukan sesuatu hal.Salah satunya
motif seseorang bergaya hidup hedonis yaitu untuk prestise hidupnya
dikalangannya. Hal ini dirasa penting oleh beberapa kalangan melihat
kondisi zaman modenisasi yang sangat identik juga dengan tingakatan
dan kelas sosial mengakibatkan orang- orang berlomba- lomba
untukdapat berada di kelas sosial tertentu.
6. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar
yangberarti mengenai dunia. Persepsi inilah yang mengakibatkan
banyaknya remaja terjerumus masuk dalam gaya hidup
hedonis.Informasi- informasi serta fasilitas- fasilitas ala era
modernisasi yangdisajikan mengakibatkan remaja menilai bahwa gaya
hidup hedonis merupakan hal yang paling benar dan dapat membuat
mereka merasa bahagia dan senang.
B. Faktor Eksternal
Sementara itu faktor eksternal merupakan faktor penyebab
terbentuknya gaya hidup hedonis yang diberasal dari luar diri
seseorang, seperti halnya:
18
1. Derasnya arus industrilisasi dan globalisasi yang menyerang
masyarakat merupakan faktor yang tak dapat dielakkan. Nilai-
nilaiyang dulu dianggap tabu dan kini dianggap biasa.
2. Media komunikasi, khususnya media internet dan iklan
memangsangat bersinggungan dengan masalah etika dan moral.
Melaluisimbol- symbol imajenatif media komunikasi masa jelas
sangat memperhitungkan dan memanfaatkan nafsu, perasaan, dan
keinginan.
Hal- hal inilah yang dapat dengan mudah melunturkan dan lambatlaun
akan menghapuskan budaya ketimuran dari kehidupan para
remaja.Adapun faktor eksternal yang menyebabkan terbentuknya gaya
hidup hedonis dikalangan pemuda adalah:
1. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang
kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah
kelompokdimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling
berinteraksi, sedangkan kelompok yang memeberi pengaruh tidak
langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota
didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan
menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu
termasuk gaya hidup hedonis,dan banyak pula diantara mereka
yang akhirnya memilih untukmelakukan hal yang sama seperti
19
dengan apa yang mereka lihat untuk ikut juga bergaya hidup
hedonis. Karena individu merasa hal- halyang dilihat dan dirasakan
olehnya lah yang terbaik dan dapat berdampak baik bagi dirinya.
2. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku seseorang. Hal ini karena pola
asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi pola hidupnya. Khususnya untuk anak-
anak yang memang berasal dari keluarga kelas atas, yang memang
dari sejak kecil dimanjakan oleh fasilitas- fasilitas serta kondisi
perekonomian yang baik dapat menyebabkan sang anak nantinya
merasa terbiasa dengan gaya hidup serba mewah dan berfoya- foya.
Hal inilah yang sangat erat kaitannya dengan gaya hidup hedonis
yang berarti mencari kenikmatan dan kebahagiaan duniawi
sebanyak- banyaknya.
3. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalah sebuah masyarakat, yang tesusun dalam
sebuahurutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang
memiliki nilai,minat, dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial
inilah yang sekarang menjadi tolak ukur dalam bermasyarakat.
Masyarakat modern biasanya ingin berlomba- lomba untuk berada
dalam kelas sosial atas utnuk mendapatkan penghargaan dan
penilaian tertentu dari kalangannya. Salah satu caranya dengan
20
bergaya hidup hedonis. Gayahidup ini menjadi salah satu sarana
individu untuk menjagaprestisenya dalam lingkungannya dan dapat
menempatkan seseorang dalam kelas- kelas sosial yang
diinginkannya.
4. Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian,moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan
yang diperolehindividu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segalasesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Pada saat inipun gaya hiduphedonis sudah menjadi budaya bagi
kalangan masyarakat di eramodernisasi. Secara tidak langsung dan
tidak dirasakan, hampir semuamasyarakat modernisasi melakukan
kegiatan- kegiatan yang eratkaitannya dengan gaya hidup hedonis,
seperti salah satu contohnyaadalah banyak menghabiskan waktu
diluar rumah serta seringmenghabiskan waktu dipusat- pusat
perbelanjaan (mall). Hal inilah yang secara tidak saat sudah
menjadi budaya sendiri bagi paramasyarakat perkotaan pada
umumnya.
Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya, makadapat disimpulkan bahwa pada kenyataannya
dilapangan banyak faktor-faktor yang menyebabkan individu
bergaya hidup hedonis seperti halnyafaktor- faktor pendorong
21
yang berasal dari dalam diri individu serta faktor-faktor pendorong
yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. Terdapatfaktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi gaya hidup hedonis
padadiri seseorang seperti halnya media dan lingkungan sosial
serta factor internal yang meliputi keyakinan dalam beragama.
Sedangkan yangmempengaruhi gaya hidup hedonis khususnya
dikalangan remaja berasaldari dalam (internal) dan dari luar
(ekternal). Faktor internal meliputisikap, pengalaman dan
pengamatan, keperibadian, konsep diri, motif, danpersepsi.
Sedangkan faktor ekternal meliputi kelompok referensi,
keluarga,kelas sosial dan kebudayaan.
D. Tinjauan Tentang Persepsi Masyarakat
1. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, W.J.S 1989:675)
disebutkan persepsi adalah tanggapan atau pengertian langsung dari suatu
serapan dan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca
indera. Menurut Desiderato yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmad
(2004:51),menyatakan persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada
stimulasi inderawi (sensory stimuli). Mar'at (1981:22), menyatakan
persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari
pengamatan langsung, proses belajar atau sosialisasi, cakrawala, dan
22
pengetahuan. Kemudian Mar’at (198l:22), pun berpendapat bahwa
persepsi seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
diantaranya :
A. Faktor Pengalaman
B. Faktor Proses belajar
C. Cakrawala
D. Pengetahuan
Maka persepsi diartikan sebagai proses seorang individu memilih
mengorganisasikan dan menafsirkan masukan-masukan. Dari pengertian
diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa persepsi
merupakanpengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Menurut Selanjutnya Sarlito Wirawan Sarwano (1983:43-44),
menyatakan perbedaan persepsi disebutkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Set, Harapan seseorangan pada rangsangan yang akan muncul.
2. Kebutuhan
3. Sistem Nilai
4. Ciri kepribadian
5. Gangguan kejiwaan
David Krech dan Richard S. Crutchfield yang dikutip oleh Jalalludin
Rakhmad (2004:51), menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap suatu objek :
A. Faktor Fungsional
23
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan
hal-hal lain yang termasuk dalam faktor personal. Faktor fungsional ini
terdiri atas :
1. Kebutuhan, kebutuhan sesaat dan kebutuhan menetap pada diri
seseorang akan menentukan persepsi seseorang.
2. Kesiapan mental, suasana mental seseorang akan mempengaruhi
persepsinya.
3. Suasana emosi, suasana emosi seseorang baik di dalam keadaan sedih
bahagia, marah ataupun susah akan berpengaruh terhadap persepsi
seseorang.
4. Latar belakang budaya, latar belakang dimana orang tersebut berasal
akan berpengaruh terhadap suatu rangsangan.
B. Faktor Struktural
Faktor struktural semata-mata berasal dari sifat struktur fisik dan efek-
efek saraf, yang di timbulkan dalam sistem saraf individu yang meliputi:
1. Kemampuan berfikir.
2. Daya tangkap indra manusia
3. Kemampuan daya tangkap yang terdapat dalam diri manusia
2. Sifat-Sifat Persepsi
Persepsi terjadi dalam benak individu yang mempersepsikan, bukan di
dalam objek dan selalu merupakan pengetahuan tentang
penampakan.Untuk membantu rnempermudah memahami arti persepsi,
24
maka lebih lanjut dapat kita lihat sifat-sifat persepsi itu sendiri yang
meliputi :
A. Persepsi adalah Pengalaman
Untuk mengartikan makna dari seorang, objek atau peristiwa, harus
dimiliki basis dalam melakukan interprestasi, yang biasa di tentukan
pada pengalaman masa lalu dengan orang, objek, peristiwa tersebut.
B. Persepsi adalah selektif
Ketika mempersepsikan sesuatu, biasanya hanya memperhatikan
bagian-bagian tertentu dari objek atau tertentu berdasarkan atas sikap,
nilai dan keyakinan yang ada dalam diri yang bersangkutan dan
mengabaikan karateristik yang tidak relevan atau berlawanan dengan
nilai dan keyakinan tersebut.
C. Persepsi adalah Penyimpulan
Proses psikologi dari persepsi mencakup penarikan kesimpulan melalui
suatu proses induksi secara logis. lnterprestasi yang dihasilkan melalui
persepsi pada dasarnya penyimpulan atas informasi yang tidak lengkap.
Dengan kata lain mempersepsikan makna adalah melompat pada suatu
kesimpulan yang tidak sepenuhnya didasarkan atas data yang dapat
ditangkap oleh indra.
D. Persepsi bersifat tidak akurat.
Setiap persepsi yang dilakukan akan mengandung kesalahan dalam
kadar tertentu, yang disebabkan oleh pengaruh masa lalu, selektivitas
dan penyimpulan.
E. Persepsi bersifat evaluatif.
25
Persepsi tidak akan pernah objektif karena dalam proses
menginterprestasikan makna berdasarkan pengalaman dan
merefleksikan sikap, nilai dan keyakinan pribadi. Sehingga dalam
mempersepsikan suatu objek perlu dilihat baik atau buruknya. Adalah
sangat langka jika dapat mempersepsikan suatu secara
sepenuhnya netral. Jalalludin Rakhmad (2004:89).
3. Pengertian Masyarakat
lstilah rnasyarakat terlalu banyak mencakup berbagai faktor sehingga
kemampuan suatu definisi yang berusaha mencakup keseluruhan, masih
ada juga suatu yang tidak memenuhi unsur-unsurnya. Menurut Soerjono
Soekanto (2009:20),
mengemukakan bahwa masyarakat memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu
sebagai berikut :
A. Manusia yang hidup bersama
B. Bercampur dalam waktu yang cukup lama
C. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu sama lain
D. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu sistem hidup
bersama.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka masyarakat dapat diartikan sebagai
sejumlah manusia yang hidup bersama di suatu daerah, pada suatau waktu
tertentu menciptakan kaidah-kaidah atau peraturan-peraturan
bagipergaulan hidupnya yang pada akhirnya menciptakan kebudayaan,
sehingga mereka akan merasa terikat satu sama lain. Berdasarkan
26
pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi danmenafsirkan pesanyang
pernah dialami oleh sekelompok manusia yang hidup bersama di suatu
daerah, pada suatu waktu tertentu menciptakankaidah-kaidah atau
peraturan-peraturan bagi pergaulan hidupnya yang pada akhirnya
menciptakan kebudayaan, sehingga mereka akan merasaterikat satu sama
lain kemudian menilai, menafsir dan menanggapi suatu objek.
E. Landasan Teori
Hedonisme merupakan faham atau teori etika yang lebih mengutamakan
kenikmatan, atau yang lebih itu apabila dapat memberikan kenikmatan,
bahkan tujuan hidup manusia adalah mencari dan mengejar
kenikmatan.Secara nyata para penganjur teori hedonisme menyatakan bahwa
yang menjadi tujuan kehidupan adalah kenikmatan. Teori tersebut
dinyatakan dalam beberapa hal:
1. Kenikmatan adalah kebaikan tertinggi
2. Kenikmatan adalah kebaikan intrinsic
3. Kenikmatan harus dicari
4.Kebaikan ditentukan oleh kemampuan sejauh mana mampu memberikan
kenikmatan.
27
Ide awal hedonisme berawal sejak zaman Aristippus dari Kyrene (sekitar
433-355S.M.) atau disebut juga dengan Aristippus of Cyrine (435-366 SM),
adalah salahsatu murid dari Sokrates.Dia berpandangan bahwa satu-satunya
tujuan perbuatankita adalah kenikmatan (hedone).Dari pandangan ini dia
berpendapat bahwa sejakdari kecil manusia selalu menginginkan kesenangan
dan tidak pernah \ \ menginginkan ketidaksenangan atau kesengsaraan.
Kesenangan yang dirasakan pada saat ini danbukan kesenangan pada masa
lalu ataupun masa yang akan datang. Karena diaberkeyakinan bahwa yang
baik adalah apa yang dirasakan pada saat kini dandisini. Akan tetapi
kesenangan itu bukan tidak ada batasnya, perlu adanyapengendalian diri
dalam mencari kesenangan. Pengendalian diri itu bukan berartimeninggalkan
kesenangan, akan tetapi bagaimana kesenangan tersebutdipergunakan
dengan baik oleh manusia dan bukannya manusia yang malahdipergunakan
oleh kesenangannya sendiri (Faiqfalahi, 2015: 21).
Berdasarkan teori etika hedonisme diatas, penulis menyimpulkan bahwa
setiaporang akan mencari kenikmatan dan kesenangan untuk diri mereka
dengan berbagai macam cara. Paham hedonisme ini melahirkan sifat hedonis
yangtumbuh pada diri manusia pada berbagai macam kalangan, terutama di
kalangan remaja yang merupakan kelompok yang paling mudah terkena
dampak faham ini.Sifat hedonis ini akan mempengaruhi kehidupan para
remaja dan akan berdampakpanjang bagi kehidupannya.Terkait dengan
fenomena gaya hidup hedonis pemuda, mereka memiliki alasan-alasan yang
berbeda dalam bergaya hidup hedonis. Kebanyakan dari merekamelakukan
hal- hal tersebut karena alasan faktor internal yang mereka miliki seperti
28
halnya ingin dipuji dan diakui oleh lingkungan pergaulannya, mereka merasa
puas dengan gaya hidup mereka, memperoleh eksistensi diri dalampergaula
serta dapat memperluas lingkungan pergaulan mereka.Selain itu, ada juga
faktor eksternal yang dapat mendorong faktor internaltersebut. Karena
lingkungan pergaulan, keluarga, rasa gengsi terhadap lingkungansekitarnya,
ingin terlihat high class dan gaul serta rasa tidak ingin tertinggal dariteman-
teman sebayanya, sehingga mereka melakukan hal tersebut karena
paksaandan keadaan lingkungan yang menuntut mereka mampu bergaya
hidup hedonis.Akan tetapi, tidak setiap alasan manusia selalu memiliki
dorongan atau alasan-alasan negatif. Gaya hidup hedonis sebenarnya bukan
tentang nilai atau normabaik atau tidak baik, tetapi tentang pilihan seseorang
untuk dapat menjadi jatidirinya, asalkan hal tersebut tidak merugikan orang
lain. Hal tersebut tergantungpada individunya masing- masing dan yang jelas
bisa memebedakan manakebutuhan pokok dan yang tidak, sehingga mereka
bisa mengaplikasikankebutuhan hidup mereka dengan cara mereka sendiri.
F. Kerangka Penelitian
Kehidupan modern saat ini tidak bisa terlepas dari pengaruh budaya asing
terutama budaya Barat yang sering kita sebut dengan
istilah modernisasi.Modernisasi merupakan salah satu pengaruh dari adanya
perilaku/ gaya hidup hedonis yang pada saat ini mulai berkembang. Hedonis
merupakan gaya hidup atau perilaku yang timbul pada diri seseorang dan
berkembang di masyarakat yang berasal dari adanya paham hedonisme
sehingga menyebabkan banyaknya persepsi masyakat. Seseorang yang
memiliki paham hedonisme sudah pasti berperilaku hedonis, tetapi tidak
29
semua orang yang berperilaku hedonis memiliki paham hidup hedonisme
Gaya hidup hedonis banyak menyerang para remaja terutama remaja di
Indonesia.
Hal ini disebabkan karena usia remaja merupaka usia yang masih rentan dari
sisi psikologisnya. Mereka masih mencari jati diri dan belum mampu
memilih mana yang baik dan yang buruk. Fakta yang ditemukan dilapangan
pun menunjuk kan pada umumnya saat ini remaja melakukan gaya hidup
hedonis seperti halnya ikut serta dalam komunitas- komunitas elit seperti
halnya komunitas mobil, mengikuti tren-tren, banyak menghabiskan waktu
di luar rumah dan memilih untuk nongkrong di tempat- tempat elit seperi
cafe dan mall, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan dengan alasan
untuk eksistensi dirinya dilingkungan pergaulan mereka sehingga mereka
dapat diakui keberadaannya dan juga banyak dikenaloleh kalangan-
kalangan yang mereka inginkan. Setelah dilakuakn penelitian dan
pengamatan oleh peneliti, ditemukan ada beberapa faktor-faktor yang
mendorong remaja bergaya hidup hedonis ada dua faktor, yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri individu itu sendiri (internal), yakni mengharapkan
pujian, memperoleh eksistensi dalam lingkungan pergaulan, serta
memperluas lingkungan pergaulan.
Ada pula faktor-faktor yang berasal dari luar individu (eksternal), yakni
lingkungan pergaulan yang hedonis, pengaruh media massa dan media
sosial, serta lingkungan keluarga. Berbagai macam faktor-faktor dari dalam
30
ataupun dari luar membentuk pemuda bergaya hidup hedonis. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kalangan remaja merupakan objek
yang cenderung sangat mudah diserang oleh gaya hidup hedonis. Faktor-
faktor internal dan eksternal menjadi salah satu penyebab utama seseorang
dapat bergaya hidup hedonis. Dimana ketika seseorang telah memiliki atau
terkena faktor- faktor tersebut maka dapat terbentuklah gaya hidup hedonis
tersebut seperti contohnya banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih
banyak bermain, banyak melakukan hal- hal menyenangkan bersama teman-
temannya (mejeng, party), senang dengan keramian kota, senang membeli
barang- barang mahal yang disukainya, serta secara tidak langsung ingin
selalu menjadi pusat perhatian.
31
G. Bagan Kerangka Pemikiran
Komunitas Club Mobil Taci
Persepsi Masyarakat
Faktor-Faktor Persepsi Seseorang
Terhadap Objek
Faktor Fungsional
1. Kebutuhan sesaat dan
kebutuhan sesaat dan
kebutuhan menetap
2. Kesiapan mental
3. Suasana emosi
4. Latar belakang budaya
Faktor Struktural
1. Kemampuan Berpikir
2. Daya tangkap Indra
Manusia
3. Kemampuan Daya Tangkap
Dalam Diri Manusia
Sifat Persepsi
1. Persepsi pengalaman
2. Persepsi selektif
3. Persepsi Penyimpulan
4. Persepsi Bersifat Tidak Akurat
5. Persepsi Bersifat Evaluatif
32
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,
dimana prosedur penelitiannya bersifat menjelaskan, mengelola,
menggambarkan, dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan
kalimat sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti. Penelitian kualitatif
adalah suatu pendekatan yang juga disebut dengan pendekatan investigasi
karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka
langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian
McMillan & Schumacher dalam (Lexy J.Moleong, 2007: 9). Menurut
(Sugiyono, 2009:15) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat post positifisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagaiinstrumen kunci, pengambilan sample
sumber dan data dilakukan secara purpositive dan snowbaal, teknik
pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data
bersifat induktif/ kualitatif, data hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
33
pada makna daripada generalisasi.Asumsi dan aturan berfikir tersebut
selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan
pengolahan data untuk memberikan penjelasan danargumentasi. Dalam
penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap
objektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri.Penelitian
kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.
Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif ini dirasa
sangatcocok untuk menggambarkan apa yangterjadi di lokasi penelitian.
Untuk mendapatkan informasi tersebut, penulis juga menggunakan
pendekatan kualitatif dengan maksud agarpenulis dapat mejajaki secara lebih
medalam objek yang akan diteliti persepsi masyarakat terhadap komunitas
club mobil mobil TACI di kota Bandar Lampung.
B. Lokasi Penelitian
Handari Nawawi dan Marrini Hadari (1995: 208-217) menyatakan bahwa
objek penelitian kualitatif diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya atau
dalam keadaan sewajarnya atau secara naturalistik (natural setting).Ini
berarti bahwa sumber data dalam penelitian kualitatif harus dalam kondisi
yang sewajarnya (natural setting). Penelitian ini dilakukan pada Komunitas
Club Mobil TACIyang lokasi kegiatan (tempat kumpul) di area Stadion
Pahoman Bandar Lampung, sedangkan untuk lokasi base TACI LAMPUNG
bertempat di daerah Jalan Sultan Agung, Kedaton, Bandar Lampung.Alasan
dipilihnya komunitas club mobil TACI Lampung adalah karena peneliti
melihat banyaknya persepsi masyarakat akan adanya club mobil TACI. Hal
34
ini sama dengan disamapikan oleh para ahli serta hasil penelitian- penelitian
terdahulu. Setelah melakukan penelitian serta wawancara mendalam dengan
masyarakat sekitartentang komunitasclub mobil TACI dan dapat
disimpulkan bahwa komunitas club mobil TACI tepat untukdijadikan
penelitian terkait dengan persepsi masyarakat terhadap komunitas club
mobil TACI di kota Bandar Lampung.
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dipandang penting karena dengan adanya fokus penelitian
akan membatasi studi yang diteliti, dan membahas studi yang dilakuakan
memiliki peranan penting dalam memandu dan mengajarkan jalanannya
penelitian. Milles dan Huberman (dalam Waluyo, 2012) mengemukakan
bahwa memfokuskan dan membatasi pengumpulan data dapat
dipandangkemanfaatannya sebagai reduksi data yang sudah diantisipasi.Ini
merupakanbentuk pranalisis yang mengesampingkan variabel-variabel dan
yang memperhatikan lainnya. Dengan adanya pefokusan akan
menghindaripengumpulan data yang serampangan dan adanya data yang
melimpah ruah. Oleh karena itu fokus penelitian dimaksud untuk dapat
membantu peneliti agar dapat melakukan penelitiannya, sehingga hanya
akan ada beberapa hal atau beberapa aspek yang dapat diarahkan dengan
tema yang telah ditentukan sebelumnya.(Lexy J. Maleong, 2007: 43) dalam
bukunya mengatakan bahwa tujuan dari membuat fokus penelitian adalah:
1. Untuk membatasi studi sehingga tidak melebar
2. Secara efektif berguna untuk menyaring informasi yang mengalir masuk
35
D. Penentuan Informan
Informan adalah orang yang diharapkan dapat memberikan informasi
tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Faisal (1999: 99), agar
memperoleh
informasi yang lebih terbukti, terdapat beberapa kriteria yang perlu
dipertimbangkan antara lain:
1. Subjek yang lama dan intensif dengan suatu kegiatan atau aktivitas yang
menjadisasaran atau perhatian penelitian.
2. Subjek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau
kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.
3. Subjek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak waktu, dan
kesempatan untuk dimintai keterangan.
4. Subjek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan
yang mengetahui kejadian tersebut.
Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
sampling dimana pemilihan informan dipilih secara sengaja berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Adapun kriteria dari informan yang ditunjuk atau dipilih dalam penelitian ini
adalah informan yang memiliki perspesi terhadap komunitas club mobil
TACI, , hal ini dilakukan melalui teknik observasi peneliti yang didukung
dengan teknik kajian pustaka terkait ciri- ciri remaja hedonis seperti yang
disampaikan oleh Rahardjo dan Silalahi (2007: 34) yaitu remaja yang
36
memiliki gaya hidup serba instan, pengejarmodernitas fisik, memiliki
relativitas kenikmatan diatas rata- rata serta memilikikeinginan- keinginan
spontan yang harus langsung dipenuhi. Adapun untuk kriteria dari informan
yang dipilih dalam penelitian ini adalah:
A. Informan yang berusia remaja.
B. Informan yang berusia dewasa.
C. Informan yang sudah lama tinggal di sekitaran area stadion pahoman
kota Bandar Lampung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan:
1. Wawancara mendalam
Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara
yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam.Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses
memperolehketerangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama. Peneliti telah melakukan wawancara mendalam tentang perpsepsi
masyarakat terhadap komunitas club mobil TACI dan wawancara
mendalam ini dilakukan dengan pedoman wawancara. Hal ini
dimaksudkan agar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat terarah,
37
tanpamengurangi kebebasan dalam mengembangkan pertanyaan, serta
suasana tetap terjaga agar kesan dialogis informan nampak.Namun, selama
melakukan kegiatan wawancara mendalam ini pun peneliti menemui
beberapa kendala- kendala dalam melakukan wawancara mendalam
dengan beberapa informan.Salah satunya yaitu waktu untuk dapat bertemu
secara langsung bertatap muka dengan para informan.Hal ini dikarenakan
waktu kegiatan para informan yang padat mengakibatkan peneliti cukup
kesulitan untuk dapat membuat janji ataupun untuk dapat bertemu secara
langsung mewawancarai para informan tersebut.Terlebih lagi, waktu
senggang yang mereka miliki lebih banyak pada malam hari, pada
saatmereka lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah dan
melakukan kegiatan nongkrong di berbagai tempat hiburan di Kota Bandar
Lampung.Hal inipun menjadi salah satu kendala bagi peneliti, dikarenakan
kebatasan peneliti yang justru tidak dapat banyak mengahabiskan banyak
waktu di luar rumah pada waktu malam hari.
Tetapi, kendala- kendala inipun sebisa mungkin dihadapi oleh peneliti dan
peneliti pun mencari jalan keluar agar kegiatan wawancara mendalam pada
penelitian ini tetap bisa berjalan dengan lancar walaupun memiliki
kendala. Salah satu jalan keluar yang peneliti lakukan yaitu dengan
menemui secara langsung para informan di tempat mereka beraktivitas
sehari- harinya pada waktu pagi hingga malam hari. Kegiatan ini pun
rutin di lakukan denganteliti dengan membuat janji terlebih dahulu hingga
mendatangi para informan di tempat mereka beraktivitas, seperti halnya
38
pedagang kaki lima yang berjualan di area sekitar stadion pahomansebagai
informan.
No Nama Usia
1 Agus Indra 19 tahun
2 Bambang Yudhistira 29 tahum
3 Agung Hendrawan 26 tahun
4 Ilham Putra 21 tahun
2. Studi Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu.Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya
monumental dari seseorang.Dokumentasi yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi,
peraturan, kebijakan. Dokumentasi yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa dan lain- lain. Dokumentasi yang berbentuk karya
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-
lain. Studi dokumentasi merupakan pelengkapdari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
3. Studi Pustaka
Teknik ini dilakukan dengan mencari literatur atau buku-buku bacaan
yang mengandung teori, keterangan atau laporan yang berhubungan
dengan penelitian ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh peneliti dengan
39
mencari pada buku- buku, jurnal, skripsi serta penelitian- penelitian
terdahulu lainnya yang bisa dijadikan referensi untuk peneliti.
4. Studi Observasi
Teknik observasi yaitu metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung
(partisipan) dan tidak langsung (non partisipan) di lokasi penelitian.
Observasi partissipan adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan
oleh observer (peneliti) dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan
orang- orang yang diobservasi (informan). Dalam penelitian ini peneliti
melakukan studi observasi partisipan dengan ikut bergabung dalam
beberapa kegiatan- kegiatan sehari- hari informan maupun beberapa
kegiatan komunitas club mobil TACI, sedangkan observasi non
partisipan adalah dimana observer tidak ikut didalam kehidupan para
informandan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Di dalam
hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut
terjun langsung ke lapangan. Dalam penelitian ini peneliti juga
menggunakan observasi non partisipan dengan memanfaatkan media
sosial para informan dan para anggota komunitas club seperti halnya
instagram ataupun path, sehingga peneliti tetap dapat mengamati kegiatan
informan dan anggota walaupun tidak ikut secara langsung. Data
observasi ini tentu saja tidak didapat melalui wawancara atau
dokumentasi serta peneliti pun telah melakukan observasi melalui
pengelihatan serta pendengaran.
40
Pada teknik onservasi ini pun peneliti juga menemukan beberapa kendala.
Hampir sama dengan kendala pada kegiatan wawancara mendalam.
Kegiatan observasi inipun peneliti memiliki kendala dengan waktu yang
merupakan kekurangan dari peneliti itu sendiri.Peneliti mengakui
kekurangannya ini mengakibatkan timbulnya kendala dalam penelitiannya
ini.namun akhirnya peneliti mencari inisiatif dan jalan keluar untuk dapat
menyelesaikan kendala- kendala yang dihadapinya ini. Sehingga kegiatan
observasi pada penelitian ini tetap dapat peneliti lakukan walaupun
seminimal mungkin. Peneliti tetap melakukan observasi dengan
berinteraksi secara langsung mengikuti kegiatansehari- hari para informan
dari pagi hingga malam hari dengan tetap didukung dengan wawancara
mendalam sehingga apa yang dihasilkan dari wawancara mendalam dapat
pula didukung keapsahannya dengan studi observasi. Selain itu studi
dokumentasi juga sangat mendukung penelitri dalam memecahkan
masalah dalam kegiatan observasi pada penelitian ini.
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi
data kasar yang muncul dari catatan- catatan lapangan. Setelah data atau
laporan terkumpul dan semakin banyak, maka data tersebut selanjutnya
41
direduksi dengan memilih hal- hal pokok yang relevan dengan
fokuspenelitian.Data- data reduksi memberikan gambaran yang lebih tajam
tentanghasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencarinya
jikawaktu yang diperlukan.Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek
melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut
ditulis langsung oleh peneliti.Data mentah yang telah didapat tersebut
selanjutnyadireduksi agar peneliti dapat memilih mana data yang relevan
dengan fokus penelitian.
2. Penyajian Data
Kegiatan penyajian sekumpulan narasi dalam bentuk teks naratif yang
dibantu dengan tabel maupun bagan yang bertujuan mempertajam
pemahaman peneliti terhadap informasi yang diperoleh.Pada penelitian ini,
penyajian dilakukandengan narasi dengan dibantu melalui tabel serta
bagan- bagan.
3. Verifikasi Data
Merupakan kegiatan pengecekkan kembali pada data- data yang telah
tersaji dan ada. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses
pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari
makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola, hubungan
persamaan, dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang
jelas kebenarannya dan kegunaannya. Setelah kategori pola data
tergambar dengan jelas, penelitimenguji data tersebut terhadap asumsi
yang dikembangkan dalam penelitianini. Pada tahap ini kategori yang
telah didapat melalui analisis ditinjaukemabali berdasarkan landasan teori
42
yang telah dijabarkan dalam bab 2, sehingga dapat dicocokan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritisdengan hasil yang dicapai.
4. Penarikan Kesimpulan
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu
hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan
yangdibuat telah selesai.Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai
adalah presentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil
penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan
subjek dan significant other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh,
kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan
pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara
keseluruhan, dimana didalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan
dari hasil penelitian.
43
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Club Mobil TACI
TACI adalah singkatan dari Toyota Avanza Club Indonesia yang merupakan
salah satu komunitas mobil di provinsi Lampung yang masih tetap berdiri
sampai saat ini. Club ini didirikan pada tanggal 1 September 2013,
bertempat di LOT 8 Resto & Bar SCBD, Jakarta Toyota Avanza Club
Indonesia (TACI) resmi berdiri.
Semenjak 9 tahun Toyota Avanza mulai beredar di Indonesia dan
populasinya melampaui 1 juta unit. Dan sudah banyak pula klub dan
komunitas dari dua merk yang berdiri atas dasar kesamaan model kendaraan,
kini berdirilah sebuah komunitas otomotif yang fokus satu merek dan type
kendaraan yang bernama: Toyota Avanza Club Indonesia (TACI).
Seiring berjalannya waktu komunitas ini pun memprioritaskan diri untuk
menjadi club mobil dan membuka diri untuk umum. Beberapa orang yang
belum di kenalpun boleh ikut serta dan bergabung dalam club mobil ini.
Bermula dari petinggi di Jakarta yang mempunyai inisiatif untuk membuka
44
chapter di Indonesia, dengan banyak nya pemuda yang ada di kota Bandar
Lampung, TACI pun mulai membuka anggota atau member untuk
bergabung baik dari kalangan muda maupun tua yang sama-sama memiliki
mobil dan hobi di dunia otomotif, akhirnya lambat laun Toyota Avanza Club
Indonesia (TACI) pun mulai ikut serta dengan berpartisipasi dalam berbagai
acara dan kegiatan otomotif di kota Bandar Lampung.
Sampai saat member club mobil TACI ini berjumlah kurang lebih 157 orang.
Jumlah inipun terhitung dengan beberapa member yang kurang aktif, Usia
anggota pun bervariatif, berkisar 20 – 40 tahun dengan berbagaimacam
profesi, ada yangmasih mahasiswa dan ada pula yang sudah bekerja. Tetapi
walau demikian kekompakkan pun tetap terus dijaga dan dipertahankan
demi eksistensi dan bertahannya club mobil ini.
Club mobil TACI ini memiliki Basecamp di daerah Kedaton Bandar
Lampung, yang merupakan Wakil dari Club Mobil TACI.Disini juga kami
biasa berkumpul bersama untuk sekedar sharing ataupun bertukar fikiran
tentang otomotif. Untuk lokasi lain, seperti pada umumnya Club Mobil
yang ada di kota Bandar Lampung yang memang menggunakan lokasi jalur
dua Pahoman Bandar Lampung untuk tempat nongkrong atau berkumpul
dengan berbagai Club Mobil di Bandar Lampung, Cub Mobil kami TACI
juga sering menggunakan lokasi ini untuk bertemu dan ngumpul bareng
bersama dengan Club Mobil yang lain nya.
45
Hal ini pun terbukti jelas, dimana club mobil TACI sudah menuju usianya
yang ke 7 tahun di pertengahan tahun 2019 mendatang.Dengan prestasi dan
kegiatan-kegiatan yang terus mereka pertahankan dan mereka jaga saat
ini.Diantaranya kontes modifikasi TMX pada tahun 2017, dan modifikasi
mobil HIN Lampung pada tahun 2018.Selain itu kegiatan-kegiatan rutin
lainnya yang selalu mereka lakukan ialah diantaranya bakti sosial yang
biasanya di khususkan dipanti-panti asuhan pada setiap bulan Ramadhan.
Kegiatan ngumpul bareng juga rutin mereka lakukan pada setiap malam
minggu di jalur 2 pahoman dan berbagai macam café yang berada di kota
Bandar Lampung, demi terjaganya solidaritas dan rasa kekurangan untuk
setiap anggota club mobil TACI. Semua anggota club mobil TACI tidak
hanya berdomisili di Bandar Lampung saja melainkan ada juga yang berasal
dari luar kota Bandar Lampung. Hal ini juga secara tidak langsung
mendukung dan mempermudah setiap agenda-agenda yang selalu mereka
adakan, karena seluruh anggota tidak hanya berada di kota yang sama.
46
1. Struktur Kepengurusan TACI
Ferdiansyah Ketua
Johan Febianto Wakil Ketua
Pradhikta Tama Sekretaris
Nardi Nasution Bendahara
Reza Gumawan Humas
B. Visi dan Misi Club TACI
1. Visi
A. Menjunjung tinggi solidaritas dan kekeluargaan khususnya antar
anggota club mobil TACI
B. Menjadikan club mobil sebagai wadah otomotif yang bermuatan
positif dan di harapkan untuk bisa menjadi contoh bagi masyarakat
dalam etika berkendara yang baik dan benar sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
C. Sebagai komunitas untuk mengembangkan dan memperkenalkan
dunia otomotif dan mempererat tali persaudaraan antar komunitas
mobil.
47
2. Misi
A. Menjalin tali silaturahmi di antara komunitas mobil dan di
masyarakat umum di kota Bandar Lampung.
B. Menjaga tali persaudaraan antar sesame komunitas mobil dan
masyarakat pada umumnya terutama di lingkungan sekitar.
C. Mengubah citra negatif tentang komuntas mobil yang telah
melekat di masyarakat pada umumnya.
D. Menjadikan club mobil yang bersifat positif berorientasi pada
sikap professional dalam melakukan segala hal
E. Menekankan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
ketertiban berkendara dan berlalu lintas.
F. Menciptakan olahraga kendaraan bermotor pada wadah yang
telah di tetapkan
G. Menjadikan wadah untuk berkumpulnya para pencinta otomotif
khususnya di kota Bandar Lampung, sehingga akan terjalintali
silaturahmi dan hubungan kekeluargaan diantara para
anggotanya dan mejadi wadah jiwa kreatifitas para anggota
nyaseperti halnya modifikasi dan mengadakan kegiatan-kegiatan
yang bersifat positif
72
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Gaya hidup merupakan suatu pilihan dalam memilih suatu arah
terutama ke arah pergaulan dan juga penampilan. Dalam komunitas
club mobil TACI Lampung hedonisme merupakan gaya hidup yang
dapat di kembangkan dan dipertahankan sesuai dengan
perkembangan zaman yang ada, serta bisa juga di tinggalkan bila
tidak sesuai dengan perkembangan zaman nya, gaya hidup hedonis
juga memiliki karateristik seperti:
A. Berusaha untuk selalu megikuti dan terlihat trendy dan up to
date di kalangan pergaulannya.
B. Lebih memilih untuk melakukan kegiatan dan menghabiskan
waktu luang nya diluar rumah dengan mengunjungi tempat-
tempat elit seperti café, restaurant ternama dan klub malam.
73
2. Perspektif masyarakat merupakan suatu kumpulan asumsi maupun
keyakinan tentang suatu hal, dengan perspektif orang akan
memandang suatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, secara tidak
langsung masyarakat selalu dalam keadaan konflik terus menerus,
baik antar individu maupun kelompok, karena masyarakat terdiri
dari individu yang masing-masing memiliki berbagai kebutuhan.
Dan proses pencapaian kebutuhannya itu meiliki tingkatan yang
berbeda beda, ada yang berhasil tapi ada juga yang gagal.
3. Penyebab ada nya perspektif yang bersifat negatif dan positif yakni
terdapat dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal,
gabungan dari dua faktor ini akan membuat seseorang mengalami
kecenderungan dengan perspektif nya, tergantung mana yang lebih
dominan, mereka memilikicara tersendiri untuk dapat
mengaplikasikan nya.
4. Perspektif masyarakat ini juga merupakan salah contoh bentuk
aplikasi penilaian terhadap suatu hal dalam segi apapun terutama
pada zaman sekarang saat ini.
74
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat di berikan saran kepada:
1. Bagi seluruh masyarakat atau anggota club mobil TACI lampung
dan seluruh remaja yang ada di Bandar Lampung, melalui hasil
penelitian ini di sarankan untuk lebih selektif dalam memberikan
penilaian atau sebuah asumsi. Sebaiknya asumsi yang di berikan
harus lebih bersifat selektif karena remaja jaman sekarang rentang
menyimpang dalam meilih gaya hidup nya. Itulah mengapa di
sarankan utnuk selektif dan lebih berhati hati dalam bergaya hidup
dan memberikan suatu penilaian terhadap suatu subjek. Segala
sesuatu nya harus dilakukan dengan aturan nya dan sesuai dengan
nilai norma norma yang ada.
2. Bagi orang tua, keluarga serta seluruh orang orang terdekat. Peran
mereka sangat besar untuk dapat membantu anak anak nya yaitu
para anggota club mobil TACI Lampung sebgai remaja untuk
mengambil sebuah keputusan dan memberikan keputusan dalam
gaya hidup mereka haruslah sangat berhat hati dan selektif serta
selalu mengingatkan dan memberikan oengertian serta nasihat mana
yang baik dan mana yang buruk dan juga mana yang harus
semestinya dilakukan. Karena peran orang tua lah yang sebenarnya
paling di butuhkan dan paling penting dalam masa pertumbuhan dan
pembentukan karakter seorang anak
75
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanafiah. 1999. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo
persada
FranzJ. Monks; A. M. P. Knoers, Siti Rahayu Haditono. 2001. Psikologi
Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Gunarsa, Ny. Singg5ih D. 2003.Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Hurlock, E. B.1992. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan (ed 5). Jakarta: Erlangga.
Ibrahim , Idy Subandy . 1997. Kebudayaan Dalam Perspektif
MasyarakatKomoditas Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Johannes, Muller. 2006. Perkembangan Masyarkat Lintas Ilmu. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Maleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
Mada Press.
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitiatif. Bandung: CV.
Alfabeta.
Umar, Husain. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis. Jakarta:
PT.Rajafindo Persada.
76
Widyastuti, Yani. Dkk. 2009.Kesehatan Reproduksi Pendidikan. Yogyakarta:
Fitramaya.
Wills Sofyan. 1986. Problema Remaja Dan Pemecahannya. Bandung:
Angkasa.
Jurnal:
Praja Dan Damayantie. 2013. Potret Gaya Hidup Hedonisme Di Kalangan
Mahasiswa Lampung: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNILA.
Pontania, Almira. 2016. Naskah Publikasi Hubungan Antara Konsep Diri
Dengan Gaya Hidup. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
Rahcmawati , Yeni. 2008. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Rahardjo, W., Silalahi, Y. B. 2007. Perilaku Remaja Dalam Bersifat Pada
Pria. Volume 2. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Rahman, Bujang. 2009. Pendidikan Dan Pembelajaran. Lampung: Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UNILA.
Sicilia, Shandora. 2014. Gaya Hidup Anggota Auto Club. Riau: Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Sudarsih, Sri. 2007. Konsep Hedonisme Epikuros Dan Situasi Indonesia Masa
Kini. Semarang: UNDIP.
77
Internet:
http;//eprints.ums.ac.id/ oleh: Almira. 2016. Naskah Publikasi Hubungan
Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Hedonis.Diakses pada tanggal
20/09/2018/18.20.
http://googleweblight.com/?lite_url=http://m.kompasiana.com/faiqfalahi/etika-
hedonisme //oleh: Faiqfalahi. 2015. Etika Hedonisme. Diakses pada
tanggal 20/09/2018/19.43.
Recommended