Presentase Kasus Trauma occuli.pptx

Preview:

DESCRIPTION

dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik departemen oftalmology fakultas kedokteran universitas hasanuddin tahun 2014

Citation preview

TRAUMA OCULUS NON PERFORANS + LASERASI PALPEBRA + LASERASI

CONJUNGTIVA EC COPRUS ALIENUM

Oleh :Radinal Irwinsyah

C111 07 043 

Pembimbing :dr. Faradillah N

Supervisor :dr. Rahasiah Taufik, Sp.M (K)

IDENTITAS PASIEN Nama : MR Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 14 Tahun Agama : Islam Bangsa : Indonesia Nomor Rekam Medis : 667749 Alamat : BTN Fuad Arafah, Bulukumba Tanggal Pemeriksaan : 12-06-2014 Tempat Pemeriksaan : IRD Mata RSWS Dokter Pemeriksa : dr. F

ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri pada mata kanan Anamnesis Terpimpin :

Dialami sejak + 8 jam sebelum masuk rumah sakit akibat tertancap anak panah besi tanpa sengaja di kelopak mata bawah saat bermain. Riwayat keluar darah dari mata (-). Riwayat keluar cairan seperti gel dari mata (-). Mata merah (+), kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (-). Riwayat berobat di RS Bantaeng diterapi cefotaxime 500 mg, ketorolac 30 mg dan TT 0,5 cc.

FOTO KLINIS

Oculus Dextra

INSPEKSIPemeriksaan OD OSPalpebra Edema (+)

superior et inferior, tampak korpus

alienum metal masuk melalui margo

palpebra inferior 1/3 lateral mengarah

ke lateral

Edema (-)

Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi (-) Hiperlakrimasi (-)

Silia Sekret (-) Sekret (-)

Konjungtiva

Bola mata

Mekanisme muskuler

- ODS

Hiperemis (+)

kemosis (+) di temporal

Normal

Normal ke segala arah

Hiperemis (+)

Tidak normal

Normal ke segala arah

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

INSPEKSIPemeriksaan

Kornea

Bilik mata depan

Iris

Pupil

Lensa

P

OD

Jernih

fluorescein test (-)

Normal

Cokelat, kripte (+)

Bulat, sentral, RC (+)

Jernih

OS

Jernih

Cokelat, kriptae (+)

Normal

Cokelat, kripte (+)

Bulat, sentral, RC (+)

Jernih

PALPASI

Pemeriksaan OD OS

- Tensi okuler Tn Tn

- Nyeri tekan Ada Tidak ada

- Massa tumor Tidak ada Tidak ada

- Glandula

preaurikuler

Tidak ada

pembesaran

Tidak ada

pembesaran

PEMERIKSAAN TAMBAHAN Pemeriksaan Visus

VOD : 20/40VOS : 20/30

Penyinaran OblikOD : Konjungtiva hiperemis (+), udem (+) superior et inferior, tampak korpus alienum metal masuk

melalui margo palpebra inferior 1/3 lateral mengarah ke lateral, Kornea jernih, BMD

normal, Iris cokelat kripte (+), Pupil bulat, sentral, refleks cahaya (+), lensa jernih.OS : Konjungtiva hiperemis (-), Kornea jernih, BMD

normal, Iris cokelat kripte (+), Pupil bulat, sentral, refleks cahaya (+), lensa jernih.

PEMERIKSAAN LABORATORIUMHasil Laboratorium 14/04/2014

Pemeriksaan Hasil

RBC 5.00 106/mm3

WBC 9,9 x103/uL

HGB 13,2 g/dL

HCT 38,9 %

PLT 376 x 103/uL

CT/BT 6’30”/3”00” menit

PT/APTT 13.4/28.5 detik

GDS 93 mg/dL

Ureum/Creatinin 20/0.50 mg/dL

SGOT/SGPT 20/26 U/L

FOTO POLOS KEPALA POSISI AP/LATERAL

FOTO CT SCAN KEPALA SENTRASI ORBITA

Kesan : Corpus alienum disertai pneumatisasi oculi dextra

RESUMESeorang anak laki-laki usia 14 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata kanan yang dialami Dialami sejak + 8 jam sebelum masuk rumah sakit akibat tertancap anak panah besi tanpa sengaja di kelopak mata bawah saat bermain. Riwayat keluar darah dari mata (-). Riwayat keluar cairan seperti gel dari mata (-). Mata merah (+), kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (-). Riwayat berobat di RS Bantaeng diterapi cefotaxime 500 mg, ketorolca 30 mg dan TT 0,5 cc.

RESUMEDari pemeriksaan oftalmologi, ditemukan : OD : Visus 20.40 (tanpa koreksi), Palpebra udem

(+) superior et inferior, tampak korpus alienum metal masuk melalui margo palpebra inferior 1/3 medial mengarah ke lateral, silia sekret (-), konjungtiva hiperemis (+), kemosis (+) di temporal, kornea jernih, fluorescein tes (-), BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral , RC(+), lensa jernih.

OS : Visus 20/30 (tanpa koreksi), pemeriksaan lainnya dalam batas normal

RESUME Dari pemeriksaan penunjang yang

dilakukan didapatkan :OD : Corpus alienum disertai pneumatisasi oculi dextra. OS : Pada CT-Scan tidak tampak kelainan

DIAGNOSISOD Trauma Oculus non Perforans + Laserasi Palpebra Inferior + Laserasi Conjungtiva ec Corpus Alienum

TERAPI Non Operatif :

Injeksi : - IVFD RL 16tpm - Inj. TT/IM - Inj. Ceftriaxone 500mg/12j/iv

- Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv - Inj. Dexamethasone 1amp/8j/iv

- Inj. Ranitidin 1amp/8j/ivTopikal : - C. LFX EDMD 6x1 gtt O

Operatif :Ekstraksi Korpus Alienum + jahit palpebra + jahit Konjungtiva

PROGNOSIS Quo ad vitam dubia at bonam Quo ad visam dubia Quo as sanam dubia et bonam Quo ad cosmeticam malam

PENDAHULUANStruktur bola mata terbentuk cukup baik untuk melindungi mata dari trauma. Bola mata terletak pada permukaan yang dikelilingi oleh tulang-tulang yang kuat. Kelopak mata dapat menutup dengan cepat untuk mengadakan perlindungan dari benda asing, dan mata dapat mentoleransi tabrakan kecil tanpa mengalami kerusakan. Walaupun demikian, trauma dapat merusak mata, terkadang sangat parah dimana terjadi kehilangan penglihatan, dan lebih jauh lagi, mata harus dikeluarkan

ANATOMI

PATOFISIOLOGIBenda asing yang masuk ke mata dapat menyebabkan kerusakan melalui dua cara, yaitu :

1.Menyebabkan kerusakan struktur intraokuler saat masuk ke dalam bola mata

2.Menyebabkan toksisitas jaringan karena mengalami degradasai ataupun oksidasi, jika tidak segera dikeluarkan.

KLASIFIKASI BETT :

Trauma Okuler

Open globe

Ruptur

Laserasi

Perforasi

PenetrasiBenda asing

intraokulerClosed

globe

Contusio

Laserasi lamellar

MANIFESTASI KLINIS1. Efek mekanis akibat trauma atau perubahan fisik2. Tanda infeksi3. Reaksi terhadap benda asing4. Oftalmitis simpatis merupakan panuveitis

granulomatosa bilateral yang sering terjadi akibat trauma okuli penetrans yang ditandai dengan pembentukan nodul Dalen-Fuchs akibat proliferasi dari epitel pigmen (iris, korpus siliaris, dan koroid) disertai invasi limfosit dan sel epiteloid. Pada retina dapat terlihat adanya infiltrasi seluler perivaskuler.

DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Oftalmologi

Pemeriksaan Penunjang

PENATALAKSANAAN Penanganan non-bedah hanya merupakan suatu

penanganan suportif untuk mencegah terjadinya komplikasi. Obat-obat yang dapat digunakan dapat berupa antibiotik topikal dan sistemik, antiinflamasi topikal dan sistemik, sikloplegia topikal, dll

Benda asing intraokuler sebaiknya segera dikeluarkan, kecuali jika material yang masuk relatif stabil dan steril atau ketika visus tidak terlalu terganggu dan proses menyingkirkan benda asing terlalu berisiko dan dapat merusak penglihatan. Perencanaan pembedahan dilakukan agar tidak memberikan kerusakan yang lebih berat terhadap bola mata.

KOMPLIKASI1. Infeksi : Endoftalmitis, Panoftalmitis2. Galukoma sekunder3. Oftalmika simpatik

PROGNOSIS1. Visus awal penderita2. Mekanisme trauma3. Ukuran luka4. Zona trauma5. Ada tidaknya perdarahan intraokuler (hifema, perdarahan

vitreous)6. Disertai atau tanpa endoftalmitis7. Prolapsus uvea8. Adat tidaknya retinal detachment9. Lokasis benda asing10. Jenis benda asing yang tertinggal11. Lama waktu dalam pengeluaran benda asing12. Dilakukan ataupun tidak dilakukannya vitrektomi pars plana.

TERIMA KASIH