presentasi Sindroma-Ovarium-Polikistik-Referat.pptx

Preview:

Citation preview

Sindroma Ovarium Polikistik

Oleh :Rumaidhil Abrory ( 07700030 )

Pembimbing : dr. H. Aminuddin, Sp.OG

Definisi

• Sindroma Ovarium Polikistik adalah serangkaian gejala yang dihubungkan dengan hiperandrogenisme dan anovulasi kronik yang berhubungan dengan kelainan endokrin dan metabolik pada wanita tanpa adanya penyakit primer pada kelenjar hipofise atau adrenal yang mendasari.

Prevalensi

• Prevalensi PCOS dapat dipengaruhi oleh faktor ras/etnik dan kondisi negara

• Di Eropa, sebesar 26% wanita menderita PCOS pada usia 18-24 tahun

• Prevalensi tertinggi sebesar 52% adalah pada warga imigran dari Asia yang menetap di Inggris

• Obesitas didapatkan pada 35% - 50% wanita dengan SOPK

Etiologi

• Faktor Genetik

• Faktor Endokrine (kenaikan LH/FSH ratio, hiperandrogenisme)

• Faktor Metabolik ( Resistensi insulin)

Manifestasi Klinis

• Gejala SPOK :- Jarang atau tidak pernah mendapat haid (oligomenore, Amenore)- Rambut kepala rontok dan rambut tubuh tumbuh secara berlebihan- Pertumbuhan jerawat- Depresi- Hiperinsulinemia dan resistensi insulin- Obesitas

Bulu dada Chin hair

AcneHirsutism

Skor Ferriman-Galwey

Subcapsular folicular cysts

Stromal Hypertrophy

Ovarium Polikistik

Patofisiologi

LH ↑ Produksi Androgen ↑

Sel-sel Teka pada Ovarium

Androgen berdifusi ke

dlm Sel Granulosa

FSH ↓

Aktivitas Aromatase ↓

-Produksi Androgen ↑ ↑ ↑-Produksi Estrogen ↓

Penurunan Konversi Androgen→Estrogen

Folikel tidak matang ↑

Hirsutisme

Anovulasi

Folikel Atresia ↑

Patofisiologi

Obesitas Kadar Glukosa dalam

darah ↑

Hiperinsulinemia

Resistensi Insulin

DM tipe 2

hiperandrogenisme ovarium melalui peningkatan LH

hiperandrogenisme adrenal

Pemeriksaan Diagnostik

Untuk menegakkan diagnosa PCOS diperlukan sejumlah pemeriksaan antara lain anamnesa yang cermat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan ultrasonografi.

Konsensus Diagnostik menurut konferensi National Institute of Health and Human Development (NIH-NICHD) di Amerika

Serikat:

• Kriteria Mayor :- Anovulasi- Hiperandrogenisme

Kriteria Minor : - Resistensi Insulin - Hirsutisme - Obesitas - Rasio LH/FSH lebih dari 2,5 - Gambaran Polikistik Ovarium pada USG

Diagnosis SOPK ditegakkan jika memenuhi SATU kriteria mayor dan sekurangnya DUA kriteria minor, dengan menyingkirkan penyebab lain hiperandrogenemia

American Society for Reproductive Medicine (ASRM) dan European Society of Human Reproduction and

Embryology (ESHRE) tahun 2003

1. Hiperandrogen2. Gangguan siklus Menstruasi3. Harus didapatkan gambaran ovarium

polikistik dengan USG

Diagnosis ditegakkan minimal memiliki 2 dari 3 gejala diatas.

Kriteria Laboratorium

1. β-hCG untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan

2. Pemeriksaan kadar Prolaktin3. Pemeriksaan TSH (Thyroid Stimulating

Hormon)4. Pemeriksaan hormon adrenal, DHEA-S

(Dehiydroepiandrosteron Sulfat) atau 17-hydroxyprogesteron

5. Pemeriksaan kadar hormon androgen, insulin, dan LH/FSH (Luteinizing Hormone/Follicle-Stimulating Hormone)

Hasil pemeriksaan Nilai normal Interpretasi

Testosterone serum: 30-100 ng/dL > 100 : Hiperandrogenisme

LH:

FSH:

Ratio normal antara LH dan FSH: < 2,5

Bila >2,5 :Terjadi ketidak seimbangan antara LH dan FSH.

Gp/Ip: > 10 Bila < 10 Terjadi resistensi insulin

Kriteria Ultrasonografis (USG)• Kriteria diagnostik jika memakai USG

transabdominal:1. Penebalan stroma2. Lebih dari 10 folikel berdiameter 2-8 mm di subkorteks dalam satu bidang.

• Kriteria diagnostik jika memakai USG transvaginal:1. Penebalan stroma 50%2. Volume ovarium lebih dari 8 cm33. Lebih dari 15 folikel dengan diameter 2-10 mm dalam satu bidang

Terapi

• Penurunan berat badan, diet, dan olahraga

• Obat pemicu ovulasi• Obat antidiabetik oral• Gonadotropin• Diuretik• Pembedahan (surgery)

Obat antidiabetik oral(Insulin sensitizers)

Golongan biguanida (Metformin) (Glucophage®)Golongan thiazolidindion (Troglitazone, pioglitazone

dan rosiglitazone)

– Meningkatkan “intake” glukosa di jaringan– Menurunkan “output” glukosa di hati– meningkatkan sensitifitas insulin di jaringan perifer– Menurunkan hiperinsulinemia– Memperbaiki ovulasi– Dapat kombinasi dengan klomifen sitrat– Meningkatkan kehamilan

Dosis Metformin

- Dosis Inisial 500 mg, diberikan menjelang tidur setiap malam selama 1 minggu untuk mengurangi efek samping pada gastrointestinal

- Dosis selanjutnya dinaikkan 500 mg tiap minggu hingga mencapai dosis total 1500 mg per hari dalam dosis terbagi

- Kadar insulin, glukosa, dan androgen diperiksa setelah 8 minggu

- Jika tidak ada perbaikkan, dosis dinaikkan hingga 2550 mg

Gonadotropins

• FSH (Gonal-F) /human menopausal gonadotropins (HMG)– Injeksi setiap hari, dan diikuti dengan USG folikel– hCG, IM bila diameter folikel mencapai 18mm– Serum progesterone diperiksa hari ke 5-8 setelah

hCG• Ovulasi 95% pada SOPK CC resisten• Angka kehamilan 50% (pada SOPK CC resisten)

Diuretik : Spironolaktone

• Spironolacton merupakan diuretik hemat kalium yang menginhibisi pertumbuhan rambut dengan menghambat aktivitas 5α-reduktase dan mengikat secara kompetitif terhadap reseptor intraseluler dari DHT

• Dosis yang lebih besar mengganggu aktivitas sitokrom P-450, yang mengurangi jumlah total androgen sintesis dan sekresi.

Terapi Bedah :“Laparoscopic Ovarian Drilling” (LOD)

&“Wedge Resection”

• Terapi alternatif pada SOPK setelah kegagalan terapi CC

• Keberhasilan: 80% ovulasi dan 50-60% kehamilan

• Reseksi “wedge” tidak dianjurkan

“Laparoscopic Ovarian Drilling” (LOD)

Risiko :• Kegagalan ovarium• Perlekatan pasca-pembedahan• Cara LOD yang dianjurkan

– Monopolar, koagulasi, power 30-40w– Lama paparan: 5”– Jumlah lubang: 3-10– Tempat lubang:seluruh muka kecuali hilus– Diameter lubang: 4 mm– Kedalaman lubang: 7-8 mm

LOD

Kesimpulan

• Sindroma ovarium polikistik merupakan gangguan endokrin paling sering pada wanita usia reproduksi dan penyebab paling sering infertilitas anovulatorik.

• Seiring dengan perkembangannya, semula sindroma ovarium polikistik ditandai dengan trias hirsutisme, amenorrhea dan obesitas, sekarang sindroma ini dikenali dengan gambaran klinis yang heterogen dan etiologi yang multifaktorial. Penatalaksanaan sindroma ini adalah dengan pemberian hormon insulin, antiandrogen, induksi ovulasi, reduksi insulin, perbaikan gaya hidup maupun dengan intervensi operatif.

Recommended