Psak 55 Full

Preview:

Citation preview

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 55: INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

A.M. Yuqbal Sanusi Ma, Dian Bastyan Kurniawan, Chabibah Nur Afida, Harfit Dimas Yogi Irianto , Muhammad Arifin, RumWirastri

Kelas 7-A Program Diploma IV Reguler Spesialisasi Akuntansi, STAN, Tangerang Selatanemail: kelas7areguler@gmail.com

Abstrak – PSAK 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran atas instrument keuangan, yaitu aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan.

Kata Kunci: instrumen keuangan, pengakuan, pengukuran

1. PENDAHULUAN1.1. Tujuan

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan.

1.2. Ruang LingkupPernyataan ini diterapkan untuk seluruh jenis

instrumen keuangan, kecuali untuk:a) penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi, dan

ventura bersama yang dilaporkan berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15 (revisi 2009): Investasi pada Entitas Asosiasi atau PSAK 12: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Meskipun demikian, entitas menerapkan Pernyataan ini untuk penyertaan pada entitas asosiasi atau ventura bersama yang berdasarkan PSAK 15 atau PSAK 12 dilaporkan berdasarkan Pernyataan ini. Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untuk derivatif atas penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama kecuali jika derivatif tersebut memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam PSAK 50.

b) Hak dan kewajiban dalam sewa yang diatur dalam PSAK 30: Sewa. Meskipun demikian:(i) piutang sewa yang diakui lessor mengikuti

ketentuan penghentian pengakuan dan penurunan nilai pada Pernyataan ini;

(ii) utang sewa pembiayaan yang diakui oleh lessee mengikuti ketentuan penghentian pengakuan pada Pernyataan ini; dan

(iii) derivatif yang melekat pada sewa mengikuti ketentuan mengenai derivatif melekat pada Pernyatan ini.

c) Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan Kerja.

d) Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas yang diatur

dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian (termasuk opsi dan waran) atau yang harus diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas menurut PSAK 50 paragraf 13 dan 14 atau paragraf 15 dan 16. Meskipun demikian, pemegang instrumen ekuitas dimaksud menerapkan Pernyataan ini untuk instrumen tersebut, kecuali intrumen dimaksud memenuhi ketentuan mengenai pengecualian dalam huruf (a) di atas.

e) Hak dan kewajiban yang timbul dalam (i) kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi, selain hak dan kewajiban penerbit timbul karena kontrak asuransi yang memenuhi definisi kontrak penjaminan keuangan dalam paragraf 08, atau (ii) kontrak dalam ruang lingkup PSAK 62 karena kontrak tersebut berisi fitur partisipasi tidak mengikat. Namun demikian, Pernyataan ini berlaku untuk derivatif yang melekat pada kontrak dalam ruang lingkup PSAK 62 jika derivatif tersebut tidak dengan sendirinya merupakan kontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 62. Selanjutnya, jika penerbit kontrak penjaminan keuangan menegaskan secara eksplisit sebelumnya bahwa kontrak tersebut dianggap sebagai kontrak asuransi dan telah menggunakan akuntansi yang berlaku untuk kontrak asuransi, penerbit dapat memilih untuk menerapkan Pernyataan ini atau PSAK 62 untuk kontrak penjaminan keuangan tersebut. Penerbit dapat memutuskan pilihan berdasarkan kontrak demi kontrak, tetapi pemilihan untuk setiap kontrak tersebut tidak dapat dibatalkan.

f) Kontrak antara pengakuisisi dan penjual dalam kombinasi bisnis untuk menjual atau membeli perusahaan yang diakuisisi (acquiree) di masa depan.

g) Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang dijabarkan dalam paragraf 03. Penerbit komitmen pinjaman menerapkan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi atas komitmen pinjaman yang

1

diberikan yang tidak termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini. Namun demikian, seluruh komitmen pinjaman yang diberikan mengikuti persyaratan penghentian pengakuan dari Pernyataan ini.

h) Instrumen keuangan, kontrak dan kewajiban dalam transaksi kompensasi berbasis saham yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham, kecuali bagi kontrak yang masuk dalam ruang lingkup paragraf 04 -06 Pernyataan ini, maka Pernyataan ini diterapkan.

i) hak atas pembayaran untuk penggantian pengeluaran entitas yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas yang diakui sebagai provisi sesuai dengan PSAK 57 (revisi 2009), atau untuk periode yang lebih awal, diakui sebagai provisi sesuai dengan PSAK 57.Pernyataan ini mencakup komitmen pinjaman

sebagai berikut:a. Komitmen pinjaman yang diberikan yang

ditetapkan entitas sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Entitas yang memiliki pengalaman di masa lalu dalam menjual aset yang dihasilkan dari komitmen pinjaman yang diberikan segera setelah penerbitannya menerapkan Pernyataan ini untuk semua komitmen pinjaman yang diberikan ke dalam kelompok yang sama.

b. Komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan penyerahan atau penerbitan instrumen keuangan lainnya. Komitmen pinjaman yang diberikan ini adalah derivatif. Komitmen pinjaman yang diberikan tidak dianggap diselesaikan secara neto hanya karena pinjaman yang diberikan dibayar secara cicilan.

c. Komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada tingkat suku bunga dibawah suku bunga pasar.Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian

atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah kontrak tersebut adalah instrumen keuangan, dengan pengecualian untuk kontrak yang disepakati dan dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuan untuk menerima atau menyerahkan item nonkeuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan atau penggunaan yang diharapkan oleh entitas.

Cara-cara dimana kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan diselesaikan secara neto dengan kas, instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan adalah mencakup:a. Jika persyaratan dalam kontrak memperbolehkan

salah satu pihak untuk menyelesaikan kontrak tersebut secara neto dengan kas atau dengan

instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan;

b. Jika kemampuan untuk menyelesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan tidak dinyatakan secara eksplisit dalam kontrak, namun entitas mempunyai kebiasaan menyelesaikan kontrak serupa secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan (dengan menyepakati kontrak saling hapus dengan pihak lawan, atau dengan menjual kontrak sebelum dilaksanakan atau jatuh tempo);

c. Jika, untuk kontrak serupa, entitas mempunyai kebiasaan untuk menerima aset yang mendasari dan menjualnya dalam jangka pendek setelah penyerahan untuk memperoleh laba dari fluktuasi harga jangka pendek atau margin pedagang (dealer’s margin); dan

d. Jika item nonkeuangan yang menjadi subjek dalam kontrak siap dikonversi menjadi kas.

1.3. DefinisiIstilah instrumen keuangan, aset keuangan,

liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas yang didefinisikan dalam PSAK 50 juga digunakan dalam pernyataan ini.a) Definisi Derivatif

Derivatif adalah instrumen keuangan atau kontrak lain dengan tiga karakteristik sebagai berikut:a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan

variabel yang telah ditentukan;b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau

memerlukannya dalam jumlah yang lebih kecil dibanding dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor pasar; dan

c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.b) Definisi dari Empat Kategori Instrumen

KeuanganAset keuangan atau liabilitas keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah yang memenuhi salah satu dari kriteria berikut:a. Dikalsifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan, yaitu jika:(i) Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan

dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat;(ii) Pada pengakuan awal merupakan baagian

dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola short term profit taking yang terkini; atau

(iii) Merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).

b. Pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Ini dilakukan hanya jika memenuhi paragraf

2

11 PSAK 55, atau apabila dilakukan akan menghasilkan informasi yang lebih relevan.Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak

memiliki kuotasi harga pasar pada pasar aktif dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal tidak dapat ditetapkan sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada pernyataan ini, diterapkan sama pada semua item yang diukur pada nilai wajar (termasuk yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar), atau item yang nilai wajarnya diungkapkan.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:a. investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c. investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.Aset keuangan tidak boleh diklasifikasikan

sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya investasi tersebut telah dijual atau direklasifikasi lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kecuali penjualan atau reklas tersebut:(i) Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati

jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

(ii) terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

(iii) Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset

keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:a. pinjaman yang diberikan dan piutang yang

dimaksudkan oleh entitas untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh entitas ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

b. Pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

c. Pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.Kepemilikan atas kelompok aset yang bukan

merupakan pinjaman yang diberikan atau piutang (seperti kepemilikan atas reksadana atau yang serupa) tidak dapat diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang.

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.c) Definisi Kontrak Jaminan Keuangan

Kontrak jaminan keuangan adalah adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran tertentu untuk mengganti pemiliknya untuk menimbulkan kerugiannya karena debitur tertentu gagal melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo sesuai dengan persyaratan asli atau modifikasi dari sebuah instrumen utang.

Definisi yang Terkait dengan Pengakuan dan Pengukuran Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan

atau liabilitas keuangan adalah:- jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan

yang diukur pada saat pengakuan awal- dikurangi pembayaran pokok,- ditambah atau dikurangi dengan amortisasi

kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara langsung maupun menggunakan perkiraan cadangan) untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Metode suku bunga efektif adalah:- metode yang digunakan untuk menghitung

biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan

- metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan

3

mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan.Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif (lihat PSAK 23: Pendapatan), biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lainnya.Terdapat anggapan bahwa arus kas dan perkiraan umur dari kelompok instrumen keuangan yang serupa dapat diestimasi secara andal. Namun demikian, dalam kasus yang jarang terjadi, apabila tidak mungkin mengestimasi arus kas atau perkiraan umur instrument keuangan (atau kelompok instrumen keuangan) secara andal, maka entitas menggunakan arus kas kontraktual selama periode kontraktual dari instrumen keuangan (atau kelompok instrumen keuangan) tersebut.

Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset keuangan atau liabilitas keuangan yang sebelumnya telah diakui dari laporan posisi keuangan entitas.

Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Pembelian atau penjualan reguler adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

Biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan, penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Biaya tambahan adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh, menerbitkan atau melepaskan instrumen keuangan.

Definisi yang Terkait dengan Akuntansi Lindung Nilai Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat

untuk mempertukarkan sumber daya dalam kuantitas tertentu pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal atau tanggal-tanggal tertentu di masa depan.

Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa depan yang belum mengikat namun telah diantisipasi.

Instrumen lindung nilai adalah:(a) derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan

lindung nilai; atau(b) aset keuangan nonderivatif atau liabilitas

keuangan nonderivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar

mata uang asing), yang nilai wajar atau arus kasnya diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.

Item yang dilindung nilai adalah aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri yang(a) menyebabkan entitas menghadapi risiko

perubahan nilai wajar atau arus kas masa depan, dan

(b) ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana

perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang akan dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai.

2. DERIVATIF MELEKAT Derivatif melekat merupakan komponen

instrumen campuran atau instrumen gabungan Entitas yang diharuskan untuk memisahkan

derivatif melekat dari kontrak utamanya, namun jika tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan kontrak yang digabungkan diperlakukan sebagai aset/liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan.

Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:- karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif

melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama;

- instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan

- instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).

Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak utamanya harus dicatat berdasarkan Pernyataan ini jika kontrak utamanya merupakan instrumen keuangan, namun jika kontrak utamanya bukan merupakan instrumen keuangan, maka harus dicatat berdasarkan Pernyataan lain yang sesuai.

Jika kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, entitas dapat menetapkan keseluruhan kontrak dari instrument yang digabungkan atau instrumen campuran sebagai asset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali:(a) derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi

secara signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak; atau

(b) terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa

4

analisis ketika instrumen yang digabungkan atau instrumen campuran yang serupa pertama kali dipertimbangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan, seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat dalam pinjaman yang memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannya sebesar kurang lebih biaya yang diamortisasi.

3. PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN

3.1. Pengakuan AwalEntitas mengakui aset keuangan atau liabilitas

keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

3.2. Penghentian Pengakuan Aset KeuanganEntitas menghentikan pengakuan aset keuangan,

jika dan hanya jika:- hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari

aset keuangan tersebut berakhir; atau- entitas mentransfer aset keuangan yang

memenuhi kriteria penghentian pengakuanEntitas mentransfer aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:(a) mentransfer hak kontraktual untuk menerima

arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau(b) tetap memiliki hak kontraktual untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan, jika dan hanya jika memenuhi persyaratan:i. Entitas tidak wajib membayar penerima

akhir, kecuali jika entitas memperoleh jumlah yang setara dari asset awalnya. Uang muka jangka pendek yang diberikan entitas dengan hak untuk memperoleh kembali jumlah yang dipinjamkan tersebut secara penuh ditambah bunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bunga pasar tidak menyalahi persyaratan ini;

ii. Entitas tidak diperkenankan berdasarkan persyaratan dalam kontrak transfer untuk menjual atau mengagunkan aset awalnya kecuali untuk menjamin hak penerima akhir untuk menerima arus kas;

iii. Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagihnya untuk dan atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu, entitas tidak berhak untuk menginvestasikan kembali arus

Jika entitas secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka entitas menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau

liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut.

Jika entitas secara substansial memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka entitas tetap mengakui aset keuangan tersebut.

Jika entitas secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, maka entitas menentukan apakah entitas masih memiliki pengendalian atas asset keuangan tersebut. Dalam hal ini:(i) jika entitas tidak lagi memiliki pengendalian,

maka entitas menghentikan pengakuan aset keuangan tersebut, dan secara terpisah au yang masih dimiliki dalam transfer tersebut.

(ii) jika entitas masih memiliki pengendalian, maka entitas tetap mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan

Jika entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan entitas tersebut masih memiliki hak pengelolaan atas aset keuangan tersebut dengan imbalan tertentu (fee), maka entitas mengakui kontrak pengelolaan tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas jasa pengelolaan. Jika imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan tidak dapat secara memadai mengkompensasi penyediaan jasa yang diberikan, maka liabilitas jasa pengelolaan untuk kewajiban penyediaan jasa tersebut diakui pada nilai wajar. Jika imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi penyediaan jasa yang diberikan, maka aset jasa pengelolaan diakui sebagai hak jasa pengelolaan dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan alokasi dari nilai tercatat aset keuangan yang lebih besar.

Jika, sebagai akibat dari transfer, aset keuangan harus dihentikan pengakuannya secara keseluruhan, tetapi transfer tersebut mengakibatkan entitas memperoleh aset keuangan yang baru atau harus menanggung liabilitas keuangan yang baru, atau liabilitas jasa pengelolaan, maka entitas tersebut mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan, atau liabilitas jasa pengelolaan yang baru tersebut pada nilai wajarnya.

Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara:(a) nilai tercatat; dan(b) jumlah dari

(i) pembayaran yang diterima (termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung) dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laba rugi.Jika aset yang ditransfer merupakan bagian aset

keuangan yang lebih besar (misalnya ketika entitas

5

mentransfer arus kas dari bunga yang merupakan bagian dari instrumen utang, dan bagian yang ditransfer tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan secara keseluruhan, maka nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan yang lebih besar tersebut harus dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Untuk tujuan ini, aset jasa pengelolaan yang masih dimiliki diperlakukan sebagai bagian yang masih diakui. Selisih antara:(a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya; dan(b) jumlah dari

(i) pembayaran yang diterima untuk bagian yang dihentikan pengakuannya (termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung) dan

(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut yang sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui pada ekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.

Jika entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan yang lebih besar pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, maka nilai wajar bagian yang tetap diakui harus ditentukan. Jika entitas tersebut pernah menjual bagian yang serupa dengan bagian yang tetap diakui atau terdapat transaksi pasar untuk bagian

tersebut, maka harga terkini dari transaksi aktual merupakan taksiran terbaik untuk penentuan nilai wajarnya. Jika tidak terdapat kuotasi harga atau transaksi pasar terkini untuk menentukan nilai wajar dari bagian yang tetap diakui, maka taksiran terbaik untuk nilai wajarnya adalah selisih antara nilai wajar aset keuangan yang lebih besar secara keseluruhan dan jumlah yang diterima dari pihak penerima transfer untuk bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut.

Transfer yang Tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan

Jika transfer tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui liabilitas keuangan atas jumlah yang diterimanya. Pada periode selanjutnya, entitas mengakui setiap pendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas keuangan. Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer.

Jika entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan

manfaat yang berasal dari kepemilikan aset yang ditransfer, dan masih memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut, maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer sebesar keterlibatan berkelanjutan entitas. Tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

Jika entitas masih mengakui aset dikarenakan adanya keterlibatan berkelanjutan dengan aset tersebut, maka entitas juga mengakui liabilitas terkait. Terlepas dari persyaratan pengukuran lain dalam Pernyataan ini, aset yang ditransfer beserta liabilitas terkaitnya diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki entitas. Liabilitas terkait diukur dengan cara yang akan membuat nilai tercatat neto dari aset yang ditransfer dan liabilitas terkait merupakan:(a) biaya perolehan diamortisasi dari hak dan

kewajiban yang masih dimiliki entitas, jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehan diamortisasi; atau

(b) setara dengan nilai wajar dari hak dan kewajiban yang masih dimiliki entitas apabila diukur secara terpisah, jika aset yang ditransfer diukur pada nilai wajar.Entitas tetap mengakui setiap pendapatan yang

timbul dari aset yang ditransfer selama terdapat keterlibatan berkelanjutan dengan aset tersebut, dan harus mengakui setiap beban yang timbul dari liabilitas terkait.

Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, pengakuan perubahan dalam nilai wajar aset yang ditransfer dan liabilitas terkait dilaporkan secara konsisten, dan tidak boleh saling hapus.

Jika keterlibatan berkelanjutan entitas hanya terhadap satu bagian saja dari aset keuangan (misalnya ketika entitas masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian dari aset yang ditransfer, atau masih memiliki sisa hak yang tidak mengakibatkan masih dimilikinya secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang berasal dari kepemilikan aset keuangan tersebut dan entitas masih memiliki pengendalian), maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer.

Selisih antara:(a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang

tidak lagi diakui; dan(b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk

bagian yang tidak lagi diakui dan (ii) setiap keuntungan ataukerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui pada ekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang

6

dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya

perolehan diamortisasi, maka pilihan dalam Pernyataan ini untuk menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dapat diterapkan untuk liabilitas terkait.

Transfer KeseluruhanJika aset yang ditransfer tetap diakui, maka aset

dan liabilitas terkait tidak boleh saling hapus. Demikian juga, entitas tidak boleh saling menghapuskan setiap pendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dengan setiap beban yang timbul dari liabilitas terkait.

Jika pihak yang mentransfer memberikan agunan bukan kas (seperti instrumen utang atau instrumen ekuitas) pada pihak penerima transfer, maka akuntansi untuk pihak yang mentransfer dan pihak penerima transfer atas jaminan tersebut bergantung pada apakah pihak penerima transfer memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan kembali jaminan tersebut, dan apakah pihak yang mentransfer telah wanprestasi. Kedua belah pihak mencatat agunan tersebut dengan cara sebagai berikut:(a) Jika pihak penerima transfer sesuai kontrak atau

konvensi memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan kembali agunan tersebut, maka pihak yang mentransfer mereklasifikasi aset tersebut dalam laporan posisi keuangannya terpisah dari aset lainnya (misalnya sebagai aset yang dipinjamkan, instrumen ekuitas yang dijaminkan, atau piutang pembelian kembali).

(b) Jika pihak penerima transfer menjual agunan yang dijaminkan padanya, maka pihak penerima transfer mengakui hasil penjualan tersebut dan mengakui liabilitas yang diukur pada nilai wajar atas kewajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut.

(c) Jika pihak yang mentransfer wanprestasi berdasarkan ketentuan dalam kontrak dan tidak lagi berhak untuk menarik agunannya, maka pihak yang mentransfer menghentikan pengakuan agunan tersebut, dan pihak penerima transfer mengakui agunan tersebut sebagai asetnya yang diukur pada nilai wajar pada saat pengakuan awal, atau jika pihak penerima transfer sudah menjual agunan tersebut, maka pihak penerima transfer harus menghentikan pengakuan kewajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut.

(d) Kecuali sebagaimana dimaksud dalam huruf (c), pihak yang mentransfer tetap mencatat agunan tersebut sebagai asetnya dan pihak penerima transfer tidak diperkenankan untuk mengakui agunan tersebut sebagai aset.

3.3. Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Lazim (Reguler)

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal

perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian.

3.4. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan

Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) dari laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat sebagai penghapusan (extinguishment) liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Demikian juga, modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada atau bagian dari liabilitas keuangan tersebut (terlepas ada atau tidak keterkaitannya dengan kesulitan keuangan debitor) dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.

Selisih antara (a) nilai tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer pada pihak lain, dengan (b) jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi.

Jika entitas membeli kembali bagian dari liabilitas keuangan, maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya dari liabilitas keuangan tersebut kepada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal pembelian kembali. Selisih antara (a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya, dengan (b) jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, untuk bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut diakui dalam laba rugi.

4. PENGUKURAN4.1. Pengukuran Awal Aset Keuangan dan

Liabilitas KeuanganPada saat pengakuan awal aset keuangan atau

liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal transaksi.

4.2. Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan

7

setelah pengakuan awal, Pernyataan ini mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori::(a) aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi;(b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo;(c) pinjaman yang diberikan atau piutang; dan(d) aset keuangan tersedia untuk dijual.

Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan pengakuan laba rugi berdasarkan Pernyataan ini. Entitas dapat menggunakan istilah yang berbeda untuk keempat kategori di atas ketika menyajikan informasi dalam laporan keuangan. Entitas mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh PSAK 60.

Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan atau pelepasan lainnya, kecuali untuk aset keuangan berikut ini:(a) pinjaman yang diberikan dan piutang, yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif;

(b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif; dan

(c) investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item

yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai. Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi penurunan nilainya.

4.3. Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan

Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk:(a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi. Liabilitas tersebut, termasuk derivatif yang diakui sebagai liabilitas, diukur pada nilai wajarnya, kecuali untuk derivatif liabilitas yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif seperti di atas dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan.

(b) liabilitas keuangan yang timbul ketika sebuah transfer aset keuangan tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan atau transfer yang dicatat menggunakan pendekatan keterlibatan

berkelanjutan(c) kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan

pada paragraf 08. Setelah pengakuan awal, penerbit kontrak tersebut harus mengukur pada mana yang lebih tinggi antara:(i) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK

57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan

(ii) jumlah pada saat pengakuan awal dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan.

(d) (komitmen untuk menyediakan pinjaman dibawah suku bunga pasar. Setelah pengakuan awal, penerbit komitmen tersebut harus mengukur pada mana yang lebih tinggi antara:(i) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK

57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan

(ii) jumlah pada saat pengakuan awal dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan. Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai.

4.4. Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk menerapkan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian atau PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, entitas menerapkan Pedoman Aplikasi paragraf PA84–PA98 pada PSAK 55.

Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk menetapkan berapa sesungguhnya harga transaksi pada tanggal pengukuran dalam suatu pertukaran yang wajar yang dimotivasi oleh pertimbangan-pertimbangan bisnis yang normal.

Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi (option pricing model). Apabila terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan pelaku pasar untuk menilai harga instrumen dan bahwa teknik tersebut telah teruji untuk memberikan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh pada transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan input yang bersifat spesifik dari entitas. Teknik tersebut menyatukan

8

semua faktor yang akan dipertimbangkan pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima untuk menilai harga instrumen keuangan.

Secara periodik, entitas menyesuaikan teknik penilaian dan menguji validitasnya menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atas instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan data pasar yang tersedia yang dapat diobservasi.

Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (misalnya tabungan) adalah minimal sama dengan jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayar.

4.5. ReklasifikasiEntitas:

(a) tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan;

(b) tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh entitas sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan

(c) dapat, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalamwaktu dekat), mereklasifikasi aset keuangan tersebut dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika persyaratan pada paragraf 53 atau 55 terpenuhi dan hanya dalam situasi yang langka.

Entitas tidak diperkenankan mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

Perubahan situasi berikut bukan reklasifikasi untuk tujuan di atas: (a) derivatif yang sebelumnya ditetapkan dan

instrumen lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai arus kas atau lindung nilai investasi neto yang tidak lagi memenuhi syarat;

(b) derivatif yang menjadi ditetapkan dan instrumen lindung nilai efektif dalam lindung nilai arus kas atau lindung nilai investasi neto;

(c) aset keuangan yang direklasifikasikan ketika perusahaan asuransi mengubah kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersebut sesuai dengan PSAK 62 paragraf 44.

Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi hanya dalam situasi langka, maka aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik. Nilai

wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi menjadi biaya perolehan atau biaya perolehan amortisasi baru.

Aset keuangan tersebut yang telah memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dapat direklasifikasi dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual) dapat direklasifikasi dari tersedia untuk dijual jika entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan paragraf 55 atau dari tersedia untuk dijual sesuai dengan paragraf 56, maka aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Untuk aset keuangan yang direklasifikasi sesuai dengan paragraf 55, setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi baru. Untuk aset keuangan yang direklasifikasi dari tersedia untuk dijual sesuai dengan paragraf 56, setiap keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain sesuai dengan paragraph 62(b) dicatat sesuai dengan paragraf 61.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan entitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya dicatat sesuai paragraf 62(b).

Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan yang tidak memenuhi salah satu kriteria paragraf 08, maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersediauntuk dijual (tainting rule). Dalam reklasifikasi tersebut, selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus dicatat sesuai paragraf 62(b).

Jika ukuran yang andal tersedia dari yang sebelumnyatidak tersedia untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan, dan aset atau liabilitas tersebut harus diukur pada nilai wajar, maka aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar, dan selisih antara nilai tercatat dannilai wajar dicatat sesuai paragraf 62.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan

9

entitas atau dalam situasi yang jarang terjadi dalam halukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia atau karena persyaratan “dua tahun buku sebelumnya” sebagaimana dimaksud dalam paragraph 08 telah terlewati, maka lebih tepat untuk mencatat asetkeuangan atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi daripada menggunakan nilai wajar. Nilai wajar dari nilai tercatat atas aset keuangan atau liabilitas keuangan pada tanggal tersebut menjadi biaya perolehan baru atau biaya perolehan diamortisasi baru, manayang dapat diterapkan. Setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas) dicatat dengan cara sebagai berikut:(a) dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo

yang tetap, maka keuntungan atau kerugian yang terjadidiamortisasi pada laba rugi selama sisa umur investasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Setiap perbedaan antarabiaya perolehan diamortisasi baru dengan nilai jatuh tempo juga diamortisasi selama sisa umur aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bungaefektif, serupa dengan amortisasi yang dilakukan terhadap premium atau diskonto. Jika aset keuangan selanjutnya mengalami penurunan nilai, maka setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakuidalam ekuitas harus diakui pada laba rugi sesuai paragraf 74.

(b) dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetap diakuidalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual ataudilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan tersebut kemudian mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakuidalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi sesuaidengan paragraf 74.

4.6. Keuntungan dan KerugianKeuntungan atau kerugian yang timbul dari

perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai, diakui sebagai berikut:(a) keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau

liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai instrumen yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada laba rugi.

(b) keuntungan atau kerugian atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akbiat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya harus direklasifiikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian

reklasifikasi (lihat PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan). Namun, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif diakui pada laba rugi (lihat PSAK 23 (revisi 2010)). Dividen atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi ketika hak entitas untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut sudah ditetapkan (lihat PSAK 23).Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan

yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Namun, untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang merupakan item yang dilindung nilai akuntansi untuk keuntungan atau kerugiannya harus mengikuti ketentuan paragraf 97-111.

Jika entitas mengakui aset keuangan dengan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian (lihat paragraph 38 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA68 dan PA71), maka setiap perubahan dalam nilai wajar aset yang akan diterima antara tanggal transaksi dengan tanggal penyelesaian tidak diakui untuk aset yang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi (kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai). Namun, untuk aset yang diukur pada nilai wajar, maka perubahan dalam nilai wajar tersebut diakui pada laba rugi atau dalam ekuitas.

4.7. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

Pada setiap tanggal pelaporan entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, maka entitas harus menerapkan paragraf 70 (untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi), paragraf 73 (untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan), atau paragraph 74 (untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual) untuk menentukan jumlah kerugian dari penurunan nilai tersebut.

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Sulit untuk mengidentifikasi satu peristiwa tertentu yang menyebabkan penurunan nilai. Penurunan nilai pada dasarnya disebabkan oleh dampak kombinasi dari beberapa peristiwa. Kerugian yang diperkirakan

10

timbul akibat peristiwa di masa depan tidak dapat diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi data yang dapat diobservasi yang menjadi perhatian dari pemegang aset tersebut mengenai peristiwa-peristiwa yang merugikan berikut ini: (a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam;(b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

(d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

(f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:(i) memburuknya status pembayaran pihak

peminjam dalam kelompok tersebut (misalnya meningkatnya tunggakan pembayaran atau meningkatnya jumlah pihak peminjam kartu kredit yang mencapai batas kreditnya dan hanya mampu membayar cicilan bulanan minimal); atau

(ii) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut (misalnya bertambahnya tingkat pengangguran di area geografis pihak peminjam, turunnya harga property untuk kredit properti di wilayah yang relevan, turunnya harga minyak untuk pinjaman yang diberikan kepada produsen minyak, atau memburuknya kondisi industry yang memengaruhi pihak peminjam dalam kelompok tersebut).

Menghilangnya pasar aktif karena instrument keuangan entitas tidak lagi diperdagangkan secara publikbukan merupakan bukti adanya penurunan nilai. Turunnyaperingkat kredit entitas bukan, dengan sendirinya, merupakan bukti adanya penurunan nilai, meskipun itu dapat menjadibukti adanya penurunan nilai jika dipertimbangkan bersama-sama dengan informasi lain yang tersedia. Penurunan dalam nilai wajar aset keuangan dibawah biaya perolehan atau di bawah biaya perolehan diamortisasi tidak serta merta dapat dianggap sebagai bukti terjadinya penurunan

nilai (misalnya penurunan dalam nilai wajar investasi dalam instrumen utang yang diakibatkan meningkatnya suku bunga bebas risiko).

Sebagai tambahan terhadap jenis peristiwa padaparagraf 66, bukti objektif mengenai penurunan nilai investasi dalam instrumen ekuitas mencakup informasi mengenaiperubahan signifikan yang berpengaruh buruk pada lingkungan teknologi, pasar, ekonomi, atau hukum di wilayah tempat pihak penerbit menjalankan usahanya, dan mengindikasikan bahwa biaya perolehan investasi pada instrumen ekuitas tersebut mungkin tidak bisa diperoleh kembali. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya juga merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

Dalam beberapa hal, data yang dapat diobservasi yang diperlukan untuk mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai aset keuangan mungkin terbatas atau tidak lagi relevan sepenuhnya dengan situasi terkini.. Demikian juga, entitas menggunakan pertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya untuk mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai. Sejalan dengan itu entitas juga menggunakan pertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya untuk menyesuaikan data yang dapat diobservasi mengenai kelompok aset keuangan untuk mencerminkan keadaan terkini. Penggunaan estimasi yang rasional merupakan bagian penting dalam penyusunan laporan keuangan dan tidak mengurangi keandalannya.

Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yaitu suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitor), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui

11

pada laporan laba rugi.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya PerolehanJika terdapat bukti objektif bahwa kerugian

penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, atau atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikan dengan penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

Aset Keuangan yang Tersedia untuk DijualKetika penurunan nilai wajar atas aset keuangan

yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya.

Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi sesuai paragraf 74 merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.

Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi.

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi.

5. LINDUNG NILAIJika terdapat hubungan lindung nilai yang telah

ditetapkan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai sebagaimana dijabarkan pada paragraf 93–96 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA125–PA127, maka akuntansi untuk keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai mengikuti ketentuan paragraf 97–111.

5.1. Instrumen Lindung NilaiInstrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai

Pernyataan ini tidak membatasi situasi dimana derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai sepanjang kondisi pada paragraf 96 terpenuhi, kecuali untuk sejumlah opsi yang diterbitkan. Namun demikian, aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai hanya untuk lindung nilai risiko perubahan nilai tukar.

Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak eksternal dari kelompok, segmen, atau entitas pelapor) yang dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Meskipun entitas individual dalam kelompok atau divisi yang dikonsolidasikan dalam satu entitas dapat melakukan transaksi lindung nilai dengan entitas-entitas lain dalam kelompok atau divisi dalam entitas tersebut, transaksi intragrup seperti ini harus dieliminasi dalam konsolidasi. Oleh karena itu, transaksi lindung nilai tersebut tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasian dari kelompok tersebut. Namun, transaksi tersebut mungkin memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai dalam laporan keuangan individual atau dalam pelaporan segmen sepanjang entitas tersebut merupakan pihak eksternal terhadap entitas individual atau segmen yang dilaporkan.

Penetapan Instrumen Lindung NilaiPada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar

untuk instrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam nilai wajarnya saling terkait. Dengan demikian, hubungan lindung nilai ditetapkan oleh entitas sebagai instrumen lindung nilai secara keseluruhan nilainya. Pengecualian yang diperkenankan hanya:a) pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari

kontrak opsi dan penetapannya sebagai instrumen lindung nilai hanya untuk perubahan nilai intrinsik dalam opsi dan tidak termasuk perubahan dalam nilai waktu; dan

b) pemisahan elemen bunga dan harga saat ini (spot price) dari kontrak berjangka (forward contract).Pengecualian-pengecualian tersebut

diperkenankan karena nilai intrinsik suatu opsi dan premi suatu kontrak berjangka umumnya dapat diukur secara terpisah. Strategi lindung nilai yang dinamis yang menilai nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dapat memenuhi kualifikasi untuk akuntansi lindung nilai.

Proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50 persen dari jumlah nosional, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai. Namun demikian, hubungan lindung nilai tidak dapat ditetapkan hanya untuk satu bagian saja dari periode waktu dimana instrumen lindung nilai masih berjalan.

12

5.2. Item yang Dilindung NilaiItem yang Memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai

Item yang dilindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly probable), atau investasi neto pada operasi di luar negeri. Item yang dilindung nilai dapat berupa (a) aset, liabilitas, komitmen pasti, transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri, (b) sekelompok aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto pada operasi di luar negeri, yang memiliki karakteristik risiko yang serupa, atau (c) bagian dari portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan yang berbagi risiko yang dilindung nilai, untuk lindung nilai portofolio risiko suku bunga.

Tidak seperti pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo bukan merupakan item yang dilindung nilai terhadap risiko suku bunga atau risiko pembayaran lebih awal, karena penetapan investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo mensyaratkan suatu intensi untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo tanpa memperhatikan perubahan pada nilai wajar atau arus kas dari investasi tersebut yang disebabkan oleh perubahan dalam suku bunga. Namun demikian investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dapat ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai terhadap risiko yang berasal dari perubahan nilai tukar dan risiko kredit.

Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai

Jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan atau liabilitas keuangan, maka aset atau liabilitas tersebut dapat merupakan item yang dilindung nilai terhadap risiko yang berkaitan hanya dengan sebagian dari arus kas atau nilai wajarnya (seperti satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih atau bagian dari arus kas tersebut atau persentase tertentu dari nilai wajar tersebut) sepanjang efektivitas lindung nilai dapat diukur. Sebagai contoh, bagian yang dapat diidentifikasi dan diukur secara terpisah dari eksposur suku bunga atas aset yang menghasilkan bunga atau liabilitas yang terbebani bunga dapat ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai (seperti komponen suku bunga bebas risiko atau komponen suku bunga acuan dari keseluruhan eksposur suku bunga dari suatu instrumen keuangan yang dilindung nilai).

Penetapan Item Nonkeuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai

Jika item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai (a) terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk keseluruhan nilainya terhadap seluruh risiko,

karena adanya kesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepat bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.

Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung Nilai

Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai. Selanjutnya, perubahan dalam nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai atas setiap item individual dalam kelompok item tersebut diperkirakan secara proporsional terhadap seluruh perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dari kelompok item tersebut.

Karena entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai (atau kelompok instrumen serupa yang melindung nilai) dengan item yang dilindung nilai (atau kelompok item serupa yang dilindung nilai), maka membandingkan instrumen lindung nilai dengan posisi neto keseluruhan (misalnya jumlah neto dari seluruh aset dengan suku bunga tetap dan liabilitas dengan suku bunga tetap yang memiliki jatuh tempo yang serupa), dan bukan dengan item yang secara khusus dilindung nilai, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai.

5.3. Akuntansi Lindung NilaiAkuntansi lindung nilai mengakui pengaruh

saling hapus pada laba rugi atas perubahan nilai wajar dari instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai.

Hubungan lindung nilai terdiri atas tiga jenis:a) lindung nilai atas nilai wajar: lindung nilai

terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, liabilitas, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba rugi.

b) lindung nilai atas arus kas: lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah diakui atau terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi dan (ii) dapat mempengaruhi laba rugi.

c) lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan usaha di luar negeri Lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar

dari suatu komitmen pasti dapat dicatat sebagai lindung nilai atas nilai wajar atau sebagai lindung nilai atas arus kas.

Suatu hubungan lindung nilai memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai, jika dan hanya jika,

13

seluruh kondisi berikut ini terpenuhi.a) Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat

penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai. Pendokumentasian tersebut harus meliputi identifikasi instrumen lindung nilai,

b) item atau transaksi yang dilindung nilai, sifat dari risiko yang dilindung nilai, dan cara yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang berasal dari perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai.

c) Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai, konsisten dengan strategi manajemen risiko yang telah didokumentasikan diawal untuk hubungan lindung nilai tersebut.

d) Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba rugi.

e) Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal, yaitu nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai, dan nilai wajar instrumen lindung nilai tersebut harus dapat diukur secara andal.

f) Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan dimana lindung nilai tersebut ditetapkan.

Lindung Nilai atas Nilai WajarJika suatu lindung nilai atas nilai wajar memenuhi

kondisi terpenuhinya kualifikasi akuntansi lindung nilai selama periode pelaporan keuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:a) keuntungan atau kerugian yang berasal dari

pengukuran kembali instrumen lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan PSAK 10 diakui pada laba rugi; dan

b) keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang dilindung nilai dan diakui pada laba rugi. Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya perolehan. Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan

yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.Ketentuan untuk suatu lindung nilai atas nilai

wajar terhadap eksposur suku bunga dari sebagian portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan (dan hanya dalam jenis lindung nilai ini) dapat dipenuhi dengan menyajikan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada item yang dilindung nilai dengan salah satu cara berikut ini:a. sebagai pos tersendiri dalam kelompok aset,

untuk seluruh periode penyesuaian bunga apabila item yang dilindung nilai tersebut merupakan suatu aset; atau

b. sebagai pos tersendiri dalam kelompok liabilitas, untuk seluruh periode penyesuaian bunga apabila item yang dilindung nilai tersebut merupakan suatu liabilitas. Pos tersendiri sebagaimana dimaksud di atas

disajikan setelah aset keuangan atau liabilitas keuangan. Jumlah yang dicantumkan dalam pos tersendiri dikeluarkan dari laporan posisi keuangan ketika aset atau liabilitas terkait dihentikan pengakuannya.

Jika risiko yang dilindung nilai hanya risiko-risiko tertentu yang dapat diatribusikan pada Item yang dilindung nilai, maka perubahan yang diakui dalam nilai wajar item yang dilindung nilai yang tidak berkaitan dengan risiko yang dilindung nilai diakui.

Entitas secara prospektif menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai jika:a) instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual,

dihentikan atau dilaksanakan (tidak dapat dianggap sebagai telah kadaluarsa atau telah dihentikan apabila penggantian atau perpanjangan tersebut merupakan bagian dari strategi lindung nilai yang didokumentasikan entitas);

b) lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai; atau

c) entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.Setiap penyesuaian yang timbul dari poin b di atas

terhadap nilai tercatat instrumen keuangan yang dilindung nilai yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif (atau, dalam hal lindung nilai portofolio terhadap risiko suku bunga; pada pos tersendiri dalam laporan posisi keuangan) diamortisasi pada laba rugi. Amortisasi dapat segera dimulai setelah penyesuaian dilakukan dan dimulai paling lambat ketika item yang dilindung nilai tidak dapat lagi disesuaikan dengan perubahan dalam nilai wajarnya yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai. Penyesuaian didasarkan atas suku bunga efektif yang dihitung ulang pada tanggal amortisasi dimulai. Namun, dalam hal lindung nilai atas nilai wajar terhadap eksposur suku bunga dari suatu portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan (dan hanya untuk jenis lindung nilai ini), jika amortisasi menggunakan suku bunga efektif yang dihitung ulang tidak praktis, maka amortisasi menggunakan metode garis lurus. Penyesuaian

14

tersebut diamortisasi secara penuh hingga jatuh tempo instrumen keuangan dimaksud, atau, dalam hal lindung nilai portofolio atas risiko suku bunga; amortisasi dilakukan hingga berakhirnya periode penyesuaian bunga yang relevan.

Jika komitmen pasti yang belum diakui ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai, maka perubahan kumulatif dalam nilai wajar komitmen pasti tersebut, yang terjadi setelah penetapannya, yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai diakui sebagai aset atau liabilitas dengan keuntungan atau kerugiannya yang terkait diakui pada laba rugi. Perubahan dalam nilai wajar instrumen lindung nilai juga diakui pada laba rugi.

Ketika entitas menyepakati suatu komitmen pasti untuk memperoleh aset atau menanggung liabilitas yang merupakan item yang dilindung nilai berupa lindung nilai atas nilai wajar, maka nilai tercatat awal dari aset atau liabilitas yang diperoleh karena entitas memenuhi komitmen pasti tersebut disesuaikan dengan menyertakan perubahan kumulatif dalam nilai wajar komitmen pasti yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan posisi keuangan.

Lindung Nilai atas Arus KasJika suatu lindung nilai atas arus kas memenuhi

kondisi terpenuhinya kualifikasi akuntansi lindung nilai selama periode pelaporan keuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:a) bagian dari keuntungan atau kerugian atas

instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan komprehensif lain; dan

b) bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam laba rugi.Secara lebih spesifik, suatu lindung nilai atas arus

kas dicatat sebagai berikut:a) komponen ekuitas yang terpisah yang terkait

dengan item yang dilindung nilai disesuaikan dengan yang lebih rendah (dalam jumlah absolut) antara: (i) keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai sejak dimulainya lindung nilai tersebut; dan (ii) perubahan kumulatif pada nilai wajar (nilai kini) atas arus kas yang diharapkan di masa depan dari item yang dilindung nilai sejak dimulainya lindung nilai tersebut.

b) sisa keuntungan atau kerugian atas suatu instrumen lindung nilai atau komponen yang ditetapkan dari instrumen tersebut (yang bukan merupakan lindung nilai efektif) diakui dalam laba rugi; dan

c) jika strategi manajemen risiko yang didokumentasikan oleh entitas untuk hubungan lindung nilai tertentu mengecualikan komponen tertentu dari keuntungan atau kerugian atau arus kas yang berasal dari instrumen lindung nilai tersebut dalam penilaian efektivitas lindung nilai,

maka komponen keuntungan dan kerugian yang dikecualikan tersebut diakui.Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi

yang kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset keuangan atau liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya diakui pendapatan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi pada periode yang sama atau pada periode-periode dimana aset yang diperoleh atau liabilitas yang ditanggung mempengaruhi laba rugi. Namun, jika entitas memperkirakan seluruh atau sebagian dari kerugian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain tidak dapat dipulihkan kembali dalam satu atau lebih periode di masa depan, maka entitas mereklasifikasi sejumlah yang diperkirakan tidak dapat dipulihkan kembali dalam laba rugi.

Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan, atau jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi atas aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan yang menjadi komitmen pasti dimana akuntansi lindung nilai atas nilai wajar diterapkan, maka entitas menerapkan:a) entitas mereklasifikasi keuntungan dan kerugian

terkait yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi pada periode yang sama atau pada periode dimana aset yang diperoleh atau liabilitas yang ditanggung mempengaruhi laba rugi. Namun, jika entitas memperkirakan seluruh atau sebagian dari kerugian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain tidak dapat dipulihkan kembali dalam satu atau lebih periode di masa depan, maka entitas mereklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi yang jumlahnya diperkirakan tidak dapat dipulihkan kembali, atau

b) entitas memindahkan keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui pendapatan komprehensif lain, dan memasukkan keuntungan dan kerugian tersebut sebagai biaya perolehan awal atau nilai tercatat lain dari aset atau liabilitas.

Entitas menerapkan salah satu dari dua poin di atas sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan secara konsisten untuk seluruh lindung nilai.

Untuk lindung nilai atas arus kas selain lindung nilai yang diatur pada dua paragraf di atas, jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dapat direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasfikasi pada periode yang sama atau periode-periode di mana prakiraan transaksi yang dilindung nilai memengaruhi laba rugi.

Dalam setiap situasi berikut, entitas secara prospektif menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai:

15

a) Instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, dihentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan ini, penggantian atau perpanjangan terhadap instrumen lindung nilai dengan instrumen lindung nilai lainnya tidak dapat dianggap sebagai telah kadaluarsa atau telah dihentikan apabila penggantian atau perpanjangan tersebut merupakan bagian dari strategi lindung nilai yang didokumentasikan entitas). Dalam hal ini, keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai yang masih diakui secara langsung dalam ekuitas sejak periode di mana lindung nilai tersebut efektif tetap diakui secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan transaksi tersebut terjadi.

b) Lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai. Dalam hal ini, keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai yang masih diakui dalam pendapatan komprehensif lain sejak periode di mana lindung nilai tersebut efektif tetap diakui secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan transaksi tersebut terjadi.

c) Suatu prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, dalam hal ini setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang terkait dengan instrumen lindung nilai yang masih diakui dalam pendapatan komprehensif lain sejak periode pada saat lindung nilai tersebut efektif akan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Prakiraan transaksi yang kemungkinan besar tidak terjadi mungkin masih diharapkan terjadi.

d) Entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan. Untuk lindung nilai atas prakiraan transaksi, keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen lindung nilai yang masih diakui secara langsung dalam ekuitas sejak periode di mana lindung nilai tersebut efektif tetap diakui secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan transaksi tersebut terjadi atau tidak lagi diperkirakan akan terjadi. Apabila transaksi tersebut tidak lagi diperkirakan akan terjadi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laba rugi.

Lindung Nilai atas Investasi NetoLindung nilai atas investasi neto pada operasi di

luar negeri, termasuk lindung nilai atas Item moneter yang dicatat sebagai bagian dari investasi neto, dicatat dengan cara yang serupa seperti lindung nilai atas arus kas:a) bagian dari keuntungan atau kerugian atas

instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan komprehensif lain; dan

b) bagian yang tidak efektif diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung

nilai yang terkait dengan bagian lindung nilai yang

efektif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi pada operasi luar negeri saat dilepaskan atau pada periode pelepasannya.

6. TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSAKSI

Entitas harus menerapkan Pernyataan ini secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan dini Pernyataan ini, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

7. PENARIKANPernyataan ini menggantikan PSAK 55 (2006):

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

8. PEDOMAN APLIKASI8.1. Ruang Lingkup

Apabila suatu kontrak, yang mensyaratkan pembayaran berdasarkan variabel iklim, geologis, atau variabel fisik lainnya (weather derivatives), tidak masuk dalam ruang lingkup PSAK 28 (revisi 2011): Akuntansi Kontrak – Asuransi Kerugian, maka kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup pernyataan ini.

Pernyataan ini tidak mengubah ketentuan terkait dengan program imbalan kerja dalam PSAK 18 (ravisi 2010) dan kesepakatan royalti berdasarkan volume penjualan atau pendapatan jasa dalam PSAK 23 (revisi 2010).

Jika kedua metode (PSAK 15 (revisi 2009): Investasi pada Entitas Asosiasi dan PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama) tidak dapat diterapkan, maka entitas menerapkan pernyataan ini bagi investasi strategisnya.

Pernyataan ini diterapkan untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan milik penjamin (insurers), yang bukan merupakan hak dan liabilitas yang dikecualikan dalam paragraf 02 (e) PSAK 55 karena hak dan liabilitas tersebut timbul dari kontrak yang berada dalam ruang lingkup PSAK 28 (revisi 2011).

Berikut adalah beberapa contoh mengenai perlakuan akuntansi yang sesuai untuk kontrak jaminan keuangan:a. Meskipun kontrak jaminan keuangan memenuhi

definisi kontrak asuransi dalam PSAK 62 jika pengalihan risiko signifikan, penerbit menerapkan Pernyataan ini. Namun demikian, jika sebelumnya penerbit telah menyatakan secara eksplisit bahwa kontrak tersebut adalah kontrak asuransi dan telah menggunakan akuntansi yang sesuai dengan kontrak asuransi, penerbit dapat memilih untuk menerapkan Pernyataan ini atau PSAK 62 untuk kontrak jaminan keuangan tersebut. Jika Pernyataan ini diterapkan, paragraf 43 mensyaratkan penerbit untuk mengakui kontrak jaminan keuangan pada awalnya

16

menggunakan nilai wajar. Jika kontrak jaminan keuangan diterbitkan untuk pihak yang tidak terkait dalam suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yang berdiri sendiri, nilai wajarnya pada saat dimulainya transaksi kemungkinan sama dengan premium yang diterima, kecuali terdapat bukti yang sebaliknya. Selanjutnya, kecuali kontrak jaminan keuangan telah ditetapkan pada saat dimulainya transaksi untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau kecuali paragraf 29–37 dan PA62–PA67 diterapkan (ketika pengalihan aset keuangan tidak memenuhi kualifikasi untuk penerapan penghentian pengakuan atau pendekatan keterlibatan berkelanjutan) penerbit mengukur dengan jumlah yang lebih tinggi antara:(i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK

57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan

(ii) Jumlah pada saat pengakuan awal dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan.

b. Beberapa jaminan yang terkait dengan pinjaman yang diberikan (sebagai prasyarat pembayaran) tidak mensyaratkan pemegangnya terekspos dan telah mengalami kerugian atas kegagalan debitur untuk melakukan pembayaran atas aset yang dijamin ketika jatuh tempo. Contoh dari jaminan seperti itu adalah jaminan yang mensyaratkan pembayaran sebagai akibat dari perubahan peringkat kredit atau indeks kredit. Jaminan tersebut bukan merupakan kontrak jaminan keuangan, sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan ini, dan bukan merupakan kontrak asuransi, seperti dijelaskan dalam PSAK 28 dan PSAK 36. Jaminan tersebut adalah derivatif dan penerbit menerapkan Penyataan ini.

c. Jika kontrak jaminan keuangan diterbitkan terkait dengan penjualan barang, penerbit menerapkan PSAK 23 (revisi 2010) dalam menentukan saat pengakuan pendapatan dari jaminan dan dari penjualan barang.

8.2. DefinisiPenetapan pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Paragraf 08 Pernyataan ini memperkenankan entitas untuk menetapkan aset keuangan, liabilitas keuangan, atau kelompok instrumen keuangan (aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya) untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama hal tersebut menghasilkan informasi yang lebih relevan.

Keputusan entitas untuk menetapkan aset keuangan atau liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi serupa dengan pilihan kebijakan akuntansi (meskipun, tidak seperti pilihan kebijakan akuntansi, hal ini tidak dipersyaratkan untuk diterapkan secara konsisten pada seluruh transaksi yang serupa). Ketika entitas memiliki pilihan

semacam itu, PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan mensyaratkan kebijakan yang dipilih menghasilkan laporan keuangan yang mempunyai informasi yang andal dan relevan tentang pengaruh dari transaksi, kejadian dan kondisi lain dalam posisi keuangan entitas, kinerja keuangan atau arus kas. Dalam hal penetapan pada nilai wajar melalui laba rugi, paragraf 08 menetapkan dua situasi dimana persyaratan untuk informasi yang lebih relevan terpenuhi. Oleh karena itu, untuk memilih penetapan sesuai dengan paragraf 08, entitas perlu menunjukkan bahwa hal itu berada dalam satu (atau keduanya) dari kedua situasi tersebut.

Sesuai PSAK 55, pengukuran dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan klasifikasi dari perubahan nilai yang diakui ditetapkan oleh klasifikasi item dan apakah item tersebut merupakan bagian dari hubungan lindung nilai yang ditetapkan. Persyaratan tersebut dapat membentuk suatu ketidakkonsistenan pengukuran atau pengakuan (kadang diistilahkan sebagai ‘accounting mismatch’) contohnya ketika tidak ada penetapan nilai wajar melalui laba rugi, aset keuangan akan diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual (dengan perubahan pada nilai wajar diakui secara langsung dalam ekuitas) dan liabilitas terkait yang diakui entitas akan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi (dengan perubahan dalam nilai wajar tidak diakui). Dalam situasi tersebut, entitas mungkin menyimpulkan bahwa laporan keuangan akan menyajikan informasi yang lebih relevan jika kedua aset dan liabilitas ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Penetapan hanya sebagian aset keuangan dan liabilitas keuangan yang menyebabkan ketidakkonsistenan pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dapat diterima apabila dengan melakukan hal tersebut tidak akan menghapuskan atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan dan tidak menghasilkan informasi yang lebih relevan. Namun demikian, penetapan hanya beberapa dari suatu jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang serupa dapat diterima apabila dengan melakukan hal tersebut akan tercapai pengurangan ketidakkonsistenan yang signifikan (dan kemungkinan pengurangan ketidakkonsistenan yang lebih besar daripada penetapan yang diizinkan lainnya)

Suku Bunga EfektifEntitas harus memasukkan kerugian kredit, yang

terjadi karena aset keuangan diperoleh dengan diskon yang sangat besar, dalam estimasi arus kas ketika menghitung suku bunga efektif.

Apabila entitas menerapkan metode suku bunga efektif, maka entitas tersebut biasanya mengamortisasi setiap fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan premium atau diskonto lainnya yang termasuk dalam perhitungan suku bunga efektif selama perkiraan umur instrumen tersebut. Namun, periode yang lebih singkat digunakan apabila periode

17

tersebut terkait dengan fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan premium atau diskonto lainnya. Hal ini dapat terjadi apabila variabel yang terkait dengan fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan premium atau diskonto lainnya disesuaikan dengan suku bunga pasar sebelum perkiraan jatuh tempo atas instrumen tersebut. Dalam kasus tersebut, periode amortisasi yang tepat adalah periode sampai dengan tanggal penyesuaian nilai berikutnya.

Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang; estimasi ulang yang dilakukan secara berkala atas arus kas guna mencerminkan pergerakan suku bunga pasar akan memengaruhi suku bunga efektifnya. Apabila aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang pertama kali diakui pada nilai setara dengan jumlah pokok piutang atau utang saat jatuh tempo, maka estimasi ulang yang dilakukan atas pembayaran bunga di masa depan biasanya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas tersebut.

DerivatifContoh umum dari suatu derivatif adalah kontrak

future dan forward, swap, dan opsi. Suatu derivatif biasanya memiliki suatu jumlah nosional berupa sejumlah mata uang, saham, unit bobot atau volume, atau ukuran lain yang ditetapkan dalam kontrak.

Definisi derivatif dalam Pernyataan ini meliputi kontrak yang diselesaikan secara bruto melalui penyerahan item yang mendasarinya (misalnya kontrak forward untuk pembelian instrumen utang dengan suku bunga tetap). Entitas dapat memiliki suatu kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau mempertukarkan instrumen keuangan (misalnya suatu kontrak untuk membeli atau menjual suatu komoditas pada harga yang telah ditetapkan pada suatu tanggal di masa depan).

Biaya TransaksiBiaya transaksi meliputi fee dan komisi yang

dibayarkan pada para agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent), konsultan, perantara efek dan pedagang efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing costs), biaya administrasi internal, atau biaya penyimpanan (holding costs).

Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan yang Dimiliki untuk Diperdagangkan

Istilah trading umumnya mencerminkan aktivitas pembelian dan penjualan yang bersifat aktif dan

berulang, dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan umumnya digunakan untuk tujuan memperoleh laba dari fluktuasi harga jangka pendek atau margin pedagang.

Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan meliputi:a) derivatif liabilitas yang tidak dilaporkan sebagai

instrumen lindung nilai;b) liabilitas untuk menyerahkan aset keuangan yang

dipinjam oleh short seller (yaitu entitas yang menjual aset keuangan yang dipinjamnya meski belum memiliki aset tersebut);

c) liabilitas keuangan yang diterbitkan dengan suatu intensi untuk dibeli kembali dalam waktu dekat (misalnya instrumen utang yang memiliki pasar aktif, dimana penerbitnya dapat membeli kembali instrumen tersebut dalam waktu dekat, bergantung pada perubahan nilai wajarnya); dan

d) liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut ditemukan bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini.Fakta bahwa suatu liabilitas digunakan untuk

mendanai aktivitas perdagangan tidak dengan sendirinya membuat liabilitas tersebut menjadi liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempoEntitas tidak mempunyai intensi positif untuk

memiliki hingga jatuh tempo atas investasi aset keuangan yang jatuh temponya telah ditetapkan, apabila:a) entitas tersebut bermaksud memiliki aset

keuangan untuk suatu periode yang belum ditetapkan;

b) entitas bermaksud untuk menjual aset keuangan tersebut sewaktu-waktu (selain dalam situasi yang tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi sebelumnya oleh entitas tersebut) sebagai reaksi terhadap perubahan suku bunga atau risiko pasar, kebutuhan likuiditas, perubahan ketersediaan dan tingkat pengembalian investasi alternatif, perubahan sumber dan syarat pembiayaan, atau perubahan risiko mata uang asing; atau

c) pihak penerbit memiliki hak untuk menyelesaikan asset keuangannya pada suatu jumlah yang secara signifikan lebih rendah dari biaya perolehan diamortisasi.Instrumen utang dengan suku bunga variabel

dapat memenuhi kriteria suatu investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

Instrumen ekuitas bukan merupakan investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo karena instrumen ini memiliki umur yang tidak terbatas (seperti pada saham biasa) atau karena jumlah yang akan diterima pemegang instrumen dapat berubah dengan cara yang tidak ditentukan sebelumnya

18

(seperti karena opsi saham, waran, atau hak-hak serupa)

Aset keuangan yang dapat dibeli kembali oleh penerbitnya akan memenuhi kriteria investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, apabila pemegangnya memiliki intensi dan kemampuan untuk memilikinya hingga dibeli kembali oleh penerbitnya atau hingga jatuh tempo dan pemegang instrumen tersebut dapat memperoleh kembali seluruh nilai tercatat investasinya secara substansial.

Aset keuangan yang dapat dijual kembali tidak dapat diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo karena pembelian suatu fitur jual bertentangan dengan intensi untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Klasifikasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dapat menggunakan ukuran biaya perolehan diamortisasi jika entitas memiliki intensi positif atau kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo atau tetep menggunakan nilai wajar.

Penjualan yang dilakukan sebelum jatuh tempo dapat memenuhi kondisi dalam paragraf 08 dan karenanya tidak akan menimbulkan pertanyaan tentang intensi entitas untuk memiliki investasi lainnya hingga jatuh tempo jika penjualan tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:a) penurunan signifikan kredibilitas penerbit.b) perubahan peraturan perpajakan yang

mengeliminasi atau secara signifikan mengurangi status pengampunan pajak atas bunga investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

c) suatu menyeluruh kombinasi bisnis atau pelepasan unit usaha yang penting

d) perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang secara signifikan mengubah aturan mengenai investasi yang diperbolehkan atau level maksimal investasi jenis tertentu

e) peningkatan yang signifikan atas tingkat kecukupan modal yang ditetapkan oleh regulator pada suatu industri yang memaksa entitas melakukan perampingan dengan menjual investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

f) peningkatan yang signifikan atas bobot risiko investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang digunakan untuk tujuan pengaturan mengenai permodalan berbasis risiko.

Entitas tidak memiliki kemampuan yang dapat diperlihatkan untuk memiliki hingga jatuh tempo atas suatu investasi dalam aset keuangan yang memiliki jatuh tempo yang telah ditetapkan, apabila:(a) entitas tersebut tidak memiliki sumber daya

keuangan yang tersedia untuk melanjutkan pendanaan investasi tersebut hingga jatuh tempo; atau

(b) entitas adalah subjek dari peraturan hukum yang berlaku atau batasan-batasan lainnya yang dapat mengganggu intensinya untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.

Entitas menilai intensi dan kemampuannya untuk memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo sampai dengan jatuh temponya, tidak hanya ketika aset keuangan tersebut pertama kali diakui, tetapi juga pada setiap tanggal pelaporan berikutnya.

Pinjaman yang Diberikan dan PiutangAset keuangan nonderivatif dengan pembayaran

yang telah ditetapkan atau pembayaran yang dapat ditentukan dapat berpotensi untuk memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Namun, suatu aset keuangan yang memiliki kuotasi di pasar aktif tidak memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai suatu pinjaman yang diberikan atau piutang.

8.3. Derivatif MelekatKarakteristik Derivatif melekat harus memiliki

karakteristik instrumen utamanya, instrumen ekuitas atau instrumen utang entitas, agar dapat dianggap berkaitan erat.

Derivatif melekat nonopsi (seperti forward atau swap melekat) dipisahkan dari kontrak utamanya berdasarkan syarat substantif secara eksplisit atau implisit, sehingga derivatif tersebut memiliki nilai wajar nol pada saat pengakuan awal.

Derivatif melekat berbasis opsi (seperti opsi jual, opsi beli, cap, floor, atau swaption melekat) harus dipisahkan dari kontrak utamanya berdasarkan syarat eksplisit dari fitur opsinya. Nilai tercatat awal instrumen utamanya sama dengan nilai sisa setelah pemisahan derivatif melekatnya.

Umumnya, beberapa derivatif melekat dalam satu instrumen diperlakukan sebagai satu gabungan derivative melekat. Namun, derivatif melekat yang diklasifikasikan sebagai ekuitas dicatat secara terpisah dari derivatif yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas.

Jika instrument memiliki lebih dari satu derivatif melekat dan derivatif-derivatif tersebut berkaitan dengan eksposur risiko yang berbeda dan dapat dipisahkan sewaktu-waktu serta independen antara satu dengan lainnya, maka derivatif-derivatif tersebut dicatat secara terpisah satu dengan lainnya.

Contoh dari instrumen campuran adalah instrument keuangan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen keuangan tersebut pada penerbitnya, baik secara kas atau dengan aset keuangan lainnya, dengan nilai yang bervariasi berdasarkan perubahan indeks ekuitas atau komoditas yang mungkin naik atau turun (puttable instrument).

Dalam hal puttable instrument dapat dijual kembali sewaktu-waktu secara kas dengan nilai yang setara secara proporsional dari nilai aset neto suatu entitas (seperti unit-unit reksadana terbuka atau unit linked investment products), maka pengaruh dari pemisahan derivatif melekat dan pencatatan tiap komponennya adalah dengan mengukur instrumen yang digabungkan pada nilai penebusannya yang terutang pada tanggal pelaporan apabila pemegang

19

instrumen tersebut melaksanakan haknya untuk menjual kembali instrument tersebut kepada penerbitnya.

8.4. Instrumen Keuangan yang Mengandung Derivatif Melekat

Ketika entitas menjadi salah satu pihak dari instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) yang memiliki satu atau lebih derivatif melekat, entitas disyaratkan untuk:- mengidentifikasi setiap derivative melekat

tersebut- menilai apakah diperlukan pemisahan dari

kontrak utamanya dan- untuk yang perlu dipisahkan, mengukur derivatif

pada nilai wajar pada saat pengakuan awal dan pengukuran selanjutnya.Penetapan pada nilai wajar melalui laba rugi

dapat digunakan terlepas apakah paragraf 10 mensyaratkan derivatif melekat untuk dipisahkan dari kontrak utamanya atau dilarang untuk dipisahkan.

8.5. Pengakuan dan Penghentian PengakuanPengakuan Awal

Entitas mengakui seluruh hak kontraktual dan kewajiban kontraktual yang timbul dari derivatif sebagai asset dan liabilitas di laporan posisi keuangannya, kecuali untuk derivatif yang tidak memperbolehkan transfer aset keuangan untuk dicatat sebagai penjualan.

Apabila transfer atas aset keuangan tidak memenuhi kriteria penghentian pengakuan, maka pihak penerima transfer tidak mengakui aset yang ditransfer tersebut sebagai aset miliknya.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Bagan berikut ini mengilustrasikan proses

evaluasi untuk menentukan apakah dan sejauh mana suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya.

Pengaturan yang menjadi dasar bagi entitas untuk tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima.

Ketika entitas tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima) dikatakan telah terjadi, sebagai contoh, apabila entitas dimaksud merupakan entitas bertujuan khusus atau wali amanat (trust), dan memberi investornya beneficial interests atas aset keuangan yang mendasari yang dimilikinya, dan menyediakan pembayaran atas aset keuangan tersebut.

Entitas dapat merupakan, sebagai contoh, pemilik awal (originator) aset keuangan, atau kelompok yang mencakup entitas bertujuan khusus yang dikonsolidasi yang telah mengambil alih aset keuangan tersebut dan meneruskan arus kasnya pada investor pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan dengannya. Evaluasi terhadap Pentransferan Risiko dan Manfaat atas

20

Kepemilikan Aset Keuangan Paragraf ini mengilustrasikan penerapan

pendekatan keterlibatan berkelanjutan ketika entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan atas sebagian dari aset keuangan.

Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Reguler

Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) aset keuangan diakui menggunakan akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian sebagaimana dijabarkan dalam paragraf PA70 dan PA71. Metode yang digunakan diterapkan secara konsisten terhadap seluruh pembelian dan penjualan aset keuangan yang masuk dalam kategori aset keuangan yang sama sebagaimana didefinisikan dalam paragraf 08. Untuk tujuan ini, aset yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan membentuk kategori yang terpisah dari aset yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Kontrak yang mensyaratkan atau mengizinkan penyelesaian neto terhadap perubahan nilai kontrak bukan merupakan kontrak reguler. Sebaliknya, kontrak tersebut dicatat sebagai derivatif pada periode antara tanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian.

Tanggal perdagangan adalah tanggal dimana entitas berketetapan untuk menjual atau membeli suatu aset. Akuntansitanggal perdagangan merujuk pada (a) pengakuan atas aset yang akan diterima dan liabilitas yang akan dibayar untukaset tersebut pada tanggal perdagangan, dan (b) penghentian pengakuan aset yang dijual, pengakuan atas setiap keuntungan atau kerugian dari pelepasan tersebut, dan pengakuan piutang dari pembeli aset tersebut untuk pembayaran pada tanggalperdagangan. Umumnya, perhitungan akrual bunga atasaset dan liabilitas terkait belum dilakukan sampai tanggal penyelesaian ketika terjadi perpindahan kepemilikan.

Tanggal penyelesaian adalah tanggal dimanaaset diserahkan kepada atau dari entitas. Akuntansi tanggal penyelesaian merujuk pada (a) pengakuan aset pada tanggal dimana aset tersebut diterima entitas, dan (b) penghentianpengakuan aset dan pengakuan setiap keuntungan atau kerugianatas pelepasan tersebut pada tanggal penyerahan aset olehentitas. Jika akuntansi tanggal penyelesaian diterapkan, maka entitas mencatat perubahan nilai wajar aset yang diterima antaratanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian dengan cara yang sama seperti entitas mencatat aset yang diperoleh. Dengankata lain, perubahan dalam nilai wajar tidak diakui untuk aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi; perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laba rugi untuk aset yang diklasifikasikan dalam kelompok aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam ekuitas untuk aset yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan (atau bagian darinya) berakhir jika debitur:a) melepaskan liabilitas tersebut (atau bagian

darinya) dengan membayar kreditur, umumnya dengan kas, aset keuangan, barang, atau jasa lainnya; atau

b) secara hukum dibebaskan dari tanggung jawab utamanya atas liabilitas tersebut (atau bagian darinya), baik melalui proses hukum maupun oleh kreditur. (Sekalipun debitur telah memberi jaminan penyelesaian, kondisi ini masih dapat berlaku).Jika penerbit instrumen utang membeli kembali

instrumen tersebut, maka utang berakhir meski penerbit adalah penentu pasar (market maker) instrumen tersebut atau berintensi menjual kembali dalam waktu dekat.

Pembayaran kepada pihak ketiga, termasuk kepada wali amanat (terkadang disebut in substance defeasance), tidak dengan sendirinya membebaskan debitur dari tanggung jawab utamanya terhadap kreditur, apabila tidak didukung pembebasan secara hukum.

Jika debitur membayar pihak ketiga untuk menanggung liabilitasnya dan memberitahu krediturnya bahwa pihak ketiga tersebut akan menanggung liabilitas utangnya, maka debitur tidak diperkenankan untuk menghentikan pengakuan liabilitas utang tersebut, kecuali jika kondisi dalam paragraf PA72(b) terpenuhi. Jika debitur membayar pihak ketiga untuk menanggung liabilitasnya dan memperoleh pembebasan secara hukum dari krediturnya, maka debitur telah mengakhiri utangnya. Namun, jika debitur setuju untuk melakukan pembayaran utangnya tersebut kepada pihak ketiga atau langsung pada kreditur semula, maka debitur harus mengakui timbulnya liabilitas utang yang baru pada pihak ketiga tersebut.

Walaupun pembebasan secara hukum, baik yang diperoleh melalui pengadilan atau dari kreditur, menyebabkan suatu liabilitas dihentikan pengakuannya, entitas dapat mengakui timbulnya liabilitas yang baru jika kriteria penghentian pengakuan dalam paragraf 15–37 tidak terpenuhi untuk aset keuangan yang ditransfer. Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka aset yang ditransfer tidak dapat dihentikan pengakuannya, dan entitas mengakui timbulnya liabilitas yang baru terkait dengan aset yang ditransfer tersebut.

Untuk penerapan paragraf 40; syarat-syarat yang digunakan berbeda secara substansial apabila nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat yang baru,termasuk tiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima dan didiskonto menggunakan suku bunga efektifawal, berbeda sedikitnya 10 persen dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto yang berasal dari liabilitas keuangan semula. Jika suatu pertukaran instrumen utang atau modifikasi syarat-syarat dicatat sebagai suatu

21

penghapusan, maka tiap biaya atau fee yang timbul diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penghapusan tersebut. Apabila pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka tiap biaya atau fee yang timbul menyesuaikan nilaitercatat liabilitas tersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.

Dalam beberapa kasus, kreditur membebaskan debitur dari kewajibannya saat ini untuk melakukan pembayaran, namun debitur tersebut memberi jaminan pembayaran jika pihak yang memikul tanggung jawab utama wanprestasi. Dalam situasi ini, debitur: (a) mengakui timbulnya liabilitas keuangan yang

baru berdasarkan nilai wajar kewajiban penjaminan tersebut; dan

(b) mengakui timbulnya keuntungan atau kerugian berdasarkan selisih antara (i) jumlah yang dibayarkan dan (ii) nilai tercatat liabilitas keuangan awal dikurangi nilai wajar liabilitas keuangan yang baru.

8.6. Pengukuran Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal biasanya sama dengan harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima). Namun, jika bagian dari pembayaran yang diserahkan atau diterima tersebut ditujukan untuk hal selain instrumen keuangan tersebut, maka nilai wajar instrument keuangan tersebut harus diestimasi menggunakan suatu teknik penilaian. Contoh, nilai wajar pinjaman yang diberikan atau piutang jangka panjang tanpa bunga diestimasikan sama dengan nilai wajar dari seluruh arus kas yang akan diterima di masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen serupa (dalam hal mata uang yang digunakan, syarat-syarat, jenis suku bunga, dan faktor-faktor lainnya) dan memiliki peringkat kredit yang serupa. Tiap tambahan jumlah yang dipinjamkan merupakan biaya atau pengurang pendapatan, kecuali jika memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset jenis lain.

Jika entitas memberikan pinjaman dengan suku bunga diluar suku bunga pasar (misalnya 5 persen sedangkan suku bunga pasar untuk pinjaman serupa adalah 8 persen) dan menerima fee dimuka sebagai kompensasinya, maka entitas mengakui pinjaman tersebut pada nilai wajarnya, yaitu nilai setelah dikurangi fee yang diterimanya. Entitas mengakui diskon yang terjadi pada laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Jika instrumen keuangan, yang sebelumnya diakui

sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar dan kemudian nilai wajarnya jatuh dibawah nol, maka entitas mengakuinya sebagai liabilitas keuangan.

Contoh berikut ini mengilustrasikan akuntansi

untukbiaya-biaya transaksi yang terjadi saat pengukuran awal dan setelahnya untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Suatu aset diperoleh dengan harga Rp100 ditambah komisi pembelian Rp2. Awalnya, aset tersebut diakui pada Rp102. Tanggal pelaporan keuangan berikutnya terjadi sehari setelah pengakuan awal ketika harga kuotasi pasar atas aset tersebut adalah Rp100. Jika aset tersebut dijual, komisi yang harus dibayarkan adalah Rp3. Pada tanggal tersebut, aset dinilai sebesar Rp100 (tanpa memperhitungkan besarnya komisi pada saat penjualan) dan kerugian sebesar Rp2 harus diakui dalam ekuitas. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual memiliki pembayaran tetap atau yang telah ditentukan, maka biaya-biaya transaksi diamortisasi ke laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual memiliki pembayaran tetap atau yang telah ditentukan, maka biaya-biaya transaksi diakui dalam laba rugi apabila aset tersebut kemudian dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai.

Instrumen yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi tanpa mempertimbangkan intensi entitas untuk memilikinya hingga jatuh tempo.

Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar Dasar dari definisi nilai wajar adalah asumsi

bahwa entitas merupakan unit yang akan beroperasi selamanya tanpa ada intensi atau keinginan untuk melikuidasi, untuk membatasi secara material skala operasinya atau untuk melaksanakan suatu transaksi dengan persyaratan yang merugikan. Dengan demikian, nilai wajar bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.

Pernyataan ini menggunakan istilah harga penawaran (bid price) dan harga permintaan (asking price) (kadang kala disebut juga harga penawaran yang berlaku (current offer price)) dalam konteks harga kuotasi pasar (quoted market price), dan istilah selisih harga penawaran dan permintaan (the bid ask spread) hanya mencakup biaya-biaya transaksi yang terjadi. Penyesuaian-penyesuaian lain yang dibutuhkan untuk menghasilkan nilai wajar (misalnya untuk risiko kredit pihak lawan) tidak termasuk dalam istilah selisih harga penawaran dan permintaan.

Pasar Aktif: Harga yang DikuotasikanInstrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di

pasar aktif, jika harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin

22

dalam suatu transaksi yang wajar. Nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang disetujui oleh pembeli dan penjual yang berkeinginan dan dalam suatu transaksi yang wajar. Tujuan penetapan nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah untuk menentukan harga transaksi pada tanggal pelaporan untuk instrumen tersebut (tanpa memodifikasi atau mengemas ulang instrumen tersebut) pada pasar aktif yang paling menguntungkan dan dapat segera diakses oleh entitas. Namun demikian, entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrument yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai. Adanya kuotasi harga yang dipublikasikan di pasar aktif merupakan bukti terbaik atas nilai wajar, dan jika tersedia, harga tersebut digunakan untuk mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Jika entitas memiliki aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka entitas dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto, mana yang lebih sesuai. Apabila harga penawaran dan harga permintaan tidak tersedia, maka harga yang digunakan dalam transaksi terkini memberi bukti mengenai nilai wajar saat ini, sepanjang kondisi ekonomi tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak transaksi tersebut terjadi. Jika kondisi telah berubah sejak transaksi terkini terjadi (misalnya perubahan suku bunga bebas risiko mengikuti kuotasi harga terkini obligasi korporasi), maka nilai wajar mencerminkan perubahan kondisi tersebut dengan berpedoman pada harga atau suku bunga yang berlaku untuk instrument keuangan serupa, mana yang lebih sesuai. Demikian juga, jika entitas dapat menunjukkan bahwa harga transaksi terkini bukan merupakan nilai wajar (misalnya karena mencerminkan nilai yang akan diterima atau dibayarkan dalam transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan), maka harga transaksi terkini tersebut harus disesuaikan. Nilai wajar portofolio instrumen keuangan adalah hasil kali dari jumlah unit instrumen tersebut dengan harga pasar yang kuotasikan. Jika kuotasi harga yang dipublikasikan di pasar aktif tidak tersedia bagi instrumen keuangan untuk keseluruhan nilainya, namun pasar aktif tersedia untuk komponen-komponen instrumen tersebut, maka nilai wajar instrumen ditentukan menggunakan dasar harga pasar yang relevan untuk komponen tersebut.

Jika yang dikuotasikan di pasar aktif adalah suku bunga (dan bukan harganya), maka entitas

menggunakan suku bunga tersebut sebagai masukan (input) dalam teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar. Jika suku bunga yang dikuotasikan di pasar tidak mencakup risiko kredit atau faktor-faktor lain yang digunakan pelaku pasar dalam mengukur nilai instrumen, maka entitas harus menyesuaikan suku bunga dengan faktor-faktor tersebut.

Bukan Pasar Aktif: Teknik PenilaianJika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak

aktif, maka entitas menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, penggunaan nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substansial sama, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi. Jika terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan para pelaku pasar dalam menentukan harga instrumen dan teknik tersebut mampu menghasilkan estimasi harga yang andal dari transaksi pasar yang aktual, maka entitas menggunakan teknik penilaian tersebut.

Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang akan terjadi pada tanggal pengukuran dalam transaksi pertukaran yang wajar dan dimotivasi pertimbangan-pertimbangan usaha yang normal. Nilai wajar diestimasi berdasarkan hasil dari teknik penilaian yang memaksimalkan penggunaan input pasar, dan sedapat mungkin meminimalkan penggunaan input yang bersifat spesifik dari entitas. Teknik penilaian diharapkan menghasilkan estimasi nilai wajar yang realistis, apabila (a) teknik penilaian secara memadai mencerminkan bagaimana pasar dapat menetapkan harga instrumen dan (b) input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risk return yang melekat pada instrumen keuangan tersebut.

Oleh karenanya, teknik penilaian harus (a) menggabungkan seluruh facktor yang akan digunakan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan harga, dan (b) konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Secara berkala, entitas mengalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Entitas harus secara konsisten menggunakan data yang berasal dari pasar yang sama dengan pasar tempat instrumen tersebut dibeli atau diterbitkan. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi (yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima), atau nilai wajar instrumen tersebut dapat dibuktikan melalui perbandingan

23

dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan teknik penilaian yang variabel-variabelnya hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi.

Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan pengakuan selanjutnya dari keuntungan dan kerugian harus konsisten dengan persyaratan dalam Pernyataan ini. Penerapan paragraf PA91 dapat menyebabkan tidak diakuinya keuntungan atau kerugian pada saat pengakuan awal aset keuangan atau kewajiban keuangan. Dalam kasus seperti itu, PSAK 55 (revisi 2011) mensyaratkan bahwa keuntungan atau kerugian diakui setelah pengakuan awal sepanjang hal tersebut timbul dari perubahan dalam suatu faktor (termasuk waktu) yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam penetapan harga.

Akuisisi awal atau penerbitan aset keuangan dan penerbitan kewajiban keuangan merupakan transaksi pasaryang menjadi dasar estimasi nilai wajar instrumen keuangan. Secara khusus, jika instrumen keuangan tersebut merupakan instrumen utang (seperti pinjaman yang diberikan), nilaiwajarnya dapat ditentukan dengan berpedoman pada kondisi pasar yang ada pada tanggal akuisisi atau tanggal penerbitan dan kondisi pasar saat ini, atau suku bunga yang saat inidibebankan entitas atau pihak lain bagi instrumen utang serupa (yaitu memiliki sisa masa jatuh tempo, pola arus kas, mata uang, risiko kredit, agunan, dan dasar bunga yang serupa). Sebagai alternatif, selama risiko kredit debitur dan selisih suku bunga (credits spreads) tidak berubah sejak penerbitan instrumen utang tersebut, maka estimasi terhadap suku bunga pasar saat ini dapat diperoleh dengan menggunakan suku bunga acuan yang mencerminkan kualitas kredit yang lebih baik dibanding instrumen utang yang mendasari, dengan asumsi selisih suku bunga kredit tidak berubah, dan menyesuaikan dengan perubahan suku bunga acuan sejak tanggal penerbitan. Jika kondisi telah berubah sejak transaksi pasar terkini, maka perubahan terkait atas nilai wajar instrumen keuangan yang sedang dinilai ditentukan dengan berpedoman pada harga atau suku bunga saat ini untuk instrumen keuangan serupa, jika perlu disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan antara instrument serupa tersebut dengan instrumen yang sedang dinilai.

Informasi yang sama mungkin tidak tersedia pada tiap tanggal pengukuran. Sebagai contoh, pada tanggal dimana entitas memberikan pinjaman atau memperoleh instrument utang yang tidak diperdagangkan secara aktif, entitas memiliki harga transaksi yang juga merupakan harga pasarnya. Akan tetapi, informasi transaksi baru mungkin tidak tersedia pada tanggal pengukuran berikutnya dan, walaupun entitas dapat menentukan tingkatan umum atas suku bunga pasar, entitas mungkin tidak mengetahui tingkat risiko kredit atau risiko lainnya yang dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam penetapan harga instrumen pada tanggal tersebut. Entitas mungkin

tidak memiliki informasi dari transaksi terkini untuk menentukan selisih suku bunga kredit yang tepat atas suku bunga dasar (basic interest rate) yang digunakan untuk menentukan tingkat diskonto untuk penghitungan nilai kini. Oleh karenanya, selama tidak terdapat bukti yang berlawanan, wajar jika entitas berasumsi bahwa selisih suku bunga tersebut tidak pernah berubah sejak tanggal diberikannya pinjaman. Namun, entitas diharapkan melakukan upaya yang wajar untuk menentukan ada tidaknya bukti terjadinya perubahan factor-faktor tersebut. Jika terdapat bukti adanya perubahan, maka entitas mempertimbangkan pengaruh perubahan tersebut dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.

Dalam menerapkan analisis arus kas yang didiskonto,entitas dapat menggunakan satu atau lebih tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang secara substansial memiliki syarat dan karakteristik yang sama, termasuk kualitas kredit instrumentersebut, sisa waktu dimana suku bunga kontraktualnya tetap, sisa waktu pelunasan pokok dan mata uang yang digunakan dalam pembayarannya. Piutang dan utang jangka pendek yang tidak memiliki suku bunga yang ditetapkan dapat diukur sesuai dengan jumlah faktur awal, jika pengaruh pendiskontoannya tidak material.

Bukan Pasar Aktif: Instrumen EkuitasNilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas

yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan derivatif yang dikaitkan pada instrumen tersebut dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi tersebut, dapat diukur secara andal, apabila (a) keragaman dalam kisaran estimasi nilai wajar yang realistis tidak signifikan bagi instrumen tersebut, atau (b) probabilitas berbagai estimasi dalam kisaran tersebut dapat dinilai secara wajar dan digunakan untuk mengestimasi nilai wajar.

Terdapat berbagai situasi dimana keragaman dari kisaran estimasi nilai wajar yang realistis atas investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga pasar dan investasi dalam derivatif yang dikaitkan pada instrument tersebut dan diselesaikan melalui penyerahan instrument ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut mungkin tidak bersifat signifikan. Umumnya, entitas mungkin mengestimasi nilai wajar aset keuangan yang diperoleh dari pihak luar. Namun, jika kisaran estimasi nilai wajar yang realistis bersifat signifikan dan probabilitas berbagai estimasi tidak diperbolehkan mengukur instrumen tersebut pada nilai wajarnya.

Input dalam Teknik PenilaianTeknik yang sesuai untuk mengestimasi nilai

wajar instrumen keuangan tertentu akan menggabungkan data pasar yang dapat diobservasi mengenai kondisi pasar dan factor-factor lain yang mungkin memengaruhi nilai wajar instrument

24

tersebut. Nilai wajar instrumen keuangan akan didasarkan pada satu atau lebih faktor-faktor berikut ini (dan mungkin juga faktor-faktor lainnya).(a) Nilai waktu dari uang (yaitu suku bunga dasar

atau suku bunga bebas risiko). Suku bunga dasar biasanya dapat diperoleh dari harga obligasi pemerintah yang dapat diobservasi dan sering dikuotasikan dalam publikasi keuangan. Suku bunga ini biasanya berubah-ubah sesuai dengan tanggal yang diperkirakan atas arus kas yang diproyeksikan sepanjang kurva imbal hasil suku bunga untuk horizon waktu yang berbeda. Untuk alasan praktis, entitas dapat menggunakan suku bunga umum yang telah diterima secara luas dan tersedia sewaktu-waktu, seperti LIBOR atau suku bunga swap sebagai suku bunga acuan. (Karena suku bunga seperti LIBOR bukan merupakan suku bunga bebas risiko, maka penyesuaian risiko kredit yang tepat bagi instrumen keuangan tertentu dilakukan berdasarkan risiko kredit instrumen keuangan yang terkait dengan risiko kredit dari suku bunga acuan). Di beberapa negara, obligasi pemerintah pusat dapat memiliki risiko kredit yang signifikan dan mungkin tidak dapat dijadikan sebagai acuan yang stabil atas suku bunga dasar untuk instrumen dalam mata uang negara tersebut. Beberapa entitas di negaranegara tersebut mungkin memiliki posisi kredit yang lebih baik dan memperoleh suku bunga pinjaman yang lebih rendah dibanding yang diperoleh pemerintah pusatnya. Dalam hal ini, suku bunga dasar lebih tepat apabila ditetapkan dengan berpedoman pada suku bunga atas obligasi korporasi yang memiliki peringkat tertinggi yang diterbitkan dalam mata uang negara tersebut.

(b) Risiko kredit. Pengaruh risiko kredit atas nilai wajar (yaitu premi atas suku bunga dasar untuk risiko kredit) mungkin berasal dari harga pasar yang dapat diobservasi bagi instrumen-instrumen yang diperdagangkan yang memiliki kualitas kredit berbeda, atau dari suku bunga yang dapat diobservasi yang dibebankan oleh pemberi pinjaman atas pinjaman dengan peringkat kredit yang berbeda.

(c) Harga pertukaran mata uang asing. Pasar pertukaran mata uang asing yang aktif tersedia untuk sebagian besar mata uang utama, dan terdapat kuotasi harga secara harian dalam berbagai publikasi keuangan.

(d) Harga komoditas. Sejumlah komoditas memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.

(e) Harga ekuitas. Harga (dan indeks harga) dari instrumen ekuitas yang diperdagangkan tersedia untuk diobservasi di beberapa pasar. Teknik penilaian berdasarkan nilai kini dapat digunakan untuk mengestimasi harga pasar saat ini bagi instrumen ekuitas dalam hal harga yang dapat diobservasi tidak tersedia.

(f) Volatilitas (yaitu besaran perubahan harga instrument keuangan atau item lainnya di masa depan). Ukuran volatilitas atas item yang diperdagangkan secara aktif umumnya dapat secara memadai diestimasi menggunakan data pasar historis atau menggunakan volatilitas implisit dari harga pasar saat ini.

(g) Risiko percepatan pelunasan dan surrender risk. Pola percepatan pelunasan yang diperkirakan untuk asetkeuangan dan pola penyerahan (surrender patterns) yang diperkirakan untuk kewajiban keuangan dapat diestimasi berdasarkan data historis. (Nilai wajar kewajiban keuanganyang dapat diserahkan oleh pihak lawan tidak boleh kurangdari nilai kini dari jumlah yang diserahkan tersebut).

(h) Biaya pengelolaan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan. Biaya pengelolaan dapat diestimasi denganmembandingkan fee yang dibebankan oleh para pelaku pasar lain. Jika biaya pengelolaan aset keuangan ataukewajiban keuangan bersifat signifikan dan pelaku pasar lainnya menghadapi biaya yang sebanding, maka penerbit dapat mempertimbangkannya dalam penentuan nilai wajaraset keuangan atau kewajiban keuangan. Nilai wajar pada saat timbulnya hak kontraktual atas fee mungkin sama dengan biaya perolehan awal yang dibayarkan untukhak kontraktual tersebut, kecuali jika fee di masa depan tersebut beserta biaya-biaya yang terkait tidak sebanding dengan pasar.

Keuntungan dan KerugianEntitas menerapkan PSAK 10 atas aset keuangan

dan kewajiban keuangan yang merupakan item moneter sebagaimana yang dinyatakan dalam PSAK 10 dan dalam denominasi mata uang asing. Sesuai PSAK 10, setiap keuntungan atau kerugian akibat selisih nilai tukar mata uang asing atas aset moneter dan kewajiban moneter diakui dalam laba rugi. Pengecualian berlaku bagi item moneter yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, baik untuk lindung nilai atas arus kas atau lindung nilai atas investasi bersih. Untuk tujuan pengakuan keuntungan dan kerugian selisih nilai tukar mata uang asing yang sesuai dengan PSAK 10, aset keuangan moneter dalam kelompok tersedia untuk dijual diperlakukan seolah-olah sebagai instrumen yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing. Dengan demikian, untuk aset keuangan tersebut, selisih nilai tukar yang disebabkan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui dalam laba rugi dan perubahan lainnya dalam nilai tercatat diakui sesuai paragraf 62(b). Untuk aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang tidak berbentuk item moneter berdasarkan PSAK 10 keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas sesuai pararaf 62(b) mencakup setiap komponen yang terkait dengan nilai tukar mata uang asing. Jika terdapat hubungan lindung nilai antara aset moneter

25

nonderivatif dan kewajiban moneter nonderivatif, maka perubahan dalam komponen mata uang asing dari instrumen keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset KeuanganAset keuangan yang dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur menggunakan suku bunga efektif awal instrumen tersebut karena pendiskontoan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku akan berdampak seakan aset keuangan tersebut diukur berdasarkan nilai wajar dan bukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Jika persyaratan pinjaman yang diberikan, piutang, atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena peminjam atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Arus kas yang terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskonto jika pengaruh pendiskontoan tersebut tidak material. Jika pinjaman yang diberikan, piutang, atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai sesuai paragraf 70 adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, kreditur dapat mengukur penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan dengan agunan mencerminkanarus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang untuk terjadi atau tidak.

Proses estimasi terhadap penurunan nilai mempertimbangkan seluruh eksposur pinjaman yang diberikan, bukan hanya yang berkualitas rendah. Sebagai contoh, jika entitas menggunakan sistem pemeringkatan kredit internal, maka entitas tersebut harus mempertimbangkan seluruh peringkat pinjaman yang diberikan, dan tidak hanya peringkat yang mencerminkan penurunan kualitas pinjaman yang diberikan yang tajam.

Proses estimasi terhadap jumlah kerugian penurunan nilai dapat menghasilkan satu nilai kerugian atau kisaran (range) nilai kerugian yang mungkin terjadi. Dalam hal yang terakhir, entitas harus mengakui kerugian akibat penurunan nilai sebesar estimasi terbaik dalam kisaran tersebut dengan mempertimbangkan seluruh informasi relevan yang tersedia sebelum laporan keuangan diterbitkan mengenai kondisi yang terjadi pada tanggal neraca.

Kerugian penurunan nilai yang diakui

berdasarkan kelompok merupakan langkah antara sampai proses pengidentifikasian kerugian akibat penurunan nilai untuk tiap aset individual dalam kelompok aset keuangan, yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif selesai dilakukan. Segera setelah informasi kerugian akibat penurunan nilai suatu aset dalam kelompok tersebut tersedia, maka aset tersebut dikeluarkan dari kelompoknya.

Pendapatan bunga setelah pengakuan penurunan nilaiSetelah aset keuangan atau kelompok aset

keuangan yang serupa telah dihapus buku akbibat kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga diakui menggunakan tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan untuk tujuan mengukur rugi penurunan nilai

8.7. Lindung Nilai Instrumen Lindung Nilai Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai

Kerugian potensial atas opsi yang diterbitkan entitas secara signifikan dapat lebih besar dari keuntungan potensial yang diperoleh dari item yang dilindung nilai. Dengan kata lain, opsi yang diterbitkan tidak efektif mengurangi eksposur laba rugi item yang dilindung nilai. Karenanya, opsi yang diterbitkan tidak memenuhi kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai, kecuali jika opsi tersebut ditetapkan untuk saling hapus opsi yang dibeli, termasuk opsi yang dilekatkan pada instrumen keuangan lainnya (sebagai contoh, opsi beli yang diterbitkan untuk lindung nilai suatu liabilitas yang dapat dibeli kembali). Sebaliknya, opsi yang dibeli memiliki keuntungan potensial yang setara dengan atau lebih besar dari kerugiannya, sehingga berpotensi untuk mengurangi eksposur laba rugi yang berasal dari perubahan nilai wajar atau arus kas. Dan karenanya, opsi yang dibeli ini dapat memenuhi kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai terhadap risiko mata uang asing.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajarnya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal atau derivatif yang dikaitkan pada dan harus diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut tidak dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.

Instrumen ekuitas milik entitas bukan merupakan aset keuangan atau liabilitas keuangan dari entitas dan karenanya tidak dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.

Item yang Dilindung nilai Item yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai

Komitmen pasti untuk mengambil alih kegiatan usaha dalam kombinasi bisnis tidak dapat merupakan item yang dilindung nilai, kecuali untuk risiko nilai

26

tukar mata uang asing, karena risiko-risiko lain yang dilindung nilai tidak dapat diidentifikasi dan diukur secara spesifik. Risiko-risiko lain ini merupakan risiko usaha secara umum (general business risks).

Investasi yang menggunakan metode ekuitas tidak dapat merupakan item yang dilindung nilai dalam lindung nilai atas nilai wajar karena metode ekuitas mengakui pada laba rugi bagian investor dari laba atau rugi perusahaan, dan bukan dari perubahan nilai wajar investasi. Untuk alasan yang serupa, investasi dalam anak perusahaan yang dikonsolidasi tidak dapat merupakan item yang dilindung nilai dalam lindung nilai atas nilai wajar karena konsolidasian tersebut mengakui laba atau rugi entitas anak dalam laba rugi, dan bukan perubahan nilai wajar investasi. Lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi luar negeri merupakan hal yang berbeda, karena lindung nilai tersebut merupakan lindung nilai atas eksposur mata uang asing dan bukan merupakan lindung nilai atas nilai wajar untuk perubahan nilai investasi.

Jika lindung nilai dari prakiraan transaksi intragrup memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai, setiap keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas sesuai paragraf 104(a) akan direklasifikasi dalam laba rugi pada periode yang sama atau periode-periode dimana risiko mata uang asing dari transaksi lindung nilai memengaruhi laba rugi konsolidasian.

Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai

Jika sebagian arus kas dari aset keuangan atau liabilitas keuangan ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai, maka bagian yang ditetapkan harus lebih kecil dari total arus kas yang berasal dari aset atau liabilitas tersebut. Contoh, dalam kasus liabilitas memiliki suku bunga efektif yang lebih rendah dari LIBOR, entitas tidak dapat menetapkan (a) sebagian liabilitas tersebut yang setara jumlahnya dengan jumlah pokok ditambah jumlah bunga yang dihitung berdasarkan LIBOR dan (b) bagian sisa yang berjumlah negatif. Namun, entitas dapat menetapkan seluruh arus kas yang berasal dari seluruh aset atau liabilitas keuangan sebagai item yang dilindung nilai dan melindung nilainya terhadap satu jenis risiko saja (misalnya hanya terhadap perubahan yang disebabkan perubahan LIBOR). Contoh, jika liabilitas keuangan memiliki suku bunga efektif 100 basis poin di bawah LIBOR, maka entitas dapat menetapkan seluruh liabilitas tersebut sebagai item yang dilindung nilai (yaitu jumlah pokok ditambah bunga yang dihitung berdasarkan LIBOR dikurangi 100 basis points) dan melindungi nilai seluruh liabilitas tersebut dari perubahan nilai wajar atau arus kas yang disebabkan perubahan LIBOR. Entitas juga dapat memilih rasio lindung nilai (hedge ratio) selain satu banding satu untuk meningkatkan efektivitas lindung nilai sebagaimana dijabarkan dalam paragraf PA123.

Untuk memenuhi persyaratan untuk akuntansi lindung nilai, risiko yang ditetapkan dan sebagian

harus komponen terpisah yang dapat diidentifikasi dari instrumen keuangan, dan perubahan dalam arus kas atau nilai wajar seluruh instrumen keuangan yang timbul dari perubahan dalam risiko yang ditetapkan dan sebagian harus dapat diukur secara andal.

Penetapan Item Nonkeuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai

Perubahan dari harga unsur pembentuk atau komponen aset atau liabilitas nonkeuangan umumnya tidak memiliki pengaruh yang dapat diperkirakan dan tidak dapat diukur secara terpisah dari harga item tersebut yang dapat dibandingkan dengan pengaruh dari, misalnya, perubahan suku bunga pasar terhadap harga obligasi. Oleh karenanya, aset atau liabilitas nonkeuangan merupakan item yang dilindung nilai hanya untuk satu kesatuan yang utuh (in its entirety) atau untuk risiko nilai tukar mata uang asing. Jika terdapat perbedaan antara persyaratan instrumen lindung nilai dan persyaratan item yang dilindung nilai (misalnya, lindung nilai atas perkiraan pembelian kopi Brazil dengan menggunakan kontrak forward untuk pembelian kopi Columbia yang persyaratannya tidak sama), namun hubungan lindung nilai tersebut dapat memenuhi kualifikasi hubungan lindung nilai (a hedge relationship) selama seluruh kondisi dalam paragraf 96 terpenuhi, termasuk bahwa lindung nilai tersebut diperkirakan akan sangat efektif. Untuk tujuan ini, jumlah dari instrumen lindung nilai dapat lebih besar atau lebih kecil dari jumlah item yang dilindung nilai, selama hal tersebut dapat meningkatkan efektivitas hubungan lindung nilai. Contoh, analisis regresi dapat dilakukan untuk menetapkan hubungan statistikal antara item yang dilindung nilai (misalnya transaksi kopi Brasil) dan instrumen lindung nilai (misalnya transaksi kopi Columbia). Jika terdapat hubungan statistikal yang valid antara kedua variabel tersebut (yaitu antara harga per unit kopi Brasil dan kopi Columbia), maka sudut kemiringan (slope) garis regresi dapat digunakan untuk menetapkan besarnya rasio lindung nilai yang akan memaksimalkan efektivitas yang diharapkan. Contoh, jika sudut kemiringan garis regresi adalah 1,02, maka rasio lindung nilai yang didasarkan pada 0,98 kuantitas item yang dilindung nilai membutuhkan 1,00 kuantitas instrumen lindung nilai agar dapat memaksimalkan efektifitas yang diharapkan. Namun, hubungan lindung nilai juga dapat menyebabkan ketidak-efektifan yang diakui dalam laba rugi selama jangka waktu hubungan lindung nilai tersebut.

Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung Nilai

Lindung nilai atas posisi neto keseluruhan (misalnya nilai neto dari seluruh aset dan liabilitas dengan suku bunga tetap dan jatuh tempo yang serupa), dan bukan atas item spesifik yang dilindung nilai, tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai. Namun, dampak yang hampir sama terhadap laba rugi dari penerapan akuntansi lindung nilai untuk

27

hubungan lindung nilai jenis ini dapat dicapai dengan menetapkan bagian dari item yang mendasari sebagai item yang dilindung nilai.

Akuntansi Lindung Nilai Lindung nilai atas komitmen pasti (misalnya

lindung nilai terhadap perubahan harga BBM yang terkait dengan komitmen kontraktual yang belum diakui (unrecognised contractual commitment) yang dimiliki oleh perusahaan listrik untuk membeli BBM pada harga yang telah ditetapkan) merupakan lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar. Dengan demikian, lindung nilai tersebut merupakan lindung nilai atas nilai wajar. Akan tetapi, berdasarkan paragraf 95, lindung nilai terhadap risiko mata uang asing dari suatu komitmen pasti dapat juga dicatat sebagai lindung nilai atas arus kas.

Penilaian Efektivitas Lindung NilaiLindung nilai dianggap sangat efektif jika kedua

kondisi di bawah ini terpenuhi:a) Pada saat dimulainya lindung nilai dan periode-

periode sesudahnya, lindung nilai tersebut diharapkan akan sangat efektif untuk saling hapus terhadap perubahan nilai wajar atau arus kas yang diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai selama periode lindung nilai tersebut. Harapan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa cara, termasuk dengan membandingkan perubahan nilai wajar atau arus kas di masa lalu dari item yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dengan perubahan nilai wajar atau arus kas di masa lalu dari instrumen lindung nilai, atau menunjukkan korelasi statistik yang tinggi antara nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai dengan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai. Entitas dapat memilih rasio lindung nilai selain satu banding satu dalam rangka meningkatkan efektivitas lindung nilai sebagaimana yang dijabarkan dalam paragraf PA100.b) Hasil aktual dari lindung nilai berada dalam

kisaran 80-125 persen. Sebagai contoh, jika hasil aktual lindung nilai berupa kerugian atas instrumen lindung nilai sebesar Rp120 dan keuntungan atas instrumen yang dilindung nilai sebesar Rp100, maka saling hapus dapat diukur sebagai 120/100, yakni 120%, atau sebagai 100/120, yakni 83%. Dalam contoh ini, jika diasumsikan bahwa lindung nilai ini memenuhi ketentuan dalam huruf (a), maka entitas dapat menyimpulkan bahwa lindung nilai ini sangat efektif.

Jika entitas melakukan lindung nilai kurang dari 100% eksposur dari suatu item, misalnya 85%, maka entitas harus menetapkan 85% dari eksposur tersebut sebagai item yang dilindung nilai dan mengukur efektif tidaknya lindung nilai berdasarkan perubahan dari 85% eksposur tersebut. Namun, ketika lindung nilai ditetapkan sebesar 85% dari total eksposur,

entitas dapat menggunakan rasio lindung nilai selain satu banding satu jika rasio tersebut dapat meningkatkan efektivitas lindung nilai yang diharapkan.

Jika persyaratan utama instrumen lindung nilai sama dengan persyaratan utama item yang dilindung nilai (aset, kewajiban, komitmen pasti, atau prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi), perubahan nilai wajar dan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai kemungkinan besar dapat saling hapus sepenuhnya, baik ketika lindung nilai tersebut ditetapkan atau setelahnya. Selanjutnya, lindung nilai atas prakiraan pembelian yang sangat mungkin terjadi atas suatu komoditas dengan menggunakan kontrak forward berpeluang besar menjadi sangat efektif jika:a) kontrak forward tersebut ditujukan untuk

pembelian komoditas yang sama dalam jumlah, waktu dan lokasi yang sama dengan prakiraan pembelian yang dilindung nilai tersebut;

b) nilai wajar kontrak forward tersebut pada saat penerbitannya adalah nol; dan

c) perubahan diskon atau premi kontrak forward diabaikan dalam penilaian efektivitas lindung nilai dan diakui dalam laba rugi, atau perubahan arus kas yang diharapkan dari prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi dihitung berdasarkan harga forward komoditas tersebut.Kadang kala instrumen lindung nilai hanya saling

hapus sebagian dari risiko yang dilindung nilai. Untuk memenuhi kualifikasi akuntansi lindung

nilai, lindung nilai harus terkait dengan risiko yang telah diidentifikasi dan ditetapkan secara spesifik, jadi bukan untuk risiko usaha secara umum dan akhirnya harus memengaruhi laba rugi entitas. Lindung nilai terhadap risiko keusangan aset berwujud atau risiko disitanya properti oleh pemerintah tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai karena efektivitas lindung nilai ini tidak dapat diukur karena risikonya tidak dapat diukur secara andal.

Entitas diizinkan untuk memisahkan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan menetapkan perubahan nilai intrinsik dari kontrak opsi saja sebagai instrumen lindung nilai. Penetapan tersebut dapat menghasilkan hubungan lindung nilai yang sangat efektif dalam mencapai perubahan arus kas yang dihubungkan dengan risiko satu sisi lindung nilai perkiraan transaksi, jika persyaratan pokok dari perkiraan transaksi dan instrumen lindung nilai sama.

Jika entitas menetapkan opsi pembelian secara keseluruhan sebagai instrumen lindung nilai dari risiko yang timbul satu sisi dari perkiraan transaksi, hubungan lindung nilai tidak akan benar-benar efektif. Hal ini dikarenakan premium yang dibayar untuk opsi tersebut mencakup nilai waktu dan risiko satu sisi ditetapkan tidak termasuk nilai waktu dari opsi. Oleh karena itu, dalam situasi ini, tidak akan ada penghapusan antara arus kas yang berkaitan dengan nilai waktu dari opsi premiun yang dibayarkan dan risiko lindung nilai yang ditetapkan.

28

Dalam kasus risiko suku bunga, efektivitas lindung nilai dapat dinilai dengan menyiapkan jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan yang menunjukkan eksposur suku bunga neto untuk setiap periode, selama eksposur neto terkait dengan aset atau kewajiban spesifik (atau kelompok aset atau kewajiban spesifik atau bagian spesifik dari kelompok tersebut) yang menimbulkan eksposur neto tersebut, dan efektivitas lindung nilai dinilai terhadap aset atau kewajiban tersebut.

Dalam menilai efektivitas lindung nilai, entitas umumnya mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Suku bunga tetap dari item yang dilindung nilai tidak perlu persis sama dengan suku bunga tetap dari swap yang ditetapkan sebagai lindung nilai atas nilai wajar. Demikian juga, suku bunga variabel dari aset atau kewajiban yang menghasilkan bunga tidak harus sama dengan suku bunga variabel swap yang ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas. Nilai wajar swap berasal dari penyelesaian netonya. Tingkat suku bunga tetap dan variabel suatu swap dapat diubah tanpa memengaruhi penyelesaian netonya jika keduanya berubah dalam jumlah yang sama.

Jika entitas tidak memenuhi kriteria efektivitas lindung nilai, maka entitas harus menghentikan akuntansi lindung nilainya sejak tanggal terakhir entitas tersebut mampu memenuhi kriteria efektivitas lindung nilai tersebut. Namun, jika entitas dapat mengidentifikasi peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan hubungan lindung nilai gagal memenuhi kriteria efektivitas, dan dapat membuktikan bahwa lindung nilai telah berjalan efektif sebelum peristiwa atau perubahan keadaan tersebut terjadi, entitas menghentikan akuntansi lindung nilai sejak tanggal terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan tersebut.

Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar untuk suatu Lindung Nilai Portofolio dari Risiko Suku Bunga

Untuk lindung nilai atas nilai wajar dari risiko suku bunga yang terkait dengan portofolio aset atau kewajiban keuangan, entitas akan memenuhi persyaratan dalam Pernyataan ini jika memenuhi prosedur di bawah ini:a) Sebagai bagian dari proses pengelolaan risiko

entitas mengidentifikasi portofolio dari item yang risiko suku bunganya ingin dilindung nilai. Portofolio tersebut dapat terdiri atas aset saja, kewajiban saja, atau aset dan kewajiban. Entitas dapat mengidentifikasi dua atau lebih portofolio, yang dalam hal ini entitas menerapkan pedoman di bawah ini untuk tiap portofolio secara terpisah.

b) Entitas menganalisis portofolio tersebut ke dalam beberapa periode waktu penyesuaian nilai berdasarkan ekspektasi dan bukan sesuai kontrak. Analisis tersebut dapat dilakukan dalam beberapa cara termasuk menskedulkan arus kas ke dalam periode-periode dimana arus kas tersebut diharapkan akan terjadi, atau menskedulkan jumlah pokok nosionalnya ke dalam seluruh

periode hingga penyesuaian nilai diharapkan akan terjadi.

c) Berdasarkan analisis ini, entitas memutuskan jumlah yang ingin dilindung nilai. Entitas menetapkan sebagai item yang dilindung nilai sejumlah aset atau kewajiban (namun bukan nilai netonya) dari portofolio yang telah diidentifikasi setara dengan jumlah yang diinginkan untuk ditetapkan sebagai yang dilindung nilai. Jumlah ini juga menentukan ukuran persentase yang akan digunakan untuk menguji efektivitas lindung nilai.

d) Entitas menetapkan risiko tingkat suku bunga yang ingin dilindung nilai. Risiko ini dapat berupa suatu bagian dari risiko tingkat suku bunga dalam setiap item dalam posisi yang dilindung nilai, seperti tingkat suku bunga acuan.

e) Entitas menetapkan satu atau lebih instrumen lindung nilai untuk setiap periode waktu penyesuaian nilai.

f) Menggunakan penetapan yang dilakukan dalam huruf c-e di atas, entitas menilai, pada saat dimulainya lindung nilai dan periode-periode setelahnya, apakah lindung nilai tersebut diperkirakan sangat efektif selama periode penetapannya.

g) Secara berkala, entitas mengukur perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai berdasarkan perkiraan tanggal penyesuaian nilai . Sepanjang lindung nilai secara aktual ditetapkan sangat efektif ketika dinilai menggunakan metode penilaian efektivitas yang didokumentasikan entitas, maka entitas mengakui perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi serta sebagai pos tersendiri dalam neraca. Perubahan nilai wajar tidak perlu dialokasikan pada tiap aset atau kewajiban individual.

h) Entitas mengukur perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai dan mengakui perubahan tersebut sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi. Nilai wajar instrumen lindung nilai diakui sebagai aset atau kewajiban dalam neraca.

i) Bagian yang tidak efektif4 diakui dalam laba rugi sebesar selisih antara perubahan nilai wajar.Pendekatan ini dijabarkan lebih rinci pada

paragraf-paragraf berikut. Pendekatan ini hanya diterapkan untuk lindung nilai atas nilai wajar dari risiko suku bunga yang terkait dengan portofolio aset keuangan atau kewajiban keuangan.

Portofolio yang diidentifikasi pada poin a dapat terdiri atas aset dan kewajiban. Sebagai alternatif, portofolio tersebut juga dapat berupa portofolio yang terdiri atas aset saja atau kewajiban saja. Portofolio ini digunakan untuk menetapkan jumlah aset atau kewajiban yang ingin dilindung nilai. Namun, portofolio ini bukan merupakan item yang dilindung nilai.

Dalam menerapkan poin b, entitas menetapkan

29

perkiraan tanggal penyesuaian nilai suatu item berdasarkan tanggal yang lebih awal antara tanggal dimana item tersebut diperkirakan akan jatuh tempo atau akan disesuaikan harganya dengan harga pasar. Perkiraan tanggal penyesuaian nilai diestimasi pada saat dimulainya lindung nilai dan selama masa berlakunya lindung nilai tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan informasi lainnya yang tersedia, termasuk informasi dan perkiraan-perkiraan berkenaan dengan tingkat percepatan pelunasan, suku bunga, dan hubungan antar keduanya. Entitas yang tidak atau kurang memiliki pengalaman yang spesifik dapat menggunakan pengalaman industri dalam kelompok sejenis atas instrumen keuangan yang dapat diperbandingkan. Estimasi tersebut kemudian dikaji ulang secara berkala dan dikinikan sesuai pengalaman yang diperoleh. Dalam kasus item dengan suku bunga tetap yang dapat dilunasi lebih awal, perkiraan tanggal penyesuaian nilai adalah tanggal dimana item tersebut diperkirakan akan dilunasi lebih awal, kecuali item dimaksud telah disesuaikan dengan harga pasar sebelum tanggal perkiraan tersebut. Untuk kelompok item serupa, analisis ke dalam periode waktu berdasarkan perkiraan tanggal penyesuaian nilai dapat dilakukan dengan mengalokasikan suatu persentase dari kelompok, daripada item individual, ke dalam tiap periode waktu. Entitas dapat menerapkan metodologi lain untuk tujuan alokasi tersebut. Namun, metodologi tersebut harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan tujuan manajemen risiko entitas.

Entitas juga harus mematuhi ketentuan penetapan dan pendokumentasian. Untuk portofolio lindung nilai terhadap risiko suku bunga, penetapan dan pendokumentasian ini menjelaskan kebijakan entitas atas seluruh variabel yang digunakan untuk mengidentifikasi jumlah yang dilindung nilai serta bagaimana cara mengukur efektivitasnya, termasuk hal-hal berikut ini:a) aset dan kewajiban mana yang akan dimasukkan

dalam portofolio lindung nilai dan dasar yang digunakan untuk mengeluarkan mereka dari portofolio tersebut;

b) cara entitas mengestimasi tanggal penyesuaian nilai, termasuk asumsi suku bunga yang digunakan untuk mengestimasi tingkat percepatan pelunasan dan dasar yang digunakan untuk mengubah estimasi tersebut. Metode yang sama juga digunakan untuk estimasi awal yang dibuat saat aset atau kewajiban dimasukkan dalam portofolio lindung nilai dan untuk revisi selanjutnya atas estimasi tersebut.

c) jumlah dan durasi periode waktu penyesuaian nilai.

d) frekuensi pengujian efektivitas dan metode mana yang akan digunakan.

e) metodologi yang digunakan entitas dalam menentukan jumlah aset atau kewajiban yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai, dan juga ukuran persentase yang digunakan ketika entitas melakukan pengujian efektivitas.

f) ketika entitas menguji efektivitas, harus ditetapkan apakah entitas akan melakukan pengujian efektivitas untuk setiap periode waktu penyesuaian nilai secara individual, untuk keseluruhan periode waktu secara agregat, atau menggunakan kombinasi keduanya.Kebijakan yang digariskan dalam penetapan dan

pendokumentasian hubungan lindung nilai harus sesuai dengan prosedur dan tujuan manajemen risiko entitas. Perubahan kebijakan tersebut tidak dapat dilakukan secara arbitrer. Perubahan tersebut harus dapat dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya, yang dilandasi oleh dan konsisten dengan prosedur dan tujuan manajemen risiko entitas.

Instrumen lindung nilai dapat berupa derivatif tunggal atau portofolio derivatif yang keseluruhannya mengandung eksposur terhadap risiko suku bunga yang dilindung nilai. Portofolio derivatif tersebut dapat mengandung posisi risiko yang saling hapus. Namun, portofolio tersebut tidak boleh mencakup opsi yangditerbitkan atau opsi yang diterbitkan neto, karena Pernyataan ini tidak memperbolehkan opsi tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai (kecuali jika opsi yang diterbitkan tersebut ditetapkan untuk saling hapus dengan opsi yang dibeli). Jika instrumen lindung nilai digunakan untuk lindung nilai dari satu periode waktu penyesuaian nilai, maka instrumen lindung nilai tersebut harus dialokasikan ke seluruh periode waktu lindung nilai. Namun, keseluruhan instrumen lindung nilai tersebut harus dialokasikan ke seluruh periode waktu penyesuaian nilai karena Pernyataan ini tidak memperbolehkan hubungan lindung nilai ditetapkan hanya untuk suatu bagian saja dari periode waktu berlakunya instrumen lindung nilai tersebut.

Ketika entitas mengukur perubahan nilai wajar item yang dapat dilunasi lebih awal maka perubahan suku bunga akan memengaruhi nilai wajar item tersebut dalam dua cara: memengaruhi nilai wajar arus kas kontraktual dan nilai wajar opsi yang dapat dilunasi lebih awal yang terkandung dalam item tersebut. Pernyataan ini menperbolehkan entitas untuk menetapkan suatu bagian dari aset keuangan atau kewajiban keuangan yang memiliki eksposur risiko sama, sebagai item yang dilindung nilai, sepanjang efektivitasnya dapat diukur. Untuk item yang dapat dilunasi lebih awal, hal ini dapat dicapai dengan menetapkan item yang dilindung nilai berupa perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada perubahan suku bunga yang ditetapkan berdasarkan tanggal penyesuaian nilai yang diperkirakan dan bukan tanggal sesuai kontrak. Namun, pengaruh perubahan suku bunga yang dilindung nilai pada tanggal penyesuaian nilai yang diperkirakan tersebut harus diperhitungkan dalam penentuan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Akibatnya, jika dilakukan revisi tanggal penyesuaian nilai yang diperkirakan, atau jika tanggal penyesuaian nilai aktual berbeda dari tanggal yang diperkirakan, maka

30

hubungan lindung nilai yang tidak efektif akan terjadi. Sebaliknya, perubahan tanggal penyesuaian nilai yang diperkirakan yang (a) secara jelas ditimbulkan dari faktor lain, selain perubahan suku bunga yang dilindung nilai, (b) tidak memiliki korelasi dengan perubahan suku bunga yang dilindung nilai, dan (c) dapat dipisahkan secara andal dari perubahan yang disebabkan oleh suku bunga yang dilindung nilai (misalnya perubahan tingkat percepatan pelunasan yang secara jelas timbul karena perubahan faktor demografi atau peraturan perpajakan dan bukan disebabkan perubahan suku bunga) harus diabaikan dalam penentuan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai, karena ketiga hal tersebut tidak terkait dengan risiko yang dilindung nilai. Jika terdapat ketidakpastian mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tanggal penyesuaian nilai yang diperkirakan atau jika entitas tidak mampu secara andal memisahkan perubahan yang ditimbulkan oleh suku bunga yang dilindung nilai dari faktor lainnya, maka perubahan tersebut diasumsikan ditimbulkan oleh perubahan suku bunga yang dilindung nilai.

Pernyataan ini tidak menetapkan teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah, yaitu perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai yang terkait dengan risiko yang dilindung nilai. Jika teknik statistik atau estimasi lainnya digunakan untuk pengukuran, maka manajemen harus meyakini bahwa hasilnya mendekati hasil yang diperoleh seandainya jumlah tersebut diukur dari seluruh aset atau kewajiban individual yang membentuk item yang dilindung nilai. Hal yang tidak tepat apabila mengasumsikan bahwa perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai sama dengan perubahan nilai instrumen yang dilindung nilai.

Jika item yang dilindung nilai untuk periode waktu penyesuaian nilai tertentu merupakan suatu aset, maka perubahan nilainya disajikan sebagai pos tersendiri dalam kelompok aset. Sebaliknya, jika item yang dilindung nilai untuk periode waktu penyesuaian nilai tertentu merupakan kewajiban, maka perubahan nilai wajarnya disajikan sebagai pos tersendiri dalam kelompok kewajiban. Keduanya merupakan item yang disajikan sebagai pos tersendiri. Alokasi secara spesifik pada aset individual (atau kewajiban individual) tidak diperlukan.

Ketidakefektifan dapat timbul selama perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai yang disebabkan oleh risiko yang ingin dilindung nilai berbeda dengan perubahan nilai wajar derivatif lindung nilainya. Perbedaan tersebut memiliki beberapa alasan, di antaranya:a) tanggal penyesuaian nilai aktualnya berbeda dari

tanggal yang diperkirakan, atau perkiraan tanggal penyesuaian nilainya direvisi;

b) item pembentuk portofolio lindung nilai mengalami penurunan nilai atau telah dihentikan pengakuannya;

c) tanggal pembayaran instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilainya berbeda; dan

d) sebab lainnya. Ketidakefektifan tersebut harus diidentifikasi dan dilaporkan dalam laba rugi.

Umumnya, efektivitas lindung nilai dapat ditingkatkan.a) jika entitas menjadwalkan item yang memiliki

karakteristik percepatan pelunasan yang berbeda dalam satu cara yang mempertimbangkan perbedaan-perbedaan dalam perilaku percepatan pelunasan.

b) ketika jumlah item dalam portofolio bertambah. Jika item pembentuk portofolio berjumlah sedikit, maka peluang timbulnya ketidak-efektifan secara relatif menjadi lebih besar jika salah satu item tersebut dilunasi lebih awal sebelum atau sesudah tanggal yang diperkirakan. Sebaliknya, jika item pembentuk portofolio berjumlah banyak, maka perilaku percepatan pelunasan dapat diprediksi secara lebih akurat.

c) jika periode waktu penyesuaian nilai yang digunakan dipersempit durasinya. Durasi periode waktu penyesuaian nilai yang lebih sempit akan mengurangi pengaruh ketidaksesuaian antara tanggal penyesuaian nilainya dan tanggal pembayaran (dalam periode waktu penyesuaian nilainya) item yang dilindung nilai dan tanggal penyesuaian nilainya dan tanggal pembayaran instrumen lindung nilai.

d) semakin tingginya frekuensi penyesuaian nilai instrumen lindung nilai guna mencerminkan perubahan itemyang dilindung nilai.Entitas menguji efektivitas secara berkala. Jika

estimasi tanggal penyesuaian nilai diubah pada satu tanggal di antara tanggal dimana entitas menilai efektivitas dan tanggal penilaian berikutnya, maka entitas harus menghitung nilai efektivitas:a) sebagai selisih antara perubahan nilai wajar

instrumen lindung nilai dan perubahan nilai keseluruhan item yang dilindung nilai yang disebabkan oleh perubahan suku bunga yang dilindung nilai (termasuk dampak perubahan suku bunga yang dilindung nilai terhadap nilai wajar opsi percepatan pelunasan melekat); atau

b) menggunakan metode penaksiran berikut ini. Entitas: (i) menghitung persentase aset (atau kewajiban) yang dilindung nilai dalam tiap periode waktu penyesuaian nilai, menggunakan basis tanggaltanggal penyesuaian nilai yang diestimasi pada tanggal terakhir pengujian efektivitas. (ii) mengalikan persentase tersebut pada estimasi yang telah direvisi dari nilai yang ada pada suatu periode waktu penyesuaian nilai guna menghitung nilai item yang dilindung nilai berdasarkan estimasi yang telah direvisi tersebut. (iii) menghitung perubahan nilai wajar estimasi yang telah direvisi dari item yang dilindung nilai yang disebabkan oleh risiko yang dilindung nilai

31

dan menyajikannya. (iv) mengakui ketidak-efektifan sebesar selisih antara jumlah yang ditentukan dalam huruf (iii) dan perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai.Ketika mengukur efektivitas, entitas membedakan

revisi terhadap estimasi tanggal penyesuaian nilai dari aset (atau kewajiban) yang telah ada dari revisi terhadap estimasi tanggal penyesuaian nilai dari aset (atau kewajiban) yang baru diterbitkan, ketidakefektifan hanya ditimbulkan oleh aset (atau kewajiban) yang telahada sebelumnya. Seluruh revisi terhadap estimasi tanggal penyesuaian nilai (selain yang dikecualikan), temasuk tiap realokasi item yang telah ada antar periode waktu, harus diperhitungkan ketika merevisi estimasi nilai yang ada dalam satu periode waktu dan juga saat menghitung efektivitas. Jika ketidakefektifan telah diakui sebagaimana yang telah digariskan di atas, entitas menetapkan estimasi total aset (atau kewajiban) yang baru pada tiap periode waktu penyesuaian nilai, termasuk aset (atau kewajiban) baru yang diterbitkan sejak tanggal terakhir pengujian efektivitas dilakukan, dan menetapkan nilai item yang dilindung nilai yang baru dan persentase yang baru sebagai persentase yang dilindung nilai. Prosedur yang digariskankemudian diulang pada tanggal pengujian efektivitas berikutnya.

Item yang sebelumnya diskedulkan dalam suatu periode waktu penyesuaian nilai dapat dihentikan pengakuannya karena percepatan pelunasan atau penghapusan terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya akibat penurunan nilai atau penjualan. Jika hal tersebut terjadi, maka jumlah perubahan nilai wajar yang disajikan sebagai item yang disajikan sebagai satu baris terpisah yang terkait dengan item yang dihentikan pengakuannya, harus dikeluarkan dari neraca dan dimasukkan sebagai keuntungan atau kerugian yang timbul akibat penghentian pengakuan item tersebut. Untuk tujuan ini, adalah penting untuk mengetahui periode waktu penyesuaian nilai dalam mana item yang dihentikan pengakuannya tersebut diskedulkan, karena informasi ini akan menentukan dari periode waktu penyesuaian nilai mana item

tersebut harus dikeluarkan dan selanjutnya nilai yang akan dikeluarkan dari item yang disajikan sebaga satu baris terpisah tersebut. Ketika suatu item dihentikan pengakuannya, jika asal periode waktu item tersebut dapat ditentukan, maka item dimaksud harus dikeluarkan dari periode waktunya tersebut. Jika tidak, maka item tersebut dikeluarkan dari periode-waktu paling awal jika penghentian pengakuan tersebut disebabkan oleh percepatan pelunasan yang lebih besar dari yang diperkirakan, atau dialokasikan ke seluruh periode yang mengandung item yang dihentikan pengakuannya menggunakan metode yang sistematis dan rasional jika item tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai.

Selanjutnya, tiap jumlah yang terkait dengan suatu periode waktu tertentu dan belum dihentikan pengakuannya ketika periode waktu dimaksud kadaluarsa, maka jumlah tersebut harus diakui dalam laba rugi.

Jika jumlah yang dilindung nilai untuk satu periode waktu penyesuaian nilai dikurangi tanpa disertai penghentian pengakuan aset (atau kewajiban) yang terkait, maka jumlah yang dimasukkan dalam item yang disajikan sebagai satu baris terpisah yang terkait dengan pengurangan tersebut harus diamortisasi.

Entitas dapat menerapkan pendekatan yang digariskan pada portofolio lindung nilai yang sebelumnya telah dilaporkan sebagai lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK 55. Entitas tersebut harus membatalkan (revoke) penetapan lindung nilai atas arus kas tersebut dan menerapkan ketentuan yang digariskan dalam paragraf tersebut. Entitas juga menetapkan ulang lindung nilai tersebut sebagai lindung nilai atas nilai wajar dan menerapkan pendekatan yang digunakan secara prospektif untuk periode-periode akuntansi selanjutnya.

DAFTAR REFERENSI(Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2012)

32

Recommended