View
198
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 1/27
RESPONSI
URTIKARIA AKUT
Oleh :
Romadona, S.Ked.
G0006148
Pembimbing :
Dr. dr. Indah Julianto, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
2011
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 2/27
2
STATUS RESPONSI
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
Pembimbing : Dr. dr. Indah Julianto, Sp. KK
Nama : Romadona
NIM : G0006148
URTIKARIA AKUT
I. DEFINISI
Urtikaria (hives) merupakan reaksi vaskular pada kulit yang
mempunyai karakteristik timbulnya peninggian kulit (bentol), yang umumnya
dikelilingi warna pink-kemerahan dan berhubungan dengan rasa gatal,
menyengat, dan kadang sensasi menusuk. Bentol ini disebabkan oleh edema yang
terlokalisasi. Penyembuhan bagian tengah dapat timbul dan lesi berkurang,
meninggalkan gambaran bentuk polikistik bulat maupun seperti cincin.
Pembengkakan subkutan (angioedema) biasanya bersamaan dengan kejadianurtikaria. Urtikaria akut dapat berlangsung selama berhari-hari sampai
berminggu-minggu, memproduksi bentol yang nyata yang jarang hingga lebih
dari 12 jam dengan resolusi sempurna dalam 6 minggu sejak onset pertama.
Episode harian dari urtikaria dan atau angioedema yang lebih dari 6 minggu
disebut urtikaria kronis.1
II. EPIDEMIOLOGI
Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih
banyak mengalami urtikaria dibandingkan dengan usia muda. SHELDON
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 3/27
3
menyatakan bahwa umur rata-rata penderita urtikaria ialah 35 tahun jarang
dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 60 tahun.2
Urtikaria (baik akut, kronis, maupun keduanya) terdapat pada 15-25%
populasi. Insidensi urtikaria akut meningkat pada orang-orang derngan riwayat
atopi, dan lebih banyak muncul pada anak-anak dan dewasa muda. Beberapa
pasien dapat terkena baik urtikaria dan angioedema, yang terjadi bersamaan
maupun terpisah. Sekitar 50% pasien menderita urtikaria dan angioedema, 40%
hanya menderita urtikaria, sedangkan 10% menderita angioedema saja.3
Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan dengan
orang normal, mungkin disebabkan karena faktor sensitivitas terhadap antigen
yang lebih tinggi dibandingkan orang normal. Tidak ada perbedaan frekuensi
jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Umur, jabatan atau pekerjaan,
letak geografis, dan perubahan musim dapt mempengaruhi hipersensitifitas
seseorang terhadap antigen yang dapat menyebabkan urtikaria yang diperankan
oleh IgE. Penicillin tercatat sebagai obat yang lebih sering menimbulkan
urtikaria.
III. ETIOLOGI
Pada penelitian ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya.
Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, di antaranya :
1. Obat
Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara
imunologik maupun non-imunologik. Obat sistemik (penisilin, sulfonamid,
analgesik dan diuretik) menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe I atauII. Sedangkan obat yang secara non-imunologik langsung merangsang sel
mast untuk melepaskan histamin, misalnya kodein,opium dan zat kontras .2
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 4/27
4
Urtikaria akut dan berat yang disebabkan oleh allergi penisilin.
2. Makanan
Makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan,
kacang, udang, coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan
semangka.Terdapat dua macam zat makanan yang diketahui dapat
menyebabkan atau memprovokasi urtikaria yaitu tartrazine, yang ditemukan
dalam minuman dan permen berwarna kuning dan jingga, dan natrium
benzoat yang digunakan secara luas sebagai bahan pengawet.2
3. Gigitan dan sengatan serangga.
Gigitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat,
hal ini lebih banyak diperantarai oleh IgE (tipe I) dan tipe seluler (tipe IV).2,4
Reaksi urtikaria masiv akibat sengatan serangga.
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 5/27
5
4. Inhalan
Inhalan berupa serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang
dan aerosol, umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik (tipe 1).
5. Kontaktan
Lesi terbentuk hanya di daerah asal kontak, misalnya di daerah kontak
dengan air liur anjing atau rambut, atau di bibir setelah mencerna makanan
berprotein terutama pada pasien atopik.
6. Trauma Fisik
Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, faktor panas, faktor
tekanan, dan emosi menyebabkan urtikaria fisik, baik secara imunologik
maupun non imunologik. Dapat timbul urtika setelah goresan dengan benda
tumpul beberapa menit sampai beberapa jam kemudian. Fenomena ini disebut
dermografisme atau fenomena Darier .
.
Dermographism
7. Infeksi dan infestasi
Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya
infeksi bakteri, virus, jamur, maupun infestasi parasit.
8. Psikis
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 6/27
6
Tekanan jiwa dapat memacu sel mast langsung menyebabkan
peningkatan permeabilitas dan vasodilatasi kapilar. Ternyata 11.5% penderita
urtikaria menunjukan gangguan psikis. Penyelidikan memperlihatkan bahwa
hypnosis dapat menghambat eritema dan urtikaria.
9. Genetik
Faktor genetik berperan penting pada urtikaria dan angioedema,
walaupun jarang menunjukan penurunan autosomal dominan. Diantaranya
angioneurotik edema, familial cold urticaria, familial localized urticaria,
vibratory angioedema, dll.
10. Penyakit sistemik
Beberapa autoimun dan penyakit kolagen, reaksi lebih sering
disebabkan reaksi komplek antigen-antibodi; misalnyapenyakit vesikobulosa,
Lupus eritematosus, limfoma, hipertiroidisme, carsinoma. 2
11. Lain-lain
Urtikaria dapat berupa komplikasi dan gejala dari infeksi parasit
seperti fascioliasis (Fasciola hepatica) dan askariasis (Ascariasis
lumbricoides). Ruam yang muncul karena kontak dengan racun tanaman
biasanya salah terdiagnosa dengan urtikaria.5
IV. PATOGENESIS
Sel mast merupakan sel efektor utama pada kebanyakan urtikaria dan
angioedema, walaupun keterlibatan sel-sel lain juga tidak dapat dipungkiri.
Vasodilatasi dan pingkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat pelepasan
mediator; histamin, kinin, serotonin, slow reacting substance of anaphyl axi s
(SRSA).2
Sel mast kutaneus beradhesi pada fibronektin dan laminin melalui
aktivasi lambat (VLA) 1 intergin VLA-3, VLA-4, dan VLA-5 dan pada
vitronectin melalui itegrin v3. Sel mast kutaneus melepaskan histamin sebagai
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 7/27
7
respon dari C5a, morfin, dan kodein. Neuropeptida substansi P (SP), peptida
intestinal vasoaktif (VIP), dan somatostatin (selain neurotensin, neurokinin A
dan B, bradikinin, atau peptida gen kalsitonin), dapat mengktifasi sel mast untuk
melepaskan histamin.6
Histamin akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah di bawah kulit
sehingga kulit berwarna merah (eritema). Histamine juga menyebabkan
peningkatan permeabelitas pembuluh darah sehingga cairan dan sel, terutama
eosinofil, keluar dari pembuluh darah dan mengakibatkan pembengkakan kulit
local, cairan serta sel yang keluar akan merangsang ujung saraf perifer kulit
sehingga timbul rasa gatal. Terjadilah bentol merah yang gatal.
Urtikaria disebabkan karena adanya degranulasi sel mast yang dapat
terjadi melalui mekanisme imun atau nonimun.
Histamine adalah mediator terpenting pada reaksi alergi fase cepat
yang diperantarai IgE pada penyakit atopik. Histamine terikat pada reseptor
histamine yang berbeda-beda. Terdapat 4 jenis reseptor histamine, yaitu reseptor
H1, H2, H3 dan H4. masing-masing memiliki efek fisiologi yang berbeda.4
Mekanisme Imun
Degranulasi sel mast dikatakan melalui mekanisme imun bila terdapat
antigen dengan pembentukan atau adanya yang tersensitisasi. Degranulasi sel
mast melalui mekanisme imun dapat melalui reaksi hipersensitivitas tipe I atau
melalui aktivasi komplemen jalur klasik.
Reaksi hipersensitivitas tipe I
Reaksi ini dinamakan juga reaksi tipe cepat dan terbanyak terlihat pada
urtikaria akut. Bila individu terpajan alergen tertentu akan membentuk antibodi
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 8/27
8
IgE yang bersifat homositotropik, yaitu mudah terikat pada sel sejenis
(homolog), dalam hal ini adalah sel mast. Bila individu tersebut kemudian
terpajan kembali dengan alergen serupa, maka tersebut akan berikatan dengan
molekul IgE yang ada pada permukaan sel mast. Bridging dari dua molekul IgE
yang ada pada permukaan sel mast oleh alergen akan mengakibatkan perubahan
konfigurasi membran sel mast. Perubahan ini akan mengakibatkan aktivasi enzim
dalam sel sehingga sehingga terjadilah degranulasi sel mast. Akibatnya isi
granula keluar dan menimbulkan efek pada sel target, yaitu pembuluh darah
dibawah kulit.4,6
Alergen dapat berupa alergen lingkungan sepeti debu rumah, tungau,
serbuk sari tumbuhan, bulu binatang atau dapat pula alergen makanan, obat-
obatan, dan bahan kimia seperti bahan pengawet, penyedap dan zat warna.
Aktivasi komplemen jalur klasik
Adanya kompleks imun dapat mengaktivasi komplemen melalui jalur
klasik dan akan menghasilkan peptide C3a serta C5a yang dinamakan
anafilaktosin. Anafilaktosin dapat langsung menginduksi degranulasi sel mast
melalui ikatan langsung dengan reseptor pada membran sel mast. Akibat
degranulasi terjadilah pelepasan histamine sehingga terbentuk urtikaria.
Aktivasi komplemen melalui jalur klasik dapat diakibatkan oleh
reaksi tipe II dan III., misalnya pada reaksi transfuse darah, penyakit sistemik
keganasan (limfoma) lupus eritomatosus sistemik, heoatitis dan sebagainya.
Penglepasan histamine melalui aktivasi komplemen ini sering dikaitkan dengan
patofisiologi urtikaria kronik. Belum jelas apakah semua penderita yang
mengalami aktivasi komplemen akan menunjukan gejala urtikaria.
Mekanisme nonimun
Liberator histamine
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 9/27
9
Beberapa macam obat, makanan, atau zat kimia dapat menginduksi
degranulasi sel mast. Zat ini dinamakan liberator histamine, contohnya kodein,
morfin, polimiksin, zat kimia, tiamin, buah murbei, tomat dan lain-lain. Sampai
saat ini belum jelas mengapa zat tersebut metangsang degranulasi sel mast hanya
pada sebagian orang saja.
F aktor fisik
Faktor fisik seperti cahaya (urtikaria solar), dingin (urtikaria dingin),
gesekan atau tekanan (dermografisme), panas (urtikaria Panas), dan getaran
(vibrasi) dapat langsung menginduksi degranulasi sel mast.3,9
Latihan jasmani
Latihan jasmani pada seseorang dapat menimbulkan urtikaria yang
dinamakan juga urtikaria kolinergik. Bentuknya khas, kecil-kecil dengan
diameter 1-3 mm dan sekitarnya berwarna merah, terdapat di tempat yang
berkeringat. Diperkirakan yang memegang peranan adalah asetilkolin yang
terbentuk yang bersifat langsung dapat menginduksi degranulasi sel mast.2,3
Zat penghambat siklooksigenase
Zat penghambat enzim siklooksigenase akan menghambat
metabolisme asam arakhidonat melalui jalur siklooksigenase, sehingga
metabolisme hanya melalui jalur lipoksigenase yang akan menghasilkan
leukotrien yang bersifat sama seperti histamine. Zat tersebut antara lain aspirin,obat antiinflamasi nonsteroid, zat warna tartrazin, dan zat pengawet sodium
benzoate.
Anafilaktosin
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 10/27
10
Fragmen komplemen anafilaktosin (C3a,C5a) yang terbentuk melalui
aktivasi komplemen jalur alternative, misalnya oleh endotoksin dapat langsung
merengsang degranulasi sel mast. Mungkin inilah sebabnya mengapa penderita
gingivitis ataupun tonsillitis dapat disertai urtikaria.3
Secara singkatnya semua mekanisme diatas dapat dilihat pada skema
berikut ini. 2
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 11/27
11
V. GEJALA KLINIS
Keluhan subjektif biasanya gatal, rasa terbakar atau tertusuk. Klinis
tampak eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian
tengah tampak lebih pucat. Eritema atau kemerahan bila ditekan akan memutih.
Bentuknya dapat papular seperti pada urtikaria sengatan serangga, bersarnya
dapat lentikular, nummular, sampai plakat. Bila mengenai jaringan yang lebih
dalam sampai dermis dan jaringan submukosa atau subkutan, juga beberapa alat
dalam misalnya saluran cerna dan napas, disebut angioedema.2,7
Pada dermografisme lesi sering berbentuk linear di kulit yang terkena
goresan benda tumpul , timbul dalam waktu lebih kurang 30 menit. Pada
urtikaria solar lesi terdapat pada bagian tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin
dan panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena dingin dan panas. Urtikaria
akibat penyinaran biasanya pada gelombang 400-500 nm, klinis berbentuk
urtikaria papular.
Lesi urtikaria kolinergik adalah kecil-kecil dengan diameter 1-3 mm
dikelilingi daerah warna merah namun dapat pula nummular dan berknfluen
membentuk plakat. biasanya terdapat pada daerah yang berkeringat. Dapat timbul
pada peningkatan suhu tubuh, emosi, makanan yang merangsang dan pekerjaan
berat. Unutuk urtikaria akibat obat atau makanan ummnya timbul secara akut dan
generalisata.8
VI. HISTOPATOLOGIS
Perubahan histopatologik tidak terlalu nampak dan tidak selalu
diperlukan tetapi dapat membantu diagnosis. Biasanya terdapat kelainan berupa
pelebaran kapiler di papila dermis, geligi epidermis mendatar, dan serat kolagen
membengkak. Pada tingkat permulaan tidak tampak infiltrasi selular dan pada
tingkat lanjut terdapat infiltrasi leukosit, terutama disekitar pembuluh darah.2
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 12/27
12
VII. -
Histologi dari wheal yang terjadi tiba-tiba menunjukkan pelebaran
dermis, pelebaran pembuluh darah dan sedikit infiltrasi sel perivaskular
oleh limfosit, neutrofil dan eosinofil.
Secara histologis urtikaria menunjukkan adanya dilatasi pembuluh
darah dermal di bawah kulit dan edema (pembengkakan) dengan sedikit infiltrasi
sel perivaskuler, diantaranya yang paling dominant adalah eosinofil. Kelainan ini
disebabkan oleh mediator yang lepas, terutama histamine, akibat degranulasi sel
mast kutan atau subkutan, dan leukotrien juga dapat berperan9
VIII. DIAGNOSIS BANDING
1. Erythema Multiforme
Secara klinis erythema multiforme lesinya berbentuk mulai dari
makula, papul, atau lesi urtika. Yang umumnya pertama kali menyebar
didaerah ekstremitas bagian bawah, Lesi dapat juga terdapat pada telapak
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 13/27
13
tangan dan punggung. Kebanyakan dari erythema multiforme menyerang usia
muda.9
Dari gambaran klinisnya kemungkinan pemicunya bermacam-macam,
Namun diperkirakan faktor utamanya adalah alergi, yaitu antara lain
disebabkan oleh HLA( H uman Leukocyte A gent ). Pengobatan simtomatik
dapat kita berikan untuk bentuk papul, sedangkan untuk kasus yang berat
dapat kita gunakan kortikosteroid, prednisolone dosis awal 30-60 mg/perhari
yang kemudian diturunkan selama 1 sampai 4 minggu.9
Erythema multiforme yang terdapat pada tangan
2. Purpura anakfilatoid
P urpura H enoch-Schonl ein (PHS) yang dinamakan juga purpura
anafilaktoid atau purpura nontrombositopenik adalah sindrom klinis yang
disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai
dengan lesi kulit spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau
artralgia, nyeri abdomen atau perdarahan gastrointestinalis, dan kadang-
kadang nefritis atau hematuria.2
Tanda dari penyakit ini adalah ruam, dimulai dengan makulopapul
merah muda yang awalnya melebar pada penekanan dan berkembang menjadi
peteki atau purpura, dimana karakteristik klinisnya adalah purpura yang dapat
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 14/27
14
dipalpasi dan berkembang dari merah ke ungu hingga kecoklatan sebelum
akhirnya memudar. Lesi cenderung untuk timbul pada interval yang bervariasi
dari beberapa hari hingga 3-4 bulan. Kurang dari 10% pada anak-anak, dapat
timbul kembali ruam yang mungkin tidak sembuh hingga akhir tahun, dan
bisa juga muncul setelah beberapa tahun.10
Purpura anafilaktoid berupa makulopapul bewarna kemerahan.
3. Pitiriasis rosea
Pitiriasis rosea ialah penyakit kulit yang belum diketahui
penyebabnya, dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan
skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di
badan,lengan dan paha atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan
biasanya menyembuh dalam waktu 3-8 minggu. Gejala kontitusi pada
umumnya tidak terdapat, sebagian penderita mengeluh gatal ringan, lesi
pertama (heral d patch) umumnya di badan, soliter, berbentuk oval dan anular,
diameternya kira-kira 3 cm. Ruam terdiri atas eritema dan skuama halus di
pinggir. Lamanya beberapa hari hingga beberapa minggu.
Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama, memberi
gambaran yang khas sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil, susunannya
sejajar dengan kosta, hingga menyerupai pohon cemara terbalik. Lesi tersebut
timbul serentak atau dalam beberapa hari.Tempat predileksi pada badan,
lengan atas bagian proksimal dan paha atas,sehingga seperti pakaian renang
wanita jaman dahulu.2
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 15/27
15
Pitiriasis rosea dengan eritema dan skuama halus.10
IX. DIAGNOSIS
Diagnosis urtikaria dilihat dari kondisi klinis pasien. Lesi pada tempat
yang sama dan berlangsung lebih dari 24 jam mempunyai beberapa
kecenderungan; urtikaria vaskulitis, fase urtikaria pada erupsi imunobulosa,granuloma anulare, sarkoidosis, kutaneus limpoma sel-T. Jika bentol lebih dari
24 jam, sebaiknya dilakukan biopsi.1
1. Anamnesis
Informasi mengenai riwayat urtikaria sebelumnya dan durasi rash /
ruam serta gatal dapat bermanfaat untuk mengkategorikan urtikaria sebagai
akut, rekuren, atau kronik.
Untuk urtikaria akut, tanyakan tentang kemungkinan
pencetus/presipitan, seperti di bawah ini:
- Penyakit sekarang (misalnya, demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek,
muntah, diare, nyeri kepala)
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 16/27
16
- Pemakaian obat-obatan meliputi penisilin, sefalosporin, sulfa, diuretik,
nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), iodida, bromida,
quinidin, chloroquin, vancomycin, isoniazid, antiepileptic agents, dll.
- Intravenous media radiokontras
- Riwayat bepergian (amebiasis, ascariasis, strongyloidiasis, trichinosis,
malaria)
- Makanan (eg, kerang, ikan, telur, keju, cokelat, kacang, tomat)
- Pemakaian parfum, pengering rambut, detergen, lotion, krim, atau
pakaian
- Kontak dengan hewan peliharaan, debu, bahan kimia, atau tanaman
- Kehamilan (biasanya terjadi pda trimester ketiga dan biasanya sembuh
spontan segera setelah melahirkan)
- Kontak dengan bahan nikel (ex, perhiasan, kancing celana jeans), karet
(ex, sarung tangan karet, elastic band), latex, dan bahan-bahan industri
- Paparan panas atau sinar matahari
- Aktivitas berat
2. Pemeriksaan fisik
Urtikaria mempunyai karakteristik ruam kulit pucat kemerahan dengan
elevasi kulit, dapat linier, annular (circular), atau arcuate (serpiginous). Lesi
ini dapat terjadi pada daerah kulit manapun dan biasanya sementara dan dapat
berpindah.
- Dermographism dapat terjadi (lesi urtikaria yang berasal dari goresan
ringan).
- Pemeriksaan fisik sebaiknya terfokus pada keadaan yang
memungkinkan menjadi presipitasi urtikaria atau dapat berpotensi
mengancam nyawa. Di antaranya :
o Faringitis atau infeksi saluran nafas atas, khususnya pada anak-anak
o Angioedema pada bibir, lidah, atau laring
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 17/27
17
o Skleral ikterik, pembesaran hati, atau nyeri yang mengindikasikan
adanya hepatitis atau penyakit kolestatik hati
o Pembesaran kelenjar tiroid
o Lymphadenopati atau splenomegali yang dicurigai limfoma
o Pemeriksaan sendi untuk mencari bukti adanya penyakit jaringan
penyambung, rheumatoid arthritis, atau systemic lupus erythematosus
(SLE)
o Pemeriksaan pulmonal untuk mencari pneumonia atau bronchospasm
(asthma)
o Extremitias untuk mencari adanya infeksi kulit bakteri atau jamur. 8
3. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah, urin, feses rutin.
Pemeriksaan darah, urin, feses rutin untuk menilai ada tidaknya
infeksi yang tersembunyi atau kelainan pada alat dalam. C ryo g lubul in dan
col d hemol y sin perlu diperiksa pada urtikaria dingin. Pemeriksaan-
pemeriksaan seperti komplemen, autoantibodi, elektrofloresis serum, faal
ginjal, faal hati dan urinalisis akan membantu konfirmasi urtikaria
vaskulitis. Pemeriksaan C1 inhibitor dan C4 komplemen sangat penting
pada kasus angioedema berulang tanpa urtikaria.
2. Tes Alergi
Pada prinsipnya tes kulit ( prick te st ) dan RAST
(radioall erg osor bant te st s), hanya bisa memberikan informasi adanya
reaksi hipersensitivitas tipe I. Untuk urtikaria akut, tes-tes alergi mungkin
sangat bermanfaat, khususnya bila urtikaria muncul sebagai bagian dari
reaksi anafilaksis.4 Untuk mengetahui adanya faktor vasoaktif seperti
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 18/27
18
hi stamine-rel ea sing aut oantibodie s, tes injeksi intradermal menggunakan
serum pasien sendiri (aut olo g ous ser um sk in te st- ASST ) dapat dipakai
sebagai tes penyaring yang cukup sederhana.13
3. Tes Eliminasi Makanan
Tes ini dengan cara menghentikan semua makanan yang dicurigai
untuk beberapa waktu, lalu mencobanya kembali satu demi satu.
4. Tes Foto Tempel
Pada urtikaria fisik akibat sinar dapat dilakukan tes foto tempel.
5. Injeksi mecholyl intradermal
Injeksi mecholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosa
urtikaria kolinergik
6. Tes fisik
Tes fisik lainnya bisa dengan es (ice cube te st ) atau air hangat
apabila dicurigai adanya alergi pada suhu tertentu.2
X. PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang paling ideal tentu saja mengobati penyebab atau bila
mungkin menghindari penyebab yang dicurigai. Bila tidak mungkin paling tidak
mencoba mengurangi penyebab tersebut, sedikit-dikitnya tidak menggunakan
dan tidak berkontak dengan penyebabnya.2,5
Pengobatan dengan antihistamin pada urtikaria sangat bermanfaat.
Cara kerja antihistamin telah diketahui dengan jelas, yaitu menghambat histamin
pada reseptor-reseptornya. Berdasarkan reseptor yang dihambat, antihistamin
dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu antagonis reseptor H1 (antihistamin 1,
AH1) dan reseptor H2 (AH2).2,4,6
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 19/27
19
Nama golongan antihistamin
Kelas Contoh Nama unsur kimia Dosis
Klasik
(efek sedasi)
Chlorpheniramine Alkylamine 4 mg tid ( u p t o 12 mg at
night)
Hydroxyzine Piperazine 10±25 mg tid (u p t o 75
mg at night )
Diphenhydramine Ethanolamine 10±25 mg pada malam
hari
Doxepin Tricyclic
antidepressant
10±50 mg pada malam
hari
Generasi ke 2 Acrivastine Alkylamine 8 mg tid
Cetirizine Piperazine 10 mg dd
Loratadine Piperidine 10 mg dd
Mizolastine Piperidine 10 mg dd
Newer second-
generation
Desloratadine Piperidine 5 mg dd
Fexofenadine Piperidine 180 mg dd
Levocetirizine Piperazine 5 mg once dd
H2 antagonists Cimetidine 400 mg bid
Ranitidine 150 mg bid
Tabel 2 : Pengobatan lini 1 dengan menggunakan antihistamin9
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 20/27
20
F ir st-l ine therapy terdiri dari :
a. Edukasi kepada pasien:
· Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit urtikaria dengan
menggunakan bahasa verbal atau tertulis.
· Pasien harus dijelaskan mengenai perjalanan penyakit urtikaria
yang tidak mengancam nyawa, namun belum ditemukan terapi yang
adekuat, dan fakta jika penyebab urtikaria terkadang tidak dapat
ditemukan.
b. Langkah non medis secara umum, meliputi:
· Menghindari faktor-faktor yang memperberat seperti terlalu panas,
stres, alcohol, dan agen fisik.
· Menghindari penggunaan acetylsal icyl ic acid, NSAID, dan
ACE inhibit or .
· Menghindari agen lain yang diperkirakan dapat menyebabkan
urtikaria.
· Menggunakan cool ing antipr uritic lotion, seperti krim menthol 1%
atau 2%.
c. Antagonis reseptor histamin
Second-l ine therapy
Jika gejala urtikaria tidak dapat dikontrol oleh antihistamin
saja, second-l ine therapy harus dipertimbangkan, termasuk tindakan farmakologi
dan non-farmakologi.
a. P hot ochemotherapy
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 21/27
21
b. Antidepresan
c. Kortikosteroid
Third-l ine therapy
Third-l ine therapy diberikan kepada pasien dengan urtikaria yang tidak
berespon terhadap f ir st-l ine dan second-l ine therapy. Third-l ine
therapy menggunakan agen immunomodulatori, yang
meliputi cyclos porine, tacr ol imus, methotrexate, cyclo phos phamide,
m yco phenol ate mof etil , dan intravenous immuno g lobul in (IVIG).13
XI. PROGNOSIS
Prognosis pada urtikaria akut sangat baik, dimana pada kebanyakan
kasus sembuh dalam beberapa hari. Biasanya urtikaria dapat dikendalikan
dengan pengobatan simtomatis antihistamin. Jika faktor pencetus sudah
diketahui, menghindari faktor tersebut merupakan terapi terbaik. Urtikaria akut
menyebabkan ketidaknyamanan namun tidak menyebabkan kematian, kecuali
berkaitan dengan penyakit angioedema yang menyerang saluran pernapasan atas.
Jika pasien sering terpapar faktor pemicu, dapat berubah menjadi urtikaria
kronik.
Derajat penyakit tergantung dari kondisi keparahan dan durasi
penyakit. Sebuah penelitian menemukan bahwa urtikaria dapat menyebabkan
stress psikologis, sosial dan pekerjaan seperti layaknya pasien yang akan
dioperasi jantung.3
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 22/27
22
DAFTAR PUSTAKA
1. James,William D et.,al. 2006. Erythema and Urticaria. Andrew¶s Disease Of
The Skin Clinical Dermatology 10th edition. Elsevier inc. p.149-150.
2. Aisah S. 2009. Urtikaria. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed. 5.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; p. 169-175.
3. Wong, H.K. 2011. Urticaria. Diunduh dari: URL:
http://emedicine.madscape.co/article/137362 (2 Juli 2011)
4. Hunter J, Savin J, Dahl M. 2002. Reactive erythema and vasculitis. Clinical
Dermatology. 3rd ed. Blackwell Publishing; p. 94-9.
5. Wikipedia. 2011. Urticaria. Diunduh dari: URL:
http://en.wikipedia.org/wiki/Urticaria/ (2 juli 2011)
6. Kaplan A.P. Urticaria and Angioedema. 2008. Fitzpatrick¶s Dermatology In
Genereal Medicine 7th
ed. New York : McGraw-Hill Inc; p. 1129-38.
7. Siregar. R. S. 2005. Atlas Berwarna: Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Jakarta.
EGC. p:124-126.
8.
Hasan, dr. 2011. Blog Urtikaria. Diunduh dari: URL:drhasan.wordpress.com/28091022 (2 juli 2011)
9. Grattan C, Black AK. 2008. Urticaria and Angioedema. Dermatology. 2nd
edition. USA: Mosby Elsevier;
10. Judarwanto W. 2008. Purpura Henoch-Schonlein. Informasi dan Edukasi
Alergi pada Anak. Diunduh dari: URL: http://childrenallergy
center.wordpress.com (2 juli 2011).
11. Buxton PK, 2003. Urtikaria. ABC Of Dermatology.4th ed. BMJ
PublishingGroup Ltd; p. 38l.
12. Poonawalla T, Kelly B. 2009. Urticaria ± A Review. American Journal of
Clinical Dermatology.; 10 (1): 9-21
13. Asnoviora, D. 2011. Penatalaksanaan Urtikaria Akut. Diunduh dari: URL:
www.fkumyecase.net (2 juli 2011)
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 23/27
23
STATUS PENDERITA
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. J
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Muarasari, Bandung Jawa Barat
Tanggal Pemeriksaan : 22 Juni 2011
No. RM : 01063321
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama : gatal seluruh tubuh
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
2 hari yang lalu pasien datang ke Solo dari Bandung, Jawa Barat.
Keesokan harinya pasien mengeluh badan terasa gatal dan panas, ada bentol- bentol kemerahan awalnya pada kedua tangan lalu menjalar cepat ke kaki,
perut, punggung dan muka. Keluhan tidak berkurang dengan mandi. Keluhan
tersebut belum coba untuk diobati, karena pasien ingin langsung
memeriksakan diri ke RSDM. Keluhan juga disertai bengkak di kedua lutut
tanpa disertai demam.
C. Riwayat Penyakit Dahulu:
y Riwayat penyakit serupa : (+) setiap berpergian ke daerah yang
lebih hangat
y Riwayat alergi makanan : disangkal
y Riwayat alergi obat : disangkal
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 24/27
24
y Riwayat atopi : dicurigai
D. Riwayat Penyakit Keluarga
y Riwayat penyakit serupa : disangkal
y Riwayat alergi makanan : disangkal
y Riwayat alergi obat : disangkal
y Riwayat atopi : disangkal
E. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan mandi 2x sehari. Menggunakan handuk
pribadi, dan dicuci 1 bulan sekali. Ganti pakaian luar dan dalam 2x sehari.
Sehari-hari pasien makan 3x sehari dengan nasi sayur dan lauk tempe, tahu,
kadang ayam
F. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang wiraswasta dan mempunyai seorang istri.
Tinggal di Bandung bersama mertua.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
a. Keadaan Umum : baik, compos mentis, gizi kesan cukup
Tanda Vital : Tekanan darah :130/80 mmHg
Respiration rate : 20x/menit
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5 °C
b. Kepala : mesocephal
c. Mata : dalam batas normal
d. Hidung : dalam batas normal
e. Mulut : dalam batas normal
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 25/27
25
f. Leher : dalam batas normal
g. Punggung : lihat status dermatologis
h. Dada : lihat status dermatologis
i. Abdomen : dalam batas normal
j. Gluteus dan anogenital : dalam batas normal
k. Ekstremitas atas : lihat status dermatologis
l. Ekstremitas bawah : lihat status dermatologis
B. Status Dermatologis
y Regio generalisata tampak plak eritem dengan batas tegas ukuran
bervariasi, persebaran tidak merata.
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 26/27
26
y Regio brachii dan antebrachii dextra et sinistra tampak plak warna
pink batas tegas ukuran bervariasi
Pasien menolak untuk difoto bagian punggung, perut dan wajah.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
V. DIAGNOSIS BANDING
1) Urtikaria akut
2) Eritema multiforme
VI. DIAGNOSIS
Urtikaria akut
VII. TERAPI
Sistemik: Cetirizine 10 mg 1x1 (pagi hari)
Difenhidramine 25 mg 1x1 (malam hari)
5/7/2018 romadona-urtikaria akut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/romadona-urtikaria-akut 27/27
27
Topikal: Bedak mentol 5%
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad sanam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad kosmetikam : bonam
Recommended