View
16
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SEKRETARIAT BADAN KERJASAMA PEMBANGUNAN JABODETABEKJUR Gedung Mitra Praja Lantai 3
JL. Sunter Permai Raya No. 1 Jakarta Utara 14350 Telp./Fax. (021) 6517831 / 6517831
Email : bksp.jabotabekjur@gmail.com
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2019
i
KATA PENGANTAR
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur
yang dikenal sebagai “Kawasan Jabodetabekjur” merupakan kawasan
megapolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk
sebuah sistem. Dinamika pembangunan yang sangat tinggi di kawasan
ini membawa implikasi munculnya berbagai masalah yang saling terkait
dan saling ketergantungan satu sama lain. Dimana dalam
penyelesaiannya memerlukan koordinasi dan kerjasama yang lebih
optimal dan terpadu.
Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur yang
dibentuk melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006,
dituntut dapat meningkatkan peran dan fungsinya dalam
mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang saling
terkait dan ketergantungan serta permasalahan bersama yang dihadapi
daerah-daerah sehingga terwujud keselarasan, keserasian dan
keseimbangan pembangunan antar Daerah di wilayah Jabodetabekjur.
Dalam rangka menunjang tugas tersebut di atas, maka diusulkan
anggaran operasional Sekretariat BKSP yang bersumber dari APBD
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Diharapkan proposal ini
memberikan gambaran yang jelas mengenai rencana kegiatan dan
anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur yang bersumber dari Dana
Hibah APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020
Jakarta, Mei 2019
SEKRETARIS BKSP JABODETABEKJUR
TRI KURNIADI NIP. 196012251985031015
SEKRETARIAT BADAN KERJASAMA PEMBANGUNAN JABODETABEKJUR
GEDUNG MITRA PRAJA, Jl. Sunter Permai Raya No.1 Lt.3, Jakarta Utara 14350 Telp. (021) 651-7831 Fax. (021) Telp. (021) 651-7831,E-Mail : bksp.jabodetabekjur@gmail.com
Jakarta, 9 Mei 2019 Nomor : / /BKSP Kepada Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Gubernur Banten Perihal : Usulan Anggaran Biaya di - Bantuan Keuangan untuk BKSP Jabodetabekjur
Serang
Dalam rangka menunjang program dan kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur tahun 2020 dengan hormat disampaikan Rencana Kegiatan dan Anggaran Belanja Sekretariat BKSP Jabodetabekjur Tahun Anggaran 2020 yang bersumber dari Bantuan Keuangan APBD Provinsi Banten
Adapun usulan rencana kegiatan dan Anggaran Belanja Tambahan dimaksud sebesar Rp. 1,000,000,000,- (satu milyar rupiah) sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenan Bapak, kami ucapkan terima kasih.
SEKRETARIS BKSP JABODETABEKJUR
Tri Kurniadi NIP. 196012251985031015
Tembusan :
1. Yth. Gubernur DKI selaku Ketua BKSPJabodetabekjur (sebagai laporan); 2. Yth . Sekretaris Daerah Provinsi Banten; 3. Yth. Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Banten; 4. Yth. Kepala Biro Pemerintahan dan Kerjasama Provinsi Banten
SEKRETARIAT BADAN KERJASAMA PEMBANGUNAN JABODETABEKJUR
GEDUNG MITRA PRAJA, Jl. Sunter Permai Raya No.1 Lt.3, Jakarta Utara 14350 Telp. (021) 651-7831 Fax. (021) Telp. (021) 651-7831,E-Mail : bksp.jabodetabekjur@gmail.com
Jakarta, 09 Mei 2019 ` K e p a d a : Yth. Bapak Gubernur Banten di- Serang
SURAT PENGANTAR No : / /Peng/BKSP-Um/2019
No. Uraian Banyaknya Keterangan
1.
Penyampaian Proposal Usulan Anggaran Belanja Bantuan Keuangan untuk Sekretariat Badan Kerjasama Pembangunan Jabodetabekjur Provinsi Banten Tahun Anggaran 2020
1 (satu) berkas
Disampaikan dengan
hormat untuk diketahui
sebagaimana mestinya.
SEKRETARIS
BKSP JABODETABEKJUR
Tri Kurniadi NIP. 196012251985031015
Yang Menerima :
Tanggal : ……………………………………………..
Nama : ……………………………………………..
Nip. : ……………………………………………..
Jabatan : ……………………………………………..
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................ 1
I.1. Latar Belakang ...................................................... 1
I.2. Landasan Hukum .................................................. 4
I.3. Visi dan Misi .......................................................... 7
I.4. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................ 7
1.4.1. BKSP Jabodetabekjur .................................. 7
1.4.2. Sekretariat BKSP Jabodetabekjur ................. 8
I.5. Tujuan dan Sasaran .............................................. 9
1.5.1. Tujuan ......................................................... 9
1.5.2. Sasaran ....................................................... 10
I.6. Organisasi .............................................................. 10
BAB II Kebijakan Pemerintah Daerah .................................... 13
II.1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah ...................... 13
2.1.1. Provinsi DKI Jakarta .................................... 13
2.1.2. Provinsi Jawa Barat ..................................... 27
2.1.3. Provinsi Banten ........................................... 46
II.2. Prioritas Pembangunan Daerah .............................. 48
II.3. Arah Kebijakan Umum Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur ...................................................... 50
BAB III Rencana Kegiatan Tahun 2020 .................................... 54
III.1. Kegiatan Tahun 2019 ........................................... 54
3.1.1. Bagian Pembangunan .................................. 54
3.1.2. Bagian Perekonomian .................................. 55
3.1.3. Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat ......................................................... 58
3.1.4. Bagian Umum .............................................. 59
III.2. Alokasi Anggaran Yang Diusulkan ........................ 60
III.3. Waktu Pelaksanaan Anggaran ............................... 62
BAB IV Penutup ....................................................................... 63
Lampiran-Lampiran
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 1
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan
Cianjur yang dikenal sebagai “Kawasan Jabodetabekjur”
merupakan kawasan megapolitan yang memiliki hubungan
fungsional dan membentuk sebuah sistem dalam rangka
penanganan dinamika dan muatan persoalan serta kegiatan
tertinggi di Indonesia. Kawasan megapolitan tersebut berpenduduk
26.746.000 jiwa di tahun 2013 (survei Demographia World Urban
Areas) meliputi wilayah kabupaten/kota yang saling
berdampingan/berbatasan (clustering) tercakup pada 3 (tiga)
provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan
Provinsi Banten. Wilayah kabupaten/kota tersebut terdiri dari 9
(sembilan) wilayah pemerintah kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi
dan Kabupaten Cianjur.
Dinamika pembangunan yang sangat tinggi di kawasan ini
membawa implikasi munculnya berbagai masalah seperti mobilitas
penduduk antar Jakarta - Bodetabekjur yang sangat tinggi ± 5-6
juta/hari, perubahan fungsi lahan dari daerah resapan/kawasan
lindung menjadi pemukiman/industri, berkurangnya lahan
persawahan dan lain-lain yang mengakibatkan kemacetan lalu
lintas, banjir, menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air
dan kerusakan lingkungan lainnya.
Permasalahan di kawasan Jabodetabekjur tersebut saling
terkait dan saling ketergantungan satu sama lain. Dimana dalam
penyelesaiannya memerlukan koordinasi dan kerjasama yang lebih
optimal dan terpadu, terlebih dengan era otonomi saat ini, dimana
kabupaten/kota memiliki otonomi yang luas nyata dan
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 2
bertanggungjawab. Tidak mustahil terjadi konflik antar daerah
yang bisa mengganggu keharmonisan hubungan antar daerah.
Solusi permasalahan-permasalahan tersebut dilakukan
dengan cara kerjasama antar Daerah Jabodetabekjur. Hal tersebut
sesuai dengan Pasal 363 ayat (1), Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah dapat
mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan
efisiensi dan efektivitas pelayanan public serta saling
menguntungkan. Sedangkan mekanisme kerjasama antar Daerah
tersebut tertuang pada Pasal 363 ayat (1) Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu Dalam
melaksanakan kerja sama wajib, Daerah yang berbatasan dapat
membentuk sekretariat kerja sama.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka pembentukan
Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur melalui
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Kerjasama
Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan
Cianjur, sudah sesuai dan sejalan dengan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. BKSP
Jabodetabekjur merupakan lembaga yang diharapkan dapat
memberikan solusi yang optimal terhadap penyelesaian masalah
bersama di Wilayah Jabodetabekjur dengan tujuan untuk
mewujudkan keterpaduan, keselarasan, keserasian dan
keseimbangan pelaksanaan pembangunan Jabotabek yang saling
terkait, saling mempengaruhi, saling ketergantungan dan saling
menguntungkan yang memberi manfaat kepada kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama
daerah.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 3
Tugas pokok BKSP Jabodetabekjur adalah merumuskan
kebijakan pembangunan bersama wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur dalam bidang a) penataan
ruang; pemukiman, sarana dan prasarana; b) sumber daya air,
kebersihan dan lingkungan hidup; c) transportasi, perhubungan
dan pariwisata; d) agribisnis, koperasi dan usaha kecil menengah;
e) industri, perdagangan, pertambangan dan investasi;
f) kependudukan, ketentraman dan ketertiban; g) kesehatan dan
pendidikan; serta h) sosial dan tenaga kerja.
Kerjasama di Wilayah Jabodetabekjur menjadi suatu
keharusan, karena pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun
pemerintah daerah Bodetabekjur tidak dapat lagi menyelesaikan
masalahnya sendiri - sendiri tanpa kerjasama. Perkembangan dan
efek pembangunan DKI Jakarta dan Bodetabekjur yang saling
mempengaruhi mengharuskan perencanaan wilayah
Jabodetabekjur harus dipandang sebagai suatu kesatuan
ekosistem (functional urban region) yang tidak dapat dipisahkan.
Kerjasama antar daerah senantiasa akan menempatkan pihak-
pihak yang bekerjasama pada posisi yang seimbang (setara), serasi
dan selaras, serta saling menguntungkan. Hal tersebut selaras
dengan pelaksanaan urusan-urusan yang bersifat lintas daerah
otonom di Wilayah Jabodetabekjur yang terkait dengan pelayanan
masyarakat dapat efektif dan efisien jika dilaksanakan bersama
secara sinergi antar daerah otonom.
Untuk itu BKSP Jabodetabekjur dituntut dapat meningkatkan
peran dan fungsinya dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi
kegiatan-kegiatan yang saling terkait dan ketergantungan serta
permasalahan bersama yang dihadapi daerah-daerah sehingga
terwujud keselarasan, keserasian dan keseimbangan pembangunan
antar Daerah di wilayah Jabodetabekjur.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 4
I.2. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tanggal 4 Juli 1950);
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat
(Berita Negara Tanggal 8 Agustus 1950);
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518);
4. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663);
5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah
Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3828);
6. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
7. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010);
9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4286);
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 5
10. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
11. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
12. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);
13. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Tangerang Selatan di Wilayah Provinsi Banten (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 188, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4935);
14. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2005 tentang Hibah kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 6
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4761);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4833);
21. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan
Ruang Kawasan Jabodetabekjur-Punjur;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Kerjasama
Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan
Cianjur;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
24. Peraturan Bersama Gubernur Provinsi DKI Jakarta,
Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Bupati Bogor,
Walikota Bogor, Walikota Depok, Bupati Tangerang, Walikota
Tangerang, Walikota Tangerang Selatan, Bupati Bekasi,
Walikota Bekasi dan Bupati Cianjur Nomor : 170 Tahun 2013 ;
76 Tahun 2013; 124/MoU-9-Huk/2013 ; 119/14/PB/KS/
XII/2013 ; 44 Tahun 2013 ; 050/484.PB/BKSP/HUK/2013 ; 01
Tahun 2013 ; 120/Per.Bersama-882/2013; 40 Tahun 2013 ;
120.042/40/Peraturan Bersama/AKS/2013; 70 Tahun 2013;
51 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bersama
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat,
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 7
Gubernur Banten, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Walikota
Depok, Bupati Tangerang, Walikota Tangerang, Walikota
Tangerang Selatan, Bupati Bekasi, Walikota Bekasi dan Bupati
Cianjur Nomor : 189 Tahun 2010 ; 119/KEP.02-OTDA
KSM/2011; 27 Tahun 2010 ; 1 Tahun 2010; 19 Tahun 2010 :
050/22/PER.BERSAMA/HUK/DPK.2010 ; 641/2417.D-HUK/
SETDA/VIII/2010 ;050/70/PER.BERSAMA/AKS/2010 ; 26.A
Tahun 2010 ; 34.A Tahun 2010 tentang Badan Kerjasama
Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan
Cianjur;
25. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta selaku Ketua BKSP
Jabodetabekjur Nomor 118 Tahun 2006 tentang Rincian Tugas
Subbagian Sekretariat BKSP Jabodetabekjur
I.3. Visi Dan Misi
Visi BKSP Jabodetabekjur adalah terwujudnya sinergitas
pembangunan kesejahteraan masyarakat di wilayah
Jabodetabekjur melalui fasilitasi yang profesional. Untuk
mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi BKSP Jabodetabekjur,
yaitu :
1. Meningkatkan pendukungan bagi terciptanya kebijaksanaan
pembangunan yang lebih sinergis di wilayah Jabodetabekjur.
2. Meningkatkan program pembangunan di wilayah
Jabodetabekjur yang selaras dengan kebutuhan masyarakat.
3. Meningkatkan pengelolaan administrasi perkantoran.
I.4. Tugas Pokok dan Fungsi
1.4.1. BKSP Jabodetabekjur
Berdasarkan BAB IV Pasal 5 Peraturan Bersama
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat,
Gubernur Banten, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Walikota
Depok, Bupati Tangerang, Walikota Tangerang, Walikota
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 8
Tangerang Selatan, Bupati Bekasi, Walikota Bekasi dan
Bupati Cianjur Tahun 2013, BKSP Jabodetabekjur
mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan pelaksanaan
kebijakan kerjasama di wilayah Jabodetabekjur.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, BKSP
Jabodetabekjur mempunyai fungsi:
1. pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan bersama
pembangunan Jabodetabekjur.
2. pelaksanaan penyusunan program pembangunan bersama
Jabodetabekjur.
3. pelaksanaan pembangunan bersama Jabodetabekjur.
4. pelaksanaan monitoring program pembangunan bersama
Jabodetabekjur.
5. pelaksanaan evaluasi program pembangunan bersama
Jabodetabekjur.
1.4.2. Sekretariat BKSP Jabodetabekjur
Berdasarkan BAB IV Pasal 10 A Peraturan Bersama
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat,
Gubernur Banten, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Walikota
Depok, Bupati Tangerang, Walikota Tangerang, Walikota
Tangerang Selatan, Bupati Bekasi, Walikota Bekasi dan
Bupati Cianjur Tahun 2013, Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan
koordinasi, fasilitasi, analisa perencanaan, analisa evaluasi
dan monitoring, penyusunan program dan laporan serta
memberikan pelayanan administratif kepada Ketua BKSP
Jabodetabekjur. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok
tersebut, Sekretariat BKSP Jabodetabekjur
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan bahan koordinasi dan memfasilitasi
penyusunan kebijakan perencanaan kerjasama
pembangunan di wilayah Jabodetabekjur.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 9
2. penyiapan bahan koordinasi dan memfasilitasi
pelaksanaan kerjasama pembangunan di wilayah
Jabodetabekjur.
3. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kerjasama pembangunan di wilayah Jabodetabekjur.
4. pelaksanaan penyusunan program kerja Badan Kerjasama
Jabodetabekjur.
5. pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga Badan.
I.5. Tujuan dan Sasaran
Proposal ini memuat pelaksanaan kegiatan Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur, yaitu:
1. kegiatan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
Jawa Barat, Banten dan Kabupaten/Kota Bodetabekjur,
2. kegiatan rutin tugas pokok dan fungsi Sekretariat.
3. kegiatan yang bersifat penyediaan sarana prasarana dan
pemeliharaan aset kapital Sekretariat.
4. kegiatan-kegiatan lain bersifat lanjutan dan baru yang
menunjang tugas pokok dan fungsi Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur.
I.5.1. Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk
mewujudkan penyelenggaraan program dan kegiatan
Sekretariat BKSP Jabodetabekjur sesuai tugas dan fungsinya
pada tingkat kualitas dan produktivitas kerja yang optimal
dengan asas efisien dan efektif.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 10
I.5.2. Sasaran
Sasaran proposal ini adalah antara lain :
a. meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dalam proses
perencanaan di Provinsi, Kabupaten/Kota Jabodetabekjur,
b. terlaksananya sistem, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan yang reguler dan insidentil sesuai kebutuhan
secara efektif dan efisien,
c. terwujudnya pedoman dan standar perencanaan
pembangunan daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
Jabodetabekjur,
d. tersedianya data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
Jabodetabekjur yang terintegrasi secara nasional serta
kemudahan aksesnya bagi para pelaku pembangunan.
Dalam mewujudkan sasaran yang ingin dicapai, maka
ditetapkan indikator sasaran sebagai berikut :
1. terselenggaranya koordinasi dan fasilitasi berbagai bidang
penyelenggaraan pemerintahan daerah,
2. terselenggaranya peningkatan sarana dan prasarana
perkantoran,
3. terselenggaranya pengembangan sumber daya manusia.
I.6. Organisasi
Berdasarkan BAB V Peraturan Bersama Gubernur Provinsi DKI
Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Bupati Bogor,
Walikota Bogor, Walikota Depok, Bupati Tangerang, Walikota
Tangerang, Walikota Tangerang Selatan, Bupati Bekasi, Walikota
Bekasi dan Bupati Cianjur Tahun 2010 tentang Badan Kerja Sama
Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan
Cianjur, kenggotaan dan organisasi BKSP Jabodetabekjur terdiri
atas Ketua (merangkap anggota) dan Anggota. Dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya BKSP Jabodetabekjur dibantu oleh
Sekretariat.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 11
Ketua dijabat oleh Gubernur secara bergantian, sementara itu
Sekretariat BKSP dipimpin oleh Sekretaris yang dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Ketua. Sekretaris diangkat oleh Gubernur yang
menjabat sebagai ketua sesuai dengan periode jabatan Ketua dan
susunan organisasi dan tata kerja sekretariat BKSP Jabodetabekjur
diatur dalam peraturan sendiri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun
2006, Sekretariat BKSP Jabodetabekjur terdiri dari :
a. Bagian Pembangunan,
b. Bagian Perekonomian,
c. Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
d. Bagian Umum.
Bagian Pembangunan terdiri dari :
a. Subbagian Tata Ruang dan Pertanahan,
b. Subbagian Permukiman, Sarana dan Prasarana,
c. Subbagian Sumber Daya Air, Kebersihan dan Lingkungan Hidup.
Bagian Perekonomian terdiri dari :
a. Subbagian Transportasi dan Perhubungan,
b. Subbagian Agribisnis, Koperasi dan UKM,
c. Subbagian Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Investasi.
Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari :
a. Subbagian Kependudukan, Ketenteraman dan Ketertiban,
b. Subbagian Kesehatan dan Pendidikan,
c. Subbagian Sosial dan Tenaga Kerja.
Bagian Umum terdiri dari :
a. Subbagian Program dan Keuangan,
b. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan,
c. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 12
Ka. Sekretariat
BAGIAN PEMBANGUNAN
SUBBAGIAN TATA RUANG
& PERTANAHAN
SUBBAGIAN PERMUKIMAN, SARANA &
PRASARANA
SUBBAGIAN SUMBER DAYA AIR, KEBERSIHAN
& LH
BAGIAN PEREKONOMIAN
SUBBAGIAN TRANSPORTASI & PERHUBUNGAN
SUBBAGIAN AGRIBISNIS,
KOPERASI & UKM
SUBBAGIAN INDUSTRI, PERDAGANGAN,
PERTAMBANGAN & INVESTASI
BAGIAN PEMERINTAHAN
DAN KESRA
SUBBAGIAN KEPENDUDUKAN, KETENTRAMAN &
KETERTIBAN
SUBBAGIAN KESEHATAN &
PENDIDIKAN
SUBBAGIAN SOSIAL &
TENAGA KERJA
BAGIAN UMUM
SUBBAGIAN PROGRAM &
KEUANGAN
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN & RUMAH
TANGGA
SUBBAGIAN TATA USAHA &
KEPEGAWAIAN
Struktur organisasi Sekretariat BKSP Jabodetabekjur adalah
pada gambar berikut ini.
Gambar 1.1.
Struktur Organisasi BKSP Jabodetabekjur
Ketua : Gubernur DKI Jakarta Anggota : Gubernur Provinsi Banten
Gubernur Jawa Barat Bupati Bogor Walikota Bogor Walikota Depok Bupati Tangerang Walikota Tangerang Walikota Tangerang Selatan Bupati Bekasi Walikota Bekasi Bupati Cianjur
SEKRETARIS
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 13
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
II.1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
2.1.1. Provinsi DKI Jakarta
Visi Provinsi DKI Jakarta adalah Jakarta Baru, kota
modern yang tertata rapi, menjadi hunian yang layak dan
manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan
dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan
publik. Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi
Provinsi DKI Jakarta, yaitu :
1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata
rapi serta konsisten dengan rencana Tata Ruang Wilayah.
2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari
masalah-masalah menahun seperti macet, banjir,
permukiman kumuh, sampah dan lain-lain.
3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang
layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan
pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan
pendidikan yang berkualitas secara gratis selama 12
tahun untuk warga Jakarta
4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran,
tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam
memelihara kota
5. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan
serta berorientasi pada pelayanan publik.
Strategi dan arah kebijakan :
Pemerintah DKI Jakarta akan melaksanakannya melalui 5
(lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi
pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
mendatang pilihan strategi untuk pencapaian Misi Pertama
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 14
1. Peningkatan dan pengembangan kawasan-kawasan
strategis yang berperan dalam menggerakan ekonomi
kota, termasuk didalamnya pusat kegiatan primer dan
sekunder serta Kawasan TOD
Strategi ini merupakan perwujudan dari strategi
pengembangan wilayah yang dirumuskan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Strategi
operasionalnya meliputi;
a. Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan
Primer dan Sekunder,
b. Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan
Sekunder secara hirarkis, dan
c. Pengembangan Transit Oriented Development (TOD)
pada jalur sepanjang sistem angkutan massal.
2. Penguatan dukungan terhadap keberadaan ekonomi
informal perkotaan
Strategi ini merupakan komitmen untuk mewujudkan
Jakarta Baru yang inklusif bagi semua lapisan
masyarakat termasuk tumbuh dan berkembangnya
ekonomi informal sebagai pilar utama dalam
pembangunan ekonomi kota. Strategi operasional
meliputi:
a. Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan
perkantoran dan perdagangan,
b. Pembangunan mall khusus bagi Pedagang Kaki Lima
(PKL),
c. Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur
PKL; dan
d. Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM
untuk mendukung formalisasidari ekonomi informal.
3. Peningkatan ketahanan pangan kota
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan
pangan kota sebagai kebutuhan pokok yang menjamin
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 15
keberlangsungan kehidupan masyarakat kota. Strategi
operasional meliputi:
a. Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan
pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar
b. Peningkatan fungsi lumbung pangan di tingkat
kelurahan secara efektif.
4. Peningkatan ketersediaan infastruktur telekomunikasi,
kelistrikan dan energiuntuk menunjang kegiatan ekonomi
kota
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing
daerah dan daya tarik investasi melalui penyediaan
sarana dan prasarana telekomunikasi, kelistrikan dan
energi yang memadai. Strategi operasional meliputi:
a. Pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi
pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik
dan tempat umum,
b. Peningkatan pasokan suplai listrik dan
c. Pengelolaan energi ramah lingkungan dan suplai
bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan efisien.
5. Optimalisasi penataan ruang
Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa
penataan ruang mulai dari proses perencanaan,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
dilaksanakan secara optimal dalam mewujudkan ruang
kota yang berkualitas. Strategi operasional meliputi:
a. Peningkatan mekanisme dan peran pemangku
kepentingan dalam penataan ruang,
b. Pengembangan instrumen pengendalian pemanfaatan
ruang yang efektif,
c. Pengembangan sistem informasi spasial,
d. Peningkatan penataan lingkungan hidup.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 16
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kedua dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pemantapan dan pengembangan Sistem Transportasi
Kota Berbasis Angkutan Umum Massal
Strategi ini dimaksudkan untuk mengatasai
permasalahan kemacetan yang sudah semakin parah
dengan memfokuskan pada peningkatan sarana dan
prasarana, pelayanan angkutan umum dan
pengembangan sistem angkutan umum massal untuk
melayani pergerakan orang dan barang. Strategi
operasional meliputi:
a. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung,
b. Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal,
c. Penataan Pelayanan Angkutan Umum,
d. Restrukturisasi Pelayanan Angkutan Umum,
e. Pengendalian dan Keselamatan Transportasi,
f. Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi
yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki
dan penyandang disabilitas dan
g. Penataan sistem perparkiran.
2. Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan
Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan pelayanan
sarana dan prasarana jalanyang mantap dalam
menunjang aktivitas perkotaan. Strategi
operasionalnyameliputi:
a. Pengembangan simpang tak sebidang dan
b. Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan.
3. Pengembangan dan pengelolaan sistem tata air yang
terpadu
Strategi ini dimaksudkan untuk menjaga
keberlangsungan kegiatan perkotaan dari ancaman
bahaya banjir, genangan dan banjir rob yang semakin
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 17
parahsehingga dapat melumpuhkan kegiatan sosial-
ekonomi kota. Strategi operasional meliputi:
a. Pengembangan sistem tata air yang terpadu,
b. Pengembangan sarana dan prasarana sistem
drainase,
c. Pemeliharaan sarana prasarana drainase,
d. Konservasi sumberdaya air, dan v) Pengendalian
banjir akibat air laut pasang.
4. Pengembangan dan peningkatan infrastruktur
permukiman yang berkualitas
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas infrastruktur permukiman dalam upaya
mewujudkan kota yang layak huni. Strategi operasional
meliputi:
a. Pengembangan pengelolaan air limbah domestik
sistem terpusat,
b. Pengembangan pengelolaan air limbah domestik
sistem setempat,
c. Pengembangan sistem air minum perpipaan,
d. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dan
e. Penerapan Konsep 3R.
5. Pengendalian pencemaran air, tanah dan udara
Strategi ini bertujuan untuk mengendalikan kerusakan
lingkungan perkotaan akibat tingginya pencemaran
terhadap air, tanah dan udara kota Jakarta. Strategi
operasional meliputi:
a. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran
air,
b. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran
tanah
c. Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran
udara.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 18
6. Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
dan ketahanan kota dalam mengurangi dampak
perubahan iklim
Strategi ini adalah integrasi antara upaya pengurangan
resiko bencana serta mitigasi dan adaptasi terhadap
dampak perubahan iklim. Strategi operasional dilakukan
melalui:
a. Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca,
b. Peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas pemangku
kepentingan dalam menghadapi ancaman bencana,
c. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan
bahaya dan ancaman bencana,
d. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam
penanggulangan dan pengurangan resiko bencana
dan
e. Penguatan kapasitas masyarakat dalam mengurangi
resiko bencana.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Ketiga dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Penyediaan rumah layak huni bagi semua warga
masyarakat dan peningkatan kualitas permukiman kota
Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran
pemerintah daerahdalam memenuhi kebutuhan rumah
bagi warganya melalui skema penyediaan rusunawa dan
rusunami serta perbaikan kualitas lingkungan
permukiman.Strategi operasionalnya dilakukan melalui:
a. Kerjasama dalam penyediaan rumah susun sewa,
b. Pengembangan rumah susun sewa,
c. Pengembangan rusunamidan apartemen bersubsidi,
d. Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang
dikelola Pemprov DKI Jakarta,
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 19
e. Penataan kawasan permukiman kumuh skalakota
dan
f. Pemberian keamanan bermukim (security of tenure).
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau
Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memenuhi
kewajiban penyediaan ruang terbuka hijau sesuai dengan
amanat RTRW sebesar 30 persen. Strategi operasionalnya
dilakukan melalui:
a. Peningkatan ruang terbuka hijau publik dan privat,
b. Peningkatan kualitas taman sebagai ruang publik dan
c. Peningkatan peran masyarakat dalam pemanfaatan
ruang publik.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Keempat dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Peningkatan ketertiban umum dan kerukunan antar
umat beragama
Strategi dilakukan dalam rangka menjamin kerukunan
kehidupan antar umat beragama, mencegah terjadinya
konflik budaya dan agama serta terciptanya ketertiban
dan ketentraman masyarakat. Strategi operasionalnya
dilakukan melalui: i) Pencegahan dini potensi konflik, ii)
Pengembangan forum dialogis antar komponen
masyarakat, iii) Penyelengaraan pembinaan kesadaran
dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA) dan iv)
Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan
pemerintah dalam meningkatkan ketertiban umum.
2. Pengembangan budaya dalam pembangunan perkotaan
Strategi ini menekankan pentingnya memperhatikan dan
mengembangkan budaya dalam pembangunan kota
sehingga nilai-nilai budaya lokal dapat tercermin dan
mewarnai kehidupan masyarakat. Strategi operasional
meliputi:
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 20
a. Pengembangan budaya Betawi yang bersinergi dengan
budaya multikultur lainnya,
b. Pengembangan Jakarta sebagai pusat kebudayaan
nasional,
c. Pengembangan pusat-pusat kebudayaan di lima
wilayah kotamadya dan Kepulauan Seribu,
d. Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta,
e. Penataan bangunan dan gedung pemerintah yang
bernuansa budaya Betawi, vi) Penyelenggaraan event-
event kebudayaan, dan vii) Peningkatan kapasitas
sanggar-sanggar budaya dan kesenian.
3. Peningkatan peran pemuda dan olahraga dalam
pembangunan
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan kegiatan
kepemudaan dan olahraga sebagai wadah pembinaan
mental sekaligus wahana penyaluran minat dan
kemampuan pemuda. Strategi operasionalnya dilakukan
melalui:
a. Pengembangan sarana dan prasarana olahraga di
seluruh wilayah,
b. Pembinaan olahraga secara sistematis, terpadu,
berjenjang dan berkelanjutan, dan
c. Pemberdayaan pemuda dalam pembangunan.
Pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kelima dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Penataan kelembagaan, organisasi, dan peningkatan
kapasitas aparatur pemerintahan
Strategi ini dimaksudkan untuk terus menata
kelembagaan dan organisasi pemerintahan yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel, serta kapasitas
aparatur pemerintahan yang profesional. Strategi
operasional meliputi:
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 21
a. Pengembangan kelembagaan pemerintah yang efisien
dan efektif,
b. Pengembangan tata laksana pemerintahan yang
transparan dan akuntabel,
c. Pengelolaan keuangan yang transparan dan
akuntabel,
d. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang
berkelanjutan, dan v) Pengembangan sistem reward
and punishment dalam pengembangan sumberdaya
manusia.
2. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemerintahan
yang transparan dan akuntabel
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatan peran serta
masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan dan
adanya mekanisme kontrol terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Strategi operasional dilakukan
melalui:
a. Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku
kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan dan
b. Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis
sistem informasi yang real-time.
3. Peningkatan pelayanan publik
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik
melalui perbaikan di segala lini. Strategi operasionalnya
dilakukan melalui:
a. Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana
pelayanan publik yang lebih baik (cepat dan
berkualitas),
b. Peningkatan kapasitas aparatur sebagai garda
tedepan pelayanan,
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 22
c. Pengembangan sistem informasi dalam mendukung
pelayanan publik yang lebih baik, dan
d. Penyelenggaraan Program Teknis urusan
pemerintahan wajib dan pilihan.
4. Peningkatan pelayanan pendidikan
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan
pendidikan yang terjangkau bagi semua golongan
masyarakat dan menjamin penyelenggaraan pendidikan
yang berkualitas dan berdaya saing sehingga terjadi
peningkatan kualitas sumber daya manusia Provinsi DKI
Jakarta. Strategi operasionalnya meliputi:
a. Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh
golongan masyarakat menuju JAKARTA PINTAR,
b. Peningkatan kualitas layanan pendidikan dan
c. Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja.
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan
sosial masyarakat
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyakat serta adanya perlindungan sosial untuk
mewujudkan kehidupan kota yang berkeadilan. Strategi
operasionalnya dilakukan melalui:
a. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh
penduduk DKI Jakarta menuju Jakarta SEHAT,
b. Pengembangan skema jaminan dan perlindungan
sosial bagi masyarakat,
c. Pemberian pelayanan KB gratis dan
d. Peningkatan cakupan akses layanan kesehatan pada
ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Arah Kebijakan
1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama (2013)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 23
Arah kebijakan pembangunan tahun pertama
difokuskan pada upaya untuk mengatasi berbagai
permasalahan pembangunan menahun dan mendesak
untuk segera ditangani, antara lain: banjir, genangan,
banjir rob, transportasi, permukiman kumuh dan
prasarana kota lainnya. Selain itu, upaya pembenahan
birokrasi pemerintahan yang lebih akuntabel dan
transparan serta penyelenggaraan pelayanan publik
yang lebih baik menjadi fokus prioritas yang akan
ditangani pada tahun pertama. Peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat juga didorong utuk lebih
ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan dan
pendidikan yang terjangkau semua lapisan
masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan publik terus
diperbaiki mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan,
kota dan provinsi serta menjamin proses pelayanan
publik yang akuntabel dan transparan. Permasalahan
pembangunan yang dihadapi Kota Jakarta memerlukan
upaya yang menerus dan berkesinambungan didukung
sumberdaya yang memadai. Alokasi pendanaan untuk
bidang infrastruktur banjir, transportasi, permukiman,
pelayanan kesehatan dan pendidikan perlu
ditingkatkan untuk memastikan penanganan masalah
dengan tuntas. Disisi lain, upaya untuk
mengefisienkan belanja pemerintahan daerah perlu
terus dilakukan sehingga dapat meningkatkan
kapasitas pembiayaan pembangunan untuk mengatasi
permasalahan pembangunan kota. Upaya penanganan
banjir, genangan dan banjir rob serta pembenahan
sistem transportasi yang berbasis angkutan massal
akan dilaksanakan secara menerus dan menjadi
prioritas dalam periode pembangunan lima tahun
kedepan (2013-2018).
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 24
2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua (2014)
Arah kebijakan pembangunan tahun kedua merupakan
lanjutan dari tahun pertama pelaksanaan RPJMD
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2018. Penanganan
permasalahan pembangunan yang mendesak seperti
banjir, transportasi, permukiman kumuh dan
prasarana kota lainnya terus dilaksanakan secara
konsisten untuk memastikan adanya penyelesaian
yang komprehensif terhadap permasalahan tersebut.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat terus
dilaksanakan dengan terus melakukan penyempurnaan
dan perbaikan terhadap sistem dan mekanisme
pelayanan yang diberikan. Peningkatan kapasitas
aparatur pemerintahan yang profesional dan kredibel
serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih
baik terus dilakukan agar terwujud pemerintahan
daerah yang bersih dan berwibawa. Selain terus
melakukan upaya penanganan diatas, pada tahun
kedua pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2013-2018 diarahkan juga pada pengembangan
budaya dalam pembangunan daerah melalui berbagai
program dan kegiatan untuk mendorong
pengembangan budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya untuk mendorong peran serta masyarakat
dalam pembangunan daerah perlu terus ditingkatkan
dengan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan,
peningkatan peran pemuda dan pembinaan
keolahragaan yang melibatkan masyarakat. Reformasi
birokrasi secara menyeluruh akan dilaksanakan dalam
semua aspek pemerintahan daerah sehingga terjadi
percepatan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
baik.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 25
3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga (2015)
Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga
dilaksanakan untuk memastikan kesinambungan
upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode
pembangunan tahun pertama dan kedua dengan tetap
menekankan pada perbaikan dan penyempurnaan
pelayanan pemerintahan daerah. Kebijakan
pembangunan daerah lebih menekankan pada orientasi
hasil di lapangan berdasarkan upaya yang telah
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penanganan
permasalahan pembangunan yang mendesak seperti
banjir, transportasi, permukiman kumuh dan
prasarana kota lainnya harus menunjukan hasil nyata
di lapangan yang dapat dirasakan masyarakat serta
adanya perkembangan yang berarti dalam penyelesaian
masalah menahun. Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan dan pelayanan pendidikan sudah menjadi
sistem pelayanan yang melembaga pada dinas/instansi
terkait didukung unit-unit kerja terkait. Peningkatan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa diharapkan
sudah menunjukkan hasil nyata terutama dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efisien dan
efektif. Peningkatan pelayanan publik dapat diukur
secara langsung berdasarkan tingkat kepuasan
masyarakat yang memanfaatkan pelayanan tersebut.
Pengembangan budaya dalam pembangunan sudah
mulai dirasakan dan diapresiasi oleh warga kota
terlihat dari maraknya penyelenggaraan even budaya
dan karakter budaya yang mulai terlihat dalam
kehidupan kota Jakarta. Pembangunan tahun ketiga
juga harus terus mendorong peran serta masyarakat
dalam pembangunan daerah serta pelaksanaan
reformasi birokrasi terus dilaksanakan secara
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 26
konsisten sehingga terjadi perubahan signifikan dalam
wajah birokrasi pemerintahan daerah.
4. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)
Arah kebijakan pembangunan tahun keempat adalah
untuk memantapkan capaian pembangunan yang telah
dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dengan
terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada
upaya-upaya yang dilakukan pemerintah daerah.
Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada
tahun keempat diarahkan pada upaya untuk
mensinergikan capaian pembangunan di masing-
masing bidang/sektor agar terwujud pembangunan
kota Jakarta yang berkelanjutan secara fisik, sosial dan
ekonomi. Sinergitas kebijakan, program dan kebijakan
antar bidang dilakukan dalam rangka mewujudkan
kota Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi.
Selain terus melaksanakan upaya-upaya penanganan
masalah menahun (banjir, kemacetan, prasarana kota),
penyediaan pelayanan publik, penyelenggaraan
pemerintahan dan pengembangan budaya kota, arah
kebijakan pembangunan kota ditekankan pada
pengembangan kawasan-kawasan strategis yang
memiliki potensi ekonomi untuk terus dikembangkan
secara terpadu melibatkan para pemangku
kepentingan. Pemerintah Daerah mendorong
bagaimana penataan dan revitalisasi kawasan dapat
meningkatkan daya saing ekonomi kota di tingkat
global dan regional. Perbaikan terhadap berbagai
masalah menahun kota diharapkan turut
meningkatkan daya tarik kota untuk menarik investasi
yang lebih banyak.
5. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima (2018)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 27
Tahun kelima pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2013-2018 merupakan tahap
konsolidasi untuk memastikan terjadinya perubahan
dan pencapaian sasaran pembangunan jangka
menengah daerah sesuai dengan target yang
ditetapkan. Arah kebijakan pembangunan tahun
kelima difokuskan pada bidang/sektor yang masih
perlu ditingkatkan pencapaian kinerjanya berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi terhadap capaian
program prioritas yang telah dilaksanakan selama 4
(empat) tahun terakhir. Selain itu, capaian
pembangunan daerah pada tahun kelima menjadi
dasar (baseline) untuk penyusunan rencana dan
kebijakan pembangunan pada periode keempat
pelaksanaan RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-
2025. Pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan
pada tahun keempat tetap diarahkan pada upaya
untuk mensinergikan capaian pembangunan di
masing-masing bidang/sektor dengan memperhatikan
program-program prioritas yang perlu dipercepat
pencapaian targetnya.
2.1.2. Provinsi Jawa Barat
Visi Provinsi Jawa Barat adalah Dengan Iman dan
Takwa, Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia.
Untuk mewujudkan visi Provinsi Jawa Barat dirumuskan
misi Provinsi Jawa Barat, yaitu :
Misi Satu : Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat
yang berbudaya ilmu dan teknologi, produktif dan
berdaya saing; adalah membangun sumber daya manusia
yang sehat jasmani, rohani dan sosial, memiliki
tingkat pendidikan dan kompetensi yang tinggi, memiliki
daya saing, memiliki akhlak mulia, dan menjunjung nilai-
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 28
nilai luhur agama dan budaya, serta memiliki akses
terhadap pendidikan dan pelayanan masyarakat yang
berkualitas, terpadu, adil dan merata di seluruh lapisan
masyarakat;
Misi Dua : Meningkatkan perekonomian yang berdaya
saing dan berbasis potensi daerah; adalah
mengembangkan dan memperkuat perekonomian regional
yang berdaya saing global dan berorientasi pada keunggulan
komparatif, kompetitif dan kooperatif dengan berbasis pada
segenap potensi yang ada di daerah, untuk mewujudkan
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pertumbuhan
yang tinggi, dan pemerataan yang berkeadilan.
Perkembangan ekonomi regional didukung oleh penyediaan
infrastruktur yang memadai, tenaga kerja yang berkualitas
dan produktif, serta regulasi yang mendukung penciptaan
iklim investasi yang kondusif.
Misi Tiga : Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan
lestari; adalah mengelola sumber daya alam dan lingkungan
hidup secara berkelanjutan, menjaga fungsi dan daya
dukung lingkungan, serta menjaga keseimbangan
pemanfaatan ruang yang serasi antara kawasan lindung dan
budidaya, dan antara kawasan perkotaan dan kawasan
perdesaan.
Misi Empat : Mewujudkan tata kelola kepemerintahan
yang baik; adalah meningkatkan kesadaran akan hak dan
kewajiban, meningkatkan partisipasi masyarakat,
membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung
jawab, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
peningkatan efisiensi birokrasi, kemitraan yang serasi
antarlegislatif dengan eksekutif, dan penciptaan stabilitas
politik dan konsistensi dalam penegakan hukum.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 29
Misi Lima : Mewujudkan pemerataan pembangunan
yang berkeadilan; adalah mengurangi kesenjangan
sosial secara menyeluruh, meningkatkan keberpihakan
kepada daerah tertinggal, menanggulangi kemiskinan
dan pengangguran, menyediakan akses yang sama
bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta
sarana dan prasarana dasar, serta menghilangkan
diskriminasi dalam berbagai aspek.
Strategi dan arah kebijakan :
Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan
serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya
atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut
melalui arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah
yang akan dilaksanakan selama lima tahun (2013 – 2018).
Misi Pertama, Membangun Masyarakat Yang Berkualitas
dan Berdaya Saing
1. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama,
menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan
tinggi dengan biaya terjangkau dengan arah kebijakan (1)
pendidikan gratis Dasar dan Menengah (SD, SLTP, dan
SLTA) dalam rangka Penuntasan Wajar Dikdas Dua Belas
Tahun pada tahun 2018; (2) peningkatan sarana dan
kapasitas pendidikan dasar, menengah dan tinggi serta
pesantren (3) pendidikan terjangkau bagi anakanak
buruh dan TKI; (4) penyediaan beasiswa pendidikan
untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit berprestasi
dan guru serta mahasiswa di PTN/PTS; (5) peningkatan
akses transportasi sekolah didaerah terpencil. Strategi
kedua meningkatkan jumlah dan kualitas Rintisan
Sekolah Standar Nasional (RSNN) dan Sekolah Standar
Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP dengan arah
kebijakan perwujudan Rintisan Sekolah Standar Nasional
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 30
(RSNN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang SD
dan SMP yang berkualitas. Strategi ketiga,
Menyelenggarakan peningkatan kompetensi dan
kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan dengan
arah kebijakan (1) peningkatan kompetensi melalui
pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan (2)
Peningkatan kualifikasi pendidik minimal s1/D4 (3)
Peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan antara lain berupa pembayaran bantuan
20% premi tunjangan pensiun guru non PNS Strategi
keempat, Meningkatnya kualitas dan kuantitas
pendidikan usia dini dengan arah Peningkatan
pendidikan usia dini di Jawa Barat. Strategi kelima,
mengembangkan pendidikan inklusif dengan arah
kebijakan peningkatan pemerataan dan mutu Pendidikan
Luar Biasa (PLB) dan berkebutuhan khusus. Strategi
keenam, menuntaskan buta Aksara dengan arah
kebijakan terwujudnya masyarakat Jawa Barat bebas dari
buta aksara.
2. Bidang Kesehatan melalui strategi pertama,
Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan
kemitraan serta penyehatan lingkungan dengan arah
kebijakan Penguatan pemberdayaan masyarakat,
kerjasama & RPJMD ProvinsiJawa Barat Tahun 2013 -
2018 VI ‐ 2 kemitraan serta penyehatan lingkungan.
Strategi kedua Menguatkan pelayanan kesehatan,
Pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular, gangguan mental serta gangguan gizi dengan
arah kebijakan penguatan pelayanan kesehatan,
pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak
menular gangguan mental serta gizi masyarakat Strategi
ketiga, Menguatkan pembiayaan, Sumber daya
kesehatan dengan arah kebijakan Penguatan
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 31
Pembiayaan dan sumber daya kesehatan Strategi
keempat, Menguatkan manajemen, regulasi, teknologi
informasi kesehatan dan penelitian pengembangan
kesehatan dengan arah kebijakan Penguatan
Managemen, regulasi, system infomasi bidang kesehatan
dan penelitian pengembangan kesehatan.
3. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi pertama,
meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
dengan arah kebijakan peningkatan daya saing tenaga
kerja. Strategi kedua, memberikan perlindungan bagi
tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan,
pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi
tenaga kerja Jawa Barat. Strategi ketiga, perluasan
lapangankerja dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
penempatan tenaga kerja; (b) Penciptaan lapangan kerja
bagi masyarakat berkebutuhan khusus.
4. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
melalui strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas
peserta KB dengan arah kebijakan Revitalisasi Program
Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga.
5. Bidang Perpustakaan melalui strategi Mendukung
Perpustakaan di Jawa Barat dan meningkatkan sarana
dan Prasarana Perpustakaan berbasis IT dengan arah
kebijakan perwujudan masyarakat gemar membaca di
Jawa Barat.
6. Bidang Ketransmigrasian melalui strategi pertama,
menata persebaran penduduk baik didalam maupun
keluar wilayah provinsi, dengan arah kebijakan
kerjasama bidang ketransmigrasian serta pengembangan
kawasan transmigrasi. Strategi kedua, Peningkatan
kemampuan dan kemandirian calon transmigran,
masyarakat Kawasan transmigrasi Lokal (Resettlement)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 32
dan warga sekitar dengan arah kebijakan Peningkatan
kemampuan melalui pelatihan keterampilan.
7. Bidang Perumahan melalui strategi meningkatkan
ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah
kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan
buruh (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR)
RPJMD ProvinsiJawa Barat Tahun 2013 - 2018 VI ‐ 3
Misi Kedua, Membangun Perkonomian Yang Kokoh dan
Berkeadilan,
1. Bidang Pekerjaan Umum melalui strategi meningkatkan
ekonomi perdesaan dengan arah kebijakan (a) dukungan
pembangunan jalan di sentra pertanian, wisata dan
industri manufaktur, (b) dukungan sarana irigasi di
sentra pertanian lahan sawah.
2. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi mempeluas
kesempatan kerja dengan arah kebijakan penempatan
dan perluasan kesempatan kerja.
3. Bidang Penanaman Modal melalui strategi pertama
meningkatkan investasi dengan arah kebijakan
penciptaan iklim usaha yang kondusif. Strategi kedua,
meningkatkan produktivitas BUMD dan lembaga
keuangan lainnya.
4. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui
strategi pertama, meningkatkan daya saing Koperasi dan
UMKM dengan arah kebijakan : (a) peningkatan kualitas
kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM, serta
perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi dan
UMKM; (b) peningkatan kualitas SDM, akses pasar,
teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi
dan UMKM.
5. Bidang Ketahanan Pangan melalui strategi
meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat,
kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan arah
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 33
kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan
cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman
pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat
dan penanganan daerah rawan pangan.
6. Bidang Pertanian melalui strategi pertama,
mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan
sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non
pertanian dengan arah kebijakan mencetak lahan sawah
baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan.
Strategi kedua, meningkatkan produksi, inovasi dan nilai
tambah hasil pertanian, perkebunan dan peternakan,
dengan arah kebijakan meningkatkan produksi, inovasi
dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan dan
peternakan, dengan arah kebijakan(a) peningkatan
produksi dan produktivitas komoditas pertanian,
perkebunan, dan peternakan; (b) peningkatan kinerja
sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan
dan peternakan; (c) peningkatan kuantitas pengendalian
hama dan penyakit tanaman dan ternak; (d)
pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan
serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan
peternakan.
7. Bidang Perikanan dan Kelautan melalui strategi,
meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan
budidaya dan tangkap serta pengelolaan RPJMD
ProvinsiJawa Barat Tahun 2013 - 2018 VI ‐ 4 dan
pengawasan potensi sumber daya kelautanterutama
perikanan komersil di Pantai Selatan dan Pantai Utara
melalui gerakan pengembangan perikanan pantai utara
dan pantai selatan (GAPURA) dengan arah kebijakan (a)
peningkatan produksi perikanan dan kelautan; (b)
peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk
perikanan dan kelautan.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 34
8. Bidang Kehutanan, melalui strategi, meningkatkan
produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha
kehutanan, dengan arah kebijakan peningkatan
produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha
kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar
hutan.
9. Bidang Pariwisata melalui strategi, meningkatkan
keunggulan daya tarik dan promosi wisata untuk
peningkatan daya beli, dengan arah kebijakan
pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam,
budaya, ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-
Bali.
10. Bidang Perindustrian melalui strategi, meningkatkan
daya saing industri, dengan arah kebijakan (a)
peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah
serta kemitraan kemitraan antar industri; (b) peningkatan
produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif,
industri telematika, industri agro, industri tekstil dan
produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri
alas kaki).
11. Bidang Perdagangan melalui strategi, meningkatkan
sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan
pasar dalam negeri dan luar negeri, serta perlindungan
konsumen dan pasar tradisional, dengan arah
kebijakan(a) peningkatan perdagangan ekspor dan
pengembangan pasar luar negeri;(b) peningkatan
distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan
barang strategis serta menata distribusi barang yang
efektif dan efisien;(c) Penggunaan produk dalam negeri,
peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana
dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional;
12. Bidang Penataan Ruang melalui strategi menguatkan
ekonomi regional, dengan arah kebijakan (a)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 35
pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur,
Metropolitan Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon
Raya; (b) pengembangan pusat pertumbuhan
Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya.
13. Bidang Perhubungan melalui strategi meningkatkan
sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan
pasar dalam negeri dan luar negeri, serta perlindungan
konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan
pengembangan sistem transportasi laut, sungai, danau,
dan angkutan perairan lainnya. RPJMD ProvinsiJawa
Barat Tahun 2013 - 2018 VI ‐ 5
Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi
Publik,
1. Bidang Perencanaan Pembangunan melalui strategi
pertama, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
efektif dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, (b)
Meningkatkan kualitas perencanaan daerah, (c)
Peningkatan kualitas penelitian dan riset perencanaan
pembangunan daerah.
2. Bidang Perencanaan Pembangunan melalui strategi
pertama, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
efektif dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, (b)
Peningkatan kualitas perencanaan daerah, (c)
Peningkatan kualitas penelitian dan riset perencanaan
pembangunan daerah.
3. Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif,
dengan arah kebijakan: (1) pengembangan dan penerapan
teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan; (2)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 36
peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi
dalam pelayanan publik menuju cyber province
4. Bidang Pertanahan melalui strategi meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan
mewujudkan tertib administrasi pertanahan.
5. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
melalui strategi pertama, meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai
warga Negara, dengan arah kebijakan (a) Meningkatan
fungsi partai politik dalam pendidikan politik, (b)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan politik, (c) Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pemilu. Strategi kedua, Memantapkan
semangat kebangsaan dan bernegara, dengan arah
kebijakan Peningkatan pemahaman masyarakat tentang
ideologi bangsa dan negara.
6. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian, melalui Strategi
pertama, Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
efektif, dengan arah kebijakan (a) Penataan struktur
organisasi yang proporsional, (b) Peningkatan pelayanan
administrasi organisasi, (c) Penuntasan kejelasan batas
administrasi daerah, (d) Percepatan Penanganan dan
Pelayanan kepada masyarakat, (e) Peningkatan
transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan
zona integritas, (f) Pengaturan pengelolaan keuangan
daerah, (g) Peningkatan pelayanan pengelolaan dan
pelaporan keuangan daerah, (h) Mempertahankan opini
Wajar Tanpa RPJMD ProvinsiJawa Barat Tahun 2013 -
2018 VI ‐ 6 Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, (i) Peningkatan
penerimaan daerah sesuai dengan potensi, (j)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 37
Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah (k) Peningkatan koordinasi dengan instansi
vertikal dalam menyelesaikan asetaset daerah yang
bermasalah, (l) Peningkatan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), (m) Peningkatan
Pengawasan internal untuk mendukung tata kelola dan
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, (n)
Penataan pengelolaan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil. Strategi kedua, Meningkatkan sarana
dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada
masyarakat, dengan arah kebijakan peningkatan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung
kinerja aparat. Strategi ketiga Meningkatkan kerjasama
pembangunan, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
Kerjasama Kemitraan Strategis lintas provinsi,
pemerintahan pusat, dan kabupaten/kota, (b)
Peningkatan Kualitas pengelolaan kerjasama Jawa Barat
melalui aliansi strategis multi pihak dalam dan luar
negeri. Strategi keempat, Meningkatkan kualitas sumber
daya aparatur pemerintah daerah, dengan arah kebijakan
(a) Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
perilaku aparatur berbasis kompetensi, (b) Meningkatkan
kesejahteraan aparatur berbasis kinerja.Strategi kelima,
Menata sistem hukum di daerah, dengan arah kebijakan
(a) Menyediakan produk hukum daerah untuk
mendukung penyelenggaraan pemerintahan, (b)
Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah, (c)
Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan
lembaga lainnya. Strategi keenam, Meningkatkan
budaya taat hukum, dengan arah kebijakan peningkatan
pemahaman masyarakat akan peraturan perundangan
dan HAM. Strategi ketujuh, Meningkatkan sinergitas
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 38
masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan
masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya, (b)
Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS Se
Jawa Barat. Strategi kedelapan, meningkatnya
pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban
politik sebagai warga negara dengan arah kebijakan
peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas
komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD.
7. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui
strategi meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan
partisipasi masyarakat, dengan arah kebijakan (a)
Peningkatan kinerja pemerintah desa melalui
peningkatan kemampuan keuangan dan sarana
prasarana pemerintahan RPJMD ProvinsiJawa Barat
Tahun 2013 - 2018 VI ‐ 7 desa, (b) Peningkatan
pembinaan bagi aparat desa, (c) Peningkatan kapasitas
kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, (d) Meningkatkan Infrastruktur
Perdesaan.
8. Bidang Statistik, melalui strategi Meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan
(a) Peningkatan pengelolaan Satu Data Pembangunan.
9. Bidang Statistik, melalui strategi Meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan
(a) Peningkatan pengelolaan Satu Data Pembangunan.
10. Bidang Kearsipan, melalui strategi Meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan
Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang
mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 39
Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman
dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang
Berkelanjutan
1. Bidang Lingkungan Hidup dengan strategi pertama,
menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko
bencana dengan arah kebijakan (a) peningkatan
pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta
penerapan teknologi bersih untuk industri; (b)
peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap
perubahan iklim. Strategi kedua, meningkatkan kualitas
dan fungsi kawasan lindung dengan arah kebijakan
peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung hutan
dan non hutan. Strategi ketiga, meningkatkan upaya
rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup dengan
arah kebijakan : (a) peningkatan upaya rehabilitasi hutan
dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati, dan (b) peningkatan upaya
rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut.
2. Bidang Pekerjaan Umum dengan strategi pertama,
meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna
mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang,
dengan arah kebijakan pembangunan, peningkatan dan
rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk
menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Strategi
kedua, meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya
air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber
daya air, serta pengendalian daya rusak air dengan arah
kebijakan :(a) peningkatan konservasi sumber daya air;
(b) peningkatan pendayagunaan sumber daya air, (c)
peningkatan pengendalian daya rusak air, (d)
pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi.
Strategi ketiga, meningkatkan kondisi sarana dan
prasarana dasar permukiman dengan arah kebijakan (a)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 40
peningkatan ketersediaan sarana dan RPJMD
ProvinsiJawa Barat Tahun 2013 - 2018 VI ‐ 8 prasarana
air minum; (b) peningkatan cakupan pelayanan air
limbah domestik; (c) peningkatan cakupan layanan
persampahan; (d) peningkatan ketersediaan drainase
perkotaan, dan (e) pengembangan lingkungan
permukiman sehat. Strategi keempat, meningkatkan
pelayanan jasa konstruksi dan kinerja pengelolaan
bangunan gedung/rumah Negara dengan arah kebijakan :
(a) peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa
konstruksi,dan (b) peningkatan pengelolaan bangunan
gedung/rumah negara.
3. Bidang Penataan Ruang melalui strategi, meningkatkan
proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang
wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing
dengan arah kebijakan: (a) perwujudan harmonisasi
dalam pemanfaatan, penataan dan pengendalian ruang
pada seluruh Kawasan Strategis Provinsi (KSP); (b)
peningkatan kinerja perencanaan ruang; (c) peningkatan
kinerja pemanfaatan ruang; dan(d) peningkatan kinerja
pengendalian pemanfaatan ruang.
4. Bidang Perumahan melalui strategi, meningkatkan
ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah
kebijakan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
hunian.
5. Bidang Perhubungan melalui strategi mengembangkan
infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka
peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang
serta mengembangkan sistem transportasi publik regional
yang nyaman dengan arah kebijakan:(a) pengembangan
sistem transportasi darat dan perkeretaapian serta sistem
transportasi massal (Mass Rapid Transport); (b)
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 41
pengembangan sistem transportasi udara; (c)
pengembangan sistem transportasi laut, sungai, danau,
dan angkutan perairan lainnya, dan (d) peningkatan
sarana dan prasarana dasar perhubungan.
6. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui
strategi pertama meningkatkan penyediaan infrastruktur
energi ketenagalistrikan, dengan arah kebijakan
meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap
ketenagalistrikan. Strategi kedua, mengembangkan
sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi,
sumber daya mineral, geologi dan air tanah, dengan arah
kebijakan (a) meningkatkan pengembangan dan
pemanfaatan energi baru terbarukan; (b) meningkatkan
pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi panas bumi;
(c) Meningkatkan upaya pengelolaan sumber daya
mineral, geologi, dan air tanah; (d) meningkatkan
pengusahaan dan nilai tambah produksi sumber daya
mineral. Strategi RPJMD ProvinsiJawa Barat Tahun 2013
- 2018 VI ‐ 9 ketiga, optimalisasi penanganan dan
mitigasi bencana alam geologi, dengan arah kebijakan
pengembangan upaya penanganan dan mitigasi bencana
alam geologi.
Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni Dan
Budaya, Peran Pemuda Dan Olah Raga Serta
Pengembangan Pariwisata Dalam Bingkai Kearifan
Lokal.
1. Bidang Pemuda dan Olah Raga melalui strategi
pertama, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
olahraga dengan arah kebijakan pendukungan
pembangunan gelanggang olah raga di kota/kabupaten.
Strategi kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas
olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 42
arah kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan.
Strategi ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam berolahraga dengan arah kebijakan Peningkatan
partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Strategi
keempat, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
aktivitas kepemudaan dalam rangka perwujudan pemuda
mandiri dengan arah kebijakan (a) Peningkatan peran
serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (b)
peningkatan pembinaan karakter pemuda yang mandiri
dan kreatif.
2. Bidang Kebudayaan melalui strategi pertama,
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa,
sastra dan aksara daerah dengan arah kebijakan
pelestarian budaya lokal. Strategi kedua, Meningkatkan
apresiasi masyarakat terhadap aspek kesejarahan, nilai-
nilai tradisi, permusiuman, dan kepurbakalaan bagi
pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan
terwujudnya jawa barat sebagai pusat budaya. Strategi
ketiga, Meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap
seni dan perfilman daerah; dengan arah kebijakan
Meningkatkan pelestarian seni dan perfileman daerah
serta meningkatnya kualitas dan kuantitas pusat gelar
karya seni dan budaya. Strategi keempat, Meningkatkan
pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan
Intelektual (HaKI) dalam bidang seni dan budaya dengan
arah kebijakan meningkatnya perlindungan dan
pengakuan atas seni dan budaya daerah. Strategi
kelima, Meningkatkan Sumber Daya Manusia Bidang
Seni dan Budaya dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
penghargaan dan pembinaan kepada seniman,
budayawan, komunitas seni , budaya dan pariwisata
serta masyarakat; (b) peningkatan kualitas dan kuantitas
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 43
pusat gelar karya seni dan budaya di Kabupaten/Kota.
RPJMD ProvinsiJawa Barat Tahun 2013 - 2018 VI ‐ 10
3. Bidang Sosial melalui strategi pertama, mencegah
timbulnya Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan
Pelayanan Sosial dan memberikan pelayanan social bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS),
melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan
masyarakat/ komuniti, serta bantuan kepada korban
bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya.
dengan arah kebijakan Meningkatkan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan
sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para
Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda
PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-
nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan
kesetiakawanan sosial; Strategi kedua, meningkatkan
peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) dalam penanganan PMKS, dengan arahkebijakan
pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS
dan pembangunan kesejahteraan sosial.
4. Bidang Agama melalui strategi kesatu, meningkatkan
kerukunan antar agama dan pemahaman pengamalan
agama dengan arah kebijakan meningkatkan kualitas
kerukunan hidup baik inter umat beragama. Strategi
kedua, meningkatkan peran lembaga-lembaga sosial
keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam
pembangunan dengan arah kebijakan penguatan lembaga
keagamaan.
5. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak melalui strategi pertama, meningkatkan
keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan
dengan arah kebijakan peningkatan upaya
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 44
pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan
kemandirian perempuan. Strategi kedua, mewujudkan
Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan
pemberdayaan perempuan dalam pembangunan dengan
arah kebijakan pemberdayaan gender/pemberdayaan
perempuan. Strategi ketiga, mencegah dan menangani
perdagangan perempuan dan anak (trafficking) dengan
arah kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan
anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta
perdagangan perempuan dan anak (trafficking). Strategi
keempat, mewujudkan Pengarusutamaan Hak-hak Anak
(PUHA) dan mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan
mandiri dengan arah kebijakan (1) terwujudnya kota dan
kabupaten di Jawa Barat sebagai kota layak anak; (2)
pengokohan ketahanan keluarga,(3) Pengendalian dan
menata kependudukan. Untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran setiap misi dilaksanakan melalui 10 (sepuluh)
skenario pembangunan Common Goals berbasis tematik
sektoral. Adapun operasionalisasi Common Goals
dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu:
Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat
dengan prinsip penguatan aktor lokal (strengthening local
actor); Kedua, integrasi seluruh potensi nyata
pembangunan dan daya saing di seluruh
kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen
pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan
pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen
berbasisdaerah otonom Kabupaten/Kota dengan
manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan komitmen
pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas
pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi
pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu
serta akuntabilitas pembangunan. Penjabaran tematik
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 45
sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals berbasis
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan
2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan
kesehatan;
3. Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air
baku
4. Meningkatkan ekonomi non pertanian
5. Meningkatkan ekonomi pertanian;
6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan
kebencanaan
7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata
serta kepemudaan
8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan
kependudukan
9. Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah
kesejahteraan Sosial dan Keamanan
10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola
pemerintahan dan pembangunan berbasis IPTEK.
Strategi pembangunan lainnya adalah strategi
penanggulangan kemiskinan, dimana dalam pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan akan melibatkan komunitas.
Adapun strategi penanggulangan kemiskinan terdiri dari :(a)
Strategi Pemenuhan Hak Dasar Utama Individu Dan RTS dan
strategi RTS bekerja. Strategi pemenuhan hak dasar utama
individu dan RTS melalui bantuan sosial dan pelayanan
publik, sedangkan strategi RTS bekerja melalui (a)
pendampingan untuk kemandirian; (b) pengembangan usaha
produktif mandiri dan (c) masyarakat lepas dari kemiskinan.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 46
2.1.3. Provinsi Banten
Visi Provinsi Banten adalah “Rakyat Banten Sejahtera
Berlandaskan Iman dan Taqwa”. Untuk mewujudkan visi
Provinsi Banten dirumuskan misi Provinsi Banten, yaitu :
1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah
Mendukung Pengembangan Wilayah/Kawasan
Berwawasan Lingkungan,
2. Pemantapan iklim investasi yang kondusif untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang religius,
cerdas dan berdaya saing dalam kerangka penguatan
NKRI
4. Penguatan semangat kebersamaan antar-pelaku
pembangunan dan sinergitas pemerintah pusat, provinsi
dan kabupaten/kota yang selaras, serasi dan seimbang
5. Peningkatan mutu dan kinerja pemerintahan daerah
menuju tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan
efisien
Strategi dan arah kebijakan :
1. Melakukan revitalisasi dan refungsionalisasi lembaga-
lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan
menuju tata pemerintahan yang bersih, transparan dan
profesional yang berorientasi pada pelayanan publik
mempunyai tujuan mewujudkanaparatur yang bersih,
profesional, betanggungjawab serta untuk menciptakan
birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu. Selain itu, misi ini juga
bertujuan mendorong dan memfasilitasi lembaga-lembaga
kemasyarakatan sebagai mitra dari pemerintahan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan dari sisi manajemen,
keuangan dan sumberdaya manusia.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 47
2. Meningkatkan peran aktif dan menggalang semangat
kebersamaan, solidaritas dan kemitraan seluruh
komponen pelaku pembangunan mempunyai tujuan
menjadikan masyarakat Banten sebagai pelaku
pembangunan aktif dan tidak hanya tergantung pada
pemerintah, sehingga akan mempercepat proses
pembangunan diiringi rasa memiliki daerah yang tinggi.
3. Menjadikan masyarakat Banten yang bersandar pada
moralitas agama dalam kerangka negara Kesatuan
Republik Indonesia mempunyai tujuan mendorong
terwujudnya masyarakat Banten yang religius dan ber-
akhlak baik dengan landasan iman dan taqwa, serta
mempunyai rasa toleransi yang tinggi terhadap sesama
warga/masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan
dengan bingkai rasa kesatuandan persatuan nasional.
4. Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan
masyarakat Banten mempunyai tujuan mewujudkan
masyarakat Banten yang cerdas dan sehat serta
mempunyai keterampilan dalam rangka menghadapi
otonomi daerah dan era-globalisasi .
5. Memperkuat struktur ekonomi masyarakat melalui
pengembangan usaha agribisnis dan memperluas
kesempatan kerja memiliki tujuan menciptakan struktur
ekonomi daerah yang kuat dengan ditopang perkuatan
usaha pada sektor-sektor strategis dan langsung
menyentuh masyarakat banyak, sekaligus diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten
yang sebahagian besar adalah petani.
6. Mengembangkan dan menata ulang hubungan antar
industri dengan orientasi pada penciptaan iklim yang
kondusif bagi investasi, penggunaan bahan baku lokal
unggulan dan penciptaan peluang usaha memiliki tujuan
meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke wilayah
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 48
Banten dengan harapan dapat mempercepat roda
ekonomi daerah yang pada akhirnya membuka peluang
usaha dan lapangan kerjabagi masyarakat sekaligus juga
diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan.
7. Merevitalisasi kawasan dan antar kawasan dengan
dukungan infrastruktur yang memadai melalui
pengembangan Tiga Pintu Keluar Masuk Wilayah Banten
memiliki tujuan memaduserasikan pembangunan di
wilayah Banten dengan mengintegrasikan kawasan
pengembangan yang didukung infrastruktur wilayah
sebagai simpul dan penghubung simpul pembangunan
khususnya antara wilayahproduksi dengan wilayah
pemasaran. Agenda pembangunan dalam RPJMD dibagi
menjadi empat tahapan sebagai upaya keberlanjutan
untuk mewujudkan keinginan luhur masyarakat Banten
agar dapat hidup lebih sejahtera baik materi maupun non
materi dengan berlandaskan Iman dan Taqwa adalah
sebagai berikut :
II.2. Prioritas Pembangunan Daerah
1. Provinsi DKI Jakarta
Misi 1 :
a. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota
b. Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan
Kesempatan Kerja
c. Pembangunan Energi dan Telematika Jakarta
Misi 2 :
a. Pengembangan Sistem Transportasi
b. Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan
c. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 49
2. Provinsi Jawa Barat
a. Penanggulangan penduduk miskin dan pengangguran.
b. Kinerja pemerintah daerah dan desa
c. Ketersediaan dan kualitas infrastrukur wilayah.
d. Intensitas bencana alam, pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
e. Mutu dan kesempatan pendidikan.
f. Ketersediaan dan diversifikasi energi.
g. Ketahanan pangan.
h. Optimalisasi pemanfaatan ruang untuk investasi.
i. Intensitas dan penyebaran penyakit.
j. Perilaku hidup bersih dan sehat.
k. Investasi daerah dan pembiayaan KUMKM.
l. Pengarusutamaan Jender.
m. Ketersediaan lapangan pekerjaan.
n. Peran budaya dan kearifan lokal serta kepariwisataan dalam
pembangunan.
3. Provinsi Banten
a. Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan
Peningkatan Kesejahteraan Sosial;
b. Pemantapan Kualitas Sumber Daya Manusia;
c. Pemantapan Kualitas dan Pemerataan Perekonomian;
d. Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana
Wilayah;
e. Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya
Alam, dan Lingkungan Hidup;
f. Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;
g. Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan
Kawasan Strategis.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 50
II.3. Arah Kebijakan Umum
Wilayah Jabodetabekjur merupakan wilayah pembangunan
yang mencakup Provinsi DKI Jakarta, dan sebagian wilayah
Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Cianjur, dan
sebagian wilayah Provinsi Banten yaitu Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, dimana masing-masing
daerah merupakan daerah otonom yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Kerjasama di wilayah Jabotabek telah terjalin sejak tahun
1976, di mana dalam upaya meningkatkan keserasian dan
keterpaduan pembangunan di wilayah Jabotabek serta pemecahan
permasalahan bersama sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13
Tahun 1976 tentang Pengembangan Wilayah Jakarta, Bogor,
Tangerang dan Bekasi. Pada tahun 1976 telah dibentuk Badan
Kerjasama Pembangunan Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi
melalui Keputusan Bersama Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Barat dan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor tentang Pembentukan Badan Kerjasama
Pembangunan Jabotabek.
Dalam perkembangannya, sesuai dengan tuntutan tugas
pokok dan fungsinya serta terbitnya Undang-undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang selanjutnya
direvisi dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, kerjasama
antar daerah di wilayah Jabotabek semakin meningkat. Dengan
terbentuknya Kota Depok yang semula merupakan bagian dari
Kabupaten Bogor, Provinsi Banten berdasarkan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2000, Kota Tangerang Selatan berdasarkan
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008, serta posisi strategis
Kabupaten Cianjur pada kawasan penanganan tata ruang,
konservasi dan penyeimbang pembangunan di daerah Puncak
sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang
D.IV-320/d-II/1976 197.Pem.121/SK/1976
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 51
wilayah Nasional, maka kelembagaan Sekretariat BKSP Jabotabek
perlu ditingkatkan.
Dengan latar belakang tersebut, maka disusun rancangan
Keputusan Bersama Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Bupati Bogor,
Walikota Bogor, Walikota Depok, Bupati Tangerang, Walikota
Tangerang, Bupati Bekasi, Walikota Bekasi dan Bupati Cianjur
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kerjasama Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) di
mana dalam rancangan tersebut Badan sebagai wadah kerjasama
antar Daerah, merupakan lembaga koordinasi yang mewakili
kepentingan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Forum. Maka pada tanggal 16 Juni 2005 yang difasilitasi oleh
Menteri Dalam Negeri telah ditandatangani Kesepakatan Bersama
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Gubernur
Jawa Barat, Gubernur Banten, Bupati Bogor, Walikota Bogor,
Walikota Depok, Bupati Tangerang, Walikota Tangerang, Bupati
Bekasi, Walikota Bekasi Dan Bupati Cianjur tentang Kerjasama
Antar Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Kabupaten Bogor, Kota
Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang,
Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi Dan Kabupaten Cianjur, salah satu
isi di dalamnya menegaskan untuk melanjutkan dan meningkatkan
kerjasama pembangunan antar daerah di wilayah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten,
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten
Cianjur dengan ruang lingkup kerjasama meliputi bidang
penyelenggaraan pemerintahan daerah otonom yang saling
keterkaitan, saling mempengaruhi dan saling ketergantungan yang
memberi manfaat kepada kesejahteraan masyarakat antara lain
mengenai keselarasan, keserasian dan keseimbangan di dalam
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 52
pelaksanaan pembangunan. Dengan dasar Kesepakatan Bersama
tersebut, kemudian disusun draft Peraturan Bersama tentang
peningkatan Badan Kerjasama Pembangunan Jabotabek. Dengan
beberapa kali pertemuan dengan Instansi Pusat dan Daerah terkait
maka disepakatilah draft akhir yaitu Peraturan Bersama Gubernur
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Gubernur Jawa Barat,
Gubernur Banten, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Walikota Depok,
Bupati Tangerang, Walikota Tangerang, Bupati Bekasi, Walikota
Bekasi dan Bupati Cianjur tentang Pembangunan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten,
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten
Cianjur, yang kemudian ditandatangani pada saat pelaksanaan
Rapat Paripurna pada tanggal 14 September 2006,
kemudian dibentuk Sekretariat berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Badan Kerjasama Pembangunan Jabodetabekjur,
sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
BKSP Jabodetabekjur yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Ketua BKSP Jabodetabekjur (Gubernur). Setelah
dilakukan evaluasi terhadap Peraturan Bersama tersebut dengan
berbagai masukan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Bodetabekjur, Peraturan Bersama tersebut disempurnakan
kemudian disahkan dan ditandatangani kembali pada Rapat Forum
BKSP Jabodetabekjur tanggal 2 Agustus 2010.
Meskipun sejak tahun 1976 telah terjalin kerjasama antara
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, dalam kenyataannya masih dirasakan adanya permasalahan
kekurangterpaduan pembangunan di kawasan ini. Permasalahan
ini sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek diantaranya :
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 53
1. adanya perbedaan kepentingan, sampai saat ini perencanaan
pembangunan di wilayah Jabodetabekjur disusun berdasarkan
kepentingan daerah masing-masing,
2. belum adanya kesatuan bahasa dan kesamaan visi, pengambil
kebijakan sering menimbulkan perbedaan kebijakan terhadap
masalah yang berkaitan dengan daerah lain,
3. sumber biaya terbatas, berbagai program yang telah disepakati
bersama tidak dapat direalisasikan secara simultan karena
keterbatasan APBD.
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 54
BAB III RENCANA KEGIATAN TAHUN 2020
III.1. Kegiatan Tahun 2020
Penyusunan program dan kegiatan Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur tahun 2020 berdasarkan pada program prioritas
dan rencana strategis Sekretariat BKSP Jabodetabekjur.
3.1.1. Bagian Pembangunan
Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 Tahun 2006, tugas Bagian Pembangunan adalah
menyiapkan bahan koordinasi penyusunan, pelaksanaan dan
evaluasi kebijakan kerjasama di bidang pembangunan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bagian
Pembangunan merencanakan kegiatan prioritas sesuai
dengan masing-masing tugas subbagian meliputi :
a. Sinkronisasi dan revisi Penataan ruang Kawasan
jabodetabekjur
b. Pembangunan sarana dan prasarana bidang sumber daya
air di wilayah Jabodetabekjur
c. Pembangunan Sarana dan Prasarana bidang lingkungan
hidup di Wilayah Jabodetabekjur
3.1.2. Bagian Perekonomian
Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 Tahun 2006, tugas Bagian Perekonomian adalah
menyiapkan bahan koordinasi penyusunan, pelaksanaan dan
evaluasi kebijakan kerjasama di bidang perekonomian.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bagian
Perekonomian merencanakan kegiatan prioritas sesuai
dengan masing-masing tugas subbagian meliputi :
a. Pembangunan sarana dan Prasarana bidang
Transportasi dan perhubungan
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 55
b. Pembangunan sarana dan prasarana bidang ketahanan
pangan di wilayah Jabodetabekjur
c. Pembangunan Sarana dan Prasarana bidang Pariwisata
di wilayah jabodetabekjur
d. Pembangunan Sarana dan Prasarana bidang Energi di
wilayah jabodetabekjur
e. Pembangunan Sarana dan Prasarana bidang Investasi /
Penanaman modal di wilayah jabodetabekjur
f. Pembangunan Sarana dan Prasarana bidang Koperasi
dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di wilayah
jabodetabekjur
g. Pembangunan Sarana dan Prasarana bidang
perindustrian dan perdagangan di wilayah
jabodetabekjur
3.1.3. Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Berdasarkan Pasal 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 Tahun 2006, tugas Bagian Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat adalah menyiapkan bahan koordinasi
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan kerjasama
di bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bagian
Pemerintahan dan Kesra merencanakan kegiatan prioritas
sesuai dengan masing-masing tugas subbagian meliputi:
a. Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama
Pembangunan dan Monev Bidang Kependudukan,
Ketentraman dan Ketertiban Wilayah Jabodetabekjur,
b. Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama
Pembangunan dan Monev Bidang Sosial dan Tenaga Kerja
Wilayah Jabodetabekjur
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 56
c. Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama
Pembangunan dan Monev Bidang Kesehatan dan
Pendidikan di Wilayah Jabodetabekjur,
3.1.4. Bagian Umum
Berdasarkan Pasal 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 Tahun 2006, tugas Bagian Umum adalah
melaksanakan penyusunan program, urusan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga
Sekretariat.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bagian Umum
mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kegiatan dan pengelolaan keuangan.
b. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
c. pelaksanaan urusan tata usaha dan kepegawaian.
Kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan sesuai
dengan masing-masing tugas subbagian meliputi adalah :
a. Operasional Sekretariat BKSP Jabodetabekjur.
b. Penyelenggaraan Rapat Teknis, Pleno dan Paripurna BKSP
Jabodetabekjur.
c. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur BKSP
(Pembinaan Rohani, Outbond/Team Building, Pekan OR
HUT Provinsi, Bintek)
d. Pemberian Bantuan Biaya ASN Dalam Rangka
Pelaksanaan Bimtek/Diklat Kesekretariatan BKSP
Jabodetabekjur
e. Pengembangan wawasan kerjasama antar daerah.
Dan lain-lain uraian rincian kegiatan Bagian Umum
terlampir.
III.2. Alokasi Anggaran Yang Diusulkan Kepada Pemerintah Provinsi
Jawa Barat
Berdasarkan BAB V Pasal 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 Tahun 2006, biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 57
dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur tahun 2020 dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat, Provinsi DKI
Jakarta dan Banten atau APBN.
Adapun besaran dana hibah/bantuan keuangan yang diajukan
kepada Pemerintah Provinsi Banten adalah sebesar
Rp. 2,000,000,000,- (dua milyar rupiah) dengan perincian anggaran
sebagai berikut
Tabel 3.1.
Rencana Kegiatan Sekretariat BKSP Jabodetabekjur
Tahun 2018
NO URAIAN KEGIATAN JABAR KETERANGAN
I
Peningkatan Koordinasi dan
Sinkronisasi Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Kebijakan Program Bersama Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, Pemerintah Provini DKI
Jakarta, Pemerintah Provinsi Banten
dan Kab/Kota Jabodetabekjur
2.000.000.000
1 Peningkatan Kerjasama Bidang
Pembangunan Wilayah Jabodetabekjur
284.800.000
1.1. Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan
dan Monev Bidang Tata Ruang dan
Pertanahan di Wilayah
Jabodetabekjur
63.450.000
1.2. Penyiapan Bahan Koordinasi dan
Fasilitasi Kerjasama Pembangunan
dan Monev Bidang Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup di
Wilayah Jabodetabekjur
73.350.000
1.3. Penyiapan Bahan Koordinasi dan
Fasilitasi Kerjasama Pembangunan
dan Monev Bidang Permukiman,
Sarana dan Prasarana di Wilayah Jabodetabekjur
148.000.000
2 Peningkatan Kerjasama Bidang
Perekonomian Wilayah Jabodetabekjur
422.500.000
2,1
Program Peningkatan Kerajasama
Pembangunan dan Pengembangan
Bidang Agro Bisnis Koperasi dan
UKM
127.500.000
2,2
Program Peningkatan Kerjasama
Pembangunan dan Pengebangan
Bidang Transportasi dan
Perhubungan
127.500.000
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 58
2,3
Program Peningkatan Kerjasama
Pembangunan dan pengembangan
Bidang Industri,Perdagangan, Pertambangan dan Investasi
167.500.000
3
Peningkatan Kerjasama Bidang
Pemerintahan dan Kesejateraan
Rakyat Wilayah Jabodetabekjur
435.877.500
3,1
Penyiapan Bahan Koordinasi dan
Fasilitasi Kerjasama Pembangunan
dan Monev Bidang Kependudukan,
Ketrentaman dan Ketertiban di Wilayah Jabodetabekjur
127.500.000
3,2
Penyiapan Bahan Koordinasi dan
Fasilitasi Kerjasama Pembangunan
dan Monev Bidang Kesehatan dan
Pendidikan di Wilayah
Jabodetabekjur
151.500.000
3,3
Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan
dan Monev Bidang Sosial dan
Tenaga Kerja di Wilayah
Jabodetabekjur
156.877.500
4 Peningkatan Operasional Kerjasama
Bidang Umum
856.822.500
4,1 Peningkatan Operasional Kerjasama Bidang Umum Subbag
Program dan Keuangan
274.262.500
4,2
Peningkatan Operasional
Kerjasama Bidang Umum Subbag
Tata Usaha dan Kepegawaian
338.000.000
4,3
Penyelenggaraan Operasional
Penunjang Tugas-Tugas
Perkantoran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur Subaggian
Perlengkapan
244.560.000
J U M L A H
2.000.000.000
III.3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Sekretariat BKSP Jabodetabekjur tahun 2020
dilaksanakan mulai bulan Januari s.d. Desember 2020
sebagaimana pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat BKSP Jabodetabekjur Tahun 2020
No. URAIAN BULAN
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1. Penyusunan TOR
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2020 59
2. Persiapan
kegiatan
3. Pelaksanaan
kegiatan
4. Pelaporan
Proposal Anggaran Sekretariat BKSP Jabodetabekjur T.A. 2019 63
BAB IV PENUTUP
Dalam rangka mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan-
kegiatan yang saling terkait dan ketergantungan serta permasalahan
bersama yang dihadapi daerah-daerah sehingga terwujud keselarasan,
keserasian dan keseimbangan pembangunan antar Daerah di wilayah
Jabodetabekjur, BKSP Jabodetabekjur sesuai dengan visi dan misinya
perlu didukung fasilitas/anggaran yang memadai melalui mekanisme
bantuan keuangan/dana hibah APBD Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,
Banten, atau APBN, maupun pihak lain sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
Kebutuhan anggaran untuk operasional Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur tersebut, diusulkan dalam bentuk proposal yang
memuat kebutuhan anggaran dan rencana kegiatan-kegiatan yang
menunjang tugas pokok dan fungsi Sekretariat BKSP Jabodetabekjur.
Proposal ini adalah sebagai dasar dokumen legal Sekretariat BKSP
Jabodetabekjur untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
Tahun Anggaran 2020 dan merupakan bagian pencapaian sasaran
terukur dari beberapa program dengan mengarahkan seluruh sumber
daya sebagai masukan (input) yang akan menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
serta evaluasi yang menghasilkan keluaran, hasil, manfaat, dan
dampak program bersama Jabodetabekjur.
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA
1.
1.1
1
Rapat Internal
Belanja Bahan Pakai Habis
ATK Kegiatan 1 Paket 500.000 500.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 2 Buku 50.000 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 50 Paket 80.000 4.000.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 2 buku 50.000 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x1 kali x 10 bln ) -
Representasi 10 hok 400.000 4.000.000
Uang Harian 10 hok 1.000.000 10.000.000
- Eselon III ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 20 hok 900.000 18.000.000
- Eselon IV ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 20 hok 800.000 16.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 1org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 10 hok 700.000 7.000.000
2
Rapat Internal
Rapat Internal
Belanja Bahan Pakai Habis
ATK Kegiatan 1 Paket 500.000 500.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
- Rapat Identifikasi Masalah dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 500.000 500.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 50 Paket 80.000 4.000.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 2 50000 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 50 Paket 80.000 4.000.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 2 buku 50.000 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi - Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur - -
- Eselon II ( 1 org x 1 kali x 10 bln ) -
Peningkatan Kerjasama Bidang Pembangunan Wilayah Jabodetabekjur
RENCANA ANGGARAN KEGIATAN
BELANJA HIBAH/LEMBAGA BERSUMBER PADA APBD PROVINSI BANTEN
PADA SEKRETARIAT BKSP JABODETABEKJUR
TAHUN ANGGARAN 2020
URAIAN KEGIATAN
Peningkatan Kerjasama Bidang Pembangunan Wilayah
Jabodetabekjur
Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dan Monev
Bidang Tata Ruang dan Pertanahan di Wilayah Jabodetabekjur
Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dan Monev
Bidang Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup di Wilayah Jabodetabekjur
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
1
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA URAIAN KEGIATAN
Representasi 10 hok 400.000 4.000.000
Uang Harian 10 hok 1.000.000 10.000.000
- Eselon III ( 1 org x 1 kali x 10 bln )
Uang Harian 10 hok 900.000 9.000.000
- Eselon IV (2 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 20 hok 800.000 16.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
3
Rapat Internal
Rapat Internal
Belanja Bahan Pakai Habis
ATK Kegiatan 1 Paket 1.500.000 1.500.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
Kegiatan 'Monitoring hasil kegiatan PKS tentang sarana dan prasarana dan terkait dengan
Forum Komunikasi yang ada di Kab Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangssel
- Eselon II ( 1 org x 1 kali x 5 bln ) -
Representasi 5 hok 400.000 2.000.000
Uang Harian 5 hok 1.000.000 5.000.000
- Eselon III ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian
- Eselon IV ( 2 org x 3kali x 10 bln ) 20 hok 900.000 18.000.000
Uang Harian
- Golongan III, Gol II, ( 2 org x 1 kali x 10 bln ) 20 hok 800.000 16.000.000
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian
- Eselon IV ( 2 org x 3kali x 10 bln ) 40 hok 900.000 36.000.000
Uang Harian
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) 30 hok 800.000 24.000.000
2
2,1
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Peningkatan Kerjasama Bidang Perekonomian Wilayah Jabodetabekjur
Program Peningkatan Kerajasama Pembangunan dan Pengembangan Bidang
Agro Bisnis Koperasi dan UKM
Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dan Monev
Bidang Permukiman, Sarana dan Prasarana di Wilayah Jabodetabekjur
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
2
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA URAIAN KEGIATAN
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 800.000 24.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
2,2
Rapat Internal
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 800.000 24.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
2,3
Rapat Internal
Rapat Internal
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Program Peningkatan Kerjasama Pembangunan dan pengembangan Bidang
Industri,Perdagangan, Pertambangan dan Investasi
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
Program Peningkatan Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan Bidang
Transportasi dan Perhubungan
3
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA URAIAN KEGIATAN
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV ( 4 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 80 hok 800.000 64.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur
3
3,1
Rapat Internal
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 800.000 24.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
3,2
Rapat Internal
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Peningkatan Kerjasama Bidang Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat Wilayah
Jabodetabekjur
Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dan Monev
Bidang Kependudukan, Ketrentaman dan Ketertiban di Wilayah Jabodetabekjur
Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dan Monev
Bidang Kesehatan dan Pendidikan di Wilayah Jabodetabekjur
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
4
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA URAIAN KEGIATAN
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV ( 3 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 60 hok 800.000 48.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
3,3Penyiapan Bahan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan dan Monev
Bidang Sosial dan Tenaga Kerja di Wilayah Jabodetabekjur
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
5
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA URAIAN KEGIATAN
Rapat Internal
ATK Kegiatan 1 Paket 1.377.500 1.377.500
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lembar 200 100.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 Box 50.000 1.250.000
Rapat Kegiatan -
- Rapat identifikasi dan perumusan masalah -
ATK Kegiatan 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 Buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
- Rapat Finalisasi -
ATK Kegiatan -
Belanja Cetak dan Penggandaan 1 Paket 750.000 750.000
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Penggandaan Laporan 4 50000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum ( Prasmanan ) 70 Paket 80.000 5.600.000
Rapat Evaluasi dan pelaporan -
ATK Kegiatan 1 Paket 750.000 750.000
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 1000 lbr 200 200.000
Biaya Cetak Penggandaan Laporan 4 buku 50.000 200.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi -
Jamuan Makan dan Minum 25 box 50.000 1.250.000
Biaya Perjalanan Dinas -
Koordinasi ke Kab/ Kota wilayah Jabodetabekjur -
-
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 1 org x 4kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV (2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 800.000 32.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 60 hok 700.000 42.000.000
4
4,1
Rapat Sosialisasi Penatausahaan Keuangan
Belanja Bahan Pakai Habis 1 Paket 1.500.000 1.500.000
ATK Kegiatan
Belanja Cetak dan Penggandaan -
Biaya Foto Copy 500 lbr 200 100.000
Biaya Cetak 25 lbr 500 12.500
Biaya Laporan Penggandaan 5 buku 50.000 250.000
Belanja Akomodasi/Konsumsi
Jamuan Makan dan Minum
Biaya Cetak laporan Pertanggung Jawaban Laporan 2020
Biaya cetak dan Foto Copy 5000 lbr 200 1.000.000
Cetak buku penggandaan Laporan akhir 10 buku 200.000 2.000.000
Pengguna Anggaran (1 org x 12 bln) 12 OB 3.750.000 45.000.000
Pejabat Penatausahaan Keuangan (1 org x 12 bln) 12 OB 3.000.000 36.000.000
Bendahara Pengeluaran (1 org x 12 bln) 12 OB 2.500.000 30.000.000
Pembantu Bendahara Pengeluaran (3 org x 12 bln) 36 OB 1.500.000 54.000.000
Belanja Honorarium Non PNS
Honorarum Non PNS ( SMA ) (2 org x 12 bln) 24 OB 2.000.000 48.000.000
Honorarum Non PNS ( D-3 ) (1 org x 12 bln) 12 OB 2.200.000 26.400.000
Honorarum Non PNS ( S-1 ) ) (1 org x 12 bln) 12 OB 2.500.000 30.000.000
Perjalanan Dinas Luar Daerah dalam rangka Kunjungan
kerja
Perjalanan Dinas ke Provinsi Banten
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 4 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 80 hok 900.000 72.000.000
- Eselon IV ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 800.000 24.000.000
- Golongan III, Gol II,gol I dan Non Pns ( 4 org x 3 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 150 hok 700.000 105.000.000
Perjalanan Dinas ke Provinsi Jawa barat
- Eselon II ( 1 org x 2 kali x 10 bln ) -
Representasi 20 hok 400.000 8.000.000
Biaya Perjalanan Dinas dalam daerah
Penyelenggaraan Penataausahaan dan Kepegawaian BKSP Jabodetabekjur
Peningkatan Operasional Kerjasama Bidang Umum
Peningkatan Operasional Kerjasama Bidang Umum Subbag Program dan
Keuangan
6
NO VOL SAT HARGA
SATUAN
ANGARAN
BIAYA URAIAN KEGIATAN
Uang Harian 20 hok 1.000.000 20.000.000
- Eselon III ( 2 org x 2 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 40 hok 900.000 36.000.000
- Eselon IV ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 800.000 24.000.000
- Golongan III, Gol II, ( 3 org x 1 kali x 10 bln ) -
Uang Harian 30 hok 700.000 21.000.000
4,3
B Belanja Jasa Kantor dan Sewa Gedung
b.1 Sewa Apartemen
Sewa tempat Tinggal untuk ASN Provinsi Banten 1 Unit 100.000.000 100.000.000
C Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor & STNK
c.1 Belanja Perawatan dan STNK
Mini bus eselon III Banten 2 Kend 30.000.000 60.000.000
Sepeda motor asal Banten 3 buah 3 Kend 3.000.000 9.000.000
Perpanjangan STNK Roda 4
Perpanjangan STNK Roda 4 Banten 2 Kend 4.500.000 9.000.000
Perpanjangan STNK Roda 2
Perpanjangan STNK Roda 2 Banten 4 Kend 300.000 1.200.000
c.2 Belanja Ekploitasi
Kendaraan roda 4
BBM :2 Unit x 12 bl. X 120 ltr Banten 2880 Ltr 10.000 28.800.000
Oli : 2 unit x 4 kl. Banten 8 500.000 4.000.000
Kendaraan roda 2
BBM : 3 Unit x 12 bl. X 36 ltr. Banten 1296 Ltr 10.000 12.960.000
Oli : 3 unit x 4 kl. Banten 12 Ltr 50.000 600.000
c.3 Belanja Modal
belanja Modal Mesin Tik Elektrik IBM 1 bh 2.000.000 2.000.000
belanja Modal Laptop 1 bh 10.000.000 11.000.000
Belanja Modal Printer 1 bh 6.000.000 6.000.000
2.000.000.000 J U M L A H
Penyelenggaraan Operasional Penunjang Tugas-Tugas Perkantoran Sekretariat
BKSP Jabodetabekjur Subaggian Perlengkapan
7
Recommended