View
212
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
nhg
Citation preview
Anamnesis Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : Tn.x
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : ?
Pekerjaan : ?
Penanganan pada waktu penderita Penanganan pada waktu penderita masuk :masuk :
1. Anamnesa lengkap dan cepat (alloanamnesis)
• Waktu kejadan ?• Tempat kejadian ?
• Jenis senjata ?• Arah masuk dan keluarnya perlukaan ?
• Bagaimana keadaan pasien selama dalam perjalanan menuju RS ?
Apa Tindakan Anda ?Apa Tindakan Anda ?
PRIMARY SURVEY
SECONDARY SURVEY
Airway Breathing
Circulation
Dissability
Exposure
A (alergi)
M (medika
si)
P (past illness)
L (last meal)
E (event/envirome
nt)
PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY
• Apa ada sumbatan jalan nafas ? Darah, lidah terjatuh kebelakang?
• Lakukan chin-lift atau jaw thrust. Bersihkan airway dari benda asing
• Memasang pipa oropharingeal• Memasang airway defenitif (intubasi)• Fiksasi leher • Tutup luka terbuka pada dada dengan balutan steril)
Airway
Look
• Apa ada retraksi dan penggunaan otot nafas tambahan?
Listen
• Apaada suara abnormal pernafasan ?
• Apa ada suara parau?
Feel
• Apa lokasi trakea berada di tengah?
PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY
• Inspeksi :luka masuk/luka keluar? Pergerakan dinding dada simetris atau tidak? Otot bantu napas?, tanda cedera lain?
• Palpasi : krepitasi ?, fremitus simetris?, nyeri tekan?• Perkusi : redup atau hipersonor?• Auskultasi : vesikular menurun atau hilang? Bunyi
jantung melemah? • Ventilasi dengan alat bag valve mask• memasang pulse oximeter
Breathing
Look
• Apa dada mengemang dan mengempis secara simetris ?
Listen
• Apa ada suara nafas yg tidak simetris atau menurun/menghilang?
Oxymeter
• Saturasi oksigen
PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY
• Nadi : kecepatan ?, kualitas?, keteraturan?, pulsus paradoxus
• Warna kulit? CRT? Sianosis? Akral dingin? • TD • Bebat tekan pada tempat perdarahan
eksternal?• Memasang 2 IV line • mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah rutin, golongan darah dan cross-match
• Pemberian cairan RL dan darah (jika diperlukan)
• Konsultasi bedah (untuk torakotomi eksplorasi segera)
Circulation
PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY
• Nilai GCS?• Nilai pupil, besarnya?, isokor?
• Ada tidaknya lateralisasi ?
Disability
SECONDARY SURVEYSECONDARY SURVEY
A (Alergi)
• Apa ada alergi obat, makanan?
M (Medikasi)
• Pengobatan ?
P (Past Illness)
• Riwayat sakit sebelumnya?
L(Last meal)
• Makan terakhir apa?
E(event)
• Riwayat kejadian nya?
Evaluasi keadaan pasienEvaluasi keadaan pasien
Apakah tanda-tanda vital sudah stabil ?
Apakah pasien sudah sadarkan diri ?
Anamnesis tambahan Anamnesis tambahan
1.Apakah terjadi perdarahan banyak selama perjalanan ke rs?
2.Apakah ada luka lain selain di dada diri?
3.Apakah ada fraktur tulang iga ?
4.Apakah nyeri dada ?
5.Apakah sesak ?
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
•Keadaan umum : tampak sakit berat Kesadaran : cm (GCS : ? )
•Tanda tanda vital :
TD : ?
HR : ?
RR : ?
Suhu : ?
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik• Status Generalis
Kepala : normochepalMata : Konjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/-, Refleks pupil +/+, isokor ?hidung : sekret (-), darah (?)
telinga : sekret (-), darah (?)bibir, mulut : sianosis (-), darah (?)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tyroid
(-), jvp (?)
ThoraxParu-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada tidak simetris, dada kiri lebih kecil dari kanan, gerakan nafas teringgal dari kanan. Luka tembus dada kiri pada garis aksillaris anterior ics
3Palpasi : ada pergerakan dada yang tertinggal (?),
nyeri tekan (?), vokal fremitus simetris dekstra sinistra(?), krepitasi(?)
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru (?)Auskultasi : vesikular (?) normal, Rh (-/-), Wh (-/-),
stridor (-/-)
Jantung BJ I dan II murni regular (?)
Abdomen •Inspeksi : distensi (?), lokasi, bentuk lokasi, luas luka?
benda asing tertancap? luka bekas operasi (?)•Auskultasi : Bising usus (?)
•Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen (?)•Palpasi : Nyeri tekan (?), hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas •Superior : akral dingin (?), CRT >2 detik (?), siaonis
(?)•Inferiot : akral dingin (?), CRT >2 detik (?), siaonis (?)
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang
1. EKG
2. Laboratorium
3. Rotgen thorax
4. Pemeriksaan CT-Scan,
Tindakan sesudah itu ?Tindakan sesudah itu ?
• Pemberian antibiotik
• Pemberian analgetik
• Injeksi TT
SKENARIO
• Laki - laki 20 tahun datang ke RSIJ karena ditusuk penjahat. Pasien langsung dibawa oleh teman temannya ke RS. Pada pemeriksaan pasien tenang compos mentis dan kooperatif. Tampak luka tusuk sepanjang 3 cm diatas umbilikus dan keluar omntus mayus. Perdarahan sudah berhenti
1. Airway
Ada atau tidaknya sumbatan jalan napas (secret, lidah jatuh ke belakang, bronkospasme), kepatenan jalan napas.
2. Breathing
Bunyi napas (vesikuler), frekuensi pernapasan, pola napas, penggunaan otot bantu napas.
3. Circulation
Denyut nadi, frekuensi, kekuatan, irama, tekanan darah, kapilari refill <3 detik.
4. Disability
Ketidakmampuan, GCS(E=4, V=5, M=6 ), reaksi pupil, reflek cahaya
5. Exposure
Sensasi nyeri, cegah pasien hipotermi, lihat ada tidaknya jejas, CT skan abdomen, Lavase Peritoneal Diagnostik (LPD).
PENILAIAN
Riwayat trauma
Tumpul : kecepatan, jenis benda, posisi korban pasca trauma dan kerusakan kendaraan akibat trauma.
Penetrans : jenis senjata dan jarak.
Pemeriksaan luka → eksplorasi oleh dokter bedah.
Menilai stabilitas tulang pelvis.
Pemeriksaan perineal, rektal dan penis.
PEMASANGAN KATETER
Pemasangan NGT dan kateter urin sering dilakukan sebagai bagian dari tahapan resusitasi.
Kontra indikasi pemasangan NGT→fraktur basis kranii.
Pemasangan kateter urine: - monitor diuresis - dekompresi v. urinaria sebelum DPL
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
RutinPemeriksaan ronsen standar ATLS:
- foto servikal lateral - toraks AP - pelvis AP
Tambahan - foto abdomen AP - kontras
DIAGNOSTIK KHUSUS
Trauma tumpul DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) USG CT scan
Trauma penetrans Anterior → eksplorasi luka Posterior → foto ronsen + kontras.
MODALITAS MODALITAS DIAGNOSTIDIAGNOSTIKK
I. FASTII. DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE
(DPL) III. ABDOMINAL CT - SCANIV. LAPAROSCOPY
INDIKASI OPERASI
A. Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen
1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL +2. Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi berulang
setelah resusitasi cairan3. Peritonitis difusa4. Hipotensi dengan luka tembus5. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur inarius akibat luka
tembus6. Luka tembak melalui rongga peritonium atau
retroperitonium7. Eviscerasi
A.Indikasi berdasarkan pemeriksaan ronsen
1. Udara bebas, udara retroperitoneal atau ruptur diafragma akibat trauma tumpul
2. CT scan + kontras memperlihatkan perforasi organ berongga akibat trauma tumpul dan penetrans
Penetrating Abdominal Trauma
Luka yg terlihat tidak mencerminkan tingkat keparahan cedera
Kemungkinan perdarahan signifikan
Kemungkinan terkena usus
Pasien mungkin syok
Impalement Injuries
DO NOT REMOVE OBJECT OR EXERT ANY FORCE UPON IT!
Perdarahan hebat dpt menyebabkan syok
Periksa denyut distal di tempat luka tusuk
Imobilisasi objeknya
Manajemen Evisceration Injuries
Gunakan balutan steril utk menempatkan organ yg keluar di dekat luka (TIDAK ke dlm luka)
Tutup organ & luka sepenuhnya dgn balutan lembab & steril
JANGAN buat TEKANAN KE LUKA atau ORGAN YG KELUAR
Ikatan yg longgar disekitar luka
Persiapkan utk pembedahan
MASALAH KHUSUS
Diafragma Robekan trauma tumpul lebih sering
hemidiafragma kiri, besar robekan 5-10 cm, posterolateral
Duodenum Robekan pada duodenum terjadi pada
pengendara bermotor yang tidak menggunakan sabuk pengaman dan tabrakan frontal.
Recommended