39
SKENARIO TRAUMA TAJAM ABDOMEN SARWENDA ANNAS PEMBIMBING :dr. Kukuh Sp.B

SKENARIO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nhg

Citation preview

SKENARIO TRAUMA TAJAM ABDOMEN

SARWENDA ANNAS

PEMBIMBING :dr. Kukuh Sp.B

Anamnesis Anamnesis

Identitas Pasien

Nama : Tn.x

Usia : 20 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Alamat : ?

Pekerjaan : ?

Penanganan pada waktu penderita Penanganan pada waktu penderita masuk :masuk :

1. Anamnesa lengkap dan cepat (alloanamnesis)

• Waktu kejadan ?• Tempat kejadian ?

• Jenis senjata ?• Arah masuk dan keluarnya perlukaan ?

• Bagaimana keadaan pasien selama dalam perjalanan menuju RS ?

Apa Tindakan Anda ?Apa Tindakan Anda ?

PRIMARY SURVEY

SECONDARY SURVEY

Airway Breathing

Circulation

Dissability

Exposure

A (alergi)

M (medika

si)

P (past illness)

L (last meal)

E (event/envirome

nt)

PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY

• Apa ada sumbatan jalan nafas ? Darah, lidah terjatuh kebelakang?

• Lakukan chin-lift atau jaw thrust. Bersihkan airway dari benda asing

• Memasang pipa oropharingeal• Memasang airway defenitif (intubasi)• Fiksasi leher • Tutup luka terbuka pada dada dengan balutan steril)

Airway

Look

• Apa ada retraksi dan penggunaan otot nafas tambahan?

Listen

• Apaada suara abnormal pernafasan ?

• Apa ada suara parau?

Feel

• Apa lokasi trakea berada di tengah?

PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY

• Inspeksi :luka masuk/luka keluar? Pergerakan dinding dada simetris atau tidak? Otot bantu napas?, tanda cedera lain?

• Palpasi : krepitasi ?, fremitus simetris?, nyeri tekan?• Perkusi : redup atau hipersonor?• Auskultasi : vesikular menurun atau hilang? Bunyi

jantung melemah? • Ventilasi dengan alat bag valve mask• memasang pulse oximeter

Breathing

Look

• Apa dada mengemang dan mengempis secara simetris ?

Listen

• Apa ada suara nafas yg tidak simetris atau menurun/menghilang?

Oxymeter

• Saturasi oksigen

PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY

• Nadi : kecepatan ?, kualitas?, keteraturan?, pulsus paradoxus

• Warna kulit? CRT? Sianosis? Akral dingin? • TD • Bebat tekan pada tempat perdarahan

eksternal?• Memasang 2 IV line • mengambil sampel darah untuk

pemeriksaan darah rutin, golongan darah dan cross-match

• Pemberian cairan RL dan darah (jika diperlukan)

• Konsultasi bedah (untuk torakotomi eksplorasi segera)

Circulation

PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY

• Nilai GCS?• Nilai pupil, besarnya?, isokor?

• Ada tidaknya lateralisasi ?

Disability

PRIMARY SURVEYPRIMARY SURVEY

• Buka pakaian pasien tetapi cegah hipotermia

Exposure

SECONDARY SURVEYSECONDARY SURVEY

A (Alergi)

• Apa ada alergi obat, makanan?

M (Medikasi)

• Pengobatan ?

P (Past Illness)

• Riwayat sakit sebelumnya?

L(Last meal)

• Makan terakhir apa?

E(event)

• Riwayat kejadian nya?

Evaluasi keadaan pasienEvaluasi keadaan pasien

Apakah tanda-tanda vital sudah stabil ?

Apakah pasien sudah sadarkan diri ?

Anamnesis tambahan Anamnesis tambahan

1.Apakah terjadi perdarahan banyak selama perjalanan ke rs?

2.Apakah ada luka lain selain di dada diri?

3.Apakah ada fraktur tulang iga ?

4.Apakah nyeri dada ?

5.Apakah sesak ?

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

•Keadaan umum : tampak sakit berat Kesadaran : cm (GCS : ? )

•Tanda tanda vital :

TD : ?

HR : ?

RR : ?

Suhu : ?

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik• Status Generalis

Kepala : normochepalMata : Konjungtiva anemis +/+, sklera

ikterik -/-, Refleks pupil +/+, isokor ?hidung : sekret (-), darah (?)

telinga : sekret (-), darah (?)bibir, mulut : sianosis (-), darah (?)

Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tyroid

(-), jvp (?)

ThoraxParu-paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada tidak simetris, dada kiri lebih kecil dari kanan, gerakan nafas teringgal dari kanan. Luka tembus dada kiri pada garis aksillaris anterior ics

3Palpasi : ada pergerakan dada yang tertinggal (?),

nyeri tekan (?), vokal fremitus simetris dekstra sinistra(?), krepitasi(?)

Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru (?)Auskultasi : vesikular (?) normal, Rh (-/-), Wh (-/-),

stridor (-/-)  

Jantung BJ I dan II murni regular (?)

 

Abdomen •Inspeksi : distensi (?), lokasi, bentuk lokasi, luas luka?

benda asing tertancap? luka bekas operasi (?)•Auskultasi : Bising usus (?)

•Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen (?)•Palpasi : Nyeri tekan (?), hepatosplenomegali (-)

Ekstremitas •Superior : akral dingin (?), CRT >2 detik (?), siaonis

(?)•Inferiot : akral dingin (?), CRT >2 detik (?), siaonis (?)

DIAGNOSIS ?DIAGNOSIS ?

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

1. EKG

2. Laboratorium

3. Rotgen thorax

4. Pemeriksaan CT-Scan,

Tindakan sesudah itu ?Tindakan sesudah itu ?

• Pemberian antibiotik

• Pemberian analgetik

• Injeksi TT

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

SKENARIO

• Laki - laki 20 tahun datang ke RSIJ karena ditusuk penjahat. Pasien langsung dibawa oleh teman temannya ke RS. Pada pemeriksaan pasien tenang compos mentis dan kooperatif. Tampak luka tusuk sepanjang 3 cm diatas umbilikus dan keluar omntus mayus. Perdarahan sudah berhenti

PENANGANAN

1. Survey A B C D E1. Manajemen eviserasi injuries

1. Airway

Ada atau tidaknya sumbatan jalan napas (secret, lidah jatuh ke belakang, bronkospasme), kepatenan jalan napas.

2. Breathing

Bunyi napas (vesikuler), frekuensi pernapasan, pola napas, penggunaan otot bantu napas.

3. Circulation

Denyut nadi, frekuensi, kekuatan, irama, tekanan darah, kapilari refill <3 detik.

4. Disability

Ketidakmampuan, GCS(E=4, V=5, M=6 ), reaksi pupil, reflek cahaya

5. Exposure

Sensasi nyeri, cegah pasien hipotermi, lihat ada tidaknya jejas, CT skan abdomen, Lavase Peritoneal Diagnostik (LPD).

PENILAIAN

Riwayat trauma

Tumpul : kecepatan, jenis benda, posisi korban pasca trauma dan kerusakan kendaraan akibat trauma.

Penetrans : jenis senjata dan jarak.

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi

Auskultasi

Perkusi

Palpasi

Pemeriksaan luka → eksplorasi oleh dokter bedah.

Menilai stabilitas tulang pelvis.

Pemeriksaan perineal, rektal dan penis.

PEMASANGAN KATETER

Pemasangan NGT dan kateter urin sering dilakukan sebagai bagian dari tahapan resusitasi.

Kontra indikasi pemasangan NGT→fraktur basis kranii.

Pemasangan kateter urine: - monitor diuresis - dekompresi v. urinaria sebelum DPL

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

RutinPemeriksaan ronsen standar ATLS:

- foto servikal lateral - toraks AP - pelvis AP

Tambahan - foto abdomen AP - kontras

DIAGNOSTIK KHUSUS

Trauma tumpul DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage) USG CT scan

Trauma penetrans Anterior → eksplorasi luka Posterior → foto ronsen + kontras.

MODALITAS MODALITAS DIAGNOSTIDIAGNOSTIKK

I. FASTII. DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE

(DPL) III. ABDOMINAL CT - SCANIV. LAPAROSCOPY

INDIKASI OPERASI

A. Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen

1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL +2. Trauma tumpul abdomen dengan hipotensi berulang

setelah resusitasi cairan3. Peritonitis difusa4. Hipotensi dengan luka tembus5. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur inarius akibat luka

tembus6. Luka tembak melalui rongga peritonium atau

retroperitonium7. Eviscerasi

A.Indikasi berdasarkan pemeriksaan ronsen

1. Udara bebas, udara retroperitoneal atau ruptur diafragma akibat trauma tumpul

2. CT scan + kontras memperlihatkan perforasi organ berongga akibat trauma tumpul dan penetrans

Penetrating Abdominal Trauma

Luka yg terlihat tidak mencerminkan tingkat keparahan cedera

Kemungkinan perdarahan signifikan

Kemungkinan terkena usus

Pasien mungkin syok

Impalement InjuryImpalement Injury

Impalement Injuries

DO NOT REMOVE OBJECT OR EXERT ANY FORCE UPON IT!

Perdarahan hebat dpt menyebabkan syok

Periksa denyut distal di tempat luka tusuk

Imobilisasi objeknya

EviscerationEvisceration

Extrusion of abdominal contents secondary to penetrating abdominal trauma

Manajemen Evisceration Injuries

Gunakan balutan steril utk menempatkan organ yg keluar di dekat luka (TIDAK ke dlm luka)

Tutup organ & luka sepenuhnya dgn balutan lembab & steril

JANGAN buat TEKANAN KE LUKA atau ORGAN YG KELUAR

Ikatan yg longgar disekitar luka

Persiapkan utk pembedahan

MASALAH KHUSUS

Diafragma Robekan trauma tumpul lebih sering

hemidiafragma kiri, besar robekan 5-10 cm, posterolateral

Duodenum Robekan pada duodenum terjadi pada

pengendara bermotor yang tidak menggunakan sabuk pengaman dan tabrakan frontal.

Pankreas Cedera pankreas paling sering akibat trauma

langsung di epigastrium yang menekan ke tulang belakang.

CT scan + kontras mungkin tidak menunjukkan tanda trauma pankreas yang berarti bila dilakukan segera setelah cedera.