tumor

Preview:

DESCRIPTION

tetntang tumor

Citation preview

IMUNITAS TUMORPertahanan Pejamu Melawan Tumor

© deelah. A4

• Transformasi ganas, berhubungan dengan perubahan genetik yang diantaranya menghasilkan ekspresi protein yang dipandang non-self atau asing oleh sistem imun.

• Ehrlich mengemukakan hal ini dapat menjadi mekanisme positif untuk mengeliminasi sel yang berubah.

• Lewis Thomas dan Mc Farlane mengemukakan ‘surveilans imun’ untuk menunjukkan pengenalan dan penghancuran sel tumor non-self. Fakta bahwa kanker akhirnya terjadi, mensugestikan bahwa surveilans imun tidaklah sempurna.

Antigen TumorAntigen yang mendatangkan respon imun telah dapat diperlihatkan pada banyak tumor-tumor eksperimental dan pada beberapa manusia.Secara garis besar antigen tumor dapat dikelompokkan atas :• TSA (tumor-specific antigen), yang terdapat

pada sel tumor dan tidak pada sel normal.• TAA (tumor associated antigen), yang

terdapat pada sel tumor dan juga pada beberapa sel normal.

Mekanisme Efektor Anti Tumor

Baik imunitas seluler maupun humoral memiliki aktivitas anti tumor melalui:

•Limfosit T sitotoksik•Sel Natural Kiler•Makrofag•Mekanisme humoral

Limfosit T sitotoksik

•Limfosit manusia berfungsi protektif, terutama terhadap neoplasma yang berhubungan dengan virus (misalnya pada tumor akibat HPV/human papilloma virus).

Sel natural killer

•Merupakan limfosit yang mampu menghancurkan sel-sel tumor tanpa sensitisasi terlebih dahulu, oleh karena itu dapat berfungsi sebagai garis depan pertahanan terhadap tumor. Sesudah aktivasi dengan IL-2, sel NK dapat melisiskan bermacam-macam tumor, termasuk yang non imunogenik terhaadap limfosit T sitotoksik bekerja komplomenter (saling melengkapi) dalam mekanisme anti tumor.

Makrofag

•In vitro, makrofag yang teraktivasi menunjukan sitotoksisitas selektif terhadap sel tumor. Interferon yaitu sitokinin yang dikeluarkan oleh limfosit T sitotoksik dan sel NK merupakan aktivator poten makrofag. Makrofag membunuh sel tumor dengan mekanisme yang hampir sama dalam membunuh mikroba atau dengan sekresi TNF-α (Tumor Necrosing Factor).

Mekanisme humoral

•Mekanisme humoral berpatisipasi menghancurkan sel tumor melalui aktivasi komplemen dan induksi ADCC (antibody-dependent cellular cytotoxicity), oleh sel NK.

Gambar Peranan Limfokin Dalam Penghancuran Tumor

Sel T yang dirangsang antigen tumor melepas limfokin seperti :

1.IFN yang mengaktifkan efek lisi sel NK

2.Limfotoksin (LT) yang dapat langsung menghancurkan sel tumor

3.Bahan kemotaktik (CFM)

4.Migration Inhibition Factor (MIF)

5.Macrophage Activating Factor (MAF)

•CFM, MIF, dan MAF mengerahkan dan

mengaktifkan makrofag. Makrofag

mempunyai efek sitotoksik dan mencegah

multiplikasi sel tumor. Limfokin lain seperti

IL-2 mengaktifkan respons spesifik sel B

dan sel T lain.

Imunoserveilans

Argumen terkuat tentang keberadaan imunosurveilans adalah meningkatnya insidens/frekuensi kanker pada pejamu dengan imunodefisiensi. Kurang lebih 5% individu yang menderita imunodefisiensi kongenital (sudah ada sejak lahir) menderita kanker, yaitu 200 kali lebih banyak dari yang tidak menderita imunodefisiensi.

Pada orang normal bagaimana dapat timbul kanker bila memang ternyata terdapat imunosurveilans, diduga karena:1. Perkembangan selektif varian yang tidak

punya antigen.2. Kurangnya ekspresi Ag

histokompatibilitas. Sel tumor tidak mengekspresikan HLA kelas I oleh karena itu dapat lolos dari limfosit T sitotoksik. Akan tetapi ia akan dihadang oleh sel NK.

3. Sentitisasi sel T perlu 2 rangsang ialah peptida asing yang disajikan oleh MHC dan yang lain oleh molekul yang merupakan rangsang tambahan (Costimulatory). Sel-sel tumor memperlihatkan antigen peptida dengan molekul kelas I tetapi sering tidak memperlihatkan molekul Costimulatory. Hal ini tidak hanya mencegah sensitisasi tetapi juga sel T menjadi anergi atau mengalami apoptosis.

4. Imunosupresi beberapa agar onkogenik misalnya bahan kimia, radiasi ionisasi menghambat respon imun. Tumor atau produk-produk tumor juga dapat menyebabkan imunosupresi. Sebagai contoh TGF-b (transforming growt factor-B) yang disekresi dalam jumlah besar sebab oleh banyak tumor merupakan imunosupresan yang poten. Ada juga respon imun yang ditimbulkan oleh tumor, (aktivasi sel T supressor) malah menghambat imunitas tumor.

Imunoterapi Tumor Manusia

Imunoterapi berguna untuk:•mengganti komponen sistim imun yang

tertekan•merangsang respon endogen

Tiga pendekatan imun telah dicoba pada manusia melalui:•terapi selular adoptif•terapi sitokinin•terapi berbasis antibodi

Terapi selular adoptif

•Limfosit darah pasien diinkubasi dengan IL-2 in vitro, menghasilakn LAK (limfosit activated killer) yang aktivasi antitumor tinggi. Kemudian sel LAK diinfus kembali dengan IL-2 tambahan. Atau limfosit dari massa tumor hasil reseksi dikultur dalam IL-2 lalu diinfuskan kembali.

Terapi sitokinin

•Sitokinin dapat mengaktivasi pertahanan pejamu spesifik atau non-spesifik. Misalnya adalah IL-2, IFN-γ ,IFN-α , TNF-α , dan GM-CSF, G-CSF. Sitokinin ini akan mengaktivasi sel NK, meningkatkan ekspresi MHC pada sel tumor, juga bersifat sitostatik.

Terapi berdasar antibodi

•Antibodi dipakai untuk membawa toksin-toksin sel. Misalnya antibodi monoklonal terhadap limfoma sel B dokonjugasi dengan “ricin” (suatu toksin kuat) menghasilkan imunotoksin lalu di infus ke pasien. Sekarang sedang diteliti untuk terapi leukimia dan limfoma.

Referensi

•Patologi – Robbins Kumar•Patologi I (umum) ed.1 2002- Sagung Seto•www.unsoed.ac.id