22
IMUNITAS TUMOR Pertahanan Pejamu Melawan Tumor © deelah. A4

tumor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tetntang tumor

Citation preview

Page 1: tumor

IMUNITAS TUMORPertahanan Pejamu Melawan Tumor

© deelah. A4

Page 2: tumor

• Transformasi ganas, berhubungan dengan perubahan genetik yang diantaranya menghasilkan ekspresi protein yang dipandang non-self atau asing oleh sistem imun.

• Ehrlich mengemukakan hal ini dapat menjadi mekanisme positif untuk mengeliminasi sel yang berubah.

• Lewis Thomas dan Mc Farlane mengemukakan ‘surveilans imun’ untuk menunjukkan pengenalan dan penghancuran sel tumor non-self. Fakta bahwa kanker akhirnya terjadi, mensugestikan bahwa surveilans imun tidaklah sempurna.

Page 3: tumor

Antigen TumorAntigen yang mendatangkan respon imun telah dapat diperlihatkan pada banyak tumor-tumor eksperimental dan pada beberapa manusia.Secara garis besar antigen tumor dapat dikelompokkan atas :• TSA (tumor-specific antigen), yang terdapat

pada sel tumor dan tidak pada sel normal.• TAA (tumor associated antigen), yang

terdapat pada sel tumor dan juga pada beberapa sel normal.

Page 4: tumor

Mekanisme Efektor Anti Tumor

Baik imunitas seluler maupun humoral memiliki aktivitas anti tumor melalui:

•Limfosit T sitotoksik•Sel Natural Kiler•Makrofag•Mekanisme humoral

Page 5: tumor

Limfosit T sitotoksik

•Limfosit manusia berfungsi protektif, terutama terhadap neoplasma yang berhubungan dengan virus (misalnya pada tumor akibat HPV/human papilloma virus).

Page 6: tumor

Sel natural killer

•Merupakan limfosit yang mampu menghancurkan sel-sel tumor tanpa sensitisasi terlebih dahulu, oleh karena itu dapat berfungsi sebagai garis depan pertahanan terhadap tumor. Sesudah aktivasi dengan IL-2, sel NK dapat melisiskan bermacam-macam tumor, termasuk yang non imunogenik terhaadap limfosit T sitotoksik bekerja komplomenter (saling melengkapi) dalam mekanisme anti tumor.

Page 7: tumor

Makrofag

•In vitro, makrofag yang teraktivasi menunjukan sitotoksisitas selektif terhadap sel tumor. Interferon yaitu sitokinin yang dikeluarkan oleh limfosit T sitotoksik dan sel NK merupakan aktivator poten makrofag. Makrofag membunuh sel tumor dengan mekanisme yang hampir sama dalam membunuh mikroba atau dengan sekresi TNF-α (Tumor Necrosing Factor).

Page 8: tumor

Mekanisme humoral

•Mekanisme humoral berpatisipasi menghancurkan sel tumor melalui aktivasi komplemen dan induksi ADCC (antibody-dependent cellular cytotoxicity), oleh sel NK.

Page 9: tumor
Page 10: tumor

Gambar Peranan Limfokin Dalam Penghancuran Tumor

Page 11: tumor

Sel T yang dirangsang antigen tumor melepas limfokin seperti :

1.IFN yang mengaktifkan efek lisi sel NK

2.Limfotoksin (LT) yang dapat langsung menghancurkan sel tumor

3.Bahan kemotaktik (CFM)

4.Migration Inhibition Factor (MIF)

5.Macrophage Activating Factor (MAF)

Page 12: tumor

•CFM, MIF, dan MAF mengerahkan dan

mengaktifkan makrofag. Makrofag

mempunyai efek sitotoksik dan mencegah

multiplikasi sel tumor. Limfokin lain seperti

IL-2 mengaktifkan respons spesifik sel B

dan sel T lain.

Page 13: tumor

Imunoserveilans

Argumen terkuat tentang keberadaan imunosurveilans adalah meningkatnya insidens/frekuensi kanker pada pejamu dengan imunodefisiensi. Kurang lebih 5% individu yang menderita imunodefisiensi kongenital (sudah ada sejak lahir) menderita kanker, yaitu 200 kali lebih banyak dari yang tidak menderita imunodefisiensi.

Page 14: tumor

Pada orang normal bagaimana dapat timbul kanker bila memang ternyata terdapat imunosurveilans, diduga karena:1. Perkembangan selektif varian yang tidak

punya antigen.2. Kurangnya ekspresi Ag

histokompatibilitas. Sel tumor tidak mengekspresikan HLA kelas I oleh karena itu dapat lolos dari limfosit T sitotoksik. Akan tetapi ia akan dihadang oleh sel NK.

Page 15: tumor

3. Sentitisasi sel T perlu 2 rangsang ialah peptida asing yang disajikan oleh MHC dan yang lain oleh molekul yang merupakan rangsang tambahan (Costimulatory). Sel-sel tumor memperlihatkan antigen peptida dengan molekul kelas I tetapi sering tidak memperlihatkan molekul Costimulatory. Hal ini tidak hanya mencegah sensitisasi tetapi juga sel T menjadi anergi atau mengalami apoptosis.

Page 16: tumor

4. Imunosupresi beberapa agar onkogenik misalnya bahan kimia, radiasi ionisasi menghambat respon imun. Tumor atau produk-produk tumor juga dapat menyebabkan imunosupresi. Sebagai contoh TGF-b (transforming growt factor-B) yang disekresi dalam jumlah besar sebab oleh banyak tumor merupakan imunosupresan yang poten. Ada juga respon imun yang ditimbulkan oleh tumor, (aktivasi sel T supressor) malah menghambat imunitas tumor.

Page 17: tumor
Page 18: tumor

Imunoterapi Tumor Manusia

Imunoterapi berguna untuk:•mengganti komponen sistim imun yang

tertekan•merangsang respon endogen

Tiga pendekatan imun telah dicoba pada manusia melalui:•terapi selular adoptif•terapi sitokinin•terapi berbasis antibodi

Page 19: tumor

Terapi selular adoptif

•Limfosit darah pasien diinkubasi dengan IL-2 in vitro, menghasilakn LAK (limfosit activated killer) yang aktivasi antitumor tinggi. Kemudian sel LAK diinfus kembali dengan IL-2 tambahan. Atau limfosit dari massa tumor hasil reseksi dikultur dalam IL-2 lalu diinfuskan kembali.

Page 20: tumor

Terapi sitokinin

•Sitokinin dapat mengaktivasi pertahanan pejamu spesifik atau non-spesifik. Misalnya adalah IL-2, IFN-γ ,IFN-α , TNF-α , dan GM-CSF, G-CSF. Sitokinin ini akan mengaktivasi sel NK, meningkatkan ekspresi MHC pada sel tumor, juga bersifat sitostatik.

Page 21: tumor

Terapi berdasar antibodi

•Antibodi dipakai untuk membawa toksin-toksin sel. Misalnya antibodi monoklonal terhadap limfoma sel B dokonjugasi dengan “ricin” (suatu toksin kuat) menghasilkan imunotoksin lalu di infus ke pasien. Sekarang sedang diteliti untuk terapi leukimia dan limfoma.

Page 22: tumor

Referensi

•Patologi – Robbins Kumar•Patologi I (umum) ed.1 2002- Sagung Seto•www.unsoed.ac.id