View
71
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
Kawi Boedisetio
Citation preview
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
PenyelarasanPenyelarasan program pembangunanprogram pembangunan
dalam kerangkadalam kerangka kebijakan SID kebijakan SID
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Dokumen pedoman ini
tidak menghilangkan
kewajiban pembaca
untuk BERPIKIR.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
C
D
E
F
G
H● Mengembangkan Mengembangkan
kerangka umum yang kerangka umum yang kondusif bagi inovasikondusif bagi inovasi
● Mengembangkan Mengembangkan kelembagaan iptek.kelembagaan iptek.
● Mengembangkan daya Mengembangkan daya dukung iptek.dukung iptek.
● Mengembangkan Mengembangkan kemampuan absorpsi kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKMdunia usaha/ UKM
● Mengembangkan Mengembangkan kolaborasi bagi inovasi.kolaborasi bagi inovasi.
● Meningkatkan difusi Meningkatkan difusi inovasi, praktik baik dan inovasi, praktik baik dan hasil litbang.hasil litbang.● Membangun Membangun
budaya inovasi.budaya inovasi.
● Menumbuhkembangkan Menumbuhkembangkan sistem inovasi.sistem inovasi.
● Menumbuhkebangkan Menumbuhkebangkan klaster industri nasional klaster industri nasional dan daerah.dan daerah.
● Penyelarasan dengan Penyelarasan dengan perkembangan global.perkembangan global.
● Pengembangan wilayah Pengembangan wilayah tertinggal.tertinggal.
● Penerapan Teknologi Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi.Informasi dan Komunikasi.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Penerapan Sistem Inovasi Daerah (SID) membutuhkan kesungguhan para pemangku kepentingan.
Selain memerlukan perubahan pola pikir (mindset), SID juga membutuhkan keterhubungan antar kelompok agenda kebijakan.
Setiap program/ kegiatan dalam salah satu tema kebijakan perlu diarahkan untuk selalu memiliki hubungan dengan tema kebijakan yang lain.
Dengan demikian perlu dirancang suatu metoda perencanaan yang dapat memandu sinkronisasi program/ kegiatan.
Isi dokumen ini diharapkan dapat membantu proses sinkronisasi tersebut, dengan cara memberikan ilustrasi penyusunan program secara praktis.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Dalam praktik, adopsi SID dilakukan di tengah rangkaian proses pembangunan yang telah berjalan cukup lama, dengan mekanisme yang TIDAK mengarah kepada keterpaduan dan ketercapaian hasil kolektif.
Penetapan program diturunkan dari prioritas pembangunan daerah untuk suatu kurun waktu tertentu.
Dalam praktik, seringkali terdapat kesulitan untuk membangun sinergi antar program/ kegiatan.
Dibutuhkan upaya untuk melakukan sinkronisasi, sejak dari penulisan topik program atau judul kegiatan.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Pada halaman-halaman berikut akan disimulasikan suatu kondisi yang biasa terjadi saat memulai melakukan adopsi SID dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Peningkatan kualitas pendidikan.
Pengembangan bisnis pangan olahan berbasis UKM.
Pengembangan industri pariwisata.
Penerapan TIK dalam pembangunan daerah (e-Development)
Daerah memiliki prioritas pembangunan sebagai berikut:(prioritas ini dapat diambil dari dokumen rencana strategis dan atau pernyataan kepala daerah setelah proses induksi SID berjalan)
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
CD
E
F
GH
Pengembangan UKM pangan olahan
Pengembangane-Development
E
Pengembangan industri wisata
C
Peningkatan kualitas pendidikan
Dalam kerangka agenda kebijakan SID, program prioritas tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Program prioritas tersebut dipandang sebagai tujuan kebijakan.
Langkah-langkah utama pencapaian tujuan disusun dengan memperhatikan kelompok agenda kebijakan yang lain dalam kerangka kebijakan SID.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
CD
E
F
GH
Pengembangan UKM pangan olahan
● Penerapan teknologi secara bersama-sama antara sumber teknologi dan UKM
● Peningkatan hubungan/ dialog antara sumber teknologi dan UKM
● Peningkatan perusahaan pemula di bidang pangan olahan.
● Pengembangan (bisnis) pangan olahan berbasis keunikan lokal.
● Membangun formasi klaster industri pangan olahan.
● Membentuk dan menguatkan Komite Klaster Pangan Olahan.
● Mengembangkan pangan olahan berbasis pertanian organik.
● Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ untuk pangan olahan.
● Pelibatan anggota masyarakat di wilayah tertinggal pada formasi klaster industri pangan olahan.
● Membangun sistem manajemen rantai pasok berbasis TIK yang menjangkau wil tertinggal.
● Membangun telecenter dengan tema pangan olahan di wil tertinggal.
● Mengembangkan basis data inovasi seputar pangan olahan.
● Mengembangkan daya serap UKM thd teknologi.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
CD
E
F
GH
Penerapane-Development
● Pembangunan telecenter di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal.
● Penerapan e-business dan e-commerce pada perusahaan
● Membangun lapis industri pendukung berbasis TIK pada Klaster Industri yang ada.
● Inkubasi perusahaan TIK
● Diseminasi praktik baik melalui jaringan TIK.
● Pemanfaatan TIK di kalangan UKM.
● Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
● Menyusun dokumen strategis pendayagunaan TIK.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
CD
E
F
GH
Pengembangan industri wisata
● Membangun jaringan kerja antar bangsa tentang pariwisata.
● Membangun tema eco-tourism termasuk proses produksi yang eco-efficient.
● Pelibatan anggota masyarakat dan wilayah tertinggal dalam klaster industri wisata.
● Memperkuat akses telekomunikasi pada destinasi wisata.
● Membangun web-portal wisata
● Inkubasi perusahaan TIK, sesuai dengan potensi perkembangan klaster.
● Penyederhanaan administrasi perijinan usaha.
● Peningkatan “faktor keamanan” wisatawan.
● Pengembangan dan penguatan asosiasi profesi seputar pariwisata.
● Studi banding dan benchmarking di bidang pariwisata.
● Mengembangkan “community-based tourism”
● Membangun formasi klaster industri wisata
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
A
B
CD
E
F
GH
Peningkatan kualitas pendidikan
● Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam Sistem Inovasi.
● Kolaborasi program antara lembaga pendidikan dengan komite klaster industri
● Membangun komunikasi intensif antara “masyarakat pendidikan” dengan masyarakat dunia tentang suatu tema spesifik.
● Pengembangan tele-education untuk wilayah terpencil.
● Pengembangan telecenter (khusus) untuk wilayah tertinggal.
● Pemanfaatan TIK untuk semua elemen kegiatan pendidikan; belajar mengajar, manajemen sekolah dan manajemen pendidikan di daerah.
● Penguatan infrastruktur TIK untuk jaringan kerja antar lembaga pendidikan.
● Mengembangkan kurikulum kewirausahaan untuk setiap jenjang pendidikan.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Titik masuk “pengembangan UKM pangan olahan”Titik masuk “pengembangan UKM pangan olahan”
1. Mengembangkan basis data inovasi seputar pangan olahan.
2. Penerapan teknologi secara bersama-sama antara sumber teknologi dan UKM
3. Peningkatan hubungan/ dialog antara sumber teknologi dan UKM.
4. Peningkatan perusahaan pemula di bidang pangan olahan.
5. Pengembangan (bisnis) pangan olahan berbasis keunikan lokal.
6. Membangun formasi klaster industri pangan olahan.
7. Membentuk dan menguatkan Komite Klaster Pangan Olahan.
8. Mengembangkan pangan olahan berbasis pertanian organik.
9. Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ untuk pangan olahan.
10. Pelibatan anggota masy di wil tertinggal pada formasi klaster industri pangan olahan.
11. Membangun sistem manajemen rantai pasok berbasis TIK yang menjangkau wil tertinggal.
12. Membangun telecenter dengan tema pangan olahan di wil tertinggal.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Titik masuk “penerapan e-Development”Titik masuk “penerapan e-Development”
13. Pemanfaatan TIK di kalangan UKM.
14. Diseminasi praktik baik melalui jaringan TIK.
15. Inkubasi perusahaan TIK
16. Membangun lapis industri pendukung berbasis TIK pada Klaster Industri yang ada.
17. Penerapan e-business dan e-commerce pada perusahaan.
18. Pembangunan telecenter di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal.
19. Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Titik masuk “pengembangan klaster industri Titik masuk “pengembangan klaster industri pariwisata”pariwisata”
14. Pengembangan dan penguatan asosiasi profesi seputar pariwisata.
15. Studi banding dan benchmarking di bidang pariwisata.
16. Mengembangkan “community-based tourism”.
17. Membangun jaringan kerja antar bangsa tentang pariwisata.
18. Membangun tema eco-tourism termasuk proses produksi yang eco-efficient.
19. Pelibatan anggota masyarakat dan wilayah tertinggal dalam klaster industri wisata.
20. Memperkuat akses telekomunikasi pada destinasi wisata.
21. Membangun web-portal wisata.
22. Inkubasi perusahaan TIK, sesuai dengan potensi perkembangan klaster.
23. Penyederhanaan administrasi perijinan usaha.
24. Peningkatan “faktor keamanan” wisatawan.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Titik masuk “peningkatan kualitas pendidikan”Titik masuk “peningkatan kualitas pendidikan”
25. Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam Sistem Inovasi.
26. Mengembangkan kurikulum kewirausahaan untuk setiap jenjang pendidikan.
27. Kolaborasi program antara lembaga pendidikan dengan komite klaster industri.
28. Membangun komunikasi intensif antara “masyarakat pendidikan” dengan masyarakat dunia tentang suatu tema spesifik.
29. Pengembangan tele-education untuk wilayah terpencil.
30. Pengembangan telecenter (khusus) untuk wilayah tertinggal.
31. Pemanfaatan TIK untuk semua elemen kegiatan pendidikan; belajar mengajar, manajemen sekolah dan manajemen pendidikan di daerah.
32. Penguatan infrastruktur TIK untuk jaringan kerja antar lembaga pendidikan.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Pengembangan UKM pangan
olahan
Penerapan e-Development
Pengembangan klaster industri
pariwisata
Peningkatan kualitas
pendidikan
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31 32
Tujuan kebijakan
Langkah utama
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Dari kumpulan tujuan kebijakan dan langkah utama tersebut kemudian disusun “pohon tujuan”:
Semua pernyataan diubah menjadi kalimat tujuan.
Pernyataan-pernyataan tersebut disusun menjadi hirarki yang logik.
Ditambahkan tujuan-tujuan tambahan agar “pohon tujuan” menjadi lengkap.
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
“Pohon tujuan” atau “peta strategi”
1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15 16
17
18
19
20
21 22
23
24
25
2627 28
29
30
31
32
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Dari pohon tujuan, proses dilanjutkan sampai dengan matriks kegiatan (lihat dokumen terpisah tentang Logical Framework Approach).
Pastikan bahwa setiap kegiatan memiliki ”pihak yang bertanggungjawab”, karena masing-masing memiliki dimensi yang “multi sektor”.
Pastikan juga bahwa setiap kegiatan memiliki “acuan kerja” atau “program manual”
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Kata kunci kerangka kebijakan SIDKata kunci kerangka kebijakan SID
● Reformasi kebijakan.
● Infrastruktur dasar.
● Kesenjangan pasar pembiayaan.
● HKI.
● Pengelolaan risiko inovasi.
● Persaingan sehat.
AA● Kelembagaan iptek.
● Daya dukung iptek.
● Daya serap UKM.
BB● Pengembangan/
penguatan kelembagaan kemitraan strategis.
● Program kemitraan strategis inovatif.
CC● Budaya kreatif
inovatif.
● Kewirausahaan
● Pengembangan perusahaan pemula inovatif.
● Bantuan teknis peningkatan kapasitas pelaku bisnis.
● Peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik.
● Tekmas
● Reverse braindrain.
DD
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
Kata kunci kerangka kebijakan SIDKata kunci kerangka kebijakan SID
● Prakarsa klaster industri spesifik.
● Koordinasi kebijakan intra-daerah, antar-daerah, daerah-nasional.
● Kelembagaan khusus (pendukung inovasi).
EE● Kepedulian tentang
isu internasional yang relevan.
● HKI, mutu, standar.
● Kelestarian lingkungan.
● Teknologi bisnis.
● Audit teknologi.
● Pengembangan kerjasama internasional.
FF● Afirmasi terhadap
wilayah yang tertinggal.
● Pembangunan infrastruktur transportasi.
● Pembanguna infrastruktur telekomunikasi.
● Peningkatan akses terhadap sumberdaya pembangunan.
● Peningkatan kegiatan produktif.
GG● Pemanfaatan TIK di
pemerintahan.
● Pemanfaatan TIK di perusahaan.
● Pemanfaatan TIK di dunia pendidikan.
● Pemanfaatan TIK dalam pengelolaan kesehatan.
● Pembangunan web-portal inovasi.
HH
Kawi Boedisetiotelebiro.bandung0@clubmember.org
budikawi.4shared.combudikawi.4shared.com
Recommended