16
Struktur Teks Ulasan Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana Gizi Masyarakat IPB

Struktur Teks Ulasan Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Struktur Teks Ulasan Puisi “Ragaku”

Karya: Tri OktianaGizi Masyarakat IPB

Page 2: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Orientasi

Puisi “Ragaku” merupakan salah satu puisi karya Tri Oktiana. Puisi ini cukup unik. Pemilihan diksi yang sederhana tidak membuat makna yang timbul terasa hambar, datar, atau kurang menarik. Namun justru sebaliknya. Puisi ini seperti sebuah sumur di tengah padang pasir.

Penulis dengan cerdas mengambil sesuatu yang beda demi menyampaikan pesan tentang keagungan Tuhan. Manusia memang tidak ada apa-apanya. Manusia tidak akan menjadi "kuat", kaya, pintar, hebat, dan lain sebagainya, apabila Tuhan tak berkehendak padanya untuk menjadi demikian. Maka, manusia bak debu di tengah badai. Begitulah manusia.

Page 3: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Tafsiran

Pada baris yang berbunyi "elektronku setiap waktu menyebut Tuhannya", seolah membisikkan pada hati pembaca, bahwa kekuasaan Tuhan itu tiada ada batasnya. Lihatlah tubuh manusia. Berapa banyak yang manusia ketahui tentang tubuhnya sendiri? Mungkin hanya seujung kuku. Tuhan menciptakan semua itu begitu luar biasa, mulai dari daging, tulang, organ tubuh, dan lain sebagainya. Itu hanya pada manusia. Sedangkan makhluk lainnya? Ada berapa jenis makhluk hidup di muka bumi ini? Semua itu adalah ciptaan Tuhan, bukti kekuasaanNya.

Page 4: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Melalui puisi ini, penulis juga ingin menyampaikan bahwa sifat sombong sungguh tidaklah pantas bagi seorang manusia. Bukankah manusia itu sangat kecil? Yang boleh sombong hanyalah Tuhan. Namun sebagian dari manusia berbuat banyak kerusakan, sementara hati tak sadar tentang siapa diri mereka dan siapa yang menciptakan mereka.

Page 5: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Mereka berpikir seolah bebas berbuat apa saja. Padahal dalam ketidak sadaran macam itu, kekuasaan Tuhan tak dapat disangkal, seperti napas yang mereka hirup dan darah yang mengalir dalam tubuh mereka.

Page 6: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Evaluasi

Beberapa koreksi dari Tim FAM. Kata "di isi" seharusnya ditulis "diisi", tidak terpisah karena merupakan kata kerja pasif. "Tau" yang benar adalah "tahu". "Takkan" semestinya tertulis "tak 'kan" (perhatikan spasi dan tanda apostrof). Sedangkan "pada-Nya" dan "nama-Mu", yang benar ditulis "padaNya" dan "namaMu".

Page 7: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Rangkuman

Dalam puisi “Ragaku” penulis menyampaikan bahwa kita tidak boleh sombong, karena sifat sombong tidak pantas bagi manusia, melainkan yang boleh sombong hanyalah tuhan. Selain itu, didalam puisi ini mengandung makna bahwa kita harus bersyukur atas apa saja yang diberikan tuhan kepada kita. Jadi, puisi ini menyampaikan pesan keagungan tuhan.

Page 8: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Unsur Kebahasaan Teks Ulasan Puisi “Ragaku”

Page 9: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

1. Kata sifat sikap

a. Melalui puisi ini, penulis juga ingin menyampaikan bahwa sifat sombong sungguh tidaklah pantas bagi seorang manusia.

b. Penulis dengan cerdas mengambil sesuatu yang beda demi menyampaikan pesan tentang keagungan Tuhan.

Page 10: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

2. Kata benda

a. Puisi “Ragaku” merupakan salah satu puisi karya Tri Oktiana.

3. Kata kerja

b. Jadi, puisi ini menyampaikan pesan keagungan tuhan.

c. Selain itu, didalam puisi ini mengandung makna bahwa kita harus bersyukur atas apa saja yang diberikan tuhan kepada kita.

Page 11: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

4. Metafora

a. Maka, manusia bak debu di tengah badai. Kata “Bak debu di tengah badai” bermakna bahwa

manusia itu tidak berdaya.

b. Puisi ini seperti sebuah sumur di tengah padang pasir. Kata “sebuah sumur di tengah padang pasir”

bermakna puisi ini sederhana namun membidik dan menarik untuk disimak.

Page 12: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

5. Kalimat majemuk setara

a. Dalam puisi “Ragaku” penulis menyampaikan bahwa kita tidak boleh sombong, karena sifat sombong tidak pantas bagi manusia, melainkan yang boleh sombong hanyalah tuhan. Pada kalimat tersebut menyatakan kalimat

majemuk setara sebab akibat. Alasannya karena kalimat yang bercetak tebal menyatakan sebab dan kalimat yang bergaris bawah menyatakan akibat

Page 13: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

b. Padahal dalam ketidaksadaran macam itu, kekuasaan Tuhan tak dapat disangkal, seperti napas yang mereka hirup dan darah yang mengalir dalam tubuh mereka.

Pada kalimat tersebut menyatakan kalimat setara pengabungan yaitu dengan kata hubung dan

Page 14: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

6. Kalimat majemuk bertingkat

a. Pada baris yang berbunyi "elektronku setiap waktu menyebut Tuhannya", seolah membisikkan pada hati pembaca, bahwa kekuasaan Tuhan itu tiada ada batasnya.

Pada kalimat tersebut merupakan contoh kalimat majemuk bertingkat perluasan keterangan penjelasan.

b. Dalam puisi “Ragaku” penulis menyampaikan bahwa kita tidak boleh sombong, karena sifat sombong tidak pantas bagi manusia, melainkan yang boleh sombong hanyalah tuhan.

Pada kalimat tersebut merupakan Contoh kalimat majemuk bertingkat perluasan keterangan penjelasan 

Page 15: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

7. Kata rujukan

a. Ada berapa jenis makhluk hidup di muka bumi ini? Semua itu adalah ciptaan Tuhan, bukti kekuasaanNya.

Kata “semua itu” merujuk pada kata makhluk hidup di muka bumi ini.

b. Puisi “Ragaku” merupakan salah satu puisi karya Tri Oktiana Irsyad. Puisi ini cukup unik.

Kata “puisi ini” merujuk pada kata puisi ragaku

Page 16: Struktur Teks Ulasan  Puisi “Ragaku” Karya: Tri Oktiana

Sekian dan Terima Kasih

Oleh : Khansa Hanun Afifah Siswa Kelas VIIIC SMPN 1 Wonosari

9 April 2015